• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI V DPR RI DENGAN KEMENTERIAN PUPR RI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI V DPR RI DENGAN KEMENTERIAN PUPR RI"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

REPUBLIK INDONESIA

RISALAH

RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI V DPR RI DENGAN KEMENTERIAN PUPR RI

Tahun Sidang : 2021-2022 Masa Persidangan : III

Rapat Ke- : 14 (empat belas)

Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat Sifat Rapat : Terbuka

Hari, Tanggal : Rabu, 2 Februari 2022 Waktu : Pukul 10.10 s.d. 13.30

Tempat : Ruang Rapat Komisi V DPR RI, (Ruang KK V) Gedung Nusantara DPR RI dan Secara Virtual Zoom Cloud Meeting

Ketua Rapat : Ir. Ridwan Bae

Acara : 1. Evaluasi Pelaksanaan APBN TA. 2021 2. Membahas Program Kerja Tahun 2022 3. Lain-lain

Sekretaris Rapat : Kunarto, S.Sos., Kepala Subbagian Rapat Sekretariat Komisi V DPR RI

Hadir : A. Anggota DPR RI:

43 dari 54 orang Anggota dengan rincian:

1. FRAKSI PDI-PERJUANGAN (F-PDIP) 9 dari 11 orang Anggota

1. Lasarus, S.Sos., M.Si.

2. Bob Andika Mamana Sitepu, S.H.

3. Mochamad Herviano

4. Hj. Sadarestuwati, S.P., M.MA.

5. Sukur H. Nababan, S.T.

6. Ir. Sudjadi

7. Sarce Bandaso Tandiasik, S.H., M.H.

8. H. Irmadi Lubis 9. Ir. Effendi Sianipar

2. FRAKSI PARTAI GOLKAR (F-PG) 8 dari 8 orang Anggota

1. Ir. Ridwan Bae

2. Drs. Hamka B Kady, M.S.

3. Cen Sui Lan

4. DR. H. Ali Mufthi, S.AG., M.Si.

5. H. Tubagus Haerul Jaman, S.E.

6. Ilham Pangestu

7. Bambang Hermanto, S.E.

8. Muhammad Fauzi, S.E.

(2)

3. FRAKSI PARTAI GERINDRA (F-GERINDRA)

7 dari 7 orang Anggota

1. H. Andi Iwan Darmawan Aras, S.E., M.Si.

2. Sudewo, S.T., M.T.

3. Iis Rosyita Dewi, S.Hum., M.M.

4. Ir. Eddy Santana Putra, M.T.

5. Drs. H. Mulyadi, M.MA.

6. Hj. Novita Wijayanti, S.E., M.M.

7. Ir. Sumail Abdullah

4. FRAKSI PARTAI NASDEM (F-NASDEM) 6 dari 6 orang Anggota

1. Roberth Rouw

2. H. Syarif Abdullah Alkadrie, S.H., M.H.

3. Drs. H. Soehartono, M.Si.

4. Sri Wahyuni

5. Drs. H. Tamanuri, M.M.

6. Drs. Fadholi, M. Ikom.

5. FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA (F-PKB)

3 dari 6 orang Anggota 1. H. Ruslan M. Daud 2. Sofyan Ali, S.H.

3. H. Syafiuddin, S.Sos.

6. FRAKSI PARTAI DEMOKRAT (F-PD) 4 dari 5 orang Anggota

1. Willem Wandik, S.Sos.

2. drh. Jhonni Allen Marbun, M.M.

3. Lasmi Indaryani, S.E.

4. Ir. H. Ishak Mekki, M.M.

7. FRAKSI PARTAI KEADILAN

SEJAHTERA (F-PKS) 2 dari 5 orang Anggota

1. H. Suryadi Jaya Purnama, S.T.

2. Ir. H. Sigit Sosiantomo

8. FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL (F-PAN)

3 dari 5 orang Anggota 1. H.A. Bakri H. M., S.E.

2. Athari Ghauthi Ardi 3. H. Boyman Harun, S.H.

(3)

9. FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN (F-PPP)

1 dari 2 orang Anggota

1. Dr. H. Muh Aras, S.Pd., M.M.

B. UNDANGAN:

1. Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR RI (Ir.

Mohammad Zainal Fatah)

2. Inspektur Jenderal Kementerian PUPR RI (Ir.

T. Iskandar, M.T.)

3. Kepala Badan Pengembangan SDM Kementerian PUPR RI (Dr. Ir. H. Khalawi. AH, M. Sc., M.M.)

JALANNYA RAPAT:

KETUA RAPAT (Ir. RIDWAN BAE):

Bissmillahirrahmanirrahim.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang saya hormati Bapak Sekjen.

Yang saya hormati Bapak Irjen.

Yang saya hormati KEPALA BPSDM, Kementerian PUPR beserta jajarannya.

Serta hadirin yang kami hormati.

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita semua, sehingga pada hari ini kita dapat bertemu untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab kita dalam keadaan sehat walafiat, baik secara fisik maupun secara virtual dari tempat masing-masing.

Berdasarkan informasi di sekretariat daftar hadir Anggota Komisi V DPR RI, telah ditanda tangani sebanyak 28 orang, terdiri 10 orang hadir fisik dan 18 orang virtual, dengan jumlah 7 fraksi, sehingga telah memenuhi kuorum. Oleh karena itu, sebagaimana ketentuan yang diatur dalam Pasal 281 peraturan DPR RI tentang Tata Tertib, izinkanlah kami membuka rapat dengar pendapat pada hari ini, dan sesuai ketentuan Pasal 276 ayat (1) rapat dengar pendapat Komisi V DPR RI pada hari ini kami buka, dan dapat dinyatakan terbuka untuk umum.

(RAPAT DIBUKA PUKUL 10.10 WIB)

Kami ucapkan terima kasih kepada sekjen, irjen dan Kepala BPSDM Kementerian PUPR beserta jajarannya yang telah memenuhi undangan kami dalam rapat dengar pendapat pada hari ini. Sebagaimana kita ketahui, bahwa

(4)

pada tanggal 25 Januari 2022 yang lalu, Komisi V DPR RI telah melakukan Rapat Kerja dengan Menteri PUPR, dan sebagai tindak lanjut dari hari ini dilakukan Rapat Dengar Pendapat dengan Eselon I Kementerian PUPR.

Sesuai dengan surat undangan agenda rapat hari ini adalah, membahas evaluasi pelaksanaan APBN tahun 2021, dan membahas program kegiatan anggaran 2022 untuk masing-masing unit Eselon 1 Kementerian PUPR.

Untuk agenda pertama, terkait evaluasi pelaksanaan APBN tahun anggaran 2021, Komisi V DPR RI ingin mendapatkan penjelasan dari sekjen irjen, dan Kepala BPSDM Kementerian PUPR mengenai bagaimana hasil akhir pencapaian realisasi anggaran masing-masing unit Eselon 1, pada tahun 2021 sesuai saran dan masukan yang diberikan oleh Komisi V DPR RI pada rapat- rapat sebelumnya.

Adapun terkait dengan agenda kedua yaitu pembahasan program kerja tahun anggaran 2022, perlu kami sampaikan bahwa berdasarkan raker tanggal 6 September 2021 yang lalu, pagu anggaran sekjen sebesar 641,7 miliar, irjen sebesar 101,7 miliar dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian PUPR sebesar 400 miliar.

Dengan anggaran yang ada ini kami ingin mengetahui penggunaan dan pemanfaatan dari anggaran tersebut untuk mencapai program atau kegiatan prioritas nasional pada masing-masing unit Eselon I Kementerian PUPR.

Berdasarkan pengawasan dilakukan oleh Komisi V DPR RI terdapat sejumlah isu yang perlu mendapatkan perhatian antara lain:

1. Perlunya tata kelola internal yang lebih efektif dan efisien dalam meningkatkan dukungan manajemen dan administrasi di Kementerian PUPR.

2. Perlunya peningkatan pengawasan internal dalam rangka meminimalisir temuan dan permasalahan, pemanfaatan keuangan negara di berbagai kegiatan pembangunan infrastruktur.

3. Perlunya memperbanyak jumlah pelatihan, dan kerjasama, dengan perguruan tinggi dalam rangka meningkatkan kompetensi, dan profesionalisme SDM di sektor PUPR.

Demikianlah pengantar dari kami, selanjutnya kami berikan kesempatan padaa Sekjen, Irjen dan Kepala BPSDM Kementerian PUPR untuk menyampaikan penjelasan secara singkat paling lama 20 menit, sehingga kita bisa lebih fokus pada saat pendalaman. Mungkin kami persilakan dulu Pak Sekjen dulu silakan.

SEKJEN KEMENTERIAN PUPR RI (Ir. MOHAMMAD ZAINAL FATAH):

Terima kasih Bapak Pimpinan.

Pak Ketua dan para Wakil Ketua dan Anggota Komisi V DPR RI yang saya hormati dan kami banggakan.

Assalamu'alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh.

(5)

Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semua.

Salom Om swastiastu, namo budaya, salam kebajikan.

Alhamdulillah pada kesempatan yang baik pagi hari ini, kita dapat bersama-sama dan perkenankanlah kami yang hadir pada kesempatan pagi hari ini dari unsur pemerintah, menyampaikan salam hormat kami dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya, tentu dengan rasa bangga atas perkenan Pimpinan dan Anggota Komisi V DPR RI, untuk mengundang dan menerima kami untuk melaksanakan kewajiban konstitusi.

Oleh karena itu mohon izinkan kami mewakili dari sekjen menyampaikan beberapa hal yang terkait dengan topik rapat pada hari ini.

Ibu, Bapak yang kami hormati.

Bahwa berdasarkan Peraturan Menteri PUPR Nomor 13 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian di Sekjen ada 7 biro dan 3 pusat. Mulai dari Biro Perencanaan Anggaran dan Kerjasama Luar Negeri, Biro Kepegawaian Organisasi dan Tatalaksana, Biro Keuangan, Biro Umum, Biro Hukum, Biro Pengelolaan Barang Milik Negara, Biro Komunikasi Publik, Pusat Analisis Pelaksanaan Kebijakan, Pusat Data dan Teknologi Informasi, dan Pusat Fasilitasi Infrastruktur Daerah.

Tentu konfigurasi 7 dan 3 eselon 2 di Sekretariat Jenderal melakukan tugas dan fungsi sebagaimana diamanatkan melalui peraturan menteri, untuk memastikan bahwa tugas-tugas menteri yang telah diberikan oleh Bapak Presiden dapat kami laksanakan.

Ibu, Bapak yang saya hormati.

Bahwa dalam RPJMN 2020-2024 pemerintah sebagai dinamik goverment memiliki sasaran, pengarusutamaan, tata kelola pemerintahan yang baik, yakni terwujudnya ASN yang profesional dengan melaksanakan tata kelola instansi pemerintah yang efektif dan efisien. Akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan, dan pelayanan publik yang berkualitas.

Tentu Kementerian PUPR, sebagai bagian dari birokrasi yang menjalankan tata kelola pemerintahan, kami memiliki best line tahun 2021 yakni opini WTP, indeks SPBE baik yaitu 3,48, predikat kepatuhan zona hijau, dan nilai RB kategori BB 75,67, dan nilai Sakip kategori BB 73,54.

Pada tahun 2021 lagu awal Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR adalah 748,2 miliar, dan mengalami refocusing sebesar 133,3 miliar sehingga pagu akhir pada tahun anggaran 2021 menjadi 614,9.

Total refocusing Sekjen pada tahun 2021 sebesar 133 M, berasal dari penghematan belanja barang yang bersumber dari honorarium, perjalanan dinas, paket meeting, belanja jasa, belanja modal, belanja gaji, belanja operasional, belanja non operasional lainnya dan belanja tunjangan kinerja

(6)

yang tidak terserap dan sisa lelang. Beberapa kebijakan tentang tidak dibayarkannya tunjangan kinerja pada tahun lalu, juga menyumbang kepada tidak atau di-refocusing-nya sebagian anggaran Sekjen, dan ini berlaku juga untuk unit-unit organisasi yang lain.

Realisasi akhir anggaran pada tahun 2021 sebesar 593,8 miliar atau mencapai 96,6%, alhamdulillah ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

Di mana pada tahun 2020 kami melakukannya dan mencapai 89,4%, tentu pencapainya ini tidak lepas dari dorongan, dukungan dari para Pimpinan dan Anggota Komisi V DPR RI yang terhormat. Pada anggaran tahun 2021 telah dimanfaatkan secara efektif dengan output kegiatan antara lain sebagai berikut:

Kementerian PUPR telah mendapatkan 26 penghargaan, yaitu di bidang program 4 penghargaan, di bidang keuangan 2 penghargaan, di bidang pengelolaan BMN 1 penghargaan, di bidang hukum 1 penghargaan, bidang pengelolaan gedung perkantoran 2 penghargaan, bidang komunikasi publik 8 penghargaan, bidang pelayanan publik 2 penghargaan, dan kepegawaian 6 penghargaan.

Tentu penghargaan-penghargaan ini lebih memacu kami untuk menyajikan yang lebih baik lagi ke depan, dan tentu juga kami berharap dukungan dan fasilitasi yang dilakukan melalui rapat-rapat seperti ini, maupun pertemuan-pertemuan, ataupun komunikasi informal saya, kami yakini akan memacu kami bisa menghasilkan kinerja yang lebih baik ke depan.

Ibu, Bapak yang kami hormati.

Pengelolaan perencanaan, antara lain 689 satuan kerja, ini berupa dokumen anggaran dan pemantauan, kami juga melaksanakan pemenuhan dan me-monitoring rencana aksi nasional, maupun program tematik lainnya yang merupakan kewajiban Kementerian PUPR, yang dikoordinatori oleh para Kementerian Koordinator, KSP dan unit-unit kerja lainnya di kementerian, di luar kementerian termasuk KPK. Kami juga memiliki 42 register pinjaman, dan 4 register hibah luar negeri, serta 915 entitas dokumen sakip dan reformasi birokrasi, ini dikelola oleh Biro PAKLN.

Pengelolaan dan pengadministrasian pegawai organisasi dan tatalaksana, antara lain di 2021 kami menerima 1.056 CPNS formasi tahun 2021.

5.392 dokumen keputusan dan peraturan menteri yang terkait dengan kepegawaian, 7.022 pembinaan pegawai, 3.133 penghargaan pegawai, dan 1.685 pencantuman gelar dan ujian dinas.

Dalam hal pengelolaan keuangan kami telah melaksanakan dan menghasilkan output laporan keuangan kementerian, laporan fasilitasi dan koordinasi penyelenggaraan SPIP dan PIPK, laporan fasilitasi pemeriksaan dan tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK RI, BPKP dan Ijen. Kami juga telah menghasilkan 11 laporan pendampingan pencatatan aset konsesi jasa dari

(7)

PHLN, 16 laporan fasilitasi ex-officio dan likuidasi Satker, 588 rekomendasi percepatan penyelesaian rekomendasi LHP BPK RI, 689 Satker Pembinaan pelaksanaan anggaran, penata laksanaan perbendaharaan dan pelaporan keuangan, dan kami juga melaksanakan pembinaan jabatan fungsional pengelola keuangan APBN, serta penyusunan 6 produk hukum NSPM bidang keuangan dan perbendaharaan.

Dalam hal pengelolaan umum, kami telah melakukan pembinaan untuk tata naskah dinas elektronik khususnya, pembinaan kearsipan, penghapusan BMN, administrasi korespondensi tercatat 12.053 korespondensi, 6.159 layanan kesehatan, ini adalah pelayanan yang dilakukan di poliklinik kementerian, fasilitasi atas 13 acara kementerian, renovasi dan rehabilitasi gedung, kantor pusat, dan rumah jabatan, pemeliharaan utilitas termasuk 35.084 meter persegi, taman dan halaman serta sarana prasarana gedung kantor, dan penanganan pengaduan ketidakamanan di lingkungan Kementerian PUPR, antara lain berupa demo dan yang lain-lain ini terjadi sebanyak 48 kejadian selama 2021, dan pengaturan acara kegiatan pimpinan.

Dalam hal pembentukan evaluasi peraturan perundang-undangan, kami juga telah melakukan kegiatan-kegiatan penyusunan peraturan Menteri PUPR, ini 61, dan peraturan lainnya. Kemudian, penyusunan peraturan-peraturan dan sosialisasi perundang-undangan, kemudian 10 dokumen kesepakatan bersama dan perjanjian kerjasama, 103 layanan advokasi hukum bidang PUPR, ini banyak persidangan yang harus kami lakukan di pengadilan, terkait dengan gugatan-gugatan apakah terhadap aset maupun terhadap kegiatan- kegiatan lainnya.

Dan, ditambah juga adalah laporan kepatuhan internal, ya internal Sekretaris Jenderal dan pembinaan jabatan fungsional. Tentu dalam hal pengaturan dan peraturan perundang-undangan kami sangat berterimakasih, menghaturkan penghormatan dan penghargaan setinggi-tingginya atas fasilitasi yang telah diberikan yang kita kerja melaksanakan tugas penyelesaian undang-undang jalan yang baru saja di selesaikan.

Dalam hal pengelolaan barang milik negara, Ibu Bapak yang kami hormati, bahwa aset PUPR merupakan aset yang paling dominan, di dalam kumulatif aset negara yang dikelola oleh Kementerian Keuangan. Dalam hal ini, kami telah melaksanakan di tahun 2021, fasilitasi pemanfaatan BMN berupa sewa KSPI, fasilitasi penyertaan modal pemerintah, dan kegiatan-kegiatan sewa yang pendapatannya menjadi pendapatan negara bukan pajak dan langsung masuk ke kementerian keuangan.

Untuk itu, beberapa juga kami lakukan fasilitasi sertifikasi tanah pada tahun lalu, kami telah menyelesaikan 25.435 bidang, yang telah disertifikatkan.

Kami juga melakukan fasilitasi hibah BMN yang sudah dibangun oleh Kementerian PUPR, untuk diserahkan kepada pemerintah daerah atau kepada yayasan ini mencapai 2.760 Nuk, senilai 256,9 triliun, tentu ini adalah akumulasi dari tahun-tahun sebelumnya yang kita lakukan percepatan di 2021.

(8)

Fasilitasi pengalihan BMN BPWS di sini ada 3.686 Nuk BMN eks BPWS, pengembangan sistem informasi BMN, aplikasi rusun pegawai, dan 3 fitur penggunaan hibah dan penghapusan, serta pengelolaan 3 wisma, 9 unit pengolah campuran aspal dan unit pracetak eks-Dirjen Bina Marga.

Dalam hal penyelenggaraan dan pembinaan Informasi Publik kami telah melakukan banyak hal mulai dari press release, berita PUPR di dalam website, media event, kemudian konten media sosial yang telah mencapai 2 juta lebih, ada aplikasi Twitter, Facebook dan Instagram serta YouTube dan tik tok. Ini juga diikuti dengan banyaknya permohonan informasi yang terlayani, permintaan informasinya mencapai 1.342 dan 98,5% diantaranya telah diselesaikan.

Sedangkan pengaduan dari masyarakat mencapai 545 dan 98,1% telah diselesaikan, dan tugas yang diselesaikan di sini adalah bahan-bahan informasi pimpinan, yang telah disiapkan mencapai 757 bahan.

Dalam hal pengkajian pemantauan pelaksanaan kebijakan antara lain telah dihasilkan laporan-laporan ratas, laporan rapat kabinet, laporan tindak lanjut hasil kunker yang telah dilaksanakan oleh Bapak Ibu, dan kunjungan kerja menteri lainnya, untuk menjadi perhatian para Unor untuk tindaklanjutnya.

Laporan terkait tindak lanjut hasil rapim, laporan pemantauan tematik, dan 112 risalah rapat menteri dan 8 policy brief. Dalam hal pengelolaan data dan teknologi informasi bidang PUPR pada tahun 2021 sebagaimana telah kami laporkan sebelumnya, kami telah menjalankan transformasi digital, oleh karena itu maka pada akun works colaboration telah mencapai 24.400 akun.

Dua super F 28 aplikasi diclouds dan 236 tanda tangan elektronik dan kami telah mencapai indeks SPBE dengan nilai 3,48 dengan angka maksimal 5 ini adalah peringkat keempat setelah Kemenkominfo. Satu geo portal telah dilaksanakan dan satu sistem informasi tanggap bencana serta buku statistik PUPR dan website PUPR telah dikelola dengan baik. Untuk ini nanti ke depan tugasnya akan ada tambahan beberapa akan kami laporkan pada bagian berikutnya.

Sedangkan untuk penyelenggaraan fasilitas infrastruktur daerah, kami telah melaksanakan 541 dokumen rencana kegiatan kabupaten/kota. Ada 1.002 dokumen verifikasi data irigasi dan jalan kabupaten/kota, ada 1.944 dokumen usulan rencana kegiatan yang merupakan hasil sinkronisasi dan harmonisasi data, dan ada 1.913 dokumen pemerintah daerah dalam hal perumusan indeks teknis.

Ibu, Bapak, Pimpinan dan para Anggota Komisi V DPR RI yang kami hormati.

Mohon izin untuk melanjutkan ke program kerja tahun 2022, pada tahun ini alokasi di sekjen mencapai 591, miliar dengan postur anggaran sebagai berikut:

(9)

1. Alokasi anggaran per jenis belanja terdiri dari belanja rutin sebesar 303,1 M atau mencapai 51,2%.

2. Belanja non rutin sebesar 288,6 miliar atau 48,8%.

3. Belanja rutin terdiri dari belanja pegawai sebanyak 110,5 miliar atau 18,6%.

4. Belanja barang operasional 192,6 miliar.

5. Sedangkan belanja non rutin terdiri dari belanja modal 27,4 miliar atau 4,6%. dan

6. Belanja non operasional 261,3 miliar

Alokasi anggaran tersebut tersebar di 10 unit kerja di lingkungan Sekjen, mulai dari Biro Perencanaan Anggaran dan kerjasama luar negeri, hingga 3 Pusat Fasilitasi Infrastruktur Daerah.

Dalam rangka mitigasi dampak berlanjutnya dan memburuknya kondisi pandemi covid 19 mohon izin melaporkan, di kami sudah mulai ada peningkatan kasus, bahkan dua hari lalu peningkatannya lebih dari 40 kasus positif. Oleh karena itu kami di kantor sudah melakukan parsial lockdown, pak Ketua dan Pimpinan serta anggota yang kami hormati.

Oleh karena itu kami mohon pada masa pandemi ini juga ternyata Kementerian Keuangan memerintahkan kami agar dari alokasi sebesar 591 dilakukan automatic adjustment atau diblokir ini istilahnya baru sebesar 38,5 miliar atau 6,5% diantaranya, dengan demikian pagu yang dapat dimanfaatkan ke depan sebesar 553,2 miliar.

Pagu tersebut akan kami gunakan untuk kegiatan-kegiatan pada tahun 2022 yang terkait dengan pembinaan, dan pengendalian pelaksanaan program dan anggaran dan fasilitasi kerjasama luar negeri, reformasi birokrasi, transformasi organisasi, pengembangan dan pembinaan SDM, serta peningkatan kinerja.

KETUA RAPAT:

Pak Sekjen sudah hampir 20 menit kalau bisa dipersingkat sedikit ya karena ini kan hanya untuk pengawasan saja kita ini Pak.

Silakan Pak Sekjen.

SEKJEN KEMENTERIAN PUPR RI (Ir. MOHAMMAD ZAINAL FATAH):

Terima kasih.

Berikutnya, kegiatan utama kesekjenan Kementerian PUPR pada tahun 2022, secara umum sama dengan yang telah kami laksanakan di 2021. Namun demikian, ada penekanan-penekanan terutama mengantisipasi akan ditindaklanjutinya Undang-Undang tentang IKN. Kami melaksanakan pemantauan dengan menggunakan teknologi informasi, sekaligus juga mempersiapkan bagaimana operasionalisasi dari rencana PUPR dalam rangka menerima penugasan untuk IKN, terutama juga pengelolaan SDM.

(10)

Oleh karena itu angka yang tadi sudah disampaikan yang karena ada perubahan-perubahan dari automatic adjustment itu dibagi sesuai dengan rencana-rencana yang disiapkan tentu dengan memperhatikan tambahan- tambahan tugas tersebut.

Mungkin itu yang kami laporkan Bapak Pimpinan, dan para Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia yang saya hormati, atas perkenan dan perhatiannya kami sampaikan terima kasih.

Assalamu'alaikum warahmatulahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Terima kasih Pak Sekjen.

F-PDIP (LASARUS, S.Sos., M.Si.) - KETUA KOMISI V DPR RI:

Baik Pak Sekjen, menyikapi kondisi terakhir pak, tapi nanti kami juga akan rapat dulu di komisi, ini ketua kepala sekretariat kami juga positif pak sekarang, jadi kami mungkin tadi saya sudah bincang-bincang dengan pimpinan, kemungkinan mulai besok kita full ini Pak, full virtual. Saya juga harus menjaga kondisi di sini karena dari PU pun sudah banyak sudah berumur, Komisi V ini kemarin 4 gugur Pak, terbanyak di seluruh komisi yang ada di DPR.

Jadi kami pimpinan punya tanggung jawab moral ya, untuk mengurangi bertatap muka karena sudah ada ibu, kita belum tahu juga ini mau tracking Ibu Kepala Sekretariat ini karena ketemunya beliau ini di mana? Nah minggu lalu kan full rapat di sini.

Jadi nanti mungkin kita akan putuskan bersama Pak nanti setelah kita rapat inilah kami mungkin akan duduk bareng setelah nanti mungkin anggota lebih banyak datang ya, kita akan adakan full virtual.

Saya rasa begitu Pak untuk memberitahu saja mungkin, karena bisa dari bapak juga kan sudah banyak yang positif,di PU tadi sudah bapak sampaikan dan 150 orang.

SEKJEN KEMENTERIAN PUPR RI (Ir. MOHAMMAD ZAINAL FATAH):

Betul pak sehari 42 orang tambahannya.

F-PDIP (LASARUS, S.Sos., M.Si.) - KETUA KOMISI V DPR RI:

Jadi per hari ini berapa pak?

SEKJEN KEMENTERIAN PUPR RI (Ir. MOHAMMAD ZAINAL FATAH):

Hari ini tambah lagi 36 hampir 200 yang positif.

(11)

F-PDI (LASARUS, S.Sos., M.Si.) - KETUA KOMISI V DPR RI:

Hampir 200 positif, jadi saya rasa situasinya sudah harus kita sikapi Pak, dan jangan nunggu parah baru kita mengambil langkah, percuma terlambat sudah kita.

SEKJEN KEMENTERIAN PUPR RI (Ir. MOHAMMAD ZAINAL FATAH):

Siap bapak.

F-PDIP (LASARUS, S.Sos., M.Si.) - KETUA KOMISI V DPR RI:

Jadi tapi nanti akan kami putuskan pak ya, kita mudah-mudahan nanti kalau bisa sepakat ya bisa full online, kalau pun nanti harus hadir mungkin yang mimpin rapat saja pak duduk sendiri di sini ya, saya rasa gitu Pak terima kasih Pak Ridwan.

KETUA RAPAT:

Pak ketua mungkin barangkali dari anggota yang terhormat untuk mengambil tempat menjaga jarak mungkin. Sebaiknya menjaga jarak, harusnya Pak Bambang, kemudian Bu, Bu Cen Sui Lan tetap, maksud saya tetap di situ, ya yang pindah mustinya Pak Bakri, Pak Bakri Pak Dewo harus cabut pak. Nasibnya harus pindah kursinya, ya pak ya.

Baik Pak Irjen silakan Pak Irjen, kalau bisa dipersingkat Pak Irjen ya.

INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN PUPR RI (Ir. T. ISKANDAR, M.T.):

Baik Pimpinan terima kasih.

Ketua, Wakil Ketua, Bapak, Ibu Anggota Komisi V yang terhormat, dan kami hormati.

Sesuai dengan agenda rapat dengar pendapat hari ini, kami inspektorat jenderal ingin menyampaikan beberapa hal mengenai kegiatan evaluasi Tahun Anggaran 2021. Untuk tahun anggaran 2021 Inspektorat Jenderal juga mengalami refocusing sebanyak 3 kali, di mana pagu anggaran di 2021 sebesar 82,7 miliar yaitu realisasi 87,9% untuk keuangan, dan fisik 98,07% ini juga lebih apa realisasi lebih besar dibandingkan dengan tahun yang lalu.

Sedangkan realisasi pengawasan di 2021 dari rencana jenis pengawasan untuk audit sebanyak 270, kita dapat menghasilkan output sebanyak 400 laporan audit, untuk review 209 laporan dan output adalah 627.

Untuk evaluasi ada 90 dari rencana, dan realisasi adalah 31, pemantauan 61 dan output 48, pengawasan lainnya adalah 62 dan output 107. Dari total rencana 692 hasil pengawasan realisasi mencapai output 1.213 buah laporan.

Bapak Ibu Pimpinan, Anggota Komisi V yang kami hormati.

(12)

Selanjutnya, kami ingin menyampaikan beberapa informasi terhadap pelaksanaan kegiatan 2021, terdapat 604 temuan hasil audit di mana satu temuan dapat menghasilkan beberapa rekomendasi, jadi ada satu temuan ini bisa menghasilkan lebih daripada 1 rekomendasi. Selanjutnya jumlah laporan sebanyak 400 laporan hasil audit di mana satu laporan hasil audit dapat memiliki lebih dari pada satu temuan.

Yang ketiga, kategori temuan yang paling banyak terjadi adalah pelanggaran terhadap perundang-undangan. Yang keempat, jenis-jenis penugasan audit yang paling banyak adalah audit yang penanganan pengaduan, verifikasi tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan BPK, dan temuan yang mendominasi adalah pelanggaran peraturan perundang-undangan.

Di dalam kondisi yang ada rekomendasi terbanyak adalah perbaikan tata kelola, di mana yang berhubungan dengan kondisi finansial ada 8%, hukuman disiplin 10%, dan perbaikan tata kelola 82%. Sedangkan rekomendasi untuk hukuman disiplin ini adalah terdiri dari hukuman ringan, sedang, dan berat di mana untuk kondisi yang ringan ini adalah 95%, sedang sekitar 4% dan yang berat ada 1%.

Disamping itu juga Inspektorat Jenderal menangani pengadaan penanganan terhadap pengaduan-pengaduan, baik sumber pengaduan ini terdiri dari masyarakat, aparat penegak hukum kementerian/Lembaga, dinas dan instansi lainnya. Dari 1 laporan masyarakat dapat memuat beberapa materi pengaduan, permasalahan didominasi dari tahap tender dan pelaksanaan.

Jadi, dari kondisi hasil dari pada audit yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal lebih kurang hanya 10% pengaduan yang dapat terbukti, dan untuk kita tindaklanjuti sebagaimana mestinya. Disamping, itu dari kondisi sumber pengaduan ada jumlah pengaduan penyimpangan terhadap pengadaan barang dan jasa, terhadap pelaksanaan, ketidaktahuan terhadap peraturan, dan kondisi pengaduan dan lain-lain, penyimpangan pengadaan yang terhadap manfaat.

Selanjutnya di dalam hal ini inspektorat jenderal juga melakukan review, jadi total review sebanyak 627 jenis penugasan, dengan mayoritas review terhadap usulan kontrak tahun jamak, dan usulan dana penanganan bencana dan usulan revisi anggaran.

Jadi seperti kita ketahui ada beberapa unit organisasi pelaksanaan yang terjadi refocusing dan dilakukan penyesuaian dari singleyears menjadi multiyears di dalam hal ini kami sebagai pengawas intern untuk melakukan review terhadap usulan kontrak tahun jamak yang dilakukan oleh masing- masing unit organisasi yang melaksanakan tugas pelaksanaan pembangunan infrastruktur.

Selanjutnya untuk kegiatan evaluasi, total laporan evaluasi sebanyak 31 jumlah laporan, yaitu evaluasi mengenai Sakip, SPB, evaluasi PEN, dan

(13)

evaluasi terhadap telaah teman sejawat. Tindak lanjut rekomendasi BPKP tahun 2021 inspektorat jenderal tengah melakukan verifikasi terhadap rekomendasi BPKP terhadap 110 permasalahan, yaitu mempercepat tahap pada saat pra konstruksi dengan pemenuhan readiness criteria, yang kedua memperhatikan pemenuhan TKDN dalam pelaksanaan konstruksi, yang ketiga menindaklanjuti rekomendasi hasil review BPKP terhadap tata kelola PSN yang dilaporkan kepada inspektorat jenderal secara periode.

Selanjutnya, inspektorat jenderal telah melakukan beberapa hal yaitu penyusunan ikhtisar hasil pengawasan BPKP kepada Bapak Menteri, yang kedua, penyampaian laporan hasil pengawasan kepada pimpinan unit organisasi UPT, untuk melakukan percepatan tindak lanjut. Jadi, dari kondisi yang ada, ada beberapa hal kriteria terhadap, apa rekomendasi BPKB yang sudah dilakukan oleh Inspektorat Jenderal. Di dalam hal tindak lanjut pemantauan hasil pemeriksaan BPK, di tahun 2021 ada 81 laporan hasil pemeriksaan, dengan 682 rekomendasi dengan nilai 679,93 miliar atau 183.666,41 US Dolar.

Dengan kondisi yang ada, kondisi yang dapat kita tindaklanjuti saat ini adalah ada 486 rekomendasi yang sudah dilakukan dengan kategori memadai, dengan nilai 561,41 miliar atau tambah dan juga 183.666,41 US Dollar.

Sedangkan 196 rekomendasi senilai 118,5 miliar, ini belum memadai dalam proses tindak lanjut yang dilakukan oleh para Unor terhadap kondisi laporan hasil pemeriksaan BPK yang sedang kita tindaklanjuti.

Selanjutnya, untuk pengawasan lain ada beberapa hal yang kegiatan, yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal yaitu meliputi pengendalian gratifikasi, zona integritas menuju wilayah bebas korupsi, whistle Brower system, survei penilaian integritas, suber pungli, manajemen risiko, dan sistem pengendalian intern pemerintah.

Di dalam kondisi pengawasan intern yang di dalam hal ini Inspektorat Jenderal juga sudah mewujudkan beberapa predikat zona integritas wilayah bebas korupsi terhadap 2 unit kerja di 2021. Jadi, sekarang di Inspektorat Jenderal sudah ada 3 unit kerja yang sudah masuk ke dalam zona integritas wilayah bebas korupsi, untuk tahun 2021 mendapatkan predikat untuk BPJN Jawa Tengah, DIY, dan balai bahan Jalan dan struktur bangunan gedung.

Jadi ini dari kondisi usulan yang dilakukan oleh Bapak Sekjen Kemenpan sebanyak 28 unit kerja. Di dalam kondisi tersebut juga, di dalam hal pengawasan lainnya terhadap indeks integritas Kementerian PUPR, dari kondisi yang ada indek yang didapatkan Kementerian PUPR dari survei KPK untuk 2021 nilai indeks yang didapatkan adalah 82,64%, ini lebih tinggi dibandingkan pada tahun 2019 sebesar 74,38%, dan ini adalah nilai rata-rata indeks nasional dengan jumlah 72,43.

Selanjutnya Inspektorat Jenderal juga melakukan pendampingan pengawasan terhadap beberapa kegiatan proyek strategis nasional bersama beberapa pihak, aparat penegak hukum baik yang berhubungan dengan

(14)

Kejaksaan maupun dengan kepolisian. Selanjutnya, izin Bapak Pimpinan Bapak Ibu Anggota Komisi V, kami ingin menyampaikan program kerja di 2022.

Untuk Tahun Anggaran 2022 inspektorat jenderal apa melakukan kegiatan dengan pagu anggaran 101,7 miliar yang meliputi belanja pegawai dan barang adalah 99,7 miliar dan belanja modal adalah 1,98 miliar.

Sedangkan untuk belanja barangnya sendiri adalah lebih kurang 57,9 miliar dan belanja barang pegawai adalah 41

Selanjutnya untuk kondisi uraian kegiatan di 2022, ada 12 program anggaran yang harus dilakukan oleh Inspektorat Jenderal dengan pagu 101,7 miliar tadi, yang meliputi audit, review, evaluasi, pemantauan pengawasan lainnya, pengawasan wajib di tingkat Kementerian, Pembangunan Budaya Integritas, Penelitian Pengembangan Pengawasan Intern, dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, pengadaan sarana internal, dukungan pengawasan, ini baik perencanaan monitoring, evaluasi dan administrasi, yang terakhir adalah terhadap kebutuhan gaji tunjangan operasional lainnya.

Selanjutnya objek pengawasan di 2022, di dalam hal ini seperti yang disampaikan pada saat rapat kerja Bapak Menteri beberapa waktu yang lalu dengan bapak, ibu Anggota Komisi V, bahwa Pagu anggaran di kementerian PUPR untuk 2022 adalah sebanyak 100,6 triliun. Itu terdiri dari 20.529 paket kegiatan dengan kontraktual lebih kurang sekitar 4.852, dan kegiatan swakelola di atas 15.000. Dengan kondisi hal ini Inspektorat mempunyai sumber daya 173 auditor, dan akan melakukan pengawasan di 10 unit organisasi, dengan 689 satuan kerja yang meliputi 197 unit pelaksana teknis maupun balai.

Dari kondisi yang ada Inspektorat Jenderal akan menerapkan pengawasan berbasis risiko, hal ini juga dilakukan sesuai dengan surat edaran Menteri PUPR Nomor 24 tahun 2020 tentang Pedoman Pengawasan Intern Berbasis Risiko.

Di dalam hal ini fokus pengawasan adalah pengawalan penyelenggaraan infrastruktur, pengawalan penatausahaan barang milik negara dan peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan yang baik. Dengan mengambil tema pengawasan adalah pengawasan kegiatan kreatif dan strategis Kementerian PUPR tahun 2022, pengawasan atas dukungan manajemen penyelenggara infrastruktur PUPR tahun 2022, pengawasan perencanaan dan penatausahaan BMN, dan penyelenggaraan SPB dan penerapan manajemen risiko, peningkatan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan kinerja dan keuangan, peningkatan kepatuhan internal aparatur, dan peningkatan kualitas pengendalian dan pengawasan.

Di dalam hal ini juga Inspektorat jJenderal melakukan beberapa pengawasan, yang meliputi kegiatan kolektif dan strategis, termasuk mandatory yang istilahnya kegiatan wajib yang harus dilakukan oleh inspektorat jenderal juga ini sama dengan kegiatan yang dilakukan pada tahun sebelumnya.

(15)

Di dalam hal ini ada kegiatan-kegiatan juga yang akan dilakukan, yang kemungkinan ini adalah kegiatan yang memang belum ter atau tidak terprogramkan, seperti audit dengan tujuan tertentu, yaitu merupakan penanganan pengaduan-pengaduan, yang kedua adalah berdasarkan permintaan, yang ketiga adalah audit khusus investigasi, dan yang keempat adalah verifikasi tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK RI.

Selanjutnya untuk kondisi yang tidak terprogramkan untuk laporan review, itu meliputi usulan revisi anggaran, usulan penggunaan dana penanganan mendesak dan tanggap darurat, revisi terhadap RK BMN, usulan perpanjangan persetujuan kontrak tahun jamak, dan penelitian usulan kontrak tahun jamak. Di dalam hal ini juga kegiatan tidak terprogramkan untuk pemantauan dan pengawasan lainnya, meliputi tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan BPK, irjen dan pengawasan lainnya.

Mungkin Bapak Pimpinan, Bapak, Ibu Anggota yang kami hormati, mungkin itu yang bisa kami sampaikan, kiranya dalam rapat dengar pendapat ini mungkin kami dapat diberikan arahan dan masukan lebih lanjut di dalam hal pelaksanaan dan evaluasi 2021, dan terhadap rencana program kerja di 2022.

Demikian wabillahitaufik wal hidayah.

Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Wa'alaikumussalam warahmatulahi wabarakatuh.

Makasih Pak Irjen, silakan Pak Ketua.

F-PDIP (LASARUS, S.Sos., M.Si) - KETUA KOMISI V DPR RI:

Interupsi sebentar Pak Irjen, mohon terkait TKDN Pak, mungkin kami bisa dikasih laporan secara lengkap nanti tertulis. Ya Pak ya, terkait TKDN.

INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN PUPR RI (Ir. T. ISKANDAR, M.T.):

RKDN, baik Pak.

F-PDIP (LASARUS, S.Sos., M.Si) - KETUA KOMISI V DPR RI:

Kami masih banyak menemukan Pak, ini tidak konsisten mesti dilaksanakan oleh, termasuk kementerian PU. Jadi kalau terkait dengan TKDN ini harus sudah komitmen yang tinggi kita pak, karena ini multiplayer effect dari kebijakan ini itu besar sekali terhadap pertumbuhan industri dalam negeri, lapangan kerja, dan seterusnya, dan seterusnya.

Presiden beberapa waktu yang lalu memecat pejabat Pertamina soal ini pak, mungkin ini juga momentum yang harus kita ambil gitu. Saya tahu betul

(16)

Pak di PU itu masih, masih belum, masih belum, masih belum, masih jauhlah kalau saya lihat itu. Saya banyak, banyak, banyak mendapat laporan soal ini, inikan harus ada, harus ada standar apa namanya? Harus ada SOP-nya kita pak, terkait TKDN ini baru bisa kita, kita, kita betul itu bisa kita laksanakan, dan jadi aturan yang mengikat gitu loh, betul-betul mengikat gitu. Ini kalua, kalau tidak dibuat demikian saya rasa juga di level pelaksana itu, ya Pak Sekjen tahulah, Pak Sekjen kan mantan dari Bappenas saya pikir Bapak paling tahulah soal beginian.

Ya di level pelaksana itu jadi masalah Pak, contoh saya banyak laporan seperti pompa misalnya ya, sudah jelas-jelas Pak 100% import bisa mengalahkan yang orang yang sudah punya sertifikat TKDN-nya sekian persen. Jadi saya rasa yang begini-begini harus kita perbaiki, sehingga tidak hanya menjadi jargon di laporan rapat dan seterusnya Pak. Jadi, saya minta ini nanti untuk next ke depan terutama di APBN 2022 ini pak, ini harus bisa terlaporkan kepada kami pak. Saya juga kalau masih menemukan nanti hal-hal seperti ini, terkait TKDN ini akan saya buka di rapat ini Pak Irjen.

Terima kasih Pak Ridwan silakan.

KETUA RAPAT:

Silakan Pak Kepala BPSDM juga singkat-singkat Pak ya.

KEPALA BPSDM KEMENTERIAN PUPR RI (Dr. Ir. H. KHALAWI. AH, M.Sc.

M.M.):

Terima kasih Pimpinan.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat pagi, salam sejahtera untuk kita semuanya.

Yang saya hormati pak Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Komisi V yang hadir, serta dalam zoom mungkin

Yang saya hormati Pak Sekjen, Pak Irjen beserta jajarannya, dan Hadirin yang saya muliakan.

Izinkan saya menyampaikan paparan sedikit saja, yang lanjut saja, nih mungkin yang terkait dengan tugas BPSDM melaksanakan pengembangan sumber daya manusia bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat. Karena dibalik kesuksesan pembangunan infrastruktur selain Pimpinan yang luar biasa kuat, juga di dalamnya ada SDM yang handal, SDM PUPR yang handal. Lanjut output kegiatan utama BPSDM ada tiga, yang pertama adalah pengembangan talenta, ini kita yang melakukan assessment, pemetaan karir, kinerja, kemudian dengan pelatihan dan pendidikan.

Progress 2021, kami mencapai 94,27% namun fisiknya bisa mencapai 100%, lanjut capaian output kegiatan 2021 untuk pengembangan talenta kita bisa mencapai 147% jadi melebihi target dari 5.000 sampai menjadi 7.352,

(17)

begitu juga di pemetaan karir targetnya 50 bisa realisasinya 669 orang, atau 1.338% ini karena banyak online-nya.

Kemudian pemantauan kinerja juga ini agak turun dari 22.000 orang realisasi 21.326 atas 96,94%. Untuk pelatihan naik juga 113%, dan pendidikan ini Politeknik dan ini di dari target 712 hanya 652 orang, persentase 97,19%

dengan IPK rata-rata untuk Politeknik 3,48, dan magister sub spesialis bekerja sama dengan perguruan tinggi rata-rata 3,72.

Kemudian capaian per-bidang hanya untuk manajemen umum pendidikan PIM ya, PIM II, Latsar yang tidak memenuhi target 96%. Ini memang pesertanya terkadang harus memilih antara untuk mengejar progres di lapangan, atau pendidikan sehingga belum bisa optimal. Namun, nilai hasil evaluasi kelulusan dan tingkat pemahaman peserta pasca pelatihan meningkat dari target 75 bisa mencapai 85,85. Lanjut ini profil peserta pelatihan dari Aceh sampai Papua, dan ASN PUPR Pusat serta daerah, 13% adalah peserta dari ASN daerah.

Lanjut, untuk pendidikan vokasi di Politeknik PU ini ada jenjang Diploma 3, jadi Politeknik PU didesain untuk mencetak tenaga kerja produksi terampil dengan 60% praktek dan 40% teori. Program studinya adalah 3 teknologi konstribusi bangunan air, dan teknologi konstruksi jalan dan jembatan, serta teknologi konstruksi bangunan gedung. Muatan sertifikasi ada sertifikasi juru ukur 1 (satu) kasih ukur, 1 (satu) kasih juru gambar dan 1 (satu) kasih keselamatan kerja produksi. Kita tahu bahwa juru ukur sudah sangat-sangat langka sekarang. jumlah mahasiswa 423 orang, dengan nilai IPK rata-rata 3,48 ya cukup tinggi.

Lanjut, untuk program magister sub spesialis kerjasama dan perguruan tinggi yang untuk 2021, eh 2020, dengan empat perguruan tinggi ya, ini juga dari angkatan 2020 sebanyak 109 orang dan angkatan 2021 sebanyak 155 orang, rata-rata IPK semester 2 sebesar 3,72.

Lanjut, ini kami 2021 mendapat dua penghargaan, yang pertama adalah penghargaan atas kontribusi nyata dalam pembangunan sistem manajemen kinerja PNS oleh Kementerian PAN RB, dan anugerah meritocracy dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) dengan kategori kementerian/lembaga sangat baik, urutan kedua di bawah dari Kementerian Keuangan.

Lanjut, masuk ke 2022 anggaran kami dari usulan pagu hanya diputuskan sebesar 350 miliar ini ada auto adjusmentnya saja 20 miliar turun dari tahun 2021 sebanyak 407 miliar ada turun 57 miliar. Lanjut, ini postur anggaran kita dari 2021 sebesar 407,46 miliar dan tahun 2022 sebesar 350 miliar Lanjut, pagu per program untuk dukungan manajemen 289,97 miliar sedangkan untuk program pendidikan dan pelatihan vokasi di Politeknik 63,03 miliar.

Lanjut, ini target output di tahun 2022 karena anggarannya turun dan kita targetnya juga turun, untuk pengembangan talenta, assessment 4.500

(18)

orang, pemetaan karir ada 249 orang, dan pemantauan kinerja 21.575. Untuk pelatihan targetnya 5.220 orang, dan untuk Politeknik PU untuk pendidikan targetnya naik 582 orang, kerja sama megister sub spesialis 369 orang, naik.

Lanjut, ini sesuai dengan arahan dan catatan dari Pimpinan Komisi V yang di sampaikan tadi, kami untuk tahun 2022 ini ada tambahan kerja sama dengan lima perguruan tinggi.

Jadi nanti counterpart, non teknik, tapi non teknik yang yaitu Unan, Binus, UI, Unbro dan Unhas, sebelumnya adalah UGM, ITB, ITS dan Undip.

Kemudian, ada perguruan tinggi counterpart program S1 dan D4 teknik dan nonteknik ada di Uncend di cendrawasih dan STAN, PKN STAN. Lanjut, ini target pelatihan turun dari tahun yang lalu, lanjut ini untuk daftar pelatihan.

Saya kira itu yang bisa saya sampaikan Pak Pimpinan, mohon arahan dan petunjuknya terima kasih.

Assalamu'alaikum warahmatulahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Wa'alaikumussalam warahmatulahi wabarakatuh.

Terima kasih Pak Kepala BPSDM.

Demikianlah penyampaian dari atau penjelasan dari Sekjen, Irjen, dan Kepala BPSDM, selanjutnya sebagaimana anggota yang terdapat di catatan kita, ada yang pendalaman kita dari yang hadir fisik maupun virtual.

Jadi yang hadir fisik Pak Wiliam, silakan Pak Wiliam Wandik F-PD (WILLEM WANDIK, S.SOS):

Baik Bapak Ketua.

Yang terhormat Bapak, Ibu, Ketua dan Anggota Komisi V.

Pak Sekjen, Inspektorat dan Pak Kalawi BPSDM, serta seluruh jajaran yang kami hormati.

Dari kami, pertama untuk Sekretariat Jenderal, pertama tentu kami memberikan apresiasi atas kinerja anggaran di unit kerja Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR atau Tahun Anggaran 2021 ini, yang capaian sebesar Rp593.000.000.000,- atau 96% dari total Pagu Rp694.000.000.000,- lebih besar captionnya dari tahun 2020 atau 89%. Semoga capaian kinerja anggaran tahun 2022 mendatang akan lebih meningkat lagi, minimal sama seperti tahun 2021 ini.

Yang berikut, sebagaimana kita ketahui bersama, dalam undang- undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 38 tahun 2004 tentang Jalan, yang sudah disahkan.

(19)

Nah, ini kami belum melihat sekjen menyampaikan tindak lanjut regulasi yang harus diselesaikan oleh kementerian PU-Pera pada tahun 2022 ini. Dan yang berikut RUU tentang Ibu Kota Negara (IKN) itu sudah disepakati dalam rapat paripurna pada bulan Januari kemarin, namun kami belum melihat ada program atau kegiatan Tahun Anggaran 2022 di lokasi IKN.

Oleh karena itu sebagai unit kerja Kementerian PUPera yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan infrastruktur IKN ini, kiranya bisa berikan penjelasan kepada kami di Komisi V ini.

Dan yang berikut mungkin ini masuk di Biro Hukum, itu terkait dengan di mana sampai pada saat ini peraturan turunan dari undang-undang nomor 17 Tahun 2019 itu belum ada. Padahal rakyat kita sangat membutuhkan karena ini berkaitan dengan pelaksanaan pengelolaan air bersih di Indonesia, mohon supaya diperhatikan supaya rakyat kita bisa dapat menikmati dengan baik dalam hal pengelolaan air bersih di Indonesia.

Dan berikut untuk Kepala BPSDM, kami memberikan apresiasi atas kinerja anggaran 7 unit kerja BPSDM tahun anggaran 2021, dan capaiannya sebesar 384 miliar sampai 94%, dari pagu 407 miliar. Semoga capaian kerja tahun 2002, nantinya akan dapat lebih baik lagi, sama dengan capaian tahun anggaran 2021 ini.

Dan, berikut kami melihat sangat kecil untuk ASN di PU-Pera di daerah, dari daerah Papua, yang dilibatkan dalam pelatihan tahun aggaran 2021, padahal dari daerah lain sampai ratusan orang. Oleh karena itu, untuk dalam peningkatan kompetensi dan sertifikasi SDM di lingkungan Kementerian PU- Pera untuk tanah Papua kiranya bisa diperhatikan. Dan berikut untuk infrastruktur, sorry untuk Inspektorat Jenderal kami memberikan apresiasi juga untuk kinerja irjen tahun anggaran tahun 2021 ini capaiannya sebesar 72 miliar atau 87% dari total pagu 82 miliar, padahal irjen sebagai unit kerja bagian pengawasan pelaksanaan Kementerian PU-Pera dengan pagu anggaran yang paling kecil, dan namun realisasinya kami melihat juga masih rendah, masih kecil maksud saya.

Jadi, sedikit itu yang kita bisa dapat kami sampaikan pada kesempatan ini, sekian terima kasih.

KETUA RAPAT:

Terima kasih Pak William.

Berikutnya Pak Dewo sebenarnya, tapi saya minta tolong Pak Dewo dulu untuk pimpin rapat, karena saya minta maaf Pak Sekjen, Pak Irjen, Pak Kepala BPSDM karena saya dipanggil Ketua Fraksi, jadi saya pamit, saya minta dulu Pak Dewo sementara yang pimpin mungkin, ya. Berikutnya pak Tamanuri silakan pak Tamanuri.

F-P. NASDEM (Drs. H. TAMANURI, M.M.):

(20)

Terima kasih Pimpinan.

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.

Rekan-rekan Anggota Dewan yang terhormat.

Yang terhormat Pak Sekjen, Pak Irjen, pak Kepala BPSDM, pak sumber daya manusia, dan

Hadirin yang berbahagia.

Saya dari belakang sajalah, langsung dari Pak Khalawi, saya rasa saya tidak ada banyak komentar dengan Pak Khalawi karena apa yang disampaikan Pak Khalawi ini belum merupakan satu pendapat beliau. Hanya menyampaikan hasil yang sudah lalu, punya kerjaan orang lain, nah oleh karena itu saya kalau marah-marah di sini, memberikan koreksi di sini ya nggak wajar kata pak Khalawi, sampean ini bukan kerjaanku lho dulu. Nah oleh karena itu saya tidak mau diomongi begitu, tidak masuk-masuk lagi beliau.

Pak Sekjen yang kami hormati.

Ini Bapak, sebagai koordinator dari semua pelaksanaan teknis Irjen, Dirjen, ini sebenarnya yang saya hanya, hanya saya tidak lihat di sini, Saya hanya menyampaikan bahwa semua program terutama padat karya, itu tidak semua program yang sampai di bawah itu, sesuai dengan harapan masyarakat, dan tidak bermanfaat. Contoh sekarang ini ya kata Cipta Karya, mengenai bukan sumber daya, sumber daya air andai kata. Mengenai apa namanya, bukan, bukan, bukan yang di ini dibuatkan seperti absah, absah ini 200 juta lho Pak.

Absah ini waktu musim hujan penuh, begitu dia mau dimanfaatkan pada waktu musim kemarau, sekian, sekian lama tidak digunakan itu di dalamnya sudah, apa itu bukan-bukan ini pada cacing-cacing semua, jadi tidak ada gunanya.

Lebih baik kita pindahkan diprogram padat karya yang lain, 200 juta, ini kita pindahkan andai kata di sumur bor, baik sumur bor kering maupun bukan.

Jadi bermanfaat betul, nah ini yang namanya absah ini bukan suatu program yang baru, program ini adalah waktu orde baru pun kita sudah buat ini, waktu zamannya Pak Harto saya waktu itu masih jadi camat banyak saya kebagian itu, nggak ada yang bermanfaat. Nah, ini saya sudah pernah bilang kan, gak usah lah absah itu, karena absah ini manfaatnya bagi rakyat sangat sedikit sekali.

Kemudian selain daripada itu, yaitu yang apa, yang bendungan- bendungan yang dibikin ini, untuk nah ini bendungan-bendungan yang dibuat ini, ini kebanyakan tidak mempunyai satu sumber mata air dia hanya mengandalkan hujan. Jadi, waktu hujan penuh itu, apa, apa namanya ini?

(21)

Embung itu, penuh ini embung ini, begitu musim kemarau habis airnya, begitu dia habis semua yang namanya, yang dibuat dari pada di semen segala macam itu pada pecah, akhirnya tidak bermanfaat. Sedangkan kita tidak, tidak lagi mengadakan pembinaan terhadap proyek-proyek seperti itu, jadi oleh karena itu harapan saya kepada Bapak Dirjen, Bapak Sekjen untuk dapat mohon maaf ini dapat mengundang para Dirjen itu supaya ini dibicarakan.

Kemudian apa ini, pekerjaan-pekerjaan namanya jembatan gantung, namanya jalan desa, ya ini mbok jangan dikasih sama Cipta Karya, kasihkan saja sama Bina Marga dong, ya kan ini hubungan sama Bina Marga, jalan, jembatan gantung masa ini Cipta Karya. Cipta Karya ini kebanyakan yang dia pegang, kalau terlalu banyak juga tidak efisien dan efektif, nah oleh karena itu ya tidak mengurangi, tidak mengurangi program yang ada di ke PU-an tapi hanya mengalihkan saja tempat pembinaannya. Saya rasa demikian.

Kemudian Pak Irjen, bapak menemukan banyak sekali temuan-temuan, tapi saya tidak melihat di situ apa sanksi-sanksi yang sudah diberikan kepada mereka-mereka itu, baik itu berupa temuan di bidang material maupun temuan- temuan di bidang sumber daya manusianya? Nah ini, ini memang sulit kita mau melihat, mau menanggapi ini, karena dia global, global, global, global begitu saja, sehingga kita secara rinci tidak bisa mengetahui.

Sudah sekian banyak pegawai ke PU-an, Kementerian PU yang sudah dipecat, karena dia begini, sudah sekian banyak pegawai PU yang mengembalikan uang karena dia begini ini, ini enggak ada kita lihat di dalam laporan tadi itu.

Nah, sedangkan kita sebetulnya yang perlu bagi kita itulah adalah hasilnya, hasilnya opo? Hasilnya kalau hanya kita mendengarkan laporan saja, ya namanya laporanlah, kita juga sudah pernah bikin-bikin laporan seperti ini ya tentu laporan kita yang baik-baik semua. Saya rasa demikian Pak Ketua terima kasih.

Assalamu'alaikum warahmatulahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Terima kasih Pak Tamanuri, mohon maaf kawan-kawan saya ini hanya menjalankan perintah saja, diizinkan ya? diizinkan ya? Alhamdulillah do’anya terima kasih, ini kawan akrab saya Pak, tapi sering PHP saja ini. Saya demokratis saja pokoknya silakan berbicara tanpa batas sampai pagi ya nggak apa-apa, Pak Bakri, Pak Bakri keluar berarti sudah menyadari bahwa ini covid Pak Hamka.

F-P. NASDEM (Drs. H. TAMANURI, M.M.):

Interupsi Pak Ketua, tambahan sedikit.

KETUA RAPAT (SUDEWO, S.T., M.T.):

(22)

Siap Pak Tamanuri! Silakan.

F-P. NASDEM (Drs. H. TAMANURI, M.M.):

Ini kami ini ada anggota baru di Nasdem Pak Fadholi, jadi ini namanya sudah, sudah di tengah-tengah, jadi oleh karena itu kalau beliau sampai nggak kebagian nangis dia. Jadi, tolong diperhatikan.

KETUA RAPAT:

Ya terima kasih diingatkan pak Tamanuri, tapi pada saat raker dengan Menteri PUPR kemarin Pak Fadholi sudah diperkenalkan. Tapi kalau ini di mau diperkenalkan lagi ya nggak masalah kalau ingin tambah populer gitu kan, tapi rasanya sudah populer jadi nggak perlu dikenalkan, insya Allah nanti ada gilirannya untuk pak Fadholi.

Berikutnya Pak Bambang Hermanto, silakan.

F-PG (BAMBANG HERMANTO, S.E.):

Terima kasih Pak Ketua.

Pimpinan dan Anggota Komisi V yang saya hormati.

Pak Sekjen, Pak Irjen, Bapak Kepala BPSDM dan seluruh jajarannya yang hadir pada pagi hari ini.

Yang pertama, saya ingin menyampaikan apresiasi tentunya atas pencapaian kinerja yang selama ini dilakukan mudah-mudahan ini bisa dipertahankan Pak, dan bisa ditingkatkan kembali. Selanjutnya terkait dengan aplikasi Pak, tadi saya melihat ada paparan bapak yang menerangkan terkait dengan aplikasi. Dan, saya tadi langsung chat di Google Play Store memang ada beberapa aplikasi yang memang itu dibuat oleh PUPR.

Tapi saya tidak melihat di dalam aplikasi ini ada aplikasi yang dapat mengakomodir program aspirasi Pak, yang baru saya lihat di dalam aplikasi ini baru BSPS. Tetapi, saya lihat juga di BSPS ini hanya, kita hanya bisa meng, apa namanya? Sepertinya kita mengusulkan, sementara program aspirasi itukan adalah program usulan kita pak. Bagaimana mungkin bisa, nanti bisa menyatukan antara program usulan yang dimasukkan melalui aplikasi, dengan usulan kita? Nah ini juga akan menjadi bahan pertanyaan buat kita.

Apakah program BSPS itu selain dari kita itu ada yang lain Pak? Karena saya melihat di aplikasinya ada, oleh karena itu saya berharap program aplikasi ini yang saya maksud bukan hanya aplikasi BSPS tetapi aplikasi-aplikasi dari program aspirasi yang lain juga.

Dan, kalau bisa datanya bisa kita ambil gitu Pak, jadi artinya bahwa selain kita mengusulkan, kemudian juga kita punya database tersendiri berupa

(23)

file yang ada di aplikasi itu, yang kemudian database itu bisa kita pergunakan untuk kepentingan kita pak. Contoh misalnya BSPS ini kita telah memberikan, menyalurkan ke Indramayu misalnya, di Indramayu ke beberapa Kecamatan, lalu kemudian output dari pada aplikasi itu ada peta sebaran pak.

Nah, output-nya itu yang saya maksud apakah nanti bisa nggak dibuatkan data yang terintegrasi semua pak dan kemudian kita punya otoritas untuk bisa ngambil data itu? Karena selama ini, yang kita miliki ini hanya berupa data-data excel pak, oleh karena itu maksud saya dengan adanya aplikasi ini saya kira tujuannya harus bisa mempercepat proses kerja kita, dan bisa mengintegrasikan seluruh data-data yang ada di data program aspirasi maksud saya pak. Nah, ini satu usulan dari saya, mudah-mudahan ini bisa dapat dikaji pak, diteruskan dan dapat diimplementasikan supaya bisa menciptakan atau membangun suatu aplikasi yang dapat mengakomodir seluruh kebutuhan- kebutuhan program-program aspirasi kita pak.

Kemudian dari paparan Pak Irjen tadi saya melihat ada 35% tadi pengaduan yang berupa penyelewengan barang dan jasa Pak. Ini saya juga tidak melihat bagaimana prosesnya? Kemudian tindakannya apa saja yang sudah dilakukan? Kemudian apa namanya, sanksinya apa yang sudah dilakukan itu? Tadi saya belum lihat Pak. Kemudian dari program whistle blowing pak ya, tadi ya, sebentar saya tadi ya, itu prosesnya bagaimana Pak?

Saya juga kayaknya tadi belum ada paparan sampai di situ.

Kemudian dari sisi BPSDM Pak Khalawi saya melihat ini peningkatan SDM di PUPR kalau kita melihat cukup baik Pak, tapi kemudian di tingkatan tim pendamping, nah ini tim pendamping juga tidak lepas daripada peran BPSDM saya kira. Nah, ini kalau bisa Pak, pertama tim pendamping itu harus dari daerah asal, daerah asal atau daerah di mana dia ditempatkan, sehingga dia tahu petanya Pak, tahu kondisi daerah. Yang kedua, tentu saja karena ini selalu berhubungan dengan kita, maka tentu saya berharap usulan-usulan dari kita ini bisa diperhatikan Pak Khalawi.

Saya kira itu saja Pimpinan terima kasih.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh KETUA RAPAT:

Baik selanjutnya Pak Fadholi, siap-siap Pak Hamka, Pak Fadholi keluar, baik Pak Hamka monggo silakan. Silakan Pak Fauzi, Oh ya Bu Cen.

Ya terima kasih.

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.

F-PG (MUHAMMAD FAUZI, S.E.):

Terima kasih Pak Pimpinan rapat, terima kasih.

(24)

Bapak-Bapak Ibu-Ibu yang saya hormati dari PUPR baik Pak Sekjen, Irjen, Pak kepala BPSDM.

Ada berapa hal yang ingin saya tanyakan pak, saya singkat-singkat saja, yang pertama untuk Sekretaris Jenderal kalau saya melihat Pak serapan yang terendah itu ada di hukum Pak ya. Nah, kenapa ini bisa apa ketinggalan gitu pak penyerapannya? Dan sebenarnya batasan hukum yang di Sekretariat Jenderal dengan irjen itu di mana pak? itu yang pertama.

Yang kedua, kalau kita melihat di apa kita bandingkan antara 2021 – 2022 penurunan yang terbanyak itu ada di data dan teknologi informasi.

Dengan penurunan yang cukup besar Pak ya, apakah nanti akan mengganggu output yang diharapkan? Kemudian ini maaf Pak, target di biro umum yang dilakukan kegiatannya kira-kira dampak real-nya itu seperti apa Pak? Misalkan perbaikan rumah jabatan, taman dan yang lain-lain itu Pak, mengingat hal-hal seperti itu sekarang menurut saya tapi ini kan sudah terserap pak ya, tinggal saya mau tanya dampak riel-nya itu seperti apa pak? Kemudian ini dalam rangka transformasi digital pak, kan agenda utama PUPR kan 2022 salah satunya itu, kira-kira apa strategi bapak dalam mensukseskan itu Pak?

Berikutnya kalau kita melihat Pak ya ASN apa-apa pengembangan ASN Pak di tempat Bapak masih didominasi oleh jabatan-jabatan administrasi, sementara wujud RPJMN kami berpendapat bahwasannya jabatan teknis juga harus ditingkatkan pak. Ini sehingga kalian teman-teman di lapangan juga semakin-semakin baik Pak.

Oleh karena itu apa strategi-strategi yang akan dilakukan Pak agar paling tidak seimbanglah? Untuk bapak yang terakhir, mengenai penyederhanaan alur administrasi, administratif karena ini apa sinergi dengan yang disampaikan Presiden Joko Widodo Pak, di mana harus turun 2 level, sejauhmana apa di sekjen menindaklanjuti hal ini Pak?

Kemudian untuk Pak Irjen yang di sini pak ada penyerapan yang boleh dikatakan masih jauh dari target Pak ya, terutama evaluasi tahun 2021 hanya mencapai 101,1 sepertiga, masih berada jauh dari yang direncanakan. Dari 90 realisasi 31, kira-kira apa pak kendalanya Pak sehingga terjadi seperti itu Pak?

Kemudian untuk apa Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Oh satu lagi untuk irjen Pak, saya ingin mengetahui Pak pengawas, apakah ada di bedakan Pak pengawasan di daerah yang rawan bencana, dengan tidak yang rawan bencana?

Lanjutnya untuk Badan Pengembangan Bencana, eh apa? Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia tadi sama seperti yang disampaikan Pak Bambang, Pak ya mengenai pendamping pak kalau bisa jauh-jauh hari kita sudah tahu persyaratannya begitu Pak, mungkin akan lebih baik pak sehingga apa? Baik yang bersangkutan, apa persangkutan yang akan mendaftar ya, itu akan lebih mempersiapkan diri, kami pun kalau seandainya ada calon kami juga bisa menginformasikan secepat apa yang dibutuhkan begitu.

(25)

Kemudian ini usulan Pak, ini kan sekarang ini Pak satu orang itu dia bertanggungjawab ke 60 obyek pendampingan Pak. Nah, apa ini tidak kebanyakan Pak? walaupun ini tarikannya juga tetap ke anggaran Pak ya, kalau saya mengusulkan misalkan bisa tidak 10 sampai 15 obyek apa, yang akan didampingi itu satu orang itu? Mungkin itu hasilnya akan lebih baik, dan lebih maksimal Pak.

Yang terakhir, saya nggak tahu ini Pak, ada di bapak atau di mana Pak ya, mengenai saya beberapa hari yang lalu secara sepintas Pak ya, kemudian ditelepon oleh teman-teman kontraktor yang mungkin tingkatannya sangat di bawah Pak ya CV gitu Pak. Sehubungan dengan katanya ada rencana ada sertifikat tambahan pak, yang harus dimiliki oleh teman-teman yang memiliki CV yang menurut mereka itu biayanya cukup besar Pak.

Nah, saya ingin menanyakan itu, apakah itu benar? Kalau memang itu benar, kalau bisa biayanya jangan terlalu tinggi Pak, karena rata-rata yang ada di situ memang ya kontraktor-kontraktor ya ya memang harus di ini didampingi, ya harus bantulah intinya itu Pak.

Saya pikir itu pak terima kasih.

Wassalamu'alaikum warahmatulahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Terima kasih pak Fauzi, Pak Sudewo silakan Pak Sudewo.

F-P. GERINDRA (SUDEWO, S.T., M.T.):

Terima kasih Pimpinan.

Sekjen, Irjen, dan Kepala BPSDM dengan seluruh jajarannya yang saya hormati.

Pertama, saya menyampaikan apresiasi kepada ketiga unit ini, yang telah bekerja dengan sempurna sehingga pencapaian sesuai dengan target yang direncanakan. Saya tidak perlu menyampaikan untuk mengupas satu- persatu berapa target fisik dan keuangan, karena itu sudah diketahui oleh kita sesame.

Saya ingin melakukan pendalaman Sekertariat Jenderal, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR ini sesungguhnya memiliki tugas dan tanggung jawab yang sangat besar, tidak dilihat dari anggarannya yang kecil daripada direktorat yang lain, tetapi tanggung jawabnya sangat besar. Karena mengkoordinir, mensinkronisasi, mengharmonisasi direktorat-direktorat sehingga memastikan bahwa semua yang direncanakan oleh direktorat itu akan berjalan sesuai sebagaimana mestinya.

(26)

Tanggal 27 Januari kemarin, tahun 2022 kami kunjungan spesifik di jalan tol Semarang-Demak, jalan tol Semarang-Demak adalah program strategis nasional, dan ini menjadi perhatian khusus dari Presiden Republik Indonesia, juga menjadi perhatian kita semua oleh karena kehadiran jalan tol Semarang- Demak ini secara mudah bisa diprediksikan akan memberikan satu kontribusi yang besar terhadap peningkatan perekonomian di regional maupun nasional.

Kunjungan spesifik kemaren dipimpin oleh Pak Ridwan Bae dan beberapa kawan, kebetulan banyak kawan yang hadir di sana sehingga menyaksikan secara langsung bagaimana dinamika dan perkembangan pembangunan jalan tol Semarang - Demak.

Semarang - Demak itu dibagi dua seksi, seksi dua itu murni investasi oleh PT Pembangunan Perumahan, dan oleh Wijaya Karya. Progres fisiknya cukup bagus, kemudian pembebasan lahannya sudah mencapai 91%, bahkan yang 90% itu tidak merupakan satu kendala yang berarti, atau bisa dianggap sudah 100%.

Tetapi yang seksi satu, yang skema pembiayaannya hutang luar negeri, yang sudah ditandatangani kontrak pemborongan, kalau tidak salah satu minggu yang lalu, tetapi tidak bisa mengimplementasikan kontrak tersebut oleh karena masih terkendala pembebasan lahan. Pembebasan lahan pada seksi satu itu baru 3%, 97% belum sama sekali, dan ini bukan semata-mata kendalanya adalah persoalan uang, tetapi persoalannya adalah satu keunikan telah terjadi di sana, ya itu namanya lahan musnah.

Lahan musnah ini menjadikan sesuatu yang baru ya terhadap kita barangkali di Komisi V yang ingin mendapatkan satu penjelasan dari Kementerian PUPR, Sekretaris Jenderal karena ada biro hukum di situ, tentu biro hukum yang melakukan harmonisasi dan sinkronisasi terhadap semua direktorat sudah pasti bekerja dari awal.

Pembangunan jalan tol Semarang-Demak itu sudah dimulai sejak 2 tahun, 3 tahun yang lalu, artinya secara hukum legalitas dari berbagai aspek untuk mendukung either implementasinya atau pembangunan jalan tol Semarang-Demak itu sudah dilakukan sejak 2 tahun 3 tahun yang lalu.

Yang ingin saya tanyakan, sudah sejauh mana Sekretariat Jenderal utamanya dari biro hukum melakukan kajian pembebasan lahan dengan kategori lahan musnah ini? Sebenarnya apa yang terjadi di sana terhadap pembebasan lahan ini, dengan warga, kemudian dengan institusi lain misalnya BPN atau Kementerian atau lembaga yang lain? Mekanisme pembebasan lahan musnah ini seperti apa? Ketika kunjungan spesifik kami mendapatkan laporan dari berbagai pihak, baik itu dari balai, baik itu dari BPN, maupun dari kontraktornya bahwa pembebasan lahan musnah untuk jalan tol Semarang- Demak tinggal menunggu Perpres, tinggal menunggu Perpres.

Perpresnya itu bunyinya seperti apa secara substantif untuk mengatasi?

Apakah pembebasan tersebut tanpa ada ganti rugi ataukah ada ganti rugi?

(27)

Satu itu, yang kedua siapa yang sesungguhnya menyiapkan materi untuk Perpres? Karena ada informasi lain bahwa Perpres itu belum digodok atau belum menjadi draft, menurut keterangan BPN menunggu Perpres tapi juga belum berupa draft, masih dalam pembahasan.

Ini kan sungguh menjadi sebuah kerugian, kalau kontrak dengan pemborong, kemudian G2G-nya dengan pemerintah yang meminjami sudah clear, lantas terkendala dengan pembebasan lahan, sementara pembebasan lahan itu juga menuntut kinerja pemerintah, baik itu Kementerian PUPR, maupun BPN dan tapi cor atau leading sector untuk pembebasan lahan ini adalah Kementerian PUPR.

Saya ingin mendapatkan penjelasan dari sekjen karena ada biro hukum di situ, jadi sebenarnya upaya kongkrit yang dilakukan oleh Kementerian PUPR terhadap pembebasan lahan, lahan musnah di jalan tol Semarang-Demak ini mekanismenya semacam apa? Sudah sejauh mana? Dan diproyeksikan kapan ini clear? Itu yang pertama.

Yang kedua, ada beberapa kontrak juga, misalnya kayak loji dua ya normalisasi sungai gabus di provinsi Jawa Tengah, ini kan untuk menuntut kajian biro hukum. Di satu pihak Pemerintah Pusat Kementerian PUPR berharap Pemerintah Kabupaten Batang maupun Pemerintah Kota Pekalongan melakukan pembebasan lahan.

Artinya anggaran pembebasan lahan itu disiapkan oleh pemerintah daerah, tetapi di satu sisi pemerintah daerah itu berharap dengan permintaan secara resmi ke Kementerian PUPR supaya pembebasan lahan itu dilakukan oleh Kementerian PUPR. Bagaimana hal ini bisa terjadi sudah kontrak tetapi soal pembebasan lahan tidak clear posisinya, ini harus berada di mana sebagai tanggung, penanggungjawab untuk pembebasan lahan? Yang semacam ini memang patut untuk dipertanyakan.

Berikutnya adalah, bahwa Komisi V DPR RI dengan susah payah melakukan inisiasi dan pembahasan bersama dengan Kementerian PUPR disetujui dalam forum sidang paripurna, sehingga lahirlah Undang-Undang Nomor 17 tahun 2019. Kalau nggak salah sekitar bulan Oktober tahun 2019, sudah 2 tahun lebih, sudah 2 tahun lebih, tetapi turunan undang-undang ini peraturan berikutnya tidak dibuat sama sekali oleh Kementerian PUPR.

Di situ tadi Sekjen memaparkan bahwa di biro hukum itu ada kegiatan- kegiatan yang dilakukan yaitu penyusunan peraturan dan segala macam, tapi mengapa yang Undang-Undang Nomor 17 tahun 2019 tentang Sumber Daya Air, yang sudah 2 tahun lebih tidak disenggol sama sekali? Sebenarnya semangatnya itu satu bahasa dengan yang diinginkan oleh DPR atau tidak?

Apakah ini hanya pembahasan secara formal, seremonial sehingga tidak ada tindak lanjut sama sekali.

Kalau saya baca di Undang-Undang Nomor 17 tahun 2019 tentang Sumber Daya Air, ada 18 pasal yang harus diturunkan menjadi peraturan

(28)

pemerintah satu pun belum. Satu pasal berupa peraturan presiden, 1 Pasal berupa keputusan presiden, 2 Pasal berupa peraturan menteri.

Yang peraturan menteri ini kan sangat mudah, sangat mudah karena di internal kementerian, itu pun tidak, dan anehnya, anehnya unit-unit kerja ataupun di kementerian PUPR baik yang di Jakarta maupun di Provinsi-provinsi yang di daerah-daerah itu masih mengacu undang-undang lama. Kalau sudah terbit Undang-Undang Nomor 17 tahun 2019 yang terkait dengan pasal demi pasal itu, artinya pasal demi pasal pada undang-undang yang sebelumnya, peraturan pemerintah yang sebelumnya secara otomatis enggak berlaku, tapi masih dipakai acuan.

Bagaimana ini bisa terjadi biro hukum kesekjenan itu membiarkan? Saya ingin mendapatkan penjelasan, dan ingin mendapatkan satu target kapan ini bisa menjadi sebuah peraturan pemerintah, peraturan presiden, dan seterusnya? Kira-kira kapan, termasuk undang-undang tentang jalan yang baru diketok tanggal 16 Desember 2021 kemarin jangan sampai nasibnya sama dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019.

Undang-Undang tentang Jalan termasuk satu peraturan perundang- undangan yang sangat diharapkan oleh pemerintah daerah, diharapkan oleh masyarakat daerah karena banyaknya jalan daerah baik itu jalan kabupaten, maupun jalan provinsi yang hancur di mana pemerintah daerah tidak punya kemampuan untuk menangani, berharap dari pemerintah pusat.

Sehingga kami bersusah-payah, bekerja secara maksimal lahirlah revisi undang-undang yang baru tersebut, tetapi sekarang bola ada di tangan Kementerian PUPR, jangan dibiarkan begitu saja. Ya karena ini merupakan harapan kita Bersama, merupakan harapan secara nasional.

Yang kedua, kepada BPSDM mohon maaf, kepada kembali kepada Sekjen, Sekjen juga hendaknya melakukan harmonisasi dan sinkronisasi program, ada biro perencanaan di situ itu kawan saya lama itu, yang dari SDA itu. Seperti yang disampaikan oleh Pak Tamanuri dan kawan-kawan yang lain, ya jangan sampai ada satu program yang di create oleh satu Direktorat.

Contohnya dari cipta karya atau sumber daya air yang itu sebenarnya tidak sesuai dengan realita di lapangan. Bahwa program tersebut atas dasar persepsi, atas dasar asumsi, tidak berdasarkan kondisi yang di lapangan, misalnya contoh absah, tidak perlu ada absah kita sudah menjalankan program absah artinya kita sudah bisa melakukan evaluasi. Kalau kita itu belum menjalankan program, kita tidak bisa melakukan evaluasi, kita bisa melakukan evaluasi karena atas dasar kenyataan bahwa absah tidak tidak efektif, lebih baik diwujudkan yang lain sumur bor atau bagaimana.

Yang kedua ini masukan juga kepada Sekjen supaya Sekjen melakukan koordinasi dengan direktorat jenderal cipta karya. Yang namanya program Pamsimas saya menyadari bahwa Pamsimas ini adalah mandatory, bahwa sesuatu yang memang harus dilakukan. Tetapi, tolong disesuaikan dengan

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Oh silakan boleh, saya izinkan Pak. Sebagai bukti Pak penyampaian proposal. Cukup? Baik terima kasih. Kalau proposal perpustakaan boleh diantar ke depan tapi

Pada peta jarak dari garis pantai, kelas yang sangat rentan itu mempunyai jarak dari garis pantai yang sangat dekat yaitu kurang dari 500 meter, itu

Pemilihan jenis ikan merupakan langkah pertama yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan usaha budidaya perikanan.Proses penentuan jenis ikan ini dapat dilakukan

Baik terima kasih Ibu Hetifah. Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Pak Fikri, Pimpinan Sidang. Para Pimpinan Komisi X yang saya hormati. Mas Menteri dengan seluruh

Pada sistem independent demand inventory, maka model yang tepat adalah pengisian kembali persediaan disesuaikan dengan jumlah yang dibutuhkan atau merupakan penggantian

[r]

Bapak ini kan karena baru sebentar, nanti Bapak sudah 6 (enam) bulan Bapak stress ini teman-teman ini gila saja nggak Pak kenapa dia disuruh kerja duitnya nggak ada

Ya, Terima kasih Pak Yandri. Silakan Pak Mulyadi. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabakaratuh. Yang Saya hormati Pimpinan beserta seluruh anggota DPR RI,.. Pada kesempatan Paripurna