Laporan Praktikum Biokimia I
NAMA : WAWA ANISA ADE NIM : 06101381419045 KELOMPOK : II
Dosen Pengasuh :
Made Sukaryawan, M.Si
Desi, S.Pd, MT
Pendidikan Kimia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sriwijaya
I.
Percobaan Ke
: 2II.
Judul Percobaan
: Uji ProteinIII.
Tujuan Percobaan
: Mengamati perubahan yang terjadi terhadap larutan protein dengan uji biuretIV.
Dasar Teori
Protein adalah salah satu unsur terpenting penyusun makhluk hidup. Sama seperti karbohidrat, protein juga memiliki sifat dan fungsi. Protein terdiri dari rantai polipeptida panjang, yang disusun oleh 100 sampai 1000 unit asam amino yang disatukan oleh ikatan peptida .Protein tersusun atas polimer dari sekitar asam amino yang berlainan yang kemudian disambungkan oleh ikatan peptida. Perbedaan protein dapat mempunyai sifat kimia yang berbeda pula dan struktur sekunder dan tersiernya yang sangat berbeda. Sifat-sifat dan fungsi protein ditemukan oleh jenis dan urutan asam amino. Protein adalah polimer dari asam amino dan merupakan penyusun sebagian besar dari tubuh manusia dan hewan yang bertingkat tinggi .Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mengamati perubahan yang terjadi pada larutan protein, seperti menggunakan uji biuret misalnya.
Seprti yang kita ketahui bahwa Tes biuret adalah salah satu cara yang digunakan untuk mengidentifikasi adanya protein, di dalam larutan basa biuret yang akan menunjukan warna violet dengan CuSO4 terbentuk kompleks Cu2+ dengan gugus CO dan gugus NH dari rantai peptida pada suasana basa. Diketahui juga bahwa pada pengendapan dengan logam , protein mempunyai daya untuk menawarkan racun. Apabila terdapat garam-garam anorganik dengan persentase tinggi dalam larutan protein, maka kelarutan proteinnya akan berkurang, dan dapat mengakibatkan pengendapan.
Semua asam amino yang ditemukan pada protein mempunyai cirri yang sama, gugus karboksil dan amino diikat pada atom karbon yang sama. Masing-masing berbeda satu dengan yang lain pada gugus R-nya, yang bervariasi dalam struktur, ukuran, muatan listrik, dan kelarutan dalam air. Beberapa asam amino mempunyai reaksi yang spesifik melibatkan gugus R-nya (Girindra,1986).
Melalui reaksi hidrolisis protein telah didapatkan 20 macam asam amino yang dibagi berdasarkan gugus R-nya, Dari ke-20 asam amino yang ada, dijumpai delapan macam asam amino essensial yaitu Valin, Leusin, Isoleusin, Metionin, Fenilalanin, Triptofan, Treonin, dann Lisin. Asam amino essensial ini tidak bisa disintesis sendiri oleh tubuh manusia sehingga harus didapatkan dari luar seperti misalnya pada makanan dan zat nutisi lainnya (Girindra,1986).
Fungsi Biologi Protein Enzim
Protein Transport
Protein Nutrien dan Penyimpan Protein Kontraktil atau Motil
Protein Struktural Protein Pertahanan Protein Pengatur .
Protein lain
V. Alat dan Bahan
Alat :
- Beker Gelas
- Pipet tetes
- Gelas ukur
- Tabung reaksi
- Rak tabung reaksi
Bahan :
VI.
Prosedur percobaan
Putih Telur
-Tambahkan 1 mL NaOH 2,5 N kedalam 3 mL larutan putih telur 1% dan diaduk -Tambahkan setetes CuSO4 0,01 M, aduk
-(jika tidak timbul warna) maka tambahkan lagi CuSO4. Lakukan untuk 2-5% berikutnya.
Susu
-Tambahkan 1 mL NaOH 2,5 N kedalam 3 mL larutan susu 1% dan diaduk. -Tambahkan setetes CuSO4 0,01 M, aduk
- (jika tidak timbul warna) maka tambahkan lagi CuSO4. Lakukan untuk 2-5% Tambahkan setetes CuSO4 0,01 M, aduk jika tidak timbul warna maka tambahkan lagi CuSO4.
Putih telur 1% (tidak berwarna) + 1 mL NaOH (tidak berwarna) tidak berwarna + 6 tetes CuSO4 (Biru muda) ungu berwarna + 6 tetes CuSO4 (Biru muda) ungu
Tambahkan setetes CuSO4 0,01 M, aduk jika tidak timbul warna maka tambahkan lagi CuSO4.
lebih tua dari 1%.
Tambahkan 1 mL NaOH 2,5 N kedalam 3 mL larutan putih telur 3% dan diaduk. Tambahkan setetes CuSO4 0,01 M, aduk jika tidak timbul warna maka tambahkan lagi CuSO4.
Putih telur 3% (tidak berwarna) + 1 mL NaOH (tidak berwarna) tidak berwarna + 6 tetes CuSO4 (Biru muda) ungu lebih tua dari 2%.
Hasil yang didapat Tambahkan setetes CuSO4 0,01 M, aduk jika tidak timbul warna maka tambahkan lagi CuSO4.
Putih telur 4% (tidak berwarna) + 1 mL NaOH (tidak berwarna) tidak berwarna + 6 tetes CuSO4 (Biru muda) ungu lebih tua dari 3%.
Hasil yang didapat berwarna + 6 tetes CuSO4
5% dan diaduk. Tambahkan setetes CuSO4 0,01 M, aduk jika tidak timbul warna maka tambahkan lagi CuSO4.
(Biru muda) ungu lebih tua dari 4%.
2. Susu
Tambahkan 1 mL NaOH 2,5 N kedalam 3 mL larutan susu 1% dan diaduk. Tambahkan setetes CuSO4 0,01 M, aduk jika tidak timbul warna maka tambahkan lagi CuSO4.
Susu 1% (putih keruh) + 1 mL NaOH (tidak berwarna) tidak berwarna + 4 tetes CuSO4 (Biru muda) ungu larutan susu 2% dan diaduk. Tambahkan setetes CuSO4 0,01 M, aduk jika tidak timbul warna maka tambahkan lagi CuSO4.
Susu 2% (putih keruh) + 1 mL NaOH (tidak berwarna) tidak berwarna + 4 tetes CuSO4 (Biru muda) ungu lebih tua dari 1%.
Hasil yang didapat larutan susu 3% dan diaduk. Tambahkan
Susu 3% (putih keruh) + 1 mL NaOH (tidak berwarna) tidak berwarna + 4 tetes CuSO4 (Biru muda) ungu
setetes CuSO4 0,01 M, aduk jika tidak timbul warna maka tambahkan lagi CuSO4.
lebih tua dari 2%.
Tambahkan 1 mL NaOH 2,5 N kedalam 3 mL larutan susu 4% dan diaduk. Tambahkan setetes CuSO4 0,01 M, aduk jika tidak timbul warna maka tambahkan lagi CuSO4.
Susu 4% (putih keruh) + 1 mL NaOH (tidak berwarna) tidak berwarna + 4 tetes CuSO4 (Biru muda) ungu lebih tua dari 3%.
Hasil yang didapat larutan susu 5% dan diaduk. Tambahkan setetes CuSO4 0,01 M, aduk jika tidak timbul warna maka tambahkan lagi CuSO4.
Susu 5% (putih keruh) + 1 mL NaOH (tidak berwarna) tidak berwarna + 4 tetes CuSO4 (Biru muda) ungu lebih tua dari 4%.
Hasil yang didapat (+) dan mengandung protein didalam susu.
VIII. Persamaan reaksi
IX.
Analisa Data
Rumus pembuatan larutan protein (sampel yang diuji) dari larutan induknya.
%larutan=Vzat terlarutVpelarut ×100 %
A. Pembentukan larutan protein kuning telur dengan konsentrasi 1% - 5%
Larutan Induk
Volume susu murni = 45 ml
Perbandingan kuning telur murni : aquadest = 1 : 5 (dicampur dan disaring).
Dengan menggunakan rumus diatas. Didapatkan larutan kuning telur yang dibutuhkan:
Larutan 1 (1% larutan susu) = 2,5 ml susu dimasukkan ke dalam labu ukur 250 ml + aquadest sampai garis
Larutan 2 (2% larutan susu) = 5 ml susu (dimasukkan ke dalam labu ukur 250 ml + aquadest sampai garis
batas).
Larutan 3 (3% larutan susu) = 7,5 ml susu (dimasukkan ke dalam labu ukur 250 ml + aquadest sampai garis batas).
Larutan 4 (4% larutan susu) = 10 ml susu (dimasukkan ke dalam labu ukur 250 ml + aquadest sampai garis
batas).
Larutan 5 (5% larutan susu) = 12,5 ml susu (dimasukkan ke dalam labu ukur 250 ml + aquadest sampai garis batas)
B. Pembentukan larutan putih telur dengan konsentrasi 1% - 5%
Larutan Induk
Volume putih telur murni = 50 ml
Perbandingan putih telur murni : aquadest = 1 : 5 (dicampur dan disaring).
Dengan menggunakan rumus diatas , Didapatkan larutan putih telur yang dibutuhkan:
Larutan 1 (1% larutan putih telur) = 2,5 ml putih telur
(dimasukkan ke dalam
labu ukur 250 ml +
Larutan 2 (2% larutan putih telur) = 5 ml putih telur
(dimasukkan ke dalam
labu ukur 250 ml +
aquadest sampai garis batas).
Larutan 3 (3% larutan putih telur) = 7,5 ml putih telur
(dimasukkan ke dalam
labu ukur 250 ml +
aquadest sampai garis batas).
Larutan 4 (4% larutan putih telur) = 10 ml putih telur
(dimasukkan ke dalam
labu ukur 250 ml +
aquadest sampai garis batas).
Larutan 5 (5% larutan putih telur) = 12,5 ml putih telur
(dimasukkan ke dalam labu ukur 250 ml + aquadest
sampai garis batas).
C. Pembentukan Larutan NaOH 2,5 N
Volume larutan yang akan dibuat = 250 ml
2,5=x g r40 ×2501000ml
2,5 = 1000(x gr)
10000ml
25000 = 1000 (x gr)
x = 250001000 = 25 gram
D. Pembentukan Larutan CuSO4. 5H2O 0,01 N
Volume larutan yang akan dibuat = 250 ml
0,01N=249,7x gr
2
×2501000ml
0,01 = 100062425(x grml)
2
312,125 = 1000 (x gr)
x = 312,1251000ml = 0,31 gram
Massa CuSO4. 5H2O 0,01 N yang dibutuhkan = 0,31 gram
(dimasukkan kedalam labu ukur 250 ml + aquadest).
X.
Pembahasan
yakni larutan tersebut tidak tercampur merata ,warna ungu yang dihasilkan juga hanya berada pada permukaan saja.
XI.
Kesimpulan
1 Reaksi uji biuret ini positif karena di tandakan dengan warna ungu pada larutan yang di ujikan
2 Degradasi warna yang di hasilkan di sebabkan oleh perbedaan konsentrasi larutan
3 Uji biuret dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kandungan protein pada suatu larutan yang ditunjukkan oleh adanya warna ungu
4 Konsentrasi yang berbeda disebabkan perbedaan banyaknya asam amino yang terikat pada ikatan peptida.
5 Pada uji biuret ini berbedaan yang terlihat jelas terdapat pada warna, putih telur berwarna ungu bening sedangkan kuning telur berwarna ungu keruh.
Daftar Pustaka
Arbianto, Purwo. 1993. Biokimia Konsep-Konsep Dasar. Bandung : ITB
Hikmayani, Risky. 2014. Reaksi Uji Protein.
http://riskynurhikmayani.blogspot.com/2014/02 /biokimia-reaksi-uji-protein.html. (Diakses pada tanggal 14 September 2016).
Lehninger, 1982. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta : Erlangga
Panji. 2015. Uji Biuret. http://www.edubio.info/2013/11/uji-biuret.html. (Diakses pada tanggal 213 September 2016).
LAMPIRAN I
Uji Biuret
1. Warna apa yang terjadi?
2. Mengapa harus dihindarkan kelebihan CuSO4? 3. Mengapa garam amonium mengganggu?
4. Sebutkan dua macam zat lain selain protein yang memberikan uji biuret positif?
Jawab :
2. Karena jika terjadi kelebihan CuSO4 maka akan terbentuknya garam amonium. 3. karena akan mengganggu pada saat pengamatan untuk mendapatkan hasil uji
4. yaitu Histidin, Serin, Threonin merupakan zat-zat lain selain protein yang dapat memberikan uji buret positif.