:: EtJ'l,l
&:.:!ir"t - "1,,1 -.rL r"r * t'*s
PROCfr==ING
TIWTE
RNAT1GilIAL
SEMINAR
ON
SPORT
SCIENCE
2OL2
"
E
DUCATING
SPORT PROFESSIONALS:
[OF{SERVING LOCAL
WISDOM AND
FROGRESSING
FUTURE"
n,-'H
OCTOBER
2012,
SEMARANG
INDONESIA
l',
-
i
Amartapura
Ballroom Grand
CandiHotel
SemarangCooperation:
!iiF,: R: SCIENCES FACULTY
iIH.iT !..R.ANG STATE UNIVERSITY
ASSISTANCE FOR SPORT SCIENCES AND TECHNOLOGY IM PLEMENTATION, THE MINISTRY OF YOUTH AFFAIRS AT.ID SPORTS
'r
i'liliriliillilffiilillilililllifrliiiltrtii:
l
::
- :eeding International Seminar on Sport Science 2012;
i, '-Content
C": , er
F-3'ace
i;"rtent
:iRALLEL
SESSIONSi2.
nritiated Efforts to Develop Sport Psychology to Build lndonesian Performance SportDimyati, Yogyakarta State University
...
5603,3. Effect
of
Exercise toward BMI, Body Fat percentage and Vital Capacity of LungDonny Anhar Fahmi, lKlP PGRI
Semarang
567i-r. Physical Education, Sport and Health Learning: The Reciprocal Function, in Learning Climate
Eduard Emor Kumenap, Manado State
University,...
574 35. lncrease Diet Compliancefor
Athletes With Diet Circles Media (Study in FootballAthletes in PS. UNNES)
lnalan Budiono, Semarang State
University..
585!,6. The Role of Physical Education to lncrease Physical Fitness
Fauziah Nuraini Kurdi, Sriwijaya
University..
591:;.
Modification for Children in Softball GamesNolfie Piri, Manado State
University..
5983,8. Dynamic Stretching for Preparation Session and lnjury Prevent in Football
FahrialAmiq, Malang State
University...
60339. Adapted Physical Education Profile for Cerebral Palsy Child in Extraordinary Elementary School in Surakarta
Sarwono, Sebelas Maret
University
60931. The Effect of Weight Training Services Capabilities of using Rubber Down in Volleyball
Waluyo, Sriwijaya
University.
617vi , The Effect of Method, Exercise Results and Agility to Run 100 Meters
Rumini, Semarang State
University...,.
..
62032. Affecting Factors of Plyometric Exercises on Performance of High Jumpers
Moh. Nanang Himawan Kusuma, University of Jenderal Soedirman
...
63433.
Drug AbuseUcok Hasian Refiater, Universitas Negeri
Gorontalo..
,,
638POSTER
Model For Development Assessment Based Learning Physical Education Multi
Aspect Collaborative And Synthesis Of Learning Resources Benefits
AgusKristiyanto, Sebelas Maret
University
644 Participation ln Learning Pjkr Study Program Students, Por Fik UnySuharjana, Yogyakarta State
University...
645Developing Jump Power Meter As Leg Power Meter Device
Sri Haryono and Feddy Setio Pribadi, Semarang State
University
646l'roceeding International Seminar on Sport Science 2012
. .-r Unnes-Asdep IPTEK Kemenpora RI
iii
NCREASE DIET
COMPLIANCE
FOR
ATHLETES WITH
DIET CIRCLES
MEDIA
(STUDY IN
FOOTBALL ATHLETES
IN PS. UNNES)
lrwan Budiono
Department of Public Health-Semarang State University
TilrrASTRACT
liiL-:*iion is
an
important determinantof
optimal performance athletes. Preliminary studyshowed
:'"'.
PS UNNES footballers have the energy intake is less than adequate. Purpose of thi's study isr: ::sign a
mediumto
improve dietary compliance footballers in PS UNNES.The study involving "ll ,ihletes PS UNNES, uses one group pre and post test design. lnstruments diet circles given asr*:":nent. The
effectivenessof the
instrument seenfrom
differencesin diet
adherence scores)'ii:re
and after
intervention. Dietary compliancewas
assessedby five
indicators, namely thei-r-lnt
of energy intake, schedule meals, fluid intake, the type of fluid consumed during the match,;r'-: ihe
percentageof
caloriesfrom
carbohydrates.The
results showed significanidifferencesi'i:/,een
dietadherence scores before and aftertreatment (p = O.OOO1). Based on the increase inl'::"es
before and afterthe intervention, diet circles instruments proved quite effective in improving !'t'-zU adherence scores of athletes. lt is suggested that PS management UNNES make nutrition:--seling
and training programs at regular intervals. 4l;ywords: diet circle; athlete; footballXSNDAHULUAN
Gizi
merupakansalah satu
variabelyang
berperan pentingdalam
pencapain prestasi;,'n"-'ang atlet, selain juga ditentukan oleh faktor kemampuan fisik, teknik, juga sangat dipengaruhi
-
=-
faktor
asupangizi
(Dadang
Priamana,2000).
Prestasi beberapacabang
olahraga di - : :nesia dalam berbagai event baik
nasional,regional maupun
nasionalyang
cenderung*:-urun
patut menjadi bahan koreksi bagi para pengambil kebijakan olahraga. Pertanyaan faktor
i.;:= sajakah
yang
harus diperbaiki harus segera dijawabdan
dilaksanakan upaya perbaikan"*'-nasuk
pertanyaan tentang bagaimana atlet memenuhi kebutuhan gizinya perlu dipetakan dan I
::rbaiki
(Harsuki, 2003).Pada cabang sepak bola, prestasi nasional cenderung menurun bila dibandingkan dengan
l';stasi
nasional beberapa dekade yang lalu. Prestasi yang kurang menguntungkan dalam cabing ;"=:ak bolatidak
hanyadi
tingkattim
nasional saja, tetapijuga
terjadi padatlm
lokal/ daerah. *=*'laitdengan faktor asupan gizi sebagai determinan penting prestasi atlet sepak bola, salah satu
':":lr
penting yang perlu dilihat adalah perilaku
gizi
para atlet
itu
sendiri. Hasil
penelitian :'=-lahuluan pada klub sepak bola PS. UNNES pada bulan Januari 2010 menunjukkan sebagian :'n-i3r pemain (60%) tidak mengkonsumsi makanan sesuai anjuran gizi bagi atlet sepakbola.
Hal-
nendorong
untuk dilakukannyauji
coba
penggunaan instrumenyang dapat
meningkatkan':atuhan
diet
para
atlet.
Diharapkandengan
kepatuhandiet
tersebut dapat
mendorong:":entuknya performa fisik yang optimal bagi para pemain. Berdasarkan masalah tersebut di atas,
-=ka
dilakukankalah penelitianuntuk
menguji efektivitasmodel
lingkarandiet atlet
terhadap,
=:atuhan diet atlet sepak bola PS UNNES.
lfittEToDE
Penelitian
dilakukan dengan desain
eksperimensemu
(eksperimenkuasi).
Adapun-:-oangan
penelitianyang
digunakan adalahone
grouppre and posf fesf
design. Penelitian
*:rgambil
populasi dari seluruh pemainsepak bola PS UNNES, yaitu sejumlah 30
atlet.
Sebagai;'abel
bebas (independent) dalam penelitianini
adalah pemberian media lingkaran diet aflet,:=:angkan
variabel terikat (dependenf) dalam penelitianini
adalah kepatuhandiet atlet.
Untuk *=ngendalikan peran variabel selain variabel perlakuan terhadap perubahan yang terjadi pada=- abel terikat, maka dilakukan upaya pengendalian atas beberapa variabel
sebagai
berikut :: - ,-eting Sports Professionals:
1.
Variabel pengetahuan dan sikap tentang gizi, dikendalikan dengan memberikan penyuluhan gizi olahraga kepada semua subyek penelitian sebelum dilakukan intervensi. Dengan demikiandiharapkan semua subyek penelitian mempunyai dasar pengetahuan dan sikap tentang gizi atlet yang hampir sama
2.
Variabel umur, dikendalikan dengan memilih subyek penelitian yang mempunyai umur dalam rentang umur15-25
tahun3.
Variabeljenis kelamin, dikendalikan dengan memilih semua subyek yang berjenis kelamin laki-laki4.
Variabeltingkat
pendidikan,variabel
ini
cukup
homogen karena semuaatlet
mempunyaitingkat pendidikan yang sama
5.
Variabel biaya, variabelini
diasumsikan terdistribusi secara homogen pada seluruh subyek penelitian6.
Variabel aturan tim, variabel ini juga diasumsikan terdistribusi secara homogen pada seluruhsubyek penelitian
7.
Variabel peran
pelatih,variabel
ini
juga
diasumsikan terdistribusisecara
homogen pada seluruh subyek penelitianB.
Variabel peran rekan atlet dalam satu tim, variabel
ini
diasumsikan terdistribusi secarahomogen pada seluruh subyek penelitian
Data
penelitiandiolah dengan
menggunakananalisis univariat
dan
bivariat
Analisisunivariat dilakukan dengan menampilkan ukuran tendensi sentral terhadap kepatuhan diet ailet
sebelum
dan
sesudah intervensi. Analisis bivariat dilakukan dengan melakukan
uji
bedakepatuhan diet antara sebelum dan sesudah intervensi, dengan menggunakan t test.
PEMBAHASAN
a.
Status Gizi AtletHasil penelitian menunjukkan rata-rata IMT atlet adalah 19,859 dengan median 19,546,
sedangan nilai IMT minimum sebesar 18,6 dan maksimal 21,8 serta standar deviasi 1,0546. Hal
ini
berarti rata-rata atlet termasuk dalam kategori status gizi baik. Namun apabila dilihatsecara rinci terdapat temuan yang penting untuk diperhatikan, yaitu bahwa banyak dari aflet
yang mempunyai IMT dalam kategori batas bawah normal, sebagaimana tampak pada gambar berikut :
F
=
23.0
22.4
21 .0
20.o
19.0
18.0 17.0
16.0
11 13 15 17
19Subyek Penelitian
Gambar 1. Sebaran data indeks masa tubuh (lMT) aflet
lroceeding International Seminar on . IK Unnes-Asdep IPTEK Kemenpora
Sport Science 2012
RI
F
b.
Model Lingkaran DietAflet
SepakbolaBerikut ini adalah contoh gambar dari instrumen lingkaran diet bagi
alet
:Gambar 2. lnstrumen lingkaran diet
lnstrumen
ini
dibuat
berdasarkan kebutuhankalori sehari
dari ailet.
Selanjutnyakebutuhan kalori tersebut diterjemahkan dalam bentuk
jenis dan
banyaknya makanan yang harus dikonsumsi selama satu hari. Dengan lingkaran diet tersebut, atlet dapat m"rencanakanmenu
makananyasecara
bervariasiatau
beragam.Hal
ini
dikarenakandalam
lingkarantersebut atlet diberi pilihan untuk
menggantiatau
menukarbahan
makanan yang- akan dikonsumsinya.Dengan instrumen
ini,
jika
sewaktu-waktuatlet
dihadapkan pada aneka
pilihanhidangan makanan, mereka dapat memilih sesuai takaran dalam'panduan. Hal
ini
memberikemudahan bagi atlet untuk mengevaluasi kecukupan makanan yang mereka konsumsi.
c.
Kepatuhan diet atlet sebelum dan sesudah perlakuanKepatuhan diet atlet dinilai dari 5 indikator/ variabel, yaitu : kepatuhan terhadap jumlah
energi yang dikonsumsi, kepatuhan terhadap jadwal waktu makan utama sebelum bertanding,
kepatuhan terhadap pemenuhan kebutuhan cairan, kepatuhan terhadap
jenis
cairan yan:gdikonsumsi saat pertandingan, dan kepatuhan terhadap prosentase asupan kalori dari sumber karbohidrat. Masing-masing indikator diberikan rentang
skor
antara1
sampai dengan 4.Semakin besar
skor dari tiap
indikator menunjukkan derajad kepatuhanyang
paling Uait(.Selanjutnya dari tiap indikator/ variabel dikompositkan dengan
cara
dijumlahlianit
ornyJ.Berikut ini distribusi frekuensi variabel-variabel yang menjadi indikator kepatuhan diet sebelum dan sesudah perlakuan :
Tabel 1. Distribusi sebelum
frekuensi responden berdasarkan variabel kepatuhan diet
lnstrumen lingkaran diet
dan sesudah perlakuan
Variabel Kategori
Sebelum
Perlakuan Setelah Perlakuan
Jumlah Jumlah o//o
*epatuhan
::rhadap jumlah
=rergi yang
: konsumsi
< 70% angka kecukupan
energi
20
66,7
0
070 - 80% angka kecukupan
energi
6
20,0
j2
40.081 -90% angka kecukupan enerqi
13,37
9.0 - 100% angka kecukupan
energi
3
10,08
30
100.0
30
100,0+:patuhan
:;fiadap jadwal ilrraktu makan
-:ama sebelum
:ertanding'
<1 sebelum
<2i sebelum
<3i
sbl sebelum3-4
sbl sebelumN
0 23,3 63,3 13,3
0 70,0 26,7 3,3 100,0
U
:oucating Sports Professionals:
-onserving Local Wisdom and Progressing Future
:Li
"'-l€nllllltl|
IVariabel Kategori
Sebelum
Perlakuan Setelah Perlakuan
Jumlah o/ Jumlah
Kepatuhan
ierhadap
pemenuhan kebutuhan cairan
< 'l lt per hari 0
:
U^
23 0 20,0 0 0 1 - 2 lt per hari2 - 3 lt per hari 76,7 ob, /
> 3lt oer hari '10
30 100.0
1
30
J.J 33
N 100.0
air putih a6 66,7
11 36,7
kepatuhan terhadap jenis cairan yang dikonsumsi saat
pertandingan
100.0 100,0
cairan isotonic 0 36,7
< 30% dari total kebutuhan 30 - 40 % dari total kebutuhan kepatuhan
terhadap oersentase asupan kalori dari sumber
karbohidrat
50 - 60 % dari total kebutuhan enerqi 100,0 '100,0
30 100 0 30 100,0
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata
skor
kepatuhandiet
sebelum perlakuan sebesar12,67 dengan median'13,0 modus'13. Skor minimal sebesar 11 dan skor maksimal 16 dengan
standar deviasi 1,213. Sementara rata-rata skor kepatuhan diet setelah perlakuan sebesar
MpZ
dengan median 14,0 modus 14. Skor minimal sebesar 11 dan skor maksimal 1g dengan standar deviasi 1,921.
d.
Efektivitas model lingkaran diet dalam meningkatkan kepatuhan diet atletHasil uji beda menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antara kepatuhan diet
alet
sebelum dan setelah perlakuan (p = 0,000). Perbedaan skor kepatuhan diet sebelum dansesudah perlakuan tersebut juga tampak dari sebaran data berikut ini :
20
1B
o to
2,0
(E ra-c tz
*,0
O.a Ou \< Lo o l4 .J' 2 09 11 13 15 17 19 21 23 25 27
29Subyek Penelitian
[-.--ffi1
t_,'=
Gambar 3. Sebaran data skor kepatuhan diet sebelum dan sesudah perlakuan
Sesuai dengan kriteria normal indeks masa tubuh (lMT), yaitu antara 18,5 sampai dengan
25,0
hasil penelitian menunjukkan status gizi atlet sepakbola PS UNNES termasuk dalam kategori oaik (Supariasa, 2002). Namun apabila dilihat sebarandata
IMT menunjukkan sebagianbelar
atlet termasuk dalam kelompok batas bawahIMT
normal. Hasil penelitianyang
menunjukkan 56,7% atlet mempunyai IMT dibawah 20.Mengingat status
gizi
merupakansalah satu
variabelyang
penting dalam mendukung :restasi atlet (Dadang Priamana, 2000), maka perlu segera dilakukan evaluasi akan kemungkinanlroceeding International Seminar on Sport Science 2012
. .K Unnes-Asdep IPTEK Kemenpora RI
-- ilnrilFi'
terjadinya kunan'g g;zr pada
atlet' Hal ini
akan terrihat nyata apabiradata
r,MTini
dibandingkan;ilffi
f
T;ry:*i=if
;f:,T,",,,";'*?;',l,{i???il,iff
,""jffi
0,.'.r?r,";;;;;; j,i."n
jiilj
I
llT;
#;
llh[!;",*1fu
a i k i, m a k a b u ru n ti o,[,;n
gil,
r;
"f
:*';j,,;
#;ry
,**.,nx?l,iilit:,?*ur,:::,,fl
i:ye_l:f
"LT:d:EiF
jl_i5jXfi
:"?:H",:il:
ldi:ilit:::*,=ffii?e;ifu:'il.ir,'-'",i"'"n
",uoun
,,*"i,"nnv"
sansat
diperrukanatlet untuk
r"rro"r,t";p;;;#iri
penelitiannya juga,mengungkuptun'pertu panduan
'gizi
iagi
Meskipu n seca ra statistik
t"Tril
[?i:l*r
i":i!ra
;,";
;",
" seberum da n sesudah perrakuan pemberian
;;;ffi;;ir"t,^;r.i
g;;#;"iledaan
i"rru-nri.i"ri
anarisis sebaran dara
[",3:l*T"ifil*,ffi;:lj
*
*:#l".Xi::^f,e:i,;t;;".]#,,
(sambar
3),
nuil,n
setelah perlakuan, sebanya-k;6;;
]ttet
masin,unoko.t"rius'.
Datat"liuur,r.un ,rrpJn
"nurgiff
il?illl
jfiI"iffi
#:l.itjrtr":*llrfi
l;:tr'#.rrc'";;*i4*nr,!yitfi
[1:l
joapat menurunkar
sean;.r;$.J;il1:i3,,,1q
j$:,"tf
T:tt'ti?;;ffi
":,T;*:,il::;
waktu makan
t"o"i'T,i"n"""iitg"tl-o-ata,1enu-n;ilk;
Je1lanat
rc;t"
"ttJtyans
menskonsumsiil3[ilT,"1H?6rlrn-:::iig,l."*#l%;;#rq*#;j;:_**.r";"#nr#*x;
Jam
sebelum
bertandingo"titirto"rntuk
menirnorttr,-,"gangguan ketidaknyamanan
di
daramlambung ketika atlet
seding
ffi""oi.g-
MinimarJiorluh,kun waktu 3 sampai
4
jamuntuk makanutama
seberumbertandin!.
H"i
ri
-;rgu
oip"rrrr,ui'
1:r:T ,unguniir:i;ri
risiko
terjadinyagangguan pencernaan
makinan
yangoa[at
ourulinut atlet tidak
oiri
trriliourun.,
pertandingan {Sedianti, 2000).
Asupan cairan
juga
perlu mendapat perhatian. Data penelitianmenunjukkan
36%
a'et
menggunakanair
putih sebagaijenis cairan'untul
r"r"nuhi
kebutrn"n
l"irun
menjerang dan
selama pertandingan.
Hal in]
p"iiu-rendapat
t;;"ti;"
dari
manajemen,karena
kebutuhanrehidrasi bagi
atlet
sangatp"niing'
o:-uo1'cairan
nuirpu air
putihrt"r-"i,
tawar tidak dapat
mengganti elektrolit yang banyat< "nitang serama
p"rtrnJingun.
Fenggu;;";
air
tawar bagi aretdapat menyebabkan-hiplnatremia
Jl'n-nipogrir."*i"."u"tuk
menceglh
har tersebut diperrukanasupan cairan
yu?g, mengandungelektrotlt
0""- k*["hidrat.
c]irun
'i"ngun
sodium
dan
8"."*
;;:Jfl::!f|el
t
--
1O%"disarankan untuk Jioerl<anpuJ"
uti"tl"r"r"
pertandinsan,uu*unju?3%:?Xj;':li:,t:iJ"1ln,:.Ti?n^:"j^1tj1: ilr"t
sepakboraps
UNNES ini berdasarkan'vawancara densan
aflet
sangatterkajt-o",isun-;;";;#;"illff;,""";H?:;":fflr3:trf:
Jalam hal ini atlet tidak
t"no"upli
rrrilii*-i""rp";;;|
maupun penata raksanaan makan dari manajemen' Atlet berusaha
t"tun,hl
t1gy1J" gi.i;;o"rgan
biaya merekasendiri.
Keadaan
ni pernah dilaporkan oleh Debra
D;;r
lzooz;,
oui"i.
ilnerit[nnv"-
p"o,
,tret
yang bernaung di klub sekolah bahwapara
atlet.turing
,brruo"p[u"
pJo"
masarah ketersediaan makanan atau kemudahanuntuk
mempersiapkanniak"nunnyi.
ollr
har.ini
ailet yang masih
bersekorah:nempunyai keterbatasan
wakiu,
karena atlet -bukanmerupat<an
aktivitis
',itu,.nunyr. sehinggaJianjurkan untuk membantu
p!rn"*f..rrn
F{i,,h"n""giriny",
rtfui
V"ng
bersekotah harus'nempunyai
pengetahuan gizi yang memadai (Debra Dunnl
)ndii
u,,vr
yd,,sSIMPULAN
a
li,.il?:f""3:ffi:Hffl?Hi:,igi::*fT:ll"i,l
ps
,NNES
antara seberum dan sesudahc
B1fj::l
ff
T*,i'?,?,ll".T?,i
g izi densa nri"J"
i,sr.i;'
ol:,""i:l
ffi
. :::
h*
T:
I#
H :l,,tn
l"f::
tif
F
',1i
l:","!Fil.:ij
iffi
i
k e p a t u h a n d i et
s e b e, u m'H,ffi':ffi,,%J,,;['il,.rinl-::tj,{,i{[:T,Tir.
jifi:"#:[ffi:S':,,fi:"',"j-"J:i:
* *JS:
*
l,!l
g*,
m e n i n s ra [<a'' . r"J"
p","#il
"',' ! o,l,f
ffl.l:":i:li
i:f
,i:1,::ll'l
v",.'n';;;;j;,1,#' 3lil"u"o
40./. aret
;l,",i'Jffi
::,ff
:$',]i,'u5::*ll*:.::*sffi
il:i:"3[:1\,T"';
jJ:J#:?j;:i?g
UNNES khususnva peratih o,'',p"t
;;;ilfi,.Jn,"ixl'ilJ;r]l;ffi,i:il;:[i,?r#3'",i:::,,il"J_:,:
Educating Sports professionais:
fonserving Local
$a[agai salah satu upaya mernperba#K asucan enpruil
atet
-,rn-ti+ 1]-:B-rl;
*-,=-zt-;-rt+=-=- :
=: 56:agai media penyuluhan gizi direkomendasikan tlntukc:e-Lsr.a-
:la=-*3-
3la'
--
,:-:as
-3lat
membantu mengatur penatalaksanaan makan atlet termasuk Caia'r:na :€:ca-
zd" :a
:z-:E'Ean
keterbatasan finansialyang
dihadapiatlet,
disarankanagar atlet capat
merrpea_a-qa:;tuhan gizi
bagi dirinya, sehingga atlet dapat memilihdan
menentukan asupan makananya :€r ga n menyesuaikan keterbatasan finansialnyaSAFTAR PUSTAKA
ladang
Priamana. 2000. Kebutuhan air dan elektrolit pada olahraga. gizi olah raga untuk prestasi. Depkes Rl. JakartalaCang Priamana. 2000. Pemenuhan Energi pada Olahraga. Dalam
Dalam
Pedoman pelatihanPedoman pelatihan gizi olah
raga untuk prestasi. Depkes Rl. Jakarta
)anny
Mielke. 2007. Dasar-dasar Sepak Bola.Terjemahan Oleh Eko Wahyu Setiawan. PenerbitPakarnya Pustaka. Bandung.
lebra
Dunn,
LoriW.
Turner,dan
George Denny. 2007. Nutrition Knowledge and Attitudes ofCollege Athletes. The Sport
Journal:
United Sfafe Sporf Academy Vol 10. No4.
Available at http://www.thesportjournal.org/article/nutrition-knowledge-and-attitudes-college-athletes3'een,
LawrenceW.,
Mercer, Shawna L. Precede-Proceed Model. 2002. The Gale Group lnc.,Macmillan Reference USA, New York. Gale Encyclopedia
of
Public Health. available on:http ://www. health I i ne. com/ ga lecontenV precede-proceed-m odel
3reen, Lawrence
W.,
Kreuter, MarshalW.
1991 .Health Promotion Planning, an Educational andEnvironmental Approac. Mountain View. Mayfield Publishing Company, 2nd Edition.
-arsuki. 2003. Manajemen Olahraga. Dalam Perkembangan Olahraga Terkini Kajian Para Pakar.
PT Raja Grafindo. Jakarta.
,:seph
A
Luxbacher. 2000. Sepak Bola. Terjemahan oleh Agusta Wibawa. PenerbitPT
RajaGrafindo Persada. Jakafta
f,'lochamad Muslim, 2003. Pengukuran
dan
Evaluasi Pelaksanaan Program Pelatihan CabangOlahraga.
Dalam
PerkembanganOlahraga Terkini Kajian
Para Pakar. Penerbit
PT Rajagrafindo Persada. Jakarta.r-!. Sajoto, 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Dahara Prize. Semarang.
\,lotoatmojo, Soekidjo. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan llmu Perilaku Kesehatan Andi Offset.
Jakarta. 2007.
rutu
Ayu Widiastuti.Pola
makandan
kebugaran jasmaniatlet
pencaksilat
selama pelatihandaerah Pekan Olahraga
NasionalXVll
Provinsi Bali tahun 2008. Jurnal Gizi
Klinik lndonesia.Vol
6 No. 1. Yogyakarta,Riccardo Caccialanza, Barbara Cameletti, and Gianfranco Cavallaro. 2007. Nutritional intake of young ltalian high-level soccer playerE: Under-reporting is the essential outcome. Journal of
Sporls Science and Medicine (2007) 6,538-542. Available at http://www.jssm.org
Robert Koger. 2007. Latihan Dasar Andal Sepak Bola Remaja. Terjemahan Oleh Arif Subiyanto. Penerbit PT Saka Mitra Kompetensi. Klaten,
Sedyanti.
2000.
Pengaturanmakan sebelum,
saatdan
setelah berlanding.Dalam
Pedomanpelatihan giziolah raga untuk presfasi. Depkes Rl. Jakarta
Soekidjo Notoatmodjo, 2003, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta: PT. Rineka Cipta. Sucipto. 2000. SepakBola. Depdikbud. Dirjendikti. Jakarta
Suhardjo, 2003. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Penerbit Bumi Aksara. Bogor.
Sukintaka.
2003.
Filsafat Olahraga. Dalam Dalam Perkembangan Olahraga Terkini Kajian ParaPakar. PT Raja Grafindo. Jakarta.
Supariasa, I Dewa Nyoman dkk,2002, Penentuan Sfafus Gizi, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Tom Fleck
dan
Ron Quin. 2007.
PanduanLatihan Sepak Bola Andal.
Terjemahan BasukiWidyarso. Penerbit PT Sunda Kelapa Pustaka. Jakarta
Woro Kushartanti. 2008. Konsumsi karbohidrat dan lemak dan hubungannya dengan daya tahan
jantung paru atlet sepak bola PS Semen Padang Divisi Utama PSSI Liga Bank Mandiri lX.
Jurnal Gizi Klinik lndonesia.
Vol
5 No. 1. Yogyakarta.Proceeding International Seminar on Sport Science 2012
FIK Unnes-Asdep IPTEK Kemenpora RI