• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG."

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan

TESIS

Oleh :

YOHANES SABAT SETIADY

NIM. 1004802

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

SEKOLAH PASCA SARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Oleh :

YOHANES SABAT SETIADY

SE./ FE Unpad 2005

Sebuah tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.)

Pada Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

© Yohanes Sabat Setiady 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

dengan dicetak ulang, difotocopy atau cara lainnya

(3)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

YOHANES SABAT SETIADY

NIM. 1004802

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP

WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA

DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Prof. Dr. Ace Suryadi M.Sc., Ph.D.

NIP. 195107251978031001

Pembimbing II

Prof. Dr. H. Endang Danial A.R., M.Pd.

NIP. 195005021976031002

Mengetahui,

(4)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

NIP. 196308201988031001

Tesis ini telah diuji pada Sidang Tahap II Hari/Tanggal : Jum’at, 29 Agustus 2014

Tempat : Ruang 104 lantai 5 Gedung SPs UPI

Tim Penguji

Penguji I :

Prof. Dr. H. Karim Suryadi M.Si. NIP. 19780814 1994021001

Penguji II :

Prof. Dr. H. Endang Sumantri M.Ed. NIP. 19410715 1967031001

Penguji III :

Pembimbing I

Prof. Dr. Ace Suryadi M.Sc., Ph.D. NIP. 195107251978031001

Penguji IV :

Pembimbing II

Prof. Dr. H. Endang Danial A.R., M.Pd. NIP. 195005021976031002

Mengetahui,

(5)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

(6)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Komitmen yang dimiliki seorang siswa terhadap nilai-nilai sosial dapat ditunjukkan melalui kasih sayang, bentuk tanggung jawab, dan juga terlihat dari keserasian hidup di lingkungan sekolah dan masyarakat di sekitar mereka. Hal-hal tersebut diduga dapat membentuk watak kewarganegaraan yang tumbuh dalam diri siswa. Sehingga nantinya akan terlihat apakah siswa bertindak dengan cara yang tepat atau mendapatkan sesuatu dengan cara yang benar serta mematuhi hukum dan aturan yang berlaku dalam lingkungan sekolah dan masyarakat kelak. Berkaitan dengan hal itu, penelitian ini mencoba untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mampu mempengaruhi watak kewarganegaraan siswa. Adapun variabel yang akan diteliti adalah komitmen sosial yang meliputi kasih sayang (X1), tanggung jawab (X2), dan keserasian hidup (X3)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran komitmen sosial dan watak kewarganegaraan siswa serta mengukur pengaruh komitmen sosial terhadap watak kewarganegaraan siswa di SDN Sukagalih Barat Kota Bandung, baik secara parsial maupun simultan. Sampel siswa yang digunakan adalah 60 siswa sekolah dasar yang dipilih menggunakan metode pengambilan sampel purposif. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan bantuan program SPSS 17.0.

Hasil deskriptif penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran komitmen sosial siswa dan watak kewarganegaraan siswa di sekolah dasar negeri Sukagalih Barat sudah baik. Hasil penelitian secara khusus menunjukkan bahwa variabel kasih sayang berpengaruh terhadap watak kewarganegaraan siswa dengan nilai signifikansi = 0.003 < 0.05 dan besar pengaruh yang dihasilkan adalah sebesar 25 %, variabel tanggung jawab berpengaruh terhadap watak kewarganegaraan siswa dengan nilai signifikansi = 0.016 < 0.05. Besar pengaruh yang dihasilkan adalah sebesar 4,7 %, dan variabel keserasian hidup berpengaruh terhadap watak kewarganegaraan siswa dengan nilai signifikansi = 0.003 < 0.05 dan besar pengaruh yang dihasilkan adalah sebesar 19,2 %. Secara keseluruhan, variabel komitmen sosial yang terdiri dari kasih sayang, tanggung jawab, dan keserasian hidup berpengaruh terhadap watak kewarganegaraan siswa sebesar 32,5 %.

(7)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

A student's commitment to social values can be shown through compassion, responsibility form, and also visible from the harmonious living in the school environment and the community around them. That things supposedly can form the citizenship character grows inside students. So, in the future will be seen whether the student acted in a proper way or get something in the right way and obey the laws and rules applicable in the school environment and the community. In connection with that, this study tries to identify factors that can be affect the nature of students citizenship. Variables will be examined is social commitment consisting of compassion (X1), responsibility (X2), and harmony of life (X3).

This research has purposed to describe social commitment and the nature of students citizenship and also measure the influence of social commitment to the nature of students citizenship at public elementary school in West Sukagalih Bandung, either partially or simultaneously. Samples assign to 60 primary school students which are selected using purposive sampling methods. Methods of data analysis using multiple regression analysis help by SPSS 17.0 program.

Descriptive analysis of this research showed that the students overview of social commitment and character of students citizenship at public elementary school in the West Sukagalih already good. Research indicates that partialy, variable compassion affect the nature of students citizenship by 25%, variable responsibility affect the nature of students citizenship by 4.7%, and the harmony of life affect the nature of students citizenship by 19.2 %. Simultaneously, social commitment variables which consisting of compassion,

responsibility, and harmony of life affects the nature of students citizenship by 32.5%.

(8)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

(9)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ...

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ...

KATA PENGANTAR ...

UCAPAN TERIMA KASIH ...

ABSTRAK ...

A. Latar Belakang Penelitian ...

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah Penelitian ...

C. Tujuan Penelitian ...

D. Manfaat Siginifikansi Penelitian ...

E. Struktur Organisasi Tesis ... 1

7

7

8

9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN

HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Pustaka ...

1. Hakikat Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ...

a. Pengertian Pembelajaran ...

b. Pengertian Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ...

c. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan ...

d. Ruang Lingkup dan Materi Pendidikan Kewarganegaraan ..

e. Strategi, Metode dan Pendekatan Pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan ...

f. Penilaian Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ...

(10)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Komitmen Sosial ...

a. Pengertian Komitmen ...

b. Pengertian Sosial ...

c. Komitmen Sosial ...

3. Pengertian Watak Kewarganegaraan ...

B. Kerangka Pemikiran ...

1. Komitmen Sosial ...

2. Watak Kewarganegaraan ...

C. Asumsi dan Hipotesis Penelitian ...

25

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian ...

1. Lokasi dan Subjek Populasi Penelitian ...

2. Sampel Penelitian ...

B. Desain Penelitian ...

C. Metode Penelitian ...

D. Definisi Operasional ...

1. Komitmen Sosial ...

2. Watak Kewarganegaraan ...

E. Instrumen Penelitian ...

1. Penyusunan Instrumen ...

2. Uji Coba Instrumen ...

F. Proses Pengembangan Instrumen ...

G. Teknik Pengumpulan Data ...

(11)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Studi Literatur ...

6. Dokumentasi ...

H. Analisis Data ...

1. Uji Validitas ...

2. Uji Reliabilitas ...

3. Uji Normalitas ...

4. Analisis Regresi Berganda ...

5. Rancangan Uji Hipotesis ...

a. Secara Parsial ...

b. Secara Simultan ...

I. Hasil Uji Coba Instrument Penelitian ...

1. Reliabilitas ...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Komplek SDN Sukagalih Barat ...

1. Letak Geografis dan Keadaan Lingkungan ...

2. Sejarah berdirinya SDN Sukagalih Barat ...

3. Profil Sekolah ...

a. Keadaan Guru dan Staf ...

b. Keadaan Siswa ...

c. Keadaan Sarana dan Prasarana ...

B. Hasil Penelitian ...

1. Uji Validitas ...

2. Uji Reliabilitas ...

3. Analisis Deskriptif Hasil Penelitian...

4. Analisis Data Penelitian ...

5. Uji Normalitas Regresi ...

(12)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Pembahasan ... 117

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ...

B. Saran ...

128

132

DAFTAR PUSTAKA ...

LAMPIRAN ...

134

(13)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Penelitian

Pendidikan merupakan salah satu hal penting dalam pembangunan

nasional, hal ini dapat dilihat mulai dari pembukaan Undang-Undang Dasar 1945

yakni mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai salah satu tujuan dari Negara

Kesatuan Republik Indonesia. Pendidikan diperlukan karena peranan pokoknya

dalam membentuk generasi mendatang, melalui pendidikan diharapkan dapat

dihasilkan manusia yang berkualitas dan bertanggung jawab serta mampu

mengantisipasi masa depan. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Pasal 1 menyebutkan sebagai berikut:

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”

Di dalam UUSPN No. 20 Tahun 2003 tersebut juga menyebutkan bahwa

pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara

yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan harus dilaksanakan dengan baik mengingat sangat penting

artinya bagi kehidupan pribadi siswa maupun masyarakat dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara, sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang

dilaksanakan oleh pemerintah maupun swasta dan masyarakat merupakan tempat

yang memungkinkan seorang siswa untuk meningkatkan pengetahuannya. Pada

(14)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

jenis hak dasar manusia yang salah satunya adalah hak untuk memperoleh

pendidikan.

Ace Suryadi (2009:10) mengungkapkan bahwa pendidikan adalah agen

pembangunan dan agen perubahan, tanpa pendidikan tidak akan ada

pembangunan yang berarti tidak akan ada perubahan serta pembangunan nasional

di masa depan harus menekankan pentingnya pengembangan kualitas sumber

daya manusia (SDM) yang ditujukan untuk mencapai keunggulan bangsa di era

keterbukaan dan persaingan global (2002:2). Cicero seorang filsuf Romawi Kuno

pun menyatakan kesejahteraan bangsa terletak di dalam karakter warga negara,

bahkan sejarawan Arnold Toynbee mengamati dari 21 peradaban penting di dunia

19 telah runtuh bukan dikarenakan penaklukan dari luar tetapi pembusukan moral

dari dalam (Lickona 2012:12)

Ginanjar Kartasasmita (1996) mengungkapkan bahwa suatu bangsa yang

mengandalkan kekayaan sumber daya alam saja tanpa meningkatkan kualitas

sumber daya manusianya, sulit menjadi bangsa yang besar. Sebaliknya negara

yang memiliki sumber alam terbatas tetapi sumber daya manusianya berkualitas

dapat menjadi negara maju dan mandiri (Endang Danial, 1998:1).

Erry Riyana Harjapamekas (2011) menyebutkan perbedaan antara negara

miskin dengan negara kaya tidak bergantung pada usia negaranya ataupun sumber

daya alam yang dimilikinya, melainkan pada pola perilaku atau sikap

masyarakatnya yang telah terbentuk bertahun-tahun melalui pendidikan dan

budayanya. Perilaku masyarakat di negara maju mematuhi prinsip-prinsip dasar

kehidupan seperti kejujuran dan integritas, bertanggung jawab, hormat pada

aturan dan hukum masyarakat, menghormati hak orang lain, cinta pada pekerjaan,

berusaha keras untuk menabung dan investasi, mau bekerja keras, dan selalu tepat

waktu sehingga mengakibatkan keunggulan sikap atau perilaku masyarakatnya

yang terbentuk sepanjang sejarahnya melalui kebudayaan dan pendidikan.

Ace Suryadi (2009:11) juga mengungkapkan bahwa bangsa yang melek

(15)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dunia pendidikan, sehingga bangsa dengan kultur seperti ini akan mengukur

kesuksesan, penghormatan dari prestasi orang dalam bidang pendidikan.

Contohmya adalah masyarakat Jepang sejak dicanangkannya Restorasi Meiji

tahun 1880, masyarakat Jepang telah menjadi masyarakat yang begitu menghargai

pendidikan yang dampaknya sungguh luar biasa kini Jepang termasuk salah satu

negara maju dan berpengaruh di dunia

Hasil survei Political Economic Risk consultation (PERC) menyebutkan

bahwa Indeks Pembangunan Manusia Indonesia menduduki peringkat 102 dari

106 negara yang disurvai dan satu peringkat di bawah Vietnam. Selain itu, hasil

studi the Third International Mathematic and Science Study-Repeat (TIMSS-R

1999) melaporkan bahwa siswa SLTP Indonesia menempati peringkat 32 untuk

IPA dan 34 untuk Matematika dari 38 negara yang diteliti di Asia, Australia dan

Afrika (Olim dan Ali, 2009:351). Sebuah studi kemampuan membaca (Reading

Literacy) murid sekolah dasar kelas IV pada tahun 1992 menempatkan Indonesia

pada pada urutan ke 29 dari 30 negara (Ace Suryadi, 2009:151). Hal ini

menunjukkan perlunya perbaikan kualitas pendidikan dan daya saing sumber daya

manusia Indonesia.

Terdapat berbagai hal yang menjadi permasalahan dalam kehidupan para

siswa sekarang ini seperti, minat belajar yang rendah, kurangnya rasa hormat

terhadap guru dan orang tua, keterlibatan siswa dan remaja dalam geng bermotor

dan kriminalitas, budaya hedonisme seperti terlihat pada adanya siswa yang

berkeliaran di pusat perbelanjaan atau tempat permainan ketangkasan di saat jam

pelajaran atau sepulang sekolah, maraknya perkelahian pelajar, penggunaan

narkotika dan miras. Berbagai permasalahan tersebut tentunya menjadi catatan

buruk di dalam dunia pendidikan kita. Hal ini seperti yang disebutkan Firly

Mashita (2012) sebagai beberapa dampak negatif dari Globalisasi terhadap remaja

(16)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Gaya hidup kebarat-baratan, budaya negatif yang mulai menggeser

budaya asli adalah anak tidak lagi hormat pada orang tua, kehidupan

bebas remaja dan lain-lain.

2. Semakin lunturnya nilai-nilai politik yang berdasarkan semangat

kekeluargaan musyawarah mufakat, dan gotong royong.

3. Semakin sedikit generasi muda yang melestarikan musik, tarian, dan

budaya tradisional kita.

4. Remaja mengikuti cara berpakaian yang cenderung tidak memperlihatkan

kesopanan.

Dari berbagai pernyataan di atas dapat terlihat sebuah permasalahan dalam

kehidupan generasi muda yaitu menurunnya nilai-nilai sosial kemasyarakatan

yang telah diwariskan oleh generasi sebelumnya, pendidikan cenderung

mengutamakan hard skill (pengetahuan dan kemampuan teknis) dan melupakan

soft skill (kemampuan mengelola diri dan orang lain). Di sisi lain komitmen

terhadap lingkungan sosial kemasyarakatan mulai berkurang seiring dengan

meningkatnya egoisme dan individualitas. Dikuatirkan nilai-nilai sosial

kemasyarakatan pada generasi muda akan hilang, patriotisme dan nasionalisme

tidak bertambah seiring dengan umur kemerdekaan bangsa Indonesia.

Budimansyah (2010:5) mengungkapkan beberapa sumber terjadinya

perilaku buruk di masyarakat seperti oligarki politik setelah berakhirnya rezim

otokrasi orde baru bukannya demokrasi dan adanya kebencian sosial budaya

terselubung di masyarakat. Sementara Branson (1999) mengemukakan bahaya

dari globalisasi sebagai berikut:

"Globalization and its potential for advancing or inhibiting human right and democracy is more than a subject for debate among academics. This powerfull force is affecting the lives of individuals no matters where in this earth they live.".

Dalam pemyataan ini Branson memaknai bahwa globalisasi dengan segala

(17)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemajuan hak azasi manusia lebih sekedar sebagai wacana akademik. Kekuatan

yang dahsyat ini akan mempengaruhi kehidupan manusia dimanapun ia hidup.

Mengingat tantangan masa depan ini diperlukan generasi muda yang

handal dan mampu bersaing dengan bangsa lain, wahana yang tepat untuk

membina sikap mental moral dan karakter siswa dilakukan melalui pendidikan

kewarganegaraan. Seperti yang dikemukakan Dasim Budimansyah (2009:330)

bahwa pengembangan peran dan tanggung jawab warga negara melalui media

pendidikan dilakukan melalui Citizenship Education atau Civic Education yang

secara operasional didefinisikan sebagai pendidikan kewarganegaraan yang

dirumuskan secara luas untuk mencakup proses penyiapan generasi muda untuk

mengambil peran dan tanggung jawabnya sebagai warga negara, dan secara

khusus peran pendidikan termasuk ke dalamnya persekolahan, pengajaran dan

belajar dalam proses penyiapan warga negara tersebut.

Pendidikan Kewarganegaraan sebagai mata pelajaran yang berperan

penting terhadap pembinaan kedisiplinan siswa di sekolah bertanggung jawab

terhadap pembinaan watak dan karakter siswa terutama dalam membentuk warga

negara yang baik (to be good citizenship), yang memiliki intelegensi tinggi dan

berahlak mulia. Hal ini dapat dicermati pada penjelasan pasal 37 ayat (1) UU

no.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang dikemukakan bahwa:

“Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta

didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Pendidikan Kewarganegaraan pada dasarnya merupakan pendidikan

kebangsaaan atau pendidikan karakter bangsa.”

Hal ini sesuai dengan pendapat A. Kosasih Djahiri (1985: 19) tentang tri

fungsi PKn, yaitu:

1. Membina dan membentuk kepribadian atau jati diri manusia Indonesia

yang berjiwa Pancasila dan berkepribadian Indonesia.

2. Membina bangsa Indonesia melek politik, melek konstitusi/hukum

melek pembangunan dan melek permasalahan diri, masyarakat, bangsa

(18)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Membina pembekalan siswa dan potensi dirinya untuk pembelajaran

lebih lanjut.

Menghadapi era globalisasi Pendidikan Kewarganegaraan hendaknya

mengembangkan kompetensi kewarganegaraan (civic competences) siswanya,

aspek-aspek civic competences tersebut diantaranya meliputi pengetahuan

kewarganegaraan (civic knowledge), keterampilan kewarganegaraan (civic skill),

dan watak atau karakter kewarganegaraan (civic disposition) yang dapat

menumbuhkan karakter warga negara yang baik.

Komponen watak kewarganegaraan (civic disposition) mengisyaratkan

pada karakter publik maupun privat yang penting bagi pemeliharaan dan

pengembangan demokrasi konstitusional. Watak kewarganegaraan sebagaimana

kecakapan kewarganegaraan berkembang secara perlahan sebagai akibat dari apa

yang telah dipelajari dan dialami oleh seseorang di rumah, sekolah, komunitas,

dan organisasi-organisasi sosial (civil society). Dalam pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan perlu diwujudkan program-program pendidikan demokrasi agar

terjadinya proses pembentukan karakter bangsa, sehingga dapat menumbuhkan

karakter warga negara baik karakter privat, seperti tanggung jawab moral, disiplin

diri dan penghargaan terhadap harkat martabat manusia dari setiap individu;

maupun karakter publik, misalnya kepedulian sebagai warga negara, kesopanan,

mengindahkan aturan main (rule of law), berfikir kritis,dan kemauan untuk

mendengar, bernegosiasi dan berkompromi (Winataputra dan Budimansyah,

2007:195)

Branson (2001) mengemukakan bahwa dalam tingkatan kehidupan orang

perorangan sebagai warga negara dalam negara demokrasi semestinya memiliki

civics virtues atau kebajikan-kebajikan warga negara; sebab tanpa hal itu sistem

pemerintahan demokrasi tidak mungkin berjalan sebagaimana mestinya. Inti

(19)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menempatkan kebaikan bersama di atas kepentingan pribadi. Hal itu meliputi dua

aspek, yaitu: (a) disposisi kewarganegaraan, dan (b) komitmen kewarganegaraan.

Lickona (2012:6) menyebutkan 10 kebajikan yang paling penting untuk

membangun karakter kuat meliputi: kebijaksanaan, keadilan, keberanian,

pengendalian diri, cinta, sikap positif, bekerja keras, integritas, bersyukur dan

kerendahan hati. Sementara kebajikan warga negara (civic virtue) menurut

Quigley (dalam Budimansyah dan Winataputra, 2007:60) diartikan sebagai

kemauan dari warga negara untuk menempatkan kepentingan umum di atas

kepentingan pribadi. Civic virtue ini memiliki dua unsur yakni “civic

commitment” dan “civic dispositions”. Civic dispositions adalah sikap dan kebiasaan berfikir warga negara yang menopang berkembangnya fungsi sosial

yang sehat dan jaminan kepentingan umum dari sistem demokrasi. Sedangkan

civic commitment adalah komitmen warga negara yang bernalar dan diterima

dengan sadar terhadap nilai dan prinsip demokrasi konstitusional.

Dari paparan di atas diharapkan melalui penelitian ini ditemukan adanya

pembentukan watak kewarganegaraan siswa di sekolah yang tercipta melalui

komitmen sosial siswa di Komplek Sekolah Dasar Sukagalih Barat Kecamatan

Sukajadi Kota Bandung, penelitian ini diharapkan menggugah perhatian seluruh

pihak baik siswa, guru, orang tua maupun pihak-pihak lainnya tentang perlunya

optimalisasi peranan pendidikan dalam pembangunan nasional sehingga watak

kewarganegaraan tidak sebatas wacana tetapi terwujud dalam keseharian siswa

baik di lingkungan sekolah maupun keluarga dan masyarakat.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas maka rumusan masalah yang

dapat penulis kemukakan sebagai berikut: “Bagaimana Pembentukan Watak

Kewarganegaraan Melalui Komitmen Sosial Siswa” di Komplek Sekolah Dasar

(20)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Oleh karena rumusan masalah tersebut diatas begitu luas maka secara

khusus peneliti ingin mengungkapkan beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran keadaan komitmen sosial siswa?

2. Bagaimana gambaran keadaan watak kewarganegaraan siswa?

3. Bagaimana pengaruh komitmen sosial siswa dengan watak

kewarganegaraan siswa secara khusus (parsial) dan umum (simultan)?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini secara umum bertujuan untuk menemukan dan

mengungkapkan pembentukan watak kewarganegaraan melalui peningkatan

komitmen sosial siswa di Komplek Sekolah Dasar Sukagalih Barat Kecamatan

Sukajadi Kota Bandung. Secara khusus, penelitian ini mempunyai tujuan untuk

melihat gambaran komitmen sosial siswa dan watak kewarganegaraaan. Mengkaji

pengaruh serta melihat signifikansi dan kontribusi komitmen sosial siswa terhadap

watak kewarganegaraan siswa di sekolah. Hasil penelitian diharapkan dapat

memberikan masukan terhadap para guru dalam upaya meningkatkan efektivitas

dan pengembangan pola dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk

menumbuhkan komitmen sosial dan watak kewarganegaraan siswa.

D. Manfaat dan Signifikansi Penelitian

1. Secara Teoritis

Studi ini diharapkan memiliki manfaat dalam menjelaskan keadaan

watak kewarganegaraan siswa di sekolah yang tumbuh melalui komitmen

sosial. Diharapkan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dapat

menjadi sebuah laboratorium sosial yang menciptakan pembangunan karakter

bangsa.

2. Secara Praktis

a. Berguna bagi Universitas Pendidikan Indonesia, khususnya Program studi

(21)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

guru Pendidikan Kewarganegaraan yang profesional sebagai upaya

meningkatkan kualitas pendidikan dan merespon tantangan di era global.

b. Bagi sekolah, kiranya penelitian ini berguna sebagai tolok ukur untuk

mengetahui seberapa jauh komitmen sosial siswa dapat mempengaruhi

watak kewarganegaraan sehingga memberikan kesiapan kepada sekolah

dan guru khususnya guru Pendidikan Kewarganegaraan untuk memulai

dan menciptakan komitmen sosial dan watak kewarganegaraan siswa,

melalui pemahaman strategi pembelajaran maupun substansi pembelajaran

pendidikan Kewarganegaraan.

c. Bagi pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,

semoga penelitian ini berguna sebagai masukan terhadap persiapan,

pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi program peningkatan komitmen

sosial dan watak kewarganegaraan siswa yang sinergis dengan inovasi

komponen sistem pendidikan lainnya untuk mewujudkan pendidikan yang

(22)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Struktur Organisasi Tesis

Pada penyusunan thesis ini struktur organisasi penulisan yang digunakan

mencakup lima bab sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

BAB II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesi Penelitian

BAB III Metode Penelitian

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB V Simpulan dan Saran

Bab satu yang merupakan pendahuluan. Bab ini menguraikan kerangka

pemikiran yang meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan

penulisan, klarifikasi konsep, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

Latar belakang masalah, merupakan konsepsi-konsepsi awal yang mengantarkan

penulis pada berbagai permasalahan yang harus dipecahkan dalam upaya

penulisan thesis ini, termasuk berbagai alasan yang membuat penulis memilih

tema thesis ini. Rumusan masalah, merupakan rumusan-rumusan pertanyaan yang

disusun penulis untuk membatasi, memudahkan, sekaligus memfokuskan

penulisan. Tujuan penulisan, yang mencakup maksud atau sasaran yang hendak

dicapai penulis dalam upaya penulisan thesis ini. Metodologi penelitian,

merupakan garis besar cara kerja yang digunakan penulis dalam melakukan

penelitian dan penyusunan thesis ini. Sistematika penulisan, merupakan susunan

dari kegiatan-kegiatan penulisan dan penjelasan secara umum dari masing-masing

bagian.

Bab dua merupakan kajian pustaka atau landasan teoritis. Bab ini

menguraikan telaahan terhadap berbagai literatur yang akan digunakan dalam

penulisan thesis ini. Termasuk di dalamnya juga dapat beruapa kajian terhadap

teori-teori yang dianggap relevan dalam memberikan penjelasan, pemaknaan dan

(23)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemaparan dan rujukan dari berbagai referensi atau teori yang dianggap relevan

dan digunakan dalam penulisan thesis ini.

Bab tiga merupakan metodologi penulisan. Bab ini menguraikan cara kerja

yang berisi tahapan-tahapan yang digunakan penulis dalam penyusunan thesis ini.

Tahapan-tahapan itu mencakup: proses mencari dan mengumpulkan

sumber-sumber yang relevan dengan bahan kajian. Kemudian, penulisan dan interpretasi

yaitu proses menafsirkan untuk ditulis menjadi karya tulis ilmiah. Bagian ini

merupakan pemaparan secara terperinci dari garis besar metodologi penelitian

digunakan.

Bab empat merupakan pembahasan atau isi, bab ini merupakan penjelasan

terhadap aspek-aspek yang dipertanyakan dalam rumusan masalah. Penjelasan

mengenai faktor-faktor yang mendorong atau mempengaruhi di dalam penelitian

ini.

Bab lima merupakan simpulan dan rekomendasi, bab ini berisi interpretasi

penulis terhadap temuan-temuan hasil penelitian yang diperoleh dalam penulisan

(24)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian

1. Lokasi dan Subjek Populasi Penelitian

Nasution (1996:5) menyebutkan bahwa lokasi penelitian menunjukkan

pada pengertian tempat atau lokasi sosial penelitian yang dicirikan oleh adanya

tiga unsur yaitu pelaku, tempat, dan kegiatan yang dapat diobservasi. Lokasi pada

penelitian ini adalah pada beberapa Sekolah Dasar di dalam Komplek Sekolah

Dasar Negeri Sukagalih Barat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung. Populasi

adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu obyek yang merupakan perhatian

peneliti. Obyek penelitian dapat berupa makhluk hidup, benda-benda, sistem dan

prosedur, fenomena dan lain-lain. Menurut Suharsimi Arikunto (2002:108) “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Sementara menurut Rochman N. (1973:19) Populasi adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah riset

yang berupa manusia, ialah suatu ruang lingkup yang akan dikenai kesimpulan

dalam riset yang bersangkutan.

Yang menjadi populasi penelitian ini adalah siswa Sekolah dasar Negeri

Sukagalih Barat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung yang terdiri dari SDN

Sukagalih 2, SDN Sukagalih 3, SDN Sukagalih 4, SDN Sukagalih 5, SDN

Sukagalih 8, dan SDN Sukagalih 9.

2. Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2008;116) yang dimaksud dengan sampel adalah “Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pengukuran sampel merupakan langkah untuk menentukan sampel yang diambil

untuk melaksanakan penelitian. Responden yang dipilih dianggap dapat

(25)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penulis mengenai pengaruh komitmen sosial terhadap watak kewarganegaraan

siswa Sekolah dasar Negeri Sukagalih Barat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung.

Menurut Sugiyono (2008;116) “Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel.” Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non-Probability Sampling. Non-Probability Sampling adalah “teknik

pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel” (Sugiyono, 2008;117).

Metode Non-Probability Sampling yang dipilih peneliti adalah teknik

Purposive Sampling. Menurut Sugiyono (2008:122) Purpossive Sampling adalah “Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.” Teknik sampling ini dilakukan terhadap siswa Sekolah dasar Negeri Sukagalih Barat Kecamatan

Sukajadi Kota Bandung yang terpilih menjadi sampel.

Kriteria pemilihan sampel siswa yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

a. Siswa kelas 5 (lima) SD, pemilihan siswa tersebut sebagai sampel didasarkan

pada pemikiran bahwa siswa kelas 5 (lima) telah cukup mampu untuk

menjawab kuesioner yang diberikan dan merupakan sampel paling tepat

karena merupakan kelas yang cukup dewasa di sekolah dasar. Selain itu

menurut Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget, siswa kelas 5 telah

memasuki periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa) di mana

karakteristik anak pada tahap ini adalah telah memperoleh kemampuan untuk

berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari

informasi yang tersedia.

b. Siswa yang memiliki rangking 1 sampai dengan 10. Karena diharapkan

pemilihan siswa ini maka data yang diperoleh akan lebih baik dikarenakan

siswa lebih bertanggungjawab dan serius dalam pengisian kuesioner.

Berdasarkan kedua kriteria di atas, maka jumlah sampel siswa pada

(26)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1 Sampel Penelitian

Nama Sekolah Jumlah

Siswa Sampel

SD Negeri Sukagalih 2: 37 siswa 37 10 SD Negeri Sukagalih 3: 40 siswa 40 10 SD Negeri Sukagalih 4: 34 siswa 34 10 SD Negeri Sukagalih 5 : 35 siswa 35 10 SD Negeri Sukagalih 8 : 48 siswa 48 10 SD Negeri Sukagalih 9: 37 siswa 37 10

TOTAL SAMPEL 60

Sumber: Buku Daftar 1 Gugus 5 SD Kota Bandung 2014

B. Desain Penelitian

Menurut Stelltiz dalam Umar (2003:90) terdapat tiga jenis desain

penelitian yaitu: desain eksploratoris, desain deskriptif, dan desain kausal. Desain

eksploratoris merupakan desain penelitian untuk menjajaki dan mencari ide-ide

atau hubungan-hubungan yang baru atas persoalan-persoalan yang relatif baru.

Desain deskriptif merupakan desain penelitian yang bertujuan menguraikan sifat

atau karakteristik suatu gejala atau masalah tertentu, dan desain kausal merupakan

desain penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan-hubungan atau

pengaruh antar variabel.

Dengan mengacu pada masalah penelitian serta jenis desain penelitian,

maka desain penelitian ini adalah desain kausal, dimana kajiannya dimaksudkan

untuk menganalisis hubungan/pengaruh antar variabel yaitu pengaruh komitmen

sosial (X) terhadap watak kewarganegaraan (Y).

(27)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

X1

X2 Y

X3

Gambar 3.1

Hubungan Antar Variabel

Keterangan :

X = Komitmen sosial

X1 = kasih sayang

X2 = tanggung jawab

X3 = keserasian hidup

Y = Watak kewarganegaraan

C. Metode Penelitian

Metode penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data

yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab masalah penelitian termasuk

untuk menguji hipotesis. Berkenaan dengan hal tersebut Nana Sujana (2001 : 16) mengemukakan bahwa “Metode penelitian ini akan memberikan petunjuk terhadap pelaksanaan penelitian atau petunjuk bagaimana penelitian itu dilaksanakan”.

Sugiyono (2006 : 6), menyatakan bahwa :

(28)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi suatu masalah.

Metode penelitian merupakan suatu usaha yang digunakan untuk

mengumpulkan data dan menyusun data serta untuk memecahkan suatu

permasalahan dalam suatu penelitian, sebagaimana yang diungkapkan oleh Arikunto (2002: 15) “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif melalui penelitian survey yang memungkinkan dilakukannya

pencatatan dan analisis data dari suatu populasi sesuai dengan kebutuhan serta

mendapatkan gambaran antara penyimpangan dengan yang seharusnya.,

pendekatan kuantitatif ini digunakan untuk mencari hubungan antar variabel,

menguji hipotesis, serta menjawab pertanyaan-pertanyaan sesuai fenomena yang

ada sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian survey dipilih berdasarkan

beberapa hal, yaitu efektifitas waktu dan tenaga, efisiensi biaya dan

mempermudah generalisasi permasalahan menjadi kesimpulan yang dapat

diterima. Selanjutnya digunakan statistika sebagai bagian dari matematika yang

secara khusus membicarakan cara-cara pengumpulan, pengolahan, penyajian,

analisis, dan penafsiran data.

Creswell (2008:46) mengungkapkan :

Quantitatif research is a type of educational research in which the researcher decides what to study; asks specific, narrow questions; collects quantifiable data from participants, analyzes these number using statistic; and conducts the inquiry in an unbiased, objective manner.

Yang berarti bahwa penelitian kuantitatif merupakan penelitian pendidikan

dimana peneliti menentukan apa yang akan dipelajari; menanyakan hal yang

spesifik, pertanyaan yang terbatas; mengumpulkan data yang dapat diukur dari

partisipan; menganalisis data dengan menggunakan statistik; dan menyelidiki

(29)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh komitmen sosial

terhadap watak kewarganegaraan siswa, penelitian bermaksud melihat hubungan

sebab akibat. Variabel bebasnya adalah komitmen sosial sedangkan varibel

terikatnya adalah watak kewarganegaraan siswa. Hasil dari penelitian terhadap

variabel-variabel ini diharapkan dapat menjadi bahan rekomendasi strategi

peningkatan watak kewarganegaraan di sekolah.

Pada penelitian ini disebarkan kuesioner mengenai pengaruh komitmen

sosial terhadap watak kewarganegaraan Siswa Sekolah Dasar kepada siswa kelas

5 di lokasi penelitian di enam sekolah dasar di Kompleks Sekolah Dasar Negeri

Sukagalih Barat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung. Selanjutnya juga dilakukan

observasi lingkungan fisik dengan didukung dokumentasi mengenai profil

sekolah. Hasil dari analisis data selanjutnya menjadi dasar untuk menghasilkan

rekomendasi peningkatan watak kewarganegaraan di sekolah yang terbentuk dari

komitmen sosial siswa.

D. Definisi Operasional

Variabel dalam penelitian ini terdiri atas satu variabel independen meliputi

tiga subvariabel independen dan satu variabel dependen meliputi dua sub variabel.

Variabel yang dimaksud adalah :

1. Komitmen sosial

Komitmen sosial yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu

kesediaan dengan kesungguhan, keseriusan dan ketulusan serta keteguhan

untuk bekerja keras dan memberikan energi dan waktu untuk melakukan

sesuatu demi kepentingan sosial masyarakat meliputi nilai: kasih sayang

(pengabdian, tolong menolong, kekeluargaan, kesetiaan, dan kepedulian);

tanggung jawab (rasa memiliki, disiplin, dan empati); dan keserasian hidup

(30)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelas 5 di komplek SDN Sukagalih Barat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung

(31)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Watak Kewarganegaraan

Watak kewarganegaraan diartikan sebagai sikap dan kebiasaan berfikir

warga negara yang menopang berkembangnya fungsi sosial yang sehat dan

jaminan kepentingan umum dari sistem demokrasi meliputi sikap sebagai

berikut:

a. Keberadaban,

b. Menghormati hak-hak orang lain,

c. Menghormati hukum,

d. Jujur,

e. Berfikir terbuka,

f. Berfikir kritis,

g. Bersedia bernegosiasi dan kompromi,

h. Ulet/tidak mudah putus asa,

i. Berpikiran kewarganegaraan,

j. Keharuan/memiliki perasaan kasihan,

k. Patriotisme,

l. Keteguhan hati,

m. Toleran terhadap ketidakpastian.

Watak kewarganegaraan (civic disposition) mengisyaratkan pada

karakter privat dan karakter publik, karakter privat seperti tanggung jawab

secara moral, disiplin diri dan penghargaan terhadap harkat dan martabat

manusia dari setiap individu adalah wajib. Karakter publik meliputi

kepedulian siswa sebagai warganegara, kesopanan dan mengindahkan aturan

main (rule of law).

Berdasarkan berbagai definisi tersebut penelitian yang dilaksanakan

adalah penelitian mengenai keadaan komitmen sosial dan watak

(32)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Instrumen Penelitian

Untuk menjawab permasalahan penelitian dibuat instrumen penelitian

sebagai alat bantu untuk mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan berupa:

angket tanggapan siswa dan wawancara terhadap guru dan siswa mengenal

pengaruh komitmen sosial terhadap watak kewarganegaraan siswa.

1. Penyusunan Instrumen

Dalam penelitian ini, alat untuk mengukur penelitian menggunakan

beberapa teknik yang disesuaikan dengan variabel yang diteliti. Variabel

Komitmen sosial (X) diukur dengan menggunakan menggunakan skala SSHA

(Survey of Study Habits and Attitudes) dari Brown dan Holtzman. Pola skala

SSHA Brown dan Holtzman ini dengan empat option, yaitu: (1) Selalu, (2)

Sering, (3) Jarang; dan (4) tidak pernah. Jawaban diberi bobot/skor 4,3,2,1.

Keunggulan skala model ini tidak mengukur aspek kemampuan seseorang

untuk menjawab, sebab yang dituntut dalam skala ini bukan bagaimana

seharusnya ia menjawab soal ini dengan benar berdasarkan pengetahuannya,

tetapi bagaimana kebiasaan mereka melakukan aktivitas sehari-hari.

Sedangkan untuk variabel watak kewarganegaraan (Y) diukur dengan

menggunakan Skala Sikap Lickert: a. Sangat setuju, b. Setuju, c. Tidak setuju,

d. Sangat tidak setuju (Merujuk pada Civics Assesment Database dari

National Center For Learning and Citizenship) Skor jawaban 5 = Sangat

setuju, 4 = Setuju, 3= Ragu-ragu, 2 = Tidak setuju, 1 = Sangat tidak setuju.

Instrumen dibuat sendiri oleh peneliti dan dikonsultasikan dengan

pembimbing. Uji coba alat pengumpul data dilakukan pada sampel yang

karakteristik populasinya sama. Konsultasi item-item instrumen pada

pembimbing dari segi kecocokan, kalimat dan pilihan jawaban.

Instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpul data dalam

peneltian ini menggunakan angket yang bersifat tertutup. Penyusunan

(33)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengacu pada tata cara penyusunan angket yang baik. Untuk memberikan

gambaran tentang isi pertanyaan dalam angket yang akan disampaikan dapat

dilihat pada kisi-kisi instrumen penelitian sebagai berikut:

Tabel 3.2

Dimensi Indikator No. Soal Alat Ukur

(34)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dari setiap

2. Uji Coba Instrumen

Sebelum instrumen disampaikan pada responden yang termasuk dalam

sampel penelitian, maka instrumen diuji coba terlebih dahulu, ( angket uji coba

dapat dilihat pada lampiran 3.1). Uji coba instrumen dilakukan terhadap 10

siswa/responden yaitu siswa kelas 5 di SD Negeri Sukagalih 2 Kota Bandung. Uji

coba instrumen dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen

yang akan digunakan untuk mengumpulkan data dari masing-masing variabel

penelitian. Dari hasil uji coba yang dilakukan diperoleh data seperti dapat dilihat

dalam lampiran SPSS.

(35)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Alat pengumpul data (instrumen) pada dasarnya disusun untuk menjawab

pertanyaan penelitian atau menguji hipotesis yang ditetapkan, oleh karena itu

setiap item pada instrumen diarahkan kepada hubungan variabel-variabel

penelitian dengan indikator masing-masing variabel. Untuk itu langkah

penyusunan instrumen adalah sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi variabel penelitian guna memastikan bahwa indikator yang

telah ditetapkan bisa mewakili variabel yang diteliti;

b. Menyusun kisi-kisi instrumen sebagai pedoman penentuan indikator yang

diteliti;

c. Membuat item pertanyaan berdasarkan masing-masing indikator variabel

penelitian serta penentuan bentuk jawaban untuk setiap item pertanyaan

dengan mempertimbangkan informasi yang akan digali serta responden yang

akan memberikan jawaban;

d. Melengkapi alat pengumpul data dengan berbagai petunjuk atau keterangan

sehingga dapat memberikan kejelasan kepada responden agar dapat

memberikan jawaban yang dibutuhkan untuk kepentingan penelitian yang

dilakukan;

e. Melakukan pemeriksaan ulang terhadap pengetikan maupun redaksi

pertanyaan sehingga instrumen layak menjadi alat pengumpul data penelitian;

f. Melakukan uji validitas dan reliabilitas secara empirik.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data utama menggunakan teknik kuesioner dengan

instrumen angket (sumber data primer) didukung dengan observasi dan studi

dokumentasi (sumber data sekunder). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada respon untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009:199). Begitu

(36)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar isian atau daftar pertanyaan

yang telah disiapkan dan disusun sedemikian rupa sehingga calon respon hanya

tinggal mengisi atau menandainya dengan mudah dan cepat.

Nasir (2003:328) mengatakan bahwa teknik pengumpulan data merupakan

alat-alat ukur yang diperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian. Data yang

akan dikumpulkan dapat berupa angka-angka, keterangan tertulis, informasi lisan

dan beragam fakta yang berpengaruh dengan fokus penelitian yang diteliti. Di

dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan melalui beberapa metode

sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi dilakukan dengan mengamati aktivitas siswa dalam lingkungan

sekolah, teknik observasi digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan untuk

memperoleh gambaran tentang komitmen sosial dan watak kewarganegaraan

siswa di sekolah.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap guru dengan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian. Hal ini diharapkan mampu

memperoleh informasi mengenai pemahaman siswa terhadap komitmen sosial dan

watak kewarganegaraan siswa di sekolah.

3. Angket

Menurut Arikunto (1998:140) angket atau kuesioner merupakan “sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal yang ia ketahui”. Berdasarkan pengertian mengenai angket tersebut maka angket digunakan dalam penelitian ini

untuk mengidentifikasi komitmen sosial siswa. Secara teknis dikembangkan

angket (kuesioner) tertutup, artinya responden menjawab dengan memilih salah

satu jawaban yang telah tersedia. Tujuannya agar dapat mempermudah responden

(37)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Skala Sikap

Skala sikap digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2007 :134).

Untuk mengetahui bagaimana komitmen belajar siswa, maka digunakan alat non

tes yaitu skala sikap. Tujuannya adalah agar dapat mempermudah responden

menjawab pernyataan sekaligus memudahkan dalam pengolahan data.

Skala yang digunakan adalah skala Likert. Menurut Sugiyono skala Likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Dalam skala Likert Penilaian dilakukan dengan pemberian skor-skor yang ditentukan pada setiap butir-butir

pertanyaan. Menurut Endang Danial dan Nanan Wasriah (2009:82) dalam

penelitian seringkali peneliti menggunakan skala likert untuk mengukur sikap

seseorang, kecenderungan terhadap objek atau kondisi tertentu. Skala likert yang

digunakan adalah skala lima (4-3-2-1-0) atau (5-4-3-2-1), yakni untuk jawaban

positif digambarkan melalui tabel berkut:

Tabel 3.4

Skala Lima (Positif)

SS (Sangat Setuju) 5

S (Setuju) 4

Rg (Ragu-ragu) 3

TS (Tidak Setuju) 2

STS (Sangat Tidak Setuju) 1

Sedangkan, untuk jawaban negatif digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.5

Skala Lima (Negatif)

(38)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

S (Setuju) 2

Rg (Ragu-ragu) 3

TS (Tidak Setuju) 4

(39)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Studi literatur

Studi literatur dipelajari untuk mendapatkan data atau informasi yang ada

hubungannya dengan masalah yang akan diteliti dari buku-buku yang relevan,

data yang relevan dengan penelitian misalnya buku tentang komitmen belajar,

lingkungan keluarga, teman sebaya, lingkungan sekolah dan budaya disiplin.

6. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan alat mengumpulkan sejumlah dokumen yang

diperlukan sebagai bahan data informasi sesuai dengan masalah penelitian seperti

peta, data statistik, data siswa, grafik, gambar, foto, dan surat-surat.

H. Analisis Data

Dalam analisis data penelitian ini menggunakan analisis korelasional yaitu

suatu teknik untuk mengetahui sejauh mana terdapat hubungan antara dua variabel

atau lebih. Dalam memperoleh data dibutuhkan instrumen sebagai alat

mengumpulkan data yang berupa sejumlah daftar pertanyaan yang disampaikan

peneliti terhadap responden. Sebelum instrumen dijadikan alat pengumpulan data

diperlukan uji instrumen terelebih dahulu hal ini bertujuan untuk menguji tingkat validitas, dan reliabilitas, sesuai pendapat Arikunto (1998: 160) bahwa “instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan yaitu valid dan reliabel”.

Analisis data dilakukan terlebih dahulu dengan proses pengolahan data,

mengolah data adalah usaha konkrit membuat data itu bicara, sebab betapapun

besarnya dan tingginya nilai data yang terkumpul bila tidak disusun dalam bentuk

organisasi dan menurut sistematika yang diteliti tetap data itu merupakan data

yang bisu (Winarno Surakhmad, 1978:101).

Adapun pengolahan data dilakukan dengan cara:

a. Seleksi data

Setelah data terkumpul seluruhnya, penulis mengadakan seleksi terhadap

(40)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lengkap atau belum lengkap, rusak atau baik (Endang Danial, 2009 : 103).

Instrument yang disebarkan kepada responden yakni soal-soal tertulis

objektif pilihan ganda dan soal skala sikap.

Instrument yang disebarkan tersebut sebelumnya di ujicobakan dulu

kepada responden, soal-soal yang belum valid diperbaiki kembali agar

dapat dipergunakan.

b. Klasifikasi data

Pengelompokan data berdasarkan instrumen yang dilakukan, masalah,

tempat, jenjang responden, lokasi dan lainnya.

c. Pengkodean data

Pemberian simbol tertentu untuk memudahkan data berupa angka atau

huruf atau juga keduanya yang memberikan arti tertentu untuk mengolah

data.

d. Penskoran data

Pemberian skor pada setiap pertanyaan maupun keseluruhan instrumen

dengan nilai tetentu. Skor ini bertujuan untuk memperlihatkan derajat

jawaban responden.

e. Tabulasi data

Dengan membuat tabel, setelah sebelumnya dilakukan proses koding yaitu

mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari responden ke dalam

kategori-kategori. Teknik ini dimaksudkan untuk memperjelas data sesuai dengan

klasifikasi yang telah ditetapkan. Dalam tabulasi disiapkan tabel formatif

jawaban angket dan skala sikap yang terdiri dari nomor, kolom, jawaban

angket dan skala sikap, kolom frekuensi dan kolom prosentase. Kemudian

(41)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f. Kesimpulan/verifikasi

Kesimpulan merupakan upaya untuk mencari arti, makna, penjelasan yang

dilakukan terhadap data yang telah dianalisis dengan mencari hal-hal

penting. Kesimpulan ini disusun dalam bentuk pemyataan singkat dan

mudah dipahami dengan mengacu pada tujuan penelitian

Di dalam analisis data penelitian digunakan analisis korelasional yaitu

suatu teknik untuk mengetahui sejauh mana terdapat hubungan antara dua variabel

atau lebih. Dalam memperoleh data dibutuhkan instrumen sebagai alat

mengumpulkan data yang berupa sejumlah daftar pertanyaan yang disampaikan

peneliti terhadap responden. Sebelum instrumen dijadikan alat pengumpulan data

diperlukan uji instrumen terlebih dahulu hal ini bertujuan untuk menguji tingkat

validitas, dan reliabilitas, sesuai pendapat Arikunto (1998: 160) bahwa “instrumen

yang baik harus memenuhi dua persyaratan yaitu valid dan reliabel”.

1. Uji Validitas

Menurut Arikunto (1998: 160) bahwa:”Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahahihan suatu instrument”. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya

instrumen kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen

dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan instrumen yang belum berstandar, sehingga

untuk menghindari dihasilkannya data yang tidak sahih maka terlebih dahulu

dilakukan uji coba terhadap instrumen tersebut yaitu dengan melakukan uji

validitas. Adapun langkah-langkah penentuan validitas yaitu seperti yang

dijelaskan Riduwan (2006: 99) berikut ini:

(42)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Arikunto 1998:256)

Dengan keterangan :

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

N = banyaknya siswa

X = nilai hasil uji coba

Y = skor total

Untuk merepresentasikan nilai

r

xy maka dipergunakan klasifikasi

menurut Guilford (dalam Endang Danial, 2009 : 92) sebagai berikut :

Tabel 3.6

Klasifikasi Koefisien Korelasi

Korelasi Klasifikasi

r

xy ≤ 0,20 Tidak ada korelasi

0,20 <

r

xy ≤ 0,40 Korelasi Rendah

0,40 <

r

xy ≤ 0,70 Korelasi Sedang

0,70 <

r

xy ≤ 0,90 Korelasi Tinggi

0,90 <

r

xy ≤ 1,00 Korelasi tinggi sekali

(43)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Uji Reliabilitas

Arikunto (1998:170) berpendapat bahwa:“Instrumen yang sudah dapat

dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.

Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataanya, maka berapakali pun

diambil tetap akan sama. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan.”

Berdasarkan pengertian di atas, maka pengujian reliabilitas suatu

instrumen adalah perlu untuk menghasilkan data yang dapat dipercaya, dengan

penentuan metode alpha seperti pada langkah-langkah berikut ini :

(Arikunto 2009:101)

Setelah diketahui koefisien korelasi antara dua belahan, maka dicari indeks

reliabilitas soal dengan rumus:

Dengan keterangan:

r 11 = Koefisien reliabilitas

n = Banyak butir soal (item)

s = Standar deviasi dari tes

p = Proposi subjek yang menjawab soal benar

(44)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Σ pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q

Untuk menghitung reliabilitas instrumen penelitian ini, penulis

menggunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut:

Keterangan:

k = jmlah butir yang valid

VarT = Varian dari Total

Varvalid = Varian dari butir yang valid

Pedoman kriteria penafsiran r11 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.7

Interpretasi Reliabilitas

Besarnya Koefisien Kriteria

0,800 – 1,000 Sangat tinggi

0,600 – 0,799 Tinggi

0,400 – 0,599 Cukup

0,200 – 0,399 Rendah

< 0.200 Sangat rendah

(Arikunto 1995: 71)

3. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model

(45)

Yohanes Sabat Setiady, 2014

PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki

distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas dalam penelitian

ini dilakukan dengan menganalisis grafik histogram dan normal probably plot

of standardized residual dan menggunakan analisis statistik non-parametrik

Uji Kolmogorov Smirnov. Dasar pengambilan keputusan melalui analisis

grafik ini, jika data menyebar di sekitar garis diagonal sebagai representasi

pola distribusi normal, berarti model regresi memenuhi asumsi normalitas,

sementara dasar pengambilan keputusan Uji Kolmogorov Smirnov yaitu data

yang normal ditunjukkan dengan nilai signifikansi di atas 0,05.

4. Analisis Regresi Berganda

Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

analisis regresi berganda. Disebut regresi berganda jika terdapat lebih dari satu

variabel independen yang mempengaruhi variabel dependennya (Sunjoyo,

2012:160). Persamaan umum regresi berganda adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2+ ….. + bnXn

Sehingga persamaan regresi linear berganda untuk penelitian ini dirumuskan

sebagai berikut :

Y=a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Keterangan:

Y = watak kewarganegaraan siswa

a = konstanta

b1 = koefisien regresi variabel kasih sayang

b2 = koefisien regresi variabel tanggung jawab

b3 = koefisien regresi variabel keserasian hidup

X1 = kasih sayang

Gambar

Tabel 3.1 Sampel Penelitian
Gambar 3.1 Hubungan Antar Variabel
Tabel 3.2
Tabel 3.4 Skala Lima (Positif)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil rata-rata uji impak pada daerah HAZ variasi kuat arus 90 ampere, energi yang diserap 34,266 joule dan nilai impak 0,342 Joule/mm², pada kuat arus 100 ampere, energi yang

A kampanye terbuka DPD PAN di alun alun selatan Sejumlah Parpol Tidak Kampanye

Yusmandhany (2004) Judul: Kemampuan potensial tanah menahan air hujan dan aliran permukaan berdasarkan - Mengkaji potensial tanah menahan hujan (infiltrasi/absorbs i

jasa transportasi yang paling sering digunakan oleh konsumen, lalu terdapat jasa.. transportasi taksi yang juga menjadi pilihan para kosumen, dan juga

deterministik atau implicit stokastik ., 4) Program Linier dan 5) Program dinamik stokastik (Suharyanto, 1997). Melihat kondisi di atas maka penentuan pola pengoperasian

[r]

Dalam perusahaan taksi, produk yang dihasilkan oleh perusahaan adalah jasa. yang tidak dapat dilihat penggunaannya tetapi akan dapat dirasakan

pembelajaran yang mendidik dan BK yang memandirikan bagi anak berbakat. dalam konteks towards inclusive