• Tidak ada hasil yang ditemukan

Secara garis besar, batasan di atas dapat dijelaskan *ga jelas amat sih* sebagai berikut:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Secara garis besar, batasan di atas dapat dijelaskan *ga jelas amat sih* sebagai berikut:"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

5 Star Doctor

Merupakan profil dokter ideal yang memiliki kemampuan untuk melakukan serangkaian pelayanan kesehatan untuk memenuhi kualitas, kebutuhan, efektifitas biaya, dan persamaan dalam dunia kesehatan. WHO menerapkan batasan bahwa dokter masa depan wajib

memenuhi kriteria Lima kualitas seorang dokter , yaitu 'five-star' : 1. Care provider *jajan apa tho ini …*.

2. Decision maker 3. Communicator 4. Community leader 5. Manajer

Secara garis besar, batasan di atas dapat dijelaskan *ga jelas amat sih* sebagai berikut:

1. Care Provider.

Dalam memberikan pelayanan medis, seorang dokter hendaknya:

 Memperlakukan pasien secara holistik

 memandang Individu sebagai bagian integral dari keluarga dan komunitas.

 Memberikan pelayanan yang bermutu, menyeluruh, berkelanjutan dan manusiawi.

 Dilandasi hubungan jangka panjang dan saling percaya.

2. Decision Maker.

Seorang dokter diharapkan memiliki:

 Kemampuan memilih teknologi

 Penerapan teknologi penunjang secara etik.

 Cost Effectiveness

3. Communicator.

Seorang dokter, dimanapun ia berada dan bertugas, hendaknya:

 Mampu mempromosikan Gaya Hidup Sehat.

 Mampu memberikan penjelasan dan edukasi yang efektif.

 Mampu memberdayakan individu dan kelompok untuk dapat tetap sehat.

(2)

4. Community Leader.

Dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, seorang dokter hendaknya:

 Dapat menempatkan dirinya sehingga mendapatkan kepercayaan masyarakat.

 Mampu menemukan kebutuhan kesehatan bersama individu serta masyarakat.

 Mampu melaksanakan program sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

5. Manajer.

Dalam hal manajerial, seorang dokter hendaknya:

 Mampu bekerja sama secara harmonis dengan individu dan organisasi di luar dan di dalam lingkup pelayanan kesehatan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasien dan komunitas.

 Mampu memanfaatkan data-data kesehatan secara tepat dan berhasil guna.

(3)

Five Star Doctor

Seorang dokter harus memiliki lima prinsip utama yang digagas WHO, yaitu :

1. Care Provider : Memberikan pelayanan medis yang bermutu, menyeluruh,

berkelanjutan, dan manusiawi terhadap pasien.

2. Decision Maker : Memiliki kemampuan untuk menentukan tindakan yang

harus diambil, memilih dan menerapkan teknologi kedokteran dan kesehatan secara efektif.

3. Manager : Menjalin kerjasama yang baik dengan teman sejawat, mitra

kerja, maupun bidang lain diluar institusi demi kepentingan pasien dan masyarakat luas.

4. Communicator : Memotivasi, mengarahkan, dan memberikan edukasi

kepada orang lain mengenai pentingnya gaya hidup sehat.

5. Community Leader : Menempatkan diri sebagai teladan dan pemimpin

yang baik untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat dalam pelaksanaan program yang sesuai dan dibutuhkan masyarakat.

Konsep Dokter Muslim

Dokter Muslim adalah seorang dokter yang menguasai ilmu kedokteran atau kesehatan dan menerapkan kaidah Islam dalam praktik kedokterannya. Seorang dokter muslim memiliki misi untuk melaksanakan pelayanan serta pendidikan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat yang sesuai dengan kaidah Islam dan kompetensi dokter.

Seorang dokter muslim adalah seorang muslim yang prilaku dan sikapnya menjadi teladan pasiennya, sehingga keteladanan paling utama yaitu Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam, apapun profesi dan jabatan seorang muslim. Akhlak seorang dokter muslim ialah akhlak seorang muslim yang menjunjung tinggi adab Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam tersebut sebagai teladan yang sempurna dan akhlak Beliau bearasal dari Al-Qur’an itu sendiri sebagai pedoman hidup seorang muslim.

(4)

Lima sifatnya yang patut diteladani seorang dokter muslim adalah Shiddiq, Fathonah, Tabligh, Amanah, dan Istiqomah. Sebenarnya tidak hanya terbatas itu saja sebab Rasulullah SAW merupakan bentuk hidup dan aktualisasi dari Al Qur`an sebagaimana diriwayakan oleh Aisyah r.a.

kala ditanya oleh seorang sahabat mengenai akhlak Rasulullah SAW, Aisyah r.a. menjawab, "Akhlak Rasulullah tidak lain adalah Al Qur`an."

Penerapan sifat-sifat Rasulullah bagi dokter muslim:

Shiddiq : Meyakini bahwa nilai-nilai kejujuran yang diterapkan dalam bertindak dan bersikap akan mengantarkan kepada kedudukan yang mulia. Sebaliknya, jika melakukan tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai tersebut maka akan merendahkan martabat dirinya dihadapan Allah dan merusak reputasi institusinya. Bertanggungjawab, profesional, dan integritas tinggi dalam menjalankan tugas-tugasnya. Serta menjunjung tinggi rasa hormat dalam menata hubungan dengan mitra kerja dan teman sejawat.

Fathonah : Terus berusaha untuk meningkatkan kemampuan dan menerapkan standar kualitas tinggi dalam menjalankan pekerjaannya sesuai dengan visi, misi, dan tujuan profesi kedokteran. Selalu bekerja keras, menjaga motivasi, kreatif, dan inovatif dalam melaksanakan pelayanan kesehatan demi mencapai prestasi maksimal.

Tabligh : Senantiasa menjadi panutan yang baik bagi lingkungannya.

Memiliki jiwa kepemimpinan tinggi dan komunikator yang baik dengan menampilkan empati atas dasar kasih sayang dan etika luhur.

Amanah : Sadar akan pekerjaan yang diembannya merupakan sebuah tanggungjawab yang harus dilaksanakan dengan kesungguhan. Aktif dalam membangun kelompoknya dengan landasan musyawarah dan bekerja secara kooperatif dan partisipatif serta berkomitmen untuk memberikan pelayanan kualitas tinggi.

Istiqomah : Konsisten, konsekuen, dan pantang menyerah menghadapi berbagai tantangan dan situasi yang selalu berubah. Mau berkorban dan berkomitmen untuk memajukan institusi.

Selain meneladani sifat-sifat Rasulullah SAW tersebut, seorang dokter muslim juga harus memenuhi kompetensi yang telah ditetapkan, yaitu:

Komunikasi efektif

(5)

Keterampilan klinis

Landasan ilmiah ilmu kedokteran

Pengelolaan masalah kesehatan

Pengelolaan informasi

Introspeksi diri dan pengembangan diri

Etika moral, medikolegal, dan profesionalisme serta keselamatan pasien

Researcher, yang berlandaskan tauhid, tawazun, shumuli, ihsan, maqosid al-shariat, ijtima`i, thalab al-ilmi, adab, akhlak, takwa, muhasabat, amanat, tazkiyat al-nafs.

Five Stars Doctor (Care Provider, Decision Maker, Manager, Communicator, dan Community Leader)

Jadi, dapat disimpulkan bahwa seorang dokter muslim harus meneladani sifat-sifat utama Rasulullah SAW dalam praktiknya, memiliki budaya etos kerja profesional berlandaskan akhlaqul karimah, dan tentunya memenuhi kompetensi yang telah ditentukan.

Seorang dokter muslim adalah seorang muslim yang prilaku dan sikapnyalah yang akan menjadi teladan pasiennya, sehingga keteladanan paling utama yaitu Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam, apapun profesi dan jabatan seorang muslim. Akhlak seorang dokter muslim ialah akhlak seorang muslim yang menjunjung tinggi adab Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam tersebut sebagai teladan yang sempurna dan akhlak Beliau disarikan dari Al-Qur’an itu sendiri sebagai pedoman hidup seorang muslim.

Sebagai hamba Allah, seorang dokter muslim harus mempunyai tujuan hidup: “Hasanah fid-dunya dan hasanah fil-akhirah”. Ia semata- mata mengabdi kepada Allah (QS. Al-An’am: 112) dengan menjauhi segala larangan (QS. Al Imran: 110) dan mematuhi semua perintah Allah, rasul- Nya dan Ulil Amri. Seorang dokter muslim juga harus mampu mengobati penyakit jasmani, rohani, sosial serta gangguan pada iman dan Islam pasiennya.

Etika/adab yang harus dimiliki oleh dokter muslim menurut Zuhair Ahmad al-Sibai dan Muhmmad Ali al-Bar dalam karyanya Al- Thabib ,

(6)

Adabuhu wa Fiqhuh (Dokter, Etika dan Fikih Kedokteran), antara lain dikemukakan bahwa dokter muslim harus berkeyakinan atas kehormatan profesi, menjernihkan nafsu, lebih mendalami ilmu yang dikuasainya, menggunakan metode ilmiah dalam berfikir, kasih sayang, benar dan jujur, rendah hati, bersahaja, dan mawas diri.

Seorang dokter muslim harus mampu mengadakan pendekatan kepada masyarakat. Pasien yang sakit adalah mahluk sosial yang merupakan bagian dari suatu komunitas yang sakit. Oleh karenanya, seorang dokter muslim tidak boleh hanya melihat seseorang penderita secara mikro (individual), melainkan juga harus melihatnya dalam skala makro (ingat konsep biopsikososiokultural dan relegius).

Seorang dokter muslim harus menyadari dan menginsyafi bahwa mengobati orang sakit karena Allah, adalah suatu amal yang amat tinggi nilainya. Dengan demikian, ia telah melaksanakan dakwah Islam, bahwa Allah-lah yang menurunkan penyakit dan Dia pula yang menurunkan obatnya. Dokter hanya dapat mengenali jenis penyakit dan menuliskan resep, namun hanya Allah jualah yang menyembuhkan. Seorang dokter muslim menghilangkan anggapan bahwa dialah yang men yembuhkan pasiennya.

Dengan demikian, seorang dokter muslim harus menyadari bahwa ia adalah khalifah Allah dalam pengobatan yang senantiasa berlaku sopan kepada semua pasiennya dan selalu mendoakan agar Allah memberikan kesembuhan kepada pasien yang ditanganinya.

Meskipun sudah banyak penulis, alim maupun pakar kedokteran muslim menyampaikan karakteristik atau ciri dokter muslim, namun sampai saat ini belum ada kesepakatan mengenai rumusan tertulis dokter muslim yang disetujui oleh segenap persatuan dokter muslim baik ditingkat nasional, regional maupun internasional. Menurut Majid Ramadhan (2004) dalam bukunya “Karakteristik Dokter Muslim”, ciri dokter yang diharapkan dapat menanggung amanat juga kekahalifahan adalah :

1. Aqidahnya benar

2. Ikhlas dan tekun dalam kerjanya

(7)

3. Maksimal dalam spesialisasi profesinya

4. Jujur dalam perkataan dan perbuatan

5. Punya komitment untuk selalu dapat bermanfaat bagi manusia

6. Pemalu, jujur dan menjaga rahasia

7. Peka dan penyanyang

8. Ikut merasakan rasa sakit pasien (empati) dan membangun optimisme

pada pasien

9. Rendah hati, tidak sombong dan ramah

10. Tidak melebih-lebihkan ongkos dan meringankan yang kesulitan 11. Berpenampilan indah

12. Menasehati pasiennya, dengan menyuruh kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran.

Sifat-sifat atau karakter dokter muslim seperti tersebut di atas juga banyak ditulis oleh ahli lain, antara lain seperti yang dinyatakan oleh Zuhair Ahmad Assi Ba’i dalam buku “Dokter-dokter, Bagaimana Ahlakmu”(Gema Insani Press) atau juga oleh Sahid Athar dalama buku “Islam dan Etika Kedokteran” (PSKI UMY).

VIII. Referensi

Ali Akbar, 1988, Etika Kedokteran dalam Islam, Pustaka Antara, Jakarta.

Majid Ramadhan, 2004, Karakteristik Dokter Muslim, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta.

Shahid Athar, 2001, Islam dan Etika Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Muhamadiyah Yogyakarta.

Tharmizi Taher, 2003, Medical Ethics, Manual Praktis Etika Kedokteran untuk Mahasiswa, Dokter dan Tenaga Kesehatan, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Zuhair Ahmad Assi Ba’i, 1996, Dokter-dokter Bagaimana Ahlakmu, Gema Insani Press, Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

Prinsip kerjanya adalah larutan berwarna ungu yang merupakan hasil dari reaksi antara Prinsip kerjanya adalah larutan berwarna ungu yang merupakan hasil dari reaksi antara gugus indol

Proses penguapan komponen zat ini dilakukan dengan pemanasan pada labu destilasi sehingga ini dilakukan dengan pemanasan pada labu destilasi sehingga komponen zat

Hasil dari studi lapangan menyebutkan bahwa: (1) Proses pelaksanaan pembangunan jalan pada Ruas Widang-Gresik-Surabaya meliputi survei, pembongkaran jalan lama, penyiapan

•Waktu yang digunakan untuk mengambil bagian dalam proyek mengurangi waktu untuk tugas normal. •Karyawan mempunyai

T/nsil merupa)an /rgan limfai) se)under yang diperlu)an unu)  diferensiasi dan pr/liferasi limf/si yang sudah disensiisasi. T/nsil mempunyai dua fungsi, yaiu

te!ah mereka !akukan den.an men&eritakan te!ah mereka !akukan den.an men&eritakan kemba!i aa an..

peningkatan pada tahun 2010, namun ratio hutang atas harta PT Multistrada Arah Sarana Tbk lebih baik dari pada PT Gajah Tunggal Tbk dan PT Goodyear Indonesia Tbk dikarenakan

Pendidikan, Pelayanan, dan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap peningkatan penerimaan Pajak Pertambahan Nilai di Kantor