1 *) Mahasiswa **) Dosen Pembimbing
KAJIAN TEKNIS TIMBULAN, K
RENCANA PENGELOLAAN SAMPAH DI F
UNIVERSITAS DIPONEGORO Atikah Wahyu Novarti
Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Sudarto, SH Tembala
email :
Sampah menjadi salah satu permasalahan sangat kompleks dan luas saat ini. Timbulan sampah tidak akan berkurang atau habis bahkan akan terus bertambah seiring dengan pertumbuhan populasi manusia serta semakin tinggi dan kompleksnya kegiatan manusia.
tidak hanya terjadi di daerah pemukiman saja melainkan dapat terjadi di kawasan yang mempunyai penghuni yang sangat padat, seperti kawasan kampus di Universitas Di
Ekonomika dan Bisnis (FEB) merupakan salah satu fakultas yang terdapat di Undip. Sampah yang dihasilkan di FEB berasal dari kegiatan perkuliahan, administrasi, kantin, dan penyapuan jalan. Sampah tersebut nantinya akan digunakan
sampah serta rencana pengelolaan yang terdiri dari aspek teknik operasional, peran serta warga kampus, dan biaya. Hasil studi timbulan menunjukkan bahwa timbulan sampah perkapita yang dihasilkan oleh FEB sebesar 0,013 kg/hari atau 0,22 liter/hari dengan komposisi sampah terbesar adalah kertas. Pada perencanaan ini juga dilakukan pengujian karakteristik sampah organik antara lain kadar air, kadar abu dan kadar kalori. Hasil dari timbulan, komposisi, dan k
digunakan untuk merencanakan sistem pengelolaan sampah selama 20 tahun kedepan.
Kata Kunci: Timbulan sampah, komposisi, karakteristik, rencana pengelolaan sampah Fakultas Ekonomika dan Bisnis.
[Studi of Generation, Composition,
Economics and Business Diponegoro Universit
wide today. Waste generation will not be diminished or even exhausted will continue to grow along with the growth of the human population as well as the higher and the complexity of human activities. The waste problem does not only occur in residential areas but it can occur in areas with very dense occupants, such as regional campuses in the University of
and Business (FEB) is one of the faculty contained in Undip. Waste generated in FEB derived from lectures, administration, cafeteria, and street sweeping. The waste will be used to assess the generation, composition and characteristics of waste and management plan comprising technical aspects of operations, as well as the role of the citizens of the campus, and cost. The study results indicate that solid waste generation per capita generated by FEB amounted to 0,013
liters / day with the composition of the largest waste is paper. At this planning is also testing the characteristics of organic waste, among others, moisture content, ash content and calorie content. Results of generation, composition an
system for 20 years.
Keywords: Waste generation, composition, characteristics, solid waste management plan of the Faculty of Economics and Business.
TIMBULAN, KOMPOSISI DAN KARAKTERISTIK
PENGELOLAAN SAMPAH DI FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO
Atikah Wahyu Novarti*), Badrus Zaman**), Wiharyanto Oktiawan
Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Sudarto, SH Tembalang, Semarang, Indonesia 50275
email : novartiatikah@gmail.com
Abstrak
Sampah menjadi salah satu permasalahan sangat kompleks dan luas saat ini. Timbulan sampah tidak akan berkurang atau habis bahkan akan terus bertambah seiring dengan pertumbuhan populasi manusia serta semakin tinggi dan kompleksnya kegiatan manusia. Permasalahan sampah tersebut tidak hanya terjadi di daerah pemukiman saja melainkan dapat terjadi di kawasan yang mempunyai penghuni yang sangat padat, seperti kawasan kampus di Universitas Diponegoro (Undip). Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) merupakan salah satu fakultas yang terdapat di Undip. Sampah yang dihasilkan di FEB berasal dari kegiatan perkuliahan, administrasi, kantin, dan penyapuan jalan. Sampah tersebut nantinya akan digunakan untuk mengkaji timbulan, komposisi, dan karakteristik sampah serta rencana pengelolaan yang terdiri dari aspek teknik operasional, peran serta warga kampus, dan biaya. Hasil studi timbulan menunjukkan bahwa timbulan sampah perkapita yang B sebesar 0,013 kg/hari atau 0,22 liter/hari dengan komposisi sampah terbesar adalah kertas. Pada perencanaan ini juga dilakukan pengujian karakteristik sampah organik antara lain kadar air, kadar abu dan kadar kalori. Hasil dari timbulan, komposisi, dan karakteristik akan digunakan untuk merencanakan sistem pengelolaan sampah selama 20 tahun kedepan.
: Timbulan sampah, komposisi, karakteristik, rencana pengelolaan sampah Fakultas
Abstract
Studi of Generation, Composition, and Characteristic in Waste Management Design at Faculty of and Business Diponegoro University]. Waste into one of the problems are complex and wide today. Waste generation will not be diminished or even exhausted will continue to grow along the growth of the human population as well as the higher and the complexity of human activities. The waste problem does not only occur in residential areas but it can occur in areas with very dense occupants, such as regional campuses in the University of Diponegoro (Undip). Faculty of Economics and Business (FEB) is one of the faculty contained in Undip. Waste generated in FEB derived from lectures, administration, cafeteria, and street sweeping. The waste will be used to assess the n and characteristics of waste and management plan comprising technical aspects of operations, as well as the role of the citizens of the campus, and cost. The study results indicate that solid waste generation per capita generated by FEB amounted to 0,013 kg / day or 0.22 liters / day with the composition of the largest waste is paper. At this planning is also testing the characteristics of organic waste, among others, moisture content, ash content and calorie content. Results of generation, composition and characteristics will be used to plan a waste management
Waste generation, composition, characteristics, solid waste management plan of the Faculty of Economics and Business.
OMPOSISI DAN KARAKTERISTIK SERTA AKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
Wiharyanto Oktiawan**)
Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Sampah menjadi salah satu permasalahan sangat kompleks dan luas saat ini. Timbulan sampah tidak akan berkurang atau habis bahkan akan terus bertambah seiring dengan pertumbuhan populasi Permasalahan sampah tersebut tidak hanya terjadi di daerah pemukiman saja melainkan dapat terjadi di kawasan yang mempunyai ponegoro (Undip). Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) merupakan salah satu fakultas yang terdapat di Undip. Sampah yang dihasilkan di FEB berasal dari kegiatan perkuliahan, administrasi, kantin, dan penyapuan jalan. untuk mengkaji timbulan, komposisi, dan karakteristik sampah serta rencana pengelolaan yang terdiri dari aspek teknik operasional, peran serta warga kampus, dan biaya. Hasil studi timbulan menunjukkan bahwa timbulan sampah perkapita yang B sebesar 0,013 kg/hari atau 0,22 liter/hari dengan komposisi sampah terbesar adalah kertas. Pada perencanaan ini juga dilakukan pengujian karakteristik sampah organik antara arakteristik akan
: Timbulan sampah, komposisi, karakteristik, rencana pengelolaan sampah Fakultas
Design at Faculty of Waste into one of the problems are complex and wide today. Waste generation will not be diminished or even exhausted will continue to grow along the growth of the human population as well as the higher and the complexity of human activities. The waste problem does not only occur in residential areas but it can occur in areas with very dense Diponegoro (Undip). Faculty of Economics and Business (FEB) is one of the faculty contained in Undip. Waste generated in FEB derived from lectures, administration, cafeteria, and street sweeping. The waste will be used to assess the n and characteristics of waste and management plan comprising technical aspects of operations, as well as the role of the citizens of the campus, and cost. The study results kg / day or 0.22 liters / day with the composition of the largest waste is paper. At this planning is also testing the characteristics of organic waste, among others, moisture content, ash content and calorie content. d characteristics will be used to plan a waste management
2 *) Mahasiswa **) Dosen Pembimbing PENDAHULUAN
Sampah menjadi salah satu
permasalahan sangat kompleks dan luas saat ini. Timbulan sampah tidak akan berkurang atau habis bahkan akan terus bertambah seiring dengan pertumbuhan populasi manusia serta semakin tinggi dan kompleksnya kegiatan manusia. Timbula sampah yang semakin besar dari hari ke
hari akan mengurangi ruang dan
mengganggu aktivitas manusia sehingga tujuan manusia untuk meningkatkan kualitas hidup justru membuat kualitas hidupnya menurun karena permasalahan timbulan sampah.
Permasalahan sampah tersebut tidak hanya terjadi di daerah pemukiman saja melainkan dapat terjadi di kawasan yang mempunyai penghuni sangat padat, seperti kawasan kampus. Sampah yang dihasilkan oleh kampus masuk dalam kategori sampah sejenis rumah tangga. Berdasarkan
UU No. 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah, sampah sejenis rumah tangga dihasilkan oleh kawasan komersil, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum dan fasilitas lainnya. Kampus termasuk dalam fasilitas lainnya. Secara umum sampah
sejenis rumah tangga memiliki
karakteristik yang hampir sama dengan sampah rumah tangga.
Universitas Diponegoro (Undip) memiliki beberapa kampus yang tersebar di Jawa Tengah, salah satunya di Kota Semarang yang berlokasi di Tembalang. Luas wilayah Kampus Undip Tembalang adalah 1.352.054 m2 dengan jumlah warga kampus mencapai 40.561 orang (BAPSI, 2014). Undip memiliki 11 Fakultas yang terdiri Fakultas Teknik, Sains dan Matematika, Peternakan dan Pertanian,
Sampah menjadi salah satu
permasalahan sangat kompleks dan luas saat ini. Timbulan sampah tidak akan berkurang atau habis bahkan akan terus bertambah seiring dengan pertumbuhan populasi manusia serta semakin tinggi dan kompleksnya kegiatan manusia. Timbulan sampah yang semakin besar dari hari ke
hari akan mengurangi ruang dan
mengganggu aktivitas manusia sehingga tujuan manusia untuk meningkatkan kualitas hidup justru membuat kualitas hidupnya menurun karena permasalahan h tersebut tidak hanya terjadi di daerah pemukiman saja melainkan dapat terjadi di kawasan yang mempunyai penghuni sangat padat, seperti kawasan kampus. Sampah yang dihasilkan oleh kampus masuk dalam kategori sampah sejenis rumah tangga. Berdasarkan 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, sampah sejenis rumah tangga dihasilkan oleh kawasan komersil, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum dan fasilitas lainnya. Kampus termasuk dalam fasilitas lainnya. Secara umum sampah
ejenis rumah tangga memiliki
karakteristik yang hampir sama dengan Universitas Diponegoro (Undip) memiliki beberapa kampus yang tersebar di Jawa Tengah, salah satunya di Kota Semarang yang berlokasi di Tembalang. Undip Tembalang dengan jumlah warga kampus mencapai 40.561 orang (BAPSI, 2014). Undip memiliki 11 Fakultas yang terdiri Fakultas Teknik, Sains dan Matematika, Peternakan dan Pertanian,
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Kesehatan Masyarakat, Psikologi, Kedokteran, Ilmu Budaya, Ilmu Sosial dan Politik, Ekonomika dan Bisnis, dan Hukum. Masing-masing fakultas tersebut tentu
berkontribusi dalam menyumbang
timbulan sampah, namun dengan aktivitas yang berbeda-beda akan memungkinkan terjadinya perbedaan dalam hal timbulan, komposisi, dan karakteristik sampah.
Fakultas Ekonomika dan Bisnis merupakan salah satu fakultas yang berada di kawasan Undip Tembalang, dengan luas tanah sebesar 32.000 m2 memiliki 3.474 mahasiswa, 318 orang yang terdiri dari dosen dan karyawan (FEB, 2014). Jika dilihat dari jumlah warganya, fakultas tersebut tentu akan berkontribusi dalam menyumbang timbulan sampah. Timbulan sampah tersebut dibuang di tanah lapang yang terletak di belakang Perumahan Permata Hijau dan hanya ditimb
dibakar untuk mengurangi volume
sampah. Melihat fenomena tersebut perlu dilakukan sistem pengelolaan sampah di Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Data yang dibutuhkan dalam menunjang sistem pengelolaan sampah adalah timbulan, komposisi, dan karakteristik sampah. Ketiga data tersebut nantinya akan digunakan dalam merencanakan aspek teknik operasional beserta pengelolaan sampah yang sesuai, aspek pembiayaan, dan aspek peran serta warga kampus.
METODOLOGI PERENCANAAN
Perencanaan sistem pengelolaan sampah yang dilakukan di Fakultas
Ekonomika dan Bisnis
Diponegoro meliputi 4 tahap: (1) persiapan (2) pengumpulan data, (3) analisis data dan (4) perencanaan.
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Kesehatan Psikologi, Kedokteran, Ilmu Budaya, Ilmu Sosial dan Politik, Ekonomika dan Bisnis, dan Hukum. masing fakultas tersebut tentu
berkontribusi dalam menyumbang
timbulan sampah, namun dengan aktivitas beda akan memungkinkan aan dalam hal timbulan, komposisi, dan karakteristik sampah.
Fakultas Ekonomika dan Bisnis merupakan salah satu fakultas yang berada di kawasan Undip Tembalang, dengan luas memiliki 3.474 mahasiswa, 318 orang yang terdiri dari n dan karyawan (FEB, 2014). Jika dilihat dari jumlah warganya, fakultas tersebut tentu akan berkontribusi dalam menyumbang timbulan sampah. Timbulan sampah tersebut dibuang di tanah lapang yang terletak di belakang Perumahan Permata Hijau dan hanya ditimbun dan
dibakar untuk mengurangi volume
sampah. Melihat fenomena tersebut perlu dilakukan sistem pengelolaan sampah di Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Data-data yang dibutuhkan dalam menunjang sistem pengelolaan sampah adalah timbulan, ristik sampah. Ketiga data tersebut nantinya akan digunakan dalam merencanakan aspek teknik operasional beserta pengelolaan sampah yang sesuai, aspek pembiayaan, dan aspek peran serta warga kampus.
PERENCANAAN
Perencanaan sistem pengelolaan mpah yang dilakukan di Fakultas Universitas tahap: (1) persiapan (2) pengumpulan data, (3) analisis data
3 *) Mahasiswa **) Dosen Pembimbing 1. Persiapan
Sebelum melaksanakan
perencanaan terlebih dahulu dilakukan persiapan seperti perizinan, persetujuan judul (Usulan Garis Besar), dan pengajuan proposal. Pada tahap ini, dilakukan juga penentuan metode sampling, pemilihan titik sampling, dan persiapan alat dan bahan. Dalam tahap persiapan juga perlu dilakukan koordinasi bersama
service, khususnya dalam koordinasi pemasangan trashbag di tempat sampah dan jadwal pengangkutan sampah ke TPS.
2. Pengumpulan Data
Tahap pengumpulan data adalah tahap dimana pengumpulan data mulai dilaksanakan dengan tujuan untuk
mendapatkan data-data yang akan
dianalisis pada tahap analisis. Data yang dikumpulkan terbagi menjadi 2 jenis data yaitu data primer dan data sekunder. primer adalah data yang diperoleh melalui pengamatan dan pengukuran langsung di lapangan. Data primer yang dibutu untuk perencanaan yaitu timbulan, komposisi, dan karakteristik sampah.
Jumlah timbulan dan komposisi
menggunakan metode SNI 19-3964 Dari pengukuran timbulan dan komposisi kemudian diambil sampel sampah
yang ada dilakukan uji karak
sampah yaitu kadar air, kadar abu dan kadar kalori sampah. Data sekunder yang diperlukan adalah jumlah warga kampus, luas wilayah dan bangunan, peta masterplan Undip, profil FEB, serta biaya pengelolaan sampah.
3. Analisis Data dan Perencanaan
Analisis data ini membahas:
Sebelum melaksanakan
perencanaan terlebih dahulu dilakukan seperti perizinan, persetujuan judul (Usulan Garis Besar), dan pengajuan proposal. Pada tahap ini, dilakukan juga penentuan metode sampling, pemilihan g, dan persiapan alat dan Dalam tahap persiapan juga perlu ma cleaning , khususnya dalam koordinasi pemasangan trashbag di tempat sampah dan jadwal pengangkutan sampah ke TPS.
Tahap pengumpulan data adalah tahap dimana pengumpulan data mulai dilaksanakan dengan tujuan untuk
data yang akan
Data yang dikumpulkan terbagi menjadi 2 jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh melalui pengamatan dan pengukuran langsung di . Data primer yang dibutuhkan untuk perencanaan yaitu timbulan, karakteristik sampah.
Jumlah timbulan dan komposisi
3964-1994. pengukuran timbulan dan komposisi sampel sampah organic yang ada dilakukan uji karakteristik sampah yaitu kadar air, kadar abu dan kalori sampah. Data sekunder yang jumlah warga kampus, luas wilayah dan bangunan, peta Undip, profil FEB, serta biaya
Analisis Data dan Perencanaan
ta ini membahas:
1. Analisis jumlah warga kampus Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip untuk memperoleh timbulan per kapita sampah dengan cara mengetahui terlebih dahulu jumlah warga kampus yang datang ke kampus saat kegiatan sampling.
2. Analisis jumlah timbulan dan komposisi sampah. Analisa ini dilakukan melalui sampling, sehingga dapat diketahui dan dianlisis jumlah timbulan sampah (volume dan berat) dan komposisi sampah eksisting. Sampling jumlah timbulan dan komposisi sampah mengacu pada SNI 19 3964-1994 tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan. Sampling dilakukan selama 8 hari berturut yang dimulai pada tanggal 11 Juni 2015 sampai 18 Juni 2015.
3. Analisis karakteristik sampah. Analisa
ini dilakukan setelah dilakukan
pengukuran timbulan dan komposisi. Uji karakteristik sampah ini meliputi uji kadar air, kadar abu, dan nilai kalor. Pengujian tersebut dilakukan 3 kali selama 8 hari.
4.Analisis pengembangan sistem
pengelolaan persampahan, yang meliputi aspek operasional, aspek biaya, dan peran serta warga kampus.
4. Tahap Perencanaan
perencanaan pengembangan sistem
pengelolaan sampah di Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Undip, terdapat 3 aspek yang direncanakan, yaitu:
1. Aspek Teknis Operasional
Merencanakan pengembangan teknis
operasional pengelolaaan sampah
berdasarkan kondisi eksisting dan hasil pengukuran timbulan, komposisi dan karakteristik sampah di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip. Teknis operasional yang di rencanakan yaitu: 1. Analisis jumlah warga kampus Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip untuk memperoleh timbulan per kapita sampah dengan cara mengetahui terlebih dahulu jumlah warga kampus yang datang ke kampus saat kegiatan sampling.
imbulan dan komposisi sampah. Analisa ini dilakukan melalui sampling, sehingga dapat diketahui dan dianlisis jumlah timbulan sampah (volume dan berat) dan komposisi sampah eksisting. Sampling jumlah timbulan dan komposisi sampah mengacu pada SNI
19-94 tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan. Sampling dilakukan selama 8 hari berturut-turut yang dimulai pada tanggal 11 Juni 2015 Analisis karakteristik sampah. Analisa setelah dilakukan pengukuran timbulan dan komposisi. Uji karakteristik sampah ini meliputi uji kadar air, kadar abu, dan nilai kalor. Pengujian tersebut dilakukan 3 kali selama 8 hari.
Analisis pengembangan sistem
pengelolaan persampahan, yang meliputi aspek operasional, aspek biaya, dan peran
Tahap Perencanaan. Pada
perencanaan pengembangan sistem
pengelolaan sampah di Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Undip, terdapat 3 aspek yang direncanakan, yaitu:
Merencanakan pengembangan teknis
operasional pengelolaaan sampah
berdasarkan kondisi eksisting dan hasil pengukuran timbulan, komposisi dan karakteristik sampah di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip. Teknis operasional yang di rencanakan yaitu:
4 *) Mahasiswa **) Dosen Pembimbing
pewadahan, pengumpulan, pemindahan, dan pengangkutan sampah.
2. Aspek Pembiayaan
Merencanakan perkiraan biaya
investasi, biaya reinvestasi, biaya operasional, dan biaya penyusutan pengelolaan sampah kampus Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip.
3. Aspek Peran Serta Warga Kampus Memberikan usulan peran serta yang dapat dilakukan oleh warga Fakultas Ekonomika dan Bisnis kampus Undip Tembalang untuk mendukung sistem pengelolaan persampahan di kampus.
Gambar 1. Diagram Diagram Alir Metodologi Perencanaan HASIL DAN PEMBAHASAN
Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) merupakan salah satu fakultas yang di Universitas Diponegoro (Undip), Semarang. FEB memiliki 2 lokasi utama di Kota Semarang, yaitu di wilayah pengumpulan, pemindahan,
Merencanakan perkiraan biaya
investasi, biaya reinvestasi, biaya operasional, dan biaya penyusutan pengelolaan sampah kampus Fakultas
arga Kampus Memberikan usulan peran serta yang dapat dilakukan oleh warga Fakultas Ekonomika dan Bisnis kampus Undip Tembalang untuk mendukung sistem pengelolaan persampahan di kampus.
Diagram Alir Metodologi Perencanaan
Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) merupakan salah satu fakultas yang di Universitas Diponegoro (Undip), Semarang. FEB memiliki 2 lokasi utama di Kota Semarang, yaitu di wilayah
Tembalang dan Pleburan. Perencanaan sistem pengelolaan sampah akan dilakukan di FEB kampus Undip Tembalang yang terletak di Jalan Prof. Soedarto, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. FEB sendiri telah berdiri sejak 14 Maret 1960 dan pada tahun akademik 2010/2011 tepatnya pada
tanggal 1 September 2010 mulai
menempati kampus baru di Tembalang dengan luas tanah sebesar 32.000 m yang berada di Kampus Tembalang ini hanya membawahi Program Sarjana (S1) yang terdiri dari Jurusan Manajemen,
Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi
Pembangunan, Jurusan Akuntansi, dan Jurusan Ekonomi Islam.
Aspek teknik operasional di lingkungan FEB terdiri dari kegiatan
pewadahan dan pemilahan sampah,
pengumpulan sampah, dan pemindahan sampah menuju ke TPS. Pemilahan sampah dilakukan pada saat kegiatan pewadahan. Pengelolaan sampah di lingkungan ini yang dimulai dari pewadahan hingga pemindahan ke TPS dilakukan secara otonom oleh fakultas. Diagram pengelolaan sampah FEB dapat dilihat pada gambar berikut:
Tembalang dan Pleburan. Perencanaan sistem pengelolaan sampah akan dilakukan di FEB kampus Undip Tembalang yang terletak di Jalan Prof. Soedarto, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. FEB sendiri telah berdiri sejak 14 Maret 1960 dan pada tahun akademik 2010/2011 tepatnya pada
tanggal 1 September 2010 mulai
mpati kampus baru di Tembalang dengan luas tanah sebesar 32.000 m2. FEB yang berada di Kampus Tembalang ini hanya membawahi Program Sarjana (S1) yang terdiri dari Jurusan Manajemen,
Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi
Pembangunan, Jurusan Akuntansi, dan Aspek teknik operasional di lingkungan FEB terdiri dari kegiatan
pewadahan dan pemilahan sampah,
pengumpulan sampah, dan pemindahan sampah menuju ke TPS. Pemilahan sampah dilakukan pada saat kegiatan pewadahan. Pengelolaan sampah di ungan ini yang dimulai dari pewadahan hingga pemindahan ke TPS dilakukan secara otonom oleh fakultas. Diagram pengelolaan sampah FEB dapat
5 *) Mahasiswa **) Dosen Pembimbing
Gambar 2. Diagram Pengelolaan Sampah Eksisting
Pengukuran timbulan sampah dilakukan dengan metode sampling yaitu mengukur volume dan berat timbulan berdasarkan titik sampling yang dihasilkan fakultas dalam satu hari. Pengukuran timbulan sampah dilakukan selama 8 hari berturut turut. Hasil pengukuran dapat dilihat pada Gambar 3. 0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 K amis Jumat Sabtu M in ggu Senin Selas a R ab u Vo lu m e Sampa h (L it er)
Volume Timbulan Sampah Perkuliahan Pengelolaan
Pengukuran timbulan sampah dilakukan dengan metode sampling yaitu mengukur volume dan berat timbulan berdasarkan titik sampling yang dihasilkan fakultas dalam satu hari. Pengukuran timbulan sampah dilakukan selama 8 hari
berturut-pat dilihat pada
R
ab
u
K
amis
Volume Timbulan Sampah Perkuliahan
Gedung B Gedung C 0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 Kamis Juma t Sabt u Ming gu Se n in V olume Sa m p ah ( Lite r)
Volume Timbulan Sampah Dekanat 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 Kamis Juma t Sab tu Ming gu Se n in Vo lu m e Samp ah (Li ter)
Volume Timbulan Sampah Laboratorium 0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 Kamis Juma t Sab tu Ming gu Se n in V olume Sa m p ah ( Lite r)
Volume Timbulan Sampah PKM 0.000 50.000 100.000 150.000 V olum e Sa m p ah (L)
Volume Timbulan Sampah Kantin
Se n in Se la sa Rabu Kamis
Volume Timbulan Sampah
Se n in Se la sa Rabu Kamis
Volume Timbulan Sampah Laboratorium Se n in Se la sa Rabu Kamis
Volume Timbulan Sampah
6 *) Mahasiswa **) Dosen Pembimbing
Gambar 3. Grafik Timbulan Sampah FEB
Gambar diatas menggambarkan bahwa fluktuasi terjadi di setiap pengukuran harian masing-masing gedung. Pengukuran dilaksankan selama 8 hari berturut-turut pada pagi hari, yang menunjukkan sampah tersebut merupakan sampah dari aktifitas hari sebelumnya. Fluktuasi hasil pengukuran harian dari masing-masing gedung dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain jumlah populasi penghasil sampah, durasi kegiatan yang dimulai pukul 07.00 WIB
hingga 17.00 WIB berpotensi
menghasilkan sampah, dan luasan
bangunan yang menggambarkan b sampah yang mungkin dihasilkan per luasan gedung.
Komposisi sampah berdasarkan SNI 19-3964-1994 dan ditambahkan jenis sampah B3. Jika dilihat dari gambar 3, komposisi sampah menghasilkan 3 jenis sampah paling dominan yaitu sampah plastic, sampah kertas/karton serta sampah organik. Dengan nilai karakteristik untuk kadar air 46,62%, kadar abu 5,26% dan nilai kalori 3752,83 kkal/kg.Keempat parameter tersebut akan mempengaruhi hasil dari rekomendasi pengolahan sampah yang tepat untuk dilaksanakan pada sampah FEB Undip.
0.000 20.000 40.000 60.000 80.000 100.000 Kamis Juma t Sa bt u Ming gu Se nin V olume S am pa h (L)
Volume Timbulan Sampah Jalan
Grafik Timbulan Sampah
menggambarkan bahwa fluktuasi terjadi di setiap masing gedung. Pengukuran dilaksankan selama 8 hari turut pada pagi hari, yang menunjukkan sampah tersebut merupakan sampah dari aktifitas hari sebelumnya. ngukuran harian dari masing gedung dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain jumlah populasi penghasil sampah, durasi kegiatan yang dimulai pukul 07.00 WIB
hingga 17.00 WIB berpotensi
menghasilkan sampah, dan luasan
bangunan yang menggambarkan besaran sampah yang mungkin dihasilkan per Komposisi sampah berdasarkan dan ditambahkan jenis Jika dilihat dari gambar 3, omposisi sampah menghasilkan 3 jenis ng dominan yaitu sampah serta sampah Dengan nilai karakteristik untuk kadar air 46,62%, kadar abu 5,26% dan nilai kalori 3752,83 kkal/kg.Keempat parameter tersebut akan mempengaruhi hasil dari rekomendasi pengolahan sampah yang tepat untuk dilaksanakan pada
A. Aspek Teknik Operasional
Dalam merencanakan sistem
pengelolaan sampah, terlebih dahulu perlu diketahui jumlah timbulan sampah yang dihasilkan dari berbagai sumber timbulan. Perencanaan ini akan dibuat mulai dari kondisi eksisting akan dibuat mulai dari kondisi eksisting di tahun 2015 hingga proyeksi tahun 2035 yang sebelumnya perlu diketahui proyeksi jumlah penghuni kampus. Perhitungan proyeksi yang digunakan berbeda dengan perhitungan pertumbuhan jumlah penduduk kota pada umumnya. Pertumbuhan jumlah penghuni FEB tidak dipengaruhi oleh faktor seperti halnya pertumbuhan penduduk. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jumlah penghuni FEB adalah pengembangan akademik berupa penambahan kapasitas.
1. Pewadahan
Jenis pemilahan wadah sampah yang akan direncanakan disesuaikan dengan karakter timbulan limbah yang dihasilkan, maka pemilahan sampah dibagi menjadi 5 jenis wadah, yaitu: Sampah B3
organik, sampah kertas atau karton sampah plastis, dan sampah res
sampah yang direncanakan dengan
menggunakan volume 40 L dan 55 L yang akan diletakkan di selasar.
jumlah wadah dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
n = Keterangan:
n = Jumlah wadah yang dibutuh v = Volume timbulan sampah (L)
vwadah sampah = Volume wadah sampah yang
direncanakan, 40 L dan 55 L
Se
la
sa
Rabu Kamis
Volume Timbulan Sampah Aspek Teknik Operasional
Dalam merencanakan sistem
pengelolaan sampah, terlebih dahulu perlu diketahui jumlah timbulan sampah yang dihasilkan dari berbagai sumber timbulan. Perencanaan ini akan dibuat mulai dari dibuat mulai dari kondisi eksisting di tahun 2015 hingga proyeksi tahun 2035 yang sebelumnya perlu diketahui proyeksi jumlah penghuni kampus. Perhitungan proyeksi yang digunakan berbeda dengan perhitungan pertumbuhan jumlah penduduk kota pada umbuhan jumlah penghuni FEB tidak dipengaruhi oleh faktor seperti halnya pertumbuhan penduduk. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jumlah penghuni FEB adalah pengembangan akademik berupa penambahan kapasitas. Jenis pemilahan wadah sampah yang akan direncanakan disesuaikan dengan karakter timbulan limbah yang dihasilkan, maka pemilahan sampah dibagi menjadi 5 jenis Sampah B3, sampah ampah kertas atau karton, sampah plastis, dan sampah residu. Wadah
sampah yang direncanakan dengan
menggunakan volume 40 L dan 55 L yang akan diletakkan di selasar. Perhitungan jumlah wadah dapat dihitung dengan
n = Jumlah wadah yang dibutuhkan v = Volume timbulan sampah (L)
7 *) Mahasiswa **) Dosen Pembimbing
Gambar 4. Desain Wadah Sampah dengan Volume 40 L
Apabila wadah sampah yang
diletakkan di selasar terlalu jauh dari sumber sampah, maka perlu diadakan penambahan wadah sampah. Penambahan tersebut diletakkan di ruang dosen dan administrasi. Volume sampah yang disediakan disesuaikan dengan jumlah penghuni dan luas ruangan. Sedangkan untuk pemilahannya terdiri dari 3 jenis, yaitu kertas, plastik, dan organik.
2. Pengumpulan
Pengumpulan sampah adalah
kegiatan proses penanganan sampah dengan cara pengumpulan dari masing masing sumber sampah untuk diangkut ke tempat pembuangan sementara. Pada rencana sistem pengelolaan sampah FEB,
akan digunakan pola pengumpulan
individual tidak langsung.
Dalam mendesain jumlah kontainer yang akan digunakan untuk tranfer depo, maka berikut ini rumus untuk menghitung jumlah kontainer untuk kebutuhan Komersil dan Fasilitas Umum (SNI 3242 2008):
Jumlah Kontainer =
Keterangan:
TS = Timbulan sampah Kuliah
(Liter)
Desain Wadah Sampah 0 L
Apabila wadah sampah yang
diletakkan di selasar terlalu jauh dari sumber sampah, maka perlu diadakan penambahan wadah sampah. Penambahan tersebut diletakkan di ruang dosen dan administrasi. Volume sampah yang disediakan disesuaikan dengan jumlah an luas ruangan. Sedangkan untuk pemilahannya terdiri dari 3 jenis, yaitu kertas, plastik, dan organik.
Pengumpulan sampah adalah
kegiatan proses penanganan sampah dengan cara pengumpulan dari masing-masing sumber sampah untuk diangkut ke
pat pembuangan sementara. Pada rencana sistem pengelolaan sampah FEB,
akan digunakan pola pengumpulan
Dalam mendesain jumlah kontainer yang akan digunakan untuk tranfer depo, maka berikut ini rumus untuk menghitung er untuk kebutuhan Komersil dan Fasilitas Umum (SNI
3242-= Timbulan sampah Kuliah-Kantor
KK = Kapasitas kontainer (Liter) Fp = Faktor Pemadatan (1,2)
Ritasi = Jumlah ritasi dalam 1 hari (1 kali sehari)
Gambar 5. Kontainer Pengumpul Sampah
3. Pemindahan dan Pengangkutan
Menurut SNI 19-2454-2002, kegiatan pemindahan adalah kegiatan memindahkan sampah hasil pengumpulan ke dalam alat pengangkut untuk dibawa ke
pembuangan akhir. Dalam hal ini, alat pengangkutnya berupa gerobak motor. Proses pemindahan berlangsung selama 3 5 menit per gedung.
Pengangkutan sampah menurut SNI 19 2454-2002 adalah kegiatan membawa sampah dari lokasi pemindahan langsung dan sumber sampah menuju ke tempat
= Kapasitas kontainer (Liter) = Faktor Pemadatan (1,2)
Jumlah ritasi dalam 1 hari (1 kali
. Kontainer Pengumpul
Pengangkutan
2002, kegiatan pemindahan adalah kegiatan memindahkan sampah hasil pengumpulan ke dalam alat pengangkut untuk dibawa ke tempat pembuangan akhir. Dalam hal ini, alat pengangkutnya berupa gerobak motor. Proses pemindahan berlangsung selama 3-Pengangkutan sampah menurut SNI 19-2002 adalah kegiatan membawa sampah dari lokasi pemindahan langsung ber sampah menuju ke tempat
8 *) Mahasiswa **) Dosen Pembimbing
pembuangan akhir. Dalam hal ini, tempat pembuangan tersebut adalah TPST Undip yang terletak di belakang gedung D3 undip. Pola pengangkutan yang diterapkan untuk mengangkut sampah dari titik pengumpulan sampah terakhir ke tps
merupakan pengangkutan langsung,
dimana kendaraan pengangkut dari pool langsung menuju ke masing-masing titik pengumpul kemudian dibawa ke TPST Undip. Periode pengangkutan sebanyak 1 hari sekali. Pengangkutan sampah organik dan anorganik akan dilakukan setiap yang dimulai pada pukul 06.00 sampai 08.00 WIB oleh petugas pengangkut
sampah yang berjumlah 1 dengan
menggunakan gerobak motor dengan volume sebesar 1800 liter.
Gambar 6. Desain Alat Angkut
4. Rekomendasi Pengolahan
Berdasarkan hasil dari analisis karakteristik sampah FEB maka metode pengolahan sampah yang sesuai adalah kompos.
B. Aspek Peran Serta Warga Kampus
Pengelolaan sampah tidak akan berjalan lancar tanpa adanya kerjasama dari berbagai pihak, termasuk warga kampus. Warga kampus yang berperan se pembuangan akhir. Dalam hal ini, tempat pembuangan tersebut adalah TPST Undip yang terletak di belakang gedung D3 undip. Pola pengangkutan yang diterapkan untuk mengangkut sampah dari titik pengumpulan sampah terakhir ke tps
upakan pengangkutan langsung,
dimana kendaraan pengangkut dari pool masing titik pengumpul kemudian dibawa ke TPST Undip. Periode pengangkutan sebanyak 1 hari sekali. Pengangkutan sampah organik dan anorganik akan dilakukan setiap hari yang dimulai pada pukul 06.00 sampai 08.00 WIB oleh petugas pengangkut
sampah yang berjumlah 1 dengan
menggunakan gerobak motor dengan
Gambar 6. Desain Alat Angkut
Berdasarkan hasil dari analisis karakteristik sampah FEB maka metode pengolahan sampah yang sesuai adalah
Aspek Peran Serta Warga Kampus
Pengelolaan sampah tidak akan berjalan lancar tanpa adanya kerjasama dari berbagai pihak, termasuk warga kampus. Warga kampus yang berperan sebagai
penghasil sampah harus berpartisipasi dalam pengelolaannya.
C. Aspek Biaya
Aspek pembiayaan yang akan dihitung merupakan total dari biaya yang dikeluarkan pada tahun 2016 hingga 2035 yang meliputi biaya investasi, reinvestasi, serta biaya operasional dan pemeliharaan. Selain ketiga biaya tersebut juga akan dihitung biaya penyusutan terhadap asset tetap yaitu berupa pembelian
motor. Dengan biaya investasi awal pada tahun 2016 sebesar Rp 102.631.300, biaya investasi awal pada tahun 2018 sebesar Rp 8.115.000, biaya reinvestasi sebesar Rp 548.776.008, dan biaya operasional dan pemeliharaan sebesar Rp 733.460.043
KESIMPULAN
1. Timbulan sampah perkapita Fakultas Ekonomika dan Bisnis adalah 0,014 kg/hari dan/atau 0,24 liter/hari dengan komposisi sampah
adalah kertas. Berdasarkan hasil
pengukuran dan pengujian
laboratorium, sampah organik FEB memiliki karakteristik kadar air 46,62%, kadar abu 5,26% dan nilai kalori 3752,83 kkal/kg. Berdasarkan hasil dari analisis karakteristik mengarah pada pengomposan.
Di FEB akan direncanakan
pewadahan dengan 5 jenis pemilahan yaitu warna hijau untuk Sampah Organik, biru untuk Sampah Plastik, Kuning untuk Sampah Kertas, hitam untuk Sampah residu serta merah untuk Sampah B3. Masing
gedung memiliki kontaine
alat pengumpul sampah dan titik
pengumpulan terakhir untuk
penghasil sampah harus berpartisipasi
Aspek pembiayaan yang akan dihitung merupakan total dari biaya yang dikeluarkan pada tahun 2016 hingga 2035 yang meliputi biaya investasi, reinvestasi, an pemeliharaan. Selain ketiga biaya tersebut juga akan dihitung biaya penyusutan terhadap asset tetap yaitu berupa pembelian gerobak Dengan biaya investasi awal pada tahun 2016 sebesar Rp 102.631.300, biaya investasi awal pada tahun 2018 sebesar Rp 8.115.000, biaya reinvestasi sebesar Rp 548.776.008, dan biaya operasional dan pemeliharaan sebesar Rp 733.460.043
Timbulan sampah perkapita Fakultas Ekonomika dan Bisnis adalah 0,014 kg/hari dan/atau 0,24 liter/hari dengan komposisi sampah terbesar adalah kertas. Berdasarkan hasil
pengukuran dan pengujian
laboratorium, sampah organik FEB memiliki karakteristik kadar air 46,62%, kadar abu 5,26% dan nilai kalori 3752,83 kkal/kg. Berdasarkan hasil dari analisis karakteristik
mposan.
Di FEB akan direncanakan
pewadahan dengan 5 jenis pemilahan yaitu warna hijau untuk Sampah Organik, biru untuk Sampah Plastik, Kuning untuk Sampah Kertas, hitam untuk Sampah residu serta merah untuk Sampah B3. Masing-masing gedung memiliki kontainer sebagai alat pengumpul sampah dan titik
9 *) Mahasiswa **) Dosen Pembimbing
mempermudah
memindahkan sampah ke alat angkut yang berupa gerobak motor dengan volume sebesar 1,8 m3. Peran serta warga kampus sebagai bagian dari pengelolaan sampah harus lebih
dioptimalkan. Berdasarkan
perhitungan RAB maka biaya
investasi awal pada tahun 2016 sebesar Rp 102.631.300, investasi awal pada tahun 2018 sebesar Rp 8.115.000, biaya reinvestasi sebesar
Rp 548.776.008, dan biaya
operasional dan pemeliharaan sebesar Rp 733.460.043
SARAN
1. Pemberian pelatihan kepada sivitas akademika tentang pengolahan dan pemanfaatan sampah khususnya sampah kertas.
2. Perlu adanya sosialisasi kepada sivitas akademika mengenai 5 jenis pemilahan wadah sampah.
3. Biaya operasional dan pemeliharaan cukup besar sehingga perlu adanya pemeliharaan yang baik terhadap fasilitas pengelolaan sampah sehingga umur pakainya dapat bertahan lama.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Undang-Undang No.18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Jakarta.
Anonim. 2012. Peraturan Pemerintah No.81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. Jakarta.
petugas memindahkan sampah ke alat angkut yang berupa gerobak motor dengan . Peran serta warga kampus sebagai bagian dari pengelolaan sampah harus lebih
dioptimalkan. Berdasarkan
perhitungan RAB maka biaya
investasi awal pada tahun 2016 sebesar Rp 102.631.300, investasi awal pada tahun 2018 sebesar Rp 8.115.000, biaya reinvestasi sebesar
Rp 548.776.008, dan biaya
operasional dan pemeliharaan
Pemberian pelatihan kepada sivitas akademika tentang pengolahan dan pemanfaatan sampah khususnya Perlu adanya sosialisasi kepada sivitas akademika mengenai 5 jenis Biaya operasional dan pemeliharaan ukup besar sehingga perlu adanya pemeliharaan yang baik terhadap fasilitas pengelolaan sampah sehingga umur pakainya dapat
Undang No.18 tentang Pengelolaan
2012. Peraturan Pemerintah tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Jakarta : Penerbit Rineka Cipta. Badan Standar Nasional. 1994. SK SNI
19-3694-1994 Metode
Pengambilan Dan Pengukuran Contoh Timbulan Dan Komposisi Sampah Perkotaan. Bandung: Yayasan LPMB.
Badan Standar Nasional. 1995. SK SNI 19-3983-1995 Spesifikasi Timbulan Sampah untuk Kota Kecil dan Kota Sedang. Bandung: Yayasan LPMB. Badan Standar Nasional. 2002. SK SNI
19-2454-2002 Tata Cara Teknik PENGEOperasional Pengelolaan Sampah Perkotaan. Bandung: Yayasan LPMB.
Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi (BAPSI). 2014.
Universitas Diponegoro. Semarang.
Damanhuri, Enri. Padmi, Tri. 2010. Kuliah Pengelolaan Sampah Institut Teknologi Bandung. Semarang.
Darmasetiawan, M. 2004. Sampah dan Sistem Pengelolaannya.
Ekamitra Engineering.
Direktorat Pengembangan PLP. (2012).
Materi Bidang Sampah I
Diseminasi Dan Sos
Keteknikan Bidang PLP,
Direktorat Pengembangan PLP, Direktorat Jenderal Cipta Karya. Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum.
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Profil Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Semarang.
Lua, S.Y., et al. 2008. Biodegradation of Phthalate Esters in Compost
. Prosedur Penelitian. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta. Badan Standar Nasional. 1994. SK SNI
Metode
Pengambilan Dan Pengukuran Contoh Timbulan Dan Komposisi
. Bandung:
Badan Standar Nasional. 1995. SK SNI Spesifikasi Timbulan Sampah untuk Kota Kecil dan Kota . Bandung: Yayasan LPMB. ar Nasional. 2002. SK SNI
Tata Cara Teknik PENGEOperasional Pengelolaan
. Bandung:
Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi (BAPSI). 2014. Profil Universitas Diponegoro.
Tri. 2010. Diktat Kuliah Pengelolaan Sampah. Institut Teknologi Bandung.
Sampah dan Sistem Pengelolaannya. Jakarta : Ekamitra Engineering.
Direktorat Pengembangan PLP. (2012).
Materi Bidang Sampah I
Diseminasi Dan Sosialisasi
Keteknikan Bidang PLP,
Direktorat Pengembangan PLP, Direktorat Jenderal Cipta Karya. Kementerian Pekerjaan
Ekonomika dan Bisnis. 2014. ltas Ekonomika dan Universitas Diponegoro.
Biodegradation of Phthalate Esters in Compost
10 *) Mahasiswa **) Dosen Pembimbing
Amanded Soil
http://ntur.lib.ntu.edu.tw.
Tchobanoglous, G. Theisen, H. & Vigil, S. (1993). Integrated Solid Waste Management. New York : McGraw-Hill.
Amanded Soil.
Tchobanoglous, G. Theisen, H. & Vigil, S. Integrated Solid Waste