• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Sarana Prasarana Pendidikan Berbasis TIK SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga T2 942011020 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Sarana Prasarana Pendidikan Berbasis TIK SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga T2 942011020 BAB II"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TELAAH PUSTAKA

2.1

Mutu Layanan Pendidikan

Peneliti perlu melakukan telaah pustaka mengenai mutu layanan pendidikan sebelum melakukan telaah pustaka mengenai manajemen sarana prasarana pendidikan berbasis TIK karena manajemen sarana prasarana pendidikan berbasis TIK merupakan salah satu dimensi mutu layanan pendidikan.

Kata mutu memiliki arti dalam bahasa Inggris quality, yaitu taraf atau tingkatan kebaikan; nilaian sesuatu. Jadi mutu berarti nilai kebaikan suatu hal. Mutu adalah kecocokan penggunaan produk atau layanan yang diukur tidak hanya berdasarkan standar oleh produsen atau lembaga saja melainkan harus mengutamakan persepsi kepuasan pelanggan atau konsumen (Feigenbaum, 1991; Gaspersz, 2005; Juran, 1990; Sallis, 2011). Pelanggan merupakan pemberi nilai utama bagi mutu suatu produk atau layanan. Hal ini menunjukkan peran penting pelanggan dalam menentukan mutu suatu produk atau layanan. Persepsi pelanggan sangat diperlukan untuk mengukur tingkat mutu suatu produk atau layanan.

(2)

Tjiptono (2008) mengemukakan bahwa pemahaman tentang pelanggan dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu pandangan tradisional dan pandangan modern. Pandangan tradisional mengatakan pelanggan suatu perusahaan adalah setiap orang yang membeli dan menggunakan layanan tertentu yang dihasilkan oleh suatu perusahaan atau lembaga tertentu. Pandangan modern mengatakan pelanggan dilihat dari dua aspek, yaitu pelanggan internal dan eksternal. Pelanggan internal yaitu karyawan dan staff perusahaan atau lembaga. Pelanggan eksternal yaitu setiap orang atau semua pihak dalam suatu organisasi yang sama yang menggunakan layanan tertentu dari suatu perusahaan atau lembaga. Pelanggan adalah semua orang yang ingin dilayani kebutuhannya sesuai dengan harapannya. Pelanggan ingin mencapai tingkat kepuasan yang diinginkan.

(3)

Mutu layanan adalah perasaan senang atau kecewa yang dirasakan oleh pelanggan layanan yang dapat diukur dengan melihat kesenjangan antara harapan dan kenyataan layanan yang dirasakan oleh pelanggan layanan yang meliputi mutu fungsi, mutu teknis dengan output yang dirasakan pelanggan dan reputasi perusahaan yang merupakan pelayanan yang istimewa, memuaskan, menciptakan loyalitas pelanggan yang merupakan sumber informasi positif untuk kepentingan pemasaran dan pengembangan pelayanan perusahaan guna menghemat biaya yang dapat memberikan kepuasan kerja bagi karyawan (Gronroos dalam Purnama, 2006; Irawan, 2012; Kotler, 2003; Parasuraman, 1990; Tjiptono, 2008).

(4)

2.2

Manajemen Sarana Prasarana Pendidikan

Manajemen adalah sebuah proses yang khas, yang terdiri dari tindakan-tindakan: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan agar proses tersebut efisien dan efektif (Handoko, 1989; Terry, 2005; Tilaar, 2002; Winardi, 1983). Perencanaan berarti bahwa manajer memikirkan kegiatan-kegiatan mereka sebelum dilaksanakan, pengorganisasian berarti manajer mengkoordinasikan sumber daya manusia dan material, pengarahan berarti manajer mengarahkan, memimpin, dan mempengaruhi para bawahannya, pengawasan berarti manajer berupaya untuk menjamin bahwa organisasi bergerak kearah tujuan-tujuannya

Atmodiwirio (2000) dan SISDIKNAS No.20 tahun 2003 menyebutkan bahwa manajemen pendidikan adalah sebuah proses sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar Peserta Didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kedewasaan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat, yang terdiri dari tindakan-tindakan: perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan dan pengawasan agar proses tersebut efisien dan efektif.

(5)

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 1 poin 8, PP No. 19 Tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikan pasal 42, dan Peraturan Mendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana SD/MI.

Menurut Arikunto (2009); Atmodiwirio (2000); Bafadal (2008); Rohiat (2009) dan Suryosubroto (2005), manajemen sarana prasarana pendidikan adalah kegiatan perencanaan, pemanfaatan, penghapusan dan pertanggung jawaban seluruh perlengkapan dan fasilitas yang dipergunakan secara langsung maupun tidak langsung untuk menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar bagi terselenggaranya proses pendidikan secara efektif dan efisien.

2.2.1

Perencanaan Sarana Prasarana Pendidikan

(6)

2.2.2

Pemanfaatan Sarana Prasarana Pendidikan

Pemanfaatan sarana prasarana pendidikan adalah penggunaan, penataan, pemeliharaan (pemeliharaan terencana dan pemeliharaan tidak terencana), penyimpanan dan inventarisasi sarana prasarana pendidikan yang diperlukan untuk mempertahankan dan menjaga sarana prasarana pendidikan tetap berada dalam kondisi yang aman, untuk mencapai tujuan pendidikan yang efektif dan efisien (Assauri, 2008; Bafadal, 2008; Corder, 1988; Dharma, 2007; Departemen Pendidikan Nasional, 2003; Kasan, 2006; O’Connor, 2002; Suryosubroto, 2005).

2.2.3

Penghapusan Sarana dan Prasarana

Pendidikan

(7)

2.2.4

Pertanggung jawaban Sarana dan Prasarana

Pendidikan

Suryosubroto (2005) mengatakan bahwa pertanggung jawaban penggunaan sarana prasarana pendidikan berbentuk data penggunaan sarana prasarana pendidikan tersebut bahwa telah digunakan sesuai dengan fungsinya sebagai bentuk pertanggung jawaban yaitu sebagai dasar penentuan kebijakan dan pengarahan oleh pimpinan, bahan penyusunan rencana kegiatan berikutnya, untuk mengetahui bagaimana perkembangan dan proses peningkatan kegiatan, data sejarah perkembangannya.

Pertanggung jawaban dilakukan dengan jalan membuat laporan pemanfaatan dan penghapusan sarana prasarana pendidikan yang ditujukan kepada instansi atasan terkait yaitu kepada Dinas Pendidikan atau Yayasan Pendidikan setempat.

2.3

Manajemen Sarana Prasarana Pendidikan

Berbasis TIK

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah teknologi yang digunakan untuk mengolah informasi dengan bantuan perangkat lunak, perangkat keras dan pengguna komputer untuk mengubah, menyimpan, mengolah, mengirim dan menerima informasi (Fauziah, 2010 dan Martin, 1999).

(8)

Sarana prasarana pendidikan berbasis TIK adalah

semua benda yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan

belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak

langsung yang menggunakan sistem pengolahan dan

penyampaian informasi dengan menerapkan teknologi

komputer yang dibutuhkan untuk terselenggaranya proses

pendidikan. Sarana prasarana pendidikan berbasis TIK

antara lain perangkat keras, perangkat lunak, kandungan isi

pelajaran dan infrastruktur yang fungsinya berkaitan dengan

pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan,

penyebaran, dan penyajian informasi materi pelajaran

(Siahaan, 2010).

Standar sarana prasarana pendidikan berbasis TIK

yang terdapat di SD/MI untuk menunjang kegiatan belajar

mengajar berdasarkan Peraturan Mendiknas Nomor 24 Tahun

2007 tentang ketentuan Sarana dan Prasarana SD/MI

adalah: (1) Ruang Perpustakaan terdapat: (a) Sumber belajar

lain berbentuk CD pembelajaran, (b) Media Pendidikan yaitu

Peralatan Multimedia dengan ratio 1 set per sekolah, yaitu

sekurang-kurangnya terdiri dari 1 set komputer ( CPU,

monitor minimum 15 inci, printer), (2) Ruang Pimpinan

terdapat 1 set komputer tiap sekolah.

Manajemen sarana prasarana pendidikan berbasis TIK

adalah kegiatan perencanaan, pemanfaatan, penghapusan dan

(9)

maupun tidak langsung yang menggunakan sistem pengolahan

dan penyampaian informasi dengan menerapkan teknologi

komputer yang dibutuhkan untuk terselenggaranya proses

pendidikan secara efektif dan efisien.

2.4

Best Practice

Menurut Slameto (2013), Best Practice (praktik terbaik)

adalah suatu cara paling efisien (upaya paling sedikit) dan efektif

(hasil terbaik) untuk menyelesaikan suatu tugas, berdasarkan

suatu prosedur yang dapat diulangi yang telah terbukti manjur

untuk banyak orang dalam jangka waktu yang cukup lama.

Istilah ini juga sering digunakan untuk menjelaskan proses

pengembangan suatu cara standar untuk melakukan suatu hal

yang dapat digunakan oleh berbagai organisasi misalnya dalam

bidang manajemen atau kebijakan.

Best Practice memiliki ciri-ciri atau indikator sebagai

berikut: (1) Best practice mampu mengembangkan cara baru dan

inovatif dalam pengembangan serta memecahkan masalah; (2)

Best Practice membawa sebuah perubahan atau perbedaan

sehingga sering dikatakan hasilnya luar biasa (outstanding

result); (3) Best practice mampu mengatasi persoalan tertentu

secara berkelanjutan (keberhasilan lestari) atau dampak dan

manfaatnya berkelanjutan atau tidak sesaat; (4) Best practice

mampu menjadi model dan memberi inspirasi dalam membuat

Referensi

Dokumen terkait

Tidak terlepas dari usaha kedua sekolah untuk meningkatkan mutu, maka penelitian ini kemudian akan menggali lebih dalam upaya yang telah dilakukan oleh kedua

Hal yang dapat disimpulkan yaitu MPMBS merupakan bagian dari Manajemen Berbasis Sekolah yang berfokus pada peningkatan

Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui pendapat guru, orang tua siswa, dan siswa dalam peningkatan 5 karakteristik sekolah bermutu terpadu (fokus pada pelanggan,

Dari wawancara tersebut serta didukung dari studi dokumen mengenai laporan kegiatan wacana warsa sekolah tahun 2015/206 ditemukan bahwa memang peran orang tua

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkenan melimpahkan rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul EVALUASI PELAKSANAAN

Perpustakaan sekolah merupakan salah satu pusat sumber belajar di satuan pendidikan.Pengembangan perpustakaan sekolah diperlukan supaya dapat memenuhi standar

3) Kegiatan apa yang dilakukan untuk memperkenalkan keberadaan perpustakaan? Belum pernah diadakan kegiatan untuk memperkenalkan perpustakaan melalui promosi

Petunjuk penggunaan dana BOS tahun 2014 yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI no 101 tahun 2013 menyatakan bahwa.. salah satu penggunaan