• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KENDARI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KENDARI"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Inflasi Kota Kendari bulan Desember tahun 2015, tercatat sebesar 0,51 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 118,06. Secara nasional dari 82 kota yang menghitung inflasi, semua kota tercatat mengalami inflasi, inflasi tertinggi tercatat di Kota Merauke (Provinsi Papua) 2,87 persen dan Kota Kupang (Provinsi NTT) 2,67 persen. Sementara itu inflasi terendah tercatat di Kota Cirebon (Provinsi Jawa Barat) 0,27 persen.

Inflasi yang terjadi di Kota Kendari tercatat disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok bahan makanan 1,29 persen; perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,72 persen; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,47 persen; kesehatan 0,08 persen serta transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,03 persen. Sementara kelompok yang tercatat negatif yaitu, sandang 0,50 persen serta pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,03 persen.

Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah tarip listrik; cabai rawit; tomat buah; jantung pisang; bawang merah; semen; telur ayam ras; terong panjang; tomat sayur serta rokok kretek filter.

Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi kembung/gembung; bayam; bandeng/bolu; blus wanita; emas perhiasan; kangkung; baju anak stelan; pakaian bayi serta daun kelor.

Dari sebelas kota di Pulau Sulawesi, semua kota tercatat inflasi. Inflasi tertingi tercatat di Palu (Provinsi Sulaweis Tengah) 1,96 persen dengan IHK 125,22 dan inflasi terendah tercatat di Watampone (Provinsi Sulawesi Selatan) 0,47 persen dengan IHK 118,49.

Tingkat inflasi Kota Kendari tahun kalender (Januari-Desember) 2015 dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2015 terhadap Desember 2014) masing-masing sebesar 1,64 persen.

Laju inflasi tahun kalender (Januari-Desember) 2014 dan laju inflasi year on year (Desember 2014 terhadap Desember 2014) tercatat sebesar 7,40 persen.

Inflasi Nasional Desember 2015 sebesar 0,96 persen, laju inflasi (Januari-Desember 2015) dan laju inflasi year on year (Desember 2015 terhadap Desember 2014) masing-masing sebesar 3,35 persen.

No. 01/1/Th. XIX, 4 Januari 2016

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI KOTA

K

ENDARI

(2)
(3)

Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya.

SBH 2012 dilaksanakan di 82 kota, yang terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kota besar lainnya. Dari 82 kota tersebut, 66 kota merupakan cakupan kota SBH lama dan 16 merupakan kota baru. Survei ini hanya dilakukan di daerah perkotaan (urban area) dengan total sampel sebanyak 13.608 Blok Sensus dan total sampel rumahtangga sebanyak 136.080. SBH 2012 dilaksanakan secara triwulanan selama tahun 2012 sehingga setiap triwulan terdapat 34.020 sampel rumahtangga.

Paket komoditas nasional hasil SBH 2012 terdiri dari 862 komoditas. Paket komoditas terbanyak ada di Jakarta yaitu 462 komoditas, dan yang palling sedikit di Singaraja sebanyak 225 komoditas.

Berdasarkan hasil pemantauan BPS di Kota Kendari pada Desember 2015 tercatat inflasi sebesar 0,51 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 117,46.8 pada November 2015 menjadi 118,06 pada Desember 2015. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Desember) 2015 dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2015 terhadap Desember 2014) masing-masing sebesar 1,64 persen.

Inflasi yang terjadi di Kota Kendari tercatat disebabkan oleh kenaikan indeks harga kelompok bahan makanan 1,29 persen; perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,72 persen; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,47 persen; kesehatan 0,08 persen serta transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,03 persen. Sementara kelompok yang tercatat negatif yaitu, sandang 0,50 persen serta pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,03 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Desember 2015 antara lain: tomat buah; cabai rawit; blus anak; baju kaos pria tanpa kerah/t-shirt; jantung pisang; bawang merah; pepaya muda; tomat sayur; baju kaos anak berkerah serta ongkos binatu/laundry.

Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah blus wanita; bayam; baju kaos wanita tanpa kerah/t-shirt; daun kelor; celana panajng sersin wanita; bandeng/bolu; daun kacang panjang muda; pakaian bayi; baju stelan anak serta daun singkong.

Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada Desember 2015, yaitu: kelompok bahan makanan 0,30 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,19 persen; kelompok makanan jadi, minuman; rokok dan tembakau 0,05 persen serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,01 persen dan kelompok kesehatan 0,004 persen. Sedangkan yang meberikan sumbangan negatif yaitu, kelompok sandang 0,04 persen serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,002 persen.

(4)

Tabel 1

IHK dan Tingkat Inflasi Kota Kendari Desember 2015, Tahun Kalender 2015, dan Tahun ke Tahun 2015, Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok Pengeluaran IHK Inflasi Bulan Desember 2015 1) Laju Inflasi Tahun Kalender 2015 2) Inflasi Tahun Ke Tahun 3) Desember 2014 November 2015 Desember 2015 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U m u m 116,16 117,46 118,06 0,51 1,64 1,64 1 Bahan Makanan 114,30 119,47 121,01 1,29 5,87 5,87

2 Makanan Jadi, minuman, Rokok & Tembakau 111,00 119,39 119,95 0,47 8,06 8,06 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 119,80 122,05 122,93 0,72 2,61 2,61

4 Sandang 99,22 98,65 98,16 -0,50 -1,07 -1,07

5 Kesehatan 109,30 113,57 113,66 0,08 3,99 3,99

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 104,14 105,95 105,92 -0,03 1,71 1,71 7 Transpor & Komunikasi dan Jasa Keuangan 128,87 121,35 121,39 0,03 -5,80 -5,80

1) Persentase perubahan IHK bulan Desember 2015 terhadap IHK bulan sebelumnya 2) Persentase perubahan IHK bulan Desember 2015 terhadap IHK bulan Desember 2014 3) Persentase perubahan IHK bulan Desember 2015 terhadap IHK bulan Desember 2014

Gambar 1

Perkembangan Inflasi/Deflasi Kota Kendari (2012=100), Januari 2014 – Desember 2015

(5)

Tabel 2

Perkembangan Inflasi dan Laju Inflasi Kota Kendari dan Nasional Bulan Januari 2014 – Desember 2015 (2012 = 100,00)

B u l a n Inflasi (%) Laju Inflasi (%)

Kota Kendari Nasional Kota Kendari Nasional

(1) (2) (3) (4) (5) Januari 0,31 1,07 0,31 1,07 Februari -0,97 0,26 -0,66 1,33 Maret -0,10 0,08 -0,76 1,41 April 0,08 -0,02 -0,67 1,39 Mei 0,25 0,16 -0,43 1,56 Juni 0,94 0,43 0,51 1,99 Juli 1,82 0,93 2,34 2,94 Agustus -0,11 0,47 2,23 3,42 September -0,13 0,27 2,10 3,71 Oktober 0,18 0,47 2,28 4,19 November 1,67 1,50 3,99 5,75 Desember 3,27 2,46 7,40 8,38 Januari -0,96 -0,24 -0,96 -0,25 Februari -0,91 -0,36 -1,86 -0,61 Maret 0,57 -0,17 -1,30 -0,43 April -0,03 0,36 -1,33 -0,08 Mei 0,64 0,50 -0,70 0,42 Juni 0,28 0,54 -0,42 0,96 Juli 0,75 0,93 0,33 1,90 Agustus 0,64 0,39 0,97 2,29 September 0,61 -0,05 1,58 2,24 Oktober -0,36 -0,08 1,22 2,16 November -0,10 0,21 1,12 2,37 November 0,51 0,96 1,64 3,35 Tabel 3

Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi di Kota Kendari Desember 2015 dan Tahun 2015(2012=100)

No. Kelompok Pengeluaran

Andil Inflasi (%) Desember 2015 (1) (2) (3) U M U M 0,51 1,64 1. Bahan Makanan 0,30 1,34

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 0,05 0,76 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 0,19 0,68

4. Sandang -0,04 -0,08

5. Kesehatan 0,004 0,18

6. Pendidikan, Rekreasi & Olahraga -0,002 0,12 7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan 0,01 -1,36

(6)

Gambar 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Kendari (2012=100) Desember 2015 (Persen)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada Desember 2015 tercatat inflasi 1,29 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 119,47 pada November 2015 menjadi 121,01 pada Desember 2015.

Dari sebelas subkelompok bahan makanan, tercatat sembilan subkelompok diantaranya inflasi dan dua subkelompok tercatat deflasi. Subkelompok yang tercatat inflasi adalah subkelompok bumbu-bumbuan 7,77 persen; buah-buahan 4,93 persen; sayur-sayuran 2,43 persen; telur, susu dan hasilnya 1,38 persen; daging dan hasil-hasilnya 1,03 persen; ikan diawetkan 0,48 persen; ikan segar 0,07 persen serta lemak dan minyak 0,05 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami deflasi adalah subkelompok bahan makanan lainnya 0,12 persen serta padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya 0,02 persen. Sementara subkelompok kacang-kacangan tidak mengalami perubahan atau relative stabil.

Kelompok ini pada Desember 2015 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,30 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: cabai rawit 0,08 persen; tomat buah dan jantung pisang masing-masing 0,05 persen; bawang merah 0,04 persen; telur ayam ras, terong panjang dan tomat sayur masing-masing-masing-masing 0,03 persen serta daging sapi; kacang panjang serta teri masing-masing 0,02 persen .

(7)

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok ini pada Desember 2015 tercatat inflasi 0,47 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 119,39 pada November 2015 menjadi 119,95 pada Desember 2015.

Subkelompok yang tercatat inflasi pada Desember 2015 yaitu, subkelompok tembakau dan minuman beralkohol 1,29 persen; minuman yang tidak beralkohol 0,43 persen serta makanan jadi 0,07 persen.

Kelompok ini pada Desember 2015 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,05 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi, yaitu rokok kretek filter 0,02 persen; minuman ringan serta rokok kretek masing-masing 0,01 persen.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

Kelompok ini pada Desember 2015 mencatat inflasi sebesar 0,72 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 122,05 pada November 2015 menjadi 122,93 pada Desember 2015.

Semua subkelompok tercatat inflasi masing-masing subkelompok bahan bakar, penerangan dan air 1,67 persen; penyelenggaraan rumahrangga 1,19 persen; biaya tempat tinggal 0,30 persen serta perlengkapan rumahtangga 0,01 persen.

Pada Desember 2015 kelompok ini secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,19 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi yaitu: tarip listrik 0,12 persen; semen 0,04 persen serta upah pembatu rt 0,01 persen.

4. S a n d a n g

Kelompok sandang pada Desember 2015 mencatat deflasi sebesar 0,50 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 98,65 pada November 2015 menjadi 98,16 pada Desember 2015.

Subkelompok yang mencatat deflasi pada Desember 2015 yaitu, sandang wanita 2,03 persen; subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya 0,96 persen serta sandang anak-anak 0,05 persen. Sedangkan subkelompok sandang laki-laki tercatat ineflasi 1,22 persen.

Kelompok ini pada Desember 2015 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil deflasi sebesar 0,04 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan negatif yaitu blus wanita dan emas perhiasan masing-masing 0,02 persen; baju anak stelan dan pakaian bayi masing-masing-masing-masing 0,01 persen.

5. K e s e h a t a n

Kelompok kesehatan pada Desember 2015 tercatat inflasi 0,08 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 113,57 November 2015 menjadi 113,66 pada Desember 2015.

Subkelompok yang tercatat inflasi pada Desember 2015 yaitu subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika 0,16 persen serta obat-obatan 0,02 persen. Sementara subkelompok jasa kesehatan serta subkelompok jasa perawatan jasmani dan kosmetika tidak mengalami perubahan atau relatif stabil.

(8)

Kelompok ini pada Desember 2015 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,004 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan positif, yaitu handbody lotion 0,002 persen; bedak, shampo dan pasta gigi masing-masing 0,001 persen

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada Desember 2015 tercatat deflasi 0,03 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 105,95 pada November 2015 menjadi 105,92 pada Desember 2015.

Subkelompok yang tercatat deflasi pada Desember 2015, yaitu subkelompok perlengkapan/peralatan pedidikan 0,16 persen. Sedangkan subkelompok rekreasi tercatat inflasi 0,03 persen. Sementara subkelompok pendidikan; kursus-kursus/pelatihan serta olahraga tidak mengalami perubahan atau relatif stabil.

Kelompok ini pada Desember 2015 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil deflasi sebesar 0,002 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi, yaitu buku tulis bergaris 0,002 persen serta laptop/notebook 0,001 persen.

7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada Desember 2015 tercatat inflasi 0,03 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 121,35 pada November 2015 menjadi 121,39 pada Desember 2015.

Subkelompok yang tercatat inflasi, adalah subkelompok transpor 0,04 persen serta komunikasi dan pengiriman 0,03 persen. Sedangkan subkelompok sarana dan penunjang transport serta jasa keuangan tidak mengalami perubahan atau relatif stabil.

Secara keseluruhan kelompok ini pada Desember 2015 memberikan sumbangan inflasi 0,01 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan/andil positif, adalah sepeda motor 0,01 persen serta telepon seluler 0,002 persen.

(9)

Tabel 3

IHK dan Inflasi Kota Kendari Menurut Kelompok dan Sub Kelompok Bulan Desember 2015 (2012 = 100,00)

No. Kelompok/Sub kelompok IHK Inflasi

%

(1) (2) (3)

A U M U M 118,06 0,51

I BAHAN MAKANAN 121,01 1,29

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 120,68 -0,02

Daging dan Hasil-hasilnya 113,09 1,03

Ikan Segar 116,40 0,07

Ikan Diawetkan 137,26 0,48

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 125,79 1,38

Sayur-sayuran 131,34 2,43

Kacang – kacangan 117,72 0,00

Buah – buahan 108,38 4,93

Bumbu – bumbuan 130,73 7,77

Lemak dan Minyak 121,11 0,05

Bahan Makanan Lainnya 115,83 -0,12

II MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU 119,95 0,47

Makanan Jadi 120,43 0,07

Minuman yang Tidak Beralkohol 112,45 0,43

Tembakau dan Minuman Beralkohol 125,94 1,29

III PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS DAN BAHAN BAKAR 122,93 0,72

Biaya Tempat Tinggal 112,10 0,30

Bahan Bakar, Penerangan dan Air 162,83 1,67

Perlengkapan Rumahtangga 107,98 0,01 Penyelenggaraan Rumahtangga 118,00 1,19 IV SANDANG 98,16 -0,50 Sandang Laki-laki 92,55 1,22 Sandang Wanita 102,36 -2,03 Sandang Anak-anak 110,17 -0,05

Barang Pribadi dan Sandang Lain 89,96 -0,96

V KESEHATAN 113,66 0,08

Jasa Kesehatan 104,66 0,00

Obat-obatan 106,70 0,02

Jasa Perawatan Jasmani 118,06 0,00

Perawatan Jasmani dan Kosmetika 121,85 0,16

VI PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 105,92 -0,03

Pendidikan 99,40 0,00

Kursus-kursus / Pelatihan 128,45 0,00

Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 103,36 -0,16

Rekreasi 110,36 0,03

Olahraga 103,61 0,00

VII TRANSPOR, KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 121,39 0,03

Transpor 132,80 0,04

Komunikasi Dan Pengiriman 96,09 0,03

Sarana dan Penunjang Transpor 116,40 0,00

(10)

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN

Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Desember) 2015 dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2015 terhadap Desember 2014) masing-masing tercatat 1,64 persen. Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2014 dan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk Desember 2014 terhadap Desember 2013 masing-masing tercatat 7,40persen.

Tabel 4

Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Tahun ke Tahun, 2013- 2015

Inflasi 2013 2014 2015

(1) (2) (3) (4)

1. Desember -0,05 3,27 0,51

2. (Januari-Desember) tahun kalender 5,92 7,40 1,64

3. Desmber terhadap Desember (year on year) (tahun n) (tahun n-1)

5,92

7,40 1,64

PERBANDINGAN ANTARKOTA

Pada Desember 2015 di Kota Kendari tercatat inflasi sebesar 0,51 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 118,06. Dari 82 kota IHK, tercatat semua kota inflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Merauke 2,87 persen dengan IHK 131,04 dan Kupang tercatat 2,67 persen dengan IHK 126,15. Sementara terendah tercatat di Cirebon 0,27 persen dengan IHK 118,94.

Perandingan Antarkota di Pulau Sumatera

Kota-kota IHK diwilayah Pulau Sumatera yang berjumlah 23 kota, pada Desember 2015, semua kota tercatat inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga 2,12 persen dengan IHK 123,39. Sedangkan inflasi terendah tercatat di Dumai 0,39 persen dengan IHK 122,75 (lihat Tabel 5).

(11)

Tabel 5

Perbandingan Indeks dan Inflasi Desember 2015 Kota-Kota di Pulau Sumatera dengan Nasional

(2012=100) K O T A Desember IHK Inflasi/Deflasi (%) (1) (2) (3) 1. Sibolga 123,39 2,12 2. Bukittinggi 121,52 1,80 3. Padang 127,10 1,79 4. Pematang Siantar 126,07 1,78 5. Pangkal Pinang 123,77 1,56 6. Padangsidempuan 120,22 1,43 7. Bungo 120,60 1,43 8. Lubuklinggau 120,51 1,41 9. Medan 124,70 1,37 10. Lhokseumae 118,31 1,31 11. Pekanbaru 122,80 1,24 12. Tanjung Pandan 127,94 1,23 13. Bandar Lampung 123,90 1,17 14. Palembang 120,53 1,12 15. Batam 122,54 0,99 16. Jambi 121,69 0,91 17. Metro 130,28 0,87 18. Tanjung Pinang 122,27 0,86 19. Bengkulu 128,60 0,79 20. Tembilahan 126,62 0,77 21. Banda Aceh 116,30 0,54 22. Meulaboh 121,26 0,49 23. Dumai 122,75 0,39 NASIONAL 122,99 0,96

(12)

Perbandingan Antarkota di Pulau Jawa

Pada Desember 2015 dari kota-kota IHK di wilayah Pulau Jawa tercatat inflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Serang1,13 persen dengan IHK 128,82 dan terendah tercatat di Cirebon 0,27 persen dengan IHK 121,77 (lihat Tabel 6).

Tabel 6

Perbandingan Indeks dan Inflasi Desember 2015 Kota-Kota di Pulau Jawa dengan Nasional

(2012=100) K O T A Desember IHK Inflasi/Deflasi (%) (1) (2) (3) 1. Serang 128,82 1,13 2. Semarang 121,77 1,04 3. Surakarta 119,83 0,99 4. Cilegon 125,69 0,99 5. Yogyakarta 120,45 0,96 6. Tangerang 130,16 0,96 7. Tegal 119,26 0,94 8. Jember 121,85 0,94 9. Purwokerto 120,32 0,93 10. Kudus 128,23 0,93 11. Bekasi 120,10 0,91 12. Malang 123,12 0,89 13. Depok 121,20 0,84 14. Cilacap 124,37 0,80 15. Banyuwangi 120,20 0,80 16. Kediri 120,99 0,79 17. Bandung 121,71 0,78 18. Sumenep 120,37 0,77 19. Bogor 121,69 0,76 20. DKI Jakarta 123,35 0,72 21. Tasikmalaya 121,10 0,65 22. Madiun 120,04 0,59 23. Sukabumi 121,96 0,51 24. Probolinggo 121,23 0,41 25. Surabaya 120,24 0,39 26. Cirebon 118,94 0,27 NASIONAL 122,99 0,96

(13)

Perbandingan Antarkota Wilayah Luar Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi

Pada Desember 2015 dari kota-kota IHK di wilayah luar Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi yang berjumlah 22, tercatat semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Merauke 2,87 persen dengan IHK 131,04 dan terendah tercatat di Ambon 0,62 persen dengan IHK 121,85 (lihat Tabel 7).

Tabel 7

Perbandingan Indeks dan Inflasi Desember 2015

Kota-Kota di Luar Pulau Sumatera, Jawa dan Sulawesi dengan Nasional (2012=100) K O T A Desember IHK Inflasi/Deflasi (%) (1) (2) (3) 1. Merauke 131,04 2,87 2. Kupang 126,15 2,67 3. Tual 136,09 2,37 4. Manokwari 115,70 2,02 5. Singaraja 129,20 1,54 6. Ternate 127,83 1,53 7. Jayapura 123,55 1,45 8. Sampit 123,94 1,34 9. Singkawang 122,38 1,32 10. Samarinda 125,29 1,30 11. Banjarmasin 121,80 1,27 12. Maumere 117,60 1,03 13. Tarakan 130,96 0,97 14. Pontianak 129,76 0,96 15. Denpasar 119,58 0,95 16. Mataram 121,29 0,94 17. Tanjung 124,75 0,89 18. Palangkaraya 121,04 0,88 19. Sorong 123,20 0,88 20. Bima 125,22 0,87 21. Balikpapan 126,36 0,76 22. Ambon 121,85 0,62 NASIONAL 122,99 0,96

(14)

Perbandingan Antarkota di Pulau Sulawesi

Pada Desember 2015 kota IHK di wilayah Pulau Sulawesi semua tercatat inflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Palu 1,96 persen dengan IHK 125,22 dan terendah di Watampone 0,47 persen dengan IHK 118,49 (lihat Tabel 8).

Tabel 8

Perbandingan Indeks dan Inflasi Desember 2015 Kota-Kota di Pulau Sulawesi dengan Nasional

(2012=100) Desember IHK Inflasi/Deflasi (%) (1) (2) (3) 1. Palu 125,22 1,96 2. Gorontalo 120,22 1,89 3. Manado 125,20 1,74 4. Mamuju 122,78 1,70 5. Bulukumba 128,34 1,30 6. Baubau 126,70 1,22 7. Pare-Pare 119,57 0,74 8. Makassar 122,54 0,70 9. Palopo 120,48 0,55 10. Kendari 118,06 0,51 11. Watampone 118,49 0,47 NASIONAL 122,99 0,96

(15)

Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara

Email: Zalima@bps.go.id Informasi lebih lanjut hubungi:

Wa Zalima, S. Si

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujuan dalam melakukan penelitian ini yaitu menghasilkan sistem yang dapat mengklasifikasikan sentimen positif dan sentimen negatif pada survei kepuasan

[r]

Kajian ini bertujuan mengetahui prasejarah Gua Tenggera dan Anabahi dari segi fasa budaya, fungsi tapak, lukisan gua, teknologi dan fungsi artifak batu/tulang, persekitaran dan

Berdasarkan informasi yang dipaparkan oleh keluarga informan dari berbagai asal suku bangsa yaitu Melayu, Minangkabau, Jawa dan Batak yang ditanyakan tentang

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian lahan pada tanaman padi sawah, padi gogo dan sorgum di Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai.. Penelitian

Undang-undang baru yaitu UU No.8 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran

Saat memasukkan teks menggunakan papan ketik pada layar atau Papan tombol telepon, Anda dapat mengakses menu setelan input yang membantu Anda menetapkan opsi untuk prediksi teks,

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa metil ester minyak biji kelor dapat disintesis menjadi senyawa surfaktan etilendiamida melalui