• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIKAP OPTIMISME MENGHADAPI MASA DEPAN (Studi Komparatif Antara Siswa SMU N I Ampel dengan Siswa SMK N I Boyolali Tahun Ajaran 2006/2007) - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "SIKAP OPTIMISME MENGHADAPI MASA DEPAN (Studi Komparatif Antara Siswa SMU N I Ampel dengan Siswa SMK N I Boyolali Tahun Ajaran 2006/2007) - Test Repository"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

SIKAP OPTIMISME MENGHADAPI MASA DEPAN

(Studi Komparatif Antara Siswa SMU N I Ampel dengan Siswa SMK N I Boyolali Tahun Ajaran 2006/2007)

Diajukan unluk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I

dalam Ilmu Tarbiyah

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

2007

SKRIPSI

M I L I K

PERFUSTAKAAN

STAIN S A L A T IG A

Disusun Oleh :

(2)

Website : \x x\ .slainsalatiua.ac.id E-m ail: [email protected]

D E K L A R A S I

Bismillahirrahmanirrahim

Dengan penuh kejujuran clan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pemah ditulis oleh orang lain atau pemah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecaali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Apabila di kemudian hari temyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggungjavvabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqosyah skripsi.

Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.

Salatiga, Juli 2007 Peneliti

(3)

Dra. Nur Hasanah, M.Pd.

Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka skripsi Saudari :

Nama Indah Yuliani

NIM 111 02 044

Jurusan Tarbiyah

Progdi PAI

Judul SIKAP OPTIMISME MENGHADAPI MASA

DEPAN (Studi Komparatif Antara Siswa SMU N I Ampel dengan Siswa SMK N I Boyolali Tahun Ajaran 2006/2007)

Sudah dapat diajukan dalam sidang munaqasah.

(4)

SALATIGA

Jl. Stadion No. 2 Salatiga (0298) 323706

PENGESAHAN

SKRIPSI Saudari : Indah Yuliani dengan Nomor Induk Mahasiswa :

111 02 044 yang berjudul SIKAP OPTIMISME MENGHADAPI MASA DEPAN (Studi Komparatif Antara Siswa SMU N I Ampel dengan Siswa SMK N I Boyolali Tahun Ajaran 2006/2007) telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian, Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, pada hari Selasa, 11 September 2007 yang bertepatan dengan tanggal 29 Sya’ban 1428 H. Dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.

_ . . 11 September 2007 M Salatiga,

---29 Sya'ban 1428 H

(5)

MOTTO

Dengan ilmu hidup menjadi lebih mudah

Dengan cinta hidup terasa lebih bahagia

(6)

S h ip si ini kupersembahkan kepaaa :

1. Bapak dan ibuyang sangat say a hormati dan sayangi, terima kasih atas

segala perhatian dan kepercayaan serta dukungannya.

2. Semua keluarga tercinta, k a k a k dan adik-a d ikku tercinta yang telah

memberikan dorongan dan motivasinya, kalian semua “penghibur” dan

“penghidup ” suasana.

3. Sababat terbaik dan terindah (mba Chusnul, mas H uda, Fais)

4. Temen-temenkuyang kusayangi (Mona, Sheby, A n iq , Boots, Doremifa, Regi)

5. T a k lupa pula rekan-rekan senasib dan seperjuangan

(7)

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan taufiq-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam kami haturkan kepada Nabi Agung Muhammad saw yang telah menuntut umatnya ke jalan kebenaran dan keahlian.

Skriosi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan di Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga, Program Studi Pendidikan Agama Islam. Adapun judul skripsi ini adalah : SIKAP OPTIMISME MENGHADAPI MASA DEPAN (Studi Komparatif Antara Siswa SMU N I Ampel dengan Siswa SMK N I Boyolali Tahun Ajaran 2006/2007)

Penulisan skripsi ini dapat selesai tidak lepas dari berbagai pihak yang dengan ikhlas memberikan dukungan moril maupun materiil. Dengan penuh kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Drs. Imam Sutomo, M.Ag, selaku ketua STAIN Salatiga.

2. Fatchurrohman, S.Ag, M.Pd selaku ketua Progdi PAI yang telah merestui penulisan skripsi ini.

3. Dra. Nur Hasanah, M.Pd, selaku pembimbing yang telah berperan dalam penyusunan skripsi ini.

(8)

menyelesaikans tudinya di STAIN Salatiga.

5. Kepada Kepala Sekolah SMU N I Ampel dan Kepala Sekolah SMK N I Boyolali yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian.

6. Ayah dan ibu tercinta yang telah memberikan motivasi moril dan material dengan penuh keikhlasan

7. Adik-adikku tersayang yang telah memberikan senyuman manis.

8. Segenap mahasiswa Tarbiyah PAI angkatan 2002

9. Semua pihak yang tak sempat disebutkan satu persatu yang telah membantu hingga terselesainya skripsi ini.

Dalam laporan ini sudah barang tentu penulis sadari bahwa masih banyak kekurangan dari penulisannya. Untuk itu penulis berharap adanya saran, kritik dan masukkan dari berbagai pihak, guna kebaikan dalam penulisan mendatang, semoga skripsi ini dapat bermanfaat baik di dunia dan di akhirat.

Salatiga, Juli 2007

Penulis

(9)

HAL AM AN JIJDIJT... i

DEKLARASI ... ” NOTA PEMBIMBING... iii

PFNGESAHAN ... iv

MOTTO... v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR... vii

DAFTAR 1S1 ... ix

DAFTAR TABEI... xii

BAB I PENDAHIJTIJAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Penegasan Istilah... 3

C. Pokok Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian... 6

E. Hipotesis... 6

F. Metodologi Penelitian ... 7

G. Sistematika Penyusunan Skripsi... 10

BAB II TANDASAN TEORI A. Pengertian Sikap Optimisme... 11

B. Ciri-ciri Sikap Optimisme... 12 *

C. Sikap Optimisme dalam Menghadapi Masa Depan ... 16

(10)

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap Optimisme

Masa Depan Siswa Sekolah ... 17

3. Ciri-ciri Optimisme Siswa Sekolah... 18

4. Gambaran Masa Depan secara Umum... 19

5. Peran manusia dalam Menghadapi Masa Depan... 22

6. Sikap Optimisme Siswa dalam Menghadapi Masa Depan 23 D. Islam dan Anjuran Sikap Optimisme... 25

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Keadaan Umum SMK N 1 Ampel ... 27

1. Sejarah Berdirinya SMU N 1 Ampel ... 27

2. Keadaan Fasilitas (Sarana dan Prasarana)... 28

3. Organisasi Sekolah... 30

4. Keadaan Guru dan Siswa... 31

B. Keadaan Umum SMK N 1 Boyolali... 34

1. Sejarah Berdirinya SMK N 1 Boyolali... 34

2. Keadaan Fasilitas (Sarana dan Prasarana)... 35

3. Organisasi Sekolah... 37

4. Keadaan Guru dan Siswa... 38

BAB IV ANALISIS DATA A. Analisa Pertama... $0

B. Analisis Kedua... 53

(11)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan... 64 B. Saran-saran ... 65 C. Penutup... 66

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN

(12)

TABELI STRUKTUR ORGANISASI SMU N I AMPEL... 31

TABEL II DAFTAR N AMA GURU SMU N I AMPEL... 31

TABEL III KEADAAN SISWA SMU N I AMPEL TAHUN 2006/2007... 33

TABEL IV STRUKTUR ORGANISASI SMKN IBOYOLALI... 38

TABEL V DAFTARNAMAGURU SMKN I BOYOLALI... 38

TABEL VI KEADAAN SISWA SMKN I BOYOLALI TAHUN 2006/2007.. 41

TABEL VII NILAI ANGKET TENTANG SIKAP OPTIMISME MASA DEPAN SISWA SMU N I AMPEL... 42

TABEL VIII NILAI ANGKET TENTANG SIKAP OPTIMISME MASA DEPAN SISWA SMK N I BOYOLALI... 46

TABEL IX DATA TENTANG SIKAP OPTIMISME MASA DEPAN SISWA SMU N I AMPEL... 50

TABEL X PERSENTASE SIKAP OPTIMISME MASA DEPAN DARI SISWA SMU N I AMPEL... 54

TABEL XI DATA TENTANG SIKAP OPTIMISME MASA DEPAN SISWA SMK N I BOYOLALI... 54

TABEL XII PERSENTASE SIKAP OPTIMISME MASA DEPAN DARI SISWA SMK N I BOYOLALI... 58

TABEL XIII TABEL DISTRIBUSI SIKAP OPTIMISME MASA DEPAN DARI SISWA SMU N I AMPEL... 59

(13)

PEND AHIJLU AN

BAB I

A. Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan suatu upaya pengembangan seluruh kepribadian individu, baik segi psikis maupun fisik. Sejalan dengan itu dikembangkan iklim belajar dan mengajar yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri serta sikap dan perilaku yang kreatif dan inovatif. 1 Untuk mewujudkan potensi unggulan tersebut diperlukan suasana belajar yang baik. Pendidik sebagai tokoh sentral selain harus mampu memahami setiap individu letapi juga harus memiliki kepekaan. Karena pendidikanlah yang berperan sebagai fasilitator yang menyediakan suasana yang menyenangkan, yang dengannya kemungkinan siswa berhasil mengembangkan potensinya menjadi lebih besar.

Kemampuan, ketrampilan, bakat yang dimiliki oleh siswa juga besar pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar siswa. Siswa yang memiliki ketrampilan kemampuan, bakat sesuai dengan bidang yang dipilih pada umumnya akan lebih baik prestasinya dibanding dengan siswa yang asal- asalan memilih bidang studi yang tidak disesuaikan dengan kemampuannya.

Tingkah laku dan kedisiplinan siswa di sekolah juga sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan belajamya. Siswa yang sadar akan pentingnya belajar maka sedapat mungkin ia berperilaku baik, sopan, dan berdisiplin dalam setiap aktivitasnya di sekolah. Selain beberapa hal di atas 1

1 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Rosdakarya Bandung, 2003, him. 179

(14)

orang bersekolah juga dikarenakan ingin mewujudkan semua harapan dan cita-cita. Karena bagi mereka sekolah merupakan wahana proses pendidikan yang bertujuan untuk membentuk pribadi yang mempunyai day a intelektual dan penguasaan ilmu juga diikuti kepribadian yang mantap dan bertanggung jawab. Sehingga dengan pengertian tersebut maka mereka merasa yakin bahwa dengan bersekolah dan belajar mereka akan mengubah nasib mereka dan mudah untuk mendapatkan pekerjaan yang layak bagi mereka.

Selain beberapa faktor di atas orang bersekolah juga memperhatikan prospek masa depan setelah lulus dari sekolah. Bagi siswa yang mampu mereka dapat melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi, sedangkan bagi siswa yang kurang mampu untuk melanjutkan sekolah, maka ia dapat bekerja dengan bekal ilmu yang diperolehnya semasa sekolah.

(15)

3

faktor psikologi siswa juga berpengaruh faktor psikologi iersebut meliputi kerajinan dan ketekunan belajar siswa. Kedisiplinan, keikut sertaan siswa dalam mengikuti kegiatan-kegiatan sekolah.

Berangkat dari permasalahan di atas penulis bermaksud mengadakan penelitian ilmiah yang membahas tentang perbandingan optimisme masa depan antara siswa sekolah umum dengan kejuruan. Untuk tujuan ini penulis mengambil judul skripsi : SIKAP OPTIMISME MENGHADAPI MASA DEPAN (Studi Komparatif antara Siswa SMU N I Ampel dengan Siswa SMK N I Boyolali Tahun Ajaran 2006/2007).

B. Penegasan .stilah

Untuk menghindari kesalah pahaman terhadap judul skripsi ini, maka penulis memberikan hatasan masing-masing istilah dalam ju d u l:

1. Studi

Studi berasal dari bahasa Inggris study yang berarti belajar atau mempelajari. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia studi berarti penelitian ilmiah, kajian, telaah kasus, pendekatan untuk meneliti gejala sosial dengan meneliti satu kasus secara utuh dan mendalam.2

Jadi dalam penelitian ini, studi yang penulis maksud adalah penelitian ilmiah untuk mengetahui sikap optimisme masa depan anak yang bersekolah di SMU N 1 Ampel dengan anak yang bersekolah di SMK N 1 Boyolali.

(16)

2. Komparasi

Komparasi berasal dari bahasa Inggris Comparative

(perbandingan).3 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia komparasi

artinya perbandingan.4Dalam hal ini penulis bermaksud membandingkan sikap optimisme masa depan anak yang sekolah di SMU N 1 Ampel dengan anak yang sekolah di SMK N 1 Boyolali.

3. Optimisme Masa Depan

Optimisme adalah sikap selalu mempunyai harapan baik dalam segala hal.5 Sedang Chestertos berpendapat bahwa makna istilah optimis mulai merosot, dulu o»-ang optimis atau pesimis terhadap kebahagiaan kekal, sedang pada masa sezaman orang bisa merasa optimis terhadap hasil perbandingan. Sikap cptimis mempunyai kepribadian yang terbuka, hari depan yang cemerlang memanggil dan menjadi tantangan yang dapat dikuasai. Segala hal yang baik masih akan dialami dengan kepercayaan disertai keinginan hidup dan harapan.6 Jadi optimisme berasal dari sikap yang melekat pada pribadinya yang memancarkan sikap keterbukaan, percaya diri, keuletan dalam menghadapi segala hal kehidupan.

Masa depan yang penulis maksud adalah masa depan seseorang yang nantinya setelah lulus dari sekolah mampu atau dapat bekerja dengan bekal ilmu yang diperolehnya semasa sekolah. Jadi dengan bersekolah

3 John Echols dan hasan Sadily, Kamus Inggris Indonesia, Gramedia, Jakarta, 1984 him. 131

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, op. ciu, him. 516 5 Ibid., him. 364

M.A.W. Brouwer, Kepribadian dan Perubahannya, edisi ledua, Gramedia Jakarta

(17)

diharapkan mampu meadapatkan pekerjaan yang layak atau yang sesuai

dengan disiplin ilmu yang dieprolehnya, paling tidak dengan bersekolah

mampu mengubah habis seseorang ke arah yang lebih baik.

Adapun indikator dari sikap optimisme masa depan adalah sebagai

berikut:

a. Sikap percaya diri

b. '3erani berkompetisi dengan orang lain

c. Tidak mudah putus asa

d. Selalu berpikiran positif

4. Sekolah kejuruan dengan sekolah umum

Sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar

serta tempat menerima dan memberi pelajaran.7 Kejuruan adalah

kepandaian khusus, keahlian.8 Sedang sekolah kejuruan adalah lembaga

pendidikan yang memiliki suatu program keahlian tertentu yang dapat

dipilih siswa sesuai dengan kemampuan dan minat siswa. Adapun yang

dimaksud dengan sekolah menengah umum yaitu suatu lembaga pendidikan

yang memiliki program, bidang studi IPA, IPS dan program bahasa.

C. Pokok Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka pokok masalah yang

penulis teliti adalah sebagai berikut:

(18)

1. Bagaimana sikap optimisme masa depan anak yang belajar Sekolah

Menengah Umum Negeri 1 Ampel ?

2. Bagaimana sikap ontimisme masa depan anak yang belajar di SMK N 1

Boyolali ?

3. Adakah perbedaan sikap optimisme masa depan antar anak yang belajar di

SMU N 1 Ampel dengan anak yang belajar di SMK N 1 Boyolali ?

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan penelitian tersefcut penulis mempunyai beberapa tujuan

yang hendak dicapai melalui penelitian ini. Adapun tujuan itu adalah sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui sikap optimisme masa depan anak. yang belajar Sekolah

Menengah Umum Negeri 1 Ampel.

2. Untuk mengetahui sikap optimisme masa depan anak yang belajar di SMK

N 1 Boyolali.

3. Untuk mengetahui adakah perbedaan sikap optimisme masa depan antar

anak yang belajar di SMU N 1 Ampel dengan anak yang belajar di SMK N

1 Boyolali.

E . Hipotesis

Sutrisno Hadi berpendapat hipotesa adalah dugaan yang mungkin

benar, mungkin salah.9 Mengacu kepada permasalahan yang telah

(19)

dikemukakan di atas, maka penulis mengajukan hipotesis: terdapat

perbedaan sikap optimisme masa depan antara siswa SMU N 1 Ampel

dengan siswa SMK N 1 Boyolali. Berdasarkan pengertian tersebut

penulis harus masih menguji kebenarannya melalui pengumpulan dan analisis

data.

F. Metodologi Penelitian

1. Populasi dan sampel

a. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.10 11

b. Sampel adalah sebagian yang diambil dari seluruh objek yang diteliti,

yang dianggap mewakili terhadap populasi yang diambil.11

Berdasarkan apa yang telah dikatakan oleh Suharsimi Arikunto :

Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjek kurang dari 100 lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10 - 15% atau 20 - 25% atau lebih.12

Adapun yang menjadi populasi adaiah siswa SMU N 1 Ampel

yang jumlahnya 360 siswa dan siswa SMK N 1 Boyolali yang jumlahnya

360 siswa. Maka penelitian ini mengambil sampel 10% dan 15%. Jadi

360 diambil 15% jumlah 54 siswa dibulatkan menjadi 50, dan 360 diambil

15% diperoleh 54 siswa dibulatkan menjadi 50.

10 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek), Rineka Cipta

Jakarta, 1992, him. 102 K ’

11 Ibid., him. 107

(20)

2. Teknik Sampling

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik stratified quota random sampling (setiap kelas jumlahnya diambil sama rata).

3. Metode Pengumpulan Data a. Metode Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui.13 Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang sikap optimisme masa depan siswa.

b. Metode dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal yang berhubungan dengan penelitian melalui benda-benda tertulis mengenai buku, dokumen, catatan harian dan sebagainya.14 Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tertulis seperti jumlah dan keadaan siswa, guru dan karyawan.

c. Metode Observasi

Yaitu pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena- fenomena yang diselidiki.15

Metode ini digunakan untuk mengetahui dan mencatat gejala- gejala yang terjadi berkaitan dengan sikap optimisme masa depan siswa dari SMU N 1 Ampel dan siswa SMK N 1 Boyolali.

13 Ibid., him. 124 14 Ibid., him. 131

(21)

4. Analisis Data

a. Analisis Pendahuluan

Pada tahap ini dilakukan perhitungan nilai sikap optimisme masa depan siswa. Rumus yang digunakan adalah prosentase.

P = — x 100%

N

Keterangan : P : Prosentase F : Frekuensi Nilai N : Jumlah responden

b. Analissi lanjutan

Analisis ini bertujuan untuk mengetaliui sejauhmana perbedaan sikap optimisme masa depan antara siswa SMU dan siswa SMK dengan rumus t-score

_ (M x - M y

)

tCeterangan :

Mx : Mean kelompok kontrol %

My : Mean kelompok eksperimen

(22)

G. Sistematika Penulisan Skripsi

Skripsi ini memuat lima bab, yaitu

BAB 1 : PENDAHULUAN

BAB II

Bab ini berisi latar belakang masalah, penjelasan istilah, pokok masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

: LANDASAN TEORI, berisi yaitu :

Optimisme (Pengertian optimisme, ciri-ciri sikap optimisme, sikap percaya diri dan berani berkompetisi, melangkah pasti dalam mencapai lujuan dan tidak putus ada).

Masa depan (Pengertian masa depan, sifat dunia masa depan dan peran manusia dalam membentuk masa depan)

BAB III : LAPORAN HASIL PENELITIAN

Melaporkan situasi umum SMU N 1 Ampel dan SMK N 1 Boyolali tahun ajaran 2006/2007 dan penyajian data penelitian. BAB IV : ANALISIS DATA, meliputi :

(23)

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Sikap Optimisme

Sebelum membahas pengertian optimisme terlebih dahulu penulis

uraikan tentang sikap (attitude). Pengertian attitude dapat diterjemahkan

dengan kata sikap terhadap objek tertentu, yang dapat merupakan sikap

pandangan atau perasaan, tetapi sikap yang mana disertai kecenderungan

bertindak sesuai dengan sikap objek tadi. Jadi attitude itu lebih tepat

diterjemahkan sebagai sikap dan kesediaan beraksi terhadap suatu hal.1

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia optimisme adalah sikap selalu mempunyai harapan baik dalam segala hal.2 Sedang menurut para ahli Chesterton berpendapat bahwa makna istilah optimisme mulai merosot. Dulu orang optimis atau pesismis terhadap kebahagiaan kekal, sedang pada masa sekarang orang bisa merasa optimis terhadap hasil pertandingan pingpong. Sifat optimis atau pesimis termasuk inti kepribadian. Orang optimis mempunyai kepribadian terbuka. Hari depan yang cemerlang memanggil dan menjadi tantangan yang dapat dikuasai, Seperti anak asrama yang dua hari lagi mulai liburan dan dia boleh pulang. Segala hal yang baik masih akan dialami dan kepercayaan disertai keinginan hidup dan harapan.3

'Bimo Walgito, Psikologi Sosial, Andi Offset, Yogyakarta, him. 109

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi II, Yogyakarta, Balai Pustaka, 1976, him. 965 ...- ■

3 MAW Brouwer, Kepribadian dan Perubahannya, Edisi II, Gramedia, Jakarta, him. 60

PERPUSTAKAAH

STAIN S A L A T IG A

(24)

Hal ini sebagaimana Chesterton paparkan “orang optimis selalu

melihat matamu sedang yang pesimis akan melihat kakimu” .4 Jadi dengan

demikian bagi orang yang optimis ruang alamnya sangat luas dan sering

melampaui batas hidup duniawi. Jadi dapat penulis simpulkan bahwa sikap

optimisme adalah sikap yang melekat pada pribadinya yang memancarkan

si fat keterbukaan, percaya diri, keuletan dalam menghadapi segala hal yang

menjadi tantangan dalam menggapai hari depan yang cerah.

Rumus yang paling sahih tentang optimisme bahwa tidak bakal

mencapai sesuatu melebihi keyakinan terhadap kemampuan untuk meraih

sukses. Artinya optimisme haruslah didasarkan pada hal-hal yang faktual yang

dimiliki, terutama pada hal-hal yang bisa diasumsikan secara rasio, semua

wajib memiliki keyakinan yang didasarkan pada hasil-hasil faktual. Namun

meningat bahwa kehidupan ini tidak seluruhnya bisa disentuh oleh asumsi

rasional, maka di sisi lain juga membutuhkan keyakinan mental. Keyakinan

kedua ini sangat berguna untuk menghadang virus keragu-raguan rasa tidak

berdaya, rasa malas, takut menghadapi resiko.5

B. Ciri-ciri Sikap Optimisme

Sikap optimis sangat penting bagi diri seseorang dalam mengarungi

kehidupan guna menggapai suatu keberhasilan. Seseorang yang memiliki rasa

optimisme yang tinggi berarti ia sebagai seorang yang bermental seorang

4 Ibid., him. 60

"Luqman Haqani, Karena Kamu Udah Dewasa,

(25)

pemenang dia akan berusaha dengan sungguh-sungguh dan yakin akan

usahanya tersebut.

Sikap optimisme dapat dilihat dari tingkah laku seseorang, seperti :

1. Mempunyai harapan yang positif

Yang dimaksud dengan harapan-harapan yang positif di sini ialah

segala sesuatu yang dicita-citakan bersifat positif. Harapan atau cita-cita

yang positif akan melahirkan keberanian untuk menempuh segala resiko

karcna ia sadar bahwa segala sesuatu itu ada resikonya.

Sikap yang positif akan membentuk karakter yang positif yang

akan mengantarkannya menjadi pemenang. Untuk mencapai sebuah

keberhasilan dengan bekal harapan dan sikap positif tersebut akan

memberikan suatu keyakinan yang positif atas segala perbuatan yang

diusahakan.

Adapun seseorang yang mempunyai konsep diri positif akan

terlihat lebih optimis penuh percaya diri dan selalu bersikap positif

terhadap segala sesuatu termasuk juga dengan kegagalan yang dialami.

Kegagalan bukan dipandang sebagai kematian namun lebih

menjadikannya sebagai penemuan dan pelajaran yang berharga untuk

melangkah ke depan. Orang dengan konsep diri yang positif akan mampu

menghargai dirinya sendiri dan melihat hal-hal yang positif yang dapat

dilakukan demi keberhasilannya di masa depan.6

(26)

2. Memiliki sikap percaya diri

Dalam konsep A1 Qur'an temyata percaya diri itu berkaitan erat dengan keimanan. Semakin tinggi keimanan seseorang maka semakin tinggi pula tingkat percaya dirinya. Dalam A1 Qur'an disebutkan bahwa kepercayaan diri yang berupa perasaan nyaman, tentram, tanpa rasa sedih, takut dan khawatir akan datang kepada orang-orang yang beriman pada Allah SWT.

^

i \

^

u,j ys j)

\ y j i

-i •• # #

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikal akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. (QS. Fushilat: 30)7

Jika percaya diri ada kaitannya dengan keimanan, berarti kita wajib menumbuhkan rasa percaya diri. Akrim Ridha dalam bukunya Menjadi Pribadi yang Sukses mengatakan bahwa kepergian diri sendiri adalah sumber utama seseorang dalam hidupnya.8 Sedangkan jika seseorang sudah tidak lagi percaya diri misalnya tidak percaya akan cita-cita hidupnya serta keputusan-keputusan yang diambilnya serta tidak percaya pada segala potensi dan segala kemungkinan dari dirinya maka hilanglah segala potensi yang dimilikinya. I

I DePag RI, Al Qur'an dan Terjemahnya, Jakarta, 1971, him. I l l

(27)

Orang yang memiliki percaya diri yang kuat akan memiliki sifat-

sifat sebagai berikut :9

a. Bersikap lebih independen, tidak terlalu tergantung pada orang lain

b. Mampu memikul tanggung jawab yang diberikan

c. Bisa menghargai diri dan usahanya sendiri

d. Tidak mudah mengalami frustrasi

e. Mampu mencrima tantangan dan tugas baru.

Seorang yang memiliki percaya diri yang kuat akan selalu siap

untuk berkompetisi dengan orang lain. Karena ia yakin bahwa dalam

dirinya terdapat potensi yang sangat kuat, sehingga ia akan selalu siap

dalam menghadapi tantangan-tantangan baru demi kemajuan dan

keberhasilannya.

3. Melangkah pasti dalam mencapai tujuan

Alangkah konyolnya jika masih mempertahankan keraguan yang

ada dalam diri kita. Ragu-ragu memboroskan energi kita dan merusak

kenampuan alami yang kita miliki untuk sukses, dalam setiap langkah

seorang yang optimis tidak pemah mengenal kata ragu, mereka selalu

yakin dengan langkah-langkah yang mereka kerjakan. Seorang yang

optimis akan selalu menetapkan tujuan yang realistik atau tidak.

Dengan menerapkan tujuan yang realistik, maka akan memudahkan dalam mencapai masa depan, sambil mencegah terjadinya resiko yang tidak diinginkan.10

(28)

4. Tidak mudah putus asa

Banyak orang sering mengalami kegagalan dan kekecewaan

daripada keberhasilan akibatnya kegagalan dan kekecewaan itu menguasai

hidupnya dan ia benar-benar menjadi orang yang gagal dan kecewa. Orang

yang sukses akan selalu menghitung keberhasilan, bukan kegagalan.1 11

Orang yang sukses bukanlah orang yang tidak pemah mengalami

kegagalan. Namun orang yang sukses adalah orang yang selalu mencoba

dan terns mencoba agar tidak teijerumus ke lubang kegagalan. Seorang

yang optimis tidak akan berpusat pada kegagalannya, tetapi terpusat pada

hal-hal yang dapat membawanya menuju keberhasilannya. Artinya orang

yang optimis tidak akan meratapi kekalahannya/kegagalannya, tetapi ia

ak?n cepat bangkit dan menata diri dengan penuh semangat.

C. Sikap Optimisme dalam Menghadapi Masa Depan

1. Pengertian Sikap Optimisme dalam Menghadapi Masa Depan

Sikap optimisme adalah suatu sikap yang melekat pada pribadi individu yang memancarkan si fat keterbukaan, percaya diri, keuletan dalam menghadapi segala hal kehidupan. Sedangkan pengertian masa depan itu sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, masa depan berarti waktu dalam hidup seseorang yang akan dialami pada waktu yang akan datang. Jadi dapat penulis simpulkan banwa pengertian sikap optimisme menghadapi masa depan yaitu suatu sikap yang melekat pada

(29)

pribadi individu yang memancarkan sifat keterbukaan. percaya diri serta

keuletan dalam menghadapi masa yang akan datang.

Sebagai seorang yang optimis, ia akan selalu berorientasi ke depan.

Orang yang optimis akan selalu memikirkan masa depan. Karena

menurutnya masa depan itu berada dalam genggamannya. Seorang yang

tergolong developmental is orientasi waktunya adalah masa depan. Secara

kategori dapat dinyatakan bahwa orientasi masa depanlah yang diharapkan

dan dimiliki seseorang.

Memang benar bahwa seorang perlu mengingat masa lalunya, juga

penting dimana seseorang mengetahui masa sekarang. Tapi lebih penting

lagi adalah memikirkan masa depan. Untuk menentukan suatu bentuk

orientasi masa depan yang tepat diperlukan suatu potret 3 dimensi yaitu

masa lalu, masa sekarang dan masa depan.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap Optimisme Masa Depan Siswa Sekolah

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain :

a. Bakat studi. Bakat merupakan kemampuan yang sudah berkembang dan sudah menampakkan hasilnya. Maka bakat studi adalah kemampuan dibidang studi yang sudah berkembang dan menunjukkan prestasinya.

b. Ketekunan, meliputi:

(30)

2) Tahan : tidak mudah menyerah dalam menghadapi hambatan,

kesulitan dan masalah, tetapi harus terns berusaha untuk

meneruskan walaupun sulit dan berat

3) Bermotivasi akan kebaikan, kepentingan dan manfaat dari belajar

yang dijalankan.

c. Cara belajar yang baik

Belajar merupakan kerja otak dan mental. Agar berjalan efisien, baik

dan lancar serta efektif, mendatangkan hasil yang diinginkan

diperlukan cara kerja yang baik. Cara belajar itu menyangkut cara

menghadiri sekolah, mengikuti kegiatan seperti seminar, cara

menyiapkan dan mengerjakan tugas.

d. Lingkungan yang mendukung

Lingkungan itu mencakup lingkungan keluarga, tempat belajar, dan

masyarakat

e. Kesempatan yang tersedia

f. Fasilitas yang diperlukan

Seperti buku-buku, alat tubs, tempat belajar dan sebagainya fasilitas

yang memadai tentu ikut berperan demi suksesnya studi.13

3. Ciri-ciri Optimisme Siswa Sekolah

Adapun yang menjadi ciri-ciri optimisme siswa sekolah adalah : 18

lj Agus M. Hardjana, Kiat Sukses Studi di Perguruan

(31)

a. Kreatif dan inovatif

Kreatif dalam bahasa adalah menciptakan sesuatu yang baru

yang dapat dilakukan dan diminati banyak orang sebagai sesuatu yang

bermanfaat. Sedang inovatif berarti kemampuan untuk menciptakan

atau menggunakan keahlian dan kemampuan dalam inelakukan atau

mengembangkan suatu pekerjaan. 14

b. Mandiri

Mandiri atau sering juga disebut berdiri atas kaki sendiri

merupakan kemampuan seseorang untuk tidak bergantung pada orang

lain serta bertanggung jawab atas apa yang dikerjakannya.

Menurut Sutari Imam Bamadib (1982) kemandirian meliputi

“perilaku mampu berisiniatif, mampu menghadapi hambatan,

mempunyai rasa percaya diri dan serta dapat melakukan sesuatu tanpa

banluan orang lain”. Pendapat tersebut juga diperkuat oleh karini dan

Dali (1987) yang mengatakan bahwa kemandirian adalah hasrat untuk mengerjakan segala sesuatu bagi dirinya sendiri.15 Secara singkat dapat dis.'mpulkan bahwa kemandirian mengandung arti “suatu keadaan dimana seseorang mempunyai hasrat bersaing untuk mau demi kebaikan dirinya, mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah, memiliki keperca)'aan diri dan bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya.

(32)

4. Gambaran Masa Depan secara Umum

Memproyeksikan masa depan beserta tantangan yang dihadapinya bukan merupakan hal yang mudah, meskipun hal itu merupakan bagian dari olah intelektual. Kesulitan utama yang membayangi kita untuk memproyeksikan keadaan masa depan beserta tantangannya tersebut adalah karena keadaan masa depan memasuki awal abad 21 merupakan era kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Sebagai era kemajuan iptek kita menghadapi situasi yang cepat berubah dan menuntut pula kemampuan tinggi untuk mampu menyesuaikan terhadap perubahan tersebut. Anehnya era ini tidak mudah dengan tepat dan cepat mampu meramalkan, setiap kemungkinan perubahan yang terjadi demikian pula antisipasi terhadap perubahan itu tidak mudah dilakukan.

Untuk memproyeksi keadaan masa depan tersebut, kiranya masih relevan untuk mengedepankan ramalan John Naisbitt dan Patricia Abdurdene. Menurutnya terdapat 10 kecenderungan dalam dasawarsa sembilan puluhan ini yakni:

a. Kesuburan ekonomi atau globalisasi ekonomi b. Kebangkitan dalam sent

c. Bangunnya sosialisme pasar bebas d. Gaya hidup global

e. Privatisasi

(33)

h. Abad biologi

i. Kebangkitan agama milinium ke 3

j. Kejayaan individu16

Beberapa kecenderungan dari ramalan John Naisbitt dan Patricia

Abdurdene yang perlu dicermati

a. Globalisasi Ekonomi

Konsekuensi dari globalisasi ini akan sangat berpengaruh

terhadap perekonomian bangsa. Di era ini pertimbangan ekonomi akan

lebih penting dari pada pertimbangan idiologi dan politik. Jasa keuangan seperti perbankan, bursa, asuransi akan bersaing bebas melintasi dunia.

b. Gaya hidup globalisasi

Bahwa pada masa yang akan datang gaya hidup di tengah kehidupan global akan semakin tumbuh dan berkembang mengikuti trend yang saat ini sedang melanda setiap individu semakin hari semakin berubah mengikuti perubahan di era globalisasi ini walaupun semua itu bertentangan dengan budaya sendiri.

c. Kepemimpinan Wanita

Gejala semakin tampilnya kepemimpinan wanita baik dalam birokratik pemerintahan maupun dalam bidang bisnis. Sekarang 84 persen wanita yang bekerja. Hal ini berarti pada awal abad 21 sebagai abad didominasi kepemimpinan wanita.

(34)

d. Keja\aan individu

Abad ini juga ditandai oleh individu sebagai fondasi

masyarakat da lunit dasar perubahan. Individu menempati posisi lebih

penting dan lebih berkuasa melalui teknologi seperti komputer,

telepon seluler tersebut.

e. Peran manusia dalam rrenghadapi masa depan

Secara umum John Naisbitt menyatakan bahwa tantangan

utama dalam menghadapi masa depan adalah mendorong manusia yang

berpendidikan untuk lebih baik. Dengan demikian diharapkan akan lahir manusia barn yaitu manusia yang sedang melewati proses pencerahan diri untuk menghadapi sifat dunia masa depan untuk itu dibutuhkan. 1) Manusia sadar iptek

Yaitu manusia yang sadar ilmu dalam arti sadar bahwa proses belajar sepanjang hayat tidak pemah selesai dalam dunia serba berubah dengan cepat. Manusia yang mampu mencema informasi yang datang melalui teknologi canggih yang adakalanya mengangkat harkat dan martabat manusia serta mampu bereaksi cepat, dengan demikian ia sadar betapa tingginya harga dan arti informasi.

2) Manusia kreatif

(35)

berorganisasi dan bekerjasama dengan pihak lain dengan

mangatasi perbedaan suku agama, ras dan asal usul.

3) Manusia beretika dan solidaritas

Manusia yang peka terhadap keadilan dan solidaritas, peka

terhadap keadilan pada dasamya berarti memberikan kepada siapa

saja yang menjadi haknya, sedang beretika maksudnya memiliki

pedoman moral etis dalam segala tindakannya. p

5. Sikap Optimisme siswa dalam menghadapi masa depan

Sekolah merupakan wahana proses pendidikan yang bertujuan

untuk membentuk pribadi yang mempunyai daya intelektual dan

penguasaan ilmu yang juga diikuti kepribadian yang mantap dan

bertanggung jawab. Maka mereka merasa yakin bahwa dengan bersekolah

dan belajar akan mengubah nasib mereka dan mudah untuk mendapat

pekerjaan yang layak sesuai dengan apa yang harapkan.

Memang untuk mewujudkan semua harapan dan cita-cita itu

tidaklah mudah. Banyak hambatan-hambatan yang menghalanginya. Maka

untuk mewujudkan semuanya itu diperlukan sikap optimis yang kuat.

Adapun sikap optimisme siswa dalam menghadapi masa depan, seperti:

a. Belajar Dengan Giat dan Tekun

Karena dengan belajar dapat memperoleh wawasan yang luas, pengetahuan bertambah mendalam, keahlian beranjak mahir,

(36)

mendapatkan bekal pengetahuan dan kecakapan untuk masuk ke

masyarakat dan dunia kerja.

b. Mengatur Diri Sendiri

Kemampuan menguasai dan mengatur diri sendiri merupakan tonggak menuju pembentukan pribadi yang sukses. Mengatur diri sendiri berarti selalu waspada, memiliki perencanaan yang jelas dan selalu mcngawasi diri sendiri. Menurut Muhammad Abdul Jawwad (2004 : 87) proses pengaturan diri sendiri akan membawa dampak positif antara lain :

1) Segala pekeijaan dan tugas akan terselesaikan tepat waktu 2) Akan selalu berdisiplin dalam segala hal

3) Memanfaatkan waktu, tenaga, keahlian dengan sebaik-baiknya 4) Dapat meningkatkan kualitas diri.18

c. Disiplin Diri.

Menjadi yang terbaik selalu diawali oleh sebuah komitmen. Seorang siswa tidak mungkin dapat mencapai ranking terbaik di kelas. bila ia tidak memiliki komitmen untuk meraihnya dan ketika komitmen dibuat, mau tidak mau disiplin harus menjadi bagian dari pencapaian target yang ditetapkan. Bila komitmen hidup tidak dibarengi dengan disiplin, maka hasil yang dicapai tidak akan sebaik yang diharapkan. Komitmen tanpa disiplin ibarat mimpi di siang bolong.19

(37)

d. Motivasi Diri

Motivasi adalah usaha untuk menyediakari kondisi-kondisi sehingga mau/ingin melakukan sesuatu hal. Bila ia tidak suka maka ia akan berusaha mengelak.20 Maka dengan adanya dorongan/motivasi yang kuat sebesar apapun pekerjaan/persaingan yang kuat akan terasa ringan tetapi sebaliknya pekeijaan yang ringan tanpa adanya keinginan yang kuat akan terasa berat.

D. Islam dan Anjuran Sikap Optimisme

Dalam kehidupan sehari-hari, ada dua hal pandangan masyarakat dalam menilai hidup seseorang yaitu orang yang disebut sukses dan orang yang disebut gagal. Meski kriteria sukses atau gagal murjgkin akan berbeda antara individu satu dengan lainnya, namun tak dapat dipungkiri ada sekelompok kecil orang yang diakui oleh semua orang sebagai manusia- manusia yang sukses. Manusia sukses ini jumlahnva sangat sedikit dibandingkan dengan mereka yang disebut manusia-manusia gagal.

Banyak orang berteriak tentang kesuksesan, memang untuk meraih sukses tidaklah mudah, butuh perjuangan dan pengorbanan. Tanpa adanya pengorbanan dan peijuaiigan maka seseorang tak akan dapat mengubah nasibnya untuk lebih baik. Seperti firman Allah dalam QS. Ar Ra’du ayat 11

U

\jjJ o

L

jJ o )/ <0l\ j \

Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri

(QS. Ar Ra’du: l l) 21

(38)

Sebagai manusia sudah sewajarnya untuk selalu berusaha menjadi

yang terbaik, tidak cepat merasa puas dengan apa yang diraih hari ini. Merasa

tidak puas bukan berarti tidak bersyukur atas apa yang diraih, namun sebagai

motivasi agar selalu berusaha lebih baik, dan syukur itu merupakan gambaran

dari pribadi yang selalu mengharap keadaan yang lebih baik.

Kesuksesan bagi orang-orang sukses bukanlah sesuatu yang luar biasa

tetapi hal yang biasa, demikian juga dengan peluang. Peluang adalah lanjutan

dari apa yang pernah kita rasakan, yakini dan lakukan. Seseorang yang bisa

menangkap peluang dengan baik maka akan menjadikannya pribadi yang

cakap menggunakan bakat, kaya prakasa untuk maju, mampu berkreatif dan

inovatif.22 Dalam A1 Qur'anpun telah diisyaratkan akan pentingnya menangkap peluang

* * * « • «

Dan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat.

(QS. Faathir: 19)23

Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa mereka yang optimis dan cerdik akan mampu menangkap setiap peluang yang muncul. Tidak ada kata terlambat untuk memulai. Sayangi diri sendiri dan menyayangi masa depan. Bagaimanapun masa depan hanya dapat ditentukan oleh diri kita sendiri. Dna tidak ada yang dapat membantu kesuiitan selain peran diri kita sendiri.

(39)

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Keadaan Umum SMU N 1 Ampel

1. Sejarah Berdirinya SMU N 1 Ampel

SMU N 1 Ampel terletak di Jl. Pantaran km 1 Ampel, tepatnya di

desa Gladagsari Kec. Ampe! Kab. Boyolali dengan menempati tanah

seluas 18.65 m2. SMU N 1 Ampel adalah satu-satunya sekolah yang

sudah tidak asing di kalangan masyarakat Ampel. SMU N 1 Ampel

beidiri tahun 1991/1992 berdasarkan instruksi Ka. Kanwil Depdikbud Prop. Jawa Tengah No. 03/103/H/l990 tanggal 11 Januari 1990 dan Surat Keputusan Mendikbud RI No. 029450/R/1992 tanggal 4 Mei 1992. Sekolah ini sangat berarti sekali bagi masyarakat sekitar. Karena keberadaannya sangat mendukung dal am meningkatkan mutu dan kualitas SDM dan untuk menghasilkan atau mencetak generasi penerus yang tangguh untuk menghadapi era globalisasi dan reformasi.

Ini merupakan sekolah yang banyak peminatnya karena memiliki kualitas dan mutu yang baik dan juga memiliki prestasi dalam bidang ilmu pengetahuan, olah raga dan kegiatan-kegiatan lainnya. Kegiatan yang diadakan di sekolah itu membuat siswa siswi semangat untuk belajardan berkarya dengan kemampuan dan ketrampilan yang dimilikinya. Hal itu sangat membantu sekali dalam menumbuhkan motivasi siswa dalam bclajar. Di dalam lingkungan sekolah terjalin hubungan dan kerja sama

BAB III

(40)

yang baik antara siswa, guru, karyawan dan kepala sekolah, sehingga di

dalam melaksanakan kegiatan baik yang menyangkut masalah belajar

mengajar ataupun ekstrakulikuler dengan berjalan baik.

2. Keadaan Fasilitas (sarana dan prasarana)

Dalam suatu lembaga pendidikan, baik lembaga pendidikan formal maupun lembaga pendidikan non formal, sarana dan fasilitas merupakan kebutuhan primer. Apalagi dalam pendidikan formal seperti SMU N 1 Ampel. Sarana dan prasarana yang mendukung keberhasilan pendidikan dan pengajaran sangat diperlukan untuk membantu terlaksananya tujuan yang akan dicapai bersama.

Setelah penulis mengadakan observasi dan wawancara seperlunya, maka dapat dikemukakan kondisi tentang fisik gedung dan sarana-sarana yang ada di SMU N 1 Ampel yang secara garis besar dapat dilihat sebagai berikut:

a. Penggedungan 1) 12 lokal kelas

2) 1 ruang kepala sekolah 3) 1 ruang guru

4) 1 ruang TU 5) 1 ruang BP

(41)

8) 1 ruang koperasi

9) 1 ruang perpustakaan

10) 2 ruang serbaguna

11) 1 ruang UKS

12) 1 ruang OSIS

13) 6 ruang WC

14) 1 ruang ibadah

15) 3 ruang gudang

b. Peralatan

1) Alat perkantoran

a) 23 komputer

b) 3 printer

c) 4 mesin ketik

d) 2 mesin stensil

e) 2 TV/Audio

f) Almari

g) Meja kursi

h) 1 set kursi tamu

2) Peralatan kelas

a) Meja kursi guru

b) Meja kursi siswa

(42)

d) Papan absen

e) Daftar hadir f) Alat kebersihan g) Bendera Indonesia 3) Peralatan lainnya

a) Peralatan kesehatan b) Peralatan sholat c) Peralatan upacara d) Peralatan olah raga

Dengan sarana dan prasarana tersebut diharapkan SMU N 1 Ampel dapat menjalankan fungsinya dengan baik sebagai lembaga pendidikan. 3. Organisasi sekolah

(43)

TABELI

STRUKTUR ORGANISASI SMU N 1 AMPEL

4. Keadaan Guru dan Siswa

Keadaan guru di SMU N 1 Ampel mempunyai potensi yang sangat

baik karena dari tiap-tiap guru mempunyai kompetensi keahlian dalam

bidang masing-masing. Adapun nama-nama guru SMU N 1 Ampel dapat

dilihat pada tabel

TABEL II

DAFTAR NAMA GURU SMU N 1 AMPEL

No Nama

--- __

Pendidikan Bidang Studi

1 Dra. Sumitri Saijana Kepala Sekolah, BK

2 Drs. Adi Yanto Sarjana Geografi

3 Drs. Abdul Madjid Sarjana PPKn/Tata negara

4 Drs. Agus Widodo Sarjana Orkes

5 Dra. Tri Wuryaning P. Saijana BSI

(44)

No Nama Pendidikan Bidang Studi

7 Drs. Sutomo Saijana Pendidikan Agama

Islam

8 Komari, BA Sarjana Muda Ekonomi

9 Suyanta, S.Pd Sarjana Fisika

10 Drs. Suranto Sarjana Matematika

11 Slamet Santoso, BA Saijana Muda Antropologi

12 Dra. Sri Rahayu Saijana Kimia

13 Drs. Sarana Sarjana Matematika

14 Drs. Sudaryono Sarjana Ekonomi/Akuntansi 15 Wahyuningsih, S.Pd Sarjana PPKn/Tata negara

16 Dra. Tasini Saijana Sejarah/Sosiologi

17 Sri Jaka, S.Pd Sarjana Pendidikan Seni 18 Dra. Arie Anggraeni Sarjana Bahasa Inggris 19 Sunaryo Yulianto, S.Pd Sarjana Fisika 20 Ratna Suryani, S.Pd Sarjana Sejarah/Sosiologi 21 Utami Widyastuti, S.Pd Sarjana B. Inggris 22 Wiwin Kunarwati, S.Pd Sarjana B. Inggris

23 Ema Dwi, S.Pd Sarjana Ekonomi/Akuntansi

24 Rahmanto, S.Pd Sarjana Biologi

25 Edy Wahyu, S.Psi Sarjana BK

26 Kartini Tri P., S.Pd Saijana Pendidikan Seni 27 Dodo Supriyanto, S.Pd Saijana Penjaskes 28 Dra. Supriyadi Sarjana Bahasa Indonesia

29 Dwi Hartanti, S.Pd Sarjana Biologi

30 Setyani Hastari, S.Pd Sarjana Ekonomi 31 Munjayin, S.Pd Sarjana Bhs. Inggris/Bhs.

Daerah

32 Supomo, S.Pd Sarjana Penjaskes

(45)

No Nama Pendidikan Bidang Studi

34 Wiwik Handayani, S.Pd Sarjana Fisika

35 Yayuk Yuliati, S.Pd Sarjana Matematika

36 Sri Supadmi, S.Pd Sarjana Kimia

37 Fr. Prayitno P.A. Khatolik

38 Yuniati, S.Pd Sarjana PPKN

39 Zuntatik, S.Pd Sarjana Sejarah

40 Atik Sumaryati, S.Pd Sarjana BSI

4' Ruth Elviyani P.A. Kristen

42 Ismiyati, S.Pd Sarjana BK

43 Mukmin Budiyono, S.Pd Sarjana PA Budha

44 I. Wayat Sutarja P.A. Hindu

45 Sri Sulasmi, S.Pd Sarjana Matematika

Keadaan siswa SMU N 1 Ampel dari tahun ke tahun mengalami

peningkatan. Untuk sementara ini jumlah murid tahun 2006-2007 dari

kelas 1 sampai kelas III dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

TABEL III

KEADAAN SISWA SMU N 1 AMPEL TAHUN 2006/2007

Kelas Siswa Jumlah

Putra Putri

I 57 104 161

II 44 74 118

III 37 78 115

(46)

B. Keadaan Umum SMK N 1 Boyolali

1. Sejarah Berdirinya SMK N 1 Boyolali

SMK N 1 Boyolali terletak di Jl. Perintis Kemerdekaan, tepatnya di

de‘a Pulisen Kec. Boyolali Kab. Boyolali dengan menempati tanah seluas

22.235 M2. SMK N 1 Boyolali adalah merupakan salah satu sekolah

kejuruan negeri yang ada di Boyolali. Sekolah ini berdiri tahun 1968

berdasarkan instruksi Ka. Kanwil Depdikbud Prop. Jawa Tengah No. 136/UKK 3/1968 tanggal 1 Januari 1968 dan Surat Keputusan Mendikbud RI No. 341030905001 tanggal 9 April 1968. Sekolah ini sangat berarti bagi masyarakat sekitar karena keberadaannya sangat mendukung sekali dalam meningkatkan mutu dan kualitas SDM dan untuk menghasilkan serta mencetak generasi penerus yang tangguh untuk menghadapi era globalisasi dan modemisasi.

(47)

SMK N 1 Boyolali ini juga diajar oleh tenaga-tenaga pengajar sesuai

dengan bidangnya.

Selain itu kegiatan-kegaitan lainnya yang diadakan di sekolah

membuat siswa semangat untuk belajar dan berkarya dengan kemampuan

dan ketrmapilan yang dimiliki. Hal ini sangat membantu sekali dalam

menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar dan berprestasi di dalam

lingkungan sekolah juga terjalin hubungan dan kerjasama yang baik antara

siswa, guru, karyawan, dan kepala sekolah. Sehingga dalam melaksanakan

kegiatan belajar mengajar ataupun ekstrakulikuler dapat berjalan baik.

2. Keadaan Fasilitas (Sarana dan prasarana)

Dalam suatu lembaga pendidikan baik formal maupun non formal, sarana dan fasilitas merupakan kebutuhan primer. Sarana dan prasarana sangat mendukung sekali dalam keberhasilan pendidikan dan pengajaran. Untuk membantu terlaksananya tujuan yang akan dicapai bersama.

Setelah penulis mengadakan observasi dan wawancara seperlunya, maka dapat dikemukakan kondisi fisik gedung dan sarana-sarana yang ada di SMK N 1 Boyolali, yang dapat dilihat sebagai berikut:

a. Penggedungan 1) 18 ruang kelas

2) 1 ruang kepala sekolah 3) 1 ruang guru

(48)

6) 2 ruang Praktek pertokoan

7) 1 ruang ibadah

8) 1 ruang kaprodi

9) 1 ruang hoi kanopi

10) 2 ruang parkir

11) 1 lab. bahasa

12) 2 lab. komputer

13) 1 ruang praktek akuntansi

14) 2 ruang mengetik

15) 2 ruang praktek sekretaris + penjualan

16) 1 ruang perpustakaan

17) 1 ruang kantin + penjaga sekolah

18) 3 unit kamar mandi

19) 1 unit lapangan basket

b. Peralatan

1) Alatkantor

a) 64 komputer

b) 2 mesin tulis stensil

c) 53 mesin tulis manual

d) 21 mesin tulis elektronik

e) Almari

(49)

2) Peralatan kelas

a) Meja kursi guru

b) Meja kursi siswa

c) Papan tubs

d) Papan absen

e) Daftar hadir f) Alat kebersihan 3) Peralatan lainnya

a) Peralatan kesehatan b) Peralatan sholat c) Peralatan upacara d) Peralatan olah raga e) Peralatan praktek

Dengan sarana dan prasarana tersebut diharapkan SMK N 1 Boyolali dapat menjalankan fungsinya dengan baik sebagai lembaga pendidikan.

3. Organisasi sekolah

(50)

TABEL IV

STRUKTUR ORGANISASI SMK N 1 BOYOLALI

4. Keadaan Guru dan Siswa

Keadaan guru di SMK N 1 Boyclali mempunyai potensi yang

sangat baik, karena dari tiap-tiap guru mempunyai kompetensi keahlian

dalam bidang masing-masing. Adapun nama-nama guru SMK N 1

Boyolali dapat dilihat pada tabel

TABEL V

DAFTAR NAMA GURU SMK N 1 BOYOLALI

No Nama Pendidikan Bidang Studi

1 Drs. Mulyana Santosa Saijana Akuntansi 2 Drs. J. hardjono Sarjana Olahraga

(51)

No Nama Pendidikan Bidang Studi

4 Mardani, B.A Saijana Muda mengetik, Adm. Kantor

5 Dra. Endarwati Sarjana Surat Niaga, keahlian Sekretaris

6 Drs. Murbani Sarjana Akuntansi Biaya, Pajak 7 Dra. Nur Rokhiniyati Sarjana Akuntansi Perbankan,

perpajakan 8 Drs. Agung Riyadi Sarjana Penjaskes 9 Suyatna, S.Pd Sarjana Bhs. Inggris 10 Sri Wahyuni, S.Pd Sarjana Kewirausahaan 11 Dra. Nunik Sulastri R Sarjana Siklus Akuntansi 12 Sofiah, BA Sarjana Muda Ekonomi

13 Catharina SRR, S.Pd Saijana Matematika 14 Samiyati, S.Pd Sarjana Bhs. Inggris 15 Dra. Tutut Daryani Sarjana Ekonomi 16 Farida Mutmaini, S.Pd Sarjana Matematika 17 Sri Lestari, S.Pd Sarjana Bhs. Inggris 18 Mira Mitrakarti Dill Bhs. Inggris 19 Slamet, B.A. Sarjana Muda Penjualan

20 Katot Sriyatno, B.A Sarjana Muda Mesin-mesin bisnis 21 Agusti Kumiawati, S.Pd Sarjana Bhs. Inggris

22 Sri Rahayu, B.A Saijana Muda Adm. Kantor

23 Supani, S.Pd Saijana PKN, Sejarah

24 Sumardi, S.Pd Sarjana Komputer

25 Noor Aida SMSL, BA Sarjana Muda Ekonomi Pemasaran

26 Mukti, S.Ag Sarjana Pendidikan Agama

(52)

No Nama Pendidikan Bidang Studi

27 Tikmiyati, S.Pd Saijana Matematika

28 Sri Rahayu W., S.Pd Saijana BP/BK

29 Agus Sutarja, S.Pd Sarjana Siklus Akuntansi

30 Sri Mulyani, S.Kom Sarjana Komputer

31 Sri Lestari, S.Pd Sarjana Bhs. Jawa

32 Dra. Budi Winarwati Sarjana PPKN/Sejarah 33 Rita Widyandini, S.Pd Sarjana Ketrampilan

34 Ridwan S.Pd Sarjana PPKN/Sejarah

35 Riyani, S.Pd Sarjana Bhs. Inggris 36 Rochmatun, S.Pd Sarjana Pajak

37 Heni Setyorini, S.Pd Saijana Bhs. Indonesia 38 Hendriyad Eko, S.Pd Saijana Bhs. Indonesia 39 Slamet Siswanto, S.Kom Sarjana Komputer 40 Ari Mursito, S.T Sarjana Komputer 41 Dra. MV. Sri Rahayu Sarjana Fisika 42 Liliek Kumiawan US, SH Sarjana PPKN

43 Abdul Rohman, S.Ag Sarjana Pendidikan Agama Islam

44 Wisnu Prasetyo, S.Ag Sarjana Pendidikan Agama Kristen

45 Wahyuningsih, S.Ag Sarjana Pendidikan Agama Katholik

(53)

Keadaan siswa SMK N 1 Boyolali mengalarni peningkatan dari

tahun ke tahun. Untuk sementara tahun 2005-2007 jumlah siswa kelas 1

sampai kelas 3 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

TABEL VI

KEADAAN SISWA SMKN 1 BOYOLALI TAHUN 2006/2007

Kelas Siswa Jumlah

Putra Putri

I 25 250 275

II 20 253 273

III i7 218 235

783

Dalam data ini dilaporkan data tentang komparasi sikap optimisme masa depan antara siswa SMU N 1 Ampel dengan siswa SMK N 1 Boyolali yang semuanya berdasaikan angket yang diberikan kepada responden.

Angket yang digunakan sebagai instrumen untuk memperoleh data tersebut masing-masing ada 3 altematif jawaban. Hasil angket akan diadakan perhitungan atau penilaian, sebagai berikut:

(54)

TABEL VII

NILAI ANGKET TENTANG SIKAP OPTIMISME MASA DEPAN

(55)
(56)

a. Frekuensi

Frekuensi A adalah jumlah soal yang dijawab option A

Frekuensi B adalah jumlah soal yang dijawab option B

Frekuensi C adalah jumlah soal yang dijawab option C

b. Nilai

Nilai yang diperoleh dengan mengalihkan frekuensi dengan

bobot yang telah ditentukan

Yang jawaban A diberi bobot 3

Yang jawaban B diberi bobot 2

Yang jawaban C diberi bobot 1

c. Jumlah nilai

Jumlah nilai adalah keseluruhan dari masing-masing nilai A, B, C

d. Nominasi

Penetapan nominasi berdasaikan pada jumlah yang dapat

diperoleh dari masing-masing responden. Nilai yang diperoleh

kemudian diklarifikasikan sekaligus memberi nilai pada tingkat sikap

optimisme masa depan dari siswa SMU N 1 Ampel. Dalam hal ini menggunakan rumus :

( N t- N r ) + \ Ki

(57)

Keterangan :

i : lebar interval

Nt : nilai tertinggi

Nr : nilai terendah

Ki : jumlah interval

Diketahui nilai tertinggi 57 dengan nilaJ terendah 43 dari pengukuran tentang sikap optimisme masa depan dari siswa SMU N 1 Ampel. Kemudian ditentukan intervalnya adalah 3 maka :

(57-43) + ! 3 _ 14 + 1

3 = 15

3 = 5

Dengan demikian maka

- Nominal A adalah nilai yang bergerak antara 53 sampai 57 berarti sikap optimisme masa depan tinggi.

- Nominal B adalah nilai yang bergerak antara 48 sampai 52 berarti sikap optimisme masa depan cukup.

(58)

TABEL VIII

NILAI ANGKET TENTANG SIKAP OPTIMISME MASA DEPAN

(59)
(60)

a. Frekuensi

Frekuensi A adalah jumlah soal yang dijawab option A

Frekuensi B adalah jumlah soal yang dijawab option B

Frekuensi C adalah jumlah soal yang dijawab option C

b. Nilai

Nilai yang diperoleh dengan mengalihkan frekuensi dengan

bobot yang tel ah ditentukan

Yang jawaban A diberi bobot 3

Yang jawaban B diberi bobot 2

Yang jawaban C diberi bobot 1

c. Jumlah nilai

Jumlah nilai adalah keseluruhan dari masing-masing nilai A, B, C

d. Nominasi

Penetapan nominasi berdasarkan pada jumlah yang dapat

diperoleh dari masing-masing responden. Nilai yang diperoleh

kemudian diklarifikasikan sekaligus memberi nilai pada tingkat sikap

optimisme masa depan dari sisv/a SMK N 1 Boyolali.

Dalam hal ini menggunakan rumus :

. ( N t - N r ) +1

Keterangan :

(61)

/ : lebar interval

Nt : nilai tertinggi

Nr : nilai terendah

Ki :jumlah interval

Diketahui nilai tertinggi 57 dengan nilai terendah 43 dari pengukuran tentang sikap optimisme masa depan dari siswa SMK. N 1 Boyolali. Kemudian ditentukan intervalnya adalah 3 maka :

. _ (57 - 43) +1 / _ 3

_ 14 + 1 3 _ 15

3 = 5

Dengan demikian maka

- Nominal A adalah nilai yang bergerak sikap optimisme masa depan tinggi. - Nominal B adalah nilai yang bergerak

sikap optimisme masa depan cukup. - Nominal C adalah nilai yang bergerak

sikap optimisme masa depan rendah. Keterangan :

antara 53 sampai 57 berarti

antara 48 sampai 52 berarti

(62)

Pada bab ini akan dibahas beberapa analisis secara berturut-turut sesuai

dengan tujuan penelitian yang telali ditetapkan sebelumnya, dari analisis ini akan

diektahui :

1. Sikap optimisme masa depan dari siswa SMU N 1 Ampel

2. Sikap optimisme masa depan dari siswa SMK N 1 Boyolali

3. Perbedaan sikap optimisme masa depan dari siswa SMU N 1 Ampel dengan

siswa SMK N 1 Boyolali.

A. Analisa Pertama

Untuk mengetahui sikap optimisme masa depan dari siswa sekolah

umum maupun siswa sekolah kejuruan disajikan dalam bentuk tabel sebagai

berikut:

TABEL IX

DATA TENTANG SIKAP OPTIMISME MASA DEPAN SISWA SMU N 1 AMPEL

No Nama Responden Kelas Skor Nominasi

1 Eka Sripujiati IIIPA 45 C

2 Sumarli II IPA 54 A

3 Tri Vena II IPA 57 A

4 Sri Sumami II IPA 53 A

5 Anis Qur'aini II IPA 54 A

6 Oktavia S.N. II IPA 45 C

(63)

No Nama Responden Kelas Skoi

7 Eny S.Y. IIIPA 54 A

8 Bagus Eko p. II IPA 51 B

9 Wahyu S.L II IPA 51 B

10 Sumiyatun II IPA 50 B

11 S. Murtafiin II IPA 44 C

12 Sugianto II IPA 50 B

13 Beny Andri II IPA 54 A

14 Dewi Susilla II IPA 57 A

15 Joko Wahyono II IPA 51 B

16 Gunawan II IPA 52 B

17 Evik Listiani II IPA 52 B

18 Marlina Kristiana II IPA 51 B

19 Tri Rokhana II IPA 51 B

20 Sri Suratmi II IPA 48 B

21 Sri Lestari II IPA 46 C

22 Sri Rahayu II IPA 51 B

23 Eni Fadlikah II IPA 43 C

24 Zulia Wahyu S. II IPA 44 C

25 Eliese Kristiani II IPA 45 C

26 Yisca K.A. II IPA 53 A

27 Sinta sri Lestari II IPA 49 B

28 Irkam II IPA 53 A

29 Danang S. II IPA 49 B

30 Sutini II IPA 51 B

31 Mulyono II IPA 53 A

32 A. Budiarto II IPA 51 B

33 Sugiyanto II IPA 52 B

34 Gunawan II IPA 57 A

(64)

No Nama Responden Kelas Skor Nominasi

36 Sri Sutarti IIIPA 49 B

37 Purwani II IPA 50 B

38 Tri Setyo M. II IPA 50 B

39 Sri Wahyuni II IPA 47 C

40 Setya II IPA 54 A

41 Agustina II IPA 54 A

42 Eny Fitriyanti II IPA 51 B

43 Sugiasih II IPA 43 C

44 Fifl Mahfiroh II IPA 54 A

45 Dika Kumia Putri II IPA 47 C

46 Nanik Rahayu II IPA 57 A

47 Nuryaningsih II IPA 48 B

48 Sapto Retnowati II IPA 55 A

49 Zunika II IPA 52 B

50 Endah A. II IPA 49 B

(65)

Adapun analisisnya sebagai berikut:

1. Mencari responden sikap optimisme masa depan dari siswa SMU N 1

Ampel

a. Responden yang sikap optimisme masa depannya tinggi kategori A :

16 siswa

b. Responden yang sikap optimisme masa depannya cukup kategori B :

24 siswa

c. Responden yang sikap optimisme masa depannya rendah kategori C : 9

siswa

2. Mencari masing-masing kategori dari responden

a. Kategori A

p = 11x100% 50

= 32%

b. Kategori B

p = — x 100% 50

= 48%

c. Kategori C

P = — xl00% 50

(66)

TABEL X

PERSENTASE SIKAP OPTIMISME MASA DEPAN DARI SISWA

SMU N 1 AMPEL

KesimpuJan dari data tersebut bahwa :

Ada 32% yang termasuk kriteria tinggi yaitu sebanyak 16 siswa. Ada 48% yang termasuk kriteria cukup yaitu sebanyak 24 siswa. Ada 18% yang termasuk kriteria rendah yaitu sebanyak 9 siswa.

Hal ini menunjukkan bahwa sikap optimisme masa depan dari siswa SMU N 1 Ampel dalam kategori cukup.

TABEL XI

DATA TENTANG SIKAP OPTIMISME MASA DEPAN SISWA SMK N 1 BOYOLALI

No Nama Responden Kelas Skor Nominasi

1 Siti Nurhidayati 2 Ap2 47 C

2 Sri Supriyanti 2 Ap2 43 C

3 Tri Haryanti 2 Ap2 45 C

4 Nur Azizah 2 Ap2 45 C

5 Sri Yani 2 Ap2 48 B

6 Yuniarti Prihatin 2 Ap2 45 C

7 Minda Istiani 2 Ap2 51 B

8 Sri Asih 2 Ap2 55 A

(67)

No Nama Responden Kelas Skor Nominasi

10 Agil Pramudya S. 2 Ap2 51 B

11 Martini 2 Ap2 45 C

12 Wijartanto 2 Ap2 48 B

13 Nurwidyanti 2 Ap2 45 C

14 Sri Utami 2 Ap2 54 A

15 Dwi Nurhayati 2 Ap2 51 B

16 Ana Indah L. 2 Ap2 57 A

17 Riasatul Unsha 2 Ap2 53 A

18 Lisa Noviana 2 Ap2 50 B

19 Retno Sri Rejeki 2 Ap2 54 A

20 Rita Dyah Utami 2 Ap2 51 B

21 Kusuma Agustina 2 Ap2 53 A

22 Tuminingsih 2 Ap2 44 C

23 Nur Fitriyani 2 Ap2 47 C

24 Anifatul 2 Ap2 50 B

25 Prisdina U.S. 2 Ap2 50 B

26 Sri Andriyani 2 Ap2 50 B

27 Damaika 2 Ap2 49 B

28 Tyas Dwi Sartika 2 Ap2 50 B

29 Siti Mutmainah 2 Ap2 49 B

30 Eviana Nurul 2 Ap2 49 B

36 Ita Pumamasari 2 Ap2 44 C

37 Anita Oktavia W. 2 Ap2 45 C

(68)

No Nama Responden Kelas Skor Nominasi

39 Jenjem Jumiyati 2 Ap2 45 C

40 Inayah 2 Ap2 51 B

41 Fitriyani 2 Ap2 49 B

42 Katikasari 2 Ap2 54 A

43 Diana Pravvitasari 2 Ap2 46 C

44 Ita Hastuti 2 Ap2 51 B

45 Eni Dwi Susanti 2 Ap2 51 B

46 Oktavia Ulfa 2 Ap2 48 B

47 Zulfa Uliya 2 Ap2 49 B

48 Anifah 2 Ap2 47 C

49 Risma Rahmawati 2 Ap2 46 C

50 Lusiana 2 Ap2 44 C

Analisis tentang sikap optimisme masa depan dari siswa SMK N 1 Boyolali ini digunakan untuk menyampaikan tujuan pertama penelitian yaitu untuk mengetahui sikap optimisme masa depan siswa SMK N 1 Boyolali. Analisis berdasarkan skor angket digunakan teknik persentase dengan rumus sebagai berikut:

P = — xl00%

N

Keterangan :

P : Persentase

F : Frekuensi

(69)

Adapun analisisnya sebagai berikut:

1. Mencari responden sikap optimisme masa depan dari siswa SMK N 1

Boyolali

a. Responden yang sikap optimisme masa depannya tinggi kategori A : 8

siswa

b. Responden yang sikap optimisme masa depannya cukup kategori B :

23 siswa

c. Responden yang sikap optimisme masa depannya rendah kategori C :

19 siswa

2. Mencari masing-masing kategori dari responden

a. Kategori A

P = — xl00% 50

= 16%

b. Kategori B

P = — x 100% 50

= 46%

c. Kategori C

19

/> = — x 100% 50

(70)

TABEL XII

PERSENTASE SIKAP OPTIMISME MASA DEPAN DARI SISWA

SMKN 1 BOYOLALI

Kriteria Interval Frekuensi Persentase

Tinggi 53-57 8 16%

Cukup 48-52 23 46%

Rendah 43-47 19 38%

50 100%

Kesimpulan dari data tersebut bahwa :

Ada 16% yang termasuk kriteria tinggi yaitu sebanyak 8 siswa. Ada 46% yang termasuk kriteria cukup yaitu sebanyak 23 siswa. Ada 38% yang termasuk kriteria rendah yaitu sebanyak 19 siswa.

Hal ini menunjukkan bahwa sikap optimisme masa depan dari siswa SMK N 1 Boyolali dalam kategori cukup.

B. Analisis Kedua

Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui adakah perbedaan yang meyakinkan tentang sikap optimisme masa depan antara siswa dari SMU N 1 Ampel dengan siswa dari SMK N 1 Boyolali dan seberapa tinggi antara keduanya. Sesuai data yang ada, penulis menggunakan analisis statistik “t- score”, dengan rum us sebagai berikut:

(71)

Keterangan :

t : t - score

Mx : Mean dari sampel X (siswa SMU N 1 Ampel)

My : Mean dari sampel Y (siswa SMK N 1 Boyolali)

SDbM : standar perbedaan mean

Untuk menetapkan dari kedua sampel tersebut di atas maka penulis

menggolongkan dari sampel X sebagai sampel dari siswa sekolah umum dan Y

untuk siswa kejuruan. Langkah-langkah analisisnya :

1. Mencari nilai SD, maka langkah pertama adalah membuat tabel distribusi

dari siswa sekolah umum maupun kejuruan dengan nilai-nilai responden

sebagai berikut:

a. Nilai responden dari siswa SMU N 1 Ampel

TABEL XIII

TABEL DISTRIBUSI SIKAP OPTIMISME MASA DEPAN DARI

SISWA SMU N 1 AMPEL

Interval X F FX FX2

55-57 56 5 280 78.400

52-54 53 15 795 632.025

49-51 50 18 900 810.000

46-48 47 5 235 55.225

43-45 44 7 308 94.864

(72)

b. Nilai responden dari siswa SMK N 1 Boyolali

TABEL XIV

TABEL DISTRIBUSI SIKAP OPTIMISME MASA DEPAN DARI

SISWA SMK N 1 BOYOLALI

2. Menghitung SD dari kedua sampel di atas yaitu

(73)

= 30874,1504 50-1

= 30874>1504 49

= 630,08

My =I Fy N

2428 50

= 48,56

SDy2 =ZFy: Nx

-My

1552680 _____ 2 50 - (48,56)'

= 31053,6-2358,07

= 28695,53

SDy‘ N y- 1

28695,53 50-1

- 28695>53 49

= 585,62

Gambar

TABELISTRUKTUR ORGANISASI SMU N 1 AMPEL
TABEL IIIKEADAAN SISWA SMU N 1 AMPEL
TABEL IVSTRUKTUR ORGANISASI SMK N 1 BOYOLALI
TABEL VIKEADAAN SISWA SMKN 1 BOYOLALI
+6

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pembelajaran akuntansi berbasis praktek oleh siswa Sekolah Menengah Kejuruan, terutama dalam proses

Pada penelitian Dwi Sukirini (2012) tentang Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Deviden dan Kebijakan Hutang Analisis Terhadap Nilai

PENGKAJIAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA SISTEM KELISTRIKAN RSG-GAs. Rencana kenaikan tarif listrik oleh PLN perlu ditanggapi secara serius dalam rangka berpartisipasi pacta gerakan

Untuk itu diperlukan suatu rancangan bangunan gelanggang olahraga yang bisa mencerminkan fungsi yang diwadahi dengan pendekatan pada arsitektur metafora sehingga

ini dapat member manfaat dan wawasan bagi semua pihak.. Pengaruh Metode Explicit Intructiondan Metode QuantumLearningterhadap Penguasaan Kalimat EfektifSiswa Kelas V

Penelitian ini menunjukkan hasil manajemen sumber daya manusia pada pembelajaran laboratoium mahasiswa keperawatan Universitas Muhammadiyah Semarang sebagian besar

Puji syukur saya panjatkan kepada Alloh SWT, karena dengan atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ KAJIAN FAKTOR GEOGRAFI YANG