PENGARUH AIR SEDUHAN KOPI TERHADAP STRUKTUR HISTOLOGI DAN FUNGSI
TESTIS MENCIT (Mus musculus)
Oleh: Febri Sembiring NIM 4103220012 Program Studi Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Binjai pada tanggal 10 Februari 1992. Ayah bernama
Firman Sembiring (Alm) dan Ibu bernama Nurhalimah br Kaban dan merupakan
anak ketiga dari empat bersaudara. Pada tahun 2007, penulis bersekolah di SMA
Negeri 1 Stabat. Tahun 2010, penulis diterima di Jurusan Biologi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan melalui jalur
SNMPTN. Kegiatan di Jurusan Biologi Universitas Negeri Medan yang pernah
diikuti yaitu menjadi asisten laboratorium Biologi Umum I dan II, Biokimia, Anatomi
Fisiologi Manusia, Fisiologi Hewan, serta Morfologi Tumbuhan. Penulis mengikuti
Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Balai Veteriner Medan pada tahun 2013. Selain itu
penulis pernah mengikuti Sekolah Masyarakat Terpadu Aceh 2013 dan Langkat
2014, Indonesia Malaysia Thailand Gold Triangle 2011, Indonesia Leadership Camp
Universitas Indonesia 2012, Indonesia Entrepreneur Camp Universitas Brawijaya
2013, Indonesia Youth Forum Wakatobi 2014, Parlemen Muda Indonesia 2013,
Nominator Entrepreneurship Winter School di University of Hong Kong,
Ambassador of Indonesia Culture and Tourism di Ekspedisi Mata Angin Bandung
2014, dengan prestasi yang pernah didapatkan Peringkat II Lomba Inovasi Teknologi
Lingkungan, Institut Teknologi Sepuluh November 2013, Juara II Ukmi Paper
Challenge Universitas Negeri Medan 2013, dan Juara I Lomba LKTI FMIPA
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat
rahmat, nikmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Adapun skripsi ini berjudul “Pengaruh Pemberian Air Seduhan Kopi terhadap Struktur Histologi dan Fungsi Testis Mencit (Mus musculus)”, kiranya dapat member manfaat
bagi rekan mahasiswa dan masyarakat. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang
dapat membangun agar skripsi ini menjadi lebih sempurna.
Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.S., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, dan kepada Ibu Dra. Uswatun
Hasanah, M.Si., Dra. Melva Silitonga, M.S., Drs. Hudson Sidabutar, M.S. selaku
Dosen Penguji yang telah banyak memberikan saran dan masukkan dalam
menyelesaikan skripsi ini. Kepada Bapak Prof. Drs. Motlan Sirait, M.Sc, Ph.D.
Dekan FMIPA dan staf-staf. Kepada Bapak Drs. Tri Harsono, M.Si dan Drs.
Lazuardi, M.Si selaku ketua dan sekretaris jurusan, Ibu Dra. Melva Silitonga, M.S
selaku Ketua Prodi Biologi yang telah banyak menasehati selama studi, Ibu Drs.
Uswatun Hasanah, M.Si selaku Kepala Laboratorium Biologi yang telah memberikan
tempat dan motivasi dalam penyelesaian skripsi. Penulis juga berterima kasih kepada
Ibu Dra. Rosita Tarigan, M.Pd selaku Pembimbing Akademik, Dra. Cicik Suryani,
M.Si., Dra. Meida Nugrahalia, M.Sc., Drs. Zulkifli Simatupang, M.Pd. yang terus
memberikan bimbingan selama berkuliah di Universitas Negeri Medan, dan semua
Dosen di Jurusan Biologi yang telah banyak membimbing selama perkuliahan.
Terima kasih khusus penulis sampaikan kepada keluarga penulis yang sangat
disayangi yaitu Ayahanda Firman Sembiring (Alm) dan Ibunda Nurhalimah br
Kaban, Bibik Nurhayati br Kaban, Nenek Rahimah br Perangin-angin (Almh),
Bolang Rahmat Kaban, Pimpin Wiliam Sembiring, Aditya Wiliam Sembiring, Lafiga
ii
terima kasih juga penulis sampaikan kepada teman-teman Biologi Non Kependidikan
2010, terkhusus kepada Sahabat penulis Ananda, Eka Pratiwi, Julaili Irni, Khairun
Nisa, Astrid Siska, Restia Ulfa, Nurhidayah, Mega Silvia, Riski Ananda, Windayani,
Darsimah, Fitri Rezeki Indah, Widiani, Syafrizal, Habib, Cholis, Nurhidayah Lubis,
Faisal, Rani A.L, Hertiana, Sulatri, Ade Prima Putri, Mitra Pinem, dan Angga, serta
teman-teman lainnya yang tidak mungkin ditulis semua.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih semoga skripsi ini
berguna untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan.
Medan, 26 Agustus 2014
Pengaruh Pemberian Air Seduhan Kopi terhadap Struktur Histologi dan Fungsi Testis Mencit (Mus musculus)
FEBRI SEMBIRING (4103220012)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan efek dari air seduhan kopi pada jumlah
produksi sperma harian testis, konsentrasi sperma epididimis, kualitas spermatozoa,
dan struktur histologi testis. Kopi merupakan satu dari minuman favorit di dunia
disamping the. Banyak penelitian yang telah dilakukan tentang kafein yang
merupakan satu dari komposisi kopi. Kebanyakan dari penelitian tersebut hanya
membahas tentang efek dari kafein saja. Tetapi tidak menjelaskan efek dari kopi pada
sistem reproduksi. Penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok, dan setiap kelompok
terdiri dari 7 mencit yang diberi perlakuan selama 36 hari. Kelompok pertama
sebagai kontrol (P0) dan kelompok kedua diberikan air seduhan kopi (P1).
Berdasarkan analisis data dengan uji beda dua rataan (uji t) dengan taraf kepercayaan
95%, air seduhan kopi berpengaruh nyata meningkatkan kualitas spermatozoa yaitu
tingkat motilitas, viabilitas, dan morfologi normal serta konsentrasi spermatozoa
epididymis (p<0.05). Namun tidak berpengaruh nyata pada jumlah produksi
spermatozoa harian testis, berat testis, berat badan, diameter sel leydig dan tubulus
The Effects of Coffee Concentrate Giving to Histology Structure and Testes Function in Mice (Mus musculus)
FEBRI SEMBIRING (4103220012)
ABSTRACT
The aim of this research was to describe the effect of coffee concentrate in the
number of daily sperm production (DSP), sperm concentration in epididymis, and
spermatozoa quality, and histology of testis. The framework of the research was,
coffee is one of the favorite drink in the world besides tea. There were a lot of
research about caffeine as one of coffee contents. Much of them focus on the effect of caffeine only. But it couldn’t describe what the effect of coffee in the reproduction system. The research would be conducted by grouping the mice into 2 groups, and
each group consists of 7 repetitions in 36 days. The first group was as a control (P0)
and the second was treated by the coffee concentrate (P1). Based on the data analysis,
it can be concluded that the coffee concentrate treatment could increase spermatozoa
quality such as motility, viability, and normal morphology, additionally sperm
concentration in epididymis (p<0.05). But there were no significant alteration in the
number of daily sperm production (DSP), testes weight, body weight, diameter of
Leydig cells and tubulus seminiferus, and thickness of tubulus seminifeus which
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Abstrak ii
Abstract iii
Riwayat Hidup iv
Kata Pengantar v
Daftar Isi vii
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel xi
Daftar Lampiran xii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Batasan Masalah 3
1.3. Rumusan Masalah 3
1.4. Tujuan Penelitian 3
1.5. Manfaat Penelitian 3
BAB II TINJAUAN TEORI 4
2.1. Kopi 4
2.1.1. Sejarah Kopi 4
2.1.2. Jenis – Jenis Kopi 5
2.1.3. Konsumsi Kopi Rata-Rata 5
2.1.4. Komposisi Kimia Biji Kopi 6
2.2. Mencit (Musmus culus) 16
2.2.1. Reproduksi Mencit Jantan 17
2.2.2. Spermatogenesis 20
2.2.3. Produksi Sperma Harian 22
2.2.4. Peranan Testosteron Pada Spermatogenesis 22 2.2.5. Pengaruh Fungsi Reproduksi Jantan oleh Hormon
Gonadotopin-Testosteron 23
2.3. Kerangka Berfikir 24
BAB III METODE PENELITIAN 27
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 27
3.2. Populasi dan Sampel 27
3.2.1. Hewan Uji 27
3.2.2. Pemeliharaan Hewan Uji 27
3.3. Penentuan Dosis 28
3.4. Alat dan Bahan Penelitian 28
3.5. Desain Penelitian 29
3.6. Prosedur Kerja 29
3.6.1. Preparasi Kopi 29
3.6.2. Pemberian Kopi 30
3.6.3. Teknik Pembuatan Suspensi Sperma 30
3.6.4. Pengamatan 31
3.6.5. Pembuatan Sayatan Histologi 34
3.7. Teknik Analisis Data 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 37
4.1. Hasil Penelitian 37
4.2. Berat Badan 37
4.3. Berat Testis 37
4.4. Produksi Spermatozoa Harian Testis 38
4.5. Konsentrasi Spermatozoa Epididimis 39
4.6. Spermatozoa Motil 40
4.7. Viabilitas 41
4.8. Morfologi Spermatozoa Normal 42
4.9. Diameter Sel Leydig 43
4.10. Diameter Tubulus Seminiferus 45
4.11. Ketebalan Tubulus Seminiferus 47
4.12. Pembahasan 49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 57
5.1. Kesimpulan 57
5.2. Saran 57
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Komposisi Kimia Biji Kopi Arabika dan Robusta 7
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Struktur Kimia Clorogenic Acid 8
Gambar 2.2. Struktur Kimia Kafein 10
Gambar 2.3. Skema Metabolisme Kafein oleh Hati 11
Gambar 2.4. Struktur Histologi Testis 19
Gambar 2.5. Potongan Tubulus Seminiferus 21
Gambar 2.6. Kontrol Endokrin pada Spermatogenesis dan Pengaruh
Kafein Terhadap Peningkatan Testosteron 23
Gambar 3.1. Desain Penelitian 29
Gambar 4.1. Pengaruh air seduhan kopi terhadap berat badan mencit (n=7) kelompok kontrol (P0) dan perlakuan (P1) selama
36 hari 37
Gambar 4.2. Pengaruh air seduhan kopi terhadap berat testis mencit (n=7) kelompok kontrol (P0) dan perlakuan (P1) selama
36 hari 38
Gambar 4.3. Pengaruh air seduhan kopi terhadap produksi sperma harian testis mencit (n=7) kelompok kontrol (P0) dan
perlakuan (P1) selama 36 hari 39
Gambar 4.4. Produksi spermatozoa harian testis; (a) kelompok kontrol,
(b) kelompok perlakuan 39
Gambar 4.5. Pengaruh air seduhan kopi terhadap konsentrasi
spermatozoa epididimis mencit (n=7) kelompok kontrol (P0) dan perlakuan (P1) selama 36 hari 40 Gambar 4.6. Konsentrasi spermatozoa epididimis; (a) kelompok
kontrol, (b) kelompok perlakuan 40
Gambar 4.7. Pengaruh air seduhan kopi terhadap motilitas spermatozoa mencit (n=7) kelompok kontrol (P0) dan perlakuan (P1)
selama 36 hari 41
Gambar 4.8. Pengaruh air seduhan kopi terhadap viabilitas spermatozoa mencit (n=7) kelompok kontrol (P0) dan perlakuan (P1)
selama 36 hari 41
Gambar 4.9. Konsentrasi spermatozoa epididimis; (a) kelompok kontrol,
(b) kelompok perlakuan 42
Gambar 4.10. Pengaruh air seduhan kopi terhadap morfologi spermatozoa mencit (n=7) kelompok kontrol (P0) dan perlakuan (P1)
Gambar 4.11. Pengaruh air seduhan kopi terhadap diameter sel leydig mencit (n=5) kelompok kontrol (P0) dan perlakuan (P1)
selama 36 hari 43
Gambar 4.12. Sel Leydig pada testis; (a) kelompok kontrol,
(b) kelompok perlakuan 44
Gambar 4.13. Pengaruh air seduhan kopi terhadap diameter tubulus seminiferus mencit (n=5) kelompok kontrol (P0) dan
perlakuan (P1) selama 36 hari 45
Gambar 4.14. Diameter tubulus seminiferus pada testis; (a) kelompok
kontrol, (b) kelompok perlakuan 46
Gambar 4.15. Pengaruh air seduhan kopi terhadap ketebalan tubulus seminiferus mencit (n=5) kelompok kontrol (P0) dan
perlakuan (P1) selama 36 hari 47
Gambar 4.16. Ketebalan tubulus seminiferus pada testis; (a) kelompok
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Hasil Perhitungan Data dengan Uji T 64
Lampiran 2. Dokumentasi Penelitian 66
Lampiran 3. Tabel konversi perhitungan dosis 68
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Kopi merupakan salah satu alternatif minuman pilihan yang sangat
digemari masyarakat dunia selain teh. Setiap jamuan makan baik acara formal
maupun non formal, sajian kopi hampir tidak pernah dilupakan. Kondisi ini sama
dengan di luar negeri, di Amerika misalnya, sebagian besar masyarakat menyukai
kopi, sehingga istilah coffe break sampai saat ini masih digunakan dan menjadi
icon untuk menyatakan waktu istirahat. Kini, kopi menjadi minuman populer,
terbukti dengan rata-rata konsumsi kopi dunia per tahun periode 2000-2003
mencapai 4,9 juta ton (Gardjito et al., 2011).
Sebagian orang mengkonsumsi kopi sebagai salah satu minuman
kegemaran, sedang sebagian orang tidak menyukai minum kopi karena khawatir
efek kopi terhadap kesehatan. Kopi mampu menurunkan resiko diabetes militus,
penyakit kardiovaskuler, kanker, serta mampu menurunkan kadar asam urat
(Lelyana, 2008). Tetapi penelitian Gerhastuti (2009) menunjukkan bahwa tikus
yang diberi air seduhan kopi 1,08 ml per hari selama 30 hari mengalami
kerusakan tubulus proksimal ginjal. Bhara (2009) melaporkan bahwa pemberian
kopi pada tikus Wistar menyebabkan terjadinya perubahan struktur histologis
hepar berupa degenerasi parenkimatosa, degenerasi hidropik, dan nekrosis.
Rizkiani (2009), pemberian kopi pada tikus wistar menyebabkan terjadinya
perubahan gambaran struktur histologis lambung tikus wistar berupa deskuamasi
epitel, erosi permukaan epitel dan ulserasi sesuai tingkat dosis.
Ditinjau dari kandungan kimianya, kopi mengandung dua bahan utama
yang menjadi perhatian berupa polipenol dan kafein. Polipenol yang paling besar
adalah clorogenic acid yang merupakan potensial antioksidan (Gerhastuti, 2009),
serta penolik lainnya seperti tannin, lignin, anthocyanin yang juga memiliki
fungsi sebagai antioksidan (Lelyana, 2008). Antioksidan yang terdapat di dalam
kopi ini merupakan kandungan antioksidan terbanyak yaitu kurang lebih 200-550
mg/ cangkir dengan aktivitas 26% dibandingkan dengan beta karoten (0,1%), alfa
tokoferol (0,3%), vitamin C (8,5%) serta antioksidan lainnya (Daglia, 2000; Xu
Wen, 2004; Sofillo, 2007).
Potensi polipenol pada kopi sebagai antioksidan memiliki efek yang baik
bagi reproduksi. Sugiarti, dkk. (2001) melaporkan bahwa penambahan
antioksidan berupa vitamin C dan E meningkatkan kualitas spermatozoa sapi
jantan setelah pembekuan. Hal ini mengindikasikan bahwa kopi yang
mengandung polipenol dengan aktivitas antioksidan yang tinggi dibandingkan
dengan vitamin C, akan lebih efektif meningkatkan kualitas sperma. Kemudian
penelitian yang dilakukan oleh Khazaei (2012) terhadap mencit yang diberikan
kafein 1% tidak menurunkan diameter tubulus seminiferus dan meningkatkan
motilitas sperma. Hal yang sama dikemukakan oleh Špaleková et al. (2011),
Dlugosz and Bracken (1992), dan Nawrot et al. (2002) dengan melihat
peningkatan motilitas dan kualitas sperma terhadap kafein.
Namun Klonoff dan Cohen (2009) melaporakan tidak ada pengaruh pada
laki-laki yang mengkonsumsi kafein terhadap parameter sperma. Bahkan kafein
pada dosis 2,5 mM memiliki efek penurunan motilitas pada sperma sapi (Bird et
al,. 1989). Selain itu efek merugikan lainnya terhadap reproduksi adalah
menurunnya produksi sperma dengan cara kafein yang berlebihan akan
meningkatkan kadar hormon testosteron dari jumlah normal kemudian
menghambat spermatogenesis (Flexstaf, 2012; Handlesman 2000).
Konsumsi kopi masyarakat Indonesia rata-rata 1,2 kg per kapita per tahun.
Dengan jumlah konsumsi kopi yang tinggi, tentu mengetahui efeknya terhadap
kesehatan menjadi sangat penting. Hal ini memang benar akan menyebabkan
keprihatinan bagi masyarakat Indonesia apabila efeknya dapat merugikan
kesehatan terutama reproduksi. Tingkat infertilitas Indonesia masih menjadi
masalah bagi 15% pasangan suami istri (Wikipedia, 2013). Dari data statistik
menunjukkan bahwa 35-40% dari masalah disebabkan oleh laki-laki (Levine,
2013).
Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh kopi terhadap kualitas
sperma dan struktur histologi testis pada hewan uji mencit dengan mengkonversi
1.2. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada produksi sperma harian, kualitas sperma, dan
struktur histologi testis pada mencit jantan dewasa seksual setelah dilakukan
pemberian air seduhan kopi.
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitia ini adalah:
Bagaimana pengaruh pemberian air seduhan kopi terhadap produksi
sperma harian, kualitas sperma, dan struktur histologi testis pada mencit jantan
dewasa seksual?
1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian air seduhan
kopi terhadap produksi sperma harian, kualitas sperma, dan struktur histologi
testis pada mencit jantan dewasa seksual.
1.5. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini, yaitu:
1. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang
biologi serta terapannya
2. Sebagai sumber informasi mengenai pengaruh kopi terhadap spermatozoa
37
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa air seduhan kopi
berpengaruh nyata meningkatkan konsentrasi spermatozoa epididimis, dan kualitas
spermatozoa epididimis yakni jumlah spermamotil, viabilitas, serta morfologi normal.
Namun tidak berpengaruh nyata terhadap berat badan dan testis, jumlah produksi
spermatozoa harian, diameter sel leydig dan tubulus seminiferus, serta ketebalan
tubulus seminiferus testis.
5.2. Saran
Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat diajukan saran yaitu
perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai efek dari air seduhan kopi dengan
dosis bertingkat dan lama pemberian berbeda yang dikonversikan dari konsumsi kopi
DAFTAR PUSTAKA
Adimoelya, A. (1981), Epididimis dan Kelenjar Aksesoria Genitalia Pria, Pentaloka Andrologi Fakultas Kedokteran Univeritas Negeri Se Indonesia
Alpco. (2013). Mouse/Rat Testosterone Elisa, Catalog, Alpco Diafnostics
Amman, R. P., Howard, S. S. (1980), Daily Spermatozoa Production and Epidiymal Spermatozoal Reserves of The Human Male. Journal of Urology In Press
Anonim. 2013. Mencit (Mus musculus). http://id.wikipedia.org/wiki/mencit. (diakses tanggal 05 November 2013)
Apriliani, M., Nurcahyani, N., dan Busman, H. (2013), Efek pemaparan kebisingan terhadap jumlah sel-sel spermatogenik dan diameter tubulus seminiferus mencit (Mus musculus L), Prossiding November 2013
Arsyad, K. M., dan Hayati, L. (1989), Penuntun Laboratorium WHO untuk Pemeriksaan Semen Manusia dan Interaksi, Balai Pustaka, Jakarta
Ayodele, A. E., Olajire, O. A., Adedamola, S. O. (2013), Testicular Characteristics and Daily Sperm Production of Rabbit Bucks Fed Diets Containing Neem (Azadiachta Indica A. Juss) Rind Meal. Greener Journal of Agricultural Sciences, 3: 623-627
Bhara, M. (2009), Pengaruh Pemberian Kopi Dosis Bertingkat Per Oral 30 Hari Terhadap Gambaran Histologi Hepar Tikus Wistar, Skripsi, Fakultas Kedokteran. Universitas Diponegoro, Semarang
Bird, J.M., Carey, S., Houghton, J. A. (1989), Motility and acrosomal changes in ionophoretreated bovine spermatozoa and their relationship with in vitro penetration of zona-free hamster oocytes. Theriogenology, 32: 227-242.
Bloom, W., D. Fawcett, (1975), Textbook of Histology, Saunders, Philadelphia
Cao, X.W., K Lin, C.Y. Li, Yuan, C.W. (2011), A review of WHO laboratory manual for the examination and processing of human semen (5th edition). Zhonghua Nan Ke Xue, 17: 1059-63
Daglia, M., Rachi, M., Papetti, A., Lanni, C., Govoni, S., and Gazzani, G. (2000), In
Vitro andEx-Vivo Antihydroxyl Radical Activity of Green and Roasted Coffee.
Describe Indonesia. (2013), http://www.describeindonesia.com/lifestyle/item/108-jenis-jenis-kopi-asli-indonesia.html (diakses tanggal 12 November)
Dinges, D. F. (2001), Neurobiology of Sleep and Waking, Prosiding September 2001
Dlugosz, L., and Bracken, M. B. (1992), Reproductive effects of caffeine: a review and theoretical analysis. Epidemiologic Reviews, 14: 83–100
Ermayanti, N. G. A. M., dan Suarni, N. M. R. (2010), Kualitas Spermatozoa Mencit (Mus musculus L.) Setelah Perlakuan Infus Kayu Amargo (Quassia amara Linn.) dan Pemulihannya. Jurnal Biologi, 14: 45-49
Farah, A. (2012), Coffee: Emerging Health Effects and Disease Prevention (First Edition), Blackwell Publishing Ltd
Ford, R. P. (1998), Heavy caffeine intake in pregnancy and sudden infant death syndrome. Archive of Diseble Children, 78: 9–13
Ganong, W.F. (2001), Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Gerhastuti, B. C. (2009), Pengaruh Pemberian Kopi Dosis Bertingkat Per Oral Selama
30 Hari Terhadap Gambaran Histologi Ginjal Tikus Wistar, Skripsi, Fakultas
Kedokteran, Universitas Diponegoro, Semarang
Gordon, I. (1994), Laboratory Production of Cattle Embryos 2nd Edition,CABI Publishing, Willingford UK
Guyton, H. (1994), Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed. 9, EGC, Jakarta
Hafez, E. S. E. (1976), Transport and Survival of Spermatozoa in The Female Reproductive Tract, Dalam: Human Semen anf Fertility Regulation in Men, Hafez E. S. E, St Louis, Mosby
Handelsman, D.J. (2000), A hormonal male contraceptive: from wish to reality. Medica Journal of Australia, 176:204-205
Harkness, J. E. (1983), The Biology and Medicie for Rabbits and Rodents, Lea and Febriger, Philadekphia
Histologi World. (2007), Normal Testis. http://www.histology-world.com/photoalbum/albums/userpics/normal_testis20x.jpg. (diakses tanggal 15 November 2013)
Ilyas, S., (1997), Pengaruh ekstrak air teh hijau (Camellia sinensis L.) terhadap fertilitas mencit jantan (Mus musculus Strain CBR) dan anak hasil perkawinannya, Universitas Sumatera Utara
Johnson, L., C. S. Petty., W. B. Neaves, (1980), A comparative study of daily sperm production and testicular composition in humans and rats. Biology of Reproduction, 22: 1233-1243
Johnston, K.L., Clifford M.N., and Morgan L.M., (2003), Coffee Acutely Modifies
Gastrointestinal Hormon Secretion and Glucose Tolerance in Human:Glycemic
Effect of Chlorogenic Acid and Caffeine. American Journal of Clinical and
Nutrition, 79: 728-33
Kementrian Perindustrian RI. (2013), http://www.kemenperin.go.id/artikel/ 6619/Kopi-Cari-Lebih-Banyak-Pecandu (diakses tanggal 12 November 2013)
Khazaei, M. (2012), Protective effects of subchronic caffeine administration on cisplatin induced urogenital toxity in male mice. Indian Journal of Experimantal Biology, 50: 638-644
Klonof, H., dan Cohen. (2009), Caffeine; Alcohol, and Psychoogical Stress and In Vitro Fetilization. Reproductive Biology Insights, 2: 31–37
Kostaman, T. (2004), Hubungan Antara Lingkar Skrotum dengan Berat Badan, Volume Semen, Motilitas Progresif dan Konsentrasi Spermatozoa pada Kambing Jantan Muda, Teknologi dan Peternakan Veteriner
Lelyana, R. (2008), Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Darah, Tesis, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro, Semarang
Levine. (2013), http://www.webmd.com/infertility-and-reproduction/features /male-infertility-facts (diakses tanggal 12 November 2013)
Lin, Y. C., dan Richburg, J. H. (2014), Characterization of the role tumor necrosis factor appoptosis inducing ligand (TRAIL) in spermatogenesis in though the evaluation of trail gene-dificient mice. The National Institute of Environmental Health Science. Plos One, 9
Mangoli, E., Pourentezari, M., Anvari, M., Talebi, A. R., Nahangi, H. (2012), The Improvement of Sperm Parameters and Chomatin Quality by Vitamin C. Researcher, 4: 43-49
Nawrot, P., Jordan, J., Eastwood., dan Rotstein, A. (2003), Effects of Caffeine on Human Health. Food Additives and Contaminants, 20: 1–30
New World Encyclopedia. (2013). Caffeine. http://www.newworldencyclopedia .org/entry/Caffeine(diakses tanggal 12 November 2013)
Nugraheni, T. (2003), Pengaruh Vitamin C terhadap Perbaikan Spermatogenesis dan Kualitas Spermatozoa Mencit (Mus musculus) Setelah Pemberian Ekstrak Tembakau (Nicotiana tabacum). Biofarmasi, 1: 13-19
Polakoski, K. L., Syner, F. N., Zanveld, L. J. D. (1976), Biochemistry of human seminal plasma, dalam: human semen and fertility regulation in man, Hafez, E. S. E (ed.), C. V. Mosby Company, Saint Louis
Purba, A. (2011), Analisis Histopatologi Plasenta Mencit (Mus musculus) Strain DD Webster Pasca Pemberian Kafein, Tesis, Fakultas Kedokteran, USU, Medan
Rahardjo, P. (2012), Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika dan Robusta, Penebar Swadaya, Jakarta
Rizkiani, I. (2009), Pengaruh Pemberian Kopi Dosis Bertingkat Peroral selama 30 Hari terhadap Gambaran Histologi Lambung Tikus Wistar, Skripsi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro, Semarang
Robaire, B., Hermo, L. (1988), Efferent Ducts, Epididymis, and Vas Deferens : Structure, Functions and Their Regulation, Dalam : The physiology of reproduction. Eds. E. Kuobil and J. Neil. Raven Press, Ltd. New york
Robb, G. W., Amann, R. P., dan Killian, G. K. (1978), Daily Sperm Production and Epididymal Sperm Reserve of Pubertal and Adult Rats. Journal of Reproduction and Fertility, 54: 103-107
Rohen, J. W. dan Drecoll, E. L. (2008), Embriologi Fungsional Perkembangan Sistem Fungsi Organ Manusia (Edisi 2), EGC, Jakarta
Rosenfiel, A., Fathalla, M. A. (1997), Reproductive Physiology, The Parthenon Publishing Group, New Jersey
Rugh, R. (1967), The Mouse Its Reproduction and Development, Burgess Publishing Company, Minneapolis
Santoso, H. B. (2006), Struktur Mikroskopis Kartilago Epifisialis Tibia Fetus Mencit (Mus musculus) Dari Induk Dengan Perlakuan Kafein. Berkala Pembelajaran Hayati, 12: 69-74
Scholer, M. (2006), Coffee Consumption, The SASI group (Sheffield) and Mark Newman (Michigan), US
Secangkir Kopi Tubruk. (2010), http://secangkirkopitubruk.wordpress.com/ 2010/02/10/macammacamhidangankopi (diakses tanggal 12 November 2013)
Sherwood. (2001), Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem (Edisi 2), Jakarta, EGC.
Sipahutar, H. (2004). Mikroteknik. Medan. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
Soemardini, Rahman, N., Prayoga, I. G. (2012), Pengaruh Pemberian Filtrat Teh Hijau (Camelia sinensis) Terhadap Berat Badan Tikus Wistar, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
Sofillo, R.D., Hadey, M. (2007), Nonmutagenic Antioxidant with Potensial Antimicrobial Activity. Journal of Food Science, 65: 907
Špaleková, E., Makarevich, A. V., dan Pivko, J. (2011), Effect of Cafeineon Parameters of Ram Sperm Motility. Slovakis Journal of Animal Science, 44: 78-83
Speroff, L., Glass, R.H., and Kase, N.G. (1999), Clinical gynecologic endocrinology
and infertility (6th ed.), William and Wilkins L, Philadelphia
Statistic Brain. (2013), http://www.statisticbrain.com/coffee-drinking-statistics (diakses tanggal 12 November 2013)
Sugiarti, T. (2011), Pengaruh Pemberian Antioksidan dan Prolin Terhadap Kualias Spermatozoa Sapi setelah Pembekuan, Prosiding 2001
Tadjudin, M. K. (1978), Arah Penelitian Biologi Spermatozoa, Simponsium Spermatologi, Surabaya
Wahyuni, R. S. (2012), Pengaruh isofavon kedelai terhadap kadar hormone testosterone berat testis diameter tubulus seminifrus dan spermatogenesis tikus putih jantan (Rattus norvegicus), Tesis Biomedik
Wikipedia. (2013), http://id.wikipedia.org/wiki/Andrologi (diakses tanggal 12 November 2013)
Xu Wen, Takenaka, W., Murata, M., dan Homa, S. (2004), Antioxidative activity of a Zinc-Chelating Substance in Coffee. 68: 2313-2318.
Yatim, W. (1994), Reproduksi dan Embriologi, Penerbit Tarsito, Bandung