FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN PROFESI SEBAGAI AKUNTAN PEMERINTAH
(Studi Kasus Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur)
Diajukan Oleh :
MUHAMMAD RIZA/FE/EA
0913010180
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2013
DALAM PEMILIHAN PROFESI SEBAGAI AKUNTAN PEMERINTAH
(Studi Kasus Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Jurusan Akuntansi
Diajukan oleh :
MUHAMMAD RIZA 0913010180 / FE / EA
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
SKRIPSI
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN PROFESI SEBAGAI AKUNTAN PEMERINTAH
(Studi Kasus Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur)
Disusun Oleh : Muhammad Riza 0913010180/FE/AK
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh
Tim Penguji Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
pada tanggal 13 Juni 2013
Pembimbing : Tim Penguji :
Pembimbing Utama Ketua
Dr. Indrawati Yuhertiana, MM, Ak Dr. Indrawati Yuhertiana, MM, Ak
Sekretaris
Dra. Ec. Sari Andayani, M.Aks
Anggota
Rina Moestika, SE, MM
Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Dekan Fakultas Ekonomi
Dr. H. Dhani Ichsanuddin Nur, MM. NIP. 19630924 198903 1001
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang merupakan salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur dengan judul “Faktor-faktor Yang
MempengaruhiMahasiswaAkuntansiDalamPemilihanProfesiSebagaiAkunta
nPemerintah”.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung baik dalam bentuk dukungan, doa, maupun bimbingan yang telah diberikan. Secara khusus penulis dengan rasa hormat mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP, selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, SE. MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. 3. Bapak Dr. Hero Priono, M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi
ii
4. Ibu Dr. Indrawati Yuhertiana, MM, Ak, selaku Dosen Pembimbing yang dengansabar memberikan waktu, tenaga, pikiran, dorongan, dukungan, motivasi, semangat, doa,pengertian, untuk membimbing dan mengarahkan penulis demi kesempurnaan penyusunan skripsi. 5. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur yang telah mendidik penulis selama menjadi mahasiswa.
6. Keluargatercintasaya, kepada AyahandaIr.MahmudNasri, IbundaWahyuNurHani’ah ,BA , KakandaArfanMahatmajaA,Md yang selalu memberikan doa dan motivasi tanpa henti-hentinyasehinggapenulisbisamenyelesaikanstudiinitepatwaktu.
7. Seluruh sahabat tercinta geng 16 dan kawan-kawan (Amarus, RiaBagus, Andy, Andre, Gofur, Mario, Siti, Ery, Anggun, Ajeng, Andika,Rio, Defri, Dedy, Rizki, Alief, Echa, Irma, Winda, Indri dll) 8. Seluruhskuad futsal P-Man FC dan official yang
telahmemberikanpengalaman yang takterlupakan.
9. Seluruhkawan-kawanHimpunanMahasiswaAkuntansi “HMAK” yang telahmemberipelajaranorganisasi yang takternilaiharganya.
10.Seluruh
mahasiswaAkuntansikhususnyamahasiswaakuntansisektorpublikyang telah banyak membantu memberikan informasi dan dukungan dalam menyusun skripsi.
11.Semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses pengerjaan skripsi ini sampai selesai.
Penulis berharap semoga Allah SWT selalu melimpahkan Rahmat Nya kepada semua pihak atas bantuan yang telah diberikan. Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih kurang dari kesempurnaan. Dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak untuk penyempurnaan skripsi ini sehingga dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.
iv DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
ABSTRAK ... xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Perumusan Masalah... 6
1.3 Tujuan Penelitian... 7
1.4 Manfaat Penelitian... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil – Hasil Penelitian Terdahulu... 9
2.2 Landasan Teori... 12
2.2.1. Pengertian Profesi... 12
2.2.2. Profesi Akuntan... 13
2.2.3. Jenis – jenis Profesi Akuntan... 14
2.2.4. Profesi Akuntan Pemerintah... 15
2.2.5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Profesi... 15
2.3. Kerangka Pikir... 17 2.3.1. Pengaruh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
terhadap Pemilihan Profesi Sebagai
Akuntan Pemerintah... 17
2.3.2. Pengaruh Penghargaan Finansial terhadap Pemilihan profesi sebagai akuntan pemerintah... 19
2.3.3. Pengaruh Nilai-nilai Sosial terhadap pemilihan profesi sebagai akuntan pemerintah... 21
2.3.4 Diagram Kerangka Pikir... 22
2.4. Hipotesis... 22
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel... 23
3.1.1. Definisi Operasional Variabel... 23
3.1.2. Pengukuran Variabel... 25
3.2 Teknik Pengambilan Sampel... 29
3.2.1 Obyek Penelitian... 29
3.2.2 Populasi... 29
3.2.3 Sampel... 30
3.3 Teknik Pengumpulan Data... 30
3.4 Uji Validitas dan Reabilitas Data... 32
3.5 Uji Normalitas... 33
3.6 Uji Asumsi Klasik... 33
vi
3.8. Uji Hipotesis... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Objek Penelitian ... 39
4.1.1. Sejarah Universitas Pembangunan “Veteran” Jatim ... 39
4.1.2. Tempat Kedudukan ... 43
4.1.3. Falsafah,Visi,Misi dan Tujuan ... 43
4.1.3.1 Falsafah ... 43
4.1.3.2 Visi ... 43
4.1.3.3 Misi... 44
4.1.3.4 Tujuan ... 44
4.1.4 Deskripsi Fakultas Ekonomi ... 45
4.1.5. Riwayat Progdi Akuntansi ... 45
4.1.5.1. Visi Progdi Akuntansi ... 47
4.1.5.2. Misi Progdi Akuntansi ... 47
4.1.5.3. Tujuan Progdi Akuntansi ... 47
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 48
4.2.1 Deskripsi Karakteristik Responden ... 48
4.2.1.1. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin .... 48
4.1.1.2. Karakteristik Responden Menurut IPK ... 49
4.2.2 Variabel Indeks Prestasi Kumulatif (X1) ... 50
4.2.3. Variabel Penghargaan Finansial (X2) ... 52
4.2.4. Variabel Nilai-nilai Sosial (X3) ... 53
4.2.5. Variabel Akuntan Pemerintah (Y) ... 54
4.3. Uji Kualitas Data ... 56
4.3.1. Uji Validitas ... 56
4.3.1.1. Uji Validitas Variabel Indeks Prestasi Kumulatif .... 57
4.3.1.2. Uji Validitas Variabel Penghargaan Finansial ... 57
4.3.1.3. Uji Validitas Variabel Nilai-nilai Sosial... 58
4.3.1.4. Uji Validitas Akuntan Pemerintah ... 59
4.3.2. Uji Reliabilitas ... 59
4.3.3. Uji Normalitas ... 60
4.4. Uji Asumsi Klasik ... 61
viii
4.4.2. Heteroskedastisitas ... 63
4.5. Analisis Regresi Linier Berganda ... 65
4.5.1. Persamaan Regresi ... 65
4.5.2. Uji F ... 66
4.5.3. Uji Hipotesis (T) ... 67
4.6. Pembahasan Hasil Penelitian ... 70
4.7. Implikasi Penelitian ... 72
4.8. Perbedaan Hasil Penelitian Sekarang dengan Penelitian Terdahulu .. 73
4.9. Keterbatasan Penelitian ... 75
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 76
5.2 Saran ... 77
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin... 49
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Menurut IPK... 49
Tabel 4.3 Deskripsi Jawaban Responden Untuk Variabel (X1).……….. 51
Tabel 4.4 Deskripsi Jawaban Responden Untuk Variabel (X2).…... 52
Tabel 4.5 Deskripsi Jawaban Responden Untuk Variabel (X3)... 53
Tabel 4.6 Deskripsi Jawaban Responden Untuk Variabel (Y)... 55
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel (X1)... 57
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel (X2)…... ... 57
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel (X3)... 58
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel (Y)... 59
Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas... 60
Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas... 61
Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolineritas... 62
Tabel 4.14 Hasil Uji Heteroskedastisitas... 64
Tabel 4.15 Hasil Uji Regresi Linier Berganda... 65
Tabel 4.16 Hasil Uji Hipotesis (Uji F)………... 67
Tabel 4.17 Nilai Koefisien Determinasi ... 67
Tabel 4.18 Hasil Uji Hipotesis (Uji t)... 68
Tabel 4.19 Perbedaan dengan penelitian terdahulu... 73
ACCOUNTING PROFESSION AS A GOVERNMENT ACCOUNTANTS (Case Study on Accounting Students UPN "Veteran" East Java)
Muhammad Riza
ABSTRACT
In connection with the development of public sector accounting in Indonesia, universities have started courses accounting to give public sector accounting to deepen understanding of government accounting. This factor that makes many students became interested in deepening the government and influence the selection of the accounting profession as a government accountant in his future profession as an accountant for the government is seen as a promising profession. There are several factors that can influence the selection of the accounting profession by the government, therefore, the formulation of the problem posed in this study is whether the GPA, Financial Awards, and Social Values influence the election Profession As Government Accountants. The aim of this study was to demonstrate and test the effect of GPA (X1), Financial Award (X2), social values (X3) against the election of the profession as a government accountant (Y).
This research method using the quantitative method with Regression analysis techniques. The data used are primary data and secondary data. The population in this study were students of public sector accounting class of 2009, amounting to 52 students. Sampling using non-probability sampling method using accidental sampling technique.
The conclusion of this study is that the resulting regression model suitable for testing the effect of GPA, Financial Awards, and Social Values of the Profession as an Accountant Government Elections, variable grade point average and no effect on the Financial Award Selection Profession as Government Accountants, and the variable Social values influence the Profession as an Accountant Government Elections.
xi
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN PROFESI SEBAGAI AKUNTAN PEMERINTAH
( Studi Kasus Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur )
Oleh : Muhammad Riza
ABSTRAK
Sehubungan dengan berkembangnya akuntansi sektor publik di Indonesia maka di universitas yang memiliki program studi akuntansi mulai memberi mata kuliah akuntansi sektor publik untuk memperdalam pemahaman tentang akuntansi pemerintahan. Faktor inilah yang membuat banyak mahasiswa mulai tertarik memperdalam akuntansi pemerintah serta mempengaruhi pemilihan profesi sebagai akuntan pemerintah di masa depannya karena profesi sebagai akuntan pemerintah dipandang sebagai profesi yang menjanjikan. Terdapat beberapa faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap pemilihan profesi sebagai akuntan pemerintah oleh karena itu, rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah Indeks Prestasi Kumulatif, Penghargaan Finansial, dan Nilai-Nilai Sosial berpengaruh terhadap Pemilihan Profesi Sebagai Akuntan Pemerintah. Tujuan diadakan dalam penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menguji pengaruh IPK (X1), Penghargaan Finansial (X2), Nilai-nilai sosial (X3) terhadap pemilihan profesi sebagai akuntan pemerintah (Y).
Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik
analisis Regresi Linier Berganda. Data yang dipergunakan adalah data primer
dan data sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi sektor publik angkatan 2009 yang berjumlah 37 mahasiswa. Pengambilan sampel menggunakan cara non probability sampling dengan menggunakan teknik Accidental Sampling.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah model regresi yang dihasilkan cocok untuk menguji pengaruh Indeks Prestasi Kumulatif, Penghargaan Finansial, dan Nilai-Nilai Sosial terhadap Pemilihan Profesi sebagai Akuntan Pemerintah, variabel Indeks Prestasi Kumulatif dan Penghargaan Finansial tidak berpengaruh terhadap Pemilihan Profesi sebagai Akuntan Pemerintah, dan variabel Nilai-Nilai Sosial berpengaruh terhadap Pemilihan Profesi sebagai Akuntan Pemerintah.
Kata kunci : Indeks Prestasi Kumulatif, Penghargaan Finansial, Nilai-nilai Sosial, dan Akuntan Pemerintah
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akuntansi merupakan salah satu jurusan di fakultas ekonomi yang
diminati oleh mahasiswa saat ini. (Benny dan Yuskar 2006), yang
menyebutkan bahwa rata-rata mahasiswa memilih jurusan akuntansi, didorong
oleh keinginan mereka untuk menjadi profesional di bidang akuntansi. Selain
itu mereka juga termotivasi oleh anggapan bahwa akuntan di masa mendatang
akan sangat dibutuhkan oleh banyak organisasi dan perusahaan khususnya di
indonesia.
Di Indonesia terdapat beberapa bidang akuntansi diantaranya
akuntansi sektor pemerintahan atau sektor publik, Akuntansi sektor publik
adalah akuntansi yang berada dalam lingkup pemerintahan karena sifatnya
yang non profit oriented beda dengan akuntansi sektor swasta maka isi laporan keuangan serta peraturan yang mengikat juga berbeda.
Menurut pasal 32 Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 menyatakan
bentuk dan isi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD
selanjutnya pada pasal 57 Undang-undang Nomor 1 tentang Perbendaharaan
menyatakan dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan
akuntansi pemerintahan dibentuk komite standar akuntansi pemerintahan.
Komite standar akuntansi pemerintahan bertugas menyusun standar akuntansi
pemerintahan yang berlaku baik untuk pemerintahan pusat maupun
pemerintah daerah sesuai dengan kaidah-kaidah akuntansi yang berlaku.
Standar akuntansi pemerintahan diterapkan dalam Peraturan Pemerintah, agar
komite tersebut terjamin independensinya.
Berdasarkan ketentuan diatas, Presiden menetapkan keputusan
presiden RI nomor 84 tahun 2004 tentang komite standar akuntansi
pemerintahan (KSAP) dan terakhir diubah dengan keputusan Presiden RI
nomor 2 Tahun 2005 tentang perubahan atas keputusan presiden nomor 84
tahun 2004 tentang komite standar akuntansi pemerintahan.
Pada era globalisasi ini profesi akuntan memiliki peran penting bagi
para entitas bisnis, pemerintah, dan masyarakat karena dianggap sebagai
salah satu pihak yang mampu memberikan kontribusi besar dalam
memecahkan masalah yang mereka hadapi oleh karena itu profesi akuntan
dituntut untuk dapat menjawab tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan
lingkungan, sehingga perkembangan dalam dunia bisnis harus selalu di respon
oleh sistem pendidikan akuntansi yang berkualitas dan siap pakai di dunia
kerja. Dalam Benny dan Yuskar (2006:2) pendidikan akuntansi harus
menghasilkan akuntan yang professional sejalan dengan perkembangan
kebutuhan akan jasa akuntansi pada abad mendatang.
Pendidikan tinggi akuntansi tersebut mempunyai tugas penting untuk
dapat dan harus menghasilkan calon-calon tenaga akuntan yang professional
di beberapa bidang. Menurut International Federation of Accountants dalam Regar (2003:3) yang dimaksud profesi akuntan adalah semua bidang
pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang akuntansi, termasuk
bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan internal yang bekerja pada
perusahaan industri, keuangan dagang, akuntan yang bekerja di pemerintah,
dan akuntan sebagai pendidik.
Dalam dunia kerja, ada beberapa profesi yang bisa dijalankan oleh
sarjana akuntansi diantaranya akuntan pemerintah. Akuntan pemerintah
adalah akuntan professional yang bekerja di instansi pemerintah yang tugas
pokoknya melakukan pemeriksaaan terhadap pertanggungjawaban keuangan
yang disajikan oleh unit-unit organisasi dalam pemerintah atau
pertanggungjawaban keuangan yang ditujukan kepada pemerintah. Meskipun
terdapat banyak akuntan yang bekerja di instansi pemerintah, namun
umumnya yang disebut akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja di
Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Badan Pemeriksa
Sehubungan dengan berkembangnya akuntansi sektor publik di
Indonesia maka di universitas yang memiliki program studi akuntansi mulai
memberi mata kuliah akuntansi sektor publik untuk memperdalam
pemahaman tentang akuntansi pemerintahan. Faktor inilah yang membuat
banyak mahasiswa mulai tertarik memperdalam akuntansi pemerintah serta
mempengaruhi pemilihan profesi sebagai akuntan pemerintah di masa
depannya karena profesi sebagai akuntan pemerintah dipandang sebagai
profesi yang menjanjikan. Terlebih lagi pada saat ini banyak sekali terjadi
kasus korupsi di lingkungan pemerintahan kita yang notabene adalah lahan
bagi akuntan pemerintah untuk memeriksa kasus tersebut, karena secara tidak
langsung mereka dituntut untuk mengungkap kebenaran di dalam setiap kasus
tersebut serta untuk menjaga kepercayaan publik terhadap penggunaan uang
negara. Oleh sebab itu instansi pemerintah saat ini sangat membutuhkan
sumber daya manusia di bidang akuntansi sektor publik guna menjaga serta
mengawasi peredaran uang negara agar tidak disalah gunakan.
Mahasiswa akuntansi sebagai calon sarjana akuntansi, dapat
mempertimbangkan profesi apa yang akan mereka jalani nantinya, berprofesi
sebagai akuntan publik atau akuntan pemerintahan. Hal ini dapat dilihat dari
konsentrasi yang mereka tempuh mulai semester 6, dari hasil survey
Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur tahun angkatan 2009 terdapat 52 mahasiswa yang mengambil
konsentrasi sektor publik ini secara tidak langsung dapat dipastikan bahwa
mahasiswa tersebut tertarik untuk menjadi akuntan pemerintahan.
Jumlah tersebut meningkat cukup signifikan karena di tahun
sebelumnya yaitu tahun angkatan 2008 Mahasiswa Akuntansi yang memilih
mengambil konsentrasi akuntansi sektor publik hanya 2 orang, pertambahan
ini disebabkan banyak mahasiswa yang beranggapan bahwasanya pada saat
ini banyak instansi pemerintah ataupun lembaga-lembaga yang membutuhkan
akuntan di bidang sektor publik.
Pertimbangan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang
pertama adalah IPK karena orang yang cerdas akan lebih bebas untuk memilih
jenis karir yang akan dijalaninya dan bisa berharap imbalan yang baik untuk
kecerdasannya itu (Siregar, 2006).
Bahkan akhir-akhir ini perusahaan atau instansi pemerintah telah
menetapkan prestasi minimal untuk dapat diterima bekerja di perusahaan atau
instansi tersebut. IPK telah lama menjadi syarat untuk melamar pekerjaan.
Seorang lulusan perguruan tinggi misalnya hanya boleh melamar bila IPKnya
> 3,0 Namun IPK tinggi saja belum cukup karena disinyalir belum menjamin
kualitas seorang alumni. Untuk sebuah perguruan tinggi yang terkonsep pada
kualitas IPK merupakan harga yang tidak bisa ditawar lagi, Tujuannya tidak
banyak universitas saling berlomba-lomba untuk menetapkan standar
kelulusan yang tinggi. Faktor kedua adalah penghargaan finansial,
penghargaan finansial adalah sejumlah upah yang diterima dan tingkat dimana
hal ini bisa dipandang sebagai hal yang pantas dibandingkan dengan orang
lain dalam organisasi (Luthans, 2005: 243). Terlebih lagi mulai tahun ini
sudah diberlakukan kebijakan remunerasi bagi pegawai serta pejabat
pemerintah, remunerasi menurut kamus Bahasa Indonesia adalah pembelian
hadiah (penghargaan atas jasa dsb). Tujuan remunerasiadalah mendorong
peningkatan profesionalisme dan kinerja pegawai sertadorongan untuk tidak
melakukan korupsi. Faktor yang terakhir adalah nilai-nilai sosial, Nilai-nilai
sosial berkaitan dengan kemampuan seseorang di masyarakat atau nilai
seseorang yang dilihat dari sudut pandang orang-orang di lingkungannya.
Berdasarkan faktor diatas maka penelitian ini akan menguji pengaruh
faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan profesi sebagai akuntan
pemerintah. Dan faktor-faktor tersebut adalah IPK, penghargaan finansial, dan
nilai-nilai sosial.
Sesuai dengan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Dalam Pemilihan Profesi Sebagai Akuntan Pemerintah” (Studi Kasus pada Mahasiswa Akuntansi UPN “VETERAN” Jatim).
1.2. Perumusan Masalah
Dari latar belakang diatas penulis merumuskan masalah :
1. Apakah Indeks Prestasi Kumulatif berpengaruh terhadap pemilihan profesi
sebagai akuntan pemerintah ?
2. Apakah Penghargaan Finansial berpengaruh terhadap pemilihan profesi
sebagai akuntan pemerintah ?
3. Apakah Nilai-nilai Sosial berpengaruh terhadap pemilihan profesi sebagai
akuntan pemerintah ?
1.3. Tujuan Penelitian
Untuk membuktikan dan menguji pengaruh IPK (X1), Penghargaan
Finansial (X2), Nilai-nilai sosial (X3) terhadap pemilihan profesi sebagai
akuntan pemerintah (Y)
1.4. Manfaat Penelitian
1. Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan
dalam penelitian yang sama di masa yang mendatang, sehingga hasil
2. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai tambahan
pengetahuan yaitu dengan terjun langsung pada universitas yang
bersangkutan, sehingga dapat mengaplikasikan teori yang diperoleh serta
mengetahui sampai seberapa jauh hubungan teori yang diterima dengan
aplikasi di luar.
3. Bagi Akademik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah dalam
upaya untuk meningkatkan kualitas pengajaran dalam rangka menambah
mutu lulusan sebagai pekerja intelektual yang siap pakai sesuai dengan
kebutuhan pasar dan membantu membuat kurikulum dalam sistem
pendidikan akuntansi yang relevan dalam dunia kerja saat ini.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hasil – Hasil Penelitian Terdahulu
Hasil dari penelitian terdahulu yang digunakan sebagai referensi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Azlina (2009)
10
dan akuntan perusahaan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir akuntan.
2. Nusa (2011)
Dalam penelitian ini peneliti bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh dalam pemilihan profesi mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik dan non publik pada mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional Jawa Timur. Rumusan masalah yang diangkat adalah sejauh manakah pengaruh faktor intrinsik pekerjaan, gaji atau penghargaan finansial, pertimbangan pasar kerja dan persepsi mahasiswa akuntansi terhadap pemilihan profesi bagi mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional Jawa Timur . Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan nilai intrinsik pekerjaan, gaji atau penghasilan, pertimbangan pasar kerja dan persepsi mahasiswa akuntansi tentang seorang akuntan publik berpengaruh tidak signifikan terhadap pemilihan profesi bagi mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Restanti (2012)
Penelitian yang dilakukan oleh Restanti pada tahun 2012 memilih judul “Analisis Faktor-Faktor yang berpengaruh dalam pemilihan profesi sebagai akuntan publik dan non publik”
Perumusan Masalah yang dipakai adalah Apakah faktor-faktor seperti faktor nilai intrinsik pekerjaan, gaji dan pertimbangan pasar kerja, berpengaruh signifikan terhadap pemilihan profesi bagi mahasiswa akuntansi. Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil analisis data menyimpulkan bahwa nilai intrinsik pekerjaan, dan gaji berpengaruh signifikan terhadap pemilihan profesi mahasiswa akuntansi, sedangkan pertimbangan pasar kerja berpengaruh tidak signifikan terhadap pemilihan profesi mahasiswa akuntansi.
4. Widayanti (2012)
12
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Pengertian Profesi
Menurut Regar (1998 : 8), Profesi berdasarkan pengertian yang sempit adalah suatu jenis pekerjaan yang dipangku oleh jabatan khusus tertentu dalam masyarakat dengan memenuhi syarat dan ciri tertentu.
Syarat dan ciri tertentu tersebut antara lain :
1. Pengetahuan yang diperoleh dengan cara mengikuti pendidikan yang teratur dan dibuktikan dengan tanda atau ijazah keahlian dan memiliki kewenangan dalam keahliannya.
2. Jasa yang diberikan dibutuhkan oleh masyarakat dan memiliki monopoli dalam memberikan pelayanan.
3. Memiliki organisasi yang mendapat pengakuan masyarakat atau pemerintah dengan perangkat kode etik untuk mengatur anggotanya serta memiliki budaya profesi.
4. Suatu ciri yang membedakannya dengan perusahaan yakni tidak mengejar keuntungan yang sebesar-besarnya, tetapi lebih mengutamakan pelayanan dengan memberikan jasa yang setimpal. Pada dasarnya ciri profesi ini berlaku untuk semua profesi seperti kedokteran, pengacara, akuntan dan lain-lain (Carey, 1970 : Loeb, 1978 ) Dalam Regar (1998 : 8).
2.2.2. Profesi Akuntan
Menurut International Federation of Accountants dalam Regar (2003:3) yang dimaksud profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern yang bekerja pada perusahaan industri, keuangan dagang, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik.
Dalam arti sempit, profesi akuntan adalah ruang lingkup pekerjaan yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi, pajak dan konsultasi manajemen (Regar, 2003:3).
Profesi akuntansi sebagai pemberi jasa dalam informasi keuangan memiliki tiga aspek yang terkait satu sam lain yakni pendidikan, praktik, dan penelitian. (Sterling, 1973, Bell dan Wright, 1995 dalam Syukriy Abdullah dan Syukur Selamat, 2002).
2.2.3. Jenis – jenis Profesi Akuntan
1. Akuntan Publik
14
2. Akuntan Internal
Adalah akuntan yang bekerja di perusahaan, karir pada bidang ini disebut sebagai private (or managerial accounting). Aktivitas profesi akuntansi ini antara lain adalah cost accounting, budgeting, general accounting, accounting information system, tax accounting dan
internal auditing.
3. Akuntan Pemerintah
Adalah akuntan yang bekerja di lingkup pemerintahan.
4. Akuntan Pendidik :
Profesi akuntansi yang menghasilkan sumber daya manusia yang berkarir pada tiga bidang akuntansi lainnya. Akuntan pendidik melaksanakan proses penciptaan professional baik profesi akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pemerintah, maupun akuntan pendidik sendiri.
2.2.4. Profesi Akuntan Pemerintah
Menurut Mulyadi (2002: 29), Akuntan pemerintah yaitu akuntan profesional yang bekerja pada instansi pemerintah yang tugas pokoknya yaitu melakukan pemeriksaaan atas pertanggungjawaban keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi dalam pemerintahan atau
pertanggungjawaban keuangan yang ditujukan kepada pemerintah. Meskipun terdapat banyak akuntan yang bekerja di instansi pemerintah, namun umumnya yang disebut akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja di Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Badan Pemeriksa Keuangan dan Instansi Pajak.
2.2.5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Profesi
Dalam penelitian ini, faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan profesi dikelompokkan dalam tiga kelompok, yaitu:
1. Indeks Prestasi Kumulatif ( IPK )
Prestasi belajar adalah hasil usaha dari semua kegiatan yang di lakukan mahasiswa, baik dari belajar, pengalaman dari latihan dari suatu kegiatan. Untuk mengetahui hasil dari belajar mahasiswa dibuatlah suatu alak pengukur atau tes prestasi (achievement test). Hasil pengukuran melalui tes hasil belajar dapat dinyatakan dalam bentuk angka 0-4 atau A, B, C, D, E. Tingkatan nilai test ini diatur menurut rangking dan diformulasikan dalam bentuk (IP).
16
2. Penghargaan Finansial
Gaji atau Penghargaan Finansial dianalisis dengan juga pernyataan gaji awal yang tinggi tersedianya dana pensiun dari kenaikan gaji lebih cepat. Menurut (Wijayanti,2001 dan Setiyani, 2005 dalam Yuanita Widyasari, 2010) disebutkan penghasilan atau gaji merupakan hasil yang diperoleh sebagai kontraprestasi dari pekerjaan yang telah diyakini secara mendasar bagi sebagian besar perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan kepuasan bagi karyawan.
Gaji merupakan salah satu bentuk kompensasi yang diberikan perusahaan atau pemerintah kepada karyawan yang merupakan dorongan utama bagi karyawan untuk bekerja. Gaji yang diberikan kepada karyawan sangat berpengaruh ada tingkat kepuasan kerja, motivasi kerja dan hasil kerja. (Azlina, 2009).
3. Nilai – Nilai Sosial
Nilai – Nilai sosial berhubungan dengan kemampuan seseorang di masyarakat atau nilai seseorang yang dilihat dari sudut pandang orang-orang di lingkungannya (Absara, 2011).
Nilai – Nilai Sosial berkaitan dengan pandangan masyarakat terhadap profesi yang dipilih mahasiswa. Faktor nilai–nilai sosial meliputi kesempatan melakukan kegiatan sosial, kesempatan berinteraksi dengan orang lain, kepuasan pribadi, kesempatan menjalankan hobi, perhatian
terhadap perilaku individu, gengsi pekerjaan dan kemungkinan bekerja dengan ahli bidang lain. (Yendrawati, 2007).
2.3 Kerangka Pikir
2.3.1. Pengaruh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) terhadap Pemilihan
Profesi Sebagai Akuntan Pemerintah
IPK telah lama menjadi syarat untuk melamar pekerjaan. Seseorang dari lulusan perguruan tinggi misalnya hanya boleh melamar bila IPKnya 3,0. Rupanya persyaratan IPK saja belum cukup karena disinyalir belum menjamin kualitas seorang alumni. IPK boleh tinggi tetapi prestasi kerja belum tentu. Lagi pula IPK alumni dari suatu perguruan tinggi merupakan prestasi relatif yang belum tentu sama kualitasnya dengan alumni perguruan tinggi lainnya. Barangkali ini merupakan salah satu “kiat” perusahaan untuk memperoleh calon pegawai yang memenuhi kriteria mereka. Sehingga IPK turut berpengaruh terhadap kesempatan kerja.
18
lowongan kerja di media massa atau internet. Walaupun seorang itu punya kemampuan bagus kalau IPK tidak sampai 3 jelas surat lamaran kerjanya langsung dibuang dikotak sampah. Ibarat masuk rumah, sarjana yang memiliki IPK 3 sudah bisa masuk dulu. (Nurman dkk, 1994 dalam Siregar, 2006) menyatakan bahwa Indeks Pretasi Kumulatif berguna membantu meramalkan keberhasilan mahasiswa dimasa yang akan datang. Nilai yang diperolehnya dapat dipakai sebagai petunjuk untuk menetapkan suatu keputusan tentang diperkenankan atau tidak mahasiswa tersebut melanjutkan pelajaran pada semester atau tingkat yang lebih tinggi. Indeks prestasi juga dapat dimanfaatkan untuk menilai keberhasilan mahasiswa dalam menguasai kompetensi-kompetensi yang menjadi tujuan mata kuliah yang diambilnya. Lebih jauh lagi bahwa prestasi mahasiswa di perguruan tinggi dapat turut menentukan kesempatan kerja yang lebih baik sekaligus menentukan masa depannya. Memang saat ini persaingan dunia kerja sangatlah ketat, banyak perusahaan mencari pekerja yang benar-benar memenuhi kualifikasinya. Jadi dapat di simpulkan bahwasanya Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah salah satu faktor yang mempengaruhi mahasiswa untuk memilih profesi apa yang ia inginkan di masa depan karena IPK bisa dijadikan tolak ukur kecerdasan seorang mahasiswa yang dari IPK itulah para perusahaan atau organisasi menilai apakah para mahasiswa tersebut layak untuk berada di perusahaan atau organisasinya.
2.3.2. Pengaruh Penghargaan Finansial terhadap pemilihan profesi
sebagai akuntan pemerintah
Penghargaan finansial adalah sejumlah upah yang diterima dan tingkat dimana hal ini bisa dipandang sebagai hal yang dianggap pantas dibandingkan dengan orang lain dalam organisasi (Luthans, 2005 : 243).
20
Prinsip dasar kebijakan Remunerasi adalah adil dan proporsional. Artinya kalau kebijakan masa lalu menerapkan pola sama rata (generalisir), sehingga dikenal adanya istilan PGPS (pinter goblok penghasilan sama). Maka dengan kebijakan Remunerasi, besar penghasilan (reward) yang diterima oleh seorang pejabat akan sangat ditentukan oleh bobot dan harga jabatan yang disandangnya.
Manfaat gaji sebagai dasar untuk penghargaan karyawan adalah suatu praktek manajemen yang diterima secara luas. Manfaat gaji didefinisikan sebagai setiap sistem kompensasi yang mendasari gaji individu berdasarkan prestasi yang diukur dari individu yang bersangkutan.
Saat ini penghargaan finansial atau gaji masih dipandang sebagai alat ukur untuk menilai pertimbangan jasa yang telah diberikan karyawan sebagai imbalan yang telah diperolehnya. Seseorang yang bekerja tidak hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan ekonomi saja, akan tetapi alasan kuat yang mendasar sampai sekarang mengapa seseorang bekerja hanya untuk alasan faktor ekonomi. Hal ini berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan fisiologi dalam kata lain karyawan hrus memenuhi kebutuhan hidupnya melalui pendapatan yang ia peroleh karena dari situlah semua kebutuhan hidupnya bisa di bayar.
2.3.3. Pengaruh Nilai-nilai Sosial terhadap pemilihan profesi sebagai
akuntan pemerintah
Wijayanti (2001) mengungkapkan bahwa nilai-nilai sosial, dipertimbangkan oleh mahasiswa akuntansi dalam memilih profesi yang meliputi : kesempatan berinteraksi, kepuasan pribadi, kesempatan untuk menjalankan hobi, dan perhatian perilaku individu. Pandangan mahasiswa akuntansi terhadap hal-hal tersebut juga berbeda-beda sesuai dengan jenis pekerjaan dalam profesi yang dipilih.
(Stolle, 1976, Wijayanti, 2001 dalam Rochmatullah : 2007) menunjukkan bahwa nilai-nilai sosial yang ditunjukkan sebagi faktor-faktor yang menampakkan kemampuan seseorang pada masyarakatnya, atau dengan kata lain nilai seseorang dari sudut pandang orang-orang disekitarnya.
22
2.3.4 Diagram Kerangka Pikir :
Analisis Regresi Linier Berganda
2.4. Hipotesis
Sebagaimana telah dikemukakan pada perumusan masalah, landasan teori, dan tujuan penelitian diatas, maka selanjutnya dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :
H : Diduga terdapat pengaruh IPK, Penghargaan Finansial, dan Nilai-nilai Sosial terhadap pemilihan profesi sebagai akuntan pemerintah.
IPK
(X1)
Penghargaan Finansial
(X2)
Nilai-nilai Sosial (X3)
Pemilihan
Profesi Sebagai
Akuntan
Pemerintah
23
METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel
3.1.1. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu
variabel dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan
ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur
variabel tersebut (Nazir, 2005:126).
a. Variabel bebas (X) atau variabel independen yang merupakan
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya
atau timbulnya variabel terikat.
b. Variabel terikat (Y) atau variabel dependen yang merupakan
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
Sesuai dengan judul yang dikemukakan dalam penelitian ini, maka
variabel-variabel yang akan diamati adalah sebagai berikut :
Y = Profesi Sebagai Akuntan Pemerintah
Adalah akuntan professional yang bekerja di instansi pemerintah yang tugas
pokoknya melakukan pemeriksaaan terhadap pertanggungjawaban keuangan
yang disajikan oleh unit-unit organisasi dalam pemerintah atau
pertanggungjawaban keuangan yang ditujukan kepada pemerintah. (Mulyadi
2002: 29)
X1= Indeks Prestasi Kumulatif
Adalah persepsi mahasiswa terhadap mekanisme penilaian keseluruhan
prestasi dalam sistim perkuliahan selama masa kuliah.
X2 = Penghargaan Finansial
Adalah pengeluaran untuk kompensasi yang harus dibayarkan kepada
pegawai berupa gaji pokok ditambah dengan tunjangan-tunjangan yang sah
yang berhak diterima oleh penerima gaji berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. (Karengga : 2012)
X3 = Nilai-nilai Sosial
Adalah dengan pandangan masyarakat terhadap karir yang dipilih mahasiswa.
Nilai-nilai sosial berkaitan dengan pandangan masyarakat terhadap karir yang
mereka pilih mempunyai nilai-nilai sosial. Faktor nilai-nilai sosial meliputi
kesempatan melakukan kegiatan sosial kesempatan berinteraksi dengan orang
lain, kepuasan pribadi, kesempatan menjalankan hobi, perhatian terhadap
perilaku individu, gengsi pekerjaan dan kemungkinan bekerja dengan ahli
bidang lain. (Wahyuningtias : 2012)
3.1.2. Pengukuran Variabel
1. Pengukuran Variabel yang digunakan untuk Pemilihan Profesi Sebagai
Akuntan Pemerintah sebagai variabel terikat (Y) yaitu skala interval
dengan teknik pengukuran likert dengan pola
STS TS C S SS
1 2 3 4 5
Skala terendah Skala tertinggi
Responden diminta untuk memilih salah satu nilai dalam skala satu
sampai lima. Skala terendah (nilai 1) menunjukkan Pemilihan Profesi
Sebagai Akuntan Pemerintah yang rendah dan skala tertinggi (nilai 5)
menunjukkan Pemilihan Profesi Sebagai Akuntan Pemerintah yang
Variabel ini diukur dengan menggunakan instrument berupa kuisioner
terdiri dari empat pertanyaan dengan indikator, sebagai berikut :
1. Akuntan Pemerintah mempunyai wawasan luas mengenai akuntansi.
2. Akuntan Pemerintah memerlukan keahlian khusus.
3. Pekerjaan Akuntan pemerintah lebih atraktif dan banyak tantangan.
4. Imbalan yang diperoleh sesuai dengan upaya yang diberikan.
1. Pengukuran Variabel untuk Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebagai
variabel bebas (X1) menggunakan skala interval dengan teknik
pengukuran likert dengan pola
STS TS C S SS
1 2 3 4 5
Skala terendah Skala tertinggi
Responden diminta untuk memilih salah satu nilai dalam skala satu
sampai lima. Skala terendah (nilai 1) menunjukkan Prestasi Kumulatif
(IPK) yang buruk dan skala tertinggi (nilai 5) menunjukkan Prestasi
Kumulatif (IPK) yang baik.
Variabel ini diukur dengan menggunakan instrument berupa kuisioner
yang dikembangkan oleh (Siregar, 2006) terdiri dari empat pertanyaan
dengan indikator, sebagai berikut :
1. IPK sangat penting.
2. Instansi menetapkan standar IPK tertentu.
3. IPK minimal 3,0.
4. IPK mempengaruhi pemilihan profesi.
2. Pengukuran Variabel untuk Penghargaan Finansial sebagai variabel bebas
(X2) menggunakan skala interval dengan teknik pengukuran likert dengan
pola
STS TS C S SS
1 2 3 4 5
Skala terendah Skala tertinggi
Responden diminta untuk memilih salah satu nilai dalam skala satu
sampai lima. Skala terendah (nilai 1) menunjukkan Penghargaan Finansial
yang rendah dan skala tertinggi (nilai 5) menunjukkan Penghargaan
Finansial yang tinggi.
Variabel ini diukur dengan menggunakan instrument berupa kuisioner
yang dikembangkan oleh (Karengga 2012) terdiri dari empat pertanyaan
dengan indikator, sebagai berikut :
1. Gaji awal yang tinggi
3. Kenaikan gaji yang lebih cepat
4. Dana pensiun yang akan diperoleh.
3. Pengukuran Variabel Nilai – Nilai Sosial sebagai variabel bebas (X3)
menggunakan skala interval dengan teknik pengukuran likert dengan pola
STS TS C S SS
1 2 3 4 5
Skala terendah Skala tertinggi
Responden diminta untuk memilih salah satu nilai dalam skala satu
sampai lima. Skala terendah (nilai 1) menunjukkan Nilai – Nilai Sosial
yang rendah dan skala tertinggi (nilai 5) menunjukkan Nilai – Nilai Sosial
yang tinggi.
Variabel ini diukur dengan menggunakan instrument berupa kuisioner
yang dikembangkan oleh (Wahyuningtias 2012) terdiri dari empat
pertanyaandengan indikator, sebagai berikut :
1. Pekerjaan yang bergengsi serta prestisius
2. Pandangan positif dari masyarakat
3. Kesempatan bekerja dengan ahli bidang lain
4. Kesempatan menjalankan hobi
3.2 Teknik Pengambilan Sampel 3.2.1 Obyek Penelitian
Mahasiswa program studi akuntansi di Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur yang masih aktif dan memilih konsentrasi
akuntansi keuangan sektor publik tahun angkatan 2009. Alasan memilih
mahasiswa akuntansi angkatan 2009 adalah :
1. Mahasiswa angkatan 2009 sudah pada semester akhir sehingga
mereka relatif memiliki rencana mengenai masa depan setelah
kelulusannya.
2. Mahasiswa diharapkan telah memiliki pengetahuan yang memadai
tentang profesi akuntansi sehingga dapat memberikan jawaban
sesuai dengan rencana mereka.
3.2.2 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti (Sugiyono, 2006 : 90).
Populasi merupakan kelompok subjek atau objek yang memiliki
ciri-ciri atau karakteristik tertentu yang berada dengan kelompok subjek atau
objek lain, dari kelompok tersebut akan dikenai generalisasi dari hasil
Target populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi
sektor publik angkatan 2009 yang berjumlah 37 mahasiswa (bersumber dari
Progdi Akuntansi)
3.2.3 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2006 : 91). Pengambilan sampel menggunakan cara non probability sampling dengan menggunakan teknik Accidental Sampling yaitu berdasarkan kebetulan/siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti bila
dipandang yang kebetulan tersebut cocok sebagai sumber data (Sugiyono,
2006:96).
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Data Primer
adalah data yang dikumpulkan untuk penelitian dari tempat aktual
terjadinya peristiwa (Sekaran, 2006: 77), Data primer dalam penelitian ini
adalah data dalam penyusunan dari mahasiswa Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur yang diambil dengan cara menyebarkan
kuesioner.
2. Data sekunder
adalah data yang diperoleh melalui sumber yang ada (Sekaran, 2006: 77),
Data sekunder dalam penelitian ini adalah data jumlah mahasiswa yang
akan menjadi objek dalam penelitian ini.
Metode dalam teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis
adalah sebagai berikut :
1. Study Kepustakaan
Yaitu mempelajari dan memahami buku literature atau sumber lain yang
ada di perpustakaan terutama berkaitan dengan Profesi Akuntan
Pemerintah.
2. Study Lapangan, meliputi :
- Observasi
Mengemukakan hal-hal yang diobservasi dengan kata lain langsung
mendatangi objek penelitian.
- Kuisioner
Mengumpulkan data dengan memberi daftar pertanyaan tertulis yang
telah dirumuskan sebelumnya yang akan responden jawab.
- Interview
3.4 Uji Validitas dan Reliabilitas Data
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur
(kuesioner) mengukur apa yang diinginkan. Valid atau tidaknya alat ukur
tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada
masing-masing butir pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari
penjumlahan semua skor pertanyaan (Sumarsono,2004:31).
Apabila korelasi antara skor total dengan skor masing-masing
pertanyaan ditunjukkan dengan taraf signifikan lebih kecil dari 0,05, maka
dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut mempunyai validitas
(Sumarsono, 2004:31)
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah jawaban yang
diberikan responden dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hasil pengukuran
tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap objek
dan alat pengukur yang sama (Sumarsono,2004:34).
Menurut Ghozali (2006:46), dasar pengambilan reabilitas, yaitu
sebagai berikut:
1. Jika nilai Cronbach Alpha > 0.60, maka variabel dikatakan reliabel.
2. Jika nilai Cronbach Alpha < 0.60, maka variabel dikatakan tidak reliabel.
Menurut Ghozali (2006 : 133), suatu konstruk atau variabel dikatakan
reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60.
3.5 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data
mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut
mengikuti sebaran normal dapat dilaukan berbagai metode diantaranya
metode Kolmogorov Smirnov (Sumarsono, 2004 : 40).
Distribusi data mengikuti distribusi normal adalah jika nilai
signifikasinya lebih dari 5% dan distribusi tidak normal jika nilai
signifikasinya lebih kecil dari 5% (Ghozali, 2006:39).
3.6 Uji Asumsi Klasik
1. Multikolineritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam
persamaan regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebas.
Identifikasi secara statistik ada atau tidaknya gejala multikolinieritas
dapat dilakukan dengan menghitung VIF (Variance Inflation Factor).
VIF menyatakan tingkat pembengkakan variance, apabila VIF > 10,
maka hal ini berarti terdapat Multikolinieritas pada persamaan linier
(Ghozali, 2006 : 95).\
2. Autokerelasi
Tujuan pengujian ini adalah menguji apakah dalam suatu model
regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1. Jika
terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi
muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama
lain atau time series (Ghozali, 2006:99). Dalam pengujian ini, uji autokorelasi
tidak dilakukan karena data yang digunakan bukan data time series.
3. Heteroskedastisitas
Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah dalam sebuah
model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan
lain tetap, disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali, 2006:125).
Menurut Santoso (2002 : 301), deteksi adanya heteroskedastisitas,
yaitu :
Nilai probabilitas > 0,05, berarti bebas dari heteroskedastisitas.
Nilai probabilitas < 0,05, deteksi adanya heteroskedastisitas.
3.7. Uji Regresi Linear Berganda
Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda yang
digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel terikat (Y) yaitu Pemilihan
Profesi Sebagai Akuntan Pemerintah, sedangkan variabel bebasnya terdiri dari
Indeks Prestasi Kumulatif (X1), Penghargaan Finansial (X2), Nilai-nilai Sosial
(X3). Persamaan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Y = + + + + ……( Uyanto, 2009:243)
Keterangan :
Y = Pemilihan Profesi Sebagai Akuntan Pemerintah
= Konstanta
s/d = Koefisien Regresi untuk X1 s/d X3
X2 = Penghargaan Finansial
X3 = Nilai-Nilai Sosial
e = Standart Error
3.8 Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji hipotesis dengan
menggunakan rumus Uji F dan Uji T. Langkah-langkah penyajian yang
dilakukan untuk masing-masing uji hipotesis antara lain seperti berikut :
1. Uji F
Untuk menguji signifikan atau tidaknya pengaruh variabel bebas
secara simultan terhadap variabel terikat.
Hipotesis Statistik
a. Ho : = 0, menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan antara
IPK, Penghargaan Finansial, dan Nilai-nilai Sosial berpengaruh secara
simultan terhadap Pemilihan Profesi Sebagai Akuntan Pemerintah.
b. Dalam penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi 0,05 dengan
derajat kebebasan ( n-k ). Dimana n = jumlah pengamatan dan k =
jumlah variabel.
c. Menentukan nilai F hitung
Nilai F hitung dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut :
R2 / ( k-1 )
F hitung = (Gujarati, 2006:195)
( 1-R2) / ( n-k )
Keterangan : F hitung = F hasil perhitungan
R2 = Koefisien determinasi atau koefisiensi korelasi berganda
k = Jumlah data
n = Jumlah pengamatan
d. Menentukan kriteria daerah penerimaan dan penolakan Ho
Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak
Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima
2. Uji t
Uji t adalah untuk menguji apakah suatu variabel bebas berpengaruh
atau tidak terhadap variabel terikat (Suharyadi dan Purwanto, 2004 :525).
a. Ho : ≠ 0, menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara IPK,
Penghargaan Finansial, dan Nilai-nilai Sosial, berpengaruh secara
parsial terhadap Pemilihan Profesi Sebagai Akuntan Pemerintah.
b. Dalam penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi 0,05 dengan
derajat kebebasan ( n-k ), dimana n = jumlah pengamatan dan k =
jumlah variabel.
c. Mengguanakan nilai t hitung
Nilai t hitung udapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
bi - B
t hitung = (Suharyadi dan Purwanto, 2004 :526) S (bi)
Keterangan : t hitung = Hasil Perhitungan
bi = Koefisien Regresi Variabel Bebas
B = Nilai parameter populasi sebenarnya
S (bi) = Standar error dari koefisien regresi
d. Kriteria yang digunakan dalam t hitung adalah sebagai berikut :
Menentukan kriteria daerah penerimaan dan penolakan Ho
Jika t hitung < F tabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak
Jika t hitung > F tabel, maka Ho diterima dan H1 diterima
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Objek Penelitian
4.1.1. Sejarah Singkat Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa
Timur
Universitas Pembangunan Nasional (UPN) ”Veteran” Jawa Timur
adalah salah satu lembaga pendidikan tinggi swasta di Indonesia pada
awalnya merupakan Akademi Administrasi Perusahaan ”Veteran” (AAPV)
Surabaya, didirikan oleh para pejuang kemerdekaan Republik
Indonesia pada tanggal 5 Juli 1959. Kemudian pada tanggal 1 April 1966
oleh Kementerian Transmigrasi, Urusan Veteran dan Demobilisasi
disatukan dalam Perguruan Tinggi Pembangunan Nasional (PTPN) ”
Veteran” cabang Jawa Timur.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Transmigrasi, Urusan Veteran
dan Demobilisasi Nomor 062/Kpt/MENTRANVED/68 tanggal 17 Mei
1968
PTPN ”Veteran” cabang Jawa Timur melakukan pemekaran menjadi
tiga (3) Fakultas yang terdiri dari Fakultas Ekonomi, Pertanian dan
Teknik Kimia. Pada tahun 1976 PTPN ”Veteran” Jawa Timur beralih status
40
Keamanan Republik Indonesia, dan selanjutnya pada tanggal 30 Juni 1978
terjadi perubahan nama menjadi Universitas Pembangunan Nasional
”Veteran” cabang Jawa Timur.
UPN ”Veteran” cabang Jawa Timur yang semula merupakan salah
satu cabang dari UPN ”Veteran” Yogyakarta, akhirnya menjadi suatu
perguruan tinggi yang mandari dan dipimpin oleh seseorang Rektor,
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertahanan dan Keamanan Nomor:
Kep/01/II/1993 tanggal 27 Februari 1993 tentang Penataan UPN ”Veteran”,
berubah namanya menjadi UPN ”Veteran” Jawa Timur. Seiring kebutuhan
dan perkembangan dunia pendidikan akhirnya berdasarkan Surat
Keputusan Bersama Mendikbud dan Menhankam pada tanggal 29
November 1994 UPN ”Veteran” Jawa Timur beralih status dari Perguruan
Tinggi Kedinasan (PTK) menjadi Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
Sesuai dengan instruksi Menteri Pertahanan dan Keamanan Nomor:
Inst/01/II/1996 tanggal 6 Februari 1996 tentang Pelaksanaan Pelimpahan
Wewenang dan Tanggung jawab PembinaanUniversitas Pembangunan
Nasional ”Veteran” telah diserahkan pembinannya kepada Yayasan
Kejuangan Panglima Besar Sudriman (YKPBS) yang berkududukan
dibawah Departemen Pertahanan Jl. Merdeka Barat 13 Jakarta, yang juga
membina SMU Unggulan Taruna Nusantara di Magelang.
Saat ini UPN ”Veteran” Jawa Timur telah memiliki Enam (6)
Fakultas dan Program Pascasarjana dengan delapan belas (18) Program
Studi/Jurusan sebagai berikut :
1. Fakultas Ekonomi, dengan 3 program studi, sebagai berikut :
a. Ekonomi Pembangunan
b. Manajemen
c. Akuntansi
2. Fakultas Pertanian, dengan 2 program studi, sebagai berikut :
a. Agriteknologi
b. Agribisnis
3. Fakultas Teknologi Industri, dengan 4 program studi, sebagai
berikut :
a. Teknik Kimia
b. Teknik Industri
c. Teknologi Pangan
d. Teknik Informatika
4. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, dengan 3 program studi, sebagai
42
a. Administrasi Publik
b. Administrasi Bisnis
c. Ilmu Komunikasi
d. Hubungan Internasional
5. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, dengan 3 program studi,
sebagai berikut :
a. Teknik Arsitektur
b. Teknik Lingkungan
c. Teknik Sipil
6. Fakultas Hukum, dengan satu program studi, sebagai berikut :
a. Ilmu Hukum
7. Pasca Sarjana (S-2), dengan 3 program studi, sebagai berikut :
a. Magister Manajemen Agribisnis
b. Magister Manajemen
c. Akuntansi
4.1.2. Tempat Kedudukan
Terletak di Jl. Raya Rungkut Madya Surabaya, memiliki 20 gedung
pada 22 hektar luas tanah, termasuk gedung Giri Pustaka dan Gedung Giri
Loka Pusat Olah Raga.
4.1.3. Falsafah, Visi, Misi dan Tujuan
4.1.3.1. Falsafah
Turut serta mencerdaskan sumber daya manusia Indonesia melalui
wahana pendidikan tinggi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
adalah sebagian dari perbuatan mulia dan ibadah kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
4.1.3.2. Visi
UPN “Veteran” Jawa Timur mempunyai cita-cita ke depan yang
dituangkan dalam bentuk visi : Menjadi Perguruan Tinggi yang terdepan,
modern dan mandiri dalam mengembangkan Tridharma Perguruan Tinggi,
untuk menghasilkan lulusan sebagai pioner pembangunan yang profesional,
inovatif dan produktif, dilandasi moral Pancasila, jiwa kejuangan yang
tinggi dan wawasan kebangsaan dalam rangka menunjang pembangunan
44
4.1.3.3. Misi
Untuk mewujudkan ciri khas tersebut, UPN “Veteran” Jawa Timur
mempunyai misi yaitu:
a. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat dengan senantiasa mengedepankan mutu hasil didik
yang didukung oleh tenaga pengajar yang berkualitas dan berpengalaman.
b. Menghasilkan lulusan yang cakap, profesional, kreatif, inovatif,
dan produktif yang mampu bersaing dan mengisi peluang bursa tenaga
kerja serta menciptakan lapangan kerja.
c. Membekali dan memantapkan setiap mahasiswa agar menjadi
manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki jiwa
pengabdian dan tanggung jawab serta disiplin yang tinggi, cinta kepada
tanah air dan bangsa dalam rangka menunjang pembangunan nasional.
4.1.3.4. Tujuan
Menunjang pembangunan nasional di bidang pendidikan tinggi dalam
rangka terciptanya sumber daya manusia yang cakap, profesional, beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki disiplin, tanggung
jawab dan pengabdian yang tinggi serta rasa kepedulian terhadap
pembangunan nasional.
4.1.4. Deskripsi Fakultas Ekonomi
Program pendidikan Strata I bidang ekonomi nasional merupakan
suatu kebutuhan khusus dalam pembangunan nasional era reformasi. Oleh
karena itu program pendidikan Strata I Fakultas Ekonomi UPN ”Veteran”
Jawa Timur dimaksudkan untuk menghasilkan Sarjana Ekonomi yang
mampu memenuhi tuntutan pembangunan nasional, mandiri, peka terhadap
perubahan sosial, dan iptek yang berkaitan dengan pembangunan ilmu
ekonomi. Disamping itu harus mampu pula memelihara persatuan dan
kesatuan bangsa, mengembangkan Demokrasi Pancasila dan UUD 1945.
Dengan bekal pengalaman fakultas ekonomi yang didirikan sejak 21
Maret tahun 1966, yang semula Akademik Administrasi Perusahaan
Veteran (AAPV) ini akan selalu berupaya untuk meningkatkan kinerja
dengan mencetak sarjana ekonomi yang berkualitas dan mampu bersaing
secara global. Hingga saat ini Fakultas Ekonomi terdiri dari 3 jurusan yaitu
Manajemen, Akuntansi, dan Ilmu Studi Pembangunan. Manajemen dan
Ilmu study Pembangunan telah mempunyai status akreditas B. Sedangkan
Akutansi mempunyai status akreditas A.
4.1.5. Riwayat Progdi Akuntansi
Jurusan akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur yang berdiri pada
tahun 1974 merupakan salah satu dari 17 (tujuh belas) jurusan akuntansi di
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Alasan
46
a. Mendukung program pemerintah untuk mencerdaskan bangsa.
b. Pada tahun 1974 belum banyak perguruan tinggi di Surabaya dan
Jawa Timur mendirikan progdi akuntansi.
c. Perkembangan industri, perdagangan, perbankan di propinsi Jawa
Timur khususnya kota Surabaya sangat pesat.
d. Kebutuhan pendidikan tinggi yang diminati masyarakat yang
semakin tinggi.
Pada awalnya jurusan memiliki status negeri kedinasan di bawah
pengelolaan Departemen Pertahanan. Pada tahun 1994 berdasarkan
Keputusan bersama Mendikbud No: Kep/0307/U/1994 dan
Menhamkam No: Kep/10/XI/1994 status Progdi Akuntansi berubah
menjadi swasta.
Pada tahun 1998 Progdi memperoleh akreditasi pertama dengan nilai
B berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT Dirjen Dikti Depdiknas Nomor:
00177/Ak-I.1/UPIAKT/VIII/1998. Pada tahun 2003 memperoleh akreditasi
kedua dengan nilai B berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT Dirjen Dikti
Depdiknas Nomor: 06170/Ak-VII-S1-044/UPIAKT/2003. Selanjutnya
pada tahun 2009 Progdi Akuntansi memperoleh akreditasi dengan nilai A
berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT Dirjen Dikti Depdiknas
Nomor:039/BAN-PT/Ak-X1/S1/1/2009.
4.1.5.1. Visi Progdi Akuntansi
Sebagai pusat keunggulan (centre of excellence) dalam proses belajar
mengajar bidang ilmu akuntansi, baik bagi dunia akademik maupun praktis,
dalam rangka menghasilkan lulusan sebagai pioner pembangunan yang
profesional, inovatif, produktif, bermoral Pancasila dan memiliki nilai
kejuangan dalam menghadapi dinamika ilmu pengetahuan, teknologi dan
ekonomi global.
4.1.5.2. Misi Progdi Akuntansi
Mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang profesional
dalam bidang akuntansi sesuai dengan tuntutan zaman melalui proses
pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat dengan
mengedepankan semangat kejuangan, ketaqwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa, pelayanan, adil, partisipatif, kemitraan, dapat dipercaya, saling
memajukan dan penyempurnaan berkesinambungan dalam menghasilkan
lulusan yang profesional, kreatif, inovatif dan produktif.
4.1.5.3. Tujuan Progdi Akuntansi
Mendidik mahasiswa menjadi tenaga-tenaga akuntansi yang
profesional baik secara konseptual maupun praktikal, yang memacu
intelegensi, berpikir secara mendalam dan siap berprestasi dalam bidang
48
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian
4.2.1 Deskripsi Karakteristik Responden
Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa S1 Program Studi
Akuntansi konsentrasi sektor publik UPN “Veteran” Jawa Timur,
angkatan 2009. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini
sebanyak 37 responden. Data diolah menggunakan analisis regresi linier
berganda.
Adapun kelompok – kelompok responden dibagi dalam beberapa
kategori yaitu jenis kelamin terdiri dari : laki – laki dan perempuan, serta
IPK yang terdiri dari : 2,00-2,50 , 2,51-3,00 , 3,01-3,50 , 3,51-4,00 dan
responden berasal dari program studi akuntansi.
4.2.1.1 Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
Berikut adalah data pribadi responden yang diperoleh dari hasil
penyebaran kuesioner :
Karakteristik dari tingkat jenis kelamin responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.1 : Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1. Laki-laki 29 78,37%
2. Perempuan 8 21,63 %
Total 37 100%
Sumber : Data Hasil Kuesioner
Berdasarkan tabel 4.1 nampak bahwa persentase responden laki-laki sebesar 78,37% atau berjumlah 29 dan persentase untuk responden perempuan sebesar 21,63% atau berjumlah 8.
4.2.1.2 Karakteristik Responden Menurut IPK
Karakteristik dari usia responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.2 : Karakteristik Responden Menurut IPK
No. IPK Jumlah Persentase
1. 2,00-2,50 1 2,7%
2. 2,51-3,00 18 48,7%
3. 3,01-3,50 17 45,9%
4. 3,51-4.00 1 2,7%
Total 37 100%
50
Berdasarkan tabel 4.2 nampak bahwa mahasiswa sektor publik di dominasi dengan IPK antara 2,51-3,00 sebesar 48,7% atau 18 responden lalu 3,01-3,50 sebesar 45,9% atau 17 responden , 2,00-250 sebesar 2,7% atau 1 responden , 3,51-4,00 sebesar 2,7% atau 1 orang responden .
4.2.2 Deskripsi Variabel Indeks Prestasi Kumulatif (X1)
Indeks Prestasi Kumulatif (X1) yaitu Indeks Prestasi yang dihitung pada akhir suatu program pendidikan lengkap atau pada akhir semester kedua dan seterusnya untuk seluruh mata kuliah yang diambilnya selama mengikuti pendidikan di perguruan tinggi terkait dinyatakan dengan rentangan angka 0,00-4,00. Berikut adalah deskripsi jawaban responden pada variabel Indeks Prestasi Kumulatif :
Tabel 4.3 Deskripsi Jawaban Responden Untuk Variabel (X1)
Sumber : Data Hasil Kuesioner
Berdasarkan tabel 4.3 diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden cenderung setuju dengan banyaknya responden yang memberikan jawaban pada skor 4 dengan total skor sebanyak 57 jawaban. Hal tersebut menunjukkan bahwa responden menganggap bahwa Indeks Prestasi Kumulatif mempengaruhi keputusan mereka dalam memilih karir. Responden menganggap dengan IPK yang tinggi, mereka lebih percaya diri untuk dapat menentukan pilihan profesi yang diinginkan.
No Pernyataan Skor Jawaban Total
1 2 3 4 5
1. Apakah IPK sangat penting dan sangat berpengaruh terhadap pemilihan profesi yang anda pilih .
1 2 10 18 6 37
Persentase (%) 2,7 5,4 27,0 48,6 16,2 100 2. Apakah IPK anda harus mencapai
standar yang sudah ditetapkan oleh instansi yang anda inginkan.
0 4 14 14 5 37
4. Apakah IPK yang anda peroleh saat ini akan mempengaruhi pemilihan profesi anda.
2 1 12 17 5 37
Persentase (%) 5,4 2,7 32,4 45,9 13,5 100