• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. diproduksi semenarik mungkin agar penonton tidak merasa bosan. Berbagai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. diproduksi semenarik mungkin agar penonton tidak merasa bosan. Berbagai"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1LATAR BELAKANG PENELITIAN

Film merupakan gambar bergerak yang di dalamnya memiliki alur dan cerita yang menarik untuk menghibur para penonton. Alur dan cerita pada film diproduksi semenarik mungkin agar penonton tidak merasa bosan. Berbagai variasi yang disajikan dalam sebuah film, seperti kandungan cerita dalam film, para pemain yang berbakat, setting film yang indah, dan lain sebagainya membuat film menjadi hidup. Menurut Wikipedia Indonesia, genre film adalah bentuk, kategori atau klasifikasi tertentu dari beberapa film yang memiliki kesamaan bentuk, latar, tema, dan suasana. Genre film yang diproduksi para pekerja seni perfilman sangat bervariasi, seperti genre aksi, petualangan, komedi, kriminal, drama, epik, musikal, sains fiksi, perang, fantasi, dan horor.

Di jaman sekarang ini, film menjadi salah satu sarana hiburan yang dapat diakses dengan murah dan mudah. Masyarakat dapat dengan mudah untuk menonton film baik di televisi, bioskop, maupun melalui media elektronik seperti internet. Bahkan dengan kecanggihan internet tersebut masyarakat dapat menonton film lebih dari satu judul film per harinya. Apalagi tarif internet yang semakin murah akhir-akhir ini. Berbagai kemudahan itulah yang menyebabkan film kini menjadi sarana hiburan yang dekat dengan keseharian setiap orang.

Saat ini, dunia perfilman di berbagai negara semakin menunjukkan peningkatan dalam kualitas cerita maupun kualitas gambar yang disajikan. Film

(2)

tidak hanya berkembang di Amerika saja. Beberapa negara kini mulai menunjukkan kemajuan di bidang perfilman, seperti film-film produksi Inggris, Perancis, dan negara-negara Eropa lainnya. Di Asia, negara-negara seperti Thailand, Indonesia, dan Korea Selatan juga mulai mengembangkan kualitas film dalam negeri.

Film diperkenalkan di bioskop Korea Selatan untuk pertama kalinya pada 27 Oktober 1919. Dunia perfilman Korea Selatan mengalami perubahan besar saat munculnya film “Marriage Story” rilis dan mendapat sponsor dari perusahaan terkemuka, Samsung. Berawal dari film “Marriage Story” ini, film-film lainnya pun mulai diproduksi dan dipromosikan dengan biaya yang lebih besar serta alat produksi yang lebih canggih1. Sejak saat itu, film diproduksi lebih serius agar film buatan Korea Selatan mendapat perhatian dari dunia internasional. Film Korea Selatan yang mendapat penghargaan internasional pertama kali adalah film

“Chunhyangjeon” pada tahun 20002

. Film-film buatan Korea Selatan sendiri memiliki ciri khas seperti budaya minum, cinta segitiga, romantisme percintaan, dan lain sebagainya3. Hal ini yang membuat perfilman Korea Selatan tidak hanya diminati oleh masyarakat lokal, tetapi juga mendapat pengakuan dari dunia internasional. Salah satu karya film Korea Selatan yang mendapat pengakuan dunia internasional tersebut adalah film “The Classic”. “The Classic” menjadi salah satu nominasi film terbaik asia di Hongkong Film Award pada tahun 2004.

1www.montase.blogspot.kr/2008/12/sejarah-sinema-korea.html(diunduh pada 10 November 2014) 3

www.hancinema.com(diunduh pada 10 November 2014)

(3)

Film “The Classic” sudah sangat terkenal di Korea Selatan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya penonton yang masih menggemari film ini walaupun pemutaran perdananya telah ditayangkan pada tahun 2003 lalu4. Film ini memiliki alur kompleks yang bertema percintaan. Banyaknya adegan-adegan romantis membuat para penonton hanyut dalam alur yang disajikan. Bahkan film ini dikenal sebagai film romantis sepanjang masa. Kesuksesan film “The Classic” dapat dilihat dari banyaknya aktor dan aktris yang mendapatkan penghargaan atas aktingnya dalam film ini.

Cerita dalam film “The Classic” dimulai dari kisah seorang wanita bernama Ji Hae yang menemukan kotak surat milik ibunya, Joo Hee. Kotak tersebut berisi surat-surat cinta dan diary yang mengisahkan cerita cinta ibu Ji Hae. Diceritakan bahwa ibu Ji Hae (Joo Hee) mempunyai cinta pertama bernama Joon Ha. Joon Ha dan Joo Hee bertemu untuk pertama kalinya ketika Joo Hee menghabiskan liburan musim panas di desa tempat kakek Joo Hee tinggal. Joon Ha dan Joo Hee mulai saling jatuh cinta ketika mereka bersama berjalan-jalan mengelilingi desa. Masalah terjadi ketika Joo Hee ternyata telah dijodohkan dengan Tae Soo, teman baik Joon Ha. Dari situ kesetiaan cinta antara Joo Hee dan Joon Ha diuji.

Film “The Classic” sangat menarik untuk diteliti, karena film ini merupakan film dengan genre melodrama, yakni cerita yang terkesan mendayu-dayu dan mendramatisir kesedihan5. Emosi penonton dipancing untuk merasa iba

4

www.cafe.naver.com/ghdebhbevsfeg/88 (diunduh pada 3 Desember 2014)

(4)

pada tokoh film seperti kebohongan Joon Ha kepada Joo Hee mengenai kebutaannya, percobaan bunuh diri yang dilakukan Tae Soo dan adegan-adegan lainnya yang membuat para penonton mengeluarkan air mata.

Ekspresi tokoh pada film “The Classic” menjadi hal yang menarik untuk diteliti karena setiap dialog para tokoh utamanya terdapat makna-makna yang tersembunyi yang hendak disampaikan khususnya ekspresi cinta para tokoh utamanya. Oleh karena itu, untuk menganalisis “Ekspresi Cinta pada Tokoh Utama dalam Film “The Classic” akan digunakan teori kebutuhan dari Murray. Pada teori kebutuhan Murray hanya akan ditekankan pada teori kebutuhan yang terdiri Dominance, Deference, Autonomy, Aggression, Abasement, Achievement, Sentience, Exhibition, Play, Affiliation, Rejection, Succorance, Nurturance, Inavoidance, Defendance, Counteraction, Harmavoidance, Order, Understanding, dan Sex. Penelitian tentang ekspresi cinta dalam tugas akhir ini akan difokuskan pada analisis percakapan Joon Ha dan Joo Hee menggunakan teori kebutuhan Murray yang relevan dengan judul dalam tugas akhir ini.

1.2RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini adalah:

1. Bagaimanakah ekspresi cinta tokoh utama dalam film “The Classic”? 2. Hal-hal apa saja yang melatarbelakangi ekspresi cinta tokoh utama dalam

film “The Classic”?

Februari 2015)

(5)

1.3TUJUAN PENULISAN

Mengacu pada rumusan masalah yang disebutkan di atas, maka tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah:

1. Mengetahui bentuk ekspresi cinta tokoh utama dalam film “The Classic”. 2. Mengetahui hal-hal yang melatarbelakangi ekspresi cinta tokoh utama

dalam film “The Classic”.

1.4MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini memiliki manfaat secara teoritis dan praktis. Secara teoritis bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan obyek penelitian khususnya mengenai teori kepribadian sastra dalam film “The Classic”.

Secara praktis diharapkan penelitian ini berguna bagi kehidupan dan pengkajian sastra. Penelitian ini diharapkan dapat membantu pembaca untuk lebih memahami isi cerita dalam film “The Classic. Dari sisi manfaat kehidupan, pembaca dapat belajar dari kehidupan kisah cinta tokoh utama dalam film “The Classic”.

1.5METODE PENELITIAN 1. Observasi

(6)

‘Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra’, penelitian dengan cara observasi adalah melakukan pengamatan langsung terhadap objek penelitian dengan menonton film “The Classic”, kemudian melakukan pengamatan dan menyimak secara menyeluruh secara teliti dan mendalam tiap adegan (2003:35). Selanjutnya akan diidentifikasi percakapan pemain utama yang dapat mewakili dan menggambarkan ekspresi cinta dengan mengaitkannya dengan teori kebutuhan Murray.

2. Studi Pustaka

Data akan diperoleh melalui studi pustaka dengan membaca literatur, buku-buku bacaan dan tulisan ilmiah yang berkaitan dan relevan dengan objek penelitian yang akan diteliti.

3. Analisis Data

Data yang diperoleh akan dianalisis dan dikaji menggunakan teori kebutuhan sosial Murray yang diklasifikasikan menjadi 20 bagian, yakni Dominance, Deference, Autonomy, Aggression, Abasement, Achievement, Sentience, Exhibition, Play, Affiliation, Rejection, Succorance, Nurturance, Inavoidance, Defendance, Counteraction, Harmavoidance, Order, Understanding, dan Sex. Teori ini sangat tepat digunakan untuk menganalisis ekspresi cinta tokoh utama karena dalam penganalisisan ekspresi cinta dibutuhkan pengkajian mengenai kepribadian serta psikologi seseorang. Teori kebutuhan Murray mengandung segala teori yang dibutuhkan dalam penganalisisan tersebut

(7)

1.6 BATASAN MASALAH

Untuk menghindari kemungkinan kesalahan dalam memahami tugas akhir ini, penelitian pada film “The Classic” dibatasi pada ekspresi cinta tokoh utama Joo Hee dan Joon Ha yang diwujudkan dalam bahasa lisan (percakapan) Joon Ha dan Joo Hee yang dianalisis menggunakan teori 20 kebutuhan Murray. Gerak tubuh, musik, adegan, kostum, dan lainnya tidak akan dikaji dalam tugas akhir ini.

1.7TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian ini dilakukan dengan meninjau tugas akhir karya Puspo Sulaksono yang berjudul “Analisis Ekspresi Cinta Chunhyang dalam Film Chunhyangjeon”(2009). Tugas akhir tersebut membahas ekspresi cinta dan hal yang melatarbelakangi cinta pada tokoh utama bernama Chunhyang dengan menggunakan teori psikologi. Obyek analisis tugas akhir tersebut ialah film “Chunhyangjeonyang diteliti melalui subtitle bahasa Indonesia pada setiap percakapan tokoh Chunyang. Berbeda dengan penelitian diatas, penelitian ini mengambil judul Ekpresi Cinta pada Tokoh Utama Dalam Film “The Classic” obyek penelitian akan dianalisis dengan menggunakan teori 20 kebutuhan Muray. Tugas akhir ini akan membahas ekspresi-ekspresi cinta tokoh utama dan hal-hal yang melatarbelakangi ekspresi cinta tersebut dengan menggunakan Teori kebutuhan Muray (Carl Gustav Jung. 1986: 67).

(8)

1.8 SISTEMATIKA PENULISAN

Tugas akhir ini terdiri dari empat bab. Bab I berupa pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, tinjauan pustaka, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II terdiri dari pengertian ekspresi cinta dan teori kebutuhan Henry Muray. Bab III terdiri atas pembahasan dan analisis. Bab ini membahas sinopsis film “The Classic”, pengenalan karakter pemain (Joon Ha dan Joo Hee), serta analisis ekspresi cinta tokoh utama dan faktor-faktor yang melatarbelakangi ekspresi cinta tokoh utama dalam film “The Classic”. Bab IV berisi kesimpulan dan saran-saran.

Referensi

Dokumen terkait

Melihat hal ini, kemampuan seorang pimpinan publik dalam memanage etika adalah suatu yang sangat dibutuhkan karena dengan etika keadilan yang merupakan salah satu

Untuk menentukan pikiran utama suatu pendapat diperlukan kemampuan menghubungkan isi tuturan yang satu dengan isi tuturan yang lain. Oleh karena itu, jika seseorang

Hasil estimasi model produktivitas udang windu pada model produktivitas udang (enter 1 Tabel 6) diperoleh bahwa secara keseluruhan (over all) peubah bebas berpengaruh nyata

Provinsi Bali perlu dibuatkan sebuah bangunan pusat pelayanan desain yang berfungsi sebagai tempat informasi desain arsitektur dan interior, tempat kerjasama diantara

Berdasarkan teori Ripley(dalam Purwanto 2010:51-52) mengenai indikator dalam mengukur keberhasilan implementasi kebijakan, penelitimengevaluasi pelaksanaan peraturan

Presentase sel yang memfagosit partikel latex dihitung dari 300 sel yang diperiksa dengan mikroskop cahaya 400x, dengan replikasi penghitungan 2 kali. Modifikasi

Daya waris dan harapan kemajuan seleksi karakter agronomi kedelai generasi F 2 hasil persilangan antara Yellow bean dan Taichung. Yudiawati, S., Hadi,

Hasil uji perbedaan pada penelitian ini adalah terdapat perbedaan nilai ekspresi Bax antara endometrioma dan karsinoma ovarii serosum deferensiasi baik dengan