• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DASAR EVALUASI HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN ANALISIS INSTRUKSIONAL DENGAN MENGAJARKAN EFEKTIF GURU SMP NEGERI SE-KOTA BINJAI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DASAR EVALUASI HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN ANALISIS INSTRUKSIONAL DENGAN MENGAJARKAN EFEKTIF GURU SMP NEGERI SE-KOTA BINJAI."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

1

~--

lJ 1\¥

I

AKA AN ;

- - - - f\!1

E

0

I

- --·-

---...

J

HUBUNGAN ANT ARA PEN GET AHUAN DASAR

EV ALUASI HASIL BELAJAR

DAN KEMAMPUAN

ANALISIS

INSTRUKSIONAL DENGAN MENGAJAR EFEI{TIF

GURU SMP NEGERI SE-KOTA BINJAI

(2)

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DASAR

EV ALUASI HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN ANAL ISIS

INSTRUKSIONAL DENGAN MENGAJAR EFEKTIF

GURU SMP NEGERI SE-KOTA BINJAI

SANHEDRIN GINTING

NI~:0 250201 26 _ ~

, ~

1. Dr. Efeodi Napitupulu, M.Pd NIP. 131 663 505

2. Dr. Abdul Hasan saragih, M.Pd NIP. 131 570 419

))({

Ketua Program Studi Teknologi pendidikan

(!

Prof. Dr. Harun Sitompui,M.Pd NIP. 131510 453

' /

·-=,-l~ ··oooooo oo · - oo~

\ ~

- ~

Direktur Program Pasca£ar jana UMIMED

(f

~l(t~-

-~~~

(3)

PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN

Dosen Peoguji:

(;_0

~

~NEe~

~

...

1. Dr. Abdul Hamid, K, M.Pd ~

NIP. l30 935 475

2. Dr. Julaga Situmoraog, M.Pd

NIP. 130 686 932

~\({

3. Dr. Binsar Par.jaitan, M.Pd NIP. 1311 12_284

~

Dosen Pembimbing II

~

(4)

~

KATAPENGANTAR

Puji dan syukur penulis persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas

SegaTa berkat dan rahmatNya, sehingga penulis dalam keadaan sehat walafiat dan

dapat melaksanakan tugas pekerjaan sehari-hari serta dapat menyusun tesis ini.

Penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang setulus-talus:1ya

kepada Dosen Pembimbing Bapak Dr. Efendi Napitupulu, M.Pd dan

Bapak Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd dam juga kepada nara sumber Bapak Dr.

Abdul Hamid,K, M.Pd; Bapak Dr. Julaga Situr.torang, M.Pd; dan Bapak Dr. Binsar

Panjaitan, M.Pd yang telah barty_ak memberi bimbingan dan arahan kepada penulis

dalam menyelesaikan tesis ini. ~enulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih

kepada:

Pertama, Prof.Dr. Hj. Djanius Djamin, S.H, M.S selaku Rektor Unimed,

Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang, selaku Direktur PPs-Unimed,

Bapak Prof. D r. Harun Sitompul., M.Pd dan Dr. Ju l ~g a Situmorang, M.Pd se laku Ketua dan Sekretaris Program Studi Teknologi Pen<!idikan, Bapak dan lbu Dosen

serta Staf/Pegawai PPs-Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberi.kan

kesempatan dan fasi litas belajar selama penulis mengikuti Program Pasca Sarjana

Unimed Medan.

Kedua, Kepala Dinas Pendidikan Kota Binjai, beserta seluruh staf yang telah

-memberikan izin penelitian bagi penulis untuk penyelesaian tesis ini.

Ketiga, Guru-guru SMP Negeri Se-Kota Binjai yang telah memberi izin,

bantuan dan informasi bagi penulis selama melakukan penelitian. ~~ u /

Keempat, Rekan~reka n - mahasiswa PPs-Unimed Medan yang telah memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis dalam rangka penyelesaian tesis

ini. " " I I - I

Secara khusus, penulis menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya

kepada istri tercinta beserta anak~a nak terkasih yllng dengan penuh pengertian,

(5)

kesabaran dan kerelaan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan studi dan Tesis ini

sesuai dengan waktunya.

Terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang tidak dapat

disebutkan satu persatu dalam tulisan ini, semoga bantuannya mendapat ridho dari

Tuhan Yang Maha Esa.

'"

Semoga Tesis ini bermanfaat bagi pembaca dalam pengembangan ilmu

pngetahuan dan sumbang saran yang konstruktif ak.an penuliz terima dengan tangan

terbuka. ~

iv

Medan, Agustus 2006

Penulis . _ c

J

~

~

Sabendrin Gintirig

NIM.

(6)

ABSTRAK

GINTING SANHEDRIN. (2006). Hubungan Antara Pengetahuan Dasar Evaluasi

Hasil Belajar dan Kemampuan Analisis Instruksional Dengan Mengajar Efektif Guru SMP Negeri Se-Kota Binjai.Tesis; Medan: Program Studi Teknologi Pendidikan. Pascasarjana Universitas Negeri Medan. , r

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan an tara (1) pengetahuan dasar evaluasi hasil belajar dengan mengajar efektif guru, (2) kemampuan analisis instruksional dengan mengajar efektif guru, dan (3) pengetahuan dasar evaluasi hasH belajar dan kemampuan analisis instruksional secara bersama dengan mengajar efektif guru .

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri Se-Kota Binjai. Populasi penelitian ini adalah semua guru-guru SMP N,egeri Se-Kota Binjai yang banyaknya 152 orang. Sampel penelitian banyaknya 38 orang yahg dipilih secara random berdasarkan lokasi sekolah.

Data variabet dalam penelitian ini adalah data kuantitatif berupa skor pengetahuan dasar evaluasi hasil belajar (X1), skor kernampuan analisis instruksional

(X2), dan skor mengajar efektif guru (Y). Untuk memperoleh data tersebut digunakan

instrumen tes pengetahuan dasar evaJuasi hasil belajar, tes kemampuan analisis instruksional, dan tes mengajar efektif guru. Sebelum ketiga instmmen ini digunakan terlebih dahulu divalidasi isi oleh pakar, dan diujicobakan untuk mengetahui reliabelitas dan validitas instrumen.

Hasil uji Liliefors bahwa data galat taksiran regresi pengetahuan dasar evaluasi hasil belajar terhadap mengajar efektif guru, dan- data galat taksiran kemampuan analisis instruksional terhadap mengajar efektif adalah berdistribusi normal. Hasil analisis varians bahwa persamaan regresi Y atas X1 yaitu

Y

=

8,998 + 0,72X1 dan

persamaan regresi y atas x2 yaitu

y

= 12, 53 +0, 3 l

x2

adalah linier dan berarti.

Hasil analisis regresi tinier ganda dan korelasi parsial diperoleh bahwa terdapat hubungan yang positif antara pengetahuan' dasar. evaluasi hasil belajar dan kemarnpuan analisis instruksionaJ dengan mengajar efektif guru. Hal ini dilihat dari (1) persamaan regresi ganda

y

= 0,14

+

0,57

x,

+ 0,23

x2

linier dan berarti, (2) koefisien a1 dan a2 berpengaruh positif secara signifikan, (3) koefisien korelasi Jinier

ganda Ryl2

=

0, 740 adalah signifikan dengan kontribusinya S(:besar 54, 159 %.

Secara parsial terdapat hubungan yang positif antara pengetahuan dasar evaluasi hasil belajar dengan mengajar efektif guru dan terdapat hubungan yang positif antara kemampuan analisis instruksional dengan mengajar efekti[ guru. Hal ini dapat dilihat dari (1) koefisien korelasi parsial ryt2

=

0, 549 adalah signifikan dengan kontribusinya 30, I %, (2) koefisien korelasi parsial ry21

= =

0, 74 adalah sig'1.1ifikan
(7)

ABSTRACT

GINTING SANHEDRIN (2006). The Correlation Between of Knowledge of Learning Achievement Evaluation and Instructional Analysis Capability With Effective Teaching of Teacher's; A survey at Teachers of CivH Primary School in Instructional and Educational Department ofBinjai.

Thesis. Medan: Post-Graduate Program, University State of Medan, Augustus 2006.

This research was intended to know a relationship between ( 1) Knowledge of learning achievement evaluation with effective teaching of teacher's, (2) Instructional analysis capability with effective teaching of teacher's, (3) both Knowledge of learning achievement evaluation ~ and Instructional analysis capability With Effective reaching of teacher's.

This research was perfonned in Instructional and Educational Department with purpose to understand the correlc.ttion of Knowledge of learning achievement evaluation and Instructional analysis capability for effective teaching of teacher's, either individually as well as colletively.

The research population

was

the entire Teachers of Social Primary School in Instructional and Educational Department of Binjai that amounts to 152. The research data was obtained by objective tests that its had been respondent by 38 respondents.

The data analysis was performed quantitatively with th.! use of descriptive statistics and analysis on product moment correlation, and multiple regression analysis. The interpretation of the results of data analysis was taken on 0, 05 signification.

The .hypothesis of this .research are: First.,_.. .there is a positive correlation between knowledge of learr.ing achievement evaluation w1th effective teaching of teacher's. Second, there is a positive correlation between instructional analysis capability for effective teaching of teacher's. Third, there is a positive correlation between knowledge of learning achievement evaluation and instructional analysis capability for effective teaching of teacher' s.

The results o f data analysis pointed out that the correlation between the variable of knowledge of learning achievement evaluation and instructional analysis capability for effective teaching of teacher's was Ry12

=

0, 74, with regression line

equation was;

Y

=

0,1 4

+

0,57 X1 + 0,23 X2, where as the contribution of this

variable for effective teaching of teacher's was 54, 69 %. Partially, (1) there is a positive correlation between knowledge of learning achievement evaluation with effective teaching of teacher's was ryl2 = 0, 549, where as the contribution of this variable for effective teaching of teacher's w as 30, 15 %; (2) there is a positive correlation between instructional analysis capabifty for effective teaching of teacher's was ry2t

=

0, 740, wh~re as the contribution of this variable for

effective teaching ofteacher's was 54, 82 %.

(8)

DAFTARISI

Hal am an

~ ~

ABSTRAK ... : ..

~

...

~~ - -~ - ~~~

.

ABSTRACT ... ~ ... .

...

KAT A PENGANTAR ... ..

DAFTAR lSI ... .

--

-DAFTAR LAMPIRAN ... ::(

DAFTAR T ABEL ... ... : ... ..

BAB I PENDAHULUAN

g ) (

%

g } (

7.

~

A. Latar Belakang ...

0

VNIME-B ~ ldentifikasi Masalah ... ~ ~

I. / . c (

C. Pembatasan Masalah ... ! .. ... . ... ... ... .. ... ..

"

D.

Perumusan Masalah ... . E. Manfaat Penelitian ... ..

BAB II KAJIAN PUSTAKA ~~

A . Landasan Teori ... ..

~

1. Hakikat Mengajar Efektif.. ...

:§ ...

:-= ... .

2. Hakikat Pengetahuan Dasar Evaluasi H!tsil Belajar ... ..

3. Hakikat Kemampuan Analisis Instruksional ... .

BAB Ili METODOLOGI PENELITIAN ., )

A.:.. ~ e to de

Penelitian ... ..,..

B. Tempat dan Waktu PeneHtian ... c

C. Populasi dan Sampel ... .

D. Variabel Penelitian ... .

E ~ ~fi n isi Operasional ... .... ~ ... ~

(9)

F. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ... 44

G. Uj i Coba Instrumen Penelitian ... 46

H. Teknik Analisis Data Penelitian ... , ... .

I. Uji Hipotesis Penelitian ... .

J. Hipotesis Statistik ... ..

51

58

59

y '\.'"

CJ~fM~Q

w/

~

BAB IV HA-5IL PENELITIAN

~

~

A. Deskripsi Data Penelitian ... c<

1. Pengetahuan Dasar Evaluasi Hasil Belajar ... .

60

60

2. Kemampuan Analisis lnstruksional ... 62

3. Mengajar EfektifGuru ... 1 ... ... ~ 64

B. Penguj ian Persyaratan Analisis Uji Normalitas ... c<

66

C P . engujJan 1po sts ... ... .. .. H' te.

69

I. Hubungan Pengetahuan Dasar Evaluasi Hasil Belajar dengan

CJ Mengajar Efektif ... ;;~Q

69

- "2. Hubungan Kemampuan Analisis Jnstruksional dengan :::::::

Mengajar Efektif ... ...

~

7 1

3. Hubungan Pengetahuan Dasar Evaluasi Hasil Belajar dan

Kernampuan Analisis Instruksional dengan Mengajar Efektif 72

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... :... 75

-

-E. Keterbatasan Penelitian ... -... ..

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN "'l f l.iJ

A. Kesimpulan ... .

B. lmplikas i Hasil Penelitian ... .

C:-Saran-Saran ... ~ ... .

- HE E

DAFTAR PUSTAKA ... ..

DAFTAR LAMPIRA'f'J ... ... ... ... .

(10)

A. Latar Belakang Masalab

BABI

PENDAHULUAN

I

(MfliK PERPUST

AKAAN ;

~.

UNIMEO

J

--Peranan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terdidik sebagai tenaga kerja

dipredtksikan akan mampu me1akukan pekerjaannya sesuai dengan tuntutan pekerjaan

yang dihadapinya. Sumber Daya Manusia yang terdidik ini akan lebih mudah menyerap

informasi barul ebih efektif, sehingga mereka mempunyai kemampuan yang handal

dalam menyesuaikan diri dalam menghadapi perubahan system kelja yang semakin cepat.

Guru dalam hal ini, berfungsi sebagai salah satu sarana penciptaan sumber daya

man usia I ndon~ia yang handal m enguasai ilmu- pengetahuan dan teknologi serta

memiliki etos dan budaya keija yang tinggi nilainya, yang prosesnya dimulai dari tingkat

pendidikan seko1ah dasar sampai tingkat perguruan tinggi. Sementara dunia pendidikan

kita saat ini diperhadapkan pada permasalahan kualitas pendidikan yang masih rendah,

-

-khususnya pada 'tingkat pendidikan Dasar dan Menengah. Hal ini dapat dilihat dari

pernyataan Yahya (2000) menyatakan bahwa, kebanyakan nilai Ebtanas SD dan SLTP

berkisar antara 4,5 sampai 5,00. Lebih jauh Muhair.1in (2000) menyatakan bahwa,

-

.

kemampuan siswa dan guru terhadap ilmu-ilmu dasar seperti matematika dan IP A cukup

rendah. ·

Syam (1987) menyatakan bahwa, pembentukan sumber daya manusia pendidikan

mencakup dua masalah pokok yaitu: segi perila ~u dan segi profesionalisme. Tetapi ada

yang tidak kalah penting yaitu keterampilan profesionaJ. Dari segi perilaku, seorang guru

harus memiliki dedikasi tinggi dan etos kerja. Sedang dari segi profesionalisme guru

mencatwp masalah kecakapan dan keterampilan meLaksanakan tugas sebagai pendidik

(11)

dan pengajar. Fungsi pokok seorang pcndidik antara lain~ pelayanan (servis). pemberdayaan (empowennent), dan pengembangan (development). Di samping itu

keberhasilan pengajar melaksanakn tugas, perlu suatu kemampuan untuk mengarahk.an

kepada keterampilan dalam rnengajar.

Maksud dari masalah pokok pembentukan sumber daya pendidikan dari segi

profes1onalisrne adalah apabila tidak ada masalah-masalah kependidikan untuk

dipecahkan, tidak ada perlunya bagi guru untuk. berfungsi secara profesional. Profesional

membedakan diri mereka sendiri dari bukan profesional sebagian dari kenyataan bahwa

mereka harus mampu membuat suatu keputusan yang mempengaruhi ~rah peke.Ijaan

mereka sendiri. Mempertirnbangkan situasi-situasi dari banyak p erspe~cEf, bagaimana

mengerahkan pengetahuan profesional yang relevan untuk m.erumuskan tinrlakan yang

paling sesuai, bagaimana mengambil tindakan yang pahng sesuai, bagaimana

mempertimbangkan konsekuensi·konsekuensinya. Konsep s\kap dan tindakan guru di

atas akan tanpak pada pelaksanaan tugas mengajamya. ~

Mengajar efektif dapat mengantarkan anak didik ke pemerolehan hasil bela jar yang

diinginkan sesuai dengan tujuan pernbelajaran yang d1tetapkan. Namun pembelajaran

yang berlangsung selama ini di sekolah·3ekolah diragukan dapat menjawab tantangan

kehidupan di masa yang akan datang. Hudojo (1998) menyatakan bahwa, pembelajaran

kita selama ini hanya berorientasi pada basil belajar yang dapat diamati dan diukur yang

cenderung kep ~ da pe ngl.JaS~~~ pengetahuan itu sebagai akumulasi

daii.

pengetahuan

sebelumnya. Pembelajaran sellagian besar dilakukan melalui pencapaian informasi yang

cenderung hafalan, bukan pemrosesan informas1 yang mendorong seseorang rnampu

berbuat. Sehingga konsep P~Jl$etahuan yang dimiliki siswa t~rkesan s~ling lerisolasi.

(12)

Armanto (2001) menyatakan bahwa, pembelajaran selama ini menghasilkan siswa yang

kurang mandiri. tidak berani punya pendapat sendiri. selalu mohon petunjuk, dan kurang

gigih dalam melakukan ujicoba.

Perubahan yang diakibatkan oleh belajar adalah perubahan perilaku atau tingkah

laku yang meliputi tiga kawasan yaitu~ kawasan kognitif, kawasan psikomotor, dan

kawasan afektif Jadi seseorang dikatakan belajar apabila terjJidi perubahan tingkah laku

pada dirinya baik berupa pengetahuan, kett;ampilan dan sikap. Perubahan tingkah laku

yang dimaksudkan adalah perubahan yang dapat diamati dan diukur. Untuk itu per!u

merencanakan kegiatan pembelajaran dan diper1ukan pegajar yang memifif i pengetahuan·

kompetensi yang dalam untuk terampil dalam mengajar. ~ '{ { $~ ~

'{

Untuk mengukur perubahan tingkah laku di atas, guru perlu menguasai

pengetahuan tentang evaluasi basil belajar. Penguasaan ini penting bilamana guru ingin

me,getahui sejauhmana pemerolehan anak didiknya mengenai tujuan pembelajaran yang

diinginkan. Akan tetapi system penilaian dan pengukuran hasil belajar yang dilakukan

oleh guru sering kurang berdasar kepada konsep penilaian dati pengukuran itu sendiri,

sehingga peme-rolehan hasil beJajar siswa yang diberikan oleh guru sering tidak objektif

Demikian halnya dengan kemampuan memprensentasikan materi ajar, melalui

observasi yang dilakukan dapat dijelaskan bahwa selain guru kurang mempersiapkan

dirinya untuk mengajar, bugaimana isi pelajaran akan diajarkan di!akukan tanpa adanya

analisis instruksional. Hal ini mengakibatkan penyerapan informasi yang disajikan guru

sulit dilakukan oleh siswa. ? c ~/ \'~ c

j

? c ~/

Berdasarkan uraian di atas- dapat dijelaskan adanya kebutuhan yang mendesak

untuk meninjau ulang, mengevaluasi kembali, rneneliti, serta memperbaiki proses dan

(13)

sistem pendidikan yang terlaksana selama ini. Keadaan pendidikan kita berdasarkan data

di atas cukup memprihatinkan. Rendahnya kualit&s pendidikan dapat diariikan dan

diakibatkan oleh rendahnya sumber daya manusia, produktivitas, daya saing, daya cipta,

serta martabat bangsa.

B. ldentifikasi Masalab

Dalam meningkatkan kualitas profesionalisasi gutU, i<hususnya dalam

melaksanakan tugas mengajarnya banyak faktor yang mempengaruhi baik sccara internal

roaupun ekternal. Keterampilan mengajar adalah sebagai tolok ukur dalam menilai

kemampuan seorang guru. Tolok ukur ini dilihat dari kapabilitas dan akseptabilitas

sebagai seseorang yang menduduki jabatan profesi guru. Hal ini dapatjilihat dari dua

dimensi ketrarnpilan yang efektif, yaitu: kualitas keterampilan dan penerimaan hasil

keterampil'an. Dengan demikian perhatian utama adalah ketrampilan rnengajar.

J

Dari latar belakang dan penjelasaJl. di atas dapat diidentifikasi beberapa

masalah-masalah mengaj ar e fektif guru sebagai berikut: 1. Apakah penguasaan guru terhadap

materi yang diajarkan sudah memadai ? 2. Sejauhmana guru te!ah meuguasai teori-teori

· belajar dan pembelajaran? 3. Apakah guru menguasai pendekatan dan strategi mengajar ·

belajar yang bervariasi ? 4. Bagaimana persiapan guru dalam melaksanakan tugas

mengajar ? 5. Bagaimana tingkat penguasaan gun. ~ tentang evaJuasi hasil belajar ? 6.

Apakah guru mengetahui kelemahan-kelemahan pribadinya dalam melaksanakan tugas

pengajaran ? 7 ~ Sejauhmana guru mampu memotivasi dan menjaga semangat disiplin diri

dalam usaha mencapai tujuan·tujuan ?. 8. Apakah ada upaya guru untt.:k me!lingkatkan

kemampuannya dalam mengelola kelas agar'teijadi proses belajar. mengajar yang efektifl

4

... : •'.' . . . .·,,.: .

:·:· ..

(14)

9. Apakah guru

mampu mengorganisasi

materi

dan menjabarkan

isi

pelajaran

kepada

siswa

secara tuntas dan

efektif? 10. Sistem penilaian

basil

bela jar siswa yang dilakukan

oleh guru, apakah sudah memenuhi standar kompetensi guru professional?

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, pennasalahan yang terjadi adalah sangat

rurnit dan cukup kompleks. Oleh karena itu untuk"" kebutuhan penelilian ini, perlu

membuat

suatu

batasan

masalah

yang

akan

dJ<aji dan diana.lisis. ~ , ~ '\

Penelitian ini berada dalam ruang lingkup mc..ngaj ar efektif. · Juga hanya

menekankan pad_!! segi-segi atau sifat-sifat profesi yang dijalankan para.. guru sekolah

menengah pertama Dua variabel yang erat kaitannya dalam masalah mengajar efektif

guru yaitu pengetahuan dasar evakluasi basil belajar dan kemampuan analisis

instruksional yang dilakukan guru dalam praktek mengajar . . ,

Penelitian ini akan difokuskan pada' analisis hubungan antara pengetahuun dasar

evaluasi basil belajar dan kemampuan analisis instruksional seorang guru dengun

mengajar efektif dilihat dari kontribusinya, baik

secara

parsial maupun

bersama-sama

kedua variabel

beoas

tersebut terhadap variabel terikatiiya.

(!

'~).{f'

~)(f

~

D. Perumusao Masalah

~

~ \.~

n ' : }

Bertitik tolak dari batasan masalah di atas, foku ~ pennasalahan penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat hubungan yang positif antara pengetahuan dasar evaluasi

basil

belajar dengan mengajar efektif guru?

5

(15)

2. Apakah terdapat hubungan yang positif an

tara

kemampuan analisis instruksional guru dengan mengajar efektif?

3. Apakah terdapat hubungan Y8J'g positif antara pengetahuan dasar evaluasi hasH

belajar dan kemampuan analisis instruksional seorang guru secara bersama-sama

dengan mengajar efektif?

( >_:

E. Tujuan Penelitian

...

Penelitian ini tennasuk penelitian expost facto. yang bertujuan untuk ;

l. Mengetahui apakah terdapat hubungan yang positif antara pengetahuan dasar evaluasi.

basil belajar dengan mengajar efektif g~ .

2. Mengetahui apakah terdapat hubungan yang positif antara kemampuan ancl.isis

instruksional

guru

dengan me ngaj~ _ efektif . . ~

3. Mengetabui apakah terdapat hubungan yang positif antara pengetahuan dasar evaluasi

hasil belajar dan kemampuan analisis instruksional seorang guru ;;ecara

bersama-sama dengan mengajar efektif .- ~

h.~

.p~

h"'t"

F. Manfaat PeneUtian

l {

Dengan tercapainya tujuan penelitian ini, maka diperoleh manfaat sebagai berikut:

-

-l . HasH pene-litian ihi diharapkan memberi masukau tentang a ~ tidaknya hubung:m positif antara pengetahuan dasar evaluasi hasH belajar dan kemampuan analisis

instruksional seorang guru dengan m eng~j ar efektif, baik secara pmsial maupun secara bersama-sama. Dengan mengetahui kadar hubWlgan tersebut, maka penelitian

ini digunakan sebaga.i pertimbangan dalam mengernbangkan penguasaan kompetensi

mengajar bagiparaguru.

_y

~

~

...

(lliiMe.Q (IIIIME.Q (lli1M€.Q

~

(16)

2. Informasi ini dapat dimanfaatkan sebagai masukan bagi para pengelola pada program

pendidikan guru yang mengisyaratkan bahwa tenaga pengajar wajib menguasai

pengetahuan dasar evaluasi

basil

belajar dan analisis instruksional untuk m~ngajar

efektif. _,..___ ~ ~ ~

3. Penelitian ini diharapkan, berguna bagi para pelaku pada lembaga pendidikan untuk

dapat memberi bantuan, pembinaan bagi para pengajar dalam melaksanakan

tugasnya, ~!!Jk meningkatkan_keterampilan mengajar dan rasa tanggung jawdb guru

sehingga diperoleb basil pengajaran yang optimal. Demikian j uga bagi p&·a

peneliti

masalah sumber daya manusia yang berkaitan dengan tenaga kependidi~ maka

hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam hal peningkatan,

penguasaan kompetensi bagi seorang guru. ~ NEe~~.

4s

NEc~~-4. Secara teoritis, penelitian ini herguna untuk menguatkan landasan teori moogajar·

efektif. Penguasaan guru secara teoritis tentang evaluasi hasil belajar dan analisis

instruksionat :-dapat menin ~tkan kesadaran guru atas tugas mengaj amya akan

berkontribusi langs\Ulg terhadap pengetahuan kompetensinya dan selanjutnya

keterampilan mengajar guru semakin baik.

(17)

BABV

··- -

·---

..

-

..

·-

_ _...

--l

MILIK PERPUST

AKAAi\

I

t

UNI~ED

1

KESIMPULJ\N, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan ~

Dari hasil analisis secara deskriptif menunjukkan bahwa pengetahuan evaluasi

hasil belajar, kemampuan analisis instruksional dan mengajar efektif guru SMP

Negeri Se ~Kota Binjai, yang toenjadi objek penelitian ini tergolong dalam kategori

sedang. lni terbukti dengan skor ideal sebag ian besar para guru yang berada pada

kategori sedang. Dalam hal ini pengetahuan evaluasi hasil belajar, kemampuan

anatisis instruksionat dan mengajar efektif guru _berada pada kategori cukup.

Selanjutny3 hasil penskoran dari perolehan data pengctahuan evaluasi hs.sil

belajar, responden yang merniliki skor tertinggi sebanyak 2 orang atau 5 % dari

responden yang d itel iti dan terend2-fll orang atau 2, 6)Yo dari responden yang ditditi.

Hubungan parsiru pengetahuan evaluasi hasil belajar dengan mengajar efektif guru

adalah positif def!gan ry12

=

0, 549. Hal ini j uga terungkap dari uji keberartian antara

keduanya, dimana thitwtg > ttabel· Sedangkan kontribusi yrutg dilihat dari _!<oefisien

determinasi variabel pengetahuan evaluasi hasil be lajar terhadap mengajar efektif

guru sebesar 30, 1 %. ~ ~

f

Iff

.,

Berdasarkan hasil perolehan data kemampuan analisis instruksional,

responden yang memiliki skor tertinggi sebanyak 1 orang atau 2, 6 % aari seluruh

responden yang diteliti dan memiliki skor terendah 2 orang atau 5, 26 % dari

responden yang diteliti. Hubungan kemamp uan analisis instruksional dengan

(18)

.,,

mengajar efektif guru adalah positif dengan ry21

=

0, 74. Hal ini juga terungkap dari

uji keberartian antara keduanya, dimana th itung > ttabel. s~dangkan kontribusi parsial

yang dilihat dari koefisien determinasi variabel kemampuan analisis instruksional

terhadap mengajar efektif guru sebesar 54~ 76%.

Dari hasil penskoran dari perolehan data mengajar efektif guru, responden

yang memiliki skor tinggi sebanyak 1 orang atau 2, 6% responden yang diteliti dan

skor terendah sebanyak 1 orang atau 2, 6% dari responden yang diteliti. Mengajar

efe ktif guru mempunyai hubungan yang positif dengan peHgetahuan evaluasi hasiJ

belajar dan ~e mampuan anali si~ instruksional secara bersama-sama. Hal ini juga

terungk.ap dari uji keberartian persamaan regresi ganda dimana Fhitung > Ftabel.

Sedangkan kontribusi yang dilihat dari koefisien determinasi variabel pengetaitUan

evaluasi hasil belajar dan kemampuan analisis instruksional secara bersama-sama

dengan mengajar efektif guru sebesar 54, 6 %.

Dari hasil anaJisis korelasi dan regresi sederhana menunjukkan terdapat

huhungan parsial yang positif antara pengetahuan evaluasi hasil belajar dengan

mengajar efektif.guru. Kadar hubungan antara keduanya diturjukkao oleh koefisien

korelasinya sebesar ry.t

=

0, 813 surnbangannya sebesar 66 %. Hal ini berarti bahwa

66 % variasi kecenderungan pengetahuan evaluasi hasil belajar dapat rncrarnalkan

atau menjelaskan mengajar efektif guru. '

Hasil analisis korelasi dan regresi sederhana ju~a menunjukkan terdapat

hubungan positif antara kemampuan analisis instruksional dengan mengajar efektif

guru. Kadar hubungan antara keduanya ditunjukkan oleh koefisien korelasinya

(19)

sebesar ry.2 ;: 0, 884 dan surnbangannya sebesar 78 %. Hal itu berarti 78 % variasi

yang terjadi dalam kecenderungan mengajar efektif guru dapat uiramalkan atau

dijelaskan 0leh kemampuan analisis instruksionat guru rnelalui persamaan regresinya.

Paparan yang telah diuraikan di atas dapat diketaht(i bahwa ketiga hipotesis

penelitian yang diajukan diterima, yaitu penget&huan evaluasi busil belajar dan

kemampuan analisis instruksional -sccara parsial maupt:n s e ~ar a bersama·sama mempunyai hubungan yang positif dengan mengajar efektif guru.

\~

~~

?

:d\"n · .

c}

"'tf/1\:.0

~

B. Implikasi l!asil Penelitian ~

lmplikasi sehubungan dengan basil penelitian yang telah dibahfls di atas

sebenarnya ingin mengungkapkan bahwa dalarn rangka mewujudkan mengajar efektif

guru di kalangan para pengajar didukung oleh kedua ~ aria be l bebas ters~but , yakni pengetahuan evaluasi basil betajar dan kemampuan anatisis instruksional.

Upaya untuk mcngungkapkan seberapa besar korelasi serta determinansi

(kontribusi) dalam penelitian ini akan memberikan nuansa kajian teoritik sejalan

dengan fakta dalam kenyataan empiris. Usaha meneliti sebenamya ingin membuat

keputusan dari apa yang seharusnya (das sein) terjadi scbagai kaj ian teoritik dengan

membandingkan kenyataan dari apa adanya (das sollen). ?

J

Sedangkan_ metode yang digunakan dalam penelitian ilmiah seperti mr

mengikuti alur berpikir yang berintikan proses logicohypothetice-verifikasi.

Gambaran inilah yang menj adi dasar dalam menganalisis implik"si dari penelitian ini.

(20)

Hasil penelitian mengenai pengetahuan evaluasi hasil belajar, kemampuan

analisis instruksional dan mengajar efektif guru secara umum memperoleh skor

dalam kategori sedang. lmplikasi pengetahuan evaluasi hasil belajar baik,

kemampuan analisis instruksional baik, maka akan menciptakan mengaj::tr efektif

guru yang baik pula. Hal ini sesuai dengan tuntutan dalam era globalisasi, dimana

tantangan di daJam pengat!lbilan keputusan, tantangan dalam rnenjalankan tugas,

begitu juga tantangan dalam mengajar efektif seorang guru, harus terintegrasi dengan

nilai dan aturlln administrasi dengan tidak meninggalkan jati diri bangsa yang

beradap.

a)

Kebe;:adaan ini pula harus menjadi pertimbangan dalam -menjalankan

profesinya sebagai guru. Dengan hasil penelitian yang mengungkapkan, bahwa

pengetahuan evaluasi has11 belajar dan kemampuan analisis instruksional mampu

memberikan kejelasan akan teciptanya profesionalisrne seorang guru dalam tugasnya

dalam hal mengajar efektif guru mampu memberikan kejelasan akan tercirtanya

profesionalisme seorang gtaru dalam tugasnya dalam hal mengajar efektif guru.

Pengertian profesional seorang guru dalam dunia pendidikan tcntu dibatasi oleh

adanya karakteristik birokrasi yang melekat sebagai instrumen sosial politik dalam

wujud administrasi. ~

1 {:

Selain hasil penelitian yang telah diuraikan di atas, dalam penelitian ini masih

mempunyai seJymlah implikasi yang-penting terhadap upaya meningkatkan mengajar

efektif guru. Seorang akan dapat melaksanakan tugas meagajar dengan baik,

(21)

dan agar pelaksanaan mengajar relatif efektif. Hal ini menja(Hkan seorang guru akan

mahir mengajar, kemahiran itu tidak datang dengan sendirinya, tetapi memerlukan

peingkatan dan usaha dalam hal kemampuan, dan selalu meningkatk.an

kemampuannya sehingga menjadikan d iri sendiri menjadi mahir dalam menghadapi

masalah yang berhubungan dengan permasalahan dalam mengajar. "'IM€.o;/

Dalam hal peningkatan- mengajar efektif guru adalah sangat penting bagi

seorang guru, agar mampu melayani anak didiknya sec&ra profesional dalam usaha

pengembangan kualitas sumber daya manusia. Oleh k~rena itu perlu ditingkatkan

kemampuanny! da lam mengantisipasi masalah yang dihadapinya termasuk dalam

mengajar efektif guru. Konsekuensi logisnya guru harus banyak membaca,

menambah ilmu dalam rangka memperluas dan memperdalam pengetahuan dan

pandangannya. Lebih dari itu, karena guru makin hari d ituntut untuk daP-_al mengajar

dengan terampil mengelola kelas dengar. baik. Karena selain tugas guru sebagai

pengajar, guru adalah sebagai manajer da lam kelas. lmplikasi tersebut diuraikan

berikut ini.

J "

J "

3 I

0

c /

c U&.. •"'0 / u"'IM€.

__r

Berdasarkan anal isis deskrlptif terhadap ma sing~mas ing variabel yang diteliti,

yaitu pengctahuan evaluasi hasil belajar, keMampuan analisis instruksional dan

mengaj ar efekti guru, d iketahui bahwa rerata nih&i dari ketiga bidang itu hanya

digolongkan kc dalam katcgori scd'!_ng. Oleh karena itu, upaya pcningkatan kctiga

bidang tersebut sangat diperlukan, khususnya tentang kemampuan dalam mengajar

efektif guru, hendaklah tidak menekankan pad a segi hasil (out came) pengajar saja,

(22)

tetapi harus ditingkatkan pula segi proses dalam mengaja.r. K.arena pengajaran eli

sekolah dasar pada intinya lebih ditekankan pada keterampilan proses.

---Dengan kata lain~ sesungguhnya mengajar adalah p~! mah aman yang bertalian dengan dua hal yang mendasar, yakni pemahaman terhadap substansi persoalan atau

isi yang telah diungkap da11 yang kedua adalah pemahaman terhadap bagaimana

pengajar memaparkan persoalan atau substansi yang menj&di topik dalam

pembahasannya. Hal inilah yang terakhir disebut pemahaman terhadap organisasi

pengaJaran.

f

..

J

o /

Hasil analisis deskriptif juga diketahui bahwa nilai simpangan baku

masing-masing variabel cukup besar. Hasil ini menunjukkan bahwa kemampuan dan

penguasaan dalam hal mengajar efektif guru, yang didul-:ung kedua variabel

(pengetahuan evaluasi hasil be.!_ajar, kemampuan analisis instruksional ) cukup

beragam, ada yang tinggi, dan ada yang rendah. Nilai simpangan baku untuk

masing-masing variabel tersebut selengkapnya dapat disajikan berikut ini. Nilai sir.·tpar.gan

baku untuk pcngetahuan evaluasi hasil belajar sebesar 3,96, nilai simpangan baku

untuk kemampuan analisis instruksional sebesar 9, 93 dan nilai sirnpangan baku

untuk mengajar efektif guru sebesar 3, 46. \

f

~ ~'

1

~ ~

\

Sebagaimana telah diurr-.ikan di muka bahwa pcngctahuan evaluasi ltasil

bela jar, kemampuan anal isis instruksional , dan mengajar efektif guru digOlongkan ke

dalam kategori seJang. Hal tersebut tampak pada rata-rata nilai perolehan tiga

variabel tersebut. rata nilai pengetahuan evaluasi hasil belajar sebesar 29,5,

rata-rata nilai keroampuan analisis instruksiooal se besa ~ 57,42. dan rata:-rata nilai

(23)

mengajar efektif guru sebesar 30,18. Dari rata-rata nilai ketiganya di atas l~rlihat

bahwa rata-rata nilai yang paling tinggi pada variabel mengajar efektif guru walaupun

perbedaan rerata nilai itu relatif kecil, kenyataan tersebut rnenarik untuk diperhatik8i1.

Mengapa rata-rata nilai mengaj~r efektif guru pat:ng tinggi bila dibandingkan dengan rerata kedua nilai yang lain. Kenyataan bahwa rerata nilai kemflmpuan

analisis instruksional paling rendah dari yang lam, diduga disebakan oleh materi

kemampuan analisis instruksional terlalu besifat akademis, sehingga para guru yang

tidak senang mempelaja rinya, mengalami kesulitan untuk mengingat kembali

topik-topik (pokok.::rokok permasalah3J.l) yang diajukan, mereka hanya mengingat kembali

yang sifatnya praktis.

Dari hasil analisis deskriptif j uga tampak bahwa para guru memiliki

kemapuan atau penguasaan yang heterogen pada ketiga bidang atau variabel tesebut.

Hal ini terlihat pada rentang skor yang cukup Iebar, yaitu 23 hingga 38, untuk

pengetahuan evaluasi hasil belajar, 40 hingga 75 untuk kemampuan anaiisis

instruksional , dan 24 hingga 36 Jntuk mengajar efektif guru.

I

Kuatnya hubungan antara pengetahuan evaluasi hasil belajar dan kemampuan

analisis instruksional yang tercermin dari besamya koefisien korelasi (Ry.12) sebesar

0,740 dan besarnya kontribusi (angka sumbangan yaitu sebesar 54, 69 %). Hal ini

menunjukkan bahwa secara bersama-sama pengetahuan evaluasi hasil bel·ajar dan

kemampuan analisis instruksional dapat menjadi prediktor yang baik bagi mengajar

efektif guru. Dengan tem uan hasil penelitian ini, maka dapat dikatakan bahwa

..

pengembangan mengajar efektif guru dapat dilakukan me.Jalui peningkatan tentang

(24)

adanya pengetahuan evaluasi hasil belajar dan besarnya kemampuan analisis

instruksional pada diri seseorang. Dengan demi!<ian pengembangan kedua variabeJ

bebas tersebut menjadi bagian penting dalam pengajaran umumnya, dan khususnya

pada pengajaran di sekolah dasar.

Terlebih pada pengetahuan evaluasi hasil belajar y:mg telah dikemukakan

pada k esimp~an, terbukti mewberikan kontribusi (sumbangan) yang lebih besar

kepada mengajar efektif guru. Hal tersebut berbeda dengan praktik pengajaran di

sekolah yang sering kurang memberikan perhatian dan pelatihan yang memaciai untuk

peningkatan kemampuan guru dalam hal mengajar efektif guru. ~

Persentase dari sumbangan sebesar 54, 69 % menunjukkan bahwa sumbangan

pengetahuan evaluasi hasil belajar dan kemampuan anali:;is instruksional secara

bersama~sama kepada mengajar efektif gUtt4 sekaligus mengimplikasikan bahwa

tedapat .. aspek pendukung mengajar efektif guru yang belum terjelaskan dalam

penelitian ini. Artinya agar dicapai hasil yang optimal dalam pemgembangan atau

peningkatan mengEUar efektif guru pada guru sekolah dasar, tidak dapat dilakukan

hanya melalui pada pengetahuan_ evaluasi hasil belajar dan kernarnpuan analisis

instruksional saja. Melainkan masih terdapat komponcn laia yang turut membentuk

rnendukung itu berta)ian dengan faktor sikap senang membaca, faktor mcmahami

materi pelajaran, faktor jenis kelamin, faktor sosial ekonomi, atau faktor guru seperti

tidak tepatnya memilih metode megajar dan strategi pengajai'i:lll yang dipilih, faktor

penilain yang kurang tepat dan lain-lain.

(25)

Derajat pentingnya pengetahuan evaluasi hasil belajar dan kemampuan

anal isis instruksional guru tehadap mengajar e(ektif guru juga dapat dilihat dari nilai

koefisien regresi pengetahuan evaluasi hasil belajar dan kernampuan analisis

.

k .

I d I

t

b

.

~c'{

l

>IJ/ : \ ( ~: : }

mstru S1ona a a a 1 erart1. , .. \ ' :::: ~ ::::

Kenyataan tersebut mengindikasikan bahwa dalam upaya mengembangkan

maupun meningkatkan mengajar efektif guru, pari pem ~gang birokrasi (peimpinan

lembaga, pengawas dan atau pembina lembaga) lebih memperhatikannya bimbiogan

terhadap kedua bidang tersebut. kita tidak dapat mengabaikan salah satu bi<iang

pendukung mengajar efektif guru saja, tetapi keduan yas ama~ s ama mempunyai peran

yang penting, saling melengkapi satu sama lain tcrhadap peningkatan kemampuan

mengajar bagi seorang pengajar atau setiap guru. j;

J

l

~

:)

Terkelolanya pengajaran setiap bidang studi

yang

~ fektif dapat menjadikan

seorang guru memiliki kemahiran dalam mengelola kelas, termasuk di dalamnya guru

sebagai manager kelas dan selalu meningkatkan kemah iran atau kemampuan tersebut.

hal itu penting sebab para guru sebagai ilmu dan cendiki~wa n selalu dituntut harus

mampu meningkatkan wawasan keitmuannya dalam bentuk selalu dapat memahami

gagasan orang yang disampaikan secara tertulis, disamping secara lisan. \ \

Oleh karena itu sebagai konsekuensinya. mereka harus banyak meba(.;a buku

dalam rangka memperluas d~ memperdalam _pandangan serta wawasan

keilmuannya. Buku-buku referensi untuk keperluan di atas saat ini sudah banyak

ditulis oleh pengarang dengan maksud agar para guru atau pengajar akan rr.akin

menerapkan mengajar efektif guru. Dengan demikian dalam m~n gajar tersebut

(26)

mereka dapat menyesuaikan antara tujuan yang ingin dicapai dengan strategi

pembelajarannya. Strategi-strategi da)am mengajar ef~ktif guru ini akan efektif

diterapkan apabila guru atau pengajar memang sudah terbia:;a terlatih rnelalui

bimbingan dalam kelompok kerja guru (KKG) secara terprogram dan terarah. , \

Berkaitan dengan peningkatan mengajar efektif guru, di dalarn pengajaran

bukanlah semata-mata penekanannya pada siswa agar dapat menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang diajarkan, cenderung lebih bersifat menguji daripada mengajar.

Mengajar efektif guru akan membawa siswa untuk berbuat terampil dalam setiap

memahami isi materi pelajaran, disini baik proses dan mernahami isi mate~ pelajaran

lebih diutamakan.

Dengan melihat begitu luasnya sistem pengajaran yang menekankar.. pada

mengajar efektif guru, maka kiranya sangat tepat pentingnya upaya per.ingkatan

ketiga bidang- dalam penelitian ini, berdasarkan analisis deskriftif nilai rata-ratanya

masih tegolong sedang atau cukup

Apabila hal tersebut diperhatikan perbedaan rata-rata nilai tersebut relatif

kecil, namun hal itu menarik untuk diupayakan tcntang peningkatan ketiga bidang

tersebut lebih lanjut. Oleh karena itu implikasi hasil penelitian untuk hal tersebut

adalah bahwa peningkatan atau pcngcmbangan ketiga bidang tersebut perlu

mempcrtimbangkan beberapa asumsi berilrut ini.

CJN!_y,f;.Y

Pertama dari analisis deskriptif terhadap ketiga variabe1 penelitian yang

ditelitit kcnyataan bahwa rata-rata nilai bmampuan analisis instruksional · rcndah

dibanding dengan rata-rata nilai yang lain. Hal ini kemungkinan disebabkan cak.upan

(27)

rnateri kemampuan analisis instruksional lebih rumit, atau kemungkinan lainnya ada

beberapa diantara cakupan materi belum pernah ditemui ker~ . n bersifat akasemis. Kedua, kenyataan bahwa rata-rata nilai pengetahuan evaluasi hasil belajar

pada urutan kedua. Hal ini kemungkinan para guru sudah terhiusa atau sering

menjumpai topik-topik yang berkaitan dengan bidangnya. Karena apabila seseorang

berminat tehadap sesuatu hal, pasti akan mengorbankan yang lain untuk mencapai

kepentingannya itu, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah itu

walaupun berat tidak menjadi beban, tetapi akan dilakukan dengan senang hati.

Begitu pula seseorang yang mempunyai minat yang tinggi untuk , maka segala

sesuatunya yang berhubungan ctengan pekerj aannya akan dilakukan dengan rasa

senang hati dan penuh rasa tanggung jawab.

Ketiga, bahwa rata-rata nilai mengajar .efektif guru mendapatkan nilai

tertinggi. Oleh ~ere na itu upaya _yntuk mengembangkan mengajar efdctif guru perlu

ditingkatkan, Khususnya pada pengajar di skoalh dasar. Karena untuk menjadikan

seseorang dapat mengajar dengan terampil dan mahir perlu adanya dukungan

beberapa faktor, misal nya masalah pengetahuan yang .didapat sccara umum dan

-khusus terutama masalah tentang pengetahuan eva luasi hasH belajar, yang mana akan

mcnj udi gambaran atau pola bagaimana scharusnya scorang guru itu mcngajar dcngan

baik, efektif dan efesien. Disamping fakto r tersebut masalah mi!latpun kiranya

memegang faktor yang sangat penting pula. Karena segala sesuatu yang kuat atau

minat, beegitu pula seseorang yang berminat menjadi jadi guru, maka mereka akan

melaksanakan tugasnya dengan senang hati.

(28)

Sebagaimana telah dipaparkan di atas, upaya peningkatan kemampuan dalam

hal mengajar efektif guru dapat ditempuh melalui peningkatan aspek ter.tang

pengetahuan evaluasi basil belajar dan kemampuan analisis instruksional . Ha! -hal

yang perlu dipertimbangkan untuk peningkatan aspek dalam bidang pengetahuan

evaluasi hasil belajar iatah peningkatan adanya buku-buku sumber bagi guru,

penataran tent~ng adanya perbaikan kurikulum; seminat tt:ntang peningkai:an mutu

pendidikan. Yang mana setiap saat terjaji pembahan dalam dunia pendidikan tentang

program dan kebijakan pemerintah da1am menghadapi era globalisasi. yaug mana

sedikit banyak berpengaruh dalam dunia pendidikan. ~Q . : /

-Peningkatan pengetahuan guru sangat diperlukan, karena guru adalah sebagai

ujung tombak pembaharuan dalam dunia pendidikan. Makin hari tugas guru semakin

berat, bahkan guru selalu ketinggalan dengan anak didiknya dalam pengetahuan dunia

sekitar. Hal ini terjadi karena - perkembangan tckno logi oleh sebab itu untuk

mengantisipasi dalam kemajuan dalan bidang teknologi tesebut, telah banyak

ditempuh oleh pemerintah dalam hal peningkatan pengetahuan guru, terutama dalam

hal yang berkaitan dengan masalah kependidikan. Misalnya, mclalui siaran radio

pendidikan> penataran tertulis, kelompok belajar, terutama pada guru yang berada

pada daerah yang terpencil, hal ini sangat dirasakan karena adanya hambatan yang

ada dalam masalah komunikasi. a /

J e,O /

Disamplng pengetahuan evaluasi hasil belajar yang perlu ditingkatkan oleh

para guru yang berkaitan erat dengan masalah mengajar. Maka masalah kem.ampusn

analisis instruksional , juga memegang peranan yang sangat penting dalam

(29)

menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi kalangan pendidik. Dengan adanya

kemampuan analisis instruksional seperti telah dikemukaka:t di muka seseorang aka

berbuat atau bertindak dengan rasa senang, tidak merasa terrekan pada sesuatu

jikerjakan dengan rasa senang hati, dan individu cenderung akan mengasampingkan

pekerjaan yang lain.

-Kemampuan analisis instruksional cenderung menurun Y.arena beberapa

faktor persyaratan yang harus dipenuhi sebelum jadi guru, dan disamping faktor yang

lain, misalnya; karena perkembangan dalam bidang teknologi, maka cenderung

pengetahuan guru relatif perlu ditingkatkan. Hal ini yang dirasa berat oleh para guru.

Mereka yang berizasah Kejuruan harus meningkatkan ke jenjang ke Diploma-11

(D-II), atau strata 1 (S-1). Disamping faktor lain yang mendasar bagi kauftl guru

adalah masalah ekonomi. Karena masyarakat mengopini (menganggap) ~hwa gaji

guru sekolah dasar (SO) relati f kecil. Namun upaya peningkatkan peruaikan nasib

bagi guru telah banyak diupayakan oleh pemerintah, misalnya melalui kemudahan

kenaikan pangkat, perbaikan sistem penerimaan gaji dan sebagainya.

Faktor utama yang mendukung atau ys>ng 111empunyai kontribusi atau

sumbangan yang sangat erat dalam masalah mengajar efektif guru, dalam penelitian

ini adalah pcngetahuan cvaluasi hasil belajar dan kemampuan analisis instruksional .

Seperti telah dipaparkan di mu!-a bahwa aspek dan indikator dart variabel

pengetahuan evaluasi hasil beJajar yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah

mencakup masalah pengetahuan pengetahuan guru dalam menjalankan tugasnya yang

bertalian dengan tujuan pengajaran meliputi an tara lain ( J) merumuskan tujuan

(30)

pengajaran, (2) mendorong adanya siswa yang aktif, {3) memanfaatkanfmenggunakan

kesanggupan siswa dan kemampuan analisis instruksional siswa dalam belajar, (4)

membantu siswa dalam mengunpulkan infomasi yang dipcrlukan, (5) memberi

kescmpata<1 ~iswa untuk berperan aktif, (6) membantu siswa dalam mengungkapkan

buah pikiran untuk memecahkan masalah, {7) memberi b per~ay aan dtm tanggung

jawab siswa dalam pelaksanaan tugas.

Selain hal tersebut dalam pengetahuan evaluasi hasil belajar dituntut agar

dapat mnciptakan suasana belajar yang kondusif, yang meliputi (1) memupuk dan

memelihara kerjasama, (2) menanamkan dan memupuk perasaan siswa sebagai

anggota dalam kelompok kelasnya, (3) mengusahakan sitcasi kelas yang

menyenangkan, dan ( 4) mempergunakan kelebihan yang ada pada ddirinya maupun

siswa yang dipjmpinnya. ~

Dlsamping faktor pengetahuan evaluasi basil belajar, faktor lainnya adalah

kemampuan analisis instruksional . Faktor ini sangat relatil, artinya kemungkinan

dapat berubah, tergantung kepada faktor yang mempengaruhinya dan kemampuan

analisis instrukSional bukan

mer

~pa

kan

pembawaan sejak lahir. Jadi kenapa

seseorang berminat untuk ; dapat disebabkan adanya beberap faktot yang

mempengaruhinya antara lain (1) status sosial eko•1omi, (2) bakat dan kecce1·dasan ,

(3) harapan peran_sosial, {4) kepribadian, dan (5) pengalaman.

Oleh sebab itu seseorang berminat dapat disebabkan karena masalah sosial

ekonomi, misalnya karena ingin segera mendapatkan pekerjaan. Dengan masuk ke

program pendidikan guru s es~oran g berkeyakinan akan segera meEdapatkan

(31)

pekerjaan. Seseorang berminat mungkin disebabkan karena faktor lain, misalnya

karena harapan peran masyarakat (social role expectation). Masyarakat menghendaki

seseorang , karena sangat diharapkan perannya di masyarakat. Kepribadian yang baik,

halus, suka menolong, bersikap dewasa adalah salah satu ciri seseorang untuk • Dan

faktor lain yang mempengaruhi seseorang benninat karena pengalaman-pengalaman

di masa lame_au yang dimiliki ny~ sehingga mempengaruhi dirinya untuk . Sehingga

dengan demikian seseorang yang memilih pekerjaannya akan melakukan tugasnya

dengan senang hati, tanpa tekanan dari orang Jain .

.

Kedua faktor itulah yang mcndorong sesoorang yang bekerja denga penuh

.

-tanggung j awab, disiplin, taat pada pimpinan , tepat waktu dan mempunyai dedikasi

yang tinggi, sesuai dengan UUP No.II tahun 1989. bahwa menurut undang-undang

pendidikan tersebut s ~or ang guru tugas pokoknya adalah pendidik (pengajar).

Seorang pendidik memikul tugas- mendewasakan anak didik baik jasmani maupun

rohaninya. Sedar.gkan sebagai pengajar seorang guru memiliki tugas menanamkan

sikap dan nilai-nilai pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik.

J

Guru y~g dianggap memiliki i<:emampuan dan terampil daiam tugasnya,

apabila dapat· melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal ini ditandai dengan adanya:

(1 ) menguasai materi pelajaran, (2) dapat mengelola program belajar mengajar, (3}

dapat mengelola kelas, (4) mampu mP-nggunakan meoia sumber belajar,

-(5) menguasai Jandasan-landasan kependidikan, (6) mengelola interaksi belajar

mengajar, (7) melaksanakan penilaian prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran,

(8) mengenal fungsi dan program layanan bimbingan dan penyuluhan, (9) mengenal

(32)

dan menyeJenggarakan administrasi sekolah, dan ( t 0) memahami prinsip-prinsip dan

menafsirkan hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran.

~

C. Saran-Saran ,,..,

..0r

Berdasarkan uraian yang termuat dalam implikasi h&sil penelitian di atas,

dapat diajukan ~ eb erapa saran seperti di bawah ini. ~

Pertama, bahwa pengetahuan evaluasi hasH belajar pada guru perlu

ditingkatkan melaiui penyuluhan, penataran ataupun lokaka1 ya dan sebagainya.

Sedangkan kemampuan analisis instruksional perlu disosialisasikan atau

-dimasyarakatkan kepada setiap guru, bahwa kita wajib mencintai pekerjaan kita

walaupun se~ecil apapun, hal ini untuk menambah dan memupuk rasa cinta 'kepada

pekerjaannya. Sehingga anggapan bahwa pilihan karena sulit atau tidak ada

pekerjaan lain dihilangkan. Agar ~ masyarakat memanda ng bahwa pekerjaan adalah

pekerjaan profesional. Sedangkan pada mengajar ~fektif g uru perlu mendapatkan

perhatian yang khusus pada pai~a pengelola lembaga pendid ikan agar guru dapat

mengajar dengan terampil maka perlu pelatihan yang_ rntensif, karena _setiap saat

metode dan penemuan baru da lam bidaog teknologi pendidikan selalu berkembang

dan berubah, sehingga kurikulum juga berubah. Hal inilah yang menjadi kendala bagi

para guru atau bagi para pengajar yang berada pada ujung tombak pada pem.bahauan

itu. Oleh karena itu melalui KKG (kelompok kerja guru) pada Dabin{daerah

pembinaan) guru wajib ditingkatkan tentang mengajar efektif guru, sehingga pada

gilirannya akan menjadikan seorang yang handal dan mampu, serta terampil dalam

(33)

menjalankan tugasnya sebagai pendidik dan pengajar, dan akhimya akan betpengaruh

yang baik terhadap mutu keluaran atau lulusan sekolah dasar.

Kedoa, keadaan para guru sekolah dasar p ~ da umumnya memiliki

karekteristik ataupun kemampuan yang beragram, oleh karena

itu

para pembina, pengawas ataupun tenaga penyuluh lapangan tentang peningkatkan mutu guru, perlu

meyesuaikan _teknik pembinaan _!lgar dapat dengan m_udah diterima oleh pan~ guru. Dengan demikian dalam diri para guru atau para pengajar timbul semangat dan gairah

untuk meningkatkan guru dengan baik. ;,

J

l

i

Kctiga, dalam upaya meningkatkan mcngajar etcktif guru yang pada akhirnya

akan menjadikan guru yang tera mpil d&lam mengajar, para pimpinan lembaga

pendidikan wajib memperhatikan tentang nasib para guru, ba "k kenaikan pangkat,

kesejahteraan sosial, kesempatan meniti karir dan tidak. kalah pentingnya yaitu,

memberikan kesempatan pada para guru untuk dapat meningkatkan pendidikan, baik

melalui DIP, Suakarsa pada jenjang pendidikan D-Jl atau yang lebih tinggi ke.jenjang

pendidikan S· l.

Kecmpa t, penelitian ini telah mengungkapkan dua faktor yang beihubungan

dengan mengajar efektif guru. Namun masih banyak faktor lain yang belum

tc rungkap dalam penelilian ini ya~g diduga mc miliki kontribusi yang berarti terhadap

mengajar efektif guru. Hal ini memberikan peluang yang luas kepada peneliti Jain

untuk melaksanakan pengembangan penelitian lebih lanjut. Untllk itu hasil penelitian

in i dapat dijadikan sebagai bahan masukan banding dari segi teknis maupWl

temuannya bagi para peneliti selanjutnya. ~I~? ~

/

tJ~'~

...

~o

tJ~'~'

· E-0 c

~ ~

... .

(34)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsim i. (1993). Prosedur pene/itian. Jakruta: R ineka Cipta.

Ali, Nashir. (1979). Dasar-dasar ilmu mendidik. Jakarta: Mutiaca.

Armanto, Dian. (200 1 ). Aspek perubahan pendidikan dasar matematika melalui

pendidikan matematika rea/istik. (Makalah Disaj ikan Dala m Seminar Nasional). Medan: Depag Propinsi Sumatera Utara.

-

~

Bronows:Ci, J. ( 1975). The A scent of Man. Boston: Little Brown Co. - -~~ ... ~

Brubacher, Jhon, S. (19 69). Modern philosophies of education. New York: Me. Graw Hill Book Company.

Crow, L. D. (1 963). Education psycology. New

York~

Brooklyn College.

V

Chester. (1 985). Management and leadership in higher education. San Francisco:

Jossey-Basa Publisher.

Depdiknas. (2002). Rencana strategis pendidikan nasional. Jakarta: Depdiknas.

)

Eggen, Paul D & Kauchak. ( 1979). Strategis for teachers teaching content and thinking skiDs. New Jersey: Prentice Hall.

-Engkoswara. (1986). Kecenderungan kehidupan di Indonesia menje/ang tahun 2000 dan implikasinya dalam pendidikan. Jakarta: CV lntermedia.

Garisson, K. C . Psycology of adolesence. New Jersey : Englewood Clitfs, 1965.

Go leman, D. (2002). Emotional itlte/ligence. Jakarta: PT. Gramcdia . ~

.

-

-Good, Carter. V. ( 1985). Dictionary of education. New Yor)c Me. Gra w Hill Book Company, inc 1959, Disadur M. Noor Syam Dalam Pengertian dan hukum dasar pendidikan. Malang: JKIP Malang.

Gordon, T. (1974). Teacher effectiveness tra ining~ New Jersey; Peter H. Wyden Publisher.

Hadi, Soetrisno. (1 992). Metodologi research. Yogyakarta: Fa kult<~ s Psikologi UGM . Houle, C . 0 . (1982). The desingn of edJ.Cation:. London: Jossey - Bass Publisher.

Hudojo, Herman. ( 1988). Mengajar he/ajar matematika. Jakarta: Depdikbud.

(35)

... ,... ( 1 998). Pembelajaran matematika menurut pan dang konstruktivistlk. (Makalah disajikan dalam seminar nasional). Malang:

Universitas Negeri Malang.

Joyce, Bruce R. ( 1991). Models of teaching. Fourth Edition. Boston-London-Toronto- Sydney- Singapore: Allyn and Bacon Pulishers.

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indones ia Nomor 045/U/2002, Jakarta, 2 April 2002.

"""

Kresna, Yahya. Jawa Pos, 13 Maret 1998

Kozma, Robert. B. (1978). / nstructional techniques in higer ed ucation. New Jersey: Education Technology Publications.

M arpaung, Y. (2001). /mplementasi pendidikan matematika realistik di Indonesia.

(Makalah disajikan daJam seminar naslonal). Medan: Depag Propinsi

SUMUT.

-Master, G. (1990). Profll of hearing. New Suoth Wales: Sie Skill Testing Program Globe Press.

Marsell, J. L. (1979). Succesful ~eaching and psychological principles:.. New York:

Me. Graw Hilt Com pany~ · _

Muhaimin, Yahya, A. Sinar Medan, 7 Januari 2000

~

~

Nur, Muhammad. (1998). Psikologi p~n d i di k a n: fondasi untuk pengaj aran dan teori-teori perkembangan. Surabaya. PPS Universitas Negeri Surabaya.

'

Pasaribu, C . L {1979). Pendidikan nasional. Bandung: Tars ito.

Patton, Pattricia. ( 2002). Kemcmpuan ana/isis instruksionol. Jakarta: Mitra Media.

Percival, F and Hendry, E. A. ( 1996). Handbook of education technology. London: Kogan Page, Ltd, 1984. Disadur Toeti, S., dalam _Teori be/ajar :la11 mod e l ~

model pemhelaj aran. Jakarta: Dirje n di kti.

Reynoids, A. 1995. The knowledge base for beginning teachers: .Education profesional expectation versus research findings on learning to teach. Elementary School Journal.

Richey, Robert, W. (1968). Planning for teaching: an Introduction to Educalion.

New York: McGraw-Hill Book Company.

\..r

11 •. - ....

_o

~/

'\.w

Clu •••

.,.o /

-

CI~IME-0

a

J '

0

CINirttE-0

a/

~~~~

(36)

Sax, Ci. ( 1981 ). Principle.-,· of educational measurement. Englewood New Jersey:

Prentice Hill Inc.

Silalahi, !\.. (2002). Diskusi interaktif permo<;a/ahan pendidikan MIPA. Medan:

Unirncd.

Siag.ian, Sondang. ( 1995). Manajemen sumber dayLJ manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Slnvin , Robert.

r. (

i 994) . Educational P·'J'Chology, theories and practice. fo urth

Edition. Massc hu s~lls: /\llyn and Bacon Puhlisrcrs.

Sn~.· d ij arlo. ( J <)t)J ). Menmnlapkl.· r .')·i!ifem pemlidikan nasional. Jakarta: Gram(:dia Widiasarana Indonesia .

Soejono. ( 197R). Alirtm baru dalam pendidikan. Bandung: PC;;nerbit C. V. Jlmu . .... ,

l

Sockamto, Toct i. { J 9<)6 ). Teori he/ajar dan model-model pemhelajarmt. JHkarta:

Universitas Terhuka Dirjen Dikti.

Sudjana, Nann. ( 1989). Cora be/ajar siswa aktif dal'am proses be/ajar mengajar.

Bandung: Sinar Baru.

Sudjana, ( 1992). Metoda .\·tatistika. Bandung: Tarsiio.

\

~)l~

g

i.

!)

:

Suryosubroto. ( 1982). Evalul'si hasil be/ajar. Yogyakarta: Rineka Cipta. Nl~o

Syam. Noor, M. { 1987). Pengantar evaluasi basil he /ajar~ Surabaya· Usaha

Nasional.

Tampubnlon, Daulat P.. Akar perm{'salahan pendidikan lla.•:iouul. Harbn Sinar

Indonesia ;laru, 23 Juni 200 I.

I I

Yahya, Umar. (2000). Kem(tmpuan matematika tlan IPA anak Indonesia sangat

rendah : :lakarta: llarian l~o mpas, 8 Desembcr 2000. him I 0.

Usman, Uzcr, Mohammad. ( 1992). profesir;Jtal. Bandung: Pcnerbit PT. Rodakarya.

William C. I ()66. Tire

Company.

~

elementary school a penpective. Ch icago: Nally and

Referensi

Dokumen terkait

Laporan sumber dan penggunaan kas diharapkan dapat membantu kelancaran usaha perusahaan dan untuk mengantisipasi kesalahan menajemen dalam memperhitunngkan kegunaan dana, selain

Music with different tempo depending on the type of boiled eggs will be heard during the boiling process.. The timing process also can be seen on

2.4 Cek    lis    uji    praktik    dibuat sesuai      klasifikasi   dan kualifikasi .. 2.5   Formulir asesmen dipersiapkan 2.6 Rancangan 

Digunakan pelat dua arah.Tebal plat untuk lantai gedung, tebal 130 mm dengan tulangan pokok P10-200 untuk daerah tumpuan dan lapangan arah x maupun arah y serta P8-200 untuk

Kesimpulan utama yang dihasilkan dari penelitian ini adalah bahwa pencampuran metanol ke dalam bahan bakar bensin, pada mesin dengan sistem injeksi bahan bakar, tidak menurunkan

 Di dalam substansi flsafat (baca: fsafat pendidikan) terdiri atas apa yang diyakini guru mengenai pendidikan,..  merupakan kumpulan prinsip yang

Dengan terus memperhatikan faktor yang mempengaruhi kualitas produk dan pelayanan maka akan dapat membantu meningkatkan loyalitas pelanggan lebih baik lagi yang

Hasil regresi jenis kepemilikan pada bank pemerintah (D4) memoderasi pengaruh capital regulation motive terhadap penyisihan penghapusan aktiva produktif menghasilkan koefisien