PENGUJIAN SIFAT FISIK KIMIAWI PROTEIN PENGUJIAN SIFAT FISIK KIMIAWI PROTEIN
Suci Febnikayani,
Suci Febnikayani, 230112301101300450130045
ABSTRAK ABSTRAK
Protein adalah polimer dari asam amino yang dihubungkan dengan ikatan peptida. Protein adalah polimer dari asam amino yang dihubungkan dengan ikatan peptida. enaturasi protein adalah hilangnya si!at"si!at struktur lebih tinggi oleh terkacaunya ikatan enaturasi protein adalah hilangnya si!at"si!at struktur lebih tinggi oleh terkacaunya ikatan hidrogen dan gaya"gaya sekunder lain yang memutuskan molekul protein. Praktikum Si!at hidrogen dan gaya"gaya sekunder lain yang memutuskan molekul protein. Praktikum Si!at Fisik #imia$i Protein ini bertu%uan untuk memahami perubahan si!at"si!at protein karena Fisik #imia$i Protein ini bertu%uan untuk memahami perubahan si!at"si!at protein karena berbagai
berbagai perlakuan perlakuan dengan dengan penambahan penambahan asam, asam, basa, basa, dan dan pemanasan. pemanasan. Selain Selain itu itu agar agar me
memamahahami mi ikikataatan n pepeptptidida a papada da prprototeiein, n, sisi!at !at kokoagagululan an prprototeiein n baibaik k amam!o!oteter r mamaupupunun re&ersible. 'dapun cara penger%aannya meliputi proses menyiapkan 2m( sampel di tabung re&ersible. 'dapun cara penger%aannya meliputi proses menyiapkan 2m( sampel di tabung reaksi, yang kemudian ditambahkan 1m( asam atau basa pada sampel. Sampel yang telah reaksi, yang kemudian ditambahkan 1m( asam atau basa pada sampel. Sampel yang telah diberi asam atau basa kemudian dipanaskan, setelah itu diukur p)nya. #emudian diberi diberi asam atau basa kemudian dipanaskan, setelah itu diukur p)nya. #emudian diberi nin
ninhidhidrinrin, , dan dan dipdipanaanaskaskan n kemkembalbali. i. )as)asil il penpengamgamatan atan yanyang g dipdiperoeroleh leh adaadalah lah terter%ad%adinyinyaa denaturasi dan koagulasi *gumpalan+ yang bersi!at am!oter. erdasarkan hasil pengamatan denaturasi dan koagulasi *gumpalan+ yang bersi!at am!oter. erdasarkan hasil pengamatan te
tersersebubut, t, dadapapat t didisimsimpupulklkan an babah$h$a a prprototein ein dadapapat t teterprpututus us ikikataatan n pepeptptidaidanynya a kakarerenana penambahan
penambahan asam asam dan dan basa, basa, dan dan dapat dapat ter%adi ter%adi denaturasi denaturasi dan dan koagulasi koagulasi karena karena suhusuhu pemanasan yang tinggi.
pemanasan yang tinggi.
Kata kunci:
Kata kunci: protein, koa protein, koagulasi, denaturasi, perubahan gulasi, denaturasi, perubahan pH pH ..
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
Protein sangat penting bagi tubuh. -a mengandung unsur semacam , /, ) dan yang Protein sangat penting bagi tubuh. -a mengandung unsur semacam , /, ) dan yang tidak dipu
tidak dipunyai oleh karbohinyai oleh karbohidrat %uga lemak. Protein merudrat %uga lemak. Protein merupakan salah satu dari pakan salah satu dari biombiomolekulolekul raksasa
raksasa, selain , selain polispolisakaridaakarida, lipid, lipid, dan , dan polinpolinukleoukleotida, ytida, yang meruang merupakan ppakan penyusenyusun utamun utamaa makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein
dalam biokimia. Protein ditemukan oleh ons ditemukan oleh ons akob erelius akob erelius pada tahun 1pada tahun 13. Secara kimia3. Secara kimia dapat dibedakan antara protein sederhana yang terdiri dari polipeptida dan protein kompleks dapat dibedakan antara protein sederhana yang terdiri dari polipeptida dan protein kompleks yan
yang g menmengangandundung g at"at"at at makmakanan anan tambtambahaahan n sepseperti erti herhern, n, karkarbohbohidridrat, at, liplipid id ataatau u asamasam nu
nuklkleaeat. t. nntutuk k prprototeiein n kokompmpleleksks, , babagigian an popolilipepeptptidida a didinanammakakan an apaproroprprototeiein n dadann keseluruhannya dinamakan h
keseluruhannya dinamakan haloprotein. Secara !ungsional protein aloprotein. Secara !ungsional protein %uga menun%ukkan %uga menun%ukkan banyak banyak perbedaan.
perbedaan. alam alam sel sel mereka mereka ber!ungsi ber!ungsi sebagai sebagai enim, enim, bahan bahan bangunan, bangunan, pelumas pelumas dandan molekul pengemban. api sebenarnya protein merupakan polimer alam yang tersusun dari molekul pengemban. api sebenarnya protein merupakan polimer alam yang tersusun dari berbagai asam amino
berbagai asam amino melalui ikatan peptida melalui ikatan peptida *)art, 167+. Si!at"si!at *)art, 167+. Si!at"si!at protein protein beraneka ragam,beraneka ragam, dit
dituanuangkagkan n daldalam am berberbagbagai ai si!asi!atnytnya a saat saat berbereakeaksi si dendengan gan airair, , bebbeberaperapa a reagreagen en dendengangan pemanasan
pemanasan serta serta beberapa beberapa perlakuan perlakuan lainnya. lainnya. Semua Semua molekul molekul dengan dengan %enis %enis protein protein tertentutertentu mempunyai komposisi dan deret asam amino dan pan%ang rantai polipeptida yang sama. mempunyai komposisi dan deret asam amino dan pan%ang rantai polipeptida yang sama. Pro
biokimia; Pengukur pergerakan; 'lat pengangkut dan penyimpan; Penun%ang mekanisme tubuh; Pertahanan tubuh *imune atau anti"bodi+; <edia perambatan impuls sara!; dan Pengendali pertumbuhan.
enaturasi protein dapat diartikan suatu perubahan atau modi!ikasi terhadap struktur sekunder, tertier dan kuartener molekul protein tanpa ter%adinya pemecahan ikatan"ikatan ko&alen. #arena itu, denaturasi dapat diartikan suatu proses terpecahnya ikatan hidrogen, interaksi hidro!obik, ikatan garam dan terbukanya lipatan molekul protein. enaturasi protein meliputi gangguan dan kerusakan yang mungkin ter%adi pada struktur sekunder dan tersier protein. Se%ak diketahui reaksi denaturasi tidak cukup kuat untuk memutuskan ikatan peptida,
dimana struktur primer protein tetap sama setelah proses denaturasi. enaturasi ter%adi karena adanya gangguan pada struktur sekunder dan tersier protein. Pada struktur protein tersier terdapat empat %enis interaksi yang membentuk ikatan pada rantai samping seperti; ikatan hidrogen, %embatan garam, ikatan disul!ida dan interaksi hidro!obik non polar, yang kemungkinan mengalami gangguan. enaturasi yang umum ditemui adalah proses presipitasi dan koagulasi protein.
enaturasi, koagulasi dan redenaturasi dapat dibedakan sebagai berikut. enaturasi protein adalah suatu keadaan telah ter%adinya perubahan struktur protein yang mencakup perubahan bentuk dan lipatan molekul, tanpa menyebabkan pemutusan atau kerusakan lipatan antar asam amino dan struktur primer protein. #oagulasi adalah denaturasi protein akibat panas dan alkohol. =edenaturasi adalah denaturasi protein yang berlangsung secara re&eresibel. Panas dapat digunakan untuk mengacaukan ikatan hidrogen dan interaksi hidro!obik non polar. )al ini ter%adi karena suhu tinggi dapat meningkatkan energi kinetik dan menyebabkan molekul penyusun protein bergerak atau bergetar sangat cepat sehingga mengacaukan ikatan molekul tersebut. Protein telur mengalami denaturasi dan terkoagulasi selama pemasakan. eberapa makanan dimasak untuk mendenaturasi protein yang dikandung supaya memudahkan enim pencernaan dalam mencerna protein tersebut.
Pemanasan akan membuat protein bahan terdenaturasi sehingga kemampuan mengikat airnya menurun. )al ini ter%adi karena energi panas akan mengakibatkan terputusnya interaksi non"ko&alen yang ada pada struktur alami protein tapi tidak memutuskan ikatan ko&alennya yang berupa ikatan peptida. Proses ini biasanya berlangsung pada kisaran suhu yang sempit.
Seperti asam amino, protein yang larut dalam air akan membentuk ion yang mempunyai muatan positi! dan negati!. alam suasana asam molekul protein akan membentuk ion positi!, sedangkan dalam suasana basa akan membentuk ion negati!. Pada titik isolistrik protein mempunyai muatan positi! dan negati! yang sama, sehingga tidak
bergerak ke arah elektroda positi! maupun negati! apabila ditempatkan di antara kedua elektroda tersebut. Protein mempunyai titik isolistrik yang berbeda"beda. itik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya si!at !isika dan kimia erat
hubungannya dengan p) isolistrik ini. Pada p) di atas titik isolistrik protein bermuatan negati!, sedangkan di ba$ah titik isolistrik, protein bermuatan positi!. itik isolistrik pada albumin adalah pada p) 4,55"4,60.
#etika konsentrasi garam meningkat, sebagian dari molekul"molekul air akan tertarik oleh ion garam, yang kemudian akan mengurangi %umlah molekul air yang dapat berinteraksi dengan bagian hidro!obik protein. Sebagai akibat dari meningkatnya permintaan molekul sol&en , interaksi antar protein men%adi lebih kuat daripada interaksi antara pelarut dan at terlarut, )al ini akan menyebabkan molekul"molekul protein mengental dengan membentuk interaksi hidro!obik dengan satu sama lain. Proses ini dikenal sebagai salting"out.
alam pembahasan lain disebutkan bah$a salting out ter%adi ketika pada konsentrasi garam yang tinggi, garam akan lebih cenderung mengikat air dan menyebabkan agregasi. Sehingga molekul protein mengalami presipitasi.
iasanya dalam air murni, protein sukar larut. engan adanya penambahan garam, kelarutan protein akan meningkat. )al ini disebabkan oleh ion anorganik yang terhidrasi sempurna akan mengikat permukaan protein dan mencegah penggabungan *agregasi+ molekul protein. )al ini disebut salting in.
#elarutan protein akan berkurang bila ke dalam larutan protein ditambahkan garam" garam anorganik, akibatnya protein akan terpisah sebagai endapan. Peristi$a pemisahan protein ini disebut salting out. ila garam netral yang ditambahkan berkonsentrasi tinggi, maka protein akan mengendap. Pengendapan terus ter%adi karena kemampuan ion garam untuk menghidrasi, sehingga ter%adi kompetisi antara garam anorganik dengan molekul protein untuk mengikat air. #arena garam anorganik lebih menarik air maka %umlah air yang tersedia untuk molekul protein akan berkurang. (arutan albumin dalam air dapat diendapkan dengan penambahan amoniumsul!at **)4+2S/4+ hingga %enuh. Setelah larutan albumin di%enuhkan dengan *)4+2S/4, u%i kelarutan endapan yang ter%adi dengan air menun%ukkan hasil positi! *endapan larut membentuk butiran+. #emudian butiran direaksikan dengan pereaksi milon, dan bereaksi positi! dengan ditandai endapan ber$arna kemerahan. %i !iltrat dengan pereaksi biuret %uga menun%ukkan hasil poisiti! yang ditandai larutan ber$arna ungu &iolet. Pengu%ian endapan yang dihasilkan dengan pereaksi milon bertu%uan untuk mengetahui ada tidaknya kandungan tirosin, sedangkan pengu%ian !iltrat dengan pereaksi biuret bertu%uan untuk mengetahui ada tidaknya gugus amida pada !iltrat yang dihasilkan.
METODELOGI
Praktikum dilaksanakan pada hari #amis, 30 /ktober 2014 pukul 10.15 >- ? selesai bertempat di (aboratorium ioteknologi, @edung 4 Fakultas Pertanian dan Perikanan,
ni&ersitas Pad%ad%aran.
'lat"alat yang digunakan antara lain9 beaker glass digunakan untuk $adah atau tempat sampel; hot plate digunakan untuk menghomogenkan sampel; p) meter digunakan untuk mengukur p) a$al maupun p) akhir setelah perlakuan; mortar digunakan untuk menghaluskan atau menumbuk sampel hingga halus dan hancur; ca$an petri digunakan untuk $adah sampel; tabung reaksi digunakan untuk tempat mereaksikan sampel dengan larutan lain.
ahan"bahan yang digunakan antara lain9 )3, a/), )2S/4, )3//) yang digunakan untuk ditambahkan dengan sampel sesuai perlakuan; telur ayam mentah, ikan *daging, tulang dan kulit+ digunakan sebagai sampel yang akan diu%i; pereaksi ninhidrin digunakan sebagai pereaksi pada sampel sesuai perlakuan.
Prosedur ker%a yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah sebagai berikut 9
<enyiapkan 2ml atau 2 gr sampel didalam tabung reaksi. kur p) sampel.
<enambahkan 1 ml asam atau basa pada sampel.
<emanaskan sampel diatas hot plate.
<engukur p) sampel setelah perlakuan.
<enambahkan pereaksi ninhidrin sebanyak 2 tetes.
HASIL DAN PEMBAHASAN
abel 1. )asil Pengamatan ata #elompok 15.
Sampel Perlakuan p) '$al
p)
'khir Pengamatan Perubahan
elur
iberi
asa #uat 6 13
• Setelah ditetesi s. #uat9 ber$ana putih keruhAkecoklatan muda dan bentuknya agak lebih cair.
• Setelah dipanaskan9 teksturnya lebih mengeras dan terdapat endapan.
• Setelah ditetesi ninhidrin9 $arna men%adi kekuningan dan cair tetapi terdapat endapan ditengah.
iberi 's.
#uat 6 0
• Setelah ditetesi 's. #uat9 ber$arna putih pekat dan ditengahnya ber$arna kekuningan sampai keatas terdapat gumpalan.
• Setelah dipanaskan9 men%adi agak padat dan bau lebih menyengat dan agak amis.
• Setelah diberi ninhidrin9 men%adi ber$arna putih dan terdapat endapan diba$ah.
anpa
Perlakuan 6 8
• idak ditetesi apapun9 tidak berubah.
• Setelah dipanaskan9 men%adi mengeras *telur matang+ dan tidak menggumpal serta bau amis. • Setelah ditetesi ninhidrin9 men%adi kental dan
tidak menggumpal.
abel 2. )asil ata Pengamatan (ab. iotek #e
l.
Sampel p) '$al
's. #uat 's. (emah s. #uat s. (emah Pemanasan
6 aging 7 er$arn a men%adi lebih putih B lunak. p)9 13 >arna men%adi kecoklat an B mengera s. p)9 1 's. #uat9 lebih lunak. s. #uat9 kental B ada endapan. 10 aging 7 >arna cream, ada >arna pekat B 's. (emah9 ada gelembung <engamati perubahan " perubahan yang tampak.
gelembun g. p)9 1 amis menyengat . p)9 13 s. (emah9 <enggumpal B ada gelembung 11 ulang 7 >arna lebih putih B bau amis. p)9 3 (unak B hancur. p)9 14 's. #uat9 putih pekat, endapan. s. #uat9 tulang hancur. 12 ulang 7 >arna pucat B bau menyengat . p)9 2 >arna pucat B bau tdk menyengat . p)9 >arna tetap pucat, keras, B tdk menyengat 13 #ulit -kan 7 #ulit pecah, ada endapan. p)9 3 'da minyak. p)9 0 's. #uat9 kulit hancur. s. #uat9 kulit pecah, cairan $arna merah. 14 #ulit -kan 7 >arna merah kekuninga n, keruh, bau amis. p)9 2 >arna bening B keruh. p)9 8 's. (emah9 kuning B tdk lunak. s. (emah9 tdk lunak, keruh. 15 elur 7 Putih pekat kekuning an. p)9 0 Putih kecoklat an. p)9 13 's. #uat9 padat B bau menyengat s. #uat9 <engeras B ada endapan. 18 elur 6 Putih kekuninga n ada endapan. p)9 3 Putih kekuninga n agak cair. p)9 11 <enggumpal dan ber$arna putih pekat.
erdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, sampel yang digunakan untuk diu%i adalah daging, tulang, kulit, dan telur. Setiap kelompok gan%il mengu%i sampel dengan menambahkan asam kuat dan basa kuat, sedangkan kelompok genap mengu%i sampel dengan menambahkan asam lemah dan asam lemah. 'sam kuat yang digunakan adalah )2S/4, asam
lemah yang digunakan adalah )3//), basa kuat yang digunakan adalah a/), sedangkan basa lemah yang digunakan adalah )3.
Putih telur atau albumin merupakan cairan yang tidak ber$arna, mengandung kurang lebih 7C air. eberapa karakteristik protein putih telur mentah antara lain bersi!at racun baik untuk he$an maupun manusia seperti a&idin, !la&oprotein dan sebagainya. /leh karena itu sebaiknya dilakukan pemanasan supaya daya racunnya sirna *S. :mma, 2005+.
erdasarkan hasil yang diperoleh, telah diketahui mengenai si!at"si!at protein setelah diberikan beberapa perlakuan. Perlakuan tersebut diantaranya adalah ditambahkan asam kuat, ditambahkan basa kuat, dan dipanaskan.
Pada tabel, menun%ukkan hasil tentang si!at am!oter pada protein yang ada pada putih telur. Putih telur mempunyai p) a$al 6 dengan tekstur kental dan bening. Pemberian 1 ml )2S/4 mengakibatkan p) putih telur menurun, gumpalannya bertambah dan $arnanya semakin putih pekat. Setelah diberi perlakuan pemanasan, si!at telur tersebut berubah men%adi $arna putih dan padat serta baunya lebih menyengat. -ni mengakibatkan ter%adinya denaturasi protein yang menyebabkan protein mengalami si!at koagulasi *menggumpal+.
Sedangkan pemberian 1 ml a/) mengakibatkan p) putih telur meningkat, a/) yang bersi!at basa dilakukan mengakibatkan terbuktikannya adanya ikatan peptida pada protein karena larutan tersebut akan bereaksi dengan polipeptida. Selain itu larutan a/) mengakibatkan ter%adinya koagulasi dan larut, ini ter%adi karena a/) memiliki si!at panas dan merupakan at kimia yang memiliki konstanta di elektrolit yang tinggi yang mengakibatkan kerusakan pada protein putih telur. #elarutan protein akan berkurang bila ke dalam larutan protein ditambahkan garam"garam anorganik seperti oksida, sul!at, karbonat, dan para halida, akibatnya protein akan terpisah sebagai endapan. Peristi$a pemisahan protein ini disebut salting out. Setelah dipanaskan sampel ter%adi denaturasi yang mengakibatkan ikatan peptida rusak yang ditandai dengan adanya endapan men%adi koagulasi *menggumpal+ dan bau lebih menyengat.
Setelah dipanaskan sampel kemudian diberi ninhidrin. =eagen ninhidrin berguna untuk mendeteksi asam amino dan menetapkan konsentrasinya dalam larutan. Sampel yang ditambahkan ninhidrin membentuk senya$a aldehid yang disertai pembebasan /2 dan )3. alam perlakuan akan terlihat adanya perubahan saat ditambahkan larutan asam, basa,
ataupun ninhidrin akan ter%adinya si!at denaturasi dan koagulasi.
erdasarkan data kelompok yang lainnya dengan sampel yang sama. Perlakuan praktikum tersebut adalah ditambahkan asam lemah, ditambahkan basa lemah, dan dipanaskan. Pada penambahan asam lemah mengakibatkan p) putih telur menurun,
bergumpal dan terdapat endapan. asam yang sedikit #arena asam lemah menghasilkan ion yang ada dalam larutannya *hanya terionisasi sebagian+, karena sampel masih ada sedikit cairan didalamnya. )al ini ter%adi karena si!at protein yang koagulan am!oter. Setelah dipanaskan $arna men%adi putih pekat dan menggumpal, ini akan merusak struktur primer protein karena terdenaturasi. Sedangkan, pada penambahan basa lemah. p) putih telur
men%adi meningkat, ber$arna putih kekuningan dan agak encer. -ni dikarenakan karena basa menghasilkan ion /). Setelah dipanaskan sampel ter%adi koagulasi dan bau menyengat.
#elompok 6 dan kelompok 10 menggunakan sampel daging. Sampel daging yang ditambahkan asam lemah, asam kuat dan basa lemah, basa kuat akan mengalami perubahan men%adi lunak dan putih memucat. Setelah dipanaskan akan ada gumpalan. )al ini menandakan bah$a daging yang dipanaskan mengalami koagulasi dan denaturasi dimana daging men%adi yang lunak dan ada gumpalan. #oagulasi timbul karena adanya penarikan mantel air dari molekul"molekul protein, dan dapat ter%adi karena enim yang dapat menghidrolisis protein tersebut. enaturasi ini ditandai dengan adanya perubahan tekstur daging yang sebelumnya keras men%adi lunak dan p) berubah. Saat ditambahkan dengan ninhidrin, daging mengalami penggumpalan *koagulasi+.
#elompok 11 dan kelompok 12 menggunakan sampel tulang. ulang yang sudah ditumbuk ditambahkan asam dan basa kuat, serta asam dan basa lemah. ulang men%adi pucat dan bau amis. )al ini mendakan ter%adinya denaturasi protein. Setelah diberi ninhidrin, tulang men%adi lunak. -tupun menandakan ter%adinya denaturasi protein yang ditandai dengan perubahan tekstur dan struktur tulang, tetapi tidak ter%adi koagulasi. Pada perubahan p), itu sangat %elas terlihat yang sebelumnya p) netral sesudah perlakuan men%adi asam dan basa itu menun%ukkan denaturasi protein.
#elompok 13 dan kelompok 14 menggunakan sampel kulit ikan. #ulit ikan ditambahkan dengan asam dan basa kuat, serta asam dan basa lemah mengalami perubahan men%adi $arna kekuningan, hal ini karena pengaruh dari si!at asam dan basa terhadap kulit. Setelah dipanaskan, kulit men%adi hancur karena ter%adi proses denaturasi. Selain itu, tidak ter%adi koagulasi tetapi hanya sa%a ada pemisahan antara cairan dan sampel kulit ikan. Setelah itu ditambahkan ninhidrin, kulit men%adi hancur dan cairan berubah $arna men%adi agak kemerahan.
#elompok 15 dan kelompok 18 menggunakan sampel telur yang berupa putih telur. Putih telur yang ditambahkan asam basa kuat dan asam basa lemah mengalami denaturasi dan koagulasi dengan baik. Saat ditambahkan asam dan basa sampel mengalami perubahan $arna men%adi putih pucat dan ter%adi endapan, setelah itu dipanaskan ter%adi gumpalan. Proses
pemanasan menyebabkan putih telur men%adi terdenaturasi sehingga serabut o&omucin terurai men%adi struktur yang lebih sederhana. 'danya pemanasan %uga akan mengakibatkan koagulasi protein, karena senya$a protein bersi!at am!oter yaitu dapat bereaksi dengan asam ataupun basa. #emudian sampel ditambahkan ninhidrin, dalam perlakuan a kan terlihat adanya perubahan saat ditambahkan larutan asam, basa, ataupun ninhidrin akan ter%adinya si!at
denaturasi dan koagulasi.
KESIMPULAN
erdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bah$a, protein dapat terdenaturasi dan terkoagulasi karena penambahan asam dan basa ataupun karena dipanaskan. enaturasi ter%adi akibat perubahan struktur protein yang menyebabkan pemutusan lipatan antara asam amino dan struktur primer protein. Selain itu penambahan basa pada protein membuktikan adanya ikatan peptida pada protein karena larutan tersebut akan bereaksi dengan polipeptida. #oagulasi adalah perubahan struktur protein akibat adanya pemanasan dengan suhu yang tinggi. #oagulasi ada yang bersi!at am!oter dan re&ersible, contohnya sa%a am!oter pada sampel putih telur. #on!igurasi protein dapat berubah dengan mengalami degrasi dimana dapat menghasilkan molekul yang lebih sederhana dan hasil sampingan. Pada semua sampel yang diu%i protein mengalami denaturasi dan koagulasi, namun pada prosesnya ada yang berlangsung secara cepat dan ada yang berlangsung secara lambat.
DAFTAR PUSTAKA
(ehninger *1668+. Dasar-dasar Biokimia. akarta9 :rlangga.
)art, ) *167+. Kimia Organik . alih bahasa9 Sumanir 'hmadi, :rlangga, akarta.
S, :mma >irakusumah *2005+. Menikmati Telur Bergizi, Lezat, dan Ekonomis. akarta9 P @ramedia Pustaka tama.
Putra, Surya icky *2013+. Si!at Fisik #imia$i Protein. ari9 https9AA$$$.academia.eduA841731AperubahanDproteinDsecaraD!isikDmaupunDkimia$ i *diakses pada tanggal 04 o&ember 2014, pada pukul 21.00 >-+.
Fuad *2014+. Si!at Protein. ari9 http9AAin!o.!uadshi!u.comAlaporan"si!at"si!at"proteinA *diakses pada tanggal 04 o&ember 2014, pada pukul 20.30 >-+.
iam *2013+. Si!at #imia Protein. ari9 http9AAniamts.blogspot.comA2013A08Asi!at"kimia" protein"laporan"praktikum.html *diakses pada tanggal 05 o&ember 2014, pada pukul
20.40 >-+.
Purba, -m!rantoni *2012+. Protein dan 'sam 'mino. ari9 http9AAim!ran" im!ranpurba.blogspot.comA2013A01Aprotein.html *diakses pada tanggal 05 o&ember 2014, pada pukul 21.00 >-+.
LAMPIRAN