PANDUAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH M A T E M A T I K A
Pecahan
SD Xaverius C Ambon KELAS IV/ SEMESTER I
TAHUN PELAJARAN 2020-2021
Disusun oleh: Elisabeth Noviyanti Seko, S.Pd
PENGANTAR
Pandemi Covid-19, membuat berbagai aktivitas tidak berjalan dengan baik. Salah satu dampak yang timbul dari Pandemi ini adalah dalam bidang penddikan. Peserta Didik tidak dapat melaksanakan pembelajaran secara langsung di sekolah.
Pemerintah melalui kementrian pendidikan mengeluarkan edaran supaya pembelajaran dilaksanakan dilaksanakan dari rumah. Ketentuan belajar dari rumah adalah sebagai berikut:
1. Belajar dari Rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun keluiusan.
2. Belajar dari Rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi Covid-19.
3. Aktivitas dan tugas pembelajaran Belajar dari Rumah dapat bervariasi antarsiswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/ fasilitas belajar di rumah
Memasuki Tahun ajaran baru 2020-2021, kemungkinan besar pembelajan masih dilakukan dari rumah. Oleh karena kami (SD Xaverius C) mencoba membuat panduan pembelajaran dari rumah yang didapat digunakan oleh Peserta Didik, orangtua dan Guru dalam melaksanakan proses pembelajaran jarak jauh. Semoga panduan ini bermanfaat bagi kita semua terutama bagi Peserta Didik.
Ambon, 13 Juli 2020 Biro Kurikulum SD Xavarius C Ambon
PETUNJUK PENGGUNAAN PANDUAN PJJ
1. Panduan ini dibuat untuk membantu guru dan peserta didik dalam proses belajar mengajar jauh
2. Panduan digunakan bersama-sama dengan buku BUPENA dan BUPETIK
3. Panduan berisi informasi jadwal belajar, materi yang diajarkan, penjelasan singkat materi yang diajarkan dan soal latihan
4. Pendalaman Materi selain disampaikan oleh guru pada saat tatap muka, anak-anak dapat mempelajarinya pada BUPENA dan BUPETIK
5. Latihan soal untuk pendalaman materi dapat dilihat pada buku BUPENA dan BUPETIK
6. Gambar dan Teks bacaan yang tidak terdapat dalam panduan ini dapat dilihat pada buku BUPENA dan BUPETIK
7. Setiap kali belajar mandiri ataupun tatap muka anak harus membawa Buku BUPENA, BUPETIK dan Panduan PJJ
8. Panduan PJJ ini dapat juga berfungsi sebagai catatan harian
dari anak-anak
Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan sebagai
𝑏 dimana a, b bilangan bulat dan b tidak sama dengan 0.
𝑎
Pembilang
Penyebut
Pecahan : bagian dari keseluruhann
Untuk pendalaman materi lihat buku Matematika halaman 2 Kerjakan latihan 1 halaman 3
A. Pengertian Pecahan
Pecahan
Yang dimaksud dengan pecahan dalam matematika adalah bilangan rasional per b), dengan bentuk dimana a
dan b merupakan bilangan bulat, b tidak sama dengan nol, dan bilangan a bukan kelipatan bilangan b. Secara sederhana, dapat dikatakan pecahan merupakan sebuah bilangan yang memiliki pembilang dan penyebut.
yang dapat ditulis dalam bentuk
𝑏 𝑎 (dibaca a
Cara I
Pembilang dan penyebut dibagi dengan bilangan yang sama 4
=
4 ∶ 2=
28 8 ∶ 2 4 (pembilang dan penyebut dibagi 2)
4
=
4 ∶ 4=
18 8 ∶ 4 2 (pembilang dan penyebut dibagi 4)
Cara II
Pembilang dan penyebut dikali dengan bilangan yang sama 4
=
4 𝑥 2=
88 8 𝑥 2 16 (pembilang dan penyebut dikali 2)
4
=
4 𝑥 3=
128 8 𝑥 3 24 (pembilang dan penyebut dikali 3)
B. Pecahan Senilai dan Menyederhanakan Pecahan 1. Pecahan Senilai
Pecahan senilai adalah pecahan yang dituliskan dalam bentuk berbeda, tetapi mempunyai nilai yang sama.
Cara menentukan pecahan senilai
Contoh: Tentukan pecahan yang senilai dengan 4 8 Penyelesaian.
Jadi pecahan yang senilai dengan 4 adalah 1 2
8 2 4 16 24
, ,
8 12,
2. Menyederhanakan Pecahan
Menyederhanakan pecahan artinya mengubah pecahan tersebut menjadi pecahan senilai yang paling kecil. Caranya dengan
membagi pembilang dan penyebut pecahan dengan bilangan yang sama.
Tentukanlah pecahan yang paling sederhana dari Penyelesaian
16 20 16 = 16∶2 = 8 (pembilang dan penyebut dibagi dengan bilangan
20 20 ∶ 2 10
yang sama yaitu 2)
10 8 ternyata masih bisa dibagi lagi
10 ∶ 2 8 ∶2 = 5 4(pembilang dan penyebut dibagi 2)
4 sudah tidak dapat dibagi lagi
5
Jadi bentuk pecahan yang paling sederhana dari 𝟏𝟔𝟐𝟎 adalah 𝟒
𝟓
Untuk pendalaman materi lihat buku Matematika halaman 4 - 5 Kerjakan latihan 2 halaman 6
Mencari pecahan senilai dapat menggunakan perkalian atau pembagian.
Pecahan senilai dapat lebih besar atau lebih kecil
4 . . . . 3
5 7
Apabila penyebut kedua pecahan
sama maka bandingkan langsung nilai pembilangnya
11 . . . . 5
12 12
Karena
penyebutnya sama maka kita bandingkan pembilangnya
11 > 5 Sehingga
11 > 5
12 12
Apabila penyebut kedua pecahan berbeda terlebih
dahulu kita samakan penyebutnya
2 . . . . 5
3 6
Penyebut 3 dan 6 dapat disamakan
dengan 6
2 = 𝑥 2 = 4
3 𝑥 2 𝟔 dan
5 = 𝑥 1 = 5
6 𝑥 1 6 4
𝟔
<
5 6 maka2 3
<
5 6Membandingkan dua pecahan dengan perkalian
silang
4 x 7 ... 5 x 3 28 > 15
Maka
4 > 3
5 7
C. Membandingkan dan Mengurutkan pecahan 1. Membandingkan Pecahan
Tanda pembanding (>) lebih dari / lebih besar (<) kurang dari / lebih kecil (Menggunakan gambar)
(Membandingkan langsung kedua pecahan)
Untuk pendalaman materi lihat buku Matematika halaman 7 - 8 Kerjakan latihan 3 halaman 9
2. Mengurutkan Pecahan
Mengurutkan pecahan yang sama penyebutnya
Perhatikan pembilang, pecahan terkecil adalah yang pembilangnya terkecil, pecahan terbesar adalah yang pembilangnya terbesar
7 , 13, 9 , 3 , 16 urutan pecahan dari yang terbesar adalah. . . .
20 20 20 20 20
16, 13, 9 , 𝟕 , 𝟑
20 20 20 20 20
Mengurutkan pecahan yang sama pembilangnya
Perhatikan penyebut, penyebut terkecil adalah pecahan terbesar dan sebaliknya, penyebut terbesar adalah pecahan terkecil
11, 11, 11, 11, 11 urutan pecahan dari terkecil adalah. . . .
25 14 30 23 17
11, 11, 11, 11, 11
30 25 23 17 14
3, 1, 5 , urutan pecahan dari yang terkecil adalah. . . .
8 4 12
Penyelesaian:
Penyebut pecahan berbeda, maka samakan terlebih dahulu penyebutnya. Kita samakan penyebutnya dengan 24
3 𝑥 4 = 12 , 1 𝑥 8 = 8 , 5 𝑥 2 = 10
8 𝑥 4 24 4 𝑥 8 24 12 𝑥 2 24
12, 8 , 10 maka perhatikan pembilangnya, urutan dari yang terkecil
24 24 24
adalah 8 , 10, 12
24 24 24
Pecahan tidak murni adalah pecahan yang pembilangnya lebih
besar dari penyebutnya
Contoh 5 8 10 13 21 4
,
5,
9,
11,
17Pecahan murni adalah pecahan yang pembilangnya lebih kecil
dari penyebutnya Contoh 1 2 4 5 7 5
,
7,
9,
12,
15Pecahan biasa - Pecahan murni - Pecahan tidak murni
Pecahan campuran terdiri atas
bilangan bulat dan
pecahan
Jika pembilang suatu pecahan lebih besar dari penyebutnya (pecahan tidak
murni), maka pecahan tersebut dapat diubah menjadi pecahan campuran
Mengubah pecahan biasa menjadi pecahan campuran lihat buku Matematika halaman 11
D. Berbagai bentuk pecahan 1. Pecahan biasa
2. Pecahan Campuran
Contoh bilangan decimal.
0, 3 : 0,06 : 0,125
0, 3 bentuk pecahan desimal dengan satu angka dibelakang koma.
Satu angka dibelakang koma pecahan nya adalah persepuluh : 310
0,06 bentuk pecahan desimal dengan dua angka dibelakang koma Dua angka dibelakang koma pecahan nya adalah perseratus : 100 6
0,125 bentuk pecahan desimal dengan tiga angka dibelakang koma tiga angka dibelakang koma pecahan nya adalah perseribu : 1251000
Kerjakan latihan 4 halaman 12 3. Pecahan Desimal
Desimal adalah pecahan persepuluhan, perseratusan, perseribuan dan seterusnya yang dituliskan menggunakan tanda koma.
4. Persen
Adalah bentuk lain dari pecahan berpenyebut seratus. Lambang persen adalah %
Contoh : 12 % : (dibaca 12 persen) artinya 12100
20% artinya 100 20 atau 15
5
menyederhanakan
1 di dapat dari
pecahan 20100
Pecahan biasa menjadi desimal
Mengubah pecahan biasa menjadi desimal, syaratnya penyebut harus diubah menjadi 10, 100, 1000 dan seterusnya
Contoh:
7
10 = 0, 7 -
-
3 20
Penyebutnya sudah memenuhi syarat yaitu 10 Satu angka belakang koma
= - - - - -
Penyebut harus di ubah menjadi 10, 100 atau 1000
Lakukan perkalian. Kalikan dengan 5 agar penyebut menjadi 100
20 𝑥 5 100
Per 100 dua angka belakang koma
3 𝑥 5 = 15
100 15 = 0, 15 0, 15
Pecahan desimal menjadi pecahan biasa
- Satu angka dibelakang koma di ubah menjadi persepuluh - Dua angka dibelakang koma di ubah menjadi perseratus - Tiga angka dibelakang koma di ubah menjadi perseribu
- Sederhanakanlah pecahan menjadi bentuk yang paling sederhana Contoh :
o 0, 35 =
100 =
100 ∶5 =
20
35 35 ∶ 5 7
o 0, 125 = 1000 = 1000 ∶125 = 8 o 2, 15 =
125 125∶125 1
o 3, 625 =
2. Mengubah Pecahan biasa menjadi persen dan sebaliknya E. Mengubah Berbagai Bentuk Pecahan
1. Mengubah pecahan biasa menjadi pecahan desimal dan sebaliknya
Cara lain mengubah pecahan biasa menjadi persen adalah dengan mengalikan langsung dengan 100
1 1
2 =
2 x 100% = 100 %
2
= 50%
Untuk pendalaman materi lihat buku Matematika halaman 14 kerjakan latihan 5 (no 1e, 1f) (no 2c, 2e, 2g) (no 3b, 3e, 3g)
(no 4b, 4e 4i)
Persen menjadi pecahan biasa Mengubah bentuk persen ke
bentuk pecahan biasa, yaitu dengan mengubah bentuk persen
menjadi pecahan berpenyebut 100, kemudian sederhanakan.
Contoh
30% = 30 = 30 ∶10 = 3
100 100 ∶10 10
75% = 100 75 = 100 ∶25 75 ∶25 = 3 4 Pecahan biasa menjadi persen
Mengubah pecahan biasa menjadi persen yaitu dengan mengubah
penyebutnya menjadi 100 Contoh
3 = 3 𝑥 20 = 60 = 60%
5 5 𝑥 20 100
1 = 1 𝑥 25 = 25 = 25%
4 4 𝑥 25 100
Pembulatan Pecahan Biasa dan campuran Artinya mengubah pecahan biasa dan capuran
ke bilanagn bulat (satuan terdekat) gunakan garis bilangan pecahan untuk mempermudah
melakukan pembulatan pecahan.
Contoh. Bulatkan pecahan 4 ke stuan terdekat!
5
5 5
Pecahan 4 lebih dekat ke bilangan 1, jadi
5
pecahan 4dibulatkan menjadi 1
5
Pembulatan Pecahan Campuran
Untuk pecahan campuran maka perhatikan pecahannya saja.
Contoh. Bulatkan pecahan 2 14 ke satuan terdekat !
4 4
Pecahan 1 lebih dekat ke bilangan 0.
4
2 + 1 = 2 + 0 = 2. Maka Pecahan 2 1
4 4
dibulatkan menjadi 2 F.
Pembulatan dan penaksiran Pecahan
1. Pembulatan Pecahan
Contoh
Bulatkan 4, 63 ke satuan terdekat dan persepuluhan terdekat.
1. Satuan terdekat.
- Perhatikan angka persepuluhannya - Angka persepuluhannya adalah 6 - 6 lebih dari 5, sehingga dibulatkan ke
atas menjadi 1
- Jadi 4, 63 dibulatkan menjadi 5 2. Persepuluhan terdekat
- Perhatikan angka perseratusannya - Angka perseratusannya adalah 3
- 3 kurang dari 5 sehingga dibulatkan e bawah menjadi 0
- Jadi 4, 63 dibulatkan menjadi 4, 6
Bulatkan ke satuan terdekat berarti
perhatikan persepuluhan gunakan aturan, satuan nya yang
berubah
Bulatkan ke persepuluhan terdekat berarti
perhatikan perseratusannya gunakan aturan, persepuluhannya
yang berubah Pembulatan Pecahan Desimal
Pecahan desimal dapat dibulatkan ke satuan, persepuluhan, atau perseratusan terdekat
Aturan pembulatan pecahan desimal
1. Satuan terdekat
Perhatikan angka persepuluhannya. Jika kurang dari 5 bulatkan ke bawah. Jika lebih dari
atau sama dengan 5 bulatkan ke atas
2. Persepuluhan terdekat Perhatikan angka perseratusannya. Jika kurang dari 5 bulatkan ke bawah jika lebih atau sama
dengan 5 bulatkan ke atas
Bulatkan ke bawah sama dengan 0 bulatkan ke atas sama dengan 1
Angka satuan sama dengan 5, dibulatkan e atas
Angka satuan kurang dari 5, dibulatkan ke bawah
Angka satuan lebih dari 5, dibulatkan e atas
Contoh
25% dibulatkan menjadi 30%
62% dibulatkan menjadi 60%
88% dibulatkan menjadi 90%
Untuk pendalaman materi lihat buku Matematika halaman 17 kerjakan latihan
(1b, 1g) (2a,2b) (3b, 3h) Pembulatan Persen
Dapat dilakukan ke puluhan terdekat, yang perlu diperhatikan adalah angka satuannya. Jika satuannya lebih dari 5 bulatkan ke atas , jika angka
satuannya kurang dari 5 maka bulatkan ke bawah.
2. Penaksiran Pecahan
Penaksiran hasil operasi hitung pecahan biasa atau campuran dilakukan dengan terlebih dahulu membulatkan pecahan kesatuan terdekat, setelah itu baru ditambah, kurang, kali atau bagi.
p Contoh
Taksirlah hasil operasi hitung pecahan berikut!
1. 31 + 6 9 kira-kira. . . .
5 12
Penyelesaian 3. 267 x 2 11 2 kira –kira. . . .
31 + 6 9 = (3 +0) + (6+1) 26 x 2 2 = (2 + 1) x (2 + 0) = 3 x 2 = 6
5 12 7 11
= 3 + 7
= 10 4. 71314 : 439 kira-kira . . . . 2. 113 - 32 kira-kira . . . .
4 9 713 : 43 = (7 + 1) : (4 + 0) = 8 : 4 = 2
113 - 32 = (11+1) + (3+0)
14 9 4 9
= 12 - 3
= 9 Untuk pendalaman materi lihat buku matemaika halaman 18
Contoh.
1. Taksirlah 20% dari 1000!
Penyelesaian.
Nilai 20% mendekati 25% atau 1
4
25% atau 14 dari 1000 adalah 250
1
4 x 1000 = 1000 4 = 250
Untuk pendalaman materi lihat buku matematika
halaman 19 kerjakan latihan 7 halaman 20 no. (1c. 1h) (2c, 2f) (3d, 3h) (4d, 4i)
Penaksiran hasil operasi hitung pecahan desimal Dilakukan dengan melaukan pembulatan ke satuan atau puluhan terdekat terlebih dahulu
Contoh.
1. 4, 6 + 7, 2 kira-kira . . . . 4, 6 + 7, 2 = (5 + 7) = 12 2. 9, 2 – 3, 9 kira-kira . . . .
9, 2 – 3, 9 = (9 + 4) = 13
3. 15, 3 x 1, 7 kira-kira . . . . 15, 3 x 1, 7 = (15 x 2) = 30 4. 13, 8 : 7, 4 kira-kira . . . .
13, 8 : 7, 4 = (14 : 7) = 2
Penaksiran Hasil Operasi Hitung Campuran Bilangan – bialngan persen acuan