• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI RUANG RAWAT INAP PADA RSU HAJI SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN VB 10.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SISTEM INFORMASI RUANG RAWAT INAP PADA RSU HAJI SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN VB 10."

Copied!
105
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI RUANG RAWAT INAP

PADA RSU HAJI SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN VB 10

SKRIPSI

Diajukan Oleh:

ARDIANITA NURINDAH TRISYANTI NPM : 0934015035

Kepada

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

SISTEM INFORMASI RUANG RAWAT INAP PADA RSU HAJI SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN VB 10

Disusun Oleh :

ARDIANITA NURINDAH TRISYANTI NPM. 0934015035

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Negara Lisan Gelombang I Tahun Akademik 2013-2014

Pembimbing Utama,

Dr. Ni Ketut Sari, MT. NIP. 19650731 199203 2 001

Pembimbing Pendamping,

Wahyu S. J. Saputra, M.Kom. NPT.386081002951

Mengetahui,

Ketua Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

(3)

SKRIPSI

SISTEM INFORMASI RUANG RAWAT INAP PADA RSU HAJI SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN VB 10

Disusun Oleh :

ARDIANITA NURINDAH TRISYANTI NPM. 0934015035

Telah dipertahankan di hadapan penguji dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri

Universitas Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Pada tanggal 31 Juli 2013

Pembimbing : 1.

Dr. Ni Ketut Sari, MT. NIP. 19650731 199203 2 001

Tim Penguji : 1.

Ir. R. Purnomo Edi S, MP. NIP. 19640714 198803 1 001 2.

Wahyu S. J. Saputra, M.Kom. NPT. 386081002951

2.

Intan Yuniar P., S. Kom, M.Sc NPT. 380060401981

3.

Barry Nuqoba, SSi, M.Kom NIP. 19841102 201212 1 002

Mengetahui,

Dekan Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

(4)

KETERANGAN REVISI

Mahasiswa di bawah ini :

Nama : Ardianita Nurindah Trisyanti

NPM : 0934015035

Program Studi : Teknik Informatika

Telah mengerjakan revisi/tidak ada revisi pra rencana (desain)/skripsi ujian lisan Gelombang I Tahun Akademik 2013-2014 dengan judul :

“SISTEM INFORMASI RUANG RAWAT INAP PADA RSU HAJI SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN VB 10”

Oleh karenanya mahasiswa tersebut di atas dinyatakan bebas revisi skripsi ujian lisan dan diizinkan untuk membukukan laporan SKRIPSI dengan judul tersebut.

Surabaya, ... Dosen Penguji yang memerintahkan Revisi: 1) Ir. Purnomo Edi S, MP.

NIP. 19640714 198803 1 001

( )

2) Intan Yuniar P., S. Kom, M. Sc NPT. 380060401981

( )

3) Barry Nuqoba, SSi, M.Kom NIP. 19841102 201212 1 002

( )

Mengetahui, Pembimbing Utama,

Dr. Ni Ketut Sari, MT. NIP. 19650731 199203 2 001

Pembimbing Pendamping,

Wahyu S. J. Saputra, M.Kom. NPT. 386081002951

YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNGAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

(5)

ABSTRAK

Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Surabaya merupakan rumah sakit pemerintah yang menangani berbagai jenis pasien dan pelayanan kesehatan. Saat ini kendala yang terdapat pada RSU Haji Surabaya yaitu belum adanya suatu sistem pengelolaan ruang rawat inap, sehingga petugas pendaftaran kesulitan dalam mendapatkan informasi tentang ketersediaan ruang rawat inap tersebut secara cepat. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka RSU Haji Surabaya membutuhkan suatu sistem informasi rawat inap yang dapat digunakan untuk mengelola informasi ketersediaan ruang kamar rawat inap, dengan mengintegrasikan bagian pendaftaran dan bagian ruang rawat inap. Dengan adanya sistem informasi rawat inap pada RSU Haji Surabaya dapat membantu mengurangi waktu yang dibutuhkan oleh petugas dalam memberikan informasi kepada pasien, sehingga proses pelayanan pasien akan semakin cepat dan kinerja petugas akan semakin baik.

(6)

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT. yang melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Sistem Informasi Ruang Rawat Inap Pada RSU Haji Surabaya Dengan Menggunakan VB 10” dengan baik dan lancar. Laporan Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan tertinggi khususnya kepada:

1. Bapak Ir. Sutiyono, MT., selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Ibu Dr. Ni Ketut Sari, MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Ibu Dr. Ni Ketut Sari, MT., dan Bapak Wahyu S. J. Saputra M.Kom., selaku Dosen Pembimbing penulisan skripsi ini yang telah memotivasi, membantu dan memberikan penulis arahan yang baik dan benar dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

(7)

5. Bapak Suhariyanto Amd. Kep dan Ibu Moedji Astoetik, serta Brian, Cahya, dan Deasy, yang selalu memberikan semangat dan motivasi yang tiada habisnya untuk menyelesaikan Skripsi ini.

6. Sahabat-sahabat dan teman-teman di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur khususnya serta rekan-rekan kerja yang telah membantu juga memberikan dorongan semangat untuk menyelesaikan laporan skripsi.

7. Dan tak lupa segenap Karyawan RSU Haji Surabaya yang telah membantu dalam memberikan data yang dibutuhkan penulis.

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 4

1.5 Manfaat ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Penelitian Terdahulu ... 6

2.2 Profil Perusahaan ... 9

2.3 XAMPP ... 15

2.4 Analisis Berorientasi Objek ... 17

2.4.1 Unified Approach (UA) ... 17

2.4.2 Unified Modelling Language (UML) ... 19

(9)

Halaman

2.6 Visual Basic 2010 ... 34

2.6.1 Fungsi Program ... 36

2.6.2 Komponen Program ... 36

2.7 Power Designer ... 46

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 49

3.1 Rancangan Penelitian ... 49

3.2 Rancangan Uji Coba dan Evaluasi... 50

3.3 Identifikasi Aktor ... 50

3.4 Use Case Diagram ... 51

3.4.1 Use Case Login ... 52

3.4.2 Use Case Cari Data Pasien ... 54

3.4.3 Use Case Cari Data Ruang Kamar ... 55

3.4.4 Use Case Update Pasien Keluar Ruangan ... 57

3.4.5 Use Case Registrasi Pasien Rawat Inap ... 59

3.4.6 Use Case Kelola Data Pasien ... 61

3.4.7 Use Case Kelola Data User ... 63

3.4.8 Use Case Kelola Data Ruangan ... 65

3.5 Class Diagram ... 67

3.6 CDM dan PDM ... 68

3.7 Kebutuhan Antar Muka ... 69

3.7.1 Kebutuhan Antar Muka Perangkat Keras ... 69

3.7.2 Kebutuhan Antar Muka Perangkat Lunak... 69

(10)

Halaman

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 71

4.1 Implementasi ... 71

4.1.1 Antar Muka Login... 71

4.1.2 Antar Muka Form Menu Utama ... 72

4.1.3 Antar Muka Form Pasien ... 72

4.1.4 Antar Muka Form Pencarian Pasien ... 73

4.1.5 Antar Muka Form Daftar Ruangan... 73

4.1.6 Antar Muka Form Penggunaan Ruangan... 74

4.1.7 Antar Muka Form Keluar Ruangan ... 75

4.1.8 Antar Muka Form Daftar User ... 75

4.2 Hasil Uji Coba ... 76

4.2.1 Uji Coba User Login ... 76

4.2.2 Uji Coba Tambah Pasien ... 77

4.2.3 Uji Coba Tambah Penggunaan Ruangan ... 78

4.2.4 Uji Coba Tambah Daftar Ruangan ... 81

4.2.5 Uji Coba Tambah Keluar Ruangan... 82

4.2.6 Uji Coba Tambah User ... 84

4.3 Evaluasi ... 85

BAB V PENUTUP ... 86

5.1 Kesimpulan ... 86

5.2 Saran... 86

DAFTAR PUSTAKA ... 87

(11)

Halaman

Tabel 2.1 Notasi pada Class Diagram ... 25

Tabel 2.2 Notasi Multiplisitas ... 28

Tabel 2.3 Notasi Use Case Diagram ... 30

Tabel 2.4 Notasi Sequence Diagram ... 31

Tabel 2.5 Notasi Activity Diagram ... 33

Tabel 2.6 Fungsi Tombol Tool Bar ... 38

Tabel 2.7 Fungsi Tombol Tool Box ... 40

Tabel 3.1 Identifikasi Aktor dengan Aktivitasnya ... 51

Tabel 3.2 Skenario Login ... 52

Tabel 3.3 Skenario Mencari Data Pasien ... 54

Tabel 3.4 Skenario Mencari Data Ruang Kamar ... 56

Tabel 3.5 Skenario Update Pasien Keluar Ruangan ... 57

Tabel 3.6 Skenario Registrasi Pasien Rawat Inap ... 59

Tabel 3.7 Skenario Kelola Data Pasien ... 61

Tabel 3.8 Skenario Kelola Data User ... 63

(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Alur Pasien Masuk Rawat Inap ... 14

Gambar 2.2 Tampilan XAMPP ... 15

Gambar 2.3 Unsur-unsur Pembentuk UML ... 20

Gambar 2.4 Model 4+1 View ... 21

Gambar 2.5 Klasifikasi Jenis Diagram UML Versi 1.3 ... 22

Gambar 2.6 Diagram Kelas ... 26

Gambar 2.7 Contoh Aggregation (Nugroho, 2005) ... 28

Gambar 2.8 Simbol Use Case Diagram ... 29

Gambar 2.9 Contoh Kondisi Uses ... 29

Gambar 2.10 Contoh Kondisi Extends ... 30

Gambar 2.11 Contoh Use Case Diagram ... 31

Gambar 2.12 Contoh Sequence Diagram... 32

Gambar 2.13 Tampilan Title Bar ... 36

Gambar 2.14 Tampilan Control Menu ... 37

Gambar 2.15 Tampilan Menu Bar ... 37

Gambar 2.16 Tool Bar Standart pada saat jendela Form aktif ... 38

Gambar 2.17 Tampilan Tool Box... 40

Gambar 2.18 Tampilan Solution Explorer ... 43

Gambar 2.19 Tampilan Properties Windows ... 44

Gambar 2.20 Tampilan Immediate Windows ... 44

(13)

Halaman

Gambar 2.22 Tampilan Power Designer ... 48

Gambar 3.1 Use Case Diagram Aplikasi Sistem Informasi Ruang Rawat Inap ... 52

Gambar 3.2 Activity Diagram Login ... 53

Gambar 3.3 Sequence Diagram Login ... 53

Gambar 3.4 Activity Diagram Proses Cari Data Pasien ... 55

Gambar 3.5 Sequence Diagram Proses Cari Data Pasien ... 55

Gambar 3.6 Activity Diagram Cari Data Ruang Kamar ... 56

Gambar 3.7 Sequence Diagram Cari Data Ruang Kamar ... 57

Gambar 3.8 Activity Diagram Proses Update Pasien Keluar Ruangan ... 58

Gambar 3.9 Sequence Diagram Proses Update Pasien Keluar Ruangan ... 59

Gambar 3.10 Activity Diagram Proses Registrasi Pasien Rawat Inap ... 60

Gambar 3.11 Sequence Diagram Proses Registrasi Pasien Rawat Inap ... 61

Gambar 3.12 Activity Diagram Kelola Data Pasien... 62

Gambar 3.13 Sequence Diagram Proses Kelola Data Pasien ... 63

Gambar 3.14 Activity Diagram Proses Kelola Data User ... 64

Gambar 3.15 Sequence Diagram Proses Kelola Data User ... 65

Gambar 3.16 Activity Diagram Proses Kelola Data Ruangan ... 66

Gambar 3.17 Sequence Diagram Proses Kelola Data Ruangan... 67

Gambar 3.18 Class Diagram ... 67

Gambar 3.19 CDM Sistem Informasi Ruang Rawat Inap ... 68

Gambar 3.20 PDM Sistem Informasi Ruang Rawat Inap ... 68

Gambar 3.21 Jadwal Kegiatan penelitian ... 70

(14)

Halaman

Gambar 4.2 Tampilan Form Menu Utama ... 72

Gambar 4.3 Tampilan Form Daftar Pasien... 72

Gambar 4.4 Tampilan Form Pencarian Pasien ... 73

Gambar 4.5 Tampilan Form Daftar Ruangan ... 74

Gambar 4.6 Tampilan Form Penggunaan Ruangan ... 74

Gambar 4.7 Tampilan Form Keluar Ruangan ... 75

Gambar 4.8 Tampilan Form Daftar User ... 76

Gambar 4.9 Tampilan Pesan Peringatan Kesalahan Login... 77

Gambar 4.10 Tampilan Form Isian Daftar Pasien ... 77

Gambar 4.11 Tampilan Pesan Daftar Pasien Berhasil Disimpan ... 78

Gambar 4.12 Tampilan Form Isian Daftar Pasien Rawat Inap ... 78

Gambar 4.13 Tampilan Pesan Daftar Pasien Rawat Inap Berhasil Disimpan ... 79

Gambar 4.14 Tampilan Pesan Pilihan Cetak Bukti Registrasi ... 79

Gambar 4.15 Tampilan Form Lembar Masuk Pasien Rawat Inap ... 80

Gambar 4.16 Tampilan Form Data Pasien Penggunaan Ruangan ... 80

Gambar 4.17 Tampilan Form Isian Daftar Ruangan ... 81

Gambar 4.18 Tampilan Pesan Penambahan Penggunaan Ruangan Berhasil Disimpan ... 81

Gambar 4.19 Tampilan Pesan Validasi Keluar Ruangan ... 82

Gambar 4.20 Tampilan Form Penambahan Pasien Keluar Ruangan Berhasil Disimpan ... 83

(15)
(16)

DAFTAR LAMPIRAN

(17)

1 BABI PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi mengalami peningkatan yang begitu cepatnya. Oleh karena itu, dengan pesatnya perkembangan jaman dan informasi saat ini dengan mudahnya kita dapat menggunakan teknologi yang ada untuk dapat diolah menjadi sebuah kegiatan yang dapat bermanfaat. Salah satu kegiatan yang dapat kita lakukan dengan adanya teknologi informasi saat ini di antaranya untuk memudahkan mendapatkan informasi yang akurat tentang ketersediaan kamar pasien yang kosong pada sebuah rumah sakit. Pengelolaan data yang baik dan juga terkomputerisasi dapat membantu memudahkan petugas dalam mencari informasi. Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel – variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu (Gordon B. Davis, 2002).

(18)

III, Ruang Rawat Inap Paviliun Kelas VIP, Ruang Rawat Inap Paviliun Kelas VVIP. Disebutkan dalam Kepmenkes RI No 560/MENKES/SK/IV/2003 dijabarkan bahwa rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, baik dalam bentuk promotif, kuratif maupun rehabilitatif secara paripurna yang mempunyai status sebagai Perusahaan Jawatan serta Pelayanan Rawat Inap adalah pelayanan pasien untuk observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik dan atau upaya pelayanan kesehatan lainnya dengan menginap di rumah sakit.

Saat ini proses untuk mendapatkan informasi ruang rawat inap yang kosong masih secara manual. Caranya adalah petugas pendaftaran bertanya melalui telepon kepada bagian ruang rawat inap mengenai kamar yang kosong. Hal tersebut tidak efisien karena memakan waktu lama untuk menunggu informasi, sehingga dibutuhkan sebuah sistem yang dapat membantu petugas pendaftaran mendapatkan informasi kamar yang kosong pada ruang rawat inap.

(19)

1.2 Perumusan Masalah

Dalam latar belakang yang sudah saya uraikan tersebut, maka di dapatkan rumusan masalah sebagai berikut.

a. Bagaimana cara membuat sebuah sistem informasi mengenai ruang rawat inap yang semula manual menjadi terkomputerisasi

b. Bagaimana cara membantu menyalurkan informasi tentang ketersediaan ruang kamar rawat inap yang masih kosong

c. Bagaimana cara membuat manajemen informasi yang saling terhubung antara petugas pendaftaran dengan petugas yang ada di ruang kamar rawat inap

1.3 Batasan Masalah

Dalam penulisan skripsi ini, kami membatasi pembahasan masalah yang ada sebagai berikut :

a. Bentuk dari aplikasi ini adalah manajemen sistem informasi ruang rawat inap yang semula manual menjadi terkomputerisasi dengan berbasis dekstop.

b. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan bahasa program Visual Basic 2010 dan database MySQL sebagai tempat penyimpan data.

c. Aplikasi ini tidak termasuk dalam aplikasi pembayaran..

d. Proses pendaftaran tidak dapat dilakukan melalui telepon, tetapi proses pendaftaran hanya terjadi pada saat pasien berhadapan langsung dengan petugas pendaftaran yang ada.

(20)

f. Aplikasi ini hanya dapat diakses oleh petugas pendaftaran yang melayani pendaftaran pasien yang ingin mengetahui informasi tentang ketersediaan ruang kamar rawat inap yang kosong.

1.4 Tujuan

Tujuan dari penelitian Sistem Informasi ruang Rawat Inap pada RSU Haji Surabaya adalah untuk memberikan kemudahan kepada petugas pendaftaran dalam menyampaikan informasi mengenai ruang kamar rawat inap pada RSU Haji Surabaya yang diinginkan pasien serta sistem yang saling terhubung antar ruang rawat inap dan ruang pendaftaran.

1.5 Manfaat

Manfaat yang diperoleh dalam Sistem Informasi Ruang Rawat Inap pada RSU Haji Surabaya ini adalah dapat membantu mempermudah petugas dalam memberikan pelayanan informasi kepada pasien mengenai ruang kamar rawat inap mana saja yang dapat ditempati sesuai pilihan sang pasien. Semua pasien yang akan rawat inap harus melakukan pemesanan kamar pada petugas yang ada di depan terlebih dahulu karena jika tidak akan ditakutkan terjadinya ketidaksamaan data.

(21)
(22)

2 BAB II LANDASAN TEORI

LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian Terdahulu

Pada dasarnya Sistem Informasi memiliki banyak arti untuk sebagian para ahli yang ada, berikut beberapa pendapat mengenai arti dari Sistem Informasi antara lain :

a. Menurut para ahli secara umum sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan.

b. Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi organisasi yang bersifat manajerial dalam kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan. (Tata Sutabri, S.Kom., MM, 2005:36) c. Sistem Informasi adalah sistem di dalam suatu organisasi yang

(23)

membantu mempermudah penyediaan laporan yang diperlukan. (Erwan Arbie, 2000, 35).

Pada skripsi yang berjudul Pembuatan Sistem Reservasi Ruangan Rawat Inap Berbasis Web di Rumah Sakit TNI AD Guntur Garut (Putri Mubdiani, 2011). Aplikasi Sistem Informasi yang dibuat adalah untuk mengatasi permasalahan yang ada pada pengelolaan ruangan untuk pasien rawat inap di rumah sakit Guntur Garut tersebut, maka diperlukan adanya suatu aplikasi sistem reservasi ruangan rawat inap berbasis web yang dapat mengintegrasikan semua data ruangan dan data pasien rawat inap. Sistem reservasi ruangan rawat inap yang dibangun menghasilkan informasi yang lengkap mengenai data ruangan sehingga dapat mempermudah pasien dan petugas bagian pendaftaran.

Aplikasi sistem reservasi ruangan rawat inap berbasis web di Rumah Sakit TNI AD Guntur Garut dijalankan menggunakan bahasa pemrograman web PHP versi 4.0 dan database MySQL versi 5.0.22 .

Aplikasi ini dibangun untuk mengintegrasikan sistem informasi berbasis web pada sistem reservasi ruangan rawat inap. Verifikasi pemesanan dilakukan

dalam waktu 1 x 24 jam jika pemesan tidak melakukan pembayaran uang muka atau datang langsung ke rumah sakit maka pemesanan ruangan dibatalkan dan aplikasi tersebut hanya menangani pembayaran uang muka. Adapun beberapa kekurangan pada sistem tersebut di antara lain :

(24)

b. Proses pemesanan ruangan dilakukan secara manual jika aplikasi tersebut tidak bisa diakses karena kerusakan tertentu dikarenakan Aplikasi ini menggunakan sistem secara online dan

Sedangkan pada skripsi yang berjudul Sistem Informasi Pasien Rawat Inap pada Rumah Sakit Umum ’45 Kuningan (Irpan Heryana, 2006). Sistem dibangun untuk meningkatkan keamanan terhadap data – data administrasi atau data – data mengenai pasien rawat inap dan untuk mengomputerisasikan data – data yang masih bersifat manual. Sistem informasi pasien rawat inap pada Rumah Sakit Umum 45’ Kuningan ini dijalankan menggunakan program Delphi 7.0 dengan menggunakan database SQL. Fungsi yang ada pada sistem informasi tersebut antara lain digunakan untuk melakukan pendaftaran, penghitungan/pengolahan data, penentuan jenis kamar, perhitungan biaya perawatan serta biaya obat.

(25)

pencarian pasien sesuai pilihan yang telah ada pada aplikasi, seperti pencarian berdasarkan nama, berdasarkan tanggal dan berdasarkan ruang rawat inap. Selain melakukan pencarian, user, administrator juga dapat mencetak laporan dari hasil pencarian pasien tersebut. Untuk user operator pendaftaran dapat melihat fasilitas ketersediaan ruangan yang kosong, dapat melakukan pendaftaran pasien yang akan melakukan pemesanan kamar ruang rawat inap, melakukan pencarian pasien yang sedang rawat inap, melihat pasien yang telah keluar dari rawat inap dan mencetak laporan data pasien. Sedangkan untuk user operator, dalam aplikasi dapat melakukan pencarian pasien, melakukan transaksi keluar ruangan bagi pasien yang telah selesai dalam masa perawatannya, mencari data pasien berdasarkan tanggal maupun ruang rawat inap dan mencetak laporan.

2.2 Profil Perusahaan

Rumah sakit Umum (RSU) Haji Surabaya adalah rumah sakit milik Provinsi Jawa Timur yang didirikan berkenaan dengan peristiwa yang menimpa para Jamaah Haji Indonesia di Terowongan Mina pada tahun 1990. Dengan adanya bantuan dana dari Pemerintah Arab Saudi dan dilanjutkan dengan biaya dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, berhasil dibangun gedung beserta fasilitasnya dan resmi dibuka pada tanggal 17 April 1993 sebagai Rumah Sakit kelas C oleh Almarhum Presiden Soeharto. dengan SK Gubernur Propinsi Jawa Timur No. 23 Tahun 1993 junto SK No. 136 Tahun 1997 tanggal 11 Desember 1997 tentang organisasi dan tata kerja RSU Haji Surabaya Propinsi Dati I Jawa Timur.

(26)

dalam ketersediaan fasilitas sarana dan prasarana serta pelayanan yang memadai, RSU Haji Surabaya berhasil mendapat pengakuan yang telah memenuhi standar pelayanan sebagai RSU kelas B Pendidikan pada tanggal 30 Oktober 2008.

Berdasarkan Perda No. 23 tahun 2003 RSU Haji Surabaya merupakan RS milik Pemerintah Propinsi Jawa Timur setingkat Badan. Fasilitas yang ditawarkan adalah:

1. Fasilitas Pelayanan A. Unit Gawat darurat B. Poliklinik spesialis C. Pelayanan unggulan D. Bedah sentral

E. Unit pelayanan intensif (ICU, NICU) F. Radiologi

G. Rehabilitasi medik H. Laboratorium medik I. Patologi anatomi J. Gizi

K. Apotek 24 jam

L. Fasilitas penunjang: Kafe, Kantin, ATM, Koperasi dan Sarana parkir.

2. Fasilitas Rawat Inap

A. Graha Nur Afiyah dengan 3 lantai

(27)

menampung 47 pasien dan Gedung ruang rawat inap paviliun juga disebut gedung Graha Nur Afiyah.

a) Gedung Nur Afiyah yang ada di lantai 2 terdiri dari 9 kamar dengan 22 TT melayani pasien kelas II dengan 10 TT dan kelas III dengan 12 TT. Baik pasien dengan pembayaran umum, ASKES, ataupun pihak III sesuai ketentuan yang berlaku baik laki-laki maupun perempuan.

b) Gedung Nur Afiyah yang ada di lantai 3 terdiri dari 9 kamar dengan 16 TT melayani pasien kelas III dengan 6 TT, untuk kelas II dengan 6 TT dan kelas I dengan 4 TT. Baik pasien dengan pembayaran umum, ASKES, ataupun pihak III sesuai ketentuan yang berlaku baik laki-laki maupun perempuan.

c) Gedung Nur Afiyah yang ada di lantai 4 terdiri dari 9 kamar dengan 9 TT melayani pasien kelas VIP dengan 8 TT dan kelas VVIP dengan 1 TT. Baik pasien dengan pembayaran umum, ASKES, ataupun pihak III sesuai ketentuan yang berlaku baik laki-laki maupun perempuan.

B. Gedung Shofa dan Marwah dengan 4 lantai

(28)

khusus yang terdiri dari Ruang bersalin, ruang perawatan anak, perawatan bedah dan ruang isolasi.

Instalasi Rawat Inap :

a) Terdiri dari dua gedung yaitu gedung Shofa dan Marwah

I. Gedung Shofa yang ada di lantai 2 melayani pasien bersalin dan neonatus dengan status pembayaran umum, JPS, Askes maupun pihak III sesuai ketentuan yang berlaku. Jumlah TT yang tersedia untuk bersalin dengan jumlah 3 TT untuk kelas 1, untuk kelas 2 dengan jumlah 8 TT dan kelas 3 dengan jumlah 8 TT.

II. Gedung Shofa yang ada di lantai 3 terdiri dari 28 TT melayani pasien kelas II baik umum,ASKES, dan pihak III sesuai ketentuan yang berlaku baik laki-laki maupun perempuan. III. Gedung Shofa yang ada di lantai 4 terdiri dari 9 TT kelas I, 8 TT

untuk kelas II dan dengan jenis pembayaran umum, Askes, pihak III sesuai dengan ketentuan yang berlaku, juga terdapat ruang isolasi dengan 3 TT.

b) Gedung Marwah terdiri dari 4 lantai

(29)

II. Lantai II : diperuntukkan khusus rawat inap anak dengan 18 TT kelas III dan 12 TT kelas II dengan jenis pembayaran umum, Askes,JPS, serta pihak III sesuai ketentuan yang berlaku. Status pembayar JPS hanya berhak menempati kelas III, apabila kelas III penuh bisa menempati di kelas II dengan ketentuan 10% dari tempat tidur di kelas II

III. Lantai III : diperuntukkan rawat inap dewasa laki – laki dengan 16 TT kelas III dan 12 TT kelas II dengan jenis penyerahan umum, Askes, JPS, serta pihak III sesuai ketentuan yang berlaku. Status pembayar JPS hanya berhak menempati kelas III, apabila kelas III penuh bisa menempati di kelas II dengan ketentuan 10% dari tempat tidur di kelas II yang ada.

IV. Lantai IV : diperuntukkan rawat inap dewasa perempuan dengan 16 TT kelas III dan 12 TT kelas II dengan jenis pembayaran umum,Askes, JPS, serta pihak III sesuai ketentuan yang berlaku. Status pembayar JPS hanya berhak menempati kelas III, apabila kelas III penuh bisa menempati di kelas II dengan ketentuan 10% dari tempat tidur di kelas II yang ada.

(30)

Gambar 2.1 Alur Pasien Masuk Rawat Inap

Keterangan :

1. Pasien yang telah diputuskan Rawat Inap, mengurus administrasi di rekam medis.

2. Pasien menuju ke rekam medis untuk :

a. Mendapat kamar sesuai dengan pilihannya

b. Mendapatkan Dokumen Medis Kesehatan (DMK)

c. Mendapat pengantar untuk mendapatkan kartu penunggu pasien 3. Pasien menuju Ruang Rawat Inap untuk menjalani perawatan

4. Jika pasien meninggal dunia maka pasien dikirim ke kamar jenazah untuk mendapatkan perawatan jenazah

(31)

2.3 XAMPP

XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP

Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa

pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis. Untuk mendapatkannya dapat mengunduh langsung dari web resminya di http://www.apachefriends.org/en/xampp.html.

XAMPP dikembangkan dari sebuah tim proyek bernama Apache Friends, yang terdiri dari Tim Inti (Core Team), Tim Pengembang (Development Team) & Tim Dukungan (Support Team). Tampilan dari XAMPP dapat dilihat pada Gambar 2.2 Tampilan XAMPP.

(32)

XAMPP adalah singkatan yang masing-masing hurufnya adalah :

1. X : Program ini dapat dijalankan pada banyak sistem operasi, seperti Windows, Linux, Mac OS, dan Solaris.

2. A : Apache, merupakan aplikasi web server.

Tugas utama Apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada user berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web. jika

diperlukan juga berdasarkan kode PHP yang dituliskan,maka dapat saja suatu database diakses terlebih dahulu (misalnya dalam MySQL) untuk mendukung halaman web yang dihasilkan.

3. M : MySQL, merupakan aplikasi database server.

Perkembangannya disebut SQL yang merupakan kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang

digunakan untuk mengolah database. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengelola database beserta isinya. Kita dapat memanfaatkan MySQL untuk menambahkan, mengubah, dan menghapus data yang berada

dalam database.

4. P : PHP, bahasa pemrograman web.

Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting. PHP memungkinkan kita untuk membuat halaman web yang bersifat dinamis. Sistem manajemen basis data yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQl. namun PHP juga mendukung sistem manajemen database Oracle, Microsoft Access, Interbase, d-base, PostgreSQL, dan sebagainya.

(33)

Mengenal bagian XAMPP yang biasa digunakan pada umumnya : Htdoc adalah folder tempat meletakkan berkas-berkas yang akan dijalankan, seperti berkas PHP, HTML dan skrip lain. phpMyAdmin merupakan bagian untuk mengelola basis data MySQL yang ada di komputer. Kontrol Panel yang berfungsi untuk mengelola layanan (service) XAMPP. Seperti menghentikan (stop) layanan, ataupun memulai (start).

2.4 Analisis Berorientasi Objek

Metode analisis berorientasi objek bertujuan mendesain dan membangun sistem dengan mengumpulkan objek software yang dapat digunakan, kunci reusability adalah untuk mendaftar (dalam library atau database) objek di mana

beberapa di antaranya ada yang sesuai dengan permintaan user.

2.4.1 Unified Approach (UA)

(34)

sedangkan tingkah laku yang menggambarkan aksi – aksi yang dimiliki objek didefinisikan sebagai method.

1) Identifikasi Aktor

Mengidentifikasi aktor merupakan hal penting dalam proses analisis sistem. Istilah aktor menunjukkan sekumpulan pengguna yang beraktivitas pada sistem. Satu pengguna mungkin saja melakukan satu atau lebih aktivitas pada sistem.

2) Analisa Bisnis Proses

Tahap ini tidak selalu mengawali suatu proyek analisis sistem, akan tetapi jika dibutuhkan, proses bisnis dan kebutuhan pengguna menjelaskan sampai ke level detail.

3) Identifikasi Use Case

Suatu use case adalah interaksi antara aktor dengan sistem. Suatu use case menyangkut aktivitas dan respon dari suatu aktor. Pemodelan use case dapat dilakukan dengan mengambil beberapa aktor kemudian mendiskusikan apa saja yang akan dilakukan aktor tersebut terhadap sistem. Setiap use case merepresentasikan apa yang akan dilakukan oleh aktor.

4) Pemodelan Interaksi Menggunakan Interaction Diagram

Salah satu dari diagram interaksi adalah sequence diagram. Diagram interaksi menjelaskan urutan proses dan interaksi yang terdapat pada use case atau scenario. Pada interaction diagram digambarkan interaksi antar suatu objek

(35)

5) Perancangan Kelas

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan

sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan

objek beserta hubungan satu sama lain.

2.4.2 Unified Modelling Language (UML)

1) Sejarah UML

Grady Booch dan Jim Rumbaugh memulai penelitian di Rational Software Co. sekitar tahun 1994. Tujuan mereka yakni menciptakan sebuah

metode baru yang dapat menciptakan metode-metode sebelumnya yang dapat digunakan pada semua kalangan. Sekitar tahun 1995 Ivar Jacobson, seorang tokoh yang menciptakan OOSE and Objectory Methode bergabung. Selain itu, perusahaan Rational Software Co. Membeli lisensi Objectory System dari Swedish Company sebagai pengembang dan pendistribusinya. Maka lahirnya sebuah

(36)

Gambar 2.3 Unsur-unsur Pembentuk UML

2) Definisi Unified Modelling Language

Unified Modelling Language merupakan sebuah notasi grafis standar untuk

menggambarkan sistem berorientasi objek yang merupakan hasil kerja sama dari Grady Booch, James Rumbaugh dan Ivar Jacobson.

Menurut Bahrami (1999), Unified Modeling Language (UML) adalah suatu bahasa untuk menetapkan, membangun, memvisualisasikan, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak dan komponen-komponennya.

(37)

3) View Dalam UML

UML dibangun atas model 4+1 view. Model ini didasarkan pada fakta bahwa struktur sebuah sistem dideskripsikan dalam 5 view di mana salah satu di antaranya use case view. Use case view ini memegang peran untuk mengintegrasikan content ke view yang lain seperti yang terlihat pada Gambar 2.4 Model 4+1 View.

Gambar 2.4 Model 4+1 View

Use case View mendefinisikan perilaku eksternal sistem. Hal ini menjadi

daya tarik bagi end-user, analis dan tester. Selanjutnya Design view mendeskripsikan struktur logika yang mendukung fungsi-fungsi yang dibutuhkan di use case. Design view berisi definisi komponen program, class-class utama bersama-sama dengan spesifikasi data, perilaku dan interaksinya. Implementation view menjelaskan komponen-komponen fisik dari sistem yang akan dibangun.

Process view berhubungan dengan hal-hal yang berkaitan dengan

concurrency di dalam sistem. Sedangkan deployment view menjelaskan

(38)

komputer, printer dan peralatan lainnya serta bagaimana peralatan tersebut dihubungkan dengan peralatan yang lainnya di mana sistem akan dijalankan. 4) Diagram-Diagram Unified Modelling Language

Setiap sistem yang kompleks memiliki pendekatan yang terbaik melalui suatu himpunan kecil dalam pandangan semua view dalam suatu model, tidak ada single view yang terpenuhi. Setiap model bisa dinyatakan pada tingkat yang

berbeda dari ketepatannya.

Diagram-diagram yang terdapat pada UML seperti yang dapat terlihat pada Gambar 2.5 Klasifikasi Jenis Diagram UML Versi 1.3.

Gambar 2.5 Klasifikasi Jenis Diagram UML Versi 1.3

(39)

objek-objek serta relasi-relasi antar objek. Diagram objek memperlihatkan instansiasi statis dari segala sesuatu yang dijumpai pada diagram kelas. Use Case Diagram bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan

aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna. Sequence diagram bersifat dinamis, diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu. Collaboration diagram Bersifat dinamis, diagram kolaborasi adalah diagram interaksi yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan (message). Statechart diagram bersifat dinamis, diagram state ini memperlihatkan state-state pada sistem memuat state, transisi, even, serta aktivitas. Diagram ini

terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka (interface), kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem reaktif. Activity diagram bersifat dinamis, diagram aktivitas ini adalah tipe khusus dari

diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem yang memberi tekanan pada aliran kendali antar objek. Component diagram bersifat statis, diagram komponen ini memperlihatkan

(40)

dijalankan (saat runtime). Diagram ini memuat simpul-simpul (node) beserta komponen-komponen yang ada di dalamnya. Deployment diagram berhubungan erat dengan diagram komponen di mana deployment diagram memuat satu atau lebih komponen-komponen. Diagram ini sangat berguna saat aplikasi kita berlaku sebagai aplikasi yang dijalankan pada banyak mesin (distributed computing).

Class diagram, juga dikenal sebagai objek modeling, adalah diagram

analisis statis yang utama. Diagram ini menunjukkan struktur yang statis dari suatu model. Suatu class diagram adalah suatu koleksi unsur-unsur modeling yang statis, seperti kelas-kelas dan relationship yang dihubungkan sebagai suatu grafik antara yang satu dengan yang lainnya beserta isi-isinya. Sebagai contoh, hal yang ada (seperti kelas-kelas), struktur-struktur class diagram internal, dan hubungan class diagram dengan kelas-kelas yang lain. Class diagram tidak menunjukkan informasi yang temporal, yang diperlukan di dalam pemodelan yang dinamis.

Class diagram memodelkan struktur kelas dan isinya dengan menggunakan

(41)

Tabel 2.1 Notasi pada Class Diagram

Fungsi Pengertian Simbol

Class Class adalah blok - blok pembangun

pada pemrograman berorientasi objek. Sebuah class digambarkan sebagai sebuah kotak yang terbagi atas 3 bagian. Bagian atas adalah bagian nama dari class. Bagian tengah mendefinisikan property/atributte class. Bagian akhir mendefinisikan method-method dari sebuah class.

Assosiation Sebuah asosiasi merupakan sebuah relationship paling umum antara 2

class, dan dilambangkan oleh sebuah

garis yang menghubungkan antara 2 class. Garis ini bisa melambangkan

tipe-tipe relationship dan juga dapat

menampilkan hukum-hukum

multiplisitas pada sebuah relationship (Contoh: One-to-one, one-to-many, many-to-many).

Dependency Kadangkala sebuah class menggunakan class yang lain. Hal ini disebut

dependency. Umumnya penggunaan

(42)

Fungsi Pengertian Simbol

Aggregation Aggregation mengindikasikan keseluruhan bagian relationship dan biasanya disebut sebagai relasi “mempunyai sebuah” atau “bagian dari”. Sebuah aggregation digambarkan sebagai sebuah garis dengan sebuah jajaran genjang yang tidak berisi/tidak solid.

Generalization Sebuah relasi generalization sepadan

dengan sebuah relasi inheritance pada konsep berorientasi objek. Sebuah generalization dilambangkan dengan

sebuah panah dengan kepala panah yang tidak solid yang mengarah ke kelas “parent”-nya/induknya.

Sumber : http://resources.visual-paradigm.com/

Diagram kelas memodelkan struktur kelas dan isinya. Kelas terdiri dari Nama Kelas, Atribut dan Operasi seperti yang terlihat pada Gambar 2.6 Diagram Kelas.

Gambar 2.6 Diagram Kelas

Class name bagian yang paling atas berisi nama kelas, nama kelas diambil

(43)

haruslah berupa kata benda. Attribute kelas memiliki attribute yang menggambarkan karakteristik dari objek. Attribute kelas yang benar adalah yang dapat mencakup informasi yang dilukiskan dan mengenali instance tertentu dari kelas. Tipe attribute dapat berupa primitive attribute atau tipe lainnya. Method / Operations operations digunakan untuk memanipulasi attribute atau menjalankan

aksi-aksi. Class diagram terdiri dari beberapa relationship, di antaranya Generalization, Diagram objek, Aggregation dan Association. Generalisasi adalah

(44)

Gambar 2.7 Contoh Aggregation (Nugroho, 2005)

Association didefinisikan sebagai penghubung objek-objek pada kelas yang

sama. Multiplicity atau multiplisitas adalah jumlah banyaknya objek sebuah class yang berelasi dengan sebuah objek lain pada class lain yang berasosiasi dengan class tersebut. Untuk menyatakan multiplisitas anda dapat meletakkannya di atas

garis asosiasi berdekatan dengan class yang sesuai. Notasi-notasi yang ada pada multiplisitas seperti yang terlihat pada Tabel 2.2 Notasi Multiplisitas.

Tabel 2.2 Notasi Multiplisitas

Multiplitas Arti

* Banyak

0 Nol

1 Satu

0…* Nol atau banyak

1…* Satu atau banyak

0…1 Nol atau satu

1…1 Hanya satu

Sumber: Nugroho, 2005.

Konsep use case diperkenalkan oleh Ivan Jacobson di dalam Object Oriented Software Engineering (OOSE). Use case adalah deskripsi fungsi dari

(45)

hubungan antara aktor dengan use case. Aktor adalah orang atau subsistem lain yang akan berinteraksi dengan sistem. Sementara use case menggambarkan proses yang akan dilakukan oleh aktor terhadap sistem seperti yang terlihat pada Gambar 2.8 Simbol Use Case Diagram.

Gambar 2.8 Simbol Use Case Diagram

Uraian suatu use case menggambarkan apa yang terjadi di dalam sistem ketika use case dilaksanakan. Pada intinya hubungan-hubungan ini ditunjukkan di suatu diagram use case diantaranya Communication, hubungan komunikasi dari suatu aktor di suatu use case, ditunjukkan dengan menghubungkan simbol aktor kepada simbol use case dengan suatu alur yang padat. Aktor itu dikatakan “komunikasi” dengan use case. Uses, menggunakan hubungan antara use case ditunjukkan oleh panah generalisasi dari use case seperti yang terlihat pada Gambar 2.9 Contoh Kondisi Uses.

Gambar 2.9 Contoh Kondisi Uses

Extends, perluasan hubungan digunakan ketika kita mempunyai satu use

case yang serupa dengan use case yang lain tetapi lebih banyak. Pada intinya, itu

(46)

Gambar 2.10 Contoh Kondisi Extends

Berikut merupakan notasi-notasi untuk use case diagram seperti yang terlihat pada Tabel 2.3 Notasi Use Case Diagram di bawah ini.

Tabel 2.3 Notasi Use Case Diagram

Fungsi Kegunaan Simbol

Actor Actor adalah pengguna sistem. Actor tidak

terbatas hanya manusia saja, jika sebuah sistem berkomunikasi dengan aplikasi lain dan membutuhkan input atau memberikan output, maka aplikasi tersebut juga bisa

dianggap sebagai actor.

Use Case Use case digambarkan sebagai lingkaran

elips dengan nama use case dituliskan didalam elips tersebut.

Association Asosiasi digunakan untuk menghubungkan actor dengan use case. Asosiasi digambarkan

dengan sebuah garis yang menghubungkan antara Actor dengan Use Case.

Depends on Menyatakan hubungan ketergantungan antar Use Case, yakni pelaksanaan suatu use case

baru bisa dilakukan setelah pelaksanaan use case lain selesai.

(47)

Gambar 2.11 Contoh Use Case Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di

sekitar sistem (termasuk pengguna, display dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Berikut adalah notasi-notasinya seperti yang terlihat pada Tabel 2.4 Notasi Sequence Diagram.

Tabel 2.4 Notasi Sequence Diagram

Fungsi Pengertian Simbol

Object Object merupakan instance dari sebuah class dan dituliskan tersusun secara horizontal. Digambarkan sebagai sebuah class (kotak) dengan nama objek di dalamnya yang diawali dengan sebuah titik koma.

Actor

Actor juga dapat berkomunikasi dengan objek, maka actor juga dapat diurutkan sebagai kolom. Simbol Actor sama dengan simbol pada Actor

(48)

Fungsi Pengertian Simbol

Lifeline

Lifeline mengindikasikan keberadaan

sebuah objek dalam basis waktu. Notasi untuk Lifeline adalah garis putus-putus vertikal yang ditarik dari sebuah objek.

Activation

Activation dinotasikan sebagai sebuah

kotak segi empat yang gambar pada sebuah lifeline. Activation mengindikasikan sebuah objek yang akan melakukan sebuah aksi.

Message

Message, digambarkan dengan anak

panah horizontal antara Activation. Message mengindikasikan komunikasi

antara objek – objek

Sumber : http://resources.visual-paradigm.com/

Berikut ini adalah contoh dari Sequence Diagram seperti yang terlihat pada Gambar 2.12 Contoh Sequence Diagram.

(49)

Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang

sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, keputusan yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Berikut adalah notasi activity diagram seperti yang terlihat pada Tabel 2.5 Notasi Activity Diagram.

Tabel 2.5 Notasi Activity Diagram

Simbol Keterangan

Titik Awal Titik Akhir Activity

Pilihan Untuk mengambil Keputusan

Fork; Digunakan untuk menunjukkan kegiatan yang dilakukan

secara paralel / menggabungkan dua kegiatan paralel menjadi satu.

Rake; Menunjukkan adanya dekomposisi

Tanda Waktu Tanda pengiriman Tanda penerimaan

Aliran akhir (Flow Final)

(50)

2.5 Rational Rose

Rational Rose adalah tools pemodelan visual untuk pengembangan sistem

berorientasi objek yang sangat handal untuk digunakan sebagai bantuan bagi para pengembang dalam melakukan analisis dan perancangan sistem. Rational Rose digunakan untuk melakukan pemodelan sistem sebelum menuliskan kode-kode dalam bahasa pemrograman tertentu.

Dalam Rational Rose, pemodelan adalah cara melihat sistem dari berbagai sudut pandang dengan mencakup semua diagram yang dikenal dalam UML, aktor-aktor yang terlibat dalam sistem, use-case, objek-objek, kelas-kelas, komponen-komponen, serta simpul-simpul penyebaran (deployment node).

Tampilan dari Rational Rose 2000 terdapat 3 jendela, di antaranya Browser, Jendela ini berfungsi untuk secara cepat bergerak dalam model. Jendela diagram, Jendela ini berfungsi untuk membuat menampilkan (display), serta menyunting (edit) satu atau lebih diagram UML. Jendela dokumentasi, Jendela ini berguna untuk melihat atau memperbaharui (update) dokumentasi unsur-unsur model. Di samping itu, Rational Rose juga memiliki menu-menu yang berguna untuk mengaktifkan perintah-perintah tertentu serta toolbar yang dapat digunakan untuk mengakses perintah-perintah yang sering digunakan.

2.6 Visual Basic 2010

Visual Basic 2010 adalah versi terbaru dari Visual Basic diluncurkan oleh Microsoft di tahun 2010. Hal ini hampir mirip dengan Visual Basic 2008, tetapi

(51)

Bahasa Inggris. Perusahaan perangkat lunak yang berbeda telah menghasilkan berbagai versi BASIC untuk DOS, seperti Microsoft QBASIC, QuickBasic, GWBASIC, dan IBM BASICA dan banyak lagi. Kemudian, Microsoft meluncurkan pertama grafis BASIC Version, Visual Basic 1 pada tahun 1991. Ini adalah berbasis GUI dan terutama dikembangkan untuk jendela MS. Sejak saat itu Microsoft perlahan dihapus DOS versi BASIC dan benar-benar menggantinya

dengan Visual Basic.

Visual Basic awalnya sebuah bahasa pemrograman fungsional atau prosedural sampai Visual Basic 6 populer. Kemudian, Microsoft Visual Basic berubah menjadi lebih berorientasi objek kuat bahasa pemrograman Visual Basic.Net dengan meluncurkan, Visual Basic 2005, Visual Basic 2008, dan yang

terbaru adalah Visual Basic 2010. Visual basic 2010 merupakan salah satu bahasa pemrograman Object Oriented Program (OOP) atau pemrograman yang berorientasi pada objek. Kata “Visual” menunjukkan cara yang digunakan untuk membuat Graphical User Interface (GUI). Dengan Cara ini, kita tidak perlu lagi menuliskan instruksi pemrograman dalam kode-kode baris hanya untuk membuat sebuah Design Form/Aplikasi.; itu telah tertangkap dengan bahasa OOP lainnya seperti C + +, Java, C # dan lain-lain.

Visual Basic merupakan salah satu RAD (Rapid Application Development)

Tool yang sangat terkenal mudah untuk dipelajari, digunakan dan cepat dalam

(52)

untuk mengonversi aplikasi VB anda yang jalan di Windows ke platform lainnya, seperti Linux, AIX, dan masih banyak lagi. Dengan Visual Basic, konsep pengembangan aplikasi akan dimulai dengan pembentukan user interface, kemudian mengatur properti dari objek-objek yang digunakan dalam user interface (warna tombol, warna layar, judul layar), dan baru dilakukan penulisan

kode program untuk menangani kejadian-kejadian (event).

2.6.1 Fungsi Program

Microsoft Visual Basic 2010 hampir dapat memanfaatkan seluruh

kemudahan dan kecanggihan yang dimiliki oleh sistem operasi windows. Secara umum kemampuan visual basic adalah menyediakan komponen-komponen yang memungkinkan anda membuat aplikasi atau program baik itu program yang ringan dalam skala rumahan sampai program interprice yang besar dan rumit, atau aplikasi yang dijalankan melalui internet.

2.6.2 Komponen Program

Komponen Visual Basic terdiri dari :

1) Title Bar

Title bar merupakan batang judul dari Visual Basic 2010 yang terletak pada

bagian atas dari jendela program yang berfungsi untuk menampilkan judul atau nama jendela seperti yang terlihat pada Gambar 2.13 Tampilan Title Bar.

(53)

2) Control Menu

Control Menu merupakan sebuah elemen terletak pada bagian sudut kiri atas

dari jendela Visual Basic. Dalam OS Windows, elemen ini tampil dalam bentuk icon. Control menu terdiri dari beberapa menu di antaranya Minimize, Maximize,

Restore dan Close. Minimize digunakan untuk meminimalkan ukuran jendela

Visual Basic, Maximize digunakan untuk memperbesar ukuran jendela Visual

Basic, Restore digunakan untuk mengatur ukuran jendela Visual Basic keukuran

relatif dan Close digunakan untuk menutup jendela Visual Basic Seperti yang terlihat pada Gambar 2.14 Tampilan Control Menu.

Gambar 2.14 Tampilan Control Menu

3) Menu Bar

Menu Bar merupakan batang menu yang terletak di bawah Title Bar yang

berfungsi untuk menampilkan pilihan menu atau perintah untuk mengoperasikan program Visual Basic 2010 seperti yang terlihat pada Gambar 2.15 Tampilan Menu Bar.

(54)

4) Tool Bar

Tool Bar merupakan sebuah batang yang berisi sebuah batang yang berisi

kumpulan tombol yang terletak di bagian bawah menu bar yang dapat digunakan untuk menjalankan suatu perintah. Pada saat jendela code aktif seperti terlihat pada Gambar 2.16 Tool Bar Standart pada saat jendela Code aktif

Gambar 2.16 Tool Bar Standart pada saat jendela Form aktif

Fungsi tombol tersebut dijelaskan pada Tabel 2.6 Fungsi Tombol Tool Bar sebagai berikut.

Tabel 2.6 Fungsi Tombol Tool Bar

Tombol Nama Fungsi

Add-Project

Menambahkan Project baru dengan pilihan: Standard EXE

Active EXE

ActiveX DLL

ActiveX Control

Add Form

Menambahkan item dengan pilihan : Form

User Control

MDI Form

Properti Page

Module

User Document

Class Module

Add File

(55)

Tombol Nama Fungsi

Open Project Membuka project yang sudah dibuat sebelumnya.

Save Project Open Menyimpan project.

Cut Memotong kontrol yang ada di jendela form atau text yang ada di jendela code.

Copy Menyalin kontrol yang ada di jendela form atau text yang ada di jendela code.

Paste

Menempelkan kontrol text yang sudah dipotong dengan perintah cut atau disalin dengan copy.

5) Tool box

Tool box merupakan kotak perangkat yang berisi kumpulan object atau

kontrol untuk mengatur desain dari aplikasi yang akan dibuat. Prosedur dalam penggunaan tool box yaitu pertama kali klik tombol Tool Box di bagian tool bar standart, setelah itu klik perintah View-Toolbox seperti yang terlihat pada Gambar

(56)

Gambar 2.17 Tampilan Tool Box

Adapun fungsi masing-masing tombol Tool Box seperti yang terlihat pada Tabel 2.7 Fungsi Tombol Tool Box sebagai berikut :

Tabel 2.7 Fungsi Tombol Tool Box

Tombol Nama Fungsi

Pointer

Memilih, mengatur ukuran dan memindah posisi kontrol yang terpasang pada bagian form. PictureBox Menampilkan file gambar.

(57)

Tombol Nama Fungsi

Text Box Menambahkan kotak teks.

GroupBox

Menambahkan kontrol yang dapat diisi dengan kontrol Option Button dan Check Box

Button Menambahkan kontrol tombol perintah.

Check Box Menambahkan kontrol kotak periksa.

Option Button Menambahkan kontrol tombol pilihan.

Combo Box

Menambahkan kontrol kotak combo yang merupakan kontrol

gabungan antara Text Box dan List Box.

List Box Menambahkan kontrol daftar pilihan.

HScrool Bar Menambahkan kontrol batang penggulung horizontal. VScrool Bar Menambahkan kontrol batang

penggulung vertikal.

Timer Menambahkan kontrol sebagai kontrol pencacah waktu.

Drive List Box Menambahkan kontrol daftar disk drive pada komputer.

Dir List Box Menambahkan kontrol daftar direktori pada drive aktif.

(58)

Tombol Nama Fungsi

Shape

Menambahkan kontrol gambar berupa lingkaran, oval, persegi panjang, bujur sangkar dan lain-lain.

Image

Menambahkan file gambar

dengan pilihan properti yang lebih sedikit dibandingkan kontrol Picture Box.

Data Menambahkan kontrol yang

berupa database.

OLE

Menambahkan kontrol yang berhubungan dengan proses relasi antar program aplikasi.

6) Solution Explorer

Solution Explorer adalah jendela yang menyimpan Informasi mengenai

Solution, Project-project, beserta file-file, form-form ataupun resource yang

digunakan pada program aplikasi. Pada bagian atas jendela Solution Explorer terdapat toolbox yang digunakan untuk menampilkan jendela Properties, menampilkan semua file, melihat Design form, Refresh dan View code, untuk melihat kode program. Pada Solution explorer juga kita dapat menambahkan class, module, windows form baru, dan sebagainya. Jika jendela Solution Explorer

(59)

Gambar 2.18 Tampilan Solution Explorer

Penjelasan tombol-tombol yang ada pada project yaitu View Code, fungsinya menampilkan jendela kode yang digunakan untuk menulis kode program yang terhubung dengan object yang terpilih pada jendela form. View Object fungsinya menampilkan object untuk item yang terpilih pada form aktif.

Toogle Folders fungsinya menampilkan atau menyembunyikan folder yang

menampung nama form dari suatu project.

7) Properties Windows

Properties Windows atau Jendela Properties berfungsi untuk memberikan

informasi mengenai objek yang sedang aktif, nama objek yang sedang aktif dapat dilihat pada bagian atas jendela Properties. Properties juga digunakan untuk mengubah nilai property atau karakteristik dari objek yang aktif.

Komponen-komponen atau kontrol-kontrol VB 2010 mempunyai property dan event yang berbeda untuk satu dan lainnya, tetapi ada juga yang memiliki property dan event yang sama. Property merupakan setiap komponen di dalam

(60)

dalam scripting. Properti “Name” ini hanya bisa diatur melalui jendela Property. seperti yang terlihat pada Gambar 2.19 Tampilan Properties Windows.

Gambar 2.19 Tampilan Properties Windows

8) Immediate Windows

Merupakan sebuah jendela yang digunakan untuk mencoba beberapa perintah dengan mengetikkan baris program dan dapat secara langsung melihat hasilnya. Hal tersebut biasa dilakukan dan sangat membantu proses pengujian suatu perintah sebelum dipasang di dalam program seperti yang terlihat pada Gambar 2.20 Tampilan Immediate Windows.

Gambar 2.20 Tampilan Immediate Windows

Untuk menampilkan jendela immediate, dapat menggunakan prosedur yaitu pertama kali pilih perintah View-Immediate window. Setelah itu tekan Shortcut key ctrl + G, dan terakhir klik tombol immediate window pada toolbar

(61)

9) Form Window

Merupakan jendela desain dari suatu program aplikasi. Mendesain suatu program aplikasi dengan menempatkan kontrol-kontrol yang ada di bagian toolbox pada area form. Pada jendela form terdapat beberapa elemen yang dapat

digunakan untuk mengatur tampilan seperti yang pada Gambar 2.21 Tampilan Form Windows.

Gambar 2.21 Tampilan Form Windows

10) Code Window

Window tempat kita menuliskan program. Pada window ini terdapat

fasilitas yang cukup lengkap. Jika kita melakukan klik ganda pada sebuah object yang berupa kontrol atau form maka window code ini akan langsung aktif dan membawa kursor kita ke tempat penulisan program yang terkait dengan objek tersebut. Tempat penulisan berada di antara kata Private Sub dan End Sub. Untuk mengaktifkan Window Code ada beberapa cara yaitu dengan klik tombol View Code pada Window Project. Setelah itu dari menu View klik perintah Code. Pada

Window Code ini terdapat dua buah fasilitas utama yaitu pemilih object dan

(62)

11) Event

Merupakan suatu kejadian yang akan diterima oleh suatu object. Event yang diterima berfungsi menjalankan kode program yang ada dalam object tersebut.

Private Sub Button1_Click(ByVal sender As Object, ByVal e As

System.EventArgs) Handles Btnupd.Click , baris program ini menunjukkan

penggunaan event click pada object button1, yang mempunyai arti apabila object1 diklik maka kode program yang terletak di bawah garis kode program tersebut akan dijalankan. Metode adalah suatu set perintah seperti halnya fungsi dan prosedur, tetapi sudah tersedia di dalam suatu objek. Sedangkan Module dapat dijajarkan dengan form, tetapi tidak mengandung objek. Module dapat berisi kode-kode program atau prosedur yang dapat digunakan dalam program aplikasi.

2.7 Power Designer

Sybase Power Designer merupakan tool pemodelan yang dikeluarkan oleh

perusahaan Sybase untuk membangun sebuah sistem informasi yang cepat, terstruktur dan efektif. Sybase Power Designer mendukung beberapa pemodelan adalah sebagai berikut :

a. Requirement Management b. Business Process

c. Data Modelling d. XML Modelling

(63)

Pada tutorial ini kita akan mencoba menggunakan Power Designer untuk melakukan pemodelan data (data modelling) untuk kemudian akan kita gunakan untuk melakukan perancangan basis data. Secara sederhana, untuk melakukan pemodelan data pada Power Designer, kita harus memulainya pada level Conceptual Data Model, di mana pemodelan data dilakukan dengan

menggunakan metode Entity Relationship Diagram. Pada CDM, tipe data yang dipergunakan bersifat general, dan tidak spesifik terhadap suatu database tertentu.

Tahap kedua adalah membuat Physical Data Model (PDM), PDM merupakan bentuk spesifik dari CDM yang telah kita bangun. Power Designer memiliki banyak dukungan target database, sehingga kita tidak perlu bingung mengenai tipe-tipe data yang dipergunakan, karena Power Designer akan menyesuaikan seperti pada tipe data yang kita definisikan sebelumnya pada tahap CDM.

Tahap terakhir adalah generate script Data Definition Language (DDL) dari PDM yang telah dibuat. Melalui DDL inilah kita dapat generate objek-objek database (table, trigger,view, procedure) sehingga kemudian DDL script ini dapat

(64)
(65)

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Maman (2002:3) penelitian deskriptif berusaha menggambarkan suatu gejala sosial. Dengan kata lain penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat studi. Metode kualitatif ini memberikan informasi yang mutakhir sehingga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta lebih banyak dapat pada berbagai masalah (Husein Umar, 1999:81).

Dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data pengamatan/observasi dan wawancara mendalam / in-depth interviews (Chaedar,2002: 154-156). Kedua metode / teknik tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengamatan / Observasi yang dimaksud adalah pengamatan yang sistematis tentang kejadian dan tingkah laku dalam setting sosial yang dipilih untuk diteliti.

(66)

3.2 Rancangan Uji Coba dan Evaluasi

Pada rancangan uji coba ini akan dijelaskan mengenai skenario dari uji coba aplikasi ini mulai dari input sampai output yang diharapkan. Aplikasi yang akan dibuat ini adalah aplikasi sistem informasi ruang rawat inap untuk mengetahui jumlah ketersediaan kamar kosong yang ada di Rumah Sakit Haji Surabaya.

Pasien yang akan melakukan pemesanan ruang kamar rawat inap pertama kali mendatangi petugas pendaftaran untuk menanyakan apakah masih ada ruang kamar yang kosong, setelah petugas melakukan pengecekan ruangan dan ternyata masih kosong maka petugas akan melakukan registrasi pasien tersebut untuk didaftarkan menjadi pasien rawat inap. Namun jika ruang kamar tidak ada yang kosong maka petugas pendaftaran tidak dapat melayani pasien tersebut. Dan apabila ada pasien yang telah keluar dari ruang rawat inap maka petugas yang berada di masing-masing ruangan wajib melakukan fungsi keluar ruangan yang ada pada aplikasi tersebut bagi pasien yang keluar agar data ketersediaan kamar dapat diperbaharui kembali dan apabila ada pasien yang membutuhkan kamar tersebut dapat melakukan pemesanan ruang kamar rawat inap pada petugas pendaftaran.

3.3 Identifikasi Aktor

(67)

administrator, operator pendaftaran dan operator seperti user yang terlihat pada Tabel 3.1 Identifikasi Aktor dengan Aktivitasnya.

Tabel 3.1 Identifikasi Aktor dengan Aktivitasnya

Aktor Aktivitas Aktor

Administrator - Melakukan pengecekan data ketersediaan ruang kamar rawat inap

- Mengelola data registrasi pasien yang akan mendaftar pada ruang rawat inap

- Mengelola data user

- Menambahkan data ruangan kamar rawat inap - Melakukan pencarian data pasien rawat inap - Melakukan pencarian data ruang kamar rawat inap - Melihat data pasien yang telah keluar ruang rawat

inap

Operator - Melakukan pencarian data pasien rawat inap - Melakukan pencarian data ruang kamar rawat inap - Melihat data pasien yang telah keluar ruang rawat

inap

- Melakukan update pasien yang keluar ruang rawat inap

Operator Pendaftaran

- Melakukan pencarian data pasien

- Melakukan pencarian data ruang kamar rawat inap - Melihat data pasien yang telah keluar ruang rawat

inap

- Melakukan pendaftaran pasien rawat inap

3.4 Use Case Diagram

(68)

Gambar 3.1 Use Case Diagram Aplikasi Sistem Informasi Ruang Rawat Inap

Pada Gambar 3.1 Use Case Diagram Aplikasi Sistem Informasi Ruang Rawat Inap digambarkan fungsi-fungsi utama yang terdapat pada aplikasi ini. Setelah user melakukan login, maka user dapat mengakses menu-menu yang terdapat pada menu utama aplikasi tersebut sesuai dengan tingkatan user level-nya.

3.4.1 Use Case Login

Dalam Use Case login akan dijelaskan tentang login user, keterangan tersebut dijelaskan pada Tabel 3.2. Selain penjelasan tentang use case login juga dijelaskan Activity Diagram yang dapat dilihat pada Gambar 3.2 dan Sequence Diagram pada Gambar 3.3

Tabel 3.2 Skenario Login

Skenario Kasus Pada Sistem

Nama Login

Tujuan Untuk memverifikasi user yang sah Deskripsi

Use Case ini menjelaskan bagaimana admin melakukan login untuk dapat masuk pada menu utama sesuai dengan akun user

(69)

Skenario Utama

Kondisi awal Tampilan Aplikasi

Aksi Aktor Reaksi Sistem

User memasukkan data login (Username dan Password) lalu menekan tombol ok

1. Sistem menampilkan form login 2. Sistem menerima data login

3. Sistem Melakukan pengecekan terhadap data yang dimasukkan oleh user

Kondisi Akhir Sistem menampilkan menu utama

Gambar 3.2 Activity Diagram Login

(70)

3.4.2 Use Case Cari Data Pasien

Dalam use case cari data pasien ini akan dijelaskan proses pencarian data pasien secara mendetail. Keterangan proses tersebu

Gambar

Gambar 2.1 Alur Pasien Masuk Rawat Inap
Gambar 2.2 Tampilan XAMPP.
Tabel 2.3 Notasi Use Case Diagram
Gambar 3.3 Sequence Diagram Login
+7

Referensi

Dokumen terkait

Data yang diperoleh diuji menggunakan crosstabulation dan uji kolmogorov Smirnov dengan confidence interval 95% untuk mengetahui apakah ada hubungan antara keparahan

Untuk mengkaji fungsi sosio budaya Rapa’i Pasee dalam kebudayaan masyarakat Biara Timu Jambo Aye Panton Labu Aceh Utara, khususnya di kawasan penelitian, maka

penyempumaan dari metode bagan balok karena dengan jaringan kerja dapat memberikan jawaban atas pertanyaan yang belum terjawab dalam metode bagan balok, pertanyaan tersebut adalah

Sedangkan Sasaran merupakan penjabaran dari Tujuan Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Cilacap, yaitu hasil yang akan dicapai secara

Asuhan kebidanan yang dilakukan yaitu: Lakukan hubungan terapeutik dengan pasien dan keluarga, informasikan pada pasien tentang hasil pemeriksaan tanda-tanda vital, serta

Berdasarkan bukti-bukti linguistik yang tercermin dalam sejumlah besar kata kerabat diindikasikan bahwa bahasa Oirata sebagai bahasa non-Austronesia yang berkerabat

Alasan Peneliti menggunakan software Microsoft Visual Basic 6.0 sebagai software pembuatan program gerhana Bulan metode al-Durr al-An ī q adalah karena software ini

Hasil dari penelitian recovery ion Hg 2+ dari limbah cair dengan metode presipitasi sulfida dan hidroksida diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam upaya