• Tidak ada hasil yang ditemukan

SMA NEGERI 2 SAMBAS JALAN RAYA SUNGAI PINANG KECAMATAN SAMBAS KABUPATEN SAMBAS KALIMANTAN BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SMA NEGERI 2 SAMBAS JALAN RAYA SUNGAI PINANG KECAMATAN SAMBAS KABUPATEN SAMBAS KALIMANTAN BARAT"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

(1)

i

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Disusun Oleh:

ETHIE GUARI, S.Pd NIP. 19851016 201001 2 006

SMA NEGERI 2 SAMBAS

JALAN RAYA SUNGAI PINANG

KECAMATAN SAMBAS KABUPATEN SAMBAS KALIMANTAN BARAT

TAHUN 2022

(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Program Bimbingan dan Konseling SMA Negeri 2 Sambas Tahun Pelajaran 2022/2023 ini telah disetujui dan di sahkan pada :

Hari : Kamis

Tanggal : 31 Agustus 2022

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Bimbingan dan Konseling

ADE SUJANA, S.Pd ETHIE GUARI, S.Pd

NIP. 19680404 199101 1 001 NIP. 19851016 201001 2 006

(3)

iii

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan YME, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun program Bimbingan dan Konseling tahun pelajaran 2022/2023.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang bimbingan dan konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut menyebutkan bahawa Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan individual; (c) layanan responsif; dan (d) layanan dukungan sistem”.

Sehubungan dengan hal tersebut guru Bimbingan dan konseling perlu menyusun program guna menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah.

Didalam Kurikulum Merdeka Belajar, porsi tugas Guru Bimbingan dan Konseling bertambah banyak, seperti penelusuran minat dan bakat, penyesuaian pemilihan materi ajar yang bermuara kepada Profil Pelajar Pancasila yang dicanangkan oleh negara.

Penyusunan program Bimbingan dan Konseling ini di dahului dengan menyusun angket kebutuhan yang telah di sesuaikan dengan kondisi kebutuhan di sekolah, agar dapat memenuhi kebutuhan peserta didik dan pihak-pihak lain yang terkait.

Pada kesempatan ini ijinkanlah kami mengucapkan terima kasih kepada 1. Bapak Kepala SMA Negeri 2 Sambas bapak Ade Sujana, S.Pd

2. Ibu Waka Kurikulum Ibu Tanti Nurtasari, S.Hut, Waka Humas Ibu Susanti, S.Pd, Waka Kesiswaan Ibu Emi Zarti, SP di SMA Negeri 2 Sambas yang selalu memberikan Support.

3. Teman Teman TIM BK SMA Negeri 2 Sambas

4. Bapak/Ibu Guru dan Karyawan SMA Negeri 2 Sambas

Kami berharap program pelayanan Bimbingan dan Konseling ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Kritik dan saran sangat kami perlukan dari teman- teman guru Bimbingan dan Konseling untuk peningkatan mutu dalam menyusun Program Bimbingan dan Konseling yang akan datang.

Akhirnya kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih pada semua pihak yang membantu mudah-mudahan segala bantuan yang diberikan kepada kami menjadi pahala dan mendapat imbalan pahala yang sepantasnya dari Tuhan YME.

Amin

Sambas, Agustus 2022 Hormat Saya

Ethie Guari, S.Pd

(5)

v

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Kata Pengantar... iii

Daftar Isi ... iv

PROGRAM TAHUNAN A. Rasional ... 1

B. Tujuan ...1

C. Dasar Hukum ...3

D. Visi dan Misi... 5

1. Visi Misi SMA Negeri 2 Sambas ... 5

2. Visi Misi Bimbingan dan Konseling SMA Negeri 2 Sambas...5

E. Karakteristik ...6

F. Lingkup Capaian...6 1.Tabel 1 Lingkup Bidang Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling

G. Deskripsi Kebutuhan / Profil Layanan ...

1. Tabel. 2 Daftar Peserta Didik Kelas X

2. Tabel. 3 Hasil Pedoman Wawancara Assesmen Kebutuhan Peserta Didik 3. Tabel. 4 Hasil Assesmen Kebutuhan Peserta Didik

4. Tabel. 5 Aspek Kebutuhan dari 8 Butir Angket Kebutuhan Peserta Didik Kelas X

5. Tabel. 6 Deskripsi Hasil Assesmen H. Rumusan Tujuan

1. Tabel. 7 Rumusan Tujuan Kelas X

I. Komponen Program ...

1. Layanan Dasar ...

2. Layanan Responsif ...

3. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual ...

4. Dukungan Sistem ...

J. Bidang Layanan ...

1. Bidang Pribadi ...

2. Bidang Sosial ...

3. Bidang Belajar ...

4. Bidang Karir ...

K. Rencana Kegiatan (Action Plan) / Silabus BK ...

1. Tabel .7 Rencana Kegiatan (Action Plan) Bimbingan Dan Konseling ...

L. Pengembangan Tema atau Topik ...

1Tabel. 8 .Pengembangan Topik ...

(7)

vii 2.Tabel. 9 Alokasi Jam Layanan Bimbingan dan Konseling

M. Rencana Evaluasi dan Tindak Lanjut ...

N. Sarana Prasarana Bimbingan dan Konseling

O. Anggaran Biaya ...

P. Program Tahunan Q. Program Semester LAMPIRAN-LAMPIRAN Assesmen Wawancara Angket kebutuhan RPL

Kegiatan Pendukung

(8)

viii PROGRAM TAHUNAN

A. RASIONAL

Bimbingan dan Konseling di SMA di selenggarakan untuk memfasilitasi perkembagan peserta didik agar mampu mengaktualisasikan potensi dirinya dalam rangka mencapai perkembangan secara optimal. Perkembangan optimal bukan sebatas tercapainya prestasi sesuai dengan kapasitas intelektual dan minat yang dimiliki, melainkan sebagai kondisi perkembangan yang memungkinkan peserta didik mampu mengambil pilihan dan keputusan secara sehat dan bertanggung jawab serta memiliki daya adaptasi tinggi terhadap dinamika kehidupan yang di hadapinya.

Setiap peserta didik di SMA, antara satu dengan lainnya berbeda dalam hal kecerdasan, bakat, minat, kepribadian, kondisi fisik dan latar belakang keluaega serta pengalaman belajarnya. Peserta didik SMA berada dalam rentang usia yang hampir sama, sehingga tugas perkembangan yag hendak dicapai umumnya adalah sama, namun ada beberapa perbedaan antara peserta didik SMA dan SMK, terutama pada aspek perkembangan karier.

Aspek perkembangan karier di SMA lebih mengarah kepada persiapan peserta didik memiliki keterampilan untuk hidup mandiri dan memiliki pendidikan yang lebih lanjut. Sehingga peserta didik SMA siap untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi sesuai dengan minat dan bakatnya

B. TUJUAN

Secara umum tujuan layanan Bimbingan dan Konseling adalah membantu peserta didik agar mencapai kematangan dan kemandirian dalam kehidupannya serta menjalankan tugas-tugas perkembangan yang mencakup aspek pribadi, belajar, sosial, karier secara utuh dan optimal.

Tujuan khusus layanan bimbingandan konseling membantu peserta didik agar mampu :

1. Memahami dan menerima diri dan lingkungannya

2. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karier dan kehidupannya dimasa yang akan datang

(9)

ix 3. Mengembangkan potensinya secara optimal

4. Menyesuaikan diri dengan lingkungannya

5. Mengatasi hambatan atau kesulitan yang dihadapi dalam kehidupannya 6. Mengaktualisasikan dirinya secara bertanggung jawab

Tujuan Bimbingan dan Konseling lebih diarahkan pada tercapainya tugas perkembangan peserta didik yang memiliki hambatan dalam mencapai tugas perkembangan peserta didik capaian layanan bimbingan dan konseling yang optimal yakni :

1. Mencapai perkembangan diri sebagairemaja yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME

2. Mengenal sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota masyarakat dan umat manusia

3. Mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial dan ekonomi

4. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhannya untuk mengikutinya dan melanjutkan pelajaran dan mempersiapkan karier serta berperan dalam kehidupan masyarakat.

5. Memantapkan nilai dan cara bertingkahlaku yang dapat diterima dalam kehidupan sosial yang lebih luas.

6. Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam peranannya sebagai pria dan wanita

7. Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri untuk kehidipan yang sehat

8. Memiliki kemandirian perilaku ekonomis

9. Mengenal kemampuan , bakat, minat, serta arah kecenderungan karier dan apresiasi seni

10. Mencapai kematangan hubungan dengan teman sebaya 11. Kesiapa diri untuk menikah dan berkeluarga

(10)

x C. DASAR HUKUM

Dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling hendaknya guru bimbingan dan konseling mempelajari, memahami dan menerapkan landasan kinerja profesi berupa perundangan yang berlaku yakni :

1. Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (lembaran Negara Republik Indonesai tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301).

2. Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu layanan pendidikan yang harus diperoleh semua peserta didik telah termuat dalam Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 89 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar dan Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah.

3. ”Konselor” sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalam Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada Bab I Pasal 1 angka 6 dinyatakan bahwa “pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan”.

4. Pelayanan konseling yang merupakan bagian dari kegiatan pengembangan diri telah termuat dalam struktur kurikulum yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar Menengah.

5. Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 54 ayat (6) Peraturan Pemerintah republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru yang menyatakan bahwa beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor yang memperoleh tunjangan profesi dan maslahat tambahan adalah mengampu bimbingan dan konseling paling sedikit 150 (seratus lima puluh) peserta didik per tahun pada satu atau lebih satuan pendidikan. Lebih lanjut dalam penjelasan Pasal 54 ayat (6) yang dimaksud dengan “mengampu layanan bimbingan dan konseling” adalah pemberian perhatian, pengarahan, pengendalian, dan pengawasan kepada sekurang-kurangnya 150 (seratus

(11)

xi lima puluh) peserta didik, yang dapat dilaksanakan dalam bentuk pelayanan tatap muka terjadwal di kelas dan layanan perseorangan atau kelompok bagi yang dianggap perlu dan memerlukan.

6. Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 22 ayat (5) Peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya dinyatakan bahwa penilaian kinerja guru bimbingan dan konseling atau konselor dihitung secara proporsional berdasarkan beban kerja wajib paling kurang 150 (seratus lima puluh) orang siswa dan paling banyak 250 dua ratus lima puluh) orang siswa per tahun.

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor, yang menyatakan bahwa kualifikasi akademik konselor dalam satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal adalah: (i) sarjana pendidikan (S- 1) dalam bidang bimbingan dan konseling; (ii) berpendidikan profesi konselor.

Kompetensi konselor meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional, yang berjumlah 17 kompetensi dan 76 sub kompetensi.

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs, Nomor 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA/MA, dan Nomor 70 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MAK, yang memberikan kesempatan kepada peserta didik belajar berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan kelompok peminatan, lintas minat atau pendalaman minat.

9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang bimbingan dan konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut menyebutkan bahawa Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan individual; (c) layanan responsif; dan (d) layanan

(12)

xii dukungan system. Bidang layanan bimbingan dan konseling mencakup : (a) bidang layanan pribadi, (b) bidangan layanan belajar, (c) bidang layanan sosial, (d) bidang layanan karir

10. Panduan Operasional Penyelenggaran Bimbingan dan Konseling SMA, 2016, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK). Pada POP BK SMA ini dapat memfasilitasi guru BK / Konselor dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, melaporkan dan menindaklanjuti layanan bimbingan dan konseling

11.Surat Keputusan Kepala SMA Negeri 2 Sambas Nomor : 875.1/233/SMAN2/KP/2022 Tentang Pembagian Tugas Guru dan Pegawai dalam Kegiatan Belajar Menajar Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2022/2023

D. VISI MISI

1. Visi dan Misi SMA Negeri 2 Sambas a. Visi

“Berprestasi berdasarkan imtak dengan lingkungan yang kondusif”

b. Misi

a. Menciptakan peserta didik yang bermoral luhur, menguasai ilmu pengetahuan, kreatif, inovatif, peduli terhadap lingkungan hidup dan kehidupan social serta mampu merealisasikan dalam kehidupan di masyarakat.

b. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan profesional tenaga kependidikan sebagai intruktur, fasilitatir, mediator, motivatorsesuai dengan dunia Pendidikan

2. Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling SMA Negeri 2 Sambas a. Visi

Membangun karakter peserta didik b. Misi

1. Melaksanakan bimbingan dan konseling secara positiof guna meningkatkan potensi peserta didik

2. Pengentasan masalah peserta didik

(13)

xiii E. KARAKTERISTIK

Layanan BK di SMA diselenggarakan untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik agar mampu mengaktualisasika potensi dirinya atau mencapai perkembangan secara optimal. Semua peserta didik berhak mendapat layanan bimbingan dan konseling agar potensinya berkembang dan teraktualisasi secara positif. Salah satu layanan bimbingan dan konseling di SMA adalah dalam proses pemilihan mata pelajaran pilihan sesuai minat peserta didik yang kemudian akan bermanfaat pada rencana pendidikan lanjutan.

F. LINGKUP CAPAIAN.

Layanan Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu bentuk fasilitasi peserta didik untuk mencapai tugas-tugas perkembangannya. Keberhasilan peserta didik menyelesaikan tugas perkembangan dapat membuat mereka bahagia dan akan menjadi modal bagi penyelesaian tugas-tugas perkembangan fase berikutnya. Sebaliknya, kegagalan peserta didik dalam menyelesaikan tugas perkembangan akan membuat mereka kecewa dan/atau diremehkan orang lain.

Kegagalan ini akan menyulitkan/menghambat peserta didik menyelesaikan tugas-tugas perkembangan fase berikutnya. Oleh karena itu tugas perkembangan harus dipahami oleh Guru Bimbingan dan Konseling karena pencapaian tugas perkembangan merupakan tujuan layanan Bimbingan dan Konseling.

Keberhasilan Guru Bimbingan dan Konseling/konselor dalam memfasilitasi peserta didik memenuhi Capaian Layanan akan mendukung optimalisasi Capaian Pembelajaran yang diampu oleh guru mata pelajaran. Capaian Layanan sekaligus untuk mendukung tercapainya Profil Pelajar Pancasila yang mencakup kompetensi dan karakter. Elemen profil pelajar pancasila mencakup, 1). Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhal mulia 2).berkhibenekaan global 3). Gotong Royong 4). Mandiri 5).Bernalar kritis 6). Kritis.

Capaian Layanan dirumuskan dalam bentuk fase-fase yang menyatakan target capaian untuk rentang waktu yang lebih panjang, fase di SMA terdapat 2 fase, yaitu fase E (kelas 10) dan fase F ( kelas 11- 12).

(14)

xiv Lingkup Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling di SMA mencakup 4 (empat) bidang layanan. Empat bidang layanan tersebut mencakup 10 (sepuluh) aspek perkembangan yang dikembangkan dari tugas perkembangan peserta didik fase E (kelas 10) dan fase F (kelas 11 -12). Layanan Bimbingan dan Konseling diberikan untuk optimalisasi pencapaian tugas perkembangan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dalam rangka memandirikan peserta didik menyongsong abad 21 dalam konteks Indonesia.

Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling dijabarkan pada tiga tahapan internalisasi yang mencakup pengenalan, akomodasi dan tindakan. Deskripsi Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling di SMA bila dikaitkan dengan upaya mewujudkan peserta didik/konseli yang memiliki Psychological Well-being, Profil Pelajar Pancasila dan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).

Dewasa ini, layanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakan oleh SMA Negeri 2 Sambas memiliki banyak tantangan baik secara internal maupun eksternal. Dari sisi internal, problematika yang dialami oleh sebagian besar peserta didik bersifat kompleks. Beberapa diantaranya adalah problem terkait penyesuaian akademik di Sekolah, penyesuaian diri dengan pergaulan sosial di Sekolah, ketidakmatangan orientasi pilihan karir, dan lain-lainnya.

Dari sisi eksternal, peserta didik yang notabene berada dalam rentang usia anak persiapan menuju remaja awal juga dihadapkan dengan perubahan- perubahan cepat yang terjadi dalam skala global. Perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat dan massif seringkali memberikan dampak negatif bagi perkembangan pribadi-sosial peserta didik di sekolah. Sebagai contoh, akses tak terbatas dalam dunia maya seringkali melahirkan budaya instan dalam mengerjakan tugas, maraknya pornografi, dan problem lainnya.

Namun demikian, pada dasarnya setiap individu memiliki kecenderungan untuk menata diri dan mencapai tujuan hidup yang lebih bermakna, tidak terkecuali peserta didik di sekolah. Dari berbagai problem yang ada, masih terdapat harapan yang besar terhadap keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh peserta didik. Beberapa peserta didik memiliki potensi untuk dikembangkan bakat dan minatnya, aktif dalam kegiatan olahraga, berbakat dalam bidang seni dan lain-lainnya. Di samping itu, daya dukung yang tersedia di SMA Negeri 2

(15)

xv Sambas dapat dikatakan cukup baik. Hal ini didukung oleh fakta bahwa sebagian besar orang tua/wali peserta didik memiliki profesi beragam dan telah menyatakan kesediaan untuk turut berkontribusi dengan kemampuan profesionalnya masing-masing.

Kondisi ini merupakan modal yang luar biasa dalam mendukung keberhasilan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Begitu pula dari segi daya dukung sarana dan prasarana yang dimiliki, SMA Negeri 2 Sambas memiliki kecukupan fasilitas untuk menopang kegiatan pengembangan bakat dan minat peserta didik melalui berbagai wadah kegiatan intra maupun ekstrakurikuler.

Tabel. 1 Lingkup Bidang Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling Di Sekolah Menengah Atas

PRIBADI

Aspek Capaian

Landasan religius Peserta didik dapat memahami,menerima, mengarahkan, mengambil keputusan dan

Landasan perilaku etis merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab tentang perkembangan aspek pribadinya, Kematangan emosional sehingga dapat mencapai perkembangan pribadinya

secara optimal dan mencapai

Pengembangan diri kebahagiaan , kesejahteraan dan keselamatan dalam kehidupannya

Kesiapan diri untuk menikah dan berkeluarga

SOSIAL

Aspek Capaian

Kesadaran bertanggung jawab

Peserta didik dapat memahami lingkungannya dan dapat melakukan interaksi sosial secara positif, terampil berinteraksi sosial maupun mengatasi

(16)

xvi Kematangan hubungan

dengan teman sebaya

Masalah-masalah sosial yang dialaminya mampu menyesuaikan diri dan memiliki keserasian

Kesadaran gender Hubungan dengan lingkungan sosialnya sehingga mencapai kebahagiaan dan kebermaknaan dalam kehidupannya.

AKADEMIK

Aspek Capaian

Kematangan intelektual Peserta didik dapat mengenali potensi diri untuk belajar, memilikisikap dan keterampilan belajar, keterampilan merencanakan pendidikan, memiliki kesiapan menghadapi ujian, memiliki kebiasaan belajar teratur dan mencapai hasil belajar secara optimal sehingga dapat mencapai kesuksesan, kesejahteraan dan kebahagiaan dalam hidupnya.

KARIER

Aspek Capaian

Perilaku kewirausahaan Peserta didik dapat mengalaminnpertumbuhan, perkembangan, eksplorasi, aspirasi, dan pengambilan keputusan karier sepanjang rentang hidupnya secara rasional dan realistis berdasarkan informasi potensi diri dan kesempatan yang tersedia Wawasan dan Kesiapan

Karier

Di lingkungan hidupnya sehingga mencapai kesuksesan. Memiliki perilaku hidup hemat, cerdas mengelola keuangan dan mengaplikasikannya dalam setiap aspek kehidupan

(17)

xvii G. DESKRIPSI KEBUTUHAN

Kebutuhan peserta didik/konseli dapat diidentifikasi berdasarkan asumsi teoretik dan hasil asesmen kebutuhan yang dilakukan. Dalam melaksanakan tugasnya, guru Bimbingan dan Konseling terlebih dahulu menyusun daftar kebutuhan (Need Assesment). Tujuan penyusunan instrumen tersebut untuk mengetahui kebutuhan dan permasalahan Konseli.

Ada beberapa contoh aplikasi instrumen yang dapat digunakan untuk mengetahui kebutuhan Konseli, antara lain Daftar Cek Masalah (DCM), Inventori Tugas Perkembangan (ITP), Alat Ungkap Masalah (AUM), Analisis Tugas Perkembangan (ATP), Identifikasi Kebutuhan dan Masalah Konseli (IKMS) dan lain-lain. Selain itu pengalaman Konselor dalam melaksanakan program pelayanan konseling dan masukan dari berbagai fihak terkait juga dapat digunakan sebagai dasar penyusunan daftar kebutuhan peserta didik.

Angket masalah Konseli atau peserta didik di SMA Negeri 2 Sambas, dibuat dan disusun sendiri oleh Guru Bimbingan dan Konseling sesuai dengan lingkungan dan masalah/kebutuhan peserta didik di Sekolah. Dalam pelaksanaannya Guru Bimbingan Konseling menggunakan wawancara setiap kelas perwakilan 5 orang peserta didik dan hasilnya diperkuat dengan membagikan angket , dimana angket dibagikan menggunakan likn googleform

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSeIMFz8Xvp7l_plt2SajlAfwIkqvir9FkB xzdIF7L8UNqs41w/viewform?usp=sf_link

(18)

xviii Tabel. 2 DAFTAR PESERTA DIDIK KELAS X

NAMA / NIP KELAS / FASE E

JUMLAH PESERTA DIDIK

TOTAL

Ethie Guari, S.Pd

Nip. 19851016 201001 2 006

X A X B X C X D XE X F

35 33 34 35 35 32

204

Tabel. 3 HASIL PEDOMAN WAWANCARA ASSESMEN KEBUTUHAN PESERTA DIDIK

SMA NEGERI 2 SAMBAS

Bidang Layanan Rumusan Kebutuhan Pribadi Belum memahami menjaga kesehatan diri Belajar Bisa menyesuaikan dengan sekolah baru

Sosial Berusaha mengenal karakter lingkungan baik guru maupun teman

Karier Memikirkan masa depan

(19)

xix Tabel. 4 HASIL ASSESMEN KEBUTUHAN PESERTA DIDIK

SMA NEGERI 2 SAMBAS TAHUN PELAJARAN 2022-2023

KELAS X

N o

BIDANG BIMBINGA

N

PERTANYAAN PERSENTAS

E HASIL

1

PRIBADI

Saya sulit menyesuaikan diri di sekolah 36% SEDANG 2 Saya sering menghabiskan waktu untuk

main game 18% RENDAH

3 Saya membutuhkan informasi tentang

kesehatan reproduksi 56,70% TINGGI

4 Kondisi keluarga saya tidak harmonis 11,20% RENDA

H 5 Saya tidak pernah bersungguh-sungguh

dalam menjalankan ibadah 14,60% RENDAH

6

BELAJAR

Saya merasa takut terlambat pergi ke

sekolah dan ketinggaln pelajaran 93,80% TINGGI

7 Saya sangat bersemangat untuk

mengikuti pelajaran 86% TINGGI

8 Saya sering mencontek teman ketika

mengerjakan PR 22,50% RENDAH

9 Saya suka pergi ke perpustakaan untuk

menambah sumber pengetahuan 23,60% RENDAH 10 Saya selalu bertanya kepada guru

ketika ada yang belum saya pahami 61,80% TINGGI 11

SOSIAL

Saya selalu mematuhi peraturan- peraturan yang berlaku dalam rumah, masyarakat serta sekolah

93,30% TINGGI

12

Saya percaya diri untuk membuka pembicaraan lebih dahulu terhadap siapapun

50,60% TINGGI 13 Saya akan menjaga sikap dan cara

berbicara saya terhadap siapapun 95,50% TINGGI

14 Saya mampu beradaptasi dengan

lingkungan baru 79,20% TINGGI

15

Saya selalu bersikap sopan dan santun terhadap orang lain yang lebih tua maupun saat di lingkungan masyarakat

98,90% TINGGI

(20)

xx 16

KARIER

Saya dapat memilih jurusan yang sesuai

dengan minat dan bakat 90,40% TINGGI

17 Saya membutuhkan informasi tentang

lingkungan karir 88,20% TINGGI

18 Saya mengambil jurusan sesuai

kemampuan 97,20% TINGGI

19 Saya berdiskusi dengan keluarga

tentang jurusuan yang harus saya pilih 84,30% TINGGI 20 Saya mencari tahu segala tentang

jurusan yang akan diambil 78,10% TINGGI

Gambar. 1 Histogram Hasil Assesmen Kebutuhan Pesera Didik Kelas X SMA Negeri 2 Sambas

0 50 100 150 200 250

1 2 3 4 5 6

Pribadi Belajar Sosial Karier

(21)

xxi Tabel. 5 ASPEK KEBUTUHAN DARI 10 BUTIR ANGKET

KEBUTUHAN PESERTA DIDIK KELAS X

NO PROSENTAE JUMLAH RESPONDEN

BUTIR BUTIR ASPEK KEBUTUHAN PESERTA DIDIK

1 56,70 % 115 3 Saya membutuhkan informasi

tentang kesehatan reproduksi

2 18 % 36 2 Saya sering menghabiskan waktu

untuk main game ampuan

3 11,20 % 23 4 Kondisi keluarga saya tidak

harmonis

4 97,20 % 198 18 Saya mengambil jurusan sesuai

kemampuan

5 90, 40 % 184 16 Saya dapat memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakat

6 86 % 175 7 Saya sangat bersemangat untuk

mengikuti pelajaran

7 98,90 % 202 15 Saya selalu bersikap sopan dan santun terhadap orang lain yang lebih tua maupun saat di lingkungan masyarakat

8 95,50 % 194 13 Saya akan menjaga sikap dan cara berbicara saya terhadap siapapun 9 23,60 % 48 9 Saya suka pergi ke perpustakaan

untuk menambah sumber pengetahuan

10 93,30 % 190 11 Saya selalu mematuhi peraturan- peraturan yang berlaku dalam rumah, masyarakat serta sekolah

(22)

xxii Berdasarkan profil kelompok di atas, Rata-rata tingkat perkembangan siswa kelas X yang tertinggi dibidang karier dan sosial. Aspek yang memiliki tingkat perkembangan di bawah rata-rata kelas adalah bidang pribadi

Berdasarkan hasil asassmen tersebut di atas, maka disimpulkan deskripsi kebutuhan sebagai beri

Tabel. 6 DESKRIPSI HASIL ASSESMEN SMA NEGERI 2 SAMBAS

TAHUN PELAJARAN 2022-2023 KELAS X

Bidang Bimbinga

n

Hasil Assesmen Kebutuhan

Rumusan Assesmen Kebutuhan

Pribadi

Belajar

Saya sering menghabiskan waktu untuk main game

Mengendalikan waktu dalam bermain game

Saya membutuhkan informasi tentang kesehatan reproduksi

Kesehatan Reproduksi

Kondisi keluarga saya tidak harmonis Memiliki Keluarga Harmonis

Saya sangat bersemangat untuk mengikuti pelajaran

Motivasi Belajar dirinya

Saya suka pergi ke perpustakaan untuk menambah sumber pengetahuan

Meningkatkan Minat Baca Siswa

Sosial

Saya selalu mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku dalam rumah, masyarakat serta sekolah

Etika Pergaulan Saya selalu bersikap sopan dan santun

terhadap orang lain yang lebih tua maupun saat di lingkungan masyarakat

Sopan Santun

Karier

Saya dapat memilih jurusan yang sesuai

dengan minat dan bakat Gaya Belajar

Saya mengambil jurusan sesuai kemampuan menentukan Jurusan IPA / IPS

(23)

xxiii Saya berdiskusi dengan keluarga tentang

jurusuan yang harus saya pilih

Kemana Setelah SMA ?

H. RUMUSAN TUJUAN

Rumusan tujuan dibuat berdasarkan hasil assesmen yang dilakukan dimana harus dikuasai oleh peserta didik setelah memperoleh layanan bimbingan

konseling

Tabel. 7 Rumusan Tujuan Kelas X

Bidang Layanan

Rumusan Kebutuhan Rumusan Tujuan

Pribadi mengendalikan waktu dalam bermain game

Peserta didik mampu

mengendalikan waktu dalam bermain game

Kesehatan Reproduksi Peserta didik paham tentang Kesehatan Reproduksi

Memiliki Keluarga Harmonis

Peserta didik memiliki Keluarga Harmonis

Belajar Motivasi Belajar dirinya Peserta didik mampu motivasi Belajar dirinya

Meningkatkan Minat Baca Siswa

Peserta didik mampu

meningkatkan Minat Baca Siswa Sosial Etika Pergaulan Peserta didik mengetahui Etika

Pergaulan

Sopan Santun Peserta didik mampu

meningkatkan Sopan Santun Karier Gaya Belajar Peserta didik memahami Gaya

Belajar Menentukan Jurusan IPA /

IPS

Peserta didik bisa menentukan Jurusan IPA / IPS

Kemana Setelah SMA ? Peserta didik mengetahui Kemana Setelah SMA ?

(24)

xxiv I. KOMPONEN PROGRAM

Komponen program bimbingan dan konseling di SMA meliputi : (1) layanan dasar, (2) layanan peminatan dan perencanaan individual, (3) Layanan Responsif, dan (4) dukungan sistem. Berikut penjelasan mengenai masing-masing komponen 1) Layanan Dasar

Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua peserta didik yang berkaitan dengan pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir. Strategi layanan dasar yang dapat dilaksanakan antara lain adalah, klasikal, kelas besar/lintas kelas, kelompok dengan menggunakan media tertentu. Materi layanandasar dapat dirumuskan atas dasar hasil asesmen kebutuhan , asumsi teoritik yang diyakini berkontribusi terhadap kemandirian, kebijakan pendidikan yang harus diketahui oleh peserta didik..

2) Layanan Responsif

Layanan responsif adalah pemberian bantuan terhadap peserta didik yang memiliki kebutuhan dan masalah yang memerlukan bantuan dengan segera.

Tujuan layanan ini adalah memberikan : (1) layanan interverensi terhadap peserta didik yang mengalami krisis membuat pilihan yang tidak bijaksana atau membutuhkan bantuan penanganan dalam bidang kelemahan yang spesifik, dan (2) layanan pencegahan bagi peserta didik yang berada diambang pembuatan pilihan yang tidak bijaksana. Isi dari layanan responsif ini antara lain berkaitan dengan penanganan masalah-masalah belajar, pribadi, sosial, karier.

3) Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual Peserta Didik

Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan proses pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli dalam membuat dan mengimplementasikan rencana pribadi, sosial, belajar, dan karir. Tujuan utama layanan ini ialah membantu peserta didik belajar memantau dan memahami pertumbuhan dan perkembangannya sendiri dan mengambil tindakan secara proaktif terhadap informasi tersebut. Dalam komponen ini, kegiatan dirancang untuk membantu peserta didik dalam mengevalusi pendidikan mereka, karier

(25)

xxv dan tujuan pribadi untuk mengembangkan rencana studi pribadi yang dimulai dengan pemilihan mata pelajaran yang diminati untuk mendukung kelanjutan studinya..

4) Dukungan Sistem

Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan guru bimbingan dan konseling secara berkelanjutan yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi kelancaran perkembangan peserta didik. Dukungan sistem ini meliputi aspek : (1) pengembangan jejaring (networking), (2) kegiatan managemen, (3) riset dan pengembangan (Rambu- rambu penyelenggaraan bimbingan dan konseling dalam Jalur Pendidikan Formal, 2008).

J. BIDANG LAYANAN

Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup empat bidang layanan, yaitu bidang layanan yang memfasilitasi perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir yang merupakan satu kesatuan utuh dapat dipisahkan dalam setiap diri individu peserta didik/konseli

1. Pribadi

Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan konseling atau konselor kepada peserta didik atau konseli untuk memahami, menerima, mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab tentang perkembangan aspek pribadinya, sehingga dapat mencapai perkembangan secara optimal dan mencapai kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan dalam kehidupannya.

Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1) memahami potensi diri dan memahami kelebihan dan kelemahannya, baik kondisi fisik maupun psikis, (2) mengembangkan potensi untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupannya, (3) menerima kelemahan kondisi diri dan mengatasinya secara baik.

(26)

xxvi 2. Sosial

Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta didik/konseli untuk memahami lingkungannya dan dapat melakukan interaksi sosial secara positif, terampil berinteraksi sosial, mampu mengatasi masalah-masalah sosial yang dialaminya, mampu menyesuaikan diri dan memiliki keserasian hubungan dengan lingkungan sosialnya sehingga mencapai kebahagiaan dan kebermaknaan dalam kehidupannya.

Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1) berempati terhadap kondisi orang lain, (2) memahami keragaman latar sosial budaya, (3) menghormati dan menghargai orang lain, (4) menyesuaikan dengan nilai dan norma yang berlaku, (5) berinteraksi sosial yang efektif, (6) bekerjasama dengan orang lain secara bertanggung jawab, dan (8) mengatasi konflik dengan orang lain berdasarkan prinsip yang saling menguntungkan 3. Belajar

Proses pemberian bantuan kepada peserta didik/ konseli dalam mengenali potensi diri untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil merencanakan pendidikan, memiliki kesiapan menghadapi ujian, memiliki kebiasaan belajar teratur dan mencapai hasil belajar secara optimal sehingga dapat mencapai kesuksesan, kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam kehidupannya. Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi;

(1) Menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai hambatan belajar

(2) Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif

(3) Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat (4) Memiliki keterampilan belajar yang efektif

(5) Memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan pendidikan selanjutnya (6) Memiliki kesiapan menghadapi ujian

4. Karir

Proses pemberian bantuan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor kepada peserta didik/konseli untuk mengalami pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan pengambilan keputusan karir sepanjang rentang hidupnya secara rasional dan realistis berdasar informasi potensi diri dan

(27)

xxvii kesempatan yang tersedia di lingkungan hidupnya sehingga mencapai kesuksesan dalam kehidupannya.

Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi : (1) Pengetahuan konsep diri yang positif tentang karir

(2) Kematangan emosi dan fisik dalam membuat keputusan karir

(3) Kesadaran pentingnya pencapaian prestasi untuk mendapatkan kesempatan karir

(4) Kesadaran hubungan antara pekerjaan dan belajar

(5) Keterampilan untuk memahami dan menggunakan informasi karir

(6) Kesadaran hubungan antara tanggung jawab personal, kebiasaan bekerja yang baik dan kesempatan karir

(7) Kesadaran bagaimana karir berhubungan dengan fungsi dan kebutuhan di masyarakat

(8) Kesadaran tentang perbedaan pekerjaan dan perubahan peran laki-laki - perempuan.

K. RENCANA OPERASIONAL

Rencana kegiatan (action plan) bimbingan dan konseling merupaan rencan yang menguraikan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang didapat dari hasil assesmen terhadap kondisi peserta didik/konseli serta standar kompetensi kemandirian Konseli. Rencana kegiatan bimbingan dan konseling terdiri dari beberapa komponen, yaitu :

(a) Bidang layanan

Berisi tentang bidang layanan bimbingan dan konseling (b) Capaian Layanan

Berisi Capaian Layanan Bimbingan Konseling sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik

(c) Tataran Internalisasi

Berisi tentang Tahap Pengenalan, Tahap Akomodasi, dan Tahap Tindakan (d) Metode,

Berisi teknik/strategi kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang akan dilakukan.

(28)

xxviii (e) Alat/media,

Berisi alat dan media yang akan digunakan misalnya power point presentation, kertas kerja dan sebagainya.

(f) Evaluasi,

Berisi jenis dan alat evaluasi yang digunakan untuk memastikan ketercapaian tujuan layanan.

(j) Pelaksanaan,

Berisi tentang waktu yang akan digunakan dalam penyampaian Capaian Layanan Bimbingan Konseling kepada peserta didik, yang sifatnya individu, klasikal atau kolaborasi dengan Guru Mata Pelajaran atau lainnya berdasarkan Kurikulum Merdeka.

(29)

xxix TABEL. 8 RENCANA KEGIATAN (ACTION PLAN) BIMBINGAN DAN KONSELING

Bidang Layanan

Capaian Layanan

Tujuan Layanan

Kompon en Layanan

Strategi Layanan

KLS Materi Metode Media Evalua si

Ekuvalensi

Pribadi Memantapk an nilai dan car

bertingkah laku yang dapat

diterima dalam kehidupan sosial

Peserta didik mampu mengendali kan waktu dalam

bermain game

Responsif Konseling Kelompok

X Managemen Waktu

Sesuai dengan pendekatan

Sesuai dengan pendekata n

Proses dan Hasil

1 jam

Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam peranannya sebagai pri

Peserta didik paham tentang Kesehatan Reproduksi

Dasar Bimbinga n Klasikal

X Kesehatan Reproduksi

Demonstasi Learning, curah pendapat

Balon, pompa, celemek gambar reproduksi

Proses dan Hasil

1 jam

(30)

xxx atau wanita

Kesiapan diri untuk menikah dan

berkeluarga

Peserta didik memiliki Keluarga Harmonis

Responsif Konseling Individual, Konseling Kelompok

X Keluarga harmonis

Sesuai dengan pendekatan

Sesuai dengan pendekata n

Proses dan Hasil

1 jam

Belajar Mengenal gambaran dan

mengemban gkan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial dan ekonomi

Peserta didik mampu motivasi Belajar dirinya

Dasar Bimbinga n Klasikal

X Motivasi belajar

Permainan membuat kepanjangan darinama dengan kata- kata

motivasi,Cura h npendapat

Poster Proses dan Hasil

1 jam

Mengenal gambaran dan

mengemban gkan sikap tentang kehidupan mandiri

Peserta didik mampu meningkatk an Minat Baca Siswa

Dasar Bimbinga n Kelas Besar

X Meningkatk an minat baca di Perpustaka an

Curah pendapat

Poster Proses dan Hasil

1 jam

(31)

xxxi secara

emosional, sosial dan ekonomi Sosial Mengenal

sistem etika dan nilai- nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota masyarakat dan umat manusia

Peserta didik

mengetahui Etika

Pergaulan

Dasar Bimbinga n Klasikal

X Etika pergaulan

Curah pendapat

Vidio Proses dan Hasil

1 jam

Mengenal sistem etika dan nilai- nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota masyarakat dan umat

Peserta didik mampu meningkatk an Sopan Santun

Dasar Bimbinga n klasikal

X Sopan Santun

Curah pendapat

Vidio Proses dan Hasil

1 jam

(32)

xxxii manusia

Karier Mengenal kemampuan bakat, minat serta arah kecenderun gan karier dan

apresiasi seni

Peserta didik

memahami Gaya Belajar

Dasar Bimbinga n klasikal

X Gaya Belajar

Assesmen gaya belajar, Permaianan, curah

pendapat

Assesmen, Gabus gambar gaya belajar

Proses dan Hasil

2 jam

Mengenal kemampuan bakat, minat serta arah kecenderun gan karier dan

apresiasi seni

Peserta didik bisa menentukan Jurusan IPA / IPS

Peminata n dan Perencan aan Individual Dasar

Bimbinga n Klasikal, Konsultasi

X Menentukan jurusan IPA/IPS

Assesmen Multi

Intelegensi, Curah pendapat

Assesmen Multi intelegensi

Proses dan Hasil

2 jam

Mengenal kemampuan bakat, minat serta arah kecenderun gan karier dan

Peserta didik

mengetahui Kemana Setelah SMA ?

Peminata n dan Perencan aan Individual Dasar

Bimbinga n Klasikal, Bimbinga n

kelompok, Konsultasi

X Kemana Setelah SMA

Permainan memilih gambar dan menjelaskan, curah

pendapat

Gambar profesi

Proses dan Hasil

1 jam

(33)

xxxiii apresiasi

seni

(34)

xxxiv L. PENGEMBANGAN TEMA/TOPIK

Tema/topik merupakan rincian lanjut dari identifikasi deskripsi kebutuhan peserta didik/konseli dalam bidang layanan pribadi, belajar, sosial dan karier

Tabel. 9 Pengembangan Topik

Layanan Bimbingan dan Konseling Kelas X

Bidang Layanan

Rumusan Kebutuhan Tujuan Layanan Tema/Topik Layanan Pribadi Mengendalikan waktu

dalam bermain game

Peserta didik mampu mengendalikan waktu dalam bermain game

Managemen Waktu

Kesehatan Reproduksi Peserta didik paham tentang Kesehatan Reproduksi

Kesehatan Reproduksi

Memiliki Keluarga Harmonis

Peserta didik memiliki Keluarga Harmonis

Keluarga harmonis Belajar Motivasi Belajar dirinya Peserta didik mampu

motivasi Belajar dirinya

Motivasi belajar

Meningkatkan Minat Baca Siswa

Peserta didik mampu meningkatkan Minat Baca Siswa

Meningkatkan minat baca di Perpustakaan Sosial Etika Pergaulan Peserta didik mengetahui

Etika Pergaulan

Etika pergaulan

Sopan Santun Peserta didik mampu meningkatkan Sopan Santun

Sopan Santun

Karier Gaya Belajar Peserta didik memahami Gaya Belajar

Gaya Belajar

Menentukan Jurusan IPA / IPS

Peserta didik bisa menentukan Jurusan IPA

Menentukan jurusan IPA/IPS

(35)

xxxv / IPS

Kemana Setelah SMA

?

Peserta didik mengetahui Kemana Setelah SMA ?

Kemana Setelah SMA

Tabel. 9 Alokasi Jam Layanan Bimbingan dan Konseling

N o

Komponen Program

No Materi/Topik Kegiatan

Jumlah Layanan

Propo rsi

Perhitungan Waktu/Jam 1 Layanan

dasar

1 Kesehatan Reproduksi

7 43,7 % 43,7 % x 24

= 10, 5 2 Motivasi belajar

3 Meningkatkan minat baca di Perpustakaan 4 Etika pergaulan 5 Sopan Santun 6 Gaya Belajar

7 Jurusan di Perguruan Tinggi

2 Layanan Peminatan dan

Perencanaa n Individual Dasar

1 Menentukan jurusan IPA/IPS

1 12,5 % 12,5 % x 24

= 3

3 Layanan responsif

1 Keluarga Harmonis 2 6,2 % 6,2 % x 24 = 1,5

2 Managemen Waktu 4 Dukungan

Sistem

1 Kunjungan Rumah 5 31,2 % 31,2 % x 24

= 7,5

(36)

xxxvi 2 Kolaborasi

3 Konsultasi 4 Konferensi Ksus 5 Pengembangan

Profesi konselor

JUMLAH 15 100 % 24

M. RENCANA EVALUASI DAN TINDAK LANJUT

 Evaluasi

Evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen pelayanan bimbingan dan konseling (BK). Evaluasi secara umum ditujukan untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian tujuan program yang telah ditetapkan. Dalam evaluasi program bimbingan dan konseling terdapat 2 (dua) jenis evaluasi, yaitu evaluasi proses dan evaluasi hasil.

Evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui analisis hasil penilaian proses selama kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling brlangsung. Fokus penilaian adalah keterlibatan unsur-unsur dalam pelaksanaan kegitan bimbingan dan konseling.

Evaluasi hasil adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk memperoleh informasi tentang keefektifan layanan bimbingan dan konseling dilihat dari hasilnya. Evaluasi hasil pelayanan bimbingan dan konseling ditujukan pada hasil yang diacapi oleh peserta didik yang menjalin pelayanan bimbingan dan konseling. Fokus penilaian dapat diaragakan pada berkembangnya :

a. Pemahaman diri, sikap, dan prilaku yang diperoleh berkaitan dengan materi / topik / masalah yang dibahas

b. Perasaan positif sebagai dampak dari proses atau meteri/topik/masalah yang dibahas

c. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca layanan dalam rangka mewujudkan upaya pengembangan/pengetasan masalah.

Langkah-langkah pelaksanaan : a. Penyusunan rencana evaluasi

(37)

xxxvii b. Pengumpulan Data

c. Analisa dan interpretasi data

 Pelaporan

Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam pelaporan lebih bersifat mendeskripsikan dan memberi uraian analisis terhadap hasil- hasil yang telah dicapai dalam kegiatan evaluasi sebelumnya. Pelaporan pada hakikatnya merupakan kegiatan menyusun dan mendeskripsikan seluruh hasil yang telah dicapai dalam evaluasi proses maupun hasil dalam format laporan yang dapat memberikan informasi kepada seluruh pihak yang terlibat tentang keberhasilan dan kekurangan dari program bimbingan dan konseling yang telah dilakukan.

Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan laporan yiatu :

a. Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami

b. Deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah penulisan dan kebahasan yang telah dilakukan

c. Laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus dilaporkan secara akurat dan tepat waktu.

Langkah-langkah dalam penyusunan laporan : a. Tahap persiapan

b. Pengumpulan dan penyajian data c. Penulisan laporan

d. Sistematika laporan

 Tindak Lanjut

Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling.

Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi, guru BK atau konselor dapat memikirkan ulang keseluruhan program yang telah dilaksanakan denganc ara membuat desain ulang atau merevisi seluruh program atau beberapa bagian dari program yang dianggap belum begitu efektif.

Langkah-langkah tindak lanjut :

(38)

xxxviii a. Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan

dilakukan.

b. Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan dan konseling tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan

c. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang akan diperbaiki atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah ditentukan.

H. SARANA DAN PRASARANA BIMBINGAN DAN KONSELING

Prasarana pokok yang diperlukan ialah ruang bimbingan dan konseling yang cukup memadai. Ruang dimaksud hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga peserta dididk yang berkunjung merasa senang dan nyaman, serta ruangan tersebut dapat digunakan untuk pelaksanaan berbagai jenis kegiatan layanan bimbingan dan konseling baik individu maupun kelompok sesuai dengan asas- asas dan kode etik bimbingan dan konseling.

Sedangkan Sarana dan prasarana berisi fasilitas dan perlengkapan yang mendukung terhadap keterlaksanaan program bimbingan dan konseling. Sarana yang akan digunakan dalam kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling meliputi :

a. Alat pengumpul data, baik tes maupun non tes, yaitu : 1) Wawancara

2) Angket Kebutuhan 3) Assesmen gaya belajar 4) Assesmen multiintelegensi 5) Catatan Anekdot

b. Alat penyimpan data, khususnya dalam bentuk himpunan data yaitu : 1) Cummulative Record

2) Basis Data Prestasi Akademik 3) Daftar Peserta Didik Asuh 4) Daftar Alumni

c. Kelengkapan penunjang teknis yaitu :

1) Data informasi meliputi: Peta Peserta Didik

(39)

xxxix 2) Paket bimbingan meliputi : Paket Materi Klasikal

3) Alat bantu bimbingan meliputi : Alat permaianan, Buku, Poster.

d. Perlengkapan administrasi, yaitu : 1) Alat tulis

2) Format rencana kegiatan 3) Blanko laporan kegiatan

Sedangkan prasarana penunjang layanan : Ruang bimbingan dan konseling terdiri atas : ruang kerja, ruang bimbingan dan konseling individual,

N. ANGGARAN BIAYA

Anggaran biaya menyesuaikan dengan anggaran sekolah yang dialokasikan untuk kegiatan bimbingan dan Konseling dengan rincian kebutuhan sebagai berikut

Rencana anggaran berisi uraian jenis kegiatan dan rincian besar anggaran yang dibutuhkan. Jumlah besar anggaran menunjukkan kebutuhan besaran anggaran untuk mendukung keterlaksanaan program bimbingan dan konseling.

Rencana anggaran disusun untuk mendukung implementasi program secara cermat, rasional dan realistik.

Adapun rencana anggaran kegiatan bimbingan dan konseling pada tahun ini adalah sebagai berikut :

No Jenis

Barang Kebutuhan Jumlah

Barang Uang 1. Kertas HVS - Analisa AKPD

- Angket Siswa - Program BK

- Undangan orang tua - Format-format BK

6 Rim

Kertas

Rp. 360.000,-

2. Tampilan Kepustakaan

- Biblio konseling 2 Rp. 200.000,- 3 Transport - Home visit

( 17 X 6 X Rp. 30.000,- )

Rp. 1.065.000,-

Jumlah Rp1.625.000,-

(40)

xl PROGRAM TAHUNAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELAS X

SMA NEGERI 2 SAMBAS TAHUN PELAJARAN 2022 / 2023

Mengetahui, Sambas, ... Agustus 2022

Kepala SMA N 2 SAMBAS Guru Bimbingan dan Konse

(41)

xli N

O

JENIS KEGIATAN/

LAYANAN

BIDANG BIMBINGAN

FUNGSI BK

TUJUAN KELAS WAKTU

A Persiapan Wawancara Peserta Dididk

v v v v Terungkapnya kebutuhan peserta didik X Juli

Angket Kebutuhan Peserta Didik

v v v v Terungkapnya kebutuhan peserta didik X Juli

Layanan Konseling Individu, Kolaborasi, konsultasi

v v v v Terpenuhinya kebutuhan dan muncul solusi atas permaslahan yang dihadapi

B Pelaksanaa n

1. Layanan dasar

Layanan orientasi

v v v v Terpenuhinya kebutuhan dan muncul solusi atas

(42)

xlii dan

informasi

permaslahan yang dihadapi

2. Laya nan

Responsif Konselingn individual,da n kolaborasi

v v v v Terpenuhinya kebutuhan dan muncul solusi atas permaslahan yang dihadapi

3. Laya nan

Perencanaa n Individual Konsultasi dan

Konseling

v v v v Terpenuhinya kebutuhan dan muncul solusi atas permaslahan yang dihadapi

4. Duku ngan sitem

Home visit, konferensi kasus dan alih tangan kasus

v v v v Terpenuhinya kebutuhan dan muncul solusi atas permaslahan yang dihadapi

(43)

xliii

PROGRAM SEMESTER GANJIL

BIMBINGAN DAN KONSELING SMA NEGERI 2 SAMBAS TAHUN PELAJARAN 2022-2023

No Jenis

Kegiatan/Layanan

Bidang

Bimbingan Fungsi

BK Tujuan

Sasa ran

Waktu P S B K

A PERSIAPAN

1

Pembagian tugas guru bimbingan dan konseling

Tercapainya efektivitas layanan bimbingan dan konseling

KLS X Juli

2

Assesmen kebutuhan

(Wawancara dan Angket Masalah Siswa)

Terungkapnya

kebutuhan peserta didik/konseli

KLS X

Juli- Agustu s

3

Menyusun program bimbingan dan konseling

Layanan bimbingan dan konseling lebih terarah dan tetap sasaran

KLS X

Agustu s

4

Konsultasi program bimbingan dan konseling

Mendapat dukungan dari Kepala dan Komite Sekolah

KLS X

Agustu s

5 Pengadaan sarana /

prasarana BK

Terpenuhinya

kebutuhan sarana yang menunjang keberhasilan layanan BK

KLS X

Agustu s

B LAYANAN BK 1 LAYANAN DASAR

a. Bimbingan Klasikal

(44)

xliv

Gaya Belajar v

Pemahama n,

Pemelihara an dan Pengemba ngan

Peserta didik memahami Gaya Belajar

KLS X

Juli- Ags

Kesehatan

Reproduksi V

Pemahama n,

Pencegaha n

Peserta didik memehami tetang kesehatan reproduksi

KLS X

Sept- Okt

Managemen Waktu v

Pemahama n,

Pemelihara an dan Pengemba ngan

Peserta didik mampu Managemen Waktu dengan Baik

KLS X

Okt- Nov

Sopan Santun v

Pemahama n,

Pemelihara an dan Pengemba ngan

Peserta didik mampu meningkatkan Sopan Santun

KLS

X Nov

b. Bimbingan Kelompok

Kesehatan

Reproduksi V

Pencegaha

n dan

Pemahama n

Peserta didik memehami tetang kesehatan reproduksi

KLS X

Sept- Okt

c. Papan

Bimbingan

Eika dalam V V V V Pemahaman -

Peserta didik

memperoleh informasi KLS Juli

(45)

xlv

Bertanya pencegahan melalui media tulis X Juni

d. Pengemb. Media BK

V V V V Pemahama n

Peserta didik/konseli memperoleh informasi yang bermanfaat bagi dirinya

KLS X

Juli - Juni

e. Leafleat V V V V Pemahama n

Peserta didik/konseli memperoleh informasi melalui media cetak

KLS X

Juli - Juni

2. LAYANAN RESPONSIF

a. Konseling

Individual Pengentas

an

Terbantunya peserta didik dalam mengatasi hambatan/memecahkan

masalah yang

dialaminya

KLS X

Juli - Juni

Keluarga yang

harmonis v

Pemahama n,

Pemelihara an dan Pengemba ngan

Peserta didik memiliki Keluarga Harmonis

KLS X

Septem ber

b. Konseling

Kelompok Pengentas

an

Terbantunya

memecahkan masalah peserta didik melalui kelompok

KLS X

Juli - Juni

Managemen waktu v

Pemahama n,

Pemelihara an dan Pengemba ngan

Peserta didik mampu meningkatkan

mengendalikan waktu dalam bermain game

KLS

X Nov

c. Konsultasi Pemahaman- pengen-

Terbantunya

memberikan informasi KLS Juli -

(46)

xlvi tasan yang dibutuhkan oleh

peserta didik

X Juni

d. Konferensi

Kasus Pengentas

an

Diperolehnya

kesepakatan bersama mengenai masalah peserta didik

KLS X

Juli - Juni

e. Advokasi Pengentas an

Terentaskannya

masalah konseli yang terkait dengan pihak lain agar hak-hak konseli tetap terlindungi

KLS X

Juli - Juni

f.Konseling

elektronik Pengentas

an

Terselenggaranya layanan Bimbingan dan Konseling yang lebih efektif

KLS X

Juli - Juni

g. Kotak masalah

Pemahama

n dan

pengentasa n

Tertampungnya

masalah peserta didik/konseli yang introvert

KLS X

Juli - Juni

3

PEMINATAN DAN PERENC.

INVIDIVUAL

Pemahama

n dan

pengentasa n

Terentaskannya masalah konseli yang terkait dengan pemilihan jurusan dan rencana karir masa depan

KLS X

Juli - Juni

4 DUKUNGAN

SISTEM

a. Melaksanakan dan menindaklanjuti assesmen

Pengumpulan data dan kebutuhan peserta didik

KLS X

Juli- Ags

b. Kunjungan rumah

Mengetahui langsung kondisi peserta didik di lingkungan rumah

KLS X

Juli- Juni

Referensi

Dokumen terkait

Kompetensi sosial guru geografi SMA Negeri Kabupaten Pasaman Barat dalam berkomunikasi secara efektif dengan orang tua/wali peserta didik seperti dikemukakan oleh

Selain observasi peneliti juga melakukan wawancara kepada 4 orang guru sosiologi di SMA Negeri Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya, adapun hasil dari wawancara

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dideskripsikan bahwa persepsi peserta didik pada Guru BK di SMA Negeri 1 Siberut Selatan dilihat dari budaya dalam

Penelitian ini menggunakanmetode penelitian kualitatif dengan subyek penelitian sebanyak 8 orang, 6 peserta didik, 1 kepala sekolah,1 guru BK SMA N I Karya

Dari hasil data observasi dan wawancara di lapangan peneliti memperoleh data mengenai fungsi manifes dari penggunaan handphone oleh peserta didik di SMA Negeri 1 Talamau

Produksi Masal.. Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 499 Subjek uji coba produk adalah seluruh peserta didik kelas XA SMA Negeri 1 Salatiga yang terdiri

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada peserta didik kelas XI SMA Negeri 6 Pontianak pemahaman potensi diri fisik peserta didik mencapai persentase