BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap wanita akan memasuki fase yang panjang dalam kehidupanya
yang disebut dengan fase klimakterium yang berlangsung antara umur 40 –
65. Fase klimakterium sendiri terdiri dari beberapa fase, yaitu:
premenopause antara usia 40 – 50 tahun, menopause antara usia 45 – 50
tahun, pascamenopause antara usia 50 – 65 tahun. Fase klimakterium
antara usia 45 – 65 tahun (Baziad, 2010).
Premenopause merupakan suatu kondisi fisiologis wanita yang telah
memasuki masa penuaan (aging) yang ditandai dengan menurunnya kadar hormonal estrogen ovarium yang sangat berperan dalam reproduksi seksualitas, sering mengganggu aktifitas wanita bahkan mengancam
kebahagiaan berumah tangga. Gejala tersebut disebut sebagai sindrom
menopause yang meliputi hot fluses (semburan panas dari dada hingga wajah), night sweat (keringat di malam hari), dryness vaginal (kekeringan vagina), penurunan daya ingat, insomnia (susah tidur), depresi, mudah lelah, penurunan libido, rasa sakit jika berhubungan seks. Masa premenopause
dengan berbagai perubahan fisiologis yang terjadi akan menjadi rasa
ketakutan bagi setiap wanita yang akan menjalaninya, kendati hal ini
alamiah terjadi pada semua wanita, namun efek sampingnya banyak
mempengaruhi keharmonisan rumah tangga bila tidak siap menghadapinya.
haid menjadi banyak atau sedikit sekali dan perubahan psikologis lainnya
seperti akan terjadi pada masa premenopause (Lulu, 2009).
Wanita yang menghadapi periode menopause akan menghadapi
masalah psikologis yang dipengaruhi oleh adanya perubahan pada aspek
fisik-fisiologis sebagai akibat dari berkurang dan berhentinya produksi
hormon estrogen. Keluhan yang sering dirasakan perempuan yang
mengalami menopause antara lain: merasa cemas, takut, lekas marah,
mudah tersinggung, sulit konsentrasi, gugup, merasa tidak berguna atau
tidak berharga, stres dan bahkan ada yang mengalami depresi. Kecemasan
wanita masa menopause menjadi bertambah karena dia khawatir kalau
suaminya mencari pasangan lagi yang lebih muda dan menggairahkan
(Sofia, 2011).
Hasil sensus penduduk tahun 2010 diketahui jumlah penduduk
Indonesia sebanyak 237.641.326 orang dengan jumlah perempuan
sebanyak 118.010.413 (49,66%). Jumlah penduduk perempuan yang
berumur di atas 44 tahun sebanyak 20.844.526 orang (17,66%) (BPS,
2010).
Jumlah penduduk di Provinsi Jawa Tengah tahun 2010 sebanyak
32.380.687 orang, yang terdiri atas 16.081.140 laki-laki (49,66%) dan
16.299.547 perempuan (50,34%). Jumlah penduduk perempuan yang
berumur di atas 44 tahun sebanyak 4.578.212 orang (28,09%) (Profil Jawa
44 tahun sebanyak 242.604 orang (31,25%). Jumlah penduduk di
Kecamatan kembaran kabupaten Banyumas tahun 2010 sebanyak 57.194
orang, yang terdiri atas 29.005 laki-laki (50,71%) dan 28.189 perempuan
(49,29%). Jumlah penduduk perempuan yang berumur di atas 44 tahun
sebanyak 8.501 orang (30,16%) (Profil Kabupaten Banyumas, 2010)
Masa menopause yang akan dialami oleh setiap wanita setelah
mencapai umur sekitar 45 tahun dan menimbulkan berbagai perubahan fisik
dan psikologis, masih belum banyak diketahui oleh wanita sehingga tidak
dapat menghadapi masa menopuase dengan baik.
Dari data-data di atas maka penulis tertarik untuk menulis Karya Tulis
Ilmiah tentang menopause dengan mengambil judul “Asuhan Kebidanan
Kesehatan Reproduksi Pada Ny. S Umur 47 Tahun Dengan Menopause Di
Puskesmas kembaran kecamatan kembaran Kabupaten Banyumas Tahun
2012 “
Alasan saya memilih kasus menopause di kawasan puskesmas
kembaran sebagai karya tulis ilmiah ini yaitu pada wanita terutama pada
wanita menopaus sangat rentan terhadap suatu penyakit dan masalah pada
keadaan fisik dan psikologinya. Harapan nya dengan saya mengambil kasus
ini dan memberikan penyuluhan, ibu dapat mengetahui tantang tanda dan
gejala yang terjadi pada menopause sehingga ibu sudah dapat menerima
keadaanya dengan perubahan yang dialaminya sehingga ibu tidak merasa
B. Rumusan Masalah
“Bagaimana Asuhan Kebidanan Kesehatan Reproduksi Pada Ny.S
Umur 47 Tahun Dengan Menopause Di Puskesmas Kembaran Kecamatan
Kembaran Kabupaten Banyumas Tahun 2012? “
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu menerapkan Asuhan Kebidanan kesehatan reproduksi
pada Ny. S umur 47 tahun dengan menopause menggunakan 7 langkah
Varney berdasarkan standar pelayanan kebidanan.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian kesehatan reproduksi pada Ny.S
umur 47 tahun dengan menopause.
b. Mampu menginterpretasikan data pengkajian kesehatan reproduksi
pada Ny. S umur 47 tahun dengan menopause.
c. Mampu melakukan diagnosa kesehatan reproduksi pada Ny. S umur
47 tahun dengan menopause.
d. Mampu melakukan ldentifikasi kebutuhan yang diperlukan untuk
tindakan segera pada asuhan kebidanan kesehatan reproduksi Ny. S
umur 47tahun dengan menopause.
e. Mampu melakukan perencanaan tindakan pada kesehatan reproduksi
f. Mampu melakukan tindakan kebidanan yang telah direncanakan pada
kesehatan reproduksi Ny.S umur 47 tahun dengan menopause
dengan kebutuhan yang ada.
g. Mampu melakukan evaluasi tindakan kebidanan kesehatan
reproduksi pada Ny.S umur 47 tahun dengan menopause.
h. Mampu melakukan evaluasi terhadap kesenjangan teori dan praktek
tindakan kebidanan terhadap kesehatan reproduksi pada Ny. S umur
47 tahun dengan menopause.
D. Ruang Lingkup
1. Sasaran
Dengan pengambilan kasus ini pada kesehatan reproduksi Ny. S umur 47
tahun dengan menopause.
2. Tempat pengambilan kasus
Pada pengambilan kasus ini direncanakan dilakukan di Puskesmas
kembaran Kecamatan kembaran Kabupaten Banyumas.
3. Waktu
Asuhan kebidanan direncanakan dilakukan mulai bulan Maret – agustus
2012 yaitu dimulai dari pembuatan proposal sampai pemberian asuhan
kebidanan berakhir.
Pada pengambilan data dilakukan tanggal 25 mei 2012, kunjungan I
dilakukan tanggal 2 juni 2012. Kunjungan II dilakukan pada tanggal 5 juni
E. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Penulis
Penulis berharap dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini dapat
mengembangkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang didapat
selama dibangku kuliah serta dapat menerapkan ilmu pengetahuan
dan ketrampilan ke dalam praktek di lapangan terutama tentang
kesehatan reproduksi Ny. S umur 47 tahun dengan menopause.
b. Bagi wanita menopause
Dapat meningkatkan ilmu pengetahuan pasien, serta bisa
menentukan tindakan yang tepat dan diinginkan pasien sehingga bisa
secara dini mengetahui jika terjadi permasalahan kesehatan
reproduksi Ny. S umur 47 tahun dengan menopause.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan diharapkan mampu memberikan yang terbaik pada
kesehatan reproduksi Ny. S umur 47 tahun dengan menopause dan
sebagai masukkan untuk meningkatkan mutu pelayanan kebidanan.
F. Metode Memperoleh Data
Metode pengumpulan data dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini dengan
Pengamatan adalah suatu hasil perbuatan jiwa secara aktif dan
penuh perhatian untuk menyadari adanya rangsangan. Mula – mula
rangsangan dari luar mengenai indera dan terjadilah penginderaan,
kemudian apabila rangsangan tersebut menarik perhatian akan
dilanjutkan dengan adanya pengamatan (Notoatmodjo, 2002; h. 93).
Jadi pengumpulan data pada kasus ini dilakukan dengan cara
pengamatan secara langsung pada klien dengan memberikan
asuhan kepada ibu menopause.
b. Wawancara
Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk
mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau
pendirian secara lisan dari seseorang sasaran penelitian
(responden), atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang
tersebut (face to face). Gejala-gejala sosial yang tidak dapat terlihat atau diperoleh melalui observasi dapat digali dari wawancara
(Notoatmodjo, 2002; h. 102).
c. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dari ujung rambut sampai ujung kaki (Priharjo,
2007; h. 14).
2. Data Sekunder
a. Dokumentasi
Penulis menggunakan rekam medik pasien yang ada kaitannya
dengan pasien, contohnya riwayat kesehatan ibu.
b. Studi Pustaka
G. Sistematika Penulisan
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini berdasarkan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang :
Latar Belakang, Tujuan Penyusunan KTI Pembatasan Kasus,
Metode Pengumpulan Data, Sistematika Penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Terdiri dari : Tinjauan Teori Medis, Tinjauan Teori Asuhan
Kebidanan.
BAB III TINJAUAN KASUS
Memuat intisari asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan yaitu
: Pengkajian, Interpretasi Data, Diagnosa, Tindakan Kebutuhan
segera yang direncanakan, Perencanaan tindakan, Pelaksanaan
tindakan, Evaluasi tindakan, Catatan perkembangan (SOAP).
BAB IV PEMBAHASAN
Perbandingan antara teori dengan kenyataan pada gangguan
reproduksi ibu menopause sesuai dengan langkah-langkah
manajemen kebidanan.
BAB V PENUTUP
Terdiri dari : Kesimpulan dan Saran.
Kesimpulan adalah ringkasan dari semua materi.