• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Pada Februari 2015 Kota Cirebon mengalami deflasi sebesar 0,44 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,45. Dari 7 kota pantauan IHK di Provinsi Jawa Barat, tercatat lima kota mengalami deflasi, dan sisanya inflasi. Inflasi terjadi di Kota Bogor dan Sukabumi masing-masing 0,14 dan 0,09 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Depok yaitu 0,54 persen dan terendah terjadi di Kota Bekasi 0,06 persen.

Inflasi/deflasi terjadi karena adanya kenaikan/penurunan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan/penurunan IHK. Kelompok komoditas yang mengalami inflasi yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,08 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,28 persen; kelompok sandang 0,44 persen; kelompok kesehatan 0,22 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,04 persen. Sedangkan kelompok komoditas yang mengalami deflasi adalah kelompok bahan makanan 1,46 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 1,56 persen.

Komoditi yang memberikan andil signifikan dalam deflasi bulan ini adalah cabe merah 0,2301 persen dan bensin 0,2300 persen.

Tingkat deflasi tahun kalender Februari 2015 sebesar 0,56 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun sebesar 5,37 persen.

Tingkat deflasi Kota Cirebon berada diatas deflasi Jawa Barat dan Nasional yaitu masing-masing -0,25 persen dan -0,36 persen.

No. 02/74/32/ThXVII , 3 Maret 2015

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

FEBRUARI 2015 KOTA CIREBON DEFLASI 0,44 PERSEN

Berdasarkan hasil pemantauan BPS pada Februari 2015, Kota Cirebon mengalami deflasi 0,44 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 116,96 pada

(2)

Berita Resmi Statistik BPS Kota Cirebon No. 02/74/32 Th.XVII, 3 Maret 2015 2 2015) dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2015 terhadap Februari 2014) masing-masing sebesar 0,56 dan 5,37 persen.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks beberapa kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan jadi 0,08 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,28 persen; kelompok sandang 0,44 persen; kelompok kesehatan 0,22 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,04 persen.

Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks yaitu: kelompok bahan makanan 2,09 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 5,86 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Februari 2015 antara

lain: beras, tukang bukan mandor, dan mie kering instan. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain cabai merah,

bensin, cabai rawit, telur ayam ras, dan semen.

Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada Februari 2015, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,0211 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,0619 persen; kelompok sandang 0,0205 persen; kelompok kesehatan 0,0083 persen; dan kelompok pendidikan 0.0032. Sedangkan kelompok komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah kelompok bahan makanan 0,3156 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,2342 persen

Gambar 1

Perkembangan Inflasi Kota Cirebon

Oktober 2013–Februari 2015

-0,12 0,68 0,42 0,18

1,78

(3)

Tabel 1

Sumbangan (Andil) Inflasi/Deflasi Menurut Kelompok Komoditas Kota Cirebon Bulan Februari Tahun 2015

Kelompok Komoditas Andil Inflasi

(1) (2)

Umum -0,4348

1. Bahan Makanan -0,3156

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 0,0211 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 0,0619

4. Sandang 0,0205

5. Kesehatan 0,0083

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 0,0032 7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan -0,2342

(4)

Berita Resmi Statistik BPS Kota Cirebon No. 02/74/32 Th.XVII, 3 Maret 2015 4 Cabai merah; -0,2301 Bensin; -0,2300 Cabai rawit; -0,1176

Telur ayam ras; -0,0560 Semen; -0,0493 Mie kering instan; 0,0400 Tukang bukan mandor; 0,0732 Beras; 0,1157 -0,2500 -0,2000 -0,1500 -0,1000 -0,0500 0,0000 0,0500 0,1000 0,1500 Gambar 2

Andil Inflasi Kota Cirebon Bulan Januari Tahun 2015 Menurut Komoditas

(5)

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN

Tingkat deflasi tahun kalender (Februari 2015) dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2015 terhadap Februari 2014) masing-masing sebesar 0,56 persen dan 5,37 persen. Sedangkan pada periode yang sama, Februari 2014 terjadi inflasi sebesar 0,37 persen. Tingkat inflasi tahun kalender (Februari 2014) dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2014 terhadap Februari 2013) masing-masing sebesar 1,05 persen dan 7,87 persen.

Tabel 2

Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, dan Tahun ke Tahun Di Kota Cirebon

Bulan Februari Tahun 2014 dan Februari 2015

Inflasi Februari Tahun 2014 Februari Tahun 2015 (1) (2) (3) 1. Bulanan 0,37 -0,44

2. Tahun kalender (Februari) 1,05 -0,56 3.Tahun ke tahun

Februari terhadap Februari (tahun n) (tahun n-1)

(6)

Berita Resmi Statistik BPS Kota Cirebon No. 02/74/32 Th.XVII, 3 Maret 2015 6

Tabel 3

Indeks Harga Konsumen (IHK), Inflasi, serta Sumbangan Inflasi Menurut Kelompok/ Subkelompok di Kota Cirebon Bulan Februari Tahun 2015 (2012=100)

Kelompok/Subkelompok IHK Februari 2015 Inflasi (%) Inflasi Tahun Kalender Inflasi Tahun ke Tahun Sumbangan Inflasi (1) (2) (3) (4} (5) (6) UMUM 116,45 -0,44 -0,56 5,37 -0,4348 I. BAHAN MAKANAN 129,91 -1,46 0,60 10,59 -0,3156

a. Padi-padian, Umbi-umbian, dan Hasilnya 129,41 2,47 5,50 16,88 0,1569

b. Daging dan Hasil-hasilnya 125,60 -0,48 3,21 8,39 -0,0124

c. Ikan Segar 128,28 2,19 3,64 9,10 0,0226

d. Ikan Diawetkan 113,01 0,51 0,27 5,51 0,0028

e. Telur, Susu, dan Hasil-hasilnya 122,87 -2,12 3,17 7,50 -0,0593

f. Sayur-sayuran 200,92 -1,89 1,00 24,46 -0,0405

g. Kacang-kacangan 113,85 1,15 1,17 0,73 0,0122

h. Buah-buahan 118,37 -0,94 1,16 -0,65 -0,0170

i. Bumbu-bumbuan 154,07 -17,53 -21,01 8,71 -0,3749

j. Lemak dan Minyak 103,28 -0,54 0,17 4,98 -0,0060

k. Bahan Makanan Lainnya 102,10 0,00 -0,08 -0,42 0,0000

II MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK, DAN

TEMBAKAU 110,72 0,08 0,09 2,93 0,0211

a. Makanan Jadi 108,16 -0,02 -0,01 0,95 -0,0045

b. Minuman Tidak Beralkohol 103,97 -0,05 -0,12 1,68 -0,0014

c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 127,39 0,61 0,63 12,03 0,0270

III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS, DAN BAHAN

BAKAR 112,26 0,28 0,48 3,18 0,0619

a. Biaya Tempat Tinggal 105,37 0,20 0,37 0,94 0,0239

b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 133,55 0,32 0,67 8,27 0,0213

c. Perlengkapan Rumahtangga 105,89 0,00 0,00 0,15 0,0000 d. Penyelenggaraan Rumahtangga 103,23 0,59 0,66 2,19 0,0167 IV. SANDANG 104,22 0,44 0,85 1,67 0,0205 a. Sandang Laki-Laki 102,96 0,00 0,00 1,98 0,0000 b. Sandang Wanita 103,29 0,00 0,00 2,71 0,0000 c. Sandang Anak-Anak 105,18 0,00 0,00 1,68 0,0000

d. Barang Pribadi dan Sandang Lain 105,30 1,68 3,29 0,50 0,0205

V. KESEHATAN 107,95 0,22 0,50 2,90 0,0083

a. Jasa Kesehatan 108,63 0,00 0,00 0,00 0,0000

b. Obat-obatan 102,11 0,00 0,00 0,00 0,0000

c. Jasa Perawatan Jasmani 109,36 0,00 0,00 0,00 0,0000

d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 109,52 0,46 1,04 6,06 0,0083

VI. PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 126,52 0,04 0,04 9,16 0,0032

a. Pendidikan 139,65 0,00 0,00 13,24 0,0000

b. Kursus-kursus/Pelatihan 102,58 0,00 0,00 0,00 0,0000

c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 104,05 0,00 0,00 0,00 0,0000

d. Rekreasi 100,27 0,40 0,40 0,55 0,0032

e. Olahraga 123,20 0,00 0,00 5,90 0,0000

VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI, DAN JASA KEUANGAN 117,02 -1,56 -5,65 5,52 -0,2342

a. Transpor 128,57 -2,55 -9,11 8,23 -0,2342

b. Komunikasi dan Pengiriman 100,00 0,00 0,00 0,00 0,0000

c. Sarana dan Penunjang Transpor 110,53 0,00 0,76 1,45 0,0000

(7)

PERBANDINGAN INFLASI KOTA CIREBON DENGAN KOTA LAIN

DI PULAU JAWA BULAN FEBRUARI TAHUN 2015

Dari 26 kota IHK di Pulau Jawa, tercatat 3 kota mengalami inflasi dan selebihnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di DKI Jakarta 0,24 persen dan terendah terjadi di Sukabumi 0,09 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Banyuwangi 1,02 persen dan terendah di Bekasi 0,06persen.

Tabel 4.

Perbandingan IHK dan Inflasi/Deflasi Bulan Februari Tahun 2015 untuk 26 kota di Pulau Jawa

No Kota (%) No Kota (%)

(1) (2) (3) (1) (2) (3)

1 DKI JAKARTA 0,24 14 CIREBON -0,44

2 BOGOR 0,14 15 MADIUN -0,51 3 SUKABUMI 0,09 16 DEPOK -0,54 4 BEKASI -0,06 17 JEMBER -0,54 5 CILACAP -0,12 18 SUMENEP -0,56 6 TASIKMALAYA -0,20 19 MALANG -0,57 7 TEGAL -0,35 20 PURWOKERTO -0,67 8 BANDUNG -0,37 21 SEMARANG -0,67 9 KUDUS -0,39 22 KEDIRI -0,83 10 YOGYAKARTA -0,40 23 SURAKARTA -0,91 11 PROBOLINGGO -0,42 24 SERANG -0,94 12 SURABAYA -0,42 25 CILEGON -1,00 13 TANGERANG -0,43 26 BANYUWANGI -1,02

Referensi

Dokumen terkait

Lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh pihak pelaksana pekerjaan adalah melaksanakan Pengadaan dan Pemasangan air circuit breaker untuk PT.. PJB Unit Pembangkitan Paiton

KU-Kesalahan Utama, KP-Kesalahan Pindaan, KA-Kesalahan Alternatif Catatan Keputusan T-Tertuduh, K-Kesalahan 15 MA-83D-2661- 10/2020 Pendakwa Raya. ( Polis Diraja Malaysia

Composite yang dilakukan pada Adobe After Effect merupakan penggabungan semua bahan grafis yang sudah dianimasikan satu persatu dengan background dan pemberian transisi

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan media pembelajaran Fisika berupa permainan Gasik pada pokok materi Cahaya untuk siswa SMP kelas VIII dengan kriteria

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model yang dikembangkan dapat digunakan untuk menggolongkan mangga Gedong gincu berdasarkan rasio kandungan gula asam dengan

Dosis radiasi yang diterima pasien cukup tinggi maka peralatan fluoroskopi yang digunakan perlu ditambahkan alat yang dapat mengukur dosis yang diterima pasien secara

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat dijabarkan bahwa ruang lingkup permasalahan penelitian ini terletak pada bidang kajian Sumber

( pada bagian ini auditor perlu mengukapkan tindak lanjut dari hasil temuan sebelumnya , termasuk tindak lanjut dari audit yang dilaporkan dalam laporan ini