A. LATAR BELAKANG MASALAH.
Perusahaan dalam keberadaannya sebagai organisasi pada umumnya
bertujuan untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Dengan kata lain
perusahaan berusaha mencapai tingkat usaha yang menguntungkan yaitu
dengan melalui aktivitas penjualan yang mencapai target. Untuk bisa mencapai
tingkat yang diinginkan, maka perusahaan harus menggunakan konsep
pemasaran yang mengarah pada usaha untuk mengetahui keinginan dan
kebutuhan pembeli, sehingga dapat tercapai volume penjualan yang
menguntungkan. Oleh karena itu perusahaan harus menentukan kebijakan
marketing mixnya secara tepat sesuai dengan analisa dan kebutuhan dalam
penerapannya.
Didalam marketing mix atau bauran pemasaran terdapat empat
komponen penting dimana satu dengan yang lainnya saling berhubungan erat
dalam upaya mencapai tujuan perusahaan. Marketing Mix tersebut dapat
diartikan sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen. Suatu perusahaan dapat
mempengaruhi konsumen yaitu dengan pembuatan produk yang sesuai dengan
selera konsumen atau dapat pula dengan penetapan harga yang tepat
maksudnya harga yang ditawarkan dengan manfaat yang diperoleh
memuaskan konsumen. Selain itu promosi juga perlu dilakukan agar
konsumen mengetahui produk yang ditawarkan. Hal terakhir yang dapat
menunjang keberhasilan perusahaan dalam mempengaruhi konsumen adalah
distribusi. Saluran distribusi merupakan bagian terpenting dari strategi
pemasaran karena cepat lambatnya produk sampai ke konsumen akhir
merupakan Indikasi bahwa akan memudahkan konsumen dalam mendapatkan
produk. Hal inilah yang membuat distribusi mempunyai peranan yang penting
dalam menentukan keberhasilan perusahaan.
Dalam mendistribusikan atau menyalurkan produknya perusahaan
dapat melakukan dengan dua cara yaitu distribusi langsung dan saluran
distribusi tidak langsung. Saluran distribusi langsung berarti produk yang
disalurkan langsung kepada konsumen akhir, dengan cara ini produsen dapat
mengkontrol harga yang akan dibebankan kepada konsumen, selain itu
produsen dapat mengetahui apa yang diinginkan oleh konsumen. Sedangkan
saluran distribusi tidak langsung dalam menyalurkan produk perusahaan
menggunakan perantara. Penggunaaan perantara ini akan membantu
perusahaan untuk mempunyai jangkauan pasar yang luas. Perantara yang
dapat digunakan bisa berupa pedagang besar, agen maupun pengecer.
Perusahaan harus hati-hati menggunakan saluran distribusi yang akan
digunakan, karena saluran distribusi mempengaruhi semua keputusan
pemasaran lainnya. Pelaksanaan kebijaksanaan dalam saluran distribusi dan
marketing mix lainnya juga akan mempengaruhi volume penjualan
perusahaan. Adapun variabel pemasaran lainnya adalah produk, harga dan
Pemilihan saluran distribusi ditentukan oleh pola pembelian konsumen,
sifat dan corak pasar (pasar konsumen/Industri dan jumlah konsumen
potensial), produk yang bersangkutan (nilai produk, mudah rusaknya produk
dan banyak sedikitnya produk), perantara (biaya dan kegunaan perantara) dan
perusahaan itu sendiri.
Apabila ingin mengetahui apakah sudah menggunakan saluran
distribusi yang tepat bisa diukur dari efisiensi saluran yang digunakan yaitu
dengan melihat hasil yang dicapai dalam pengertian apakah dengan
menggunakan saluran distribusi tersebut perusahaan telah mencapai targetnya
atau mencapai volume penjualan yang menguntungkan. Apabila target
perusahaan telah tercapai dan volumenya meningkat maka sudah dapat
dipastikan strategi yang dilaksanakan sudah efisien.
Dalam kenyataannya masih banyak perusahaan sudah menetapkan
saluran Distribusi, tetapi belum dapat memaksimalkan volume penjualannya.
Hal inilah yang melatar belakangi penulis untuk melakukan penelitian tentang
“EVALUA SIBIAYA SALURAN DISTRIBUSI PADA PERUSAHAAN ROTI
GANEP SURAKARTA “
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka perumusan masalah yang
dapat disampaikan adalah sebagai berikut :
1. Saluran Distribusi jenis apa yang digunakan Perusahaan Roti Ganep dalam
2. Saluran Distribusi manakah yang lebih efisien, distribusi langsung atau
distribusi tak langsung ?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui jenis saluran Distribusi yang digunakan oleh
perusahaan Roti Ganep dalam memasarkan produknya, distribusi langsung
atau distribusi tak langsung
2. Untuk mengetahui saluran distribusi manakah yang efisien, distribusi
langsung atau distribusi tidak langsung pada Perusahaan Roti Ganep
Surakarta.
D. MANFAAT PENILITIAN
1. Bagi Penulis
Mendewasakan alam pikiran penulis agar lebih memahami dalam
menganalisa suatu permasalahan dan pemecahan masalah yang ada di
dalam perusahaan/Instansi khususnya di bidang yang ada hubungannya
dengan laporan studinya.
2. Bagi Pihak Fakultas
Sebagai tambahan referensi mengenai suatu karya Ilmiah
3. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan perencanaan kegiatan pemasaran, sebagai bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan serta kebijakan pemasaran
E. METODE PENELITIAN
1. Ruang lingkup penelitian
Penelitian dilakukan pada perusahaan Roti Ganep yang berada di
wilayah Banjarsari, Surakarta.
2. Jenis Data
a. Data Primer
Data yang diperoleh secara langsung dari obyek yang diteliti melalui
pengamatan pengambilan data yang relatif berkaitan dengan penelitian
(tidak melalui media perantara) dan melakukan pengolahan data itu
sendiri.Data ini berupa :data biaya distribusi dan volume penjualan tahun
2000-2004 dari perusahaan Roti Ganep Surakarta.
b. Data sekunder
Data yang diperoleh secara tidak langsung dengan melalui media
perantara (diperoleh dan dicatat pihak lain) yang diambil dan disusun
sesuai dengan keperluan penelitian, umumnya bisa berupa catatan,
laporan historis, dokumen dan sumber Informasi lainnya.Data ini
berupa :data tentang sejarah berdirinya perusahaan,struktur organisasi
perusahaan yaitu perusahaan Roti Ganep Surakarta.
3. Tehnik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data yang dipakai dalam penyusunan Tugas
a. Wawancara
Penulis melakukan wawancara langsung dengan pihak terkait
untuk menggali informasi yang relevan dengan permasalahan
penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan
b. Observasi
Penulis melakukan pengamatan dan pencatatan secara langsung
pada perusahaan Roti Ganep selaku obyek yang diteliti
4. Analisis data
Analisis data yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah :
a. Analisis deskriptif kualitatif
Metode penulisan data dengan cara memilah-milah data,
mengelompokkan data dan memaparkan data yang diperoleh disertai
Interpretasi berdasarkan data yang tampak sebagaimana adanya
b. Analisis efisiensi biaya distribusi
Analisis biaya distribusi digunakan untuk mengetahui saluran
distribusi yang lebih efisien, apakah saluran langsung atau tidak
langsung dengan rumus :
100% x penjualan nilai
distribusi biaya
E
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian pemasaran
Banyak ahli ekonomi memberikan pengertian tentang pemasaran,
dimana antara satu dengan yang lain mempunyai sudut pandang yang
berbeda tetapi masih berhubungan secara teoritis dan maknanya secara
umum, berikut ini beberapa definisi pemasaran antara lain :
a Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang
didalamnya Individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan
mempertukarkan produk yang bernilai dengan produk lain (Kotler
Philip, Manajemen Pemasaran, 1997 : 8)
b Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan
bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan menditribusikan barang dan jasa yang
memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun
pembeli potensial (William Stunton dalam Basu Swasta dan Irawan
Manajemen Pemasaran Modern, 1990:5)
2. Pengertian saluran distribusi.
Barang yang sudah siap untuk dipasarkan harus melalui tahap
berikutnya, dalam proses pemasaran yaitu dengan menentukan metode
yang akan dipakai untuk menyalurkan produk tersebut ke pasaran. Hal ini
menyangkut penentuan strategi pemasaran termasuk pemilihan saluran
distribusi yang akan digunakan. Menurut Basu Swasta (1996: 190) Saluran
Distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang akan digunakan oleh
produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen ke konsumen
atau pemakai industri sedangkan menurut Indriyo Gito Sudarmo (1999:
253). Saluran distribusi merupakan kegiatan yang harus di lakukan oleh
perusahaan untuk menyalurkan, menyebarkan, mengirim serta
menyampaikan barang yang di pasarkannya ini kepada konsumen.
3. Bentuk Saluran Distribusi
Terdapat dua macam saluran distribusi, yaitu :
a. Saluran Distribusi Langsung
Dalam distribusi langsung produsen melakukan penyaluran
produk langsung ke konsumen akhir keuntungan dari distribusi
langsung adalah ketika produsen menjual langsung kepada konsumen
akhir sehingga produsen mempunyai kontrol penuh atas harga yang
dikenakan pada konsumen dan mengetahui apa yang diinginkan oleh
b. Saluran Distribusi Tidak Langsung
Dalam saluran distribusi tidak langsung, produsen menyalurkan
produknya melalui perantara yang kemudian disalurkan kepada
konsumen akhir. Perantara ini sering disebut dengan pedagang besar,
pengecer dan agen. Keuntungan memakai saluran distribusi tidak
langsung yaitu memperluas jangkauan pasar untuk mendapatkan calon
pembeli baru.
4. Lembaga-lembaga Saluran Distribusi
a. Produsen yaitu pihak yang menyediakan barang dan jasa.
b. Perantara, merupakan suatu kegiatan usaha yang berdiri sendiri,
bertugas sebagai penyalur barang dari produsen ke konsumen akhir.
c. Konsumen akhir, merupakan pihak yang akan membeli dan yang
menggunakan barang dan jasa.
5. Alternatif saluran distribusi
Alternatif saluran yang digunakan pada umumnya dikaitkan
dengan jenis barang yang ada. Dalam hal ini ada dua macam saluran yaitu:
a. Saluran Barang Konsumsi
Produsen – konsumen akhir
Produsen – pengecer – konsumen akhir
Produsen – pedagang besar – pengecer – konsumen akhir
Produsen – agen – pedagang besar – pengecer – konsumen akhir
b. Saluran Barang Industri
Produsen – pemakai industri
Produsen – distributor industri – pemakai industri
Produsen –Agen- pemakai industri
Produsen-Agen-Distributor Industri-PemakaiIndustri
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan Saluran Distribusi
Produsen harus memperhatikan berbagai macam faktor yang
sangat berpengaruh dalam pemilihan saluran distribusi. Faktor-faktor
tersebut antara lain : (1) pertimbangan pasar, (2) pertimbangan barang, (3)
pertimbangan perusahaan dan (4) pertimbangan perantara.
1. Pertimbangan Pasar
a Konsumen atau pasar Industri
Apabila pasarnya berupa pasar Industri, maka pengecer jarang atau
bahkan tidak pernah digunakan dalam saluran ini, jika pasarnya
berupa konsumen dan pasar Industri akan menggunakan lebih dari
satu saluran.
b Jumlah pembeli potensial
Apabila jumlah konsumen relatif kecil dalam pasarnya, perusahaan
c Konsentrasi pasar secara geografi
Secara geografis, pasar dapat dibagi kedalam beberapa
konsentrasi. Untuk daerah konsentrasi yang mempunyai tingkat
kepadatan tinggi khususnya untuk pasar indutri maka perusahaan
dapat menggunakan distributor industri.
d Jumlah pesanan
Tingkat volume penjualan dari sebuah perusahaan akan sangat
berpengaruh terhadap saluran yang dipakainya.
e Kebiasaan dalam pembelian
Kebiasaan membeli dari konsumen akhir berpengaruh terhadap
kebijaksanaan dalam penyaluran. Kebiasaan membeli ini antara lain :
keamanan untuk membelanjakan uangnya, tertariknya pada
pembelian dengan kredit, lebih senangnya melakukan pembelian
yang tidak berkali-kali, tertariknya pada pelayanan penjual.
2. Pertimbangan Barang
a Nilai unit
Jika nilai unit barang yang dijual relatif rendah maka
produsen cenderung memakai saluran distribusi yang panjang,
tetapi jika unitnya tinggi maka saluran distribusinya pendek atau
b Besar dan berat barang
Jika ongkos angkut terlalu besar dibandingkan dengan nilai
barangnya sehingga terdapat beban yang berat bagi perusahaan,
maka sebagian biaya tersebut dapat dialihkan kepada perantara.
c Mudah rusaknya barang
Jika barang yang dijual mudah rusak maka perusahaan
tidak perlu menggunakan perantara. Jika ingin menggunakan
perantara maka harus dipilih yang memiliki fasilitas
penyimpanan yang baik.
d Sifat teknis
Pertimbangan sifat teknis barang tertentu misalnya barang
instalasi yang harus diterangkan secara teknis dalam penggunaan
dan pemeliharaanya. Dalam hal ini produsen harus mempunyai
kontrol terhadap perantara yang bertugas menjual barang Instalasi
ini.
e Barang standar dan pesanan
Jika barang yang dijual berupa barang standar maka
dipelihara sejumlah persediaan pada penyalur. Demikian pula
sebaliknya, jika barang yang dijual berdasarkan pesanan maka
f Luas product Line
Jika perusahaan membuat satu macam barang, maka
penggunaan pedagang besar sebagai penyalur adalah baik. Tetapi
jika barangnya bermacam-macam maka perusahaan dapat
menjual langsung kepada para pengecer.
3. Pertimbangan perusahaan
a Sumber pembelanjaan
Saluran distribusi pendek kebanyakan hanya dilakukan oleh
perusahaan yang kuat di bidang keuangannya. Perusahaan yang
tidak kuat keuangannya akan cenderung menggunakan saluran
distribusi lebih panjang.
b Pengalaman dan kemampuan manajemen
Biasanya perusahaan dalam menjual barang baru atau
memasuki pasaran baru memakai perantara. Hal ini disebabkan
perantara sudah mempunyai pengalaman, sehingga manajemen
perusahaan dapat mengambil pelajaran dari perantara.
c Pengawasan saluran
Pengawasan akan lebih mudah dilakukan bilamana saluran
distribusinya pendek. Jadi perusahaan yang ingin menguasai
penyaluran barang cenderung memilih saluran yang pendek
d Pelayanan yang diberikan oleh penjual
Pelayanan produsen yang baik dengan memberikan fasilitas
dan sarana akan menentukan banyaknya perantara yang bersedia
menjadi penyalurnya.
4. Pertimbangan Perantara
a Pelayanan yang diberikan oleh perantara
Perantara memberikan pelayanan dengan menyediakan
fasilitas yang baik, maka produsen akan bersedia
menggunakannya sebagai penyalur.
b Kegunaan Perantara
Perantara yang apabila selalu mempunyai inisiatif
memberikan usul atau ide yang sifatnya membangun maka dapat
sebagai bahan pertimbangan pemakaian perantara oleh produsen
c Sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen
Perantara yang mau bersedia menerima resiko yang
dibebankan oleh produsen, maka produsen dapat memilihnya
sebagai penyalur.
d Volume penjualan
Dalam hal ini, produsen cenderung memilih perantara yang
dapat menawarkan volume penjualan yang besar untuk jangka
e Ongkos
Jika ongkos dalam penyaluran barang dapat lebih ringan
dengan digunakannya perantara, maka hal ini bisa dilaksanakan
terus oleh Produsen.
7. Fungsi-fungsi Saluran Distribusi :
a. Informasi
Mengumpulkan Informasi penting untuk perencanaan dan
melancarkan pertukaran
b. Promosi
penyebaran komunikasi yang persuasif mengenai penawaran
barang
c. Pemesanan
Mencari dan menjalin hubungan dengan calon pembeli
d. Negosiasi
Usaha untuk mencapai persetujuan akhir mengenai harga dan hal
lain yang berhubungan dengan penawaran sehingga perpindahan hak
kepemilikan atau pengawasan bisa dilaksanakan
e. Pembiayaan
Permintaan dan penyebaran dana untuk menutup biaya dari saluran
f. Pembayaran
Pembeli membeli faktur melewati bank atau lembaga keuangan
kepada penjual atas produk
g. Pengambilan resiko
Perkiraan mengenai resiko sehubungan dengan pelaksanaan
kegiatan penyaluran oleh Distributor
h. Prosesi fisik
Penyimpanan barang dan penjualan produk secara fisik dari bahan
mentah sampai ke konsumen akhir
8. Pengertian Biaya Distribusi
Dalam arti sempit biaya distribusi sering kali dibatasi artinya
sebagai penjualan dan pemasaran yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan
untuk menjual dan membawa produk ke pasar.
Dalam arti luas biaya distribusi meliputi semua biaya yang terjadi
sejak saat produk selesai dan disimpan dalam gudang sampai produk
tersebut diubah kembali dalam bentuk uang tunai (Drs. Mulyadi,
Akuntansi biaya, 1978 : 133)
a. Penggolongan Biaya Distribusi
Secara garis besar biaya distribusi dapat dibagi menjadi dua
- Biaya mendapatkan pesanan (order-getting costs) yaitu semua
biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pesanan, yang
termasuk dalam biaya ini adalah salesman dan komisi.
- Biaya memenuhi pesanan (order filling costs) yaitu semua biaya
yang dikeluarkan untuk mengusahakan agar semua produk yang
telah diproduksi dapat sampai ketangan pembeli dan biaya-biaya
untuk mengumpulkan uang dari pembeli yang termasuk dalam
golongan ini adalah biaya pembukuan dan pengiriman, biaya
pemfakturan dan biaya penagihan.
b. Menurut Fungsi distribusi, biaya distribusi digolongkan sebagai
berikut :
- Biaya penjualan
Contoh : gaji salesman, bonus dan komisi serta biaya perjalanan
salesman, biaya telepone
- Biaya pergudangan
Contoh : gaji karyawan bagian gudang, biaya sewa gudang
- Biaya pembungkusan dan pengiriman
Contoh : gaji karyawan bagian pembungkusan dan pengiriman,
biaya bahan pembungkus biaya pengiriman, biaya angkut untuk
produk yang dikembalikan (retur penjualan)
Contoh : biaya karyawan bagian penagihan, kerugian
penghapusan piutang, potongan tunai
- Biaya Akuntansi Pemasaran
Contoh : Gaji karyawan bagian administrasi pemasaran
9. Pengertian Efisiensi
Efisiensi menurut kamus umum bahasa Indonesia (1984 : 266)
adalah cermat, tidak membuang energi waktu, dan biaya. Sedangkan
menurut Liang Gie (1981 : 160) Efisiensi adalah perbandingan terbaik
antara input, usaha dengan output dan antara daya dan usaha atau antara
ongkos yang dikeluarkan dengan kenikmatan yang dicapai.
Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa efisiensi
adalah berkaitan dengan jumlah pengorbanan yang dikeluarkan dalam
upaya untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Jika pengorbanan yang
B. KERANGKA PEMIKIRAN
Kerangka pemikiran merupakan inti dari semua penjelasan yang rinci
dari suatu penelitian yang diteliti, kerangka pemikiran merupakan penjabaran
dari awal penelitian sampai akhir penelitian. Jadi kerangka pemikiran akan
memberikan jawaban yang ada dalam perumusan masalah
Saluran distribusi merupakan suatu rute penyaluran barang dari
produsen sampai ke konsumen akhir, saluran distribusi tersebut dapat
digambarkan dalam suatu struktur. Oleh karena itu untuk mempermudah
penelitian maka dapat digambarkan kerangka pemikiran dalam bentuk bagan
sebagai berikut :
Saluran distribusi Tak langsung Saluran distribusi
langsung
Biaya Hasil penjualan
Efisiensi biaya
Biaya Hasil penjualan
Efisiensi biaya Dibandingkan
Produsen
Keterangan :
Produk yang dihasilkan perusahaan Roti Ganep yaitu berbagai jenis roti.
Dalam menyalurkan produk tersebut, perusahaan Roti Ganep menggunakan
dua jenis saluran distribusi yaitu saluran distribusi langsung dan saluran
distribusi tidak langsung. Dari kedua saluran tersebut perusahaan Roti Ganep
dapat membandingkan kedua biaya saluran distribusi terhadap volume
penjualan yang telah dicapai. Dari hal ini perusahaan Roti Ganep dapat
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS PEMBAHASAN
A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan Roti “Ganep” Surakarta
PT. Ganep didirikan di Kotamadya Surakarta pada tahun 1881
suami istri Tjang Tiong San dan Auw Lik Nio. Pada tahun itu perusahaan
roti ini belum memiliki nama “ Ganep” dan belum memakai merk
perusahaan. Masyarakat mengenal dengan nama perusahaan roti kecil saja
sedangkan produksinya masih dikerjakan dengan cara tradisional tanpa
menggunakan mesin, semua dikerjakan dengan tenaga kerja manusia yang
hanya dikerjakan oleh anggota keluarga. Nama “Ganep” merupakan
usulan Sri Pakubuwono X. setelah beberapa tahun maka perusahaan
memperoleh merk perniagaan ( dagang) dan merk perusahaan dengan
nama “Perusahaan Roti Ganep” tepatnya tanggal 25 Nopember 1948
dengan pendaftaran permulaan No. 3738 yang dikuasakan Singgih
Pranoto, Sh.
Untuk memperkuat kedudukan perusahaan maka merk dagang dan
merk perusahaan tersebut didaftarkan kembali. Surat permohonan
dimasukkan tanggal 15 Agustus 1978 dengan nomor 544/C ke Kantor
Direktorat Urusan Pantent. Pembaruan merk yang semula nomor 37037.
didaftarkan dalam daftar umum dengan nomor 133898 untuk barang kelas
30 tertanggal 29 Januari 1979.
Pada tanggal 19 Juni 1991 perusahaan ini dibadan hukumkan
menjadi PT Ganep Tradisional oleh Ibu Cicilia Maria Purnadi. Dari tahun
ke tahun perusahaan ini berkembang semakin pesat.
Secara garis besar, kepemilikan PT. Ganep ini telah mengalami 5
generasi, sebagai berikut :
1) Tjang Tion San dan Auk Lik Nio
2) Oh Kian Tjwan
3) Oh Toen Lee
4) Theresia Maria Purnadi
5) Cecelia Maria Purnadi
Generasi kelima inilah yang memegang kepemilikan PT. Ganep saat ini.
Seiring dengan majunya perusahaan, maka PT. Ganep Tradisi Solo
yang lebih dikenal dengan nama PT. Ganep ini selalu melakukan berbagai
pembenahan baik pada bagian administrasi maupun bagian operasional
yaitu dengan menambah alat-alat produksi yang sudah canggih.
Adapun maksud dan tujuan didirikannya Perusahaan Roti Ganep
adalah untuk memperoleh keuntungan, meningkatkan kesempatan kerja
dan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan makanan.
2. Lokasi Perusahaan
Bagi suatu perusahaan masalah penentuan lokasi merupakan
masalah penting, sebab lokasi perusahaan ini yang akan mempengaruhi
kedudukan perusahaan di dalam persaingan, disamping juga menentukan
Adapun tujuan dari penentuan lokasi perusahaan yang tepat adalah
untuk membantu perusahaan agar dapat beroperasi atau berproduksi
dengan lancar, efektif dan efisien. Ini berarti bahwa menentukan lokasi
perusahaan perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya
biaya produksi dan distribusi dari barang-barang yang dihasilkan,
sehingga dapat dilakukan efisiensi biaya. Disamping itu pemilihan lokasi
perusahaan yang tepat merupakan hal yang penting dalam menunjang
keberhasilan usaha maupun untuk tercapainya target penjualan yang ingin
dicapai oleh perusahaan.
Perusahaan Roti Ganep memiliki lokasi di Jalan Sutan Syahrir No.
176 Surakarta sebagai tempat usaha dengan luas areal tanahnya 1.425 m2
dan bangunan seluas 1.425 m2, karena seluruh areal tanah dimanfaatkan
untuk bangunan. Adapun pertimbangan yang digunakan dalam penentuan
lokasi Perusahaan Roti Ganep adalah sebagai berikut :
a. Kaitannya dengan konsumen
Perusahaan Roti Ganep terletak di tengah kota yang ramai dan mudah
dijangkau dengan kendaraan apapun. Selain itu lokasi ini dekat dengan
Pasar Legi yang merupakan salah satu perdagangan di Surakarta,
sehingga konsumen dengan mudah dapat menemukannya.
b. Kaitannya dengan penyediaan bahan baku
Lokasi perusahaan di tengah kota tidak jauh dari perusahaan
penyediaan bahan baku, sehingga proses pengadaan bahan baku bukan
c. Kaitannya dengan sumber daya manusia
Untuk memperoleh tenaga kerja, perusahaan tidak mengalami
kesulitan sebab letaknya di tengah kota yang strategis, sehingga
mempunyai potensi dalam hal pengadaan tenaga kerja baik yang
belum ahli maupun yang berpengalaman.
3. Struktur Organisasi
Setiap perusahaan mempunyai susunan organisasi yang berbeda
dengan kebutuhan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Adapun
faktor-faktor itu meliputi keadaan buruh, manajemen, dan pabrik. Maka
untuk itu diusahakan adanya hubungan yang baik guna menjamin adanya
kerjasama antar bagian-bagian tersebut. Oleh karena itu diperlukan bentuk
organisasi yang jelas agar dapat diketahui tugas serta wewenang para
pekerja untuk melaksanakan tugas-tugasnya.
Bentuk dan struktur organisasi Perusahaan Roti Ganep adalah
memakai sistem garis lini, dimana saluran kekuasaan atau wewenang
berjalan dari atas atau pimpinan sampai ke bawah melalui suatu garis
lurus. Bagian struktur organisasi peruasahaan Roti Ganep dapat dilihat
Bagan struktur Organisasi Perusahaan Roti “Ganep” Surakarta
Gambar III.I
Sumber : Perusahaan Roti “Ganep” Surakarta
Adapun diskripsi jabatan dari masing-masing bagian yang ada
pada perusahaan Roti Ganep : adalah sebagai berikut :
a. Pimpinan
1) Jabatan : Direksi
2) Fungsi:
Mengelola perusahaan secara keseluruhan sesuai dengan
kebijaksanaan manajemen.
3) Bawahan langsung :
a) Kepala bagian produksi
b) Kepala bagian keuangan Komisaris
Direksi Utama
Bagian
produksi Keuangan Bagian Bagian Adm &Umum Penjualan Bagian PembelianBagian
Mandor Kasir Marketing dan
promosi Piutang Bagian Bagian Utang
c) Kepala bagian administrasi dan umum
d) Kepala bagian penjualan
e) Kepala bagian pembelian
4) Tugas :
a) Memimpin jalanya perusahaan
b) Menentukan strategi, kebijakan dan tujuan perusahaan
c) Mewakili perusahaan dalam kegiatan yang berhubungan
dengan pemerintah maupun pihak lain.
d) Mengelola kekayaan perusahaan
e) Menyetujui
(1) Pembelian aktiva dalam bahan baku dari supplier
(2) Penjualan aktiva tetap untuk efisiensi
f) Memimpin rapat-rapat untuk membahas kepentingan
perusahaan
g) Mengangkat dan memberhentikan pegawai
h) Menyusun program dan anggaran perusahaan
b. Bagian Produksi
1) Jabatan :
Kepala bagian produksi
2) Fungsi :
Kepala direksi dan mengelola produksi
3) Bertanggung jawab:
4) Bawahan langsung :
Mandor
5) Tugas:
a) Mengawasi dan mengendalikan produksi bersama kepala unit.
b) Menentukan bahan baku yang sesuai standard mutu yang
direncanakan.
c) Mengadakan quality control untuk semua hasil produksi
sebelum dikirimkan ke pembeli.
d) Membuat laporan hasil produksi secara harian maupun
bulanan.
e) Mengatur tenaga kerja yang disesuaikan dengan kebutuhan
pada bagian produksi.
c. Bagian Keuangan
1) Jabatan
Kepala bagian keuangan
2) Fungsi :
Membantu direksi dalam mengelola keuangan perusahaan
3) Bertanggung jawab :
Direksi utama
4) Bawahan langsung:
a) Kasir
5) Tugas:
a) Menyelenggarakan pencatatan pengeluaran dan pemasukan
terhadap perusahaan.
b) Melakukan pengawasan ketat kepada kasir dan pemegang
buku Bank dalam mengelola kas.
c) Mencatat anggaran keuangan perusahaan sesuai dengan
persetujuan direksi.
d) Menyelenggarakan pembayaran kepada supplier dan
pengeluaran lainnya sesuai dengan persetujuan direksi.
e) Membuat laporan keuangan setiap periode
d. Bagian Administrasi dan Umum
1) Jabatan :
Kepala bagian Administrasi dan Umum
2) Fungsi:
Membantu direksi dalam bidang administrasi dan Umum
3) Bertanggung jawab:
Direksi Utama
4) Bawahan langsung :
a) Pemasaran
b) Promosi
5) Tugas:
a) Mengadakan pencatatan secara menyeluruh data perusahaan
yang berhubungan dengan keuangan yang meliputi pencatatan,
penggolongan dan penyajian dalam bentuk laporan keuangan.
b) Mengadakan analisis laporan keuangan guna membantu
direksi dalam menentukan titik pemesanan kembali.
c) Membuat laporan keuangan secara periodik.
d) Mengupayakan pengamanan terhadap kegiatan perusahan
e. Bagian pembelian
1) jabatan :
Kepala bagian pembelian
2) Fungsi :
Membantu direksi dalam hal pembelian bahan baku maupun
bahan pembantu.
3) Bertanggungjawab :
Direksi utama
4) Bawahan langsung :
a) Administrasi pembelian
b) Penerimaan barang
5) Tugas :
a) Mengawasi dan mengendalikan pembelian barang
dagangan, baik mutu maupun harganya sesuai dengan
b) Menyelenggarakan pencatatan penerimaan
c) Membuat order pembelian dan meminta persetujuan dari
direksi.
d) Membuat laporan pembelian setiap periode
f. Bagian Penjualan
1) Jabatan
Kepala bagian penjualan
2) Fungsi :
Membantu direksi dalam mengelola penjualan hasil produksi
3) Bawahan langsung :
a) Administrasi penjualan
b) Pengiriman barang
4) Tugas :
a) Mencatat dan mengelola order dari pembelian
b) Menerbitkan faktur penjualan
c) Mengatur jadwal pengiriman barang kepada pembeli
d) Membuat laporan penjualan setiap periode
4. Personalia atau Tenaga Kerja
a. Jumlah Karyawan
Seluruh staff dan karyawan yang bekerja pada perusahaan Roti Ganep
ada 72 orang, sebagian besar karyawan bekerja pada bagian produksi.
Perincian jumlah karyawan yang bekerja pada perusahaan Roti Ganep
1) Bagian Keuangan 1 orang
2) Bagian Bank 1 orang
3) Bagian Kasir 2 orang
4) Bagian Administrasi dan Umum 5 orang
5) Bagian Akuntansi 1 orang
6) Bagian Personalia 1 orang
7) Bagian Penjualan/toko 20 orang
8) Bagian Piutang 1 orang
9) Bagian Pengiriman 6 orang
10) Bagian Pembelian 1 orang
11) Bagian Utang 1 orang
12) Bagian gudang 1 orang
13) Bagian Produksi 31 orang +
Jumlah 72 orang
b. Jam Kerja
Di dalam memperkerjakan karyawan perusahaan Roti “Ganep” selalu
berusaha menjaga kesehatan karyawannya, dengan memberikan waktu
istirahat yang berguna untuk memulihkan tenaganya. Istirahat
ditentukan selama 1 jam. Jadi perusahaan roti “Ganep” mempunyai
waktu 8 jam kerja dalam satu hari. Pada dasarnya perusahaan Roti
Ganep Surakarta membagi jam kerja menjadi dua bagian, yaitu bagian
toko dan produksi. Untuk bagian toko masuk pukul 07.00 WIB dan
pada pukul 14.30 WIB, sedangkan untuk bagian produksi masuk pukul
08.00 WIB dan pulang kerja pukul 16.00 WIB. Dimana kedua bagian
tersebut istirahat pada pukul 12.00 WIB. Namun kadang-kadang juga
ada jam lembur, biasanya terjadi di bagian produksi, pembungkusan
dan pengiriman.
c. Sistem Pengupahan
Upah merupakan harga untuk jasa-jasa yang telah diberikan seseorang
kepada orang lain. Adapun sistem pengupahan pada perusahaan Roti
Ganep dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu :
1) Upah harian
2) Upah bulanan
Upah harian ini ditentukan oleh banyaknya hari karyawan itu bekerja
dan diberikan sekali dalam satu minggu, yaitu hari sabtu. Besarnya
upah sudah ditentukan oleh perusahaan. Sedangkan yang dimaksud
upah bulanan merupakan gaji tetap yang dibayarkan satu bulan sekali.
Sistem ini berlaku bagi karyawan bagian staff.
d. Perusahaan Roti Ganep juga memberikan jaminan sosial kepada para
karyawan, yang berupa :
1) Tunjangan Hari Raya
Tunjangan Hari Raya diberikan setahun sekali dan diberikan satu
minggu sebelum Hari raya.
Besarnya uang yang diterima oleh karyawan tidak sama tetapi
2) Tunjangan Sosial
Tunjangan sosial berupa bantuan pengobatan, kecelakaan dan
kematian. Besarnya tunjangan didasarkan atas kebijaksanaan
perusahaan.
5. Poduksi
a. Proses Produksi
Proses produksi merupakan satu cara, metode dan teknik untuk
menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan
menggunaan sumber-sumber, antara lain : tenaga kerja manusia,
mesin-mesin, bahan-bahan dan dana yang ada.
Berikut ini akan penulis jelaskan urut-urutan di dalam pembuatan roti
yang dilakukan Perusahaan roti Ganep. Proses pembuatan roti dimulai
dengan :
1) Bahan baku
Bahan baku terdiri dari : tepung terigu, mentega, ketan, ragi,
vanili, essence, gula, telor, air, susu dan sebagainya. Bahan-bahan
tersebut ditimbang sesuai resep.
2) Pembuatan adonan
Setelah ditimbang bahan-bahan tersebut dimasukkan ke dalam
3) Pemasakan roti
Adonan roti yang telah siap kemudian dibentuk sesuai dengan
resep yang diinginkan lalu dimasukkan ke dalam oven untuk
dipanggang.
4) Pengeringan roti
Untuk roti kering, seperti roti kecik dan sus kering keju setelah
dipanggang, dikeringkan kembali dengan menggunakan oven.
5) Pembungkusan
Setelah roti matang kemudian dibungkus dan dipak dan terakhir
masuk ke gudang.
Untuk lebih jelasnya, maka proses produksi digambarkan sebagai
berikut :
Gambar III.2
Urutan-urutan Poses Pembuatan Roti Sumber : Perusahaan Roti “Ganep” Surakarta Bahan
Baku
Pembuatan Adonan
Pemasakan Pengeringan Roti
Pembungkus
b. Produk yang dihasilkan
1) Roti Kering, berupa
a) Kecik
b) Lidah kucing
c) Sus kering keju
d) Kastengel
e) Stick erackers
f) Garut keju
g) Pongge
h) Semir kuning
i) Fantasi
j) Dahlia nanas
2) Roti basah, berupa
a) Roti gulung
b) Roti tawar
c) Roti semir
d) Roti mandarin
e) Brownies
f) Roti sisir
g) Bolu meses
h) Krumpul keju
6. Pemasaran
Pemasaran merupakan suatu usaha yang penting bagi perusahaan
untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu memperoleh keuntungan atau
laba yang diinginkan dari tingkat penjualan produk dan untuk menjaga
kelangsungan operasional perusahaan dari tingkat persaingan yang
semakin ketat dan tajam. Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari
kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa sehingga dapat
memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli
potensial.
Oleh karena itu demi kelancaran kegiatan pemasaran diperlukan
pemilihan saluran distribusi yang tepat agar produk sampai ke konsumen
akhir sesuai dengan yang direncanakan. Didalam hal ini perusahaan Roti
Ganep menggunakan strategi pemasarannya sebagai berikut :
1. Daerah Pemasaran
Dalam memasarkan produknya sebagian besar dilakukan oleh
para pengecer dikarenakan daerah pemasaran perusahaan Roti Ganep
tidak hanya daerah Solo juga daerah Semarang, Pekalongan, Bandung,
Jakarta dan Surabaya.
2. Saluran Distribusi
Saluran distribusi yang digunakan oleh perusahaan Roti Ganep
a. Saluran distribusi langsung
Adalah suatu cara penyampaian barang langsung kepada
konsumen akhir oleh produsen produk tersebut. Saluran distribusi
langsung yang digunakan oleh perusahaan yaitu :
melalui perdagangan eceran yang dilayani perusahaan dengan cara mempunyai toko yang berada satu tempat perusahaan dan
mempunyai cabang toko di tempat lain (selain di Banjarsari
perusahaan roti Ganep mempunyai toko di Kandang Sapi)
melalui pemesanan yaitu konsumen bisa memesan jenis roti yang diinginkan bisa lewat telepon atau datang langsung ke
perusahaan roti Ganep.
b. Saluran distribusi tidak langsung
Adalah suatu cara penyampaian barang ke konsumen akhir
dengan menggunakan perantara. Dalam saluran distribusi tidak
langsung perusahaan menggunakan 2 jenis saluran yaitu :
Perusahaan melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar. Kemudian pedagang besar menjualnya
kembali kepada pengecer, dan pembelian oleh konsumen
dilayani oleh para pengecer.
Perusahaan menjual hasil produksinya melalui pengecer yaitu berupa toko-toko kecil. Kemudian para pengecer tersebut
B. ANALISIS PEMBAHASAN
1. Analisis Efisiensi Biaya Distribusi
Analisis efisiensi biaya distribusi dapat digunakan untuk mengetahui
saluran distribusi mana yang lebih efisien terhadap nilai penjualan,
apakah dengan saluran distribusi langsung atau saluran distribusi tidak
langsung.
Analisis efisiensi biaya distribusi dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut :
x100% alan
nilaipenju ibusi biayadistr E
a. Biaya Distribusi langsung
Perusahaan Roti Ganep menggunakan saluran distribusi
langsung yaitu perusahaan langsung menyalurkan produknya kepada
konsumen akhir. Adapula yang termasuk dalam biaya distribusi
langsung antara lain : biaya penjualan (gaji tenaga
penjualan,bonus,dan biaya telepon).Dibawah ini disajikan
perkembangan biaya distribusi langsung dengan nilai penjualan mulai
Tabel III.1
Biaya Distribusi Langsung dan Nilai Penjualan Perusahaan Roti Ganep Sumber : Bagian Administrasi Perusahaan Roti “Ganep”(diolah)
Dengan melihat tabel III.I terdapat arah kecenderungan yang
sama antara biaya distribusi langsung dengan nilai penjualan. Kedua
hal tersebut mengalami peningkatan dari tahun 2000-2004.
b. Biaya Distribusi tidak langsung
Perusahaan Roti Ganep juga menggunakan saluran distribusi
tidak langsung yaitu dalam menyalurkan produknya, perusahaan
menggunakan perantara yaitu pedagang besar dan pengecer. Adapun
yang termasuk biaya distribusi tidak langsung antara lain : Biaya
pengiriman dan pembungkusan ( gaji karyawan bagian pembukusan
dan pengiriman), biaya kredit dan penagihan dan biaya akutansi
pemasaran ( gaji karyawan bagian administrasi pemasaran). Di bawah
ini disajikan perkembangan biaya distribusi tidak langsung dan nilai
Tabel III.2
Biaya Distribusi tidak langsung dan Nilai Penjualan Perusahaan Roti “Ganep” Sumber : Bagian Administrasi Perusahaan Roti “Ganep”(diolah)
Dengan melihat tabel III.2 terdapat arah kecenderungan yang
sama atau biaya distribusi tidak langsung dengan nilai penjualan.
Kedua hal tersebut mengalami peningkatan dari tahun 2000-2004.
Adapun perhitungan biaya distribusi langsung dan biaya
distribusi tidak langsung terhadap nilai penjualan, dengan
menggunakan analisis efisiensi biaya distribusi sebagai berikut :
a. Tahun 2000
Menggunakan saluran distribusi langsung :
E 2000 = 100% 7,81%
Menggunakan saluran distribusi tidak langsung :
Menggunakan saluran distribusi langsung :
Menggunakan saluran distribusi tidak langsung :
E 2001 = 100% 10,62%
Menggunakan saluran distribusi langsung :
E 2002= 100% 5,93%
Menggunakan saluran distribusi tidak langsung :
E 2002 = 100% 7,69%
Menggunakan saluran distribusi langsung :
E 2003 = 100% 5,61%
Menggunakan saluran distribusi tidak langsung :
e. Tahun 2004
Menggunakan saluran distribusi langsung :
E 2004 = 100% 5,37%
Menggunakan saluran distribusi tidak langsung :
E 2004 = 100% 6,92%
Dari hasil analisis efisiensi biaya distribusi diatas dapat dikatakan
bahwa dengan menggunakan saluran distribusi langsung mulai tahun
2000-2004 persentase efisiensinya lebih kecil bila dibandingkan dengan
menggunakan saluran distribusi tidak langsung. Untuk lebih jelasnya,
penulis menyajikan dalam bentuk tabel berikut :
Tabel III.3 Ringkasan Persentase
Biaya Distribusi langsung dan Biaya Distribusi tidak langsung Perusahaan Roti “Ganep”
Tahun 2000-2004 ( Dalam Persen)
Dengan melihat perbandingan persentase diatas, maka dapat
dipastikan bahwa saluran distribusi langsung persentasenya lebih rendah
bila dibandingkan dengan saluran distribusi tidak langsung. Hal seperti ini
membuktikan bahwa saluran distribusi langsung lebih efisien dari pada
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada
BAB III mengenai Evaluasi Biaya Saluran Distribusi Pada Perusahaan Roti
Ganep, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil kualitatif, di perusahaan roti Ganep menggunakan
saluran distribusi langsung dan saluran distribusi tidak langsung.
2. Adanya arah kecenderungan yang sama antara biaya distribusi dan nilai
penjualan, baik dari saluran distribusi langsung maupun saluran distribusi
tidak langsung kedua hal tersebut mengalami kenaikan atau peningkatan
dari tahun 2000-2004.
3. Hasil penghitungan dengan menggunakan analisis efisiensi biaya distribusi
dapat disimpulkan bahwa saluran distribusi langsung lebih efisien
dibanding saluran distribusi tidak langsung. Hal ini dapat dilihat dari
persentase biaya distribusi langsung lebih kecil atau rendah dibandingkan
dengan biaya distribusi tidak langsung.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan , maka
penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut :
1. Hendaklah perusahaan Roti Ganep melakukan evaluasi kembali terhadap
biaya distribusi khususnya saluran distribusi tidak langsung, sehingga
biaya saluran distribusi tidak langsung yang dilakukan akan lebih efisien.
2. Perusahaan disarankan agar meningkatkan pengawasan terhadap
pengeluaran biaya distribusi dalam usaha untuk meningkatkan volume
penjualan.
3. Untuk lebih meningkatkan volume penjualan, perusahaan Roti Ganep
hendaknya memperluas daerah pemasarannya dari yang sebelumnya dan
membuka perusahaan cabang mengingat produksi rotinya yang berkualitas
baik dan sudah dikenal masyarakat.
4. Mengingat persaingan yang semakin ketat, perusahaan diharapkan untuk
selalu menjaga dan meningkatkan pelayanan agar konsumen memiliki
loyalitas yang tinggi dan merasa puas atas pelayanan yang diberikan
BAB IV PENUTUP
C. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada
BAB III mengenai Evaluasi Biaya Saluran Distribusi Pada Perusahaan Roti
Ganep, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil kualitatif, di perusahaan roti Ganep menggunakan
saluran distribusi langsung dan saluran distribusi tidak langsung.
2. Adanya arah kecenderungan yang sama antara biaya distribusi dan nilai
penjualan, baik dari saluran distribusi langsung maupun saluran distribusi
tidak langsung kedua hal tersebut mengalami kenaikan atau peningkatan
dari tahun 2000-2004.
3. Dari hasil penghitungan dengan menggunakan analisis efisiensi biaya
distribusi dapat disimpulkan bahwa saluran distribusi langsung lebih
efisien dibanding saluran distribusi tidak langsung. Hal ini dapat dilihat
dari persentase biaya distribusi langsung lebih kecil atau rendah
dibandingkan dengan biaya distribusi tidak langsung.
D. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan , maka
penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut :
1. Hendaklah perusahaan Roti Ganep melakukan evaluasi kembali terhadap
biaya distribusi khususnya saluran distribusi tidak langsung, sehingga
biaya saluran distribusi tidak langsung yang dilakukan akan lebih efisien.
2. Perusahaan disarankan agar meningkatkan pengawasan terhadap
pengeluaran biaya distribusi dalam usaha untuk mengambil volume
penjualan.
3. Untuk lebih meningkatkan volume penjualan, perusahaan Roti Ganep
hendaknya memperluas daerah pemasarannya dari yang sebelumnya dan
membuka toko cabang mengingat produksi rotinya yang berkualitas baik
dan sudah dikenal masyarakat.
4. Mengingat persaingan yang semakin ketat, perusahaan diharapkan untuk
selalu menjaga dan meningkatkan pelayanan agar konsumen memiliki
loyalitas yang tinggi dan merasa puas atas pelayanan yang diberikan
DAFTAR PUSTAKA
Djarwanto PS, 1990. Statistik Sosial Ekonomi. Penerbit BPFE: Yogyakarta.
Indriyo Gitosudarmo, 1999. Manajemen Pemasaran, edisi pertama , BPFE: Yogyakarta.
Kotler, Philip, 1997. Manajemen Pemasaran (Terjemahan), PT Prehalind: Jakarta.
Mulyadi, 1978. Akuntansi Biaya, Penerbit BPFE: Yogyakarta.
Swastha, Basu, 1996. Azas-azas Marketing, edisi kedua, penerbit Liberty: Yogyakarta.