24
BAB IV
ANALISIS KARYA
A. Karya 1 “Sorry”
Judul : Sorry
Ukuran : 100 cm x 80 cm Media : Cat Air di atas kanvas Tahun : 2019
commit to user
1. Deskripsi Karya
Karya ini berjudul “Sorry” atau dalam bahasa Indonesia ‘minta maaf’ menampilkan objek kartun pria yang sedang mengurung diri di dalam kamar yang gelap. Pada karya ini pencipta ingin menyampaikan kondisinya ketika sedang menyesali kesalahan-kesalahan yang telah diperbuatnya. Figur yang tidur menelungkup adalah gambaran tentang orang yang menyesali kesalahannya. Kondisi kamar yang gelap dan berantakan juga dibuat untuk menggambarkan isi hati yang sedang berantakan.
2. Analisis Formal
Struktur bentuk pada objek utama yang menjadi point of interest karya ini membentuk lingkaran dan objek-objek lainnya yang memiliki bentuk persegi. Pada karya ini warna yang mendominasi yaitu monokrom dari warna hitam, putih, dan abu-abu dengan sedikit warna kuning pada bagian kulit sehingga terlihat lebih mencolok. Garis lurus yang mengapit objek utama membentuk sisi persegi sehingga memunculkan objek utama yang terdapat di tengah bidang. Beberapa bidang objek pendukung yang dimunculkan pada karya ini dibuat dengan menggunakan garis lengkung.
Tekstur semu yang dimunculkan pada karya ini dibuat dengan menggunakan perbedaan warna gelap dan terang.
3. Interpretasi
Karya yang berjudul “Sorry” adalah karya pertama, yang menggambarkan objek pria yang tiduran sambil menelungkup di dalam kamar yang gelap. Ketika bersedih, tempat yang gelap dan private seperti kamar merupakan tempat yang ideal untuk instropeksi diri. Instropeksi diri dimulai dari hal-hal yang kecil seperti apa saja yang telah diri ini perbuat selama ini. Hal baik apa yang telah diri ini lakukan. Hingga kesalahan apa saja yang telah dibuat diri ini. Ketika patah hati khususnya, kondisi kamar yang gelap ini menjadikan tempat paling nyaman untuk merenung. Karena dengan merenung di kamar yang gelap, terkadang dengan tidak sengaja dapat membuat tertidur dan mengistirahatkan pikirian-pikiran. commit to user
4. Penilaian
Karya ini menggambarkan kondisi orang yang menyesal dan menutup diri di dalam kamar gelap. Ada sosok figur yang tiduran sambil menelungkup. Berdasarkan responden kondisi orang yang memegang kepala dan tidur tertunduk sudah dapat menyampaikan penyesalan yang dirasakan oleh pencipta. Penyesalan ini juga diperkuat lagi dengan judul pada karya tersebut yaitu “Sorry”. Namun pada karya ini warna yang ditampilkan masih terlihat tipis. Menurut responden tekstur yang ditimbulakan akibat dari cat air merupakan hal yang tidak dapat diduga karena warna yang ditampilkan ketica cat masih basah dan ketika sudah kering berbeda.
commit to user
B. Karya 2 “Sesak”
Judul : Sesak
Ukuran : 100 cm x 80 cm Media : Cat Air di atas kanvas Tahun : 2019
commit to user
1. Deskripsi Karya
Karya ini berjudul “Sesak” menampilkan objek kartun pria yang sedang tenggelam. Dalam karya ini pencipta ingin menyampaikan perasaan ‘sesak’ yang bersifat abstrak ke dalam sebuah objek yang berbentuk nyata. Maka sesak disampaikan oleh gambaran figur yang tenggelam dan mencoba untuk bernafas di dalam air. Tangan yang memegang leher adalah gambaran betapa sakitnya bernafas di dalam air.
2. Analisis Formal
Struktur bentuk karya dengan dominasi objek utama yang menjadi point of interest dan objek-objek pendukung yang memiliki bentuk lingkaran biomorfis. Pada karya ini warna yang mendominasi adalah warna kuning yang terdapat pada objek utama dan sedikit warna biru pada bagian latar untuk mengontraskan dan memuncukan objek utama. Garis yang digunakan untuk membentuk objek utama yaitu garis majemuk karena terdiri dari berbagai macam garis seperti garis lurus pada bagian leher, tangan dan lengan dan garis lengkung seperti yang terdapat pada dagu, jari, dan telinga. Beberapa bidang biomorfis seperti gelembung air yang dimunculkan untuk menciptakan kesatuan dengan objek utama. Pada karya ini menggunakan tekstur semu dengan cara memainkan warna gelap dan terang untuk memunculkan kedalaman bidang.
3. Interpretasi
Sesak merupakan perasaan yang membuat tarikan nafas menjadi berat.
Seketika jantung terasa berdetak cepat dan dada terasa lebih berat.
Perasaan sesak sering muncul ketika hati merasa sakit karena melihat atau merasakan sesuatu yang tidak mengenakkan hati. Melihat orang yang di cintai bersama orang lain, mengetahui dia menjauh dan menjaga jarak adalah salah satu hal yang membuat dada terasa sesak. Ketika ekspektasi tidak terjadi sesuai realita perasaan sesak juga sering muncul. Oleh karena itu, suatu hal yang tidak mengenakkan dan ekspektasi yang tidak sesuai di lukiskan oleh sosok orang yang tenggelam dan mencoba bernafas dalam
air. commit to user
4. Penilaian
Karya ini menurut responden masih membingungkan dalam menyampaikan maksudnya seperti apakah orang tenggelam itu membutuhkan pertolongan? Atau objek tenggelam dengan sengaja?
Namun pertanyaan itu terjawab ketika mengetahui judul yang diberikan oleh pencipta. Menurut responden warna gelap terang yang ditampilkan terkesan tanggung antara realis atau bukan. Warna latar juga masih terlihat datar tidak ada kedalaman dari gradasi warna gelap terang. Satu hal yang menarik dari karya ini adalah objek gelembung disekitar objek berhasil terlihat transparan.
commit to user
C. Karya 3 “Sia-Sia”
Judul : Sia-sia
Ukuran : 100 cm x 80 cm Media : Cat Air di atas kanvas Tahun : 2019
commit to user
1. Deskripsi Karya
Karya ini berjudul “Sia-sia” menampilkan objek setengah badan pria sedang duduk dengan kaki kiri dan tangan yang penuh perban di dalam kamar gelap bersama kertas nilai dan dua figur manusia laki-laki dan perempuan yang sedang marah. Dalam karya ini pencipta ingin menyampaikan hal yang sering terjadi di sekitar pencipta dimana orang tua terkadang marah ketika anaknya melakukan kegagalan. Sebuah proses kerja keras seolah tidak dilihat dan hanya terpaku kepada hasil.
2. Analisis Formal
Struktur bentuk karya tebagi oleh tiga objek yang saling berkaitan dan membentuk suatu kesatuan. Point of interest pada objek-objek tersebut membentuk garis semu segitiga dan vertikal. Pada karya ini warna yang mendominasi adalah warna biru pada bagian latar, celana, dan siluet sepasang figur dan warna kuning pada bagian kulit sehingga terlihat lebih mencolok. Pada ketiga objek dalam karya ini menggunakan garis majemuk karena terdiri dari berbagai macam garis seperti garis lurus pada bagian kertas yang membentuk bidang persegi, dan garis lengkung yang terdapat di kedua objek. Garis lurus membentuk persegi yang mengapit sepasang siluet sehingga memunculkan objek siluet di bawah bidang. Tekstur semu yang dimunculkan pada karya ini dibuat dengan menggunakan perbedaan warna gelap dan terang sehingga menciptakan kesan kedalaman bidang.
Warna gelap yang digunakan dari atas bidang kanvas dan semakin ke bawah warna yang digunakan semakin terang.
3. Interpretasi
Karya yang berjudul “Sia-sia” adalah karya ketiga, yang menggambarkan setengah badan pria sedang duduk dengan kaki kiri dan tangan yang penuh perban di dalam kamar gelap bersama kertas nilai dan dua figur manusia laki-laki dan perempuan yang sedang marah. Dalam lukisan tersebut terdapat kertas nilai yang bertulisan ‘F’ dan banyak tanda silang yang menggambarkan sebuah kegagalan. Dua figur bayangan di luar ruangan merupakan interpretasi dari kedua orang tua yang sedang commit to user
memarahi anaknya karena mendapat niali jelek. Memarahi seorang anak karena kegagalan sebenarnya sungguh merupakan hal yang sia-sia. Sia-sia karena selain hasilnya tidak akan berubah, tapi bahkan dapat melukai batin seorang anak. Dalam lukisan itu juga digambarkan seorang anak yang dipenuhi perban dan darah sebagai gambaran dari perjuangan sang anak.
seolah orang tua lupa akan prosesnya dan hanya melihat hasilnya. Bila dilakukan terus menerus maka luka batin yang terjadi pada anak adalah takut pada kegagalan, dan berhenti untuk berkembang. padahal kegagalan adalah hal yang wajar dan kita akan terus menemuinya selama hidup.
4. Penilaian
Maksud yang ingin disampaikan pada karya ini terlihat sangat jelas melalui kertas nilai dan dua sosok figur yang terlihat marah. Responden dapat langsung mengetahui dari kertas nilai dan 2 sosok figur yang marah.
Warna transparan pada objek di dalam ruangan juga membuat objek terasa menyatu dengan latar gelapnya ruangan. Warna latar yang dibuat dengan air juga dapat menghasilkan efek bercak-bercak yang unik dan spontan.
Satu hal yang menjanggal pada karya ini yaitu terdapat pada bagian kaki.
commit to user
D. Karya 4 “Status”
Judul : Status
Ukuran : 100 cm x 80 cm Media : Cat Air di atas kanvas Tahun : 2019
commit to user
1. Deskripsi Karya
Karya ini berjudul “Status” menampilkan objek sebuah tangan memegan handphone dan burung-burung berwana biru. Dalam karya ini pencipta ingin menyampaikan ketika patah hati terkadang dapat menjadi seorang yang bijak dan puitis secara singkat. Kalimat-kalimat motivasi dan puisi-puisi sering dijadikan status di media sosial ketika patah hati. Karena itu karya ini menampilkan burung biru yang menangis sebagai lambang dari salah satu media sosial dan status galau. Melalui warna latar yang sederhana pencipta ingin membawakan lukisan ini dengan kesan minimalis.
2. Analisis Formal
Karya ini memiliki struktur bentuk yang membentuk garis semu diagonal dari tangan hingga burung-burung. Warna putih yang mendominasi pada bagian latar membuat karya ini terlihat minimalis.
Garis lurus dan tegas pada tangan membuat terlihat kaku di bagian bawah tetapi menjadi semakin luwes di bagain telapak dan burung-burung.
Komposisi bidang handphone yang diposisikan center menjadi point of interest pada karya ini. Burung yang disusun semakin melebar menjadikan kesan bidang yang semakin meluas.
3. Interpretasi
Karya yang berjudul “Status” adalah karya keempat, yang menggambarkan sebuah tangan memegang handphone dan burung-burung menangis yang keluar dari handphone. Ketika melihat burung berwarna biru, otomatis akan terpikirkan sebuah media sosial twitter. Burung biru yang menangis adalah gambaran dari sebuah status galau yang dituliskan ke dalam media sosial. Ketika patah hati di jaman sekarang cenderung untuk menuliskan kegundahannya di media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Whatsapp. Tulisan tersebut dapat berupa macam-macam mulai dari kalimat motivasi yang sedehana bahkan hingga menjadi puisi.
Ketika gundah banyak kata-kata puitis yang dikeluarkan ke media sosial.
Ketika gundah, seolah kita menjadi orang bijak dan puitis dalam sesaat. commit to user
4. Penilaian
Penilaian terhadap karya ini adalah karya ini cukup berhasil untuk menampilkan ciri khas dari media yang digunakan yaitu cat air. Meskipun sederhana, karya ini cukup jelas untuk menyampaikan maksudnya. Burung biru yang menjadi logo salah satu media sosial dapat ditangkap dengan jelas bahwa itu adalah sebuah tweet. Warnanya menjadi lebih hidup karena objek-objek yang dilukis berukuran kecil atau tidak luas. Warna putih yang mendominasi juga memberikan kesan minimalis pada lukisan ini.
commit to user
E. Karya 5 “Ego”
Judul : Ego
Ukuran : 100 cm x 80 cm Media : Cat Air di atas kanvas Tahun : 2019
commit to user
1. Deskripsi Karya
Karya ini berjudul “Ego” menampilkan objek sepasang tangan merobek foto siluet sepasang kekasih di pantai ketika senja. Dalam karya ini pencipta ingin menyampaikan sebuah hubungan yang awalnya sangat dekat, namun tiba-tiba terdapat jarak yang memisahkan. Pencipta seolah menjadi orang asing baginya dan tidak lagi saling menyapa dan berbicara.
Sebuah foto yang di sobek adalah gambaran sebuah kenangan yang dilupakan begitu saja.
2. Analisis Formal
Objek pada karya ini disusun secara horizontal dengan bidang persegi yang diposisikan center dan menjadi point of interest dalam karya ini. Warna putih yang mendominasi pada bagian latar menjadikan karya ini terkesan minimalis. Pada bagian tangan garis digambar lurus dan tegas sehingga terlihat kaku. Warna biru, ungu, dan kuning pada bagian tengah dibuat lebih gelap untuk memunculkan objek utama (point of interest).
3. Interpretasi
Karya yang berjudul “Ego” adalah karya kelima, yang menggambarkan sebuah tangan memegang merobek foto siluet sepasang kekasih di pantai ketika senja. Foto dalam karya ini digambarkan debagai sebuah kenangan yang diabadikan dalam sebuah jepretan gambar dan tangan yang merobeknya adalah sebuah ego yang dengan mudahnya merusak/membuang kenangan. Ketika di hari ini seorang teman sangat dekat hingga bercanda seperti sepasang kekasih, kemudian esoknya dia tiba-tiba menjauh dan memberi jarak ketika mengetahui ada sebuah perasaan kepadanya yang disimpan. Tentu akan meninggalkan kegelisahan dan tanda tanya bagi salah satunya. Hati yang disobek, perasaan yang disobek. Tiba-tiba pencipta seoalah menjadi orang asing karena jarak yang diciptakan oleh temannya. Sebuah perasaan yang tiba-tiba tenggelam dan hilang seperti senja yang disobek pada lukisan ini.
commit to user
4. Penilaian
Menurut responden ketika pertama kali melihat karya ini adalah putusnya hubungan antar kekasih. Sebuah foto yang disobek terlihat seperti sebuah kemarahan tapi terasa kurang ketika melihat warna latar yang cenderung dingin. Karya ini berhasil untuk menampilkan ciri khas dari media yang digunakan yaitu cat air. Meskipun sederhana, karya ini cukup jelas untuk menyampaikan maksudnya. Warna latar di tengah terasa kurang dapat gradasi warnanya karena warna kuning yang seharusnya menjadi Highlight menjadi mati dan tertutup oleh warna biru dan ungu.
Warna putih yang mendominasi memberikan kesan minimalis pada lukisan ini.
.
commit to user
F. Karya 6 “Kenangan Masa Kecil”
Judul : Kenangan Masa Kecil Ukuran : 100 cm x 80 cm Media : Cat Air di atas kanvas Tahun : 2019
commit to user
1. Deskripsi Karya
Karya ini berjudul “Kenangan Masa Kecil” menampilkan objek sebuah boneka anjing, sebuah boneka orang, dan sebuah boneka penguin.
Dalam karya ini pencipta ingin menyampaikan kenangan masa kecilnya melalui boneka yang rusak. Sebuah boneka yang dekat dengan kehidupan masa kanak-kanak menjadi objek utama dalam karya ini.
2. Analisis Formal
Objek pada karya ini berfokus di tengah bidang kanvas sehingga terlihat seimbang meskipun komposisi warnanya masih berat di atas, namun figur boneka yang lebih panjang ukuran bentuknya membantu karya terlihat seimbang. Warna putih lebih mendominasi pada karya ini, namun di sekitar objek utama menggunakan warna gelap untuk lebih memunculkan point of interest. Garis lengkug lebiha banyak digunakan dalam karya ini sehingga terlihat lebih luwes dan tidak kaku.
3. Interpretasi
Karya yang berjudul “Kenangan Masa Kecil” adalah karya keenam, yang menggambarkan 3 buah boneka yang terluka yang menyebabkan dakronnya keluar dan berceceran. Boneka merupan mainan yang dekat dengan masa anak-anak. Boneka yang rusak adalah gambaran masa anak- anak yang rusak. Setiap kali anak melakukan sesuatu yang salah di mata orang tua seperti tidak sengaja menjatuhkan vas bunga atau merusak barang, orang tua langsung membentak anak tersebut dan terkadang sampai menggunakan fisik seperti mencubitnya. Padahal barang yang rusak masih bisa diperbaiki atau diganti, sementara hati anaknya bisa jadi lebih tertekan dan rusak dari barang itu. Bila kejadian ini terjadi secara terus menerus, maka batin anak itu akan terluka dan menyebabkan masa anak-anaknya kurang bahagia. Masa yang kurang bahagia ini bisa jadi berdampak pada perkembangan selanjutnya seperti sering murung atau bersifat nakal untuk mencari perhatian.
commit to user
4. Penilaian
Penilaian terhadap karya ini adalah karya ini menarik karena bisa dilihat dari sisi mana saja. Pesan yang ingin disampaikan pencipta masih terlihat sederhana karena pertama kali yang dilihat adalah 3 buah boneka. Tetapi menjadi mengerti maksudnya setelah membaca judul yang diberikan oleh pencipta. Pada bagian warna, warna kombinasi biru dan ungu cukup kontras dan menonjol dibandingkan objek lainnya. Karena objek adalah boneka yang tidak memperhitungkan proporsi, pada karya ini terlihat cukup lepas dan spontan.
commit to user
G. Karya 7 “Overthinking”
Judul : Overthinking Ukuran : 100 cm x 80 cm Media : Cat Air di atas kanvas Tahun : 2019
commit to user
1. Deskripsi Karya
Karya ini berjudul “Overthinking” menampilkan objek seorang pria yang dikelilingi oleh balon-balon pikiran. Dalam karya ini pencipta ingin menyampaikan suasana banyaknya pikiran yang berlebihan hingga membuat kepala terasa penuh dan berat. Bola pikiran digambar dengan corak acak-acakan seperti awan yang menggumpal. Di atas kepala figur manusia juga terdapat gumpalan awan sebagai tanda pikiran yang menggumpal.
2. Analisis Formal
Komposisi pada karya ini terlihat lebih padat di bagian bawah. Unsur bidang lingkaran terlihat lebih menonjol dalam karya ini. Bidang lingkaran menggunakan warna yang lebih dominan daripada objek utama sehingga terlihat lebih mencolok. Figur seseorang dimunculkan di tengah karya sehingga lebih menonjol (center of interest). Penggunaan warna kuning dan coklat pada figur membuatnya terlihat lebih gelap dari bidang-bidang disekelilingnya.
3. Interpretasi
Overthinking yang dalam bahasa Indonesia berarti adalah berpikiran secara berlebihan. Ketika sedang sendirian tidak jarang pikiran-pikiran terkadang muncul. Bila pikiran itu masih sedikit dan pada batas yang wajar maka pikiran itu tidak mengganggu dan bisa jadi malah membawa inspirasi. Tapi semakin lama kita berpikir, maka pikiran itu akan semakin banyak dan menjadi semakin aneh. Pencipta jadi memikirkan hal-hal yang bahkan belum terjadi dan menjadi khawatir dan cemas karena pikiran yang belum terjdi tersebut. Perasaan khawatir, cemas dan takut muncul akibat pikiran-pikiran yang berlebihan sehingga menyebabkan sulit untuk konsentrasi dan fokus pada hal yang dikerjakan saat ini. Pikiran-pikiran yang terus bermunculan dan berkumpul seperti awan dan menciptakan kondisi yang tidak tenang seperti badai di dalam kepala.
commit to user
4. Penilaian
Pesan yang ingin disampaikan oleh pencipta pada karya ini menurut responden sudah cukup dalam menyampaikan maksudnya. Balon-balon pikiran yang digambarkan seperti di komik sudah dapat membawakan pesan bahwa itu adalah dialog dirinya sendiri di dalam kepala. Pemberian judul juga menjadi hal yang semakin memperjelas dalam menyampaikan maksud dari karya ini.
commit to user