• Tidak ada hasil yang ditemukan

2 sesama warga masyarakat global berarti keterbelangkangan dan ketertindasan bagi yang bersangkutan. 2 Untuk dapat menjalankan komunikasi organisasi d

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2 sesama warga masyarakat global berarti keterbelangkangan dan ketertindasan bagi yang bersangkutan. 2 Untuk dapat menjalankan komunikasi organisasi d"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1.1 Latar Belakang Penelitian.

Komunikasi merupakan suatu tindakan yang memungkinkan kita mampu untuk menerima dan memberikan informasi atau pesan sesuai dengan apa yang kita butuhkan dan inginkan. Secara teoritis kita mengenal beragamnya tindakan komunikasi berdasarkan konteks dimana komunikasi tersebut dilakukan, seperti komunikasi antar pribadi, komunikasi organisasi, dan komunikasi massa.1Untuk itulah pentingnya komunikasi bagi manusia tidak dapat dipungkiri, begitu juga halnya bagi suatu organisasi atau dunia usaha (perusahaan).

Dengan adanya komunikasi di dalam suatu organisasi atau dunia usaha yang berjalan dengan baik, maka kegiatan suatu organisasi atau perusahaan juga dapat berjalan dengan lancar dan berhasil. Sebaliknya jika suatu kegiatan organisasi kurang atau tidak adanya komunikasi, maka aktivitas organisasi atau perusahaan tidak dapat berjalan sebagai mestinya. Oleh karena itulah komunikasi organisasi yang efektif sangat penting bagi semua organisasi atau perusahaan.

Pada perkembangan global dewasa ini, kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi antara satu individu dengan individu yang lainnya dalam interaksi masyarakat, baik dari dalam maupun luar negeri memiliki peran sentral. Dalam dunia Public Relations sendiri komunikasi juga memiliki peran yang sangat sentral dimana mengabaikan komunikasi dan kemampuan berinteraksi dengan

1 Sasa Djuarsa Senjaya. Teori Komunikasi. Universitas Terbuka. Jakarta. 2007., hal.4.3.

untuk menerima dan memberikan informasi atau pesan sesuai dengan apa yang kita butuhkan dan inginkan. Secara teoritis kita mengenal beragamnya tindakan komunikasi berdasarkan konteks dimana komunikasi tersebut dilakukan, seperti komunikasi antar pribadi, komunikasi organisasi, dan komunikasi massa.

itulah pentingnya komunikasi bagi manusia tidak dapat dipungkiri, begitu juga halnya bagi suatu organisasi atau dunia usaha (perusahaan).

Dengan adanya komunikasi di dalam suatu organisasi atau dunia usaha yang berjalan dengan baik, maka kegiatan suatu organisasi atau perusahaan juga dapat berjalan dengan lancar dan berhasil. Sebaliknya jika suatu kegiatan organisasi kurang atau tidak adanya komunikasi, maka aktivitas organisasi atau perusahaan tidak dapat berjalan sebagai mestinya. Oleh karena itulah komunikasi organisasi yang efektif sangat penting bagi semua organisasi atau perusahaan.

(2)

sesama warga masyarakat global berarti keterbelangkangan dan ketertindasan bagi yang bersangkutan.2

Untuk dapat menjalankan komunikasi organisasi dengan baik, suatu organisasi atau perusahaan perlu memperhatikan peran seorang Public Relations. Dimana salah satu peranannya adalah sebagai fasilitator komunikasi antara perusahaan atau organisasi dengan publiknya, baik dengan publik eksternal maupun publik internal. Istilah yang paling umum adalah sebagai jembatan komunikasi antara publik dengan perusahaan.3

Dalam pelaksanaan komunikasi organisasi itu sendiri, Public Relations dituntut untuk dapat mempelajari persoalan-persoalan mengenai gaya komunikasi, pengaruh kekuasaan dalam organisasi dan upaya memperbaiki kemampuan berkomunikasi dalam organisasi. Dengan harapan Public Relations memiliki banyak informasi dan pengetahuan tentang bagaimana perilaku orang-orang dalam suatu organisasi ketika mereka melaksanakan tindakannya berdasarkan informasi dan gagasan yang mereka miliki.4

Berkaitan dengan gaya komunikasi atau communication style itu sendiri, maka gaya komunikasi yang harus dipelajari oleh Public Relations ada 6 (enam) jenis, yaitu controlling style, equalitarian style, sturcturing style, dynamic style, relinguishing style serta withdrawal style, yang mana mengenai penjelasan gaya komunikasi itu sendiri akan diuraikan di bab dua.5 Mengenai peran Public

2

Maria Assumpta Rumanti. Dasar-Dasar Public Relations Teori dan Praktik. PT. Grasindo. Jakarta.2004., hal.ix – x.

3

Frida Kusumastuti.Dasar-Dasar Hubungan Masyarakat. Ghalia Indonesia. Jakarta. 2002., hal.25.

4

Sasa Djuarsa Senjaya. op.cit., hal. 4.15

5 Ibid

perusahaan atau organisasi dengan publiknya, baik dengan publik eksternal maupun publik internal. Istilah yang paling umum adalah sebagai jembatan komunikasi antara publik dengan perusahaan.3

Dalam pelaksanaan komunikasi organisasi itu sendiri, Public Relations dituntut untuk dapat mempelajari persoalan-persoalan mengenai gaya komunikasi, pengaruh kekuasaan dalam organisasi dan upaya memperbaiki kemampuan berkomunikasi dalam organisasi. Dengan harapan Public Relations

banyak informasi dan pengetahuan tentang bagaimana perilaku orang-orang dalam suatu organisasi ketika mereka melaksanakan tindakannya berdasarkan informasi dan gagasan yang mereka miliki.4

Berkaitan dengan gaya komunikasi atau communication style itu sendiri, maka gaya komunikasi yang harus dipelajari oleh Public Relations ada 6 (enam)

(3)

Relations itu sendiri dalam suatu organisasi atau perusahaan belum tentu di jalankan oleh Public Relations itu sendiri secara langsung. Namun dengan apa yang dilakukan oleh seorang pimpinan dengan pemilihan gaya komunikasi yang tepat, maka pimpinan tersebut sudah dapat menjalankan perannya sebagai fasilitator komunikasi dalam upaya membina hubungan yang baik dengan karyawan.

Di dalam usaha-usaha untuk menciptakan suasana yang menyenangkan dalam suatu organisasi dan mendapatkan keuntungan dari organisasi tersebut, komunikasi yang bersifat two way communication sangat penting sekali dan mutlak harus ada dalam suatu organisasi, yaitu komunikasi antara pimpinan dengan bawahan, bawahan dengan pimpinan yang menciptakan feedback yang berdasarkan pada good human relations sesuai dengan prinsip semua Public Relations.6

Ini berarti bahwa kegiatan Public Relations salah satunya adalah komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik dimana dalam penyampaian informasi baik kepada publik internal maupun publik eksternal harus terjadi umpan balik. Dengan demikian setiap kali melakukan kegiatan, Public Relations diharapkan dapat menciptakan opini publik sebagai efek komunikasi yang dilakukan.7

Dalam hal ini hanya perusahaan atau organisasi yang memiliki sumber daya professional yang akan mampu bersaing.8 Dimana karyawan diharapkan

6

Oemi Abdurachman. Dasar-Dasar Public Relations. PT. Citra Aditya Bakti. Bandung. 2001., hal.34.

7

Maria Assumpta Rumanti. Op. cit., hal.27

8 Sri Noviarni. “Upaya Meningkatkan Produktivitas”. Seputar Indonesia, 20 Okt.2009, hal.37. karyawan.

Di dalam usaha-usaha untuk menciptakan suasana yang menyenangkan dalam suatu organisasi dan mendapatkan keuntungan dari organisasi tersebut, komunikasi yang bersifat two way communication sangat penting sekali dan mutlak harus ada dalam suatu organisasi, yaitu komunikasi antara pimpinan dengan bawahan, bawahan dengan pimpinan yang menciptakan feedback berdasarkan pada good human relations sesuai dengan prinsip semua Relations.6

Ini berarti bahwa kegiatan Public Relations salah satunya adalah komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik dimana dalam penyampaian informasi baik kepada publik internal maupun publik eksternal harus terjadi umpan balik. Dengan demikian setiap kali melakukan kegiatan, Public Relations

(4)

dapat memberikan performa yang terbaik untuk perusahaan. Pada dasarnya setiap karyawan tentu memiliki semangat tersendiri dalam bekerja. Ada karyawan yang lebih mementingkan pengakuan diri atas hasil kerjanya, ada pula yang lebih mementingkan mendapatkan kesempatan untuk dapat mengembangkan keahlian dan pengetahuannya. Semangat itulah yang kemudian menjadi motivasi bagi setiap karyawan dalam bekerja untuk semakin memberikan kinerja yang optimal dan memberikan kontribusi bagi perusahaan.9

Biasanya karyawan yang sudah puas dengan apa yang diperolehnya dari perusahaan, maka karyawan tersebut akan memberikan lebih dari apa yang diharapkan dan ia akan terus berusaha untuk memperbaiki kinerjanya. Sebaliknya, karyawan yang kepuasannya rendah, cenderung melihat pekerjaan sebagai hal yang menjenuhkan dan membosankan sehingga ia bekerja dengan terpaksa dan asal-asalan.10

Sebagai asset terbaik bagi perusahaan, mendengarkan keluhan, gagasan, dan pendapat karyawan adalah salah satu cara menjalin komunikasi dengan para karyawan. Keuntungannya adalah pimpinan bisa mendapatkan informasi, simpatik dari karyawan dan komunikasi yang efektif. Sementara bagi karyawan sendiri akan merasa dihargai, bebannya berkurang, dan mendapatkan kepercayaan diri dengan demikian kinerja karyawan akan meningkat.11

Menurut Ellermeyer, keterbukaan komunikasi itu dapat diciptakan dengan cara yang halus, misalnya menumbuhkan corporate culture yang membuat setiap karyawan merasa sebagai warga penting dalam perusahaan dengan demikian

9

Sri Noviarni. “Mengenal Semangat Kerja Karyawan”. Seputar Indonesia, 13 Okt.2009, hal.37.

10

Sri Noviarni. “Peran Manajer Harus Dioptimalkan”. Seputar Indonesia, 01 Sept.2009, hal.38.

11 Sri Noviarni. “Bersahabat Dengan Karyawan”. Seputar Indonesia, 10 Nov.2009, hal.38. setiap karyawan dalam bekerja untuk semakin memberikan kinerja yang optimal dan memberikan kontribusi bagi perusahaan.9

Biasanya karyawan yang sudah puas dengan apa yang diperolehnya dari perusahaan, maka karyawan tersebut akan memberikan lebih dari apa yang diharapkan dan ia akan terus berusaha untuk memperbaiki kinerjanya. Sebaliknya, karyawan yang kepuasannya rendah, cenderung melihat pekerjaan sebagai hal yang menjenuhkan dan membosankan sehingga ia bekerja dengan terpaksa dan asal-asalan.10

Sebagai asset terbaik bagi perusahaan, mendengarkan keluhan, gagasan, dan pendapat karyawan adalah salah satu cara menjalin komunikasi dengan para karyawan. Keuntungannya adalah pimpinan bisa mendapatkan informasi, simpatik dari karyawan dan komunikasi yang efektif. Sementara bagi karyawan sendiri

(5)

karyawan akan mampu mengembangkan potensi mereka semaksimal mungkin.12 Berkaitan dengan keterbukaan komunikasi yang terjadi di organisasi , maka tidak akan lepas dengan motivasi yang dimiliki karyawan itu sendiri.

Motivasi karyawan disini adalah motivasi yang didasarkan hirarki kebutuhan dari Maslow, yaitu manusia didorong untuk memenuhi kebutuhan yang paling kuat sesuai waktu, keadaan, dan pengalaman yang bersangkutan mengikuti suatu hirarki.13 Menurut Maslow dalam tingkatan ini, kebutuhan pertama yang harus terpenuhi terlebih dahulu adalah kebutuhan fisiologis, seperti balas jasa, istirahat dan sebagainya.

Setelah kebutuhan pertama dipuaskan, kebutuhan yang lebih tinggi berikutnya menjadi kebutuhan utama, yaitu kebutuhan akan keamanan dan rasa aman. Kebutuhan ketiga yang akan muncul setelah kebutuhan kedua terpuaskan. Proses ini akan berjalan terus sampai terpenuhinya kebutuhan aktualisasi diri, dimana manajemen dapat memberikan insentif untuk memotivasi hubungan kerjasama, kewibawaan pribadi serta tanggung jawab untuk mencapai hasil prestasi yang tinggi dari karyawan.14

Disini untuk membuktikan adanya hubungan yang signifikan antara gaya komunikasi pimpinan dengan motivasi yang tercipta karena adanya iklim komunikasi organisasi yang baik yang terjadi dari hubungan dan komunikasi vertikal yang baik. Peneliti mengutip peneltian skripsi saudari Erlisa, yaitu berdasarkan uji hipotesis (uji t ) di dapat nilai t hitung variabel hubungannya antara

12

Sri Noviarni. “Komunikasi, Keterbukaan, dan Kesempatan”. Seputar Indonesia, 17 Nov.2009, hal.37.

13

T. Hani Handoko. Manajemen Edisi 2. BPFE. Yogyakarta. 1999., hal.256.

14 Ibid., hal. 257

paling kuat sesuai waktu, keadaan, dan pengalaman yang bersangkutan mengikuti suatu hirarki.13 Menurut Maslow dalam tingkatan ini, kebutuhan pertama yang harus terpenuhi terlebih dahulu adalah kebutuhan fisiologis, seperti balas jasa, istirahat dan sebagainya.

Setelah kebutuhan pertama dipuaskan, kebutuhan yang lebih tinggi berikutnya menjadi kebutuhan utama, yaitu kebutuhan akan keamanan dan rasa aman. Kebutuhan ketiga yang akan muncul setelah kebutuhan kedua terpuaskan. Proses ini akan berjalan terus sampai terpenuhinya kebutuhan aktualisasi diri, dimana manajemen dapat memberikan insentif untuk memotivasi hubungan kerjasama, kewibawaan pribadi serta tanggung jawab untuk mencapai hasil prestasi yang tinggi dari karyawan.14

(6)

komunikasi antar pribadi pimpinan dan bawahan sebesar 6.755 sedangkan t tabel

sebesar 1.755 dengan demikian t hitung 6.176 > t tabel 1.755 sehingga (Ho)

Ditolak dan (Ha) diterima, artinya adanya hubungan komunikasi antar pribadi pimpinan dan bawahan terhadap peningkatan motivasi kerja. Probabilitas hasil sebesar 0.000 atau 0 % sedang tarif α = 5% dengan demikian {ρ =0.000 < α = 0.050}, sehingga dengan demikian (hubungan antara komunikasi antar pribadi dengan pimpinan dan bawahan dengan motivasi kerja) signifikan terhadap motivasi kerja.15

Untuk lebih menguatkan lagi mengenai pengaruh gaya komunikasi atasan terhadap motivasi kerja karyawan yang terjadi disebuah perusahaan atau organisasi. Peneliti mengutip skripsi saudari Lia Septiani dimana berdasarkan hasil uji regresi linear yang dilakukan terhadap variabel gaya komunikasi atasan dengan variabel motivasi kerja karyawan diperoleh hubungan yang positif dan signifikan.

Artinya bahwa semakin baik gaya komunikasi atasan, maka motivasi kerja karyawan PT. Elnusa Petrofin akan bertambah. Artinya terdapat pengaruh antara gaya komunikasi atasan terhadap motivasi karyawan. Kemudian berdasarkan hasil uji koefisien, korelasi penelitian sebesar 41,9% artinya gaya komunikasi atasan PT. Elnusa Petrofin memberikan kontribusi sebesar 41,9% terhadap motivasi kerja karyawan. Dengan kata lain motivasi kerja karyawan PT. Elnusa Petrofin

15

Erlisa. “Hubungan Antara Komunikasi Antar Pribadi Pimpinan Dan Bawahan Dengan Motivasi Kerja Karyawan Pada Direktorat Teknologi Informasi PT. Indosat Tbk Jakarta”. Skripsi. Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercubuana. Jakarta. 2006, hal.67.

0.050}, sehingga dengan demikian (hubungan antara komunikasi antar pribadi dengan pimpinan dan bawahan dengan motivasi kerja) signifikan terhadap motivasi kerja.15

Untuk lebih menguatkan lagi mengenai pengaruh gaya komunikasi atasan terhadap motivasi kerja karyawan yang terjadi disebuah perusahaan atau organisasi. Peneliti mengutip skripsi saudari Lia Septiani dimana berdasarkan hasil uji regresi linear yang dilakukan terhadap variabel gaya komunikasi atasan dengan variabel motivasi kerja karyawan diperoleh hubungan yang positif dan signifikan.

Artinya bahwa semakin baik gaya komunikasi atasan, maka motivasi kerja karyawan PT. Elnusa Petrofin akan bertambah. Artinya terdapat pengaruh antara gaya komunikasi atasan terhadap motivasi karyawan. Kemudian berdasarkan hasil

(7)

ditentukan sebesar 41,9% dari komunikasi atasan sedangkan sisanya sebesar 58,1% dipengaruhi oleh faktor lain diluar gaya komunikasi atasan.16

Berkaitan dengan judul skripsi yang peneliti ambil, disini peneliti mengambil peneltian gaya komunikasi pimpinan PT First Media Tbk dalam meningkatkan kinerja karyawannya untuk tetap bekerja karena berangkat dari adanya masalah yang terjadi di PT First Media Tbk. Masalah tersebut berupa fenonema mengenai gaya komunikasi yang dimiliki pimpinan PT First Media Tbk dalam memimpin karyawannya dimana gaya komunikasi pimpinan yang seharusnya dilakukan disesuaikan dengan situasi dan kondisi pekerjaan karyawan berbeda dengan kenyataannya.

Seperti diketahui bahwa situasi lingkungan kerja yang terjadi di PT First Media Tbk penuh dengan tekanan dan beratnya beban pekerjaan yang dirasakan karyawan. Dimana setiap karyawan di targetkan oleh perusahaan untuk mampu membujuk para pelanggan yang layanan tv berbayarnya masih terputus karena belum adanya pembayaran iuran dari para pelanggan selain harus dituntut mencapai jumlah pelanggan 1 juta di tahun 2010. Disini untuk target yang dikenakan kepada setiap karyawan adalah pelanggan dapat melakukan pembayaran iuran kembali dengan target 7 (tujuh) pelanggan setiap harinya.

Dengan kondisi yang seperti itu para karyawan juga masih harus dihadapkan dengan gaya komunikasi pimpinan yang kadang kala tidak berpihak kepada para karyawan karena dilakukan pada saat situasi dan kondisi pekerjaan karyawan yang sudah terbebani dengan target yang diberikan dimana dalam

16

Lia Septiani. Pengaruh Gaya Komunikasi Atasan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan PT. Elnusa Petrofin”. Skripsi. Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercubuana. Jakarta. 2008., hal.36.

adanya masalah yang terjadi di PT First Media Tbk. Masalah tersebut berupa fenonema mengenai gaya komunikasi yang dimiliki pimpinan PT First Media Tbk dalam memimpin karyawannya dimana gaya komunikasi pimpinan yang seharusnya dilakukan disesuaikan dengan situasi dan kondisi pekerjaan karyawan berbeda dengan kenyataannya.

Seperti diketahui bahwa situasi lingkungan kerja yang terjadi di PT First Media Tbk penuh dengan tekanan dan beratnya beban pekerjaan yang dirasakan karyawan. Dimana setiap karyawan di targetkan oleh perusahaan untuk mampu membujuk para pelanggan yang layanan tv berbayarnya masih terputus karena belum adanya pembayaran iuran dari para pelanggan selain harus dituntut mencapai jumlah pelanggan 1 juta di tahun 2010. Disini untuk target yang dikenakan kepada setiap karyawan adalah pelanggan dapat melakukan

(8)

membuat kebijakan atau keputusan kurang merespon saran dari para karyawan sehingga ketika harus dilaksanakan tidak sesuai dengan kondisi pekerjaan dilapangan.

Alasan peneliti memilih gaya komunikasi dalam meningktakan kinerja karyawan sebagai objek penelitian, karena berdasarkan hasil kesimpulan dari penelitian sebelumnya. Menyatakan bahwa gaya komunikasi pimpinan memiliki hubungan yang disignifikan dalam memotivasi karyawannya. Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin mencari jawaban berkaitan dengan rumusan masalah yang akan peneliti buat serta tujuan dari penelitian ini.

Selain itu juga alasan peneliti mengapa mengenai motivasi karyawan untuk tetap bekerja peneliti kaitkan juga dengan gaya komunikasi pimpinan yang di PT First Media Tbk, karena peneliti ingin melihat apakah dengan gaya komunikasi yang dimiliki oleh pimpinan saat ini sudah dapat meningkatkan kinerja karyawannya untuk tetap bekerja dengan situasi kerja dimana setiap karyawan harus mampu mencapai target yang sudah ditetapkan padahal belum tentu kondisi karyawan setiap hari sama dengan hari sebelumnya.

Dalam hal ini alasan mengapa peneliti melakukan penelitian di PT First Media Tbk, Tangerang adalah :

1. Merupakan salah satu perusahaan besar (public company) dimana PT First Media merupakan group Lippo

2. PT First Media sudah memiliki lebih dari 500.000 pelanggan dengan peningkatan pertumbuhann pelanggan paling banyak di Asia yaitu 65 % di penelitian sebelumnya. Menyatakan bahwa gaya komunikasi pimpinan memiliki hubungan yang disignifikan dalam memotivasi karyawannya. Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin mencari jawaban berkaitan dengan rumusan masalah yang akan peneliti buat serta tujuan dari penelitian ini.

Selain itu juga alasan peneliti mengapa mengenai motivasi karyawan untuk tetap bekerja peneliti kaitkan juga dengan gaya komunikasi pimpinan yang di PT First Media Tbk, karena peneliti ingin melihat apakah dengan gaya komunikasi yang dimiliki oleh pimpinan saat ini sudah dapat meningkatkan kinerja karyawannya untuk tetap bekerja dengan situasi kerja dimana setiap karyawan harus mampu mencapai target yang sudah ditetapkan padahal belum tentu kondisi karyawan setiap hari sama dengan hari sebelumnya.

(9)

bandingkan tahun sebelumnya, hal ini diakui oleh CASBAA (Cable and Satelite Broadcasting Association of Asia). Dimana bulan Juli 2009 Indovision memiliki total lebih dari 75 channel unggulan dunia yang berkualitas serta meluncurkan lebih dari 20 channel unggulan baru pada saat bersamaan.17

3. Indovision dua kali mendapatkan TOP Brand 2008 dan 2009 sebagai penghargaan yang diberikan kepada merek yang sukses mempertahankan ekuitas mereknya selama bertahun-tahun.18

4. Indovision memperoleh dua penghargaan dari majalah marketing untuk dua kategori yaitu The best market driving 2009 dan The best innovation marketing2009 dalam dunia pemasaran Indonesia.19

Sedangkan alasan peneliti mengapa memilih bapak Hengkie Liwanto sebagai objek penelitian adalah karena beliau merupakan pimpinan yang baru menjabat sebahai pimpinan / CEO sejak tahun 2009 . Selain itu juga karena tugas karyawannya yang begitu rumit dimana harus membujuk para pelanggan PT First Media Tbk yang statusnya sudah terputus karena masalah pembayaran dan juga pelanggan yang ingin berhenti berlangganan, jadi disini karyawan harus sabar dalam menangani dan melayani pelanggan selain harus terus dapat mencapai target pemasangan baru sesuai dengan target yang ditetapkan.

Oleh karena itulah menciptakan komunikasi dua arah sangat penting demi meningkatkan hubungan efektif antara atasan bawahan dan menciptakan suasana

17

Ibid

18

Dicky Zulkarnain. “Indovision Meraih Top Brand Award 2009”. Majalah Network Program Guide Indovision, September 2009, hal.13.

19

Dicky Zulkarnain. “Indovision Memenangkan Dua Kategori Dalam Ajang Bergengsi Marketing Award 2009”. Majalah Network Program Guide Indovision, Januari 2010, hal.14.

penghargaan yang diberikan kepada merek yang sukses mempertahankan ekuitas mereknya selama bertahun-tahun.18

4. Indovision memperoleh dua penghargaan dari majalah marketing untuk dua kategori yaitu The best market driving 2009 dan The best innovation marketing2009 dalam dunia pemasaran Indonesia.19

Sedangkan alasan peneliti mengapa memilih bapak Hengkie Liwanto sebagai objek penelitian adalah karena beliau merupakan pimpinan yang baru menjabat sebahai pimpinan / CEO sejak tahun 2009 . Selain itu juga karena tugas karyawannya yang begitu rumit dimana harus membujuk para pelanggan PT First Media Tbk yang statusnya sudah terputus karena masalah pembayaran dan juga pelanggan yang ingin berhenti berlangganan, jadi disini karyawan harus sabar dalam menangani dan melayani pelanggan selain harus terus dapat mencapai

(10)

bekerja yang harmonis adalah salah satu kewajiban sebagai seorang pemimpin.20 Selain itu juga keberhasilan seorang kepala departeman atau kepala bagian dalam suatu organisasi tidak terlepas dari bagaimana menerapkan gaya komunikasinya dalam memotivasi karyawannya untuk tetap bekerja sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Disinilah peneliti mengambil judul skripsi ini yaitu : GAYA KOMUNIKASI PIMPINAN PT FIRST MEDIA TBK, TANGERANG.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas, maka perumusan masalah yang menjadi pembahasan peneliti dalam skripsi ini adalah : ”Bagaimana Gaya Komunikasi Pimpinan PT First Media Tbk, Tangerang ?” 1.3 Tujuan Penelitian.

Adapun tujuan penelitian yang peneliti ambil disini berdasarkan rumusan masalah yang ada adalah :

1. Untuk mengetahui gaya komunikasi seperti apakah yang dilakukan pimpinan PT First Media Tbk dalam menjalankan roda organisasinya ?

2. Untuk mengetahui bentuk dan cara yang dilakukan oleh para karyawan dalam menerima gaya komunikasi yang diterapkan oleh pimpinan PT First Media Tbk ?

3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan gaya komunikasi yang dilakukan pimpinan dalam situasi dan kondisi pekerjaan yang berbeda?.

20 Sri Noviarni. “Bersahabat Dengan Karyawan”.Op. cit., hal.38

KOMUNIKASI PIMPINAN PT FIRST MEDIA TBK, TANGERANG.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas, maka perumusan masalah yang menjadi pembahasan peneliti dalam skripsi ini adalah : ”Bagaimana Gaya Komunikasi Pimpinan PT First Media Tbk, Tangerang ?” 1.3 Tujuan Penelitian.

Adapun tujuan penelitian yang peneliti ambil disini berdasarkan rumusan masalah yang ada adalah :

Untuk mengetahui gaya komunikasi seperti apakah yang dilakukan pimpinan PT First Media Tbk dalam menjalankan roda organisasinya ?

(11)

1.4 Manfaat Penelitian.

Tujuan dari pembuatan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Komunikasi bidang studi Public Relations. Adapun manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis, yaitu :

Sebagai pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan ilmu komunikasi khususnya mengenai gaya komunikasi pemimpin, komunikasi organisasi itu sendiri serta adanya keterkaitan dengan motivasi yang dimiliki oleh masing-masing karyawan untuk tetap bekerja.

2. Manfaat Praktis, yaitu :

Sebagai bahan masukkan dan saran untuk pimpinan PT First Media Tbk dalam menerapkan gaya komunikasi yang disesuaikan dengan iklim komunikasi yang sesuai dengan situasi dan kondisi dilapangan terjadi sehingga dapat memotivasi karyawan untuk meningkatkan performa kinerja kerjanya serta adanya komunikasi dua arah timbal balik yang dapat berjalan dengan harmonis.

Sebagai pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan ilmu komunikasi khususnya mengenai gaya komunikasi pemimpin, komunikasi organisasi itu sendiri serta adanya keterkaitan dengan motivasi yang dimiliki oleh masing-masing karyawan untuk tetap bekerja.

2. Manfaat Praktis, yaitu :

Sebagai bahan masukkan dan saran untuk pimpinan PT First Media Tbk dalam menerapkan gaya komunikasi yang disesuaikan dengan iklim komunikasi yang sesuai dengan situasi dan kondisi dilapangan terjadi sehingga dapat memotivasi karyawan untuk meningkatkan performa kinerja kerjanya serta adanya komunikasi dua arah timbal balik yang dapat berjalan dengan harmonis.

Referensi

Dokumen terkait

dianjurkan untuk merencana alat ukur Parshall aliran nonmoduler karena diperlukan banyak waktu untuk menangani dua tinggi energi/head, dan pengukuran menjadi tidak teliti... ALAT

Menurut Husnan (2005:317) dalam kutipan Indah (2017) mengatakan bahwa “apabila kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba meningkat, maka harga saham juga akan

Dengan menggunakan hybrid resistive SFCL maka arus gangguan yang terjadi akan dengan cepat direduksi dengan memanfaatkan reaktansi dari Current Limiting Reactor (CLR)

Efisiensi teknis produksi menggambarkan pengorbanan atau biaya yang harus ditanggung untuk menghasilkan output tertentu. Hal ini tercermin dalam pemakaian input, dimana

Area penyimpanan, persiapan, dan aplikasi harus mempunyai ventilasi yang baik , hal ini untuk mencegah pembentukan uap dengan konsentrasi tinggi yang melebihi batas limit

Upaya peningkatan mutu di bidang pelayanan radiologi harus dilakukan dengan baik dan benar, agar dapat memberikan mutu pelayanan yang tepat dan teliti, dan

Penelitian tahap II dititik beratkan untuk memisahkan fraksi protein yang tidak dapat dihidrolisis oleh pepsin dalam isolat protein komak hitam yang diduga kuat