• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELATIHAN FASILITATOR PASH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PELATIHAN FASILITATOR PASH"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Dalam Memfasilitasi Kebutuhan Dokumen Kependudukan di Desa

B U K U P A N D U A N U N T U K P E L A T I H

PUSKAPA

Center on Child Protection & WellBeing

PELATIHAN

FASILITATOR

PASH

(2)

Daftar Isi

Daftar Istilah dan Singkatan

Petunjuk Penggunaan Buku Panduan bagi Pelatih

Mengapa Penting Untuk Mendekatkan Layanan Adminduk?

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Pelatihan Fasilitator PASH

Sesi 1: Membuka Pelatihan dan Membangun Sikap Belajar Sesi 2: Mengenal Peran Fasilitator PASH

Sesi 3: Mengenal Dasar-Dasar Adminduk dan Jenis-Jenis Layanan Tabel 1: Peraturan Menteri Dalam Negeri terkait Pelaksanaan Adminduk

Sesi 4: Memfasilitasi Pengurusan Dokumen Kependudukan Gambar 1: Tahapan Kerja Fasilitator PASH

Gambar 2: Lembar Kerja Pendataan Penduduk Gambar 3: Format Rekap Hasil Pendataan Penduduk Gambar 4: Bagan Ilustrasi Verifikasi Persyaratan

Gambar 5: Lembar Kerja Rekap Tanda Terima Permohonan Tabel 2: Contoh Layanan 3 in 1 di Disdukcapil

Sesi 5: Memahami SOP Pelayanan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil

Tabel 3: Arti Simbol-Simbol dalam SOP

Sesi 6: Berkomunikasi Secara Efektif Dengan Masyarakat Desa i

ii v vii

x 1 5

13 17

21 26 27 28 31 34 34 37 42 45

DAFTAR ISI

(3)

Dokumen kependudukan yang membuktikan status kelahiran, kewarganegaraan, dan identitas hukum seseorang yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN

Akta Kelahiran

Buku Nikah/Akta Perkawinan adalah dokumen hukum yang membuktikan status perkawinan suami istri

berdasarkan pencatatan perkawinan sesuai dengan UU No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan UU No.23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan. Buku Nikah diterbitkan oleh KUA untuk pasangan muslim dan Akta Perkawinan diterbitkan oleh Disdukcapil untuk pasangan selain islam.

Buku/

Akta Perkawinan

Istilah yang digunakan untuk menyebut dokumen pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil.

Dokumen Kependudukan

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Disdukcapil

Merupakan istilah generik yang dikembangkan KOMPAK dan PUSKAPA untuk menyebut petugas di Desa yang ditugaskan khusus melayani kebutuhan dokumen kependudukan. Fasilitator PASH diangkat dan

diberhentikan oleh Kepala Desa, mendapatkan gaji dan insentif dari Pemerintah Desa. Di wilayah dampingan KOMPAK, Fasilitator PASH disebut dengan nama yang berbeda-beda sesuai dengan penamaan di daerah.

Fasilitator Penguatan Adminduk dan

Pencatatan Sipil (Fasilitator PASH)

Pemerintah Daerah PEMDA

Menurut Undang-Undang No. 19 Tahun 2011, penyandang disabilitas adalah orang yang memiliki keterbatasan fisik, mental, intelektual, atau sensorik

dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dan sikap masyarakatnya dapat menemui hambatan yang menyulitkan untuk berpartisipasi penuh dan efektif berdasarkan kesamaan hak.

Penyandang Disabilitas

Tim yang dibentuk di tingkat Provinsi atau Kabupaten untuk meningkatkan kapasitas Fasilitator PASH, agar mampu melakukan tugasnya terutama dalam mendata penduduk tanpa dokumen lengkap dan membantu mengurus dokumen kependudukan.

Pelatih

Petugas di desa yang bertugas membantu Kepala Desa dalam memfasilitasi kepemilikan dokumen kependudukan dan menyajikan data penduduk skala desa.

Petugas Registrasi i

Buku Panduan Untuk Pelatih Pelatihan Fasilitator PASH Buku Panduan Untuk Pelatih ii Pelatihan Fasilitator PASH

Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan

KOMPAK

Kartu Keluarga KK

Kartu Perlindungan Sosial KPS

Kantor Urusan Agama yang berada di tingkat Kecamatan yang salah satunya tugasnya adalah menerbitkan buku nikah.

KUA

Bukti identitas yang sah secara hukum yang dimiliki seseorang, seperti Akta Kelahiran, Buku Nikah/Akta Perkawinan, Akta Perceraian, KTP-el dll.

Identitas Hukum

Perluasan jangkauan pelayanan adminduk dengan melibatkan berbagai sektor di kabupaten/kota seperti kesehatan, pendidikan, sosial, Desa dan sektor terkait lainnya dengan tujuan meningkatkan cakupan

kepemilikan dokumen kependudukan dan mengembangkan statistik hayati.

Penguatan Adminduk dan Statistik Hayati (PASH)

Kartu Tanda Penduduk Elektronik KTP-el

Pusat Kajian dan Advokasi Perlindungan dan Kualitas Hidup Anak Universitas Indonesia

PUSKAPA

(4)

iii

Buku Panduan Untuk Pelatih Pelatihan Fasilitator PASH Buku Panduan Untuk Pelatih iv Pelatihan Fasilitator PASH

Sistem Informasi Desa yang menampung data-data penduduk di desa terkait administrasi kependudukan, demografi, kemiskinan, sosial ekonomi, dan lainnya sesuai kebutuhan desa

SID

Penerjemahan dari vital statistic (statistik vital) yang merupakan statistik atas peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada setiap individu yang meliputi kelahiran, perkawinan, perceraian, kematian, perubahan status dan perpindahan penduduk.

Statistik Hayati

Sistem Informasi Administrasi Kependudukan SIAK

Sistem Informasi Manajemen Nikah SIMKAH

Standar Pelayanan Minimal SPM

Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak SPTJM

Standar Operasional Prosedur SOP

Survei Sosial Ekonomi Nasional SUSENAS

Training of Trainer ToT

(5)

PETUNJUK PENGGUNAAN

BUKU PANDUAN BAGI PELATIH

BUKU PANDUAN INI KHUSUS UNTUK MENDUKUNG ANDA

A

Apabila Anda membaca buku panduan ini, berarti Anda adalah seorang pelatih yang akan memastikan Fasilitator PASH siap membantu masyarakat dalam mengakses layanan administrasi kependudukan, khususnya memfasilitasi kebutuhan dokumen kependudukan.

Buku ini merujuk pada pengalaman yang terjadi di berbagai daerah. Kami harap buku ini dapat menjadi panduan tertulis bagi siapa pun yang akan memfasilitasi pelatihan bagi Fasilitator PASH.

Sesi 1 Membuka Pelatihan dan Membangun Sikap Belajar Sesi 2 Mengenal Peran Fasilitator PASH

Sesi 3 Mengenal Dasar-Dasar Adminduk dan Jenis-Jenis Layanannya Sesi 4 Memfasilitasi Pengurusan Dokumen Kependudukan

Sesi 5 Memahami SOP Pelayanan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil

Sesi 6 Berkomunikasi Secara Efektif Dengan Masyarakat Desa

Jika waktu yang tersedia tidak mencukupi, atau salah satu sesi ternyata membutuhkan waktu lebih lama silakan menyatukan satuan sesi yang saling berkaitan erat. Kerangka berpikir, isi dan bahasa penyampaian dapat

disesuaikan dengan karakter dan kebutuhan peserta

Buku panduan pelatihan ini terdiri dari 6 sesi yang dirancang untuk dilakukan berurutan:

Sesi 02-Fasilitator PASH dengan Sesi 04-Tahapan Memfasilitasi, dengan mempersingkat waktu pembahasan tentang peran dan pembentukan Fasilitator PASH dan lebih menitikberatkan pada tahapan fasilitasi.

Sesi 03-Dasar-Dasar Adminduk dengan Sesi 05-SOP, karena kedua sesi ini saling melengkapi antara konsep besar dan teknis pelaksanaan.

Jika tidak memungkinkan, materi sosialisasi dapat ditunda penjelasannya, dan masuk pada sela sela diskusi sesi 02 dan 03.

Buku ini terdiri dari bagian-bagian yang dapat membantu kebutuhan Anda dalam mempersiapkan sesi pelatihan

Menjelaskan judul sesi, durasi sesi, dan siapa peserta pelatihan.

B

Dengan menyesuaikan dengan pemahaman peserta, berikut adalah sesi-sesi pelatihan yang dapat disatukan:

C

A. Identitas Sesi

Menjelaskan target perubahan pengetahuan peserta tentang konsep, atau praktik tertentu

B. Tujuan Sesi

Menjelaskan materi-materi yang akan disampaikan selama sesi berlangsung secara berurutan

C. Pokok Bahasan Sesi

Ketiga bagian di atas penting agar pelatih mendapat gambaran awal sesi dengan cepat.

Bagian ini dirangkum dalam tabel yang menunjukkan langkah-langkah yang ada dalam sesi secara berurutan. Ringkasan ini dapat menjadi panduan praktis apa saja yang perlu disampaikan. Setiap langkah akan dilengkapi dengan uraian langkah yang lebih detail, alokasi waktu yang dibutuhkan, peralatan yang perlu disiapkan, dan metode penyampaiannya.

Ringkasan alur sesi dimuat dalam satu halaman tabel, sehingga bisa diperbanyak dan dijadikan pengingat saat membawakan sesi.

D. Ringkasan Alur Sesi

Cara Menggunakan Buku Panduan ini v

Buku Panduan Untuk Pelatih Pelatihan Fasilitator PASH Buku Panduan Untuk Pelatih vi Pelatihan Fasilitator PASH

(6)

Rp

vii

Buku Panduan Untuk Pelatih Pelatihan Fasilitator PASH Buku Panduan Untuk Pelatih viii Pelatihan Fasilitator PASH

Panduan ini menjelaskan proses aktivitas sesi yang lebih detail. Penjelasan yang ada termasuk bagaimana cara materi disampaikan, instruksi permainan, panduan permainan peran, ilustrasi cerita atau kasus, hingga cara menutup sesi. Panduan sesi didesain dengan tabel.

E. Panduan Proses Lengkap

Bagian ini akan memberikan gambaran yang lebih luas terkait isu yang

disampaikan dalam sesi ini. Bahan bacaan dapat menjadi rujukan pelatih untuk menjawab pertanyaan atau pendapat peserta tentang isu tertentu.

F. Bahan Bacaan Lampiran

Kepemilikan dokumen kependudukan dan pencatatan sipil memiliki berbagai manfaat.

Bagi masyarakat, dokumen kependudukan membuka kesempatan melanjutkan pendidikan, akses pada layanan kesehatan, kepastian perlindungan hukum, dan terbukanya peluang pada sumber-sumber penghidupan dan ekonomi.

Bagi pemerintah, kepemilikan dokumen kependudukan yang lengkap akan membantu perbaikan kualitas statistik hayati yang merupakan dasar perencanaan dan

penganggaran bagi pelayanan publik.

MENGAPA PENTING UNTUK MENDEKATKAN LAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN?

Studi PUSKAPA tahun 2015 mengungkapkan tiga hal yang menjadi kendala utama bagi masyarakat, khususnya keluarga miskin, dalam mengakses dokumen

kependudukan, yaitu: biaya, jarak, dan rumitnya proses memperoleh dokumen.

Memilih di pemilu, kerja, buka rekening bank, mengajukan pinjaman, memilih properti, melintas

batas negara dengan aman, dsb.

Bantuan sosial, subsidi pemerintah, asuransi kesehatan sosial,

bersekolah, dsb.

Tanpa dokumen kependudukan, sulit bagi orang untuk:

Biaya transportasi ke Dinas Dukcapil di kota kabupaten

atau UPT di kecamatan maupun biaya kerugian non

material karena harus kehilangan upah kerja

hariannya.

KENDALA BIAYA

BERBUAT MENERIMA LAYANAN

Waktu dan kesulitan menempuh perjalanan dari

rumah ke kantor Dinas Dukcapil yang hanya terdapat di Kabupaten.

KENDALA JARAK

Yang dihadapi ditemukan terkait dengan proses yang memerlukan beragam persyaratan. Beberapa persyaratan permohonan dokumen

kependudukan memerlukan persyaratan dokumen lainnya yang

ditangani oleh beberapa lembaga pemerintah lain, misalnya KUA,

Pengadilan, Dinas Kesehatan, Kepolisian.

KERUMITAN

Rp

Rp

(7)

ix

Buku Panduan Untuk Pelatih Pelatihan Fasilitator PASH

Hampir di semua kabupaten/kota, Dinas Dukcapil telah memiliki mekanisme jemput bola atau layanan keliling.

Di beberapa daerah, Dinas Dukcapil juga membentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas Dukcapil di kecamatan untuk mendekatkan layanan.

Pemerintah juga menerbitkan Peraturan Dalam Negeri No. 7 Tahun 2019 tentang Pelayanan Adminduk Secara Daring dalam rangka memangkas jarak dan biaya yang ditimbulkan akibat penerbitan dokumen kependudukan.

Undang-undang Administrasi Kependudukan No. 24 tahun 2013 (perubahan UU No. 23 Tahun 2006) melalui Permendagri No. 119 Tahun 2017

memandatkan adanya petugas registrasi yang memfasilitasi pelayanan adminduk di desa.

Pemerintah telah Melakukan Banyak Inovasi untuk Mendekatkan Pelayanan ke Masyarakat

KOMPAK, sebuah program kerja sama Indonesia - Australia, menginisiasi pendekatan Layanan Adminduk Berbasis Kewenangan Desa dengan merujuk pada UU No 6

tentang Desa dan Permendagri 2/2017 tentang Standar Pelayanan Minimal

Desa/SPM Desa. Sejak 2015, KOMPAK bermitra dengan berbagai lembaga untuk PASH yang secara konsisten fokus menerapkan pendekatan komprehensif untuk menjangkau kelompok yang paling rentan: anak-anak, perempuan, orang

berkebutuhan khusus, dan masyarakat di daerah terpencil. Dalam konsep Layanan Adminduk Berbasis Kewenangan Desa, Fasilitator PASH merupakan salah satu komponen yang harus tersedia.

Saat ini, KOMPAK didukung oleh PUSKAPA dan mitra-mitra daerah tengah

melakukan advokasi agar praktik-praktik baik ini direplikasi pada tingkat provinsi dan tingkat nasional. Di tingkat provinsi, KOMPAK mendorong lahirnya Peraturan

Gubernur yang mendorong pelembagaan Layanan Adminduk Berbasis Kewenangan Desa di seluruh kabupaten/kota di sebuah provinsi. Di tingkat nasional, KOMPAK mengadvokasi adanya peraturan nasional yang memungkinkan Layanan Adminduk Berbasis Kewenangan Desa diberlakukan secara nasional. Advokasi dilakukan KOMPAK khususnya kepada Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Desa.

Inisiasi KOMPAK sebagai Mitra Kerja Pemerintah

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PELATIHAN FASILITATOR PASH

1. Situasi Peserta

A.

B.

C.

D.

x

Buku Panduan Untuk Pelatih Pelatihan Fasilitator PASH

Beberapa kemungkinan situasi pada peserta yang perlu diantisipasi:

Suatu pelatihan yang mengajarkan perubahan

(misal: perubahan cara melayani masyarakat), sering menuai sikap kritis:

‘Perubahan itu sulit dilakukan!’

Pelatihan sering diganggu dengan pecahnya perhatian, karena adanya berbagai keperluan lain dari masing-masing peserta. Misalnya, peserta mendapatkan penugasan baru dari kantor yang menyebabkan

perhatiannya terpecah.

Membawa mood dan pertanyaan yang belum pas dengan tujuan pelatihan

Kehadirannya dalam keadaan terpaksa atau mendapatkan perintah dari Kepala Desa

Di sini Pelatih dapat berperan dengan:

Mencairkan suasana pada sesi awal, agar situasi pelatihan dapat menjadi menyenangkan, aman, dan kondusif bagi peserta untuk berpartisipasi aktif.

Menyiapkan peserta untuk memahami bahwa perubahan itu bisa dilakukan dengan mudah bahkan menyenangkan.

Belum akrab karena berasal dari desa/kampung yang berbeda

Enggan untuk aktif, bertanya, atau maju ke depan

zzz

(8)

xi

Buku Panduan Untuk Pelatih Pelatihan Fasilitator PASH Buku Panduan Untuk Pelatih xii Pelatihan Fasilitator PASH

Sebagai pelatih, kita perlu menyesuaikan diri pada perubahan pada jadwal pelatihan. Kemungkinan akan ada kondisi yang membuat kita harus mengubah jadwal pelatihan, seperti:

Pembukaan acara dimulai sangat terlambat, hingga mengambil porsi lebih dari waktu satu sesi pelatihan awal.

Sesi diskusi molor karena sikap tertentu dari peserta (tidak paham, tidak setuju, perlu waktu lebih lama untuk paham, dll).

Waktu pelaksanaan yang tersedia tidak cukup. Misal, peserta

menginginkan jam pagi dimulai lebih siang, jam istirahat siang lebih lama, jam istirahat malam lebih awal, hari Jumat, dsb.

2. Pentingnya Menyesuaikan Diri pada Perubahan Jadwal

Untuk menambah semangat dan motivasi peserta, Anda perlu mengingatkan peserta tentang betapa penting dan mulianya seorang Fasilitator PASH, serta manfaat apa yang bisa didapat dari pekerjaan ini bagi diri dan masyarakat

5. Terus Ingatkan Peserta Bahwa Peran Mereka Penting

Anda perlu terus memperhatikan mood dan gerak-gerik peserta. Sesi berjalan dengan lancar apabila peserta menunjukkan tanda-tanda berikut:

Saat meminta peserta melakukan sesuatu, mereka dengan segera melakukannya

Saat ditanya, maka peserta dengan cepat memberikan jawaban.

Peserta terlihat rileks, wajah nyaman bahkan banyak senyum.

Mengangguk saat kita berbicara dan tertawa ketika kita bercanda Nampak akrab satu dengan yang lain, membaur dan tidak canggung.

Sesekali terdengar suara mengulang kata kunci dari materi yang Anda ajarkan, kalimat atau yel yang dilakukan, dll.

3. Tanda-Tanda Sesi Berjalan Lancar

Pelatihan ini perlu mempertimbangkan adanya peserta yang memiliki hambatan penglihatan, hambatan pendengaran, hambatan fisik, atau memiliki kebutuhan khusus lainnya. Anda perlu konfirmasi dengan penyelenggara soal kondisi atau kebutuhan khusus peserta. Pemilihan lokasi pelatihan, alat peraga, dan instruksi pelatihan harus mempertimbangkan kemungkinan ini.

Gunakan bahasa yang sederhana agar bisa dimengerti oleh seluruh peserta.

4. Pastikan Pelatihan ini Tidak Menghambat Siapapun

(9)

PESERTA

MEMBUKA PELATIHAN DAN MEMBANGUN

SIKAP BELAJAR

S E S I

1

DURASI

120 Menit

TUJUAN SESI

Setelah mengikuti sesi ini, peserta saling mengenal dan siap mengikuti pelatihan.

POKOK BAHASAN SESI

Calon Pelatih Fasilitator PASH

Pokok acara dan bahan pelatihan yang dilaksanakan dalam sesi pelatihan ini adalah:

Pembukaan: Sambutan, Penjelasan Pelatihan, Perkenalan, dan Aturan.

Membangun suasana kelas melalui permainan.

Diskusi harapan dan kekhawatiran peserta dalam pelatihan.

Menetapkan aturan kelas.

1.

2.

3.

4.

Buku Panduan Untuk Pelatih | Pelatihan Fasilitator PASH

Catatan Peserta

xiii

Buku Panduan Untuk Pelatih Pelatihan Fasilitator PASH

(10)

SESI 01 . Membuka Pelatihan Dan Membangun Sikap Belajar

2

TAHAPURAIANALATMETODEWAKTU

Salam pembuka, dilanjutkan pembacaan susunan acara pembukaan oleh pembawa acara.

Sambutan penyelenggara & pejabat terkait.

Pembukaan pelatihan oleh pejabat terkait.

Penutupan acara pembukaan.

Waktu diserahkan kepada Pelatih . Pembukaan Pelatihan 1.2.3.4.

5. 1.

1.

2.

1.

1. 1.Ruang untuk acara pembukaanPanggung atau meja untuk pembuka acara Protokoler30 menit60 menitSalam - sapa dari Pelatih, pertanyaan pembuka.Pelatih memperkenalkan diri.Pertanyaan pemancing partisipasi & apresiasi.

Perkenalan antar peserta, dapatkan informasi tentang pengalaman peserta.

Game “Berurut” dilanjutkan membuat kesepakatan belajar bersama. Perkenalan & Dinamika Kelompok 1.2.3.4.5. 2.

Pelatih memancing peserta untuk menyebutkan kekhawatiran dan harapannya terhadap pelatihan.

Pelatih mencatat kekhawatiran dan harapan pada Flipchart. Diskusi Kekhawatiran dan Harapan Peserta 1.

2. 3.Kertas planoFlipchart

Spidol Diskusi15 menit

Pelatih mengajak peserta untuk menyebutkan aturan kelas yang dapat mendukung tercapainya harapan peserta

Pelatih mengajak peserta untuk menetapkan kesepakatankelas

Menyimpulkan sesi dan mengantar ke sesi berikut Menyusun Kesepakatan Kelas dan Kesimpulan 1.2.

3. 4.Kertas planoFlipchartSpidol Diskusi15 menit Kertas planoFlipchartSpidolBagian kelas yang kosongLakban Kertas PermainanDiskusi

Pada awal pelatihan, peserta cenderung belum fokus dan masih memikirkan

hal-hal lain. Penting bagi Pelatih untuk menempatkan fokus peserta kepada materi pelatihan, serta membangun kembali minat dan semangat peserta untuk terlibat dalam pelatihan.

Lihat langkah-langkahnya pada proses lengkap pada tabel di bawah ini.

B. PANDUAN PROSES LENGKAP

NO

1

KEGIATAN Acara Pembukaan Pelatihan

Pembawa Acara menyapa dan membuka acara Sambutan penyelenggara

Sambutan pejabat berwenang

Pembukaan pelatihan oleh pejabat berwenang Penutupan acara pembukaan

Waktu diserahkan kepada Pelatih a.

b.

c.

d.

e.

f.

2

Perkenalan dan Dinamika Kelompok

Masuklah ke dalam ruangan dengan gestur percaya diri, pandang semua peserta, dan sapa mereka dengan kalimat yang positif dan hangat. Salam dapat juga disampaikan menggunakan bahasa daerah dan dialek setempat.

Tunggu sampai peserta memberikan respon untuk sapaan Anda.

Lakukan kontak mata acak kepada sebanyak mungkin peserta dengan sikap tubuh yang terbuka.

Perkenalkan diri Anda secara singkat, padat, mudah dimengerti.

Perkenalan antar peserta. Selain menjadikan peserta yang hadir untuk saling kenal, perkenalan juga dimaksudkan untuk membuat peserta bersedia bergerak, ringan dan mudah berkomunikasi untuk belajar.

Ajak peserta melakukan permainan dalam ruangan. Permainan ini dilakukan untuk membangun dinamika kelompok yang membaur, lepas dari

perbedaan usia, jabatan dan instansi.

a.

b.

c.

d.

e.

f.

A. RINGKASAN ALUR SESI 1

Buku Panduan Untuk Pelatih Pelatihan Fasilitator PASH Buku Panduan Untuk Pelatih 3 Pelatihan Fasilitator PASH

(11)

MENGENAL PERAN FASILITATOR PASH

S E S I

2

NO KEGIATAN

Menggali Kekhawatiran dan Harapan Peserta

4

Menyusun Kesepakatan Kelas dan Kesimpulan

Ajak peserta untuk membuat kesepakatan, apa saja yang bisa dilakukan bersama agar proses belajar lancar. Artinya melakukan sesuatu yang dapat

menghindarkan dari gangguan, seperti:

Melakukan setting HP untuk silent

Menerima atau menelpon dilakukan di luar ruangan.

Pelatihan ini menghargai mereka yang datang masuk ke dalam ruang belajar tepat waktu, dll.

Untuk merangkum sesi awal ini, ajak peserta untuk mengingat kembali pelajaran yang telah didapat dengan melakukan visualisasi.

Ajak peserta duduk di kursi, rileks, dan menutup mata.

Dalam keadaan tetap menutup mata, peserta diajak untuk mengingat keadaan kelas yang baru saja dijalani.

Saat peserta sudah duduk rileks dan menutup mata, kemudian peserta diminta membayangkan/mengingat kembali apa yang telah dialami dalam sesi.

Sebutkan hal-hal pokok yang harus diperhatikan, seperti misalnya: kesepakatan tata tertib pelatihan, tetap aktif dan semangat selama pelatihan, beberapa hal mengenai sambutan dan tujuan pelatihan.

Ajak peserta untuk mengingat kata-kata kunci saat:

Sambutan dan perkenalan

Menggali harapan pada pelatihan Membuat kesepakatan bersama

Buatlah rangkuman dan sekaligus ulangi tujuan pelatihan ini secara umum.

Sampaikan pokok belajar sesi berikutnya dan promosikan kompetensi dari pelatihnya.

Tutup sesi dengan pesan utama dari sesi, pelatihan telah dimulai, harapan lebih besar dari kekhawatiran, kita sudah saling mengenal dan akan belajar bersama.

3

Ajak peserta membayangkan kekhawatiran dan harapan terhadap pelatihan.

Pelatih membagikan tiga buah metaplan berbeda warna.

Minta peserta menuliskan di masing-masing metaplan kekhawatiran peserta, harapan, dan strategi untuk memenuhi harapan pada pelatihan.

Sambil menunggu peserta menulis, buat satu tempat untuk menempelkan setiap kelompok metaplan: Kekhawatiran, Harapan, dan Strategi.

Minta peserta menempelkan setiap warna metaplan pada kelompoknya.

Pelatih menunjuk salah satu peserta (dapat bergantian) untuk membacakan secara acak kekhawatiran, harapan, dan strategi.

Ajak peserta fokus pada harapan dan strategi yang baik pada pelatihan.

a.

b.

c.

d.

e.

f.

a.

b.

c.

d.

e.

f.

g.

h.

i.

j.

Buku Panduan Untuk Pelatih | Pelatihan Fasilitator PASH

PESERTA DURASI

90 Menit

TUJUAN SESI

POKOK BAHASAN SESI

Calon Pelatih Fasilitator PASH

Pokok bahasan dalam sesi ini adalah:

Paparan mengenai dasar hukum pembentukan Fasilitator PASH Paparan mengenai konsep dan peran Fasilitator PASH

Paparan mengenai tugas pokok dan fungsi Fasilitator PASH 1.

2.

3.

Memahami dasar hukum pembentukan Fasilitator PASH

Memahami konsep Fasilitator PASH dan perbedaannya dengan Petugas Registrasi

Memahami tugas pokok dan fungsi Fasilitator PASH dalam memenuhi kebutuhan dokumen kependudukan di desa

1.

2.

3.

4

Buku Panduan Untuk Pelatih Pelatihan Fasilitator PASH

(12)

TAHAPURAIANALATMETODEWAKTU

Membuka sesi

Pertanyaan pemancing partisipasi

Diskusikan harapan ketika diangkat menjadi Fasilitator PASH di Desa Pembukaan dan pengantar sesi 1.2.3. 1.2.

1.

2.

1. 1.FlipchartKursi pesertaLembar Isi Kuis Ruang PermainanCeramah 15 menit70 menitPaparanDiskusi : Peluang dan Hambatan dalam terlaksananya tugas sebagai Fasilitator PASH di Desa Paparan mengenai Fasilitator PASH 1.2. 2.

Menyimpulkan garis besar sesi

Menyimpulkan sesi dan mengantar ke sesi berikut

Memberikan pengantar untuk sesi berikutnya dan (jika belum dilakukan) memperkenalkan dan menceritakan hal-hal baik tentang pelatih/narasumbernya. Kesimpulan1.2.3. 3.Ceramah5 menit Slide pptProyektor PresentasiDiskusi

Setiap kali dimulainya sesi baru, peserta mungkin saja masih terpecah perhatiannya pada hal-hal yang lain. Di sinilah perlunya seorang Pelatih

mengembalikan fokus peserta kepada materi, membangun kembali minat belajar dan terlibat lagi dalam sesi berikutnya.

Lihat langkah-langkahnya pada proses lengkap pada tabel di bawah ini.

B. PANDUAN PROSES LENGKAP

NO

1

KEGIATAN Membuka dan mengantar sesi

Mulailah dari tengah ruang depan peserta dan ucapkan salam.

Ajukan beberapa pertanyaan sederhana untuk memancing partisipasi dan perhatian, misalnya: “Apakah semua sudah menikmati minum dan snack?”

Ajukan pertanyaan lebih spesifik terkait Fasilitator PASH di tiap desa:

Sudah berapa lama menjabat?

Siapa yang menunjuk?

Ada berapa Fasilitator PASH di desanya?

Apa saja syaratnya menjadi Fasilitator PASH?

Tanyakan pada peserta apa saja harapannya ketika dipilih menjadi Fasilitator PASH di Desa.

Buat rangkuman berdasarkan kegiatan berbagi cerita tadi.

Jelaskan tujuan sesi ini.

a.

b.

c.

d.

e.

f.

2

Paparan mengenai Fasilitator PASH

Siapkan materi presentasi terkait dengan Sesi 2 ini.

Presentasikan Dasar hukum Fasilitator PASH.

Berikan kesempatan peserta bertanya terkait dengan dasar hukum Fasilitator PASH? Tanyakan lebih lanjut apa dasar hukum bagi Fasilitator PASH di desa atau apa lagi kebijakan yang dibutuhkan sebagai dasar Fasilitator PASH bekerja?

Presentasikan tentang Peran dan Tugas pokok Fasilitator PASH.

Berikan kesempatan peserta bertanya atau menanggapi bahan paparan.

Buka diskusi apakah ada yang berbeda dengan harapan peserta?

Diskusi Kelompok, bagi peserta menjadi kelompok yang lebih kecil 4 hingga 8 orang per kelompok, tergantung dari komposisi pelatihan.

Peluang Fasilitator PASH dalam menjalankan tugasnya Hambatan Fasilitator PASH dalam menjalankan tugasnya a.

b.

c.

d.

e.

f.

A. RINGKASAAN ALUR SESI 2

6

Buku Panduan Untuk Pelatih Pelatihan Fasilitator PASH Buku Panduan Untuk Pelatih 7 Pelatihan Fasilitator PASH

SESI 02 . Mengenal Peran Fasilitator PASH

(13)

NO KEGIATAN Kesimpulan dan rangkuman

3

Merangkum hasil belajar sesi.

Menyampaikan pokok-pokok yang dipelajari.

Tanya jawab umum.

Diakhiri dengan memeriksa pemahaman mengenai Fasilitator PASH.

Mengantarkan peserta pada sesi berikutnya.

Memberikan pengantar untuk sesi berikutnya dan (jika belum dilakukan) memperkenalkan dan menceritakan hal-hal baik tentang

pelatih/narasumbernya.

a.

b.

c.

d.

e.

f.

Tugas utama Fasilitator PASH adalah memfasilitasi masyarakat desa memperoleh dokumen kependudukan seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK), Kartu Keluarga (KK), Akta Kelahiran dan Akta Kematian.

Fasilitator PASH merupakan solusi terhadap ketiadaan Petugas Registrasi di desa.

Sebagaimana diamanatkan oleh UU Administrasi Kependudukan dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 119 Tahun 2017 tentang Pengangkatan dan

Pemberhentian serta Tugas Pokok Pejabat Pencatatan Sipil dan Petugas Registrasi.

C. BACAAN UNTUK PELATIH

Karena diangkat oleh Bupati/Wali Kota, pembiayaan Petugas Registrasi bersumber dari APBD. Padahal tidak semua kabupaten/kota memiliki kemampuan untuk

membiayai Petugas Registrasi. Akibatnya, di banyak kabupaten/kota tidak ada petugas di desa yang memfasilitasi kebutuhan dokumen kependudukan. Pemohon harus datang sendiri ke kecamatan atau Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dinas Dukcapil) untuk mendapatkan dokumen. Semakin jauh domisili pemohon dari kecamatan atau Disdukcapil, semakin besar biaya yang harus dikeluarkan.

Menyiasati hal tersebut, pemerintah daerah berinisiatif mendorong pembentukan Fasilitator PASH di desa. Di Aceh, Fasilitator PASH disebut sebagai Petugas Registrasi Gampong, di NTB disebut sebagai Petugas Pendataan Kependudukan Desa (PPKD), di Sulawesi Selatan disebut sebagai Koordinator Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Koordukcapil). Di Jawa Tengah disebut sebagai Fasilitator

Adminduk. Di sebagian Jawa Timur disebut sebagai Fasilitator Pencatatan Sipil dan Statistik Hayati (Fasilitator PS2H). Apa pun sebutannya, petugas tersebut mendapatkan pembiayaan dari APB Desa. Inisiatif ini mengatasi kendala pembiayaan Petugas Registrasi yang dialami oleh pemerintah daerah.

Pengangkatan Fasilitator PASH oleh desa. Selain itu, keberadaan Fasilitator PASH di desa juga sejalan dengan tujuan dari Standar Pelayanan Minimal (SPM) Desa yang disebutkan dalam Pasal 2 Permendagri 2/2017 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Desa yaitu dapat mempermudah pelayanan, mempercepat

pelayanan, dan menjadikan pelayanan lebih efektif. Melalui SPM Desa, Pemda memberikan target kepada Desa untuk menyediakan data kependudukan yang akurat.

Data kependudukan yang dimaksud adalah data berbagai peristiwa kependudukan yang dilaporkan masyarakat kepada pemerintah desa terutama mengenai

kepemilikan KTP-el, KK, dan Akta Kelahiran yang ditargetkan 75% tersusun dalam jangka waktu 5 tahun sejak SPM ditetapkan oleh Kepala Desa. Terkait anggaran, Pasal 24 ayat 1 Permendagri tentang SPM Desa dengan jelas menyatakan bahwa biaya penyelenggaraan SPM Desa dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa. Mengingat bahwa target-target dari SPM Desa juga beririsan dengan tugas-tugas dari Fasilitator PASH

8

Buku Panduan Untuk Pelatih Pelatihan Fasilitator PASH Buku Panduan Untuk Pelatih 9 Pelatihan Fasilitator PASH

SESI 02 . Mengenal Peran Fasilitator PASH

Fasilitator PASH adalah petugas di desa yang ditugaskan khusus untuk melayani kebutuhan dokumen kependudukan.

Mendapat gaji dan insentif dari APBD

Diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Desa

(14)

maka APB Desa bisa digunakan untuk Fasilitator PASH yang akan menjalankan

perannya untuk mencapai target SPM Desa yang ketentuan lanjutannya diatur melalui Peraturan Bupati.

Dalam menjalankan tugasnya, Fasilitator PASH berkoordinasi dengan Dinas Dukcapil setempat. Fasilitator PASH mendapatkan pelatihan mengenai dasar-dasar

administrasi kependudukan, Standard Operating Procedure (SOP), pengenalan formulir dan pemanfaatan data kependudukan desa.

Tugas pokok dan fungsi Fasilitator PASH adalah sama dengan Petugas Registrasi.

Yang membedakan hanyalah mekanisme pengangkatan serta sumber pembiayaannya sebagaimana telah disebutkan di atas. Penyebutan Fasilitator PASH dilakukan untuk membedakan dengan Petugas Registrasi yang merupakan istilah baku dalam UU Administrasi Kependudukan.

Secara garis besar tugas dan fungsi Fasilitator PASH berdasarkan Permendagri 119/2017 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian serta Tugas Pokok Pejabat Pencatatan Sipil, dan berdasarkan ruang lingkup penyelenggaraan SPM Desa pada Permendagri 2/2017 tentang Standar Pelayanan Minimal Desa adalah:

Membantu Kepala Desa,

Disdukcapil Kabupaten/Kota atau Unit Pelaksana Teknis (UPT) Disdukcapil.

Kabupaten/Kota dalam memberikan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil di Desa;

Melakukan pencatatan secara berkala Buku Induk Penduduk, Buku Mutasi Penduduk, Buku Rekapitulasi Jumlah Penduduk, Buku Penduduk Sementara, dan Buku Dokumen Kependudukan.

a.

b.

Mengelola dan menyajikan laporan kependudukan di tingkat Desa.

Menyajikan data

kependudukan skala Desa.

Melakukan identifikasi, verifikasi dan fasilitasi permohonan dokumen kependudukan.

c.

d.

e.

Tugas pokok dan fungsi Fasilitator PASH

Keberadaan Fasilitator PASH membantu

pemerintah desa memastikan setiap penduduk memiliki NIK, KK, KTP-el, Akta Kelahiran, dan dokumen kependudukan lainnya. Dengan memiliki dokumen kependudukan, penduduk desa mendapatkan hak identitas dan

diperhitungkan dalam program-program pemerintah.

Fasilitator PASH bukan semata-mata memfasilitasi kebutuhan dokumen

kependudukan, namun juga ikut memperbaiki data kependudukan pada skala Desa.

Manfaat Adanya Fasilitator PASH di Desa

Bagi masyarakat miskin, kepemilikan dokumen sangat berarti

karena memungkinkan mereka mengakses

layanan dasar dan bantuan pemerintah

10

Buku Panduan Untuk Pelatih Pelatihan Fasilitator PASH Buku Panduan Untuk Pelatih 11 Pelatihan Fasilitator PASH

SESI 02 . Mengenal Peran Fasilitator PASH

(15)

MENGENAL

DASAR-DASAR ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

& JENIS-JENIS LAYANANNYA

S E S I

3

Buku Panduan Untuk Pelatih | Pelatihan Fasilitator PASH

PESERTA DURASI

90 Menit

TUJUAN SESI

POKOK BAHASAN SESI

Calon Pelatih Fasilitator PASH

Peserta memahami dasar-dasar mengenai administrasi kependudukan.

Peserta memahami jenis-jenis pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil.

1.

2.

Paparan mengenai dasar-dasar adminduk dan berbagai peraturan terkait.

Paparan mengenai jenis-jenis pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil.

1.

2.

Catatan Peserta

12

Buku Panduan Untuk Pelatih Pelatihan Fasilitator PASH

(16)

TAHAPURAIANALATMETODEWAKTU

Membuka sesi

Mengajukan pertanyaan partisipasi

Bermain angkat kaki

Menjelaskan tujuan sesi Pembukaan dan pengantar 1.2.3.

4. 1.2.

1.

2.

1. 1.FlipchartCeramahPermainan 10 menit50 menitDasar-Dasar Adminduk dan Jenis-Jenis Pelayanan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan SipilDiskusi Dasar-dasar Adminduk dan Jenis-Jenis Pelayanan 1.2. 2.

Jelaskan tentang mind-map

Bagi peserta dalam 2-3 kelompok

Minta peserta menggambarkan adminduk, peraturan terkait dan jenis-jenis pelayanan Tempelkan hasil mind-map di dinding kelas Mengenali Adminduk MelaluiMind Map 1.2.3.

4. 3.

Jelaskan tentang mind-map

Bagi peserta dalam 2-3 kelompok

Minta peserta menggambarkan adminduk, peraturan terkait dan jenis-jenis pelayanan Tempelkan hasil mind-map di dinding kelas Mind map1.2.3.

4. 4. Permainan1.Ceramah 20 menit10 menit SlideProyektor BerkisahCeramah

Kertas Flipchart

Spidol atau Laptop

Setiap kali dimulainya sesi baru, peserta mungkin saja masih terpecah perhatiannya pada hal-hal yang lain. Disinilah perlunya seorang Pelatih

mengembalikan fokus peserta kepada materi, membangun kembali minat belajar dan terlibat lagi dalam sesi berikutnya.

Lihat langkah-langkahnya pada proses lengkap pada tabel di bawah ini.

B. PANDUAN PROSES LENGKAP

NO

1

KEGIATAN Membuka dan mengantar sesi

Berjalanlah ke depan peserta pelatihan, sapa peserta dan ucapkan salam

Ajukan beberapa pertanyaan sederhana untuk memancing partisipasi dan perhatian, misalnya: “Sudahkah semua siapkan catatan dan pinggirkan lainnya yang tidak diperlukan?”

Bermain “Angkat Kaki”

Ajak peserta pelatihan untuk bermain, dengan membangun suasana partisipatif. “Mari semua berdiri, dan bermain bersama.”

Minta peserta untuk melakukan langkah berikut:

+ Berdiri sendiri-sendiri dan mengangkat kaki.

Tetap mengangkat kaki dan melompat;

+ Berdiri bertiga, saling membelakangi, mengangkat kaki masing- masing satu, kemudian kaki yang diangkat saling disilangkan bertiga.

Jelaskan tujuan sesi ini.

a.

b.

c.

d.

Paparkan slide presentasi terkait Adminduk dan layanannya.

Pastikan setiap peserta dapat membedakan setia layanan adminduk berdasarkan bidangnya.

Buka kesempatan peserta untuk bertanya dan membandingkan dengan struktur Dukcapil di kabupatennya.

a.

b.

c.

2

Paparan Dasar-Dasar Adminduk dan Jenis-Jenis Pelayanan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil

A. RINGKASAN ALUR SESI 3

14

Buku Panduan Untuk Pelatih Pelatihan Fasilitator PASH Buku Panduan Untuk Pelatih 15 Pelatihan Fasilitator PASH

SESI 03 . Mengenal Dasar-Dasar Administrasi Kependudukan & Jenis-Jenis Layanannya

(17)

Untuk dapat memberikan layanan dengan baik, Fasilitator PASH perlu dibekali dengan pengetahuan mengenai dasar hukum adminduk. Bagian ini memaparkan berbagai peraturan terkait adminduk dan jenis-jenis layanannya.

Bidang adminduk diatur dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan. Pada tahun 2013, UU ini diubah menjadi

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 (selanjutnya disebut UU Adminduk). UU tersebut membagi adminduk menjadi tiga bidang, yaitu pendaftaran penduduk, pencatatan sipil dan pengolahan data kependudukan (sebagai hasil peristiwa pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil). Di tingkat pusat, penanggungjawab adminduk adalah Kementerian Dalam Negeri melalui Direktorat Jenderal

Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Di tingkat provinsi instansi pelaksana

adminduk adalah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi, sementara di kabupaten/kota instansi pelaksananya adalah Disdukcapil. Berbeda dengan

Disdukcapil di kabupaten/kota yang nama instansinya relatif sama, di tingkat provinsi nama instansi pelaksana adminduk masih bervariasi. Nomenklaturnya pun sering digabungkan dengan pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, sosial sampai keluarga berencana.

Pencatatan sipil mencakup kejadian yang dialami oleh seseorang meliputi kelahiran, kematian, lahir mati, perkawinan, perceraian, pengakuan anak, pengesahan anak, pengangkatan anak, perubahan nama, dan perubahan status

kemasyarakatnegaraan. Pendaftaran penduduk mencakup kejadian yang dialami penduduk terkait dengan proses pendaftaran penduduk seperti penerbitan NIK, KTP-el, KK dan surat keterangan kependudukan lainnya seperti pindah datang atau perubahan alamat.

Untuk melaksanakan UU Adminduk, pemerintah menerbitkan tentang Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil. Setelah revisi UU

Adminduk pada 2013, Kemendagri banyak menerbitkan berbagai Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) yang mendorong terjadinya inovasi layanan serta penyederhanaan prosedur.

C. BACAAN UNTUK PELATIH

16

Buku Panduan Untuk Pelatih Pelatihan Fasilitator PASH Buku Panduan Untuk Pelatih 17 Pelatihan Fasilitator PASH

SESI 03 . Mengenal Dasar-Dasar Administrasi Kependudukan & Jenis-Jenis Layanannya

NO KEGIATAN

3

Buatlah mind map mengenai adminduk, peraturan terkait dan jenis-jenis pelayanan dengan tahapan sebagai berikut

Mulailah dari tengah kertas kosong.

Gunakan gambar (simbol) untuk ide utama.

Gunakan berbagai warna.

Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat.

Buatlah ranting-ranting yang berhubungan ke cabang dan seterusnya.

Buatlah garis hubung yang melengkung.

Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis.

Gunakan gambar.

b.

c.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Mengenalkan belajar memahami sesuatu yang baru menggunakan peta pikiran (mind-map). Sampaikan cara pikir, cara membuat dan syarat-syarat

menggambar mind-map.

Bagi peserta ke dalam kelompok. Tugaskan kelompok untuk menggambar mind-map Adminduk berdasar informasi tentang Adminduk dalam Panduan.

Anda bisa membagi kelompok menjadi bidang-bidang dalam Adminduk dan Desa. Misalnya ada kelompok membahas; Bidang Pendaftaran penduduk, Bidang Pencatatan Sipil, Petugas Adminduk.

Minta setiap kelompok mempresentasikan mind-map mereka.

a.

4

Kesimpulan dan Rangkuman

Sampaikan rangkuman dan ingat dasar-dasar adminduk dan jenis-jenis pelayanan melalui mind-map.

Memberikan pengantar untuk sesi berikutnya dan (jika belum dilakukan) memperkenalkan dan menceritakan hal-hal baik tentang

pelatih/narasumbernya.

a.

b.

Mengenal Adminduk Melalui Mind-Map

ADMINDUK

(18)

Di samping itu, terdapat berbagai peraturan terkait adminduk selain Permendagri yang diterbitkan atas inisiatif bersama Kemendagri mau pun diterbitkan oleh Kementerian/Lembaga (K/L) lainnya semisal Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2010, Nomor

162/MENKES/PB/I/2010/2010 tentang Pelaporan Kematian dan Penyebab Kematian dan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Pelayanan Terpadu Sidang Keliling Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama/

Mahkamah Syar’iyah Dalam Rangka Penertiban Akta Perkawinan, Buku Nikah, dan Akta Kelahiran.

Menurut definisinya, Pendaftaran Penduduk adalah pencatatan biodata Penduduk, pencatatan atas pelaporan Peristiwa Kependudukan, dan pendataan Penduduk

rentan Administrasi Kependudukan serta penerbitan Dokumen Kependudukan berupa kartu identitas atau surat keterangan kependudukan.

Merujuk pada Peraturan Presiden Nomor 96 Tahun 2018 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil, terdapat beberapa jenis pelayanan pendaftaran penduduk:

Jenis-jenis pelayanan Pendaftaran Penduduk

Pencatatan Biodata

Penduduk Penerbitan KIA

18

Buku Panduan Untuk Pelatih Pelatihan Fasilitator PASH Buku Panduan Untuk Pelatih 19 Pelatihan Fasilitator PASH

SESI 03 . Mengenal Dasar-Dasar Administrasi Kependudukan & Jenis-Jenis Layanannya

Tabel 1. Peraturan Menteri Dalam Negeri, PP 40/2019 dan Perpres 96/2018 terkait pelaksanaan Adminduk

NO

1

NAMA PERATURAN TUJUAN

Permendagri Nomor 9 Tahun 2016 tentang Percepatan Peningkatan Cakupan Akta Kelahiran melalui SPTJM (Surat Pertanggungjawaban Mutlak) dan Akta Kelahiran Online

Menyederhanakan persyaratan penerbitan akta kelahiran bagi anak yang orang tuanya tidak memiliki akta perkawinan/buku nikah.

Permendagri ini memperkenalkan SPTJM.

2

Permendagri Nomor 119 Tahun 2017 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian serta Tugas Pokok Pejabat Pencatatan Sipil dan Petugas Registrasi.

Mendekatkan layanan ke kecamatan dan Desa melalui pengangkatan Pejabat Pencatatan Sipil di kecamatan dan Fasilitator PASH

3

Permendagri Nomor 120 Tahun 2017 tentang Unit Pelaksana Teknis Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten/Kota

Memperluas jenis layanan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang mulanya hanya pencatatan sipil menjadi pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil.

4

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2015 Tentang Persyaratan, Ruang Lingkup Dan Tata Cara Pemberian Hak Akses Serta

Pemanfaatan Nomor Induk Kependudukan, Data Kependudukan Dan Kartu Tanda Penduduk Elektronik.

Meningkatkan pemanfaatan data kependudukan untuk kepentingan pembangunan.

5

Peraturan Menteri Dalam Negeri No 19 Tahun 2018 Tentang Peningkatan Kualitas Layanan Administrasi Kependudukan

Mempercepat pencatatan kelahiran dan penerbitan KTP-el dengan penyederhanaan prosedur.

6

Peraturan Menteri Dalam Negeri No 2 Tahun 2017 Tentang Standar Pelayanan Minimal Desa

Mengatur target penertiban data kependudukan desa sebagai salah satu kewenangan desa dalam melaksanakan SPM Desa

7

Peraturan Menteri Dalam Negeri No 7 Tahun 2019 Tentang Pelayanan Administrasi Kependudukan Secara Daring

Mengatur pelayanan adminduk secara daring dan tanda tangan elektronik pada kutipan dokumen kependudukan.

Penerbitan KK

Penerbitan KTP-el

Penerbitan Surat Keterangan Kependudukan

Pendataan Penduduk Rentan Administrasi Kependudukan

(19)

Buku Panduan Untuk Pelatih | Pelatihan Fasilitator PASH

MEMFASILITASI PENGURUSAN

DOKUMEN

KEPENDUDUKAN

S E S I

4

20

Buku Panduan Untuk Pelatih Pelatihan Fasilitator PASH

PESERTA DURASI

90 Menit

TUJUAN SESI

POKOK BAHASAN SESI

Calon Pelatih Fasilitator PASH

Peserta memahami tahapan dalam melakukan tugas dan fungsinya memfasilitasi kepemilikan dokumen kependudukan

Uraian Langkah Kerja Fasilitator PASH.

Uraian Tantangan dan Solusi Fasilitator PASH di setiap Langkah Kerja.

Memperhatikan Kebutuhan Khusus Penduduk Desa.

Menanggapi keluhan masyarakat.

1.

2.

3.

4.

Setiap jenis pelayanan menggunakan formulir yang berbeda. Tabel di bawah ini menyajikan jenis pelayanan pendaftaran penduduk merujuk pada Perpres nomor 96 tahun 2018 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil. Sedangkan formulir yang digunakan merujuk pada Permendagri nomor 19 tahun 2010 tentang Formulir dan Buku yang Digunakan Dalam

Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil.

Menurut definisinya, Pencatatan Sipil adalah pencatatan Peristiwa Penting yang dialami oleh seseorang dalam register Pencatatan Sipil pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten/ Kota atau Unit Pelaksana Teknis Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Setiap layanan yang masuk ke dalam Pendaftaran Penduduk maupun Pencatatan Sipil memiliki formulir pendaftaran. Anda dapat melihat dan memperbanyak

Formulir yang digunakan dan Contoh formulir pada bagian Lampiran.

Jenis-jenis pelayanan Pencatatan Sipil

Kelahiran Lahir mati Perkawinan

Pembatalan perkawinan Perceraian

Pembatalan perceraian Kematian

Pengangkatan anak a.

b.

c.

d.

e.

f.

g.

h.

Pengakuan anak Pengesahan anak Perubahan nama Perubahan status kemasyarakatnegaraan Peristiwa penting lainnya Pembetulan akta

Pembatalan akta i.

j.

k.

l.

m.

n.

o.

(20)

TAHAPURAIANALATMETODEWAKTU

Peserta dibagi dalam 2-3 kelompok

Setiap kelompok mengisi Formulir yang ditentukan

Silahkan menggunakan contoh kasus pada lampiran sesi ini, dapat juga dikembangkan sesuai konteks daerah Simulasi Pendataan Penduduk di Desa 1.2.3. 1.

1. 4.Formulir pendataan pendudukKertas Kasus penduduk Simulasi30 menit

5 menitPeserta diajak untuk menyebutkan lagi langkah kerja Fasilitator PASH di desa; siapa saja kelompok rentan; bagaimana menjangkau dan melayani mereka Kesimpulan dan Penutup 1.5.Ceramah Membuka sesiMengajukan pertanyaan pemancing partisipasiMenjelaskan tujuan sesi Pembukaan dan pengantar tujuan sesi 1.2.3. 1.1.1.2. 1.FlipchartPlanoSpidol Ceramah5 menit30 menitFasilitator memimpin permainan disabilitasFasilitator mengajak peserta merefleksikan permainan Fasilitator mengajak peserta mengaitkan permainan dengan cara kerja fasilitator PASH dalam melakukan pendataan Permainan Disabilitas 1.2.3. 2.

Presentasi Langkah-langkah Kerja Fasilitator PASH

Diskusi terkait dengan langkah kerja Fasilitator PASH Langkah Kerja Fasilitator PASH di Desa hingga Kabupaten 1.2. 3.PaparanDiskusi 50 menit FlipchartPlanoSpidolPenutup mataMasker untuk penutup mulutTali raffia

Penutup telinga Permainan

Slide presentasi

Proyektor

Laptop

A. RINGKASAN ALUR SESI 4

22

Buku Panduan Untuk Pelatih Pelatihan Fasilitator PASH Buku Panduan Untuk Pelatih Pelatihan Fasilitator PASH

SESI 04 . Memfasilitasi Pengurusan Dokumen Kependudukan

Lihat langkah-langkahnya pada proses lengkap pada tabel di bawah ini.

B. PANDUAN PROSES LENGKAP

NO

1

KEGIATAN Membuka sesi dan menjelaskan tujuan

Memasuki ruang kelas dan menyapa peserta.

Ajukan pertanyaan pengantar:

Apa saja tugas Fasilitator PASH?

Apakah itu banyak atau sedikit/kurang atau berlebihan?

Jelaskan tujuan sesi ini.

a.

b.

c.

3

Tahapan Fasilitasi Kepemilikan Dokumen Kependudukan

Fasilitator membagi peserta menjadi dua hingga empat kelompok. Tiap kelompok berbaris memanjang ke belakang.

Setiap peserta diberikan peran untuk menjadi disabilitas netra, rungu, wicara, daksa, berselang seling.

Orang paling belakang tiap kelompok adalah orang tanpa disabilitas akan diberi sebuah kata (Mobil, Gajah, Rumah) yang akan disampaikan pada orang di depannya berturut-turut. Setiap orang yang menyampaikan informasi terbatas pada disabilitas yang dimilikinya.

Orang paling depan tiap kelompok diberi peran tuna netra dan diminta menggambar kata yang diberikan ke kertas plano.

Ajak Peserta untuk merefleksikan bagaimana rasanya menjadi disabilitas, bagaimana caranya menyampaikan atau menerima informasi.

Hubungkan dengan proses pendataan dan fasilitasi yang harus melibatkan kelompok dengan Dinas Dukcapil.

a.

b.

c.

d.

e.

f.

Paparan mengenai Tahapan Fasilitasi.

Konfirmasi setiap tahapan langkah pada setiap Fasilitator PASH, terutama bagi yang sudah berpengalaman.

Setelah presentasi silahkan membuka pertanyaan untuk seluruh peserta.

Buatlah kelompok berisi 5-6 orang atau sesuaikan dengan proporsi peserta agar semua dapat berpartisipasi aktif.

a.

b.

c.

d.

Siapkan penutup mata, penutup mulut, penutup telinga dan tali rafia untuk mengikat tangan atau kaki

2

Permainan Disabilitas

23

(21)

24

Buku Panduan Untuk Pelatih Pelatihan Fasilitator PASH Buku Panduan Untuk Pelatih 25 Pelatihan Fasilitator PASH

SESI 04 . Memfasilitasi Pengurusan Dokumen Kependudukan

NO KEGIATAN

4

Simulasi Pendataan Penduduk di Desa

Perkenalan Lembar Kerja dan Tabel Pendataan Penduduk Minta peserta untuk tetap di kelompok, dengan tugas baru:

“Diskusikan dan lengkapi Lembar Kerja dan Tabel Pendataan Penduduk berdasarkan kasus yang sudah dibagikan.”

KASUS 1:

Bapak Wisang Ruchi (45 tahun) saat ini tinggal di Desa Subur Kecamatan Makmur memiliki satu orang istri Hamidah (42 tahun) dan memiliki dua anak laki-laki yang bernama Agustinus (17 tahun) dan Sambori (10 tahun). Agustinus baru lulus SMA dan ia sangat semangat karena akan berpartisipasi dalam pemilihan umum untuk pertama kalinya. Namun sayangnya Agustinus tidak memiliki KTP. Dulu Bapak Wisang Ruchi menikah di masjid, sehingga tidak memiliki buku nikah dan KK. Di rumah tersebut ada Adik dari Bapak Wisang bernama Sandoro (26 tahun) yang sejak 4 tahun lalu tinggal di rumah tersebut karena sudah bercerai dan tidak mampu untuk hidup sendiri.

Bagikan kertas plano ke setiap kelompok, bagi mereka sesuai dengan 5 langkah kerja Fasilitator PASH, tiap kelompok satu langkah kerja.

Minta tiap kelompok menjelaskan apa saja yang harus dilakukan dalam setiap tahap langkah kerja, dengan siapa saja harus bekerja sama, peluang baik, hal-hal yang dapat menghambat.

a.

b.

a.

b.

Hal-hal yang perlu dilakukan LANGKAH KERJA XX:

Stakeholder Peluang Hambatan

NO KEGIATAN

KASUS 2:

Bapak Sotta Malata (37 tahun) sudah menikah dengan Malala Solla (33 tahun).

Bapak Sotta memiliki dua orang anak bernama Dinow (laki-laki 7 tahun) dan Dawni (perempuan 5 tahun). Sejak tiga tahun yang lalu, Ibu Malala Solla bekerja di Malaysia sebagai pembantu rumah tangga. Bapak Sotta berencana menyusul istrinya ke Malaysia. Sebelum berangkat ke Malaysia, Bapak Sotta perlu mem- buat paspor dan dua anaknya akan masuk Sekolah Dasar (SD) dan PAUD sehing- ga membutuhkan akta kelahiran. Bapak Sotta sudah memiliki KTP dan Kartu Keluarga (KK). Jika nanti pergi ke Malaysia anak-anaknya akan dititipkan kepada orangtua Bapak Sotta yaitu Ibu Naida (61 tahun) yang memang sudah tinggal di rumah tersebut sejak lama.

KASUS 3:

Ibu Dora Dori (43 tahun) merupakan Ibu rumah tangga yang memiliki tiga orang anak yaitu Rama Rami (laki-laki 10 tahun), Sonana (perempuan 7 tahun) dan Sinyo (perempuan 3 bulan). Di rumah tersebut juga tinggal Ibu dari Ibu Dora yaitu Ibu Lonto (74 tahun) yang sejak setahun lalu terbaring sakit di ranjang. Ibu Dora sudah memiliki Kartu Keluarga (KK) dan KTP tetapi Sinyo belum masuk ke dalam KK baru. Ibu Dora tidak mau memasukkan anaknya ke dalam KK karena malu anaknya memiliki disabilitas penglihatan. Sinyo juga tidak memiliki akta kelahiran.

KASUS 4:

Ibu Mariki (48 tahun) tinggal di Desa Padang Lumpur. Ibu Mariki telah menikah dua kali. Suami pertama Soddang (almarhum) dan suami kedua bernama Mulki (52 tahun). Dari Soddang, Ibu Mariki memiliki dua orang anak yaitu Manre (per- empuan 17 tahun) yang sudah memiliki KTP, dan Monro (laki-laki 15 tahun).

Mereka berdua saat ini juga tinggal bersama Ibu.

Berikan satu lembar kosong untuk menulis hasil diskusi.

Minta peserta menempel Lembar Kerja dan Tabel Pendataan Penduduk di tempat yang disediakan, periksalah, temukan kelompok paling lengkap dan mintalah untuk membacakannya.

Berikan komentar dan lengkapi yang belum ada.

c.

d.

e.

Ajak Peserta untuk menyebutkan lagi langkah kerja koordukcspil di desa;

siapa saja kelompok rentan; bagaimana menjangkau dan melayani mereka.

5

Kesimpulan dan Penutup

Gambar

Tabel 1. Peraturan Menteri Dalam Negeri, PP 40/2019 dan Perpres 96/2018  terkait pelaksanaan Adminduk
Gambar 2. Lembar Kerja Pendataan Penduduk
Gambar 3: Tabel Hasil Pendataan Penduduk
Gambar 4. Bagan Ilustrasi Verifikasi Persyaratan
+3

Referensi

Dokumen terkait

dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4 sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan

partisipatif pola PNPM Mandiri Perdesaan ke dalam sistem pembangunan daerah yang bersifat reguler. • Integrasi program dilakukan secara horisontal ,

Tidak jauh dari Aceh berdiri Kesultanan Malaka, lalu di pulau Jawa berdiri Kesultanan Demak, Mataram dan Cirebon, kemudian di Sulawesi dan Maluku berdiri Kerajaan

Menurut Ramanathan dalam Anggraita (2012: 21), metode Data Envelopment Analysis ( DEA ) merupakan suatu metode analisis non parametrik yang khusus digunakan untuk

Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana mengimplementasikan suatu sistem keamanan data yang mampu melakukan proses enkripsi dan dekripsi suatu data

Bahwa apabila diltelaah lebih otentik, berdasarkan Memorie van Tolichting (MvT) KUHP di Belanda, defenisi dan pengertian tersebut juga pernah ditanyakan oleh Raad Van

Formulasi indeks bias kompleks bagian riil dan imaginer yang diturunkan oleh Forouhi dan Bloomer telah digunakan untuk memperoleh konstanta optis dalam jangkauan energi yang

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berhitung pada siswa TK PGRI Sadar Sriwijaya Way