HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN PEMILIHAN KARIR MAHASISWA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FPTK UPI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan
Oleh
SUCI MIFTAKHOTIN NUR ROKHMAWATI
0606831
PERNYATAAN
“Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Hubungan
Tipe Kepribadian dengan Pemilihan Karir Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Teknik Bangunan FPTK UPI” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya
saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap
keaslian karya saya ini”.
Bandung, Januari 2013
LEMBAR PENGESAHAN
SUCI MIFTAKHOTIN NUR ROKHMAWATI
0606831
HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN PEMILIHAN KARIR
MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FPTK UPI
Disetujui dan disahkan oleh :
Dosen Pembimbing I
Dr. Sudjani, M.Pd.
NIP. 19630028 198803 1 002
Dosen Pembimbing II
Dr. Dedy Suryadi, M.Pd.
NIP. 19670726 199703 1 002
Mengetahui :
Ketua Jurusan Ketua Program Studi
Pendidikan Teknik Sipil Pendidikan Teknik Bangunan
ABSTRAK
HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN PEMILIHAN KARIR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FPTK UPI
SUCI MIFTAKHOTIN NUR ROKHMAWATI (0606831)
Tipe kepribadian merupakan salah satu faktor penentu dalam pemilihan karir mahasiswa. Banyak diantara mahasiswa yang masih bingung akan pilihan karirnya setelah lulus kuliah. Ini dikarenakan minimnya pemahaman mahasiswa tentang tipe kepribadiannya sendiri juga pilihan karir yang akan mereka hadapi di masa depan. Ditemukan pula fakta bahwa sebagian besar lulusan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI, memilih karir di bidang non kependidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum tipe kepribadian mahasiswa, gambaran umum pemilihan karir mahasiswa, serta besarnya hubungan antara tipe kepribadian dengan pemilihan karir mahasiswa.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional dengan pendekatan kuantitatif yg menggambarkan keadaan saat ini. Objek pada penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI angkatan 2007-2008 yang masih aktif kuliah sebanyak 49 mahasiswa, dan untuk responden digunakan keseluruhan dari objek penelitian, yaitu sebanyak 49 mahasiswa. Pengumpulan data dengan metode kuesioner (angket). Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan statistik korelasi dengan uji statistik non parametrik.
Dari hasil penelitian diperoleh gambaran umum tipe kepribadian mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI yang beragam. Persentase tertinggi yaitu tipe investigatif (81,63%) dan berikutnya yaitu tipe konvensional (65,31%). Gambaran umum pemilihan karir mahasiswa pada bidang kependidikan persentasenya lebih tinggi dibandingkan dengan pemilihan karir mahasiswa pada bidang non kependidikan. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode korelasi tata jenjang Spearman, diperoleh angka koefisien korelasi rs = 0,514. Ini menandakan adanya korelasi. Maka dapat disimpulkan bahwa dari penelitian ini “Terdapat hubungan yang signifikan antara tipe kepribadian dengan pemilihan karir mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI”. Bagi peneliti yang berminat untuk mengkaji dan menelaah secara lebih luas dan mendalam masalah yang ada hubungannya dengan penelitian ini, sebaiknya dalam menggunakan variabel serta populasi yang lebih luas lagi, sehingga diperoleh penelitian baru sebagai pembanding.
DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I.PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 3
1.3 Pembatasan Masalah ... 4
1.4 Rumusan Masalah ... 4
1.5 Tujuan Penelitian ... 5
1.6 Manfaat Penelitian ... 5
1.7 Definisi Operasional ... 5
1.8 Sistematika Penulisan ... 6
BABII.KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 8
2.1 Pengertian Kepribadian ... 8
2.2 Tipe Kepribadian ... 9
2.2.1 Tipe Realistik ... 10
2.2.2 Tipe Investigatif ... 10
2.2.3 Tipe Sosial ... 11
2.2.4 Tipe Konvensional ... 11
2.2.5 Tipe Usahawan ... 12
2.2.6 Tipe Artistik ... 12
2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepribadian ... 13
2.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir ... 20
2.7 Pemilihan Karir Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI ... 21
2.7.1 Bidang Kependidikan ... 21
2.7.2 Bidang Non Kependidikan ... 22
2.8 Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 25
2.9 Anggapan Dasar ... 26
2.10 Kerangka Pemikiran ... 26
2.11 Hipotesis ... 28
BAB III.METODEPENELITIAN ... 29
3.1 Metode Penelitian ... 29
3.2 Variabel Penelitian ... 30
3.3 Data dan Sumber Data ... 31
3.3.1 Data Penelitian ... 31
3.3.2 Sumber Data ... 31
3.4 Lokasi, Populasi Penelitian Dan Sampel Penelitian ... 32
3.4.1 Lokasi Penelitian ... 32
3.4.2 Populasi Penelitian ... 32
3.4.3 Sampel Penelitian ... 32
3.5 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 33
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data ... 33
3.5.2 Kisi-kisi Instrumen ... 33
3.5.3 Instrumen Penelitian... 34
3.5.4 Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen Penelitian ... 35
3.6 Teknik Analisis Data ... 38
3.6.1 Konversi T-Skor ... 39
3.6.2 Uji Normalitas Distribusi ... 40
3.6.3 Uji Kecenderungan... 43
3.6.4 Uji Korelasi Spearman Rank ... 43
3.6.5 Uji Hipotesis ... 44
3.6.6 Uji Koefisien Determinasi ... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46
4.1 HasilPenelitian ... 46
4.1.1 Gambaran Tipe Kepribadian ... 46
4.1.2 Gambaran Pemilihan Karir ... 52
4.1.3 Besarnya Hubungan ... 54
4.1.4 Pengujian Hipotesis ... 55
4.2.1 Tipe Kepribadian Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI ... 56
4.2.2 Pemilihan Karir Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI ... 60
4.2.3 Hubungan Tipe Kepribadian dengan Pemilihan Karir Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI ... 63
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 65
5.1 Kesimpulan ... 65
5.2 Rekomendasi ... 65
DAFTAR PUSTAKA ... 67
DAFTAR TABEL
Tabel
3.1 Sampel Penelitian ... 32
3.2 Kriteria Skor Alternatif Jawaban Instrument Skala Guutman ... 35
3.3 Hasil Uji Reliabilitas ... 38
3.4 Format Daftar Distribusi Frekuensi ... 40
3.5 Format Daftar Frekuensi yang Diharapkan ... 41
3.6 Interpretasi Indeks Korelasi ... 44
4.1 Tipe Kepribadian Pada Tipe Realistik ... 46
4.2 Tipe Kepribadian Pada Tipe Investigatif ... 47
4.3 Tipe Kepribadian Pada Tipe Artistik ... 48
4.4 Tipe Kepribadian Pada Tipe Sosial ... 49
4.5 Tipe Kepribadian Pada Tipe Usahawan ... 50
4.6 Tipe Kepribadian Pada Tipe Konvensional ... 51
4.7 Pemilihan Karir Pada Bidang Kependidikan ... 52
4.8 Pemilihan Karir Pada Bidang Non Kependidikan ... 53
4.9 Tipe Kepribadian Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI ... 57
DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1 Kerangka Pemikiran ... 27
3.1 Hubungan antar Variabel Penelitian ... 31
3.2 Penyebaran Skor Variabel X ... 42
3.3 Penyebaran Skor Variabel Y ... 42
4.1 Tipe Kepribadian Pada Tipe Realistik ... 46
4.2 Tipe Kepribadian Pada Tipe Investigatif ... 47
4.3 Tipe Kepribadian Pada Tipe Artistik ... 48
4.4 Tipe Kepribadian Pada Tipe Sosial ... 49
4.5 Tipe Kepribadian Pada Tipe Usahawan ... 50
4.6 Tipe Kepribadian Pada Tipe Konvensional ... 51
4.7 Pemilihan Karir Pada Bidang Kependidikan ... 52
4.8 Pemilihan Karir Pada Bidang Non Kependidikan ... 54
4.9 Tipe Kepribadian Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI ... 57
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran.1. Kisi-kisi Instrumen Uji Coba ... 69
Lampiran.2. Instrumen Uji Coba ... 72
Lampiran.3. Uji Validitas ... 78
Lampiran.4. Uji Realibilitas ... 81
Lampiran.5. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 84
Lampiran 6. Instrumen Penelitian ... 87
Lampiran 7. Data Hasil Penyebaran... 91
Lampiran 8. Konversi T-skor ... 93
Lampiran 9. Uji Normalitas ... 94
Lampiran 10. Uji Kecenderungan ... 98
Lampiran 11. Uji Korelasi Spearman rank ... 106
Lampiran.12. Tabel Konsultasi ... 107
Lampiran.13. Lembar Penunjukkan Dosen Pembimbing ... 109
Lampiran.14. Berita Acara Seminar 1, Seminar 2, dan Sidang ... 111
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan angkatan tahun
2007-2008, mayoritas berada dalam usia remaja akhir. Usia ini memasuki masa
dewasa dini yang masih dalam masa krisis yang berhubungan dengan karir yang
akan mereka jalankan di masa depan. Hal seperti ini, dapat diamati dengan
banyaknya mahasiswa yang masih bingung dengan pekerjaan yang akan mereka
pilih setelah lulus.
Perasaan bingung/bimbang tersebut dikarenakan minimnya pemahaman
mahasiswa mengenai pilihan karir di masa depan, yang menyebabkan mahasiswa
mengalami kesulitan dalam menentukan karirnya setelah lulus kuliah. Hal lain
yang sangat berpengaruh yaitu mahasiswa memiliki kepribadian yang unik,
artinya tidak ada dua individu yang benar identik antara seorang dengan yang lain.
Keunikan ini yang membuat setiap mahasiswa memiliki kepribadian yang
berbeda-beda, karena setiap individu dipengaruhi oleh faktor eksternal dan
internal yang merupakan latar belakang keunikan kepribadian. Latar belakang
tersebut meliputi latar belakang biologis, sosial, dan kebudayaan. Faktor-faktor
tesebut yang akan membentuk kepribadian seseorang. Oleh karena itu, mahasiswa
berpikir lagi dan menyadari bahwa untuk menentukan pilihan karirnya harus
mempertimbangkan faktor-faktor tersebut. Salah satu faktor tersebut adalah
mengetahui kepribadian masing-masing dengan cara mengetahui minat terhadap
suatu pekerjaan. Menurut Slameto (2010: 180), “minat adalah suatu rasa suka dan
rasa ketertarikan pada hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”.
Mahasiswa dapat mengetahui kepribadiannya sendiri berdasarkan rasa
sukanya terhadap suatu pekerjaan tertentu. Pada akhirnya mahasiswa menemukan
pilihan karir yang akan membawanya ke kehidupan yang lebih baik. Pilihan karir
yang akan dihadapi oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan
2
Bangunan adalah mencetak guru-guru profesional. Mahasiswa diarahkan untuk
untuk menjadi seorang guru profesional. Dalam masa perkuliahannya, mahasiswa
dibekali dengan ilmu mengenai kependidikan dan ilmu non kependidikan.
Beberapa pilihan karir yang akan menjadi pilihan mahasiswa setelah lulus
diantaranya : pada bidang pendidikan (Guru SMK Bangunan) dan bidang non
kependidikan seperti pelatihan (BLK), jasa kontruksi, jasa konsultan, manufaktur
bahan bangunan, kewirausahaan, dan perbankan.
Meskipun mereka sudah diarahkan untuk menjadi seorang guru, namun
faktanya sebagian besar lulusan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan
justru memilih karir di bidang non kependidikan. Sementara sebagian kecilnya,
memilih karir di bidang kependidikan (Guru SMK Bangunan). Hal ini
dikarenakan peluang kerja di bidang non kependidikan lebih banyak dan beragam
dibandingkan dengan bidang kependidikan. Sebagian daripada mereka berpikir,
lebih baik mereka memiliki penghasilan sedikit daripada sama sekali tidak
memiliki penghasilan. Walaupun pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan ilmu
yang mereka dapatkan di bangku kuliah. Namun mereka memiliki rasa suka
terhadap pekerjaan yang mereka pilih.
Pilihan karir tersebut, dipengaruhi oleh tipe kepribadian masing-masing
mahasiswa yang dikemukakan oleh Holland berdasarkan minat seseorang
terhadap lingkungan pekerjaan. Holland (Sucipto, 2009: 6) mengemukakan bahwa „Individu tertarik pada suatu karir tertentu karena kepribadiannya dan berbagai variabel yang melatarbelakanginya.‟ Lebih lanjut, selain ketertarikan (minat)
terhadap suatu pekerjaan dan pilihan pekerjaan, tipe kepribadian juga dapat
terbentuk melalui persepsi dan penilaian diri terhadap kemampuan/kompetensi
terhadap suatu pekerjaan. Holland mengkategorikan tipe-tipe kepribadian menjadi
6 tipe yaitu : Tipe Realistik, Tipe Investigatif, Tipe Artistik, Tipe Sosial, Tipe
3
fisika, ahli kimia, ahli matematika yang berhubungan dengan pekerjaan penelitian,
dan lain-lain. Tipe Sosial cenderung untuk memilih lapangan pekerjaan yang
bersifat membantu orang lain, contohnya guru, costumer service, dan lain-lain.
Tipe Usahawan lebih menggunakan keterampilan berbicara untuk mengarahkan
dan mempengaruhi orang lain, contohnya pedagang, politikus, dan lain-lain.
Sedangkan Tipe Artistik lebih menyukai pekerjaan yang memerlukan
interpretasi atau kreasi bentuk-bentuk artistik melalui cita rasa, perasaan, dan
imajinasi. Tipe konvensional ditandai dengan rasa sukanya terhadap berbagai
macam tugas dan pemecahan masalah yang memerlukan suatu proses informasi
verbal dan matematis secara kontinu, rutin, konkrit dan sistematis. Masing-masing
tipe tersebut memiliki cara pandang yang berbeda-beda terhadap dunia kerja. Oleh
sebab itu perlu adanya perencanaan yang matang dan mandiri dalam usaha
pemilihan karir, agar lebih menjamin bagi perwujudan diri dan keberhasilan
dalam hidup.
Berdasarkan fenomena di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dan mengangkat permasalahan tersebut sebagai skripsi dengan judul :
“Hubungan Tipe Kepribadian dengan Pemilihan Karir Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FPTK - UPI”.
1.2 Identifikasi Masalah
Agar permasalahan yang timbul dalam suatu penelitian menjadi jelas dan
terarah, maka perlu dilakukan indentifikasi masalah.
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka identifikasi
masalah dalam penelitian ini diarahkan pada hal-hal sebagai berikut :
a. Kurangnya pemahaman mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik
Bangunan mengenai pilihan karirnya setelah lulus kuliah.
b. Banyak mahasiswa yang kuliah di jalur kependidikan tapi tidak
berkeinginan menjadi seorang pendidik.
c. Peluang kerja di bidang kependidikan (SMK Bangunan) relatif kecil
4
d. Pemilihan karir mahasiswa berbeda-beda berdasarkan tipe
kepribadiannya.
1.3 Pembatasan Masalah
Batasan masalah dimaksudkan membatasi ruang lingkup penelitian agar
lebih terarah. Mengingat luasnya ruang lingkup penelitian dan menyadari segala
keterbatasan peneliti, maka perlu diadakan pembatasan masalah agar tujuan
penelitian ini dapat tercapai. Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Tipe kepribadian yang akan diteliti adalah Tipe Realistik, Tipe
Investigatif, Tipe Artistik, Tipe Sosial, Tipe Usahawan, dan Tipe
Konvensional.
b. Pemilihan karir mahasiswa pada bidang kependidikan (SMK
Bangunan) dan bidang non kependidikan.
1.4 Perumusan Masalah
Dalam penelitian ini perlu dirumuskan masalah penelitian agar tujuan
yang hendak dicapai lebih terarah. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2006: 17), yaitu “Agar penelitian dapat dilaksanakan sebaik-baiknya, maka peneliti harus merumuskan masalahnya terlebih dahulu sehingga jelas dari mana
harus memulai, ke mana harus pergi dan dengan apa”.
Berdasarkan pada pemaparan latar belakang masalah kemudian
mengidentifikasi masalah sampai pada pembatasan masalah dapat dirumuskan
permasalahan yang akan diteliti yaitu :
a. Bagaimana gambaran tipe kepribadian mahasiswa Program Studi
Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI.
b. Bagaimana gambaran pemilihan karir mahasiswa Program Studi
5
1.5 Tujuan Penelitian
Dalam suatu penelitian, tujuan penelitian sangat diperlukan untuk
menentukan arah yang jelas, sikap dan usaha pencapaian agar sesuai dengan yang
diharapkan. Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk memperoleh gambaran mengenai tipe kepribadian mahasiswa
Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI.
b. Untuk memperoleh gambaran mengenai pemilihan karir mahasiswa
Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI.
c. Untuk mengetahui besarnya hubungan tipe kepribadian dengan
pemilihan karir mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan
FPTK UPI.
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak. Adapun manfaat penelitian yang hendak dicapai pada penelitian ini yaitu
sebagai berikut :
a. Memberikan informasi mengenai tipe kepribadian mahasiswa Program
Studi Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI.
b. Memberikan informasi mengenai pemilihan karir mahasiswa Program
Studi Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI sesuai dengan tipe
kepribadian mahasiswa.
c. Sebagai bahan masukan bagi institusi untuk memberikan bimbingan
kepada mahasiswanya agar dapat memilih karir sesuai dengan tipe
kepribadiannya.
1.7 Definisi Operasional
Penjelasan istilah dimaksudkan untuk menjelaskan pengertian terhadap
judul topik penelitian, yaitu :
a. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hubungan secara bahasa
artinya sangkut paut, ikatan atau pertalian, dan keterkaitan. Hubungan
6
tipe kepribadian dengan pemilihan karir mahasiswa Program Studi
Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI.
b. Holland (Sucipto, 2009: 6) menyatakan bahwa :
Tipe kepribadian adalah suatu tipe teoritis atau tipe ideal yang merupakan hasil dari interaksi antara faktor-faktor internal dan eksternal, yang melahirkan suatu minat, kemampuan dan keterampilan yang kuat pada diri seseorang. Kombinasi dari minat dan kemampuan tersebut menciptakan suatu disposisi yang sangat pribadi, untuk menafsirkan, bersikap, berpikir, dan bertindak dengan cara-cara tertentu.
Dalam penelitian ini, tipe kepribadian yang dimaksud berdasarkan teori
Holland yang mengkategorikan seseorang berdasarkan minatnya
terhadap suatu lingkungan pekerjaan.
c. Pemilihan Karir
Maanen (Akbar, 2011) memberikan definisi, “karir sebagai rangkaian
pengalaman yang berhubungan dengan kehidupan seseorang”. Pemilihan
karir merupakan proses pengambilan keputusan yang berlangsung
sepanjang hayat bagi mereka yang mencari banyak kepuasan dari
pekerjaannya.
Jadi yang dimaksud dengan hubungan antara tipe kepribadian dengan
pemilihan karir dalam penelitian ini adalah bahwa tipe kepribadian ini merupakan
faktor yang memiliki hubungan dengan pemilihan karir mahasiswa Program Studi
Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI.
1.8 Sistematika Penulisan
Dalam penelitian ini disusun dengan menggunakan sistematika sebagai
berikut :
7
teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, kisi-kisi instrumen, dan teknik
analisis data. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi hasil penelitian
beserta pembahasannya. Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi, berisi kesimpulan
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1Metode Penelitian
Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan data yang
dikualifikasikan/dikelompokkan dan menganalisisnya dengan analisis statistik.
Pendekatan ini memungkinkan dilakukan pencatatan dan penganalisisan data hasil
penelitian dengan menggunakan statistik.
Metode penelitian merupakan cara yang dipergunakan untuk menyimpulkan
suatu penelitian agar tercapai suatu tujuan yang diinginkan dan dapat dipahami
serta mendapatkan hal-hal baru dari penelitian tersebut. Sesuai dengan tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tipe kepribadian dengan
pemilihan karir, maka metoda penelitian yang dipakai dalam penelitian ini
menggunakan metoda penelitian korelasional. Korelasi menurut Arikunto
(2006:270): “Penelitian korelasi bertujuan untuk menemukan ada tidaknya
hubungan dan apabila ada, berapa eratnya serta berarti atau tidak hubungan itu.”
Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode
korelasional, yaitu:
a. Menghubungkan dua variabel atau lebih.
b. Besarnya hubungan didasarkan kepada koefisien korelasi.
c. Dalam melihat hubungan tidak dilakukan manipulasi sebagaimana dalam penelitian eksperimen.
d. Datanya bersifat kuantitatif.
Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai
hubungan antara tipe kepribadian dengan pemilihan karir mahasiswa Program
30
pemilihan karir mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FPTK
UPI.
3.2 Variabel Penelitian
“Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2009:
39).
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua varibel, yaitu varibel
independen (variabel X) dan variabel dependen (variabel Y). Adapun penjelasan
dari kedua variabel tersebut adalah sebagi berikut ini.
a. Variabel Independen (variabel X)
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
b. Variabel dependen (variabel Y)
Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang di pengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
(Sugiyono, 2009: 39)
Berdasarkan penjelasan di atas, variabel dari penelitian adalah sebagai
berikut ini.
a. Variabel bebas (X) : Tipe Kepribadian
b. Variabel terikat (Y) : Pemilihan Karir Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI
31
Gambar 3.1 Hubungan antar Variabel Penelitian
Keterangan :
= Hubungan antara variabel X terhadap Y
3.3 Data dan Sumber Data
3.3.1 Data Penelitian
Menurut Arikunto (Andrianto, 2012: 34) bahwa „data adalah hasil
pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta ataupun angka‟. Berdasarkan jenisnya
data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu jawaban yang diberikan
oleh responden terhadap pertanyaan pada instrumen penelitian yang diberikan
melalui angket (kuesioner) pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik
Bangunan FPTK UPI angkatan 2007-2008.
Data tersebut didapat dari hasil jawaban pertanyaan (instrumen penelitian)
peneliti terhadap responden, yaitu orang yang menjawab atau merespon
pertanyaan-pertanyaan peneliti secara tertulis.
3.3.2 Sumber Data
Sumber data menurut Arikunto (2006: 129) adalah :
subjek dari mana data itu diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuisioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab
pertanyaan-Variabel X
Tipe Kepribadian
Variabel Y
32
3.4 Lokasi, Populasi Penelitian dan Sampel Penelitian
3.4.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di Kampus Jurusan Pendidikan Teknik
Sipil FPTK UPI yang beralamat di Jl. Dr. Setiabudi No. 07 Bandung, 40154.
3.4.2 Populasi penelitian
“Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian” (Arikunto, 2006: 130). Sedangkan menurut Sugiyono (2009: 90) mengartikan bahwa: “Populasi adalah
objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan
Teknik Bangunan angkatan 2007 dan 2008 sebanyak 49 mahasiswa.
3.4.3 Sampel Penelitian
Penelitian yang diperlukan terhadap sebagian dari populasi disebut sampel.
Penarikan sampel perlu dilakukan mengingat jumlah populasi yang besar dan
harus disesuaikan dengan waktu, biaya, dan kesibukan peneliti. Selain itu, sampel
harus dapat mewakili sejumlah populasi.
Berdasarkan uraian di atas, untuk menentukan besarnya sampel dalam
penelitian ini, digunakan pedoman yang diberikan oleh Arikunto (2006: 134), yang memberikan prediksi sebagai berikut “Apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Pada penelitian ini jumlah populasi kurang dari 100 maka sampel yang
digunakan adalah sampel total, yaitu jumlah sampel sama dengan jumlah
populasi. Jadi sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sebanyak 49
mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan angkatan 2007-2008.
33
3.5 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data
Sebagai prasyarat dan prosedur penelitian diperlukan teknik pengumpulan
data. Hal tersebut dimaksudkan supaya data yang didapat akurat. Dalam
pengumpulan data diperlukan juga instrumen atau alat yang dapat digunakan
sebagai pengumpul data yang valid dan reliabel.
Menurut Arikunto (2006: 160) :
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.
Beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
antara lain sebagai berikut :
a. Teknik Angket
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti
untuk dapat mengungkap kondisi yang ada, melalui pertanyaan-pertanyaan
seputar tipe kepribadian dan pemilihan karir mahasiswa. Angket digunakan
sebagai salah satu alat untuk menjaring data tentang tipe kepribadian dan
pemilihan karir mahasiswa di Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FPTK
UPI. Setelah angket dibuat, kemudian dilakukan uji coba untuk mengetahui
validitas dan reliabilitas angket tersebut.
b. Studi Literatur
Studi literatur merupakan teknik pengumpulan data dengan cara membaca
dan mempelajari data dari buku-buku, laporan, majalah dan media cetak
lainnya yang berhubungan dengan konsep dan permasalahan yang diteliti.
34
diteliti dengan sumber data dari mana data akan diambil, metode yang digunakan dan instrumen yang disusun.
Kisi-kisi penelitian merupakan langkah awal yang dilakukan untuk
menyusun instrumen penelitian. Langkah-langkah dalam penyusunannya sebagai
berikut:
a. Merumuskan variabel dan aspek-aspek yang akan diteliti
b. Menentukan indikator-indikator yang diteliti berdasarkan aspek-aspek yang
diungkap.
c. Mentransformasikan sub indikator menjadi kuesioner.
d. Menyusun item pertanyaan atau pernyataan dan alternatif dengan singkat dan
jelas.
Kisi-kisi instrumen uji coba selengkapnya, dapat dilihat pada (lampiran 1).
Sedangkan kisi-kisi instrumen penelitian, dapat dilihat pada (lampiran 5).
3.5.3 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian
ini adalah angket. Data yang diperoleh melalui penyebaran angket merupakan data
primer yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
Angket dibuat berdasarkan kisi-kisi instrumen penelitian yang telah
ditentukan. Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup. Angket ini akan
diberikan kepada seluruh mahasiswa yang terlibat dalam penelitian. Hasil dari
angket ini akan diolah dan dilibatkan dalam pembahasan data penelitian.
Instrumen uji coba selengkapnya, dapat dilihat pada (lampiran 2). Instrumen
penelitian selengkapnya, dapat dilihat pada (lampiran 6).
Untuk mengukur variabel yang diinginkan, penulis memakai skala
pengukuran menggunakan skala Guttman. Riduwan (2010: 91) menjelaskan
bahwa : “Skala Guttman adalah skala yang digunakan untuk jawaban yang
bersifat jelas (tegas) dan konsisten.”
Dengan skala Guttman, maka variabel yang akan diukur dijabarkan
menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik
tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau
35
Skala Guttman disamping dapat dibuat bentuk pilihan ganda dan bisa juga
dibuat dalam bentuk checklist. Jawaban responden dapat berupa skor tertinggi
bernilai (1) dan skor terendah (0).
Bentuk dari instrumen penelitian ini adalah bentuk checklist. Untuk setiap
pertanyaan dalam angket penelitian ini disediakan 2 jawaban dengan kriteria skor
sebagai berikut :
Tabel 3.2 Kriteria Skor Alternatif Jawaban Instrument Skala Guttman
Pernyataan Ya Tidak
Positif ( skor) 1 0
Negatif (skor) 0 1
3.5.4 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
“Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur” (Sugiyono, 2009: 137).
Pengujian validitas dapat mengukur kualitas butir soal dari instrumen
penelitian yang akan diujikan terhadap responden penelitian. Jadi, pengujian
validitas ini dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya instrumen yang
digunakan dalam suatu penelitian.
a. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X dan Variabel Y sebagai berikut :
1) Uji Validitas Korelasi Point Biserial
Rumus korelasi point biserial untuk data dalam bentuk dikotomi adalah
sebagai berikut:
Rumus :
√ (Arikunto, 2006: 283)
36
a) Menghitung mean skor total dengan rumus:
∑
∑ = Jumlah Skor Total n = Jumlah Responden
b)Menghitung simpangan baku dengan rumus:
√ ( ∑ ∑ )
c) Menghitung Proposi yang Menjawab Benar dengan rumus:
d)Menghitung Mean Butir yang Menjawab Benar dengan rumus:
e) Menghitung harga thitung dengan rumus :
thitung =rxy
t = Uji signifikan korelasi
r = Koefisien korelasi yang telah dihitung
n = Jumlah responden
2) Uji Reliabilitas Metode KR-21
(Riduwan, 2010: 109)
Keterangan :
= Koefisien Reliabilitas Internal Seluruh Item
37
= Mean Skor Total = Simpangan Baku Total
Kriteria r > rtab dengan tingkat kepercayaan 95% dan dk = n – 1 dan sebagai
pedoman untuk penafsirannya adalah :
r ll < 0,199 : Reliabilitas sangat rendah 0,20 – 0,399 : Reliabilitas rendah
0,40 – 0,599 : Reliabilitas sedang 0,60 – 0,799 : Reliabilitas kuat
0,80 – 1,00 : Reliabilitas sangat kuat
E.T Ruseffendi (Andrianto, 2012: 41)
b. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X dan Variabel Y sebagai berikut :
1) Hasil Uji Coba Validitas Angket
Dari hasil perhitungan yang terlihat pada perhitungan uji validitas variabel
X dari 45 item soal didapat 6 item soal yang tidak valid yaitu item nomor: 10, 17,
24, 29, 31, dan 44, dan item soal tidak valid tidak dipakai pada instrumen
penelitian, sehingga tinggal 39 item soal untuk variabel X.
Untuk uji coba validitas variabel Y dari 30 soal didapat 3 item soal yang
tidak valid yaitu item nomor : 11, 15, dan 27. Item soal yang tidak valid tidak
dipakai pada instrumen penelitian sehingga instrumen penelitian hanya 27 item
soal untuk variabel Y. Data hasil perhitungan validitas selengkapnya, dapat dilihat
pada (lampiran 3).
2) Hasil Uji Coba Reliabilitas Angket
Uji reliabilitas bertujuan untuk menguji ketepatan atau kebenaran alat dalam
mengukur apa yang diukur. Harga r11 di bandingkan dengan rtabel, Jika harga r11 >
rtabel, maka instrumen tersebut reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian
selanjutnya, sebaliknya jika harga r11 < rtabel, maka instrumen tersebut tidak
38
Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel r 11 r table (95%)(19) interpretasi
X 0,965 0,456 Reliabel
Y 0,812 0,456 Reliabel
Uji reliabilitas intrumen uji coba angket variabel X menyatakan besarnya
r11 = 0,965 > rtabel = 0,456, maka instrumen uji coba angket variabel X dinyatakan
reliabel. Selanjutnya nilai r11 dikonsultasikan dengan pedoman kriteria
penafsiran menurut Arikunto (2006: 75). Setelah dikonsultasikan ternyata
diketahui bahwa nilai r11 = 0,965 berada pada indeks korelasi antara 0,80 - 1,00
termasuk dalam kategori derajat kepercayaan sangat tinggi. Maka angket uji
coba variabel X tersebut reliabel dengan interprestasi sangat tinggi.
Sementara itu, uji reliabilitas intrumen uji coba angket variabel Y
menyatakan besarnya r11 = 0,812 > rtabel = 0,456, maka instrumen uji coba angket
variabel Y dinyatakan reliabel. Nilai r11 dikonsultasikan dengan pedoman
kriteria penafsiran. Setelah dikonsultasikan ternyata diketahui bahwa nilai
r11 = 0,812 berada pada indeks korelasi antara 0,80 – 1,00 termasuk dalam
kategori derajat kepercayaan sangat tinggi. Maka angket uji coba variabel Y
tersebut reliabel dengan interprestasi sangat tinggi. Data hasil perhitungan
validitas selengkapnya, dapat dilihat pada (lampiran 4).
Berdasarkan uji validitas dan uji reliabilitas yang menghasilkan 39 item
soal pernyataan pada angket uji coba variabel X dan 27 item soal pernyataan pada
angket uji coba variabel Y memenuhi kriteria valid dan reliabel. Maka, item
pernyataan yang valid dan reliabel digunakan langsung sebagai item soal untuk
instrumen penelitian yang disebarkan kepada responden sebanyak 49 mahasiswa
Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI angkatan 2007-2008.
3.6 Teknik Analisis Data
Dalam Penelitian kuantitatif, analisis (pengolahan) data dilakukan setelah
data terkumpul dari hasil pengumpulan data. Teknik analisis data dalam penelitian
39
Sugiyono (2009: 169) menyebutkan kegiatan dalam analisis data adalah
sebagai berikut ini:
a. Mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden.
b. Mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden.
c. Menyajikan data tiap variabel yang diteliti.
d. Melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah.
e. Melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.
3.6.1 Konversi T-skor
Konversi T-Skor dimaksudkan untuk membandingkan dua sebaran skor
yang berbeda, misalnya yang satu menggunakan nilai standar sepuluh dan yang
satu lagi menggunakan nilai standar seratus, sebaliknya dilakukan transformasi
atau mengubah skor mentah ke dalam skor baku. Berikut ini langkah-langkah
perhitungan konversi T-Skor (Riduwan, 2010: 130-131 ).
a. Menghitung rata-rata ( ̅)
Rumus menghitung rata-rata (untuk variabel X)
̅ ∑
Dimana:
̅ = Rata-rata
ΣX = Jumlah harga semua X n = Jumlah data
b. Menghitung simpangan baku (SD)
√∑ ̅
Dimana:
SD = Standar deviasi
̅ = Selisih antara skor Xi dengan rata-rata c. Mengkonversikan data mentah ke dalam T-Skor
-Skor ̅
40
Dengan langkah perhitungan yang sama, konversi T-Skor berlaku untuk
variabel X dan Y. T-Score digunakan untuk perhitungan selanjutnya, seperti uji
kecenderungan, normalitas dan korelasi. Data hasil penyebaran, dapat dilihat pada
(lampiran 7). Data hasil perhitungan T-Skor selengkapnya, dapat dilihat pada
(lampiran 8).
3.6.2 Uji Normalitas Distribusi
Uji Normalitas distribusi frekuensi dilakukan untuk mengetahui normal
tidaknya distribusi data. Data yang perlu diuji normalitas distribusi frekuensi
dalam penelitian ini adalah kelompok data (X) untuk variabel “Tipe Kepribadian”
dan data (Y) untuk variabel “Pemilihan Karir”.
Perhitungan uji normalitas distribusi frekuensi ini menggunakan rumus
chi-kuadrat dengan langkah-langkah sebagai berikut (Riduwan, 2010: 121-124) :
a. Mencari skor terbesar dan terkecil.
b. Menentukan rentang skor ( R ) yaitu data terbesar dikurangi data terkecil R = Skor terbesar – Skor terkecil
c. Menentukan banyaknya kelas interval ( BK ) dengan rumus : BK = 1 + 3,3 log n , dimana n = banyaknya item
d. Menentukan panjang kelas interval ( i ) dengan rumus :
BK
e. Membuat daftar distribusi frekuensi variabel X dan Y Tabel 3.4 Format Daftar Distribusi Frekuensi
No. Kelas Fi Xi Xi2 FiXi FiXi2
f. Menghitung rata-rata skor ( mean ) dengan rumus :
n X F x
M
i ig. Menentukan simpangan baku ( SD ) dengan rumus :
1h. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara: 1) Menentukan batas kelas (K)
2) Mencari Z- score untuk batas kelas interval dengan rumus
SDx K
41
3) Menghitung luas 0 – Z dari tabel kurva normal dari 0 – Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas.
4) Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka-angka 0 – Z yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga dan seterusnya, kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya.
5) Mencari frekuensi yang diharapkan(fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden (n)
Tabel 3.5 Format Daftar Frekuensi yang Diharapkan
No. Batas Kelas Z Luas O – Z Luas tiap interval Fe fo
i. Menghitung Chi Kuadrat (χ2), dengan rumus :
fo = Frekuensi dari hasil pengamatan fe = Frekuensi yang diharapkan
j. Membandingkan χ2hitung dengan χ2tabel untuk ά = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k – 1 dengan kriteria pengujian sebagai berikut ini. Jika χ2
hitung ≥ χ2tabel , artinya distribusi data tidak normal Jika χ2
hitung < χ2tabel , artinya distribusi data normal
Apabila datanya berdistribusi normal maka menggunakan analisis statistik
parametrik. Dalam analisis statistik parametrik ada pengujian persyaratan analisis
yaitu uji homogenitas, uji linieritas regresi, uji korelasi menggunakan korelasi
Product pearson moment, koefisien determinasi (KD) dan pengujian hipotesis. Apabila datanya berdistribusi tidak normal maka menggunakan analisis statistik
nonparametrik. Dalam analisis statistik nonparametrik, uji korelasi menggunakan
korelasi Spearman Rank, koefisien determinasi (KD) dan pengujian hipotesis.
42
Setelah dikonsultasikan pada tabel χ2 maka, χ2(0,95) (6) = 12,592. Ternyata χ2 hitung < χ2
tabel, maka dapat disimpulkan bahwa penyebaran skor variabel X berdistribusi
tidak normal pada tingkat kepercayaan 95 % dengan tingkat kebebasan (dk) = 6.
Berikut grafik penyebaran skor pada variabel X :
Gambar 3.2 Penyebaran Instrumen Variabel X
Berdasarkan hasil perhitungan untuk variabel Y didapat harga Chi-kuadrat (χ2) = 13,64 dikonsultasikan ke dalam tabel χ2, dengan dk = k – 1 = 7 – 1 = 6. setelah dikonsultasikan pada tabel χ2 maka, χ2(0,95) (6) = 12,592. Ternyata χ2 hitung < χ2
tabel, maka dapat disimpulkan bahwa penyebaran skor variabel X berdistribusi
tidak normal pada tingkat kepercayaan 95 % dengan tingkat kebebasan (dk) = 6.
Data hasil uji normalitas selengkapnya, dapat dilihat pada (lampiran 9).
Berikut grafik penyebaran skor pada variabel Y :
43
3.6.3 Uji Kecenderungan
Perhitungan uji kecenderungan dilakukan untuk mengetahui kecenderungan
suatu data berdasarkan kriteria melalui skala penilaian. Langkah perhitungan uji
kecenderungan sebagai berikut :
a. Menghitung rata-rata dan simpangan baku dari masing-masing variabel dan
sub variabel.
Xrata-rata = ½ . (Xmax + Xmin)
SD = 1/6 . (Xmax - Xmin)
(Stephen Isaac, 1984 : 64)
b. Menentukan skala skor mentah dengan cara sebagai berikut :
> ̅ + 1,5 × SD Kriteria : sangat tinggi
c. Menentukan frekuensi dan membuat persentase untuk menafsirkan data
kecenderungan variabel dan sub variabel secara umum.
Pengolahan data menggunakan perhitungan prosentase dengan rumus sebagai
berikut :
Data hasil perhitungan uji kecenderungan selengkapnya, dapat dilihat pada
44
pengaruh dari variabel X dengan variabel Y. Jika data berdistribusi tidak
normal, analisis korelasi menggunakan analisis statistik non parametrik. Maka,
digunakan rumus Spearman Rank (Sugiyono, 2009: 305).
∑
Keterangan :
rs = Nilai korelasi Spearman Rank.
bi2 = selisih setiap pasangan rank.
n = jumlah responden.
Agar penafsiran dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan, berikut kriteria
yang menunjukkan kuat atau lemahnya korelasi:
a. Angka korelasi berkisar antara 0 s/d 1.
b. Korelasi positif menunjukkan arah yang sama hubungan antar variabel.
c. Untuk menginterpretasikan r ini dilakukan dengan cara mengartikan indeks
korelasi sebagai berikut ini.
Tabel 3.6 Interpretasi Indeks Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00-0,199 Sangat Rendah
0,20-0,399 Rendah 0,40-0,599 Sedang 0,60-0,799 Kuat
0,80-1,00 Sangat Kuat
(Sugiyono, 2009: 214)
Data hasil perhitungan uji korelasi Spearman Rank selengkapnya, dapat dilihat
pada (lampiran 11).
3.6.5 Uji Hipotesis
Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah suatu penelitian itu
hipotesisnya dapat diterima atau ditolak. Dalam penelitian dan statistik terdapat
dua macam hipotesis, yaitu hipotesis nol dan hipotesis alternatif.
Hipotesis nol (Ho) adalah pernyataan tidak ada hubungan antara parameter
45
ukuran sampel. Sedangkan Hipotesis Alternatif (Ha) adalah lawan dari hipotesis
nol, yang berbunyi terdapat hubungan antara data populasi dengan data sampel.
Keberartian korelasi Spearman Rank (rs) dapat dibandingkan dengan rho (rs tabel).
Hipotesis yang harus diuji adalah :
Hipotesis nol (Ho) : Tidak ada hubungan yang signifikan antara tipe kepribadian dengan pemilihan karir mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI.
Hipotesis alternatif (Ha) : Terdapat hubungan yang signifikan antara tipe kepribadian dengan pemilihan karir mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI.
Ho : ρ = 0 (berarti tidak ada hubungan) Ha : ρ ≠ 0 (berarti ada hubungan)
(Sugiyono, 2009: 187)
Dengan tingkat signifikan 95% dan dk = n - 2, dengan ketentuan: a. Jika rs hitung > rs tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. b. Jika rshitung < rstabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Bila n (jumlah responden) lebih dari 30, di mana dalam tabel rho tidak ada, maka pengujian signifikansinya menggunakan rumus t (Sugiyono, 2009: 314).
√
√
Hipotesis yang harus diuji adalah:
Ho : ρ = 0 (berarti tidak ada hubungan) Ha : ρ ≠ 0 (berarti ada hubungan)
Dengan tingkat signifikan 95%, 99% dan dk = n - 2, dengan ketentuan: Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
3.6.6 Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui besarnya persentase
hubungan antar variabel. Besarnya hubungan tersebut dihitung dengan koefisien
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
a. Tipe kepribadian mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan
FPTK UPI bervariasi. Pada tipe investigatif memiliki persentase sebesar
81,63%, pada tipe konvensional sebesar 65,31%, pada tipe sosial sebesar,
61,22%, pada tipe usahawan sebesar 61,22%, pada tipe artistik sebesar
46,94%, dan pada tipe realistik sebesar 36,73%.
b. Pemilihan karir mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan
FPTK UPI bervariasi. Pada bidang kependidikan memiliki persentase yang
lebih rendah (28,57%) dibandingkan dengan pemilihan karir di bidang non
kependidikan (65,31%).
c. Berdasarkan hasil uji hipotesis, ternyata harga t hitung lebih besar dari t
tabel sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Penelitian ini bermakna bahwa,
terdapat hubungan yang signifikan antara tipe kepribadian dengan pemilihan
karir mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI.
Besarnya hubungan antara tipe kepribadian dengan pemilihan karir
mahasiswa adalah 26,44% dan termasuk dalam kategori sedang.
5.2 Rekomendasi
Berdasarkan hasil dan temuan dari penelitian ini, maka peneliti
mengungkapkan beberapa rekomendasi sebagai masukan dan pertimbangan agar
lebih bermanfaat. Adapun rekomendsai yang dikemukakan sebagai berikut :
a. Untuk Mahasiswa
1) Mahasiswa hendaknya lebih mengetahui dan memahami akan tipe
kepribadiannya. Karena semakin kita memahami kelebihan dan kekurangan
kita, maka akan membuat kita paham akan potensi yang ada pada diri kita.
66
2) Mahasiswa hendaknya mengetahui tentang pekerjaan dan karir yang akan
dihadapi setelah lulus. Alangkah lebih baiknya bila pengetahuan itu
diketahui sedini mungkin, agar masa depan kita lebih terarah.
b. Untuk Jurusan
1) Sebagai bahan masukan bagi para dosen, untuk lebih memahami tipe
kepribadian mahasiswanya. Sehingga potensi yang ada pada diri
mahasiswa dapat lebih tergali, serta dapat memudahkan para dosen untuk
dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswanya. Sehingga mahasiswa
dapat lebih cepat lulus dan memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan tipe
kepribadian mahasiswa tersebut.
2) Sebagai bahan masukan bagi para dosen, untuk dapat mengarahkan
mahasiswanya pada karir yang akan mereka hadapi setelah lulus kuliah.
c. Untuk Penelitian Selanjutnya
Untuk penelitian lain yang sejenis hendaknya menjadikan hasil penelitian
ini sebagai bahan referensi dan menggunakan variabel serta populasi yang
67
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Hanifan (2011). Kecenderungan Pemilihan Karier Berdasarkan Gaya Belajar Pada Siswa Sma Kelas XII .[Online].
Tersedia : http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/22236 [ 21 Januari 2013 ]
Andrianto, Teguh. (2012). Hubungan Persepsi Siswa Tentang Metode Pembelajaran Team Teaching dengan Motivasi Penyelesaian Tugas Gambar Tersetruktur Pada Mata Pelajaran Gambar Bangunan Gedung di SMKN 2 Tasikmalaya. Skripsi FPTK UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Baharuddin, H. (2009). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Group.
Dahlan, S. (2010). MODEL KONSELING KARIER UNTUK MEMANTAPKAN PILIHAN KARIER KONSELI (Studi Pengembangan Berdasarkan Teori Pilihan Karier Holland pada Siswa SMA di Bandarlampung Tahun 2010) [ Online ]
Tersedia :
http://repository.upi.edu/operator/upload/d_bp_0706615_chapter1.pdf [ 21 Januari 2013 ] http://repository.upi.edu/operator/upload/d_bp_0706615_chapter2.pdf [ 21 Januari 2013 ]
Herr, E.J dan Craner, S.H. (1984). Career guidance and coun selingthrough the life span: (2nd Ed.). Sistematic appcoaches Boston : Little & Brown.
Heukeun, Adolf S.J. (1989). Paradigma Psikologi Kepribadian Trait. [Online].
Tersedia: http://personality-ratuirbath.blogspot.com/2012/11/hh.html#!/2012/11/hh.html [21 Januari, 2013]
Holland. John. L. (1979). Psikologi Pemilihan Karier. Diterjemahkan: Dewa Ketut Sukardi. 1993. Jakarta: Rineka Cipta.
Isaac, S., dan Michael W.B. 1984. Handbook In Research And Evaluation. California: Edits Publisher.
Manrihu. (1992). Pengembangan Alat Ukur Minat Karir. [Online]. Tersedia:
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND.TEKNIK_SIPIL/196306281988031-SUDJANI/Penelitian-makalah
artikel/PENGEMBANGAN_ALAT_UKUR_MINAT_KARIR.pdf [21 Januari 2013]
68
Munandir, Prof.Dr. (1996) : Program Bimbingan Karier di Sekolah. Depdikbud-Jakarta.
Riduwan, (2010). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru - Karyawan dan Peneliti Pemula (Cetakan ke-Enam). Bandung: Alfabeta.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sucipto, (2009). Hubungan nntara Tipe Kepribadian dan Model Linkungan dengan Kematangan Arah Pilihan Karier (Studi Pada Siswa SMK N 1 Padang). [Online]. 14 halaman.
Tersedia:http://eprints.umk.ac.id/143/1/HUBUNGAN_ANTARA_KESESUAIAN_TIPE_ KEPRIBADIAN.pdf [12 Februari, 2012]
Sudjana. (2002). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suharto, Dwi. (2009). Hubungan Antara Tipe Kepribadian Dengan Motivasi Untuk Menyelesaikan Skripsi Pada Mahasiswa Transfer Jurusan Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. [Online]. 11 halaman.
Tersedia: http://www.scribd.com/doc/44013715/j210070136 [27 November, 2011]
Sukardi, Dewa Ketut. (1994). Bimbingan Karir di Sekolah-Sekolah. Jakarta: Erlangga.
Sukmadinata, N.S. (2003). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Supratiknya, A. (2001). Teori-Teori Sifat dan Behavioristik. Yogyakarta: Kanisius.
Suprian, A. S. (2005). Evaluasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.
Yudanto, H.P. (2012). Pengembangan Skala Tipe Karir Siswa SLTA. Skripsi Sarjana Psikologi UPI: Tidak diterbitkan.