x DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
HALAMAN PERNYATAAN ... iv
ABSTRAK ... v
KATA PENGANTAR ... vii
UCAPAN TERIMAKASIH ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR BAGAN ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR GRAFIK ... xiv
DAFTAR HISTOGRAM ... xv
DAFTAR SCATTERPLOTS ... xvi
DAFTAR TABEL ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A.
Latar Belakang Masalah ... 1B.
Rumusan Masalah ... 3C.
Tujuan Penelitian ... 4D.
Manfaat Penelitian ... 4E.
Paradigma Penelitian ... 5F.
Hipotesis penelitian ... 7G.
Definisi Variabel penelitian ... 8H.
Asumsi Dasar ... 9I.
Lokasi dan Jadwal Penelitian ... 10BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11
A. Konsep Administrasi Pendidikan ... 11
B. Konsep Kinerja Guru ... 14
C. Konsep Kesejahteraan ... 21
1. Tujuan dan Pentingnya Kesejahteraan ... 19
2. Karakteristik Kesejahteraan yang efektif ... 26
3. Komponen Kesejahteraan ... 28
D. Konsep Pendidikan Guru Dalam Jabatan ... 31
xi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 38
A. Metode Penelitian... 38
B. Populasi Dan Sampel Penelitian ... 39
C. Alat Pengumpul Data ... 40
D. Penyuntingan, Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 43
1. Uji Validitas Instrumen ... 43
2. Uji Reliabilitas Instrumen ... 47
E. Teknik Pengolahan Data Hasil Penelitian ... 52
1. Analisis Deskripsi ... 53
2. Analisis Korelasi ... 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55
A. Hasil Penelitian ... 55
1. Deskripsi Variabel Pendidikan Dalam Jabatan (X1) Guru SD di Gugus III Kecamatan Bekasi Timur ... 55
2. Deskripsi Variabel Tingkat Kesejahteraan (X2) Guru SD di Gugus III Kecamatan Bekasi Timur ... 71
3. Deskripsi Variabel Kinerja Guru (Y) Guru SD di Gugus III Kecamatan Bekasi Timur ... 86
4. Prasyarat Pengujian Hipotesis ... 99
5. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 110
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 123
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ... 128
A. Kesimpulan ... 128
B. Implikasi ... 130
C. Rekomendasi ... 132
1 BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang MasalahPendidikan menurut Undang-Undang No 20 pasal 1 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) yang menyatakan bahwa pendidikan adalah:
Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan , pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Sementara itu Vaizey (1962 : 89) menyatakan : “education has become a major source of skills and trained talent.”
Dalam mencapai tujuannya, pendidikan harus memiliki sarana dan prasarana yang mampu menjawab kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dan secara impilisit pula terkandung makna bahwa dalam prosesnya pendidikan memerlukan berbagai komponen penting untuk mencapai tujuannya, seperti fasilitas belajar, dana, kurikulum, guru, metode, dan kepala sekolah. Keseluruhan komponen tersebut adalah merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan dan melengkapi.
UNESCO, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (1974 : 4) menyatakan :
The role of teacher is beginning to change from that of an authoritarian dispensing knowledge to a director of learning who spends of most his time in motivating and encouraging students in their study, diagnosing the individual needs of each learner, and evaluating their progress in reaching their educational objectives
Tanggung jawab yang diemban mereka telah menempatkan guru pada posisi yang paling strategis dalam keberhasilan proses pendidikan. Suwatno mengatakan : “Guru mempunyai peranan yang luas, tidak hanya sebagai penyampai informasi tetapi juga bertindak sebagai director dan facilitator of learning” (2002 : 39). Berkenaan dengan hal tersebut juga, Keputusan
MENPAN nomor 26 tahun 1989 menyatakan: “Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah sangat dibutuhkan adanya tenaga guru yang professional ditugaskan secara penuh untuk melaksanakan pendidikan di sekolah.” Lebih jauh Brandt dalam Jalal dan Supriadi (2001 : 262) menyatakan:
Guru merupakan kunci dalam peningkatan mutu pendidikan dan mereka berada di titik sentral dari setiap usaha reformasi pendidikan yang diarahkan pada perubahan-perubahan kualitatif. Setiap usaha peningkatan mutu pendidikan seperti: perubahan kurikulum, pengembangan metode-metode mengajar, penyediaan sarana dan prasarana hanya akan berarti apabila melibatkan guru.
3 the job, social conditions of the job, and indivudual needs.” (Sutermeister,
1976:11)
Beberapa faktor kunci tersebut diatas, dalam penelitian ini penulis hanya akan membahas tentang faktor pendidikan sebagai sarana untuk mengembangkan kemampuan para guru dan faktor kesejahteraan sebagai sarana untuk memotivasi para guru dalam melaksanakan tugasnya. Kedua variabel pilihan strategis di atas diambil berkenaan masih adanya kecenderungan di lapangan bahwa kualitas kinerja guru rendah seiring dengan tingkat pendidikan dan kesejahteraan mereka yang masih rendah.
B.
Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas, masalah utama dalam penelitian ini dapat dirumuskan menjadi beberapa permasalahan sebagai berikut
1. Bagaimana pengaruh pendidikan dalam jabatan dan kesejahteraan terhadap kualitas Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi?
2. Bagaimana pengaruh Pendidikan dalam jabatan Guru terhadap kinerja guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi?
3. Bagaimana pengaruh Tingkat Kesejahteraan Guru, Kota Bekasi terhadap kinerja guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Bekasi Timur?
C. Tujuan Penelitian
Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi. Sedangkan tujuan Secara khusus adalah untuk mengetahui :
1. Pengaruh pendidikan dalam jabatan dan kesejahteraan terhadap kualitas Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi?
2. Pengaruh Pendidikan dalam jabatan Guru terhadap kinerja guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi?
3. Pengaruh Tingkat Kesejahteraan Guru, Kota Bekasi terhadap kinerja guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Bekasi Timur?
D. Manfaat Penelitian
Pembahasan tentang pendidikan dalam jabatan yang dicapai dan kesejahteraan yang diterima oleh para guru terhadap kinerja yang ditunjukkan para guru disekolah merupakan suatu hal yang menarik dan sangat urgen untuk dipelajari dan diketahui kemudian dicari alternative solusinya. Satu hal yang menarik, pembahasan hal tersebut diatas adalah masih pada batas untuk dipelajari dan diketahui. Namun ada keyakinan bahwa satu waktu permasalahan tersebut akan menemukan jalan keluarnya dengan berbagai bantuan dari pihak pemerintah, masyarakat, dunia industri, orang tua murid, dan pihak-pihak lainnya.
5 dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan yang sampai saat ini masih jauh dari harapan berbagai pihak.
Dan secara praktis penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan rujukan dan pertimbangan para pembuat kebijakan dalam merumuskan kebijakan-kebijakan yang akan dibuat dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan.
E.Paradigma Penelitian
Pendidikan dalam-jabatan mencakup model-model kegiatan: 1. Pendidikan lanjutan;
2. Pelatihan perjenjangan; 3. Penataran kemampuan guru,
Tingkat Kesejahteraan
FinancialNon-finansial
Bagan 1.1 Paradigma Penelitian
Proses Belajar
Mengajar
6
Kualitas
7
F. Hipotesis penelitian
Dari deskripsi diatas, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan
antara tiga variabel, yaitu Pendidikan dalam jabatan guru sebagai variabel “ X1 ”
tingkat kesejahteraan guru sebagai variabel “ X2” dan kinerja guru sebagai variabel “ Y”
Adapun hipothesis yang diajukan adalah:
H0 = Tidak terdapat hubungan antara Pendidikan dalam jabatan (X1) dan Tingkat
kesejahteraan (X2) terhadap Tingkat Kinerja Guru (Y).
H1 = Terdapat hubungan antara Pendidikan dalam jabatan (X1) dan Tingkat
kesejahteraan (X2) terhadap Tingkat Kinerja Guru (Y).
Secara garis hipotesis penelitian tentang hubungan diantara variabel yang dikaji dapat disederhanakan pada gambar berikut: Gambar 1.2
Gambar 1.2
Hubungan Diantara Variabel Penelitian Y =
Kinerja Guru SD
X2 = Tingkat
Kesejahteraan X1 = Pendidikan
Dalam Jabatan Epsilon
ryx2
ryx1x2
ryx1
G. Definisi Variabel Penelitian
Dalam kegiatan penelitian ini, fokus kajian diarahkan pada 3 variabel, yakni: 2 variabel dependen terdiri dari pendidikan dalam jabatan (X1) dan Tingkat Kesejahteraan Guru (X2) dan 1 variabel indpenden yaitu Kinerja Guru SD (Y). Definisi Ketiga variabel tersebut:
- Pendidikan Dalam Jabatan (X1): Kegiatan peningkatan mutu guru yang
dilakukan ketika guru yang bersangkutan telah diangkat atau telah menjalankan tugasnya sebagai guru. Pendidikan dalam-jabatan itu mencakup model-model kegiatan sebagai berikut: Pendidikan lanjutan, Pelatihan perjenjangan dan Penataran kemampuan guru (Jalal dan Supriadi, 2001:
343)
- Tingkat Kesejahteraan Guru (X2): Tingkat kesejahteraan Guru SD
didefinisikan sebagai bentuk imbalan yang berbentuk financial dan non finansial. Hal ini didasari oleh pendapat bahwa, “kesejahteraan adalah bentuk kembalian (return) financial, jasa-jasa berwujud, dan tunjangan-tunjangan yang diperoleh karyawan sebagai bagian dari sebuah hubungan kepegawaian.” (Simamora, 1995 : 412).
- Kinerja Guru SD (Y) adalah: wujud perilaku atau kegiatan yang
dilaksanakan Guru sesuai dengan harapan dan kebutuhan atau tujuan pendidikan yang hendak dicapai secara efektif dan efisien. Dalam Konteks Penelitian ini Kinerja Guru SD didasari oleh rumusan Permendiknas
9 Operasional berkaitan dengan konsep administrasi, maka wujud perilaku atau kegiatan yang harus dilaksanakan Guru meliputi: 1) Merencanakan pengajaran; 2) Melaksanakan pengajaran; Dan 3) Mengevaluasi hasil pengajaran.
H. Asumsi Dasar
Berdasarkan pada paparan yang telah dikemukakan di atas, maka asumsi dasar penelitian ini sebagai dasar pijakan dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Perangkat dan rambu-rambu yang diperoleh para guru di LPTK tentang pendidikan, pada saat memasuki obyek yang sesungguhnya, ternyata tidak semua sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh peserta didik. Untuk itu perlu adanya kegiatan pendidikan dalam jabatan. 2. Pendidikan dalam Jabatan diartikan sebagai Kegiatan peningkatan mutu
guru yang dilakukan ketika guru yang bersangkutan telah diangkat atau telah menjalankan tugasnya sebagai guru melalui Pendidikan lanjutan, Pelatihan perjenjangan dan Penataran kemampuan guru
3. Peningkatan mutu guru disamping melalui pendidikan dalam jabatan juga perlu didukung oleh tingkat kesejahteraannya. Tingkat kesejahteraan guru adalah bentuk kembalian berupa financial dan non financial yang diperoleh para guru sebagai Pegawai.
menjalankan tugasnya, yakni: merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi hasil pengajaran.
I. Lokasi dan Jadwal Penelitian
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini, termasuk pada jenis metode dengan tipe deskriptif. Berkaitan dengan pengertian metode deskriptif ini pula,
Suharsimi Arikunto (1992:10) menjelaskan bahwa, “…penelitian ditinjau dari
hadirnya variabel dan saat terjadinya, maka penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan/menggambarkan variabel masa lalu dan sekarang ( sedang terjadi), adalah penelitian deskriptif (to describe : menggambarkan atau membeberkan). Maka, kegiatan penelitian tentang pengaruh pendidikan dalam jabatan dan kesejahteraan terhadap kualitas kinerja guru SD di Gugus III Kecamatan Bekasi Timur merupakan upaya untuk menggambarkan beberapa variabel baik menyangkut hubungan ataupun pengaruh yang terjadi.
B. Populasi Dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah para guru guru SD di Gugus III Kecamatan Bekasi Timur. Untuk penentuan sampel menurut Suharsimi (2006:133) menjelaskan bahwa pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel (contoh) yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh, atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Dengan istilah lain, sampel harus representative. Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10 – 15 % atau 20 – 25 % atau lebih. Namun demikian, untuk penentuan sampel melalui statistik, teknik pengambilan sampel juga bisa menggunakan rumus Slovin (dalam Husein Umar, 2003:120), yaitu:
2 . 1 N e
N n
+ =
Dimana:
n = sampel
N = ukuran populasi
e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir (dalam penelitian ini ditetapkan 10%)
40
C. Alat Pengumpul Data
Alat Pengumpul Data (Instrumen Penelitian) yang dimaksudkan disini adalah, seperangkat pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada responden untuk memperoleh data-data atau informasi yang diperlukan. Model alat pengumpul data tersebut adalah berbentuk angket. Angket ditujukan untuk memperoleh data langsung dari responden yang dijadikan sampel penelitian tentang pengaruh pendidikan dalam jabatan dan kesejahteraan terhadap kualitas kinerja guru SD di Gugus III Kecamatan Bekasi Timur
Untuk jelasnya mengenai alat pengumpul data (instrumen) yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini, berikut akan dipaparkan kisi-kisi instrumen atau bagian-bagian yang menjadi dasar dan kemudian dioperasionalkan ke dalam item-item pertanyaan: (lihat Tabel. 3.1)
Tabel 3.1
Kisi – Kisi Instrumen Penelitian
NO VARIABEL INDIKATOR SUB-INDIKATOR
1 Pendidikan Dalam Jabatan (X1)
1.1 Studi Lanjut (Pendidikan Lanjutan)
1.1.1 Motivasi/keinginan mengikuti Studi lanjut
1.1.2 Minat terhadap pendidikan tenaga kependidikan
1.1.3 Tujuan Mengikuti Studi Lanjut 1.1.4 Sumber Pembiayaan untuk Studi
Lanjut 1.2 Pelatihan
perjenjangan
1.2.1 Intensitas pelatihan yang diikuti 1.2.2 Tingkat penguasaan Keterampilan
dan pengetahuan (materi Pelatihan)
1.2.3 Penerapan Keterampilan dan pengetahuan (Implementasi hasil Pelatihan)
kemampuan guru
kemampuan teknis dan professional guru
1.3.2 Sikap dan kreativitas guru (Penataran penyegaran)
1.3.3 Penataran untuk menyampaikan berbagai informasi mengenai pembaharuan di bidang pendidikan
2 Tingkat Kesejahteraan (X2)
2.1 Kesejahteraan financial
2.1.1 Finansial langsung: - Gaji
- Tunjangan fugsional
- Tunjangan kesejahteraan dari pemerintah
- Tunjangan kesejahteraan dari sekolah
- Tunjangan kesejahteraan dari Sumber Lain/masyarakat 2.2 Kesejahteraan
non – financial
2.2.1 Kepuasan yang diperoleh atas pekerjaan
- Kemudahan dalan kenaikan pangkat
- Kemudahan dalam kenaikan gaji berkala
- Kemudahan memperoleh ijin belajar
- Dilibatkan dalam penyusunan program sekolah
2.2.2 Kepuasan yang diperoleh dari lingkungan kerja
- Kondisi sekolah - Kondisi kerja
- Hubungan guru dengan guru - Hubungan guru dengan siswa - Hubungan guru dengan Kepala
Sekolah
- Hubungan guru dengan orang tua siswa
- Hubungan guru dengan masyarakat
3 3. Kinerja Guru 3.1 Merencanakan Pengajaran
3.1.1 Penyusunan Program Semester adalah terdiri dari:
42 Pengajaran (GBPP)
- Pokok/satuan bahasan sesuai dengan materi yang akan diajarkan
- Mencamtumkan metode mengajar yang akan digunakan - Mencamtumkan media/sumber
belajar yang akan digunakan 3.1.2 Penyusunan Rencana Pelajaran yang meliputi:
- Mencantumkan kompetensi dan indikator.
- (Pokok/materi pelajaran 4) - Mencantumkan kegiatan guru
dan siswa (4)
- Mencamtumkan media dan alat yang akan digunakan )
- Mencantumkan alat evaluasi 3.2 Melaksanakan
Kegiatan Belajar Mengajar
3.2.1 Pengelolaan kelas:
- Pembuatan dan pelaksanaan tata tertib kelas
- Sanksi terhadap pelanggaran tata tertib
- Mengatur tempat duduk siswa 3.2.2 Penggunaan Media dan Sumber
Belajar:
- Kegiatan belajar diluar kelas atau pengenalan objek langsung
- Membuat alat peraga sederhana
3.2.3 Penggunaan Metode Pengajaran: - Menggunakan berbagai macam
metode
- Mengaktifkan siswa 3.3 Melaksanakan
Evaluasi
3.3.1 Melakukan Penilaian Hasil Belajar:
- Pre-Test - Post-Test - Test Sunatif
3.3.2 Menyusun alat penilaian: - Test tertulis
- Test perbuatan
3.3.3 Pengolahan dan Penggunaa Hasil Penilaian:
- Kegiatan remedial - Perbaikan program - Pengajaran
D. Penyuntingan, Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Penyuntingan instrumen ditujukan untuk mengetahui tingkat pemahaman dan kesulitan dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada responden, dilakukan terhadap data hasil uji instrumen. Adapun option angket yang diajukan kepada responden, memiliki 5 (lima) pilihan jawaban dengan tingkatan pembobotan 1, 2, 3, 4, dan 5.
1. Uji Validitas Instrumen
44
1 0.353 24 4.899 1.730 0.936 1.850 1.711 Valid
2 0.832 24 4.899 4.074 0.555 7.337 1.711 Valid
3 0.803 24 4.899 3.952 0.591 6.689 1.711 Valid
4 0.445 24 4.899 2.200 0.893 2.463 1.711 Valid
5 0.532 24 4.899 2.803 0.820 3.417 1.711 Valid
6 0.353 24 4.899 1.927 0.919 2.096 1.711 Valid
7 0.620 24 4.899 3.040 0.784 3.876 1.711 Valid
8 0.340 24 4.899 3.627 0.672 5.397 1.711 Valid
9 0.408 24 4.899 2.001 0.913 2.192 1.711 Valid
10 0.832 24 4.899 4.074 0.555 7.337 1.711 Valid
11 0.330 24 4.899 3.771 0.638 5.908 1.711 Valid
12 0.832 24 4.899 4.074 0.555 7.337 1.711 Valid
13 0.233 24 4.899 1.339 0.962 1.393 1.711 Tidak Valid
14 0.523 24 4.899 2.583 0.850 3.039 1.711 Valid
15 0.440 24 4.899 2.154 0.898 2.398 1.711 Valid
16 0.814 24 4.899 3.987 0.581 6.861 1.711 Valid
17 0.253 24 4.899 1.437 0.956 1.504 1.711 Tidak Valid
18 0.532 24 4.899 2.605 0.847 3.076 1.711 Valid
19 0.432 24 4.899 2.315 0.881 2.626 1.711 Valid
20 0.832 24 4.899 4.074 0.555 7.337 1.711 Valid
21 0.315 24 4.899 3.523 0.695 5.070 1.711 Valid
22 0.432 24 4.899 2.114 0.902 2.344 1.711 Valid
23 0.352 24 4.899 1.919 0.920 2.085 1.711 Valid
Keputusan No.
Item
Koefisien
Korelasi
n
−
2
n
−
2
r n−2t
hitungt
tabel2
1−r
a. Hasil uji Validitas Instrumen Penelitian variabel Pendidikan dalam jabatan
(X1)
Item-item yang dioperasionalkan sebagai instrumen variabel Pendidikan dalam Jabatan (X1) terdiri dari 23 item yang disebarkan kepada 26 responden, setelah dilakukan perhitungan hasilnya adalah:
Tabel 3.2
1 0.314 24 4.899 3.500 0.700 5.003 1.711 Valid
2 0.365 24 4.899 3.767 0.639 5.892 1.711 Valid
3 0.632 24 4.899 3.292 0.740 4.446 1.711 Valid
4 0.552 24 4.899 2.899 0.806 3.596 1.711 Valid
5 0.642 24 4.899 3.147 0.766 4.106 1.711 Valid
6 0.421 24 4.899 2.064 0.907 2.276 1.711 Valid
7 0.426 24 4.899 2.085 0.905 2.305 1.711 Valid
8 0.345 24 4.899 3.652 0.667 5.479 1.711 Valid
9 0.454 24 4.899 2.418 0.870 2.781 1.711 Valid
10 0.333 24 4.899 3.807 0.629 6.049 1.711 Valid
11 0.402 24 4.899 1.971 0.916 2.152 1.711 Valid
12 0.626 24 4.899 3.069 0.779 3.937 1.711 Valid
13 0.636 24 4.899 3.118 0.771 4.042 1.711 Valid
14 0.405 24 4.899 2.005 0.912 2.198 1.711 Valid
15 0.335 24 4.899 1.839 0.927 1.984 1.711 Valid
16 0.354 24 4.899 3.696 0.656 5.632 1.711 Valid
17 0.482 24 4.899 2.360 0.876 2.693 1.711 Valid
18 0.631 24 4.899 3.289 0.741 4.439 1.711 Valid
19 0.533 24 4.899 2.827 0.817 3.462 1.711 Valid
Keputusan No.
Item
Koefisien
Korelasi
n
−
2
n
−
2
r n−2t
hitungt
tabel2
1 r−
Berdasarkan hasil uji validitas seperti terlihat pada tabel di atas menunjukkan bahwa, dari 23 item instrumen yang diuji-cobakan terdapat 2 item, yakni item no. 13 dan no. 17 yang tidak valid sehingga untuk pengumpulan data variabel Pendidikan dalam Jabatan (X1) dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 21 item.
b. Hasil uji Validitas Instrumen Penelitian variabel Tingkat Kesejahteraan
Guru (X2)
Item-item yang dioperasionalkan sebagai instrumen variabel tingkat Kesejahteraan (X2) terdiri dari 19 item yang disebarkan kepada 26 responden, setelah dilakukan perhitungan hasilnya adalah:
Tabel 3.3
46
1 0.813 24 4.899 4.004 0.576 6.951 1.711 Valid
2 0.883 24 4.899 4.328 0.469 9.233 1.711 Valid
3 0.560 24 4.899 2.743 0.829 3.311 1.711 Valid
4 0.268 24 4.899 1.315 0.963 1.365 1.711 Tidak Valid
5 0.653 24 4.899 3.217 0.754 4.266 1.711 Valid
6 0.548 24 4.899 2.687 0.836 3.213 1.711 Valid
7 0.635 24 4.899 3.307 0.738 4.482 1.711 Valid
8 0.643 24 4.899 3.149 0.766 4.110 1.711 Valid
9 0.251 24 4.899 1.228 0.968 1.269 1.711 Tidak Valid
10 0.865 24 4.899 4.258 0.495 8.610 1.711 Valid
11 0.830 24 4.899 4.261 0.493 8.636 1.711 Valid
12 0.881 24 4.899 4.318 0.473 9.137 1.711 Valid
13 0.243 24 4.899 1.191 0.970 1.228 1.711 Tidak Valid
14 0.636 24 4.899 3.118 0.771 4.042 1.711 Valid
15 0.432 24 4.899 2.114 0.902 2.344 1.711 Valid
16 0.318 24 4.899 3.518 0.696 5.056 1.711 Valid
Keputusan No.
Item
Koefisien
Korelasi
n
−
2
n
−
2
r n−2t
hitungt
tabel2
1−r
Berdasarkan hasil uji validitas seperti terlihat pada tabel di atas menunjukkan bahwa, dari 19 item instrumen yang diuji-cobakan secara kebetulan semua item valid sehingga untuk pengumpulan data variabel Tingkat Kesejahteraan (X2) dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 19 item.
c. Hasil uji Validitas Instrumen Penelitian variabel Kinerja Guru (Y)
Item-item yang dioperasionalkan sebagai instrumen variabel Kinerja Guru (Y) terdiri dari 23 item yang disebarkan kepada 26 responden, setelah dilakukan perhitungan hasilnya adalah:
Tabel 3.4
17 0.812 24 4.899 3.980 0.583 6.826 1.711 Valid
18 0.433 24 4.899 2.316 0.881 2.629 1.711 Valid
19 0.353 24 4.899 1.945 0.918 2.119 1.711 Valid
20 0.863 24 4.899 4.247 0.498 8.523 1.711 Valid
21 0.864 24 4.899 4.234 0.503 8.414 1.711 Valid
22 0.385 24 4.899 1.907 0.921 2.070 1.711 Valid
23 0.253 24 4.899 1.434 0.956 1.500 1.711 Tidak Valid
Keputusan No.
Item
Koefisien
Korelasi
n
−
2
n
−
2
r n−2t
hitungt
tabel2
1 r− Lanjutan Tabel 3.4
Berdasarkan hasil uji validitas seperti terlihat pada tabel di atas menunjukkan bahwa, dari 23 item instrumen yang diuji-cobakan terdapat 4 item, yakni item no. 4, no. 9, no. 13 dan no. 23 yang tidak valid sehingga untuk pengumpulan data variabel Kinerja Guru (Y) dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 19 item.
2. Uji Reliabilitas Instrumen
48 Untuk Pengujian Reliabilitas Instrumen didasari oleh pendapat Sugiyono (2001:106) bahwa, “ Biasanya syarat minimun untuk dianggap memenuhi syarat adalah r = 0.3”.
a. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel X1
Hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen penelitian untuk variabel Pendidikan Dalam Jabatan (X1) dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.5
Reliability Statistics X1
Cronbach's Alpha Part 1 Value .885
N of Items 12(a)
Part 2 Value .824
N of Items 11(b)
Total N of Items 23
Correlation Between Forms
.814
Spearman-Brown Coefficient
Equal Length .898
Unequal Length .898
Guttman Split-Half Coefficient
.862
a The items are: Item01, Item02, Item03, Item04, Item05, Item06, Item07, Item08, Item09, Item10, Item11, Item12.
b The items are: Item13, Item14, Item15, Item16, Item17, Item18, Item19, Item20, Item21, Item22, Item23.
Kesimpulannya: “Karena koefisien korelasi di antara item secara berurut pada
variabel X1, rata-rata di atas > 0.300“ dan alpha = 0.814 (Correlation Between Forms), maka instrumen ini memiliki tingkat reliabilitas yang memadai atau dapat digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini. Untuk melihat koefisien untuk
Tabel 3.6
Item-Total Statistics Variable X1
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Item01 90.50 70.900 .353 .924
Item02 90.08 67.914 .832 .913
Item03 90.19 65.682 .807 .913
Item04 90.31 71.102 .449 .920
Item05 90.23 71.305 .572 .918
Item06 90.46 70.498 .393 .923
Item07 90.04 71.398 .620 .918
Item08 90.15 70.215 .740 .916
Item09 90.73 68.925 .408 .924
Item10 90.08 67.914 .832 .913
Item11 90.12 67.866 .770 .914
Item12 90.08 67.914 .832 .913
Item13 90.23 73.865 .273 .923
Item14 90.08 71.514 .527 .919
Item15 90.08 72.954 .440 .920
Item16 90.27 68.685 .814 .914
Item17 90.04 73.958 .293 .922
Item18 90.42 71.214 .532 .919
Item19 90.35 71.115 .472 .920
Item20 90.08 67.914 .832 .913
Item21 90.08 70.874 .719 .916
Item22 90.35 71.035 .432 .921
Item23 90.69 71.982 .392 .921
b. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel X2
50
Tabel 3.7
Reliability Statistics X2
Cronbach's Alpha Part 1 Value .877
N of Items 10(a)
Part 2 Value .802
N of Items 9(b)
Total N of Items 19
Correlation Between Forms
.841
Spearman-Brown Coefficient
Equal Length .914
Unequal Length .914
Guttman Split-Half Coefficient
.887
a The items are: Item01, Item02, Item03, Item04, Item05, Item06, Item07, Item08, Item09, Item10.
b The items are: Item11, Item12, Item13, Item14, Item15, Item16, Item17, Item18, Item19.
Kesimpulannya: “Karena koefisien korelasi di antara item secara berurut pada
variabel X2, rata-rata di atas > 0.300“ dan alpha = 0.841 (Correlation Between Forms), maka instrumen ini memiliki tingkat reliabilitas yang memadai atau dapat digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini. Untuk melihat koefisien untuk
setiap item dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.8
Item-Total Statistics X2
Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Item01 72.77 50.985 .714 .909
Item02 72.88 51.066 .769 .907
Item03 73.15 51.975 .672 .910
Item04 72.88 54.586 .592 .912
Item05 72.81 51.922 .642 .911
Item06 72.88 55.466 .421 .916
Item07 72.96 55.878 .426 .916
Item08 72.77 53.305 .745 .909
Item09 73.27 53.485 .494 .915
Item10 73.00 53.520 .777 .909
Item11 73.15 54.775 .402 .917
Item12 72.73 54.765 .626 .912
Item14 72.81 56.722 .409 .916
Item15 72.92 56.074 .375 .917
Item16 72.73 53.005 .754 .908
Item17 73.23 53.705 .482 .915
Item18 73.04 53.958 .671 .910
Item19 72.58 55.294 .577 .913
c. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Y
Hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen penelitian untuk variabel Kinerja Guru (Y) dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.9 Reliability Statistics Y
Cronbach's Alpha Part 1 Value .914
N of Items 12(a)
Part 2 Value .850
N of Items 11(b)
Total N of Items 23
Correlation Between Forms
.876
Spearman-Brown Coefficient
Equal Length .934
Unequal Length .934
Guttman Split-Half Coefficient
.912
a The items are: Item01, Item02, Item03, Item04, Item05, Item06, Item07, Item08, Item09, Item10, Item11, Item12.
b The items are: Item13, Item14, Item15, Item16, Item17, Item18, Item19, Item20, Item21, Item22, Item23.
Kesimpulannya: “Karena koefisien korelasi di antara item secara berurut pada
variabel Y, rata-rata di atas > 0.300“ dan alpha = 0.876 (Correlation Between Forms), maka instrumen ini memiliki tingkat reliabilitas yang memadai atau dapat digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini. Untuk melihat koefisien untuk
52
Tabel 3.10 Item-Total Statistics Y
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Item01 83.62 127.766 .817 .934
Item02 83.54 126.978 .883 .933
Item03 83.38 139.526 .560 .939
Item04 83.46 141.378 .268 .942
Item05 83.62 135.846 .657 .937
Item06 84.12 135.706 .548 .938
Item07 83.77 130.825 .675 .937
Item08 83.50 133.460 .643 .937
Item09 83.35 140.315 .251 .943
Item10 83.58 126.974 .869 .933
Item11 83.62 128.486 .870 .933
Item12 83.58 126.734 .881 .933
Item13 83.42 142.414 .243 .942
Item14 83.35 138.075 .636 .938
Item15 83.88 139.226 .432 .940
Item16 83.73 129.325 .718 .936
Item17 83.65 128.475 .812 .934
Item18 83.73 138.845 .473 .939
Item19 83.58 137.614 .397 .941
Item20 83.42 130.334 .867 .934
Item21 83.62 127.686 .864 .933
Item22 83.35 139.115 .389 .941
Item23 83.62 140.806 .293 .942
E. Teknik Pengolahan Data Hasil Penelitian
1. Analisis Deskripsi
Analisis Deskripsi atau Pengukuran Deskriptif adalah,
Prosedur umum yang digunakan untuk menggambarkan ciri-ciri serangkaian data kuantitatif sebetulnya…Prosedur sedemikian, selain meliputi penyusunan data kuantitatif menjadi distribusi frekuensi serta penyajiannya ke dalam grafik yang sesuai, juga termasuk beberapa komputasi atau pengukuran yang bersifat aritmatis guna memperoleh satu atau beberapa kuantitas pengukuran yang singkat tentang ciri-ciri dari data tersebut. (Anto Dajan, 1987:19)
Untuk keperluan pengolahan data hasil penelitian ini, salah satu perhitungan deskriptif yang digunakan adalah aritmatic mean (rata-rata hitung) dengan mengaplikasikan Program Computer SPSS Versi: 11.5
2. Analisis Korelasi
Analisis Korelasi adalah, suatu proses analisa data yang ditujukan untuk mengetahui hubungan diantara ke tiga variabel yang dioperasionalkan dalam penelitian ini. Untuk cara atau teknik ini, digunakan rumus Koefisien Korelasi Pearson (Product-moment Co-effisient of Correlation) yakni:
(Anto Dajan, 1987: 315)
Uji Hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus:
Klasifikasi hubungan yang terjadi diantara variabel ditentukan berdasarkan pada tabel berikut (lihat Tabel. 4.11)
∑
∑
∑
∑
∑
∑ ∑
− − − = 2 2 2 2 ) ( )( X n Y Y
54
Tabel 3.11 Klasifikasi Hubungan
KLASIFIKASI (r) HUBUNGAN 0,00 − 0,20
0,20 − 0,40 0,40 − 0,60 0,60 − 0,80 0,80 − 1,00
Dapat diabaikan. Rendah Sedang. Besar. Tinggi/sangat tinggi.
128
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
A.Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini sesuai dengan permasalahan yang dikemas dalam pertanyaan penelitian dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Variabel Pendidikan dalam Jabatan dalam penelitian ini mengoperasionalkan 3 indikator, yakni: 1) Studi Lanjut (Pendidikan Lanjutan); 2) Pelatihan perjenjangan; Dan 3) Penataran kemampuan guru. Dari hasil penelitian diperoleh nilai mean = 4.02. Kesimpulannya, para guru SD di Kecamatan Bekasi Timur sangat yakin/selalu melakukan hal-hal yang berkaitan dengan aspek-aspek pendidikan dalam jabatan.
2. Variabel Tingkat Kesejahteraan Guru dalam penelitian ini mengoperasionalkan 2 indikator, yakni: 1) Kesejahteraan financial dan 2) Kesejahteraan Non-financial. Dari hasil penelitian diperoleh nilai mean = 3,67. Kesimpulannya, tingkat kesejahteraan para guru SD di Kecamatan Bekasi Timur tergolong baik atau para guru yakin/Sering merasakan hal-hal yang berkaitan dengan kesejahteraan telah sesuai.
129 diperoleh nilai mean = 3,79. Kesimpulannya, para guru SD di Kecamatan Bekasi Timur yakin/Sering melakukan hal-hal yang berkaitan dengan ketiga tugas dan kewajiban tersebut (Kinerja Guru).
4. Berkaitan dengan pengaruh pendidikan dalam jabatan dan tingkat kesejahteraan terhadap kinerja guru SD di Kecamatan Bekasi Timur dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Hubungan Pendidikan Dalam Jabatan dengan Kinerja Guru SD di Kecamatan Bekasi Timur termasuk ‘sedang’ dengan nilai koefisien korelasi atau r = 0.538. Kesimpulannya, pengaruh Pendidikan Dalam Jabatan terhadap Kinerja Guru SD di Kecamatan Bekasi Timur adalah 28,9%, sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini.
b. Hubungan Tingkat Kesejahteraan dengan Kinerja Guru SD di Kecamatan Bekasi Timur termasuk ‘sedang’ dengan nilai koefisien korelasi = 0.429. Kesimpulannya, pengaruh Tingkat Kesejahteraan terhadap Kinerja Guru SD di Kecamatan Bekasi Timur adalah 18,4%, sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini.
Timur adalah 5,8%, sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini.
d. Hubungan secara bersama-sama Pendidikan dalam jabatan dan tingkat kesejahteraan dengan kinerja Guru SD di Kecamatan Bekasi Timur, dapat dinterpretasikan ‘kuat’ dengan nilai koefisien korelasi = 0.620. Kesimpulannya, pengaruh secara bersama-sama variabel Pendidikan dalam jabatan dan tingkat kesejahteraan terhadap kinerja Guru SD di Kecamatan Bekasi Timur adalah 38,4%, sisanya sekitar 61,6% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini. Adapun formulasi regresinya adalah:
785 . 0 185
. 0 518
. 0 018 , 15 ˆ
2
1+ +
+
= X X
Y
Artinya, setiap kenaikan satu unit Y akan diikuti oleh kenaikan X1 sebesar 0,518 dan X2 sebesar 0,185.
B.Implikasi
Berdasarkan uraian hasil penelitian ini dan pembahasan yang telah dikemukakan, terdapat beberapa implikasi dalam upaya mengoptimalkan kinerja guru terutama Guru SD yang perlu mendapat perhatian berkaitan dengan:
131 dimensi sistem pendidikan yang efisien dan manusiawi dan mengakomodir kebutuhan sosial para guru. Kedua, kebutuhan untuk menemukan cara-cara untuk membantu staf pendidikan dalam rangka mengembangkan pribadinya secara luas. Dalam arti program pendidikan dalam jabatan guru dapat mengembangkan potensi sosial dan potensi akademik serta interaksi dengan lingkungannya. Dan Ketiga, kebutuhan untuk mengembangkan dan mendorong keinginan guru untuk menikmati dan mendorong kehidupan pribadinya. Program pendidikan dalam jabatan harus dapat menciptakan suasana seperti membantu para guru dalam mengembangkan keinginan dan keyakinan untuk memenuhi tuntutan pribadi yang sesuai dengan potensi dasarnya.
C.Rekomendasi
Merujuk pada kesimpulan dan implikasi seperti telah dipaparkan berikut ini akan diajukan beberapa rekomendasi, yakni:
1. Dalam pembelajaran seharusnya guru membuat persiapan kegiatan belajar – mengajar dan tidak berdasarkan buku paket siswa, tetapi harus berdasarkan kompetensi dasar dan indikator yang sesuai dalam KBM. 2. Untuk meningkatkan kemampuan profesional para guru melalui program
pendidikan dalam jabatan, perlu dikembangkan pendidikan dan latihan kemampuan profesional guru SD dengan memasukan materi sesuai dengan kebutuhan para Guru SD.
3. Mengembangkan program-program pendidikan dan pelatihan bagi para guru dengan memperhatikan kebutuhan sosial, kebutuhan pengembangan potensi pribadi dan potensi akademik dari para guru SD sehingga para Guru SD dapat memilih bentuk kegiatan tidak hanya ditentukan oleh pihak pengambil kebijakan semata.
133 5. Mengembangkan sistem pemberian tunjangan berdasarkan produktivitas bukan hanya lamanya pengabdian sehingga dapat menumbuhkan keadilan bagi guru yang produktif dan tidak produktif.
6. Bagi pembuat kebijakan, perlu mengupayakan peningkatan anggaran pendidikan dalam upaya memenuhi tingkat kesejahteraan guru, baik yang bersumber dari pemerintah maupun masyarakat / pihak-pihak swasta. 7. Bagi penelitian, perlu dilakukan penelitian lanjut berkaitan dengan
DAFTAR PUSTAKA
- Anwar, Idochi (2002). Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia Dalam Konteks
Pengembangan Keunggulan Kompetitif Industri Rotan Nasional. Jurnal
Manajemen dan Sistem Informasi. Bandung: UPI.
- Arikunto, Suharsimi (1992). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka.
- Bowen, Howard R. (1981). The Cost Of Higher Education. Washington: Jossey-Bass Publisher.
- Bray, M. and Thomas, MR. (1988). Financing Of Education In Indonesia. Hongkong: Asean Development Bank.
- Castetter, William B. (1981). The Human Resource Function In Educational
Administration. New Jersey: A Simon & Schuster Company.
- Coombs, Philip H. (1969). The World Educational Crisis: System Analysis. New York: Oxpord University Press.
- Dajan, Anto (1986). Pengantar Metode Statistik Jilid II, Cetakan 11. Jakarta: LP3ES.
- Darma, A. (1996). Manajemen Prestasi Kerja. Jakarta: Rajawali.
- Deden Hendriana (2003) Pengaruh Kegiatan Kelompok Kerja Guru dan Latar
Belakang Pendidikan Terhadap Kinerja Guru. Bandung: PPS – UPI.
- Depdikbud. (1988). Kerangka Analisis Studi Mutu Pendidikan Dasar: Efisiensi Internal
Sistem Pendidikan Dasar. Jakarta: BP3K.
- Depdiknas. (2003). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional (SISDIKNAS).
- Depdiknas Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Kualifikasi dan Kompetensi Guru.
- Dessler Garry, (2000), Human Resource Management, 8th ed., Prentice Hall,Inc. Upper Saddle River New Jersey.
- Engkoswara (1987). Dasar-Dasar Administrasi Pendidikan. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud.
- Engkoswara (2001). Paradigma Manajemen Pendidikan Menyongsong Otonomi
Daerah. Bandung: Yayasan amal Keluarga.
- Faisal, Sanafiah (1982). Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.
- Gaffar, Moh. Fakry. (1987). Perencanaan Pendidikan: Teori dan Metodologi. Jakarta: PPLPTK Dirjen Dikti Depdikbud.
- Hoy, Wayne K. & Miskel, Cecil G. (1980). Educational Administration: Theory,
Research, and Practice. Singapore: McGraw-Hill Co.
- Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI). (1995). 50 Tahun Pendidikan Dan
Prospeknya Terhadap Pembangunan Bangsa Dalam PJP II. No. 5: Sekolah Sebagai Pusat Kebudayaan Dan Pendidikan Kewirausahaan. Bandung: PT.
Karya Wardhani.
- Jalal, Fasli dan Supriadi, Dedi (2001). Reformasi Pendidikan Dalam Konteks Otonomi
Daerah. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.
- Jiyono (1980). Cara Mengukur Mutu Pendidikan. Analisis Pendidikan I dan 2.
- Makmun, Syamsuddin A. (1986). Efektivitas Proses Belajar Mengajar Dengan
Menggunakan Tiga Model Strategi Pendekatan Manajemen Sistem Instruksional Dan Mengindahkan Tiga Kategori Belajar Siswa. Bandung:
FPS-IKIP Bandung.
- Makmun, Syamsuddin A. (1996). Analisis Posisi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud Biro Perencanaan, Sekretaris Jenderal.
- Makmun, Syamsuddin A. (1996). Pengembangan Profesi Dan Kinerja Tenaga
Kependidikan: Pedoman Dan Intisari Perkuliahan. Bandung: PPS IKIP
Bandung.
- Mali, Paul. (1978). Improving Total Productivity. Canada: John Wiley and Sons. Inc.
- Maslow, A. H. (1970). Motivation and Personality. New York: Harper and Row.
- MENPAN nomor 26 tahun 1989 Ketentuan Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru Dan Angka Kreditnya
- Mithcell, T. R. (1979). People in Organization: Understanding Their Behaviors. New York: Mc Grow-hill.
- Nana Syaodih Sukmadinata (1983) Kontribusi Konsep Mengajar Dan Motif Berprestasi
Terhadap Proses Belajar Mengajar Dan Hasil Belajar. Bandung: FPS – IKIP
Bandung.
- Natawijaya, Rochman (2002). Profesionalisasi Tenaga Kependidikan: Guru Dan
Pekerjaannya. Bandung: UPI.
- Nugraha S (2000). Pelaksanan Jabatan Fungsional Guru Dan Pengaruhnya Terhadap
Kinerja Guru Pada SD-SD Yang Mengalami Kekurangan Guru Kelas Di Kecamatan Selajambe Kabupaten Kuningan. Bandung: PPS – UPI.
- Schuler, Randall & Jackson, Susan E. (1987). Personnel And Human Resources. Third
Edition. New York University: West Publishing Company.
- Siagian, Sondang P. (1994). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi aksara.
- Simamora, Henry (1995), Manajemen Sumber Daya Manusia, STIE YKPN Yogyakarta
- Strauss et. al. (1977). Personnel: The Human Problem Of Management. Englewood, New York: Prentice Hall.
- Sutisna Oteng (1993). Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis Untuk Praktek
Profesional. Bandung: Aksara.
- Sutermeister, R. A. (1976). People And Productivity (Third Edition). New York: Mc Grow-Hill Book Company.
- Sudjana (1995). Metoda Statistika. Bandung: Transito.
- Sugiyono, (2002). Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta, Bandung
- Surakhmad W. (1985). Pengantar Penelitian Ilmiah, Dasar Metoda Dan Teknik. Bandung: Transito.
- Thomas, J. Alen (1971). The Productive School. Canada: John Wiley and Sons Inc.
- Yudi Jaenudin (2004) Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Tingkat Kesejahteraan Guru
terhadap Tingkat Kinerja Guru Madrasah Tsanwiyah Negeri di Kabupaten Majalengka. Bandung: PPS – UPI.
- Vaizey, John. (1962). The Economics Of Education. London: Faber & Faber.
- Zulkifli (1992) Kesiapan Guru Dan Sistem Pendukung Administratif Dalam
Pelaksanaan Fungsional Jabatan Guru (Studi Pada SMA Negeri Kotamadya Pekanbaru Dan Instansi Vertical Kanwil Depdikbud Propinsi Riau). Bandung: