• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI. Bab III Akuntabilitas Kinerja. Bab I Pendahuluan. Lampiran. Bab II Perencanaan. Bab II Perencanaan Kinerja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DAFTAR ISI. Bab III Akuntabilitas Kinerja. Bab I Pendahuluan. Lampiran. Bab II Perencanaan. Bab II Perencanaan Kinerja"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat ii

1-11

Bab I

Pendahuluan

i-viii

Ikhtisar Kinerja

20-…

Bab III

Akuntabilitas Kinerja

12-19

Bab II

Perencanaan

Lampiran Lampiran

i-vii

Pengantar

A. Pengantar……... i

B. Daftar Isi... ii

C. Ringkasan Eksekutif... iii

A. Tugas dan Fungsi... 1

B. Struktur Organisasi dan SDM.... 5

C. Aspek/Isu Strategis Organisasi 7

D. Kegiatan dan Layanan Produk BPKP... 11

E. Sistematika Laporan... 12

A. Target Kinerja Tahun 2020-2024.. 13

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2021……. 18

A. Capaian Kinerja Tahun 2021... 21

B. Kinerja Lainnya Tahun 2021... 59

C. Akuntabilitas Keuangan... 61

A. Kesimpulan Kinerja Tahun 2021... 65

B. Rencana Tindak Tahun 2022……….69 21-72

Bab III

Akuntabilitas Kinerja

1-12

Bab I

Pendahuluan

13-20

Bab II

Perencanaan Kinerja

73-78

Bab IV Penutup

i-viii

Pengantar

DAFTAR ISI

(4)

Ringkasan Eksekutif

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat iii

Ringkasan Eksekutif

enyusunan Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat Tahun 2021 dimaksudkan sebagai salah satu media untuk memberikan informasi mengenai pencapaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat Tahun 2021. Laporan ini juga merupakan alat kendali dan alat pengukuran kinerja secara kuantitatif.

A.

A.

A.

A. RINGKASAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 202RINGKASAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 202RINGKASAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 202RINGKASAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2021111

Capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat atas pelaksanaan kinerja tahun 2021 untuk dari 6 (enam) Sasaran Kegiatan dengan 29 Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) adalah sebagai berikut:

a. 23 indikator kinerja (79,31%) telah mencapai target;

b. 6 indikator kinerja (20,69%) belum mencapai target.

Capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat tahun 2021 untuk setiap IKK disajikan pada Tabel RE.1 dan Tabel RE.2.

Tabel RE.1 – Ringkasan Indikator Kinerja Kegiatan yang Mencapai/Melampaui Target No

No No No

Sasaran Kegiatan/ Indikator Sasaran Kegiatan/ Indikator Sasaran Kegiatan/ Indikator Sasaran Kegiatan/ Indikator

Kinerja Kinerja Kinerja

Kinerja SatuanSatuanSatuanSatuan TargetTarget RealisasiTargetTarget RealisasiRealisasiRealisasi Capaian Capaian Capaian Capaian Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja (%)(%)(%)(%) Sasaran Kegiatan 1: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Sasaran Kegiatan 1: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Sasaran Kegiatan 1: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Sasaran Kegiatan 1: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

Negara/Daerah Negara/Daerah Negara/Daerah

a.

a.

a.

a. Nilai Optimalisasi Penerimaan Negara/ Daerah yang Terealisasi

Rupiah (Juta)

729,82 2.152,00 294,87%

b.

b.

b.

b. Potensi Penerimaan Negara/Daerah yang Dioptimalisasi

Rupiah (Juta)

1.216,36 4.987,27 410,02%

c cc

c.... Nilai Penyelamatan keuangan Negara

Rupiah (Juta)

3.503,80 16.148,80 460,89%

Sasaran Kegiatan 2: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Sasaran Kegiatan 2: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Sasaran Kegiatan 2: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas

Sasaran Kegiatan 2: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Pembangunan NasionalPembangunan NasionalPembangunan Nasional Pembangunan Nasional a.

a.

a.

a. Jumlah PSN yang diawasi Proyek Strategis Nasional

4 4 100%

Sasaran Kegiatan 3: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Badan Usaha Sasaran Kegiatan 3: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Badan Usaha Sasaran Kegiatan 3: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Badan Usaha Sasaran Kegiatan 3: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Badan Usaha

aa

aa.... Jumlah BUMD dengan Kinerja Sehat

BUMD 8 8 100%

b.

b.

b.

b. Jumlah BUMDes yang Mampu Menyusun Laporan

BUMDes 177 177 100%

Sasaran Kegiatan 4: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Sasaran Kegiatan 4: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Sasaran Kegiatan 4: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Sasaran Kegiatan 4: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi

Korupsi Korupsi Korupsi

P

(5)

Ringkasan Eksekutif

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat iv

No No No No

Sasaran Kegiatan/ Indikator Sasaran Kegiatan/ Indikator Sasaran Kegiatan/ Indikator Sasaran Kegiatan/ Indikator

Kinerja Kinerja Kinerja

Kinerja SatuanSatuanSatuanSatuan TargetTarget RealisasiTargetTarget RealisasiRealisasiRealisasi Capaian Capaian Capaian Capaian Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja (%)(%)(%)(%) a.a.

a.a. Persentase Hasil Pengawasan Represif yang Dimanfaatkan/

Ditindaklanjuti

Persentase 100 100 100%

b.

b.

b.

b. Persentase Hasil Pengawasan Preventif dan Edukatif yang Dimanfaatkan/ Ditindaklanjuti

Persentase 75 100 133,00%

Sasaran Kegiatan 5:

Sasaran Kegiatan 5:

Sasaran Kegiatan 5:

Sasaran Kegiatan 5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU

Intern K/L/P/BU Intern K/L/P/BU Intern K/L/P/BU

a.

a.

a.

a. Jumlah APIP Provinsi dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3

Provinsi 1 1 100%

b.b.

b.b. Jumlah APIP Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3

Kabupaten/

Kota

8 8 100%

c cc

c.... Jumlah Provinsi dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3

Provinsi 1 1 100%

d.

d.

d.

d. Jumlah Kab/Kota dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3

Kabupaten/

Kota

15 15 100%

e e e

e.... Jumlah Desa yang Menyusun Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Desa

Desa 418 928 222,21%

ffff.... Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes

APIP 1 2 200%

g g g

g.... Jumlah desa yang menerapkan pengelolaan aset desa secara memadai

Desa 5 510 10.200%

Sasaran Kegiatan 6: Meningkatnya Tata Kelola Unit Kerja Sasaran Kegiatan 6: Meningkatnya Tata Kelola Unit Kerja Sasaran Kegiatan 6: Meningkatnya Tata Kelola Unit Kerja Sasaran Kegiatan 6: Meningkatnya Tata Kelola Unit Kerja

a.

a.

a.

a. Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja

Skor Skala 100

75,00 85,26 113,68%

b.

b.

b.

b. Skor IKPA Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri)

Skor Skala 100

95,00 97,83 102,98%

c.c.

c.c. Persentase Penyusunan Laporan Keuangan sesuai SAP (khusus Unit Kerja Mandiri)

Persen 95,00 100,00 105,26%

d.

d.

d.

d. Nilai Pengelolaan BMN Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri)

Nilai 80,00 94,00 117,50%

e.

e.

e.

e. Nilai SAKIP Unit Kerja Skor Skala 100

80,00 83,65 104,56%

f.

f.

f.

f. Persentase penyelesaian RTP (MRI Unit kerja)

Persen 100,00 100,00 100,00%

g.g.

g.g. Persentase efektivitas

pengendalian intern (SPIP Unit kerja)

Persen 65,00 100,00 153,85%

h.

h.h.

h. Indeks Kualitas Layanan Ketatausahaan Unit Kerja

Indeks Skala 100

70,00 81,21 116,01%

(6)

Ringkasan Eksekutif

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat v

Tabel RE.2 – Ringkasan Indikator Kinerja Kegiatan yang Belum Mencapai Target NoNo

NoNo

Sasaran Kegiatan/ Indikator Sasaran Kegiatan/ Indikator Sasaran Kegiatan/ Indikator Sasaran Kegiatan/ Indikator

Kinerja Kinerja Kinerja

Kinerja SatuanSatuan SatuanSatuan TargetTarget RealisasiTargetTarget RealisasiRealisasiRealisasi Capaian Capaian Capaian Capaian Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Sasaran Kegiatan 1: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas

Sasaran Kegiatan 1: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Sasaran Kegiatan 1: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas

Sasaran Kegiatan 1: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Keuangan Keuangan Keuangan Negara/Daerah

Negara/Daerah Negara/Daerah Negara/Daerah

aa

aa.... Nilai Efisiensi Pengeluaran Negara dan Daerah

Rupiah (Juta)

187.781 72.468,59 38,59%

Sasaran Kegiatan 3: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Badan Usaha Sasaran Kegiatan 3: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Badan Usaha Sasaran Kegiatan 3: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Badan Usaha Sasaran Kegiatan 3: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Badan Usaha

aa

aa.... Jumlah BLUD dengan Kinerja Sehat

BLUD 1 0 0%

Sasaran Kegiatan 4: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Sasaran Kegiatan 4: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Sasaran Kegiatan 4: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Sasaran Kegiatan 4: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi

Korupsi Korupsi Korupsi

a.

a.

a.

a. Jumlah Pemda menindaklanjuti Area of Improvement dari hasil pengukuran EPK

Pemda 1 0 0%

Sasaran Kegiatan 5:

Sasaran Kegiatan 5:

Sasaran Kegiatan 5:

Sasaran Kegiatan 5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU

Intern K/L/P/BU Intern K/L/P/BU Intern K/L/P/BU

a a a

a.... Jumlah Kab/Kota dengan MRI ≥ Level 3

Kabupaten/

Kota

2 0 0%

b.b.

b.b. Persentase jumlah Pemda yang akuntabel dalam pengelolaan keuangan dan kinerja daerah

Pemda 6 4 66,67%

c.c.

c.c. Jumlah BLUD dengan MRI ≥ Level 3

BLUD 1 0 0%

(7)

Ringkasan Eksekutif

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat vi

B.

B.

B.

B. FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT CAPAIAN KINERJA TAHUN 202FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT CAPAIAN KINERJA TAHUN 202FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT CAPAIAN KINERJA TAHUN 202FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT CAPAIAN KINERJA TAHUN 2021111 Faktor-faktor pendukung dan Penghambat capaian kinerja tahun 2021 disajikan pada Gambar RE.1.

Gambar RE.1 Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Capaian Kinerja Tahun 2021 C.C.

C.C. KINERJA LAINNYAKINERJA LAINNYAKINERJA LAINNYAKINERJA LAINNYA

Kinerja lainnya tahun 2021 diantaranya adalah:

1. Terdapat Efisiensi Pengeluaran Negara dari hasil pengawasan Non PKPT dan PKPT Tambahan sebesar Rp12.845.409.494,18.

2. Penugasan PKPT Tambahan Tahun 2021 yang penganggarannya dibiayai oleh mitra dengan realisasi sebesar Rp.310.175.160,00.

3. Pemberian advis atas permasalahan/hambatan terkait pengelolaan keuangan dan penyelenggaraan kinerja pada Pemerintah Daerah.

4. Pemberian Keterangan Ahli di persidangan tindak pidana korupsi.

(8)

Ringkasan Eksekutif

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat vii

D.

D.

D.

D. STRATEGI TAHUN 2021 DALAM RANGKA PENINGKATAN KINERJASTRATEGI TAHUN 2021 DALAM RANGKA PENINGKATAN KINERJASTRATEGI TAHUN 2021 DALAM RANGKA PENINGKATAN KINERJASTRATEGI TAHUN 2021 DALAM RANGKA PENINGKATAN KINERJA

Untuk mencapai hasil kinerja yang optimal pada tahun 2021, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat telah menyusun strategi sebagai berikut:

1. Meningkatkan Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

a) Transfer of knowledge berupa diseminasi, bimbingan teknis, asistensi, dan konseling ke Pemerintah Daerah terkait pengelolaan penerimaan dan pembiayaan daerah, dana transfer, dan penyusunan anggaran daerah.

b) Mendorong Pemerintah Daerah menerapkan teknologi informasi dalam melaksanakan tata kelola penerimaan daerah.

c) Menjalin komunikasi yang intensif dan efektif dengan Aparat Penegak Hukum untuk bekerjasama dalam mendampingi pelaksanaan tugas pengawasan serta mempertajam pelaksanaan ekspose.

2. Meningkatkan Pengawasan Pembangunan atas Pembangunan Nasional

a) Membangun koordinasi dengan Pemerintah Daerah terkait kegiatan program pembangunan nasional dan lintas sektoral pembangunan daerah.

b) Transfer of knowledge berupa diseminasi, bimbingan teknis, dan konseling kepada Pemerintah Daerah dan Perangkat Desa.

c) Melakukan koordinasi pada Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD maupun instansi vertikal perihal permasalahan yang menghambat kelancaran pembangunan dan menawarkan pemecahan permasalahan tersebut melalui Evaluasi HKP.

3. Meningkatkan Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Badan Usaha

a) Pendekatan ke Badan Usaha dengan komunikasi yang persuasif dan mengadakan Memorandum of Understanding guna mengikat komitmen untuk peningkatan peran badan usaha dalam mendukung pembangunan nasional.

b) Secara proaktif melakukan monitoring atas isu/permasalahan yang dihadapi badan usaha dan responsif dalam menjawab kebutuhan badan usaha.

c) Mendorong percepatan peningkatan peran badan usaha dalam mendukung pembangunan nasional.

4. Meningkatkan Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi a) Melakukan koordinasi dengan Aparat Penegak Hukum terkait hasil penanganan

pengaduan dan pengawasan untuk mengungkap dan menindak kejadian korupsi.

b) Meningkatkan kesadaran dan atensi kepada Pemerintah Daerah untuk meningkatkan pengendalian tindak pidana korupsi.

(9)

Ringkasan Eksekutif

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat viii

c) Memberikan rekomendasi strategis kepada Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, dan Korporasi terkait kebijakan yang harus diambil yang menyangkut pemecahan masalah program prioritas pemerintah.

5. Meningkatkan Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU

a) Melaksanakan bimbingan konsultasi penyelenggaraaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, Manajemen Risiko, dan Peningkatan Kapabilitas APIP kepada Pemerintah Daerah dengan menyusun area of improvement (AOI), rekomendasi, serta melakukan pemantauan atas tindak lanjut rekomendasi.

b) Mendorong Pemerintah Daerah dalam melakukan self assessment kembali terhadap capaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP tahun 2016 dan 2017.

c) Mengadakan Memorandum of Understanding dengan badan usaha untuk mendorong mencapai Manajemen Risiko Indeks Level 3 dan Maturitas Sistem Pengendalian Intern Level 3.

6. Meningkatkan Tata Kelola Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat

a) Menindaklanjuti semua catatan/rekomendasi hasil monitoring dan evaluasi tim internal atas persiapan dan pelaksanaan kegiatan unit Wilayah Bebas dari Korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani.

b) Mendorong pemanfaatan aplikasi e-SAKIP.

c) Mengembangkan berbagai inovasi baru dalam layanan ketatausahaan.

(10)

Bab I - Pendahuluan

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 1

BAB I

PENDAHULUAN

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) pada dasarnya merupakan sistem manajemen berorientasi pada hasil yang merupakan salah satu instrumen untuk menjadikan instansi pemerintah akuntabel, dapat beroperasi secara efisien, efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya; mewujudkan transparansi pada instansi pemerintah; mewujudkan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan nasional; dan memelihara kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.

Hal ini dimungkinkan karena dengan menerapkan SAKIP setiap instansi pemerintah dituntut membuat Rencana Strategis (Strategic Plan), Rencana Kinerja (Performance Plan), Perjanjian Kinerja (Performance Agreement) serta Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (Performance Accountability Report), yang secara sistematis akan mengarahkan instansi pemerintah dalam pencapaian tujuannya, pelaksanaan tupoksinya sampai dengan pertanggungjawaban atas hasil kinerjanya.

Penyusunan Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat Tahun 2021 dimaksudkan sebagai perwujudan kewajiban Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi dalam mencapai tujuan dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan, Perjanjian Kinerja Tahun 2021 dan juga Rencana Strategis Tahun 2020-2024. Laporan ini juga digunakan sebagai umpan balik untuk memicu perbaikan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat di masa yang akan datang.

A. TUGAS DAN FUNGSI TUGAS DAN FUNGSI TUGAS DAN FUNGSI TUGAS DAN FUNGSI

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat merupakan unit pelaksana BPKP di daerah, sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Kepala BPKP Nomor Kep-06.00.00- 286/K/2001 tanggal 31 Mei 2001 dan terakhir telah diubah dengan Peraturan BPKP RI Nomor 5 Tahun 2019 tanggal 29 Maret 2019, mempunyai tugas:

1. Melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara dan/atau daerah atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral;

2. Melaksanakan kegiatan pengawasan kebendaharaan umum negara;

3. Melaksanakan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden dan/atau atas permintaan Kepala Daerah;

(11)

Bab I - Pendahuluan

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 2

4. Melaksanakan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada wilayah kerjanya; dan

5. Melaksanakan penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi lain di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat menyelenggarakan fungsi:

1. Pemberian asistensi penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah dan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah daerah;

2. Pemberian asistensi terhadap pengelolaan keuangan negara/daerah, BUMN/BUMD dan kinerja Instansi Pemerintah Pusat/Daerah/BUMN/BUMD;

3. Pengawasan terhadap badan usaha milik negara, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik daerah atas permintaan pemangku kepentingan, serta kontraktor bagi hasil dan kontrak kerja sama, dan pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima pemerintah pusat, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

4. Evaluasi terhadap pelaksanaan tata kelola dan laporan akuntabilitas kinerja pada badan usaha milik negara, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik daerah atas permintaan pemangku kepentingan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-perundangan;

5. Pelaksanaan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya terhadap perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban akuntabilitas penerimaan negara/daerah dan akuntabilitas pengeluaran keuangan negara/daerah serta pembangunan nasional dan/atau kegiatan lain yang seluruh atau sebagian keuangannya dibiayai oleh anggaran negara/daerah dan/atau subsidi termasuk badan usaha dan badan lainnya yang di dalamnya terdapat kepentingan keuangan atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah serta akuntabilitas pembiayaan keuangan negara/daerah;

6. Pengawasan intern terhadap perencanaan dan pelaksanaan pemanfaatan aset negara/daerah;

7. Pemberian konsultansi terkait dengan manajemen risiko, pengendalian intern, dan tata kelola terhadap instansi/badan usaha/badan lainnya dan program/kebijakan pemerintah yang strategis;

8. Pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program dan/atau kegiatan yang dapat menghambat kelancaran pembangunan, audit atas penyesuaian harga, audit klaim, audit investigatif terhadap kasus-kasus penyimpangan yang berindikasi

(12)

Bab I - Pendahuluan

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 3

merugikan keuangan negara/daerah, audit penghitungan kerugian keuangan negara/daerah, pemberian keterangan ahli, dan upaya pencegahan korupsi;

9. Pengoordinasian dan sinergi penyelenggaraan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional bersama-sama dengan aparat pengawasan intern pemerintah lainnya;

10. Pelaksanaan sosialisasi, pembimbingan, dan konsultansi penyelenggaraan sistem pengendalian intern kepada instansi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan badan- badan yang di dalamnya terdapat kepentingan keuangan atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah;

11. Pelaksanaan kegiatan pengawasan berdasarkan penugasan Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah sesuai peraturan perundang-undangan;

12. Pembinaan kapabilitas pengawasan intern pemerintah;

13. Pengolahan data dan informasi hasil pengawasan atas penyelenggaraan akuntabilitas keuangan negara Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah; dan

14. Pelaksanaan dan pelayanan administrasi Perwakilan BPKP.

Gambar 1.1 – Wilayah Kerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat

(13)

Bab I - Pendahuluan

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 4

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), mewajibkan menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota melakukan pengendalian atas kegiatan penyelenggaraan pemerintahan.

BPKP diamanahkan untuk melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara dan melakukan pembinaan penyelenggaraan SPIP.

Untuk mempercepat implementasi penyelenggaraan SPIP, Presiden menerbitkan Inpres Nomor 9 Tahun 2014 tentang Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Intern dan Keandalan Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern dalam rangka Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat, sebagai berikut:

1. Mempercepat efektivitas penerapan sistem pengendalian intern pemerintah dalam pengelolaan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional;

2. Mengintensifkan peran Aparat Pengendalian Intern Pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas, transparansi, dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional serta meningkatkan upaya pencegahan korupsi; dan

3. Melakukan pengawasan dalam rangka meningkatkan penerimaan negara/daerah serta efisiensi dan efektivitas anggaran pengeluaran negara/daerah.

(14)

Bab I - Pendahuluan

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 5

B. STRUKTUR ORGANISASISTRUKTUR ORGANISASISTRUKTUR ORGANISASISTRUKTUR ORGANISASI DAN SUMBER DAYA MANUSIADAN SUMBER DAYA MANUSIADAN SUMBER DAYA MANUSIADAN SUMBER DAYA MANUSIA 1. Struktur Organisasi

Perwakilan BPKP menerapkan struktur organisasi fungsional dipimpin oleh seorang Kepala Perwakilan yang dibantu oleh satu Kepala Tata Usaha, satu sub bagian, dua sub koordinator, serta lima Koordinator Pengawasan yang membawahi bidangnya masing-masing, dengan susunan sebagaimana gambar struktur organisasi 1.2 berikut.

Gambar 1.2 Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat sejak tanggal 27 September 2021

(15)

Bab I - Pendahuluan

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 6

2. Sumber Daya Manusia

Jumlah sumber daya manusia (SDM) yang mendukung pencapaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat sebanyak 148 orang yang terdiri dari 117 orang PNS dan 31 orang Pegawai Pemerintah non Pegawai Negeri (Tenaga Harian Lepas). Pengelompokan SDM berdasarkan jabatan disajikan pada Gambar 1.3.

Gambar 1.3 Pengelompokan SDM Berdasarkan Jabatan per 31 Desember 2021

Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat berdasarkan gender terdiri dari 61 laki-laki dan 56 perempuan. Komposisi PNS berdasarkan jenjang pendidikan di Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat dengan rinciannya pada Gambar 1.4.

Gambar 1.4 Komposisi Jenjang Pendidikan SDM Pegawai Negeri Sipil

3 5 2

89

9 9

31

Sruktural Korwas JFA Sub Koordinator

Fungsional Auditor

Fungsional Umum

Fungsional Tertentu

THL

S.2, 10

S.1/D.IV, 66 Sarmud/D.III,

31

D.I, 2SLTA, 8

(16)

Bab I - Pendahuluan

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 7

C. ASPEKASPEKASPEKASPEK/ISU/ISU/ISU/ISU STRATEGIS ORGANISASISTRATEGIS ORGANISASISTRATEGIS ORGANISASISTRATEGIS ORGANISASI

Untuk melaksanakan tugas, fungsi, dan dalam rangka mengawal pencapaian target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat telah menyusun Rencana Strategis Tahun 2020-2024.

Pengawasan pembangunan dan pembangunan pengawasan yang dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat diarahkan untuk mencapai sasaran terwujudnya Akuntabilitas Keuangan dan Pembangunan Nasional serta terwujudnya Tata Kelola Pengawasan yang Unggul, Akuntabel dan Sehat.

Merujuk pada Renstra BPKP Tahun 2020-2024, 6 (enam) sasaran strategis BPKP dijabarkan dalam 6 (enam) sasaran kegiatan yang menjadi target kinerja Perwakilan BPKP yang tersaji pada Gambar 1.5. Sasaran kegiatan tersebut terinci dalam 49 indikator kinerja kegiatan.

Gambar 1.5 Sasaran Kegiatan pada Rencana Strategis BPKP Tahun 2020-2024

Untuk mencapai hasil kinerja yang optimal, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat telah menyusun strategi sebagai berikut:

a. Meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan seluruh stakeholders untuk mendorong perbaikan pengendalian, memberikan rekomendasi perbaikan pengendalian intern,

(17)

Bab I - Pendahuluan

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 8

mengatasi risiko pencapaian tujuan instansi objek pengawasan, dan memberikan kontribusi dalam mengawal tujuan Instansi pemerintah/Pemda/BUMN/BUMD.

b. Membangun awareness pada level manajemen K/L/D/BUMN/BUMD melalui forum pertemuan, workshop, sharing knowledge, dan lainnya.

c. Meningkatkan kompetensi khusus SDM pengawasan, seperti kompetensi terkait teknologi informasi, manajemen risko, fraud, dan lainnya melalui PPM, diklat, workshop, dan sertifikasi keahlian.

d. Mengoptimalkan penggunaan sistem informasi pengawasan berbasis informasi seperti SIMDA, SIA BLUD, Siskeudes, Siswaskeudes, Aplikasi Penilaian Mandiri dan Quality Assurance Kapabilitas APIP, dan lainnya.

Sedangkan strategi untuk mendukung pencapaian target kinerja pada setiap sasaran kegiatan, adalah sebagai berikut:

a. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

1) Membangun komitmen dengan pemerintah daerah dalam rangka optimalisasi penerimaan daerah, efisiensi pengeluaran daerah, pembiayaan daerah, dan tindak lanjut hasil pengawasan BPKP.

2) Menjalin kerjasama dengan daerah dalam rangka menyusun kajian peningkatan potensi penerimaan daerah, dan kajian kesesuaian peraturan pengelolaan penerimaan daerah dengan peraturan perundangan terbaru.

3) Melakukan pemetaan pemda dengan pendapatan daerah rendah.

4) Mendorong pemda membangun sistem pengelolaan penerimaan daerah melalui penyusunan SOP/pedoman/juknis serta penerapannya.

5) Mendorong pemda menerapkan teknologi informasi dalam melaksanakan tata kelola penerimaan daerah antara lain menggunakan SIMDA pendapatan.

6) Transfer of knowledge berupa diseminasi, bimbingan teknis, asistensi, dan konseling ke pemda terkait pengelolaan penerimaan dan pembiayaan daerah, dana transfer, dan penyusunan anggaran daerah.

7) Mendorong pemda meningkatkan anggaran pelatihan/peningkatan kapasitas aparatur pengelola penerimaan daerah.

8) Proaktif dalam identifikasi kasus TPK khususnya di instansi di luar APH.

9) Melakukan pendekatan kepada Aparat Penegak Hukum (Kepolisian dan Kejaksaan) dengan komunikasi yang intensif dan efektif.

10) Mempertajam pada saat pelaksanaan ekspose oleh Aparat Penegak Hukum.

11) Meningkatkan koordinasi yang efektif dengan Aparat Penegak Hukum.

(18)

Bab I - Pendahuluan

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 9

12) Bekerjasama dengan APH untuk mendampingi dalam pelaksanaan tugas audit.

b. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Pembangunan Nasional 1) Meningkatkan Pengawasan atas Proyek Strategis Nasional.

2) Melakukan pemantauan atas progress tindak lanjut yang terhadap rekomendasi yang belum tuntas ditindaklanjuti

3) Meningkatkan koordinasi dengan BPKP Pusat dalam rangka penyusunan pedoman pengawasan pembangunan nasional dan pengawasan program lintas sektoral pembangunan daerah.

4) Membangun komunikasi dan koordinasi dengan pemda terkait kegiatan program pembangunan nasional dan lintas sektoral pembangunan daerah.

5) Transfer of knowledge berupa diseminasi, bimbingan teknis, dan konseling kepada DPMD kabupaten dan perangkat desa terkait penerapan Standar Pelayanan Minimal oleh pemerintah desa.

6) Mendorong DPMD kabupaten/kota dalam meningkatkan pembinaan pengelolaan keuangan desa.

7) Melaksanakan pelatihan pengelolaan keuangan desa kepada aparat desa dalam menggunakan aplikasi Siskeudes.

8) Bekerja sama dengan DPMD Kabupaten/kota dalam rangka pengembangan “Desa Percontohan Penerapan Standar Pelayanan Minimal”.

9) Melakukan koordinasi pada Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD maupun instansi vertikal perihal permasalahan yang menghambat kelancaran pembangunan dan menawarkan pemecahan permasalahan tersebut melalui evaluasi HKP.

10) Meningkatkan kompetensi dan kemampuan komunikasi pegawai agar solusi yang diajukan dalam evaluasi HKP telah sesuai aturan perundang-undangan dan dapat diterima oleh para pihak.

c. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Badan Usaha

1) Komunikasi dan mengadakan MoU ke Badan Usaha dan Pemerintah Daerah guna mengikat komitmen pimpinan badan usaha dan pimpinan pemerintah daerah untuk peningkatan peran badan usaha dalam mendukung pembangunan nasional.

2) Secara proaktif melakukan monitoring atas isu/permasalahan yang dihadapi badan usaha dan responsif dalam menjawab kebutuhan badan usaha.

3) Mendorong percepatan peningkatan peran badan usaha dalam mendukung pembangunan nasional.

d. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi 1) Bekerja sama dengan Aparat Penegak Hukum melakukan pengawasan untuk

(19)

Bab I - Pendahuluan

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 10

mengungkap dan menindak kejadian korupsi.

2) Melakukan koordinasi dengan APH terkait hasil penanganan pengaduan.

3) Meningkatkan kesadaran dan atensi kepada Pemerintah Daerah untuk meningkatkan pengendalian tindak pidana korupsi.

4) Melakukan pendekatan kepada kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Badan Usaha dengan komunikasi yang persuasif dan efektif tentang arti pentingnya Fraud Control Plan (FCP) dan manajemen risiko.

5) Memberikan rekomendasi strategis kepada Kementerian/ Lembaga, Pemerintah Daerah, dan Korporasi terkait kebijakan yang harus diambil yang menyangkut pemecahan masalah program prioritas pemerintah.

e. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU

1) Mendorong Pemda agar menetapkan Kapabilitas APIP Level 3 dan MR Level 3 sebagai salah satu IKU Inspektorat/Pemda

2) Menetapkan target pembinaan SPIP, MR dan Kapabilitas APIP Level 3 diprioritaskan pada Pemda yang telah memiliki indikator governance yang lebih baik di wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat disertai kemampuan sumber daya berupa SDM, Anggaran, IT.

3) Melaksanakan Bimbingan Konsultasi Penyelenggaraaan SPIP dan MR dan Peningkatan Kapabilitas APIP Level 3 dengan menyusun area of improvement (AOI), rekomendasi serta pemantauan.

4) Melaksanakan Pembinaan MR secara bertahap kepada Pemda di wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat

5) Mendorong Pemda agar melakukan Self Assessment kembali terhadap Pemda dengan capaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP tahun 2016 dan 2017.

6) Melakukan monitoring tindak lanjut atas saran area of improvement Maturitas SPIP Level 3 dan Rencana Aksi Peningkatan Maturitas SPIP sesuai dengan hasil ekspos atas hasil penilaian maturitas SPIP yang telah ditandatangani Pemda dan/atau Perwakilan BPKP.

7) Proses Self Assessment dan Quality Assurance atas Penyelenggaraan SPIP, Peningkatan Kapabilitas APIP dan Penerapan MR dilaksanakan oleh personil yang kompeten dan SDM APIP serta SDM Perangkat Daerah yang memahami Maturitas Penyelenggaraan dan Penilaian SPIP, Peningkatan Kapabilitas APIP dan Penerapan MR terutama yang telah mengikuti diklat atau Bimtek.

8) Mengembangkan Satuan Pengawas Intern Badan Usaha secara

(20)

Bab I - Pendahuluan

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 11

berkesinambungan melalui berbagai kegiatan konsultansi.

9) Mengusulkan PKPT yang mendukung peningkatan MRI Badan Usaha dan Kapabilitas SPI Badan Usaha ke BPKP Pusat.

10) Optimalisasi kegiatan sosialisasi maupun bimtek kepada badan usaha terkait 11) Mengadakan MoU dengan badan usaha untuk mendorong badan usaha mencapai

MRI Level 3 dan Kapabilitas SPI Level 3.

D. KEGIATAN DAN LAYANAN PRODUK BPKPKEGIATAN DAN LAYANAN PRODUK BPKPKEGIATAN DAN LAYANAN PRODUK BPKPKEGIATAN DAN LAYANAN PRODUK BPKP

Sejalan dengan upaya untuk mendorong terwujudnya akuntabilitas keuangan dan pembangunan nasional serta terwujudnya tata kelola pengawasan yang unggul, akuntabel dan sehat, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat melaksanakan kegiatan pengawasan sebagai berikut:

1. Pengawasan Program Prioritas Nasional di Daerah;

2. Pembinaan SPIP;

3. Asistensi Manajemen Risiko;

4. Pengawasan Percepatan Penanganan COVID-19 dan PEN;

5. Evaluasi Optimalisasi Penerimaan Daerah (OPAD);

6. Evaluasi Penyaluran dan Penggunaan Dana Desa 7. Pendampingan/Asistensi Penerapan Aplikasi SIMDA;

8. Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan Daerah;

9. Pendampingan Penyusunan LAKIP Pemerintah Daerah;

10. Pendampingan Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah;

11. Pendampingan/Evaluasi Peningkatan Tata Kelola Badan Usaha Milik Daerah;

12. Pengawasan terhadap BUMD;

13. Audit Penghitungan Penyesuaian Harga 14. Pencegahan KKN

a. Sosialisasi Masyarakat Pembelajaran Anti Korupsi;

b. Fraud Control Plan (FCP);

c. Indeks Efektifitas Pengendalian Korupsi (IEPK);

15. Bantuan kepada Aparat Penegak Hukum a. Audit Investigatif;

b. Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara;

c. Pemberian Keterangan Ahli;

16. Audit atas Laporan Keuangan Program Loan; 17. Peningkatan Kapabilitas APIP;

(21)

Bab I - Pendahuluan

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 12

18. Peningkatan Sumber Daya Manusia Bidang Akuntansi dan Pengawasan; dan 19. Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor (JFA).

E. SISTEMATIKA PENYAJIANSISTEMATIKA PENYAJIANSISTEMATIKA PENYAJIANSISTEMATIKA PENYAJIAN

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat Tahun 2021 melaporkan capaian kinerja selama tahun 2021. Capaian kinerja 2021 dinilai berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2021 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi.

Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja tahun 2021 memungkinkan dilakukannya identifikasi atas sejumlah celah kinerja (performance gap) sebagai masukan bagi perbaikan kinerja di masa datang. Sistematika penyajian Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat tahun 2021 tersaji pada Gambar 1.6.

Gambar 1.6 Sistematika Penyajian Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

I PENDAHULUAN

Tugas & Fungsi

Struktur Organisasi & SDM

Isu Strategis

Kegiatan dan Layanan Produk

Sistematika Penyajian LKj

II PERENCANAAN

KINERJA

Target Kinerja 2020 - 2024

Perjanjian Kinerja Tahun 2021

III AKUNTABILITAS

KINERJA

Capaian Kinerja 2021

Kinerja Lainnya

Akuntabilitas Keuangan

IV PENUTUP

Kesimpulan Kinerja Tahun

2021

Rencana Tindak Lanjut 2022

(22)

BAB II – Perencanaan Kinerja

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 13

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A.

A.

A.

A. Target KinerjaTarget KinerjaTarget KinerjaTarget Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat Tahun Tahun Tahun Tahun 2020202020202020----2024202420242024

1. VisiVisiVisiVisi

Sesuai Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014, BPKP sebagai APIP yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden, bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional. Dalam melaksanakan tugas tersebut, BPKP menyelenggarakan dua fungsi utama yaitu fungsi pengarahan dan pengoordinasian pengawasan intern serta fungsi pengawasan intern. Fungsi tersebut diformulasikan ke dalam visi, misi, dan tujuan BPKP dalam rangka mendukung peningkatan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan sesuai Visi dan Misi Presiden dalam RPJMN 2020-2024. Visi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat yang merupakan visi BPKP dengan fokus regional Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020-2024 adalah:

Menindaklanjuti terbitnya Renstra Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2020-2024, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat sebagai unit kerja BPKP telah menyusun Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020-2024.

Penyusunan Renstra dimaksud merupakan upaya proaktif sebagai sebagai tindak lanjut atas Renstra BPKP Tahun 2020-2024 yang berisi seluruh komponen Renstra dan fokus pada dukungan penuh atas capaian Visi dan Misi BPKP, baik dalam melaksanakan arah pengawasan digariskan di tingkat pusat maupun pengawasan bernuansa regional atas pengawasan program pembangunan dilakukan di daerah.

(23)

BAB II – Perencanaan Kinerja

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 14

Dengan demikian, diharapkan hal ini akan mendorong seluruh pimpinan dan pegawai untuk melaksanakan setiap kegiatan dengan mengarah pada standar kualitas kelas duniadengan berlandaskan semangat gotong royong demi mewujudkan tujuan nasional.

2. MisiMisiMisiMisi

Misi merupakan penjabaran lebih lanjut visi dan berisi pernyataan tentang apa yang akan dilakukan untuk mencapai visi. Untuk mewujudkan visi tersebut, BPKP melaksanakan Misi Presiden dan Wakil Presiden untuk menegakkan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya; mengelola pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya; dan mensinergikan pemerintah daerah dalam kerangka negara kesatuan, dengan:

a. Melaksanakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional; dan

b. Membangun Sumber Daya Pengawasan yang Berkualitas.

3. TujuanTujuanTujuanTujuan

Untuk menyelenggarakan dua misi BPKP, ditetapkan tujuan untuk masing-masing misi tersebut, yaitu kondisi yang ingin dicapai oleh BPKP pada tahun 2024 adalah:

a. Terwujudnya Akuntabilitas Keuangan dan Pembangunan Nasional.

b. Terwujudnya Tata Kelola Pengawasan yang Unggul, Akuntabel dan Sehat.

4. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama

Selanjutnya, masing-masing tujuan tersebut dijabarkan lebih lanjut dalam 6 sasaran strategis dan 17 Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai gambaran target outcome yang akan dicapai. Enam sasaran strategis beserta indikator-indikatornya masing-masing disajikan pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama BPKP Tahun 2020-2024 No

NoNo

No Sasaran Strategis/Indikator Kinerja Sasaran Strategis/Indikator Kinerja Sasaran Strategis/Indikator Kinerja Sasaran Strategis/Indikator Kinerja UtamaUtamaUtama Utama Sasaran

Sasaran Sasaran

Sasaran StrategisStrategisStrategisStrategis 1: 1: 1: 1: Meningkatnya PengawasanMeningkatnya PengawasanMeningkatnya PengawasanMeningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara dan Daerah

Negara dan Daerah Negara dan Daerah Negara dan Daerah

1 Nilai Potensi Penerimaan Negara/Daerah yang Terealisasi 2 Nilai Pengeluaran Negara/Daerah yang Efisien

3 Nilai Penyelamatan Keuangan Negara/Daerah Sasaran

Sasaran Sasaran

Sasaran StrategisStrategisStrategisStrategis 2: Meningkatnya Pengawasan Pembanguna2: Meningkatnya Pengawasan Pembanguna2: Meningkatnya Pengawasan Pembanguna2: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan n n atas Akuntabilitas n atas Akuntabilitas atas Akuntabilitas atas Akuntabilitas Pembangunan Nasional

Pembangunan Nasional Pembangunan Nasional Pembangunan Nasional

4 Jumlah Program Prioritas yang Tercapai Sesuai Target 5 Jumlah Kegiatan Prioritas yang Tercapai Sesuai Target

(24)

BAB II – Perencanaan Kinerja

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 15

NoNoNo

No Sasaran Strategis/Indikator Kinerja Sasaran Strategis/Indikator Kinerja Sasaran Strategis/Indikator Kinerja Sasaran Strategis/Indikator Kinerja UtamaUtamaUtama Utama 6 Jumlah Proyek Prioritas Strategis yang Tercapai Sesuai Target 7 Jumlah Proyek Strategis Nasional yang Tercapai Sesuai Target Sasaran

Sasaran Sasaran

Sasaran StrategisStrategisStrategisStrategis 3: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas3: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas3: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Badan 3: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas AkuntabilitasBadan Badan Badan Usaha

Usaha Usaha Usaha

8 Jumlah Badan Usaha dengan Akuntabilitas Badan Usaha yang Baik Sasaran

Sasaran Sasaran

Sasaran StrategisStrategisStrategisStrategis 444: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas 4: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas : Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas : Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi

Pengendalian Korupsi Pengendalian Korupsi Pengendalian Korupsi

9 Jumlah K/L dengan Efektivitas Pengendalian Korupsi Baik 10 Jumlah Pemda dengan Efektivitas Pengendalian Korupsi Baik 11 Jumlah Badan Usaha dengan Efektivitas Pengendalian Korupsi Baik Sasaran

Sasaran Sasaran

Sasaran Strategis 5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Strategis 5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Strategis 5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Strategis 5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/Pemda/BU

Intern K/L/Pemda/BU Intern K/L/Pemda/BU Intern K/L/Pemda/BU

12 Persentase APIP K/L/P dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3 13 Persentase K/L/P dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3 14 Persentase K/L/P/BU dengan MRI ≥ Level 3 Sasaran

Sasaran Sasaran

Sasaran Strategis 6: Meningkatnya tata kelola pengawasan yang berkualitasStrategis 6: Meningkatnya tata kelola pengawasan yang berkualitasStrategis 6: Meningkatnya tata kelola pengawasan yang berkualitasStrategis 6: Meningkatnya tata kelola pengawasan yang berkualitas 15 IA-CM BPKP

16 Indeks kesehatan organisasi (IKO) 17 Indikator Nilai Reformasi Birokrasi

Di dalam Renstra BPKP Tahun 2020-2024, Sasaran Strategis di atas dijabarkan ke dalam Program dan Sasaran Program. Selanjutnya, Program dan Sasaran Program dijabarkan ke dalam Kegiatan dan Sasaran Kegiatan. Merujuk pada Peraturan Menteri Perencanaan Nasional/Kepala Bappenas Nomor 5 Tahun 2019 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga Tahun 2020-2024, Sasaran Strategis merupakan tanggung jawab pimpinan kementerian/lembaga, program dan sasaran program merupakan tanggung jawab unit kerja eselon I, sedangkan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat sebagai unit kerja eselon II bertanggung jawab atas kegiatan dan sasaran kegiatan.

5. Kegiatan dan Sasaran KegiatanKegiatan dan Sasaran KegiatanKegiatan dan Sasaran KegiatanKegiatan dan Sasaran Kegiatan

Merujuk pada Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020-2024, 6 (enam) sasaran strategis BPKP dijabarkan dalam 6 (enam) sasaran kegiatan yang menjadi target kinerja Perwakilan BPKP disajikan pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2: Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat

NoNo

NoNo Sasaran Kegiatan/Sasaran Kegiatan/ Sasaran Kegiatan/Sasaran Kegiatan/

Indikator Kinerja KegiatanIndikator Kinerja KegiatanIndikator Kinerja Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan

Satuan SatuanSatuan

Satuan TargetTargetTargetTarget 2020

2020 2020

2020 20212021 20212021 2022202220222022 2023202320232023 2024202420242024 Sasaran Kegiatan

Sasaran Kegiatan Sasaran Kegiatan

Sasaran Kegiatan 1111: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

Negara/Daerah Negara/Daerah Negara/Daerah

a.a.a.

a. IKK1: Nilai Optimalisasi Penerimaan Negara/Daerah yang Terealisasi

Juta 182 365 365 365 365

(25)

BAB II – Perencanaan Kinerja

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 16

NoNo

NoNo Sasaran Kegiatan/Sasaran Kegiatan/ Sasaran Kegiatan/Sasaran Kegiatan/

Indikator Kinerja KegiatanIndikator Kinerja KegiatanIndikator Kinerja Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan

Satuan SatuanSatuan

Satuan TargetTargetTargetTarget 2020

2020 2020

2020 20212021 20212021 2022202220222022 2023202320232023 2024202420242024 b.

b.b.

b. IKK2: Potensi Penerimaan

Negara/Daerah yang Dioptimalisasi

Juta 365 608 608 608 608

c.c.

c.c. IKK3: Nilai Efisiensi Pengeluaran Negara dan Daerah

Juta 1.123 186.779 154.487 136.261 112.939 d.

d.d.

d. IKK4: Nilai Penyelamatan Keuangan Negara

Juta 27.124 40,679 49,715 56,500 51,982 e.

e.e.

e. IKK5: Nilai Penyelamatan Pengelolaan Dana Transfer

Juta 0 118 120 122 125

f.f.

f.f. Nilai Penyelamatan Pembiayaan Daerah

Juta 0 59 60 61 62

Sasaran Kegiatan Sasaran Kegiatan Sasaran Kegiatan

Sasaran Kegiatan 2222: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Pembangunan Nasional: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Pembangunan Nasional: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Pembangunan Nasional : Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Pembangunan Nasional a.a.

a.a. IKK7: Jumlah Program Prioritas yang Tercapai Sesuai Target

PP 1 1 1 1 1

b.

b.

b.

b. IKK8: Jumlah Kegiatan Prioritas yang Diawasi

KP 7 7 7 7 7

c.c.c.

c. IKK9: Jumlah Kegiatan Prioritas yang Tercapai Sesuai Target

KP 7 7 7 7 7

d.d.

d.d. IKK10: Jumlah Proyek Strategis Nasional yang Tercapai Sesuai Target

PSN 0 0 0 0 0

e.

e.

e.

e. IKK11: Jumlah Program Lintas Sektoral Pembangunan Daerah yang Tercapai Sesuai Target

Progra m

4 4 4 4 4

f.

f.

f.

f. IKK12: Persentase Desa yang Diaudit Kinerja dengan Hasil Baik

% 0% 25% 37,50% 43,75% 50%

g.g.

g.g. IKK13: Persentase Hambatan Pelaksanaan Pembangunan yang Diselesaikan

% 75% 80% 85% 85% 85%

Sasaran Kegiatan Sasaran Kegiatan Sasaran Kegiatan

Sasaran Kegiatan 3333: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Badan Usaha: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Badan Usaha: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Badan Usaha: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Badan Usaha a.

a.

a.

a. IKK14: Jumlah BUMN dengan Pengelolaan Korporasinya Baik

BUMN 0 0 0 0 0

b.

b.

b.

b. IKK15: Jumlah BUMD dengan Pengelolaan Korporasinya Baik

BUMD 0 0 0 1 2

c.c.c.

c. IKK16: Jumlah BUMD dengan Kinerja Sehat

BUMD 10 10 11 11 12

d.

d.

d.

d. IKK17: Jumlah BLUD dengan Kinerja Sehat

BLUD 2 2 3 3 3

e.

e.

e.

e. IKK18: Jumlah BUMDes yang Mampu Menyusun Laporan

BUM Des

18 25 29 36 40

Sasaran Kegiatan Sasaran Kegiatan Sasaran Kegiatan

Sasaran Kegiatan 4444: Meningkatnya Pengawasan: Meningkatnya Pengawasan: Meningkatnya Pengawasan: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian KorupsiPembangunan atas Efektivitas Pengendalian KorupsiPembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi a.

a.

a.

a. IKK19: Persentase Hasil Pengawasan Represif yang

Dimanfaatkan/Ditindaklanjuti

% 100% 100% 100% 100% 100%

b.b.

b.b. IKK20: Persentase Hasil Pengawasan Preventif dan Edukatif yang

Dimanfaatkan/ Ditindaklanjuti

% 70% 75% 80% 85% 90%

c.

c.c.

c. IKK21: Jumlah Pemda dengan Efektivitas Pengendalian Korupsi Baik

Pemda 0 0 2 3 4

(26)

BAB II – Perencanaan Kinerja

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 17

NoNo

NoNo Sasaran Kegiatan/Sasaran Kegiatan/ Sasaran Kegiatan/Sasaran Kegiatan/

Indikator Kinerja KegiatanIndikator Kinerja KegiatanIndikator Kinerja Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan

Satuan SatuanSatuan

Satuan TargetTargetTargetTarget 2020

2020 2020

2020 20212021 20212021 2022202220222022 2023202320232023 2024202420242024 d.

d.

d.

d. IKK22: Jumlah Badan Usaha dengan Efektivitas Pengendalian Korupsi Baik

BU 0 0 1 2 2

Sasaran Kegiatan Sasaran Kegiatan Sasaran Kegiatan

Sasaran Kegiatan 5555: Meningkatnya : Meningkatnya : Meningkatnya : Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU

K/L/P/BU K/L/P/BU K/L/P/BU

a.

a.

a.

a. IKK23: Jumlah APIP K/L/ Pemerintah Daerah dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3

Pemda 6 9 12 16 17

b.b.

b.b. IKK24: Jumlah K/L/ Pemerintah Daerah dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3

Pemda 19 19 19 20 20

c.c.c.

c. IKK25: Jumlah Pemerintah Daerah Provinsi dengan MRI ≥ Level 3

Pemda 0 0 1 1 1

d.

d.

d.

d. IKK26: Jumlah Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dengan MRI ≥ Level 3

Pemda 1 2 3 4 7

e.e.

e.e. IKK27: Persentase jumlah

Pemerintah Daerah yang Akuntabel dalam Pengelolaan Keuangan dan Kinerja Daerah

% 0.74% 1.11% 1.66% 2.21% 2.95%

f.

f.

f.

f. IKK28: Tersedianya Rekomendasi Strategis (Policy Brief) kepada Provinsi/Kabupaten/Kota

RS 1 1 1 1 1

g.

g.

g.

g. IKK29: Persentase Jumlah Desa yang Menyusun Laporan

Pertanggungjawaban Keuangan Desa

% 39,98% 45,04% 50% 54,96% 60,02%

h.

h.h.

h. IKK30: Jumlah Desa yang

Menerapkan Pengelolaan Aset Desa Secara Memadai

Desa 0 19 46 113 223

i.

i.i.

i. IKK31: Jumlah APIP yang

Mengimplementasikan Siswaskeudes

APIP 1 4 5 7 8

j.

j.j.j. IKK32: Jumlah BUMN dengan MRI ≥ Level 3

BUMN 0 0 0 0 1

k.

k.

k.k. IKK33: Jumlah BUMD dengan MRI ≥ Level 3

BUMD 0 0 0 1 2

l.

l.l.l. IKK34: Jumlah BLUD dengan MRI ≥ Level 3

BLUD 0 1 4 5 7

m.

m.

m.

m. IKK35: Jumlah BUMD dengan Kapabilitas Satuan Pengawasan Intern ≥ Level 3

BUMD 0 0 0 1 3

n.n.n.

n. IKK36: Jumlah BLUD dengan Kapabilitas Satuan Pengawasan Intern ≥ Level 3

BLUD 0 0 1 1 1

Sasaran Kegiatan Sasaran Kegiatan Sasaran Kegiatan

Sasaran Kegiatan 6666: Meningkatnya Kualitas Layanan "Ketatausahaan" Unit Kerja: Meningkatnya Kualitas Layanan "Ketatausahaan" Unit Kerja: Meningkatnya Kualitas Layanan "Ketatausahaan" Unit Kerja : Meningkatnya Kualitas Layanan "Ketatausahaan" Unit Kerja a.a.a.

a. IKK37: Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja

Nilai 75 76 77 78 79

(27)

BAB II – Perencanaan Kinerja

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 18

NoNo

NoNo Sasaran Kegiatan/Sasaran Kegiatan/ Sasaran Kegiatan/Sasaran Kegiatan/

Indikator Kinerja KegiatanIndikator Kinerja KegiatanIndikator Kinerja Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan

Satuan SatuanSatuan

Satuan TargetTargetTargetTarget 2020

2020 2020

2020 20212021 20212021 2022202220222022 2023202320232023 2024202420242024 b.

b.

b.

b. IKK38: Persentase Pegawai yang Mengikuti Peningkatan Kompetensi

% 100% 100% 100% 100% 100%

c.c.c.

c. IKK39: Persentase Administrasi SDM yang Diselesaikan Tepat Waktu

% 100% 100% 100% 100% 100%

d.

d.

d.

d. IKK40: Persentase Penyusunan RKA Tepat Waktu Unit Kerja

% 100% 100% 100% 100% 100%

e.

e.

e.

e. IKK41: Skor IKPA Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri)

Skor 86 87 88 89 90

f.f.

f.f. IKK42: Persentase SPM yang terbit tepat waktu

% 90% 91% 92% 93% 95%

g.

g.

g.

g. IKK43: Persentase Penyusunan Laporan Keuangan sesuai SAP (khusus Unit Kerja Mandiri)

% 100% 100% 100% 100% 100%

h.

h.

h.

h. IKK44: Nilai Pengelolaan BMN Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri)

Nilai Baik Baik Baik Baik Baik i.

i.i.

i. IKK45: Nilai SAKIP Unit Kerja Nilai 80 81 82 83 84

j.j.j.

j. IKK46: Maturitas SPIP Unit Kerja Level Level 3 Level 3 Level 3 Level 3 Level 4 k.k.k.

k. IKK47: Indeks MR Unit Kerja Level - Level 3 Level 3 Level 3 Level 4 l.

l.l.

l. IKK48: Indeks Kualitas Layanan Ketatausahaan Unit Kerja

Nilai 70 76 80 81 82

m.

m.

m.

m. IKK49: Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja (khusus Unit Kerja Perwakilan)

Nilai 70 73 76 80 81

B.B.

B.B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 202PERJANJIAN KINERJA TAHUN 202PERJANJIAN KINERJA TAHUN 202PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2021111

Pengukuran pencapaian tujuan sebagaimana ditetapkan dalam Renstra dilakukan melalui pengukuran pencapaian sasaran kegiatan, dalam hal ini pengukuran indikator kinerja kegiatan. Untuk menguatkan pencapaian sasaran program di tahun 2021, disusun perjanjian kinerja. Sebagai dokumen perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu, dokumen perjanjian kinerja memuat pernyataan dan lampiran formulir yang mencantumkan sasaran kegiatan dan indikator kinerja kegiatan beserta target kinerja dan anggaran. Target kinerja menunjukkan komitmen dari pimpinan dan seluruh anggota organisasi untuk mencapai hasil yang diinginkan dari setiap sasaran kegiatan sesuai indikator kinerja kegiatan.

Perjanjian kinerja tahun 2021 memuat 6 (enam) sasaran kegiatan yang diukur menggunakan 34 indikator kinerja kegiatan (IKK), dimana 29 indikator mempunyai target kinerja dan 5 IKK tidak mempunyai target kinerja sebagaimana disajikan pada Tabel 2.3.

(28)

BAB II – Perencanaan Kinerja

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 19

Tabel 2.3 - Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat Tahun 2021 NoNoNo

No Sasaran Kegiatan/Indikator Kinerja KegiatanSasaran Kegiatan/Indikator Kinerja KegiatanSasaran Kegiatan/Indikator Kinerja KegiatanSasaran Kegiatan/Indikator Kinerja Kegiatan SatuanSatuan SatuanSatuan TargetTarget TargetTarget Sasaran

Sasaran Sasaran

Sasaran KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan 1: 1: 1: 1: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

Negara/Daerah Negara/Daerah Negara/Daerah

a.a.

a.a. IKK1: Nilai Optimalisasi Penerimaan Negara/

Daerah yang Terealisasi

Rupiah (Juta) 182 b.

b.

b.

b. IIKK2: Potensi Penerimaan Negara/Daerah yang Dioptimalisasi

Rupiah (Juta) 365 c.

c.c.

c. IKK3: Nilai Efisiensi Pengeluaran Negara dan Daerah

Rupiah (Juta) 187.781 d.d.

d.d. IKK4: Nilai Penyelamatan Keuangan Negara Rupiah (Juta) 27.124 Sasaran

Sasaran Sasaran

Sasaran Kegiatan 2: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Pembangunan NasionalKegiatan 2: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Pembangunan NasionalKegiatan 2: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Pembangunan NasionalKegiatan 2: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Pembangunan Nasional a.

a.

a.

a. IKK5: Jumlah Proyek Strategis Nasional yang tercapai sesuai target

Proyek Strategis Nasional

0

b.

b.

b.

b. IKK6: Jumlah PSN yang diawasi Proyek

Strategis Nasional

4

c.c.c.

c. IKK7: Persentase hambatan pelaksanaan pembangunan yang diselesaikan

Persen 0

Sasaran Sasaran Sasaran

Sasaran Kegiatan 3: Kegiatan 3: Kegiatan 3: Kegiatan 3: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Badan UsahaMeningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Badan UsahaMeningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Badan Usaha Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Badan Usaha a.

a.

a.

a. IKK8: Jumlah BUMN dengan pengelolaan korporasinya baik

BUMN 0

b.b.

b.b. IKK9: Jumlah BUMD dengan Kinerja Sehat BUMD 8 c.

c.c.

c. IKK10: Jumlah BLUD dengan Kinerja Sehat BLUD 1 d IKK11: Jumlah BUMDes yang Mampu Menyusun

Laporan

BUMDes 177

Sasaran Kegiatan 4: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Sasaran Kegiatan 4: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Sasaran Kegiatan 4: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Sasaran Kegiatan 4: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi

Korupsi Korupsi Korupsi

a.a.

a.a. IKK12: Persentase Hasil Pengawasan Represif yang Dimanfaatkan/ Ditindaklanjuti

Persentase 100

b.

b.

b.

b. IKK13: Persentase Hasil Pengawasan Preventif dan Edukatif yang Dimanfaatkan/ Ditindaklanjuti

Persentase 75

c.

c.c.

c. IKK14: Jumlah Pemda menindaklanjuti Area of Improvement dari hasil pengukuran EPK

Pemda 1

Sasaran Kegiatan 5: Meningkatnya Sasaran Kegiatan 5: Meningkatnya Sasaran Kegiatan 5: Meningkatnya

Sasaran Kegiatan 5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern Pemerintah

Intern Pemerintah Intern Pemerintah Intern Pemerintah

a.

a.

a.

a. IKK15: Jumlah APIP Provinsi dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3

Provinsi 1

b.

b.

b.

b. IKK16: Jumlah APIP Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3

Kabupaten/Kota 8 c.c.c.

c. IKK17: Jumlah Provinsi dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3

Provinsi 1

d.

d.

d.

d. IKK18: Jumlah Kab/Kota dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3

Kabupaten/Kota 16 e.

e.

e.

e. IKK19: Jumlah Provinsi dengan MRI ≥ Level 3 Provinsi 0 f.

f.f.

f. IKK20: Jumlah Kab/Kota dengan MRI ≥ Level 3 Kabupaten/Kota 2

(29)

BAB II – Perencanaan Kinerja

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 20

No NoNo

No Sasaran Kegiatan/Indikator Kinerja KegiatanSasaran Kegiatan/Indikator Kinerja KegiatanSasaran Kegiatan/Indikator Kinerja KegiatanSasaran Kegiatan/Indikator Kinerja Kegiatan SatuanSatuan SatuanSatuan TargetTarget TargetTarget g.g.

g.g. IKK21: Jumlah Desa yang Menyusun Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Desa

Desa 418

h h h

h.... IKK22: Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes

APIP 1

i.i.i.

i. IKK23: Persentase jumlah Pemda yang akuntabel dalam pengelolaan keuangan dan kinerja daerah

Pemda 6

j.

j.j.

j. IKK24: Jumlah desa yang menerapkan pengelolaan aset desa secara memadai

Desa 5

k.

k.

k.

k. IKK25: Jumlah BUMD dengan MRI ≥ Level 3 BUMN 0 l.

l.l.

l. IKK26: Jumlah BLUD dengan MRI ≥ Level 3 BLUD 1 Sasaran Kegiatan 6:

Sasaran Kegiatan 6:

Sasaran Kegiatan 6:

Sasaran Kegiatan 6: Meningkatnya Kualitas Layanan "Ketatausahaan" Unit KerjaMeningkatnya Kualitas Layanan "Ketatausahaan" Unit KerjaMeningkatnya Kualitas Layanan "Ketatausahaan" Unit Kerja Meningkatnya Kualitas Layanan "Ketatausahaan" Unit Kerja a.

a.

a.

a. Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja Skor Skala 100 75,00 b.

b.

b.

b. Skor IKPA Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri) Skor Skala 100 95,00 c.c.c.

c. Persentase Penyusunan Laporan Keuangan sesuai SAP (khusus Unit Kerja Mandiri)

Persen 95,00

d.

d.

d.

d. Nilai Pengelolaan BMN Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri)

Nilai 80,00

e.e.

e.e. Nilai SAKIP Unit Kerja Skor Skala 100 80,00

f.

f.f.

f. Persentase penyelesaian RTP (MRI Unit kerja) Persen 100,00 g.

g.

g.

g. Persentase efektivitas pengendalian intern (SPIP Unit kerja)

Persen 65,00

h.

h.

h.

h. Indeks Kualitas Layanan Ketatausahaan Unit Kerja Indeks Skala 100

70,00

(30)

BAB III – Perencanaan Kinerja

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 21

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A.

A.

A.

A. CAPAIAN KINERJA TAHUN 202CAPAIAN KINERJA TAHUN 202CAPAIAN KINERJA TAHUN 202CAPAIAN KINERJA TAHUN 2021111

Pengukuran capaian kinerja Tahun 2021 merupakan bagian dari penyelenggaraan akuntabilitas kinerja tahunan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat. Pengukuran dilakukan terhadap kinerja yang dicapai Tahun 2021 dibandingkan dengan target yang diperjanjikan dalam dokumen Perjanjian Kinerja 2021.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, dilakukan evaluasi capaian setiap indikator kinerja untuk mengidentifikasi faktor yang mendukung keberhasilan dan kendala yang menghambat pencapaian target kinerja dicermati dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan kegiatan di masa yang akan datang.

1.

1.

1.

1. Ringkasan KinerjaRingkasan KinerjaRingkasan KinerjaRingkasan Kinerja

Hasil pengukuran kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat atas 6 (enam) sasaran kegiatan yang dijabarkan dalam 34 indikator kinerja kegiatan (IKK), dimana 5 IKK pada tahun 2021 tidak mempunyai target kinerja dan sisanya 29 IKK dengan target kinerja sebanyak 23 indikator kinerja (79,31%) telah mencapai target dan 6 indikator kinerja (20,69%) belum mencapai target.

Ringkasan capaian Kinerja masing-masing indikator kinerja kegiatan pada setiap Sasaran Kegiatan pada Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat disajikan pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Ringkasan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat Tahun 2021 N

N N

Noooo Sasaran KSasaran KegSasaran KSasaran Kegegiatan/ egiatan/ iatan/ iatan/

Indikator Kinerja Indikator Kinerja Indikator Kinerja

Indikator Kinerja SatuanSatuanSatuanSatuan TargetTargetTargetTarget RealisaRealisaRealisaRealisa sisi sisi

Capaian Capaian Capaian Capaian Kinerja KinerjaKinerja

Kinerja NotifikasiNotifikasiNotifikasiNotifikasi Sasaran

SasaranSasaran

Sasaran KegiatKegiatKegiatanKegiatananan 1111: : : : Meningkatnya Meningkatnya Meningkatnya Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

Negara/DaerahNegara/Daerah Negara/Daerah

a.

a.a.

a. IKK1: Nilai Optimalisasi Penerimaan Negara/

Daerah yang Terealisasi

Rupiah (Juta)

729,82 2.152,00 294,87% 

b.b.b.

b. IKK2: Potensi Penerimaan Negara/Daerah yang Dioptimalisasi

Rupiah (Juta)

1.216,36 4.987,27 410,02% 

Gambar

Tabel RE.1 – Ringkasan Indikator Kinerja Kegiatan yang Mencapai/Melampaui Target  No
Tabel RE.2 – Ringkasan Indikator Kinerja Kegiatan yang Belum Mencapai Target  No No
Gambar RE.1 Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Capaian Kinerja Tahun 2021  C. C.
Gambar 1.1 – Wilayah Kerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menimbang, bahwa berdasarkan pemeriksaan setempat, Majelis Hakim berpendapat gambar lokasi tanah dalam surat ukur ketiga Sertipikat Hak Milik milik Penggugat tidak

Modul ini dikembangkan dengan tujuan agar mahasiswa mengerti, memahami masalah Penggunaan Obat yang Rasional ( POR ); memahami dan berkemampuan cara mengidentifikasi masalah POR;

Faktor karakteristik balita dan perilaku keluarga terhadap kejadian ISPA

Perhitungan biaya tenaga kerja berdasarkan metode harga pokok pemesanan dalam menentukan harga pokok produksi perusahaan dengan menggunakan sistem upah

Pada multifragmentary complex fracture tidak terdapat kontak antara fragmen proksimal dan distal setelah dilakukan reposisi. Complex spiral fracture terdapat dua atau

Pengelolaan risiko kredit dalam Bank juga dilakukan dengan melakukan proses analisa kredit atas potensi risiko yang timbul melalui proses Compliant Internal

KABUPATEN.DAERAH TINGKAT 11 PACITAN PERTAMA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAHUN 1968 TENTANG LAMBANG - DAERAH...

Jurusita Pajak menginventarisasi aset-aset Penanggung Pajakyang akan dilelang, meneliti dengan melihat data tunggakanbeserta pelunasan (SSP/STTS/SSB/bukti Pbk) atau