• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA JERMAN DI SMA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA JERMAN DI SMA."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA JERMAN DI SMA

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Bahasa Jerman

Disusun Oleh :

Runi Rachmalina Utari

NIM 1005818

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA JERMAN DI SMA

Oleh

Runi Rachmalina Utari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra

© Runi Rachmalina Utari 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

RUNI RACHMALINA UTARI

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA JERMAN DI SMA

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Ending Khoerudin, S.Pd., M.Hum. NIP 197105091998021001

Pembimbing II,

Irma Permatawati, M.Pd. NIP 198210042005012001

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI

(4)

Runi Rachmalina Utari , 2014

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Menyimak Bahasa Jerman Di Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

5. Penerapan Media Audio Visual dalam Pembelajaran.……….. 20

C. Menyimak ………. 24

1. Pengertian Menyimak……… 24

2. Jenis-jenis Menyimak……… 28

(5)

Runi Rachmalina Utari , 2014

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Menyimak Bahasa Jerman Di Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

4. Penilaian Menyimak……….… 31

1. Deskripsi Hasil Kemampuan Menyimak Bahasa Jerman Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Sebelum Penggunaan Media Audio Visual……….….. 39

2. Deskripsi Hasil Kemampuan Menyimak Bahasa Jerman Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Sesudah Penggunaan Media Audio Visual……….….. 39

3. Deskripsi Hasil Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Menyimak..……….……….. 39

d. Tes Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 42

(6)

Runi Rachmalina Utari , 2014

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Menyimak Bahasa Jerman Di Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

a. Uji t Independen Rata-rata skor Tes Awal Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol ... 43

b. Uji t Rata-rata Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Eksperimen... 43

c. Uji t Rata-rata Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Kontrol... 44

4. Pengujian Hipotesis ……… 44

C. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran………...…. 45

D. Pembahasan Hasil Penelitian………. 49

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan……… 53

B. Saran……….. 54

DAFTAR PUSTAKA………..…. 55

LAMPIRAN……….. 57

(7)

Runi Rachmalina Utari , 2014

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Menyimak Bahasa Jerman Di Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

ABSTRAKSI

Utari, Runi Rachmalina, 2014. Penggunaan Media Audio Visual dalam Pembelajaran Menyimak Bahasa Jerman di SMA. Bandung. Skripsi Departemen Pendidikan Bahasa Jerman, FPBS. Universitas Pendidikan Indonesia.

(8)

Runi Rachmalina Utari , 2014

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Menyimak Bahasa Jerman Di Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

ABSTRAKT

Utari, Runi Rachmalina, 2014. Die Anwendung der Audiovisuellen Medien beim Hörverstehen im Deutschunterricht an der SMA. Bandung. Eine Abschlussarbeit an der Deutschabteilung, FPBS. Universitas Pendidikan Indonesia.

Hörverstehen ist eine der Sprachfertigkeiten, die für die Schüler schwierig zu lernen ist. Es gibt einige Faktoren, warum es schwierig ist, nämlich äuβere Faktoren und innere Faktoren. Um diese Schwierigkeiten zu überwinden, kann die Wahl der richtigen Medien ein Ausweg werden. Die Audiovisuellen Medien können zur Steigerung der Hörfertigkeit beitragen. Die Ziele dieser Untersuchung sind, um folgendes herauszufinden: (1) die Fertigkeit der Schüler beim Hörverstehen in Experimentsklasse und Kontrollklasse vor der Anwendung der Audiovisuellen Medien, (2) die Fertigkeit der Schüler beim Hörverstehen in Experimentsklasse und Kontrollklasse nach der Anwendung der Audiovisuellen Medien, (3) die Effektivität der Anwendung der Audiovisuellen Medien zur Verbesserung der Fertigkeit beim Hörverstehen. In dieser Untersuchung wurde die Quasi-Experimentsmethode mit dem Nonequivalent Control Group Design verwendet. Die Population der Untersuchung waren alle Schüller der 12. Klasse an der SMAN 12 Bandung vom Jahrgang 2014/2015 und die Probanden waren die Schüler der XII Naturwissenschaft 5 als die Experimentsklasse und XII Naturnwissenschaft 2 als die Kontrollklasse. Die Instrumente dieser Untersuchung waren der Tests und das Ergänzungsinstrument nämlich der Unterrichtsplan. Um den Unterschied der durchschnittlichen Note vom Vortest und vom Nachtest zwischen Eksperimentsklasse und Kontrollklasse zu wissen, wurde die t-independent-Probe benutzt. Die Ergebnisse der Datenanalyse zeigen folgendes: (1) die Schüler in der Experimentsklasse und der Kontrollklasse haben vor der Anwendung der Audiovisuellen Medien gleiche Leistung beim Hörverstehen, (2) die Schüler der Experimentsklasse hat nach der Anwendung der Audiovisuellen Medien signifikante Steigerung beim Hörverstehen, aber die der Kontrollklasse hat nur geringe Steigerung, (3) nach den Datenberechnungen der Nachtest-Ergebnisse von beiden Klassen wurde herausgefunden, dass die Zahl der t-rechnung höher als die Zahl der t-tabelle

(9)

Runi Rachmalina Utari , 2014

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Menyimak Bahasa Jerman Di Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

(10)

Runi Rachmalina Utari , 2014

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Menyimak Bahasa Jerman Di Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keterampilan berbahasa terdiri dari menyimak, berbicara, membaca dan

menulis. Seluruh keterampilan tersebut penting dan saling berkaitan, adapun

keterampilan menyimak merupakan keterampilan dasar berupa penerimaan dan

pemahaman arti informasi yang didengar. Informasi yang dimaksud dapat berupa

sebuah materi pembelajaran bahasa di sekolah.

Dalam proses pembelajaran, kegiatan menyimak merupakan kegiatan yang

lebih dahulu dilaksanakan oleh seseorang sebelum kegiatan berbicara, maka dari itu

keterampilan menyimak dalam pembelajaran bahasa perlu dipelajari secara khusus

namun keterampilan berbahasa lain tetap dibutuhkan dalam proses komunikasi dan

belajar. Berdasarkan pengamatan pengajar di SMA walaupun sudah dipelajari secara

khusus dalam pembelajaran, siswa masih menemukan kesulitan dalam meningkatkan

keterampilan menyimak.

Keterampilan menyimak menjadi sulit karena beberapa faktor. Faktor yang

berasal dari luar dan berasal dari dalam diri siswa. Faktor kesulitan dari luar misalnya

Aussprache (lafal/pengucapan) penutur asli yang masih asing di telinga siswa,

intonasi ritme, kecepatan berbicara penutur, belum lagi situasi ketika proses

menyimak berlangsung seperti adanya suara-suara mengganggu dan kegaduhan yang

tidak diinginkan, sedangkan faktor dari dalam diri siswa seperti kurangnya

penguasaan kosakata, tidak terbiasanya siswa mendengarkan tuturan, kurangnya

konsentrasi ketika menyimak dan rendahnya minat siswa terhadap pembelajaran

menyimak.

Di sisi lain menyimak dalam pembelajaran disinyalir lebih sulit dibandingkan

menyimak dalam konteks proses interaksi langsung, ketika proses interaksi langsung,

(11)

2

Runi Rachmalina Utari , 2014

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Menyimak Bahasa Jerman Di Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

mengidentifikasi emosi, mimik muka dan gestur tubuh lawan bicaranya. Hal tersebut

membantu siswa memahami apa yang lawan bicaranya maksud, tetapi terkadang

dalam proses pembelajaran siswa hanya berlatih dengan mendengar sebuah audio

tanpa melihat gestur dan mimik sehingga proses pemahaman menyimak kurang

terlatih dengan baik. Maka dari itu diperlukan alat bantu lain untuk mengatasi

terhambatnya proses menyimak.

Pemilihan media pembelajaran adalah salah satu komponen utama yang

penting dalam pembelajaran. Kesalahan pemilihan media ataupun kurang

maksimalnya penggunaan dapat menjadi faktor tidak tercapainya target kemampuan

pembelajaran yang diinginkan. Media yang beragam menjadi sebuah kemudahan

sekaligus tantangan untuk guru dalam memilih media apa saja yang tepat untuk

siswa.

Media pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam mempelajari dan

meningkatkan kemampuan menyimak adalah media yang dapat menarik minat siswa

untuk membiasakan diri mendengar bahasa Jerman, media yang kaya akan kosakata

dan dituturkan asli oleh penutur asal sehingga pelafalan yang didengar siswa lama

kelamaan tidak terdengar asing. Media yang sifatnya bisa dilihat dan didengar seperti

audio visual dianggap akan membantu.

Penggunaan media audio visual mengaktifkan indera penglihatan dan

pendengaran untuk disalurkan ke otak. Ketika berbicara mengenai penglihatan dan

pendengaran maka dapat dikaitkan dengan aktifitas dimana seseorang melihat

langsung suatu objek dan mendengarkan bunyi atau suara yang dikeluarkan oleh

objek tersebut, diharapkan kemampuan siswa menerima materi akan lebih baik karena

pengalaman yang dirasakan ketika menggunakan media audio visual sebagai media

pembelajaran dirasa berbeda dan lebih membekas, dibandingkan pembelajaran yang

hanya menggunakan media buku atau metode ceramah. Di dalam audio visual siswa

(12)

3

Runi Rachmalina Utari , 2014

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Menyimak Bahasa Jerman Di Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Audio visual yang dipilih untuk pembelajaran beragam jenisnya, salah

satunya adalah audio visual gerak yang memperlihatkan sebuah gambaran nyata dan

menarik karena informasi di dalamnya tidak hanya mengandung nilai pengetahuan

namun juga mengandung nilai budaya dan kebiasaaan. Audio visual gerak

mengedepankan belajar lewat tampilan gambar bergerak dilengkapi audio, dialog dan

adegan di dalamnya yang dipilih sesuai tema. Selain itu latar belakang dalam audio

visual biasanya berada di tempat-tempat yang terdapat di negara asli penutur bahasa.

Audio visual gerak banyak dibuat oleh tim-tim dari seluruh dunia dan diunduh

melalui internet agar semua orang di dunia dapat mempelajari bahasa dan kebudayaan

negara tertentu, salah satunya dapat kita lihat di situs berbagi video youtube.Pengajar

atau pembelajar hanya perlu mencantumkan tema audio visual yang diinginkan di

kotak pencari dan audio visual yang telah diunggah ke dalam situs tersebut akan

terlihat, contoh produk audio visual gerak yang telah dibuat adalah Easy German.

Audio visual yang dimaksud dalam penelitian ini adalah audio visual yang dapat

diakses melalui situs berbagi video youtube.com, terdapat 3 audio visual yang

digunakan, adapun audio visual yang dimaksud adalah Learn German with Video,

Easy German dan Deutsch Szene. Menarik untuk kemudian ditelusuri adalah

bagaimana audio visual gerak digunakan menjadi sebuah media pembelajaran bahasa

Jerman dan diharapkan dapat meningkatkan keterampilan menyimak.

Penelitian penggunaan media audio visual gerak untuk meningkatkan

kemampuan berbahasa Jerman menjadi bahan yang menarik untuk dikaji dan diteliti.

Atas dasar itu dalam penelitian ini akan dibahas media Audio Visual yang akan

digunakan dalam pembelajaran bahasa Jerman di SMA untuk membantu

meningkatkan keterampilan menyimak siswa.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka identifikasi masalah

(13)

4

Runi Rachmalina Utari , 2014

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Menyimak Bahasa Jerman Di Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

1. Apakah penggunaan media yang tidak tepat di sekolah menjadi sebuah

penghambat bagi siswa dalam menyimak bahasa Jerman?

2. Apakah media audio visual dapat meningkatkan kemampuan menyimak bahasa

Jerman siswa SMA?

3. Bagaimanakah kemampuan menyimak bahasa Jerman siswa di kelas eksperimen

dan kelas kontrol sebelum penggunaan media audio visual?

4. Bagaimana hasil kemampuan menyimak bahasa Jerman siswa di kelas eksperimen

dan kelas kontrol sesudah penggunaan media audio visual?

C. Batasan Masalah

Untuk memfokuskan penelitian ini terhadap objek yang diteliti, maka penelitian

ini dibatasi pada penggunaan audio visual dalam pembelajaran menyimak bahasa

Jerman di SMA. Audio visual yang dimaksud dalam penelitian ini adalah audio

visual gerak yang menampilkan unsur suara dan gerak seperti proyek video yang

dapat diakses melalui situs berbagi video youtube. Audio visual khusus yang dipakai

dalam penelitian ini adalah Learn German with Video, Easy German dan Deutsch

Szene. Kemampuan berbahasa yang diuji dan diteliti hanya kemampuan menyimak

siswa SMA kelas XII setingkat pembelajar pemula dengan materi simak seputar

materi yang diajarkan ketika penelitian dilaksanakan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas diperoleh rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kemampuan menyimak bahasa Jerman siswa di kelas eksperimen dan

kelas kontrol sebelum penggunaan media audio visual?

2. Bagaimana kemampuan menyimak bahasa Jerman siswa di kelas eksperimen dan

(14)

5

Runi Rachmalina Utari , 2014

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Menyimak Bahasa Jerman Di Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

3. Apakah media audio visual efektif dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam

menyimak bahasa Jerman?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Kemampuan siswa dalam menyimak bahasa Jerman di kelas eksperimen dan kelas

kontrol sebelum penggunaan audio visual

2. Kemampuan siswa dalam menyimak bahasa Jerman di kelas eksperimen dan kelas

kontrol sesudah penggunaan audio visual

3. Efektivitas media audio visual dalam meningkatkan kemampuan menyimak

bahasa Jerman siswa

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan jawaban untuk beberapa

permasalahan yang telah diungkapkan di dalam latar belakang masalah. Penelitian ini

juga diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai media alternatif yang dapat

dipergunakan dalam pembelajaran menyimak bahasa Jerman, yaitu media audio

visual gerak. Bagi penelitian lainnya hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai

(15)

Runi Rachmalina Utari , 2014

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Menyimak Bahasa Jerman Di Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif eksperimen

semu (quasi experiment) dengan desain Nonequivalent Control Group Design.

Penelitian ini melibatkan dua kelas, yaitu satu kelas eksperimen yang

mendapatkan perlakuan (treatment) berupa pembelajaran bahasa Jerman dengan

menggunakan media audio visual, dan satu kelas kontrol sebagai pembanding

yang tidak dikenai perlakuan tetapi di kelas tersebut pembelajaran dilakukan

sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah ditentukan.

B. Variabel Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu satu variabel bebas dan satu

variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan media

audio visual dan variabel terikatnya adalah kemampuan menyimak bahasa

Jerman.

C. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control

Group Design. Bentuk desain ini merupakan pengembangan dari true

experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat

berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang memengaruhi

pelaksanaan eksperimen. Jika dalam true experimental design, kelas eksperimen

dan kelas kontrol melibatkan sampel secara random, maka desain ini melibatkan

sampel yang sebelumnya telah ditentukan dalam sebuah kelas. Menurut Sugiono

(2013: 345) desain dapat digambarkan sebagai berikut :

O1 X O2

O3 O4

(16)

35

Runi Rachmalina Utari , 2014

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Menyimak Bahasa Jerman Di Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

O1 : Siswa kelas eksperimen diminta mengerjakan tes awal

O2 : Siswa kelas eksperimen diminta mengerjakan tes akhir

O3 : Siswa kelas kontrol diminta mengerjakan tes awal

O4 : Siswa kelas kontrol diminta mengerjakan tes akhir

X :Perlakuan berupa metode pembelajaran menggunakan media audio visual yang

diaplikasikan kedalam setiap pembelajaran.

D. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 12 Bandung pada semester

ganjil tahun ajaran 2014/2015.

E. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMA Negeri

12 Bandung. Salah satu syarat metode penelitian eksperimen semu yakni tidak

mengambil sampel penelitian secara acak (Sugiono, 2013: 342). Oleh karena itu,

teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sampel

purposif yang artinya subjek penelitian diambil dengan pertimbangan tertentu.

Pengambilan sampel dilihat dari karakteristik siswa yang hampir sama. Sampel

dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII IPA 5 sebagai kelas eksperimen dan

siswa kelas XII IPA 2 sebagai kelas kontrol.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes untuk mengukur penguasaan menyimak materi siswa. Siswa kelas eksperimen dan

kelas kontrol diminta untuk menyelesaikan soal-soal pada tes awal dan tes akhir.

Tes awal bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan materi menyimak

bahasa Jerman siswa sebelum perlakuan, sedangkan tes akhir bertujuan untuk

(17)

36

Runi Rachmalina Utari , 2014

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Menyimak Bahasa Jerman Di Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

perlakuan. Pada tes awal dan tes akhir dipergunakan perangkat tes yang sama,

yaitu tes mendengar yang sudah teruji validitas dan tingkat kesukarannya. Soal tes

diambil dari buku Genial Arbeitsbuch A1, Ideen Deutsch als Fremdsprache

Kursbuch 1, Hören und Sprechen A1 dan Alles Klar, dari 49 soal yang

diujicobakan dan diuji validitasnya terdapat 22 soal valid, namun dari 22 soal

tersebut terpilih 20 soal tes yang dijadikan intrumen tes awal dan tes akhir.

G. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Menemukan masalah penelitian.

2. Melakukan kajian pustaka sesuai masalah penelitian yang ditemukan.

3. Merumuskan masalah penelitian.

4. Menyusun proposal.

5. Mengikuti seminar proposal dan menerima surat persetujuan judul skripsi.

6. Mengajukan izin permohonan penelitian di SMA Negeri 12 Bandung.

7. Melakukan kajian pustaka sesuai dengan tema penelitian termasuk untuk

penyusunan instrumen penelitian.

8. Menyusun instrumen penelitian.

9. Melakukan uji coba instrumen penelitian dan megukur validitas, reliabilitas

dan tingkat kesukaran butir soal.

10. Mengumpulkan data penelitian.

11. Menganalisis data penelitian.

12. Menarik kesimpulan.

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilaksanakan berdasarkan langkah-langkah di

bawah ini, yaitu:

1. Mengumpulkan data teoretis yang berhubungan dengan topik atau masalah

penelitian dari literatur di perpustakaan dan internet untuk menemukan

referensi sebagai acuan penyusunan instrumen.

(18)

37

Runi Rachmalina Utari , 2014

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Menyimak Bahasa Jerman Di Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

3. Mengukur penguasaan awal menyimak materi bahasa Jerman siswa kelas

eksperimen dan kelas kontrol dengan tes awal, kemudian menghitung nilai

rata-ratanya.

4. Membuat catatan ketika perlakuan berlangsung.

5. Mengukur penguasaan menyimak bahasa Jerman siswa kelas eksperimen dan

kelas kontrol dengan tes akhir, kemudian menghitung nilai rata-ratanya.

I. Teknik Analisis Data

Adapun tahap-tahap analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Hasil tes awal dan tes akhir diperiksa dan dianalisis kemudian ditabulasikan.

Tujuannya untuk mengetahui nilai rata-rata siswa, standar deviasi dan varians

kelas yang dijadikan sampel.

2. Menentukan uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas digunakan

untuk mengetahui apakah sampel yang diambil berasal dari distribusi normal

atau tidak dan uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu

data atau sampel yang diambil berasal dari varian yang homogen atau tidak.

3. Menguji signifikansi perbedaan rata-rata dengan menggunakan uji t dan uji t

independen melalui rumus sebagai berikut:

Uji t

Keterangan:

Md : mean dari selisih antara tes akhir dan tes awal.

Xd : deviasi masing-masing subjek (d-Md).

(19)

38

Runi Rachmalina Utari , 2014

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Menyimak Bahasa Jerman Di Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

1

X : Nilai rata-rata skor tes awal kelas atas

2

X : Nilai rata-rata skor tes awal kelas bawah

S12 : Varians skor tes awal kelas atas

S22 : Varians skor tes awal kelas atas

n1 : Banyaknya data kelas atas

n2 : Banyaknya data kelas bawah

4. Menguji hipotesis statistik. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

Ho : µ SsP = µ SbP

Hi : µ Ssp > µ SbP

Keterangan:

µ Ssp : Hasil belajar sesudah perlakuan (tes akhir)

µ SbP : Hasil belajar sebelum perlakuan (tes awal)

H0 : Tidak terdapat peningkatan menyimak bahasa Jerman siswa

setelah menerima perlakuan.

H1 : Terdapat peningkatan menyimak bahasa Jerman siswa setelah

menerima perlakuan.

Jika thitung < ttabel maka hipotesis nol (H0) diterima, dengan kata lain hipotesis

peneltian (H1) ditolak. Artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara

variabel bebas dan terikat pada taraf sigifikasi 0,05.

Jika thitung > ttabel maka hipotesis nol (H0) ditolak, dengan kata lain hipotesis

peneltian (H1) diterima. Artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara

(20)

Runi Rachmalina Utari , 2014

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Menyimak Bahasa Jerman Di Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Setelah melakukan penelitian mengenai penggunaan media audio visual

dalam pembelajaran menyimak bahasa Jerman di SMA, maka dapat disimpulkan

beberapa hal, sebagai berikut:

1. Pada tes awal, siswa kelas eksperimen memperoleh nilai tertinggi sebesar 85

(dalam skala 1-100) dan nilai terendah sebesar 15 dengan rata-rata 47,16,

sedangkan siswa kelas kontrol memperoleh nilai tertinggi sebesar 85 dan nilai

terendah 20 dengan rata-rata 49.86. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa

siswa kelas eksperimen memiliki kemampuan menyimak bahasa Jerman hampir

sama dengan siswa kelas kontrol.

2. Pada tes akhir, siswa kelas eksperimen memperoleh nilai tertinggi sebesar 90

(dalam skala 1-100) dan nilai terendah sebesar 40 dengan rata-rata 64,32,

sedangkan siswa kelas kontrol memperoleh nilai tertinggi sebesar 85 dan nilai

terendah 20 dengan rata-rata 54,32. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa

siswa kelas eksperimen memiliki kemampuan menyimak bahasa Jerman yang

lebih baik daripada siswa kelas kontrol.

3. Berdasarkan selisih nilai rata-rata tes awal kelas eksperimen dan kelas kontrol

diperolehnilai uji t independen sebesar 2,97. Dari hasil perhitungan menunjukkan

bahwa thitung > ttabel (2,97 > 1,997). Hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan antara kemampuan menyimak bahasa Jerman siswa kelas eksperimen

dan siswa kelas kontrol setelah menerima perlakuan. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa penggunaan media audio visual efektif untuk diterapkan

(21)

54

Runi Rachmalina Utari , 2014

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Menyimak Bahasa Jerman Di Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

B. Saran

Untuk meningkatkan kemampuan siswa menyimak bahasa Jerman, diperlukan

media yang tepat. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya,

maka dapat disampaikan beberapa saran, yakni sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penghitungan uji-t diketahui bahwa penggunaan media audio

visual dapat meningkatkan kemampuan menyimak bahasa Jerman. Oleh karena

itu, media ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif bagi guru untuk

mengajarkan menyimak bahasa Jerman.

2. Berdasarkan kendala yang ditemukan di lapangan, sebaiknya sebelum

menggunakan media ini pastikan media pendukung seperti LCD proyektor dan

speaker telah siap digunakan.

3. Guru yang ingin menerapkan atau mencoba memakai media audio visual untuk

pembelajaran selalu siapkan bentuk soft file yang dapat siswa bawa pulang untuk

berlatih.

4. Selain di sekolah, siswa hendaknya juga melatih kemampuan menyimak bahasa

Jerman di rumah dengan cara menyaksikan audio visual berbahasa Jerman. Media

audio visual dapat diperoleh melalui internet, perpustakaan, pusat kebudayaan

Jerman (Goethe-Institut) maupun dari guru.

5. Bagi peneliti lain yang ingin meneliti bidang yang sama, penggunaan media audio

visual dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa lain seperti

(22)

Runi Rachmalina Utari , 2014

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Menyimak Bahasa Jerman Di Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Alfitri, S, A. 2013. Die Anwendung Des Videofilms Als Begleitmaterial Des Lehrwerkes Studio D A1 Zur Verbesserung Der Hörverstehensergebnisses Der Schüler. Skripsi S1 pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Arikunto, S. 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Arsyad, A. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada

Barsch, A. 2006. Mediendidaktik Deutsch. Paderborn: Ferdinand Schönigh GmbH.

Böhm, W. 2005. Wörterbuch der Pädagogik. Stuttgart: Alfred Kröner Verlag

Dahlhaus, B. 1994. Fertigkeit Hören. München: Langendscheidt

Djamarah, S, B & Zain, A. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Falke, T. 2009. Audiovisuellen Medien in E-Learning-Szenarien. Masterarbeit bei der Masterstudiengang Medienwissenschaft Hochschüle für Film und Fernsehen

„Konrad Wolf“ : tidak diterbitkan

Frederking, V., Krommer, A & Maiwald, K. 2008. Mediendidaktik Deutsch eine Einführung. Berlin: Ericht Schmidt Verlag

Grabner, D & Hummer, M. 2011. Der Kompetenzbereich Hörverstehen im Fach Deustch der Sekundarstufe I. Masterarbeit an der Universität Salzburg: tidak diterbitkan

Hoof, D. 1997. Medien im Fremdsprachenunterricht Hardware, Software und Methodik.

[online]http://rzbl04.biblio.etc.tu-bs.de:8080/docportal/servlets/MCRFileNodeServlet/DocPortal_derivate_0000 1158/Document.pdf [7 Mei 2014]

(23)

56

Runi Rachmalina Utari , 2014

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Menyimak Bahasa Jerman Di Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Diplomarbeit bei der Philosophie Fakultät an der Universität Wien: tidak diterbitkan

Neuner, G & Hunfeld, H. 2002. Methoden des Fremdsprachlichen Deustchunterrichts eine Einführung. Berlin: Langendscheit

Obermayr, K. 2007. Hören und Verstehen. Sprechanlässe für das kommunikative Handeln im Deutschunterricht. Diplomarbeit an der Universität Wien: Tidak Diterbitkan

Riyana, C & Susilana, R. 2008. Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan

Pemanfaatan dan Penilaian. Bandung: CV Wacana Prima

Satkauskaite, D. 2010. Zur Fertigkeit des Hörverstehens im DaF-Unterricht und bei der Vermittlung der Dolmetschkompetenzen. In: (2010). Studies About Language No. 17.

[Online].Tersedia: http://www.kalbos.lt/zurnalai/17_numeris/17a.pdf[13. Juli 2014]

Siedl, L. 2009. Hörverstehen in Theorie und Praxis [online]. Tersedia: http://books.google.co.id/books?id=aOztDKjG96EC&printsec=frontcover&hl =id#onepage&q&f=false [13 Juli 2014]

Steinig, W & Huneke, H. 2010. Deutsch Als Fremdsprache Eine Einführung. Berlin: Ericht Schmidt Verlag

Sugiono. 2014. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta

Sutirman, M.Pd. 2013. Media & Model-model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Graha Ilmu

Sutrisna, P. 2014. Penerapan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Pemahaman dan Daya Tangkap Siswa dalam Menyimak Materi Pelajaran Khususnya

Pada Mata Pelajaran Sains.[online].

Tersedia:http://putusutrisna.blogspot.com/2011/04/penerapan-media-audio-visual-untuk.html (18 Juni 2014)

(24)

57

Runi Rachmalina Utari , 2014

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Menyimak Bahasa Jerman Di Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Referensi

Dokumen terkait

Banuarea, Hanna. “Efektivitas Penggunaan Media Spiel Tabu dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman”. Bandung: Departemen Pendidikan Bahasa Jerman. Fakultas

Pratiwi, Yulian. Penggunaan Media Bildergeschichte untuk Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Siswa Kelas XI SMAN 23 Bandung. Jurusan Pendidikan Bahasa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penggunaan strategi SQP2RS pembelajaran keterampilan membaca bahasa Jerman peserta didik kelas X SMA Negeri

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perbedaan prestasi belajar keterampilan menulis bahasa Jerman peserta didik kelas X SMA Negeri 2 Wonosari Gunungkidul

Hasil analisis data tentang penggunaan media gambar berseri dalam keterampilan menulis kalimat sederhana bahasa Jerman siswa kelas XI SMA Katolik Makale pada

Hasil analisis data menunjukkan bahwa: (1) kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki keterampilan yang sama dalam berbicara bahasa Jerman sebelum penerapan model

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media Instagram untuk pembelajaran menulis bahasa Jerman mendapatkan respons positif dari peserta didik kelas XI,

Supriyanto 2017 dengan judul “Pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual terhadap keterampilan menyimak dongeng pada mata pelajaran bahasa indonesia siswa kelas II SD Negeri 48