• Tidak ada hasil yang ditemukan

Outline. Motivasi Definisi Contoh Sifat. Motivasi Teorema Aplikasi. 1 Pengantar. 2 Homomorfisma Ring. 3 Teorema Utama Homomorfisma Ring.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Outline. Motivasi Definisi Contoh Sifat. Motivasi Teorema Aplikasi. 1 Pengantar. 2 Homomorfisma Ring. 3 Teorema Utama Homomorfisma Ring."

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Outline

1 Pengantar

2 Homomorfisma Ring Motivasi

Definisi Contoh Sifat

3 Teorema Utama Homomorfisma Ring Motivasi

Teorema Aplikasi

4 Penutup

(3)

"If people do not believe that mathematics is simple, it is only because they do not realize how complicated life is."

– John von Neumann1

1Remark made by von Neumann as keynote speaker at the first national meeting of the Association for Computing Machinery in 1947.

(4)

1 Pengantar

2 Homomorfisma Ring Motivasi

Definisi Contoh Sifat

3 Teorema Utama Homomorfisma Ring Motivasi

Teorema Aplikasi

4 Penutup

(5)

Tahapan Polya (George Pólya, 1887 – 1985) :

1 Pahami masalah / Understand the problem Nyatakan masalah dengan bahasa sendiri Garis bawahi apa yang menjadi pertanyaan Identifikasi apa yang tidak diketahui

Identifikasi informasi yang tidak relevan

2 Membuat rencana / Devise a plan (translate) Melihat pola dan menebak

Review masalah yang mirip Buat tabel, diagram atau gambar Kerja dari belakang

Identifikasi subgoal

3 Menjalankan rencana / Carry out the plan (solve) Memastikan setiap langkah sudah benar

4 Melihat kembali / Look back (check and expand) Cek kembali keseluruhan metode

Cek kemungkinan solusi alternatif Solusi untuk masalah lain yang berkaitan

(6)

Ingat kembali apa yang sudah dipelajari mengenai homomorfisma grup pada Kuliah Umum Aljabar seri 1.

Dapatkah didefinisikan homomorfisma di ring?

Bagaimana sifat-sifatnya?

(7)

1 Pengantar

2 Homomorfisma Ring Motivasi

Definisi Contoh Sifat

3 Teorema Utama Homomorfisma Ring Motivasi

Teorema Aplikasi

4 Penutup

(8)

Dari Kalkulus:

SIFAT FUNGSI EKSPONENSIAL

(9)

Telah diketahui salah satu sifat fungsi eksponensial: untuk setiap x , y ∈ R berlaku sifat

ex +y =ex · ey yakni

f (x + y ) = f (x ) · f (y ).

(10)

Dari grafik di atas nampak bahwaDOMAINdari fungsi eksponential f (x ) = ex adalah himpunan bilangan real R (bilangan-bilangan real sepanjang sumbu X) yang sudah kita ketahui merupakangrup terhadap penjumlahandan ditulis sebagai(R, +)

SedangkanIMAGEdari fungsi eksponential f (x ) = ex adalah himpunan bilangan real positif R+(semua y pada sumbu Y yang berada di atas sumbu X) yang merupakangrup terhadap perkaliandan ditulis dengan(R+, ·).

(11)

diagram venn sebagai berikut:

dengan sifat

f (x + y ) = ex +y =ex· ey =f (x ) · f (y ), ∀x , y ∈ R.

(12)

Kesimpulan: terkait sifat-sifat fungsi eksponensial

1 Fungsi f : R −→ R+dapat dipandang sebagai suatu fungsi dari grup ke grup.

2 Untuk setiap x , y ∈ R, berlaku sifat

f (x + y ) = ex +y =ex· ey =f (x ) · f (y ).

3 Dari sifat f (x + y ) = f (x ) · f (y ) untuk setiap x , y ∈ R, terlihat bahwa fungsi f tersebut bersifat: peta dari jumlahan dua elemen dalam grup (R, +) sama dengan hasil kali

masing-masing peta kedua elemen tersebut.

(13)

Kesimpulan: terkait sifat-sifat fungsi eksponensial

4 Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa:

Dioperasikan dulu dua elemendi dalam grup (R, +) hasilnya SAMAdengandipetakan masing-masing elemen tsbbaru dioperasikan terhadap perkalian dalam grup (R+, .).

5 Sifat tersebut belum tentu berlaku pada sebarang fungsi dari (R, +) ke (R+, .), sebagai contoh fungsi f (x ) = x2tidak bersifat

f (x + y ) 6= f (x ) · f (y ) sebab (x + y )26= x2· y2.

(14)

PROSES ABSTRAKSI

Termotivasi dari sifat fungsi eksponensial yang telah dipaparkan sebelumnya, dilakukanlah proses abstraksi dan didefinisikan

suatu fungsi antar grup yang disebut homomorfisma grup.

(R, +) diabstraksikan

−−−−−−−−→ sebarang grup(G, ∗G)

(R+, ·) diabstraksikan

−−−−−−−−→ sebarang grup (G0, ∗G0)

↓ f (x + y ) = f (x ) · f (y ),

∀x, y ∈ (R, +)

diabstraksikan

−−−−−−−−→ f (x ∗Gy ) = f (x ) ∗G0f (y ),

∀x, y ∈ (G, ∗G)

(15)

Definisi:

HOMOMORFISMA GRUP

(16)

Definisi 1

Diberikan sebarang dua grup (G, ∗G)dan (G0, ∗G0). Fungsi f : G → G0 disebuthomomorfisma grup(Group Homomorphism) jika memenuhi

f (g1Gg2) =f (g1) ∗G0f (g2) untuk setiap g1,g2∈ G

Interpretasi dari syarat homomorfisma grup.

Dapat diinterpretasikan bahwa homomorfisma grup adalah suatu fungsi yang mengawetkan operasi (preserve the

operation), yakni peta dari hasil operasi sama (homo) dengan hasil operasi dari masing-masing petanya.

Jadi urutan pengerjaan tidak mempengaruhi hasil.

(17)

Perhatikan bahwa di ring, terdapat dua operasi yang terlibat.

Dapatkah ditemukan fungsi yang mengawetkan kedua operasi pada suatu ring?

(18)

The Power of Z

(Z, +, ×) merupakan ring.

Z3= {0, 1, 2} himpunan bilangan bulat modulo 3.

(Z3, +3, ×3)merupakan ring terhadap operasi penjumlahan dan perkalian modulo 3.

Pandang fungsi

f : Z → Z3

a 7→ a.

Perhatikan bahwa

f (a + b) = a + b = a +3b = f (a) +3f (b) dan

f (a × b) = a × b = a ×3b = f (a) ×3f (b) untuk setiap a, b ∈ Z.

(19)

Kesimpulan:

1 Fungsi f : Z −→ Z3dapat dipandang sebagai suatu fungsi dari ring ke ring.

2 Dapat diinterpretasikan bahwa: Dioperasikan dulu dua elemendi dalam ring (Z, +, ×) hasilnyaSAMAdengan

dipetakan masing-masing elemen tersebutbaru dioperasikan (dengan operasi yang sesuai) dalam ring (Z3, +3, ×3).

3 Sifat tersebut belum tentu berlaku pada sebarang fungsi dari Z ke Z3.

4 Sebagai contoh, pandang fungsi g : Z → Z3

a 7→ 1.

Jelas bahwa g(1 + 2) 6= g(1) +3g(2).

(20)

PROSES ABSTRAKSI

Sama seperti pada kasus homomorfisma grup, dilakukanlah proses abstraksi dan didefinisikan

suatu fungsi antar ring yang disebut homomorfisma ring.

(Z, +, ×) diabstraksikan

−−−−−−−−→ sebarang ring(R, +R, ×R)

(Z3, +3, ×3) diabstraksikan

−−−−−−−−→ sebarang grup (R0, +R0, ×R0)

↓ f (x + y ) = f (x ) +3f (y ),

f (x × y ) = f (x ) ×3f (y ),

∀x, y ∈ (Z, +, ×)

diabstraksikan

−−−−−−−−→

f (x +Ry ) = f (x ) +R0f (y ), f (x ×Ry ) = f (x ) ×R0f (y ),

∀x, y ∈ (R, +R, ×R)

(21)

1 Pengantar

2 Homomorfisma Ring Motivasi

Definisi Contoh Sifat

3 Teorema Utama Homomorfisma Ring Motivasi

Teorema Aplikasi

4 Penutup

(22)

Definisi 2

Diberikan sebarang dua ring (R, +R, ×R)dan (R0, +R0, ×R0). Fungsi f : R → R0disebuthomomorfisma ring(Ring Homomorphism) jika memenuhi untuk setiap x , y ∈ R,

f (x +Ry ) = f (x ) +R0f (y ) dan f (x ×Ry ) = f (x ) ×R0f (y ).

Apakah interpretasi dari syarat homomorfisma ring?

(23)

1 Pengantar

2 Homomorfisma Ring Motivasi

Definisi Contoh Sifat

3 Teorema Utama Homomorfisma Ring Motivasi

Teorema Aplikasi

4 Penutup

(24)

Contoh 1 (terinspirasi dari contoh awal)

Diberikan ring (Z, +, ×) dan (Zn, +n, ×n). Didefinisikan fungsi f : Z −→ Zn, yaitu f (a) = a, untuk setiap a ∈ Z. Mudah ditunjukkan bahwa untuk setiap a1,a2∈ Z berlaku

f (a1+a2) =f (a1) +nf (a2)dan f (a1× a2) =f (a1) ×nf (a2).

Oleh karena itu, f merupakan homomorfisma ring.

(25)

Contoh 2

Diberikan ring

T2×2(Z) =a b 0 c



| a, b, c ∈ Z



terhadap operasi penjumlahan dan perkalian matriks. Didefinisikan fungsi g : T2×2(Z) −→ Z, yaitu untuk setiapa b

0 c



∈ T2×2(Z),

ga b 0 c



=a.

Mudah ditunjukkan bahwa fungsi g merupakan homomorfisma ring.

Dari Contoh 1 dan 2, apakah dapat dibentuk homomorfisma baru?

(26)

Contoh 3

Diberikan ring

R = a b

−b a



| a, b ∈ R



terhadap operasi penjumlahan dan perkalian matriks. Didefinisikan fungsi h : C −→ R, yaitu untuk setiap a + bi ∈ C,

h(a + bi) = a b

−b a



.

Mudah ditunjukkan bahwa fungsi h merupakan homomorfisma ring.

(27)

Homomorfisma ring khusus

Suatu homomorfisma f dari ring R ke ring R0 disebut:

1 monomorfisma jika f merupakan fungsi injektif,

2 epimorfisma jika f merupakan fungsi surjektif, dan

3 isomorfisma jika f merupakan fungsi bijektif.

Dua ring R dan R0 dikatakanisomorfis, dinotasikan R ∼= R0, jika terdapat suatu isomorfisma dari R ke R0.

Untuk isomorfisma dari ring R ke R0disebutautomorfisma.

Homomorfisma dari ring R ke ring R disebutendomorfisma dari R.

Himpunan semua endomorfisma dari R dinotasikan End(R).

(28)

Contoh Isomorfisma Ring

Misalkan R = a b

−b a



| a, b ∈ R



. Perhatikan homomorfisma ϕ : C −→ R dengan definisi ϕ(a + bi) = a b

−b a

 .

Diambil sebarang a + bi, x + yi ∈ C sedemikian sehingga ϕ(a + bi) = ϕ(x + yi). Karena itu diperoleh

 a b

−b a



= x y

−y x



dan berakibat a = x dan b = y . Dengan demikian, a + bi = x + yi, yang berarti ϕ bersifat injektif.

(29)

Diambil sebarang A = r s

−s r



∈ R, yang berarti r , s ∈ R.

Dibentuk c = r + si, maka jelas bahwa c ∈ C. Selanjutnya, diperhatikan bahwa ϕ(c) = ϕ(r + si) = A. Oleh karena itu ϕ bersifat surjektif.

Jadi homomorfisma ϕ merupakan isomorfisma dari ring C ke ring R.

Akibatnya C ∼= R.

(30)

1 Pengantar

2 Homomorfisma Ring Motivasi

Definisi Contoh Sifat

3 Teorema Utama Homomorfisma Ring Motivasi

Teorema Aplikasi

4 Penutup

(31)

Sifat-sifat

Proposisi 1

Diberikan homomorfisma f dari ring R ke ring R0. Sifat-sifat berikut ini berlaku.

1 f (0R) =0R0.

2 f (−r ) = −f (r ) untuk setiap r ∈ R.

Proposisi 2

Misalkan R mempunyai elemen satuan 1R dan f bersifat surjektif. Jika r ∈ R mempunyai invers terhadap perkalian di R maka f (r ) juga mempunyai invers terhadap perkalian di R0, yaitu

(f (r ))−1=f (r−1).

(32)

Bayangan Homomorfisma Ring

Definisi

Diberikan sebarang homomorfisma ring f : R −→ R0. Karena f merupakan fungsi R ke R0,bayangan dari f , yaitu

Im(f ) = {f (r ) | r ∈ R}, merupakan himpunan bagian tak kosong dari R0. Proposisi 3

Diberikan sebarang homomorfisma ring f : R −→ R0. Berlaku sifat-sifat berikut:

1 Im(f ) merupakan subring dari R0,

2 Jika R adalah ring komutatif maka Im(f ) merupakan ring komutatif.

(33)

Kernel Homomorfisma Ring

Definisi

Diberikan sebarang homomorfisma f dari ring R ke ring R0.Kernel dari f , dinotasikan ker(f ), didefinisikan sebagai himpunan

ker(f ) = {a ∈ R | f (a) = 0R0}.

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa ker(f ) = f−1({0R0}).

(34)

Sifat-sifat kernel

Proposisi 1

Diberikan sebarang homomorfisma ring f : R −→ R0. Homomorfisma f merupakan monomorfisma ring jika dan hanya jika ker(f ) = {0R}.

Proposisi 2

Jika f adalah homomorfisma ring dari ring R ke ring R0 maka ker(f ) merupakan ideal di R.

(35)

1 Pengantar

2 Homomorfisma Ring Motivasi

Definisi Contoh Sifat

3 Teorema Utama Homomorfisma Ring Motivasi

Teorema Aplikasi

4 Penutup

(36)

Ingat kembali

Teorema Utama Homomorfisma Grup

(telah dibahas di KUA seri 1)

(37)

The Power of Z

(Z, +) merupakan grup.

(3Z, +) merupakan subgrup normal dari Z, diperoleh grup faktor Z/3Z = {0 + 3Z, 1 + 3Z, 2 + 3Z} terhadap operasi yang

didefinisikan dengan

(a + 3Z) + (b + 3Z) = a + b + 3Z untuk setiap a + 3Z, b + 3Z ∈ Z/3Z.

Z3= {¯0, ¯1, ¯2} himpunan bilangan bulat modulo 3.

(Z3, +3)merupakan grup terhadap operasi penjumlahan modulo 3.

Menggunakan teorema utama homomorfisma grup, dapat ditunjukkan bahwa

Z3Z∼= Z3.

(38)

Teorema 1 (Teorema Utama Homomorfisma Grup (TUHG)) Jika f : G → G0 homomorfisma, maka dapat dibentuk isomorfisma

f0: Gker(f ) → Im(f ) dengan definisi:

f0(g ker(f )) = f (g) untuk setiap g ker(f ) ∈ Gker(f ).

(39)

1 Pengantar

2 Homomorfisma Ring Motivasi

Definisi Contoh Sifat

3 Teorema Utama Homomorfisma Ring Motivasi

Teorema Aplikasi

4 Penutup

(40)

Teorema 2 (Teorema Utama Homomorfisma Ring (TUHR))

Jika f : R → R0 homomorfisma, maka dapat dibentuk isomorfisma f0: Rker(f ) → Im(f )

dengan definisi:

f0(r + ker(f )) = f (r ) untuk setiap r + ker(f ) ∈ Rker(f ).

Hint untuk bukti: Tunjukkan bahwa f0 merupakan pemetaan, homomorfisma ring, bersifat injektif dan surjektif.

(41)

1 Pengantar

2 Homomorfisma Ring Motivasi

Definisi Contoh Sifat

3 Teorema Utama Homomorfisma Ring Motivasi

Teorema Aplikasi

4 Penutup

(42)

Misal I dan J masing-masing merupakan ideal dari ring R. Jelas bahwa I ∩ J dan I + J masing-masing merupakan ideal di R.

Mudah dipahami bahwa I ∩ J ⊆ I dan J ⊆ I + J, sehingga I ∩ J merupakan ideal dari I dan J merupakan ideal dari I + J. Akibatnya, dapat dibentuk ring faktor

I(I ∩ J) dan(I + J)

J.

Dengan memanfaatkan TUHR dapat ditunjukkan bahwa kedua ring faktor tersebut isomorfis.

(43)

Teorema 3

Diberikan sebarang ring R. Jika I dan J masing-masing merupakan ideal di R, maka

I(I ∩ J)∼

= (I + J)J.

Hint untuk bukti: Dibentuk pengaitan f : I −→ (I + J)J

a 7−→ a + J.

Selanjutnya tunjukkan bahwa f merupakan pemetaan dan homomorfisma ring, ker(f ) = I ∩ J, Im(f ) = (I + J)J.

(44)

Untuk aplikasi selanjutnya, misalkan I dan J masing-masing merupakan ideal di ring R dengan J ⊂ I. Dari kedua ideal tersebut dapat dibentuk beberapa ring faktor:

1 R

I = {r = r + I | r ∈ R} ,

2 R

J = {r = r + J | r ∈ R} ,

3 I

J = {r = r + J | r ∈ I} .

Mengingat I ⊂ R, dapat ditunjukkan bahwa IJ merupakan ideal diR (sebagai latihan). Oleh karena itu, terbentuk ring faktor J

RJ . I

J



= n

r = r + IJ | r ∈R

J o

.

(45)

Teorema 4

Diberikan sebarang ring R. Jika I dan J masing-masing merupakan ideal di R dengan J ⊂ I, maka

RJ . I

J ∼

= RI.

Hint untuk bukti: Dibentuk pengaitan f : RJ −→R

I r + J 7−→ r + I.

Selanjutnya tunjukkan bahwa f merupakan pemetaan dan homomorfisma ring, ker(f ) = IJ, Im(f ) =R

I.

(46)

1 Pengantar

2 Homomorfisma Ring Motivasi

Definisi Contoh Sifat

3 Teorema Utama Homomorfisma Ring Motivasi

Teorema Aplikasi

4 Penutup

(47)

Renungan

Apakah hubungan antara homomorfisma grup dan homomorfisma ring?

Sifat-sifat mana dari homomorfisma ring yang mirip dengan sifat homomorfisma grup?

Sifat-sifat mana dari homomorfisma ring yang berbeda dengan sifat homomorfisma grup?

Sifat-sifat mana dari homomorfisma ring yang tidak dimiliki oleh homomorfisma grup?

dan seterusnya.

(48)

[1] J.S. Milne, 2017, “Group Theory”, Copyright c 1996–2017 http://www.jmilne.org/math/CourseNotes/GT.pdf

[2] N. Jackson, 2017, “A Course in Abstract Algebra”, http://homepages.warwick.ac.uk/ maseay/doc/aalg.pdf

[3] A. Machì, 2012, “Groups: An Introduction to Ideas and Methods of the Theory of Groups”, Springer Milan Heidelberg New York Dordrecht London © Springer-Verlag Italia.

[4] W. Keith Nicholson. 2012, “Introduction to abstract algebra”, Wiley-Interscience [John Wiley & Sons], Hoboken, NJ, fourth edition, 2012.

[5] Thomas W. Judson , 2012, “Abstract Algebra Theory and Applications”, Stephen F. Austin State University,

http://abstract.ups.edu/download/aata-20120811.pdf

(49)

http://www2.math.uu.se/ khf/dachs.pdf

[7] Landin. J., 2010, An Introduction to Algbraic Structure, Dover Book on Mathematics, New York

[8] John B. Fraleigh, 1999; A First Course in Abstract Algebra; Fourth Edition; Addison-Wesley Publishing Company, Inc.

[9] David S. Dummit, and Richard M. Foote, 1999, Abstract Algebra, 3rd Ed., John Wiley and Sons, Inc., New York

[10] D.S. Malik, John M. Mordeson, and M.K. Sen, 1998, Fundamental of Abstract, Fourth Edition, Addison-Wesley Publishing Company, Inc.

[11] I. N. Herstein, 1975, Topics in Algebra, John Wiley and Sons Inc., New York

(50)

Kontak Saya

Instagram : @uhaisnaini

Email : isnainiuha@ugm.ac.id Website : acadstaff.ugm.ac.id/Isnaini YouTube : ugm.id/IsnainiU

(51)

Gambar

diagram venn sebagai berikut:

Referensi

Dokumen terkait

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU IBU HAMIL DI KLINIK ANTENATAL CARE RSUP DR KARIADI, PUSKESMAS NGESREP, DAN PUSKESMAS HALMAHERA.. TERHADAP

Setelah memahami latar belakang masalah yang mendasari pemikiran ini, maka timbul suatu masalah yang dianggap penting oleh penulis untuk mengetahui guna mendapatkan informasi

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) keterampilan berbicara yang dilihat dari faktor kebahasaan dan nonkebahasaan 2) implementasi model

1) Perencanaan yaitu menentukan lebih dahulu program- program SDM yang akan membantu pencapaian tujuan perusahaan. Namun, dalam proses penetapan tujuan

Berdasarkan wilayah administratifnya, DPK yang berhasil dihimpun pada triwulan laporan seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Utara mengalami pertumbuhan positif

Pembelajaranyang dilaksanakan pada kelompok eksperimen adalah dengan pembelajaran berbasis penilaian performance dengan menggunakan media chemo-edutainment kartu ionik.Waktu

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kota Bengkulu Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kota Bengkulu (Lembaran

Air baku yang dapat diolah dengan Unit Paket Air baku yang dapat diolah dengan Unit Paket instalasi pengolahan air harus memenuhic. instalasi pengolahan air harus memenuhi