SIKAP OPTIMISME MENGHADAPI MASA DEPAN
(Studi Komparatif Antara Siswa SMU N I Ampel dengan Siswa SMK N I Boyolali Tahun Ajaran 2006/2007)
Diajukan unluk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I
dalam Ilmu Tarbiyah
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2007
SKRIPSIM I L I K
PERFUSTAKAAN
STAIN S A L A T IG ADisusun Oleh :
Website : \x x\ .slainsalatiua.ac.id E-m ail: [email protected]
D E K L A R A S I
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan penuh kejujuran clan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pemah ditulis oleh orang lain atau pemah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecaali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Apabila di kemudian hari temyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggungjavvabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqosyah skripsi.
Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.
Salatiga, Juli 2007 Peneliti
Dra. Nur Hasanah, M.Pd.
Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka skripsi Saudari :
Nama Indah Yuliani
NIM 111 02 044
Jurusan Tarbiyah
Progdi PAI
Judul SIKAP OPTIMISME MENGHADAPI MASA
DEPAN (Studi Komparatif Antara Siswa SMU N I Ampel dengan Siswa SMK N I Boyolali Tahun Ajaran 2006/2007)
Sudah dapat diajukan dalam sidang munaqasah.
SALATIGA
Jl. Stadion No. 2 Salatiga (0298) 323706
PENGESAHAN
SKRIPSI Saudari : Indah Yuliani dengan Nomor Induk Mahasiswa :
111 02 044 yang berjudul SIKAP OPTIMISME MENGHADAPI MASA DEPAN (Studi Komparatif Antara Siswa SMU N I Ampel dengan Siswa SMK N I Boyolali Tahun Ajaran 2006/2007) telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian, Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, pada hari Selasa, 11 September 2007 yang bertepatan dengan tanggal 29 Sya’ban 1428 H. Dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.
_ . . 11 September 2007 M Salatiga,
---29 Sya'ban 1428 H
MOTTO
Dengan ilmu hidup menjadi lebih mudah
Dengan cinta hidup terasa lebih bahagia
S h ip si ini kupersembahkan kepaaa :
1. Bapak dan ibuyang sangat say a hormati dan sayangi, terima kasih atas
segala perhatian dan kepercayaan serta dukungannya.
2. Semua keluarga tercinta, k a k a k dan adik-a d ikku tercinta yang telah
memberikan dorongan dan motivasinya, kalian semua “penghibur” dan
“penghidup ” suasana.
3. Sababat terbaik dan terindah (mba Chusnul, mas H uda, Fais)
4. Temen-temenkuyang kusayangi (Mona, Sheby, A n iq , Boots, Doremifa, Regi)
5. T a k lupa pula rekan-rekan senasib dan seperjuangan
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan taufiq-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam kami haturkan kepada Nabi Agung Muhammad saw yang telah menuntut umatnya ke jalan kebenaran dan keahlian.
Skriosi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan di Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga, Program Studi Pendidikan Agama Islam. Adapun judul skripsi ini adalah : SIKAP OPTIMISME MENGHADAPI MASA DEPAN (Studi Komparatif Antara Siswa SMU N I Ampel dengan Siswa SMK N I Boyolali Tahun Ajaran 2006/2007)
Penulisan skripsi ini dapat selesai tidak lepas dari berbagai pihak yang dengan ikhlas memberikan dukungan moril maupun materiil. Dengan penuh kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs. Imam Sutomo, M.Ag, selaku ketua STAIN Salatiga.
2. Fatchurrohman, S.Ag, M.Pd selaku ketua Progdi PAI yang telah merestui penulisan skripsi ini.
3. Dra. Nur Hasanah, M.Pd, selaku pembimbing yang telah berperan dalam penyusunan skripsi ini.
menyelesaikans tudinya di STAIN Salatiga.
5. Kepada Kepala Sekolah SMU N I Ampel dan Kepala Sekolah SMK N I Boyolali yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian.
6. Ayah dan ibu tercinta yang telah memberikan motivasi moril dan material dengan penuh keikhlasan
7. Adik-adikku tersayang yang telah memberikan senyuman manis.
8. Segenap mahasiswa Tarbiyah PAI angkatan 2002
9. Semua pihak yang tak sempat disebutkan satu persatu yang telah membantu hingga terselesainya skripsi ini.
Dalam laporan ini sudah barang tentu penulis sadari bahwa masih banyak kekurangan dari penulisannya. Untuk itu penulis berharap adanya saran, kritik dan masukkan dari berbagai pihak, guna kebaikan dalam penulisan mendatang, semoga skripsi ini dapat bermanfaat baik di dunia dan di akhirat.
Salatiga, Juli 2007
Penulis
HAL AM AN JIJDIJT... i
DEKLARASI ... ” NOTA PEMBIMBING... iii
PFNGESAHAN ... iv
MOTTO... v
PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR... vii
DAFTAR 1S1 ... ix
DAFTAR TABEI... xii
BAB I PENDAHIJTIJAN A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Penegasan Istilah... 3
C. Pokok Masalah ... 5
D. Tujuan Penelitian... 6
E. Hipotesis... 6
F. Metodologi Penelitian ... 7
G. Sistematika Penyusunan Skripsi... 10
BAB II TANDASAN TEORI A. Pengertian Sikap Optimisme... 11
B. Ciri-ciri Sikap Optimisme... 12 *
C. Sikap Optimisme dalam Menghadapi Masa Depan ... 16
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap Optimisme
Masa Depan Siswa Sekolah ... 17
3. Ciri-ciri Optimisme Siswa Sekolah... 18
4. Gambaran Masa Depan secara Umum... 19
5. Peran manusia dalam Menghadapi Masa Depan... 22
6. Sikap Optimisme Siswa dalam Menghadapi Masa Depan 23 D. Islam dan Anjuran Sikap Optimisme... 25
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Keadaan Umum SMK N 1 Ampel ... 27
1. Sejarah Berdirinya SMU N 1 Ampel ... 27
2. Keadaan Fasilitas (Sarana dan Prasarana)... 28
3. Organisasi Sekolah... 30
4. Keadaan Guru dan Siswa... 31
B. Keadaan Umum SMK N 1 Boyolali... 34
1. Sejarah Berdirinya SMK N 1 Boyolali... 34
2. Keadaan Fasilitas (Sarana dan Prasarana)... 35
3. Organisasi Sekolah... 37
4. Keadaan Guru dan Siswa... 38
BAB IV ANALISIS DATA A. Analisa Pertama... $0
B. Analisis Kedua... 53
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan... 64 B. Saran-saran ... 65 C. Penutup... 66
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN
TABELI STRUKTUR ORGANISASI SMU N I AMPEL... 31
TABEL II DAFTAR N AMA GURU SMU N I AMPEL... 31
TABEL III KEADAAN SISWA SMU N I AMPEL TAHUN 2006/2007... 33
TABEL IV STRUKTUR ORGANISASI SMKN IBOYOLALI... 38
TABEL V DAFTARNAMAGURU SMKN I BOYOLALI... 38
TABEL VI KEADAAN SISWA SMKN I BOYOLALI TAHUN 2006/2007.. 41
TABEL VII NILAI ANGKET TENTANG SIKAP OPTIMISME MASA DEPAN SISWA SMU N I AMPEL... 42
TABEL VIII NILAI ANGKET TENTANG SIKAP OPTIMISME MASA DEPAN SISWA SMK N I BOYOLALI... 46
TABEL IX DATA TENTANG SIKAP OPTIMISME MASA DEPAN SISWA SMU N I AMPEL... 50
TABEL X PERSENTASE SIKAP OPTIMISME MASA DEPAN DARI SISWA SMU N I AMPEL... 54
TABEL XI DATA TENTANG SIKAP OPTIMISME MASA DEPAN SISWA SMK N I BOYOLALI... 54
TABEL XII PERSENTASE SIKAP OPTIMISME MASA DEPAN DARI SISWA SMK N I BOYOLALI... 58
TABEL XIII TABEL DISTRIBUSI SIKAP OPTIMISME MASA DEPAN DARI SISWA SMU N I AMPEL... 59
PEND AHIJLU AN
BAB I
A. Latar Belakang Masalah
Belajar merupakan suatu upaya pengembangan seluruh kepribadian individu, baik segi psikis maupun fisik. Sejalan dengan itu dikembangkan iklim belajar dan mengajar yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri serta sikap dan perilaku yang kreatif dan inovatif. 1 Untuk mewujudkan potensi unggulan tersebut diperlukan suasana belajar yang baik. Pendidik sebagai tokoh sentral selain harus mampu memahami setiap individu letapi juga harus memiliki kepekaan. Karena pendidikanlah yang berperan sebagai fasilitator yang menyediakan suasana yang menyenangkan, yang dengannya kemungkinan siswa berhasil mengembangkan potensinya menjadi lebih besar.
Kemampuan, ketrampilan, bakat yang dimiliki oleh siswa juga besar pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar siswa. Siswa yang memiliki ketrampilan kemampuan, bakat sesuai dengan bidang yang dipilih pada umumnya akan lebih baik prestasinya dibanding dengan siswa yang asal- asalan memilih bidang studi yang tidak disesuaikan dengan kemampuannya.
Tingkah laku dan kedisiplinan siswa di sekolah juga sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan belajamya. Siswa yang sadar akan pentingnya belajar maka sedapat mungkin ia berperilaku baik, sopan, dan berdisiplin dalam setiap aktivitasnya di sekolah. Selain beberapa hal di atas 1
1 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Rosdakarya Bandung, 2003, him. 179
orang bersekolah juga dikarenakan ingin mewujudkan semua harapan dan cita-cita. Karena bagi mereka sekolah merupakan wahana proses pendidikan yang bertujuan untuk membentuk pribadi yang mempunyai day a intelektual dan penguasaan ilmu juga diikuti kepribadian yang mantap dan bertanggung jawab. Sehingga dengan pengertian tersebut maka mereka merasa yakin bahwa dengan bersekolah dan belajar mereka akan mengubah nasib mereka dan mudah untuk mendapatkan pekerjaan yang layak bagi mereka.
Selain beberapa faktor di atas orang bersekolah juga memperhatikan prospek masa depan setelah lulus dari sekolah. Bagi siswa yang mampu mereka dapat melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi, sedangkan bagi siswa yang kurang mampu untuk melanjutkan sekolah, maka ia dapat bekerja dengan bekal ilmu yang diperolehnya semasa sekolah.
3
faktor psikologi siswa juga berpengaruh faktor psikologi iersebut meliputi kerajinan dan ketekunan belajar siswa. Kedisiplinan, keikut sertaan siswa dalam mengikuti kegiatan-kegiatan sekolah.
Berangkat dari permasalahan di atas penulis bermaksud mengadakan penelitian ilmiah yang membahas tentang perbandingan optimisme masa depan antara siswa sekolah umum dengan kejuruan. Untuk tujuan ini penulis mengambil judul skripsi : SIKAP OPTIMISME MENGHADAPI MASA DEPAN (Studi Komparatif antara Siswa SMU N I Ampel dengan Siswa SMK N I Boyolali Tahun Ajaran 2006/2007).
B. Penegasan .stilah
Untuk menghindari kesalah pahaman terhadap judul skripsi ini, maka penulis memberikan hatasan masing-masing istilah dalam ju d u l:
1. Studi
Studi berasal dari bahasa Inggris study yang berarti belajar atau mempelajari. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia studi berarti penelitian ilmiah, kajian, telaah kasus, pendekatan untuk meneliti gejala sosial dengan meneliti satu kasus secara utuh dan mendalam.2
Jadi dalam penelitian ini, studi yang penulis maksud adalah penelitian ilmiah untuk mengetahui sikap optimisme masa depan anak yang bersekolah di SMU N 1 Ampel dengan anak yang bersekolah di SMK N 1 Boyolali.
2. Komparasi
Komparasi berasal dari bahasa Inggris Comparative
(perbandingan).3 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia komparasi
artinya perbandingan.4Dalam hal ini penulis bermaksud membandingkan sikap optimisme masa depan anak yang sekolah di SMU N 1 Ampel dengan anak yang sekolah di SMK N 1 Boyolali.
3. Optimisme Masa Depan
Optimisme adalah sikap selalu mempunyai harapan baik dalam segala hal.5 Sedang Chestertos berpendapat bahwa makna istilah optimis mulai merosot, dulu o»-ang optimis atau pesimis terhadap kebahagiaan kekal, sedang pada masa sezaman orang bisa merasa optimis terhadap hasil perbandingan. Sikap cptimis mempunyai kepribadian yang terbuka, hari depan yang cemerlang memanggil dan menjadi tantangan yang dapat dikuasai. Segala hal yang baik masih akan dialami dengan kepercayaan disertai keinginan hidup dan harapan.6 Jadi optimisme berasal dari sikap yang melekat pada pribadinya yang memancarkan sikap keterbukaan, percaya diri, keuletan dalam menghadapi segala hal kehidupan.
Masa depan yang penulis maksud adalah masa depan seseorang yang nantinya setelah lulus dari sekolah mampu atau dapat bekerja dengan bekal ilmu yang diperolehnya semasa sekolah. Jadi dengan bersekolah
3 John Echols dan hasan Sadily, Kamus Inggris Indonesia, Gramedia, Jakarta, 1984 him. 131
4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, op. ciu, him. 516 5 Ibid., him. 364
M.A.W. Brouwer, Kepribadian dan Perubahannya, edisi ledua, Gramedia Jakarta
diharapkan mampu meadapatkan pekerjaan yang layak atau yang sesuai
dengan disiplin ilmu yang dieprolehnya, paling tidak dengan bersekolah
mampu mengubah habis seseorang ke arah yang lebih baik.
Adapun indikator dari sikap optimisme masa depan adalah sebagai
berikut:
a. Sikap percaya diri
b. '3erani berkompetisi dengan orang lain
c. Tidak mudah putus asa
d. Selalu berpikiran positif
4. Sekolah kejuruan dengan sekolah umum
Sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar
serta tempat menerima dan memberi pelajaran.7 Kejuruan adalah
kepandaian khusus, keahlian.8 Sedang sekolah kejuruan adalah lembaga
pendidikan yang memiliki suatu program keahlian tertentu yang dapat
dipilih siswa sesuai dengan kemampuan dan minat siswa. Adapun yang
dimaksud dengan sekolah menengah umum yaitu suatu lembaga pendidikan
yang memiliki program, bidang studi IPA, IPS dan program bahasa.
C. Pokok Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka pokok masalah yang
penulis teliti adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sikap optimisme masa depan anak yang belajar Sekolah
Menengah Umum Negeri 1 Ampel ?
2. Bagaimana sikap ontimisme masa depan anak yang belajar di SMK N 1
Boyolali ?
3. Adakah perbedaan sikap optimisme masa depan antar anak yang belajar di
SMU N 1 Ampel dengan anak yang belajar di SMK N 1 Boyolali ?
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan penelitian tersefcut penulis mempunyai beberapa tujuan
yang hendak dicapai melalui penelitian ini. Adapun tujuan itu adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui sikap optimisme masa depan anak. yang belajar Sekolah
Menengah Umum Negeri 1 Ampel.
2. Untuk mengetahui sikap optimisme masa depan anak yang belajar di SMK
N 1 Boyolali.
3. Untuk mengetahui adakah perbedaan sikap optimisme masa depan antar
anak yang belajar di SMU N 1 Ampel dengan anak yang belajar di SMK N
1 Boyolali.
E . Hipotesis
Sutrisno Hadi berpendapat hipotesa adalah dugaan yang mungkin
benar, mungkin salah.9 Mengacu kepada permasalahan yang telah
dikemukakan di atas, maka penulis mengajukan hipotesis: terdapat
perbedaan sikap optimisme masa depan antara siswa SMU N 1 Ampel
dengan siswa SMK N 1 Boyolali. Berdasarkan pengertian tersebut
penulis harus masih menguji kebenarannya melalui pengumpulan dan analisis
data.
F. Metodologi Penelitian
1. Populasi dan sampel
a. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.10 11
b. Sampel adalah sebagian yang diambil dari seluruh objek yang diteliti,
yang dianggap mewakili terhadap populasi yang diambil.11
Berdasarkan apa yang telah dikatakan oleh Suharsimi Arikunto :
Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjek kurang dari 100 lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10 - 15% atau 20 - 25% atau lebih.12
Adapun yang menjadi populasi adaiah siswa SMU N 1 Ampel
yang jumlahnya 360 siswa dan siswa SMK N 1 Boyolali yang jumlahnya
360 siswa. Maka penelitian ini mengambil sampel 10% dan 15%. Jadi
360 diambil 15% jumlah 54 siswa dibulatkan menjadi 50, dan 360 diambil
15% diperoleh 54 siswa dibulatkan menjadi 50.
10 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek), Rineka Cipta
Jakarta, 1992, him. 102 K ’
11 Ibid., him. 107
2. Teknik Sampling
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik stratified quota random sampling (setiap kelas jumlahnya diambil sama rata).
3. Metode Pengumpulan Data a. Metode Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui.13 Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang sikap optimisme masa depan siswa.
b. Metode dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal yang berhubungan dengan penelitian melalui benda-benda tertulis mengenai buku, dokumen, catatan harian dan sebagainya.14 Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tertulis seperti jumlah dan keadaan siswa, guru dan karyawan.
c. Metode Observasi
Yaitu pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena- fenomena yang diselidiki.15
Metode ini digunakan untuk mengetahui dan mencatat gejala- gejala yang terjadi berkaitan dengan sikap optimisme masa depan siswa dari SMU N 1 Ampel dan siswa SMK N 1 Boyolali.
13 Ibid., him. 124 14 Ibid., him. 131
4. Analisis Data
a. Analisis Pendahuluan
Pada tahap ini dilakukan perhitungan nilai sikap optimisme masa depan siswa. Rumus yang digunakan adalah prosentase.
P = — x 100%
N
Keterangan : P : Prosentase F : Frekuensi Nilai N : Jumlah responden
b. Analissi lanjutan
Analisis ini bertujuan untuk mengetaliui sejauhmana perbedaan sikap optimisme masa depan antara siswa SMU dan siswa SMK dengan rumus t-score
_ (M x - M y
)
tCeterangan :
Mx : Mean kelompok kontrol %
My : Mean kelompok eksperimen
G. Sistematika Penulisan Skripsi
Skripsi ini memuat lima bab, yaitu
BAB 1 : PENDAHULUAN
BAB II
Bab ini berisi latar belakang masalah, penjelasan istilah, pokok masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan skripsi.
: LANDASAN TEORI, berisi yaitu :
Optimisme (Pengertian optimisme, ciri-ciri sikap optimisme, sikap percaya diri dan berani berkompetisi, melangkah pasti dalam mencapai lujuan dan tidak putus ada).
Masa depan (Pengertian masa depan, sifat dunia masa depan dan peran manusia dalam membentuk masa depan)
BAB III : LAPORAN HASIL PENELITIAN
Melaporkan situasi umum SMU N 1 Ampel dan SMK N 1 Boyolali tahun ajaran 2006/2007 dan penyajian data penelitian. BAB IV : ANALISIS DATA, meliputi :
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Sikap Optimisme
Sebelum membahas pengertian optimisme terlebih dahulu penulis
uraikan tentang sikap (attitude). Pengertian attitude dapat diterjemahkan
dengan kata sikap terhadap objek tertentu, yang dapat merupakan sikap
pandangan atau perasaan, tetapi sikap yang mana disertai kecenderungan
bertindak sesuai dengan sikap objek tadi. Jadi attitude itu lebih tepat
diterjemahkan sebagai sikap dan kesediaan beraksi terhadap suatu hal.1
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia optimisme adalah sikap selalu mempunyai harapan baik dalam segala hal.2 Sedang menurut para ahli Chesterton berpendapat bahwa makna istilah optimisme mulai merosot. Dulu orang optimis atau pesismis terhadap kebahagiaan kekal, sedang pada masa sekarang orang bisa merasa optimis terhadap hasil pertandingan pingpong. Sifat optimis atau pesimis termasuk inti kepribadian. Orang optimis mempunyai kepribadian terbuka. Hari depan yang cemerlang memanggil dan menjadi tantangan yang dapat dikuasai, Seperti anak asrama yang dua hari lagi mulai liburan dan dia boleh pulang. Segala hal yang baik masih akan dialami dan kepercayaan disertai keinginan hidup dan harapan.3
'Bimo Walgito, Psikologi Sosial, Andi Offset, Yogyakarta, him. 109
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi II, Yogyakarta, Balai Pustaka, 1976, him. 965 ...- ■
3 MAW Brouwer, Kepribadian dan Perubahannya, Edisi II, Gramedia, Jakarta, him. 60
PERPUSTAKAAH
STAIN S A L A T IG A
Hal ini sebagaimana Chesterton paparkan “orang optimis selalu
melihat matamu sedang yang pesimis akan melihat kakimu” .4 Jadi dengan
demikian bagi orang yang optimis ruang alamnya sangat luas dan sering
melampaui batas hidup duniawi. Jadi dapat penulis simpulkan bahwa sikap
optimisme adalah sikap yang melekat pada pribadinya yang memancarkan
si fat keterbukaan, percaya diri, keuletan dalam menghadapi segala hal yang
menjadi tantangan dalam menggapai hari depan yang cerah.
Rumus yang paling sahih tentang optimisme bahwa tidak bakal
mencapai sesuatu melebihi keyakinan terhadap kemampuan untuk meraih
sukses. Artinya optimisme haruslah didasarkan pada hal-hal yang faktual yang
dimiliki, terutama pada hal-hal yang bisa diasumsikan secara rasio, semua
wajib memiliki keyakinan yang didasarkan pada hasil-hasil faktual. Namun
meningat bahwa kehidupan ini tidak seluruhnya bisa disentuh oleh asumsi
rasional, maka di sisi lain juga membutuhkan keyakinan mental. Keyakinan
kedua ini sangat berguna untuk menghadang virus keragu-raguan rasa tidak
berdaya, rasa malas, takut menghadapi resiko.5
B. Ciri-ciri Sikap Optimisme
Sikap optimis sangat penting bagi diri seseorang dalam mengarungi
kehidupan guna menggapai suatu keberhasilan. Seseorang yang memiliki rasa
optimisme yang tinggi berarti ia sebagai seorang yang bermental seorang
4 Ibid., him. 60
"Luqman Haqani, Karena Kamu Udah Dewasa,
pemenang dia akan berusaha dengan sungguh-sungguh dan yakin akan
usahanya tersebut.
Sikap optimisme dapat dilihat dari tingkah laku seseorang, seperti :
1. Mempunyai harapan yang positif
Yang dimaksud dengan harapan-harapan yang positif di sini ialah
segala sesuatu yang dicita-citakan bersifat positif. Harapan atau cita-cita
yang positif akan melahirkan keberanian untuk menempuh segala resiko
karcna ia sadar bahwa segala sesuatu itu ada resikonya.
Sikap yang positif akan membentuk karakter yang positif yang
akan mengantarkannya menjadi pemenang. Untuk mencapai sebuah
keberhasilan dengan bekal harapan dan sikap positif tersebut akan
memberikan suatu keyakinan yang positif atas segala perbuatan yang
diusahakan.
Adapun seseorang yang mempunyai konsep diri positif akan
terlihat lebih optimis penuh percaya diri dan selalu bersikap positif
terhadap segala sesuatu termasuk juga dengan kegagalan yang dialami.
Kegagalan bukan dipandang sebagai kematian namun lebih
menjadikannya sebagai penemuan dan pelajaran yang berharga untuk
melangkah ke depan. Orang dengan konsep diri yang positif akan mampu
menghargai dirinya sendiri dan melihat hal-hal yang positif yang dapat
dilakukan demi keberhasilannya di masa depan.6
2. Memiliki sikap percaya diri
Dalam konsep A1 Qur'an temyata percaya diri itu berkaitan erat dengan keimanan. Semakin tinggi keimanan seseorang maka semakin tinggi pula tingkat percaya dirinya. Dalam A1 Qur'an disebutkan bahwa kepercayaan diri yang berupa perasaan nyaman, tentram, tanpa rasa sedih, takut dan khawatir akan datang kepada orang-orang yang beriman pada Allah SWT.
^
i \^
u,j ys j)
\ y j i
-i •• # #
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikal akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. (QS. Fushilat: 30)7
Jika percaya diri ada kaitannya dengan keimanan, berarti kita wajib menumbuhkan rasa percaya diri. Akrim Ridha dalam bukunya Menjadi Pribadi yang Sukses mengatakan bahwa kepergian diri sendiri adalah sumber utama seseorang dalam hidupnya.8 Sedangkan jika seseorang sudah tidak lagi percaya diri misalnya tidak percaya akan cita-cita hidupnya serta keputusan-keputusan yang diambilnya serta tidak percaya pada segala potensi dan segala kemungkinan dari dirinya maka hilanglah segala potensi yang dimilikinya. I
I DePag RI, Al Qur'an dan Terjemahnya, Jakarta, 1971, him. I l l
Orang yang memiliki percaya diri yang kuat akan memiliki sifat-
sifat sebagai berikut :9
a. Bersikap lebih independen, tidak terlalu tergantung pada orang lain
b. Mampu memikul tanggung jawab yang diberikan
c. Bisa menghargai diri dan usahanya sendiri
d. Tidak mudah mengalami frustrasi
e. Mampu mencrima tantangan dan tugas baru.
Seorang yang memiliki percaya diri yang kuat akan selalu siap
untuk berkompetisi dengan orang lain. Karena ia yakin bahwa dalam
dirinya terdapat potensi yang sangat kuat, sehingga ia akan selalu siap
dalam menghadapi tantangan-tantangan baru demi kemajuan dan
keberhasilannya.
3. Melangkah pasti dalam mencapai tujuan
Alangkah konyolnya jika masih mempertahankan keraguan yang
ada dalam diri kita. Ragu-ragu memboroskan energi kita dan merusak
kenampuan alami yang kita miliki untuk sukses, dalam setiap langkah
seorang yang optimis tidak pemah mengenal kata ragu, mereka selalu
yakin dengan langkah-langkah yang mereka kerjakan. Seorang yang
optimis akan selalu menetapkan tujuan yang realistik atau tidak.
Dengan menerapkan tujuan yang realistik, maka akan memudahkan dalam mencapai masa depan, sambil mencegah terjadinya resiko yang tidak diinginkan.10
4. Tidak mudah putus asa
Banyak orang sering mengalami kegagalan dan kekecewaan
daripada keberhasilan akibatnya kegagalan dan kekecewaan itu menguasai
hidupnya dan ia benar-benar menjadi orang yang gagal dan kecewa. Orang
yang sukses akan selalu menghitung keberhasilan, bukan kegagalan.1 11
Orang yang sukses bukanlah orang yang tidak pemah mengalami
kegagalan. Namun orang yang sukses adalah orang yang selalu mencoba
dan terns mencoba agar tidak teijerumus ke lubang kegagalan. Seorang
yang optimis tidak akan berpusat pada kegagalannya, tetapi terpusat pada
hal-hal yang dapat membawanya menuju keberhasilannya. Artinya orang
yang optimis tidak akan meratapi kekalahannya/kegagalannya, tetapi ia
ak?n cepat bangkit dan menata diri dengan penuh semangat.
C. Sikap Optimisme dalam Menghadapi Masa Depan
1. Pengertian Sikap Optimisme dalam Menghadapi Masa Depan
Sikap optimisme adalah suatu sikap yang melekat pada pribadi individu yang memancarkan si fat keterbukaan, percaya diri, keuletan dalam menghadapi segala hal kehidupan. Sedangkan pengertian masa depan itu sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, masa depan berarti waktu dalam hidup seseorang yang akan dialami pada waktu yang akan datang. Jadi dapat penulis simpulkan banwa pengertian sikap optimisme menghadapi masa depan yaitu suatu sikap yang melekat pada
pribadi individu yang memancarkan sifat keterbukaan. percaya diri serta
keuletan dalam menghadapi masa yang akan datang.
Sebagai seorang yang optimis, ia akan selalu berorientasi ke depan.
Orang yang optimis akan selalu memikirkan masa depan. Karena
menurutnya masa depan itu berada dalam genggamannya. Seorang yang
tergolong developmental is orientasi waktunya adalah masa depan. Secara
kategori dapat dinyatakan bahwa orientasi masa depanlah yang diharapkan
dan dimiliki seseorang.
Memang benar bahwa seorang perlu mengingat masa lalunya, juga
penting dimana seseorang mengetahui masa sekarang. Tapi lebih penting
lagi adalah memikirkan masa depan. Untuk menentukan suatu bentuk
orientasi masa depan yang tepat diperlukan suatu potret 3 dimensi yaitu
masa lalu, masa sekarang dan masa depan.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap Optimisme Masa Depan Siswa Sekolah
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain :
a. Bakat studi. Bakat merupakan kemampuan yang sudah berkembang dan sudah menampakkan hasilnya. Maka bakat studi adalah kemampuan dibidang studi yang sudah berkembang dan menunjukkan prestasinya.
b. Ketekunan, meliputi:
2) Tahan : tidak mudah menyerah dalam menghadapi hambatan,
kesulitan dan masalah, tetapi harus terns berusaha untuk
meneruskan walaupun sulit dan berat
3) Bermotivasi akan kebaikan, kepentingan dan manfaat dari belajar
yang dijalankan.
c. Cara belajar yang baik
Belajar merupakan kerja otak dan mental. Agar berjalan efisien, baik
dan lancar serta efektif, mendatangkan hasil yang diinginkan
diperlukan cara kerja yang baik. Cara belajar itu menyangkut cara
menghadiri sekolah, mengikuti kegiatan seperti seminar, cara
menyiapkan dan mengerjakan tugas.
d. Lingkungan yang mendukung
Lingkungan itu mencakup lingkungan keluarga, tempat belajar, dan
masyarakat
e. Kesempatan yang tersedia
f. Fasilitas yang diperlukan
Seperti buku-buku, alat tubs, tempat belajar dan sebagainya fasilitas
yang memadai tentu ikut berperan demi suksesnya studi.13
3. Ciri-ciri Optimisme Siswa Sekolah
Adapun yang menjadi ciri-ciri optimisme siswa sekolah adalah : 18
lj Agus M. Hardjana, Kiat Sukses Studi di Perguruan
a. Kreatif dan inovatif
Kreatif dalam bahasa adalah menciptakan sesuatu yang baru
yang dapat dilakukan dan diminati banyak orang sebagai sesuatu yang
bermanfaat. Sedang inovatif berarti kemampuan untuk menciptakan
atau menggunakan keahlian dan kemampuan dalam inelakukan atau
mengembangkan suatu pekerjaan. 14
b. Mandiri
Mandiri atau sering juga disebut berdiri atas kaki sendiri
merupakan kemampuan seseorang untuk tidak bergantung pada orang
lain serta bertanggung jawab atas apa yang dikerjakannya.
Menurut Sutari Imam Bamadib (1982) kemandirian meliputi
“perilaku mampu berisiniatif, mampu menghadapi hambatan,
mempunyai rasa percaya diri dan serta dapat melakukan sesuatu tanpa
banluan orang lain”. Pendapat tersebut juga diperkuat oleh karini dan
Dali (1987) yang mengatakan bahwa kemandirian adalah hasrat untuk mengerjakan segala sesuatu bagi dirinya sendiri.15 Secara singkat dapat dis.'mpulkan bahwa kemandirian mengandung arti “suatu keadaan dimana seseorang mempunyai hasrat bersaing untuk mau demi kebaikan dirinya, mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah, memiliki keperca)'aan diri dan bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya.
4. Gambaran Masa Depan secara Umum
Memproyeksikan masa depan beserta tantangan yang dihadapinya bukan merupakan hal yang mudah, meskipun hal itu merupakan bagian dari olah intelektual. Kesulitan utama yang membayangi kita untuk memproyeksikan keadaan masa depan beserta tantangannya tersebut adalah karena keadaan masa depan memasuki awal abad 21 merupakan era kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Sebagai era kemajuan iptek kita menghadapi situasi yang cepat berubah dan menuntut pula kemampuan tinggi untuk mampu menyesuaikan terhadap perubahan tersebut. Anehnya era ini tidak mudah dengan tepat dan cepat mampu meramalkan, setiap kemungkinan perubahan yang terjadi demikian pula antisipasi terhadap perubahan itu tidak mudah dilakukan.
Untuk memproyeksi keadaan masa depan tersebut, kiranya masih relevan untuk mengedepankan ramalan John Naisbitt dan Patricia Abdurdene. Menurutnya terdapat 10 kecenderungan dalam dasawarsa sembilan puluhan ini yakni:
a. Kesuburan ekonomi atau globalisasi ekonomi b. Kebangkitan dalam sent
c. Bangunnya sosialisme pasar bebas d. Gaya hidup global
e. Privatisasi
h. Abad biologi
i. Kebangkitan agama milinium ke 3
j. Kejayaan individu16
Beberapa kecenderungan dari ramalan John Naisbitt dan Patricia
Abdurdene yang perlu dicermati
a. Globalisasi Ekonomi
Konsekuensi dari globalisasi ini akan sangat berpengaruh
terhadap perekonomian bangsa. Di era ini pertimbangan ekonomi akan
lebih penting dari pada pertimbangan idiologi dan politik. Jasa keuangan seperti perbankan, bursa, asuransi akan bersaing bebas melintasi dunia.
b. Gaya hidup globalisasi
Bahwa pada masa yang akan datang gaya hidup di tengah kehidupan global akan semakin tumbuh dan berkembang mengikuti trend yang saat ini sedang melanda setiap individu semakin hari semakin berubah mengikuti perubahan di era globalisasi ini walaupun semua itu bertentangan dengan budaya sendiri.
c. Kepemimpinan Wanita
Gejala semakin tampilnya kepemimpinan wanita baik dalam birokratik pemerintahan maupun dalam bidang bisnis. Sekarang 84 persen wanita yang bekerja. Hal ini berarti pada awal abad 21 sebagai abad didominasi kepemimpinan wanita.
d. Keja\aan individu
Abad ini juga ditandai oleh individu sebagai fondasi
masyarakat da lunit dasar perubahan. Individu menempati posisi lebih
penting dan lebih berkuasa melalui teknologi seperti komputer,
telepon seluler tersebut.
e. Peran manusia dalam rrenghadapi masa depan
Secara umum John Naisbitt menyatakan bahwa tantangan
utama dalam menghadapi masa depan adalah mendorong manusia yang
berpendidikan untuk lebih baik. Dengan demikian diharapkan akan lahir manusia barn yaitu manusia yang sedang melewati proses pencerahan diri untuk menghadapi sifat dunia masa depan untuk itu dibutuhkan. 1) Manusia sadar iptek
Yaitu manusia yang sadar ilmu dalam arti sadar bahwa proses belajar sepanjang hayat tidak pemah selesai dalam dunia serba berubah dengan cepat. Manusia yang mampu mencema informasi yang datang melalui teknologi canggih yang adakalanya mengangkat harkat dan martabat manusia serta mampu bereaksi cepat, dengan demikian ia sadar betapa tingginya harga dan arti informasi.
2) Manusia kreatif
berorganisasi dan bekerjasama dengan pihak lain dengan
mangatasi perbedaan suku agama, ras dan asal usul.
3) Manusia beretika dan solidaritas
Manusia yang peka terhadap keadilan dan solidaritas, peka
terhadap keadilan pada dasamya berarti memberikan kepada siapa
saja yang menjadi haknya, sedang beretika maksudnya memiliki
pedoman moral etis dalam segala tindakannya. p
5. Sikap Optimisme siswa dalam menghadapi masa depan
Sekolah merupakan wahana proses pendidikan yang bertujuan
untuk membentuk pribadi yang mempunyai daya intelektual dan
penguasaan ilmu yang juga diikuti kepribadian yang mantap dan
bertanggung jawab. Maka mereka merasa yakin bahwa dengan bersekolah
dan belajar akan mengubah nasib mereka dan mudah untuk mendapat
pekerjaan yang layak sesuai dengan apa yang harapkan.
Memang untuk mewujudkan semua harapan dan cita-cita itu
tidaklah mudah. Banyak hambatan-hambatan yang menghalanginya. Maka
untuk mewujudkan semuanya itu diperlukan sikap optimis yang kuat.
Adapun sikap optimisme siswa dalam menghadapi masa depan, seperti:
a. Belajar Dengan Giat dan Tekun
Karena dengan belajar dapat memperoleh wawasan yang luas, pengetahuan bertambah mendalam, keahlian beranjak mahir,
mendapatkan bekal pengetahuan dan kecakapan untuk masuk ke
masyarakat dan dunia kerja.
b. Mengatur Diri Sendiri
Kemampuan menguasai dan mengatur diri sendiri merupakan tonggak menuju pembentukan pribadi yang sukses. Mengatur diri sendiri berarti selalu waspada, memiliki perencanaan yang jelas dan selalu mcngawasi diri sendiri. Menurut Muhammad Abdul Jawwad (2004 : 87) proses pengaturan diri sendiri akan membawa dampak positif antara lain :
1) Segala pekeijaan dan tugas akan terselesaikan tepat waktu 2) Akan selalu berdisiplin dalam segala hal
3) Memanfaatkan waktu, tenaga, keahlian dengan sebaik-baiknya 4) Dapat meningkatkan kualitas diri.18
c. Disiplin Diri.
Menjadi yang terbaik selalu diawali oleh sebuah komitmen. Seorang siswa tidak mungkin dapat mencapai ranking terbaik di kelas. bila ia tidak memiliki komitmen untuk meraihnya dan ketika komitmen dibuat, mau tidak mau disiplin harus menjadi bagian dari pencapaian target yang ditetapkan. Bila komitmen hidup tidak dibarengi dengan disiplin, maka hasil yang dicapai tidak akan sebaik yang diharapkan. Komitmen tanpa disiplin ibarat mimpi di siang bolong.19
d. Motivasi Diri
Motivasi adalah usaha untuk menyediakari kondisi-kondisi sehingga mau/ingin melakukan sesuatu hal. Bila ia tidak suka maka ia akan berusaha mengelak.20 Maka dengan adanya dorongan/motivasi yang kuat sebesar apapun pekerjaan/persaingan yang kuat akan terasa ringan tetapi sebaliknya pekeijaan yang ringan tanpa adanya keinginan yang kuat akan terasa berat.
D. Islam dan Anjuran Sikap Optimisme
Dalam kehidupan sehari-hari, ada dua hal pandangan masyarakat dalam menilai hidup seseorang yaitu orang yang disebut sukses dan orang yang disebut gagal. Meski kriteria sukses atau gagal murjgkin akan berbeda antara individu satu dengan lainnya, namun tak dapat dipungkiri ada sekelompok kecil orang yang diakui oleh semua orang sebagai manusia- manusia yang sukses. Manusia sukses ini jumlahnva sangat sedikit dibandingkan dengan mereka yang disebut manusia-manusia gagal.
Banyak orang berteriak tentang kesuksesan, memang untuk meraih sukses tidaklah mudah, butuh perjuangan dan pengorbanan. Tanpa adanya pengorbanan dan peijuaiigan maka seseorang tak akan dapat mengubah nasibnya untuk lebih baik. Seperti firman Allah dalam QS. Ar Ra’du ayat 11
U
\jjJ oL
jJ o )/ <0l\ j \Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri
(QS. Ar Ra’du: l l) 21
Sebagai manusia sudah sewajarnya untuk selalu berusaha menjadi
yang terbaik, tidak cepat merasa puas dengan apa yang diraih hari ini. Merasa
tidak puas bukan berarti tidak bersyukur atas apa yang diraih, namun sebagai
motivasi agar selalu berusaha lebih baik, dan syukur itu merupakan gambaran
dari pribadi yang selalu mengharap keadaan yang lebih baik.
Kesuksesan bagi orang-orang sukses bukanlah sesuatu yang luar biasa
tetapi hal yang biasa, demikian juga dengan peluang. Peluang adalah lanjutan
dari apa yang pernah kita rasakan, yakini dan lakukan. Seseorang yang bisa
menangkap peluang dengan baik maka akan menjadikannya pribadi yang
cakap menggunakan bakat, kaya prakasa untuk maju, mampu berkreatif dan
inovatif.22 Dalam A1 Qur'anpun telah diisyaratkan akan pentingnya menangkap peluang
* * * « • «
Dan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat.
(QS. Faathir: 19)23
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa mereka yang optimis dan cerdik akan mampu menangkap setiap peluang yang muncul. Tidak ada kata terlambat untuk memulai. Sayangi diri sendiri dan menyayangi masa depan. Bagaimanapun masa depan hanya dapat ditentukan oleh diri kita sendiri. Dna tidak ada yang dapat membantu kesuiitan selain peran diri kita sendiri.
LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Keadaan Umum SMU N 1 Ampel
1. Sejarah Berdirinya SMU N 1 Ampel
SMU N 1 Ampel terletak di Jl. Pantaran km 1 Ampel, tepatnya di
desa Gladagsari Kec. Ampe! Kab. Boyolali dengan menempati tanah
seluas 18.65 m2. SMU N 1 Ampel adalah satu-satunya sekolah yang
sudah tidak asing di kalangan masyarakat Ampel. SMU N 1 Ampel
beidiri tahun 1991/1992 berdasarkan instruksi Ka. Kanwil Depdikbud Prop. Jawa Tengah No. 03/103/H/l990 tanggal 11 Januari 1990 dan Surat Keputusan Mendikbud RI No. 029450/R/1992 tanggal 4 Mei 1992. Sekolah ini sangat berarti sekali bagi masyarakat sekitar. Karena keberadaannya sangat mendukung dal am meningkatkan mutu dan kualitas SDM dan untuk menghasilkan atau mencetak generasi penerus yang tangguh untuk menghadapi era globalisasi dan reformasi.
Ini merupakan sekolah yang banyak peminatnya karena memiliki kualitas dan mutu yang baik dan juga memiliki prestasi dalam bidang ilmu pengetahuan, olah raga dan kegiatan-kegiatan lainnya. Kegiatan yang diadakan di sekolah itu membuat siswa siswi semangat untuk belajardan berkarya dengan kemampuan dan ketrampilan yang dimilikinya. Hal itu sangat membantu sekali dalam menumbuhkan motivasi siswa dalam bclajar. Di dalam lingkungan sekolah terjalin hubungan dan kerja sama
BAB III
yang baik antara siswa, guru, karyawan dan kepala sekolah, sehingga di
dalam melaksanakan kegiatan baik yang menyangkut masalah belajar
mengajar ataupun ekstrakulikuler dengan berjalan baik.
2. Keadaan Fasilitas (sarana dan prasarana)
Dalam suatu lembaga pendidikan, baik lembaga pendidikan formal maupun lembaga pendidikan non formal, sarana dan fasilitas merupakan kebutuhan primer. Apalagi dalam pendidikan formal seperti SMU N 1 Ampel. Sarana dan prasarana yang mendukung keberhasilan pendidikan dan pengajaran sangat diperlukan untuk membantu terlaksananya tujuan yang akan dicapai bersama.
Setelah penulis mengadakan observasi dan wawancara seperlunya, maka dapat dikemukakan kondisi tentang fisik gedung dan sarana-sarana yang ada di SMU N 1 Ampel yang secara garis besar dapat dilihat sebagai berikut:
a. Penggedungan 1) 12 lokal kelas
2) 1 ruang kepala sekolah 3) 1 ruang guru
4) 1 ruang TU 5) 1 ruang BP
8) 1 ruang koperasi
9) 1 ruang perpustakaan
10) 2 ruang serbaguna
11) 1 ruang UKS
12) 1 ruang OSIS
13) 6 ruang WC
14) 1 ruang ibadah
15) 3 ruang gudang
b. Peralatan
1) Alat perkantoran
a) 23 komputer
b) 3 printer
c) 4 mesin ketik
d) 2 mesin stensil
e) 2 TV/Audio
f) Almari
g) Meja kursi
h) 1 set kursi tamu
2) Peralatan kelas
a) Meja kursi guru
b) Meja kursi siswa
d) Papan absen
e) Daftar hadir f) Alat kebersihan g) Bendera Indonesia 3) Peralatan lainnya
a) Peralatan kesehatan b) Peralatan sholat c) Peralatan upacara d) Peralatan olah raga
Dengan sarana dan prasarana tersebut diharapkan SMU N 1 Ampel dapat menjalankan fungsinya dengan baik sebagai lembaga pendidikan. 3. Organisasi sekolah
TABELI
STRUKTUR ORGANISASI SMU N 1 AMPEL
4. Keadaan Guru dan Siswa
Keadaan guru di SMU N 1 Ampel mempunyai potensi yang sangat
baik karena dari tiap-tiap guru mempunyai kompetensi keahlian dalam
bidang masing-masing. Adapun nama-nama guru SMU N 1 Ampel dapat
dilihat pada tabel
TABEL II
DAFTAR NAMA GURU SMU N 1 AMPEL
No Nama
--- __
Pendidikan Bidang Studi
1 Dra. Sumitri Saijana Kepala Sekolah, BK
2 Drs. Adi Yanto Sarjana Geografi
3 Drs. Abdul Madjid Sarjana PPKn/Tata negara
4 Drs. Agus Widodo Sarjana Orkes
5 Dra. Tri Wuryaning P. Saijana BSI
No Nama Pendidikan Bidang Studi
7 Drs. Sutomo Saijana Pendidikan Agama
Islam
8 Komari, BA Sarjana Muda Ekonomi
9 Suyanta, S.Pd Sarjana Fisika
10 Drs. Suranto Sarjana Matematika
11 Slamet Santoso, BA Saijana Muda Antropologi
12 Dra. Sri Rahayu Saijana Kimia
13 Drs. Sarana Sarjana Matematika
14 Drs. Sudaryono Sarjana Ekonomi/Akuntansi 15 Wahyuningsih, S.Pd Sarjana PPKn/Tata negara
16 Dra. Tasini Saijana Sejarah/Sosiologi
17 Sri Jaka, S.Pd Sarjana Pendidikan Seni 18 Dra. Arie Anggraeni Sarjana Bahasa Inggris 19 Sunaryo Yulianto, S.Pd Sarjana Fisika 20 Ratna Suryani, S.Pd Sarjana Sejarah/Sosiologi 21 Utami Widyastuti, S.Pd Sarjana B. Inggris 22 Wiwin Kunarwati, S.Pd Sarjana B. Inggris
23 Ema Dwi, S.Pd Sarjana Ekonomi/Akuntansi
24 Rahmanto, S.Pd Sarjana Biologi
25 Edy Wahyu, S.Psi Sarjana BK
26 Kartini Tri P., S.Pd Saijana Pendidikan Seni 27 Dodo Supriyanto, S.Pd Saijana Penjaskes 28 Dra. Supriyadi Sarjana Bahasa Indonesia
29 Dwi Hartanti, S.Pd Sarjana Biologi
30 Setyani Hastari, S.Pd Sarjana Ekonomi 31 Munjayin, S.Pd Sarjana Bhs. Inggris/Bhs.
Daerah
32 Supomo, S.Pd Sarjana Penjaskes
No Nama Pendidikan Bidang Studi
34 Wiwik Handayani, S.Pd Sarjana Fisika
35 Yayuk Yuliati, S.Pd Sarjana Matematika
36 Sri Supadmi, S.Pd Sarjana Kimia
37 Fr. Prayitno P.A. Khatolik
38 Yuniati, S.Pd Sarjana PPKN
39 Zuntatik, S.Pd Sarjana Sejarah
40 Atik Sumaryati, S.Pd Sarjana BSI
4' Ruth Elviyani P.A. Kristen
42 Ismiyati, S.Pd Sarjana BK
43 Mukmin Budiyono, S.Pd Sarjana PA Budha
44 I. Wayat Sutarja P.A. Hindu
45 Sri Sulasmi, S.Pd Sarjana Matematika
Keadaan siswa SMU N 1 Ampel dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan. Untuk sementara ini jumlah murid tahun 2006-2007 dari
kelas 1 sampai kelas III dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
TABEL III
KEADAAN SISWA SMU N 1 AMPEL TAHUN 2006/2007
Kelas Siswa Jumlah
Putra Putri
I 57 104 161
II 44 74 118
III 37 78 115
B. Keadaan Umum SMK N 1 Boyolali
1. Sejarah Berdirinya SMK N 1 Boyolali
SMK N 1 Boyolali terletak di Jl. Perintis Kemerdekaan, tepatnya di
de‘a Pulisen Kec. Boyolali Kab. Boyolali dengan menempati tanah seluas
22.235 M2. SMK N 1 Boyolali adalah merupakan salah satu sekolah
kejuruan negeri yang ada di Boyolali. Sekolah ini berdiri tahun 1968
berdasarkan instruksi Ka. Kanwil Depdikbud Prop. Jawa Tengah No. 136/UKK 3/1968 tanggal 1 Januari 1968 dan Surat Keputusan Mendikbud RI No. 341030905001 tanggal 9 April 1968. Sekolah ini sangat berarti bagi masyarakat sekitar karena keberadaannya sangat mendukung sekali dalam meningkatkan mutu dan kualitas SDM dan untuk menghasilkan serta mencetak generasi penerus yang tangguh untuk menghadapi era globalisasi dan modemisasi.
SMK N 1 Boyolali ini juga diajar oleh tenaga-tenaga pengajar sesuai
dengan bidangnya.
Selain itu kegiatan-kegaitan lainnya yang diadakan di sekolah
membuat siswa semangat untuk belajar dan berkarya dengan kemampuan
dan ketrmapilan yang dimiliki. Hal ini sangat membantu sekali dalam
menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar dan berprestasi di dalam
lingkungan sekolah juga terjalin hubungan dan kerjasama yang baik antara
siswa, guru, karyawan, dan kepala sekolah. Sehingga dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar ataupun ekstrakulikuler dapat berjalan baik.
2. Keadaan Fasilitas (Sarana dan prasarana)
Dalam suatu lembaga pendidikan baik formal maupun non formal, sarana dan fasilitas merupakan kebutuhan primer. Sarana dan prasarana sangat mendukung sekali dalam keberhasilan pendidikan dan pengajaran. Untuk membantu terlaksananya tujuan yang akan dicapai bersama.
Setelah penulis mengadakan observasi dan wawancara seperlunya, maka dapat dikemukakan kondisi fisik gedung dan sarana-sarana yang ada di SMK N 1 Boyolali, yang dapat dilihat sebagai berikut:
a. Penggedungan 1) 18 ruang kelas
2) 1 ruang kepala sekolah 3) 1 ruang guru
6) 2 ruang Praktek pertokoan
7) 1 ruang ibadah
8) 1 ruang kaprodi
9) 1 ruang hoi kanopi
10) 2 ruang parkir
11) 1 lab. bahasa
12) 2 lab. komputer
13) 1 ruang praktek akuntansi
14) 2 ruang mengetik
15) 2 ruang praktek sekretaris + penjualan
16) 1 ruang perpustakaan
17) 1 ruang kantin + penjaga sekolah
18) 3 unit kamar mandi
19) 1 unit lapangan basket
b. Peralatan
1) Alatkantor
a) 64 komputer
b) 2 mesin tulis stensil
c) 53 mesin tulis manual
d) 21 mesin tulis elektronik
e) Almari
2) Peralatan kelas
a) Meja kursi guru
b) Meja kursi siswa
c) Papan tubs
d) Papan absen
e) Daftar hadir f) Alat kebersihan 3) Peralatan lainnya
a) Peralatan kesehatan b) Peralatan sholat c) Peralatan upacara d) Peralatan olah raga e) Peralatan praktek
Dengan sarana dan prasarana tersebut diharapkan SMK N 1 Boyolali dapat menjalankan fungsinya dengan baik sebagai lembaga pendidikan.
3. Organisasi sekolah
TABEL IV
STRUKTUR ORGANISASI SMK N 1 BOYOLALI
4. Keadaan Guru dan Siswa
Keadaan guru di SMK N 1 Boyclali mempunyai potensi yang
sangat baik, karena dari tiap-tiap guru mempunyai kompetensi keahlian
dalam bidang masing-masing. Adapun nama-nama guru SMK N 1
Boyolali dapat dilihat pada tabel
TABEL V
DAFTAR NAMA GURU SMK N 1 BOYOLALI
No Nama Pendidikan Bidang Studi
1 Drs. Mulyana Santosa Saijana Akuntansi 2 Drs. J. hardjono Sarjana Olahraga
No Nama Pendidikan Bidang Studi
4 Mardani, B.A Saijana Muda mengetik, Adm. Kantor
5 Dra. Endarwati Sarjana Surat Niaga, keahlian Sekretaris
6 Drs. Murbani Sarjana Akuntansi Biaya, Pajak 7 Dra. Nur Rokhiniyati Sarjana Akuntansi Perbankan,
perpajakan 8 Drs. Agung Riyadi Sarjana Penjaskes 9 Suyatna, S.Pd Sarjana Bhs. Inggris 10 Sri Wahyuni, S.Pd Sarjana Kewirausahaan 11 Dra. Nunik Sulastri R Sarjana Siklus Akuntansi 12 Sofiah, BA Sarjana Muda Ekonomi
13 Catharina SRR, S.Pd Saijana Matematika 14 Samiyati, S.Pd Sarjana Bhs. Inggris 15 Dra. Tutut Daryani Sarjana Ekonomi 16 Farida Mutmaini, S.Pd Sarjana Matematika 17 Sri Lestari, S.Pd Sarjana Bhs. Inggris 18 Mira Mitrakarti Dill Bhs. Inggris 19 Slamet, B.A. Sarjana Muda Penjualan
20 Katot Sriyatno, B.A Sarjana Muda Mesin-mesin bisnis 21 Agusti Kumiawati, S.Pd Sarjana Bhs. Inggris
22 Sri Rahayu, B.A Saijana Muda Adm. Kantor
23 Supani, S.Pd Saijana PKN, Sejarah
24 Sumardi, S.Pd Sarjana Komputer
25 Noor Aida SMSL, BA Sarjana Muda Ekonomi Pemasaran
26 Mukti, S.Ag Sarjana Pendidikan Agama
No Nama Pendidikan Bidang Studi
27 Tikmiyati, S.Pd Saijana Matematika
28 Sri Rahayu W., S.Pd Saijana BP/BK
29 Agus Sutarja, S.Pd Sarjana Siklus Akuntansi
30 Sri Mulyani, S.Kom Sarjana Komputer
31 Sri Lestari, S.Pd Sarjana Bhs. Jawa
32 Dra. Budi Winarwati Sarjana PPKN/Sejarah 33 Rita Widyandini, S.Pd Sarjana Ketrampilan
34 Ridwan S.Pd Sarjana PPKN/Sejarah
35 Riyani, S.Pd Sarjana Bhs. Inggris 36 Rochmatun, S.Pd Sarjana Pajak
37 Heni Setyorini, S.Pd Saijana Bhs. Indonesia 38 Hendriyad Eko, S.Pd Saijana Bhs. Indonesia 39 Slamet Siswanto, S.Kom Sarjana Komputer 40 Ari Mursito, S.T Sarjana Komputer 41 Dra. MV. Sri Rahayu Sarjana Fisika 42 Liliek Kumiawan US, SH Sarjana PPKN
43 Abdul Rohman, S.Ag Sarjana Pendidikan Agama Islam
44 Wisnu Prasetyo, S.Ag Sarjana Pendidikan Agama Kristen
45 Wahyuningsih, S.Ag Sarjana Pendidikan Agama Katholik
Keadaan siswa SMK N 1 Boyolali mengalarni peningkatan dari
tahun ke tahun. Untuk sementara tahun 2005-2007 jumlah siswa kelas 1
sampai kelas 3 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
TABEL VI
KEADAAN SISWA SMKN 1 BOYOLALI TAHUN 2006/2007
Kelas Siswa Jumlah
Putra Putri
I 25 250 275
II 20 253 273
III i7 218 235
783
Dalam data ini dilaporkan data tentang komparasi sikap optimisme masa depan antara siswa SMU N 1 Ampel dengan siswa SMK N 1 Boyolali yang semuanya berdasaikan angket yang diberikan kepada responden.
Angket yang digunakan sebagai instrumen untuk memperoleh data tersebut masing-masing ada 3 altematif jawaban. Hasil angket akan diadakan perhitungan atau penilaian, sebagai berikut:
TABEL VII
NILAI ANGKET TENTANG SIKAP OPTIMISME MASA DEPAN
a. Frekuensi
Frekuensi A adalah jumlah soal yang dijawab option A
Frekuensi B adalah jumlah soal yang dijawab option B
Frekuensi C adalah jumlah soal yang dijawab option C
b. Nilai
Nilai yang diperoleh dengan mengalihkan frekuensi dengan
bobot yang telah ditentukan
Yang jawaban A diberi bobot 3
Yang jawaban B diberi bobot 2
Yang jawaban C diberi bobot 1
c. Jumlah nilai
Jumlah nilai adalah keseluruhan dari masing-masing nilai A, B, C
d. Nominasi
Penetapan nominasi berdasaikan pada jumlah yang dapat
diperoleh dari masing-masing responden. Nilai yang diperoleh
kemudian diklarifikasikan sekaligus memberi nilai pada tingkat sikap
optimisme masa depan dari siswa SMU N 1 Ampel. Dalam hal ini menggunakan rumus :
( N t- N r ) + \ Ki
Keterangan :
i : lebar interval
Nt : nilai tertinggi
Nr : nilai terendah
Ki : jumlah interval
Diketahui nilai tertinggi 57 dengan nilaJ terendah 43 dari pengukuran tentang sikap optimisme masa depan dari siswa SMU N 1 Ampel. Kemudian ditentukan intervalnya adalah 3 maka :
(57-43) + ! 3 _ 14 + 1
3 = 15
3 = 5
Dengan demikian maka
- Nominal A adalah nilai yang bergerak antara 53 sampai 57 berarti sikap optimisme masa depan tinggi.
- Nominal B adalah nilai yang bergerak antara 48 sampai 52 berarti sikap optimisme masa depan cukup.
TABEL VIII
NILAI ANGKET TENTANG SIKAP OPTIMISME MASA DEPAN
a. Frekuensi
Frekuensi A adalah jumlah soal yang dijawab option A
Frekuensi B adalah jumlah soal yang dijawab option B
Frekuensi C adalah jumlah soal yang dijawab option C
b. Nilai
Nilai yang diperoleh dengan mengalihkan frekuensi dengan
bobot yang tel ah ditentukan
Yang jawaban A diberi bobot 3
Yang jawaban B diberi bobot 2
Yang jawaban C diberi bobot 1
c. Jumlah nilai
Jumlah nilai adalah keseluruhan dari masing-masing nilai A, B, C
d. Nominasi
Penetapan nominasi berdasarkan pada jumlah yang dapat
diperoleh dari masing-masing responden. Nilai yang diperoleh
kemudian diklarifikasikan sekaligus memberi nilai pada tingkat sikap
optimisme masa depan dari sisv/a SMK N 1 Boyolali.
Dalam hal ini menggunakan rumus :
. ( N t - N r ) +1
Keterangan :
/ : lebar interval
Nt : nilai tertinggi
Nr : nilai terendah
Ki :jumlah interval
Diketahui nilai tertinggi 57 dengan nilai terendah 43 dari pengukuran tentang sikap optimisme masa depan dari siswa SMK. N 1 Boyolali. Kemudian ditentukan intervalnya adalah 3 maka :
. _ (57 - 43) +1 / _ 3
_ 14 + 1 3 _ 15
3 = 5
Dengan demikian maka
- Nominal A adalah nilai yang bergerak sikap optimisme masa depan tinggi. - Nominal B adalah nilai yang bergerak
sikap optimisme masa depan cukup. - Nominal C adalah nilai yang bergerak
sikap optimisme masa depan rendah. Keterangan :
antara 53 sampai 57 berarti
antara 48 sampai 52 berarti
Pada bab ini akan dibahas beberapa analisis secara berturut-turut sesuai
dengan tujuan penelitian yang telali ditetapkan sebelumnya, dari analisis ini akan
diektahui :
1. Sikap optimisme masa depan dari siswa SMU N 1 Ampel
2. Sikap optimisme masa depan dari siswa SMK N 1 Boyolali
3. Perbedaan sikap optimisme masa depan dari siswa SMU N 1 Ampel dengan
siswa SMK N 1 Boyolali.
A. Analisa Pertama
Untuk mengetahui sikap optimisme masa depan dari siswa sekolah
umum maupun siswa sekolah kejuruan disajikan dalam bentuk tabel sebagai
berikut:
TABEL IX
DATA TENTANG SIKAP OPTIMISME MASA DEPAN SISWA SMU N 1 AMPEL
No Nama Responden Kelas Skor Nominasi
1 Eka Sripujiati IIIPA 45 C
2 Sumarli II IPA 54 A
3 Tri Vena II IPA 57 A
4 Sri Sumami II IPA 53 A
5 Anis Qur'aini II IPA 54 A
6 Oktavia S.N. II IPA 45 C
No Nama Responden Kelas Skoi
7 Eny S.Y. IIIPA 54 A
8 Bagus Eko p. II IPA 51 B
9 Wahyu S.L II IPA 51 B
10 Sumiyatun II IPA 50 B
11 S. Murtafiin II IPA 44 C
12 Sugianto II IPA 50 B
13 Beny Andri II IPA 54 A
14 Dewi Susilla II IPA 57 A
15 Joko Wahyono II IPA 51 B
16 Gunawan II IPA 52 B
17 Evik Listiani II IPA 52 B
18 Marlina Kristiana II IPA 51 B
19 Tri Rokhana II IPA 51 B
20 Sri Suratmi II IPA 48 B
21 Sri Lestari II IPA 46 C
22 Sri Rahayu II IPA 51 B
23 Eni Fadlikah II IPA 43 C
24 Zulia Wahyu S. II IPA 44 C
25 Eliese Kristiani II IPA 45 C
26 Yisca K.A. II IPA 53 A
27 Sinta sri Lestari II IPA 49 B
28 Irkam II IPA 53 A
29 Danang S. II IPA 49 B
30 Sutini II IPA 51 B
31 Mulyono II IPA 53 A
32 A. Budiarto II IPA 51 B
33 Sugiyanto II IPA 52 B
34 Gunawan II IPA 57 A
No Nama Responden Kelas Skor Nominasi
36 Sri Sutarti IIIPA 49 B
37 Purwani II IPA 50 B
38 Tri Setyo M. II IPA 50 B
39 Sri Wahyuni II IPA 47 C
40 Setya II IPA 54 A
41 Agustina II IPA 54 A
42 Eny Fitriyanti II IPA 51 B
43 Sugiasih II IPA 43 C
44 Fifl Mahfiroh II IPA 54 A
45 Dika Kumia Putri II IPA 47 C
46 Nanik Rahayu II IPA 57 A
47 Nuryaningsih II IPA 48 B
48 Sapto Retnowati II IPA 55 A
49 Zunika II IPA 52 B
50 Endah A. II IPA 49 B
Adapun analisisnya sebagai berikut:
1. Mencari responden sikap optimisme masa depan dari siswa SMU N 1
Ampel
a. Responden yang sikap optimisme masa depannya tinggi kategori A :
16 siswa
b. Responden yang sikap optimisme masa depannya cukup kategori B :
24 siswa
c. Responden yang sikap optimisme masa depannya rendah kategori C : 9
siswa
2. Mencari masing-masing kategori dari responden
a. Kategori A
p = 11x100% 50
= 32%
b. Kategori B
p = — x 100% 50
= 48%
c. Kategori C
P = — xl00% 50
TABEL X
PERSENTASE SIKAP OPTIMISME MASA DEPAN DARI SISWA
SMU N 1 AMPEL
KesimpuJan dari data tersebut bahwa :
Ada 32% yang termasuk kriteria tinggi yaitu sebanyak 16 siswa. Ada 48% yang termasuk kriteria cukup yaitu sebanyak 24 siswa. Ada 18% yang termasuk kriteria rendah yaitu sebanyak 9 siswa.
Hal ini menunjukkan bahwa sikap optimisme masa depan dari siswa SMU N 1 Ampel dalam kategori cukup.
TABEL XI
DATA TENTANG SIKAP OPTIMISME MASA DEPAN SISWA SMK N 1 BOYOLALI
No Nama Responden Kelas Skor Nominasi
1 Siti Nurhidayati 2 Ap2 47 C
2 Sri Supriyanti 2 Ap2 43 C
3 Tri Haryanti 2 Ap2 45 C
4 Nur Azizah 2 Ap2 45 C
5 Sri Yani 2 Ap2 48 B
6 Yuniarti Prihatin 2 Ap2 45 C
7 Minda Istiani 2 Ap2 51 B
8 Sri Asih 2 Ap2 55 A
No Nama Responden Kelas Skor Nominasi
10 Agil Pramudya S. 2 Ap2 51 B
11 Martini 2 Ap2 45 C
12 Wijartanto 2 Ap2 48 B
13 Nurwidyanti 2 Ap2 45 C
14 Sri Utami 2 Ap2 54 A
15 Dwi Nurhayati 2 Ap2 51 B
16 Ana Indah L. 2 Ap2 57 A
17 Riasatul Unsha 2 Ap2 53 A
18 Lisa Noviana 2 Ap2 50 B
19 Retno Sri Rejeki 2 Ap2 54 A
20 Rita Dyah Utami 2 Ap2 51 B
21 Kusuma Agustina 2 Ap2 53 A
22 Tuminingsih 2 Ap2 44 C
23 Nur Fitriyani 2 Ap2 47 C
24 Anifatul 2 Ap2 50 B
25 Prisdina U.S. 2 Ap2 50 B
26 Sri Andriyani 2 Ap2 50 B
27 Damaika 2 Ap2 49 B
28 Tyas Dwi Sartika 2 Ap2 50 B
29 Siti Mutmainah 2 Ap2 49 B
30 Eviana Nurul 2 Ap2 49 B
36 Ita Pumamasari 2 Ap2 44 C
37 Anita Oktavia W. 2 Ap2 45 C
No Nama Responden Kelas Skor Nominasi
39 Jenjem Jumiyati 2 Ap2 45 C
40 Inayah 2 Ap2 51 B
41 Fitriyani 2 Ap2 49 B
42 Katikasari 2 Ap2 54 A
43 Diana Pravvitasari 2 Ap2 46 C
44 Ita Hastuti 2 Ap2 51 B
45 Eni Dwi Susanti 2 Ap2 51 B
46 Oktavia Ulfa 2 Ap2 48 B
47 Zulfa Uliya 2 Ap2 49 B
48 Anifah 2 Ap2 47 C
49 Risma Rahmawati 2 Ap2 46 C
50 Lusiana 2 Ap2 44 C
Analisis tentang sikap optimisme masa depan dari siswa SMK N 1 Boyolali ini digunakan untuk menyampaikan tujuan pertama penelitian yaitu untuk mengetahui sikap optimisme masa depan siswa SMK N 1 Boyolali. Analisis berdasarkan skor angket digunakan teknik persentase dengan rumus sebagai berikut:
P = — xl00%
N
Keterangan :
P : Persentase
F : Frekuensi
Adapun analisisnya sebagai berikut:
1. Mencari responden sikap optimisme masa depan dari siswa SMK N 1
Boyolali
a. Responden yang sikap optimisme masa depannya tinggi kategori A : 8
siswa
b. Responden yang sikap optimisme masa depannya cukup kategori B :
23 siswa
c. Responden yang sikap optimisme masa depannya rendah kategori C :
19 siswa
2. Mencari masing-masing kategori dari responden
a. Kategori A
P = — xl00% 50
= 16%
b. Kategori B
P = — x 100% 50
= 46%
c. Kategori C
19
/> = — x 100% 50
TABEL XII
PERSENTASE SIKAP OPTIMISME MASA DEPAN DARI SISWA
SMKN 1 BOYOLALI
Kriteria Interval Frekuensi Persentase
Tinggi 53-57 8 16%
Cukup 48-52 23 46%
Rendah 43-47 19 38%
50 100%
Kesimpulan dari data tersebut bahwa :
Ada 16% yang termasuk kriteria tinggi yaitu sebanyak 8 siswa. Ada 46% yang termasuk kriteria cukup yaitu sebanyak 23 siswa. Ada 38% yang termasuk kriteria rendah yaitu sebanyak 19 siswa.
Hal ini menunjukkan bahwa sikap optimisme masa depan dari siswa SMK N 1 Boyolali dalam kategori cukup.
B. Analisis Kedua
Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui adakah perbedaan yang meyakinkan tentang sikap optimisme masa depan antara siswa dari SMU N 1 Ampel dengan siswa dari SMK N 1 Boyolali dan seberapa tinggi antara keduanya. Sesuai data yang ada, penulis menggunakan analisis statistik “t- score”, dengan rum us sebagai berikut:
Keterangan :
t : t - score
Mx : Mean dari sampel X (siswa SMU N 1 Ampel)
My : Mean dari sampel Y (siswa SMK N 1 Boyolali)
SDbM : standar perbedaan mean
Untuk menetapkan dari kedua sampel tersebut di atas maka penulis
menggolongkan dari sampel X sebagai sampel dari siswa sekolah umum dan Y
untuk siswa kejuruan. Langkah-langkah analisisnya :
1. Mencari nilai SD, maka langkah pertama adalah membuat tabel distribusi
dari siswa sekolah umum maupun kejuruan dengan nilai-nilai responden
sebagai berikut:
a. Nilai responden dari siswa SMU N 1 Ampel
TABEL XIII
TABEL DISTRIBUSI SIKAP OPTIMISME MASA DEPAN DARI
SISWA SMU N 1 AMPEL
Interval X F FX FX2
55-57 56 5 280 78.400
52-54 53 15 795 632.025
49-51 50 18 900 810.000
46-48 47 5 235 55.225
43-45 44 7 308 94.864
b. Nilai responden dari siswa SMK N 1 Boyolali
TABEL XIV
TABEL DISTRIBUSI SIKAP OPTIMISME MASA DEPAN DARI
SISWA SMK N 1 BOYOLALI
2. Menghitung SD dari kedua sampel di atas yaitu
= 30874,1504 50-1
= 30874>1504 49
= 630,08
My =I Fy N
2428 50
= 48,56
SDy2 =ZFy: Nx
-My
1552680 _____ 2 50 - (48,56)'
= 31053,6-2358,07
= 28695,53
SDy‘ N y- 1
28695,53 50-1
- 28695>53 49
= 585,62