• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat. Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen. Oleh: UMI HANIATUL FARIDAH NPM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat. Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen. Oleh: UMI HANIATUL FARIDAH NPM"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN PRICE BOOK VALUE TERHADAP HARGA SAHAM PADA

PERUSAHAAN FOOD AND BAVERAGE YANG TERDAFTAR DI BEI

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen

Oleh:

UMI HANIATUL FARIDAH NPM. 217.01.08.1036

UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN MANAJEMEN 2021

(2)

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN PRICE BOOK VALUE (PBV) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BAVERAGE YANG TERDAFTAR DI

BEI

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen

Oleh:

UMI HANIATUL FARIDAH NPM. 217.01.08.1036

UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PRODI MANAJEMEN 2021

(3)
(4)

v ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER) dan Price Book Value (PBV) terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Populasi dalam penelitian ini adalah 26 perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2019.

Sampel yang digunakan adalah 12 perusahaan Food and Baverage. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Analisis data menggunakan analisis regresi berganda. Kesimpulannya adalah (1) secara simultan nilai Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), Price Book Value (PBV) berpengaruh signifikan terhadap harga saham. (2) secara parsial nilai Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.

(3) secara parsial nilai Debt to Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap harga saham. (4) secara parsial nilai Price Book Value (PBV) tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap harga saham.

Kata Kunci : Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER) dan Price Book Value (PBV), Harga Saham

(5)

vi ABSTRACT

The purpose of this study was to analyze the effect of Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER) and Price Book Value (PBV) on Stock Prices at Food and Baverage Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI). The population in this research were 26 companies in the food and beverage sub-sector listed on the Indonesia Stock Exchange in 2016-2019. The samples used were 12 Food and Baverage companies. The sampling technique used purposive sampling.

Data analysis using multiple regression analysis. The conclusion is that (1) the simultaneous value of Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), Price Book Value (PBV) had a significant effect on stock prices. (2) The Partially the value of Earning Per Share (EPS) has a positive and significant effect on stock prices. (3) the partially value of the Debt to Equity Ratio (DER) has no and insignificant effect on stock prices. (4) the partially value of the Price Book Value (PBV) has no and insignificant effect on stock prices.

Keywords: Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER) and Price Book Value (PBV), Stock Price

(6)

1

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pasar modal memberikan peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus. Pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari investor ke perusahaan emiten. Investor mengharapkan akan memperoleh imbalan dari penyerahan dana tersebut dengan menginvestasikan kelebihan dana yang mereka miliki.

Para investor melakukan penanaman modal dalam perusahaan dengan tujuan untuk mendapat hasil yang sesuai harapannya oleh karena itu sebelum melakukan penanaman modal pihak investor mengevaluasi pendapatan yang diperkirakan akan diperoleh dari investasinya ini berarti bahwa para investor harus melakukan analisis atas laporan keuangan perusahaan yang akan dipilih sebagai tempat penanaman modalnya.

Menurut Baridwan (2004 : 17), mendefinisikan “Laporan Keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan-suatu ringkasan dari suatu transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan ini dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk mempertanggung jawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh para pemilik perusahaan”.

Pentingnya laporan keuangan juga sebagai informasi dalam menilai kinerja perusahaan, mensyaratkan laporan keuangan haruslah mencerminkan

(7)

2

keadaan perusahaan yang sebenarnya pada kurun waktu tertentu, sehingga pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perusahaan akan menjadi tepat, dengan demikian pemegang saham dapat menjadikan laporan keuangan sebagai informasi yang berguna dalam pengambilan keputusannya sebagai pemegang saham perusahaan.

Laporan keuangan mencerminkan wujud tanggung jawab manajemen perusahaan kepada pihak intern maupun ekstern mengenai kinerja perusahaan selama satu periode. Berdasarkan laporan keuangan inilah nantinya para pemilik modal dapat melakukan penilaian terhadap saham perusahaan. Seperti yang diungkapkan oleh Jensen, Meckling (1976), yang didukung juga oleh pernyataan Watts dan Zimmerman (1986) apabila laporan keuangan dihasilkan berdasarkan siklus akuntansi yang benar maka akan dapat mengurangi terjadinya konflik antara pihak yang berkepentingan.

Harga saham di pasar modal selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu, Harga saham yang mengalami kenaikan mempunyai dampak baik terhadap perusahaan karena dapat meningkatkan nilai saham, sebaliknya akan berdampak buruk pada modal perusahaan karena modal tersebut tidak akan bertambah dan akan berhenti karena saham tersebut tidak laku dan banyak investor ingin menjual sahamnya. Sehingga transaksi pasar menjadi lemah karena harga saham yang mahal dan kemampuan investor untuk membeli saham dengan harga tinggi yang terbatas. Harga saham yang baik yaitu harga saham yang bergerak fluktuatif. (Jogiyanto 2008;8)

(8)

Berikut ini adalah tabel harga saham pada perusahaan Food and Baverage yang terdaftar di BEI periode 2016-2019.

Tabel 1.1

Harga Saham perusahaan Food and Baverage yang terdaftar di BEI periode 2016-2019

Sumber: Bursa Efek Indonesia

Berdasarkan pada tabel 1.1 diatas dapat dilihat terjadi kenaikan pada harga saham. Data diatas cenderung mengalami kenaikan harga saham, seperti di tahun 2016 sebesar Rp. 33 dari Rp. 3.865 menjadi Rp. 3.898 di tahun 2017.

Dan pada tahun 2018 mengalami kenaikan harga sebesar Rp. 245 dari Rp. 4.316 menjadi Rp.4.561 di tahun 2019. Kenaikan ini bisa di jadikan pertimbangan investor dalam berinvestasi di pasar modal pada perusahaan Food and Baverage.

Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat pergerakan harga saham yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal disebut juga

Kode

2.016 2017 2018 2019

Rata- rata

ALTO 330 388 400 398 379

CEKA 1.350 1.290 1.375 1.670 1.421 DLTA 5.000 4.590 5.500 6.800 5.473 ICBP 8.575 8.900 10.450 11.150 9.769 INDF 7.925 7.625 7.450 7.925 7.731 MLBI 11.750 13.675 16.000 15.500 14.231 MYOR 1.645 2.020 2.620 2.050 2.084

PSDN 134 256 192 153 184

ROTI 1.600 1.275 1.200 1.300 1.344 SKLT 308 1.100 1.500 1.610 1.130 STTP 3.190 4.360 3.750 4.500 3.950 ULTJ 4.570 1.295 1.350 1.680 2.224 Rata-

rata 3.865 3.898 4.316 4.561 4.160

(9)

4

sebagai faktor fundamental adalah faktor yang berasal dari dalam perusahaan dan dapat dikendalikan oleh manajemen perusahaan. Faktor internal ini berkaitan dengan pendapatan yang akan diperoleh para pemodal baik berupa dividen maupun capital gain. Faktor eksternal merupakan faktor non fundamental biasanya bersifat makro seperti situasi politik dan keamanan, perubahan nilai tukar mata uang, naik turunnya suku bunga bank dan serta rumor-rumor yang sengaja oleh spekulan atau orang-orang yang ingin mengeruk keuntungan dari situasi tersebut (Nirawati, 2003: 105). Faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi permintaan dan penawaran masyarakat atas saham yang diperdagangkan di pasar modal. Sehingga juga mempengaruhi harga saham dari perusahaan, apakah akan terjadi peningkatan harga saham atau sebaliknya.(Novasari, 2013)

Adapun rasio lain yang mempengaruhi harga saham adalah Earning Per Share (EPS) , Debt to Equity Ratio (DER) dan Price Book Value (PBV)

Menurut Kasmir (2014 : 207), “ Earning Per Share (EPS) adalah :Rasio yang menggambarkan jumlah uang yang akan dihasilkan dari setiap lembar saham biasa yang dimiliki investor”.

Earning Per Share (EPS) menunjukkan kemampuan setiap lembar saham dalam menciptakan laba dalam satu periode laporan keuangan. Earning Per Share (EPS) dikatakan sebagai komponen utama karena dividen yang dibayarkan dari earning dan juga karena adanya hubungan positif antara perubahan earning dengan harga saham, artinya apabila nilai EPS suatu

(10)

perusahaan meningkat maka harga saham perusahaan tersebut akan meningkat pula.

Berikut ini adalah tabel Earning Per Share pada perusahaan Food and Baverage yang terdaftar di BEI periode 2016-2019.

Tabel 1.2

Earning Per Share pada perusahaan Food and Baverage yang terdaftar di BEI periode 2016-2019

Sumber: Bursa Efek Indonesia

Berdasarkan tabel 1.2 diatas dapat dilihat terjadi fluktuasi pada Earning Per Share. Data diatas cenderung mengalami kenaikan, seperti pada tahun 2019 mengalami kenaikan Earning Per Share sebesar Rp. 17,52 dari Rp. 206,46 di tahun 2018 menjadi Rp. 223,98 di tahun 2019. Dan pada tahun 2017 mengalami penurunan sebesar Rp. 16,52 dari Rp. 216,15 di tahun 2016 menjadi Rp. 199,63 di tahun 2017.

Kode

2.016 2017 2018 2019

Rata- rata ALTO -12,12 -28,67 -15,07 -3,37 -14,81 CEKA 419,66 180,54 155,71 362,12 279,51 DLTA 317,87 349,43 422,31 422,31 377,98 ICBP 311,38 303,82 399,49 27,25 260,49 INDF 599,85 585,97 565,10 672,26 605,80 MLBI 466,13 627,46 581,30 572,41 561,83 MYOR 62,11 72,94 78,74 91,21 76,25

PSDN -25,46 22,33 -32,36 -17,89 -13,35 ROTI 45,22 21,88 20,56 38,23 31,47 SKLT 30,40 33,30 46,33 65,15 43,80 STTP 132,96 164,90 194,72 368,39 215,24 ULTJ 245,75 61,60 60,73 89,66 114,44 Rata-

rata 216,15 199,63 206,46 223,98 211,55

(11)

6

Penelitian yang dilakukan Putu (2013) menemukan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara variabel EPS dengan harga saham.

Demikian pula penelitian yang dilakukan oleh Ircham (2014) juga menyimpulkan bahwa variabel EPS berpengaruh signifikan dan positif terhadap harga saham.

Kasmir (2014:158) “Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan modal.

Total utang merupakan keseluruhan total utang lancar dan total utang tidak lancar. Rasio ini berfungsi untuk mengetahui berapa rupiah modal sendiri yang jadikan untuk jaminan utang”.

Berikut ini adalah tabel Debt to Equity Ratio pada perusahaan Food and Baverage yang terdaftar di BEI periode 2016-2019.

Tabel 1.3

Debt to Equity Ratio pada perusahaan Food and Baverage yang terdaftar di BEI periode 2016-2019

(12)

Kode

2.016 2017 2018 2019

Rata- rata

ALTO 1,42 1,65 1,87 1,90 1,71

CEKA 0,61 0,54 0,20 0,23 0,40 DLTA 0,18 0,17 0,19 0,18 0,18 ICBP 0,56 0,00 0,51 0,45 0,38 INDF 0,87 0,88 0,93 0,77 0,86 MLBI 1,77 1,36 1,47 1,53 1,53

MYOR 1,06 1,03 1,06 0,92 1,02

PSDN 1,33 1,31 1,87 3,34 1,96

ROTI 1,02 0,62 0,51 0,51 0,67

SKLT 0,92 1,07 1,20 1,08 1,07

STTP 1,00 0,69 0,60 0,34 0,66

ULTJ 0,21 0,23 0,16 0,17 0,19

Rata- rata

0,91 0,80 0,88 0,95 0,89

Sumber: Bursa Efek Indonesia

Berdasarkan tabel 1.3 diatas dapat dilihat terjadi fluktuasi pada Debt to Equity Ratio. Data diatas cenderung mengalami kenaikan, seperti pada tahun 2019 mengalami kenaikan Debt to Equity Ratio sebesar Rp. 0,07 dari Rp. 0,88 di tahun 2018 menjadi Rp. 0,95 di tahun 2019. Dan pada tahun 2017 mengalami penurunan sebesar Rp. 0,11 dari Rp. 0,91 di tahun 2016 menjadi Rp. 0,80 di tahun 2017.

Penelitian Asmirantho (2015) mengemukakan bahwa variabel DER tidak berpengaruh dan signifikan terhadap harga saham. Demikian pula penelitian yang dilakukan oleh putu (2013) juga menyimpulkan bahwa variabel DER berpengaruh negative terhadap harga saham. Tetapi berbeda dengan peelitian yang dilakukan oleh Ircham (2014) bahwa DER secara parsial berpengaruh positif terhadap harga saham.

(13)

8

Price to Book Value (PBV) yang merupakan salah satu variabel yang dipertimbangkan seorang investor dalam menentukan saham mana yang akan dibeli. Untuk perusahaan-perusahaan yang berjalan dengan baik, umumnya rasio ini mencapai diatas satu, yang menunjukkan bahwa nilai pasar saham lebih besar dari nilai bukunya. Semakin besar rasio PBV semakin tinggi perusahaan dinilai oleh para pemodal relatif dibandingkan dengan dana yang telah ditanamkan di perusahaan.

Berikut ini adalah tabel Price Book Value pada perusahaan Food and Baverage yang terdaftar di BEI periode 2016-2019.

Tabel 1.4

Price Book Value pada perusahaan Food and Baverage yang terdaftar di BEI

periode 2016-2019

Sumber: Bursa Efek Indonesia

Kode 2.016 2017 2018 2019

Rata- rata ALTO 219,90 191,29 176,62 173,70 190,38 CEKA 1.492,30 1.517,72 164,41 1.901,34 1.268,94 DLTA 1.264,43 1.429,63 1.603,88 1.515,71 1.453,41 ICBP 1.586,43 1.742,80 1.947,12 2.287,03 1.890,85 INDF 5.004,47 5.325,11 5.685,01 6.173,10 5.546,92 MLBI 389,48 505,41 554,12 543,90 498,23 MYOR 280,22 328,93 382,07 442,78 358,50 PSDN 194,64 207,98 168,68 122,20 173,38 ROTI 233,21 455,85 471,50 499,90 415,12 SKLT 428,74 455,90 490,78 550,13 481,39 STTP 891,99 1.057,08 1.256,78 1.639,70 1.211,39 ULTJ 1.208,02 364,28 413,29 489,47 618,77 Rata-

rata 1.099,49 1.131,83 1.109,52 1.361,58 1.175,60

(14)

Berdasarkan pada tabel 1.4 diatas dapat dilihat terjadi kenaikan pada Price Book Value. Data diatas cenderung mengalami kenaikan Price Book Value, seperti di tahun 2017 sebesar Rp. 1.131,83 dari Rp. 1.099.49 di tahun 2016. Dan pada tahun 2019 mengalami kenaikan sebesar Rp. 1.361,58 dari Rp.

1.109,52 di tahun 2018.

Dalam penelitian Asmirantho (2015) PBV mencerminkan tingkat keberhasilan manajemen perusahaan dalam menjalankan perusahaan, mengelola sumber daya yang tercermin pada harga saham pada akhir tahun.

Semakin tinggi nilai PBV tentunya memberikan harapan para investor untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Oleh karena itu PBV berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Tetapi berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Stella bahwa PBV berpengaruh negatif terhadap harga saham.

Perusahaan Food and Beverage adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri makanan dan minuman. Di Indonesia perusahaan makanan dan minuman dapat berkembang pesat, hal ini terlihat dari jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari periode ke periode semakin banyak.

Walaupun ada beberapa perusahaan yang pernah mengalami defisiensi modal untuk sementara karena imbas dari krisis ekonomi. Tetapi tidak menutup kemungkinan perusahaan ini sangat dibutuhkan masyarakat sehingga prospeknya menguntungkan baik dimasa sekarang maupun yang akan datang (Nordiana & Budiyanto, 2013)

(15)

10

Alasan peneliti memilih penelitian pada sektor industri Food and Beverage adalah karena pada umumnya sektor Food and Beverage adalah perusahaan yang saham-sahamnya paling tahan krisis ekonomi dibanding sektor lain. Dan dalam kondisi krisis atau tidak, sebagian besar produk makanan dan minuman tetap dibutuhkan. Namun ditemukan adanya kecenderungan penurunan harga saham di beberapa perusahaan pada sektor industri ini. Melihat fakta bahwa tidak ada kepastian mengenai keuntungan yang akan di dapatkan oleh investor ketika melakukan investasi saham, maka investor perlu pertimbangan yang rasional dengan mengumpulkan berbagai jenis informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan investasi.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk membuat penelitian dengan judul “Pengaruh Earing Per Share (EPS), Debt To Equity Ratio (DER) dan Price Book Value (PBV) terhadap harga Saham pada

Perusahaan Food and Baverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)”

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Price Book Value berpengaruh positif secara simultan terhadap Harga Saham ?

2. Apakah Earning Per Share berpengaruh positif secara parsial terhadap Harga Saham ?

3. Apakah Debt to Equity Ratio berpengaruh positif secara Parsial terhadap Harga Saham ?

(16)

4. Apakah Price Book Value berpengaruh positif secara parsial terhadap Harga Saham ?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalisis Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Price Book Value secara simultan terhadap Harga Saham

2. Untuk menganalisis Earning Per Share secara parsial terhadap Harga Saham

3. Untuk menganalisis Debt to Equity Ratio secara parsial terhadap Harga Saham

4. Untuk menganalisis Price Book Value secara parsial terhadap Harga Saham 1.4 Manfaat penelitian

Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah

1. Bagi Perusahaan, Sebagai bahan masukan agar dapat mengetahui dan memahami variabel Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Price Book Value terhadap keuangan perusahaan

2. Bagi Peneliti berikutnya, dapat dipergunakan sebagai informasi dan pertimbangan apabila ingin meneliti lebih dalam mengenai variabel Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Price Book Value

3. Bagi Investor, Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pihak- pihak yang berkepentingan terhadap Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Price Book Value serta harga saham pada pasar modal Indonesia, khususnya investor, manajemen perusahaan dan dapat digunakan sebagai pedoman atau pertimbangan dalam memilih investasi saham.

(17)

12

(18)

61 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan

Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik simpulan dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Secara simultan nilai taraf signifikansi Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), Price Book Value (PBV) 0,000 dengan demikian secara simultan variabel Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), Price Book Value (PBV) berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham.

2. Secara parsial nilai signifikansi Earning Per Share (EPS) sebesar 0,000 dengan demikian Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham.

3. Secara parsial nilai signifikansi Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 0,210 dengan demikian Debt to Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Harga Saham.

4. Secara parsial nilai signifikansi Price Book Value (PBV) sebesar 0,197 dengan demikian Price Book Value (PBV) tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Harga Saham.

(19)

62

5.2 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian ini adalah :

a. Subjek dalam penelitian ini hanya meneliti perusahaan Food and Baverage Tahun 2016-2019 yang terdaftar di Bursa efek Indonesia.

b. Terbatasnya sampel dalam perusahaan, dikarenakan penelitian ini hanya dapat berfokus pada perusahaan Food and Baverage sehingga sampel yang diperoleh terbatas.

c. Penelitian ini hanya menggunakan 3 variabel independen yaitu Faktor Fundamental (Earning Per Share , Debt to Equity Ratio, Price Book Value ) sehingga variabel lain yang berpengaruh terhadap harga saham tidak tercakup semua dalam penelitian.

Berdasarkan hasil analisis, Earning Per Share , Debt to Equity Ratio, Price Book Value yang digunakan untuk memprediksi harga saham tidak signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa model yang dijadikan data penelitian kurang tepat, pada penelitian yang akan datang diharapkan dapat menggunakan variabel dengan indikator lain yang secara teori mempengaruhi harga saham.

5.3 Saran

1. Bagi Perusahaan

Dilihat dari hasil penelitian yang telah dijelaskan, menunjukkan bahwa Earning Per Share (EPS) ada pengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham sedangkan Debt to Equity Ratio (DER) dan Price Book Value (PBV) tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap harga saham. Perusahaan yang menjadi subjek penelitian ataupun di luar dari penelitian ini diharapkan untuk memperhatikan tiap-tiap faktor tersebut untuk bisa mengoptimalkan harga saham.

2. Bagi Investor

(20)

Saran untuk investor hendaknya memperhatikan rasio Earning Per Share (EPS) suatu perusahaan jika hendak berinvestasi, karena dari hasil penelitian terbukti bahwa Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif terhadap harga saham.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Saran untuk peneliti selanjutnya agar penelitian ini bisa digunakan secara umum dan luas, maka untuk peneliti selanjutnya diharapkan menambahkan variabel dan menggunakan subjek yang tidak hanya dalam perusahaan Food and Baverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Agar hasil penelitian dapat digunakan secara luas dan umum.

(21)

64

DAFTAR PUSTAKA

Ali Arifin. 2001. Membaca Saham. Andi offset: Yogyakarta.

Asmirantho, E., & Yuliawati, E. 2015. Pengaruh Dividen Per Share (Dps), Dividen Payout Ratio (Dpr), Price To Book Value (Pbv), Debt To Equity Ratio (Der), Net Profit Margin (Npm) Dan Return on Asset (Roa)Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan Dan Minuman Dalam Kema. JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi), 1(2), 95–117.

Brigham, E. F. Dan J. F. Houston. 2010. “Dasar-dasar Manajemen Keuangan”.

Edisi 11. Cetakan Kedua. Salemba Empat. Jakarta.

Bursa Efek Indonesia. 2020. “Saham”. (Online), (www.idx.co.id, diakses pada 15 Desember 2020)

Darmadji, Tjiptono. dan Fakhruddin, Hendy M. 2012. “Pasar Modal di Indonesia”.

Jakarta: Salemba Empat

Darsono dan Ashari. 2005. “Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan”.

Yogyakarta : CV. Andi Offset

Enidiawati, V., Mardani, R. M., dan Rahman, F. 2020. “Analisis Faktor-Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2018”. Jurnal Ilmiah Riset Manajemen, 9 (19).

Fahmi, Ilham. 2012. “Analisis Laporan Keuangan”. Cetakan Pertama. Bandung:

Alfabeta.

Fahmi, Irham. 2015. “Manajemen Investasi”. Jakarta: Salemba Empat.

Ghozali, I. 2013. Aplikasi Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, I. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23 (Edisi 8). Cetakan ke VIII. Universitas Diponegoro.

Ghozali, I. 2018. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25”.

Edisi Sembilan. Semarang. Undip.

Ginsu, F., Saerang, I., & Roring, F. 2017. Pengaruh Earning Per Share (Eps) Dan Return on Equity (Roe) Terhadap Harga Saham. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 5(2), 128341.

(22)

Hanafi, Mamduh dan Halim, Abdul. 2016. “Analisis Laporan Keuangan”.

Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Hery. 2015. “Analisis Laporan Keuangan Pendekatan Rasio Keuangan”.

Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing Service).

Husnan, Suad. 2015. “Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas”. Edisi Kelima. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.

Indra Widjaja, I. T. S. D. 2019. Pengaruh Earning Per Share, Debt To Equity Ratio, Price Earning Ratio, Return On Equity Terhadap Harga Saham Perusahaan Makanan Dan Minuman Di Bei Periode 2015-2017. Jurnal Manajemen Bisnis Dan Kewirausahaan, 3(2), 24–33.

Ircham, M. 2014. Pengaruh Struktur Modal Dan

Profitabilitas Terhadap Harga Saham (Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012).

Jurnal Administrasi Bisnis S1 Universitas Brawijaya, 11(1), 82708.

Jogiyanto. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kelima, BPFE.

Yogyakarta.

Kasmir. 2014. “Analisis Laporan Keuangan”. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Kasmir 2017. “Pengantar Manajemen Keuangan”. Cetakan ke – 6. Jakarta:

Kencana.

Model, M., Keputusan, P., & Tree, D. (2008). Plagiat merupakan tindakan tidak terpuji implementasi. 18.

Nordiana & Budiyanto. 2013. Pengaruh DER, ROA, dan ROE terhadap harga saham pada perusahaan food and beverage. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Sugiyono. (2015). Metodologi Penelitian Bisnis. Alfabeta.

Sugiyono, A. 2011. “Manajemen Keuangan Untuk Praktisi Keuangan”..

Jakarta:Grasindo.

Sugiyono. 2015. “Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods)”. Bandung:

Alfabeta.

(23)

66

Sugiyono. 2018. “Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D”. Bandung:

Alfabeta.

Tandelilin, Eduardus. 2010. “Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi”. edisi 1.

Kanisius. Yogyakarta.

Weston, J.Fred dan Thomas E. Coopland. 1996. Manajemen Keuangan. Jilid Dua.

Jakarta www.f Terjemahan oleh Jaka Wasana dan Kibrandoko. 2000. Bina Rupa Aksara, Jakarta

Wild, John J., K.R. Subramanyam & Robert F. Halsey 2009. Financial statement Analysis. Singapore: McGraw-hill/Irwin

www.idx.co.id Diakses pada15 Desember 2020 www.sahamok.net Diakses pada 15 Desember 2020 www.katadata.co.id Diakses pada 28 Desember 2020 www.kontan.co.id Diakses pada 28 Desember 2020

Referensi

Dokumen terkait

Kewajiban Lancar adalah kewajiban yang diharapkan akan dilunasi dalam waktu satu tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan, mana yang lebih lama.. Kewajiban Kewajiban

Dalam bisnis modern ,kebutuhan akan teknologi informasi sangat mendukung untuk meningkatkan kinerja perusahaan.Dengan adanya kebutuhan informasi yang semakin

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor- faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2011-2015 menggunakan

Setelah proses dari laundry selesai (linen bersih), linen siap dibawa ke linen room untuk diistirahatkan (untuk pemakaian keesokan harinya), namun jika persediaan

Seperti yang telah disebutkan, negara bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan dasar setiap warga negara serta merealisasikan kesejahteraan dan perkembangan

Untuk membuktikan bahwa hutang jangka panjang yang dicantumkan di neraca mencakup semua kepentingan kreditur terhadap aktiva entitas pada tanggal neraca dan

48 No Variabel Keterangan Analisis Dampak Lingkungan SPAM Kota Bandar Lampung, 2017 Permen PU Tentang Penyelenggaraan Pengembangan SPAM No 18/PRT/M/2007 Modul

Penelitian ini mengkaji tentang penerapan salah satu konsep dalam kalkulus, yaitu turunan, yang merupakan hasil bagi diferensial. Turunan erat hubungannya