• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMPETENSI DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN FOOD AND BEVERAGE DEPARTMENT DI THE PREMIERE HOTEL KOTA PEKANBARU.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KOMPETENSI DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN FOOD AND BEVERAGE DEPARTMENT DI THE PREMIERE HOTEL KOTA PEKANBARU."

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

No. Daftar FPIPS: 4948/UN.40.2.5.3/PL/2015 PENGARUH KOMPETENSI DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP

KINERJA KARYAWAN BAGIAN FOOD AND BEVERAGE DEPARTMENT DI THE PREMIERE HOTEL KOTA PEKANBARU

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata

Oleh:

Ade Yuliani NIM. 1103581

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INDUSTRI KATERING FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

(2)

PENGARUH KOMPETENSI DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN FOOD AND BEVERAGE DEPARTMENT

DI THE PREMIERE HOTEL KOTA PEKANBARU

Oleh Ade Yuliani

Sebagai skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pariwisata pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Ade Yuliani 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang

(3)
(4)

ABSTRAK

Ade Yuliani, 1103581 “Pengaruh Kompetensi dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Food and Beverage Department di The

Premiere Hotel Kota Pekanbaru”, di bawah bimbingan Drs. H. Rd. Dian Herdiana Utama, M.Si. dan Masharyono, S.Pd.,M.M

Permasalahan yang melatarbelakangi penelitian ini adalah rendahnya kinerja karyawan bagian food and beverage department di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru yang ditandai dengan kurangnya pencapaian target kerja karyawan. Salah satu upaya meningkatkan kinerja karyawan yaitu dengan meningkatkan kompetensi dan lingkungan kerja fisik. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel eksogen adalah Kompetensi (X1) dan Lingkungan Kerja Fisik (X2) sedangkan variabel endogen adalah Kinerja Karyawan (Y).

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adakah pengaruh kompetensi dan lingkungan kerja fisik terhadap kinerja karyawan. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan verifikatif sedangkan metode yang digunakan adalah metode explanatory survey. Populasi yang dijadikan adalah sampel jenuh dan teknik analisis data yang digunakan adalah path analysis.

Bedasarkan hasil perhitungan secara simultan menunjukkan kompetensi dan lingkungan kerja fisik berpengaruh dalam kategori sedang terhadap kinerja karyawan. Sedangkan pengaruh secara parsial menunjukkan lingkungan kerja fisik memiliki pengaruh yang lebih dominan dalam kategori sedang dibandingkan dengan pengaruh kompetensi dalam kategori sedang terhadap kinerja karyawan bagian food and beverage department. Adapun saran penulis dalam penelitian ini yaitu The Premiere Hotel Kota Pekanbaru harus mampu meningkatkan skills (kemampuan) karyawan dan memperbaiki sirkulasi udara di tempat kerja karyawan bagian food and beverage department sehingga dapat memperbaiki kinerja karyawan agar mencapai tujuan perusahaan yang lebih optimal.

(5)

ABSTRACT

Ade Yuliani, 1103581 Influence of Physical Work Competence and Environment on Employee Performance The Food and Beverage Department at The Premiere Hotel Pekanbaru, under guidance of Drs. H. Rd. Dian Herdiana Utama, M.Si. and Masharyono, S.Pd., M.M.

The problems underlying this study is the low performance of employees of the food and beverage department at The Premiere Hotel Pekanbaru characterized by the lack of achievement of the employee. One effort to improve the performance of employees is to improve the competence and physical work environment. In this study, the exogenous variables are Competence (X1) and Physical Work Environment (X2) while the endogenous variable is employee performance (Y).

The purpose of this research is to know is there any influence of competence and physical work environment on employee performance. This type of research is descriptive and verification while the method used is explanatory survey method. The population used is saturated sample and data analysis technique used is path analysis.

Based on the results of simultaneous calculations demonstrate competence and physical work environment influence in the medium category on employee performance. While the effect of partially show the physical work environment has a more dominant influence in the category being compared with the effect of competence in the medium category on employee performance of food and beverage department. The author's suggestion in this research is The Premiere Hotel Pekanbaru should be able to improve the skills (ability) employees and improve air circulation in the workplace employees of the food and beverage department so as to improve the performance of employees in order to achieve a more optimal corporate objectives.

(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan Ridho-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah atau skripsi yang berjudul PENGARUH KOMPETENSI DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP

KINERJA KARYAWAN BAGIAN FOOD AND BEVERAGE

DEPARTMENT DI THE PREMIERE HOTEL KOTA PEKANBARU ini

dengan baik.

Penyusunan skripsi ini dilakukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pariwisata Program Studi S-1 Manajemen Industri Katering pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis. Namun demikian penulis akan selalu berusaha untuk dapat menyampaikan yang terbaik sesuai dengan kemampuan serta pengalaman yang dimiliki. Oleh karena itu baik kritik maupun saran serta bimbingan yang sifatnya membangun sangat dibutuhkan bagi penulis untuk perbaikan kedepannya.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah memberikan bantuan serta dukungannya. Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita khususnya dan untuk semua pada umumnya.

Bandung, Oktober 2015

(7)

UCAPAN TERIMAKASIH

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Ridha-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik yang berjudul Pengaruh Kompetensi dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Food and Beverage Department di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak terutama kepada pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan skripsi ini, baik dengan dukungan moril ataupun secara materil, diantaranya yaitu:

1. Prof. Furqon, Ph.D selaku rektor Universitas Pendidikan Indonesia beserta jajarannya.

2. Prof. Dr. H. Karim Suryadi, MSi selaku dekan Falkutas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial beserta jajarannya.

3. Agus Sudono, S.E., M.M, selaku ketua Program Studi Manajemen Industri Katering Universitas Pendidikan Indonesia.

4. Drs. H. Rd. Dian Herdiana Utama, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan senantiasa sabar dalam memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

5. Masharyono, S.Pd., M.M. selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan senantiasa sabar dalam memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Manajemen Industri Katering yang telah memberikan pengajaran-pengajaran berharga kepada penulis selama masa perkuliahan. 7. Seluruh staff Program Studi Manajemen Industri Katering Bapak Endang

Ruhata dan Bapak Cucu Subarjah, S.Pd yang senantiasa memberikan informasi dan pelayanan yang baik selama masa perkuliahan penulis.

(8)

Ucapan terimakasih ini juga penulis ucapkan kepada:

1. Kedua orang tua penulis, ayahanda tercinta Alm. Bapak Khazuaini Zaki S.Pd dan ibunda tercinta Masita Rasyid yang tiada hentinya memberikan cinta, kasih sayang, dukungan, semangat, doa dan pengorbanan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

2. Keluarga besar penulis, kakak-kakak tercinta dan tante tercinta Herlina Rasyid yang selalu memberikan semangat dan do’a serta dukungan kepada penulis. 3. Sahabat tercinta Neng Irma, Popy Yulia Hartati, Djuli Lestari, Arditha

Yuspentia, Susi Nurul Sani dan Puspa Sari Indriani yang telah memberikan pengalaman berharga, semangat dan do’a kepada penulis;

4. Semua teman-teman seperjuangan Manajemen Industri Katering angkatan 2011 yang sama-sama berjuang dan memberikan semangat dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

5. Dan semua pihak yang telah memberikan dukungan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu- persatu.

Tidak ada hal yang dapat diberikan kata selain ungkapan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungannya, atas semangatnya serta doa yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan baik.

Bandung, Oktober 2015

(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 9

1.3Tujuan Penelitian ... 9

1.4Kegunaan Teoritis ... 10

1.5Kegunaan Empiris ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 11

2.1.1 Pariwisata ... 11

2.1.2 Hotel ... 12

2.1.3 Food and Beverage Department ... 13

2.1.3.1 Pembagian Kerja dalam Food and Beverage Department ... 14

2.1.4 Manajemen Sumber Daya Manusia ... 18

2.1.5 Kompetensi ... 21

2.1.5.1 Pengertian Kompetensi ... 21

2.1.5.2 Indikator Kompetensi ... 22

2.1.5.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kompetensi ... 23

2.1.6 Lingkungan Kerja Fisik... 26

2.1.6.1 Pengertian Lingkungan Kerja Fisik ... 26

2.1.6.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja Fisik ... 27

2.1.7 Kinerja Karyawan ... 32

(10)

2.1.7.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja ... 33

2.1.7.3 Indikator Kinerja ... 35

2.1.7.4 Penilaian Kinerja ... 37

2.1.7.5 Tujuan Penilaian Kinerja... 39

2.1.8 Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan ... 42

2.1.9 Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kinerja Karyawan ... 43

2.1.10 Orisinalitas Penelitian ... 44

2.2 Kerangka Pemikiran ... 51

2.3 Hipotesis ... 52

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 54

3.2 Jenis dan Metode Penelitian yang Digunakan ... 54

3.2.1 Jenis Penelitian yang Digunakan ... 54

3.2.2 Metode Penelitian yang Digunakan ... 55

3.2.3 Operasionalisasi Variabel... 55

3.2.4 Jenis dan Sumber Data ... 58

3.2.5 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ... 59

3.2.5.1 Populasi ... 59

3.2.5.2 Sampel ... 59

3.2.5.3 Teknik Sampling ... 60

3.2.6 Teknik Pengumpulan Data ... 60

3.2.7 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 62

3.2.7.1 Hasil Pengujian Validitas ... 62

3.2.7.2 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 70

3.2.8 Teknik Analisis Data ... 71

3.2.8.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 73

3.2.8.2 Analisis Verikatif Menggunakan Path Analysis ... 74

3.2.9 Pengujian Hipotesis ... 77

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 79

4.1.1 Profil Perusahaan The Premiere Hotel Kota Pekanbaru ... 79

(11)

4.1.3 Struktur Organisasi HOD The Premiere Hotel Kota Pekanbaru ... 81

4.2 Karakteristik Identitas Responden ... 81

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 81

4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 82

4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 84

4.3 Karakterisitik Pengalaman Responden ... 85

4.3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja... 85

4.3.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Divisi Pertama Kerja ... 86

4.3.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pernah Pindah (mutasi) Department ... 87

4.3.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghargaan Kinerja yang Pernah Diperoleh ... 89

4.4 Tanggapan Responden dan Gambaran Terhadap Variabel Kompetensi ... 90

4.4.1 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kompetensi ... 90

4.4.1.1 Tanggapan Responden Terhadap Motive (tindakan) ... 90

4.4.1.2 Tanggapan Responden Terhadap Traits (watak) ... 92

4.4.1.3 Tanggapan Responden Terhadap Self-Concept (sikap dan nilai-nilai) ... 94

4.4.1.4 Tanggapan Responden Terhadap Knowledge (pengetahuan) ... 96

4.4.1.5 Tanggapan Responden Terhadap Skills (kemampuan) ... 98

4.4.2 Gambaran Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kompetensi ... 99

4.5 Tanggapan Responden dan Gambaran Terhadap Variabel Lingkungan Kerja Fisik ... 101

4.5.1 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Lingkungan Kerja Fisik ... 101

4.5.1.1 Tanggapan Responden Terhadap Penerangan ... 102

4.5.1.2 Tanggapan Responden Terhadap Sirkulasi Udara ... 104

4.5.1.3 Tanggapan Responden Terhadap Suara Bising... 105

4.5.1.4 Tanggapan Responden Terhadap Bau Tidak Sedap ... 107

(12)

4.5.2 Gambaran Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap

Variabel Lingkungan Kerja Fisik ... 110

4.6 Tanggapan Responden dan Gambaran Terhadap Variabel Kinerja Karyawan ... 112

4.6.1 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kinerja Karyawan ... 112

4.6.1.1 Tanggapan Responden Terhadap Quantity of Work (kuantitas kerja) ... 113

4.6.1.2 Tanggapan Responden Terhadap Quality of Work (kualitas kerja) ... 114

4.6.1.3 Tanggapan Responden Terhadap Job Knowledge (pengetahuan atas kerja) ... 116

4.6.1.4 Tanggapan Responden Terhadap Creativeness (kreativitas) ... 118

4.6.1.5 Tanggapan Responden Terhadap Cooperation (kerjasama) ... 120

4.6.1.6 Tanggapan Responden Terhadap Dependability (kesadaran diri)... 121

4.6.1.7 Tanggapan Responden Terhadap Initiative (inisiatif) ... 123

4.6.1.8 Tanggapan Responden Terhadap Personal Qualities (kualitas pribadi) ... 126

4.6.2 Gambaran Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kinerja Karyawan... 127

4.7 Pengaruh Kompetensi dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kinerja Karyawan ... 130

4.7.1 Pengaruh Kompetensi dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kinerja Karyawan Secara Simultan ... 130

4.7.2 Pengaruh Kompetensi dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kinerja Karyawan Secara Parsial ... 130

4.8Implikasi Hasil Temuan Penelitian ... 133

4.8.1Temuan Penelitian Bersifat Teoritis... 133

4.8.2 Temuan Penelitian Bersifat Empiris ... 135

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 136

(13)

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(14)

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

Tabel 1.1 Rekapitulasi Pra Penelitian Karyawan Bagian Food 4 and Beverage Department di The Premiere Hotel

Kota Pekanbaru

Tabel 1.2 Turnover Karyawan Bagian Food and Beverage 5 Department di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru

Bulan Januari - Desember 2014

Tabel 1.3 Tingkat Kehadiran Karyawan Bagian Food and Beverage 6 Department di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru

Bulan Januari – Desember 2014 dalam persentase (%)

Tabel 1.4 Tingkat Keterlambatan Karyawan Bagian Food and 7 Beverage Department di The Premiere Hotel Kota

Pekanbaru Bulan Januari – Desember 2014 dalam persentase (%)

Tabel 2.1 Orisinalitas Penelitian 44

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel 56

Tabel 3.2 Jenis dan Sumber Data 58

Tabel 3.3 Hasil Pengujian Validitas Variabel � (Kompetensi) 64 Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas Variabel � 65

(Lingkungan Kerja Fisik)

Tabel 3.5 Hasil Pengujian Validitas Variabel Y (Kinerja Karyawan) 66 Tabel 3.6 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian dengan 67

Menggunakan Taraf Signifikansi Variabel � (Kompetensi) Tabel 3.7 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian dengan 68

Menggunakan Taraf Signifikansi Variabel � (Lingkungan Kerja Fisik)

Tabel 3.8 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian dengan 69 Menggunakan Taraf Signifikansi Variabel Y

(15)

No. Judul Halaman Tabel 3.9 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian 71

Tabel 3.10 Skor Alternatif Jawaban 72

Tabel 3.11 Kriteria Penafsiran Hasil Perhitungan Responden 73 Tabel 3.12 Pedoman untuk Mmberikan Interpretasi Koefisien 74 Deteminasi

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 81 Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 83 Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan 84

Terakhir

Tabel 4.4 Karakteristik Pengalaman Responden Berdasarkan 85 Masa Kerja

Tabel 4.5 Karakteristik Pengalaman Responden Berdasarkan 86 Divisi Pertama Kerja

Tabel 4.6 Karakteristik Pengalaman Responden Berdasarkan 88 Pernah Pindah Department

Tabel 4.7 Karakteristik Pengalaman Responden Berdasarkan 89 Penghargaan Kinerja yang Pernah Diperoleh

Tabel 4.8 Tanggapan Responden Terhadap Motive (tindakan) 91 Tabel 4.9 Tanggapan Responden Terhadap Traits (watak) 92 Tabel 4.10 Tanggapan Responden Terhadap Self-concept 95

(sikap dan nilai-nilai)

Tabel 4.11 Tanggapan Responden Terhadap Knowledge 96 (pengetahuan)

Tabel 4.12 Tanggapan Responden Terhadap Skills (kemampuan) 98 Tabel 4.13 Rekapitulasi Skor Tanggapan Responden Mengenai 99

Variabel Kompetensi

Tabel 4.14 Tanggapan Responden Terhadap Penerangan 102 Tabel 4.15 Tanggapan Responden Terhadap Sirkulasi Udara 104 Tabel 4.16 Tanggapan Responden Terhadap Suara Bising 106 Tabel 4.17 Tanggapan Responden Terhadap Bau Tidak Sedap 107 Tabel 4.18 Tanggapan Responden Terhadap Keamanan Tempat Kerja 109 Tabel 4.19 Rekapitulasi Skor Tanggapan Responden Mengenai 110

Variabel Lingkungan Kerja Fisik

Tabel 4.20 Tanggapan Responden Terhadap Quantity of Work 113 (kuantitas kerja)

Tabel 4.21 Tanggapan Responden Terhadap Quality of Work 115 (kualitas kerja)

(16)

No. Judul Halaman Tabel 4.23 Tanggapan Responden Terhadap Creativeness 118

(kreativitas)

Tabel 4.24 Tanggapan Responden Terhadap Cooperation 120

(kerjasama)

Tabel 4.25 Tanggapan Responden Terhadap Dependability 122 (kesadaran diri)

Tabel 4.26 Tanggapan Responden Terhadap Initiative (inisiatif) 124 Tabel 4.27 Tanggapan Responden Terhadap Personal Qualities 126

(kualitas pribadi)

Tabel 4.28 Rekapitulasi Skor Tanggapan Responden Mengenai 127 Variabel Kinerja Karyawan

Tabel 4.29 Pengujian Hipotesis Secara Simultan 130 Tabel 4.30 Matriks Korelasi Antara Kompetensi (� ) dan 131

Lingkungan Kerja Fisik (� ) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Tabel 4.31 Pengujian Secara Parsial 131

Tabel 4.32 Hasil Pengujian Koefisien Jalur Pengaruh langsung 132 dan Tidak Langsung Kompetensi dan Lingkungan

(17)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Food and Beverage Department 18 Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Pengaruh Kompetensi dan 51

Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Food and Beverage Department di

The Premiere Hotel Kota Pekanbaru

Gambar 2.3 Paradigma Penelitian Pengaruh Kompetensi dan 52 Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kinerja Karyawan

Bagian Food and Beverage Department di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru

Gambar 3.1 Struktur Hubungan Kausal Hipotesis 75 Gambar 3.2 Diagram Jalur Substruktur Hipotesis 75 Gambar 4.1 Logo The Premiere Hotel Kota Pekanbaru 79 Gambar 4.2 Struktur Organisasi The Premiere Hotel 81

Kota Pekanbaru

Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 82 Gambar 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 83 Gambar 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir 85 Gambar 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja 86 Gambar 4.7 Karakteristik Responden Divisi Pertama Kerja 87 Gambar 4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Pernah Pindah 88

Department

Gambar 4.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghargaan 90 Kinerja yang Pernah Diperoleh

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul

Lampiran 1 Instrumen Penelitian (kuesioner)

Lampiran 2 Koding Karakteristik Identitas dan Pengalaman Responden Lampiran 3 Koding Hasil Responden Pada Variabel Kompetensi,

Lingkungan Kerja Fisik dan Kinerja Karyawan Lampiran 4 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kompetensi,

Lingkungan Kerja Fisik dan Kinerja Karyawan Lampiran 5 Perhitungan Uji Manual Validitas

Lampiran 6 Nilai-Nilai r Product Moment Lampiran 7 Nilai-Nilai Dalam Distribusi t Lampiran 8 Nilai-Nilai Dalam Distribusi f

Lampiran 9 Menghitung Validitas Item Menggunakan Taraf Signifikansi �ℎ� ��

Lampiran 10 Perhitungan Path Analysis Lampiran 11 Gambar Objek Penelitian

Lampiran 12 Surat Keputusan Dosen Pembimbing Lembar Bimbingan Skripsi

(19)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Pariwisata menurut Pitana dan Diarta (2009, hlm. 59) yakni “Pariwisata merupakan sebuah industri dimana didalamnya terdapat berbagai macam elemen yang saling berkaitan dalam menghasilkan produk pariwisata baik jasa maupun barang.” Berbagai upaya dilaksanakan untuk menumbuh kembangkan industri pariwisata diantaranya pengadaan sarana akomodasi, kuliner, dan kawasan wisata. Banyak negara di dunia sekarang ini yang menganggap pariwisata sebagai sebuah prospek penting intergral dari strategi pengembangan negara. Setiap literatur pariwisata memberikan ulasan bahwa sektor pariwisata memberikan keuntungan ekonomi terhadap negara yang bersangkutan. Keuntungan ini biasanya didapatkan dari pendapatan nilai tukar mata uang asing, pendapatan pemerintah, stimulasi pengembangan regional, dan penciptaan tenaga kerja serta peningkatan pendapatan. Tetapi bagaimanapun juga perlu diingat bahwa pariwisata lebih dari sekedar aktivitas ekonomi. Dalam pariwisata terjadi interaksi yang begitu besar dalam masyarakat, ketergantungan pelayanan dalam skala luas, fasilitas, serta masukan-masukan yang mendorong kesempatan dan tantangan kepada negara yang bersangkutan.

Berdasarkan data terbaru yang dikeluarkan Pacific Asia Travel Assosiation (PATA) yaitu laporan “Asia Pasific Visitor Arrival Forecast 2014-2018” atau prediksi kunjungan wisatawan di kawasan Asia Pasifik untuk tahun 2014 sampai 2018. Asia Tenggara menerima kunjungan wisatawan ineternasional sebesar 97 juta wisatawan di tahun 2013 (http://travel.kompas.com, 2014). Begitu juga dengan perkembangan pariwisata di Indonesia yang mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini sesuai dengan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada Desember 2014 mencapai 9,44 juta kunjungan atau naik 7,19% dibandingan jumlah kunjungan wisman Desember 2013, yang tercatat sebanyak 880 juta kunjungan (http://bps.go.id, 2014).

(20)

2

mampu menghadapi persaingan intraregional maupun internasional, maka peran pemerintah sebagai pelaku dan fasilitator dipandang sangat perlu untuk menjamin terlaksananya pembangunan dan pengembangan kepariwisataan yang berkelanjutan dengan mengikutsertakan dan mengoptimasikan para pelaku pembangunan di sektor ini. Dengan demikian Indonesia diharapkan dapat menciptakan produk wisata yang berdaya saing tinggi. Berdasarkan UU No.10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan menyatakan, “Pariwisata berkaitan dengan banyak sektor atau multisektor. Sektor yang terkait dengan pariwisata salah satunya misalnya dalam bidang pelayanan.” Dengan adanya keterkaitan antara pariwisata dengan bidang pelayanan, hal ini memicu para pengusaha dan penanam modal untuk membuka peluang bisnis diantaranya yakni bisnis perhotelan.

Hotel berperan cukup penting terhadap perkembangan industri pariwisata. Akomodasi perhotelan tidak dapat dipisahkan dengan pariwisata. Tanpa kegiatan kepariwisataan dapat dikatakan akomodasi perhotelan akan lumpuh. Hotel termasuk sarana pokok kepariwisataan (main tourism superstructures). Adapun fungsi utama hotel yakni sebagai sarana akomodasi bagi para tamu sebagai tempat penginapan sementara yang menyediakan berbagai fasilitas. Namun, seiring perkembangan zaman fungsi hotel tidak hanya sebagai sarana penginapan saja tetapi juga berfungsi sebagai tempat konferensi, resepsi pernikahan, seminar dan kegiatan lainnya.

Berbicara tentang hotel, Kota Pekanbaru merupakan salah satu destinasi menarik bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara. Secara geografis Kota Pekanbaru memiliki posisi yang strategis dengan berada pada jalur kota Medan, Padang dan Jambi. Sektor bisnis yang bertumbuh dengan cepat juga menjadi daya tarik lain bagi Kota Pekanbaru. Tidak heran jika jutaan orang berkunjung ke Kota Pekanbaru setiap tahunnya. Kepala Dinas Pariwisata Kota Pekanbaru Destrayani Bibra berpendapat bahwa “Dengan semakin meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Pekanbaru, berbagai sektor bisnis bisa berkembang lebih agresif. Di bidang perhotelan misalnya, telah tumbuh 137 hotel. 40 di antaranya terkategori sebagai hotel berbintang.” (http://www.pekanbaru.com, 2013).

(21)

3

Jendral Sudirman No.389. Dalam dunia bisnis tentu suatu perusahaan memiliki banyak pesaing, untuk dapat bertahan dan bersaing secara global The Premiere Hotel Kota Pekanbaru harus memiliki beberapa strategi dan tujuan. Untuk

mencapai tujuan perusahaan tersebut, keefektifan dan keefesienan dalam suatu perusahaan sangat dibutuhkan. Dengan demikian dalam sebuah perusahaan tentunya sangat penting peran dari Sumber Daya Manusia (SDM). Agar meningkatkan pendapatan dan mampu bersaing para SDM harus memiliki keunggulan dan kinerja yang kompetitif untuk itu perusahaan harus memiliki perencanaan kinerja karyawan guna mencapai keuntungan yang maksimal dan menjaga keberlangsungan suatu usaha.

Untuk menciptakan kinerja yang tinggi, dibutuhkan adanya peningkatan kerja yang optimal dan mampu mendayagunakan potensi SDM yang dimiliki oleh karyawan sehingga memberikan kontribusi positif bagi perkembangan perusahaan. Maka dari itu kompetensi menjelaskan apa yang dilakukan orang di tempat kerja pada berbagai tingkatan dan memperinci standar masing-masing tingkatan, mengidentifikasi karakteristik, pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan oleh individual yang memungkinkan menjalankan tugas dan tanggung jawab secara efektif sehingga mencapai standar kualitas professional dalam bekerja, dan mencakup semua aspek catatan manajemen kinerja, keterampilan dan pengetahuan tertentu, sikap, komunikasi, aplikasi dan pengembangan.

Sedarmayanti (2011, hlm. 225) menyatakan bahwa “Kompetensi merupakan kemampuan melaksanakan atau melakukan pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan, didukung sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut.” Kompetensi menunjukkan keterampilan atau pengetahuan yang dicirikan oleh profesionalisme dalam suatu bidang tertentu sebagai sesuatu yang terpenting, sebagai unggulan bidang tersebut.

(22)

4

Schultz (dalam Mangkunegara, 2010, hlm. 105) menyatakan bahwa “Lingkungan atau kondisi kerja adalah semua aspek fisik kerja, psikologis kerja dan peraturan kerja yang dapat memepengaruhi kepuasan kerja dan pencapaian produktivitas kerja.” Dengan demikian, penulis mengadakan pra penelitian dengan menyebarkan 20 buah kuesioner kepada karyawan bagian food and beverage department di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru dengan beberapa pernyataan

mengenai indikator kinerja karyawan. Adapun hasil dari rekapitulasi tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini:

Tabel 1.1

Rekapitulasi Pra Penelitian Karyawan Bagian Food and Beverage

Department di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru

No. Pernyataan Mampu % Kurang

mampu

% Tidak

mampu %

Quantity of work (Kuantitas kerja)

1. Mampu menyelesaian pekerjaan sesuai dengan target kerja.

5 25 13 65 2 10

2. Hasil kerja sesuai dengan standar kerja.

3 15 12 60 5 25

Quality of work (Kualitas kerja)

3. Kualitas kerja sesuai standar kerja. 3 15 13 65 4 20

4. Ketelitian dalam menyelesaikan pekerjaan.

6 30 11 55 4 20

Job Knowledge (Pengetahuan kerja)

5. Pemahaman tentang job description. 2 10 13 65 5 25

6. Pemahaman terhadap pedoman kerja/SOP.

5 25 12 60 3 15

Creativeness (Kreativitas)

7. Kemampuan memunculkan gagasan atau ide baru.

1 5 10 50 9 45

8. Kemampuan penanganan bahan baku kerja.

3 15 12 60 5 25

Cooperation (Kerjasama)

9. Mampu bekerja sama dengan rekan kerja.

4 20 12 60 4 20

10. Mampu bekerja sama dengan atasan. 2 10 16 80 3 15

Dependability (Kesadaran diri)

11. Kehadiran untuk bekerja. 8 40 9 45 3 15

12. Ketepatan waktu datang dan pulang bekerja.

6 30 11 55 4 20

Initiative (Inisiatif)

13. Respon terhadap tugas-tugas baru. 5 25 14 80 1 5

14. Mampu menanggung setiap kesalahan dalam bekerja.

6 30 13 75 1 5

Personal qualities (Kualitas diri)

15. Kemampuan untuk mendapatkan promosi jabatan.

3 15 13 65 4 20

16. Kemampuan dalam memberikan saran-saran positif untuk lingkungan kerja.

7 35 7 35 6 30

(23)

5

Berdasarkan hasil dari rekapitulasi pra penelitian pada karyawan bagian food and beverage department di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru pada Tabel 1.1

di atas dapat disimpulkan bahwa beberapa karyawan berpendapat yakni kinerja karyawan memiliki beberapa kekurangan yang harus ditanggulangi oleh pihak perusahaan agar dapat meningkatkan kinerja karyawan dan membantu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan tersebut.

Selain itu, berdasarkan hasil wawancara dengan HRD (Human Resource Development) diperoleh data jumlah karyawan bagian food and beverage

department di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru secara keseluruhan dapat

dilihat pada Tabel 1.2 berikut:

Tabel 1.2

Turnover Karyawan Bagian Food and Beverage Department di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru

Bulan Januari - Desember 2014

Sumber: HRD The Premiere Hotel Kota Pekanbaru.

Tabel 1.2 memberikan informasi bahwa jumlah karyawan di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru bagian food and beverage department periode Januari

hingga Desember 2014 terjadi peningkatan dan penurunan. Peningkatan terjadi karena bertambahnya jumlah konsumen The Premiere Hotel Kota Pekanbaru sehingga membutuhkan tenaga kerja lebih dan hal ini berdampak pada peran karyawan yang dituntut untuk lebih ditingkatkan.

Menurut HRD The Premiere Hotel Kota Pekanbaru yaitu Sumardi diperoleh informasi bahwa rendahnya kinerja karyawan bagian food and beverage department dapat dilihat dari tingkat kehadiran karyawan karena kurangnya

(24)

6

kesadaran diri karyawan untuk bekerja lebih baik lagi. Penurunan kinerja tersebut dapat dilihat dari tingkat penurunan kehadiran karyawan bagian food and beverage department di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru pada Tabel 1.3

berikut:

Tabel 1.3

Tingkat Kehadiran Karyawan Bagian Food and Beverage Department

di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru

Bulan Januari – Desember 2014 Dalam Persentase (%) Bulan Persentase

Kehadiran

Januari 93,89% Februari 95,67%

Maret 96,78%

April 96,84%

Mei 95,22%

Juni 94,35%

Juli 92,56%

Agustus 93,24% September 93,43% Oktober 90,85% November 93,68% Desember 88,96%

Sumber: HRD The Premiere Hotel Kota Pekanbaru.

Tabel 1.3 memberikan informasi bahwa tingkat kehadiran karyawan belum optimal sehingga dapat menyebabkan kinerja karyawan menurun. Pada bulan Januari kehadiran karyawan sebesar 93,89% dan terjadi penurunan yang paling signifikan yakni terjadi pada bulan Desember sebesar 88,96%. Jika kinerja karyawan menurun maka akan memperlambat target kerja karyawan dan mempengaruhi hasil kerja yang dihasilkan oleh karyawan.

(25)

7

Tabel 1.4

Tingkat Keterlambatan Karyawan Bagian Food and Beverage Department

di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru

Bulan Januari – Desember 2014 Dalam Persentase (%)

Bulan Persentase

Keterlambatan

Januari 93,35%

Februari 92,54%

Maret 92,78%

April 94,26%

Mei 93,57%

Juni 93,44%

Juli 95,65%

Agustus 95,83%

September 94,56%

Oktober 94,40%

November 93,34%

Desember 92,25%

Sumber: HRD The Premiere Hotel Kota Pekanbaru.

Tabel 1.4 memberikan informasi bahwa tingkat kedisiplinan karyawan bagian food and beverage department di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru cukup rendah. Baik saat masuk kerja pagi hari, siang ataupun malam dan bahkan jam masuk kerja setelah istirahat, dan sebelum jam kerja berakhir beberapa karyawan sudah ada yang pulang sebelum waktunya. Hal ini tentu dapat mempengaruhi kinerja karyawan dan mengganggu produktivitas kerja sehingga menurun dan tidak optimal.

Masalah rendahnya kinerja karyawan bagian food and beverage department di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru selain dapat dilihat dari tingkat turnover, kehadiran dan keterlambatan jam masuk kerja ada indikasi lain yang mempengaruhi kinerja di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru antara lain, kurangnya inisiatif para karyawan dalam menyelesaikan tugas yang telah diberikan, selain itu karyawan cenderung kurang kreatif dan tidak memiliki target kerja untuk mengerjakan pekerjaannya.

(26)

8

Tujuan tersebut tidak mungkin terwujud, tanpa peran aktif karyawan. Mengatur karyawan cukup sulit dan kompleks, karena karyawan mempunyai pikiran, perasaan, status, keinginan, dan latar belakang yang heterogen yang dibawa ke organisasi sehingga karyawan tidak dapat sepenuhnya diatur dan dikuasai seperti mengatur mesin-mesin, modal, gedung, dan lain-lain tetapi harus diatur oleh teori-teori manajemen yang memfokuskan mengenai pengaturan peranan manusia dalam mewujudkan tujuan yang optimal.

Menurut Costello (dalam Wibowo, 2013, hlm.11) “Manajemen kinerja mendukung tujuan menyeluruh organisasi dengan mengaitkan pekerjaan dari setiap pekerja dan manajer pada misi keseluruhan dari unit kerjanya.” Dapat diartikan seberapa baik kita dapat mengelola kinerja bawahan akan secara langsung mempengaruhi keseluruhan kinerja karyawan. Selain itu Spencer (dalam Moeheriono, 2009, hlm. 3) berpendapat bahwa “Kompetensi adalah karakteristik yang mendasari seseorang berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya atau karakteristik dasar individu yang memiliki hubungan kausal atau sebagai sebab-akibat dengan kriteria yang dijadikan acuan, efektif atau berkinerja prima atau superior di tempat kerja atau pada situasi tertentu.” Maka dari itu kompetensi sangat dibutuhkan dan sangat penting perannya guna meningkatkan kinerja karyawan.

Snell dan Sherman (dalam June, Kheng, dan Mahmood, 2013, hlm. 116) menyatakan bahwa “Kinerja karyawan berkaitan dengan karyawan yang memiliki pengetahuan tentang tujuan pekerjaan mereka dan mampu memenuhi harapan target pekerjaan atau mencapai standar kerja yang ditetapkan oleh organisasi mereka.” Kinerja karyawan juga disebut sebagai hasil dari dua aspek yang dimiliki karyawan dan dapat menjadi lanjutan dari kemampuan (alami) dan keterampilan (diperoleh) yang menjadi sumber yang baik dari motivasi untuk kinerja yang lebih baik.

(27)

9

Perbaikan di lingkungan kerja itu sendiri dapat menumbuhkan kegairahan semangat dan kecepatan kerja bagi karyawan.

Berdasarakan uraian di atas maka penulis tertarik untuk membahas lebih jauh mengenai sumber daya manusia dengan judul “Pengaruh Kompetensi dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Food and

Beverage Department di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru”.

1.2Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini, yakni sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran kompetensi karyawan bagian food and beverage department di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru.

2. Bagaimana gambaran lingkungan kerja fisik karyawan bagian food and beverage department di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru.

3. Bagaimana gambaran kinerja karyawan bagian food and beverage department di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru.

4. Adakah pengaruh kompetensi dan lingkungan kerja fisik terhadap kinerja karyawan bagian food and beverage department di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru.

1.3Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penulisan penelitian ini, yakni sebagai berikut:

1. Untuk memperoleh temuan mengenai gambaran kompetensi karyawan bagian food and beverage department di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru.

2. Untuk memperoleh temuan mengenai gambaran lingkungan kerja fisik karyawan bagian food and beverage department di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru.

3. Untuk memperoleh temuan mengenai gambaran kinerja karyawan bagian food and beverage department di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru.

(28)

10

1.4Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas kajian ilmu manajemen sumber daya manusia, dan memberikan gambaran yang berkaitan dengan pengaruh kompetensi dan lingkungan kerja fisik karyawan terhadap kinerja karyawan, sehingga hasil penelitian ini dapat memberikan masukkan kepada peneliti dan masyarakat luas dalam mengembangkan ilmu manajemen sumber daya manusia.

1.5Kegunaan Empiris

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukkan kepada pihak perusahaan guna untuk mengetahui pengaruh kompetensi kerja dan lingkungan kerja fisik karyawan terhadap kinerja karyawan bagian food and beverage department di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru sehingga dapat meningkatkan

(29)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1Objek Penelitian

Penelitian ini menganalisis pengaruh kompetensi dan lingkungan kerja fisik terhadap kinerja karyawan bagian food and beverage department di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru. Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu kompetensi

sebagai variabel eksogen ( ) dengan indikator meliputi motive (tindakan), traits (watak), self-concept (sikap dan nilai-nilai), knowledge (pengetahuan), dan skills (kemampuan), lingkungan kerja fisik sebagai variabel eksogen ( ) meliputi penerangan atau cahaya di tempat kerja, sirkulasi udara ditempat kerja, kebisingan di tempat kerja, bau tidak sedap di tempat kerja, dan keamanan di tempat kerja. Sedangkan yang menjadi variabel endogen adalah kinerja karyawan (Y) dengan indikator quantity of work (kuantitas kerja), quality of work (kualitas kerja), job knowledge (pengetahuan atas pekerjaan), creativeness (kreativitas), cooperation

(kerjasama), dependability (kesadaran diri), initiative (inisiatif), dan personal qualities (kualitas pribadi). Pada penelitian ini, adapun yang menjadi objek

penelitian adalah bagian food and beverage department di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru sedangkan subjek yang dijadikan responden adalah karyawan bagian food and beverage department di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru.

3.2 Jenis dan Metode Penelitian yang Digunakan 3.2.1 Jenis Penelitian yang Digunakan

(30)

55

mengenai pengaruh kompetensi dan lingkungan kerja fisik karyawan bagian food and beverage department di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru.

3.2.2 Metode Penelitian yang Digunakan

Sugiyono (2013, hlm. 2) mengemukakan bahwa “Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

tertentu.” Cara ilmiah berarti bahwa kegiatan penelitian ini didasarkan pada

ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris dan sistematis. Rasional memiliki arti kegiatan penelitian yang dilakukan dengan cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Sedangkan empiris berarti cara yang dilakukan diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan langkah-langkah yang bersifat logis.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory survey. Kerlinger berpendapat (dalam Sugiyono,

2010, hlm. 17) bahwa “Metode survei adalah metode penelitian yang dilakukan

pada populasi besar ataupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antara variabel sosiologis maupun

psikologis.” Sedangkan Malhotra (2010, hlm. 96) menyatakan bahwa

Explanatory survey dilakukan untuk mengeksplorasi situasi masalah, yaitu untuk mendapatkan ide-ide dan wawasan ke dalam masalah yang dihadapi manajemen

atau para peneliti tersebut.”

Pada penelitian ini, explanatory survey dilakukan melalui kegiatan pengumpulan informasi dari sebagian populasi secara langsung di tempat kejadian (empirik) melalui kuesioner dengan tujuan untuk mengetahui pendapat sebagian populasi yang diteliti terhadap penelitian yang dilakukan.

3.2.3 Operasionalisasi Variabel

(31)

56

ditarik kesimpulannya.” Dalam suatu penelitian agar dapat membedakan konsep

teoritis dengan konsep analitis maka perlu adanya penjabaran konsep melalui operasional variabel. Variabel bisa berupa seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lain, atau satu objek dengan objek lainnya. Variabel juga merupakan atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu. Secara lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3.1

Indikator Pengukuran Skala

Kompetensi

Penerangan 1.Tingkat pencahayaan matahari di tempat

Sirkulasi udara 1.Tingkat suhu udara di tempat kerja.

Interval 14.

2.Tingkat pertukaran udara di tempat kerja.

Interval 15.

Suara bising 1.Tingkat kebisingan alat

(32)

57

Variabel Konsep

Variabel

Konsep Empiris No.

Soal

Indikator Pengukuran Skala

(33)

58

Variabel Konsep

Variabel

Konsep Empiris No.

Soal

Indikator Pengukuran Skala

1.Tingkat menyelesaikan

Sumber: Hasil pengolahan data, 2015.

3.2.4 Jenis dan Sumber Data

Jenis data merupakan informasi yang terkait hubungannya dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan variabel yang diteliti. Oleh karena itu untuk sebuah penelitian dibutuhkan proses terlebih dahulu untuk memperoleh informasi. Adapun dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan ada dua macam, yaitu: 1. Data primer

Data primer merupakan data yang diperoleh dari hasil penelitian langsung secara empirik kepada responden langsung dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara maupun penyebaran kuesioner kepada sumber data.

2. Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan atau hasil dari penelitian pihak lain. Adapun data sekunder dari penelitian ini adalah data pendukung

1. Visitor Exports and

International Tourist Arrivals to

2. Rekapitulasi Angket Pra Penelitian Karyawan Bagian

Food and Beverage Department

di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru.

(34)

59

No. Data Jenis Data Sumber Data

3. Turnover Karyawan Bagian Food and Beverage Department di The Premiere Hotel Kota

Pekanbaru. 4. Tingkat Kehadiran Karyawan

Bagian Food and Beverage di The Premiere Hotel Kota

Pekanbaru.

Sumber: Hasil pengolahan data, 2014 dan 2015.

3.2.5 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 3.2.5.1 Populasi

Sugiyono (2013, hlm. 115) mengemukakan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Populasi menghitung keseluruhan karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh objek atau subjek. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah karyawan bagian food and beverage department di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru. Adapun jumlah karyawan berdasarkan data yang didapatkan yakni berjumlah 52 orang.

3.2.5.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 116) bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Untuk menentukan sampel yang representatif (mewakili) dari populasi diupayakan untuk memilih peluang yang sama untuk menjadi sampel. Sugiyono (2011, hlm. 85) berpendapat bahwa “Sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang. Istilah lain dari sampel jenuh adalah sensus,

(35)

60

Berdasarkan data yang peneliti peroleh dari HRD The Premiere Hotel Kota Pekanbaru jumlah karyawan bagian food and beverage department di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru sebanyak 52 orang. Maka peneliti hanya

menggunakan sampel sebanyak 52 orang. Sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel jenuh, dikarenakan sampel hanya terbatas untuk karyawan bagian food and beverage department di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru.

3.2.5.3 Teknik Sampling

Sugiyono (2013, hlm. 116) berpendapat bahwa “Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel.” Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian terdapat berbagai macam terdapat berbagai macam teknik sampling yang digunakan. Sampel profitabilitas merupakan suatu sampel di mana masing-masing unsur populasi mempunyai kesempatan yang besar untuk dimasukkan ke dalam sampel, sedangkan sampel non profitabilitas merupakan suatu sampel yang mengandalkan pada penilaian perorangan dalam proses pemilihan unsur-unsur dan karenanya melarang pengestimasian profitabilitas bahwa setiap unsur populasi akan dimasukkan ke dalam sampel.

3.2.6 Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (2013, hlm. 401) berpendapat bahwa “Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.”

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan beberapa teknik penelitian, yakni sebagai berikut:

1. Observasi

Sugiyono (2012, hlm. 203) mengemukakan bahwa “Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri spesifik dibandingkan dengan

(36)

61

melakukan analisis dan pengamatan terhadap kinerja karyawan bagian food and beverage department di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru.

2. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi. Dalam hal ini wawancara dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

a. Wawancara terstruktur, digunakan sebagai teknik pengumpulan data bila peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh.

b. Wawancara tidak terstruktur, merupakan wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.

3. Kuesioner atau angket

Menurut Sugiyono (2011, hlm. 192) “Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.” Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.

Dalam kuesioner ini penulis mengemukakan beberapa pernyataan yang berdasarkan pada indikator kompetensi ( ), lingkungan kerja fisik ( ) dan kinerja karyawan (Y). Kemudian memilih alternatif jawaban yang dianggap paling tepat. Adapun langkah-langkah penyusunan kuesioner adalah sebagai berikut:

a. Menyusun daftar pertanyaan.

(37)

62

tersedia. Selain itu peneliti juga menggunakan kuesioner online melalui google forms bagi karyawan yang tidak berada ditempat dengan situs

http://goo.gl/forms/QDDJAn6b8I.

c. Adanya penetapan pemberian skor untuk setiap item pernyataan. Pada penelitian ini setiap pendapat responden atas pernyataan diberi nilai dengan skala interval.

4. Studi literatur

Studi literatur adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau yang sedang diteliti.

3.2.7 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Dalam sebuah penelitian, data mempunyai kedudukan yang sangat penting karena data menggambarkan variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai pembentuk hipotesis. Oleh karena itu, dibutuhkan pengujian data untuk mendapatkan hasil yang baik. Untuk menguji instrumen penelitian (kuesioner) agar diketahui layak atau tidaknya maka dilakukan dua tahap pengujian yakni uji validitas dan reliabilitas. Keberhasilan mutu hasil penelitian dipengaruhi oleh data yang valid atau reliable sehingga diperlukan instrumen penelitian (kuesioner) yang valid atau reliable.

3.2.7.1 Hasil Pengujian Validitas

Arikunto (2010, hlm. 168) berpendapat bahwa “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu

instrumen.” Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang

(38)

63

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 172) bahwa “Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya

diukur.” Tipe validitas yang digunakan pada penelitian ini adalah validitas

konstruk yang menentukan validitas dengan cara mengkorelasikan antar skor yang diperoleh dari masing-masing item berupa pernyataan dengan skor totalnya. Skor total ini merupakan nilai yang diperoleh dari penjumlahan semua skor item. Korelasi antar skor item dengan skor totalnya harus signifikan.

Person (dalam Arikunto, 2010, hlm. 213) berpendapat bahwa rumus yang dapat digunakan adalah rumus korelasi product moment yakni sebagai berikut:

Keterangan:

r = Koefisien validitas item yang dicari. X = Skor untuk pertanyaan yang dipilih Y = Skor total

∑ X = Jumlah skor dalam distribusi X ∑ Y = Jumlah skor dalam distribusi Y

∑ = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X ∑ = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y n = Jumlah responden

Adapun pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikansi sebagai berikut:

1. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jika �ℎ� lebih besar atau sama dengan � ( �ℎ� ≥ � ).

2. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid jika

�ℎ� � lebih kecil � � ( �ℎ� � ≥ � � ).

Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisa validitas tes ini adalah teknik korelasional biasa, yakni korelasi antara skor-skor tes yang divaliditasikan dengan skor-skor tes tolak ukurnya dari responden yang sama.

r =

∑ − ∑ ∑

(39)

64

Selanjutnya perlu diuji apakah koefisien validitas tersebut signifikan pada taraf kesalahan tertentu, artinya adanya koefisien validitas tersebut bukan karena faktor kebetulan melainkan diuji dengan rumus statistik t (Sugiyono, 2010, hlm. 250) yakni sebagai berikut:

Keterangan:

t = Nilai t hitung r = Koefisien korelasi

� = Kuadrat koefisien korelasi n = Banyaknya responden

Keputusan pengujian validitas menggunakan taraf signifikansi dengan kriteria sebagai berikut:

1. Nilai t dibandingkan dengan harga � dengan dk = n-2 dan taraf signifikansi

= 0,05.

2. Jika �ℎ� ≥ � maka soal tersebut valid. 3. Jika �ℎ� < � maka soal tersebut tidak valid.

Hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel kompetensi berdasarkan perhitungan validitas item instrumen dilakukan dan menunjukkan bahwa item-item pernyataan dalam kuesioner valid karena skor �ℎ� lebih besar jika dibandingkan dengan � . Kuesioner diuji kepada 30 responden dengan tingkat signifikansi 5% maka diperoleh � sebesar 0,374. Untuk lebih rincinya dapat kita lihat pada Tabel 3.3 berikut ini:

Tabel 3.3

Hasil Pengujian Validitas Variabel (Kompetensi)

No. Pernyataan �� ���

Motive (tindakan)

1. Kemampuan mencapai prestasi kerja. 0,491 0,374 Valid 2. Kemampuan mencapai target kerja. 0,569 0,374 Valid

Traits (watak)

3. Kemampuan mengendalikan emosi. 0,564 0,374 Valid

t =

�√ −

(40)

65

No. Pernyataan �� ���

4. Kemampuan percaya diri saat bekerja. 0,615 0,374 Valid 5. Kemampuan memberikan kesan yang baik

saat bekerja.

0,616 0,374 Valid

Self-concept (sikap dan nilai-nilai)

6. Kemampuan menjalin hubungan dengan rekan kerja.

0,473 0,374 Valid

7. Kemampuan membantu rekan kerja. 0,433 0,374 Valid

Knowledge (pengetahuan)

8. Kemampuan mempelajari hal-hal baru mengenai pekerjaan.

0,382 0,374 Valid

9. Mengembangkan pengetahuan kerja yang dimiliki.

0,548 0,374 Valid

Skills (kemampuan)

10. Menyelesaikan pekerjaan sesuai standar kerja.

0,527 0,374 Valid

11. Memperbaiki kesalahan kerja. 0,467 0,374 Valid Sumber: Lampiran 4.

Berdasarkan Tabel 3.3 pada instrumen variabel kompetensi dapat diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada indikator traits (watak) dengan item pernyataan, kemampuan memberikan kesan yang baik saat bekerja, dengan nilai 0,616 sedangkan nilai terendah terdapat pada indikator knowledge (pengetahuan) dengan item pernyataan, kemampuan mempelajari hal-hal baru mengenai pekerjaan, dengan nilai 0,381.

Tabel 3.4

Hasil Pengujian Validitas Variabel (Lingkungan Kerja Fisik)

No. Pernyataan �� ���

Penerangan

12. Pencahayaan matahari di tempat kerja. 0,821 0,374 Valid 13. Pencahayaan lampu di tempat kerja. 0,445 0,374 Valid Sirkulasi udara

14. Suhu udara di tempat kerja. 0,834 0,374 Valid 15. Pertukaran udara di tempat kerja. 0,730 0,374 Valid Suara bising

16. Kebisingan alat kerja di tempat kerja. 0,833 0,374 Valid 17. Kebisingan para pekerja di tempat kerja. 0,868 0,374 Valid Bau tidak sedap

(41)

66

No. Pernyataan �� ���

21. Keamanan tempat kerja. 0,800 0,374 Valid

Sumber: Lampiran 4.

Berdasarkan Tabel 3.4 pada instrumen variabel lingkungan kerja fisik dapat diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada indikator suara bising dengan item pernyataan, kebisingan para pekerja di tempat kerja, dengan nilai 0,867 sedangkan nilai terendah terdapat pada indikator bau tidak sedap dengan item pernyataan, kebersihan di tempat kerja, dengan nilai 0,430.

Tabel 3.5

Hasil Pengujian Validitas Variabel Y (Kinerja Karyawan)

No. Pernyataan �� ���

Quantity of work (kuantitas kerja)

22. Menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target kerja.

0,481 0,374 Valid

23. Hasil kerja sesuai dengan standar kerja. 0,447 0,374 Valid

Quality of work (kualitas kerja)

24. Kualitas kerja sesuai standar kerja. 0,415 0,374 Valid 25. Ketelitian menyelesaikan pekerjaan. 0,434 0,374 Valid 26. Kepuasaan terhadap mutu/hasil kerja. 0,502 0,374 Valid

Job knowledge (pengetahuan atas pekerjaan)

27. Pemahaman tentang job description. 0,386 0,374 Valid 28. Pemahaman terhadap pedoman kerja/SOP. 0,374 0,374 Valid

Creativeness (kreativitas)

29. Kemampuan memunculkan gagasan atau ide baru.

31. Bekerja sama dengan rekan kerja. 0,457 0,374 Valid 32. Bekerja sama dengan atasan. 0,516 0,374 Valid

Dependability (kesadaran diri)

33. Kehadiran untuk bekerja. 0,482 0,374 Valid 34. Ketepatan waktu datang dan pulang bekerja. 0,575 0,374 Valid 35. Bekerja dengan baik walaupun pimpinan

tidak berada di tempat.

0,523 0,374 Valid

Initiative (inisiatif)

36. Respon terhadap tugas-tugas baru. 0,492 0,374 Valid 37. Menanggung setiap kesalahan dalam

bekerja.

0,443 0,374 Valid

38. Menyelesaikan pekerjaan tanpa disuruh oleh atasan.

0,419 0,374 Valid

Personal qualities (kualitas pribadi)

(42)

67

No. Pernyataan �� ���

40. Kemampuan memberikan saran-saran positif untuk lingkungan kerja.

0,509 0,374 Valid

Sumber: Lampiran 4.

Berdasarkan Tabel 3.5 pada instrumen variabel kinerja karyawan dapat diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada indikator dependability (kesadaran diri) dengan item pernyataan, ketepatan waktu datang dan pulang bekerja, dengan nilai 0,575 sedangkan nilai terendah terdapat pada indikator job knowledge (pengetahuan atas pekerjaan) dengan item pernyataan, pemahaman terhadap pedoman kerja/SOP, dengan nilai 0,74. Hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel kompetensi berdasarkan hasil perhitungan validitas dengan menggunakan taraf signifikansi item instrumen yang diuji dengan menggunakan statistik t yakni sebagai berikut.

Tabel 3.6

Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian dengan Menggunakan Taraf Signifikansi Variabel

(Kompetensi)

No. Pernyataan �� ���

Motive (tindakan)

1. Kemampuan mencapai prestasi kerja. 2,975 1,701 Valid 2. Kemampuan mencapai target kerja. 3,651 1,701 Valid

Traits (watak)

3. Kemampuan mengendalikan emosi. 3,616 1,701 Valid 4. Kemampuan percaya diri saat bekerja. 4,116 1,701 Valid 5. Kemampuan memberikan kesan yang baik

saat bekerja.

4,135 1,701 Valid

Self-concept (sikap dan nilai-nilai)

6. Kemampuan menjalin hubungan dengan rekan kerja.

2,815 1,701 Valid

7. Kemampuan membantu rekan kerja. 2,548 1,701 Valid

Knowledge (pengetahuan)

8. Kemampuan mempelajari hal-hal baru mengenai pekerjaan.

2,171 1,701 Valid

9. Mengembangkan pengetahuan kerja yang dimiliki.

3,467 1,701 Valid

Skills (kemampuan)

10. Menyelesaikan pekerjaan sesuai standar kerja.

3,280 1,701 Valid

(43)

68

Berdasarkan Tabel 3.6 pada instrumen variabel kompetensi dapat diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada indikator traits (watak) dengan item pernyataan, kemampuan memberikan kesan yang baik saat bekerja, dengan nilai 4,135 sedangkan nilai terendah terdapat pada indikator knowledge (pengetahuan) dengan item pernyataan, kemampuan mempelajari hal-hal baru mengenai pekerjaan, dengan nilai 2,171.

Hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel lingkungan kerja fisik berdasarkan hasil perhitungan validitas dengan menggunakan taraf signifikansi item instrumen yang diuji dengan menggunakan statistik t yakni sebagai berikut.

Tabel 3.7

Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian dengan Menggunakan Taraf Signifikansi Variabel

(Lingkungan Kerja Fisik)

No. Pernyataan �� ���

Penerangan

12. Pencahayaan matahari di tempat kerja. 7,619 1,701 Valid 13. Pencahayaan lampu di tempat kerja. 2,621 1,701 Valid Sirkulasi udara

14. Suhu udara di tempat kerja. 7,992 1,701 Valid 15. Pertukaran udara di tempat kerja. 5,638 1,701 Valid Suara bising

16. Kebisingan alat kerja di tempat kerja. 7,945 1,701 Valid 17. Kebisingan para pekerja di tempat kerja. 9,210 1,701 Valid Bau tidak sedap

20. Keamanan penggunaan peralatan kerja. 6,525 1,701 Valid

21. Keamanan tempat kerja. 7,033 1,701 Valid

Sumber: Lampiran 9.

Berdasarkan Tabel 3.7 pada instrumen variabel lingkungan kerja fisik dapat diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada indikator sirkulasi udara dengan item pernyataan, suhu udara di tempat kerja, dengan nilai 18,254 sedangkan nilai terendah terdapat pada indikator bau tidak sedap dengan item pernyataan, kebersihan di tempat kerja, dengan nilai 3,242.

(44)

69

item instrumen yang diuji dengan menggunakan rumus statistik t menunjukkan bahwa item-item pernyataan dalam kuesioner valid karena skor �ℎ� lebih besar jika dibandingkan dengan � yang bernilai 1,701. Untuk lebih rincinya dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut ini:

Tabel 3.8

Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian dengan Menggunakan Taraf Signifikansi Variabel Y

(Kinerja Karyawan)

No. Pernyataan �� ���

Quantity of work (kuantitas kerja)

22. Menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target kerja.

2,904 1,701 Valid

23. Hasil kerja sesuai dengan standar kerja. 2,645 1,701 Valid

Quality of work (kualitas kerja)

24. Kualitas kerja sesuai standar kerja. 2,414 1,701 Valid 25. Ketelitian menyelesaikan pekerjaan. 2,548 1,701 Valid 26. Kepuasaan terhadap mutu/hasil kerja. 3,074 1,701 Valid

Job knowledge (pengetahuan atas pekerjaan)

27. Pemahaman tentang job description. 2,212 1,701 Valid 28. Pemahaman terhadap pedoman kerja/SOP. 2,133 1,701 Valid

Creativeness (kreativitas)

29. Kemampuan memunculkan gagasan atau ide baru.

31. Bekerja sama dengan rekan kerja. 2,718 1,701 Valid 32. Bekerja sama dengan atasan. 3,189 1,701 Valid

Dependability (kesadaran diri)

33. Kehadiran untuk bekerja. 2,910 1,701 Valid 34. Ketepatan waktu datang dan pulang bekerja. 3,718 1,701 Valid 35. Bekerja dengan baik walaupun pimpinan

tidak berada di tempat.

3,247 1,701 Valid

Initiative (inisiatif)

36. Respon terhadap tugas-tugas baru. 2,991 1,701 Valid 37. Menanggung setiap kesalahan dalam

bekerja.

2,606 1,701 Valid

38. Menyelesaikan pekerjaan tanpa disuruh oleh atasan.

2,440 1,701 Valid

Personal qualities (kualitas pribadi)

39. Kemampuan mendapatkan promosi jabatan. 2,475 1,701 Valid 40. Kemampuan memberikan saran-saran

positif untuk lingkungan kerja.

3,131 1,701 Valid

(45)

70

Berdasarkan Tabel 3.8 pada instrumen variabel kinerja karyawan dapat diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada indikator dependability (kesadaran diri) dengan item pernyataan, ketepatan waktu datang dan pulang bekerja, dengan nilai 3,718 sedangkan nilai terendah terdapat pada indikator job knowledge (pengetahuan atas pekerjaan) dengan item pernyataan, pemahaman terhadap pedoman kerja/SOP, dengan nilai 2,133 sehingga dapat disimpulkan bahwa indeks korelasinya cukup tinggi.

3.2.7.2Hasil Pengujian Reliabilitas

Menurut Arikunto (2010, hlm. 221) bahwa “Reliabilitas adalah suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik, reliabilitas menunjukkan

tingkat keterandalan tertentu.” Untuk mendapatkan koefisien reliabilitas

instrumen terlebih dahulu setiap item tersebut dijumlahkan untuk mendapatkan

jumlah varian item ∑� , langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan

untuk mendapatkan varian total (� ) .

(Arikunto, 2010, hlm. 240)

Keterangan:

� = Harga varian total

∑ = Jumlah kuadrat skor total

∑ = Jumlah kuadrat dari jumlah skor total n = Jumlah responden

Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Jika koefisien internal seluruh item �ℎ� ≥ � dengan tingkat signifikan 5% dan derajat kebebasan (dk = n) maka item pertanyaan dikatakan reliabel. 2. Jika koefisien internal seluruh item �ℎ� < � dengan tingkat signifikan

5% dan derajat kebebasan (dk = n) maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.

Berdasarkan jumlah kuesioner yang penulis uji terhadap 30 responden dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df) n-2 (30-2=28) maka

Gambar

Tabel 1.1 Rekapitulasi Pra Penelitian Karyawan Bagian
Tabel 1.2 memberikan informasi bahwa jumlah karyawan di The Premiere
Tabel 1.3 memberikan informasi bahwa tingkat kehadiran karyawan belum
Tabel 1.4 Tingkat Keterlambatan Karyawan Bagian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Trafik Telepon pada Sistem GSM (Global System Mobile) dengan.. Menggunakan

Penelitian karakterisasi material refraktori ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisis refraktori meliputi analisis komposisi kimia, bentuk butir dan distribusi

[r]

[r]

Saya telah dihimbau oleh Astra Aviva Life dan Saya mengerti bahwa Saya tidak disarankan untuk memilih Jenis Dana Investasi yang melebihi Profil Risiko 3. Ditandatangani di

Format disesuaikan dengan ijazah/STTB tahun kelulusan yang bersangkutan (tahun 2000 s.d 2004 tidak ada nilai di ijazah/STTB). pas foto terbaru 3 X 4 cm cap tigajari

KEY WORDS: Total variation, ROF model, Gaussian noise, Poisson noise, Mixed Poisson-Gaussian noise, Image processing, Biomedical image, Euler-Lagrange

Memahami dokumen proposal kerja proyek yang telah disetujui oleh pembimbing yang berisi : tujuan kerja proyek, tim dalam kerja proyek beserta tugas dan tanggungjawab, metode kerja