• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis Kapang Sampel Hari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Jenis Kapang Sampel Hari"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

56

R

ot

i

T

aw

ar

0,

00%

E

S

0

3

beludru

Warna putih,

permukaan licin dan

mengkilap

Aureobasidium sp 1

Warna

pink

,

permukaan licin dan

mengkilap

Aureobasidium sp 3

1

2

Warna hitam,

permukaan serabut

berserbuk

Aspergillus sp 1

Warna hijau lumut,

permukaan serabut

berserbuk

Aspergillus sp 2

2

3

Warna hitam,

permukaan serabut

berserbuk

Aspergillus sp 1

Warna hijau lumut,

permukaan serabut

berserbuk

Aspergillus sp 2

Warna abu

abu putih,

permukaan berserabut

seperti kapas

Mucor sp

3

1

Warna cokelat oranye,

permukaan berupa

serabut halus

Aspergillus sp 4

4

1

Warna hijau lumut,

permukaan serabut

berserbuk

(2)

R

ot

i

T

aw

ar

0,

25%

E

S

2

2

Warna hitam,

permukaan serabut

berserbuk

Aspergillus sp 1

Warna hijau lumut,

permukaan serabut

berserbuk

Aspergillus sp 2

3

2

Warna hijau lumut,

permukaan serabut

berserbuk

Aspergillus sp 2

Warna putih,

permukaan licin dan

mengkilap

Aureobasidium sp 1

4

4

Warna hijau lumut,

permukaan serabut

berserbuk

Aspergillus sp 2

Warna putih,

permukaan licin dan

mengkilap

Aureobasidium sp 1

Warna cokelat tua,

permukaan licin dan

mengkilap

Aureobasidium sp 4

Warna hijau lumut tua,

permukaan seperti

beludru

(3)

R

ot

i

T

aw

ar

0,

50%

E

S

Permukaan berserabut

halus, bagian tengah

koloni menonjol

Cladosporium sp 2

2

3

Warna hitam,

permukaan serabut

berserbuk

Aspergillus sp 1

Warna hijau lumut,

permukaan serabut

berserbuk

Aspergillus sp 2

Warna putih,

Permukaan seperti

beludru

Aspergillus sp 6

3

Warna hijau lumut,

permukaan serabut

berserbuk

Aspergillus sp 2

Warna hijau lumut tua,

permukaan seperti

beludru

Penicillium sp 2

4

2

Warna hitam,

permukaan serabut

berserbuk

Aspergillus sp 1

Warna abu

abu putih,

permukaan berserabut

seperti kapas

Mucor sp

R

ot

i

T

aw

ar

0,

75%

E

S

0

-

-

-

1

1

Warna hitam,

permukaan serabut

berserbuk

(4)

R

ot

i

T

aw

ar

3

2

berserbuk

Warna putih,

permukaan licin dan

mengkilap

Aureobasidium sp 1

4

2

Warna hitam,

permukaan serabut

berserbuk

Aspergillus sp 1

Warna hijau lumut,

permukaan serabut

berserbuk

Aspergillus sp 2

R

ot

i

T

aw

ar

1,

00

%

E

S

0

-

-

-

1

2

Warna hitam,

permukaan serabut

berserbuk

Aspergillus sp 1

Warna hijau lumut,

permukaan serabut

berserbuk

Aspergillus sp 2

2

2

Warna hijau lumut,

permukaan serabut

berserbuk

Aspergillus sp 2

Warna putih,

permukaan licin dan

mengkilap

Aureobasidium sp 1

3

2

Warna abu

abu putih,

permukaan berserabut

seperti kapas

Mucor sp

Warna hijau lumut tua,

permukaan seperti

beludru

(5)
(6)

a

b

Gambar 25. Penampakan Koloni

Aspergillus sp 1

pada Media PDA :

a. Bagian Atas; b. Bagian Bawah

Perbesaran : 40 x 10

Perbesaran : 100 x 10

Gambar 26. Penampakan Mikroskopik

Aspergillus sp 1

Berdasarkan penampakan yang dilihat pada media PDA, isolat 1 memiliki penampakan

koloni berwarna hitam pada bagian atas media dan putih pada bagian bawah (Gambar

25). Jenis kapang ini memiliki permukaan koloni serabut berserbuk dengan tipe

pertumbuhan koloni

velvety

. Hal yang menentukan kapang ini termasuk ke dalam

genus

Aspergillus

adalah ditemukannya hifa berseptat, sel kaki, dan vesikel pada ujung

konidiofora. Selain itu, kapang ini memiliki ciri

ciri lain yaitu konidiofora yang tidak

berseptat dan tidak bercabang, serta konidia yang berbentuk

globose

(Gambar 26).

Pengamatan mikroskop dilakukan pada perbesaran 40 x 10 untuk melihat tipe

pertumbuhan koloni, dan pada perbesaran 100 x 10 untuk melihat secara lebih jelas

penampakan bagian

bagian mikroskopik kapang jenis ini.

konidiofora

nonseptate

(7)

Gambar 27. Penampakan Koloni

Aspergillus sp 2

pada Media PDA :

a. Bagian Atas; b. Bagian Bawah

Perbesaran : 40 x 10

Perbesaran : 10 x 10

Gambar 28. Penampakan Mikroskopik

Aspergillus sp 2

Berdasarkan penampakan yang dilihat pada media PDA, isolat 2 memiliki penampakan

koloni berwarna hijau lumut pada bagian atas media dan putih kekuningan pada bagian

bawah (Gambar 27). Sama seperti isolat sebelumnya, isolat 2 memiliki permukaan

koloni serabut berserbuk. Namun yang membedakan adalah isolat 2 memiliki tipe

pertumbuhan koloni

lanose

. Adanya hifa berseptat, sel kaki, dan vesikel pada ujung

konidiofora merupakan alasan mengapa jenis kapang ini juga dikelompokkan ke dalam

genus Aspergillus

. Selain itu, kapang ini memiliki ciri

ciri lain yaitu konidiofora yang

tidak berseptat dan tidak bercabang, serta konidia yang berbentuk

globose

(Gambar 28).

Pengamatan mikroskop dilakukan pada perbesaran 40 x 10 untuk melihat secara lebih

jelas penampakan bagian

bagian mikroskopik jenis kapang ini. Pengamatan juga

dilakukan pada perbesaran 10 x 10, dimana pada perbesaran ini ditemukan adanya sel

kaki.

konidia

vesikel

konidiofora

nonseptate

(8)

Gambar 29. Penampakan Koloni

Aspergillus sp 3

pada Media PDA :

a. Bagian Atas; b. Bagian Bawah

Perbesaran : 40 x 10

Gambar 30. Penampakan Mikroskopik

Aspergillus sp 3

Berdasarkan penampakan yang dilihat pada media PDA, isolat 3 memiliki penampakan

koloni berwarna hijau lumut pada bagian atas media dan putih kekuningan pada bagian

bawah (Gambar 29). Jenis kapang ini juga memiliki permukaan koloni serabut

berserbuk dan tipe pertumbuhan koloni

lanose

. Adanya hifa berseptat, sel kaki, dan

vesikel pada ujung konidiofora merupakan alasan mengapa jenis kapang ini juga

dikelompokkan ke dalam

genus Aspergillus

. Selain itu, kapang ini memiliki ciri

ciri

lain yaitu konidiofora yang tidak berseptat dan tidak bercabang, serta konidia yang

berbentuk

globose

(Gambar 30). Pengamatan mikroskop dilakukan pada perbesaran 40

x 10 untuk melihat secara lebih jelas penampakan bagian

bagian mikroskopik jenis

kapang ini. Pengamatan koloni pada media PDA dan penampakan mikroskopik

Aspergillus sp 3

memiliki ciri yang sama dengan

Aspergillus sp 2

. Akan tetapi, dapat

dilihat bahwa

Aspergillus sp 3

memiliki pertumbuhan koloni pada media PDA yang

menyebar dan beraturan sedangkan

Aspergillus sp 2

memiliki pertumbuhan koloni yang

menyebar namun tidak beraturan.

konidia

vesikel

konidiofora

nonseptate

(9)

a

b

Gambar 31. Penampakan Koloni

Aspergillus sp 4

pada Media PDA :

a. Bagian Atas; b. Bagian Bawah

Perbesaran : 40 x 10

Gambar 32. Penampakan Mikroskopik

Aspergillus sp 4

Berdasarkan penampakan yang dilihat pada media PDA, isolat 4 memiliki penampakan

koloni berwarna cokelat oranye pada bagian atas maupun bagian bawah media (Gambar

31). Jenis kapang ini memiliki permukaan koloni serabut halus dengan tipe

pertumbuhan koloni

lanose

. Hal yang menentukan kapang ini termasuk ke dalam

genus

Aspergillus

adalah ditemukannya hifa berseptat, sel kaki, dan vesikel pada ujung

konidiofora. Selain itu, kapang ini memiliki ciri

ciri lain yaitu konidiofora yang tidak

berseptat dan tidak bercabang, adanya fialida, serta konidia yang berbentuk

globose

(Gambar 32). Pengamatan mikroskop dilakukan pada perbesaran 40 x 10 untuk melihat

penampakan bagian

bagian mikroskopik kapang jenis ini.

konidiofora

nonseptate

konidia

fialida

(10)

Gambar 33. Penampakan Koloni

Aspergillus sp 5

pada Media PDA :

a. Bagian Atas; b. Bagian Bawah

Perbesaran : 40 x 10

Gambar 34. Penampakan Mikroskopik

Aspergillus sp 5

Berdasarkan penampakan yang dilihat pada media PDA, isolat 5 memiliki penampakan

koloni berwarna cokelat tua pada bagian atas dan cokelat krem bagian bawah media

(Gambar 33). Hal yang membedakan

species

ini dengan

species - species

Aspergillus

sebelumnya adalah permukaan koloni yang seperti beludru dan kompak. Jenis kapang

ini juga memiliki tipe pertumbuhan koloni

lanose

. Hal yang juga menentukan kapang

ini termasuk ke dalam

genus Aspergillus

adalah ditemukannya hifa berseptat, sel kaki,

dan vesikel pada ujung konidiofora. Selain itu, kapang ini memiliki ciri

ciri lain yaitu

konidiofora yang tidak berseptat dan tidak bercabang, serta konidia yang berbentuk

globose

(Gambar 34). Pengamatan mikroskop dilakukan pada perbesaran 40 x 10 untuk

melihat penampakan bagian

bagian mikroskopik kapang jenis ini.

sel kaki

konidia

konidiofora

nonseptate

(11)

Gambar 35. Penampakan Koloni

Aspergillus sp 6

pada Media PDA :

a. Bagian Atas; b. Bagian Bawah

Perbesaran : 40 x 10

Gambar 36. Penampakan Mikroskopik

Aspergillus sp 6

Berdasarkan penampakan yang dilihat pada media PDA, isolat 6 memiliki penampakan

koloni berwarna putih pada bagian atas maupun bagian bawah media (Gambar 35).

Jenis kapang ini memiliki permukaan koloni yang seperti beludru dan tipe pertumbuhan

koloni

lanose

. Hal yang juga menentukan kapang ini termasuk ke dalam

genus

Aspergillus

adalah ditemukannya hifa berseptat, sel kaki, dan vesikel pada ujung

konidiofora. Selain itu, kapang ini memiliki ciri

ciri lain yaitu konidiofora yang tidak

berseptat dan tidak bercabang, adanya fialida, serta konidia yang berbentuk

globose

(Gambar 36). Pengamatan mikroskop dilakukan pada perbesaran 40 x 10 untuk melihat

penampakan bagian

bagian mikroskopik kapang jenis ini.

konidiofora

nonseptate

sel kaki

(12)

Gambar 37. Penampakan Koloni

Aspergillus sp 7

pada Media PDA :

a. Bagian Atas; b. Bagian Bawah

Perbesaran : 40 x 10

Gambar 38. Penampakan Mikroskopik

Aspergillus sp 7

Berdasarkan penampakan yang dilihat pada media PDA, isolat 7

memiliki penampakan

koloni berwarna hijau lumut muda dengan warna putih di bagian pinggir pada bagian

atas media dan putih kehijauan pada bagian bawah media (Gambar 37). Jenis kapang ini

memiliki permukaan koloni yang sama dengan

Aspergillus sp 5

yaitu seperti beludru

dan kompak. Tipe pertumbuhan koloni jenis kapang ini

adalah

velvety

. Adanya hifa

berseptat, sel kaki, vesikel pada ujung konidiofora, konidiofora yang cenderung tidak

berseptat, fialida, dan spora yang berupa konidia berbentuk

globose

membuat kapang

ini dikelompokkan ke dalam

genus Aspergillus

(Gambar 38). Pengamatan mikroskop

dilakukan pada perbesaran 40 x 10 untuk mengamati penampakan bagian

bagian

mikroskopik kapang jenis ini.

konidia

fialida

vesikel

(13)

Gambar 39. Penampakan Koloni

Aureobasidium sp 1

pada Media PDA :

a. Bagian Atas; b. Bagian Bawah

Perbesaran : 40 x 10

Perbesaran : 100 x 10

Gambar 40. Penampakan Mikroskopik

Aureobasidium sp 1

Berdasarkan penampakan yang diamati pada media PDA, isolat 8 memiliki penampakan

koloni berwarna putih pada bagian atas maupun bagian bawah media (Gambar 39).

Jenis kapang ini memiliki permukaan koloni yang licin dan mengkilap. Hal yang

menjadi alasan jenis kapang ini dikelompokkan ke dalam

genus Aureobasidium

adalah

adanya konidia berbentuk oval yang disebut

hyaline

, hifa berseptat, dan bentuk

konidiofora yang

simple

dan pendek (Gambar 40). Pengamatan mikroskop dilakukan

pada perbesaran 40 x 10 dan 100 x 10.

hifa berseptat

hyaline

(14)

Gambar 41. Penampakan Koloni

Aureobasidium sp 2

pada Media PDA :

a. Bagian Atas; b. Bagian Bawah

Perbesaran : 40 x 10

Perbesaran : 100 x 10

Gambar 42. Penampakan Mikroskopik

Aureobasidium sp 2

Berdasarkan penampakan yang diamati pada media PDA, isolat 9 memiliki penampakan

koloni berwarna cokelat krem pada bagian atas maupun bagian bawah media (Gambar

41). Sama seperti jenis

Aureobasidium

sebelumnya, jenis kapang ini juga memiliki

permukaan koloni yang licin dan mengkilap. Hal yang menjadi alasan jenis kapang ini

dikelompokkan ke dalam

genus Aureobasidium

adalah adanya konidia berbentuk oval

yang disebut

hyaline

dan hifa berseptat (Gambar 42). Meski tidak terlihat pada Gambar

35,

Aureobasidium sp 2

juga memiliki bentuk konidiofora yang

simple

dan pendek.

Pengamatan mikroskop dilakukan pada perbesaran 40 x 10 dan 100 x 10.

hyaline

(15)

Gambar 43. Penampakan Koloni

Aureobasidium sp 3

pada Media PDA :

a. Bagian Atas; b. Bagian Bawah

Perbesaran : 40 x 10

Perbesaran : 100 x 10

Gambar 44. Penampakan Mikroskopik

Aureobasidium sp 3

Berdasarkan penampakan yang diamati pada media PDA, isolat 10 memiliki

penampakan koloni berwarna

pink

pada bagian atas maupun bagian bawah media

(Gambar 43). Sama seperti jenis

jenis

Aureobasidium

sebelumnya, jenis kapang ini

memiliki permukaan koloni yang licin dan mengkilap. Adanya konidia berbentuk oval

yang disebut

hyaline

, hifa berseptat, dan bentuk konidiofora yang

simple

dan pendek

juga menjadi alasan mengapa kapang jenis ini dikelompokkan ke dalam

genus

Aureobasidium

(Gambar 44). Pengamatan mikroskop jenis kapang ini juga dilakukan

pada perbesaran 40 x 10 dan 100 x 10.

hifa berseptat

hyaline

(16)

Gambar 45. Penampakan Koloni

Aureobasidium sp 4

pada Media PDA :

a. Bagian Atas; b. Bagian Bawah

Perbesaran : 40 x 10

Perbesaran : 100 x 10

Gambar 46. Penampakan Mikroskopik

Aureobasidium sp 4

Isolat 11 memiliki penampakan koloni berwarna putih krem sampai cokelat tua pada

bagian atas maupun pada bagian bawah media PDA (Gambar 45). Jenis kapang ini juga

memiliki permukaan koloni yang licin dan mengkilap. Hal

hal yang menjadi alasan

mengapa jenis kapang ini juga dikelompokkan ke dalam

genus Aureobasidium

adalah

adanya konidia berbentuk oval yang disebut

hyaline

, hifa berseptat, dan bentuk

konidiofora yang

simple

dan pendek (Gambar 46). Pengamatan mikroskop juga

dilakukan pada perbesaran 40 x 10 dan 100 x 10.

hifa berseptat

konidiofora

(17)

Gambar 47. Penampakan Koloni

Cladosporium sp 1

pada Media PDA :

a. Bagian Atas; b. Bagian Bawah

Perbesaran : 40 x 10

Gambar 48. Penampakan Mikroskopik

Cladosporium sp 1

Berdasarkan penampakan yang diamati pada media PDA, isolat 12 memiliki

penampakan koloni yang berwarna cokelat pada bagian atas dan hitam kehijauan pada

bagian bawah media (Gambar 47). Isolat 12 merupakan koloni kapang yang memiliki

permukaan seperti beludru dan terdapat tonjolan pada bagian tengah. Jenis kapang ini

memiliki hifa berseptat dan sel kaki. Hal

hal yang menjadi alasan bahwa kapang ini

dikelompokkan ke dalam

genus Cladosporium

adalah adanya konidiofora berseptat dan

bercabang, serta spora yang berupa konidia berbentuk oval dan berentetan membentuk

rantai konidial (Gambar 48). Pengamatan untuk melihat penampakan mikroskopik janis

kapang ini dilakukan pada perbesaran 40 x 10.

rantai konidial

(18)

Gambar 49. Penampakan Koloni

Cladosporium sp 2

pada Media PDA :

a. Bagian Atas; b. Bagian Bawah

Perbesaran : 40 x 10

Gambar 50. Penampakan Mikroskopik

Cladosporium sp 2

Sama seperti isolat sebelumnya, isolat 13 juga dikelompokkan ke dalam

genus

Cladosporium.

Hal ini dapat dilihat dari penampakan yang dilihat pada media PDA,

bahwa isolat ini memiliki permukaan koloni yang menonjol pada bagian tengahnya.

Isolat 13 juga memiliki koloni yang berwarna cokelat pada bagian atas media dan hitam

kehijauan pada bagian bawah media. Namun yang membedakan dengan jenis

Cladosporium

sebelumnya adalah jenis ini memiliki koloni yang berserabut halus

(Gambar 49). Hal lainnya yang menyebabkan isolat ini dikelompokkan ke dalam

genus

Cladosporium

adalah adanya konidiofora berseptat dan bercabang, serta spora yang

berupa konidia berbentuk oval dan berentetan membentuk rantai konidial. Ciri

ciri

mikroskopik lainnya yang dimiliki jenis kapang ini adalah adanya hifa berseptat dan sel

kaki (Gambar 50). Pengamatan untuk melihat penampakan mikroskopik janis kapang

ini dilakukan pada perbesaran 40 x 10.

rantai konidial

hifa berseptat

sel kaki

(19)

Gambar 51. Penampakan Koloni

Drechslera sp 1

pada Media PDA :

a. Bagian Atas; b. Bagian Bawah

Perbesaran : 40 x 10

Gambar 52. Penampakan Mikroskopik

Drechslera sp 1

Berdasarkan penampakan yang dilihat pada media PDA, isolat 14 memiliki

penampakan koloni yang berwarna hitam dengan tonjolan pada bagian tengahnya pada

bagian atas media dan warna hitam dengan pinggiran koloni berwarna putih pada bagian

bawah media (Gambar 51). Isolat 14 merupakan koloni kapang yang permukaannya

kompak dan seperti beludru. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dengan

mikroskop, isolat 14 dikelompokkan ke dalam kapang

genus Drechslera

. Hal ini

disebabkan karena isolat 14 memiliki penampakan mikroskop sebagai berikut; yaitu

memiliki konidiofora berseptat namun tidak bercabang dan spora berupa konidia

berbentuk silinder, berwarna cokelat tua, dan adanya garis melintang (Gambar 52). Ciri

ciri mikroskopik lainnya adalah hifa berseptat dan adanya sel kaki. Pengamatan untuk

melihat penampakan mikroskopik janis kapang ini dilakukan pada perbesaran 40 x 10.

hifa berseptat

sel kaki

konidia

(20)

Gambar 53. Penampakan Koloni

Drechslera sp 2

pada Media PDA :

a. Bagian Atas; b. Bagian Bawah

Perbesaran : 10 x 10

Perbesaran : 40 x 10

Gambar 54. Penampakan Mikroskopik

Drechslera sp 2

Berbeda dengan isolat 14, isolat 15 memiliki penampakan koloni berwarna cokelat tua

keabu

abuan pada bagian atas media dan warna hitam pada bagian bawah media

dengan warna putih pada bagian pinggir koloni (Gambar 53). Selain itu, isolat 15

memiliki permukaan koloni yang kompak dan cenderung berukuran kecil. Berdasarkan

pengamatan yang dilakukan dengan mikroskop, isolat 15 juga dikelompokkan ke dalam

kapang

genus Drechslera

. Hal ini disebabkan karena jenis kapang ini memiliki

penampakan mikroskop sebagai berikut; yaitu memiliki konidiofora berseptat namun

tidak bercabang dan spora berupa konidia berbentuk silinder, berwarna cokelat tua, dan

adanya garis melintang (Gambar 54). Ciri

ciri mikroskopik lainnya yang juga dimiliki

isolat 15 adalah hifa berseptat dan adanya sel kaki. Pengamatan untuk melihat

penampakan mikroskopik janis kapang ini dilakukan pada perbesaran 40 x 10.

konidia

konidiofora berseptat

sel kaki

(21)

Gambar 55. Penampakan Koloni

Fusarium sp 1

pada Media PDA :

a. Bagian Atas; b. Bagian Bawah

Perbesaran : 40 x 10

Gambar 56. Penampakan Mikroskopik

Fusarium sp 1

Pada Gambar 55 dapat dilihat bahwa isolat 16 memiliki penampakan koloni berwarna

abu

abu tua pada bagian atas media dan

pink

pada bagian bawah media PDA. Isolat 16

merupakan jenis kapang yang memiliki permukaan koloni yang berserabut seperti

kapas. Beberapa hal yang menunjukkan bahwa isolat 16 termasuk ke dalam

genus

Fusarium

adalah adanya spora yang berupa

microconidia

berbentuk oval, silinder. Ciri

ciri mikroskopik lainnya yang dimiliki jenis kapang ini adalah hifa dan konidiofora

berseptat (Gambar 56). Pengamatan mikroskop untuk jenis kapang ini juga dilakukan

pada perbesaran 40 x 10.

konidiofora

hifa berseptat

(22)

Gambar 57. Penampakan Koloni

Fusarium sp 2

pada Media PDA :

a. Bagian Atas; b. Bagian Bawah

Perbesaran : 40 x 10

Gambar 58. Penampakan Mikroskopik

Fusarium sp 2

Berdasarkan penampakan yang dilihat pada media PDA, isolat 17 memiliki

penampakan koloni yang hampir sama dengan isolat 16. Isolat 17 memiliki koloni yang

juga berrwarna

pink

pada bagian bawah media. Namun pada bagian atas media, kapang

ini memiliki koloni berwarna putih dan permukaan koloni berupa serabut halus

(Gambar 57). Pada penampakan mikroskopik, isolat 17 memiliki spora yang berupa

macroconidia multiseptate

(Gambar 58). Hal inilah yang merupakan salah satu alasan

kapang ini dikelompokkan ke dalam

genus Fusarium

. Ciri

ciri mikroskopik lainnya

yang dimiliki jenis kapang ini tidak jauh berbeda dengan jenis

Fusarium

sebelumnya,

yaitu adanya hifa dan konidiofora berseptat. Pengamatan mikroskop untuk kapang jenis

ini juga dilakukan pada perbesaran 40 x 10.

hifa berseptat

konidiofora

(23)

Gambar 59. Penampakan Koloni

Mucor sp

pada Media PDA :

a. Bagian Atas; b. Bagian Bawah

Perbesaran : 40 x 10

Gambar 60. Penampakan Mikroskopik

Mucor sp

Isolat 18 merupakan jenis kapang yang memiliki koloni yang berwarna abu

abu putih

pada bagian atas media dan cokelat tua pada bagian bawah media PDA, serta memiliki

penampakan koloni yang berserabut seperti kapas (Gambar 59). Isolat 18

dikelompokkan ke dalam

genus Mucor

karena memiliki ciri koloni yang tumbuh

memenuhi cawan. Selain itu juga dapat ditinjau dari penampakan mikroskopik, dimana

jenis kapang

Mucor

memiliki sporangia berbentuk bulat telur yang terkumpulkan

menjadi satu di dalam kotak spora yang disebut sporangium,

columella

pada ujung

sporangiofora, serta adanya hifa yang tidak berseptat, dan stolon (Gambar 60).

Pengamatan mikroskop jenis kapang ini dilakukan pada perbesaran 40 x 10.

sporangium

columella

sporangiofora

sporangia

(24)

Gambar 61. Penampakan Koloni

Nigrospora sp

pada Media PDA :

a. Bagian Atas; b. Bagian Bawah

Perbesaran : 40 x 10

Gambar 62. Penampakan Mikroskopik

Nigrospora sp

Berdasarkan penampakan yang dilihat pada media PDA, isolat 19 memiliki koloni yang

berwarna hijau lumut kehitaman pada bagian atas maupun bagian bawah media. Isolat

19 merupakan jenis kapang yang memiliki permukaan koloni yang kompak dan

woolly

(Gambar 61). Jenis kapang ini termasuk ke dalam

genus Nigrospora

. Hal ini disebabkan

karena kapang ini memiliki ciri

ciri mikroskopik sebagai berikut; adanya spora yang

berupa konidia berbentuk bulat besar dan berwarna hitam; serta konidiofora berseptat

yang bergelombang dan bercabang (Gambar 62). Ciri

ciri mikroskopik lainnya yang

dimiliki kapang jenis ini adalah adanya hifa berseptat dan sel kaki. Sama seperti

pengamatan mikroskop kapang

kapang sebelumnya, jenis kapang ini juga diamati

pada perbesaran 40 x 10.

konidiofora berseptat

sel kaki

konidia

(25)

Gambar 63. Penampakan Koloni

Penicillium sp 1

pada Media PDA :

a. Bagian Atas; b. Bagian Bawah

Perbesaran : 40 x 10

Gambar 64. Penampakan Mikroskopik

Penicillium sp 1

Seperti pada Gambar 63, isolat 20 memiliki penampakan koloni yang berwarna hijau

lumut muda dengan warna putih di bagian tengah dan pinggir koloni pada bagian atas

media. Sedangkan pada bagian bawah media PDA, isolat ini memiliki koloni yang

berwarna putih kekuningan. Isolat 20 merupakan jenis kapang yang memiliki

permukaan koloni yang kompak dan seperti beludru. Kapang ini memiliki ciri

ciri

penampakan mikroskopik sebagai berikut; hifa dan konidiofora berseptat dan

bercabang, memiliki sel kaki; spora yang berupa konidia berbentuk

globose

, dan fialida

(Gambar 64). Selain itu, jenis kapang ini memiliki tipe pertumbuhan koloni

lanose.

Berdasarkan penampakan koloni pada media PDA dan ciri

ciri mikroskopiknya, maka

isolat 20 dikelompokkan ke dalam

genus Penicillium.

Pemgamatan mikroskop untuk

mengamati kapang jenis ini dilakukan pada perbesaran 40 x 10.

konidia

fialida

(26)

Gambar 65. Penampakan Koloni

Penicillium sp 2

pada Media PDA :

a. Bagian Atas; b. Bagian Bawah

Perbesaran : 40 x 10

Gambar 66. Penampakan Mikroskopik

Penicillium sp 2

Berdasarkan penampakan yang dilihat pada media PDA, isolat 21 memiliki koloni yang

berwarna hijau lumut tua dengan warna putih pada bagian pinggir koloni pada bagian

atas media dan warna cokelat keputihan pada bagian bawah media (Gambar 65). Jenis

kapang ini dikelompokkan ke dalam

genus Penicillium

. Selain karena penampakan

koloni yang mengandung unsur warna hijau, jenis kapang ini memiliki penampakan

mikroskopik yang termasuk ke dalam ciri

ciri kapang

Penicillium

sp

. Ciri

ciri

penampakan mikroskopik isolat 21 adalah sebagai berikut; hifa dan konidiofora

berseptat, adanya sel kaki, fialida, dan spora yang berupa konidia berbentuk

globose

(Gambar 66). Pengamatan mikroskop kapang

Penicillium

jenis ini dilakukan pada

perbesaran 40 x 10.

konidia

konidiofora berseptat

sel kaki

fialida

(27)

Gambar 67. Penampakan Koloni

Penicillium sp 3

pada Media PDA :

a. Bagian Atas; b. Bagian Bawah

Perbesaran : 40 x 10

Gambar 68. Penampakan Mikroskopik

Penicillium sp 3

Hampir sama dengan dua isolat sebelumnya, isolat 22 juga memiliki penampakan

koloni yang berwarna hijau lumut pada bagian atas maupun bagian bawah media PDA.

Namun isolat ini memiliki warna hijau lumut yang lebih tua dibandingkan dengan isolat

sebelumnya (Gambar 67). Jenis kapang ini memiliki permukaan koloni yang kompak.

Hal

hal yang membuat jenis kapang ini dikelompokkan ke dalam

genus Penicillium

adalah ciri

ciri mikroskopiknya seperti yang ditunjukkan pada Gambar 68. Kapang ini

memiliki hifa dan konidiofora berseptat, adanya sel kaki, fialida, metula, dan spora yang

berupa konidia berbentuk

globose

.

Penicillium sp 3

memiliki percabangan konidiofora

yang sederhana dan pertumbuhan koloni

lanose

.

Pengamatan mikroskop kapang

Penicillium

jenis ini juga dilakukan pada perbesaran 40 x 10.

hifa berseptat

konidia

fialida

metula

(28)

Gambar 69. Penampakan Koloni

Penicillium sp 4

pada Media PDA :

a. Bagian Atas; b. Bagian Bawah

Perbesaran : 40 x 10

Gambar 70. Penampakan Mikroskopik

Penicillium sp 4

Kapang

Penicillium

memang identik dengan penampakan koloni yang berwarna hijau.

Sama seperti kapang

kapang

Penicillium

sebelumnya, isolat 23 juga memiliki

penampakan koloni yang berwarna hijau. Namun

Penicillium

jenis ini memiliki koloni

yang berwarna hijau sedikit kekuningan, baik pada bagian atas maupun pada bagian

bawah media PDA (Gambar 69). Jenis kapang ini memiliki permukaan koloni serabut

berserbuk halus. Ciri

ciri mikroskopik yang terlihat juga hampir sama dengan jenis

jenis

Penicillium

sebelumnya. Kapang ini memiliki hifa dan konidiofora berseptat,

percabangan konidiofora yang sederhana, adanya fialida, metula, sel kaki, dan konidia

yang berbentuk

globose

(Gambar 70). Namun

Penicillium

jenis ini memiliki tipe

pertumbuhan koloni

fasciculate

. Pengamatan mikroskop kapang jenis ini juga dilakukan

pada perbesaran 40 x 10.

metula

konidia

fialida

(29)

Gambar 71. Penampakan Koloni

Penicillium sp 5

pada Media PDA :

a. Bagian Atas; b. Bagian Bawah

Perbesaran : 40 x 10

Gambar 72. Penampakan Mikroskopik

Penicillium sp 5

Isolat 24 memiliki penampakan koloni pada media PDA yang berwarna hijau

kekuningan baik pada bagian atas media maupun pada bagian bawah media (Gambar

71). Isolat ini juga dikelompokkan ke dalam

genus Penicillium

dengan permukaan

koloni kapang yang berupa serabut halus. Sama dengan jenis

jenis

Penicillium

sebelumnya, isolat 24 memiliki ciri

ciri mikroskopik sebagai berikut; memiliki hifa

dan konidiofora berseptat, tipe percabangan konidiofora sederhana, adanya sel kaki,

fialida, dan konidia yang juga berbentuk

globose

(Gambar 72). Tipe pertumbuhan

koloni kapang ini adalah

lanose

. Pengamatan mikroskop jenis kapang ini juga dilakukan

pada perbesaran 40 x 10.

sel kaki

konidia

fialida

konidiofora berseptat

(30)

Gambar 73. Penampakan Koloni

Penicillium sp 6

pada Media PDA :

a. Bagian Atas; b. Bagian Bawah

Perbesaran : 100 x 10

Gambar 74. Penampakan Mikroskopik

Penicillium sp 6

Berdasarkan penampakan yang dilihat pada media PDA, isolat 25 memiliki

penampakan warna koloni yang hampir sama dengan penampakan warna koloni isolat

21. Pada bagian atas media PDA, isolat 25 juga memiliki koloni yang berwarna hijau

namun sedikit kebiruan. Sedangkan pada bagian bawah media PDA, isolat ini juga

memiliki warna koloni putih kekuningan (Gambar 73). Jenis kapang dengan permukaan

koloni seperti beludru ini juga dikelompokkan ke dalam

genus Penicillium

. Hal ini

disebabkan karena isolat ini memiliki penampakan mikroskopik sebagai berikut; terlihat

adanya hifa dan konidiofora berseptat, sel kaki, fialida, dan konidia berbentuk

globose

(Gambar 74). Kapang ini memiliki tipe percabangan konidiofora yang sederhana dan

tipe pertumbuhan koloni

lanose

. Pengamatan mikroskop jenis kapang ini dilakukan

pada perbesaran 100 x 10.

hifa berseptat

fialida

(31)

Gambar 75. Penampakan Koloni

Penicillium sp 7

pada Media PDA :

a. Bagian Atas; b. Bagian Bawah

Perbesaran : 40 x 10

Gambar 76. Penampakan Mikroskopik

Penicillium sp 7

Isolat berikutnya yang juga termasuk ke dalam

genus Penicillium

adalah isolat 26.

Berdasarkan penampakan koloni pada media PDA, isolat 26 memiliki koloni yang

berwarna putih kehijauan pada bagian atas maupun bagian bawah media (Gambar 75).

Jenis kapang ini memiliki permukaan koloni seperti beludru dengan tonjolan di bagian

tengahnya. Hal

hal yang juga menentukan isolat 26 dikelompokkan ke dalam

genus

Penicillium

adalah penampakan mikroskopiknya. Isolat 26 juga memiliki hifa dan

konidiofora yang berseptat dan tipe percabangan konidiofora

two stage branched

. Jenis

kapang ini juga memiliki sel kaki, fialida, metula, dan konidia yang berbentuk

globose

(Gambar 76). Tipe pertumbuhan koloni isolat ini adalah

lanose

. Dan pengamatan

mikroskop juga dilakukan pada perbesaran 40 x 10.

konidia

fialida

metula

(32)

Gambar 77. Penampakan Koloni

Syncephalastrum sp

pada Media PDA :

a. Bagian Atas; b. Bagian Bawah

Perbesaran : 40 x 10

Gambar 78. Penampakan Mikroskopik

Syncephalastrum sp

Berdasarkan penampakan yang dilihat pada media PDA, isolat 27 memiliki permukaan

koloni berserabut seperti kapang berwarna abu

abu tua pada bagian atas media dan

putih pada bagian bawah media (Gambar 77). Jenis kapang ini dikelompokkan ke dalam

genus Syncephalastrum

karena memiliki hifa dan sporangiofora yang bercabang namun

tidak berseptat. Terlebih lagi, pada pengamatan dengan perbesaran 100 x 10 dapat

diliihat bahwa kapang ini memiliki vesikel, spora yang berupa merospora berbentuk

globose

yang tersusun dalam sporangia berbentuk

fingerlike tubular

, dan sel kaki

(Gambar 78). Pengamatan mikroskop juga dilakukan dengan perbesaran 40 x 10

dilakukan untuk mengamati penampakan mikrokopik secara keseluruhan.

Perbesaran : 100 x 10

hifa

nonseptate

sporangia

merospora

vesikel

(33)

Gambar 79. Penampakan Koloni

Verticillium sp

pada Media PDA :

a. Bagian Atas; b. Bagian Bawah

Perbesaran : 100 x 10

Gambar 80. Penampakan Mikroskopik

Verticillium sp

Isolat 28 merupakan isolat kapang terakhir dalam penelitian ini. Isolat ini memiliki

penampakan koloni pada bagian atas media PDA yang berwarna putih pada bagian

pinggir koloni, kuning, dan hitam pada bagian tengah koloni. Sedangkan pada bagian

bawah media PDA, isolat ini memiliki warna putih pada bagian pinggir dan kuning

pada bagian tengah koloni (Gambar 79). Jenis kapang yang memiliki permukaan koloni

seperti beludru ini dikelompokkan ke dalam

genus Verticillium

. Hal

hal yang

menyebabkan jenis kapang ini dikelompokkan ke dalam

genus Verticillium

adalah

karena kapang ini memiliki ciri penampakan mikroskopik yang hampir sama dengan

genus Penicillium

. Namun terdapat perbedaan pada ukuran fialida yang panjang dan

besar serta konidia yang cenderung berbentuk oval (Gambar 80). Pengamatan

mikroskop untuk jenis kapang ini dilakukan pada perbesaran 100 x 10.

konidia

fialida

konidiofora berseptat

(34)

Roti Tawar 0,50% ES 10 ,20110 ,005971 ,001888 ,19683 ,20537 ,191 ,212

Roti Tawar 0,75% ES 10 ,18790 ,016169 ,005113 ,17633 ,19947 ,175 ,223

Roti Tawar 1,00% ES 10 ,17510 ,008774 ,002775 ,16882 ,18138 ,163 ,190

Total 50 ,21234 ,036175 ,005116 ,20206 ,22262 ,163 ,289

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Porositas ,111 50 ,168 ,919 50 ,002

a Lilliefors Significance Correction

ANOVA

Porositas

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,058 4 ,014 106,541 ,000

Within Groups ,006 45 ,000

Total ,064 49

Porositas

Duncan

Perlakuan N

Subset for alpha = .05

1 2 3 4 5

Roti Tawar 1,00% ES 10 ,17510

Roti Tawar 0,75% ES 10 ,18790

Roti Tawar 0,50% ES 10 ,20110

Roti Tawar 0,25% ES 10 ,22610

Roti Tawar 0,00% ES 10 ,27150

Sig. 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000

(35)

Roti Tawar 0,75% ES 10 ,21530 ,006183 ,001955 ,21088 ,21972 ,205 ,228

Roti Tawar 1,00% ES 10 ,19950 ,037212 ,011767 ,17288 ,22612 ,150 ,242

Total 50 ,20218 ,018633 ,002635 ,19688 ,20748 ,150 ,242

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Baking_Loss ,111 50 ,168 ,964 50 ,136

a Lilliefors Significance Correction

ANOVA

Baking_Loss

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,002 4 ,001 1,769 ,152

Within Groups ,015 45 ,000

Total ,017 49

Baking_Loss

Duncan

Perlakuan N

Subset for alpha = .05

1 2

Roti Tawar 0,25% ES 10 ,19640

Roti Tawar 0,00% ES 10 ,19790 ,19790

Roti Tawar 1,00% ES 10 ,19950 ,19950

Roti Tawar 0,50% ES 10 ,20180 ,20180

Roti Tawar 0,75% ES 10 ,21530

Sig. ,549 ,054

(36)

Roti Tawar 0,75% ES 10 3,34190 ,245601 ,077666 3,16621 3,51759 3,040 3,680

Roti Tawar 1,00% ES 10 3,54980 ,220234 ,069644 3,39225 3,70735 3,111 3,815

Total 50 3,03852 ,493520 ,069794 2,89826 3,17878 1,857 3,815

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Volume_Pengembangan ,119 50 ,076 ,943 50 ,017

a Lilliefors Significance Correction

ANOVA

Volume_Pengembangan

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 9,238 4 2,310 38,543 ,000

Within Groups 2,696 45 ,060

Total 11,935 49

Volume_Pengembangan

Duncan

Perlakuan N

Subset for alpha = .05

1 2 3 4

Roti Tawar 0,00% ES 10 2,31560

Roti Tawar 0,25% ES 10 2,84510

Roti Tawar 0,50% ES 10 3,14020

Roti Tawar 0,75% ES 10 3,34190 3,34190

Roti Tawar 1,00% ES 10 3,54980

Sig. 1,000 1,000 ,072 ,064

(37)

Roti Tawar 0,50% ES 10 2694,17712 223,010762 70,522195 2534,64483 2853,70941 2208,400 2957,823 Roti Tawar 0,75% ES 10 2525,38422 336,633171 106,452756 2284,57135 2766,19708 2060,842 2992,022 Roti Tawar 1,00% ES 10 1921,05852 910,276231 287,854619 1269,88613 2572,23091 1067,964 3918,161

Total 50 2554,40398 625,210485 88,418115 2376,72113 2732,08684 1067,964 3918,161

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Hardness_Crust ,115 50 ,097 ,973 50 ,293

a Lilliefors Significance Correction

ANOVA

Hardness_Crust

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 5589145,822 4 1397286,455 4,636 ,003

Within Groups 13564373,530 45 301430,523

Total 19153519,352 49

Hardness_Crust

Duncan

Perlakuan N

Subset for alpha = .05

1 2

Roti Tawar 1,00% ES 10 1921,05852

Roti Tawar 0,75% ES 10 2525,38422

Roti Tawar 0,50% ES 10 2694,17712

Roti Tawar 0,25% ES 10 2794,98550

Roti Tawar 0,00% ES 10 2836,41456

Sig. 1,000 ,256

(38)

Roti Tawar 0,75% ES 10 1835,76110 220,882708 69,849245 1677,75113 1993,77107 1519,661 2179,697 Roti Tawar 1,00% ES 10 1021,49500 276,886925 87,559334 823,42203 1219,56797 616,269 1573,199

Total 50 2065,47068 713,682869 100,929999 1862,64425 2268,29711 616,269 3666,513

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Hardness_Crust ,072 50 ,200(*) ,979 50 ,525

* This is a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction

ANOVA

Hardness_Crust

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 18298833,889 4 4574708,472 30,915 ,000

Within Groups 6658984,747 45 147977,439

Total 24957818,636 49

Hardness_Crust

Duncan

Perlakuan N

Subset for alpha = .05

1 2 3 4

Roti Tawar 1,00% ES 10 1021,49500

Roti Tawar 0,75% ES 10 1835,76110

Roti Tawar 0,25% ES 10 2212,12300

Roti Tawar 0,50% ES 10 2505,24720 2505,24720

Roti Tawar 0,00% ES 10 2752,72710

Sig. 1,000 1,000 ,095 ,157

(39)

Roti Tawar 0,75% ES 10 1414,88250 204,713280 64,736023 1268,43944 1561,32556 1097,044 1762,683 Roti Tawar 1,00% ES 10 801,32730 140,631187 44,471486 700,72581 901,92879 629,352 1092,288

Total 50 1719,34814 703,925594 99,550112 1519,29470 1919,40158 629,352 3648,118

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Hardness_Crust ,064 50 ,200(*) ,960 50 ,093

* This is a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction

ANOVA

Hardness_Crust

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 16395795,023 4 4098948,756 23,395 ,000

Within Groups 7884255,801 45 175205,684

Total 24280050,824 49

Hardness_Crust

Duncan

Perlakuan N

Subset for alpha = .05

1 2 3 4

Roti Tawar 1,00% ES 10 801,32730

Roti Tawar 0,75% ES 10 1414,88250

Roti Tawar 0,25% ES 10 1866,25270

Roti Tawar 0,50% ES 10 2028,99580

Roti Tawar 0,00% ES 10 2485,28240

Sig. 1,000 1,000 ,389 1,000

(40)

Roti Tawar 0,75% ES 10 1106,07590 106,198588 33,582942 1030,10601 1182,04579 931,660 1260,743

Roti Tawar 1,00% ES 10 545,47510 109,770692 34,712541 466,94988 624,00032 400,235 691,053

Total 50 1483,77872 709,898918 100,394868 1282,02768 1685,52976 400,235 2909,454

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Hardness_Crust ,103 50 ,200(*) ,956 50 ,060

* This is a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction

ANOVA

Hardness_Crust

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 20291849,870 4 5072962,467 51,859 ,000

Within Groups 4402017,349 45 97822,608

Total 24693867,219 49

Hardness_Crust

Duncan

Perlakuan N

Subset for alpha = .05

1 2 3 4

Roti Tawar 1,00% ES 10 545,47510

Roti Tawar 0,75% ES 10 1106,07590

Roti Tawar 0,50% ES 10 1641,23840

Roti Tawar 0,25% ES 10 1669,22280

Roti Tawar 0,00% ES 10 2456,88140

Sig. 1,000 1,000 ,842 1,000

(41)

Roti Tawar 0,50% ES 10 143,56918 11,583639 3,663068 135,28274 151,85561 128,498 158,374 Roti Tawar 0,75% ES 10 154,94263 11,164661 3,530576 146,95591 162,92934 137,856 166,193 Roti Tawar 1,00% ES 10 160,81180 21,040242 6,653509 145,76052 175,86308 134,918 190,245

Total 50 161,40745 19,447875 2,750345 155,88042 166,93447 128,498 199,414

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Hardness_Crumb ,097 50 ,200(*) ,964 50 ,125

* This is a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction

ANOVA

Hardness_Crumb

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 9085,432 4 2271,358 10,819 ,000

Within Groups 9447,339 45 209,941

Total 18532,772 49

Hardness_Crumb

Duncan

Perlakuan N

Subset for alpha = .05

1 2 3

Roti Tawar 0,50% ES 10 143,56918

Roti Tawar 0,75% ES 10 154,94263 154,94263

Roti Tawar 1,00% ES 10 160,81180

Roti Tawar 0,25% ES 10 162,94314

Roti Tawar 0,00% ES 10 184,77050

Sig. ,086 ,251 1,000

(42)

Roti Tawar 0,75% ES 10 173,02240 17,533000 5,544421 160,48005 185,56475 142,987 191,425 Roti Tawar 1,00% ES 10 212,54200 18,111901 5,727486 199,58553 225,49847 183,832 236,307

Total 50 178,28180 27,788130 3,929835 170,38450 186,17910 130,204 236,307

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Hardness_Crumb ,101 50 ,200(*) ,959 50 ,080

* This is a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction

ANOVA

Hardness_Crumb

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 25388,346 4 6347,086 22,944 ,000

Within Groups 12448,483 45 276,633

Total 37836,829 49

Hardness_Crumb

Duncan

Perlakuan N

Subset for alpha = .05

1 2 3 4

Roti Tawar 0,50% ES 10 146,73770

Roti Tawar 0,25% ES 10 166,53140

Roti Tawar 0,75% ES 10 173,02240

Roti Tawar 0,00% ES 10 192,57550

Roti Tawar 1,00% ES 10 212,54200

Sig. 1,000 ,387 1,000 1,000

(43)

Roti Tawar 0,75% ES 10 187,59160 19,862881 6,281194 173,38255 201,80065 153,321 213,580 Roti Tawar 1,00% ES 10 222,85608 23,917582 7,563403 205,74648 239,96569 199,633 265,562

Total 50 191,03413 24,679622 3,490226 184,02026 198,04800 153,321 265,562

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Hardness_Crumb ,084 50 ,200(*) ,945 50 ,022

* This is a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction

ANOVA

Hardness_Crumb

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 16544,481 4 4136,120 13,994 ,000

Within Groups 13300,622 45 295,569

Total 29845,103 49

Hardness_Crumb

Duncan

Perlakuan N

Subset for alpha = .05

1 2 3

Roti Tawar 0,50% ES 10 166,25608

Roti Tawar 0,25% ES 10 187,05127

Roti Tawar 0,75% ES 10 187,59160

Roti Tawar 0,00% ES 10 191,41560

Roti Tawar 1,00% ES 10 222,85608

Sig. 1,000 ,597 1,000

(44)

Roti Tawar 0,75% ES 10 231,28552 18,403215 5,819607 218,12065 244,45038 184,068 248,662 Roti Tawar 1,00% ES 10 257,43558 12,917938 4,085011 248,19464 266,67651 230,552 278,072

Total 50 219,67381 25,852390 3,656080 212,32665 227,02098 182,421 278,072

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Hardness_Crumb ,118 50 ,079 ,947 50 ,027

a Lilliefors Significance Correction

ANOVA

Hardness_Crumb

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 26091,359 4 6522,840 44,089 ,000

Within Groups 6657,599 45 147,947

Total 32748,958 49

Hardness_Crumb

Duncan

Perlakuan N

Subset for alpha = .05

1 2 3 4

Roti Tawar 0,50% ES 10 190,70403

Roti Tawar 0,00% ES 10 208,78271

Roti Tawar 0,25% ES 10 210,16123

Roti Tawar 0,75% ES 10 231,28552

Roti Tawar 1,00% ES 10 257,43558

Sig. 1,000 ,801 1,000 1,000

(45)

Roti Tawar 0,50% ES 10 4,96660 ,496936 ,157145 4,61111 5,32209 4,033 5,660

Roti Tawar 0,75% ES 10 4,77210 ,448564 ,141848 4,45122 5,09298 4,048 5,388

Roti Tawar 1,00% ES 10 4,40690 ,451677 ,142833 4,08379 4,73001 3,592 5,136

Total 50 5,00442 ,567523 ,080260 4,84313 5,16571 3,592 6,062

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Springiness_Crumb ,089 50 ,200(*) ,975 50 ,363

* This is a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction

ANOVA

Springiness_Crumb

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 7,941 4 1,985 11,394 ,000

Within Groups 7,841 45 ,174

Total 15,782 49

Springiness_Crumb

Duncan

Perlakuan N

Subset for alpha = .05

1 2 3

Roti Tawar 1,00% ES 10 4,40690

Roti Tawar 0,75% ES 10 4,77210 4,77210

Roti Tawar 0,50% ES 10 4,96660

Roti Tawar 0,00% ES 10 5,38690

Roti Tawar 0,25% ES 10 5,48960

Sig. ,057 ,303 ,585

(46)

Roti Tawar 0,75% ES 10 4,17280 ,421395 ,133257 3,87135 4,47425 3,478 4,843

Roti Tawar 1,00% ES 10 3,17540 ,613453 ,193991 2,73656 3,61424 1,957 4,377

Total 50 4,01198 ,663486 ,093831 3,82342 4,20054 1,957 5,151

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Springiness_Crumb ,106 50 ,200(*) ,958 50 ,071

* This is a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction

ANOVA

Springiness_Crumb

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 9,143 4 2,286 8,276 ,000

Within Groups 12,428 45 ,276

Total 21,570 49

Springiness_Crumb

Duncan

Perlakuan N

Subset for alpha = .05

1 2

Roti Tawar 1,00% ES 10 3,17540

Roti Tawar 0,50% ES 10 4,08630

Roti Tawar 0,75% ES 10 4,17280

Roti Tawar 0,00% ES 10 4,27990

Roti Tawar 0,25% ES 10 4,34550

Sig. 1,000 ,323

(47)

Roti Tawar 0,75% ES 10 3,27420 ,746932 ,236201 2,73988 3,80852 2,391 4,603

Roti Tawar 1,00% ES 10 2,81420 ,679906 ,215005 2,32782 3,30058 1,882 3,985

Total 50 3,67672 ,888699 ,125681 3,42415 3,92929 1,882 5,365

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Springiness_Crumb ,091 50 ,200(*) ,971 50 ,253

* This is a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction

ANOVA

Springiness_Crumb

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 20,320 4 5,080 12,438 ,000

Within Groups 18,379 45 ,408

Total 38,700 49

Springiness_Crumb

Duncan

Perlakuan N

Subset for alpha = .05

1 2 3

Roti Tawar 1,00% ES 10 2,81420

Roti Tawar 0,75% ES 10 3,27420 3,27420

Roti Tawar 0,50% ES 10 3,47380

Roti Tawar 0,00% ES 10 4,34970

Roti Tawar 0,25% ES 10 4,47170

Sig. ,115 ,489 ,672

(48)

Roti Tawar 0,75% ES 10 2,90990 ,363549 ,114964 2,64983 3,16997 2,277 3,346

Roti Tawar 1,00% ES 10 2,69790 ,391256 ,123726 2,41801 2,97779 2,155 3,405

Total 50 3,39236 ,701186 ,099163 3,19309 3,59163 2,155 4,845

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Springiness_Crumb ,105 50 ,200(*) ,968 50 ,185

* This is a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction

ANOVA

Springiness_Crumb

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 16,796 4 4,199 25,900 ,000

Within Groups 7,296 45 ,162

Total 24,091 49

Springiness_Crumb

Duncan

Perlakuan N

Subset for alpha = .05

1 2 3

Roti Tawar 1,00% ES 10 2,69790

Roti Tawar 0,75% ES 10 2,90990 2,90990

Roti Tawar 0,50% ES 10 3,20690

Roti Tawar 0,25% ES 10 4,04110

Roti Tawar 0,00% ES 10 4,10600

Sig. ,245 ,106 ,720

(49)

Roti Tawar 0,75% ES 10 76,96300 ,713521 ,225635 76,45258 77,47342 75,960 78,180

Roti Tawar 1,00% ES 10 77,10800 1,425598 ,450814 76,08819 78,12781 74,720 78,940

Total 50 75,27340 1,986282 ,280903 74,70890 75,83790 70,980 78,940

a Roti Tawar 0,00% ES 10 -2,43900 ,065904 ,020841 -2,48614 -2,39186 -2,530 -2,330

Roti Tawar 0,25% ES 10 -2,62500 ,110177 ,034841 -2,70382 -2,54618 -2,770 -2,500

Roti Tawar 0,50% ES 10 -2,57900 ,079505 ,025142 -2,63587 -2,52213 -2,670 -2,400

Roti Tawar 0,75% ES 10 -2,73900 ,115128 ,036407 -2,82136 -2,65664 -2,960 -2,590

Roti Tawar 1,00% ES 10 -2,58600 ,172768 ,054634 -2,70959 -2,46241 -2,830 -2,300

Total 50 -2,59360 ,146813 ,020763 -2,63532 -2,55188 -2,960 -2,300

b Roti Tawar 0,00% ES 10 17,02900 ,783361 ,247720 16,46862 17,58938 15,660 18,160

Roti Tawar 0,25% ES 10 16,59600 ,946258 ,299233 15,91909 17,27291 15,280 17,970

Roti Tawar 0,50% ES 10 16,27300 1,016159 ,321338 15,54608 16,99992 14,880 18,540

Roti Tawar 0,75% ES 10 16,54000 ,649239 ,205307 16,07556 17,00444 15,580 17,390

Roti Tawar 1,00% ES 10 18,34400 ,480444 ,151930 18,00031 18,68769 17,530 19,000

Total 50 16,95640 1,066713 ,150856 16,65324 17,25956 14,880 19,000

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

L ,077 50 ,200(*) ,980 50 ,569

a ,077 50 ,200(*) ,989 50 ,915

b ,059 50 ,200(*) ,977 50 ,448

* This is a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction

ANOVA

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

L Between Groups 112,889 4 28,222 15,790 ,000

Within Groups 80,431 45 1,787

Total 193,321 49

a Between Groups ,463 4 ,116 8,781 ,000

Within Groups ,593 45 ,013

Total 1,056 49

b Between Groups 27,010 4 6,753 10,571 ,000

Within Groups 28,746 45 ,639

(50)

Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a Uses Harmonic Mean Sample Size = 10,000.

a

Duncan

Perlakuan N

Subset for alpha = .05

1 2 3

Roti Tawar 0,75% ES 10 -2,73900

Roti Tawar 0,25% ES 10 -2,62500

Roti Tawar 1,00% ES 10 -2,58600

Roti Tawar 0,50% ES 10 -2,57900

Roti Tawar 0,00% ES 10 -2,43900

Sig. 1,000 ,405 1,000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a Uses Harmonic Mean Sample Size = 10,000.

b

Duncan

Perlakuan N

Subset for alpha = .05

1 2

Roti Tawar 0,50% ES 10 16,27300

Roti Tawar 0,75% ES 10 16,54000

Roti Tawar 0,25% ES 10 16,59600

Roti Tawar 0,00% ES 10 17,02900

Roti Tawar 1,00% ES 10 18,34400

Sig. ,058 1,000

(51)

Roti Tawar 1,00% ES 10 73,05600 ,909153 ,287500 72,40563 73,70637 71,820 74,500

Total 50 73,24700 1,733582 ,245166 72,75432 73,73968 70,030 77,180

a Roti Tawar 0,00% ES 10 -2,53200 ,091627 ,028975 -2,59755 -2,46645 -2,670 -2,440

Roti Tawar 0,25% ES 10 -2,69400 ,101784 ,032187 -2,76681 -2,62119 -2,760 -2,430

Roti Tawar 0,50% ES 10 -2,57800 ,069250 ,021899 -2,62754 -2,52846 -2,680 -2,490

Roti Tawar 0,75% ES 10 -2,75400 ,079190 ,025042 -2,81065 -2,69735 -2,880 -2,650

Roti Tawar 1,00% ES 10 -2,65300 ,110459 ,034930 -2,73202 -2,57398 -2,800 -2,470

Total 50 -2,64220 ,118997 ,016829 -2,67602 -2,60838 -2,880 -2,430

b Roti Tawar 0,00% ES 10 16,03000 ,752640 ,238006 15,49159 16,56841 14,810 17,430

Roti Tawar 0,25% ES 10 16,45100 ,446877 ,141315 16,13132 16,77068 15,830 17,470

Roti Tawar 0,50% ES 10 16,41800 ,917531 ,290149 15,76164 17,07436 15,060 17,630

Roti Tawar 0,75% ES 10 16,23000 ,506030 ,160021 15,86801 16,59199 15,460 17,030

Roti Tawar 1,00% ES 10 17,37100 ,941564 ,297749 16,69745 18,04455 16,050 18,460

Total 50 16,50000 ,849627 ,120155 16,25854 16,74146 14,810 18,460

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

L ,064 50 ,200(*) ,980 50 ,546

a ,112 50 ,155 ,958 50 ,070

b ,102 50 ,200(*) ,972 50 ,275

* This is a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction

ANOVA

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

L Between Groups 66,369 4 16,592 9,230 ,000

Within Groups 80,891 45 1,798

Total 147,260 49

a Between Groups ,316 4 ,079 9,389 ,000

Within Groups ,378 45 ,008

Total ,694 49

b Between Groups 10,616 4 2,654 4,824 ,003

Within Groups 24,756 45 ,550

(52)

Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a Uses Harmonic Mean Sample Size = 10,000.

a

Duncan

Perlakuan N

Subset for alpha = .05

1 2 3 4

Roti Tawar 0,75% ES 10 -2,75400

Roti Tawar 0,25% ES 10 -2,69400 -2,69400

Roti Tawar 1,00% ES 10 -2,65300 -2,65300

Roti Tawar 0,50% ES 10 -2,57800 -2,57800

Roti Tawar 0,00% ES 10 -2,53200

Sig. ,150 ,323 ,074 ,268

Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a Uses Harmonic Mean Sample Size = 10,000.

b

Duncan

Perlakuan N

Subset for alpha = .05

1 2

Roti Tawar 0,00% ES 10 16,03000

Roti Tawar 0,75% ES 10 16,23000

Roti Tawar 0,50% ES 10 16,41800

Roti Tawar 0,25% ES 10 16,45100

Roti Tawar 1,00% ES 10 17,37100

Sig. ,255 1,000

(53)

Roti Tawar 1,00% ES 10 70,85300 1,508259 ,476953 69,77406 71,93194 67,860 72,980

Total 50 71,54820 1,478668 ,209115 71,12797 71,96843 67,600 75,590

a Roti Tawar 0,00% ES 10 -2,45000 ,144760 ,045777 -2,55356 -2,34644 -2,630 -2,200

Roti Tawar 0,25% ES 10 -2,46400 ,141280 ,044677 -2,56507 -2,36293 -2,660 -2,270

Roti Tawar 0,50% ES 10 -2,51500 ,100360 ,031737 -2,58679 -2,44321 -2,650 -2,330

Roti Tawar 0,75% ES 10 -2,64200 ,100642 ,031826 -2,71400 -2,57000 -2,770 -2,480

Roti Tawar 1,00% ES 10 -2,52100 ,200192 ,063306 -2,66421 -2,37779 -2,770 -2,070

Total 50 -2,51840 ,152535 ,021572 -2,56175 -2,47505 -2,770 -2,070

b Roti Tawar 0,00% ES 10 15,70800 1,092620 ,345517 14,92639 16,48961 14,250 17,120

Roti Tawar 0,25% ES 10 15,65400 ,805967 ,254869 15,07745 16,23055 14,510 17,020

Roti Tawar 0,50% ES 10 15,01600 ,612594 ,193719 14,57778 15,45422 14,080 15,890

Roti Tawar 0,75% ES 10 16,21500 ,627096 ,198305 15,76640 16,66360 15,080 17,190

Roti Tawar 1,00% ES 10 17,24300 ,502218 ,158815 16,88373 17,60227 16,370 18,030

Total 50 15,96720 1,043626 ,147591 15,67060 16,26380 14,080 18,030

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

L ,093 50 ,200(*) ,965 50 ,144

a ,107 50 ,200(*) ,970 50 ,222

b ,083 50 ,200(*) ,968 50 ,186

* This is a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction

ANOVA

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

L Between Groups 31,338 4 7,834 4,651 ,003

Within Groups 75,799 45 1,684

Total 107,137 49

a Between Groups ,229 4 ,057 2,833 ,035

Within Groups ,911 45 ,020

Total 1,140 49

b Between Groups 27,591 4 6,898 12,042 ,000

Within Groups 25,777 45 ,573

(54)

Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a Uses Harmonic Mean Sample Size = 10,000.

a

Duncan

Perlakuan N

Subset for alpha = .05

1 2

Roti Tawar 0,75% ES 10 -2,64200

Roti Tawar 1,00% ES 10 -2,52100 -2,52100

Roti Tawar 0,50% ES 10 -2,51500 -2,51500

Roti Tawar 0,25% ES 10 -2,46400

Roti Tawar 0,00% ES 10 -2,45000

Sig. ,064 ,317

Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a Uses Harmonic Mean Sample Size = 10,000.

b

Duncan

Perlakuan N

Subset for alpha = .05

1 2 3

Roti Tawar 0,50% ES 10 15,01600

Gambar

Gambar 25. Penampakan Koloni Aspergillus sp 1 pada Media PDA :
Gambar 33. Penampakan Koloni Aspergillus sp 5 pada Media PDA : a. Bagian Atas; b. Bagian Bawah
Gambar 35. Penampakan Koloni Aspergillus sp 6 pada Media PDA :
Gambar 39. Penampakan Koloni Aureobasidium sp 1 pada Media PDA : a. Bagian Atas; b. Bagian Bawah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kecapi yang berada di LIPI Cibinong berasosiasi dengan CMA, akarnya memiliki struktur berupa hifa gelung, hifa internal, dan vesikula serta tanah rizosfernya mengandung spora

Fungi (jamur) merupakan organisme eukariotik yang memiliki inti sel, memproduksi spora, tidak memiliki klorofil, dapat berkembang biak baik seksual maupun aseksual,

Pengamatan secara mikroskopis didapatkan pertumbuhan kapang yang ditentukan adanya spora seperti bulu halus sedangkan khamir terlihat seperti lender yang mengkilat

Pengamatan mikroskopik menunjukkan isolate berbentuk batang, Gram positif, serta memiliki spora yang terletak di tengah sedangkan pada uji fisiologi biokimia sel menunjukkan

Bangsa dari Nidulariales ini merupakan jamur berupa bird’s nest dan jamur penembak spora, basidiocarpnya oval, berbentuk terompet. Jamur ini dibentuk secara berkelompok

Organisme yang disebut jamur bersifat heterotrof, dinding sel spora mengandung kitin, tidak berplastid, tidak berfotosintesis, tidak bersifat fagotrof, umumnya memiliki hifa

(2003) bahwa gejala Phaeophleospora yang ditunjukkan berupa bercak daun berwarna kemerahan pada permukaan atas daun dan adanya spora berwarna hitam pada

Bentuk dasar dari bakteri dapat berupa kokus, basil, atau spiral, sedangkan kapang umumnya memiliki bentuk filamen atau miselium seperti benang yang merupakan kumpulan hifa, dan bentuk