Mita Septirentani, 2013
Studi Tentang Minat Mahasiswa Untuk Menjadi Guru Pada Program Studi Pendidikan Teknik
STUDI TENTANG MINAT MAHASISWA
UNTUK MENJADI GURU PADA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK
BANGUNAN JPTS FPTK UPI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan
oleh :
MITA SEPTIRENTANI
0606410
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Mita Septirentani, 2013
Studi Tentang Minat Mahasiswa Untuk Menjadi Guru Pada Program Studi Pendidikan Teknik
STUDI TENTANG MINAT MAHASISWA
UNTUK MENJADI GURU PADA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK
BANGUNAN JPTS FPTK UPI
Oleh Mita Septirentani
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Mita Septirentani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Mita Septirentani, 2013
Studi Tentang Minat Mahasiswa Untuk Menjadi Guru Pada Program Studi Pendidikan Teknik
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Studi Tentang Minat Mahasiswa untuk Menjadi Guru pada Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI” ini dan seluruh isinya adalah sepenuhnya benar-benar karya saya sendiri. Tidak ada di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko yang dijatuhkan kepada saya apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Juli 2013 Yang membuat pernyataan,
Mita Septirentani, 2013
Studi Tentang Minat Mahasiswa Untuk Menjadi Guru Pada Program Studi Pendidikan Teknik
Halaman Pengesahan Skripsi
MITA SEPTIRENTANI NIM : 0606410
STUDI TENTANG MINAT MAHASISWA UNTUK MENJADI GURU PADA PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN JPTS FPTK UPI
Bandung, Juli 2013
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
Pembimbing I
Drs. H. Wahyu Wibowo, M.T. NIP. 19530904 198803 1 001
Dosen Pembimbing II
Drs. Sukadi, M.Pd., M.T. NIP. 19640901 199101 1 002
Mengetahui : Ketua Jurusan
Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI
Mita Septirentani, 2013
Studi Tentang Minat Mahasiswa Untuk Menjadi Guru Pada Program Studi Pendidikan Teknik
ABSTRAK
STUDI TENTANG MINAT MAHASISWA UNTUK MENJADI GURU PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN JPTS
FPTK UPI
MITA SEPTIRENTANI (0606410)
Minat merupakan rasa ketertarikan yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu hal akibat rangasangan dari hal tersebut, minat tidak dibawa sejak lahir tetapi diperoleh setelah rangsangan tersebut. Maka, minat menjadi guru dapat diartikan sebagai rasa ketertarikan terhadap profesi guru yang mendorong seseorang untuk berusaha menjadi guru. Minat intrinsik untuk menjadi guru merupakan minat dasar atau minat asli yang timbul karena aktivitas atau pengalaman yang berhubungan profesi guru. Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan merupakan salah satu program studi di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan pada Universitas Pendidikan Indonesia. Program studi ini berperan dalam menyiapkan tenaga pendidik atau guru dalam bidang teknik sipil. Mahasiswa yang mengenyam pendidikan pada program studi ini setidaknya telah memiliki ketertarikan terhadap profesi guru. Meski begitu lulusan dari program studi ini bisa dikatakan sedikit yang menjalani profesi guru. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran umum mengenai minat mahasiswa untuk menjadi guru pada Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Pendidikan Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik quesioner atau berupa angket. Angket yang disebarkan untuk penelitian ini merupakan angket tertutup. Angket diberikan kepada responden yang merupakan mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan. Hasil kecenderungan variabel tunggal mengenai minat mahasiswa untuk menjadi guru menunjukan minat mahasiswa untuk menjadi guru cukup tinggi, sedangkan untuk mahasiswa yang telah melaksankan Program Latihan Profesi menunjukan minat yang tinggi. Ini menunjukan bahwa mahasiswa yang mengenyam pendidikan di Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan sejak awal memang memiliki minat terhadap profesi guru.
Mita Septirentani, 2013
Studi Tentang Minat Mahasiswa Untuk Menjadi Guru Pada Program Studi Pendidikan Teknik
ABSTRACT
STUDI TENTANG MINAT MAHASISWA UNTUK MENJADI GURU PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN JPTS
FPTK UPI
MITA SEPTIRENTANI (0606410)
Interest is an prefers that drives a person to do a thing stimulation result of this, the interest is not inborn but acquired after the stimulation. Thus, interest in becoming a teacher can be interpreted as an interest in the teaching profession that encourages a person to strive to become a teacher. Intrinsic interest to become a teacher or a fundamental interest that arise because of genuine interest or activity-related experience teaching profession. Building Engineering Education Program is one of the courses in the Department of Civil Engineering Faculty of Education Educational Technology and Vocational Education at the University of Indonesia. The study program is instrumental in preparing educators or teachers in the field of civil engineering. Students are educated on this course at least have had an interest in the teaching profession. Even so graduates of this course can be said that undergo little teaching profession. This research was conducted in order to determine the general description of the interest of students to become teachers in the Education Studies Program Building Engineering Universitas Pendidikan Indonesia. The method used in this research is descriptive method using a quantitative approach. Data collection techniques in this study using techniques questioner or the form of questionnaires. Questionnaire distributed for this study is enclosed questionnaire. Questionnaire given to respondents who were students of Technical Education Building. Results of a single variable trend regarding the interest of students to become teachers show interest in students to become teachers is quite high, while for students who have been implementing Professional Training Program showed a high interest. This shows that students who receive education in Engineering Building Education Program from the beginning it has an interest in the teaching profession.
Mita Septirentani, 2013
Studi Tentang Minat Mahasiswa Untuk Menjadi Guru Pada Program Studi Pendidikan Teknik
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGATAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... v
1.2 Identifikasi Masalah ... 3
1.3 Pembatasan Masalah ... 4
1.4 Rumusan Masalah ... 4
1.5 Tujuan Penelitian... 5
1.6 Manfaat Penelitian... 5
1.7 Penjelasan Istilah dalam Judul ... 5
1.8 Sistematika Penulisan Skripsi ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
2.1 Tinjauan Mengenai Minat ... 8
2.1.1 Definisi Minat ... 8
2.1.2 Indikator Minat ... 12
2.1.3 Klasifikasi Minat ... 13
2.1.4 Faktor Yang Mempengaruhi Minat ... 14
2.1.5 Cara Mengukur Minat ... 19
2.2 Tinjauan Mengenai Guru ... 21
2.2.1 Definisi Guru ... 21
2.2.2 Kompetensi Guru ... 22
2.2.3 Syarat Menjadi Guru ... 23
2.2.4 Peran Guru ... 24
2.2.5 Tugas Guru ... 24
2.3 Penelitian Minat Mahasiswa Untuk Menjadi Guru ... 25
2.3.1 Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Program Studi Pendidikan Teknik Sipil dan Pendidikan Teknik Arsitektur Terhadap Minat Menjadi Guru SMK (Kasus Pada Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI) ... 25
2.3.2 Minat Kerja Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI ... 26
2.3.3 Pembaharuan Penelitian Minat Mahasiswa untuk Menjadi Guru pada Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI ... 26
2.4 Minat Mahasiswa Untuk Menjadi Guru ... 27
2.5 Asumsi Dasar ... 28
Mita Septirentani, 2013
Studi Tentang Minat Mahasiswa Untuk Menjadi Guru Pada Program Studi Pendidikan Teknik
BAB III METODE PENELITIAN ... 29
3.1 Lokasi Penelitian ... 29
3.2 Metode Penelitian ... 29
3.3 Variabel Penelitian ... 30
3.4 Paradigma Penelitian ... 30
3.5 Data Penelitian ... 32
3.6 Sumber Data Penelitian ... 32
3.6.1 Populasi ... 33
3.6.2 Sampel ... 33
3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 35
3.8 Kisi-kisi Instrumen ... 36
3.9 Uji Coba Instrumen Penelitian ... 36
3.9.1 Uji Validitas Intrument Penelitian ... 37
3.9.2 Uji Reliabilitas Instrument Penelitian ... 39
3.10 Analisis Data Penelitian ... 40
3.10.1 Tabulasi data ... 41
3.10.2 Uji Kecenderungan ... 41
3.10.3 Penarikan kesimpulan ... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43
4.1 Deskripsi Data Penelitian ... 43
4.2 Analisis Data Penelitian ... 43
4.3 Uji Kecenderungan Minat Mahasiswa Untuk Menjadi Guru... 44
4.3.1 Kategori Minat Sangat Tinggi ... 46
4.3.2 Kategori Minat Tinggi ... 47
4.3.3 Kategori Minat CukupTinggi ... 48
4.3.4 Kategori Minat Rendah ... 49
4.3.5 Kategori Minat Sangat Rendah ... 50
4.3.6 Uji Kecenderungan Minat Mahasiswa Angkatan 2008 Untuk Menjadi Guru ... 51
4.3.7 Uji Kecenderungan Minat Mahasiswa Angkatan 2009 Untuk Menjadi Guru ... 52
4.3.8 Uji Kecenderungan Minat Mahasiswa Angkatan 2010 Untuk Menjadi Guru ... 54
4.3.9 Uji Kecenderungan Minat Mahasiswa Angkatan 2011 Untuk Menjadi Guru ... 55
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 57
Mita Septirentani, 2013
Studi Tentang Minat Mahasiswa Untuk Menjadi Guru Pada Program Studi Pendidikan Teknik
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian... 33
Tabel 3.2 Jumlah Sampel Penelitian ... 34
Tabel 3.3 Kriteria Skor Alternatif Jawaban Instrumen Skala Likert ... 37
Tabel 3.4 Kriteria Kecenderungan ... 42
Tabel 4.1 Kecenderungan Minat Mahasiswa Untuk Menjadi Guru ... 44
Tabel 4.2 Hasil Uji Kecenderungan Masing-masing Angkatan Untuk Kategori Minat Sangat Tinggi ... 46
Tabel 4.3 Hasil Uji Kecenderungan Masing-masing Angkatan Untuk Kategori Minat Tinggi ... 47
Tabel 4.4 Hasil Uji Kecenderungan Masing-masing Angkatan Untuk Kategori Minat Cukup Tinggi ... 48
Tabel 4.5 Hasil Uji Kecenderungan Masing-masing Angkatan Untuk Kategori Minat Cukup Tinggi ... 49
Tabel 4.6 Hasil Uji Kecenderungan Masing-masing Angkatan Untuk Kategori Minat Cukup Tinggi ... 50
Tabel 4.7 Hasil Uji Kecenderungan Minat Mahasiswa Angkatan 2008 Untuk Menjadi Guru ... 51
Tabel 4.8 Hasil Uji Kecenderungan Minat Mahasiswa Angkatan 2009 Untuk Menjadi Guru ... 52
Tabel 4.9 Hasil Uji Kecenderungan Minat Mahasiswa Angkatan 2010 Untuk Menjadi Guru ... 54
Mita Septirentani, 2013
Studi Tentang Minat Mahasiswa Untuk Menjadi Guru Pada Program Studi Pendidikan Teknik
DAFTAR GAMBAR
Mita Septirentani, 2013
Studi Tentang Minat Mahasiswa Untuk Menjadi Guru Pada Program Studi Pendidikan Teknik
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 :
Lampiran 1.1 Kisi-Kisi Instrumen Uji Coba Lampiran 1.2 Instrumen Uji Coba
Lampiran 1.3 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Lampiran 1.4 Instrumen Penelitian
Lampiran 2 :
Lampiran 2.1 Perhitungan Uji Validitas Angket Uji Coba Lampiran 2.2 Perhitungan Uji Reliabilitas Angket Uji Coba Lampiran 3 :
Lampiran 3.1 Uji Kecenderungan
Lampiran 3.2 Uji Kecenderungan Tiap-tiap Angkatan Lampiran 4 :
Lampiran 4.1 Surat Penunjukan Dosen Pembimbing Lampiran 4.2 Lembar Bimbingan
Mita Septirentani, 2013
Studi Tentang Minat Mahasiswa Untuk Menjadi Guru Pada Program Studi Pendidikan Teknik
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sejarah berdirinya Universitas Pendidikan Indonesia berawal dari kebutuhan untuk menyiapkan guru yang berkualitas pada taraf universitas dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan. Semenjak tahun 1954 Universitas Pendidikan Indonesia merupakan lembaga pendidikan tinggi di Indonesia yang secara konsisten berkiprah dalam bidang kependidikan dengan nama Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG). Sebagai universitas, kini Universitas Pendidikan Indonesia juga berperan dalam membentuk calon praktisi pada bidang lain yang tentunya selain bidang kependidikan. Melalui misi yang tengah diusungnya, maka Universitas Pendidikan Indonesia berupaya menyelenggarakan pendidikan untuk menyiapkan tenaga pendidik (guru) profesional dan tenaga profesional lainnya yang berdaya saing global.
Jurusan Pendidikan Teknik Sipil sebagai salah satu jurusan yang bernaung di bawah Universitas Pendidikan Indonesia tentunya mempunyai visi dan misi. Dalam skripsi Gary Raya Prima (2011:1) disebutkan bahwa : “Visi Jurusan Pendidikan Teknik Sipil adalah untuk menjadi program studi yang unggul (centre of excellence) dalam menyiapkan tenaga kerja profesional dalam bidang pendidikan maupun non kependidikan teknik sipil yang bertaqwa, berjiwa kebangsaan, serta berwawasan global dengan berpijak pada pilar-pilar kepakaran dan profesionalisme. Meningkatkan kualitas pendidikan dalam bidang teknik sipil melalui sekolah dan lembaga pendidikan dan latihan merupakan salah satu misi yang diusung oleh Jurusan Pendidikan Teknik Sipil”.
2
Mita Septirentani, 2013
Studi Tentang Minat Mahasiswa Untuk Menjadi Guru Pada Program Studi Pendidikan Teknik pendidik (guru) yang profesional dalam bidang teknik sipil sebagai guru kejuruan. Selama masa pendidikan, mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan ini dibina, dipengaruhi, serta dikembangkan agar menjadi guru kejuruan yang profesional serta memiliki kompetensi yang handal dalam bidang teknik sipil.
Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan merupakan program studi yang saat ini jumlah mahasiswanya paling banyak di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil. Salah satu penyebabnya adalah saat terjadinya konversi program studi yang menghilangkan Program Studi Pendidikan Teknik Sipil dan dibukanya Program Studi Teknik Sipil. Saat itu, mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Sipil yang berminat bekerja di industri konstruksi disarankan untuk pindah pada Program Studi Teknik Sipil, namun bila ingin mengembangkan diri sebagai guru dipersilakan untuk pindah pada Proram Pendidikan Studi Teknik Bangunan. Rupanya cukup banyak mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Teknik Sipil memilih untuk pindah ke Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan.
Kenyataannya dalam beberapa tahun terakhir ini mahasiswa yang baru lulus kuliah rupanya sedikit yang memilih dan merintis profesi guru di Sekolah Menengah Kejuruan. Lulusan baru ini lebih banyak memilih untuk bekerja di jalur indutri konstruksi, baik dalam perusahaan konsultan maupun perusahaan kontraktor, dan bukannya memilih profesi guru sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Beberapa di antaranya merupakan perusahaan rekomendasi teman atau tempat mahasiswa tersebut melaksanakan praktik kerja industri. Hal ini tentunya menjadi kontraproduktif dengan tujuan diselenggarakannya Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan yaitu untuk menyiapkan tenaga pendidik yang profesional serta memiliki kompetensi yang handal dalam bidang teknik sipil.
3
Mita Septirentani, 2013
Studi Tentang Minat Mahasiswa Untuk Menjadi Guru Pada Program Studi Pendidikan Teknik mendapatkan pekerjaan sebagai guru. Ekspektasi yang dimiliki oleh pemerintah yakni pada tahun 2020 jumlah Sekolah Menengah Kejuruan mencapai jumlah 60% dari sekolah menengah yang ada. Dalam mewujudkan hal tersebut, pemerintah mendorong sekolah-sekolah kejuruan untuk tumbuh sehingga kebutuhan akan guru juga pasti akan semakin besar. Inilah peran yang diambil Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan untuk menyiapkan tenaga pendidik yang profesional di bidangnya.
Dalam perjalanannya mahasiswa lulusan dari Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan sendiri tidak tertutup kemungkinan untuk bekerja pada jalur indutri kontruksi. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya mahasiswa yang baru lulus ini tidak kesulitan untuk merintis profesi selain guru. Terlepas besar atau kecilnya persentase lulusan yang bekerja sebagai guru ataupun sebaliknya, penulis ingin melihat minat mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan untuk berprofesi sebagai guru. Oleh sebab itu, penulis tertarik mengambil judul skripsi “Studi Tentang Minat Mahasiswa untuk Menjadi Guru pada Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI“. 1.2 Identifikasi Masalah
Nana Sudjana (2004:99) memaparkan bahwa “Identifikasi masalah yaitu menjelaskan aspek-aspek masalah yang muncul dari tema atau judul yang telah dipilih, maka identifikasi masalah itu merupakan pengungkapan dari berbagai masalah yang akan timbul dan diteliti lebih lanjut”. Jadi identifikasi masalah yang dimaksud oleh Nana Sudjana dalam pengertian tersebut adalah menginventarisir semua masalah yang mungkin timbul dalam penelitian tersebut.
Berikut ini adalah beberapa identifikasi masalah yang ada :
4
Mita Septirentani, 2013
Studi Tentang Minat Mahasiswa Untuk Menjadi Guru Pada Program Studi Pendidikan Teknik 2. Peluang lulusan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan untuk
menjadi guru saat ini cukup besar dengan banyaknya Sekolah Menegah Kejuruan baru yang dibuka.
3. Sedikit mahasiswa yang merintis karir sebagai guru selepas Program Latihan Profesi, setidaknya di sekolah yang menjadi tempatnya melaksanakan program tersebut.
4. Mahasiswa kurang aktif untuk mengenal profesi guru lebih lanjut. 5. Mahasiswa lebih mengandalkan mata kuliah kependidikan untuk
memperdalam ilmunya.
6. Mahasiswa kurang aktif dalam kegiatan yang berhubungan dengan dunia kependidikan.
1.3 Pembatasan Masalah
Mengingat banyaknya masalah yang mungkin timbul dalam penelitian ini, penulis akan membatasi masalahnya agar lebih fokus. Berikut adalah pembatasan masalah pada penelitian ini :
1. Mengukur minat intrinsik mahasiswa untuk menjadi guru pada Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI.
2. Mahasiswa yang menjadi objek penelitian adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan angkatan 2008 – 2011.
1.4 Rumusan Masalah
5
Mita Septirentani, 2013
Studi Tentang Minat Mahasiswa Untuk Menjadi Guru Pada Program Studi Pendidikan Teknik
1.5 Tujuan Penelitian
Agar penelitian mencapai hasil yang optimal, maka terlebih dahulu dirumuskan tujuan yang terarah dari penelitian ini. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran umum mengenai minat mahasiswa untuk menjadi guru pada Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat, adapun manfaat dari penelitian ini :
1. Bagi Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan memberikan gambaran akan minat mahasiswa untuk menjadi guru sehingga dapat memaksimalkan minat serta potensi yang dimiliki oleh mahasiswa. 2. Bagi peneliti sebagai pengetahuan yang berkaitan dengan objek yang
diteliti dan pengembangan penelitian lebih lanjut bagi siapa pun yang membaca penelitian ini.
3. Bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan diharapkan penelitian ini dapat lebih menumbuhkan minat untuk menjadi guru.
1.7 Penjelasan Istilah dalam Judul
1. Studi bisa berarti “pelajaran” atau penggunaan waktu dan pikiran untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Dan juga bisa berarti “penyelidikan” . (W.J.S. Poerwodarminto, hal. 965). Studi bisa berarti “telaah”, yaitu menelaah sesuatu dengan teliti. (Mas’ud Khasan Abdul Qodir, hal. 257). (http://skripsinanang.wordpress.com/skripsi7/). 2. Minat adalah suatu kecenderungan seseorang dalam bertingkah laku
6
Mita Septirentani, 2013
Studi Tentang Minat Mahasiswa Untuk Menjadi Guru Pada Program Studi Pendidikan Teknik 3. Mahasiswa adalah individu yang memasuki masa remaja akhir dan
masa dewasa awal yang selalu berusaha mengembangkan diri seoptimal mungkin melalui berbagai kegiatan belajar guna mencapai tujuannya sesuai dengan tahapan perkembangannya menuju kematangan.
4. Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan adalah program studi mempersiapkan mahasiswa didikannya untuk menjadi guru kejuruan pada teknik bangunan yang dinaungi oleh Jurusan Pendidikan Teknik Sipil pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia.
5. Guru adalah orang dewasa (memiliki profesi/jabatan secara formal) yang mengusahakan terciptanya situasi yang tepat (mengajar) sehingga memungkinkan terjadinya proses pengalaman belajar (learningexperience) pada diri siswa, dengan mengerahkan segala sumber (learning resources) dan menggunakan strategi belajar mengajar (teaching-learning strategy) yang tepat (appropriate). (Abin Syamsuddin Makmun, 2005 : 155).
1.8 Sistematika Penulisan Skripsi
Sistematika penulisan skripsi ini terbagi dalam lima bab yang disusun sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas mengenai latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penjelasan istilah dalam judul dan sistematika penulisan skripsi.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
7
Mita Septirentani, 2013
Studi Tentang Minat Mahasiswa Untuk Menjadi Guru Pada Program Studi Pendidikan Teknik BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini membahas mengenai lokasi penelitian, metode penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, metode pengumpulan data, instrumen penelitian dan metode analisis data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bagian ini memaparkan tentang hasil penelitian analisis serta pengolahan data serta pembahasan mengenai hasil penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Mita Septirentani, 2013
Studi Tentang Minat Mahasiswa Untuk Menjadi Guru Pada Program Studi Pendidikan Teknik
3
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian mengenai minat mahasiswa untuk menjadi guru ini dilaksanakan di kampus Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Pendidikan Teknik Sipil yang beralamatkan di Jalan Dr. Setiabudi No. 207 Bandung, 40154.
3.2 Metode Penelitian
Metode adalah suatu pendekatan dalam penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan data yang diperlukan sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif.
Notohadiprawiro (2006) berpendapat bahwa “metode ialah suatu kerangka kerja untuk melakukan suatu tindakan atau suatu kerangka berfikir menyusun gagasan yang beraturan, berarah dan berkonteks, yang patut (relevan) dengan maksud dan tujuan”. Secara ringkas, metode ialah suatu sistem untuk berbuat, karena berupa sistem maka metode merupakan seperangkat unsur-unsur yang membentuk suatu kesatuan.
Metode penelitian yang digunakan pada penetian ini adalah metode penlitian deskripsi dengan pendekatan kuantitatif (Arikunto:2006). Penelitian deskriptif yang bersifat eksploratif bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau status fenomena. Biasanya dilakukan dengan survey dan menjadi dasar dalam mengambil kebijakan atau penelitian lanjutan. Analisis data menggunakan statistik deskritif, persentase atau pemaparan menggunakan kata-kata atau kalimat.
30
Mita Septirentani, 2013
Studi Tentang Minat Mahasiswa Untuk Menjadi Guru Pada Program Studi Pendidikan Teknik suatu sistem pemikiran ataupun sesuatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Penelitian inipun mampu untuk mendeskripsikan suatu gejala yang ada berasal dari data-data yang terkumpul dan selanjutnya dijelaskan serta dianalisis.
Dalam metode kuantitatif, dianut suatu paradigma bahwa dalam setiap event/peristiwa sosial mengandung elemen-elemen tertentu yang berbeda-beda dan dapat berubah. Elemen-elemen dimaksud disebut dengan variabel. Variabel dari setiap even/case, baik yang melekat padanya maupun yang mempengaruhi/ dipengaruhinya, cukup banyak, karena itu tidak mungkin menangkap seluruh variabel itu secara keseluruhan. Atas dasar itu, dalam penelitian kuantitatif ditekankan agar obyek penelitian diarahkan pada variabel-variabel tertentu saja yang dinilai paling relevan. Jadi, di sini paradigma kuantitatif cenderung pada pendekatan partikularistis.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel adalah gejala yang bervariasi yang akan menjadi objek penelitian. Dalam prinsipnya penelitian ditujukan untuk membahas dan memecahkan permasalahan yang ditimbulkan dari gejala yang berbeda atau bervariasi. Pada penelitian ini yang diteliti hanya memandang dari satu variabel saja.
Menurut Sugiyono (2009: 38) menyatakan bahwa ”Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.”
Variabel itu sendiri dapat didefinisikan sebagai pembeda antara sesuatu dengan yang lain. Variabel dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan untuk menjadi guru.
3.4 Paradigma Penelitian
31
Mita Septirentani, 2013
Studi Tentang Minat Mahasiswa Untuk Menjadi Guru Pada Program Studi Pendidikan Teknik diperlukan penjabaran dalam bentuk paradigma penelitian. Sugiyono (2009: 42) menjelaskan bahwa: “Pola pikir yang menunjukan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan”.
Penelitian kuantitatif dibangun berlandaskan paradigma positivisme dari August Comte (1798-1857). Paradigma kuantitatif merupakan satu pendekatan penelitian yang dibangun berdasarkan filsafat positivisme. Positivisme adalah satu aliran filsafat yang menolak unsur metafisik dan teologik dari realitas sosial. Karena penolakannya terhadap unsur metafisis dan teologis, positivisme kadang-kadang dianggap sebagai sebuah varian dari Materialisme (bila yang terakhir ini dikontraskan dengan Idealisme).
32
Mita Septirentani, 2013
Studi Tentang Minat Mahasiswa Untuk Menjadi Guru Pada Program Studi Pendidikan Teknik Minat cenderung membuat generalisasi (generalization). Penekanan analisis data dari pendekatan enumerative induction adalah perhitungan secara kuantitatif, mulai dari frekuensi sampai analisa statistik. Pada dasarnya generalisasi adalah pemberlakuan hasil temuan dari sampel terhadap semua populasi, tetapi karena dalam paradigma kuantitatif terdapat asumsi mengenai adanya “keserupaan” antara obyek-obyek tertentu, maka generalisasi juga dapat didefinisikan sebagai universalisasi.
Gambar 3. 1 Paradigma Penelitian 3.5 Data Penelitian
Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan.” (SK Mendikbud No.025/U/1997 dalam Arikunto, 2006:118).
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kuantitatif. Data tersebut didapat dari hasil jawaban pertanyaan (instrumen penelitian) peneliti terhadap responden, yaitu orang yang menjawab atau merespon pertanyaan-pertanyaan peneliti secara tertulis.
3.6 Sumber Data Penelitian
33
Mita Septirentani, 2013
Studi Tentang Minat Mahasiswa Untuk Menjadi Guru Pada Program Studi Pendidikan Teknik kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan-pertanyaan tertulis maupun lisan”.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah orang yang akan menjawab pertanyaan pada kuesioner (angket), yaitu mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Banguan FPTK UPI angkatan 2008 – 2011.
3.6.1 Populasi
Populasi penelitian adalah wilayah dimana responden penelitian berada. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan Sugiyono (2009:80) bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”
Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Sipil angkatan 2008 – 2011, dengan rekapitulasi sebagai berikut :
Tabel 3. 1 Jumlah Populasi Penelitian No. Angkatan Populasi (Orang)
1 2008 30
2 2009 47
3 2010 55
4 2011 40
Jumlah 172
(Sumber :Daftar Mahasiswa Semester Genap 2012-2013 )
3.6.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh suatu populasi. Pengambilan sampel berfungsi sebagai contoh atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).
34
Mita Septirentani, 2013
Studi Tentang Minat Mahasiswa Untuk Menjadi Guru Pada Program Studi Pendidikan Teknik “Pengambilan sampel dengan metode Nomogram Harry King. Pengambilan jumlah sampel bisa diambil dengan tingkat kepercayaan 90 % atau tingkat kesalahan 10 % apabila populasi yang diteliti berjumlah lebih dari 200. Karena apabila lebih dari 200 untuk tingkat kesalahan bisa diambil antara 5 –15 %”.
Dan berdasarkan pendapat Winarno Surakhmad (Riduwan, 2004 : 65) menyatakan bahwa : ”Apabila ukuran populasi sebanyak kurang lebih dari 100, maka pengambilan sampel sekurang-kurangnya 50% dari ukuran populasi, dan apabila ukuran populasi sama dengan atau lebih dari 1000, ukuran sampel diharapkan sekurang-kurangnya 15% dari ukuran populasi.”
Berpedoman pada teori diatas, maka peneliti hanya meneliti sebagian dari jumlah populasi yang ada. Sampel yang diambil menggunakan metode yang dikemukakan oleh Winarno Surakhmad, dengan rumus sebagai berikut :
50% 15%
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus di atas, ukuran sampel yang diambil adalah 48,83% dari jumlah keseluruhan populasi. Maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 172 x 0,4883 = 83,976 dibulatkan menjadi 84 mahasiswa. Penyebaran anggota sampel penelitian yang ditetapkan dapat dilihat pada tabel dibawah ini, sebagai berikut:
Tabel 3. 2 Jumlah Sampel Penelitian
No. Angkatan Sampel (Orang)
1 2008 14
2 2009 23
3 2010 27
4 2011 20
35
Mita Septirentani, 2013
Studi Tentang Minat Mahasiswa Untuk Menjadi Guru Pada Program Studi Pendidikan Teknik Karena setiap mahasiswa mempunyai peluang yang sama untuk dijadikan sampel, maka cara pengambilan sampel tersebut dilakukan dengan cara propotionate stratified random sampling. Propotionate stratified random sampling adalah pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional, dilakukan sampling ini apabila anggota populasinya heterogen/tidak sejenis (Riduwan, 2009:58). Berdasarkan populasi penelitian dapat ditentukan jumlah mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI yang dijadikan sampel dari masing-masing angkatan sesuai ukuran populasinya secara proporsional, sehingga hasil penelitian dapat merepresentasikan keadaan populasi yang sebenarnya.
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Sebagai prasyarat dan prosedur penelitian diperlukan teknik pengumpulan data. Hal tersebut dimaksudkan supaya data yang didapat akurat. Dalam pengumpulan data diperlukan juga instrumen atau alat yang dapat digunakan sebagai pengumpul data yang valid.
Adapun instrumen atau alat yang digunakan sebagai pengumpul data pada penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik pengambilan data sebagai berikut:
1.Dokumentasi
Pengumpulan data dengan teknik dokumentasi dipergunakan untuk memperoleh data dengan cara mencatat dan mengumpulkan data yang bersumber dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Teknik ini digunakan untuk mencari data jumlah Mahasiswa Program Studi Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Angkatan 2008 – 2011 untuk menentukan jumlah populasi dan sampel penelitian. 2.Teknik Kuesioner (Angket)
36
Mita Septirentani, 2013
Studi Tentang Minat Mahasiswa Untuk Menjadi Guru Pada Program Studi Pendidikan Teknik Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup. Riduwan (2009:72) menjelaskan angket tertutup sebagai berikut ini. “Angket tertutup (angket terstruktur) adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih salah satu jawaban yang sesuai dengan cara memberikan tanda silang ( x ) atau tanda checklist ( √)”.
3.8 Kisi-kisi Instrumen
Kisi-kisi merupakan rancangan berupa suatu daftar yang berbentuk matrik, di dalamnya terdapat komponen-komponen yang disiapkan untuk menyusun angket. Kisi-kisi penelitian merupakan bagian dari instrumen pengungkap data dalam mengenai minat mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan untuk menjadi guru yang menjadi perhatian dalam lingkup masalah dan tujuan penelitian dijabarkan sedemikian rupa ke dalam variabel yang dapat diukur.
Kisi-kisi penelitian merupakan langkah awal yang dilakukan untuk menyusun instrumen penelitian. Langkah-langkah penyusunan kisi-kisi sebagai berikut:
1. Merumuskan variabel dan aspek-apek yang diukur.
2. Menetapkan indikator-indikator yang diteliti berdasarkan aspek-aspek yang diungkap.
3. Mentransformasikan sub indikator menjadi kuesioner.
4. Menyusun item pertanyaan atau pernyataan dengan singkat dan jelas.
3.9 Uji Coba Instrumen Penelitian
Arikunto (2009: 160) mendefinisikan instrumen penelitian sebagai berikut: “Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.”
37
Mita Septirentani, 2013
Studi Tentang Minat Mahasiswa Untuk Menjadi Guru Pada Program Studi Pendidikan Teknik Angket dibuat berdasarkan kisi-kisi instrumen penelitian yang telah ditentukan. Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup. Angket ini akan diberikan kepada seluruh mahasiswa yang terlibat dalam penelitian. Hasil dari angket ini akan diolah dan dilibatkan dalam pembahasan data penelitian.
Untuk mengukur variabel yang diinginkan, penulis menggunakan skala Likert. Sugiyono (2009: 93) menjelaskan bahwa: “Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan secara sfesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut variabel penelitian”.
Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Skala ini terdiri dari sejumlah pertanyaan yang semuanya menunjukkan sikap terhadap suatu objek tertentu yang akan diukur.
Tabel 3. 3 Kriteria Skor Alternatif Jawaban Instrumen Skala Likert
Pernyataan Sangat
3.9.1 Uji Validitas Intrument Penelitian
38
Mita Septirentani, 2013
Studi Tentang Minat Mahasiswa Untuk Menjadi Guru Pada Program Studi Pendidikan Teknik angket supaya data yang diperoleh dapat dipercaya dan dapat dipertanggung-jawabkan.
Uji validitas dilakukan untuk mencari tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen penelitian. Hal ini senada dengan yang dikemukakan Arikunto (Riduwan, 2009: 97) bahwa:
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Jika instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid sehingga valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Langkah-langkah pengujian validitas instrumen sebagai berikut ini. (Riduwan, 2009: 99).
1. Menghitung koefisien korelasi
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }
Dimana:
rhitung = Koefisien korelasi ΣX = Jumlah skor item
ΣY = Jumlah skor total (seluruh item) n = Jumlah responden
2. Menghitung harga t
Langkah selanjutnya setelah diperoleh harga rhitung, kemudian disubstitusikan ke dalam rumus Uji-t, dengan dk = (n – 2).
√
√ Dimana:
t = Nilai thitung
r = Koefisien korelasi hasil rhitung n = Jumlah responden
39
Mita Septirentani, 2013
Studi Tentang Minat Mahasiswa Untuk Menjadi Guru Pada Program Studi Pendidikan Teknik 3. Mencari ttabel untuk = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n-1)
Harga ttabel pada tingkat kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan (dk) = n – 1 4. Menguji taraf signifikansi
Langkah selanjutnya setelah didapatkan nilai thitung item nomor angket satu angket variabel dikonsultasikan dengan ttabel. Harga ttabel pada tingkat kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan (dk) = n – 1
5. Menggugurkan butir-butir yang tidak valid
Hasil perhitungan uji validitas butir angket seluruhnya tertulis pada lampiran 2.1.
3.9.2 Uji Reliabilitas Instrument Penelitian
Reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan dalam penelitian ini reliabel, maka dilakukan uji reliabilitas instrumen. “Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama” (Sugiyono, 2009:121). Reliabilitas instrumen merupakan syarat untuk pengujian validitas instrumen.
Untuk mencari nilai reliabilitas yaitu menganalisis realibilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, rumus yang digunakan yaitu dengan metode alpha. Langkah-langkahnya sebagai berikut ini (Riduwan, 2009: 115).
1. Menghitung Varians Skor tiap-tiap item dengan rumus:
∑ ∑
Dimana:
Si = Varians skor tiap-tiap item ∑ = Jumlah kuadrat item Xi
∑ = Jumlah item Xi dikuadratkan
40
Mita Septirentani, 2013
Studi Tentang Minat Mahasiswa Untuk Menjadi Guru Pada Program Studi Pendidikan Teknik 2. Menghitung varians total dengan rumus:
∑ ∑
Dimana:
St = Varians total
∑ = Jumlah kuadrat X total
∑ = Jumlah total X dikuadratkan
N = Jumlah responden
3. Masukkan nilai Alpha dengan rumus:
[ ] [ Σ ]
Selanjutnya nilai r11 di atas dikonsultasikan dengan pedoman kriteria penafsiran menurut Riduwan (2009: 138).
0,800 – 1,000 Sangat baik 0,600 – 0 ,799 Tinggi 0,400 – 0,599 Cukup 0,200 – 0,399 Rendah < 0,200 Sangat rendah
Hasil perhitungan uji reliabilitas butir angket seluruhnya tertulis pada lampiran 2.2.
3.10 Analisis Data Penelitian
Pengolahan data merupakan pengubahan data kasar menjadi data halus dan lebih bermakna, sedangkan yang dimaksud dengan analisis adalah untuk menguji data hubungannya dengan pengujian pertanyaan penelitian.
Setelah angket yang sebenarnya disebarkan kepada responden, selanjutnya dikumpulkan dan diolah kembali. Dalam melakukan pengolahan data, secara garis besar prosedurnya meliputi langkah-langkah sebagai berikut :
a. Persiapan, kegiatan yang dilakukan adalah :
41
Mita Septirentani, 2013
Studi Tentang Minat Mahasiswa Untuk Menjadi Guru Pada Program Studi Pendidikan Teknik 2. Menyebarkan angket kepada responden.
3. Mengecek jumlah angket yang kembali dari responden.
4. Mengecek kelengkapan angket yang telah kembali dari responden. b. Tabulasi, kegiatan yang dilakukan adalah :
1. Memberi skor pada tiap item jawaban.
2. Menjumlahkan skor yang didapat dari setiap variabel.
c. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian. Adapun prosedur yang ditempuh dalam mengawali data ini adalah sebagai berikut :
1. Memeriksa jumlah angket yang dikembalikan dan memeriksa jawabannya serta kebenaran pengisiannya.
2. Memberi kode/tanda sudah memeriksa lembar jawaban angket. 3. Memberi skor pada lembar jawaban angket.
4. Mengontrol data dengan uji statistik.
5. Menguji hipotesis berdasarkan hasil pengolahan data.
d. Data mentah yang diperoleh dari penyebaran angket tertutup ini adalah data variabel tunggal mengenai minat mahasiswa untuk menjadi guru.
3.10.1 Tabulasi data
Tabulasi data ini adalah pengelompokan data sesuai kebutuhan pengolahan data. Bentuknya berupa nomor, alternatif jawaban, frekuensi jawaban dan persentase.
3.10.2 Uji Kecenderungan
42
Mita Septirentani, 2013
Studi Tentang Minat Mahasiswa Untuk Menjadi Guru Pada Program Studi Pendidikan Teknik Dalam penelitian ini uji kecenderungan untuk mengetahui gambaran minat mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI sebagai variabel tunggal.
Langkah-langkah perhitungan uji kecenderungan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menghitung rata-rata simpangan baku dari masing-masing variabel dan sub variabel.
2. Menentukan skala skor mentah, untuk menghitung besarnya rerata ideal (M) dan simpangan baku ideal (SD).
Tabel 3. 4 Kriteria Kecenderungan
Kriteria Kecenderungan Kategori X ≥ M + 1,5 SD Sangat Baik M + 0,5 SD ≤ X < M + 1,5 SD Baik
M - 0,5 SD ≤ X < M + 1,5 SD Cukup Baik M - 0,5 SD ≤ X < M - 1,5 SD Kurang Baik
X < M - 1,5 SD Tidak Baik
(Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian, 2009) 3. Menentukan frekuensi dan membuat presentase untuk menafsirkan data kecenderungan tiap variabel.
3.10.3 Penarikan kesimpulan
Mita Septirentani, 2013
Studi Tentang Minat Mahasiswa Untuk Menjadi Guru Pada Program Studi Pendidikan Teknik
5
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan deskripsi dan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan yang berkenaan dengan minat mahasiswa untuk menjadi guru pada Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI. Gambaran umum mengenai minat mahasiswa untuk menjadi guru pada Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI menunjukan minat yang cukup tinggi, namun rupanya bagi mahasiswa yang telah melaksanakan Program Latihan Profesi minatnya untuk menjadi guru menunjukan minat yang tinggi.
5.2 Saran
Berdasarkan penemuan penelitian yang telah diperoleh maka penulis mengajukan beberapa saran, diantaranya adalah :
1. Bagi Jurusan Pendidikan Teknik Sipil sebaiknya memberikan kegiatan atau aktivitas di luar perkuliahan yang dapat mengembangkan minat yang dimiliki mahasiswa untuk menjadi guru.
2. Bagi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI diharapkan dapat lebih meningkatkan minat dengan memperbanyak pengalaman belajar yang akan menumbuhkan minat terhadap profesi guru.
Mita Septirentani, 2013
Studi Tentang Minat Mahasiswa Untuk Menjadi Guru Pada Program Studi Pendidikan Teknik
DAFTAR PUSTAKA
Abd., Rachman Abror. (1993). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : PT Tiara Wacana Yogya
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Guru dan Dosen. Jakarta : Depdiknas Djaali. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Gie, The Liang. (1995). Cara Belajar Yang Efisien Jilid II. Yogyakarta : Liberty Hamalik, Oemar. (2008). Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya
Hermanto. (2011). Konsep Minat. [Online] Tersedia : http://kasturi82.blogspot.com/2011/12/konsep-minat.html [15 september 2012]
Makmun, Abin Syamsuddin. (2005). Psikologi Kependidikan Perangkat system Pengajaran Modul. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Nazir, Moh. 1983. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia
Nurdin, Muhamad. (2008). Kiat Menjadi Guru Profesional. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media
Notohadiprawiro. (2006). Metode Penelitian Dan Penulisan Ilmiah. [Online]. Tersedia: http://soil.faperta.ugm.ac.id/tj/1991 [15 September 2012]
Omjay. (2009). Apakah Minat itu? [Online] Tersedia : http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/16/apakah-minat-itu/ [15 september 2012]
Prima, Gary Raya. (2011). Minat Kerja Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI. Skripsi Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.
67
Mita Septirentani, 2013
Studi Tentang Minat Mahasiswa Untuk Menjadi Guru Pada Program Studi Pendidikan Teknik FPTK UPI). Skripsi Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.
Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru – Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta
Saondi, Ondi. dan Suherman, Aris. (2010). Etika profesi Keguruan. Bandung : Refika Aditama
Sudjana, Nana. (2004). Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah Makalah-Skripsi-Tesis-Disertasi. Bandung : Sinar Baru Algesindo Offset Bandung
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2009). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Sukartini, S.P. (1986). Perkembangan Minat. Jakarta
Syah, Muhibbin. (2006). Psikologi Belajar. Jakarta : PT Grafindo Persada
Unila, Mathedu. (2009). Pengertian Minat. [Online] Tersedia : http://mathedu-unila.blogspot.com/2009/10/pengertian-minat.html [15 september 2012] Uno, Hamzah B. (2009). Profesi Kependidikan. Jakarta : Bumi Aksara
_____(2012). Pengertian Minat Belajar. [Online] Tersedia : http://pinarac.wordpress.com/2012/04/06/pengertian-minat-belajar/ [15 september 2012]