• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Teluk Bintuni di dua desa yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Teluk Bintuni di dua desa yang"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

IV. METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kawasan Teluk Bintuni di dua desa yang berada di sekitar wilayah pembangunan proyek LNG Tangguh yaitu di Desa Tanah Merah dan Desa Simuri (Saengga) pada bulan Maret hingga Mei 2008. Desa Tanah Merah dan Desa Simuri dipilih sebagai lokasi penelitian berdasarkan informasi dalam studi AMDAL BP (2002) bahwa kedua desa tersebut merupakan desa-desa dari tujuh desa yang mendapat prioritas didalam rekrutmen tenaga kerja pada pembangunan proyek tersebut. Alasan lainnya adalah lokasi pembangunan kilang proyek berada di dekat desa mereka sehingga penduduk setempat mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk bekerja pada proyek tersebut.

4.2. Data dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan reponden yang berada di dua lokasi penelitian tersebut dengan menggunakan kuisioner. Data sekunder diperoleh dari instansi-instansi terkait yang ada kaitannya dengan penelitian ini. Responden yang akan diwawancara adalah penduduk asli yang merupakan anggota rumahtangga yang memenuhi kualifikasi sebagai sumber informasi keadaan ekonomi rumahtangga tersebut.

(2)

Jumlah sampel yang diambil pada Desa Tanah Merah dan Desa Simuri adalah berjumlah 40 rumahtangga yang bekerja di LNG dan 25 rumahtangga yang tidak bekerja di LNG untuk mendeskripsikan dampak proyek. Selanjutnya dalam model hanya digunakan 40 rumahtangga untuk mengetahui dampak proyek terhadap ekonomi rumahtangga. Pengambilan contoh lokasi penelitian dilakukan dengan metode purposive sedangkan pengambilan contoh responden dilakukan

secara simplerandom sampling.

4.3. Analisis Perubahan Perilaku Ekonomi Rumahtangga Akibat Pembangunan Proyek Liquified Natural Gas Tangguh

Dalam rangka memahami keadaan ekonomi rumahtangga penduduk yang bekerja dan tidak bekerja pada proyek LNG Tangguh maka dilakukan analisis terhadap curahan kerja anggota rumahtangga, kontribusi pendapatan anggota rumahtangga, pola konsumsi dan produksi rumahtangga dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dilakukan tabulasi terhadap data curahan kerja anggota rumahtangga (suami, istri dan anak serta anggota rumahtangga lainnya yang tinggal dalam satu atap), kontribusi berbagai kegiatan produksi pada pendapatan rumahtangga dan karakteristik rumahtangga. Hasil tabulasi pada rumahtangga yang bekerja dan yang tidak bekerja di LNG Tangguh kemudian dibandingkan untuk mendeskripsikan dampak keputusan bekerja di proyek terhadap alokasi kerja rumahtangga, struktur pendapatan dan konsumsi rumahtangga. Curahan kerja dikelompokkan menjadi curahan kerja di dalam usahatani, kegiatan perikanan, berburu, menokok sagu, curahan kerja pada proyek LNG Tangguh dan

(3)

curahan kerja pada aktivitas rumahtangga. Aktivitas konsumsi dibagi menjadi aktivitas konsumsi barang-barang yang berasal dari produksi rumahtangga dan aktivitas konsumsi barang yang berasal dari pasar yang terdiri dari konsumsi bahan pangan dan non pangan.

4.4. Spesifikasi Model Ekonomi Rumahtangga

Guna menjawab tujuan kedua dan ketiga dari penelitian ini yaitu menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi dan produksi penduduk yang bekerja pada Proyek LNG Tangguh serta pengaruh peningkatan pendapatan tunai yang berasal dari proyek maka digunakan model ekonomi rumahtangga. Model merupakan suatu representasi dari dunia nyata sehingga kekuatan-kekuatan ekonomi yang terdapat dalam model tersebut dapat dipahami. Menurut Intriligator (1980), model ekonometrik merupakan tipe khusus dari model aljabar yang bersifat stokastik yang terdiri dari satu atau beberapa variabel acak.

Model yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari sepuluh persamaan struktural dan dua persamaan identitas yang terangkum dalam tiga blok persamaan simultan yang terdiri dari :

1. Blok Penerimaan Rumahtangga a. Penerimaan dari kegiatan pertanian

Persamaan ini mewakili persamaan produksi pertanian karena komoditi yang dihasilkan lebih dari dua komoditi pertanian, sehingga persamaan ini dibangun dengan memperhatikan input-input pertanian yang digunakan yaitu curahan kerja anggota rumahtangga pada kegiatan

(4)

pertanian, luas lahan yang diusahakan dan biaya yang dikeluarkan didalam proses produksi pertanian. Jarak lahan pertanian, dan intensitas penyuluhan pertanian yang ditunjukkan dalam persamaan merupakan karakteristik pertanian di daerah tersebut.

PRU = a0 + a1CKU + a2LA + a3JRL + a4BU + a5IPP + U ...(4.1) Parameter dugaan yang diharapkan : a1, a2, a4, a5> 0 dan a3 < 0 dimana:

PRU = penerimaan dari kegiatan pertanian (Rp/tahun)

CKU = curahan kerja anggota rumahtangga pada kegiatan usahatani (HOK/tahun)

LA = luas lahan yang diusahakan (hektar) JRL = jarak lahan pertanian (menit) BU = biaya pertanian (Rp/tahun)

IPP = intensitas penyuluhan pertanian (kali)

U = error term

b. Penerimaan di Bidang Perikanan

Persamaan ini mewakili persamaan produksi perikanan karena komoditi perikanan yang dihasilkan lebih dari dua komoditi, sehingga persamaan ini dibangun dengan memperhatikan input-input yang digunakan yaitu alokasi kerja pada kegiatan tersebut, jumlah jaring yang merupakan teknologi yang digunakan dan biaya variabel yang dikeluarkan seperti pada persamaan (4.2).

PRI = b0 + b1CKL + b2JJ + b3BVI + U ...(4.2) Parameter dugaan yang diharapkan: b1, b2 , b3 > 0

(5)

PRI = penerimaan perikanan (Rp/tahun)

CKL = curahan kerja anggota rumahtangga pada kegiatan perikanan (HOK/tahun)

JJ = jumlah jaring yang dimiliki (buah)

BVI = biaya variabel pada kegiatan perikanan (Rp/tahun) c. Penerimaan dari Kegiatan Mengambil Hasil

Persamaan dalam perolehan hasil dari kegiatan mengambil hasil hutan adalah sebagai berikut:

PRH = c0 + c1CKH+ c2PH + c3FH + U ………(4.3) Parameter dugaan yang diharapkan: c1, c2, c3 > 0

dimana:

PRH = penerimaan dari kegiatan mengambil hasil hutan (Rp/tahun)

CKH = curahan kerja anggota rumahtangga pada kegiatan mengambil hasil hutan (HOK/tahun)

PH = pengeluaran untuk mengambil hasil hutan (Rp/tahun) FH = frekuensi mengambil hasil hutan (kali)

d. Penerimaan Produk Total Rumahtangga

PRPRT = PRU + PRI + PRH ...(4.4) 2. Blok Curahan Kerja Rumahtangga

Tenaga kerja yang ada di dalam setiap rumahtangga merupakan tenaga kerja potensial yang sebelum adanya proyek LNG Tangguh bekerja di sektor informal seperti kegiatan pertanian, perikanan, berburu dan menokok sagu untuk memperoleh sejumlah pendapatan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi rumahtangga. Setelah adanya proyek, sebagian tenaga kerja yang

(6)

selama ini bekerja di sektor tersebut beralih ke proyek sehingga mengakibatkan alokasi kerja pada kegiatan informal yang selama ini dilakukan menjadi berkurang. Selain itu pilihan rumahtangga untuk mengalokasikan curahan kerjanya pada berbagai kegiatan produktif untuk memenuhi kebutuhan rumahtangga mengakibatkan adanya subtitusi curahan kerja pada berbagai kegiatan produktif tersebut.

a. Curahan Kerja Anggota Rumahtangga pada Kegiatan Pertanian

Persamaan curahan kerja anggota rumahtangga pada kegiatan pertanian adalah sebagai berikut:

CKU = d0 + d1PCIP + d2JKU + d3TWR + d4LA + d5CKL + d6CKP + d7CKR + U...(4.5) Parameter dugaan yang diharapkan: d2, d3, d4> 0 ; d1 , d5, d6, d7 < 0 dimana:

PCIP = proporsi cash income proyek (persen)

JKU = jumlah komoditi pertanian (jenis)

TWR = total waktu yang dicurahkan (HOK/tahun)

CKL = curahan kerja pada kegiatan perikanan (HOK/tahun) CKP = curahan kerja di proyek(HOK/tahun)

CKR = curahan kerja pada kegiatan rumahtangga (HOK/tahun) b. Curahan Kerja Anggota Rumahtangga pada Kegiatan Perikanan

Persamaan curahan kerja anggota rumahtangga pada kegiatan perikanan adalah sebagai berikut:

CKL = e0 + e1PCIP + e2CKP + e3TWR + e4TKI + e5CKR + e6JJ + e7 CKU + U...(4.6)

(7)

Parameter dugaan yang diharapkan:e3, e4 > 0 ; e1, e2, e5, e6, e7 < 0 c. Curahan Kerja Anggota Rumahtangga pada Kegiatan Proyek LNG Tangguh Persamaan curahan kerja anggota rumahtangga pada kegiatan Proyek LNG Tangguh adalah sebagai berikut:

CKP = f0 + f1 CIP + f2 TWR + f3 CKL + f4 CKH + f5 CKU + U

…... (4.7) Parameter dugaan yang diharapkan: f1 , f2 > 0 ; f3, f4 , f5 < 0

dimana:

CIP = cash income dari proyek (Rp/ tahun)

d. Curahan Kerja Anggota Rumahtangga pada Kegiatan Rumahtangga

Persamaan curahan kerja anggota rumahtangga pada kegiatan rumahtangga adalah sebagai berikut:

CKR = g0 + g1PRPRT + g2TWR + g3CKU + g4CKH + g5JB + g6CKL +U...(4.8) Parameter dugaan yang diharapkan: g2 , g5 > 0 ; g1, g3 , g4, g6 < 0 dimana:

PTR = pendapatan total rumahtangga (Rp/tahun) JB = jumlah balita ( jiwa)

e. Curahan Kerja Anggota Rumahtangga pada Kegiatan Mengambil Hasil Hutan

Persamaan curahan kerja anggota rumahtangga pada kegiatan mengambil hasil hutan adalah sebagai berikut:

(8)

CKH = h0 + h1 PCIP + h2 TWR + h3 CKP + h4 FH + h5 CKR + h6 CKL + U ...(4.9) Parameter dugaan yang diharapkan: h2 , h4 > 0 ; h1, h3 , h5, h6< 0 f. Total Waktu yang Dicurahkan Dalam Rumahtangga

TWR = CKR + CKU + CKL + CKP + CKH ...(4.10) 3. Blok Konsumsi Rumahtangga

Blok konsumsi rumahtangga terdiri dari dua persamaan yaitu konsumsi produk yang dihasilkan rumatangga dan konsumsi barang pasar.

a. Konsumsi Barang Non Pasar yang Berasal dari Aktivitas Produksi Rumahtangga

NKBP = i0 + i1JAK + i2KBP + i3PRPRT + i4FH+ i5JKU + U ...(4.11) Parameter dugaan yang diharapkan: i1, i3, i4, i5 > 0 ; i2 < 0 dimana:

NKBP = konsumsi barang yang berasal dari aktivitas produksi rumahtangga (Rp/tahun)

JAK = jumlah anggota keluarga (orang) KBP = konsumsi barang pasar (Rp/tahun)

PRPRT = penerimaan produk total rumahtangga (Rp/tahun) b. Konsumsi Barang Pasar

KBP = j0 + j1JAK + j2NKBP + j3CIP + j4PDS + U ...(4.12) Parameter dugaan yang diharapkan: j1 , j3, j4> 0 ; j2 < 0

dimana:

(9)

4.5. Identifikasi Model

Model ekonomi rumah tangga di desa yang terletak dekat dengan pembangunan proyek LNG Tangguh terdiri dari 12 persamaan yang meliputi 2 persamaan identitas dan 10 persamaan struktural. Peubah eksogen berjumlah 15 buah dan peubah endogen berjumlah 12.

Untuk mengetahui metode pendugaan model yang dapat digunakan sehubungan dengan semua persamaan yang telah ada maka dilakukan identifikasi model untuk mengetahui alat analisis apa yang harus digunakan. Identifikasi model dilakukan dengan menggunakan rumus:

(K-M) ≥ (G -1) dimana:

K = jumlah seluruh peubah endogen dan peubah predetermined di dalam model

M = jumlah peubah endogen dan eksogen dalam setiap persamaan G = jumlah persamaan

Kriteria identifikasi model adalah sebagai berikut:

1. Bila (K-M) = (G -1) maka persamaan di dalam model adalah exactly identified.

2. Bila (K-M) < (G -1) maka persamaan dalam model adalah unidentified.

3. (K-M) > (G -1) maka persamaan dalam model adalah overidentified.

Berdasarkan ketiga kriteria di atas, maka semua persamaan dalam model ini adalah overidentified.

(10)

4.6. Analisis Data

Dalam penelitian ini, analisis tabulasi digunakan untuk melihat gambaran umum karakteristik rumahtangga yang menjadi sasaran penelitian seperti tingkat pendidikan, rata-rata jumlah anggota keluarga, rata-rata pendapatan dan lain sebagainya. Analisis dengan menggunakan Two Stage Least Squares (2SLS)

digunakan untuk menganalisis model ekonomi rumahtangga yang merupakan suatu persamaan simultan.

4.7. Konsep dan Defenisi Operasional

Konsep dan defenisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Rumahtangga adalah sekelompok orang yang tinggal di bawah satu atap dan menggunakan sumberdaya yang ada dalam rumahtangga tersebut bersama-sama dengan tujuan yang bersama-sama untuk meningkatkan kepuasan rumahtangga. 2. Curahan kerja merupakan hari orang kerja yang dicurahkan oleh setiap

anggota rumahtangga baik itu kegiatan di dalam usahatani tanaman pangan, perkebunan, usaha penangkapan ikan, kegiatan berburu, kegiatan menokok sagu, kegiatan di Proyek LNG Tangguh dan kegiatan rumahtangga selama satu tahun.

3. Tenaga kerja lokal adalah tenaga kerja yang berasal dari Kawasan Teluk Bintuni yang merupakan penduduk asli di daerah tersebut.

(11)

4. Produksi adalah banyaknya produk yang dihasilkan baik pada kegiatan pertanian, perikanan, berburu dan menokok sagu selama satu tahun.

5. Biaya pertanian adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan pertanian selama satu tahun.

6. Luas areal pertanian adalah luasan lahan yang diusahakan oleh setiap rumahtangga selama satu tahun.

7. Jarak lahan pertanian merupakan jarak tempuh untuk mencapai lahan yang dikelola oleh setiap rumahtangga.

8. Intensitas penyuluhan pertanian adalah frekuensi penyuluhan pertanian yang diikuti oleh setiap rumahtangga dalam satu tahun.

9. Jumlah komoditi usahatani adalah banyaknya komoditi usahatani yang diusahakan setiap rumahtangga pada berbagai lahan yang dikelola selama satu tahun.

10. Biaya variabel pada kegiatan perikanan adalah semua biaya bahan bakar yang dikeluarkan untuk kegiatan perikanan selama satu tahun.

11. Jumlah jaring adalah banyaknya jaring yang dimiliki setiap rumahtangga selama satu tahun.

12. Tenaga kerja pada kegiatan perikanan adalah tenaga kerja pada setiap rumahtangga yang terlibat pada kegiatan tersebut selama satu tahun.

13. Pengeluaran kegiatan berburu adalah semua biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan kegiatan tersebut.

14. Pengeluaran kegiatan menokok sagu adalah semua biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan kegiatan tersebut.

(12)

15. Frekuensi mengambil hasil hutan adalah jumlah kegiatan mengambil hasil hutan baik kegiatan berburu maupun menokok sagu pada setiap rumahtangga selama satu tahun.

16. Penerimaan total rumahtangga merupakan keseluruhan penerimaan dari berbagai aktivitas produksi yang bergantung kepada potensi sumber daya alam yang mencerminkan tinggi rendahnya produksi rumahtangga selama satu tahun.

17. Pendapatan tunai rumahtangga adalah seluruh penerimaan total tunai rumahtangga setelah dikurangi biaya-biaya yang digunakan pada setiap aktivitas produksi ditambah dengan pendapatan tunai dari proyek dan dari berbagai aktivitas produksi lainnya selama satu tahun .

18. Jumlah anggota keluarga adalah jumlah semua orang yang ada di dalam satu rumah yang menjadi tanggungan kepala keluarga.

19. Jumlah balita adalah jumlah anak kecil yang berusia di bawah lima tahun di dalam suatu rumahtangga.

20. Cash income dari proyek adalah pendapatan tunai yang diperoleh dari bekerja

pada proyek LNG Tangguh selama satu tahun.

21. Proporsi pendapatan tunai dari proyek adalah persentase pendapatan tunai dari proyek terhadap keseluruhan pendapatan total rumahtangga selama satu tahun. 22. Konsumsi adalah kegiatan memanfaatkan barang atau produk yang dihasilkan

oleh rumahtangga pada berbagai kegiatan produksi dan barang atau produk yang dibeli dipasar.

(13)

23. Barang non pasar merupakan produk yang dihasilkan rumahtangga pada kegiatan pertanian, perikanan, berburu dan menokok sagu selama satu tahun. 24. Barang pasar merupakan produk yang berasal dari pasar yang tidak dihasilkan

oleh rumahtangga. Barang pasar terdiri dari barang pasar pangan maupun non pangan.

Referensi

Dokumen terkait

Kitab Allah pada muhkam Al-Qur'an yang agung, bahawa sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada para alim-ulama kaum muslimin dan penguasa kerajaan yang memerintah mereka serta

Kemampuan dan pengalaman bawahan akan mempengaruhi apakah mereka dapat bekerja lebih berhasil dengan pemimpin yang berorientasi prestasi (achievement-oriented) yang

Penulisan tugas akhir karya seni ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep penciptaan, tema, teknik dan bentuk lukisan dengan judul Rongsokan Sebagai Objek Penciptaan

EKSPLOITASI SUMBER DAYA ALAM INDONESIA.

Parahnya lagi, sebagian mereka, yakni dedengkot ahli khurafat sampai mengatakan kepada Ahlussunnah yang selalu berpegang dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah, “Kalian mengambil ilmu

Perencanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru kelas VIII SMP Negeri 1 Purwodadi adalah program tahunan, program semester, silabus (dari pemerintah) dan rencana

Menentukan periode ulang terjadinya banjir pada sub DAS Bengawan Solo Hulu 3 dan menampilkannya dalam peta dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG)..

Setelah dilakukan analisis menggunakan metode analitis dan simulasi, diperoleh model antrian yang cocok untuk bank ini adalah sistem pe- layanan ganda dengan notasi Kendall ( M/M/ 2)