Yohanes Sabat Setiady, 2014
PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan
TESIS
Oleh :
YOHANES SABAT SETIADY
NIM. 1004802
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Yohanes Sabat Setiady, 2014
PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Oleh :
YOHANES SABAT SETIADY
SE./ FE Unpad 2005
Sebuah tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.)
Pada Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan
© Yohanes Sabat Setiady 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2014
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
dengan dicetak ulang, difotocopy atau cara lainnya
Yohanes Sabat Setiady, 2014
PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
YOHANES SABAT SETIADY
NIM. 1004802
PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP
WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA
DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Disetujui dan disahkan oleh pembimbing :
Pembimbing I
Prof. Dr. Ace Suryadi M.Sc., Ph.D.
NIP. 195107251978031001
Pembimbing II
Prof. Dr. H. Endang Danial A.R., M.Pd.
NIP. 195005021976031002
Mengetahui,
Yohanes Sabat Setiady, 2014
PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
NIP. 196308201988031001
Tesis ini telah diuji pada Sidang Tahap II Hari/Tanggal : Jum’at, 29 Agustus 2014
Tempat : Ruang 104 lantai 5 Gedung SPs UPI
Tim Penguji
Penguji I :
Prof. Dr. H. Karim Suryadi M.Si. NIP. 19780814 1994021001
Penguji II :
Prof. Dr. H. Endang Sumantri M.Ed. NIP. 19410715 1967031001
Penguji III :
Pembimbing I
Prof. Dr. Ace Suryadi M.Sc., Ph.D. NIP. 195107251978031001
Penguji IV :
Pembimbing II
Prof. Dr. H. Endang Danial A.R., M.Pd. NIP. 195005021976031002
Mengetahui,
Yohanes Sabat Setiady, 2014
PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Yohanes Sabat Setiady, 2014
PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Komitmen yang dimiliki seorang siswa terhadap nilai-nilai sosial dapat ditunjukkan melalui kasih sayang, bentuk tanggung jawab, dan juga terlihat dari keserasian hidup di lingkungan sekolah dan masyarakat di sekitar mereka. Hal-hal tersebut diduga dapat membentuk watak kewarganegaraan yang tumbuh dalam diri siswa. Sehingga nantinya akan terlihat apakah siswa bertindak dengan cara yang tepat atau mendapatkan sesuatu dengan cara yang benar serta mematuhi hukum dan aturan yang berlaku dalam lingkungan sekolah dan masyarakat kelak. Berkaitan dengan hal itu, penelitian ini mencoba untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mampu mempengaruhi watak kewarganegaraan siswa. Adapun variabel yang akan diteliti adalah komitmen sosial yang meliputi kasih sayang (X1), tanggung jawab (X2), dan keserasian hidup (X3)
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran komitmen sosial dan watak kewarganegaraan siswa serta mengukur pengaruh komitmen sosial terhadap watak kewarganegaraan siswa di SDN Sukagalih Barat Kota Bandung, baik secara parsial maupun simultan. Sampel siswa yang digunakan adalah 60 siswa sekolah dasar yang dipilih menggunakan metode pengambilan sampel purposif. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan bantuan program SPSS 17.0.
Hasil deskriptif penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran komitmen sosial siswa dan watak kewarganegaraan siswa di sekolah dasar negeri Sukagalih Barat sudah baik. Hasil penelitian secara khusus menunjukkan bahwa variabel kasih sayang berpengaruh terhadap watak kewarganegaraan siswa dengan nilai signifikansi = 0.003 < 0.05 dan besar pengaruh yang dihasilkan adalah sebesar 25 %, variabel tanggung jawab berpengaruh terhadap watak kewarganegaraan siswa dengan nilai signifikansi = 0.016 < 0.05. Besar pengaruh yang dihasilkan adalah sebesar 4,7 %, dan variabel keserasian hidup berpengaruh terhadap watak kewarganegaraan siswa dengan nilai signifikansi = 0.003 < 0.05 dan besar pengaruh yang dihasilkan adalah sebesar 19,2 %. Secara keseluruhan, variabel komitmen sosial yang terdiri dari kasih sayang, tanggung jawab, dan keserasian hidup berpengaruh terhadap watak kewarganegaraan siswa sebesar 32,5 %.
Yohanes Sabat Setiady, 2014
PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
A student's commitment to social values can be shown through compassion, responsibility form, and also visible from the harmonious living in the school environment and the community around them. That things supposedly can form the citizenship character grows inside students. So, in the future will be seen whether the student acted in a proper way or get something in the right way and obey the laws and rules applicable in the school environment and the community. In connection with that, this study tries to identify factors that can be affect the nature of students citizenship. Variables will be examined is social commitment consisting of compassion (X1), responsibility (X2), and harmony of life (X3).
This research has purposed to describe social commitment and the nature of students citizenship and also measure the influence of social commitment to the nature of students citizenship at public elementary school in West Sukagalih Bandung, either partially or simultaneously. Samples assign to 60 primary school students which are selected using purposive sampling methods. Methods of data analysis using multiple regression analysis help by SPSS 17.0 program.
Descriptive analysis of this research showed that the students overview of social commitment and character of students citizenship at public elementary school in the West Sukagalih already good. Research indicates that partialy, variable compassion affect the nature of students citizenship by 25%, variable responsibility affect the nature of students citizenship by 4.7%, and the harmony of life affect the nature of students citizenship by 19.2 %. Simultaneously, social commitment variables which consisting of compassion,
responsibility, and harmony of life affects the nature of students citizenship by 32.5%.
Yohanes Sabat Setiady, 2014
PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Yohanes Sabat Setiady, 2014
PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ...
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ...
KATA PENGANTAR ...
UCAPAN TERIMA KASIH ...
ABSTRAK ...
A. Latar Belakang Penelitian ...
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah Penelitian ...
C. Tujuan Penelitian ...
D. Manfaat Siginifikansi Penelitian ...
E. Struktur Organisasi Tesis ... 1
7
7
8
9
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN
HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kajian Pustaka ...
1. Hakikat Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ...
a. Pengertian Pembelajaran ...
b. Pengertian Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ...
c. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan ...
d. Ruang Lingkup dan Materi Pendidikan Kewarganegaraan ..
e. Strategi, Metode dan Pendekatan Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan ...
f. Penilaian Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ...
Yohanes Sabat Setiady, 2014
PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Komitmen Sosial ...
a. Pengertian Komitmen ...
b. Pengertian Sosial ...
c. Komitmen Sosial ...
3. Pengertian Watak Kewarganegaraan ...
B. Kerangka Pemikiran ...
1. Komitmen Sosial ...
2. Watak Kewarganegaraan ...
C. Asumsi dan Hipotesis Penelitian ...
25
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian ...
1. Lokasi dan Subjek Populasi Penelitian ...
2. Sampel Penelitian ...
B. Desain Penelitian ...
C. Metode Penelitian ...
D. Definisi Operasional ...
1. Komitmen Sosial ...
2. Watak Kewarganegaraan ...
E. Instrumen Penelitian ...
1. Penyusunan Instrumen ...
2. Uji Coba Instrumen ...
F. Proses Pengembangan Instrumen ...
G. Teknik Pengumpulan Data ...
Yohanes Sabat Setiady, 2014
PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Studi Literatur ...
6. Dokumentasi ...
H. Analisis Data ...
1. Uji Validitas ...
2. Uji Reliabilitas ...
3. Uji Normalitas ...
4. Analisis Regresi Berganda ...
5. Rancangan Uji Hipotesis ...
a. Secara Parsial ...
b. Secara Simultan ...
I. Hasil Uji Coba Instrument Penelitian ...
1. Reliabilitas ...
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Komplek SDN Sukagalih Barat ...
1. Letak Geografis dan Keadaan Lingkungan ...
2. Sejarah berdirinya SDN Sukagalih Barat ...
3. Profil Sekolah ...
a. Keadaan Guru dan Staf ...
b. Keadaan Siswa ...
c. Keadaan Sarana dan Prasarana ...
B. Hasil Penelitian ...
1. Uji Validitas ...
2. Uji Reliabilitas ...
3. Analisis Deskriptif Hasil Penelitian...
4. Analisis Data Penelitian ...
5. Uji Normalitas Regresi ...
Yohanes Sabat Setiady, 2014
PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Pembahasan ... 117
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ...
B. Saran ...
128
132
DAFTAR PUSTAKA ...
LAMPIRAN ...
134
Yohanes Sabat Setiady, 2014
PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang Penelitian
Pendidikan merupakan salah satu hal penting dalam pembangunan
nasional, hal ini dapat dilihat mulai dari pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
yakni mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai salah satu tujuan dari Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Pendidikan diperlukan karena peranan pokoknya
dalam membentuk generasi mendatang, melalui pendidikan diharapkan dapat
dihasilkan manusia yang berkualitas dan bertanggung jawab serta mampu
mengantisipasi masa depan. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 1 menyebutkan sebagai berikut:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”
Di dalam UUSPN No. 20 Tahun 2003 tersebut juga menyebutkan bahwa
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan harus dilaksanakan dengan baik mengingat sangat penting
artinya bagi kehidupan pribadi siswa maupun masyarakat dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang
dilaksanakan oleh pemerintah maupun swasta dan masyarakat merupakan tempat
yang memungkinkan seorang siswa untuk meningkatkan pengetahuannya. Pada
Yohanes Sabat Setiady, 2014
PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
jenis hak dasar manusia yang salah satunya adalah hak untuk memperoleh
pendidikan.
Ace Suryadi (2009:10) mengungkapkan bahwa pendidikan adalah agen
pembangunan dan agen perubahan, tanpa pendidikan tidak akan ada
pembangunan yang berarti tidak akan ada perubahan serta pembangunan nasional
di masa depan harus menekankan pentingnya pengembangan kualitas sumber
daya manusia (SDM) yang ditujukan untuk mencapai keunggulan bangsa di era
keterbukaan dan persaingan global (2002:2). Cicero seorang filsuf Romawi Kuno
pun menyatakan kesejahteraan bangsa terletak di dalam karakter warga negara,
bahkan sejarawan Arnold Toynbee mengamati dari 21 peradaban penting di dunia
19 telah runtuh bukan dikarenakan penaklukan dari luar tetapi pembusukan moral
dari dalam (Lickona 2012:12)
Ginanjar Kartasasmita (1996) mengungkapkan bahwa suatu bangsa yang
mengandalkan kekayaan sumber daya alam saja tanpa meningkatkan kualitas
sumber daya manusianya, sulit menjadi bangsa yang besar. Sebaliknya negara
yang memiliki sumber alam terbatas tetapi sumber daya manusianya berkualitas
dapat menjadi negara maju dan mandiri (Endang Danial, 1998:1).
Erry Riyana Harjapamekas (2011) menyebutkan perbedaan antara negara
miskin dengan negara kaya tidak bergantung pada usia negaranya ataupun sumber
daya alam yang dimilikinya, melainkan pada pola perilaku atau sikap
masyarakatnya yang telah terbentuk bertahun-tahun melalui pendidikan dan
budayanya. Perilaku masyarakat di negara maju mematuhi prinsip-prinsip dasar
kehidupan seperti kejujuran dan integritas, bertanggung jawab, hormat pada
aturan dan hukum masyarakat, menghormati hak orang lain, cinta pada pekerjaan,
berusaha keras untuk menabung dan investasi, mau bekerja keras, dan selalu tepat
waktu sehingga mengakibatkan keunggulan sikap atau perilaku masyarakatnya
yang terbentuk sepanjang sejarahnya melalui kebudayaan dan pendidikan.
Ace Suryadi (2009:11) juga mengungkapkan bahwa bangsa yang melek
Yohanes Sabat Setiady, 2014
PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dunia pendidikan, sehingga bangsa dengan kultur seperti ini akan mengukur
kesuksesan, penghormatan dari prestasi orang dalam bidang pendidikan.
Contohmya adalah masyarakat Jepang sejak dicanangkannya Restorasi Meiji
tahun 1880, masyarakat Jepang telah menjadi masyarakat yang begitu menghargai
pendidikan yang dampaknya sungguh luar biasa kini Jepang termasuk salah satu
negara maju dan berpengaruh di dunia
Hasil survei Political Economic Risk consultation (PERC) menyebutkan
bahwa Indeks Pembangunan Manusia Indonesia menduduki peringkat 102 dari
106 negara yang disurvai dan satu peringkat di bawah Vietnam. Selain itu, hasil
studi the Third International Mathematic and Science Study-Repeat (TIMSS-R
1999) melaporkan bahwa siswa SLTP Indonesia menempati peringkat 32 untuk
IPA dan 34 untuk Matematika dari 38 negara yang diteliti di Asia, Australia dan
Afrika (Olim dan Ali, 2009:351). Sebuah studi kemampuan membaca (Reading
Literacy) murid sekolah dasar kelas IV pada tahun 1992 menempatkan Indonesia
pada pada urutan ke 29 dari 30 negara (Ace Suryadi, 2009:151). Hal ini
menunjukkan perlunya perbaikan kualitas pendidikan dan daya saing sumber daya
manusia Indonesia.
Terdapat berbagai hal yang menjadi permasalahan dalam kehidupan para
siswa sekarang ini seperti, minat belajar yang rendah, kurangnya rasa hormat
terhadap guru dan orang tua, keterlibatan siswa dan remaja dalam geng bermotor
dan kriminalitas, budaya hedonisme seperti terlihat pada adanya siswa yang
berkeliaran di pusat perbelanjaan atau tempat permainan ketangkasan di saat jam
pelajaran atau sepulang sekolah, maraknya perkelahian pelajar, penggunaan
narkotika dan miras. Berbagai permasalahan tersebut tentunya menjadi catatan
buruk di dalam dunia pendidikan kita. Hal ini seperti yang disebutkan Firly
Mashita (2012) sebagai beberapa dampak negatif dari Globalisasi terhadap remaja
Yohanes Sabat Setiady, 2014
PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Gaya hidup kebarat-baratan, budaya negatif yang mulai menggeser
budaya asli adalah anak tidak lagi hormat pada orang tua, kehidupan
bebas remaja dan lain-lain.
2. Semakin lunturnya nilai-nilai politik yang berdasarkan semangat
kekeluargaan musyawarah mufakat, dan gotong royong.
3. Semakin sedikit generasi muda yang melestarikan musik, tarian, dan
budaya tradisional kita.
4. Remaja mengikuti cara berpakaian yang cenderung tidak memperlihatkan
kesopanan.
Dari berbagai pernyataan di atas dapat terlihat sebuah permasalahan dalam
kehidupan generasi muda yaitu menurunnya nilai-nilai sosial kemasyarakatan
yang telah diwariskan oleh generasi sebelumnya, pendidikan cenderung
mengutamakan hard skill (pengetahuan dan kemampuan teknis) dan melupakan
soft skill (kemampuan mengelola diri dan orang lain). Di sisi lain komitmen
terhadap lingkungan sosial kemasyarakatan mulai berkurang seiring dengan
meningkatnya egoisme dan individualitas. Dikuatirkan nilai-nilai sosial
kemasyarakatan pada generasi muda akan hilang, patriotisme dan nasionalisme
tidak bertambah seiring dengan umur kemerdekaan bangsa Indonesia.
Budimansyah (2010:5) mengungkapkan beberapa sumber terjadinya
perilaku buruk di masyarakat seperti oligarki politik setelah berakhirnya rezim
otokrasi orde baru bukannya demokrasi dan adanya kebencian sosial budaya
terselubung di masyarakat. Sementara Branson (1999) mengemukakan bahaya
dari globalisasi sebagai berikut:
"Globalization and its potential for advancing or inhibiting human right and democracy is more than a subject for debate among academics. This powerfull force is affecting the lives of individuals no matters where in this earth they live.".
Dalam pemyataan ini Branson memaknai bahwa globalisasi dengan segala
Yohanes Sabat Setiady, 2014
PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pemajuan hak azasi manusia lebih sekedar sebagai wacana akademik. Kekuatan
yang dahsyat ini akan mempengaruhi kehidupan manusia dimanapun ia hidup.
Mengingat tantangan masa depan ini diperlukan generasi muda yang
handal dan mampu bersaing dengan bangsa lain, wahana yang tepat untuk
membina sikap mental moral dan karakter siswa dilakukan melalui pendidikan
kewarganegaraan. Seperti yang dikemukakan Dasim Budimansyah (2009:330)
bahwa pengembangan peran dan tanggung jawab warga negara melalui media
pendidikan dilakukan melalui Citizenship Education atau Civic Education yang
secara operasional didefinisikan sebagai pendidikan kewarganegaraan yang
dirumuskan secara luas untuk mencakup proses penyiapan generasi muda untuk
mengambil peran dan tanggung jawabnya sebagai warga negara, dan secara
khusus peran pendidikan termasuk ke dalamnya persekolahan, pengajaran dan
belajar dalam proses penyiapan warga negara tersebut.
Pendidikan Kewarganegaraan sebagai mata pelajaran yang berperan
penting terhadap pembinaan kedisiplinan siswa di sekolah bertanggung jawab
terhadap pembinaan watak dan karakter siswa terutama dalam membentuk warga
negara yang baik (to be good citizenship), yang memiliki intelegensi tinggi dan
berahlak mulia. Hal ini dapat dicermati pada penjelasan pasal 37 ayat (1) UU
no.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang dikemukakan bahwa:
“Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta
didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Pendidikan Kewarganegaraan pada dasarnya merupakan pendidikan
kebangsaaan atau pendidikan karakter bangsa.”
Hal ini sesuai dengan pendapat A. Kosasih Djahiri (1985: 19) tentang tri
fungsi PKn, yaitu:
1. Membina dan membentuk kepribadian atau jati diri manusia Indonesia
yang berjiwa Pancasila dan berkepribadian Indonesia.
2. Membina bangsa Indonesia melek politik, melek konstitusi/hukum
melek pembangunan dan melek permasalahan diri, masyarakat, bangsa
Yohanes Sabat Setiady, 2014
PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Membina pembekalan siswa dan potensi dirinya untuk pembelajaran
lebih lanjut.
Menghadapi era globalisasi Pendidikan Kewarganegaraan hendaknya
mengembangkan kompetensi kewarganegaraan (civic competences) siswanya,
aspek-aspek civic competences tersebut diantaranya meliputi pengetahuan
kewarganegaraan (civic knowledge), keterampilan kewarganegaraan (civic skill),
dan watak atau karakter kewarganegaraan (civic disposition) yang dapat
menumbuhkan karakter warga negara yang baik.
Komponen watak kewarganegaraan (civic disposition) mengisyaratkan
pada karakter publik maupun privat yang penting bagi pemeliharaan dan
pengembangan demokrasi konstitusional. Watak kewarganegaraan sebagaimana
kecakapan kewarganegaraan berkembang secara perlahan sebagai akibat dari apa
yang telah dipelajari dan dialami oleh seseorang di rumah, sekolah, komunitas,
dan organisasi-organisasi sosial (civil society). Dalam pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan perlu diwujudkan program-program pendidikan demokrasi agar
terjadinya proses pembentukan karakter bangsa, sehingga dapat menumbuhkan
karakter warga negara baik karakter privat, seperti tanggung jawab moral, disiplin
diri dan penghargaan terhadap harkat martabat manusia dari setiap individu;
maupun karakter publik, misalnya kepedulian sebagai warga negara, kesopanan,
mengindahkan aturan main (rule of law), berfikir kritis,dan kemauan untuk
mendengar, bernegosiasi dan berkompromi (Winataputra dan Budimansyah,
2007:195)
Branson (2001) mengemukakan bahwa dalam tingkatan kehidupan orang
perorangan sebagai warga negara dalam negara demokrasi semestinya memiliki
civics virtues atau kebajikan-kebajikan warga negara; sebab tanpa hal itu sistem
pemerintahan demokrasi tidak mungkin berjalan sebagaimana mestinya. Inti
Yohanes Sabat Setiady, 2014
PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menempatkan kebaikan bersama di atas kepentingan pribadi. Hal itu meliputi dua
aspek, yaitu: (a) disposisi kewarganegaraan, dan (b) komitmen kewarganegaraan.
Lickona (2012:6) menyebutkan 10 kebajikan yang paling penting untuk
membangun karakter kuat meliputi: kebijaksanaan, keadilan, keberanian,
pengendalian diri, cinta, sikap positif, bekerja keras, integritas, bersyukur dan
kerendahan hati. Sementara kebajikan warga negara (civic virtue) menurut
Quigley (dalam Budimansyah dan Winataputra, 2007:60) diartikan sebagai
kemauan dari warga negara untuk menempatkan kepentingan umum di atas
kepentingan pribadi. Civic virtue ini memiliki dua unsur yakni “civic
commitment” dan “civic dispositions”. Civic dispositions adalah sikap dan kebiasaan berfikir warga negara yang menopang berkembangnya fungsi sosial
yang sehat dan jaminan kepentingan umum dari sistem demokrasi. Sedangkan
civic commitment adalah komitmen warga negara yang bernalar dan diterima
dengan sadar terhadap nilai dan prinsip demokrasi konstitusional.
Dari paparan di atas diharapkan melalui penelitian ini ditemukan adanya
pembentukan watak kewarganegaraan siswa di sekolah yang tercipta melalui
komitmen sosial siswa di Komplek Sekolah Dasar Sukagalih Barat Kecamatan
Sukajadi Kota Bandung, penelitian ini diharapkan menggugah perhatian seluruh
pihak baik siswa, guru, orang tua maupun pihak-pihak lainnya tentang perlunya
optimalisasi peranan pendidikan dalam pembangunan nasional sehingga watak
kewarganegaraan tidak sebatas wacana tetapi terwujud dalam keseharian siswa
baik di lingkungan sekolah maupun keluarga dan masyarakat.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas maka rumusan masalah yang
dapat penulis kemukakan sebagai berikut: “Bagaimana Pembentukan Watak
Kewarganegaraan Melalui Komitmen Sosial Siswa” di Komplek Sekolah Dasar
Yohanes Sabat Setiady, 2014
PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Oleh karena rumusan masalah tersebut diatas begitu luas maka secara
khusus peneliti ingin mengungkapkan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran keadaan komitmen sosial siswa?
2. Bagaimana gambaran keadaan watak kewarganegaraan siswa?
3. Bagaimana pengaruh komitmen sosial siswa dengan watak
kewarganegaraan siswa secara khusus (parsial) dan umum (simultan)?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini secara umum bertujuan untuk menemukan dan
mengungkapkan pembentukan watak kewarganegaraan melalui peningkatan
komitmen sosial siswa di Komplek Sekolah Dasar Sukagalih Barat Kecamatan
Sukajadi Kota Bandung. Secara khusus, penelitian ini mempunyai tujuan untuk
melihat gambaran komitmen sosial siswa dan watak kewarganegaraaan. Mengkaji
pengaruh serta melihat signifikansi dan kontribusi komitmen sosial siswa terhadap
watak kewarganegaraan siswa di sekolah. Hasil penelitian diharapkan dapat
memberikan masukan terhadap para guru dalam upaya meningkatkan efektivitas
dan pengembangan pola dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk
menumbuhkan komitmen sosial dan watak kewarganegaraan siswa.
D. Manfaat dan Signifikansi Penelitian
1. Secara Teoritis
Studi ini diharapkan memiliki manfaat dalam menjelaskan keadaan
watak kewarganegaraan siswa di sekolah yang tumbuh melalui komitmen
sosial. Diharapkan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dapat
menjadi sebuah laboratorium sosial yang menciptakan pembangunan karakter
bangsa.
2. Secara Praktis
a. Berguna bagi Universitas Pendidikan Indonesia, khususnya Program studi
Yohanes Sabat Setiady, 2014
PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
guru Pendidikan Kewarganegaraan yang profesional sebagai upaya
meningkatkan kualitas pendidikan dan merespon tantangan di era global.
b. Bagi sekolah, kiranya penelitian ini berguna sebagai tolok ukur untuk
mengetahui seberapa jauh komitmen sosial siswa dapat mempengaruhi
watak kewarganegaraan sehingga memberikan kesiapan kepada sekolah
dan guru khususnya guru Pendidikan Kewarganegaraan untuk memulai
dan menciptakan komitmen sosial dan watak kewarganegaraan siswa,
melalui pemahaman strategi pembelajaran maupun substansi pembelajaran
pendidikan Kewarganegaraan.
c. Bagi pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
semoga penelitian ini berguna sebagai masukan terhadap persiapan,
pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi program peningkatan komitmen
sosial dan watak kewarganegaraan siswa yang sinergis dengan inovasi
komponen sistem pendidikan lainnya untuk mewujudkan pendidikan yang
Yohanes Sabat Setiady, 2014
PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Struktur Organisasi Tesis
Pada penyusunan thesis ini struktur organisasi penulisan yang digunakan
mencakup lima bab sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
BAB II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesi Penelitian
BAB III Metode Penelitian
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
BAB V Simpulan dan Saran
Bab satu yang merupakan pendahuluan. Bab ini menguraikan kerangka
pemikiran yang meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
penulisan, klarifikasi konsep, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
Latar belakang masalah, merupakan konsepsi-konsepsi awal yang mengantarkan
penulis pada berbagai permasalahan yang harus dipecahkan dalam upaya
penulisan thesis ini, termasuk berbagai alasan yang membuat penulis memilih
tema thesis ini. Rumusan masalah, merupakan rumusan-rumusan pertanyaan yang
disusun penulis untuk membatasi, memudahkan, sekaligus memfokuskan
penulisan. Tujuan penulisan, yang mencakup maksud atau sasaran yang hendak
dicapai penulis dalam upaya penulisan thesis ini. Metodologi penelitian,
merupakan garis besar cara kerja yang digunakan penulis dalam melakukan
penelitian dan penyusunan thesis ini. Sistematika penulisan, merupakan susunan
dari kegiatan-kegiatan penulisan dan penjelasan secara umum dari masing-masing
bagian.
Bab dua merupakan kajian pustaka atau landasan teoritis. Bab ini
menguraikan telaahan terhadap berbagai literatur yang akan digunakan dalam
penulisan thesis ini. Termasuk di dalamnya juga dapat beruapa kajian terhadap
teori-teori yang dianggap relevan dalam memberikan penjelasan, pemaknaan dan
Yohanes Sabat Setiady, 2014
PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pemaparan dan rujukan dari berbagai referensi atau teori yang dianggap relevan
dan digunakan dalam penulisan thesis ini.
Bab tiga merupakan metodologi penulisan. Bab ini menguraikan cara kerja
yang berisi tahapan-tahapan yang digunakan penulis dalam penyusunan thesis ini.
Tahapan-tahapan itu mencakup: proses mencari dan mengumpulkan
sumber-sumber yang relevan dengan bahan kajian. Kemudian, penulisan dan interpretasi
yaitu proses menafsirkan untuk ditulis menjadi karya tulis ilmiah. Bagian ini
merupakan pemaparan secara terperinci dari garis besar metodologi penelitian
digunakan.
Bab empat merupakan pembahasan atau isi, bab ini merupakan penjelasan
terhadap aspek-aspek yang dipertanyakan dalam rumusan masalah. Penjelasan
mengenai faktor-faktor yang mendorong atau mempengaruhi di dalam penelitian
ini.
Bab lima merupakan simpulan dan rekomendasi, bab ini berisi interpretasi
penulis terhadap temuan-temuan hasil penelitian yang diperoleh dalam penulisan
Yohanes Sabat Setiady, 2014
PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian
1. Lokasi dan Subjek Populasi Penelitian
Nasution (1996:5) menyebutkan bahwa lokasi penelitian menunjukkan
pada pengertian tempat atau lokasi sosial penelitian yang dicirikan oleh adanya
tiga unsur yaitu pelaku, tempat, dan kegiatan yang dapat diobservasi. Lokasi pada
penelitian ini adalah pada beberapa Sekolah Dasar di dalam Komplek Sekolah
Dasar Negeri Sukagalih Barat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung. Populasi
adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu obyek yang merupakan perhatian
peneliti. Obyek penelitian dapat berupa makhluk hidup, benda-benda, sistem dan
prosedur, fenomena dan lain-lain. Menurut Suharsimi Arikunto (2002:108) “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Sementara menurut Rochman N. (1973:19) Populasi adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah riset
yang berupa manusia, ialah suatu ruang lingkup yang akan dikenai kesimpulan
dalam riset yang bersangkutan.
Yang menjadi populasi penelitian ini adalah siswa Sekolah dasar Negeri
Sukagalih Barat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung yang terdiri dari SDN
Sukagalih 2, SDN Sukagalih 3, SDN Sukagalih 4, SDN Sukagalih 5, SDN
Sukagalih 8, dan SDN Sukagalih 9.
2. Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2008;116) yang dimaksud dengan sampel adalah “Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pengukuran sampel merupakan langkah untuk menentukan sampel yang diambil
untuk melaksanakan penelitian. Responden yang dipilih dianggap dapat
Yohanes Sabat Setiady, 2014
PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penulis mengenai pengaruh komitmen sosial terhadap watak kewarganegaraan
siswa Sekolah dasar Negeri Sukagalih Barat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung.
Menurut Sugiyono (2008;116) “Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel.” Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non-Probability Sampling. Non-Probability Sampling adalah “teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel” (Sugiyono, 2008;117).
Metode Non-Probability Sampling yang dipilih peneliti adalah teknik
Purposive Sampling. Menurut Sugiyono (2008:122) Purpossive Sampling adalah “Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.” Teknik sampling ini dilakukan terhadap siswa Sekolah dasar Negeri Sukagalih Barat Kecamatan
Sukajadi Kota Bandung yang terpilih menjadi sampel.
Kriteria pemilihan sampel siswa yang akan diteliti adalah sebagai berikut:
a. Siswa kelas 5 (lima) SD, pemilihan siswa tersebut sebagai sampel didasarkan
pada pemikiran bahwa siswa kelas 5 (lima) telah cukup mampu untuk
menjawab kuesioner yang diberikan dan merupakan sampel paling tepat
karena merupakan kelas yang cukup dewasa di sekolah dasar. Selain itu
menurut Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget, siswa kelas 5 telah
memasuki periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa) di mana
karakteristik anak pada tahap ini adalah telah memperoleh kemampuan untuk
berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari
informasi yang tersedia.
b. Siswa yang memiliki rangking 1 sampai dengan 10. Karena diharapkan
pemilihan siswa ini maka data yang diperoleh akan lebih baik dikarenakan
siswa lebih bertanggungjawab dan serius dalam pengisian kuesioner.
Berdasarkan kedua kriteria di atas, maka jumlah sampel siswa pada
Yohanes Sabat Setiady, 2014
PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1 Sampel Penelitian
Nama Sekolah Jumlah
Siswa Sampel
SD Negeri Sukagalih 2: 37 siswa 37 10 SD Negeri Sukagalih 3: 40 siswa 40 10 SD Negeri Sukagalih 4: 34 siswa 34 10 SD Negeri Sukagalih 5 : 35 siswa 35 10 SD Negeri Sukagalih 8 : 48 siswa 48 10 SD Negeri Sukagalih 9: 37 siswa 37 10
TOTAL SAMPEL 60
Sumber: Buku Daftar 1 Gugus 5 SD Kota Bandung 2014
B. Desain Penelitian
Menurut Stelltiz dalam Umar (2003:90) terdapat tiga jenis desain
penelitian yaitu: desain eksploratoris, desain deskriptif, dan desain kausal. Desain
eksploratoris merupakan desain penelitian untuk menjajaki dan mencari ide-ide
atau hubungan-hubungan yang baru atas persoalan-persoalan yang relatif baru.
Desain deskriptif merupakan desain penelitian yang bertujuan menguraikan sifat
atau karakteristik suatu gejala atau masalah tertentu, dan desain kausal merupakan
desain penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan-hubungan atau
pengaruh antar variabel.
Dengan mengacu pada masalah penelitian serta jenis desain penelitian,
maka desain penelitian ini adalah desain kausal, dimana kajiannya dimaksudkan
untuk menganalisis hubungan/pengaruh antar variabel yaitu pengaruh komitmen
sosial (X) terhadap watak kewarganegaraan (Y).
Yohanes Sabat Setiady, 2014
PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
X1
X2 Y
X3
Gambar 3.1
Hubungan Antar Variabel
Keterangan :
X = Komitmen sosial
X1 = kasih sayang
X2 = tanggung jawab
X3 = keserasian hidup
Y = Watak kewarganegaraan
C. Metode Penelitian
Metode penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data
yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab masalah penelitian termasuk
untuk menguji hipotesis. Berkenaan dengan hal tersebut Nana Sujana (2001 : 16) mengemukakan bahwa “Metode penelitian ini akan memberikan petunjuk terhadap pelaksanaan penelitian atau petunjuk bagaimana penelitian itu dilaksanakan”.
Sugiyono (2006 : 6), menyatakan bahwa :
Yohanes Sabat Setiady, 2014
PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi suatu masalah.
Metode penelitian merupakan suatu usaha yang digunakan untuk
mengumpulkan data dan menyusun data serta untuk memecahkan suatu
permasalahan dalam suatu penelitian, sebagaimana yang diungkapkan oleh Arikunto (2002: 15) “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif melalui penelitian survey yang memungkinkan dilakukannya
pencatatan dan analisis data dari suatu populasi sesuai dengan kebutuhan serta
mendapatkan gambaran antara penyimpangan dengan yang seharusnya.,
pendekatan kuantitatif ini digunakan untuk mencari hubungan antar variabel,
menguji hipotesis, serta menjawab pertanyaan-pertanyaan sesuai fenomena yang
ada sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian survey dipilih berdasarkan
beberapa hal, yaitu efektifitas waktu dan tenaga, efisiensi biaya dan
mempermudah generalisasi permasalahan menjadi kesimpulan yang dapat
diterima. Selanjutnya digunakan statistika sebagai bagian dari matematika yang
secara khusus membicarakan cara-cara pengumpulan, pengolahan, penyajian,
analisis, dan penafsiran data.
Creswell (2008:46) mengungkapkan :
Quantitatif research is a type of educational research in which the researcher decides what to study; asks specific, narrow questions; collects quantifiable data from participants, analyzes these number using statistic; and conducts the inquiry in an unbiased, objective manner.
Yang berarti bahwa penelitian kuantitatif merupakan penelitian pendidikan
dimana peneliti menentukan apa yang akan dipelajari; menanyakan hal yang
spesifik, pertanyaan yang terbatas; mengumpulkan data yang dapat diukur dari
partisipan; menganalisis data dengan menggunakan statistik; dan menyelidiki
Yohanes Sabat Setiady, 2014
PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh komitmen sosial
terhadap watak kewarganegaraan siswa, penelitian bermaksud melihat hubungan
sebab akibat. Variabel bebasnya adalah komitmen sosial sedangkan varibel
terikatnya adalah watak kewarganegaraan siswa. Hasil dari penelitian terhadap
variabel-variabel ini diharapkan dapat menjadi bahan rekomendasi strategi
peningkatan watak kewarganegaraan di sekolah.
Pada penelitian ini disebarkan kuesioner mengenai pengaruh komitmen
sosial terhadap watak kewarganegaraan Siswa Sekolah Dasar kepada siswa kelas
5 di lokasi penelitian di enam sekolah dasar di Kompleks Sekolah Dasar Negeri
Sukagalih Barat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung. Selanjutnya juga dilakukan
observasi lingkungan fisik dengan didukung dokumentasi mengenai profil
sekolah. Hasil dari analisis data selanjutnya menjadi dasar untuk menghasilkan
rekomendasi peningkatan watak kewarganegaraan di sekolah yang terbentuk dari
komitmen sosial siswa.
D. Definisi Operasional
Variabel dalam penelitian ini terdiri atas satu variabel independen meliputi
tiga subvariabel independen dan satu variabel dependen meliputi dua sub variabel.
Variabel yang dimaksud adalah :
1. Komitmen sosial
Komitmen sosial yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu
kesediaan dengan kesungguhan, keseriusan dan ketulusan serta keteguhan
untuk bekerja keras dan memberikan energi dan waktu untuk melakukan
sesuatu demi kepentingan sosial masyarakat meliputi nilai: kasih sayang
(pengabdian, tolong menolong, kekeluargaan, kesetiaan, dan kepedulian);
tanggung jawab (rasa memiliki, disiplin, dan empati); dan keserasian hidup
Yohanes Sabat Setiady, 2014
PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kelas 5 di komplek SDN Sukagalih Barat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung
Yohanes Sabat Setiady, 2014
PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Watak Kewarganegaraan
Watak kewarganegaraan diartikan sebagai sikap dan kebiasaan berfikir
warga negara yang menopang berkembangnya fungsi sosial yang sehat dan
jaminan kepentingan umum dari sistem demokrasi meliputi sikap sebagai
berikut:
a. Keberadaban,
b. Menghormati hak-hak orang lain,
c. Menghormati hukum,
d. Jujur,
e. Berfikir terbuka,
f. Berfikir kritis,
g. Bersedia bernegosiasi dan kompromi,
h. Ulet/tidak mudah putus asa,
i. Berpikiran kewarganegaraan,
j. Keharuan/memiliki perasaan kasihan,
k. Patriotisme,
l. Keteguhan hati,
m. Toleran terhadap ketidakpastian.
Watak kewarganegaraan (civic disposition) mengisyaratkan pada
karakter privat dan karakter publik, karakter privat seperti tanggung jawab
secara moral, disiplin diri dan penghargaan terhadap harkat dan martabat
manusia dari setiap individu adalah wajib. Karakter publik meliputi
kepedulian siswa sebagai warganegara, kesopanan dan mengindahkan aturan
main (rule of law).
Berdasarkan berbagai definisi tersebut penelitian yang dilaksanakan
adalah penelitian mengenai keadaan komitmen sosial dan watak
Yohanes Sabat Setiady, 2014
PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Instrumen Penelitian
Untuk menjawab permasalahan penelitian dibuat instrumen penelitian
sebagai alat bantu untuk mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan berupa:
angket tanggapan siswa dan wawancara terhadap guru dan siswa mengenal
pengaruh komitmen sosial terhadap watak kewarganegaraan siswa.
1. Penyusunan Instrumen
Dalam penelitian ini, alat untuk mengukur penelitian menggunakan
beberapa teknik yang disesuaikan dengan variabel yang diteliti. Variabel
Komitmen sosial (X) diukur dengan menggunakan menggunakan skala SSHA
(Survey of Study Habits and Attitudes) dari Brown dan Holtzman. Pola skala
SSHA Brown dan Holtzman ini dengan empat option, yaitu: (1) Selalu, (2)
Sering, (3) Jarang; dan (4) tidak pernah. Jawaban diberi bobot/skor 4,3,2,1.
Keunggulan skala model ini tidak mengukur aspek kemampuan seseorang
untuk menjawab, sebab yang dituntut dalam skala ini bukan bagaimana
seharusnya ia menjawab soal ini dengan benar berdasarkan pengetahuannya,
tetapi bagaimana kebiasaan mereka melakukan aktivitas sehari-hari.
Sedangkan untuk variabel watak kewarganegaraan (Y) diukur dengan
menggunakan Skala Sikap Lickert: a. Sangat setuju, b. Setuju, c. Tidak setuju,
d. Sangat tidak setuju (Merujuk pada Civics Assesment Database dari
National Center For Learning and Citizenship) Skor jawaban 5 = Sangat
setuju, 4 = Setuju, 3= Ragu-ragu, 2 = Tidak setuju, 1 = Sangat tidak setuju.
Instrumen dibuat sendiri oleh peneliti dan dikonsultasikan dengan
pembimbing. Uji coba alat pengumpul data dilakukan pada sampel yang
karakteristik populasinya sama. Konsultasi item-item instrumen pada
pembimbing dari segi kecocokan, kalimat dan pilihan jawaban.
Instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpul data dalam
peneltian ini menggunakan angket yang bersifat tertutup. Penyusunan
Yohanes Sabat Setiady, 2014
PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengacu pada tata cara penyusunan angket yang baik. Untuk memberikan
gambaran tentang isi pertanyaan dalam angket yang akan disampaikan dapat
dilihat pada kisi-kisi instrumen penelitian sebagai berikut:
Tabel 3.2
Dimensi Indikator No. Soal Alat Ukur
Yohanes Sabat Setiady, 2014
PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dari setiap
2. Uji Coba Instrumen
Sebelum instrumen disampaikan pada responden yang termasuk dalam
sampel penelitian, maka instrumen diuji coba terlebih dahulu, ( angket uji coba
dapat dilihat pada lampiran 3.1). Uji coba instrumen dilakukan terhadap 10
siswa/responden yaitu siswa kelas 5 di SD Negeri Sukagalih 2 Kota Bandung. Uji
coba instrumen dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen
yang akan digunakan untuk mengumpulkan data dari masing-masing variabel
penelitian. Dari hasil uji coba yang dilakukan diperoleh data seperti dapat dilihat
dalam lampiran SPSS.
Yohanes Sabat Setiady, 2014
PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Alat pengumpul data (instrumen) pada dasarnya disusun untuk menjawab
pertanyaan penelitian atau menguji hipotesis yang ditetapkan, oleh karena itu
setiap item pada instrumen diarahkan kepada hubungan variabel-variabel
penelitian dengan indikator masing-masing variabel. Untuk itu langkah
penyusunan instrumen adalah sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi variabel penelitian guna memastikan bahwa indikator yang
telah ditetapkan bisa mewakili variabel yang diteliti;
b. Menyusun kisi-kisi instrumen sebagai pedoman penentuan indikator yang
diteliti;
c. Membuat item pertanyaan berdasarkan masing-masing indikator variabel
penelitian serta penentuan bentuk jawaban untuk setiap item pertanyaan
dengan mempertimbangkan informasi yang akan digali serta responden yang
akan memberikan jawaban;
d. Melengkapi alat pengumpul data dengan berbagai petunjuk atau keterangan
sehingga dapat memberikan kejelasan kepada responden agar dapat
memberikan jawaban yang dibutuhkan untuk kepentingan penelitian yang
dilakukan;
e. Melakukan pemeriksaan ulang terhadap pengetikan maupun redaksi
pertanyaan sehingga instrumen layak menjadi alat pengumpul data penelitian;
f. Melakukan uji validitas dan reliabilitas secara empirik.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data utama menggunakan teknik kuesioner dengan
instrumen angket (sumber data primer) didukung dengan observasi dan studi
dokumentasi (sumber data sekunder). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada respon untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009:199). Begitu
Yohanes Sabat Setiady, 2014
PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar isian atau daftar pertanyaan
yang telah disiapkan dan disusun sedemikian rupa sehingga calon respon hanya
tinggal mengisi atau menandainya dengan mudah dan cepat.
Nasir (2003:328) mengatakan bahwa teknik pengumpulan data merupakan
alat-alat ukur yang diperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian. Data yang
akan dikumpulkan dapat berupa angka-angka, keterangan tertulis, informasi lisan
dan beragam fakta yang berpengaruh dengan fokus penelitian yang diteliti. Di
dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan melalui beberapa metode
sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi dilakukan dengan mengamati aktivitas siswa dalam lingkungan
sekolah, teknik observasi digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan untuk
memperoleh gambaran tentang komitmen sosial dan watak kewarganegaraan
siswa di sekolah.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan terhadap guru dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian. Hal ini diharapkan mampu
memperoleh informasi mengenai pemahaman siswa terhadap komitmen sosial dan
watak kewarganegaraan siswa di sekolah.
3. Angket
Menurut Arikunto (1998:140) angket atau kuesioner merupakan “sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal yang ia ketahui”. Berdasarkan pengertian mengenai angket tersebut maka angket digunakan dalam penelitian ini
untuk mengidentifikasi komitmen sosial siswa. Secara teknis dikembangkan
angket (kuesioner) tertutup, artinya responden menjawab dengan memilih salah
satu jawaban yang telah tersedia. Tujuannya agar dapat mempermudah responden
Yohanes Sabat Setiady, 2014
PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Skala Sikap
Skala sikap digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2007 :134).
Untuk mengetahui bagaimana komitmen belajar siswa, maka digunakan alat non
tes yaitu skala sikap. Tujuannya adalah agar dapat mempermudah responden
menjawab pernyataan sekaligus memudahkan dalam pengolahan data.
Skala yang digunakan adalah skala Likert. Menurut Sugiyono skala Likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Dalam skala Likert Penilaian dilakukan dengan pemberian skor-skor yang ditentukan pada setiap butir-butir
pertanyaan. Menurut Endang Danial dan Nanan Wasriah (2009:82) dalam
penelitian seringkali peneliti menggunakan skala likert untuk mengukur sikap
seseorang, kecenderungan terhadap objek atau kondisi tertentu. Skala likert yang
digunakan adalah skala lima (4-3-2-1-0) atau (5-4-3-2-1), yakni untuk jawaban
positif digambarkan melalui tabel berkut:
Tabel 3.4
Skala Lima (Positif)
SS (Sangat Setuju) 5
S (Setuju) 4
Rg (Ragu-ragu) 3
TS (Tidak Setuju) 2
STS (Sangat Tidak Setuju) 1
Sedangkan, untuk jawaban negatif digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3.5
Skala Lima (Negatif)
Yohanes Sabat Setiady, 2014
PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
S (Setuju) 2
Rg (Ragu-ragu) 3
TS (Tidak Setuju) 4
Yohanes Sabat Setiady, 2014
PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Studi literatur
Studi literatur dipelajari untuk mendapatkan data atau informasi yang ada
hubungannya dengan masalah yang akan diteliti dari buku-buku yang relevan,
data yang relevan dengan penelitian misalnya buku tentang komitmen belajar,
lingkungan keluarga, teman sebaya, lingkungan sekolah dan budaya disiplin.
6. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan alat mengumpulkan sejumlah dokumen yang
diperlukan sebagai bahan data informasi sesuai dengan masalah penelitian seperti
peta, data statistik, data siswa, grafik, gambar, foto, dan surat-surat.
H. Analisis Data
Dalam analisis data penelitian ini menggunakan analisis korelasional yaitu
suatu teknik untuk mengetahui sejauh mana terdapat hubungan antara dua variabel
atau lebih. Dalam memperoleh data dibutuhkan instrumen sebagai alat
mengumpulkan data yang berupa sejumlah daftar pertanyaan yang disampaikan
peneliti terhadap responden. Sebelum instrumen dijadikan alat pengumpulan data
diperlukan uji instrumen terelebih dahulu hal ini bertujuan untuk menguji tingkat validitas, dan reliabilitas, sesuai pendapat Arikunto (1998: 160) bahwa “instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan yaitu valid dan reliabel”.
Analisis data dilakukan terlebih dahulu dengan proses pengolahan data,
mengolah data adalah usaha konkrit membuat data itu bicara, sebab betapapun
besarnya dan tingginya nilai data yang terkumpul bila tidak disusun dalam bentuk
organisasi dan menurut sistematika yang diteliti tetap data itu merupakan data
yang bisu (Winarno Surakhmad, 1978:101).
Adapun pengolahan data dilakukan dengan cara:
a. Seleksi data
Setelah data terkumpul seluruhnya, penulis mengadakan seleksi terhadap
Yohanes Sabat Setiady, 2014
PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lengkap atau belum lengkap, rusak atau baik (Endang Danial, 2009 : 103).
Instrument yang disebarkan kepada responden yakni soal-soal tertulis
objektif pilihan ganda dan soal skala sikap.
Instrument yang disebarkan tersebut sebelumnya di ujicobakan dulu
kepada responden, soal-soal yang belum valid diperbaiki kembali agar
dapat dipergunakan.
b. Klasifikasi data
Pengelompokan data berdasarkan instrumen yang dilakukan, masalah,
tempat, jenjang responden, lokasi dan lainnya.
c. Pengkodean data
Pemberian simbol tertentu untuk memudahkan data berupa angka atau
huruf atau juga keduanya yang memberikan arti tertentu untuk mengolah
data.
d. Penskoran data
Pemberian skor pada setiap pertanyaan maupun keseluruhan instrumen
dengan nilai tetentu. Skor ini bertujuan untuk memperlihatkan derajat
jawaban responden.
e. Tabulasi data
Dengan membuat tabel, setelah sebelumnya dilakukan proses koding yaitu
mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari responden ke dalam
kategori-kategori. Teknik ini dimaksudkan untuk memperjelas data sesuai dengan
klasifikasi yang telah ditetapkan. Dalam tabulasi disiapkan tabel formatif
jawaban angket dan skala sikap yang terdiri dari nomor, kolom, jawaban
angket dan skala sikap, kolom frekuensi dan kolom prosentase. Kemudian
Yohanes Sabat Setiady, 2014
PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
f. Kesimpulan/verifikasi
Kesimpulan merupakan upaya untuk mencari arti, makna, penjelasan yang
dilakukan terhadap data yang telah dianalisis dengan mencari hal-hal
penting. Kesimpulan ini disusun dalam bentuk pemyataan singkat dan
mudah dipahami dengan mengacu pada tujuan penelitian
Di dalam analisis data penelitian digunakan analisis korelasional yaitu
suatu teknik untuk mengetahui sejauh mana terdapat hubungan antara dua variabel
atau lebih. Dalam memperoleh data dibutuhkan instrumen sebagai alat
mengumpulkan data yang berupa sejumlah daftar pertanyaan yang disampaikan
peneliti terhadap responden. Sebelum instrumen dijadikan alat pengumpulan data
diperlukan uji instrumen terlebih dahulu hal ini bertujuan untuk menguji tingkat
validitas, dan reliabilitas, sesuai pendapat Arikunto (1998: 160) bahwa “instrumen
yang baik harus memenuhi dua persyaratan yaitu valid dan reliabel”.
1. Uji Validitas
Menurut Arikunto (1998: 160) bahwa:”Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahahihan suatu instrument”. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya
instrumen kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan instrumen yang belum berstandar, sehingga
untuk menghindari dihasilkannya data yang tidak sahih maka terlebih dahulu
dilakukan uji coba terhadap instrumen tersebut yaitu dengan melakukan uji
validitas. Adapun langkah-langkah penentuan validitas yaitu seperti yang
dijelaskan Riduwan (2006: 99) berikut ini:
Yohanes Sabat Setiady, 2014
PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Arikunto 1998:256)
Dengan keterangan :
rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
N = banyaknya siswa
X = nilai hasil uji coba
Y = skor total
Untuk merepresentasikan nilai
r
xy maka dipergunakan klasifikasimenurut Guilford (dalam Endang Danial, 2009 : 92) sebagai berikut :
Tabel 3.6
Klasifikasi Koefisien Korelasi
Korelasi Klasifikasi
r
xy ≤ 0,20 Tidak ada korelasi0,20 <
r
xy ≤ 0,40 Korelasi Rendah0,40 <
r
xy ≤ 0,70 Korelasi Sedang0,70 <
r
xy ≤ 0,90 Korelasi Tinggi0,90 <
r
xy ≤ 1,00 Korelasi tinggi sekaliYohanes Sabat Setiady, 2014
PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Uji Reliabilitas
Arikunto (1998:170) berpendapat bahwa:“Instrumen yang sudah dapat
dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.
Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataanya, maka berapakali pun
diambil tetap akan sama. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan.”
Berdasarkan pengertian di atas, maka pengujian reliabilitas suatu
instrumen adalah perlu untuk menghasilkan data yang dapat dipercaya, dengan
penentuan metode alpha seperti pada langkah-langkah berikut ini :
(Arikunto 2009:101)
Setelah diketahui koefisien korelasi antara dua belahan, maka dicari indeks
reliabilitas soal dengan rumus:
Dengan keterangan:
r 11 = Koefisien reliabilitas
n = Banyak butir soal (item)
s = Standar deviasi dari tes
p = Proposi subjek yang menjawab soal benar
Yohanes Sabat Setiady, 2014
PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Σ pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q
Untuk menghitung reliabilitas instrumen penelitian ini, penulis
menggunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut:
Keterangan:
k = jmlah butir yang valid
VarT = Varian dari Total
Varvalid = Varian dari butir yang valid
Pedoman kriteria penafsiran r11 adalah sebagai berikut:
Tabel 3.7
Interpretasi Reliabilitas
Besarnya Koefisien Kriteria
0,800 – 1,000 Sangat tinggi
0,600 – 0,799 Tinggi
0,400 – 0,599 Cukup
0,200 – 0,399 Rendah
< 0.200 Sangat rendah
(Arikunto 1995: 71)
3. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model
Yohanes Sabat Setiady, 2014
PENGARUH KOMITMEN SOSIAL TERHADAP WATAK KEWARGANEGARAAN SISWA DI KOMPLEK SDN SUKAGALIH BARAT KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki
distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas dalam penelitian
ini dilakukan dengan menganalisis grafik histogram dan normal probably plot
of standardized residual dan menggunakan analisis statistik non-parametrik
Uji Kolmogorov Smirnov. Dasar pengambilan keputusan melalui analisis
grafik ini, jika data menyebar di sekitar garis diagonal sebagai representasi
pola distribusi normal, berarti model regresi memenuhi asumsi normalitas,
sementara dasar pengambilan keputusan Uji Kolmogorov Smirnov yaitu data
yang normal ditunjukkan dengan nilai signifikansi di atas 0,05.
4. Analisis Regresi Berganda
Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi berganda. Disebut regresi berganda jika terdapat lebih dari satu
variabel independen yang mempengaruhi variabel dependennya (Sunjoyo,
2012:160). Persamaan umum regresi berganda adalah:
Y = a + b1X1 + b2X2+ ….. + bnXn
Sehingga persamaan regresi linear berganda untuk penelitian ini dirumuskan
sebagai berikut :
Y=a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Keterangan:
Y = watak kewarganegaraan siswa
a = konstanta
b1 = koefisien regresi variabel kasih sayang
b2 = koefisien regresi variabel tanggung jawab
b3 = koefisien regresi variabel keserasian hidup
X1 = kasih sayang