Sepriyadi, Ricky 2014
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Sepakbola Melalui Penerapan Aktivitas Soccer Like Games Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Sepakbola Melalui Penerapan Aktivitas
Soccer Like Games
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V di SDN Gegerkalong Girang 1-2 Kota Bandung)
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani
Oleh
RICKY SEPRIYADI 1003171
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENJAS
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
Sepriyadi, Ricky 2014
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Sepakbola Melalui Penerapan Aktivitas Soccer Like Games Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Sepakbola Melalui Penerapan Aktivitas
Soccer Like Games
Oleh
Ricky Sepriyadi
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan
© Ricky Sepriyadi 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Sepriyadi, Ricky 2014
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Sepakbola Melalui Penerapan Aktivitas Soccer Like Games Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
RICKY SEPRIYADI
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEPAKBOLA MELALUI
PENERAPAN AKTIVITAS SOCCER LIKE GAMES
(Penelitian Tindakan Kelas)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
Pembimbing I
Drs. Sucipto, M.Kes
NIP. 196106121987031002
Pembimbing II
Dr. Nuryadi, M.Pd
NIP. 197101171998021001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Pendidikan Jasmani
Sepriyadi, Ricky 2014
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Sepakbola Melalui Penerapan Aktivitas Soccer Like Games Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sepriyadi, Ricky 2014
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Sepakbola Melalui Penerapan Aktivitas Soccer Like Games Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Oleh :
RICKY SEPRIYADI
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah melalui penerapan aktivitas soccer like games hasil belajar sepakbola dapat meningkat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Penelitian Tindakan Kelas atau classroom action research. Dalam penggunaan metode ini peneliti menggunakan dua siklus, masing masing siklus terdiri dari dua tindakan. Subjek penelitian dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V di SDN Gegerkalong Girang 1-2 Kota Bandung. Desain Penelitian yang digunakan yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar sepakbola yaitu passing-stopping (sikap awal, pelaksanaan, gerak lanjutan, kerjasama dengan teman, dan pemahaman konsep bermain). Sementara instrumen untuk mengukur hasil belajar sepakbola melalui penerapan aktivitas soccer like
games yaitu lembar observasi.
Hasil analisis data penelitian yang penulis teliti menunjukan bahwa penerapan aktivitas soccer like games terhadap hasil belajar dapat meningkat secara signifikan, diantaranya meningkatnya antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran khususnya sepakbola serta meningkatnya kemampuan passing-stopping dalam pembelajaran permainan sepakbola
Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan penerapan pembelajaran aktivitas
soccer like games dapat meningkatkan hasil belajar sepakbola baik itu sikap awal,
pelaksanaan, gerak lanjutan, kerjasama dengan teman, dan pemahaman konsep bermain. Hasil peningkatan tersebut ditunjukan dari peningkatan hasil rata-rata setiap siklusnya. Data awal adalah 12,5 dan siklus tindakan 1 adalah 13, siklus 1 tindakan 2 adalah 14,1, sedangkan siklus 2 tindakan 1 adalah 16,4, dan siklus tindakan 2 adalah 17,3.
Sepriyadi, Ricky 2014
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Sepakbola Melalui Penerapan Aktivitas Soccer Like Games Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
The aim of this study was to determine whether the application through activities like soccer football games can increase learning outcomes. The method used in this study is action research methods class or classroom action research. In using this method researchers used two cycles, one cycle consisting of two actions. Research subjects in this study is in the fifth grade 1-2 SDN Gegerkalong Girang Bandung. The study design used is planning, action, observation and reflection. The instrument used to improve learning outcomes football is a passing-stopping (early stance, implementation, continued motion, cooperation with friends, and understanding the concept of play). Meanwhile measuring tool for learning outcomes through the implementation football soccer activities like games, namely the observation sheet.
Based on the analysis of research data that I researched that the implementation of activities like soccer games on learning outcomes can be significantly improved, including increasing student enthusiasm in participating in learning, especially football and increased passing-stopping ability in learning the game of football.
The results showed that the application of learning activities like soccer games can improve learning outcomes of football both initial attitudes, implementation, continued motion, cooperation with friends, and understanding the concept of playing. The results indicated an increase of the increase in the average yield of each cycle. Preliminary data are 12.5 and action cycle 1 was 13 cycles of 1 act 2 is 14.1, while the second action cycle 1 was 16.4, and the second action cycle is 17.3. results management and data analysis in this study it can be concluded that through the implementation of activities like soccer games football student learning outcomes in learning football in the fifth grade students of SDN Gegerkalong Girang 1-2 Bandung can be increased.
Sepriyadi, Ricky 2014
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Sepakbola Melalui Penerapan Aktivitas Soccer Like Games Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPA TERIMAKASIH ... iii
DAFTAR ISI ... iv
B.Identifikasi Masalah ... 4
C.Rumusan Masalah ... 5
D.Tujuan Penelitian ... 6
E. Kegunaan Penelitian ... 6
1. Kegunaan Teoritis……….. 6
2. Kegunaan Praktis………... 6
F. Definisi Operasional ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 8
A.Kajian Pustaka ... 8
1. Hakikat Hasil Belajar ... 8
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 9
3. Hasil Belajar Keterampilan Sepakbola ... 10
4. Modifikasi Pembelajaran ... 12
5. Soccer Like Games ... 16
6. Manfaat Soccer Like Games ... 17
7. Permainan Sepakbola... 17
Sepriyadi, Ricky 2014
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Sepakbola Melalui Penerapan Aktivitas Soccer Like Games Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
9. Hakikat Penelitian Tindakan Kelas………. 28
B. Kerangka Pemikiran... 38
C. Hipotesis... . 40
BAB III METODE PENELITIAN ... 41
A.Metode Penelitian ... 41
B.Subjek Penelitian ... 42
C.Tempat Dan Waktu Penelitian ... 42
D.Prosedur Penelitian ... 43
E. Desain Penelitian ... 43
F. Instrumen Penelitian Dan Pengumpulan Data ... 45
G.Teknik Pengolahan Analisis Data ... 47
BAB IV PEMAPARAN DAN HASIL PENELIIAN ... A.Pemaparan Data ... 51
B.Hasil Observasi Awal Pembelajaran permainan sepakbola di kelas V SDN Gegerkalong Girang……….. 52
C.Hasil Penelitian ... 55
D.Diskusi Penemuan... 72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 75
A.Kesimpulan ... 75
B.Saran ... 75
DAFTAR PUSTAKA ... 76
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Sepriyadi, Ricky 2014
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Sepakbola Melalui Penerapan Aktivitas Soccer Like Games Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
TABEL
4.1 Hasil observasi awal siswa pada pembelajaran passing stopping melalui aktivitas permainan soccer like games
4.2 Rentang skor acuan norma
4.3 Data kemampuan passing stopping melalui aktivitas passing stopping pada siklus 1 tindakan 1
4.4 Rentang skor acuan norma
4.5 Data kemampuan passing stopping melalui aktivitas passing stopping pada siklus 1 tindakan 2
4.6 Rentang skor acuan norma
4.7 Data kemampuan passing stopping melalui aktivitas passing stopping pada siklus 2 tindakan 1
4.8 Rentang skor acuan norma
4.9 Data kemampuan passing stopping melalui aktivitas passing stopping pada siklus 2 tindakan 2
4.10 Rentang skor acuan norma
4.11 Rekapitulasi hasil belajar sepakbola passing stopping dari data awal sampai
Sepriyadi, Ricky 2014
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Sepakbola Melalui Penerapan Aktivitas Soccer Like Games Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1 Menghentikan Bola Dengan Kaki Bagian Dalam ... 22
2.2 Menghentikan Bola Dengan Kaki Bagian luar ... 23
2.3 Menghentikan Bola Dengan Punggung Kaki ... 24
2.4 Menghentikan Bola Dengan Telapak Kaki ... 24
2.5 Passing Stopping Dengan Inside Of The Foot………. ... 25
2.6 Passing Stopping Dengan Outside Of The Foot……….. 26
2.7 Contoh Penerapan Stop Passing……….. 26
4.1 Permainan 3vs1... 61
4.2 Permainan 3vs1 Hot Potato... .. 61
4.3 Permainan 3vs1 mencetak gol dari gawang depan atau belakang... 61
4.4 permainan 4vs2 mencetak gol dengan menggiring bola... 61
4.5 permainan 4vs2... 63
4.6 permainan 4vs2 dua gawang... . 63
4.7 permainan 5vs2... 63
4.8 permainan 5vs2 dengan 2 pemain sisi lapangan... 65
4.9 permainan 5vs 2 dengan empat gawang... . 65
4.10 permainan 5vs3... 65
4.11 permainan 5vs3 dengan 4 gawang... 68
Sepriyadi, Ricky 2014
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Sepakbola Melalui Penerapan Aktivitas Soccer Like Games Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR BAGAN
Bagan
Sepriyadi, Ricky 2014
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Sepakbola Melalui Penerapan Aktivitas Soccer Like Games Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GRAFIK
Grafik
4.1 Presentase Hasil Belajar Passing stopping Dari Data Awal Sampai Siklus
Sepriyadi, Ricky 2014
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Sepakbola Melalui Penerapan Aktivitas Soccer Like Games Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Melihat perkembangan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan dalam menumbuhkembangkan dan meningkatkan kualitas
pembelajaran di sekolah, maka pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan selama ini masih dianggap belum memenuhi tujuan utama
pembelajaran. Pendidikan jasmani disekolah mempunyai peran unik dibandingkan
dengan bidang studi lain, karena melalui pendidikan jasmani selain dapat
digunakan untuk pengembangan aspek fisik dan psikomotor, juga dapat berperan
dalam pengembangan aspek kognitif dan afektif secara serasi dan seimbang.
Pendidikan jasmani sebagai salah satu subsistem pendidikan yang wajib diajarkan
di sekolah memiliki peran penting yang sangat sentral dalam pembentukan
manusia seutuhnya. Pendidikan jasmani menurut Melograno (1996) dan
AAHPERD yaitu :
Suatu proses pendidikan jasmani yang unik dan paling sempurna disbanding studi lainnya, karena melalui pendidikan jasmani seorang guru dapat mengembangkan kemampuan setiap peserta didik tidak hanya pada aspek fisik dan psikomotor semata, tetapi dapat dikembangkan pula aspek kognitif, afektif, dan social secara bersama sama.
Pendidikan jasmani memiliki ciri bermain dan olahraga, tetapi secara
eksklusif bukanlah suatu kombinasi yang setara diantara istilah bermain dan
olahraga. Seperti sudah dikemukakan pada bagian awal tulisan ini, pendidikan
jasmani adalah aktivitas jasmani yang diarahkan untuk mencapai tujuan
pendidikan. Pendidikan jasmani adalah aktivitas fisik dan juga aktivitas
pendidikan, tetapi baik itu kegiatan bermain atau olahraga, keduanya dapat
dimanfaatkan untuk kegiatan proses kependidikan, hampir selalu pengalaman
2
Bermain, olahraga dan pendidikan jasmani mengandung unsur "gerak insani".
Ketiganya dapat dimanfaatkan untuk proses kependidikan. Bermain dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan relaksasi dan hiburan, tanpa ada dampak pada
tujuan pendidikan, seperti juga olahraga muncul bukan diarahkan untuk
kepentingan-kepentingan pendidikan. Sebagai contoh: beberapa atlet profesional
(dalam beberapa cabang olahraga) tidak menunjukkan adanya ciri-ciri
kependidikan. Sedangkan, ada pula beberapa ahli kependidikan jasmani belum
menerapkan olahraga sebagai ciri kehidupannya. Pada kenyataanya pula
pelaksanaan pendidikan karakter dalam olahraga pun belum terlaksana dengan
baik, karena kita bisa melihat bahwa dewasa ini pelajar kita sering kali terlibat
dalam kasus kasus social masyarakat seperti tawuran, pencurian bahkan
pembunuhan, itu menunjukan bahwa pendidikan karakter di dalam belum
mencapai tujuannya, oleh karena itu tujuan olahraga yang bersifat Fun harus
benar benar diterapkan di sekolah agar karakter siswa dapat tereksplore di dalam
olahraga itu sendiri. Dalam hal ini kita bisa menyebut bahwa olahraga mempunyai
peranan penting dalam kehidupan sehari siswa di masyarakat.
Pembelajaran di sekolah dasar khususnya pendidikan jasmani diperlukan
perhatian dan kesabaran karena pembelajaran yang efektif dan efisien diperlukan
pengorbanan, ini merupakan sikap dasar dari pembelajaran. Guru yang baik
harus bisa mengetahui seberapa jauh hasil yang harus dicapai siswa sehingga
keberhasilan siswa dapat didemonstrasikan dalam bentuk perilaku belajar seperti
diantaranya nilai tes menunjukkan tingkat pencapaian yang tinggi. Namun dalam
pembelajaran sering ditemui kendala yang sangat berarti, baik yang berhubungan
dengan guru maupun siswa. Sehingga apabila kendala tersebut tidak segera diatasi
akan menimbulkan dampak yang sangat buruk, misalnya dikarenakan materi
pembelajaran yang disampaikan guru tidak tercapai sebab siswa tidak menguasai
materi pembelajaran tersebut yang pada akhirnya pembelajaran hasilnya tidak
sesuai apa yang diharapkan.
Dalam konteks ini peneliti melihat fakta di lapangan bahwa pembelajaran
sepakbola di sekolah khususnya di Sekolah Dasar, guru hanya menginstruksikan
3
antara guru dan siswa dan itu menyebabkan pembelajaran menjadi monoton atau
tidak menarik bagi siswa. Dalam hal ini pula bahwa permainan sepakbola hanya
dimainkan oleh siswa yang mahir bermain sepakbola saja, sedangkan siswa yang
kurang mahir seakan akan tidak tereksplore kemapuannya begitupun dengan
siswa perempuan yang notabene kebanyakan kemampuan bermain sepakbola nya
kurang terampil. Untuk itu peneliti berharap dengan memodifikasi pembelajaran
sepakbola khususnya dengan menggunakan aktivitas Soccer Like Games maka
pembelajaran penjas khususnya sepakbola dapat menarik minat siswa yang
kurang terampil bermain sepakbola karena aktivitas Soccer Like Games ini
aktivitas pemelajarannya dapat dimodifikasi, baik peraturan bermain, alat atau
bola yang digunakan, lapangan, cara membuat point, cara memulai permainan,
jenis permainan, gawang yang berbeda, jumlah pemain serta adanya seorang joker
dalam permainan.
Seperti dikatakan oleh guru penjas SDN Gegerkalong Girang 1-2, bahwa
dalam pembelajaran permainan sepak bola, siswa-siswi banyak mengalami
kesulitan khususnya dalam pembelajaran passing-stopping
menghentikan) bola, dikarenakan pembelajaran passing-stopping
(mengoper-menghentikan) bola di anggap mudah, padahal dalam prakteknya pembelajaran
passing-stopping (mengoper-menghentikan) cukup sulit. Aktivitas permainan
diberikan kepada siswa supaya membantu siswa dalam pencapaian tujuan
pendidikan seperti meningkatkan hubungan akrab dengan guru, meningkatkan
rasa kemauan siswa untuk mengikuti pembelajaran, terciptanya suasana kondusif
dalam pelaksanaan pendidikan serta memenuhi kebutuhan dalam pertumbuhan
dan perkembangan siswa ke arah yang sempurna.
Mengacu pada uraian latar belakang dan permasalahan yang dihadapi oleh
siswa di SDN Gegerkalong Girang 1-2 Kota Bandung, penulis tertarik untuk
menindaklanjutinya dengan mengadakan penelitian tindakan kelas (PTK) seperti
yang disebutkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar kelas V (Lima)
4
Mempraktikkan berbagai variasi gerak dasar ke dalam permainan dan olahraga dengan peraturan yang dimodifikasi dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya dan mempraktikkan variasi gerak dasar salah satu permainan dan olahraga bola besar, serta nilai kerja sama, sportivitas, dan kejujuran.
Berdasarkan kutipan di atas, gerak dasar yang dimaksud yaitu gerak dasar
passing-stopping ( menendang-menghentikan ) bola dalam bermain sepakbola
dengan fokus penelitian, “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Sepakbola
(passing-stopping) Melalui Penerapan Aktivitas Soccer Like Games.”
B. Identifikasi Masalah
Dalam pembelajaran sepakbola khususnya passing-stopping
(mengoper-menghentikan) memiliki tujuan untuk peningkatan kualitas gerak tubuh. Begitu
pula dalam pembelajaran passing-stopping (mengoper-menghentikan) yang
dilakukan di SDN Gegerkalong Girang 1-2 Kota Bandung pun mempunyai tujuan
yang sama, yaitu agar siswa dapat meningkatkan kualitas gerak tubuhnya. Untuk
meningkatkan kualitas gerak tubuh siswa, seorang guru harus memberikan
pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Apabila siswa merasa senang
dalam melakukan aktivitas geraknya maka tujuan pembelajaran akan mudah
dicapai sehingga diharapkan dalam aktivitas gerak tersebut siswa dapat
meningkatkan kemampuan passing-stopping (mengoper-menghentikan) bola dan
juga dapat berprestasi berdasarkan keterampilan yang dimilikinya, agar di
kemudian hari siswa dapat mengubah taraf hidupnya berdasarkan keahlian yang
dimilikinya. Namun harapan tersebut di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
kemampuan dan kemauan siswa dalam mengikuti pembelajaran, media
pembelajaran yang menunjang dan kemampuan guru dalam mensiasati suatu
pembelajaran. Faktor-faktor tersebut sangat berkesinambungan dalam proses
belajar mengajar, faktor-faktor tersebut seringkali menjadi masalah untuk
menciptakan suatu pembelajaran yang berkualitas, sehingga apabila proses
pembelajaran tersebut berkualitas dalam arti efektif dan menyenangkan, maka
5
pembelajaran tersebut terjadi di SDN Gegerkalong Girang 1-2 Kota Bandung dan
sekaligus menjadi masalah-masalah yaitu sebagai berikut :
1. Kemampuan siswa dalam teknik dasar passing-stopping
(mengoper-menghentikan) bola masih rendah.
2. Pembelajaran passing-stopping (mengoper-menghentikan) bola dianggap
mudah oleh siswa, yang sebetulnya dalam praktiknya cukup sulit.
3. Pembelajaran passing-stopping ( mengoper-menghentikan ) bola terkesan
monoton, sehingga siswa cepat jenuh dalam mengikuti pembelajaran.
4. Metode/ strategi/ gaya/ pendekatan yang tidak sesuai.
Untuk mensiasati permasalahan diatas maka dibutuhkan suatu
rancangan/model pembelajaran supaya pembelajaran permainan sepakbola dapat
diterima oleh siswa. Oleh karena itu rancangan/model pembelajaran yang sesuai
dan efektif menurut permasalahan diatas yaitu diterapkannya permainan soccer
like games bagi siswa karena aktivitas permainan soccer like games mengandung
unsur unsur kesenangan dan kemudahan. Artinya dalam pelaksanaan
pembelajarannya tidak monoton, peraturan peraturan permainan yang sulit dapat
dipermudah, alat alat yang digunakannya pun dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan
siswa, serta pelaksanaan pembelajarannya menarik dan menyenangkan bagi siswa.
Dan diharapkan setelah diterapkannya aktivitas permainan soccer like games
akan banyak berpengaruh terhadap proses pembelajaran khususnya pembelajaran
permainan sepakbola di SDN Gegerkalong Girang 1-2 Kota Bandung. Oleh
karenanya setelah siswa merasa senang dan menikmati pembelajaran permainan
sepakbola harapannya dapat mempengaruhi hasil belajar siswa khususnya
pembelajaran permainan sepakbola.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah
penulis tuangkan kedalam pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut : “Apakah permainan Soccer Like Games dapat meningkatkan hasil belajar
6
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan
yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah melalui
penerapan aktivitas soccer like games hasil belajar sepakbola dapat meningkat.
E. Kegunaan Penelitian
Penulis merasa yakin bahwa masalah di atas penting untuk diteliti
terutama ditinjau dari segi kegunaanya yang akan berpengaruh pada
pengembangan pembelajaran keterampilan gerak dasar passing-stopping
(mengoper-menghentikan) bola. Maka manfaat penelitian yang dapat diambil
adalah sebagai berikut :
1. Kegunaan Teoritis :
a. Penelitian ini diharapkan berguna bagi penulis untuk mengetahui manfaat
pengembangan pembelajaran keterampilan gerak dasar passing-stopping
(mengoper-menghentikan) bola.
b. Sebagai bahan bacaan bagi pembaca yang meneliti hal-hal yang ada
relevansinya dengan masalah penelitian ini.
2. Kegunaan Praktis
a. Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi para guru penjas dalam
menyusun rencana pembelajaran untuk mengembangkan pembelajaran
keterampilan gerak dasar passing-stopping (mengoper-menghentikan) bola.
b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam proses pembelajaran untuk
mengembangkan pembelajaran keterampilan gerak dasar passing-stopping
(mengoper-menghentikan) bola.
c. Penggunaan pendekatan PTK dapat dipakai sebagai alternatif pemecahan
masalah pengembangan pembelajaran keterampilan gerak dasar
7
F. Definisi Operasional
Untuk mempermudah serta menghindari salah penafsiran terhadap istilah
yang dipergunakan dalam penelitian ini, maka penulis perlu untuk memberikan
definisi dalam judul penelitian sebagai berikut :
1. Upaya, menurut Poerwadarminto (1984 : 1132) yaitu “Usaha (syarat) untuk menyampaikan sesuatu maksud”.
2. Meningkatkan, menurut Poerwadarminto (1984 : 358) artinya proses cara atau
perbuatan mengembangkan.
3. Hasil Belajar, menurut Dimyati dan Mudjono (2009:3) merupakan tujuan akhir
dilaksanakannya kegiatan pembelajaran di sekolah. Hasil belajar dapat
ditingkatkan melalui usaha sadar yang dilakukan secara sistematis mengarah
kepada perubahan yang positif yang kemudian disebut dengan proses belajar.
Akhir dari proses belajar adalah perolehan suatu hasil belajar siswa. Hasil
belajar siswa di kelas terkumpul dalam himpunan hasil belajar kelas. Semua
hasil belajar tersebut merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan
tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar di akhiri dengan proses
evaluasi hasil belajar, sedangkan dari sisi siswa, hasil belajar merupakan
berakhirnya penggal dan puncak proses belajar.
4. Sepakbola, menurut Muhajir (2007:22) merupakan suatu permainan yang
dilakukan dengan jalan menyepak, yang mempunyai tujuan untuk memasukan
bola ke gawang lawan dengan mempertahankan gawang tersebut agar tidak
kemasukan bola.
5. Aktivitas, menurut Poerwadarminto (1984:23) Aktivitas
kegiatan,keaktifan,kesibukan atau ukuran untuk menyatakan tingkat kegiatan.
6. Soccer like games, menurut Bahagia Y ( :58) adalah permainan-permainan
yang menyerupai permainan sepakbola. Menyerupai artinya cara memainkan
serta gerak yang dilakukannya sama seperti pada gerakan pemainan sepak bola,
pembedanya hanya terletak pada pendekatan permainan serta bentuk-bentuk
pembelajaran, serta aturan dan perlengkapan yang dapat dimodifikasi
seluas-luasnya demi kepentingan keterlibatan paserta didik dalam aktivitas
Sepriyadi, Ricky 2014
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Sepakbola Melalui Penerapan Aktivitas Soccer Like Games Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian kualitatif dengan rancangan penelitian tindakan kelas (Classroom
Action Research). Maka, dijelaskan oleh (McMillan & Schumacher, 2003)
penelitian kualitatif adalah ‘suatu pendekatan yang juga disebut pendekatan investigasi karena biasanya peneliti mengumpulkan data dengan cara bertatap
muka langsung dan berinteraksi dengan orang-orang di tempat penelitian’.
Karena permasalahan dalam penelitian ini bertujuan bagaimama mengatasi
kesulitan anak dalam belajar passing-stopping dalam pembelajaran sepakbola,
sehingga kesulitan anak dapat dipecahkan. Penelitian ini berangkat dari
permasalahan yang faktual dalam praktek pembelajaran yang dihadapi guru.
Berbekal dari keinginan memperbaiki pembelajaran penjas pada permainan
sepakbola, penulis mempersiapkan diri tentang apa itu penelitian tindakan
kelas, latar belakang, karakter dan prosedur yang harus ditempuh. Lebih
lanjut, dijelaskan oleh Harjodipuro dalam Iskandar (2011, hlm. 22) bahwa
PTK adalah :
suatu pendekatan untuk memperbaiki pendidikan melalui perubahan, dengan mendorong para guru untuk memikirkan praktik mengajarnya sendiri, agar kritis terhadap praktik tersebut dan agar mau utuk mengubahnya. PTK bukan sekedar mengajar, PTK mempunyai makna sadar dan kritis terhadap mengajar, dan menggunakan kesadaran kritis terhadap dirinya sendiri untuk bersiap terhadap proses perubahan dan perbaikan proses pembelajaran. PTK mendorong guru untuk berani bertindak dan berpikir kritis dalam mengembangkan teori dan rasional bagi mereka sendiri, dan bertanggung jawab mengenai pelaksanaan tugasnya secara professional.
Dengan dilaksanakannya PTK, berarti guru juga berkedudukan sebagai
42
mengajarnya. Upaya peningkatan kualitas tersebut diharapkan dilakukan
secara sistematis, realities, dan rasional, yang disertai dengan meneliti semua
aksinya di depan kelas sehingga gurulah yang tahu persis kekurangan-kekurangan dan kelebihannya. Apabila di dalam pelaksanaan “aksi” nya masih terdapat kekurangan, dia akan bersedia mengadakan perubahan sehingga di
dalam kelas yang menjadi tanggungjawabnya tidak terjadi permasahan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan PTK ialah suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif
terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai
peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap
tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar-mengajar, untuk
memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan. Sementara itu,
dilaksanakannya PTK di antaranya untuk meningkatkan kualitas pendidikan
atau pangajaran yang diselenggarakan oleh guru/pengajar-peneliti itu sendiri,
yang dampaknya diharapkan tidak ada lagi permasalahan yang mengganjal di
kelas.
B. Subjek Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SDN Gegerkalong Girang 1-2 Kota
Bandung, pada siswa kelas V dengan jumlah siswa 35 orang, terdiri dari 20
orang siswa laki-laki dan 15 orang siswa perempuan.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Gegerkalong Girang 1-2 Kota
Bandung, Jln Geger Arum no 11B, dan di lapangan Driving Range FPOK
UPI.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan sesuai dengan waktu pelajaran Penjas
berlangsung yaitu setiap hari Kamis mulai pukul 7.30 sampai 10.00 WIB,
Sedangkan waktu cadangan seandainya hari tersebut ada halangan seperti hari
43
tersebut merupakan hari yang biasa diisi dengan kegiatan pramuka jadi masih
ada waktu kosong yang bisa diisi dengan kegiatan ini.
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari beberapa siklus. Tiap
siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai, seperti yang
sudah didesain dalam faktor yang diselidiki. Untuk melihat kemampuan awal,
siswa diberikan latihan dengan petunjuk dari guru setelah itu diadakan tes
bermain sepakbola melalui aktivitas soccer like games , hal tersebut sebagai
bahan evaluasi. Sedangkan observasi awal dilakukan untuk mengetahui
tindakan yang tepat yang akan diberikan dalam rangka meningkatkan hasil
belajar passing-stopping. Dari evaluasi dan observasi awal, maka dalam
refleksi ditetapkan bahwa tindakan yang dipergunakan untuk meningkatkan
hasil belajar sepakbola adalah dengan menggunakan aktivitas soccer like
games supaya siswa merasa senang dalam mengikuti pembelajaran sepakbola,
dan diharapkan pula melalui aktivitas soccer like games pembelajaran pun
menjadi menarik dan jauh dari monoton.
E. Desain Penelitian
Berdasarkan langkah-langkah penelitian tindakan maka untuk
mempermudah alur penelitian dibuatlah desain penelitian. Sesuai dengan
desain penelitian tindakan kelas yang dikemukakan Kurt Lewin (1990) dalam
Iskandar (2011, hlm. 28) bahwa dalam satu siklus terdiri dari empat langkah
yaitu: 1) perencanaan (planning), 2) tindakan (acting), 3) observasi
44
Identifikasi Masalah
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengamatan Refleksi
SIKLUS I
Permasalahan Baru Hasil
Refleksi
Perbaikan Perencanaan
Pelaksanaan
SIKLUS II
Dilanjutkan Ke Siklus
Berikut? refleksi
45
Bagan 3.1
model siklus penelitian tindakan kelas PTK, Iskandar (2011, hlm. 49)
Atas dasar itulah maka upaya pemecahan masalah dalam penelitian ini
dilakukan dengan tindakan yaitu :
a. Pengamatan (observasi), yaitu guru dan peneliti mengamati
(mencatat) proses pembelajaran permainan sepakbola di SDN
gegerkalong Girang 1-2 Kota Bandung. Ini bertujuan untuk
mengetahui minat dan motivasi serta kendala pada saat mempelajari
permainan sepakbola serta pemahaman dan kemampuan awal
melakukan gerakkan atau keterampilan passing-stopping dalam
permainan sepakbola.
b. Menetapkan skenario pembelajaran dalam bentuk rancangan
penelitian (planning), yaitu peneliti membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran permainan sepakbola.
c. Menerapkan skenario pembelajaran (acting), yaitu peneliti dan guru
melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan.
d. Refleksi, maksudnya adalah peneliti dan guru menganalisis hasil
yang telah dilaksanakan untuk kemungkinan terjadinya perubahan
rencana tindakan serta perubahan perilaku siswa dalam proses
belajarnya untuk dapat meningkatkan hasil belajar pada
pembelajaran permainan sepakbola.
F. Instrumen Penelitian dan Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan oleh penulis untuk mengumpulkan data
dalam penelitian ini adalah :
1. Observasi
Observasi yang dilaksanakan oleh penulis sebagai guru dan peneliti
untuk mengetahui segala hal yang berhubungan dengan pelaksanaan
pembelajaran di kelas V SDN Gegerkalong Girang 1-2 Kota Bandung. Alat
46
Kegiatan observasi dilaksanakan pada saat kegiatan pembelajaran, untuk
memperoleh data tentang pelaksanaan pembelajaran serta evaluasi hasil
pembelajaran, serta faktor-faktor penunjang dan penghambat pelaksanaan
pembelajaran. Menurut Marshall dalam Sugiyono (2005, hlm. 64) menyatakan
bahwa “ Through observation, the researcher learn about behavior and the meaning attached to those behavior”. Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut. Dikemukakan pula oleh
Karl popper dalam Wiriaatmadja (2002, hlm. 104) observasi adalah ‘Tindakan yang merupakan penafsiran dari teori’.
2. Catatan Lapangan
Catatan lapangan merupakan alat penting, karena akan membahas dan
berguna sebagai alat perantara, yaitu apa yang dilihat, didengar, dirasakan,
dicium, dan diraba dengan catatan sebenarnya. Proses pelaksanaan dilakukan
setiap selesai mengadakan penelitian. Hal ini selaras dengan pendapat Bogdan
dan Biklen dalam Maleong (2005, hlm. 209) bahwa, Catatan lapangan adalah
catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan
dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian
kualitatif.
3. Kamera Foto
Kamera foto yang digunakan untuk merekam kejadian selama
pelaksanaan pembelajaran, juga sebagai alat untuk memberikan gambaran
tentang apa yang terjadi dalam masalah penelitian. Menurut Bogdan dan
Biklen dalam Maleong (2005, hlm. 160) bahwa Ada dua katagori foto yang
dapat dimanfaatkan dalam penelitian kualitatif, yaitu foto yang dihasilkan
orang dan foto yang dihasilkan oleh peneliti sendiri.
4. Teknik Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data dilakukan melalui observasi pada setiap
tindakan dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani. Proses pengumpulan
data dibantu pula guru penjas (pendidikan jasmani) sebagai rekan peneliti
(mitra sejawat). Data atau informasi yang dijadikan sumber untuk kepentingan
47
selama pelaksanaan tindakan meliputi aktivitas yang ditunjukkan oleh seluruh
siswa selama proses pembelajaran dalam pelaksanaan tindakan.
G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan data
Data-data dalam penelitian ini akan diolah dengan tehnik sebagai
berikut :
a. Observasi
Obsevasi yaitu suatu kegiatan atau pengamatan secara langsung yang
dilakukan peneliti sebagai guru dan juga observer yaitu mitra peneliti ketika
proses pembelajaran permainan bola basket berlangsung dan bertujuan untuk
mendapatkan data-data tentang suatu masalah yang muncul pada saat
pembelajaran berlangsung, hingga diperoleh pemahaman atau sebagai alat
pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh. Observasi
dapat artikan sebagai pengamatan dan pencatatan kejadian yang diselediki
secara sistematik.
1). Mengumpulkan format hasil observasi dari setiap kegiatan pembelajaran
pada setiap tindakan penelitian yang sudah dilaksanakan.
2). Menganalisis perubahan perilaku siswa dari seluruh format observasi dan
catatan guru setelah tindakan-tindakan pembelajaran dilaksanakan
3) Menganalisa hasil observasi awal pembelajaran aktivitas permainan
sepakbola sebelum penerapan aktivitas soccer like games dengan
observasi akhir pembelajaran sepakbola melalui aktivitas soccer like
games terhadap hasil belajar passing-stopping pada pembelajaran
permainan sepakbola
Lembar observasi yaitu lembar observasi aktivitas siswa. Tugas penilaian hanya memberi tanda cek (√) dalam kolom rentangan nilai. Sugiyono (2010 : 170) bahwa : “ Sekala dengan angka 3, 2, 1.”
48
Dalam penelitian tindakan kelas, analisis data dilakukan sejak awal
penelitian, pada setiap aspek kegiatan penelitian. Peneliti juga dapat langsung
menganalisis apa yang diamati, situasi dan suasana kelas/lapangan, hubungan
guru dengan anak didik dan anak didik dengan teman yang lainnya. Analisis
menurut Nasution dalam Sugiyono (2005, hlm. 88) menyatakan bahwa :
Melakukan analisis adalah pekerjaan yang sulit, memerlukan kerja keras, analisis memerlukan daya kreatif serta kemampuan intelektual yang tinggi. Tidak ada cara tertentu yang dapat diikuti untuk mengadakan analisis, sehingga setiap peneliti harus mencarai sendiri metode yang dirasakan cocok dengan sifat penelitiannya. Bahan yang sama bisa diklasifikasikan lain oleh peneliti yang berbeda.
Lebih lanjut analisis data menurut Patton dalam Moleong (2005, hlm. 280) dikemukakan bahwa :
Proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, katagori, dan satuan uraian dasar, ia membedakannya dengan penafsiran yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap hasil analisis, menjelaskan pola uraian, dan mencari hubungan di antara dimensi-dimensi uraian.
Hal ini berarti bahwa peneliti akan melakukan analisis data sejak
tahap orientasi lapangan. Ini selaras dengan pendapat Miles dan Huberman
(dalam Wiriaatmaja, (2005, hlm. 139) yang menyatakan “the ideal model for data collection and analysis is one interweaves them from the beginning”
yang artinya model ideal dari pengumpulan data dan analisis data adalah
secara bergantian berlangsung sejak awal. Pada tahap ini data ditelaah,
direnungkan, dimaknai, dan diberi penjelasan supaya data yang telah didapat
dicek untuk menentukan keabsahan data tersebut. Dalam penelitian ini
pengecekan keabsahan data menggunakan ketekunan pengamatan. Data yang
terjaring lewat observasi di tringulasi kepada guru dan siswa. Ini dilakukan
setelah selesai pembelajaran. Hal ini selaras dengan pernyataan Moleong,
(2005, hlm. 175) yang menyatakan “Pengecekan data dalam penelitian
49
ketekunan pengamatan, perpanjangan keikutsertaan, tringulasi dan
pengecekan teman sejawat”. Analisis data dilakukan melalui tiga tahap yaitu
reduksi data, paparan data, dan penyimpulan. Reduksi data adalah proses
penyederhanan yang dilakukan melalui seleksi, pemfokusan dan
pengabstraksian data mentah menjadi informasi yang bermakna. Paparan data
adalah proses penampilan data secara lebih sederhana dalam bentuk paparan
naratif, repsentasi grafik dan sebagainya. Sedangkan penyimpulan adalah
proses pengambilan intisari dari sajian data yang telah diorganisasikan dalam
bentuk penyetaraan kalimat atau formula yang singkat dan padat tetapi
mengandung arti luas.
4) Validasi Data
Untuk menetapkan keabsahan (trust worthiness) data diperlukan tehnik
pemeriksaan, “ada empat kriteria yang digunakan untuk menetapkan
keabsahan data, yaitu derajat kepercayaan (credibility), keteralihan
(transferability), kebergantungan (defendability), dan kepastian
(confirmability)”. (Moleong, 2002 : 173).
Selanjutnya Moleong (2002, hlm. 175) menyatakan,”Pengecekan
keabsahan data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan
menggunakan beberapa tehnik, yaitu : triangulasi, pengecekan keanggotaan/member cek dan audit trail”. Dalam penelitian ini ini, peneliti menggunakan dua tehnik triangulasi yaitu triangulasi metode dan penyidik.
Triangulasi metode dilakukan untuk data hasil observasi yang ditriangulasikan
kepada guru dan murid melalui wawancara yang dilakukan setelah
pembelajaran, sedangkan masalah yang disampaikan pada waktu pengamatan
sedang berlangsung. Triangulasi penyidik dilakukan setelah pembelajaran
sekaligus bahan diskusi refleksi.
Dalam penelitian ini cara yang dilakukan untuk mengecek keabsahan
data, yaitu menggunakan (a) triangulasi, (b) member cek dan , (c) audit trail.
Penjelasan ke tiga cara tersebut adalah sebagai berikut :
50
Digunakan untuk membandingkan dan mengecek balik derajat
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang
berbeda untuk melihat hubungan antar berbagai data hasil pembelajaran agar
dapat mencegah kesalahan dalam analisis data. Kegiatan triangulasi dalam
penelitian ini dilakukan melalui refleksi guru sebagai praktisi dan
mengkonfirmasikan dengan teman sejawat atau mitra peneliti lainnya dan
siswa.
b.Member cek
Dilakukan untuk mengecek kebenaran dan keabsahan data temuan
penelitian dengan mengkonfirmasikan sumber data. Dalam proses ini data
tentang seluruh pelaksanaan tindakan yang diperoleh peneliti dikonfirmasikan
kepada guru dan siswa melalui kegiatan refleksi pada setiap akhir kegiatan
pembelajaran melalui diskusi balikan.
c. Audit Trail
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengecek hasil
penelitian beserta prosedur dan metode pengumpulan data dengan
menginformasikan adanya bukti-bukti temuan yang telah diperiksa dan dicek
keabsahannya terhadap sumber data dari hasil pertama. Hal ini dilakukan
peneliti dengan cara mendiskusikan kebenaran data beserta prosedur
Sepriyadi, Ricky 2014
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Sepakbola Melalui Penerapan Aktivitas Soccer Like Games Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang penulis teliti dapat
disimpulkan bahwa penerapan aktivitas soccer like games terhadap hasil belajar
dapat meningkat secara signifikan, diantaranya meningkatnya antusias siswa
dalam mengikuti pembelajaran penjas khususnya sepakbola serta meningkatnya
kemampuan passing-stopping dalam pembelajaran permainan sepakbola terhadap
siswa kelas V SDN Gegerkalong Girang 1-2 Kota Bandung.
Sehingga dari hasil pengelolaan dan analisa data dalam penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan aktivitas soccer like games hasil
belajar sepakbola siswa dalam pembelajaran sepakbola pada siswa kelas V SDN
Gegerkalong Girang 1-2 Kota Bandung dapat meningkat
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas peneliti mengajukan beberapa
rekomendasi untuk perbaikan proses pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah.
Adapun saran tersebut adalah:
1. Untuk meningkatkan hasil belajar sepakbola penulis menyarankan agar
penerapan aktivitas soccer like games diterapkan di sekolah supaya
pembelajaran sepakbola lebih optimal .
2. Penulis menyarankan pula agar penelitian ini dilanjutkan ke siklus
berikutnya supaya pembelajaran sepakbola dapat menarik bagi siswa dan
Sepriyadi, Ricky 2014
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Sepakbola Melalui Penerapan Aktivitas Soccer Like Games Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Harsono (1988:100) Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching
Harsono. (2007:5). Teori dan Metodologi Pelatihan. Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indinesia, Bandung
http://www.masbied.com/2012/02/21/pengertian-hasil-belajar-menurut-para-ahli/,
Husdarta (2000) belajar dan pembelajaran. Jakarta. Depdiknas Igak dkk, (2007) Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka
Kosasih, Engkos (1985) Olahraga Teknik dan Program Latihan. Jakarta. CV Akademika Pressindo.
Lutan, R. (1988). Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode, Depdikbud, Dikti, Jakarta
Lutan, R. (2001). Mengajar Pendidikan Jasmani. Dirjen Olahraga Depdiknas,
Jakarta
Lutan, R. (2001). Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Depdiknas
Pusat Penerbitan Universitas Terbuka
Poerwadarminto, (1984) Kamus Umum Bahasa Indonesia, PN. Balai Pustaka Jakarta.
Regterchot, Mart., (2006), Soccer Like Games, Tag Games, Frisbie., “The Course
of Didactics and Metodics of The Sport Games, Bandung, February 20 – March 3, 2006
Remmy Muchtar ( 1992 ) Olahraga Pilihan Sepak Bola. Depdikbud Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan
Rusli Lutan, & Cholik, T. (1997). Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Buku Materi Pokok, Depdikbud-Dikdasmen, BP2MG Penjaskes Setara D-II, Universitas Terbuka, Jakarta.
Sagala ( 2008 ) Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta Bandung
Sepriyadi, Ricky 2014
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Sepakbola Melalui Penerapan Aktivitas Soccer Like Games Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Soekatamsi (2001) Permainan Sepakbola. Universitas terbuka. Jakarta
Sucipto (1999). Sepakbola. Jakarta. Depdikbud. Dikdasmen. Bagian proyek Penataran Guru SLTP Setara DIII Tahun 1999/2000
Sudjana, Nana. 1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensido Offset.
Wahidmurni, Alifin Mustikawan, dan Ali Ridho. 2010. Evaluasi