• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Biokimia Dasar Susu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Praktikum Biokimia Dasar Susu"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA DASAR

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA DASAR

ACARA VIII

ACARA VIII

SUSU

SUSU

Disusun oleh Disusun oleh Kelompok XXI Kelompok XXI Z Zuullffi i NNuur r AA..RR.. PPTT//0066222277 F

Faarrkkhhaan n IInnssaannii PPTT//0066336655 N

Nuurraaddiittyyaa PPTT//0066336666 D

Diinni i DDwwi i LLuuddffiiaannii PPTT//0066338844  Akhyadi

 Akhyadi Daud S. SDaud S. Silalahiilalahi PT/0640PT/064044  Asisten

 Asisten : Dimas H: Dimas Hand Vidyand Vidya Pradipa Pradiptata

LABORATORIUM BIOKIMIA NUTRISI LABORATORIUM BIOKIMIA NUTRISI BAGIAN NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK BAGIAN NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK

FAKULTAS PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS GADJAH MADA UNIVERSITAS GADJAH MADA

 YOGYAKARTA  YOGYAKARTA

2013 2013

(2)

ACARA VIII ACARA VIII SUSU SUSU Tujuan Praktikum Tujuan Praktikum Tuju

Tujuan an prakpraktikutikum m sussusu u adaadalah lah mengmengetahetahui ui butbutir-bir-butir lemak utir lemak daldalam am sussusu, u, pHpH susu, penggumpalan kasein, senyawa-senyawa yang terdapat di dalam susu, dan susu, penggumpalan kasein, senyawa-senyawa yang terdapat di dalam susu, dan sifat-sifat dari senyawa susu.

sifat dari senyawa susu.

Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka

Menurut Poedjiadi (1995), susu merupakan suatu sekresi kelenjar susu dari yang Menurut Poedjiadi (1995), susu merupakan suatu sekresi kelenjar susu dari yang sedang laktasi atau ternak yang sedang laktasi, dan dilakukan pemerahan dengan sedang laktasi atau ternak yang sedang laktasi, dan dilakukan pemerahan dengan sempurna, tidak termasuk kolostrum serta tidak ditambah dan dikurangi oleh suatu sempurna, tidak termasuk kolostrum serta tidak ditambah dan dikurangi oleh suatu ko

kompomponenen. n. MenMenuruurut t TilTillmalman n (1(199998), 8), bebebeberarapa pa fakfaktor tor yayang ng dadapat pat memmempepengngaruaruhihi komp

komposisosisi i susu adalah susu adalah banbangsa gsa dan dan indindividividu u sapsapi, i, perperiode pemerahiode pemerahan an konkondisi disi sapsapi,i, pakan, dan penyakit.

pakan, dan penyakit. Menurut kandunga

Menurut kandungan lemak n lemak dan protein, susu dan protein, susu dibedadibedakan menjadi dua, kan menjadi dua, yaitu susuyaitu susu kaya kadar lemak dan protein tinggi, seperti susu ikan paus, kelinci, dan anjing laut, dan kaya kadar lemak dan protein tinggi, seperti susu ikan paus, kelinci, dan anjing laut, dan susu miskin kadar lemak dan protein rendah, seperti susu sapi, kambing, domba, kuda, susu miskin kadar lemak dan protein rendah, seperti susu sapi, kambing, domba, kuda, kerbau, dan manusia. Susu merupakan emulsi lemak dalam air yang mengandung kerbau, dan manusia. Susu merupakan emulsi lemak dalam air yang mengandung garam-garam mineral, gula, dan protein. Komposisi kimia utama susu adalah air dan garam-garam mineral, gula, dan protein. Komposisi kimia utama susu adalah air dan lemak. Air berfungsi sebgai pelarut, lemak susu menentukan rasa susu. Lemak susu lemak. Air berfungsi sebgai pelarut, lemak susu menentukan rasa susu. Lemak susu berbentuk butir-butir sangat kecil yang disebut globula. Tiap butir lemak dikelilingi oleh berbentuk butir-butir sangat kecil yang disebut globula. Tiap butir lemak dikelilingi oleh selaput protein yang dapat memelihara kestabilan emulsi lemak dalam susu. Globula ini selaput protein yang dapat memelihara kestabilan emulsi lemak dalam susu. Globula ini menentukan proses pemisahan susu,

menentukan proses pemisahan susu, churning churning , pembuatan keju, dan penggumpalan, pembuatan keju, dan penggumpalan susu atau krim (Soeparno, 2001).

susu atau krim (Soeparno, 2001).

Protein susu terdiri dari 80% kasein, 18% laktalbumin, dan 0,05% hingga 0,07% Protein susu terdiri dari 80% kasein, 18% laktalbumin, dan 0,05% hingga 0,07% laktoglobulin. Kasein merupakan substansi yang berwarna putih kekuningan didapat laktoglobulin. Kasein merupakan substansi yang berwarna putih kekuningan didapat dalam kombinasi dengan Ca sebagai kalsium. Kasein dapat diendapkan dengan dalam kombinasi dengan Ca sebagai kalsium. Kasein dapat diendapkan dengan asam-asam encer, dan alkohol. Penggunaan kasein dalam makanan adalah sebagai pengikat asam encer, dan alkohol. Penggunaan kasein dalam makanan adalah sebagai pengikat

(3)

pada sosis dan unsur utama pembuatan makanan bayi. Karbohidrat utama pada susu pada sosis dan unsur utama pembuatan makanan bayi. Karbohidrat utama pada susu adalah laktosa yang tersusun atas glukosa dan galaktosa. Kemanisannya

adalah laktosa yang tersusun atas glukosa dan galaktosa. Kemanisannya 11// 6

6 kemanisankemanisan

sukr

sukrosa. osa. SusSusu u merumerupakapakan n sumbsumber er utamutama a minemineral ral potapotassiussium, m, kalskalsium, ium, magnmagnesiuesium,m, klorida, fosfor, dan sulfur (Poedjiadi, 1995).

klorida, fosfor, dan sulfur (Poedjiadi, 1995).

Menurut Nurwantoro dan Abbas (1997), faktor-faktor yang mempengaruhi susu Menurut Nurwantoro dan Abbas (1997), faktor-faktor yang mempengaruhi susu adalah jenis ternak yang

adalah jenis ternak yang diperah waktu pemerahan, makanan ternak, penyakit, musim,diperah waktu pemerahan, makanan ternak, penyakit, musim, dan umur sapi. Menurut Soeparno (2001), faktor yang mempengaruhi komposisi susu dan umur sapi. Menurut Soeparno (2001), faktor yang mempengaruhi komposisi susu adalah yang pertama faktor keturunan. Perbedaan komposisi terutama pada kadar  adalah yang pertama faktor keturunan. Perbedaan komposisi terutama pada kadar  lemaknya yang bervariasi secara luas. Kadar lemak yang tinggi biasanya diikuti dengan lemaknya yang bervariasi secara luas. Kadar lemak yang tinggi biasanya diikuti dengan kenaikan protein, sedangkan kadar mineral dan laktosa relatif konstan. Faktor kedua kenaikan protein, sedangkan kadar mineral dan laktosa relatif konstan. Faktor kedua adalah faktor makanan. Jumlah makanan yang diberikan akan mempengaruhi jumlah adalah faktor makanan. Jumlah makanan yang diberikan akan mempengaruhi jumlah prod

produksi uksi susususu. . SapSapi i mempmempunyaunyai i keckecendenderunerungan gan untuntuk uk mengmenghasihasilkan lkan sussusu u dendengangan komposisi yang konstan terutama protein dan mineral, sehingga yang terpengaruh oleh komposisi yang konstan terutama protein dan mineral, sehingga yang terpengaruh oleh makanan adalah hasil atau jumlah produk. Faktor ketiga adalah faktor iklim. Kadar  makanan adalah hasil atau jumlah produk. Faktor ketiga adalah faktor iklim. Kadar  lemak dan protein sangat dipengaruhi oleh iklim. Pada musim dingin, kadar lemak tinggi lemak dan protein sangat dipengaruhi oleh iklim. Pada musim dingin, kadar lemak tinggi dibandingkan dengan musim panas.

dibandingkan dengan musim panas.

Menutur Silalahi (2006), kasein adalah zat yang digunakan sebagai stabilisator  Menutur Silalahi (2006), kasein adalah zat yang digunakan sebagai stabilisator  emu

emulsi lsi air air susususu. . KasKasein ein merumerupakpakan an proproteidteida a fosffosfor or yanyang g dijdijumpaumpai i daladalam m endendapaapann koloida air susu. Kasein merupakan hasil pengolahan susu yang larut dalam larutan koloida air susu. Kasein merupakan hasil pengolahan susu yang larut dalam larutan alk

alkali ali dadan n asasam am pepekatkat, , memengngenendap dap dadalam lam asasam am lemlemakak, , dadan n tidtidak ak larlarut ut dadalam lam airair.. Men

Menururut ut ShShididdiedieqy qy (2(200004), 4), kakasesein in mermerupupakakan an prprototein ein terterbesbesar ar dadalam lam sussusu u yayangng menc

mencapaapai i 80%. 80%. KasKasein ein terdterdiri iri dari dari bebbeberaperapa a frakfraksi si sepseperti erti α-kaα-kaseinsein, , β-kaβ-kaseinsein, , dandan kappa-kasein. Kasein merupakan salah satu komponen organik yang melimpah dalam kappa-kasein. Kasein merupakan salah satu komponen organik yang melimpah dalam susu bersama lemak dan laktosa.

susu bersama lemak dan laktosa.  Air susu y

 Air susu yang dihasang dihasilkan selailkan selama empat hma empat hingga 5 haingga 5 hari pertama pri pertama pada waktu ada waktu laktasilaktasi disebut kolostrum. Kandungan garamnya lebih tinggi terutama Na dan Cl. Mulai hari disebut kolostrum. Kandungan garamnya lebih tinggi terutama Na dan Cl. Mulai hari kelima dan seterusnya, kadar lemak dan protein akan naik, sedangkan kadar laktosa kelima dan seterusnya, kadar lemak dan protein akan naik, sedangkan kadar laktosa semakin berkurang. Faktor yang mempengaruhi komposisi susu adalah pemerahan. semakin berkurang. Faktor yang mempengaruhi komposisi susu adalah pemerahan. Prosedur pemerahan sangat mempengaruhi kadar lemak, sedangkan kadar protein dan Prosedur pemerahan sangat mempengaruhi kadar lemak, sedangkan kadar protein dan lakt

laktosa osa tidatidak k terpterpengaengaruhruh. . KadKadar ar lemalemak k jugjuga a dipedipengangaruhruhi i inteinterval rval dardari i pemepemerahrahan.an. Interval yang lebih lama dapat menurunkan kadar lemak pada pemerahan berikutnya. Interval yang lebih lama dapat menurunkan kadar lemak pada pemerahan berikutnya.

(4)

Fa

Faktktor or seselanlanjutjutnynya a adaadalah lah pepengngaruaruh h umumur ur sasapi. pi. SeSemakmakin in tua tua sasapi, pi, aiair r sussusu u yayangng dihasilkan akan mengandung kadar lemak semakin kecil, sedangkan komposisi susu dihasilkan akan mengandung kadar lemak semakin kecil, sedangkan komposisi susu dan sifat unsur-unsur lain tidak memperlihatkan perubahan akibat umur sapi. Faktor  dan sifat unsur-unsur lain tidak memperlihatkan perubahan akibat umur sapi. Faktor  selanjutnya adalah waktu pemerahan. Waktu pagi, kadar lemak 0,5% hingga 2% lebih selanjutnya adalah waktu pemerahan. Waktu pagi, kadar lemak 0,5% hingga 2% lebih banyak dibandi

banyak dibanding siang hari. ng siang hari. PemerahPemerahan tiga an tiga hingga empat kali sehari hingga empat kali sehari kadar lemaknyakadar lemaknya lebih tinggi dibanding dua kali sehari (Soeparno, 2001).

lebih tinggi dibanding dua kali sehari (Soeparno, 2001).

Susu segar mempunyai pH 6,5 hingga 6,6 (bersifat agak asam). Keasaman susu Susu segar mempunyai pH 6,5 hingga 6,6 (bersifat agak asam). Keasaman susu segar berhubungan dengan fosfat susu, protein (kasein dan albumin), serta sejumlah segar berhubungan dengan fosfat susu, protein (kasein dan albumin), serta sejumlah kecil CO

kecil CO22 dan sifat yang terdapat pada susu. Berat jenis susu sekitar 1,027 hinggadan sifat yang terdapat pada susu. Berat jenis susu sekitar 1,027 hingga

1,035. Semakin banyak lemak susu, semakin rendah berat jenisnya. Semakin banyak 1,035. Semakin banyak lemak susu, semakin rendah berat jenisnya. Semakin banyak prosentase padatan bukan lemak, semakin berat susu tersebut. Susu segar mempunyai prosentase padatan bukan lemak, semakin berat susu tersebut. Susu segar mempunyai ras

rasa a agagak ak mamanisnis.. Flavour Flavour  yayang ng khkhas as papada da sususu su memmempupunynyai ai huhubunbungan gan dedengnganan kandungan laktosa yang tinggi dan klorida yang relatif rendah (Tillman, 1998).

kandungan laktosa yang tinggi dan klorida yang relatif rendah (Tillman, 1998). Menu

Menurut rut SoeSoeparnparno o (20(2001), 01), warnwarna a sussusu u putputih ih kebkebiru-iru-birubiruan an yanyang g disdisebabebabkankan pemantulan cahaya oleh globula lemak yang terdispersi, kalsium kaseinat, dan fosfat pemantulan cahaya oleh globula lemak yang terdispersi, kalsium kaseinat, dan fosfat koloidal. Susu yang dihilangkan atau kadar lemaknya rendah, warna kebiru-biruan lebih koloidal. Susu yang dihilangkan atau kadar lemaknya rendah, warna kebiru-biruan lebih tamp

tampak. ak. KarKaroten oten menymenyebabebabkan kan susu susu berwberwarna arna kunkuning, ing, teruterutama tama untuntuk uk susu susu yanyangg kand

kandungaungan n lemalemaknya knya tintinggi. ggi. MenMenurut urut AdrAdriani iani (200(2006), 6), tingtingginyginya a proproduksduksi i dan dan kadakadar r  lema

lemak k sansangat gat berhberhubunubungan gan eraerat t dendengan gan kankandundungan gan asaasam m proppropionaionate te sertserta a bakbakteriteri propionic acid, seperti

propionic acid, seperti Bacteroides amylophilusBacteroides amylophilus dandan Succinomonas amylolitica.Succinomonas amylolitica.

Titik beku susu adalah -0,55°C dengan kisaran 0,5°C hingga -0,6°C. pembekuan Titik beku susu adalah -0,55°C dengan kisaran 0,5°C hingga -0,6°C. pembekuan susu

susu mempengmempengaruhiaruhi flavour flavour  sussusu. u. RaRasa sa sususu su akakan an memenjanjadi di tawtawar ar seseteltelah ah susususu dibekukan dan mencair. Titik didih susu sedikit lebih tinggi dari air, sebab susu lebih dibekukan dan mencair. Titik didih susu sedikit lebih tinggi dari air, sebab susu lebih be

berarat t dadariripapada da aiair. r. SuSusu su dedengngan an kekeasasamaman an titingnggi gi akakan an memengnggugumpmpal al apapababililaa di

dipanpanaskaskan an ataatau u dirdirebebusus, , disdisebaebabkbkan an adadananya ya prprototein ein sussusu u (ka(kasesein in dadan n albalbumumin)in) (Soeparno, 2001).

(Soeparno, 2001).

Perubahan setelah pemerahan adalah perubahan fisik susu yang baru diperah Perubahan setelah pemerahan adalah perubahan fisik susu yang baru diperah mempunyai suhu sekitar suhu tubuh. Lamanya waktu setelah pemerahan, suhu susu mempunyai suhu sekitar suhu tubuh. Lamanya waktu setelah pemerahan, suhu susu berangsur-angsur turun mendekati suhu kamar yang lebih rendah. Penurunan suhu berangsur-angsur turun mendekati suhu kamar yang lebih rendah. Penurunan suhu me

mengngakakibibatatkakan n kokonsnsenentrtrasasi i lelemamak k sususu su memenjnjadadi i lelebibih h papadadat, t, beberarat t jejeninis s susususu men

(5)

adalah perubahan mikrobiologi. Susu merupakan media yang baik bagi pertumbuhan adalah perubahan mikrobiologi. Susu merupakan media yang baik bagi pertumbuhan mikroorganisme sesudah pemerahan apabila dibiarkan begitu saja dengan penanganan mikroorganisme sesudah pemerahan apabila dibiarkan begitu saja dengan penanganan ya

yang ng titidadak k babaikik, , mamaka ka pepertrtumumbbuhuhan an mimikrkroooorgrgananisisme me akakan an cecepapat t ssekekalali i dadann men

mengagakibkibatatkan kan kerkerususakakan an papada da sususu. su. PePerurubahbahan an kimkimia ia sussusu u beberkarkaitaitan n dedengnganan perubahan mikroorganisme (Tillman, 1998).

(6)

Materi dan Metode Materi dan Metode

Materi Materi Alat.

Alat. Alat-alat yang digunakan pada praktikum susu  Alat-alat yang digunakan pada praktikum susu adalah tabung reaksi, pipetadalah tabung reaksi, pipet tetes, pembakar spirtus, korek api, penjepit, gelas ukur, corong, spatula, kertas saring, tetes, pembakar spirtus, korek api, penjepit, gelas ukur, corong, spatula, kertas saring, indikator pH, droplet, kertas minyak, gelas benda dan mikroskop.

indikator pH, droplet, kertas minyak, gelas benda dan mikroskop. Bahan.

Bahan. Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum susu adalah susu segar,Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum susu adalah susu segar, susu basi, asam asetat 2%, KOH 10% atau NaOH 40%, CuSO

susu basi, asam asetat 2%, KOH 10% atau NaOH 40%, CuSO 44 0,1%, formaldehid0,1%, formaldehid

encer, H

encer, H22SOSO44 pekat, HgSOpekat, HgSO44 1%, NaNO1%, NaNO33, HNO, HNO33, reagent benedict, asam asetat glasial,, reagent benedict, asam asetat glasial,

fenilhidrazin padat, Na-asetat, NH

fenilhidrazin padat, Na-asetat, NH44OH, K-oksalat, ammonium molibdat, dan eter.OH, K-oksalat, ammonium molibdat, dan eter.

Metode Metode Mel

Melihaihat t butbutirairan n lemlemak.ak. SeSetetetetes s sususu su sesegagar r didililihahat t di di babawawah h mimikrkrososkokop,p, kemudian diamati dan digambar di lembar kerja praktikum.

kemudian diamati dan digambar di lembar kerja praktikum. Pengukuran pH.

Pengukuran pH. Kertas pH dimasukkan ke dalam susu segar dan susu yangKertas pH dimasukkan ke dalam susu segar dan susu yang sudah lama yang ditempatkan di droplet, kemudian dicatat pH susu masing-masing. sudah lama yang ditempatkan di droplet, kemudian dicatat pH susu masing-masing.

Penggumpalan kasein.

Penggumpalan kasein. Tabung reaksi diisi 10 ml susu dan setetes demi setetesTabung reaksi diisi 10 ml susu dan setetes demi setetes asam asetat 2% sampai menggumpal, kemudian gumpalan disaring untuk P4 (uji reaksi asam asetat 2% sampai menggumpal, kemudian gumpalan disaring untuk P4 (uji reaksi protein) dan P5a (preparasi). Filtratnya untuk P5e dan P5f.

protein) dan P5a (preparasi). Filtratnya untuk P5e dan P5f. Sifat-sifat kasein (uji reaksi protein).

Sifat-sifat kasein (uji reaksi protein). Uji biuret.

Uji biuret. Gumpalan kasein (P3) ditambah 2 ml KOH 10% atau NaOH 40% danGumpalan kasein (P3) ditambah 2 ml KOH 10% atau NaOH 40% dan beberapa tetes CuSO

beberapa tetes CuSO44 0,1%, kemudian dicampur dan diamati warnanya.0,1%, kemudian dicampur dan diamati warnanya.

Uji

Uji hophopskiskin n colcole.e. Gumpalan kasein (P3) ditambah 1 ml larutan formaldehidGumpalan kasein (P3) ditambah 1 ml larutan formaldehid encer dan 1 ml H

encer dan 1 ml H22SOSO44 pekat, lalu digojog dan diamati warnanya.pekat, lalu digojog dan diamati warnanya.

Uji millon.

Uji millon. Gumpalan kasein (P3) ditambah 1 ml HgSOGumpalan kasein (P3) ditambah 1 ml HgSO44 1%, lalu dipanaskan1%, lalu dipanaskan

sel

selama ama 10 10 menimenit t dan segera didingdan segera didinginkainkan, n, kemukemudian ditambdian ditambah ah 5 5 tetetetes s NaNNaNOO33, lalu, lalu

dipanaskan selama 10 menit. dipanaskan selama 10 menit.

Uji xantoprotein.

Uji xantoprotein. Gumpalan kasein (P3) ditambah 1 ml HNOGumpalan kasein (P3) ditambah 1 ml HNO33 pekat, kemudianpekat, kemudian

dipanaskan dan didinginkan, lalu diamati warnanya. dipanaskan dan didinginkan, lalu diamati warnanya.

(7)

Uji terhadap sifat-sifat kasein Uji terhadap sifat-sifat kasein

Preparasi.

Preparasi. Filtrat kasein (P3) dipanaskan, kemudian disaring dan dibagi menjadiFiltrat kasein (P3) dipanaskan, kemudian disaring dan dibagi menjadi dua untuk diuji benedict dan osazon.

dua untuk diuji benedict dan osazon.

Uji daya mereduksi (uji benedict).

Uji daya mereduksi (uji benedict). Tabung reaksi diisi dengan 1 ml filtrat hasilTabung reaksi diisi dengan 1 ml filtrat hasil preparasi, kemudian ditambah 1 ml reagen benedict dan dipanaskan.

preparasi, kemudian ditambah 1 ml reagen benedict dan dipanaskan. Uji osazon.

Uji osazon. Filtrat hasil preparasi ditambah dengan 10 tetes Filtrat hasil preparasi ditambah dengan 10 tetes asam asetat glasialasam asetat glasial dan

dan sedisedikit kit fenifenilhidlhidrazrazina ina padpadat at ditaditambah mbah Na-aNa-asetasetat, t, lalu lalu dipadipanasknaskan an dan dan disdisarinaring.g. Dipanaskan dalam air mendidih selama 30 menit, kemudian diamati pada mikroskop. Dipanaskan dalam air mendidih selama 30 menit, kemudian diamati pada mikroskop.

Uj

Uji i kakalslsiuium m dadan n phphososphphoror.. FiFiltltrarat t kakasesein in (P(P3) 3) diditatambmbah ah NHNH44OHOH, , lalalulu

di

dipanpanaskaskan an dadan n disdisararinging. . HaHasil sil enendapdapan an ditditambambah ah dedengngan an asasam am asasetetat at enencercer,, kemudian disaring untuk diperoleh filtrat (5d) dibagi menjadi dua. Filtrat 5d ditambah 3 kemudian disaring untuk diperoleh filtrat (5d) dibagi menjadi dua. Filtrat 5d ditambah 3 tetes kalium oksalat. Filtrat 5d ditambah 1 tetes HNO

tetes kalium oksalat. Filtrat 5d ditambah 1 tetes HNO 33 pekat dan 3 tetes ammoniumpekat dan 3 tetes ammonium

molibdat, lalu dipanaskan hingga terbentuk endapan. molibdat, lalu dipanaskan hingga terbentuk endapan.

Uji phosphor.

Uji phosphor. Gumpalan kasein (P3) ditambah 1 tetes HNOGumpalan kasein (P3) ditambah 1 tetes HNO33 pekat dan 3 tetespekat dan 3 tetes

ammonium molibdat, lalu dipanaskan hingga terbentuk endapan. ammonium molibdat, lalu dipanaskan hingga terbentuk endapan.

Uj

Uji i nonoda da lelemamak.k. GuGumpmpalaalan n kakaseisein n (P(P3) 3) ditditambambah ah 3 3 hinhingggga a 4 4 tetetes tes eteter,er, diteteskan dalam droplet, kemudian diusapkan dengan kertas minyak, lalu diamati noda diteteskan dalam droplet, kemudian diusapkan dengan kertas minyak, lalu diamati noda pada kertas.

(8)

Hasil dan Pembahasan Hasil dan Pembahasan

Melihat butiran lemak.

Melihat butiran lemak. Tujuan dari pengujian ini adalah mengetahui kandunganTujuan dari pengujian ini adalah mengetahui kandungan lemak pada susu. Hasil yang diperoleh ketika setetes susu diletakkan pada gelas obyek lemak pada susu. Hasil yang diperoleh ketika setetes susu diletakkan pada gelas obyek dan diamati di bawah mikroskop adalah sebagai berikut.

dan diamati di bawah mikroskop adalah sebagai berikut.

Gambar 1. Butiran susu Gambar 1. Butiran susu

Menurut Hardoyo (2012), gambar butiran susu dengan perbesaran 450 kali memiliki Menurut Hardoyo (2012), gambar butiran susu dengan perbesaran 450 kali memiliki gambar sebagai berikut.

gambar sebagai berikut.

Gambar 2. Butiran susu Gambar 2. Butiran susu Buti

Butiran ran lemalemak k pada pada susu susu merumerupakpakan an jenijenis s lemalemak k trigtrigliseliserida rida dan dan kolekolestersterol.ol. Lemak tersebut terdapat sebagai emulsi kasar, sehingga terlihat seperti butiran yang Lemak tersebut terdapat sebagai emulsi kasar, sehingga terlihat seperti butiran yang be

bersrsamama a kakasesein in memeninimbmbululkakan n wawarnrna a puputitih h papada da susususu. . WaWarnrna a sususu su yayang ng puputitihh disebabkan pemantulan cahaya oleh globula lemak yang terdispersi, kalsium kaseinat, disebabkan pemantulan cahaya oleh globula lemak yang terdispersi, kalsium kaseinat, dan fosfat koloidal (Soeparno, 2001).

dan fosfat koloidal (Soeparno, 2001). Penguk

Pengukuran uran pH.pH. TujTujuan uan pengpengukurukuran an pH pH adaadalah lah menmengetagetahui hui pH pH padpada a susususu.. Berdasarkan uji yang telah dilakukan, ternyata susu segar yang dimasuki kertas pH Berdasarkan uji yang telah dilakukan, ternyata susu segar yang dimasuki kertas pH memilki pH 6,7, sedangkan susu basi yang dimasuki kertas pH memiliki pH 5,9.

(9)

Menurut Tillman (1998), susu segar memiliki pH antara 6,5 hingga 6,6 (bersifat Menurut Tillman (1998), susu segar memiliki pH antara 6,5 hingga 6,6 (bersifat agak asam). Keasaman susu segar berhubungan dengan fosfat susu, protein (kasein agak asam). Keasaman susu segar berhubungan dengan fosfat susu, protein (kasein dan albumin), serta CO

dan albumin), serta CO22 yang terkandung di dalam susu. Menurut Widodo (2003),yang terkandung di dalam susu. Menurut Widodo (2003),

ap

apababila ila pH pH sususu su memenynyimpimpanang g dadari ri anangkgka a nonormarmal, l, berberartarti i adada a bahbahan-an-babahan han yayangng menyeba

menyebabkan pH bkan pH menyimpanmenyimpang (misalnya asam g (misalnya asam laktat yang terbentuk dari laktat yang terbentuk dari laktosa susulaktosa susu oleh kegiatan bakteri murni pada susu) yang dihasilkan oleh aktivitas mkrobia atau oleh kegiatan bakteri murni pada susu) yang dihasilkan oleh aktivitas mkrobia atau enzim.

enzim.

Penggumpalan kasein.

Penggumpalan kasein. Tujuan dari penggumpalan kasein adalah mengetahuiTujuan dari penggumpalan kasein adalah mengetahui ad

adananya ya prproteotein in papada da sususu, su, yayaitu itu kaskaseinein. . PrPrinsinsip ip kekerjarjanynya a adadalalah ah gugumpampalan lan yayangng terbentuk menandakan adanya kasein di dalam susu. Hasil yang diperoleh ketika susu terbentuk menandakan adanya kasein di dalam susu. Hasil yang diperoleh ketika susu segar yang ditetesi asam asetat 2%, ternyata menghasilkan gumpalan.

segar yang ditetesi asam asetat 2%, ternyata menghasilkan gumpalan. Penamba

Penambahan asam asetat han asam asetat glasial untuk mengikat asam oleh glasial untuk mengikat asam oleh basa dalam larutanbasa dalam larutan kase

kasein. in. PenPenambaambahan han asaasam m asetasetat at adaadalah lah untuntuk uk menmenggumggumpalkpalkan an kasekasein in padpada a titititikk isolistriknya (Rarasanti, 2011).

isolistriknya (Rarasanti, 2011).

Sifat-sifat kasein (uji reaksi protein) Sifat-sifat kasein (uji reaksi protein)

Uji biuret.

Uji biuret. Tujuan uji reaksi protein adalah mengetahui adanya ikatan peptideTujuan uji reaksi protein adalah mengetahui adanya ikatan peptide pada protein susu. Prinsip kerjanya adalah terbentuk cincin ungu yang merupakan CuN pada protein susu. Prinsip kerjanya adalah terbentuk cincin ungu yang merupakan CuN hasil dari reaksi antara Cu dari CUSO

hasil dari reaksi antara Cu dari CUSO44 dan N dari peptida protein. Hasil yang diperolehdan N dari peptida protein. Hasil yang diperoleh

ketika gumpalan kasein yang ditambah dengan NaOH 40% dan CuSO

ketika gumpalan kasein yang ditambah dengan NaOH 40% dan CuSO 44 0,1% ternyata0,1% ternyata

didapati cincin ungu. didapati cincin ungu.

Menu

Menurut rut OphOphart art (200(2003), 3), timbtimbulnyulnya a warwarna na ungungu u padpada a permpermukaukaan an dikadikarenrenakanakan larutan peptida dapat bereaksi dengan Cu

larutan peptida dapat bereaksi dengan Cu 2+2+ membentuk kompleks ungu dalam suasanamembentuk kompleks ungu dalam suasana

basa. Fungsi penambahan

basa. Fungsi penambahan NaOH adalah NaOH adalah untuk mencegah terjadinya endapan untuk mencegah terjadinya endapan Cu(OH)Cu(OH) 22

da

dan n memememecacah h ikikatatan an prprototeiein n agagar ar teterbrbenentutuk k ururea ea sesebabagagai i kakatatalilisasatotor r ununtutukk mempercepat reaksi. Larutan CuSO

mempercepat reaksi. Larutan CuSO44 yang ditambahkan berfungsi sebagai donor Cuyang ditambahkan berfungsi sebagai donor Cu2+2+

yang kemudian akan bereaksi dan membentuk kompleks ungu dengan reaksi sebagai yang kemudian akan bereaksi dan membentuk kompleks ungu dengan reaksi sebagai berikut (Ophart, 2003).

berikut (Ophart, 2003).

2CO(NH

2CO(NH22))22 → CONH→ CONH22-NH-CONH-NH-CONH22 (biuret) + NH(biuret) + NH33

CuSO

CuSO44 + 2H+ 2H22O → Cu(OH)O → Cu(OH)22 + H+ H22SOSO44

Cu(OH)

(10)

Uji hopskin cole.

Uji hopskin cole. Bertujuan untuk mengetahui adanya asam amino triptophan.Bertujuan untuk mengetahui adanya asam amino triptophan. Prinsip kerjanya adalah larutan berwarna ungu yang merupakan hasil dari reaksi antara Prinsip kerjanya adalah larutan berwarna ungu yang merupakan hasil dari reaksi antara gugus indol dari asam amino tryptophan dan aldehid dari formaldehida. Hasil yang gugus indol dari asam amino tryptophan dan aldehid dari formaldehida. Hasil yang diperoleh ketika gumpalan kasein yang ditambah dengan formaldehid encer dan H

diperoleh ketika gumpalan kasein yang ditambah dengan formaldehid encer dan H 22SOSO44

pekat yang kemudian digojok ternyata menghasilkan larutan berwarna ungu. pekat yang kemudian digojok ternyata menghasilkan larutan berwarna ungu.

Endapan ungu yang diperoleh pada uji hopskin cole disebabkan oleh pereaksi Endapan ungu yang diperoleh pada uji hopskin cole disebabkan oleh pereaksi yang terdiri dari asam glioksilat (CHO.COOH) dalam H

yang terdiri dari asam glioksilat (CHO.COOH) dalam H 22SOSO44. Tryptophan adalah suatu. Tryptophan adalah suatu

asam amino heterosiklik yang mula-mula diperoleh dari hasil pencernaan kasein oleh asam amino heterosiklik yang mula-mula diperoleh dari hasil pencernaan kasein oleh cair

cairan an panpankrekreas. as. TrypTryptophtophan an akan akan berkberkondeondensasnsasi i dendengan gan aldaldehid ehid dendengan gan banbantuantuan asam kuat dan senyawa yang berwarna. Pada dasarnya reaksi hopskin cole memberi asam kuat dan senyawa yang berwarna. Pada dasarnya reaksi hopskin cole memberi hasil positif khas untuk gugus indol dalam protein (Poedjiadi, 1995).

hasil positif khas untuk gugus indol dalam protein (Poedjiadi, 1995). Uji

Uji millmillon.on. BertBertujuaujuan n untuuntuk k mengmengetahetahui ui adanadanya ya asaasam m aminamino o tirtirosinosin. . PrinPrinsipsip kerjanya adalah larutan berwarn

kerjanya adalah larutan berwarna merah a merah yang merupakan hasil dari yang merupakan hasil dari reaksi antara fenolreaksi antara fenol dari asam amino tirosin dan Hg dari HgSO

dari asam amino tirosin dan Hg dari HgSO44. Hasil yang diperoleh ketika gumpalan. Hasil yang diperoleh ketika gumpalan

kase

kasein in yanyang g ditaditambah dengan mbah dengan HgSHgSOO44 1% 1% yanyang g dipadipanasknaskan an dan dan didididinginginkan yangnkan yang

kemu

kemudian dian ditaditambah mbah NaNNaNOO33 dan dan dipdipanasanaskan kan kemkembali bali ternternyatyata a menmenghasghasilkailkan n warwarnana

merah pada larutan. merah pada larutan.

Menurut Ophart (2003), penambahan NaNO

Menurut Ophart (2003), penambahan NaNO33 menyebabkan terjadinya eksitasimenyebabkan terjadinya eksitasi

atau oksidasi Hg

atau oksidasi Hg++ menjadi Hgmenjadi Hg2+2+, dan asam amino tirosin ternitrasi, sehingga terjadi, dan asam amino tirosin ternitrasi, sehingga terjadi

reaksi pembentukan HgO yang berwarna merah (Ophart, 2003). reaksi pembentukan HgO yang berwarna merah (Ophart, 2003).

Uji xantoprotein.

Uji xantoprotein. Bertujuan untuk mengetahui adanya asam amino aromatik.Bertujuan untuk mengetahui adanya asam amino aromatik. Prinsip kerjanya adalah larutan berwarna kuning yang merupakan hasil nitrasi terhadap Prinsip kerjanya adalah larutan berwarna kuning yang merupakan hasil nitrasi terhadap benzene. HNO

benzene. HNO33 akan bereaksi dengan inti benzene, sehingga menghasilkan warnaakan bereaksi dengan inti benzene, sehingga menghasilkan warna

kuning. Hasil yang diperoleh ketika gumpalan kasein yang ditambah dengan HNO kuning. Hasil yang diperoleh ketika gumpalan kasein yang ditambah dengan HNO 33

pekat dan dipanaskan ternyata menghasilkan warna kuning pada larutan. pekat dan dipanaskan ternyata menghasilkan warna kuning pada larutan.

Reaksi yang terjadi pada uji xantoprotein menghasilkan derivat atau turunan nitro Reaksi yang terjadi pada uji xantoprotein menghasilkan derivat atau turunan nitro benzena berwarna kuning tua. Penambahan HNO

benzena berwarna kuning tua. Penambahan HNO33 pekat pada uji ini pekat pada uji ini berfungsberfungsi sebagaii sebagai

penyebab terjadinya reaksi nitrasi karena inti benzena dari asam amino akan bereaksi penyebab terjadinya reaksi nitrasi karena inti benzena dari asam amino akan bereaksi den

dengan gan HNOHNO33 dan dan menmenghasghasilkailkan n campcampuran uran berberwarnwarna a kunkuning ing apaapabila bila dipadipanasknaskan.an.

Garam dari derivat tersebut akan berwarna kuning (Poedjiadi, 1995). Garam dari derivat tersebut akan berwarna kuning (Poedjiadi, 1995).

(11)

Uji terhadap sifat-sifat kasein Uji terhadap sifat-sifat kasein

Uji daya mereduksi (uji benedict).

Uji daya mereduksi (uji benedict). Bertujuan untuk mengetahui adanya gulaBertujuan untuk mengetahui adanya gula reduksi. Prinsip kerjanya adalah terdapat endapan merah bata yang merupakan hasil reduksi. Prinsip kerjanya adalah terdapat endapan merah bata yang merupakan hasil dari reduksi CuSO

dari reduksi CuSO44 menjadi Cumenjadi Cu22O. Hasil yang diperoleh ketika filtrat hasil preparasiO. Hasil yang diperoleh ketika filtrat hasil preparasi

ketika ditambah reagen benedict dan dipanaskan menghasilkan endapan merah bata. ketika ditambah reagen benedict dan dipanaskan menghasilkan endapan merah bata.

Laktosa merupakan komponen karbohidrat putama dalam susu. Endapan merah Laktosa merupakan komponen karbohidrat putama dalam susu. Endapan merah bata

bata yanyang g terbterbententuk uk padpada a larularutan tan dikadikarenarenakan kan laktlaktosa osa merumerupakpakan an gula gula perperedukeduksisi de

dengngan an alaldedehihid d papada da reresisidu du glglukukososa a yayang ng dadapapat t memerereduduksksi i lalarurutatan n bebenenedidictct membentuk Cu

membentuk Cu22O ditandai warna merah bata dengan reaksi sebagai berikut (Widodo,O ditandai warna merah bata dengan reaksi sebagai berikut (Widodo,

2003). 2003).

Uji osazon.

Uji osazon. Bertujuan untuk mengetahui uji fisik karbohidrat pada susu (laktosa).Bertujuan untuk mengetahui uji fisik karbohidrat pada susu (laktosa). Ha

Hasisil l yayang ng didiperperoleoleh h keketiktika a filfiltrtrat at hahasil sil prprepepararasi asi ditditambambah ah asasam am asasetaetat t glaglasiasial,l, fe

fenilnilhidhidrarazinzina a papadadat, t, dadan n NaNa-as-asetetat at yayang ng kekemudmudiaian n dipdipanaanaskaskan, n, disdisararinging, , dadann dipanaskan kembali, lalu diamati pada mikroskop adalah sebagai berikut.

dipanaskan kembali, lalu diamati pada mikroskop adalah sebagai berikut.

Gambar 3. Laktosa Gambar 3. Laktosa

Menurut Tisaurus (2008), gambar yang dihasilkan adalah sebagai berikut. Menurut Tisaurus (2008), gambar yang dihasilkan adalah sebagai berikut.

Gambar 4. Laktosa Gambar 4. Laktosa Fe

Feninilhlhididrarazizin n beberereakaksi si dedengngan an momononosasakakaririda da dadan n bebebeberarapa pa didisasakakariridada membentuk hidrazon dan osazon. Hidrazon merupakan substansi yang mudah larut membentuk hidrazon dan osazon. Hidrazon merupakan substansi yang mudah larut (soluble) dan sulit

(soluble) dan sulit diisolasdiisolasi, sedangkan osazon relatif i, sedangkan osazon relatif tidak larut dan tidak larut dan membentmembentuk kristaluk kristal yang bentuknya spesifik untuk setiap jenis sakarida, sehingga osazon menjadi begitu yang bentuknya spesifik untuk setiap jenis sakarida, sehingga osazon menjadi begitu

(12)

penting dalam

penting dalam membantu mengidentifmembantu mengidentifikasi konfigurasi struktural dari ikasi konfigurasi struktural dari sakaridasakarida. . SukrosaSukrosa ti

tidadak k memembmbenentutuk k ososazazonon, , sesemementntarara a glglukukososa, a, frfrukuktotosasa, , lalaktktososa, a, dadan n mamaltltososaa me

membmbeentntuk uk ososazazonon. . ReReakakssi i pepembmbenentutukakan n ososazazon on aadadalalah h sesebabagagai i beberirikukutt (Kurrataa’yun, 2012).

(Kurrataa’yun, 2012).

 Aldosa

 Aldosa + fenilhid+ fenilhidrazin → frazin → fenilhidraenilhidrazonzon

Fenilhidrazon + 2 fenilhidrazin → Osazon + aniline + NH

Fenilhidrazon + 2 fenilhidrazin → Osazon + aniline + NH 33 +H+H22OO

Uji kalsium dan phosphor.

Uji kalsium dan phosphor. Bertujuan untuk mengetahui adanya kalsium danBertujuan untuk mengetahui adanya kalsium dan phosphor. Hasil yang diperoleh ketika filtrat ditambah kalium oksalat adalah terbentuk phosphor. Hasil yang diperoleh ketika filtrat ditambah kalium oksalat adalah terbentuk endapan putih. Filtrat yang ditambah HNO

endapan putih. Filtrat yang ditambah HNO33 pekat dan ditambah ammonium molibdatpekat dan ditambah ammonium molibdat

menghasilkan endapan kuning. menghasilkan endapan kuning.

Menurut Yanuardi (2010), phospor pada kasein terlepas dengan penambahan Menurut Yanuardi (2010), phospor pada kasein terlepas dengan penambahan HNO

HNO33 menghasilkan HPOmenghasilkan HPO44. Ammonium molibdat berikatan dengan HPO. Ammonium molibdat berikatan dengan HPO44 membentukmembentuk

endapan ammonium phospomoli

endapan ammonium phospomolibdat. Munculnya asap bdat. Munculnya asap pada larutan ketika pada larutan ketika dipanasdipanaskankan dik

dikarenarenakaakan n larularutan tan membmembentuentuk k HPOHPO44 yanyang g menymenyebabebabkan kan phophosphsphor or padpada a kaskaseinein

te

terlrlepepas as memenjnjadadi i asasam am fofosfsfatat, , kekemumudidian an diditatambmbah ah amammomoninium um momolilibdbdat at yayangng meny

menyebaebabkabkan n larularutan tan beruberubah bah warnwarna a menmenjadi jadi kunkuning ing pucpucat at dan dan didadidapati pati endendapanapan dikarenakan ammonium molibdat berikatan dengan HPO

dikarenakan ammonium molibdat berikatan dengan HPO44 yang membentuk senyawayang membentuk senyawa

end

endapan apan ammoammonium nium pospospomopomolibdlibdat. at. PenPenambaambahan han HNOHNO33 dadan n HH22SOSO44 menyebabkanmenyebabkan

ka

kasesein in teterdrdenaenaturturasiasi. . MeMenurnurut ut WidWidiyaiyanti nti (2(2012012), ), endendapaapan n puputih tih yayang ng terterbebentuntukk disebabkan filtrat bereaksi dengan kalium oksalat membentuk kalsium oksalat. Reaksi disebabkan filtrat bereaksi dengan kalium oksalat membentuk kalsium oksalat. Reaksi yang terbentuk adalah sebagai berikut.

yang terbentuk adalah sebagai berikut. K

K22CC22OO44 + Ca+ Ca2+2+→ CaC→ CaC22OO44 + 2K+ 2K++

Endapan kuning yang terbentuk pada larutan merupakan endapan ammonium Endapan kuning yang terbentuk pada larutan merupakan endapan ammonium fosfomolibdat yang diperoleh dari reaksi ammonium molibdat dan fosfat dalam filtrat. fosfomolibdat yang diperoleh dari reaksi ammonium molibdat dan fosfat dalam filtrat. Penambahan HNO

Penambahan HNO33 berfungsi untuk mencegah terjadinya endapan peroksida dan untukberfungsi untuk mencegah terjadinya endapan peroksida dan untuk

melepaskan ikatan fosfat dalam darah, sehingga dapat berikatan dengan ammonium melepaskan ikatan fosfat dalam darah, sehingga dapat berikatan dengan ammonium fosfomolibdat (Ganong, 2003).

fosfomolibdat (Ganong, 2003). Uji

Uji phophosphsphor.or. BeBerturtujuajuan n untuntuk uk menmengegetahtahui ui adadanyanya a phphosposphohor. r. HaHasisil l yanyangg diperoleh ketika filtrat yang ditambah HNO

diperoleh ketika filtrat yang ditambah HNO33 pekat dan ditambah ammonium molibdatpekat dan ditambah ammonium molibdat

menghasilkan endapan kuning. menghasilkan endapan kuning.

(13)

Menurut Yanuardi (2010), phospor pada kasein terlepas dengan penambahan Menurut Yanuardi (2010), phospor pada kasein terlepas dengan penambahan HNO

HNO33 menghasilkan HPOmenghasilkan HPO44. Ammonium molibdat berikatan dengan HPO. Ammonium molibdat berikatan dengan HPO44 membentukmembentuk

endapan ammonium phospomoli

endapan ammonium phospomolibdat. Munculnya asap bdat. Munculnya asap pada larutan ketika pada larutan ketika dipanasdipanaskankan dik

dikarenarenakaakan n larularutan tan membmembentuentuk k HPOHPO44 yanyang g menymenyebabebabkan kan phophosphsphor or padpada a kaskaseinein

te

terlrlepepas as memenjnjadadi i asasam am fofosfsfatat, , kekemumudidian an diditatambmbah ah amammomoninium um momolilibdbdat at yayangng meny

menyebaebabkabkan n larularutan tan beruberubah bah warnwarna a menmenjadi jadi kunkuning ing pucpucat at dan dan didadidapati pati endendapanapan dikarenakan ammonium molibdat berikatan dengan HPO

dikarenakan ammonium molibdat berikatan dengan HPO44 yang membentuk senyawayang membentuk senyawa

end

endapan apan ammoammonium nium pospospomopomolibdlibdat. at. PenPenambaambahan han HNOHNO33 dadan n HH22SOSO44 menyebabkanmenyebabkan

ka

kasesein in teterdrdenaenaturturasiasi. . MeMenurnurut ut WidWidiyaiyanti nti (2(2012012), ), endendapaapan n puputih tih yayang ng terterbebentuntukk disebabkan filtrat bereaksi dengan kalium oksalat membentuk kalsium oksalat. Reaksi disebabkan filtrat bereaksi dengan kalium oksalat membentuk kalsium oksalat. Reaksi yang terbentuk adalah sebagai berikut.

yang terbentuk adalah sebagai berikut. K

K22CC22OO44 + Ca+ Ca2+2+→ CaC→ CaC22OO44 + 2K+ 2K++

Uji noda lemak.

Uji noda lemak. Bertujuan untuk mengetahui adanya lemak pada susu. HasilBertujuan untuk mengetahui adanya lemak pada susu. Hasil yang diperoleh ketika kertas minyak diusapkan ke

yang diperoleh ketika kertas minyak diusapkan ke droplet yang berisi gumpalan kaseindroplet yang berisi gumpalan kasein adalah kertas minyak menjadi transparan.

adalah kertas minyak menjadi transparan. Menu

Menurut rut PoePoedjiadjiadi di (19(1995), 95), padpada a lemalemak k mempmempunyunyai ai nodnoda a trantransluesluen, n, sehsehingginggaa pa

pada da uji uji nonoda da lemlemak ak sussusu u yayang ng menmenghghasiasilkalkan n kekertartas s minminyak yak menmenjajadi di tratransnsparparanan membuktikan adanya lemak yang terkandung di dalam susu. Menurut Soeparno (2001), membuktikan adanya lemak yang terkandung di dalam susu. Menurut Soeparno (2001), lemak susu tersusun dari globula lemak yang berfungsi sebagai pelindung lemak dari lemak susu tersusun dari globula lemak yang berfungsi sebagai pelindung lemak dari pengaruh enzim yang terdapat pada susu serta mencegah terjasinya flokulasi pada pengaruh enzim yang terdapat pada susu serta mencegah terjasinya flokulasi pada globula.

(14)

Kesimpulan Kesimpulan

Berdasa

Berdasarkan praktikum yang rkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa di telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa di dalamdalam susu terkandung asam amino aromatik yang

susu terkandung asam amino aromatik yang terdiri dari asam terdiri dari asam amino tirosin, tryptophan,amino tirosin, tryptophan, dan

dan fenfenilalailalanin. nin. Susu Susu mempmempunyunyai ai daydaya a meremereduksduksi i dan dan mengmengandandung ung ikatikatan an peppeptidatida yang menyusun protein, dan dibuktikan dengan adanya kasein yang merupakan salah yang menyusun protein, dan dibuktikan dengan adanya kasein yang merupakan salah satu jenis protein. Lemak pada susu berbentuk butiran putih yang membentuk warna satu jenis protein. Lemak pada susu berbentuk butiran putih yang membentuk warna putih pada susu. Perubahan pH pada susu basi yang lebih asam dari susu segar  putih pada susu. Perubahan pH pada susu basi yang lebih asam dari susu segar  disebabkan adanya perubahan laktosa dalam susu menjadi asam laktat.

(15)

Daftar Pustaka Daftar Pustaka

 Adriani, L.

 Adriani, L. dan Andi dan Andi M. M. 2006.2006. Kadar Glukosa Darah, Laktosa dan Produksi Susu Sapi Kadar Glukosa Darah, Laktosa dan Produksi Susu Sapi  Pe

Perarah h papada da BeBerbrbagagai ai TiTingngkakat t SuSuplplememenentatasi si MiMineneraral l MaMakrkroo.. Jurnal Jurnal  Peternakan

Peternakan. Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran. Bandung.. Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran. Bandung. Ganong, W. F. 2003.

Ganong, W. F. 2003. Fisiologi KedokteranFisiologi Kedokteran. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta Hardoyo, D. 2012.

Hardoyo, D. 2012. Susu dan Pengentalan Susu / Susu Fermentasi Dilihat di BawahSusu dan Pengentalan Susu / Susu Fermentasi Dilihat di Bawah Mikroskop. Taken from

Mikroskop. Taken from http://jogjakefir.blogspot.com/2012http://jogjakefir.blogspot.com/2012 on Mei, 13 2013 aton Mei, 13 2013 at 21. 13 WIB

21. 13 WIB Kurrataa’yun. 2012.

Kurrataa’yun. 2012. Karbohidrat.Karbohidrat. Taken fromTaken from http://stationofwords.blogspot.comhttp://stationofwords.blogspot.com on Mei,on Mei, 7 2013 at 19.58 WIB.

7 2013 at 19.58 WIB. Nu

Nurwrwanantortoro o dadan n AbAbbas bas B. B. D. D. 19199797.. MikroMikrobiologbiologi i Pangan Pangan Hewan-Hewan-Nabati Nabati . . KanKanisiuisius.s. Jakarta.

Jakarta. Ophart, C. E. 2003.

Ophart, C. E. 2003. Virtual Chembook Virtual Chembook . Elmhurst College.. Elmhurst College. Poedjiadi, A. 1995.

Poedjiadi, A. 1995. Dasar-dasar BiokimiaDasar-dasar Biokimia. UI Press. Jakarta.. UI Press. Jakarta. Rarasanti. 2011.

Rarasanti. 2011. Chemistry Chemistry . Taken from. Taken from http://rarasanti.blogspot.comhttp://rarasanti.blogspot.com on April 15 2013on April 15 2013 at 22.36 WIB.

at 22.36 WIB. Shiddieqy. 2004.

Shiddieqy. 2004. BiokimaBiokima. UI Press. Jakarta.. UI Press. Jakarta. Silalahi, J. 2006.

Silalahi, J. 2006. Makanan Fungsional Makanan Fungsional . Kanisius. Jakarta.. Kanisius. Jakarta. Soepamo

Soepamo. . 2001.2001. DikDiktat tat KulKuliah iah DasDasar ar TekTeknolnologi ogi HasHasil il TerTernak nak . . FakFakultaultas s PetPeternaernakankan UGM. Yogyakarta.

UGM. Yogyakarta. Ti

Tillmllmanan, , A, A, dkkdkk. . 19199898.. IlmIlmu u MakMakanaanan n TernTernak ak DasaDasar. r. CetCetakaakan n ke-ke-6 6 . . UGUGM M PrPresess.s. Yogyakarta.

Yogyakarta.

Tisaurus. 2008. Taken from

Tisaurus. 2008. Taken from http://bioidea.blogspot.comhttp://bioidea.blogspot.com on Mei, 7 2013 at 21.45 WIBon Mei, 7 2013 at 21.45 WIB Yanuard

Yanuardi. i. 2010.2010. BiokimiaBiokimia. Taken from. Taken from http://ready-yanuardi.blogspot.comhttp://ready-yanuardi.blogspot.com on Mei, 7on Mei, 7 2013 at 21.40 WIB.

2013 at 21.40 WIB. W

Wiiddiiyyaannttii. . 22001122.. MMaatteerri i KKuulliiaah h BBiiookkiimmiiaa.. TTaakkeen n ffrroomm http://widiyanti4ict.files.wordpress.com

http://widiyanti4ict.files.wordpress.com on Mei, 7 2013 at 20.45 WIB.on Mei, 7 2013 at 20.45 WIB. Widodo. 2003.

Gambar

gambar sebagai berikut.
Gambar 3. LaktosaGambar 3. Laktosa

Referensi

Dokumen terkait

Pada uji ini telah kita ketahui bahwa tidak terdapat cincin ungu yang dimaksudkan akan tetapi terdapat endapan pada tabung reaksi yang disebabkan oleh penambahan

Pada menit ke-15,tabung reaksi yang ditambahkan amilase dari ekstrak kecambah setelah diteteskan larutan IKI terjadi perubahan warna dari putih keruh menjadi

 Prinsip Spektrofotometer adalah adanya serapan terhadap radiasi cahaya oleh suatu spesies kimia, dalam hal ini adalah larutan berwarna yang mempunyai kisaran panjang

Larutan NaOH yang digunakan pada uji Moore ini berfungsi sebagai penurun titik lebur, juga sampel yang mengandung gugus aldehid atau keton akan berikatan dengan gugus

Semakin banyak CuSO4 yang di berikan maka akan semakin terang juga warna ungu yang di hasilkan, ini tidak hanya berlaku untuk larutan putih telur saja, akan tetapi pada semua

Hasil yang diperoleh dari data tersebut, pada tabung reaksi pertama yang berisi sampel putih telur saja, setelah dipanaskan akan mengalami perubahan bentuk larutan, dari yang

Selanjutnya dalam perlakuan dimana kalium permanganat ditambahkan dengan NaOH, menghasilkan larutan yang berwarna ungu kehitaman dan ketika dipanaskan tidak terjadi

Dimana berdasarkan hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa semua larutan yang diuji glukosa, sukrosa, laktosa, maltosa, amilum, dan gula pasir adalah karbohidrat.Hal ini terlihat jelas