• Tidak ada hasil yang ditemukan

KHUTBAH IDUL FITR 1438H 2017 Masjid Sebagai tempat Orang bertaqwa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KHUTBAH IDUL FITR 1438H 2017 Masjid Sebagai tempat Orang bertaqwa"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KHUTBAH ‘IDUL FITRI 1437 H*

MASJID SEBAGAI PUSAT PERADABAN

ORANG-ORANG BERIMAN DAN BERTAQWA

ميحرلا نمحرلا هللا مسب

هتاكرب و هللا ةمحرو مكيلع املسلا

د

د ممم

م ح

ح لماوح اارمميمببك

ح ردبحكماح هدللاردبحكماح هدللاردبحكماح هدللا

هحلحاَإل

ح اً،ل

ا يمص

ب أحوو ةارحك

م بد هبللا ن

ح اح

ح بمس

د وح اريمثبك

ح هبللب

ه

ب مممللوب ردمممبحكماح هدمممللا اً،ردمممبحكماح هدمممللاوح هدمممللا ل

و اب

د

د ممم

م ح

ح لما

.

هدنديمعبتحممس

م نحوح هدددمممحح

م نح ه

ب ممللَ د

ح ممم

م ح

ح لما ن

ن اَإب

انحممس

ب ف

د نمأح ربومردشد ن

م مب ه

ب للابب ذدومعدنحوح هدردفبغمتحس

م نحوح

ل

ن ممض

ب مد ل

ح فح هدممللا هبدبهميح ن

م مح انحلبام

ح ع

م أح ت

ب ائحينس

ح وح

ل

ح ن

م أح د

د هحممش

م أح .هدملح ي

ح دبامه

ح ل

ح فح ل

م لبض

م يد ن

م محوح هدلح

ه

(2)

د

د عمبح

Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Walillahil Hamd

Ma’asyiral Muslimin, Jama’ah Shalat Idul Fitri Rahimakumullah

Alhamdulillah, setelah melalui perjuangan yang berat dan tantangan yang tidak ringan, akhirnya sampailah kita pada hari yang dinanti-nantikan, hari kemenangan, idul fitri yang penuh berkah ini. Kita berdoa semoga puasa kita, shalat kita, rukuk dan sujud kita, serta doa-doa kita diterima oleh Allah Subhanahu Wata’ala. Taqabbalallahu minna wa minkum taqabbal ya karim.

Sungguh suasana hari ini adalah suasana yang dirindukan semua orang. Semua kaum muslimin berpakaian rapih dan bersih, berbondong-bondong melaksanakan ibadah. Sebagian ke masjid, sebagian yang lain ke lapangan. Tidak ada masalah. Mereka saling bertegur sapa sambil mengembangkan senyum terbaiknya.

Suasana idul fitri tahun ini semakin semarak dan damai karena seluruh umat islam Indonesia merayakan idul fitri di hari yang sama. Kita doakan, mudah-mudahan tahun depan dan seterusnya, kaum muslimin, terutama para tokoh dan ulama bersepakat untuk menyatukan kalender hijriyah sehingga tidak ada lagi sekelompok muslim merayakan hari raya, sementara yang lain masih berpuasa. Sungguh pemandangan ini tidak lucu dan sangat memalukan. Orang lain sudah sampai ke bulan, sementara kita sekadar melihat bulan saja berkelahi habis-habisan dan berselisih paham.

Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Walillahil Hamd

Ma’asyiral Muslimin, Jama’ah Shalat Idul Fitri Rahimakumullah

Ketahuilah bahwa tujuan semua ibadah, mulai dari shalat, zakat, puasa, dan haji adalah lahirnya orang-orang yang bertaqwa, la-allakum tat-taquun. Puasa ramadhan, termasuk seluruh rangkaian ibadah yang ada di dalamnya, baik berupa shiyam di siang hari dan qiyam di malam hari adalah la-allakum tat-taquun. Pertanyaannya, apakah target dan tujuan itu telah tercapai? Sudahkan hari ini kita betul-betul menjadi orang yang bertaqwa?

Sesungguhnya salah satu sifat yang menonjol bagi orang-orang betaqwa adalah senantiasa bersegera dalam meraih janji-janji dan ampunan Allah Subhanahu Wata'ala.

Allah Subhanahu Wata'ala berfirman:

اهحممض

د رمع

ح ة

د ممنوج

ح وح ممممك

د ببرو نمممب ةدرحممفبغممح ىمملحاَإب اموعدرباممس

ح وح

﴿ ن

ح يق

ب توم

د لملب ت

م د

و ع

ب أد ض

د

رمل

ح اوح تداوحامحس

و لا

١٣٣

﴿

Artinya: "Dan bersegeralah kamu kepada ampunan Tuhan-Mu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa. (Ali Imran: 133).

(3)

akan menjadi sempurna jika setelah Ramadhan masih dipertahankan.

Alangkah indah dan membanggakannya, melihat kaum muslimin selama Ramadhan, telah menjadikan masjid sebagai pusat perlombaan ibadah, pusat beramal sholeh dan pusat persatuan ummat. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa selama Ramadhan, masjid telah menjadi pusat peradaban bagi orang-orang beriman dan bertaqwa.

Melalui mimbar yang mulia ini kami bertanya, maukah bapak-bapak, para jamaah shalat idul fitri, selepas Ramadhan, pada hari-hari di bulan Syawal dan seterusnya tetap memakmurkan masjid? Siapkah bapak-bapak menjadi pelopor untuk memakmurkan kembali masjid-masjid dan mushalla di lingkungan kita? Bersediakah para orangtua, bapak dan ibu menggiring anak-anaknya ke masjid sebagaimana mereka ke sekolah?

Selanjutnya kepada ibu-ibu, bersediakan mengingatkan para suami agar melaksanakan shalat berjamaah di masjid? Maukah mendorong para suami untuk memakmurkan masjid sebagaimana ibu-ibu mendorong para suaminya pergi ke kantor atau tempat kerja?

Biasanya, para isteri menyiapkan sarapan dan seluruh peralatan kerja sebelum melepas para suami ke kantor, apakah hal yang sama juga ibu lakukan saat melepas suami ke masjid?

Ketahuilah bahwa masjid bagi orang-orang yang beriman dan bertaqwa tidak kalah pentingnya dari kantor dan tempat kerja. Kebutuhan orang beriman kepada masjid itu ibarat ikan kepada air. Tanpa air ikan itu akan segera mati.

Demikian juga orang yang beriman, tanpa masjid iman mereka akan layu, dan lama-lama akan mati. Tempat yang paling baik untuk memelihara iman adalah masjid. Tempat yang paling baik untuk mengembangkan peradaban islam adalah masjid. Tempat yang paling ideal untuk bapak-bapak dan anak-anak adalah masjid.

Mudah-mudahan melalui jamaah ’Idul Fitri’ yang hadir di tempat yang berkah ini, kita dapat menjadi pelopor untuk menghidupkan kembali masjid-masjid yang ada sebagai pusat peradaban ummat islam. Sehingga potensi sumber daya manusia serta sumber daya alam yang di miliki ummat islam saat ini dapat ditingkatkan mutu dan kuwalitasnya sehingga dapat berdaya guna baik untuk masyarakat, bangsa maupun agama.

Selanjutnya, agar kita bisa memahami sejauh mana ’Urgensi Masjid’ sebagai pusat peradaban bagi orang-orang beriman dan bertaqwa, maka ada baiknya jika kita kembali melihat firman Allah Subhanahu Wata'ala sebagai berikut;

نن أأوأ د

أ ججاسأ مأللا هجلنلج

لأفأ اوعع دل تأ عأمأ هجلنلا اادحأأأ

﴿

١٨

﴿

Artinya;“Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah Ta’alaa, Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping Allah Ta’alaa.” (Al-Jin:18).

Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Walillahil Hamd

Ma’asyiral Muslimin, Jama’ah Shalat Idul Fitri Rahimakumullah

(4)

Sejarah telah telah mencatat bahwa Masjid pada masa Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam yang kita kenal dengan Masjid Nabawi dan Masjidil Haram, merupakan simbol dan karya monumental dari kurun terbaik manusia. Allah Subhanahu Wata'ala memberikan predikat kepada generasi terbaik ini sebagai khoirah ummah, ummat terbaik, sebagaimana firman-Nya:

ف

ب وردعممحلماممبب ن

ح وردمدأ

م ممتح س

ب

اممنوللب ت

م ج

ح ر

ب خ

م أد ة

د موأد رحيمخح ممتدنك

د

ل

د ممه

م أح ن

ح مممحآ وممملحوح هبلنلابب ن

ح وندمبؤمتدوح ربكحنمدلما ن

ب ع

ح ن

ح ومهحنمتحوح

م

د ممه

د ردثحكمأحوح ن

ح وممندمبؤمم

د لما م

د ممهدنممب مهدلو ااريمخ

ح ن

ح اك

ح لح ب

ب اتحك

ب لما

﴿ ن

ح وق

د س

ب اف

ح لما

١١٠

﴿

Artinya; “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (Ali-Imran: 110).

Membangun peradaban adalah membangun manusia yang beradab. Untuk melahirkan orang-orang yang beradab, kita harus kembali ke tempat yang paling suci dan beradab pula yaitu masjid. Di tempat yang suci inilah Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam dahulu melakukan tarbiyah dan ta’dib.

Itulah pula sebabnya, kenapa beliau segera membangun masjid Quba sebelum membangun masjid Nabawi di Madinah, padahal di Quba beliau hanya mampir sebentar. Itulah rahasianya, mengapa beliau membangun masjid Nabawi terlebih dahulu sebelum membangun rumah tinggalnya sendiri.

Masjid Quba sebagai masjid pertama yang dibangun Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam memang sangat sederhana, demikian juga masjid Nabawi. Akan tetapi fungsi masjid saat itu sangat sentral, menjadi urat nadi kehidupan kaum muslimin. Di tempat yang sederhana tersebut Rasulullah dan para sahabat beribadah dan bermuamalah. Di tempat yang sederhana itu pula ummat islam dipersatukan dalam ukhuwwah Islam yang solid dan kuat.

Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Walillahil Hamd

Ma’asyiral Muslimin, Jama’ah Shalat Idul Fitri Rahimakumullah

Kalau kita memperhatikan secara seksama aktifitas kaum muslimin di bulan Ramadhan, maka menjadikan masjid sebagai pusat peradaban islam itu mudah. Asal mau, itu tidak sulit. Dalam hal ini ada beberapa langkah yang harus ditempuh.

Pertama-tama, menjadikan masjid sebagai pusat pemberdayaan intelektual. Selama Ramadhan sangat mudah dijumpai kaum muslimin sangat tekun membaca dan belajar, baik melalui membaca al-Qur’an, membaca buku, maupun mendengarkan ceramah dan kajian. Kebiasaan tersebut menggambarkan bahwa mayoritas ummat ini memiliki pemahaman yang baik terhadap perintah Allah Subhanahu Wata'ala dalam surah al-Alaq ayat 1 yaitu;

﴿ ق

ح لحخ

ح يذبلوا ك

ح ببرح م

ب س

م ابب أ

م رحقما

١

﴿

(5)

Ayat yang mulia ini merupakan perintah membaca yang sekaligus kewajiban untuk menuntut ilmu. Kewajiban ini mengandung konsekuwensi, terutama bagi orang-orang yang mendapatkan amanah sebagai takmir agar menjadikan masjid sebagai madrasah umat.

Yang paling sederhana, warga sekitar masjid harus bebas dari buta huruf al-Qur’an. Jangan biarkan satupun anak muslim di sekitar masjid yang tidak bisa membaca al-Qur’an. Datangi, data, dan ajak mereka mengaji. Kalau seseorang sudah belajar al-Qur’an, pelajaran yang lain akan menjadi mudah. Allah Subhanahu Wata'ala akan menambahkan kecerdasan orang-orang yang belajar Al-Qur’an.

Kedua, menjadikan masjid sebagai tempat memberdayakan spiritual dan perbaikan moral. Masjid harus memberikan rasa aman dan nyaman untuk melakukan peribadatan kepada Allah Subhanahu Wata'ala. Menjadikan masjid sebagai tempat yang dirindukan, tempat yang menenangkan hati dan pikiran. Masjid sebagai tempat untuk bermuhasabah, instropeksi diri dan berdoa dalam menyelesaikan problematika kehidupan. Allah Subhanahu Wata'ala berfirman:

ل

ب مميملولا ق

ب ممس

ح غ

ح ىمملحاَإب س

ب

م

م ممش

و لا ك

ب ولدد

د مملب ة

ح ل

ح ممص

و لا م

ب ممق

ب أح

﴿ اادوهدممش

م مح ن

ح اممك

ح ربممجمفحلما نحآرمممقد نواَإب ربممجمفحلما نحآرمممقدوح

٧٨

نأح ىممس

ح ع

ح ك

ح مملو ةامملحفبانح هبممبب دمممجوهحتحفح لبمميملولا ن

ح مممبوح﴿

﴿ اادوم

د ح

م مو ااماقحمح ك

ح ببرح ك

ح ثحعحبميح

٧٩

﴿

Artinya; “Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat). Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.(Al-Israa’:78-79). Mudah-mudahan melalui ketaatan beribadah serta niat yang ikhlas, kita dapat menegakkan shalat berjamaah serta shalat-sholat sunnah lainnya secara benar, khusyu’ dan penuh kenikmatan, terutama shalat tahajjud di setiap akhir malam.

Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Walillahil Hamd

Ma’asyiral Muslimin, Jama’ah Shalat Idul Fitri Rahimakumullah

Berikutnya, yang ketiga, hendaknya kita dapat memanfaatkan masjid sebagai pusat persatuan dan kesatuan ummat. Masjid merupakan tempat yang paling kondusif untuk menjaga kemurnian niat, kesucian ajaran Islam, dan pelaksanaan syariah Allah Subhanahu Wata'ala. Masjid seharusnya bebas dari berbagai macam isu dan kepentingan kelompok tertentu yang menyimpang dari tuntunan Qur’an dan Sunnah. Allah Subhanahu Wata'ala berfirman:

لحوح اعايمبجح هبلولا ل

ب بمح

ح بب اومدص

ب تحع

م اوح

اوقدروفحتح

﴿

ذماَإب ممكديملحعح هبلولا ت

ح م

ح عمنب اوردك

د ذماوح

(6)

اهحنممب مكدذحقحنأحفح ربانولا

﴿

م

م ك

د لح هدلولا ن

د يببحيد ك

ح لبذحىكح

] ن

ح ود

د تحهمتح م

م ك

د لوعحلح هبتبايحآ

٣:١٠٣

]

Artinya: “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk”. (Ali Imron : 103)

ع

م ببتوتح لحوح اهحعمببتوافح ربمملم

ح ا ن

ح مب ةدعحيربش

ح ىلحع

ح ك

ح انحلمعحجح موثد

﴿ ن

ح وم

د لحعميح لح ن

ح يذبلوا ءاوحه

م أح

١٨

﴿

Artinya; “Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama) itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui. (Al-Jaatsiyah: 18).

Dan, yang Keempat, adalah menjadikan masjid sebagai pusat pemberdayaan sosial ekonomi ummat Islam. Kalau kita mencermati realitas kehidupan masyarakat kita saat ini, dapat kita simpulkan bahwa permasalahan yang menonjol adalah persoalan sosial ekonomi. Dan karena mayoritas penduduk negeri ini adalah muslim maka yang paling menderita bahkan menjadi masyarakat marjinal atau pinggiran adalah ummat Islam.

Solusinya adalah memaksimalkan potensi ekonomi ummat Islam, terutama melalui pengelolaan dana Zakat, Infaq dan Shadakah atau ZIS serta peningkatan kewirausahaan bersinergi dengan bank syariah, asuransi syariah, dan sebagainya.

Masjid-masjid disarankan untuk bersinergi dengan Lembaga Amil Zakat Nasional atau LAZNAS yang telah mendapatkan ijin resmi dari pemerintah serta telah terbukti mampu bekerja secara profesional dan terpercaya, misalnya Baitul Maal Hidayatullah, Dompet Dhuafa, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan lain-lain. Dana yang terkumpul bisa didayagunakan untuk pemberdayaan ekonomi ummat sehingga terlepas dari kebodohan, kemiskinan dan keterbelakangan. Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wata'ala;

ن

ح يلبمباممعحلماوح ن

ب يك

ب اممس

ح م

ح لماوح ءارحممق

ح فدلملب ت

د اقحد

ح ممص

و لا اممم

ح نواَإب

ن

ح يمبرباممغحلماوح ب

ب اممقحربلا ِيفبوح م

م هدبدولدقد ة

ب ف

ح لوؤحمدلماوح اهحيملحعح

ه

ب مملنلا ن

ح مممب ةاممض

ح ير

ب فح ل

ب يببممس

و لا ن

ب ممبماوح ه

ب مملنلا ل

ب يببس

ح ِيف

ب وح

﴿ م

م يك

ب ح

ح م

م يلبع

ح هدلنلاوح

٦٠

﴿

Artinya; “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (At-Taubah:60).

(7)

tuntunan yang sebenarnya, yaitu menaati struktur kepemimpinan Islam yang terdapat dalam al-Qur’an;

ل

ح وممس

د رولا اموممعديط

ب أحوح هحلنلا اموعديط

ب أح اموندمحآ ن

ح يذبلوا اهحيبأ

ح ايح

ه

د ودبردممفح ءدِي

م ش

ح ِيفب ممتدعمزحانحتح نإبفح ممكدنمب ربممل

ح ا ِيلبومأدوح

ام

ب وممميحلماوح ه

ب لنلاممبب ن

ح وندمبؤمتد م

م تدنك

د ناَإب لبوس

د رولاوح هبلنلا ىلحاَإب

﴿ ل

ا يوبأمتح ندس

ح ح

م أحوح رميمخح ك

ح لبذح ربخبلا

٥٩

﴿

Artinya; “Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (An-Nisaa’:59).

Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Walillahil Hamd

Ma’asyiral Muslimin, Jama’ah Shalat Idul Fitri Rahimakumullah

Agar lebih mudah memahami dan melaksanakan kepemimpinan dalam Islam mari kita perhatikan pidato Khalifah pertama Abu Bakar Ash Shiddiq Radhiallahu ‘Anhu, tatkala beliau dilantik menjadi pemimpin setelah Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam wafat.

Berikut ini adalah petikan pidato Abu Bakar Ash Shiddiq tersebut:

Amma ba’du, saudaraku sekalian.., sesungguhnya aku telah terpilih sebagai pimpinan atas kalian dan bukanlah aku yang terbaik diantara kalian. Jika aku berbuat kebaikan bantulah aku. Dan jika aku bertindak keliru maka luruskanlah aku. Kejujuran adalah amanah, sementara dusta adalah suatu pengkhianatan”. (Dikutip dalam Ibnu Hisyam, as-Sirah an-Nabawiyah 4/413-414, tahqiq Hamma Said dan Muhammad Abu Suailik).

Dari pidato khalifah yang pertama itu dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan yang perlu ditegakkan adalah pemimpin yang rendah hati. Bukan pemimpin yang sombong dan takabbur. Bukan pemimpin yang berkata kasar dan menyakitkan. Bukan pemimpin yang menggunakan tangan besi dan suka menggusur.

Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq Radhiallahu ‘Anhu menyatakan bahwa pada hakekatnya pemimpin tidak berbeda daripada rakyat biasa. Ia bukan orang istimewa. Tetapi hanya sekedar orang yang mendapatkan kepercayaan dan dukungan orang banyak. Di atas pundaknya terpikul satu tanggung jawab yang besar dan berat baik terhadap umat, masyarakat pada umumnya, terlebih lagi terhadap Allah Subhanahu Wata'ala. Jujur, amanah, dan berlaku adil dalam memelihara kepercayaan orang banyak adalah salah satu sifat kepemimpinan Islam yang terpenting.

(8)

اونداك

ح وح اوردبحص

ح ام

و لح انحر

ب ممأ

ح بب نحوددهميح ةاموئبأح ممهدنممب انحلمعحجحوح

﴿ ن

ح وندق

ب ويد انحتبايحِآبب

٢٤

﴿

Artinya; “Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami. (As-Sajadaah: 24).

Yang paling penting, jangan sampai ummat Islam menyerahkan kepemimpinannya kepada orang lain. Bagaimana mungkin seorang pemimpin non-muslim dapat melakukan fungsi

yahduna bi amrina?

Demikianlah urgensi masjid sebagai pusat membangun peradaban Islam. Masyarakat Islam harus terus diajak memakmurkan masjid. Ummat harus diajak untuk menegakkan shalat berjamaah di masjid.

Akhirnya, untuk mengakhiri khutbah ini, marilah kita berdo’a, mudah-mudahan Allah Subhanahu Wata'ala menempatkan kita termasuk orang-orang bertaqwa dan menyatukan kita di surga-Nya. Amiiin yaa Rabbal ‘alamin….

(9)

هللا مسب .ميجرلا ناطيشلا نم هللاب ذوعا

نيملاعلا بر هللدمحلا .ميحرلا نمحرلا.

اهحيباح ِآي ىببنولا ى

ح لع

ح ن

ح وملبص

ح يد هدتحك

ح ئب َلمحوح هحللا نواب

ام

ا يملبس

م تح اوممدلبس

ح وح هبيملحع

ح اوملبص

ح اومندمحآ ن

ح

يمذبلوا.-َّىلنصصص

أ ٍ ددصصمنح

أ معٍ ك

أ لجولس

ع رأوأٍ ك

أ ييبجنأوٍ كأدجبلعأٍ َّىلأعأٍ كلرجابأوأٍ ملليسأوأٍ ليص

أ ٍ م

ن هعلنلاأ

َ.ن

أ يلعجمأجلأ

أ ٍ هجبجاحأصلأأوأٍ هجلجآٍ َّىلأعأوأٍ مألنسأوأٍ هجيللأعأٍ هعللا

َ.ارااغأص

ج ٍ انأولبنرأٍ امأكأٍ ملهعملحأرلاوأٍ انأيلدجلجاوألجوأٍ انألأٍ رلفجغلاٍ منهعلنلاأ

ن

أ صصمجٍ ن

ن نأولصصك

ع نألأٍ اصصنأملحأرلتأوأٍ اصصنألأٍ رلصصفجغلتأٍ ملصصلنٍ نلإجوأٍ انأصصس

أ فعنلأ

أ ٍ اصصنأمللأظأٍ اصصنأبنرأ

َ.ن

أ يلرجس

ج اخ

أ للا

اصصنأبجوللعقعٍ ي

ل صصفجٍ ل

ل عأجلتأٍ ل

أ وأٍ نجامأيللجابجٍ انأولقعبأسأٍ نأيلذجلناٍ انأنجاوأخللجوأٍ انألأٍ رلفجغلاٍ انأبنرأ

َ.م

م يلحجرأٍ ف

م ولؤعرأٍ ك

أ ننإجٍ اـنبنرأٍ اولنعمأآٍ نأيلذجلنلجٍ للغج

ل

د صصمأع

أ وأٍ لدولصصقأٍ ن

ل صصمجٍ اصصهأيللأإجٍ ب

أ رنصصقأٍ اصصمأوأٍ ةأننجأللاوأٍ ك

أ اض

أ رجٍ ك

أ لعأأس

ل نأٍ اننإجٍ منهعلنلاأ

َ.ل

د مأع

أ وأٍ لدولقأٍ ن

ل مجٍ اهأيللأإجٍ ب

أ رنقأٍ امأوأٍ رجاننلاوأٍ ك

أ ط

ج خ

أ س

أ ٍ ن

ل مجٍ ك

أ بجٍ ذعولععنأوأ

اصصيأٍ معولصصييقأٍ اصصيأٍ ي

ي حأٍ ايأٍ ك

أ تجدأابأعجٍ نجس

ل حعوأٍ ك

أ رجكلشعوأٍ كأرجكلذجٍ َّىلأعأٍ اننعجأأٍ منهعلنلاأ

َ.م

ج ارأك

ل ل

ج اوأٍ ل

ج ل

أ جأللاٍ اذأ

ٍ انأصصس

أ ولفعنعٍ ك

ي زأٍ منصصهعلنلاأٍ م

ج صصيلرجك

أ للاٍ نجآرلقعللاصصبجٍ اصصنأبأوللعقعٍ رلصصهيط

أ ٍ منصصهعلنلاأ

ٍ

ن

ج آرلقعللاصصبج

َ.م

ج يلرجك

أ للا

م

أ صصحأرلأ

أ ٍ اصصيأٍ كأتعصصصناخأوأٍ كأصصلعهلأأٍ ملصصهعٍ نأيلذجلناٍ نجآرلقعلاٍ لجهلأأٍ نلمجٍ انأللعأجلاٍ منهعلنلاأ

َ.ن

أ يلمجحجارنلا

اصصهأييلجوأٍ ت

أ صصنلأ

أ ٍ اصصهأاكنزأٍ نلصصمأٍ رعصصيلخأٍ تأصصنلأأٍ اصصهأكيزأوأٍ اصصهأاوأقلتأٍ انأسأولفعنعٍ تجآٍ منهعلنلاأ

اهأل

أ ولمأوأ

ةجوأصصعلدأٍ ب

أ صصيلج

ج معٍ اصصيأٍ م

ج ارأصصك

ل ل

ج اوأٍ ل

ج ل

أ جأللاٍ اذأٍ اصصيأٍ معولصصييقأٍ اصصيأٍ ي

ي صصحأٍ اصصيأٍ م

ن صصهعلنلاأ

ل

ن ذجصتعٍ ن

ل أأوأٍ ن

أ يلملج س

ل معللاوأٍ مأل

أ صس

ل ل

ج اٍ زنصعجتعٍ ن

ل أأٍ ك

أ لعأأس

ل نأٍ ك

أ اعأدأٍ اذأإجٍ ريط

أ ض

ل معللا

دأصصلأبأللاٍ اذأصهأٍ ل

أ صصعأجلتأٍ ن

ل أأوأٍ ن

ج يلديصصلاٍ ءأادأع

ل أأٍ رأميدأتعٍ نلأأوأٍ ن

أ يلك

ج رجش

ل معللاوأٍ ك

أ رلشيلا

َ.ن

أ يلمجلجس

ل معللاوأٍ م

ج ل

أ س

ل ل

ج اٍ دجل

أ بجٍ رأئجاس

أ وأٍ انلئجمأط

ل معٍ انامجآ

ل

ي صصك

ع ٍ يصصفجٍ ك

أ لجيلبجصصس

أ ٍ يصصفجٍ ن

أ يلدجصصهجاج

أ معللاٍ ن

أ يلمجلجصصس

ل معللاٍ اصصنأنأاوأخلإجٍ رلص

ع نلاٍ م

ن هعلنلاأ

َ،ن

أ يلط

ج صصس

ل لجفجٍ يصصفجٍ ن

أ يلدجصصهجاج

أ معللاٍ ن

أ يلمجلجصصس

ل معللاٍ انأنأاوأخلإجٍ رلص

ع نلاٍ م

ن هعلنلاأٍ َ.ن

د اك

أ مأ

َ،ن

أ يلط

ج صصس

ل لجفجٍ ض

أ

رلأأوأٍ َّىصصص

أ قلل

أ اٍ دأججصصسلمأللاٍ رأريصصحأتعٍ نلأأٍ كألعأأصصسلنأٍ اصصننإجٍ منصصهعلنلاأ

م

ن صصهعلنلاأٍ َ.سامأحأٍ دجولنعجعٍ ن

ل مجٍ ن

أ يلدجهجاج

أ معللاٍ ن

أ يلمجلجس

ل معللاٍ انأنأاوأخلإجٍ رلص

ع نلاٍ م

ن هعلنلاأ

رلصصص

ع نلا

ٍ

ب

ن رأٍ اصصيأٍ م

ج ل

أ صصس

ل ل

ج اٍ دجل

أ بجٍ رجئجاصصسأٍ نأيلدجصصهجاجأمعللاٍ نأيلمجلجصصس

ل معللاٍ اصصنأنأاوأخلإج

َ.ن

أ يلمجلأاعأللا

َ.رجاننلاٍ ب

أ اذأع

أ ٍ انأقجوأٍ ةانأس

أ حأٍ ةجرأخجلاٍ يفجوأٍ ةانأس

أ حأٍ ايأنلديلاٍ يفجٍ انأتجآٍ انأبنرأ

ب

ع اونصصتنلاٍ ت

أ صصنلأ

أ ٍ كأننإجٍ انأيللأعأٍ بلتعوأٍ معيللجعأللاٍ ععيلمجسنلاٍ تأنلأأٍ كأننإجٍ اننمجٍ للبنقأتأٍ انأبنرأ

َ.م

ع يلحجرنلا

َ.ن

أ صصيلعجمأجلأ

أ ٍ هجبجحلصأوأٍ هجلجآٍ َّىلأعأوأٍ ددمنحأمعٍ انأدجييسأٍ َّىلأعأٍ هعللاٍ َّىلنصأوأ

ٍ

ن

أ اح

أ بلصصس

ع

(10)

بر اي نيما -نيما -نيما

نيملاعلا

Referensi

Dokumen terkait

Melakukan survey di Rumah Sakit Islam Darus Syifa' Benowo untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan u!1cr dan mend:1patkan data-data yang akan digunakan dalam sistem

asetat, borneol, simen. Kina, damar, malam.. as. CI CINN NNAM AMOM OMI COR I CORTE TEX X..

Tingkat Mean Aspek Hasil Jadi Tas Dari diagram batang diatas dapat dijelaskan bahwa mean kerapian pada hasil jadi tas dengan jarak 1cm sebesar 3,5667 termasuk kategori terbaik

: P-h diagram dengan water heater waktu akhir Kondisi yang signifikan terjadi pada kondisi sistem AC tanpa water heater dan sistem AC dengan menggunakan water heater

Sistem informasi yang akan dibangun ini dapat menghitung nilai MTTF, MTTR, reliability dan membuat jadwal perawatan yang akan digunakan untuk menerapkan preventive

a. Daun : daun tunggal, tidak berpetiole, memeluk batang 2 ⁄ lingkaran, susunan daun alternate, 3 bentuk lanset, warna daun bagian atas hijau tua dan bagian bawah

1) Barang siapa dengan memberi atau menjanjikan uang atau barang, menyalahgunakan pembawa yang timbul dari hubungan keadaan, atau dengan penyesatan sengaja

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar. Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) untuk menganalisis pengaruh kecerdasan emosional terhadap kepuasan kerja karyawan