• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Kimia Anorganik 2 pemb (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Praktikum Kimia Anorganik 2 pemb (1)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL PRAKTIKUM

KIMIA ANORGANIK 2

“ Pembuatan ZnSO

4

dari Logam Zn dengan Larutan CuSO

4

Tanggal Praktikum : 17 April 2014

DISUSUN OLEH :

RIZKY HARRY SETIAWAN

1112016200069

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

PEMBUATAN LARUTAN ZNSO4 DARI LOGAM ZN DENGAN LARUTAN CUSO4

Oleh : Rizky Harry Setiawan (1112016200069)

Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jl. Ir. H. Juanda no. 95 Ciputat 15412

Tujuan : membuat Larutan ZnSO4 dari logam Zn padatan dan larutan CuSO4 yang telah dibuat di prakitkum sebelumnya.

ABSTRAK

Telah dilakukan percobaan pembuatan ZnSO4 dengan bahan larutan CuSO4 30 ml dan logam

Zn. Dengan mereaksikannya langsung sehingga didapat larutan bening ZnSO4 dan residu

padatan berwarna kecoklatan yang merupakan hasil reaksi oksidasi / pertukaran dari ion ionnya yakni Cu atau tembaga. Didalam percobaan ini menggunakan metode reaksi setengah-reaksi. Dimana yang berperan sebagai setengah-reaksi oksidasi yaitu Zn(s), dalam setengah-reaksi oksidasi atom-atom akan mengalami peningkatan bilangan oksidasi yaitu dari 0 menjadi +2. Sedangkan, yang berperan sebagai setengah-reaksi reduksi yaitu Cu2+, dalam setengah-reaksi reduksi atom-atom tertentu akan mengalami penurunan tingkat bilangan oksidasi. Hasil dari percobaan kali ini adalah larutan ZnSO4 yang berupa larutan tidak berwarna.

INTRODUCTION

Zink adalah logam yang putih-kebiruan; logam ini cukup mudah ditempa dan liat pada

110-1500C. Zink melebur pada 4100C dan mendidih pada 9060C. logamnya yang murni, melarut lambat

sekali dalam asam dan dalam alkali; adanya zat-zat pencemar atau kontak dengan platinum atau

tembaga, yang dihasilkan oleh penambahan beberapa tetes larutan garam dari logam-logam ini,

mempercepat reaksi. Ini menjelaskan larutnya zink-zink komersial (Vogel, 1985: 289).

Oksidasi merupakan suatu proses dimana bilangan oksidasi suatu unsur bertambah dan

dimana elektron terlihat disisi kanan dari setengah- persamaan oksidasi. Reduksi merupakan

suatu proses dimana bilangan oksidasi suatu unsur menurun dan dimana elektron terlihat disisi

kiri dari setengah- persamaan reduksi. Baik setangah reaksi dan oksidasi maupun reduksi harus

ada bersama sama. Selanjutnya jumlah keseluruhan electron yang menyangkut reaksi oksidasi

harus sama dengan jumlah keseluruhan electron yang menyangkut proses reduksi (Ralp. H

(3)

Suatu reaksi redoks dapat dipisahkan menjadi dua buah setengah reaksi satu diantaranya menunjukkan reaksi oksidasi dan yang lainnya menunjukkan reaksi reduksi. Misalnya reaksi antara zink dan ion tembaga.

Cu2+ terjadi secara langsung (Nuraeni, dkk. 2013).

Banyak reaksi oksidasi dan reduksi yang digunakan untuk analisa kualitatif, baik sebagai pengoksidasi atau pun pereduksi. Beberapa reaksi oksidasi-reduksi yang ditunjukkan dengan adanya perubahan fisik seperti perubahan warna sangat berguna dalam membantu identifkasi ion (Wani, 2011).

Jika suatu pelat logam M, disebut electrode, yang terendam dalam larutan yang mengandung ion logam Mn+. Maka keseluruhan susunan ini dinamakan setengah sel (half-cell). Ada tiga jenis interaksi yang dapat terjadi antara atom logam electrode dan ion logam larutan, diantaranya:

v Ion logam Mn+ dapat menabrak electrode tanpa suatu perubahan.

v Ion logam menabrak electrode, mendapatkan electron sebanyak n dan diubah menjadi atom M. ion tersebut berarti direduksi.

v Atom logam M electrode dapat kehilangan electron sebanyak n dan memasuki larutan sebagai ion Mn+. Atom logam tersebut dioksidasi (Ralp. H Petrucci, 1987 : 8).

Reaksi antara seng dan ion tembaga, jika batang seng dengan gelas kimia yang mengandung larutan tembaga sulfat. Ketika seng dimasukkan ke dalam larutan tembaga sulfat, ion-ion tembaga direduksi menjadi logam Cu sedangkan sengnya larut. Sesudah beberapa waktu kelihatan seng akan dilapisi oleh tembaga yang berwarna merah coklat. Perhatikan bahwa warna biru dari larutan CuSO4 akan berkurang. larutan yang mengandung tembaga sulfat, sesudah beberapa waktu terlihat pada batang seng ada pelekatan dari seng yang berwarna merah coklat, sedangkan warna biru dari tembaga akan memucat. Bila larutannya dianalisis, ternyata akan mengandung seng. Hasil akhir reaksi ion yang terjadi:

Zn(s) + Cu2+(aq) _ Cu(s) + Zn2+(aq)

Terlihat bahwa reaksinya sama dengan reaksi antara seng dan ion hidrogen Zn(s) + 2H+(aq) _ H2(g) +,Zn 2+(aq)

(4)

MATERIALS & METHODS

Materials

1) Gelas Ukur 1) 30 mL larutan CuSO4

2) Gelas Kimia 100mL 2) 1 gram padatan Zn (Seng)

3) Pipet Tetes

4) Neraca O’hauss

5) Corong gelas

6) Statif

7) kertas saring

8) klem & Ring

Methods

1. Bersihkan logam Zn dengan mengamplasnya.

2. Ambil 30ml larutan CuSO4(aq).

3. Masukkan larutan tersebut kegelas kimia yang 100ml.

4.Masukkan padatan Zink sebanyak 1gram kedalam larutan CuSO4, kemudian tunggu reaksinya sampai larutan menjadi tidak berwarna.

5. Setelah larutan sudah menjadi tidak berwarna, saringlah endapannya.

(5)

RESULT & DISCUSSION

Ø Tabel Hasil Pengamatan

PERLAKUAN PENGAMATAN

Memasukkan 30ml larutan CuSO4(aq) ke dalam gelas kimia. Larutan CuSO4

berwarna biru

Ditambahkan 1 gram logam Zn padatan logam Zn bereaksi

dalam Larutan CuSO4

ditandai adanya

gelembung-gelembung

reaksi

Tunggu logam Zn seluruhnya bereaksi dalam CuSO4 ditandai dengan

tidak adanya gelumbung dari Zn

Larutan CuSO4 yang

awalnya berwarna

biru berubah menjadi

warna bening.

Terdapat pula endapan

berwarna coklat

Larutan Disaring Filtrat bening,

Residu coklat

Ø Persamaan Reaksi

CuSO4(aq) + Zn(s) ZnSO4(aq) + Cu(s)

( biru tua ) (tidak berwarna)

v Reaksi setengah-reaksi oksidasi dan setengah-reaksi reduksi, yaitu:

Oksidasi : Zn(s) Zn2+(aq) + 2e

-Reduksi : Cu2+(aq) + 2e- Cu(s)

(6)

PEMBAHASAN

Percobaan dilakukan dengan tujuan untuk membuat ZnSO4 dari larutan CuSO4, dengan

menggunakan logam Zn padatan dan larutan CuSO4 yang telah disiapkan. Hal pertama adalah

mencuci padatan Zn yang berasal dari baterai bekas, hilangkan semua pengotor yang berupa karbon dan pastikan benar-benar bersih, hal ini perlu dilakukan agar zat pengotor dari logam tersebut tidak ikut bereaksi atau menjadi pengganggu jalannya reaksi. Kemudian padatan Zn ditimbang 1 gram dan langsung di reaksikan dengan cara mencelupkannya kedalam larutan CuSO4 terjadi reaksi spontan dengan ditandai banyaknya gelembung terlepas yakni gas H2 ke

udara.

Reaksi dari suatu asam dengan logam merupakan sifat dari reaksi kimia dari golongan yang lebih luas dimana suatu unsur akan menggantikan unsur lainnya dari suatu senyawa. Ada yang menyebutnya sebagai reaksi pergantian tunggal. Contoh lain dari reaksi semacam ini adalah perubahan yang terjadi bila sebatang logam seng dimasukkan ke dalam larutan CuSO4

Dari larutan CuSO4 yang berwarna biru, lama-kelamaan berubah menjadi bening dan

padatan Zn tersebut berubah menjadi seperti karat dan berwarna kecoklatan yang mengapung di atas larutan dan sebagian runtuh ke dasar gelas kimia. Adanya pertukaran ion antara padatan Zn dengan larutan CuSO4 diduga menjadi penyebab terjadinya kehilangan warna CuSO4 dan

perubahan logan Zn sesuai dengan landasan teori, hal itu menunjukkan bahwa reaksi oksidasi dan yang lainnya menunjukkan reaksi reduksi. Misalnya reaksi antara zink dan ion tembaga.

Reaksi antara seng dan ion tembaga: batang seng dengan gelas kimia yang mengandung larutan tembaga sulfat, ketika seng dimasukkan ke dalam larutan tembaga sulfat, ion-ion tembaga direduksi menjadi logam Cu sedangkan sengnya larut. Sesudah beberapa waktu kelihatan seng akan dilapisi oleh tembaga yang berwarna merah coklat. Perhatikan bahwa warna biru dari larutan CuSO4 akan berkurang. Larutan yang mengandung tembaga sulfat, sesudah

beberapa waktu terlihat pada batang seng ada pelekatan dari seng yang berwarna merah coklat, sedangkan warna biru dari tembaga akan memucat. Bila larutannya dianalisis, ternyata akan mengandung seng Hasil akhir reaksi ion yang terjadi:

Zn (p)+ Cu2+(aq) → Zn2+(aq)+ Cu (p)

Terdiri dari dua buah setengah reaksi

Zn (p) → Zn2+ (aq) + 2e

Cu2+ (aq)+ 2e → Cu(p)

Apabila logam Zn dicelupkan ke dalam larutan CuSO4, maka perpindahan elektron dari Zn ke

(7)

Cu hasil dari pengantian ion Zn. Biasanya reaksi oksidasi-reduksi digunakan sebagai dasar elektokimia dengan memanfaatkan redoks menghasilkan perbedaan potensial yang merupakan daya dorongan elektron yang sering disebut potensial sel. Dalam buku Ralp. H. pettruci di dikatakan juga bahwa, mengapa tembaga tidak dapat menggantikan ion seng hal tersebut dikarenakan seng mempunyai kecendrungan lebih besar untuk teroksidasi bila dibandingkan dengan tembaga Dari proses tersebutlah didapatkan larutan bening yang merupakan perwujudan dari larutan ZnSO4.

Reaksi seperti seng dengan ion tembaga ini memungkinkan kita untuk membuat muatan logam-logam berdasarkan daya oksidasinya. Misalnya baru saja kita lihat bahwa seng dapat mereduksi ion tembaga dalam larutan. Tetapi bila kita memasukkan batang tembaga ke dalam larutan yang mengandung ion Zn2+(aq) tak terjadi reaksi apa-apa:

Cu(s) + Zn2+(aq) tak ada reaksi

Jadi, seng dapat menggantikan tembaga dari senyawanya, tetapi tembaga tak dapat menggantikan seng dari senyawanya. Walaupun logam seng akan menggantikan tembaga dari larutan yang mengandung ion Cu2+(aq), tetapi logam tembaga tak akan menggantikan ion

Zn2+(aq) dari larutannya. Terlihat disini bahwa lempeng tembaga tak mengalami perubahan

sesudah dimasukkan ke dalam larutan seng sulfat. Dengan perkataan lain, seng secara sukarela akan memberikan elektronnya kepada ion tembaga, tetapi tembaga tak mau memberikan elektronnya kepada ion seng. Berarti seng lebih mudah dioksidasi daripada tembaga. (juga telah dibuktikan dengan pengarah ion H+ pada logam seng dan tembaga).

CONCLUSION

Berdasarkan hasil praktikum mengenai Pembuatan larutan ZnSO4 ,maka praktikan dapat

menyimpulkan bahwa :

1) Dalam percobaan digunakan metode reaksi setengah-reaksi oksidasi dan setengah-reaksi reduksi.

2) Reaksi redoks (reduksi – oksidasi) adalah reaksi kimia dimana peristiwa reduksi dan oksidasi terjadi dalam waktu yang bersamaan.

3) Dari reaksi redoks dapat dibuat larutan ZnSO4 dengan pertukaran ion Cu dan Zn.

4) Persamaan yang didapat, yaitu: Zn(s) + Cu2+(aq) à Zn2+(aq) + Cu(s)

5) Dalam percobaan ini yang berperan sebagai oksidasi adalah logam Zn(s) dan sebagai reduksi adalah CuSO4.

(8)

REFERENSI

Petrucci, Ralph, H. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 3 Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga.

Vogel. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Bagian I Edisi ke Lima. Jakarta: PT.Kalman Media Pusaka.

Ruhyat, N. 2012. Reaksi Kimia dan Susunan Berkala.

http://kk.mercubuana.ac.id/elearning/files_modul/13003-12-742420223643.pdf. (Diakses pada tanggal 23 April 2014 pada pukul 20.42 WIB.)

Wani.2011.Analisis Kation dan Anion.

http://wanibesak.files.wordpress.com/2011/06/analisis-kation-dan-anion.pdf (Diakses pada tanggal 23 April 2014 pada pukul 21.12 WIB)

Nuraeni, dkk. 2013. Penuntun Praktikum Kimia Dasar II.

http://labdas.untad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/PenuntunKD2.pdf

Referensi

Dokumen terkait

Metode elektrokimia adalah metode yang didasarkan pada reaksi redoks, yakni gabungan dari reaksi reduksi dan oksidasi, yang berlangsung pada elektroda

Hubungan antara reaksi oksidasi reduksi (redoks) de- ngan energi listrik dapat dipelajari dalam elektrokimia. Elek- trokimia merupakan ilmu kimia yang mempelajari hubungan timbal

Jadi, reaksi redoks adalah (reduksi dan       oksidasi) adalah reaksi penerimaan dan pelepasan elektron atau reaksi terjadinya      

Pengertian lama reaksi kimia dimana terjadi pengikatan dan pelepasan oksigen Definisi Redoks Pengertian lebih luas reaksi kimia dimana terjadi perubahan bilangan oksidasi...

Reaksi redoks merupakan reaksi gabungan dari reaksi oksidasi dan reduksi, dan menjadi cirri khas bahwa jumlah elektron yang dilepas pada peristiwa oksidasi sama dengan

Sel elektrokimia adalah suatu alat yang menghasilkan arus listrik dari energi yang dihasilkan oleh reaksi di dalam selnya, yaitu reaksi oksidasi dan reaksi reduksi (reaksi

Pada percobaan pertama yaitu percobaan diamati berbagai reaksi-reaksi kimia yaitu reaksi penetralan asam basa, reaksi sintesis, reaksi metatesis dan didapatkan berbagai

Percobaan sintesis kalium nitrat ini bertujuan untuk mempelajari dan memahami pembuatan garam kalium nitrat yang diperoleh dari hasil reaksi antara Natrium nitrat