• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Biokim Protein indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Praktikum Biokim Protein indonesia"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN UJI VITAMIN C

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktikum Biokimia Pangan

Oleh :

Nama : Sarah Restu Putri

NRP : 123020173

Kelompok : F

Meja : 13 (Tiga Belas)

Assisten : Henny Puspita Wulandari Tanggal Percobaan : 19 April 2014

LABORATORIUM BIOKIMIA PANGAN JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASUNDAN

(2)

I PENDAHULUAN

Bab ini akan membahas mengenai (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan.

1.1. Latar Belakang Percobaan

Vitamin adalah senyawa-senyawa organik tertentu yang diperlukan dalam jumlah kecil , essensial untuk reaksi metabolisme dalam sel dan penting untuk melangsungkan pertumbuhan normal serta memelihara kesehatan.

Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan penting dalam menangkal berbagai penyakit. Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat. Vitamin C termasul golongan vitamin antioksidan yang mampu menangkal berbagai radikal beabsekstraseluler.

Vitamin C berperan membantu spesifik enzim dalam melakukan fungsinya. Vitamin C juga bekerja sebagai antioksidan. Perusahaan kadang-kadang menambahkan vitamin C pada produk makanannya untuk menjaga kandungan bahan tertentu. Vitamin C juga penting untuk membentuk kolagen, serat, struktur protein. Kolagen dibutuhkan untuk pembentukan tulang dan gigi dan juga untuk membentuk jaringan bekas luka. Vitamin C juga meningkatkan ketahanan tubuh terhadap infeksi dan membantu tubuh menyerap zat besi (Vita, 2012).

1.2. Tujuan Percobaan

(3)

1.3. Prinsip Percobaan

Prinsip Uji vitamin C adalah berdasarkan pada reaksi reduksi oksidasi antara vitamin C dengan KMnO4.

1.4. Reaksi Percobaan

(4)

II METODE PERCOBAAN

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Bahan yang Digunakan, (2) Pereaksi yang Digunakan, (3) Alat yang Digunakan, dan (4) Metode Percobaan.

2.1. Bahan Yang Digunakan

Bahan yang digunakan dalam percobaan Uji Vitamin C ini antara lain adalah kol, Nature E, melon, jantung pisang, Vitamin B IPI.

2.2. Pereaksi yang Digunakan

Pereakasi yang digunakan dalam Uji Vitamin B ini adalah KMnO4.

2.3. Alat yang Digunakan

Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah tabung reaksi, rak tabung reaksi, gelas kimia, dan pipet. 2.3. Metode Percobaan

(5)

III HASIL PENGAMATAN

Bab ini akan menguraikan : (1) Hasil Pengamatan dan (2) Pembahasan.

3.1. Hasil Pengamatan

Tabel 2. Hasil Pengamatan Uji Vitamin C Bahan Pereaks

i

Warna Hasil I Hasil II

Kol

Vitamin B IPI Kuning pekat - -Keterangan :

(+) Mengandung Vitamin C (-) Tidak Mengandung Vitamin C

Hasil I : (Sarah, Nur, Monika, Meja 13, 2014) Hasil II : (Laboratorium Biokimia Pangan, 2014)

(6)

3.2. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan pada uji Vitamin C didapat bahwa sampel Vitamin C ipi, Contry choise dan gooday mengandung vitamin C sedangkan pada sampel malkis abon dan pepton tidak mengandung vitamin C. Namun seharusnya pada sampel gooday tidak tidak mengandung vitamin C Hal ini dapat terjadi karena terjadinya kesalahan-kesalahan pada saat melakukan praktikum seperti kurang bersihnya alat, kesalahan dalam mengamati perubahan warna dan kurang berhati-hatinya praktikan pada saat meneteskan pereaksi.

Hilangnya warna ungu KMnO4, dikarenakan pada saat penambahan larutan pereaksi KMnO4 ke dalam bahan, terjadi suatu reaksi oksidasi-reduksi antara KMnO4 dan vitamin C atau asam askorbat yang ada di dalam bahan. Reaksi ini mengakibatkan warna ungu pada larutan KMnO4 hilang. Vitamin C mengalami reaksi oksidasi sedangkan KMnO4 mengalami reaksi reduksi. Dalam keadaan asam, ion permanganat yang ada dalam KMnO4 akan direduksi, dengan kata lain ion ini akan mengikat elektron yang dilepaskan oleh vitamin C atau asam askorbat yang teroksidasi. Fungsi KMnO4 dapat digantikan dengan senyawa lain seperti I2 senyawa penganti dapat dilakukan asalkan memiliki sifat yang sama seperti KMnO4 yaitu sebagai oksidator.

Vitamin C tergolong larut dalam air. Vitamin C dapat berbentuk sebagai asam askorbat dan asam L-dehidroaskorbat, keduanya mempunyai keaktifan sebagai vitamin C. Asam askorbat sangat mudah teroksidasi secara reversible menjadi asam dehidroaskorbat. Asam L-dehidroaskorbat secara kimia sangat labil dan dapat mngalami perubahan lebih lanjut menjadi asam L-dehidroaskorbat yang tidak memiliki keaktifan vitamin C lagi (Winarno,hal 131, 2002).

(7)

berwarna, titik cair 190-192OC. Bersifat larut dalam air, sedikit larut dalam aseton atau alcohol yang mempunyai berat molekul rendah. Vitamin C sukar larut dalam kloroform, eter dan benzene dengan logam membentuk garam. Sifat asam ditentukan oleh ionisasi enolgroup pada atom C nomor tiga. Pada pH rendah vitamin C mudah teroksidasi , lebih-lebih apabila terdapat katalisator Fe, Cu, enzim askorbat oksidase, sinar, temperatur yang tinggi. Larutan encer vitamin C pada pH kurang dari 7,5 masih stabil apabila tidak ada katalisator seperti di atas (Winarno, hal 132, 2002).

Vitamin C dapat terserap dengan cepat dari alat pencernaan kita masuk ke dalam saluran darah dan dibagikan keseluruh jaringan tubuh. Kelenjar adrenalin mengandung vitamin C paling tinggi. Pada umumnya tubuh menahan vitamin C sangat sedikit.Kelebihan vitamin C dibuang melalui air kemih. Karena itu, bila seseorang mengkonsumsi vitamin C dalam jumlah besar (medose), sebagian besar akan dibuang keluar, terutama bila orang tersebut biasa mengkonsumsi makanan bergizi tinggi. Tetapi sebaliknya, bila sebelumnya orang tersebut jelek keadaan gizinya, maka sebagian besar dari jumlah itu dapat ditahan oleh jaringan tubuh (Winarno, hal 131, 2002).

Vitamin C adalah vitamin yang paling tidak stabil dari semua vitamin dan mudah rusak selama pemrosesan dan penyimpanan. Laju perusakan meningkat karena logam, terutama tembaga dan besi, dan juga kerja enzim. Pengaruh cahaya mengakibatkan perusakan asam askorbat dalam susu dengan cepat. Tingkat kerusakan asam askorbat sangat sejajar dengan pengembangan bau-rasa menyimpang. Perusakan asam askorbat dalam susu oleh cahaya terjadi oleh pengaruh riboflavin sebagai penyensitif (sensitizer). Reaksi terjadi karena adanya cahaya dan oksigen dan riboflavin diubah menjadi lumikrom.

(8)

dinilai dari persentase banyaknya air yang telah dipakai (Deman, 1999).

Sifat vitamin C adalah dalam bentuk kristal tidak berwarna, larut dalam air dan sedikit larut dalam asetat atau alkohol yang mempunyai berat, stabil pada pH rendah, merupakan reduktor kuat, mudah teroksidasi (nabila, 2013)

IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan membahas mengenai : (1) Kesimpulan dan (2) Saran.

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan pada uji vitamin C bahwa pada sampel Country Choice, Vitamin C ipi, dan gooday positif mengandung vitamin C sedangkan pada sampel malkis abon dan pepton tidak mengandung vitamin C.

4.2 Saran langsung sampel akan terkontaminasi dan berpengaruh pada hasil pengamatan.

Pengambilan sampel harus dilakukan dengan hati-hati, dan sesuai dengan yang telah ditentukan.Selain itu perhatikan juga waktu dalam melakukan pemanasan.

(9)

Deman. John M, 1999, Kimia Makanan, Institut Teknologi Bandung, Bandung

Kurniawan, Ahmad . 2008. Peran Vitamin dalam Kehidupan.

http://infosehat-infosehat.blogspot.com/2008/06/peran-vitamin-dalam-kehidupan.html. Accesed : 12 April 2013.

Nabila, 2013, Vitamin C Biokimia, http://blogspot.com,

Accesed : 12 April 2013

Poedjiadi. Anna, 1994, Dasar-Dasar Biokimia, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta

Rahmadinata. 2006. Vitamin A.

http://rahmadinata.wordpress.com/tag/health/ Accesed : 12 April 2013

Vita. 2013. Vitamin yang Larut dalam Air. http://www.food-info.net/id/vita/water.htm.Accesed : 12 April 2013

(10)

LAMPIRAN NATUR E

Komposisi :

Vitamin E 100 IU

KOL

Komposisi :

Informasi Gizi per 100 gram (g) Energi 105 kj25 kkal

Lemak 0,1 g

Lemak Jenuh 0,032 g Lemak tak Jenuh

Ganda 0,099 g

Lemak tak Jenuh

Tunggal 0,014 g

(11)

JANTUNG PISANG

Komposisi :

Energy total 31 kkal

Lemak 0,3 gr

Protein 1,2 gr

Karbohidrat total 7,1 gr

Vitamin B1 Vitamin C Fosfor Vitamin A

MELON

Komposisi :

Energi 22,00 cal.

Protein 0,60 gr.

Lemak 0,10 gr.

Karbohidrat 5,30 gr.

(12)

Abu 0,50 gr

Kalsium 12,00 mg

Fosfor 30,00 mg

Kalium 183,00 mg

Zat Besi 0,50 mg

Natrium 6,00 mg

Vitamin A 2.140,00 S.I

Vitamin B1 0,03 mgr.

Vitamin B2 0,02 mg

Vitamin C 35,00 mg

Niacin 0,80 mg

Air 93,50 gr

VITAMIN B IPI

Komposisi :

Gambar

Gambar 4. Reaksi Uji Vitamin C
Tabel 2. Hasil Pengamatan Uji Vitamin C

Referensi

Dokumen terkait

Pada pengamatan uji dengan pereaksi biuret, tabung berkode 1 setelah di tambah larutan tembaga sulfat 0,5 % dan NaOH 10% terjadi perubahan warna dari kuning mejadi ungu

Reaksi formaldehid dengan pereaksi Tollens : Warna berubah menjadi cermin perak.. Analisis Data/

Jika bahan makanan ditetesi dengan larutan lugol akan berubah warna menjadi ungu Jika bahan makanan ditetesi dengan larutan lugol akan berubah warna menjadi

Oleh karena itu, maka prinsip untuk menyelesaikan reaksi ini dengan menyilangkan, maksudnya bahwa perubahan bilangan oksidasi pada reaksi reduksi digunakan sebagai

Asam karboksilat alifatik maupun aromatik yang terdiri atas beberapa atom karbon umumnya kurang larut dalam air tetapi larut dalam pelarut

Sedangkan untuk pisang yang ditambahkan dengan larutan asam askorbat 10% berupa larutan vitamin Cipi, UC-1000 dan perasan jeruk tidak mengalami oksidasi yakni tidak

Semakin banyak CuSO4 yang di berikan maka akan semakin terang juga warna ungu yang di hasilkan, ini tidak hanya berlaku untuk larutan putih telur saja, akan tetapi pada semua

Prinsip kerjanya adalah larutan berwarna ungu yang merupakan hasil dari reaksi antara Prinsip kerjanya adalah larutan berwarna ungu yang merupakan hasil dari reaksi antara gugus indol