UPAYA PENINGKATAN HAFALAN SURAT-SURAT PENDEK
MELALUI METODE PRACTICE-REHEARSAL PAIRS PADA
SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KEMIRIOMBO
KEC. GEMAWANG KAB. TEMANGGUNG TAHUN 2 0 1 0
S K R I P S I
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
W E N IN G L E S T A R I C IP T A N IN G S IH
NIM: 11408270
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
K E M E N TE R IA N A G A M A
SEKOLAH T IN G G I AG AM A ISLAM NEG ERI (S T A IN ) SALATIGA
JI. Tentara Pelajar 0 2 T e lp . ( 0 2 9 8 ) 3 2 3 7 0 6 Faks. 3 2 3 4 3 3 Salatiga 5 0 7 2 1 h ttp ://w w w .s ta in s a la tig a .a c .id e-m ail: adm inistrasi@ stainsalatiga.ac.id
PENGESAHAN KELULUSAN
SKRIPSI Wening Lestari Ciptaningsih dengan Nomor Induk Mahasiswa 11408270 Yang beijudul “ UPAYA PENINGKATAN HAFALAN SURAT- SURAT PENDEK MELALUI METODE PRACTICE-REHEARSAL PAIRS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I KEMIRIOMBO KECAMATAN GEMAWANG KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2010 “ telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri ( STAIN ) Salatiga pada hari Sabtu tanggal 23 September 2010 dan telah diterima sebagai sebagaian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sariana Pendidikan Islam ( S.Pd.I).
Dra.Siti Farikhah, M.Pd
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara:
UPAYA PENINGKATAN HAFALAN SURAT-SURAT PENDEK MELALUI METODE PRACTICE REHEARSAL- PAIRS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I KEMIRIOMBO KECAMATAN GEMAWANG KABUPATEN'TEMANGGUNG TAHUN 2010.
Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosahkan.
Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamu’alaikum w r,w b
KEMENTRIAN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax. 323433 Salatiga
50721
Website: www.stainsalatiga.ac.id E-mail: administrasi@stainsalatiga.ac.id
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Bismillahhirrahmaanirrahim
Saya yang bertanda tangan dibawah in i:
Nama : WENING LESTARI CIPTANINGSIH NIM : 11408270
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 23 Juli 2010 Peneliti
WENING LESTARI.C
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
o -j ■*?>
Barang siapa yang bersungguh-sungguh maka dapatlah ia.
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada :
1. Allah Swt.
2. Bapak dan ibu tercinta yang selalu memberikan dukungan material maupun
mental.
3. Adik-adikku tersayang.
4. Keluarga besar SD Negeri I Kemiriombo
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt, yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini pada waktu yang telah ditentukan. Skripsi ini dibuat guna memenuhi persyaratan memperoleh gelar SI pada Program Studi Pendidikan Agama Islam.
Tak lupa penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada :
1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag, selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga beserta staf.
2. Drs. Djoko Sutopo, selaku Ketua Program Studi Ekstensi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga beserta staf.
3. Dra. Siti Farikhah, M.Pd, selaku dosen pembimbing.
4. Semua Dosen dan staf Akademik Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.
5. Winarti, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SD Negeri I Kemiriombo. 6. Semua dewan Guru SD Negeri I Kemiriombo.
Penulis menyadari bahwa skripsi masih banyak kekurangan yang memerlukan perbaikan dan penyempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan di masa mendatang.
Harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.
Peneliti
DAFTAR TABEL
Tabel observasi penelitian siklus I ... 39
Tabel observasi peneliti siklus II... 42
Tabel observasi teman sejawat siklus I ... 39
Tabel observasi teman sejawat siklus II... 43
Tabel penilaian siklus I ... 50
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I rencana pelaksanaan pembelajaran... 54
Lampiran II S ilab u s... 56
Lampiran III riwayat h id u p ... 57
Lampiran IVdaftar responden ... 58
Lampiran V surat keterangan... 59
ABSTRAK
Ciptaningsih Wening Letari. Judul. ( I ). Jurusan Tarbiyah. Program Studi PAI. STAIN Salatiga. Pembimbing: Dra. Siti Farikhah, M.Pd.
Kata Kunci ( B): Menghafal Surat-surat Pendek, Metode Practice-Rehaarsal Pairs. Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan menghafal surat-surat pendek melalui Metode Practice-Rehearsal Pairs pada siswa kelas V SD Negeri I Kemiriombo Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung Tahun 2010. Pertanyaan yang akan dijawab melalui peneletian ini adalah (1) Bagaimana meningkatkan hafalan surat-surat pendek pada siswa kelas V SD Negeri I Kemiriombo? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas ( action research ) sebanyak dua siklus.
Tujuan penelitian yang hendak diperoleh adalah (1) untuk meningkatkan hafalan surat-surat pendek pada siswa kelas V SD Negeri I Kemiriombo. (2) untuk meningkatkan hafalan arti surat-surat pendek pada siswa kelas V SD Negeri I kemiriombo.
Dari analisis data didapatkan bahwa kemampuan menghafal surat-surat pendek pada siswa kelas V SD Negeri I Kemiriombo mengalami peningkatan dalam setiap siklusnya, pada siklus I siswa yang mendapat nilai kategori tinggi beijumlah 45%, kategori sedang 45%, kategori rendah 10%. Sedangkan pada siklus II siswa yang mendapat nilai kategori tinggi 75%, kategori sedang 25% dan kategori rendah 0%.
DAFTAR ISI
HALAMAN JU D U L ... i
PENGESAHAN... ii
NOTA PEMBIM BING... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TU L ISA N ... iv
M O T T O ... v
PERSEM BAHAN... v
KATA PENGANTAR... vi
DAFTAR TA BEL... vii
DAFTAR L A M PIR A N ... vii
A B S T R A K ... ix
DAFTAR IS I... x
Bab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang M asalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian... 5
D. Hipotesis Tindakan... 5
E. Kegunaan Penelitian... 5
F. Metode Penelitian... 6
G. Sistematika Penulisan... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Tindakan Kelas... 11
2. ..Manfaat Penelitian Tindakan Kelas 18
3. Bentuk Penel itian Tindakan Ke las... 19
B. Belajar Untuk Meningkatkan Hafalan Surat-surat Pendek... 19
1. Pengertian... 20
2. Prinsip-prinsip... 22
3. Hafalan... 23
C. Pengertian Surat-surat Pendek... 28
D. Metode Practice-Rehearsal Pairs... 28
E. Keterkaitan Antara Menghafal Surat-Surat Pendek Dengan Metode Practice-Rehearsal Pairs... 32
BAB III RANCANGAN PENELITIAN A. Siklus 1... 34
B. Siklus II... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian... 44
B. Pembahasan... 48
BAB V PENUTUP A. Simpulan... 51
B. Saran... 52
C. Penutup... 52
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran... 54
Lampiran 2 Silabus... 56
Lampiran 3 Riwayat H idup... 57
Lampiran 4 Daftar R esponden... 58
Lampiran 5 surat Keterangan... ... 59
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menyikapi perkembangan jaman pada era globalisasi saat ini yang semakin
pesat, sangat dibutuhkan sumber daya manusia yang tangguh dan ulet serta
mempunyai keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah Swt. Dalam mempersiapkan hal
itu maka sedini mungkin upaya pembentukan mental-mental yang tangguh perlu
dipersiapkan melalui dunia pendidikan.
Bercermin pada wahyu pertama yang turun pada Rasulullah Saw, Allah
mencanangkan dan mendorong manusia agar mencari dan menggali ilmu
pengetahuan, yaitu dengan kata-kata “Iqra” (Q.S. al-Alaq (96): 1-5). Dalam ayat-ayat
permulaan itu ada kata-kata “qalam ” yang berarti pena yang biasa menjadi lambang
ilmu pengetahuan.
Menurut Undang-undang No 2 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional bab IH pasal 2 bahwa ’Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berahlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Fungsi pendidikan juga mempunyai beberapa sasaran. Pertam a, bahwa tujuan
pendidikan adalah untuk membentuk manusia yang mempunyai keseimbangan antara
kemampuan kognitif dan psikomotor di satu pihak serta kemampuan afektif dipihak
lain. Hal ini dapat diartikan bahwa pendidikan menghasilkan manusia yang
berkepribadian, tetap menjunjung nilai-nilai budaya yang luhur, serta mempunyai
wawasan serta memupuk jati dirinya. Kedua, tujuan pendidikan untuk mencapai
nilai-nilai keimanan, ketaqwaan dan ahlaq mulia yang senantiasa menjaga
harmonisasi hubungan dengan Tuhan, dengan sesama manusia dan dengan alam
sekitarnya (Said Agil Husni Al Munawar, 2003:5-6).
Dari semuanya itu tujuan yang akan dicapai adalah membentuk manusia yang
beriman dan bertaqwa, berahlaq mulia, maju dan mandiri sehingga memiliki
ketahanan rohaniah yang tinggi serta mampu beradaptasi dengan dinamika
perkembangan masyarakat. Dengan demikian diharapkan bahwa bangsa Indonesia
yang terkenal religius ini akan menjadi bangsa yang kuat dan maju serta makmur dan
sejahtera, terutama maju dalam dunia pendidikan sebagai basis pembangunan suatu
bangsa.
Erat kaitanya dengan hal itu Pendidikan Agama mempunyai kedudukan yang
tinggi dan paling utama, karena pendidikan Agama menjamin untuk memperbaiki
ahlaq dan mengangkat derajat yang tinggi, serta bahagia dalam hidup dan
kehidupannya. Sementara tujuan dari pendidikan Agama adalah menanamkan cinta
dan ketaatan kepada Allah Swt yaitu dengan mengingatnya ( Mahmud Yunus,
Karena kurang kesadaran akan pentingnya ilmu Agama, maka dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SD kami mengalami banyak
kendala, terutama yang berhubungan dengan membaca dan menghafal surat-surat
pendek. Hal itu disebabkan karena kurang dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari
terutama di rumah, juga kurangnya dukungan dari lingkungan sekitar. Oleh sebab itu
pembelajaran menghafal surat-surat pendek ini sangat mengalami kesulitan.
Hal ini dibuktikan dari hasil ulangan harian menghafal surat pendek al-Ma’un
(107). Dari siswa yang beijumlah 20 siswa hanya 5 siswa yang tuntas menghafal
surat pendek al-Ma’un (107), Sisanya hanya mampu menghafal sampai 3 ayat,
bahkan ada yang sama sekali tidak hafal.
Dari latar belakang masalah di atas maka penulis akan memberikan judul
penelitian ini dengan judul “Upaya Peningkatan Hafalan Surat-surat Pendek Melalui
Metode Practice-Rehearsal Pairs Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Kemiriombo
Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung Tahun 2010”.
Adapun definisi dari judul Penelitian ini akan dijelaskan satu persatu. Hafalan
artinya “tidak lupa dari segi pengungkapanya dan menalarnya (Abdurrab
Nawabuddin dan Bambang Saiful M a’arif, 2005:23). Yang dimaksud hafalan dalam
penelitian ini adalah usaha siswa untuk menghafalkan surat-surat pendek beserta arti
pada pembelajaran PAI. Surat-surat pendek yaitu “ sejumlah surat yang terdapat
dalam juz Amma (juz 30) (Kakanwil Depag, 2004:15). Surat pendek yang akan
dijadikan materi dalam penelitian ini adalah surat al-Fiil (105) dan al-Ma’un
dipakai untuk mempraktekkan suatu ketrampilan atau prosedur dengan teman belajar.
Tujuannya adalah untuk meyakinkan masing-masing pasangan dapat melakukan
ketrampilan dengan benar ( Hisam Zaini, 2008:81).
Dari fakta hasil pembelajaran PAI tersebut, maka perlu adanya metode
pembelajaran yang memudahkan siswa untuk belajar dan menghafal surat-surat
pendek. Menyikapi hal ini maka penulis akan menerapkan Metode Practice-Rehearsal
Pairs (praktek berpasangan).
Penulis akan mengambil surat al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107) beserta artinya
sebagai bahan penelitian, karena penulis banyak menemukan kesulitan dalam
pengajaran sehingga nilai yang diperoleh belum mencapai KKM yang ditentukan
yaitu 7,5.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis kemukakan di atas maka
dapat ditarik rumusan masalah sebagai b erikut:
1. Apakah melalui penerapan Metode Practice-Rehearsal Pairs dapat meningkatkan
hafalan surat-surat pendek pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kemiriombo
Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung Tahun 2010?
2. Apakah melalui penerapan Metode Practice-Rehearsal Pairs dapat meningkatkan
hafalan arti surat-surat pendek pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kemiriombo
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan diadakan penelitian terhadap proses pembelajaran ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk meningkatkan hafalan surat-surat pendek melalui Metode Practice-
Rehearsal Pairs pada siswa kelas V SD Negeri I Kemiriombo Kecamatan
Gemawang Kabupaten Temanggung Tahun 2010.
2. Untuk meningkatkan hafalan arti surat-surat pendek melalui Metode Practice-
Rehearsal Pairs pada siswa kelas V SD Negeri I Kemiriombo Kecamatan
Gemawang Kabupaten Temanggung Tahun 2010.
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah “Metode Practice-Rehearsal
Pairs dapat meningkatkan kemampuan siswa menghafal dan memahami arti surat-
surat pendek pada pembelajaran PAI”.
E. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini akan membantu memperbaiki proses pembelajaran PAI dan
penerapan Metode Practice-Rehearsal Pairs akan mempermudah siswa dalam
menghafal surat-surat pendek.
Adapun kegunaan pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi siswa
• Membantu siswa meningkatkan hasil pembelajaran PAI.
• Siswa lebih mudah belajar dengan metode yang digunakan.
2. Bagi guru
• Meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
• Menerapkan Metode Practice-Rehearsal Pairs pada materi pembelajaran
yang sesuai.
3. Bagi Sekolah
• Memberikan sumbangan pengetahuan.
Dalam metode Practice-Rehearsal Pairs ini semua siswa mempraktekkan hafalan
surat-surat pendek beserta artinya dengan teman sebangkunya dengan cara
bergantian menghafalkan (saling menyimak) sampai semua pasangan masing-
masing berhasil menghafalkan surat-surat pendek beserta artinya.
F. Metode Penelitian
Metodologi penelitian dalam penelitian ini menggunakan Penelitian
Tindakan Kelas (action research). Penelitian Tindakan Kelas adalah “penelitian yang
memerlukan tindakan untuk menanggulangi masalah dalam bidang pendidikan dan
dilaksanakan dalam kawasan kelas atau sekolah tujuanya untuk memperbaiki dan
atau meningkatkan kualitas pembelajaran”, (Kasihani Kasbolah, 2001:10).
Tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk meningkatkan
hafalan surat-surat pendek dan meningkatkan hafalan arti surat-surat pendek pada
siswa kelas V SD Negeri I Kemiriombo dengan menggunakan Metode Practice-
Pada penelitian ini, penulis akan melaksanakan penelitian dalam dua siklus
yaitu siklus I (satu) dan siklus II (dua). Apabila pada siklus 11 belum mencapai nilai
yang ditentukan pada rata-rata kelas yaitu 7,5 maka penulis akan melanjutkan pada
siklus-siklus berikutnya.
Adapun urutan-urutan pelaksanaan penelitian dalam Penelitian Tindakan
Kelas ini adalah sebagai b erik u t:
1. Rancangan penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam
beberapa siklus. Disini penulis akan mencantumkan dua siklus, yaitu siklus I (satu)
dan siklus II (dua).
Akan tetapi, apabila pada siklus I dan II belum mencapai nilai KKM yang
ditentukan yaitu 7,5 maka penulis akan melanjutkan pada siklus berikutnya.
Pada setiap siklus dalam penelitian ini akan dilaksanakan melalui beberapa
tahapan yaitu ; perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi yang semuanya
terangkum dalam satu kegiatan.
2. Subyek penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dikelas V SD Negeri 1 Kemiriombo, Kecamatan
Gemawang, Kabupaten Temanggung, dengan jumlah siswa 20 yang terdiri dari 13
siswa laki-laki 7 siswi perempuan.
Dalam kesehariannya, kemampuan intelegensi mereka terbagi menjadi 3
3. Langkah-langkah siklus penelitian
Adapun langkah-langkah siklus penelitian dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
A. Siklus 1
1) Perencanaan
2) Pelaksanaan
3) Observasi
4) Refleksi
B. Siklus II
1) Perencanaan
2) Pelaksanaan
3) Observasi
4) Refleksi
Apabila pada siklus II belum mencapai nilai KKM yang ditentukan maka
akan dilanjutkan pada tahap siklus berikutnya yaitu siklus III, siklus IV dan
seterusnya sampai penelitian ini mencapai nilai KKM yang ditentukan.
4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian atau alat-alat yang membantu mempermudah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. RPP
b. Tes praktek
d. Lembar observasi teman sejawat
5. Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data (Suharsimi Arikunto, 1990;134).
Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Metode Observasi
Metode Observasi yaitu metode dengan cara pengamatan langsung terhadap
obyek. Dalam hal ini peneliti terjun langsung untuk memperoleh data penelitian.
b. Sumber data dan jenisnya
1) Sumber data
Sumber data dari penelitian ini diperoleh d a ri:
• Siswa
• Peneliti
• Teman sejawat
2) Jenis data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang
terdiri dari hasil pengamatan yang dilakukan pada proses pembelajaran serta
data kuantitatif yang terdiri dari jumlah subyek penelitian.
c. Cara pengumpulan data
1) Data prestasi siswa yang diambil melalui tes evaluasi yang diberikan kepada
2) Data observasi yang diperoleh dari teman sejawat.
H. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam memahami masalah-masalah yang akan dibahas
dalam penelitian ini, maka penulis akan menyusun dengan sistematika sebagai
berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,
Tujuan Penelitan, Hipotesis Tindakan, Kegunaan Penelitian,
Definisi Operasional, Metode Penelitian, Sistematika Penulisan.
Bab II : KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini menjelaskan tentang Upaya Meningkatkan Hafalan
Surat-surat Pendek Melalui Metode Practice-Rehearsal Pairs.
Bab III : PELAKSANAAN PENELITIAN
Bab ini memaparkan deskripsi penelitian yang meliputi
(perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi).
Bab IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini memaparkan deskripsi setiap siklus (data hasil pengamatan /
evaluasi) refleksi keberhasilan, kegagalan serta pembahasan tiap
siklus.
Bab V : PENUTUP
BAB
n
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan (action research) merupakan penelitian yang di
arahkan pada pemecahan masalah atau perbaikan. Penelitian ini difokuskan
kepada proses maupun peningkatan hasil kegiatan (Nana Syaodih Sukmadinata,
2008:56).
Penelitian tindakan yang berkaitan dengan bidang pendidikan dan
dilaksanakan dikawasan sebuah kelas atau sekolah maka Penelitian Tindakan ini
merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas adalah
bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek
pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat
mencoba suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka, dan
melihat pengaruh nyata dari upaya itu (Rochiati Wiriaatmadja, 2008:13).
Penulis akan melaksanakan penelitian ini dengan Penelitian Tindakan
Kelas. Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu jenis penelitian yang
bersifat praktis, karena penelitian ini menyangkut kegiatan yang dipraktekkan
guru dalam tugasnya sehari-hari (Kasihani Kasbolah E.S,2001:11).
Pada saat ini Penelitian Tindakan Kelas mendapatkan perhatian yang
cukup besar dalam dunia pendidikan karena beberapa alasan yang cukup kuat.
Pertama, dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas berarti guru dapat melihat
Tindakan Kelas juga memberikan keterampilan pada guru untuk segera dapat
menanggulangi masalah-masalah kelas yang dihadapi untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas unjuk keijanya. Ketiga, Penelitian Tindakan Kelas juga
merupakan salah satu upaya untuk memperbaiki mutu program pembelajaran pada
semua jenjang pendidikan termasuk Sekolah Dasar (Kasihani Kasbolah, 2001:4).
Seorang guru yang akan melakukan Penelitian Tindakan Kelas perlu
mengikuti prosedur dan rambu-rambu yang benar, tentu agar hasilnya dapat
dipertanggung jawabkan.
Beberapa pakar penelitian mengajukan alasan tentang pentingnya
Penelitian Tindakan Kelas sebagai suatu jenis penelitian untuk dilaksanakan oleh
para guru. Beberapa alasan yang diajukan para peneliti tersebut antara lain sebagai
berikut:
1. Menurut Suyatno (1996) yang dikutip (Kasihani Kasbolah, 2001:4-5),
Penelitian Tindakan Kelas menawarkan suatu cara baru untuk memperbaiki
dan meningkatkan kemampuan atau profesionalisme guru dalam kegiatan
pembelajaran dikelas.
Dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas guru dapat memperbaiki
praktek pembelajaran menjadi lebih efektif. Disamping itu guru juga dapat
belajar dari pangalamanya sendiri.
2. Menurut (Sten House, 1989: Hopkins, 1993) yang dikutip (Kasihani
Kasbolah, 2001:5), Penelitian Tindakan Kelas membuat guru dapat meneliti
dan mengkaji sendiri kegiatan praktek pengajaran sehari-hari yang dilakukan
sebenarnya atau aktual. Dengan demikian guru dapat langsung berbuat
sesuatu untuk memperbaiki praktek-praktek pengajaran yang kurang berhasil
agar menjadi lebih baik.
3. Penelitian Tindakan Kelas tidak membuat guru meninggalkan tugasnya
sehari-hari terutama mengajar muridnya dikelas. Dengan kata lain guru dapat
melakukan kegiatan pembelajaran seperti biasa. Namun pada saat yang
bersamaan guru melaksanakan kegiatan penelitian yaitu mengumpulkan data,
melakukan observasi, membuat catatan dan mengevaluasi. Oleh karena itu,
kegiatan Penelitian Tindakan Kelas dapat dikatakan tidak mengganggu
kelancaran proses belajar mengajar dikelasnya.
4. Penelitian Tindakan Kelas mampu menjembatani kesenjangan antara teori
dan praktek. Guru dapat mengadaptasi teori-teori dan temuan-temuan yang
berhubungan dengan mata pelajaran yang dibinanya. Kemudian teori-teori
yang di adaptasi itu dapat disesuaikan dengan pokok bahasan yang ada untuk
kepentingan proses pembelajaran. Selain itu, guru akan mengetahui teori
mana yang tepat maupun yang tidak sesuai dengan praktek yang mereka
lakukan. Untuk itu guru harus mampu memilih teori-teori dengan tepat agar
diperoleh hasil yang lebih bermakna, sesuai dengan permasalahan yang
diteliti, yaitu masalah yang benar-benar dirasakan dan dialami guru.
Pengalaman seperti ini baru dapat diperoleh bila seorang guru melakukan
tindakan dalam pelaksanaan PTK dalam kegiatan belajar-mengajar
dikelasnya. Dengan cara ini guru akan merasa “kenal” pada teori-teori dan
5. Penelitian Tindakan Kelas dapat dilakukan oleh guru bersama-sama dengan
pihak lain yang dirasa penting, misalnya dengan teman guru mata pelajaran
sejenis, dengan guru mata pelajaran lain, dengan kepala sekolah, dan bahkan
dengan orang-orang diluar sekolahnya.
Untuk lebih memahami Penelitian Tindakan Kelas, ada defmisi yang akan
diberikan oleh beberapa pakar. Salah satu definisi Penelitian Tindakan yang cukup
dikenal adalah definisi yang diberikan Kemmis dan Carr (1986) sebagaimana
dikutip (Kasihani Kasbolah, 2001:9), kedua penulis ini mengemukakan bahwa:
“Penelitian Tindakan merupakan suatu penelitian yang bersifat reflektif yang
dilakukan oleh pelaku dalam masyarakat sosial dan bertujuan untuk memperbaiki
pekeijaanya, memahami pekeijaan ini serta situasi dimana pekerjaan ini
dilakukan”.
Dalam penjelasan lebih lanjut terhadap definisi tersebut Kemmis dan Carr
memasukkan bidang pendidikan didalamnya. Guru diharapkan untuk ikut terlibat
dalam Penelitian Tindakan Kelas. Lebih lanjut para pakar ini menyatakan bahwa
situasi tidak akan berubah cepat seperti yang diharapkan para guru. Perubahan
merupakan suatu proses yang memerlukan waktu dan kesabaran, kalau perubahan
itu berkaitan dengan perubahan sikap. Namun demikian, guru sebagai peneliti
akan belajar banyak hal tentang proses perubahan itu sendiri, yaitu bahwa mereka
memerlukan orang lain yang harus dilibatkan dalam proses belajar mengajar.
Kurt Lewin sebagaimana dikutip (Kasihani Kasbolah, 2001:10), adalah
berpendapat bahwa cara terbaik untuk memajukan orang adalah dengan
melibatkan mereka dalam penelitian yang ada dalam kehidupan mereka.
Sebagai dasar pemikiran, Lewin menekankan pentingnya kolaborasi dan
partisipasi yang bersifat demokratis. Selanjutnya juga dikatakan bahwa penelitian
tindakan adalah penelitian yang merupakan suatu lingkaran atau rangkaian
langkah-langkah (a spiral o f steps) yang satu dengan yang lain saling
berhubungan. Langkah-langkah yang ada dalam rangkaian ini adalah:
perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Untuk lebih jelasnya rangkaian ini
dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
rencana
/
refleksi tindakan
rencana
r
—
refleksi tindakan
\
/
observasi | observasi
>
(Kasihani Kasbolah, 2001:10)
Berdasarkan definisi Penelitian Tindakan yang dikemukakan para pakar di
atas, maka dapat dirumuskan Penelitian Tindakan Kelas adalah “penelitian yang
memerlukan tindakan untuk menanggulangi masalah dalam bidang pendidikan
dan dilaksanakan dalam kawasan kelas atau sekolah tujuanya untuk memperbaiki
Dalam Penelitian Tindakan Kelas permasalahan yang diteliti benar-benar
merupakan permasalahan yang ada dalam pekeijaan guru. Oleh karena itu,
biasanya penelitian ini dilakukan dalam kancah kelas tempat guru mengajar. Guru
menemukan permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran kemudian
memutuskan untuk melakukan penelitian.
Rancangan Penelitian Tindakan Kelas dapat disusun secara berbeda-beda
tergantung pada tujuan penelitian, sifat masalah yang digarap, dan karakteristik
kelas yang diteliti. Meskipun demikian ada ciri-ciri umum pada rancangan
Penelitian Tindakan Kelas yang sekaligus membedakanya dengan jenis penelitian
lainya. Ciri umum tersebut terlihat dalam alur pelaksanaan tindakan yang
dilakukan.
Adapun alur pelaksanaan yang dimaksud adalah sebagai berikut: (1)
Merencanakan tindakan, rencana tindakan dalam Penelitian Tindakan' Kelas
disusun berdasarkan masalah yang hendak dipecahkan dan hipotesis tindakan
yang diajukan. (2) Melaksanakan tindakan, tindakan yang dilakukan dalam
Penelitian Tindakan Kelas hendaknya selalu didasarkan atas pertimbangan teoritik
agar hasil yang diperoleh, berupa peningkatan dan kineija dan hasil program
adalah optimal. (3) Melaksanakan observasi, kegiatan observasi pada Penelitian
Tindakan Kelas dapat disejajarkan kedudukanya dengan kegiatan pengumpulan
data dalam penelitian formal. Istilah ini lebih sering digunakan dalam Penelitian
Tindakan Kelas karena data atau informasi yang dikumpulkan adalah data tentang
proses berupa perubahan kineija pembelajaran. (4) Melakukan refleksi, refleksi
informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan (Kasihani Kasbolah
E.S,2001:40-42).
Penelitian Tindakan Kelas mempunyai tujuan, manfaat dan bentuk. Untuk
lebih jelasnya penulis akan memaparkan penjelasannya dibawah in i:
1. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas mempunyai beberapa tujuan sebagai berikut:
a. Dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan dan atau memperbaiki
praktek pembelajaran.
Peningkatan atau perbaikan praktek pembelajaran ini perlu dilakukan terus-
menerus mengingat masyarakat berkembang sangat cepat. Salah satu
akibatnya adalah tuntutan mereka terhadap layanan pendidikan yang
dilakukan oleh guru juga meningkat. Penelitian Tindakan Kelas merupakan
salah satu cara yang setrategis bagi guru untuk meningkatkan layanan
pendidikan melalui penyempurnaan praktek pembelajaran dikelas.
b. Meningkatkan relevansi pendidikan.
Hal ini dicapai melalui peningkatan atau perbaikan proses pembelajaran.
c. Meningkatkan mutu hasil pendidikan.
Mutu hasil pendidikan tidak hanya dilihat dari kualitas pengetahuan dan
keterampilan semata, melainkan dilihat juga dari pertumbuhan fisik dan
perkembangan kepribadian dari peserta didik.
d. Meningkatkan efisiensi pengelolaan pendidikan.
Peningkatan atau perbaikan proses pembelajaran, dimaksudkan untuk
meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber-sumber daya yang ada
didalamnya (Kasihani Kasbolah E.S, 2001:21-24).
2. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
Sementara itu manfaat-manfaat dari Penelitian Tindakan Kelas adalah
sebagai berikut:
a. Manfaat Akademik
Membantu guru menghasilkan pengetahuan yang sahih dan relefan bagi kelas
mereka untuk memperbaiki pembelajaran dalam jangka pendek.
b. Manfaat Praktis
1) Manfaat bagi inovasi pembelajaran.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas atau memperbaiki proses
pembelajaran yang dilakukan secara rutin.
2) Manfaat bagi pengembangan profesi guru.
Guru ditantang untuk memiliki keterbukaan terhadap pengalaman dan
proses pembelajaran yang baru. Pelaksanaan program-program yang baru
dapat dipandang sebagai bentuk pendidikan yang baru (Kasihani Kasbolah
E.S, 2001:25-26).
Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu media yang dapat
digunakan oleh guru untuk memahami apa yang teijadi didalam kelas, dan
kemudian meningkatkanya menuju kearah perbaikan-perbaikan secara
professional.
Dengan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas guru ditantang untuk
Pelaksanaan program-program baru dalam Penelitian Tindakan Kelas dapat
dipandang sebagai bentuk pendidikan bagi guru. Oleh karena itu, keterlibatan
guru dalam Penelitian Tindakan Kelas akan secara tidak langsung dapat
meningkatkan profesonalisme guru dalam proses pembelajaran.
3. Bentuk Penelitian Tindakan Kelas
Dalam penelitian ini guru sebagai peneliti akan menggunakan Penelitian
Tindakan Kelas Kolaboratif. Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif adalah
penelitian yang melibatkan beberapa pihak yaitu guru sebagai paneliti, kepala
sekolah maupun dosen yang secara bersama-sama (berkolaborasi) melakukan
penelitian dengan tujuan untuk meningkatkan proses praktek pembelajaran,
menyumbang pada perkembangan teori, dan peningkatan karier guru (Kasihani
Kasbolah E.S, 2001:69).
Pada penelitian ini, penulis akan berkolaborasi dengan teman sejawat
dalam proses pembelajaran didalam kelas. Teman sejawat akan membantu proses
pembelajaran didalam kelas dengan memberikan masukan maupun kritikan dari
awal proses pembelajaran dimulai sampai pembelajaran selesai dilaksanakan.
B. Belajar Untuk Meningkatkan Hafalan Surat-surat Pendek
Pemahaman anak terhadap proses pembelajaran merupakan kunci pokok
keberhasilan pembelajaran. Oleh karena itu guru harus selalu berusaha agar anak
dapat menyerap materi pelajaran yang diberikan secara optimal. Berbagai upaya
Berikut ini akan penulis kemukakan beberapa pendapat tentang belajar, yaitu :
a. Crow dan Crow dalam bukunya Educational Psychology (1958) yang dikutip
(H.Munjahid, 2007:3), mengemukakan belajar sebagai Learning is Acquisition
o f Habits, Knowledge, and Attitude yang berarti memperoleh kebiasaan-
kebiasaan, pengetahuan, dan sikap.
b. Walker dalam bukunya Condotioning and Instrumental Learning (1967) yang
dikutip (H.Munjahid, 2007:3), mengemukakan arti belajar sebagai perubahan
perbuatan sebagai akibat dari pengalaman.
Sedangkan Menurut Gagne (1984) memberikan pendapat bahwa belajar
adalah suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat
pengalaman (lihat Ratna Wilis Dahar, 1989: 11). Dari pengertian tersebut ada tiga
ciri pokok yang menandai belajar, yaitu proses, perubahan tingkah laku dan
pengalaman.
a. Proses pembelajaran
Belajar adalah proses mental dan emosional atau proses berfikir dan
merasakan. Seseorang dapat dikatakan belajar apabila pikiran dan perasaannya
aktif.
b. Perubahan tingkah laku
Hasil belajar berupa perubahan perilaku seseorang. Seseorang yang telah
belajar akan berubah atau bertambah perilakunya, baik yang berupa pengetahuan
keterampilan motorik, penguasaan nilai-nilai (sikap) atau kognitif, psikomotorik
dan afektif.
Belajar adalah mengalami. Adapun pengalaman yang didapat ada yang
langsung dan ada yang tidak langsung pengalaman langsung misalnya karena ia
tahu dari percobaan yang dilakukan, yang tak langsung misalnya membaca buku
atau diberi tahu orang lain.
Kalau kita amati ternyata pendapat para ahli tentang pengertian belajar itu
hanya berbeda redaksinya namun hakekatnya adalah sama yaitu perubahan
tingkah laku yang disebabkan oleh pengalaman dan latihan. Jadi syarat disebut
belajar adalah: pertama adanya perubahan tingkah laku, misalnya dari tidak tahu
menjadi tahu, dari tidak bisa menghafalkan surat-surat pendek menjadi hafal, dari
hafalan yang tidak lancar menjadi lancar dan sebagainya.
Kedua, adanya latihan atau pengalaman, misalnya latihan menghafalkan
ayat-ayat al-Qur’an dan sebagainya. Jadi seseorang itu dikatakan sudah belajar
jika dapat dibuktikan dengan kelakuanya. Apabila selesai belajar tetapi tidak ada
perubahan tingkah laku pada dirinya, maka berarti belum bisa dikatakana bahwa
dirinya telah mengalami proses belajar.
Menurut (Abu Ahmadi dkk, 2002:280-281) yang dikutip (H.Munjahid,
2007:5) setiap perbuatan belajar itu selalu terdapat dua aspek yaitu, aspek
jasmaniah (struktur) dan aspek rohaniah (fungsi). Otak adalah strukturnya dan
berfikir adalah fungsinya. Keduanya saling mempengaruhi. Misalnya, kalau otak
itu luka, maka fungsi befikimya akan terganggu. Begitu pula sebaliknya jika
Sedangkan mengenai perubahan tingkah laku sebagai akibat dari belajar
menurut (Abd Rachman Abror, 1993:64) yang dikutip (H.Munjahid, 2007:5)
maksudnya adalah: pertama, perubahan belajar pada dasarnya adalah proses yang
sadar pada dirinya dirasakan adanya perubahan tertentu.
Kedua, perubahan-perubahan yang teijadi sebagai akibat dari perbuatan
belajar pada hakikatnya merupakan aspek-aspek kepribadian, tingkah laku,
kecakapan sikap dan perhatian yang terus-menerus berfungsi pada dirinya.
Artinya, pengalaman-pengalaman yang baru diperoleh bukanya statis, tetapi
dinamis dan sekaligus mengandung nilai-nilai positif dan aktif bukanya negatif
dan lemah.
Selain siswa yang belajar hal lain yang tak kalah pentingnya yang harus
diperhatikan adalah guru dalam mengajar. Menanamkan pengetahuan dan
kecakapan dengan cara yang cepat dan tepat memerlukan penguasaan teori-teori.
Sebagian dari itu dibicarakan didalam didaktik umum. Didaktik umum
membicarakan teori-teori mengajar pada umumnya.
2. Prinsip-prinsip Mengajar
Penulis akan membahas disini sebagian prinsip-prinsip mengajar tersebut.
Di antara beberapa prinsip-prinsip mengajar adalah sebagai berikut:
a. Pengajaran hendaknya menarik minat
Minat adalah kata kunci dalam pengajaran. Bila siswa telah berminat dalam
belajar-mengajar itu akan berjalan dengan baik dan hasil belajar yang didapatkan akan
optimal.
Bila minat telah muncul maka perhatian pasti akan mengikutinya. Bagaimana
menjaga perhatian agar jangan berkurang atau hilang? Kunci tersebut terletak
pada jalan pengajaran. Jalan pengajaran ialah langkah-langkah belajar-
mengajar dalam proses pengajaran.
b. Partisipasi siswa dalam kegiatan belajar-mengajar
Minat yang telah muncul diikuti oleh tercurahnya perhatian pada kegiatan
belajar-mengajar, dengan sendirinya telah membawa siswa ke dalam suasana
partisipasi aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Prinsip ini sangat penting
didalam ilmu mengajar.
c. Prinsip pengulangan
Prinsip pengulangan diterapkan untuk menjaga agar hasil belajar yang telah
dicapai dalam pegajaran tetap diingat oleh siswa (Dr. Ahmad Tafsir, 2007:23-
24).
3. Hafalan Surat-surat Pendek
Sebelum mengetahui lebih jelas tentang pengertian surat-surat pendek
maka terlebih dahulu kita perlu mengetahui tentang pengertian al-Qur’an. Karena
surat-surat pendek merupakan bagian dari al-Qur’an.
a. Pengertian al-Qur’an
Al-Qur’an adalah Kalam Allah yang bernilai mu’jizat, yang diturunkan
pada “pungkasan” para Nabi dan Rasul, dengan perantara Malaikat Jibril a.s.
Diawali dengan surat al-Fatihah dan ditutup dengan surat an-Naas (Syekh
Muhammad Ali Ash-Shabuni, 2001:3).
Secara etimologis al-Qur’an berasal dari kata q a ’ra ’a yang artinya bacaan,
berbicara tentang apa yang tertulis didalamnya, atau melihat dan menelaah (Prof.
Dr. Amir Syarifudin, 1997 : 46).
Al-Qur’an juga disebut al-Kitab sebagaimana tersebut dalam surat al-
Baqarah (2) :2. /t'
f*
J - b i w - J j S? ilfJ'i
Artinya : Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka
yang bertaqwa.
Sedangkan arti al-Qur’an secara terminologis ditemukan dalam beberapa
rumusan definisi sebagai berikut:
1. Menurut Syaltut, yang dikutip (Prof. Dr. Amir syarifudin, 1997:47), al-
Qur’an adalah ’’lafaz Arabi yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw,
dinukilkan kepada kita secara mutawatir”.
2. Definisi yang dikemukakan oleh Abu Zahrah, yang dikutip (Prof. Dr. Amir
Syarifuddin, 1997:47), al-Qur’an ialah ’’Kitab yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad”.
3. Ibn Subki sebagaimana dikutip (Prof. Dr. Amir Syarifuddin, 1997:47),
mendefinisikan al-Qur’an adalah lafaz yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad Saw, mengandung mu’jizat setiap suratnya, dan membacanya
Dengan menganalisis unsur-unsur setiap definisi di atas dan
membandingkan antara definisi satu dengan definisi yang lainnya, maka dapat
ditarik suatu rumusan mengenai definisi al-Qur’an, yaitu: “lafaz berbahasa Arab
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, yang dinukilkan secara
mutawatir’\
Allah Swt, menurunkan al-Qur’an untuk umat manusia dengan sejumlah
maksud dan tujuan. Semua itu adalah untuk membahagiakan ketika hidup didalam
dunia dan juga kelak di akhirat.
Al-Qur’an diturunkan juga mempunyai fungsi dan tujuan, di antara fungsi
dan tujuan al-Qur’an adalah sebagai berikut:
1. Sebagai “rahmat” yang dikaruniakan Allah kepada umat manusia. Bila mereka
menerima dan mengamalkan seluruh isi al-Qur’an, maka akan mendapatkan
kebahagiaan hidup di dunia dan kesenangan hidup di akhirat.
2. Sebagai “hudan” atau “petunjuk”. Kata petunjuk ini mengandung arti luas. Ia
dapat berarti petunjuk bagi manusia untuk mengenal Rasul dan membuktikan
kebenaran serta sekaligus menjadi tanda atau identitas kerasulan. Juga akan
menjadi petunjuk akan kebenaran Rasul, karena dalam al-Qur’an terdapat
daya mu’jizat yang menunjukkan bahwa pembawa al-Qur’an itu adalah betul-
betul seorang Rasul. Al-Qur’an itu bukan ciptaanya sendiri, tetapi ciptaan
Allah, sedangkan Rasul hanya menyampaikan firman Allah tersebut (Prof.
Al-Qur’an merupakan sumber petunjuk bagi kehidupan manusia. Petunjuk
al-Qur’an itu dapat diklasifikasikan ke dalam dua bentuk. Pertama, petunjuk
langsung. Maksudnya, dalam al-Qur’an itu terdapat aturan, ketentuan, dan
petunjuk dalam bentuk tuntutan, larangan atau membiarkan. Disini terdapat
batasan mengenai apa saja yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan, baik dalam
hubunganya dengan Allah Swt, maupun dalam hubungannya dengan sesama
manusia dan sekitarnya.
Kedua, petunjuk yang tidak langsung. Maksudnya, dalam al-Qur’an
terdapat pokok-pokok dasar ilmu pengetahuan yang melingkupi segenap bidang
(Prof. Dr. Amir Syarifudin, 1997 :57).
b. Pengertian Hafalan
Adapun pengertian tentang hafalan adalah sebagai berikut:
Hafalan secara bahasa (etimologi) adalah lawan dari lupa, yaitu selalu
ingat dan sedikit lupa (Abdurrab Nawabuddin dan Drs.Bambang Saiful Ma’arif,
2005 :23).
Salah satu keutamaan menghafal al-Qur’an menurut hadist Rasulullah Saw
adalah sebagai berikut yang artinya ’’Palajarilah al-Qur’an dan bacalah,
sesungguhnya perumpamaan orang yang membaca dan mempelajari al-Qur’an
dan membacanya adalah seperti tempat air penuh dengan minyak wangi misik,
harumnya menyebar kemana-mana. Barang siapa yang mempelajarinya kemudian
ia tidur dan didalam hatinya terdapat hafalan al-Qur’an adalah seperti tempat air
Dari hadist di atas tampak jelas keutamaan menghafal al-Qur’an, hingga
Rasulullah mengibaratkan seperti minyak misik, dengannya berarti seseorang
yang memakainya memberikan bau wangi kepada orang-orang dan lingkungan
disekitamya. Dengan demikian, orang yang menghafal al-Qur’an diharapkan
dapat memberikan manfaat kepada orang lain dan lingkunganya.
Membaca sekaligus menghafal al-Qur’an adalah merupakan keutamaan
yang besar, dan posisi itu selalu didambakan oleh semua orang yang benar, dan
seseorang yang bercita-cita tulus, serta berharap pada duniawi dan ukhrawi agar
nanti menjadi warga Allah yang dihormati dengan penghormatan yang sempurna
(Munjahid, 2007:74).
Menghafal al-Qur’an mempunyai faedah-faedah yang penting, di
antaranya adalah sebagai berikut:
1. Kemenangan didunia dan di akhirat, jika disertai dengan amal saleh dan
menghafalnya.
2. Tajam ingatanya dan cemerlang pemikiranya. Karena itu para penghafal al-
Qur’an lebih cepat mengerti, teliti dan lebih apik karena banyak latihan untuk
mencocokkan ayat.
3. Bahtera ilmu, dan ini sangat terperhatikan dalam hafalan.
4. Memiliki identitas baik dan berperilaku jujur.
5. Fasih dalam berbicara, ucapanya benar, dan dapat mengeluarkan fonetik Arab
C. Pengertian Surat-surat Pendek
Adapun yang dimaksud surat-surat pendek dalam al-Qur’an adalah
sejumlah surah yang terdapat dalam juz 30 (Kakanwil Depag Propinsi Jateng,
2004: 15).
Ada banyak cara menghafal surat-surat pendek, di antaranya adalah
sebagai berikut:
1. Perbanyak mendengar sebelum memulai menghafal, bisa dengan kaset
murattal atau mendengarnya dengan khusyu' dari para imam shalat yang
kebanyakan dari mereka sering membaca surat-surat pendek dalam shalat.
Atau yang lebih sering lagi pada saat salat tarawih dibulan Ramadhan, dimana
kebanyakan imam membaca surat-surat pendek.
2. Perbanyak membaca surat-surat pendek tersebut sehingga ketika kita mulai
menghafalnya maka lidah kita sudah akrab dengan ayat-ayat yang akan kita
hafal. Kemudian setelah kita yakin benar bahwa surat-surat tersebut sudah kita
hafal, baru kemudian pindah ke surat berikutnya.
3. Jangan lupa untuk membacanya dihadapan seorang teman yang bacaan atau
hafalan al-Qur’annya lebih baik dari kita atau seorang guru tahfizh al-Qur’an
untuk menyimak hafalan kita, ini harus kita lakukan untuk menghindari salah
baca dan salah menghafal.
4. Lakukan pengulangan (muraja'ah) secara teratur, terutama kita baca dalam
shalat lima waktu atau dalam shalat sunnah.
5. Usahakan membaca hafalan sesuai dengan urutan yang tercantum didalam al-
al-'Ashr terus sampai surat an-Nas. Sehingga kita mampu mengurutkan
hafalan kita sesuai urutan yang ada dalam Al-Quran
(http://muntadaouran.net/v2/arsip/tahfizh/88-menghafal-surat-surat-
pendek.html).
Ada pendapat lain yang menyebutkan bahwa proses pembelajaran hafalan
surat pendek yaitu: disajikan melalui pendekatan klasikal dengan variasi
pendekatan individual, dihafal bersama-sama bertahap dan berulang-ulang, dan
bukti kelulusanya didata dalam data prestasi hafalan (Kanwil Depag Propinsi
Jateng, 2004:18).
Dari beberapa uraian pendapat-pendapat di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa ”menghafal surat-surat pendek diutamakan dengan membaca hafalanya
berulang-ulang, kemudian bacaan yang telah dihafalnya disimak orang lain agar
hafalanya tersebut dapat d benarkan apabila terdapat kesalahan
D. Metode Practice Rehearsal-Pairs
Dalam menggunakan metode mengajar guru dapat memilih metode yang
paling tepat ia gunakan. Dalam pemilihan metode tersebut banyak yang harus
dipertimbangkan, antara lain:
1. Keadaan murid yang mencakup pertimbangan tentang tingkat kecerdasan,
kematangan, perbedaan individu lainnya.
2. Tujuan yang hendak dicapai.
3. Situasi yang mencakup hal yang umum seperti situasi kelas, situasi
4. Alat-alat yang tersedia akan mempengaruhi pilihan metode yang akan
digunakan.
5. Kemampuan pengajar untuk menentukan, mencakup kemampuan fisik,
keahliannya (Dr. Ahmad Tafsir, 2008:3).
Untuk mempermudah menghafal surat-surat pendek, telah ditetapkan
sebuah sistem pendekatan agar al-Qur’an dapat dipahami secara langsung
sehingga memperoleh kecerdasan-kecerdasan yang diperlukan. Didalam al-Qur’an
telah ditetapkan tentang bagaimana cara-cara yang benar memahami al-Qur’an
(Muhammad Jarot Sensa, 2005:34).
Di antara metode yang dijadikan pedoman dalam memahami al-Qur’an
adalah sebagai berikut:
a. Qara’a (membaca).
b. Yanshitu (memperhatikan dengan cermat).
c. Yastami’u (mendengarkan).
Dalam penelitian ini, ketiga metode tersebut dijadikan dalam satu kesatuan
menghafal surat pendek yang akan dilakukan secara berpasangan. Untuk lebih
jelasnya akan dijelaskan dalam metode Practice- Rehealsal Pairs.
1. Pengertian Metode Practice-Rehearsal Pairs
Metode Practice-Rehearsal Pairs (praktek berpasangan) adalah setrategi
sederhana yang dapat dipakai untuk mempraktekkan suatu keterampilan atau
prosedur dengan teman belajar. Tujuannya adalah untuk meyakinkan masing-
masing pasangan dapat melakukan keterampilan dengan benar (Hisam Zaini,
Metode ini merupakan metode secara berpasangan yang nantinya masing-
masing pasangan praktikan akan saling menyimak hafalan satu dengan yang
lainya, sehingga apabila terdapat kesalahan bacaan maka dapat dibenarkan oleh
pasanganya masing-masing. Hal ini akan dilakukan secara berulang-ulang sampai
kedua pasangan praktikan dapat menguasai materi hafalan yang diberikan.
Pada pembelajaran yang lalu kurang menghasilkan nilai yang baik dari
siswa. Hasil yang diperoleh siswa tidak merata, ada yang sangat baik tetapi ada
juga yang memperoleh nilai jauh dari target. Guru menginginkan pemerataan nilai
dari siswa, tentunya dengan hasil nilai yang baik. Maka dari itu guru memutuskan
menggunakan Metode Practice-Rehearsal Pairs.
Dengan penggunaan metode ini, diharapkan akan mampu memperbaiki
proses pembelajaran didalam kelas dan dapat menghasilkan nilai-nilai siswa yang
mencapai KKM secara merata.
Dengan praktek berpasangan ini siswa akan lebih berusaha dan
bersemangat untuk menghafalkan, karena kemampuan menghafal mereka akan
disimak oleh siswa yang lain atau pasangan mereka. Kegiatan ini akan dilakukan
secara berulang-ulang dengan cara bergantian antara pembaca / pendemonstrasi
dengan pengecek i penyimak.
Kelebihan metode ini adalah terbentuknya keijasama antar siswa sehingga
sesama praktikan akan saling memberikan motivasi satu sama lain.
Sementara itu kelemahan dari metode ini adalah apabila ada salah satu
siswa dari pasangan praktek ada yang belum tuntas menguasai materi, maka
menguasai materi tersebut bisa mencapai keberhasilan dari materi yang harus
dikuasai.
2. Langkah-langkah Metode Practice-Rehearsal Pairs
Langkah-langkah Metode Practice-Rehearsal Pairs hafalan surat pendek
al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107) adalah sebagai berikut:
1. Pilih salah satu keterampilan yang akan dipelajari peserta didik.
2. Bentuklah pasangan-pasangan. Dalam setiap pasangan, buat dua peran; a)
Penjelas atau pendemonstrasi, dan b) Pengecek atau pengamat.
3. Yang bertugas sebagai penjelas atau pendemonstrator menjelaskan cara
mengeijakan ketrampilan yang ditentukan. Dalam hal ini pendemonstrator
menghafalkan atau mendemonstrasikan cara membaca surat-surat pendek
beserta artinya dengan benar. Pengecek atau pengamat bertugas mengamati
dan menilai penjelasan yang dilakukan temannya.
4. Pasangan bertukar peran.
5. Proses ini diteruskan sampai semua keterampilan atau hafalan surat-surat
pendek beserta artinya dapat dikuasai (hisam Zaini, 2008:81).
E. Keterkaitan Antara Menghafal Surat-surat Pendek Dengan Metode
Practice-Rehearsal Pairs
Menghafal surat-surat pendek memerlukan waktu yang cukup lama dan
sebaiknya dilakukan secara berulang-ulang. Untuk menjaga agar surat-surat
pendek yang dihafalkan dibaca dengan benar, sebaiknya disimak orang lain. Hal
ini dilakukan supaya teman yang menyimak hafalan bisa membenarkan apabila
Metode Practice-Rehearsal Pairs adalah metode berpasangan yang
memungkinkan masing-masing pasangan saling bekeija sama. Hal ini sesuai
dengan cara yang digunakan untuk mempercepat menghafal surat-surat pendek.
Metode ini digunakan peneliti sebagai guru dalam melaksanakan
penelitian ini dengan cara membentuk siswa secara berpasangan dalam satu
bangku. Masing-masing pasangan bergantian, siswa yang duduk dibangku sebelah
kanan menyimak kemudian siswa yang duduk disebelah kiri menghafalkan. Hal
ini dilakukan secara berulang-ulang sampai kedua pasangan hafal surat-surat
pendek beserta artinya.
Dari pernyataan di atas jelas sekali adanya keterkaitan antara Metode
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri I Kemiriombo
Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung, dan dilaksanakan dengan dua
siklus. Siklus I (pertama) dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 19 Mei 2010.
Sedangkan siklus II (kedua) dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 2 Juni 2010
yaitu pada jam pertama dimulai pukul 07.30 sampai dengan selesai.
Waktu antara siklus pertama dan siklus kedua berselang satu minggu
sesuai dengan jadwal pelajaran PAI pada kelas V. Sementara itu latihan
menghafal biasanya dilaksanakan mengambil waktu-waktu luang seperti pada jam
istirahat dan sebagainya sesuai dengan kemauan siswa. Hal ini dilakukan guru
sebagai peneliti untuk membantu mempermudah siswa dalam menghafalkan
karena dibiasakan untuk selalu berlatih tanpa menganggu kesenangan mereka
untuk bermain dan melakukan hal yang mereka senangi dalam memanfaatkan
waktu istirahat mereka.
Karena latihan di luar jam pelajaran, maka sebelumnya telah ada
kesepakatan antara guru dengan semua siswa untuk menentukan kapan waktu
untuk latihan. Siswa juga diberi tugas oleh guru untuk menghafalkan surat-surat
pendek di rumah bersama dengan temanya.
Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri I
siswa perempuan. Kondisi kemampuan berpikir siswa masing-masing bervariasi,
ada yang cerdas, sedang, ada juga yang mempunyai daya tangkap lemah.
Latar belakang mereka dari keluarga petani yang pendidikan orang tuanya
rata-rata hanya tamatan Sekolah Dasar. Hal ini dapat berpengaruh pada proses
pendidikan di SD kami karena orang tua kurang mendukung anak-anaknya belajar
di rumah, disebabkan karena minimnya pengetahuan yang mereka miliki.
Rencana penelitian dalam penelitian ini berupa prosedur kegiatan dalam
Penelitian Tindakan Kelas, yang secara bertahap dilaksanakan dalam 2 siklus.
Tiap siklus mempunyai tahapan-tahapan yaitu : perencanaan, pelaksanaan,
obsservasi dan refleksi.
Berikut ini deskripsi pelaksaan tiap siklus dari penelitian in i:
A. Siklus I
1. Perencanaan
Dalam kegiatan perencanaan ini, sebelum guru sabagai peneliti memasuki
kelas, guru terlebih dulu menyiapkan Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP)
dan foto kopi surat al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107) beserta artinya, sebagai
persiapan mengajar didalam kelas.
Guru menyiapkan foto kopi surat al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107) beserta
artinya sebanyak 20 lembar yang nantinya akan dibagikan pada semua siswa
didalam kelas. Guru juga menyiapkan alat penilaian berupa tes praktek materi
surat al-Fiil (105) dan surat al-Ma’un (107) beserta artinya yang akan
dijadikan alat penilaian dalam mengevaluasi siswa. Jumlah soal yang akan
2. Pelaksanaan
Pada tanggal 26 Mei 2010 di SD Negeri I Kemiriombo, pukul 07.30 bel
berbunyi menandakan sudah akan dimulainya kegiatan pembelajaran di
sekolah ini. Guru pendidikan agama islam (PAI) bersama teman sejawat ibu
Etik Winarti memasuki ruang kelas V SD Negeri I Kemiriombo.
Suasana diruang kelas pada pagi itu terasa gaduh. Siswa ada yang berlarian,
bercanda, Aziz Safrudin dan Anang Maulana berlari tergesa-gesa memasuki
kelas karena melihat guru PAI dan teman sejawat sudah terlebih dulu masuk.
Setelah semua siswa sudah memasuki ruang kelas dan semua siswa sudah
tenang, guru mengorganisir kelas dan memerintahkan ketua kelas V yaitu
Fathul Rahman untuk memimpin berdo’a dengan membaca surat al-Fatihah
bersama-sama.Teman sejawat berdiri dibelakang kelas untuk mengikuti proses
pembelajaran didalam kelas.Pada pukul 07.40 pelajaran dimulai. Sebelum
memasuki materi pelajaran, guru terlebih dahulu mengadakan appersepsi pada
siswa “siapa yang sudah pernah sholat beijama’ah dan mendengar imam
membacakan surat pendek al-Fiil dan al-ma’un? Semua siswa serentak
menjawab sudah”.
Setelah guru selesai memberikan appersepsi, guru memerintahkan semua
siswa untuk membuka dan menyimak penjelasan guru dari materi buku cetak
PAI halaman 52-53. Guru memberitahukan pada siswa bahwa materi yang
akan dipakai dalam pembelajaran ini adalah Metode Practice-Rehearsal Pairs,
metode ini merupakan metode yang menyenangkan karena nantinya semua
pada teman dalam satu bangkunya. Kemudian guru menjelaskan dan
membacakan materi surat al-Fiil dan al-Ma’un beserta artinya. Sebelumnya
guru terlebih dahulu memberi penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang
akan dicapai yaitu “siswa harus mampu menghafal dan mengartikan surat al-
Fiil dan al-ma’un”. Pertama, guru membacakan surat al-Fiil beserta artinya
kemudian semua siswa menirukan. Selanjutnya guru membacakan sekali lagi
kemudian semua siswa menirukan. Setelah selesai kemudian guru membaca
surat al-Ma’un. Guru juga membacakan sebanyak dua kali kemudian semua
siswa menirukan seperti pada surat al-Ma’un.
Proses menjelaskan materi sudah selesai, guru bertanya pada siswa tentang
materi yang belum jelas. Semua siswa meminta guru untuk mengulang
membacakan sekali lagi, kemudian guru membacakan surat al-Fiil dan
alMa’un al-beserta artinya satu kali lagi.
Guru menyuruh siswa mempraktekkan menghafal dengan metode yang sudah
dijelaskan. Guru mengatur siswa berpasangan dalam satu bangku, siswa yang
duduk disebelah kanan terlebih dulu menghafalkan kemudian siswa yang
duduk disebelah kiri menyimak. Proses tersebut akan dilakukan sampai
masing-masing pasangan sudah mampu menghafalkan. Pada awalnya, proses
pembelajaran didalam kelas berjalan baik dan suasana kelas tenang.
Seperempat jam kemudian teman sejawat memberitahukan pada guru bahwa
Fathulrahman, Anang, Aziz dan Dandi kurang bersemangat dan bercanda.
Guru menghampiri mereka dan bertanya sebab mereka tidak menghafalkan.
menggunakan bahasa Arab. Guru memberi nasihat bahwa dengan membaca
surat-surat pendek berulang-ulang dan berusaha, pasti nanti akan cepat hafal.
Beberapa saat kemudian, guru bertanya pada semua siswa apakah sudah siap
apabila diadakan penilaian ? semua siswa menjawab sanggup. Pada tes
praktek yang akan dilaksanakan, guru akan menyuruh siswa maju satu persatu
untuk menghafal surat al-Fiil dan al-Ma’un beserta artinya. Guru menyuruh
siswa maju satu persatu berdasarkan nomor urut pada absensi kelas. Siswa
yang maju urutan pertama adalah Aziz Safrudin kemudian diteruskan sampai
pada absen yang terakhir. Saat tes praktek berlangsung Aziz dan Dedi kurang
lancar dan belum sepenuhnya hafal surat pendek al-Fiil dan al-Ma’un akan
tetapi untuk artinya sudah cukup lancar. Mereka hanya mendapat nilai 55.
Aziz sebenarnya tidak bodoh, hanya saja dia kurang memperhatikan saat guru
menerankangkan. Sementara Dedi memang daya tangkapnya terhadap
pelajaran sedikit lemah dan butuh waktu yang lama untuk menerima pelajaran
yang diberikan. Pukul 08.40 guru selesai mengadakan tes praktek. Guru
memberi tugas pada siswa untuk menghafalkan surat al-Fiil dan al-Ma’un
dirumah.
Setelah semua siswa memasukkan buku pelajaran kedalam tas, kemudian guru
menutup pelajaran dengan mengucapkan salam penutup. Guru keluar bersama
3. Observasi
Lembar Observasi Guru Siklus I
NO Keterangan Ya Tidak
1 Siswa memperhatikan saat guru menerangkan Y
2 Siswa menanyakan materi pelajaran yang belum jelas Y
3 Siswa menghafalkan materi yang diberikan Y
4 Siswa bercanda dengan teman Y
5 Siswa bekeijasama dengan teman saat menghafalkan Y
6 Siswa membaca berulang-ulang materi yang diberikan Y
Lembar Observasi Teman Sejawat untuk Guru Siklus I
NO Keterangan Ya Tidak
1 Guru memberikan appersepsi Y
2 Guru dapat memotivasi siswa Y
3 Guru berkeliling kelas untuk memantau siswa Y
4 Guru memberi penjelasan ulang Y
5 Guru memberikan kesempatan bertanya pada siswa Y
6 Guru optimal dalam pengelolaan waktu Y
Lembar Observasi Teman Sejawat untuk Siswa Siklus I
NO Keterangan Ya Tidak
1 Siswa memperhatikan saat guru menjelaskan Y
2 Siswa hadir dalam kegiatan pembelajaran Y
3 Siswa bercanda pada saat guru menerangkan Y
4 Siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran Y
5 Siswa antusias dalam mengikuti pelajaran Y
6 Siswa mengobrol saat guru menerangkan Y
4. Refleksi
Guru dan teman sejawat berdiskusi tentang proses pembelajaran yang baru
tersebut dan perlu adanya perbaikan pembelajaran pada pembelajaran
berikutnya agar kesulitan siswa dalam menghafal dapat di atasi. Siswa masih
banyak yang kesulitan dalam menghafalkan, karena itu ada beberapa siswa
yang kurang bersemangat dalam menghafalkan dan merasa bosan. Hal itu
disebabkan karena guru kurang jelas dalam membacakan surat-surat pendek,
guru juga tidak berkeliling kelas untuk memantau siswa pada saat
menghafalkan. Oleh karena itu, teman sejawat memberi masukan kepada guru
selaku peneliti agar penelitian atau siklus kedua yang akan datang guru lebih
jelas dalam menerangkan dan memberi contoh menghafalkan secara berulang-
ulang. Apabila diperlukan, guru berkeliling kelas untuk memastikan bahwa
semua siswa menghafalkan tanpa ada yang bermalas-malasan dan tidak
memperhatikan.
Dengan cara seperti ini siswa diharapkan akan lebih giat menghafalkan
karena guru memperhatikan mereka dari jarak yang dekat. Hal ini juga
memudahkan siswa apabila salah satu dari mereka ada yang menanyakan pada
guru tentang hafalan mereka yang belum lancar.
Hasil tes yang diperoleh siswa dalam siklus I ini belum semuanya dapat
mencapai dari nilai KKM yang ditentukan yaitu 7,5, maka guru memutuskan
untuk melanjutkanya pada siklus II.
B. Siklus II
i. Perencanaan
Sebelum guru melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas, terlebih
yang lalu kemudian menyiapkan rencana perbaikan yang akan dilaksanakan
pada siklus II. Guru akan mengacak tempat duduk siswa. Guru juga akan
menyuruh siswa menghafal surat-surat pendek dengan mengganti tulisan Arab
dengan Tulisan latin untuk memudahkan dalam menghafal.
2. Pelaksanaan
Pukul 07.30 guru bersama teman sejawat memasuki kelas V. Suasana kelas
tampak tenang, semua siswa sudah masuk kedalam kelas. Guru menyuruh
Aziz untuk memimpin berdo’a dengan membaca al-fatihah. Guru bertanya
siapa yang belum hafal surat-surat pendek beserta artinya yang sudah
ditugaskan untuk dihafalkan dirumah? Siki meminta guru untuk membacakan
lagi surat al-Fiil dan al-Ma’un secara pelan-pelan dan keras. Guru
membacakan sekali lagi dengan suara yang lebih jelas dan membacakanya
dengan pelan. Setelah selesai, guru membentuk siswa secara berpasangan
seperti pada pertemuan yang lalu. Aziz berpasangan dengan Anang, Dedi
berpasangan dengan Anas. Guru juga menyuruh siswa untuk mengganti
tulisan Arab dengan tulisan latin agar lebih mudah menghafalkan. Setelah
sudah hafal siswa menggantinya dengan tulisan Arab lagi agar mereka terbiasa
menghafal dengan tulisan Arab. Setelah guru selesai mengatur siswa,
kemudian semua siswa menghafalkan secara berpasangan dan membaca
berulang-ulang. Saat semua siswa menghafalkan, guru berkeliling kelas untuk
memantau jalanya hafalan. Semua siswa terlihat bersemangat menghafalkan.
Guru menyuruh pasangan Rizka dan Siki untuk menghafalkan dengan suara
menunjuk siswa berdasarkan absesnsi kelas. Menunggu teman yang maju
menghafalkan, siswa yang lain menghafalkan dibangku masing-masing. Pada
praktek kali ini Dedi dan Aziz sudah hafal surat al-Fiil dan al-Ma’un beserta
artinya walaupun hafalanya belum lancar dan kadang terdiam beberapa saat
untuk mengingat-ingat hafalanya. Tes praktek selesai pada pukul 08.45. Guru
memberitahukan pada siswa bahwa praktek hari ini nilai siswa sudah
mencapai rata-rata di atas 7,5. Guru kemudian menutup pelajaran dengan
mengucapkan salam penutup. Guru dan teman sejawat meninggalkan kelas V
dengan suasana yang sedikit ramai karena semua siswa merasa senang mereka
mendapatkatkan nilai yang bagus.
3. Observasi
Lembar Observasi Guru Siklus I
NO Keterangan Ya Tidak
1 Siswa memperhatikan saat guru menerangkan ✓ 2 Siswa menanyakan materi pelajaran yang belum jelas ✓ 3 Siswa menghafalkan materi yang diberikan ✓ 4 Siswa bercanda dengan teman Y
5 Siswa bekerjasama dengan teman saat menghafalkan ✓ 6 Siswa membaca berulang-ulang materi yang diberikan ✓
Lembar Observasi Teman Sejawat untuk Guru Siklus I
NO Keterangan Ya Tidak