Khutbah Jum’at: Dimensi Salam KH. Ade Muzaini Aziz, Lc., MA.
Khutbah 1
و رفكلا انبّنج و ,ىوقتلا َةملك انمزلأ و ,نآرقلبا انبولق رناأ و ,نايملإل نااده ىذلا لله دملحأ ,لله دملح أ .نايصعلا و روجفلا يلإ لاإ أجلم انل سيلو ,هيلع را جيُ لا ٌّبر ,هل كيرش لا هدحو الله لاإ هلإ لا نأ دهشأ هدبع ادممح نأ دهشأو .ه
مّلسو هبحصو هلآ ىلعو دممح ناديس ىلع الله ىلص .ةعيطم الله رملأ اهلعجو ,ةعيرشلبا لوقعلا رّون ,هلوسر و .ايرثك اميلست في لىاعت الله لاق
كت باه لا يرك :
يا نيذلا اهيأ .نوحلفجت مكلعل هليبس في اودهاجو ةليسولا هيلإ اوغتباو الله اوقتا اونم آ
قدص ميظعلا الله .
ف دقف الله ىوقتب ىسفن يّياإو مكيصوأ زا
نوقتلما .
دعب اّمأ . ..
Zumratal Muwahhidin rahimakumullâh.
Rasulullah Saw berwasiat kepada kita:
ةريره بيأ نع
هنع الله يضر ق ا
ع الله ىلص الله لوسر لاق :ل لجا نولخدت لا :مّلسو هي ل
نمؤت لاو ,اونمؤت ّتّح ةّن او
ّتّ ح ّلدأ لاوأ .اوّباتح مكنيب ملاّسلا اوشفأ ؟متبباتح هومتلعف اذإ ءيش ىلع مك
يذمترلا و دواد وبأ و ملسم هاور( .
)دحمأ و
Diriwatkan oleh Abi Hurayrah ra., ia berkata: Rasulullah Saw bersabda: Kalian tidak masuk surga sampai kalian beriman, dan kalian tidak beriman sehinnga kalian saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang jika kalian melakukannya maka kalian dapat saling mencintai? Tebarkanlah salâm di antara kalian. (HR. Muslim, Abu Daud, At-Tirmidzi dan Ahmad)
Semua orang yang beriman kepada adanya surga, termasuk kita semua, tentu ingin memasukinya, dengan segala fasilitas kenikmatan dan keabadian yang disediakannya.
Namun, apakah semua orang layak untuk memasukinya untuk kemudian berdomisili di dalamnya?
Dari hadits di atas, setidaknya tiga syarat kausatif harus dipenuhi oleh siapa pun yang berkehendak untuk menikmati surga. Pertama, iman. Namun keimanan tidak akan sempurna tanpa adanya sikap dan rasa saling mencintai, sebagai syarat kedua. Sikap dan rasa saling mencintai pun tidak terwujud tanpa adanya salâm, yang merupakan syarat ketiga, yang bertebaran menghiasi setiap perilaku dan tutur kata kita. Maka, salâm adalah kunci pintu surga. Lalu, apakah salâm itu?
Merujuk kepada kamus Arabic-English Hans Wehr, misalnya, kita dapati kata salâm setidaknya mengandung lima arti dasar. Pertama, greeting dan salutation (ucapan selamat dan penghormatan). Kedua, peace (kedamaian). Ketiga, secure (keamanan).
Keempat, safety (keselamatan). Kelima, welfare (kesejahteraan).
Dengan greeting dan salutation (sebagai arti pertama dari kata salâm), kita berharap dan kita doakan orang lain agar selalu diliputi segala kebaikan. Mengucapkan salam atau selamat, di satu sisi, adalah untuk melatih kerendahan hati kita, dan di sisi lain guna menegaskan penghormatan kita terhadap orang lain. Dengan mengucapkan selamat penuh penghormatan, ketulusan jiwa dan kelembutan sanubari semakin terasah.
Peace atau kedamaian adalah arti kedua dari kata salâm. Tentu setiap manusia mendambakan kedamaian. Maka, setiap bentuk provokasi, ujaran kebencian dan segala tindakan yang berpotensi melahirkan benih perpecahan dan permusuhan, merupakan hal yang bertentangan dengan prinsip kedamaian, karenanya harus ditindak dengan tegas, agar tidak merusak kedamaian yang telah kita bangun dan kita lestarikan bersama.
Rasa aman (secure; sebagai arti ketiga dari kata salâm) merupakan kebutuhan dasar manusia. Dalam lingkup domestik misalnya, bagaimana mungkin seorang istri bisa merasa aman, ketika ia harus selalu gemetar ketakutan terhadap suaminya yang kerap melakukan kekerasan verbal bahkan fisik, di saat si suami marah. Dalam skala yang lebih luas, bahwa tindakan terorisme atas nama apapun, termasuk atas nama agama, harus dibasmi, karena ia bertentangan dengan prinsip salâm atau rasa aman yang merupakan doktrin fundamental ajaran agama itu sendiri.
Banyak peraturan dibuat demi safety atau keselamatan kita (sebagai arti keempat dari kata salâm). Lampu merah yang kita terabas, atau kendaraan kita yang melaju di jalur bus way, apapun alasannya, melanggar hak orang lain dan mengancam keselamatan jiwa kita dan jiwa orang lain. Sampah atau limbah yang kita buang di sungai, kemudian menumpuk dan mendangkalkan serta menghambat laju aliran air sungai, meracuni berbagai biota yang hidup di dalamnya, tentu tidak salâm secara ekologis, bahkan juga untuk kita sendiri. Atau, di saat pandemi seperti sekarang ini, setiap hal yang melanggar protokol pencegahan Covid-19, jelas menabrak prinsip salâm atau safety ini.
Kesejahteraan hidup (welfare; sebagai arti kelima salâm) adalah harapan semua orang. Banyak instrumen dari ajaran Islam yang dimaksudkan untuk menciptakan kesejahteraan hidup ini. Zakat, infaq, shadaqah, wakaf serta instrumen ekonomi dan keuangan syariah lainnya yang telah ada dan terus dikembangkan di Indonesia dan mendapat dukungan penuh dari pemerintah, baik dari sisi permodalan maupun regulasi, adalah hal yang patut kita apresiasi dan syukuri. Dan sikap terbaik dalam rangka mensyukuri hal tersebut adalah dengan cara berperan aktif, minimal sebagai konsumen dari produk-produk ekonomi-keuangan syariah itu, agar tujuan kesejahteraan hidup bangsa Indonesia, dan cita-cita menjadikan Indonesia sebagai Pusat Ekonimi Syariah Dunia, mendapat ridha dari Allah SWT, âmîn yâ Rabbal
‘âlamîn.
Jama’ah Jum’ah yang dirahmati Allah SWT.
"Tebarkanlah salâm," wasiat Baginda Rasul kepada kita. Salâm membuat kita dan orang lain berbahagia dan sejahtera. Salâm menghapus segala benci, iri dan dengki.
Salâm mengikis keangkuhan dan keserakahan, mempertajam kerendahan hati dan melahirkan kemuliaan kita, melalui pemuliaan kita terhadap orang lain. Salâm menyelamatkan jiwa dan raga dari kerusakan dan kehancuran. Dengan salâm tercipta cinta kasih dan kedamaian. Salâm lah yang menciptakan surga di dunia.
As-Salâm adalah salah satu dari al-Asmâ` al-Husnâ-nya Allah SWT. Sang Maha Salâm (Allah SWT) tentu menginginkan para hamba-Nya untuk meniru salâm-Nya. Itulah keimanan. Itulah kunci surga abadi di Akhirat. Bahkan, Salâm, adalah bahasa komunikasi para penghuni surga, sebagaimana Firman Allah SWT, Surat Yunus ayat 10:
ْلا ِّبَر َِِّلِلّ جدْمَْلحا ِنَأ ْمجهاَوْعَد جرِخَآَو ٌم َلاَس اَهيِف ْمجهج تَّ يَِتحَو َّمجهَّللا َكَناَحْبجس اَهيِف ْمجهاَوْعَد َيِمَلاَع
Artinya: Doa mereka di dalam surga ialah: Maha Suci Engkau wahai Tuham kami, dan ucapan penghormatan mereka adalah: Salâm. Dan penutup do’a mereka adalah:
Alhamdulilaahi Rabbil 'aalamin.
Akhirnya, semoga salâm senantiasa menghiasi setiap perilaku dan tutur kata kita, âmîn yâ Rabbal ‘âlamîn.
لى الله كربا فن و .يركلا نآرقلا فى مكل و
ركّذلا و تيالآا نم هيف ابم مكّياإ و نىع مكنم و ّنىم لّبقت و .ميكلحا
.ميحّرلا روفغلا وه هّنإ ,هورفغتساف اذه لىوق لوقأ .ميلعلا عيمّسلا وه هّنإ ,هتولات
Khutbah 2