MENINGKATKAN TEKNIK DASAR BACKHAND TENIS MEJA MELALUI PANTULAN BOLA KE DINDING PADA SISWA KELAS V
SD NEGERI UJUNGARIS III KECAMATAN WIDASARI KABUPATEN INDRAMAYU
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh SOPIAN MALIK
0904946
PROGRAM STUDI PGSD S-1 PENDIDIKAN JASMANI KAMPUS SUMEDANG
MENINGKATKAN TEKNIK DASAR BACKHAND TENIS MEJA MELALUI PANTULAN BOLA KE DINDING PADA SISWA KELAS V
SD NEGERI UJUNGARIS III KECAMATAN WIDASARI KABUPATEN INDRAMAYU
SOPIAN MALIK NIM. 0904946
Disetujui dan disahkan oleh :
Pembimbing I,
Drs. H. Anin Rukmana, M.Pd NIP. 196002061986031001
Pembimbing II,
Prof.Dr. H. JS Husdarta, M.Pd NIP. 194506121973031001
Mengetahui
Ketua Program Studi PGSD Penjas UPI Kampus Sumedang
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul Meningkatkan
Teknik Dasar Backhand Tenis Meja Melalui Pantulan Bola ke Dinding Pada
Siswa Kelas V SD Negeri Ujungaris III Kecamatan Widasari Kabupaten
Indramayu ini beserta isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak
melakuka penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan
etika keilmuan.
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko dan sangsi yang
dijatuhkan kepada saya apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran
terhadap keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim lain terhadap keaslian
karya saya ini.
Sumedang, Juni 2011
Yang membuat pernyataan,
DAFTAR ISI
UCAPAN TERIMA KASIH ... ..iii
DAFTAR ISI ... ..v
DAFTAR TABEL ... ..viii
DAFTAR GAMBAR ... ..ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah ... 6
1. Perumusan Masalah ... 6
A. Pengertian Pendidikan Jasmani ... 10
B. Pembelajaran Penjas di Sekolah Dasar ... 11
1. Tujuan Pembelajaran Penjas di Sekolah Dasar ... 12
2. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani di SD ... 13
C. Hakikat Permainan Tenis Meja ... 14
1. Sejarah Permainan Tenis Meja... 14
2. Bentuk Lapangan Tenis Meja ... 16
3. Cara-cara memegang Bet pada pukulan Backhand dan posisi badan dalam cabang olahraga Tenis Meja ... 18
4. Tenik Pukulan (stroke) ... 21
5. Teknik Dasar Backhand ... 21
D. Modifikasi dan Teori Bermain ... 22
E. Pembelajaran Backhand Tenis Meja ... 23
F. Latihan Memukul Backhand melalui Pantulan Bola ke Dinding... 23
G. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan ... 24
H. Hipotesis Tindakan... 25
BAB III METODE PENELITIAN…….. ... 26
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26
1. Lokasi Penelitian ... 26
2. Waktu Penelitian ... 26
B. Subyek Penelitian………….. ... 27
C. Metode dan Desain Penelitian ... 28
1. Metode Penelitian ... 28
D. Prosedur Penelitian ... 30
1. Perencanaan Tindakan………. ... 31
2. Pelaksanaan Tindakan ... 33
3. Tahap Observasi... 34
4. Catatan Lapangan……… 36
F. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data ... 37
1. Teknik Pengumpulan Data ... 37
2. Analisis Data ... 38
G. Validasi Data ... 38
BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN…... . ... 40
A. Paparan Data Awal ... 40
1. Paparan Data Awal Perencanaan Pembelajaran... 40
2. Paparan Data Awal Kinerja Guru ... 42
3. Paparan Data Awal Aktivitas Siswa ... 44
4. Paparan Data Awal Hasil Tes Ketrampilan Backhand ... 46
B. Paparan Data Tindakan ... 48
1. Paparan Data Tindakan Siklus I ... 48
a. Paparan Perencanaan ... 48
b. Paparan Pelaksanaan Tindakan Siklus I ... 49
c. Paparan Data Hasil Observasi Siklus I ... 50
d. Analisis dan Refleksi Siklus I ... 59
2. Paparan Data Tindakan Sikus II ... 64
a. Paparan Perencanaan ... 64
b. Paparan Pelaksanaan Tindakan siklus II ... 65
c. Paparan Data Hasil Observasi Siklus II ... 66
d. Analisis dan Refleksi Siklus II ... 73
3. Paparan Data Tindakan Siklus III ... 77
a. Paparan Perencanaan ... 77
b. Paparan Pelaksanaan Tindakan siklus III ... 78
c. Paparan Data Hasil Observasi Siklus III ... 79
d. Analisis dan Refleksi Siklus III ... 87
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 90
1. Pembahasan Tahap Perencanaan………. ... 91
2. Pembahasan Kinerja Guru………. 92
3. Pembahasan Aktivitas Siswa………..94
4. Pembahasan Hasil Belajar Siswa ... 95
BAB V Kesimpulan dan Saran ...97
A. Kesimpulan ...97
B. Saran ...98
DAFTAR PUSTAKA ...101
A. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...102 B. Alat Pengumpul Data / Instrumen ...117 C. Data Penelitian / Dokumen ...131
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel
1.1 Data Awal Hasil Tes Backhand ... 4
4.1 Data Awal Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran ... 41
4.2 Data Awal Hasil Observasi Kinerja Guru ... 43
4.3 Data Awal Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 45
4.4 Data Awal Hasil Tes Backhand ... 47
4.5 Data Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus I ... 51
4.6 Data Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I ... 53
4.7 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa siklus I ... 56
4.8 Data Hasil Tes Keterampilan Backhand Siklus I ... 58
4.9 Rekapitulasi Hasil Perolehan Persentase Perencanaan Siklus I ... 60
4.10 Rekapitulasi Hasil Perolehan Persentase Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus I ... 61
4.11 Rekapitulasi Hasil Aktivitas Siswa Siklus I ... 62
4.12 Rekapitulasi Hasil Tes Keterampilan Backhand Siklus I ... 63
4.13 Data Hasil Perencanaan Pembelajaran Siklus II ... 66
4.14 Data Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II ... 68
4.15 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 70
4.16 Data Hasil Keterampilan Backhand Siklus II ... 72
4.17 Rekapitulasi Hasil Perolehan Persentase Perencanaan Siklus II... 73
4.18 Rekapitulasi Hasil Perolehan Persentase Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus II ... 74
4.19 Rekapitulasi Hasil Aktivitas Siswa Siklus II ... 75
4.20 Rekapitulasi Hasil Tes Keterampilan Backhand Siklus II ... 76
4.21 Data Hasil Observasi Perencanaan Siklus III ... 80
4.22 Data Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus III... 82
4.23 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III... 84
4.24 Data Hasil Keterampilan Backhand Siklus III ... 86
4.25 Rekapitulasi Hasil Perolehan Persentase Perencanaan Siklus III.……….. 87
4.26 Rekapitulasi Hasil Perolehan Persentase Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus III 88
4.27 Rekapitulasi Hasil Aktivitas Siswa Siklus III ... 88
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Ukuran Tenis Meja dan Net ...17
2.2 Bet dan Bola Tenis Meja ...18
2.3 Cara Memegang Bet ...19
3.1 Model Spiral (Kemmis Dan Taggart) ...30
4.1 Grafik Persentase Perencanaan Data Awal, Siklus I, II dan III ...91
4.2 Grafik Kinerja Guru Data Awal, Siklus I, II dan III ...93
4.3 Grafik Aktivitas Siswa Data Awal, Siklus I, II dan III ...94
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan merupakan bagian integral
dari pendidikan secara keseluruhan yang bertujuan untuk mengembangkan aspek
kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan
sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat,
dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan
kesehatan yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan nasional.
Pendidikan sebagai proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur
hidup. pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah
memiliki peran sangat penting, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas
jasmani, olahraga dan kesehatan yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan
pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan
pengembangan phisikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat
dan bugar sepanjang hayat.
Ateng (1992 : 2) menyatakan bahwa, „Pendidikan jasmani berkaitan erat
Bermain adalah jenis yang non-kompetitif dari kegembiraan gerak fisik, meskipun
tidak harus fisikal. Bermain tidak harus olahraga atau pendidikan jasmani.
Sedangkan olahraga selalu beraturan dan merupakan permainan yang kompetitif.
Olahraga sering dipandang sebagai bermain secara teratur, yang dapat
membawanya lebih mendekati pendidikan jasmani.
Secara sederhana pendidikan jasmani adalah proses belajar gerak untuk
mencapai tujuan pembelajaran melalui gerak dasar. Melalui pengalaman gerak
tersebut diharapkan terbentuk perubahan dan keseimbangan aspek jasmani dan
rohaninya secara utuh dan menyeluruh. Melalui pendidikan jasmani diharapkan
adanya peningkatan dan perkembangan dalam aspek; kemampuan jasmani
(Psikomotor),perkembangan pengetahuan dan nalar (Kognitif) serta
perkembangan sikap (Apektif), Salah satu materi bidang studi pendidikan jasmani
adalah cabang tenis meja.
Sepintas permainan tenis meja merupakan salah satu cabang olahraga
yang rumit untuk dikuasai, oleh sebab itu permainan tenis meja kurang
diminati oleh anak dibandingkan dengan cabang permainan lainnya. Namun
demikian bila dipelajari lebih mendalam ternyata tenis meja merupakan suatu
cabang olah raga permainan yang sangat komplek. Hal ini dapat dilihat dari
teknik-teknik dasar permainannya seperti cara pegangan (grip), sikap atau
posisi bermain (stance), jenis-jenis pukulan (stroke), dan kerja kaki
(footwork). Demikian pula peralatan dan perlengkapan bermainnya yang
bermacam-macam serta memiliki syarat-syarat khusus yang disesuaikan dengan
Djoenaidi (1980: 15) menjelaskan sebagai berikut :
Masing-masing permainan olahraga mempunyai ciri-ciri khas tersendiri, demikian pula olahraga tenis meja juga mempunyai ciri khas tersendiri. Hal ini disebabkan karena jenis bola, alat pemukul, cara memukul, lapangan serta peraturan permainannya. Terutama karena laju bola yang sangat cepat dan gesit geraknya, alat pemukul yang memakai lapisan karet atau busa berlapis karet beraneka jenis, maka olahraga ini kaya dengan variasi permainan. Bagi pemain yang mahir, dapat menciptakan pukulan-pukulan yang mengandung unsur seni gerak yang sangat indah.
Maka perlu diupayakan kreativitas melalui pembelajaran yang menarik.
Keterangan teknik dasar permainan tenis meja hanya akan dikuasai dengan baik
melalui proses belajar. Keterampilan satu cabang olahraga hanya akan dapat
dikuasai dengan baik bila diperajari dengan sebaik-baiknya. Prosesnya mencakup
kegiatan latihan atau pelaksanaan tugas-tugas secara berulang-ulang.
Dari hasil observasi dilapangan tentang materi teknik dasar backhand tenis
meja kelas V SD Negeri Ujungaris III Kecamatan Widasari Kabupaten
Indramayu, sebagian besar anak mendapat kesulitan melakukan teknik dasar
backhand. Data ini diperoleh dari hasil tes awal yaitu hanya 6 orang siswa dari 28
orang jumlah siswa yang mampu melakukan teknik dasar backhand dengan baik
atau sekitar 21%, selebihnya 22 orang atau 79% tidak mampu melakukan teknik
dasar backhand dengan baik, sehingga hasil belajar tidak mencapai kriteria
ketuntasan minimal.
Adapun hasil observasi awal terhadap tes keterampilan backhand
pada siswa kelas V SDN Ujungaris III Kecamatan Widasari Kabupaten
Tabel I.1
Data Awal Hasil Tes Backhand
No NamaSiswa L/
�� ��� ℎ� = � � − � � � � � ℎ
� � (12) 100
J �ℎ � = � � � � ℎ
� � � (336) 100
Dari gambaran data awal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
keterampilan teknik dasar backhand merupakan suatu masalah yang terjadi di
SDN Ujungaris III Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu yang harus
dicarikan pemecahannya.
Untuk dapat menyelesaikan permasalahannya tersebut maka diperlukan
satu cara atau teknik yang sesuai dengan pokok permasalahannya yang muncul.
Maka upaya yang dilakukan adalah siswa belajar teknik dasar backhand dengan
cara memantulkan bola ke dinding, setelah bola jatuh ke alas kemudian dipukul
dari seberang badan menuju depan atau menggunakan bagian belakang dari bet
(backhand). Alas yang digunakan lantai, setengah lapangan tenis meja, dan meja
belajar.
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk mengetahui proses dan
hasil pembelajaran teknik dasar backhand tenis meja melalui pantulan bola ke
dinding. Dengan mengangkat topik tersebut, maka peneliti mengambil judul
”Meningkatkan Teknik dasar Backhand Tenis Meja Melalui Pantulan Bola
Ke Dinding Pada Siswa Kelas V SD Negeri Ujungaris III Kecamatan
B. Rumusan dan Pemecahan Masalah 1. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas tentang permasalah yang muncul dalam
pembelajaran teknik dasar backhand tenis meja di Kelas V SD Negeri
Ujungaris III Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu, penulis
menyadari bahwa masalah ini cukup kompleks untuk dipelajari. Penulis
memandang perlu untuk rumusan di atas diuraikan sebagai berikut.
a. Bagaimana perencanaan pembelajaran teknik dasar backhand tenis meja
melalui pantulan bola ke dinding?
b. Bagaimana pelaksanaan kinerja guru dalam pembelajaran teknik dasar
backhand tenis meja melalui pantulan bola ke dinding?
c. Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran teknik dasar backhand tenis
meja melalui pantulan bola ke dinding?
d. Bagaimana hasil belajar siswa pada pembelajaran teknik dasar backhand
tenis meja melalui pantulan bola ke dinding?
2. Pemecahan Masalah
Berdasarkan pada perumusan masalah yang muncul,maka penulis
mengajukan cara pemecahan masalah tersebut sebagai berikut ; Pada tahap awal
siswa diberi penjelasan dan informasi tentang teknik dasar pukulan backhand
tenis meja. Kemudian siswa diberi kesempatan melakukan gerakan secara
bergantian di setengah lapangan tenis meja yang dirapatkan ke dinding, hal
tersebut bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal secara umum seperti yang
Tahap berikutnya setiap siswa melakukan latihan teknik dasar backhand
dengan memantulkan bola ke dinding tembok dengan alas setengah lapang tenis,
kemudian dengan alas lantai, dan dengan alas meja belajar, dilakukan secara
bergantian.
Dengan demikian model latihan melalui pantulan bola ke dinding, dapat
mengatasi kesulitan siswa dalam melakukan teknik dasar backhand pada
pembelajaran permainan tenis meja.
C. Tujuan Penelitian
Bedasarkan paparan masalah yang telah peneliti paparkan sebelumnya,
maka penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui bagaimana perencanaan pembelajaran teknik dasar
backhand tenis meja melalui pantulan bola ke dinding.
2. Untuk mendapat gambaran bagaimana pelaksanaan kinerja guru dalam
pembelajaran teknik dasar backhand tenis meja melalui pantulan bola ke
dinding.
3. Untuk mengetahui bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran teknik
dasar backhand tenis meja melalui pantulan bola ke dinding.
4. Untuk mengetahui bagaimana hasil evaluasi pembelajaran teknik dasar
D. Manfaat Penelitian
Denghan diadakannya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan
manfaat sebagai berikut :
1. Untuk Siswa
Meningkatkan motivasi belajar, agar tujuan pembelajaran dapat dicapai
dengan mudah.
2. Untuk Guru
Dengan dilaksanakannya penelitian tindakan kelas ini, guru Pendidikan
Jasmani dapat berkreasi menciptakan bentuk pembelajaran untuk
kelangsungan proses belajar mengajar di lapangan serta menambah wawasan
tentang aplikasi gerak atau cara pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan
kurikulum.
3. Untuk Sekolah
Meningkatkan efektivitas dan efesiensi proses pembelajaran pendidikan
Jasmani di sekolah dasar.
4. Untuk Lembaga UPI Kampus Sumedang
Sebagai masukan dan bahan acuan dalam perbaikan proses pembelajaran
pendidikan jasmani, untuk untuk menghasilkan tenaga pendidik yang
memiliki kompetensi.
5. Untuk Pemda
Sebagai bahan kajian dalam perencanaan pembangunan pendidikan secara
E. Batasan Istilah
Untuk menghindari kesalah pahaman terhadap pokok permasalahan yang
diteliti, dalam hal ini akan diperjelas beberapa istilah,yang perlu diketahui
kejelasannya, diantaranya :
1. Backhand adalah pukulan yang diayun dari seberang badan menuju depan atau menggunakan bagian belakang dari raket untuk memukul bola dan
telapak tangan kita membelakangi bola.(Hodges (2002:XII), yang
diterjemahkan oleh Eri Desmarini Nasution.
2. Tenis Meja merupakan cabang olahraga yang tidak mengenal batas umur. Anak-anak maupun orang dewasa dapat bermain bersama.Simpson (1986 : 7)
3. Pantulan Bola Ke Dinding adalah suatu cara yang digunakan dalam melakukan kegiatan untuk meningkatkan keterampilan teknik dasar backhand
dalam permainan tenis meja.
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini penulis bermaksud ingin mengefektifkan teknik dasar
backhand pada permainan tenis meja melalui pantulan bola ke dinding pada siswa
kelas V SDN Ujungaris III Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu. Metode
yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan
kelas (Classroom Action Research).
A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian tindakan kelas dilaksanakan di SD Negeri Ujungaris III
Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu.Penentuan lokasi ini diharapkan
memberikan kemudahan, khususnya menyangkut pengenalan lingkungan yang
berhubungan dengan anak didik sebagai subyek penelitian.
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilaksanakan oleh tim peneliti
yang melibatkan kepala sekolah, guru penjas sebagai mitra peneliti dan
kedudukan peneliti sebagai praktisi atau pengajar juga observer.tim peneliti ini
diharapkan mampu memberikan pemecahan masalah. Melalui proses
perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan hari Selasa mulai pukul 07.00 WIB sampai dengan
09.00 WIB, di SDN Ujungaris III Kecamatan Widasari Kabupaten
bulan Juli 2011. Penelitian dimulai dengan observasi awal sampai berakhirnya
tindakan sehingga target penelitian tercapai.
Penelitian ini direncanakan dan ditargetkan selama kurang lebih tujuh bulan dari
mulai bulan Januari sampai dengan bulan juli 2011. Dengan rincian jadwal
kegiatan sebagai berikut:
B. Subyek Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Ujungaris III Kecamatan Widasari
Kabupaten Indramayu pada kelas V dengan jumlah siswa 28 orang, terdiri dari 10
orang siswa laki-laki dan 18 orang siswa perempuan. Secara umum bila ditinjau
dari sosial budaya dan ekonomi masyarakat peserta didik masih tergolong kurang
terhadap perhatian pendidikan dan ini berakibat terhadap kualitas pendidikan di
SDN Ujungaris III, walaupun hal tersebut bukan salah satu faktor yang
No Deskripsi
kegiatan
Bulan (minggu ke-)
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli
menentukan kualitas pendidikan masih banyak faktor lainnya seperti sarana
prasarana, sumber daya manusia dan pelaksanaan kurikulum.
C. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian kualitatif dengan rancangan penelitian tindakan kelas (Classroom
Action Research).Karena permasalahan dalam penelitian ini bertujuan bagaimana
mengatasi kesulitan anak dalam belajar servis bawah melalui latihan berpasangan
untuk meningkatakan ketepatan sasaran.Penelitian ini berangkat dari
permasalahan yang factual dalam praktek pembelajaran yang dihadapi guru.
Beberapa dari keinginan memperbaiki dan meningkatkan kwalitas pembelajaran
penjas pada pokok bahasan servis bawah, penulis mempersiapkan diri tentang apa
itu penelitian tindakan kelas, latar belakang karakter dan prosedur yang harus
ditempuh.
Menurut Arikunto, (2008:2-3) adalah sebagai berikut :
a. Penelitian ialah suatuu kegiatan mencermati suatu obyek dengan
menggunakan cara dan aturan metedologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
b. Tindakan ialah menunjukan pada suatu gerak kegiatan yang sengaja
dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.
c. Kelas ialah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.
Dengan menggabungkan batasan pengertiandi atas, dapat disimpulkan
bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan
belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
2. Desain Penelitian
Pada dasarnya desain penelitian ini menggunakan metode yang bersifat
kualitatif deskriptif artinya bahwa penulisan penelitian mendeskripsikan gejala,
peristiwa kejadian yang terjadi pada saat sekarang.Proses yang berlangsung dalam
prosedur kualitatif memakai metode induktif, memunculkan desain, kategori yang
dipakai sebagai kiteria diidentifikasi selama proses berlangsung.Bahasa yang
digunakan informal, berkembang ke arah kesimpulan dan keputusan.Sehingga
data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambaran, dan bukan angka-angka.
Menurut Kemmis dan Taggart dalam Kasbolah, (1998/1999 : 12). bahwa :
Desain memiliki penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini mengacu pada penelitian tindakan kelas yang menggambarkan penelitian tindakan kelas sebagai suatu proses yang dinamis dimana keempat aspek yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi harus dipahami bukan sebagai langkah-langkah yang statis terselesaikan dengan sendirinya, tetapi lebih merupakan kejadian atau peristiwa dalam bentuk spiral yang menyangkut perencanaan, tindakan, pengamatan observasi dan refleksi.
Desain penelitian tindakan ini dilakukan dalam beberapa siklus yang ada
kegiatan refleksinya disesuaikan dengan kenyataan yang terjadi dilapangan. Untuk
RENCANA
Bagan Model Spiral dari Kemmis dan Tagaart (Wiriaatmadja, 2005: 66)
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian akan dilaksanakan dengan penelitian tindakan kelas
berbentuk siklus. Tahapan penelitian terbagi menjadi beberapa siklus, setiap siklus
terdiri dari tiga pertemuan.Tiap siklus dilaksanakan dengan perubahan yang ingin
dicapai.Untuk melihat kemampuan awal dalam pembelajaran backhand, siswa
diberikan tes tanpa petunjuk teknis dari guru, hal tersebut sebagai bahan evaluasi.
diberikan dalam rangka meningkatkan kemampuan maksimal siswa dalam
permainan tenis meja.
Dari evaluasi dan observasi awal, maka dalam refleksi ditetapkan bahwa
tindakan yang dipergunakan untuk meningkatkan kemampuan maksimal dalam
permainan tenis meja yaitu melalui pembelajaran backhand. Dari refleksi awal
yang digunakan sebagai tolak ukur, maka dilaksanakan PTK (Penelitian Tindakan
Kelas) sebagai berikut :
1. Perencanaan Tindakan
Setelah mengadakan kerjasama dengan pihak sekolah dan meminta
persetujuan dari Kepala Sekolah dan rekan-rekan guru kemudian melakukan
obsevasi langsung terhadap pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani tentang
permainan tenis meja pada siswa kelas V SDN Ujungaris III, untuk mendapatkan
data awal sebagai masalah penelitian, ditemukan permasalahan bahwa sebagian
besar siswa merasa kurang mampu melakukan gerak dasar backhand dalam tenis
meja, karena guru kurang menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai, metode
pembelajaran yang diterapkan oleh guru kurang tepat untuk melakukan
pembelajaran.
Untuk menyelesaikan permasalahan ini dimulai dari menganalisis
kurikulum Pendidikan Jasmani SD tentang permainan tenis meja kemudian hasil
analisis tersebut dituangkan dalam bentuk RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran) dengan menggunakan media pembelajaran yang dimodifikasi yaitu
Adapun kegiatan perencanaan tersebut diantaranya :
1). Siklus I, memperbaiki permasalahan yang ditemukan dengan menerapkan alat
media pembelajaran yang dimodifikasi yaitu melalui pembelajaran backhand
pada permainan tenis meja dengan menggunakan pantulan bola ke dinding.
Adapun kegiatan perencanaan siklus I diantaranya:
a. Membuat skenario pembelajaran backhand untuk meningkatkan pembelajaran
tenis meja
b. Menyiapkan instrument, dan media yang akan digunakan dalam pembelajaran
penjas
c. Membuat papan yang dimodifikasi yang akan digunakan dalam pembelajaran
d. Membuat lembar observasi, lembar wawancara, dan lembar kerja siswa untuk
mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran backhand
melalui pantulan bola ke dinding.
2). Siklus II, memperbaiki permasalahan yang muncul dan ditemukan pada proses
perbaikan pembelajaran Siklus I yang telah dilaksanakan, sehingga
permasalahan yang ditemukan diperbaiki pada Siklus II. Adapun kegiatan
perencanaan siklus II diantaranya:
a. Membuat skenario pembelajaran backhand untuk meningkatkan pembelajaran
tenis meja
b. Menyiapkan instrument, dan media yang akan digunakan dalam pembelajaran
penjas
c. Membuat papan yang dimodifikasi yang akan digunakan dalam pembelajaran
mengobserver yaitu siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Ujungaris III
Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu.
d. Amati kinerja guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran backhand melalui
pantulan bola ke dinding.
3). Siklus III, memperbaiki permasalahan yang muncul dan ditemukan pada
proses perbaikan pembelajaran yang ditemukan pada perbaikan pembelajaran
Siklus II, dengan maksud agar permasalahan yang ditemukan pada perbaikan
pembelajaran Siklus II dapat diperbaiki, sehingga semua permasalahan yang
timbul pada proses pembelajaran dapat diperbaiki sampai dengan pencapaian
hasil yang sesuai target.
Adapun kegiatan perencanaan siklus III diantaranya:
a. Membuat skenario pembelajaran backhand untuk meningkatkan pembelajaran
tenis meja
b. Menyiapkan instrument, dan media yang akan digunakan dalam pembelajaran
penjas
c. Membuat papan yang dimodifikasi yang akan digunakan dalam pembelajaran
d. Mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa dalam backhand melalui pantulan
bola ke dinding.
2. Pelaksanaan Tindakan
Dalam pelaksanaan tindakan ini kegiatan yang dilaksanakan yaitu
tahapan-tahapan yang sudah direncanakan antara lain :
1). Mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung yang diperlukan dalam
pembelajaran backhand pada permainan tenis meja.
2). Mengkondisikan siswa
3). Guru memimpin pemanasan meliputi joging dan senam peregangan.
b). Kegiatan inti
1). Siswa menyimak penjelasan dari guru tentang teknik gerak dasar backhand
pada tenis meja.
2). Siswa memperhatikan demonstrasi teknik gerak dasar backhand.
3). Siswa dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok laki-laki dan kelompok
perempuan.
4). Setiap kelompok melakukan gerakan gerak dasar backhand secara bergantian
dengan mengunakan dinding pantul
5). Siswa saling mengoreksi kesalahan teman secara bergantian .
c). Kegiatan akhir
1). Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran.
2). Melakukan koreksi.
3. Tahap Observasi
Pada kenyataannya tahap observasi tindakan dilakukan bersamaan dengan
pelaksanaan tindakan, merupakan semua kegiatan untuk mengenal, merekam dan
mendemonstrasikan setiap hal dari proses dan hasil yang dicapai dari tindakan
yang direncanakan. Observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Melalui tahap observasi semua data
terjadi dalam proses pembelajaran. Penerapan observasi pada pembelajaran
backhand tenis meja melalui pantulan bola ke dinding.
4. Tahap Refleksi
Dalam tahap refleksi merupakan kegiatan yang sangat penting untuk
melakukan menganalisis, menginterprestasi dan eksplorasi terhadap semua
informasi yang diperoleh dari hasil observasi terhadap perencanaan dan
perencanaan siklus yang telah dilakukan, sebagai acuan untuk perecanaan dan
pelaksanaan tindakan siklus selanjutnya.
Tahap refleksi berfungsi untuk mengetahui langkah-langkah pembelajaran
mana yang kurang atau yang belum muncul dan indikator mana yang belum
tercapai ketika pembelajaran backhand pada tenis meja pantulan bola ke dinding.
Dengan demikian, penulis dapat menentukan tindakan selanjutnya untuk
memperbaiki sebelumnya yang dikatakan belum sempurna.
E. Instrumen Penelitian 1. Lembar Observasi
Dilakukan untuk mengukur perencanaan tindakan dalam hal ini
merencanakan pembelajaran backhand dalam permaianan tenis meja melalui
pantulan bola ke dinding, mengukur kinerja guru dalam pelaksanaan
pembelajaran, mengukur aktivitas atau kegiatan siswa selama pembelajaran
berlangsung. Menurut Marshlall dalam Sugoyono (2005: 64) menyatakan bahwa,
“Though observation, the research to those behaviour”. Melalui observasi,
2. Tes
Tes digunakan untuk mengukur dan mengetahui kemampuan serta
pemahaman siswa setelah model meningkatkan pembelajaran backhand pada tenis
meja melalui pantulan bola ke dinding dilaksanakan adalah tes perbuatan, alat tes
yang digunakan adalah peralatan tenis meja.
3. Wawancara
Wawancara dilakukan terhadap siswa sesudah pelaksanaan pembelajaran,
dengan tujuan untuk memeperoleh tanggapan dan kesulitan yang dihadapi selama
melaksanakan kegiatan pembelajaran backhand tenis meja. Menutur Hopkins
dalam Wiraatmaja (2002:117) wawancara adalah suatu cara untuk mengetahui
situasi tertentu dalam kelas dilihat dari sudut pandang lain. Orang-orang yang
dapat diwawancarai dapat masuk beberapa siswa dan guru. Maksud wawancara,
ditegaskan oleh Lincoln dalam Moleong (2005:186), antara lain: mengkontruksi
mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian
dan lain-lain kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang dialami masa yang akan
datang, memverifikasi, mengubah, dan memperluas informasi yang diperoleh dari
orang lain baik manusia(triangulasi): dan memverifikasi, mengubah kontruksi
yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota.
4. Catatan Lapangan
Catatan lapangan merupakan alat penting, karena akan membahas dan
berguna sebagai alat perantara, yaitu apa yang dilihat, didengar, dirasakan,
dicium, dan diraba dengan catatan sebenarnya. Proses pelaksanaan dilakukan
Biklen dalam Moleong (2005:209) bahwa, “catatan lapangan adalah tentang apa
yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data
dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif”.
F. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis data 1. Teknik Pengumpulan Data
d. Data dan cara pengambilannya
1) Sumber Data : yang menjadi data dalam penelitian ini adalah siswa dan
guru.
2) Jenis data : jenis data yang didapat adalah data kualitatif yang terdiri dari :
a) Hasil belajar
b) Rencana pembelajaran
c) Data hasil observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran
d) Tes teknik dasar backhand
e. Cara pengambilan data
1) Data hasil belajar diambil dengan memberikan tes kepada siswa.
2) Data tentang situasi pembelajaran pada saat dilaksanakan tindakan diambil
dengan menggunakan lembaran observasi.
3) Data tentang refleksi diri serta perubahan-perubahan yang terjadi di kelas,
diambil dari observasi, angket, kamera foto, hasil tes dan RPP yang dibuat
guru.
4) Data tentang keterkaitan antara perencanaan didapat dari rencana
2. Analisis Data
Analisis data dilakukan melalui tiga tahap yaitu reduksi data, paparan data
dan penyimpulan. Reduksi data adalah proses penyederhanaan yang dilakukan
melalui seleksi, pemfokuskan dan pengabstraksian dan mentah menjadi informasi
yang bermakna. Paparan data adalah proses penampilan data secara lebih
sederhana dalam bentuk paparan naratif, repsentatif grafik dan sebagainya.
Sedangkan penyimpulan adalah proses pengambilan intisari dari sajian data yang
telah diorganisasikan dalam bentuk penyetaraan kalimat atau formula yang
singkat dan padat tetapi mengandung arti luas.
Dalam penelitian ini pengecekan keabsahan data menggunakan ketekunan
pengamat.Data yang terjaring lewat observasi dicek ulang bersama guru dan
siswa, disebut triangulasi dan dilakukan setelah seleasi pembelajaran. Hal ini
selaras dengan pernyataan Moelong (2005: 175) yang menyatakan : “Pengecekan
data dalam penelitian kualitatif dapat dilakaukan dengan menggunakan beberapa
teknik, misalnya ketekunan pengamatan perpanjangan keikutsertaan, triangulasi
dan pengecekan teman sejawat”.
G. Validasi Data
Validasi data pada penelitian ini menunjuk pada pendapat Hopkins dalam
Wiraatmadja, (2005: 168-171) yaitu :
1. member cek, yaitu memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi
yang diperoleh selama observasi dengan cara menginformasikan dengan guru
Data-data hasil observasi diperiksa kembali kebenarannya melalui diskusi
dengan siswa pada akhir tindakan, sehingga data dan informasi akan tetap
sifatnya dan tidak berubah. Dengan demikian data yang diperiksa
kebenarannya.
2. Triangulasi, yaitu memeriksa kebenaran data yang diperoleh dengan orang
lain misalnya mitra peneliti secara kolaborasi. Hasil dari observasi
dibandingkan dengan orang lain misalnya mitra peneliti yang hadir
menyaksikan proses pembelajaran. Triangulasi dapat dilakukan berdasarkan
tiga sudut pandang yaitu guru, siswa dan peneliti.
3. Exspert opinion, yaitu pengecekan terakhir kesalahan temuan peneliti kepada
pakar professional. Dalam hal ini peneliti mengkonsultasikan temuan kepada
pembimbing/dosen penjas. Data hasil observasi kinerja guru dan aktivitas
siswa dikonsultasikan kepada dosen pembimbing untuk mengetahui langkah
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil peembahasan penelitian yang telah dilakukan mengenai
pembelajaran teknik dasar backhand tenis meja melalui pantulan bola ke dinding
pada siswa kelas V SDN Cisarua Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu
peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Perencanaan Pembelajaran
Pada bagian ini, peneliti akan menyimpulkan tahap perencanaan dalam
pembelajaran. Yang pertama peneliti mempersiapkan materi yang akan
disampaikan dalam pembelajaran backhand tenis meja, menentukan tujuan
pembelajaran, metode pembelajaran, dan penggunaan latihan pantulan bola ke
dinding pada pembelajaran backhand tenis meja. Kemudian menentukan
langkah-langkah pembelajaran dalam RPP, menentukan instrumen yang akan digunakan
selama proses pembelajaran, dan menentukan teknik pengolahan data yang akan
digunakan untuk mengetahui hasil setelah pembelajaran melalui pantulan bola ke
dinding. Hasil yang dicapai pada perencanaan siklus I yaitu baru mencapai 93%
dan belum mencapai target yang ditentukan, sehingga diperlukan perbaikan pada
siklus II, dalam siklus II target sudah dapat tercapai, dan dipertahankan pada
2. Pelaksanaan Kinerja Guru
Pelaksanaan pembelajaran backhand tenis meja melalui pantulan bola ke
dnding diikuti dengan kinerja guru yang maksimal dalam memotivasi aktivitas
siswa dan bimbingan melalui petunjuk-petunjuk pelaksanaan yang jelas dan
koreksi-koreksi yang tepat baik secara khusus maupun umum.
Pelaksanaan kinerja guru mengalami peningkatan dari siklus I sampai
dengan siklus III. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil persentase pada
setiap siklusnya. Sehingga pencapain tujuan dapat maksimal dalam pembelajaran
backhand tenis meja melalui pantulan bola ke dinding.
3. Aktivitas Siswa
Dilihat dari hasil persentase aktivitas siswa dari siklus I sampai dengan
siklus III, dapat disimpulkan adanya peningkatan aktivitas siswa selama proses
pembelajaran dengan menggunakan dinding pantul dalam pembelajaran teknik
dasar backhand tenis meja.
4. Hasil Belajar
Dengan penerapan latihan melalui pantulan bola ke dinding dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa menunjukan adanya peningkatan yang
signifikan. Hal ini terlihat dari hasil tes keterampilan backhand yang meningkat
pada setiap siklusnya.
B. Saran
Berdasarkan hasil temuan yang diperoleh penulis selama penelitian ini
1. Bagi Siswa
a. Setiap pembelajaran yang disampaikan oleh guru, khusunya pembelajaran
pendidikan jasmani semua siswa harus mengikutinya dengan semangat belajar
yang tinggi, disiplin yang baik dan tanggung jawab terhadap apa yang menjadi
kewajibannya sebagai seseorang dalam menuntut ilmu, dalam hal pembelajaran
backhand tenis meja apabila semua ini dilakukan maka penguasaan
keterampilan gerak apapun dalam pembelajaran pendidikan jasmani akan
mudah dicapai.
b. Biasakan banyak melakukan latihan, manfaatnya waktu senggang dengan
aktivitas jasmani sehingga bisa merangsang pertumbuhan dan perkembangan
ke arah yang lebih baik sehingga suatu saat prestasi akan mudah diraih.
2. Bagi Guru
a. Guru disarankan untuk selalu menambah wawasan dengan belajar membaca
dan melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) apabila menemui masalah
pembelajaran di kelasnya.
b. Disarankan para guru pendidikan jasmani mencoba berbagai macam metode
teknik pendekatan yang sesuai dengan karakter materi ajar, agar wawasan
metodologi pembelajaran pendidikan jasmani menjadi berkembang, salah
satunya adalah pembelajaran backhand tenis meja melalui latihan pantulan
3. Bagi Lembaga
Sekolah dan pihak yang berkepentingan dalam pelaksanaan program
pendidikan jasmani harus turut membantu kinerja guru pendidikan jasmani
melalui pengadaan fasilitas pendukung pembelajaran pendidikan jasmani.
4. Bagi UPI Kampus Sumedang
Disarankan mengembangkan inovasi pembelajaran pendidikan jasmani
dalam bentuk diskusi-diskusi untuk kepentingan prestasi lembaga dan melalui
pengadaan fasilitas pendukung pembelajaran pendidikan jasmani sehingga para
mahasiswa khususnya mahasiswa pendidikan jasmani akan lebih terampil dan
DAFTAR PUSTAKA
Amiri, A. (1985). Strategi Belajar Mengajar. Bandung. FPOK IKIP Bandung.
Arikunto, Suharsimi. (1988). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Bina Aksara.
Ateng, Abdulkadir. (1992). Asas dan landasan pendidikan jasmani. Jakarta : Depdikbud : Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Damiri, Achmad dan Kusmaedi, Nurlan (1992). Olahraga Pilihan Tenis Meja. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Praktek Pembinaan Tinggi Kependidikan.
Dikti. Supandi dan Seba. (1983). Strategi Belajar Mengaiar. Bandung. FPOK IKIP Bandung.
Gunawan, Budi. (2010). Pembelajaran forehand tenis meja melalui metode distribusi menggunakan dinding pantul pada siswa kelas v sd negeri cangkuang xi kecamatan dayeuh kolot kabupaten bandung. Skripsi pada jurusan pgsd s1 penjas upi kampus sumedang: tidak diterbitkan.
Moleong, lexy, J. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Nurhasan. (1991). Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Bandung. FPOK IKIP Bandung.
Poerwadarminta. (1984). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka.
Simpson, Peter. (1984). Teknik Bermain Pingpong. Bandung. Pionir.
Suharsimi (2006). Penelitian Tindakan Kelas. CV.Yrama Widya. Bandung.
Sukintaka. (1992). Teori Bermain untuk D2 PGSD Penjaskes. Jakarta: Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Supandi. (1991). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani. Jakarta. Dirjen
Universitas Pendidikan Indonesia. (2003). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.