rssN
2302-8408
Tfl E RHT,ATIOHSHTP BETWEEII{ INSL ATIG.i'I RA.TT,
ANS UNEMPLOVI}{MTT MATS, ${ ThID$#USIA IC8 $-'SS*
Se/# J/dr+rfe /fJtfr,'o*im* ffegeri Frt/u*g,i ANTi,LIfIS IffiBIJAKAFI *.f OSIETfiR $eL]itri{
M[ff€HfibALII{AN INTI"A$I I}I TNB$},IE$T&
,Sruri*xi (ff*drrmrt'ra*,!rdar/* &1r*lrrl
NA,MFAK TI{ffi,?Tffi TSAHASAP ffltrTW}lBUI{}t ,{
UH tlN0lltr ft l ${il*lqff $ r,t'
l)*ni -fstri* /#nii **si/es -ffsger/ F**tlrg}
rmN#AftilH p$ft$pEl{HtF *lSIKf} Tfi'i}rH ADAP
ilT Al{fi LUAIt I,,iffiGEnI lNm$ilSSIA
Ikifrrrlr/.din lthrir,*flcd#li,$'rflJr Kw* t*) Ihnu Sjwlri funrutlh,nt
p#NGAHU*{ 'fft*ffi$nffi Fff}I{Al, fiAfll SAfif $-{$tL Tt TIIADAF Ptl*SAPi+?4il{ EfiHI{A}ffA XASUfA?SIIIfl(STA I}I fR#TTNfiI SU!i,{AT$:EA BAft AT dli.u-*ri {U*irlts it** i/egem.frr*rngl
[$NId fI'AT{JS tr(}STAL EKCIIIISMI ST.$WA &AN
ng$d"fiOrA T*ft filADAP H$ISffi $St SPK{ILAII lltl
EF{$i\I#A}TI'ESflAII{A
N $0H fi I (SailP-I.+) trI K $?A FdEAI\i6
Mnha,*vaad I rliu: f{/r:ir.er"-t*ns #qgrri Pr*d.orug}
-IAIIfiINAN fiOSIAL SAN }S,I{A.WAAANTSNA(A K8N,JA LANJT]T TJST*
EC0sain
Jurnd illniah donomidm
p
\rolume
1,Nomor
2,November
2012DAFTAR
TSIISSN 2302- 8408
95
-
102103
-
120t2l
-
138r39
-
156r57
-t78
179
-
190l9l -
208THE
RELATIONSHIP
BETWEENIN}'I,ATION
RATI'
ANDT]NEMPLOYT,IENT RATE IN INDONESIA I985-2008
Selli Nelonda (Universitas Negeri Padang)
ANALISIS I(EBIJAKAN
M ON ETER DALANT M EN G E N DALIIC\N
INFLASI DI
INDONESIASuriani (Universitas Syiah Kuala)
DAMPAK INFLASI
TERTIADAP PERTUMBUHAN EKONON{I DIINDONBSIA
Doni Satria (Universitas Negeri Padang)
PENGARUH PERSPEKTIF
RISIKO
TERHADAP UTANG LUAR NEGERI INDONESIAFakhruddin (Universitas S1t iah Kuala)
Ibnu Syahri Ramqdhan
PENGARUH
TRANSFERFISKAL
DAN BAGTIIASIL
TERTIADAPPENDAPATAN PER
KAPITA KABUPATEN/KOTA
DI PROPINSISUMATERA BARAT
Ariusni (Unive rsitas Negeri Padang)
EFEK
STATUS SOSIALEKONOMI
SISWA DAN DESA-KOTA.TERHADAP EFISIENSI
SEKOLAH
MENENCAH PERTAN{A
NEGERI (SMPN)
DI KOTA
PADANG LTu h u nt m u rl lrfa n (U n it; A rs i t a s N e geri
P atl a n g)JAMINAN
SOSIAL DAN PENAWARAN TENAGA KERJA LANJU'TTiSIA
jlutu Etrt Febrinni (L/niver:;itus Bengku\u)
i
I
JAMINAN
SOSIAL DAN PENAWARANTENAGA
I(ERJA
LANJUT USIARatu Eva Febriani
Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu ratu*ef@yahoo.com
.{bstract : Most research on lqbor Jbrce participition of elderly and its connection with social security program is based on macro data. This paper olJbrs a dffirent perspective. The research
used small sample from elclerly population.
It
is limited on education level, especially higher :Cucation (bachelor, master, and doctor) ond the previous job as lecturer. This paper is using microCata from a universie
in
Yogtakarta.It's
collected through questionnaire and intervian- Usingiggisiic regression,
it
is shown that health is important factor in determining the labor .forceof
elCerly decision to work, whereas social securiQ in this case is not determiningfactor.
Keywords: LaborJbrce of elderly, social security.
Abstrak : Sebagian besar penelitian tentang partisipasi angkatan keria laniut usia dan kaitannya
dengan program jaminan sosial berdasarkan datq makro. Penelitian ini menqwarkan perspektif
tang birbeda. Kajian dilakukan dengan mengambil sampel kecil dari penduduk laniut usia yang
dibitasi berdasarkan tingkat pendidikan tinggi dan jenis pekeriaan sebelumnya sebagai dosen. Penelitian
ini
menggunakan data milcrodqri
sebuah pelguruan tinggidi
Yogtakarta yang tlikumpulkan melalii kuisioner dan wcrwencare. Dengan menggunakan metode regresi logistik,Citem;kan bahwa kesehatan merupakanfaktnr dominan dalam mempengaruhi keputusan penduduk
laniut usia untuk bekerja, sedangkanjaminan sosial dalam kasus ini bukanfaktar yang menentukan.
Kata Kunci: Tenaga kerja lanjtu usia, jaminan
sosial-Jaminan sosial merupakan topik yang menarik untuk dibahas. Hal
ini
berkaitandengan pemnannya dalam menjaga stabilitas taraf hidup layak dari masyarakat. Posisi
penling
^dari
keberadaanjaminan
sosial ditegaskan dalamUUD
1945 pasal28
Hiu*rrl"*"n
kedua) yang menyatakan bahwa: "setiap orang berhak atas jaminan sosialy*g
*"-,rngkinkan-pengembangandirinya
secara utuh_ sebagaimana manusia yangterirartabat". Lebih tan3ut Ai perkuat dalam pasal 34 ayat 2 (amandemen keempat) yang
berbunyi: 'T.{egara mengembangkan sistem
jaminan
sosialbagi
seluruhrakyat
danmemberdayakan masyarakat
yang
lemah dantidak
mampu sesuai dengan martabatkemanusiaan".
Sesungguhnya topik tentang pengaruh jaminan sosial terhadap penawaran tenaga kerja lanjut usia sudah
diteliti
dan diperdebatkan lebih dari satu dekade dengan beragammetode estimasi dan hasil dari
penelitian.
Schroder danButterfill
(2004), menemukanbahwa sebagian besar penduduk lansia
di
pedesaan JawaTimur
harus bekerja untukmemenuhi kebutuhan hidupnya. Hanya mereka yang tercakup dalam jaminan sosial
lrunjangan pensiun) atau pendapatan dari lahan pertanian yang tidak perlu bekerja.
Di
sini niljangan pensiun memiliki peran penting dalam pendistribusian ekonomi keluarga. HanyaEcosains, Volume 1, Nomor 2, November 2012, Hal 196-214
oshio,
oishi
dan shimizltani (2011) melakukan studi yang mengkaji mengenai bagaimana program jaminan sosial mempengaruhi partisipasi angkatan kerja lanjut usiaselama lebih dari 40 tahun
di
Jepang. Hasil studinya memperlihatkan signifikansi dariperanan jaminan sosial. Adanya."ro.t asl jaminan sosial sejak.tahun 1985 yang meliputi
pengurangan anggaran jaminan sosial mendorong penduduk
la[jut
usia untuk tetap beradaOufal.
*-gtutun
terja
lebih
lama. Bosktn (1977), menyatakan bahwa jaminan sosial merupakai faktor,riu*u
dalam ledakan pensiundini.
Selainitu
juga, jaminan sosialmerupakan
solusi
potensialuntuk
mengatasi ketidaktentuanekonomi
dan
resikomengalami
sakit yang
berimplikasi pada pengeluaranuntuk biaya
kesehatan bagipenduduk lansia (Bloom dkk, 2010).
Di
sisi
yang berbeda,i.l"tat
danMitchell
(1984) dalamstudi
empirisnya menemukanfakta teiryata jaminan
sosial bukanlahfaktor yang
signifika:r- terhadap keputusan penduduklanjut"usia untuk
berhenti bekerja.walaupun
demikian, pada penetitian terdahulu yang"dilakukan oleh Mitchell dan Fields (1982) diungkapkan bahwatidak ada
keputusan'fuli
yung dapat disimpulkan mengenai pengaruh jaminan- sosialterhadap keputusan
ulrn"rii
uJr."rjl.
Beberipa penelitianjuga
menemukan hasil yangrn"nyut'ukun
jika
jaminan sosial memiliki pengaruhy*g
lebih kecil terhadap keputusanuntuk berhenti bekefa. Hasil penemuan
ini
dapat dilihat pada studi yang dilakukan oleh Burkhauser daneuiin
(1983)r, Burtless danMoffit
(1984), dan Diamond dan Hausman (1984). Hal yang,"*pu
juga'didapatkan dari penelitian yang dilakukan oleh Blau danGoodstein (2010),
**grnlmpkan
bahwa perubahan pada tunjangan jaminan-sosialbukanlah penyebab
it"iu
pLr*run
tingkat parhsipasi penduduk lanjut usiadi
UnitedStates
,"tu*u
periode 19a0-1980. Perubahan pada tunjanganjaminan
sosial hanya berkontribusi sebesar 10 persen terhadap penurunan tingkat partisipasi penduduk lanjutusia selama periode
ini-Berbagai penelitian
ini
muncul
sebagaiakibat
adanya perublhan slrukturdemografi
yunf
**garah
pada penuaan penduduk.Di
Indonesia kondisi populasinya*"a*!
bergerak kearih *asyuratat tua(Niehof
1995). Sesungguhnya pergerakan menuiup"r,rrl
plndudukdi
Indonesia sudahdimulai
sejak30
tahun terakhir' Peningkatanp.oporsi penduduk lanjut usia cukup signifikan denganjumlah penduduk sebanyak 5,3 juta
ji*u
(+,+t
persendaii
totat seluruh penduduk)di
tahun 1971 menjadi 19'3juta
(8,37 p"ru"n dari total seluruh penduduk)di
tahun 2009 (Komnas Lansia, 2010)' Peningkatan ierus terjadi di tahun- tahun yang alan datang dan diproyeksikan bahwa pada tahun 2025aka, mJncapai 13 persen dan terus meningkat hingga mencapai 25 persen di tahun 2050
(Abikusno, zaaT. Yogyakarta menjadi propinsi dengan proporsi penduduk tua tertinggi yaitu t+,OZ persen
pirS,
2AO\. Di
pihak lain, peningkatal Pog,ulasi tuaini
ternyataaiu*"rrgi jogu
o*g-
peningkatan tingkat pertisipasi melekadi
pasar tenaga kerja'Berdasarkan hasil sakernas 2010, tercatat harnpir separuh (49,37 persen) penduduk lanjut usia
tli
Inddnesia togiatA{r.ulamanya ddalah beke4a; Eli.Yogyakr}lta sefldiri, pada tahln 2009, tingkat pattisrpali.angLetaukerja(I?A&
pe-nduduklanjut
usia sebesar 54,56pefsen.
Seiring
dengan perubahanstruktur
demografi penduduk Indonesia yangmengarah pada peninfkatan penduduk tua, maka jaminan sosial memiliki peran penting
dalam melindungi t
"iiOrp"n
para penduduk lanjut usia.Hal
ini
dikarenakanpenduduk
lansia merupakan kelompok yang rentan terhadap berbagai guncangan terutama guncangan
:rsehatan clan guncangan ekonomi rnakro yang clapat mengguncang pondasi ekonomt
.creka yang nantinya akan berdampak pada tingkat kesejahteraan mereka.
Tujuan yang rngin dicapai melalui penelitian
ini
adalah untuk mengidentillkasr -:ngaruh jaminan sosial terhadap keputusan penduduk lanjut usia untuk bekerja atau tidak-keq'a. Penduduk lanjut usia yang
rnerlrdi
obyek dalam penelitianini
difbkuskan pada .:reka yang berpendidikan tinggi dan pekerlaan mereka sebelum pensiun adalah sebagai ::raga pcugajardi
pcrguruantinggi,
dalamhal
ini
adalah Universitas Gadjah Nlacla r -rg,Yakafia.Paper
ini
ditulis deugan slrsuuan sebagai berikut. Bagian pcltama mettarnpilkan =:tdahuiuan. Tinjauan pustaka yang terdiri dan gambaran mengenai jaininan sosial yang-:
dj
Indor-resia dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitianirti di
bahas-
,Ja
bagian kedua. Bagianketiga berisi
tet-rtanglokasi
penelitiandan
metodologi , .elitian. Bagian keempat adalah estimasi dan perr-rbahasan hasil penelitian. Kesimpulan - ::.r saran ditulis pada bab akhir.II\JAUAN
LITERATUR
Iaminan Sosial di Indonesia
Program jaminan sosial
di
Indonesia dibedakan rnenjadi dua yaitu jamitran sosial,:'.:,lk sektor publik (pegawai pemenntah) dan jaminan sosial untuk sektor swasta. Jaminan
.ial
untuk
sektorpublik
(pegarvai pemerintah)terdiri dari
tunjangan pensiun dan-rungan sefia asuransi. Jaminan sosial berupa tabungan dan asuransi dikelola oleh
- -SPEN dan untuk pegawai
militer
(
TNI-POLRI)
dikelola oleh ASABRI, setnentara ::rinan sosial untuk sektor swasta clikelola oleh JAMSOSTEK (awalnya dikenal dengan, sTEK).
TASPEN didirikan pada tahun 1963'sebagai skema asuransi pendukung. Pada
.'-.-rn 1981, TASPEN melakukan perluasan cakupan perlindungan dengan menal.nbahkan
,-ransi
jiwa
untuk pegau'ai pemerintah, pasangarulya, dan anak-anaknya. Sedangkan S.\BRI dibentuk pada tahun 1971 yang rneliputi senlua anggotaTNI,
anggota POLRI,., -- pegawai kemenierian pertahanart.
Skerra kor-itribr-rsi yang diterapkan dalan-r program TASPEN dan ASABRI adalah
:1.
Setiap pegawai rnernberikan kontribusi sebesar 3,25 persen dari gaji yang didapat-.
rp
bulannya. Pegar.vai pemerintahini
akan mendapatkanluu
sum yang jurnlahnya -.r clengan 19kali
gaji bulan terakltir pada saat pensiun ataLlpun pada saat kematiatlJ
. -- lLrnr pensiutr.
Skema tunjangan pensir-ut clibentuk berdasarkan Undang-undang I'.lo.1l tal-rur
:n.
Sken'ur tunjangan pensiundi
biaya diberikan secara bulanan kepada para pegawai,:i'intah yang sudal-r peusiun. Skema tLurjangan pensiutr secara utama clibiayai dari
-,jrrau pemerintah (APBN), dan sebagian berasal dari kontribusi pegawai sebesar 4,75
.n
dari gzrjipcr
bulan. Pada saat pensiuur. pegarvai pentcrintahini
akan tttetreriltta. rran pensiun setiap bulannya sebesar 7-5 pcrsen dari gaji bulan terakhir.
Selain itu. pegarvai pen"rerintah baik sipil rraupuu nriliter yatrg masih aktif ataupun
irensir-uran clan keluarganya diberikan perlindriugall pelayatran kesehatan berupa
Ecosoins, Volume 1, Nomor 2, November 2012, Hol 191-208
Rumah Sakit Urnum, Rumah Sakit Militer (untuk personil TNVPOLRI), dan Rurnah Sakit
atau
Klinik
Srvasta yang sudah bekerjasania dengan ASKES.JAMSOSTEK (Jaminan Sosiai'fenaga Kerja) dibentuk pada tahun 1977. Jan-rinirn sosial
ini
meliputi provitlent .fimd, pelayanan kesehatan, asuransi kecelakaan kerja, danasuransi kematian. Skenra Jamsostek agak berbeda dengan-latninan sosial yang disecliakan
untuk
pegar,vai pemerintah. Dalam program Jamsostek, pendanaannyadibiayai
olehpemilik
perusahaandan
atau pegarvainya. Keikutsertaan dalam program Jar.nsostekciiwajibkan pada perusahaan
yang minimal
memiliki
10
pegawai ataugaji
sebesarRpi.000.000 per bulan.
Kontribusi untuk trtrot,ident
fitntl
adalah 5,7 persen dari gaji (pemilik perusahaanmembayar 3,7 persen dan pegar,vai membayar 2 persen), sementara
itu
biaya kontribusi pada perlindungan kecelakaan kerja dan asuransi kematian sepenuhuya ditanggung olehpemilik
p"*.uhuun.
Urrtuk kecelakaan kerja kontribusinya sebesar 0.25 sampai dengan t,ZOp".t"n
clari gaji, tergantung pada tingkat resikonya dan untuk asuransi kematiankontribusinya sebesar 0,3 persen dari gaji.
Pegawai swasta
jugu
meudapatkanjaminan
kesehatan.Untuk
skemaperlindungan kesehatan
ini
ditarik kontribusi sebesar 3 persen dari gaji kotor untuk satutrang
dan6
persenuntuk
sekeluarga. Kontribusiini
diba-v-ar sepenuhnyaoleh
pihakpemilit< pemsahaan. Anggota
jaminau
kesehatanini
dapat nlenggunakan fasilitaspelayanan kesehatan yang disediakan oleh pihak swasta ataupun pihak pemerintah'
Penelitian Terdahulu
Berbagai penelitian telah rnenggunakan infbmrasi berkaitan dengan perilaku
anskatan ke4a lanlut usia yang meuduga ada hubungannya dengan peran yang dirnainkan
oleh
jarnilan
sosial. Oshio,Oishi
dan Shimizutani (2011) rnenggunakan data LabourForce Survey, 1968-2007 ruenemukan bahr'va jaminan sosial berpengaruh signifikall
terl-radap keputusan untuk berhenti bekerja bagi penduduk lanjut usia di Jepang. Hal senada juga ditemukan dalarn hasil penelitian dari Keasberry (2002) dengan mengumpulkan data lapgsung berupa survei
di
wilayah Kebonagung dan Giriwungu; didapatkan hasil yang rlenyatakaujika
ketiadaan jaurinan sosial mendorot.tg penduduk lansiaaktif
secaraekouomi, tercatat
65,9
persen responden bekerja.Lebih lanjut,
ringkasan nlengetrai beragam hasil penelitiarr merrgenai jaminan sosial dan penawaran tenaga kerja yarlg telahdilakukan sebelumnya dapat dilihat pacla Tabel I--1 (larnpiran).
METODE PENELI I IAN
Penelitian
irri
dilakukandi
wilayah propinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta. Penentuan DI Yogyakafia sebagai daerah penelilan didukiirlts ole]r (41a yaqg urenunjukkaqhrltrra Daeralt Islirrrewa Yogyakarra rrrunrpakatt salalt sattr
drli
linta propirrsidi
Irrdoriesiayrng nrerniliki proporsi petrJLrclrrk lrrrlut usi:r yang tirlgSi.
Drli
tlata yartu clikeltrrt'kalt t'lell Ilaclan Pusat Staiistik,Dl
Yogyakarra adalah propinsi cleusan perset.ltase penduduk lar!ut r-rsia ieftir-rggi (1a,02%). diikuti
oleh propinsi .lau'a 1'engah (10.99 7o). propirrsi .lau'a Timur (10.92 96). propinsi Bali (i0.79 9,'.). dan propiusi Sulau,esi Selatan sebesar 9,03 9n(BI'S. 2009).
Berkaitan densun prosranr.lanrinrn sosial^ maka sar.npel pencluduk latlut trsia yatig
Til
ieberaclaan prograln jaminan sosial sendiri saat
ini
rnasih terbatas untuk peker3a yang.ekerja
di
sektor fbrrnal seperti pegar.vai perrerintah. pegar'vaiBUMN,
dan beberapa:egarvai di sektor srvasta. Oleh karena fbkus penelitian ini pada penduduk lanjut usia yang
.erpendidikan
tinggi
maka sampel yang drgunakan adalah penduduk lanjut usia yang.ebelum pensiun bekerja sebagai dosen
di
perguruantinggi.
Perguruatltinggi
yang,iqunakan
cii suri
adalah Universitas Gacljah Nlada.Ada
beberapa aiasan mengapa ','niversitas Gadjah Mada dijadikan sebagai area penelitian. Perlanta, Universitas Gadjah l,1ada tnerupakan, salah satu universitas tefiuadi
Lrdonesia yang berkualitas dan sudah di,:enal
cli
duuia lntemasional. Kedua, adanl,a kebijakandari pihak
fJniversitas untuk :remperbolehkan doseu pumakaryanya tetap berkontribusi dengan tetapaktif
clalam ,.egiatan belajar dan rnengajar sefia kegiatan lairu-rya dikampus.Per-r'rilihan responden Cilakukan ciilakukan rnelalui dua tahapan. Pefiatna pernilihan '...1.:,iltas mana saja yang dosen pumakaryannya akan dijadikan sampel. Kedua, pernilihan
.'sponden dari tiap fakultas yang sudah ditentukan, Pemilil-ian fakultas dilakukan secara
:ndor.r-r sampling, sedangkan pemilihan sarnpel dosen dilakukan ciengan metode purposive
.:rnpling.
Dari
delapan belas fhk-uitas. didapatkan delapan fakultas yangnanti
dosen:unrakaryanya akan drjadikan sampel. Berdasarkan data sepuluh tahun terakhir, ada sekitar
.58
orang yang berstatus dosen pumakaryadari
deiapan fakultasini.
Sampel yang:igunakan hanya sebanyak 100 responden. Hal
ini
ciikarenakirn keterbatasan data personalrr)sen pumakarya dan akses untuk menghubungi mereka. Akan tetapi, hanya 58 responden
.ang memberikan respon
balik
terhadap peneiitianini.
Penelitian dilakukan dengan:enyebaran kuisioner dan wawancara.
Alat
analisis yang digunakan adalah analisiskTalitalif
deskriptif dan analisis-:sresi logistik berupa logit. I\{odel yang dibentuk pada per-relitian
ini
terdiri dari tujuh:rriabel bebas (
Tj
Pensiun rnerupakan jaminan sosial yang didapat setiap bulamya yang-.ukur clalar-1 bentuk
in,
Edlc
adalah tingkat pendidikan yang diukur dengan latnanya;lernpuh
pendidikan,Etnis
adalahjenis
suku penduduklanjut
usia yang berbentuk.,mnt!
I
untuk
jawa
dan
0
untuk
lainnya,
Health
urer-upakanvariabel
yang:nggarrbarkan mengenai status kesehatan responden datt berbentuk duntruv,
I
untuk ya .n nol r-r1tuk ticiak yang didasarkan pada respon terl-iadap pefianyaan "Apakair kesehatat't :,,pak/Ibu met.pbatasi kemantpuan Bapalc/lbu untuk bekerja?'', Tanggungan y'aitulumlahrsgota rumah tansga yang masih dibiayai. Variabel tanggungan
ini
adalah durnn'ry, 1-,,r.ik ,r',.,',,iliki tanggungan clan no1
untuk tidak
r-nemiliki tanggungan.Aset
adalah-.,lyaknya
jenis
aset yang clrrniliki, danMar
adalah status pen-rikaltall yang berber-rtuki7?///-t,
yaitu
1 untuk rrenikah dan0
untuk laintrya), dan 51. lansia aclalah pellawaran ::ragakeia
lanjut usia sebagai variabel dependen 1,ang bersitatdikotonli
yaitu 1 urrtuk'kcria clatr 0 tnttuk tidak bekerja.
Ailapuu nrodel empiris clibentuk clalam penelitiaarr irti adalah sebagai berikut.
rir.,i:r ,. lJ,,
i
B,I.i
l)ensiun,-
[]1 Educ, + [11 Etnis,-
N1arl' e, p., Hcalth, + B. Tangeurtgani (1) + B,, Aset, + pri \SII,
DAN['[,NIB.\IIASAN
t-Ecosoins, Volume 1, Nomor 2, November 2012, Hol 191-208
Secara urnum, sebagian besar resprinden pada penelitian
ini
berada pada jer4angumur 65 tahun sampai dengan 69 tal-iun dan yang berumur B0 tahun keatas hanya satu
orang.
Dari total
keseluruhan respondenyang
berjumlah53
orang, 77,59 persendiantaranya tercatat aktif secara ekonomi dan hanya 22,41 persen yang tidak bekerja lagi. Secara uirium, mereka terus berada dalarn angkatan kerla sarnpai mereka paling tidak berusia 74 tahun (Grafik 1).
=?n
- 1q
I
-:1i
-:
E TL,l.L F:L r.ie
-
Ll.trr i3.l:Erla l
! ii1-69 7c-r"1
Surnber : Datr Olahan Survei
r-t ! ia
Grafik
1
Komposisi penduduklanjut
usia yang bekerja dantidak
bekerjaAdapun sektor pekerjaan yar-rg dimasuki olel-r para lansia
ini
dibagi dalam dua kategori yaitu sektorlbrmal
dan sektor inforlnal. Sektor fbmraldisini
berupa instansipendidikan yaitu universitas dimana rrereka dulu bekerja dan atau universitas lainnya. Sementara
itu
sektor intbrmaldisini
berupa badan usaha perseorangan, koperasi, dar-rpenulis lepas- Dari 45 orang yang tercatat aktif bekerja, temyata sebagian besamya bekerja
disektor fonnal yaitu sebesar 88,89 persen dan dr sektor infon-nal sebesar 1 1,1 1 persen.
Dillihat dari jumlah
jam
kerja, mayoritas para penduduk lanjut usiaini
bekeija selama 0-14jam penlinggu
yakni sebesar 46,61 persen. Selainitu,
40 persen bekerjaselama i5-35 jam perminggu dan 13,33 persen bekerja lebih dari 35 jam pennir-rggunya.
Set'nua responden yang tenrasuk dalam kategori penduduk
larfut
usiaini
memiliki jaminan sosial berupa tunjangan pensiun dan juga asuransi kesehatan. Untuk tunjangarrpertsittrt diberikan setiap bularurya derrgan besararr yarrg berbeda
bagi
rnasing-rrrasirtgirtdividu
lergalltungdari
solongauterakhir
kctika
rrrcleka bekerja. Data yarrg adauetnperlihatkan bahil'a sebagian besar respcnden nrener-ima tuujangan peusiuu clenga+
kisat'an
tliatas
Rp3.000.000 sanrpai dengan RpJ.000.000per
buiannya (60.3+ no).Selebihnya sebanyak 34.48 per'sen nrenerinra tulrjrjrgan pcnsitin diataS 'Rp2.000.000 santpai dengan Rp3.000.000 perbr-rlan dan sisanya sebesar j,1-5 per-sen nrencrinra tr-rnjanuau perlsilur sebesar Rp1.000.000 sampai dengau Rp2.000.000. Pola pafiisipasi tenaga ker-ja
lanjLrt usia varlg tcftangkap clari keikutsertaau responden dalanr pasar tcuaga kcrja y,'ang apabila clikaitkan dengan jar.ninan sosial _u--ang nrercka
nriliki
ntcntltcrlihatkan hal vansntcnarik. Disini ter-jacli peluerakan searah antirra -janrinan sosial clan partisipasinya cli pasar
kcr la (Cnrlik 2).
...\
ffit'"""
,-a'ig 30:
.']W
0lq
o
0,
o) o
BO
60 40 20 0
Rp 1.000.000
-
Rp 2.000.000>Rp 2.000.000
-
RP3.000.000
> Rp 3.000.0000 - RP
4.000.000
*S*Bekerja "#Tidak
Bekerja
.-Linear
(Bekerja) i..,.' o^i"
oi;hil
Sr;r;iGrafik
2. Persentase penduduklanjut
usia yang bekerja dan tidak bekerjaberdasarkan tunjangan pensiun yang diterima
Ditinjau
dari
segi
pendldikan, kebanyakan respotlden
menyeiesaikan:.:-rdrdikannya sampai dengan jenjang pendidikan
doktor
atau stratatiga
(S3)
yaitu ,,;ranyak 50 persen. Selebihnya berpendidikan strata satu (S1) sebesar 22,47 persen dait :erpendidikan Strata dua (S2) sebesar 27,59 persen. Persentase penduduk lanjut usia yang,eti.!a
berkaitan clengan tingkat pendidikannya, semakin tinggi tingkat pendidikan maka.-...rd.*r,gan
untuk masuk dalan angkatan kerja makin meningkat (lihat Grafik 3)'57:78
*<$*Bekerja (%) 23-08 *69*Tidak Bekerja (%)
I
Surnbcr : Datir Olahan Sun'ei
Grafik
3. Persentase pencluduklanjut
usia -vang bekerja dan tidak bekerjaberdasarkan tingkat Pendidikan
Sukr-r balgsa clari responden cukup beragam yaitu dari .lalva. Bali, Aceh, Minarlg
rrlr.r. Goronialo, c'lan I-an-rpung. Walaupun clernikian. tnayoritas respolldell l-)lerupakall .:) .l1wLi. Sr-rku yang lair-r l-ranya sebagai pewanra karena.iur-nlalrr-rya yallg sallgat sedikit -:rntlipgkarr clengan yang beretr-ris.lalva yaitr-r sebesar 6,90 pcrsell.
Dari
sesi statLrs::
lrkahal-
sebagitrn besar responden lcerstatus mettikah yaitr.r scbarlyak 77.59 persett-,nya set"ragiankecil
respouclen yang berstzttr-rs lairtlt,va(T.11
"ri,). I{ata-rata kesehatarl-:lrr-rpclcr.r clalalr kopclisi baik. Dari total responclen yatrg bet'iurlllall -58 oratlg- 75.86 persen
:ttarapl,a ll-leltyatakatl
baltu'a kollclisi
kesehatatlnl'a cukr-rp sehat scllirlgga ticlak.60
l40
!
t,
20:J
:
Ecosoins, Volume 1, Nomor 2, November 2012, Hal 191-208
mempengaruhi dan membatasinya clalarn beraktivitas, hanya 3,45 persen yetng menyatakan
kondisi kesehatan mereka tidak baik.
Di
samping itu juga, sebagian besar para responden masih memiliki tanggunganyang harLls dinafkahi, hanya 46,55 persen dari mereka yang tidak memiliki tanggungan'
Jumlah tanggungan mereka berkisar antara satu sampai cnaln orang. Pada ulnu[ulya status dari tanggungan ini adalah anak kandung/atlak angkat dan orang tua/mertua.
Jenis aset
yalg
dimiliki oleh
responden sangait ber-variasi' Namun, harnpirkeseluruhan responden memiliki
jenis
aset berupa tabungan/deposito' Pada utnunlnyamereka memiliki 4 jenis aset (36,21 %) yang sebagian besar jenis asetnya ini berupa rurnah
yang diternpati, kendaraan, perlengkapan rumah tar-rgga (televisi, kulkas, mesin cuci, komputer, dll) dan
tabungarVdeposito-Hasil Empiris
pada bagian
ini
akan dibahas hasii estimasi probabilitas pafiisipasi tenaga ker.1alanjut usia dan pembuktian hipotesa yang menyatakan bahrva jarninau sosial memiliki
dampak pada keputusan
indiviiu
lanjut usia untuk kernbali bekerja setelah pensiun' Hasilini
iibatasi pada sampel yang homogen, hanya mengkaji perilaku penduduk lan-1ut usia yang sebelumnya betprofesi sebagai dosen. Mean clari variabel-variabel yang ada dalatnmodel dapat dilihat pada Tabel 2.
\rariabel Mean N{odus
Tabel 2. Mean N'Iodus, dan Standar Deviasi Sam
Max. Stan<lar tleviasi
Min Tj_Pensiun
Etluc
Etn is
Hcalth Tanggungan
Aset Mar
14.90 19.44 0.91
0.34 0.53
A a) 0.11
15.068 22
I
14.221 l6
0
042
0 0 2
0 0
I
4
I
15
068
0.2122
2.-sEI llrs
1
t\41I
0501
l.1t)Total rcsponclcrr
Surrrhcr : Dutu Oluhatt Sut r ui
Hasil estimasi
dengan r.nenggunakan l.nodellogit
ditLrniLtkkal pada tabe,!],
Seperli
yalg
terlihat pada tabel3.
clari tujuh variabel yang digurlakatlclatl lre]rupttkanlaktor yang clapat uteutpengaluhi keputusan pencluduk lalriut usia,,r-rntuk bekerj;r- [el:l],!:ala
[anya erlpat
variabeI yat']g secara statrstik signifikatt clalatlr Illel.llpcllsamhi tirlgkatparrisipasi tenaga keqa lan-iut usia.
Di
|-rar dr-tgaan ternyata variabel jar-ninan sosial tidak lllelllpellsaruhi kepiltusatlildividu
lanjut r-rsia nptuk telait beracla clalaur angkatart ker ja.Ilasil
irri sartgat berbcclzr rlaribeberapa
pepclitiap
terclalrr-rlu),aug ntavoril'tc
Irtcrlyatakatr [ritltua
jatl'rirlatl
stlsial berpengan-rh secara sigrrilikan terhadap kepr-rtusan r-rrtlr-rk bet'hcrrti bckclja. Ilasil 1'arrg ticlakt".il.,gu
ini
sel-lcnatrtya tidaklah tcrlalu mcngagctkart.IIal irti
dikarcrlakittl asrttllsi vatrg--gunakan
oleh
beberapapeneliti
sebelumnya yang mendapatkan hasil posrtif bahrva:minan sosial berpengaruh terhadap keputusan berl"renti bekerja atau negatif terhadap
r:putusan bekeqa adalah tingkat keuntungan dari jaminan sosial. Mereka n-ienggunakan
--iai ekspektasi yang didapatkan dan jaminan sosial dibeberapa tahun ke depan bukan jr)g dilerimr pada saat ini.
FIasil estimasi yang menunjukkan bahr,va variabel jaminan sosial tidak signifikan,
-rpat dikarenakan jumlah nominalnya yang kecil dan tidak mencukupi dengan rata-rata
r3saran tunjangar.r pensiun antara Rp1.500.000 sampai dengan Rp3.500.000.
Argka
ini,:ni1ai cukup
kecil
apabila dibanclingkan dengan pendapatan mereka sebelumnya. Perlu- Jalat, mereka
yang
sebelumnya bekerja dengan gelar prolessordiluar
gaji
pokok--:ndapatkan tunjangan sebagai guru besar sebanyak kurang
lebih
Rpi0.000.000 dan..:rika mereka pensiun maka mereka hanya mendapatkan 75 persen dari
gaji
terakhir---:.rbila setelah masa pensiun mereka tetap menerapkan pola konsumsi yang satna detlgan . c:,ka mereka masihaktif
bekerja makahal
ini
akan menimbulkan masalah, karetra -:rrdapatannya tidak sama. Dengan kata lain, apabila mereka masih Inau ilempertahankan :.:,ia konsumsinya seperti yang dulu maka mereka harus memiliki tarubahatl pendapatan,:.ng dapat berasal dari aset ataupun gaji yang didapat dari bekeqa.
it Marsinal Effects dan Standar Eror
Tabel 3. Hasil Entpiris Probabititas untuk Bekerja
Variabel
:
0 untuk tidak be I untuk bekenaStandard Eror Variabel
,'
Pensiun: iuc
:.nis
--::alth
. ,nggungatr
r-s-t
.;
--.g likelihood
Marginal Effect
0.302 0.040 0.345
-0.394
0.1 54
- 0.011
0.1 59 58
-11 .241502 0.0001 0.441 I
(0. r 8e) (0.0I9)**
(0.335)
(0.1 60)*+*
(0.093)+
(0.028)*
(0.1sr)
::,:b > Chi2 - -. Lttlo Rl
:,:nitrkan puda lcvcl l () pcrscn. !, jnitikan prcla Icvcl 5 pct'sctt.
-:,.;gnitiknn patla lcr.cl 1 pcrscn.
Sesuitgr:ttltttr ir Ittlt) ()rilas
\\'a
ttrnjangrrt punsiutr ) lltlg -,:-nyataau yang cl ikeurukakat'r olehrespondetr Irretrgetttukakau perllyattlall
yallu
salllanrereka
Ililiki
bclutt.t tttettcr-rklti-ri.Scllcrti
kutiparlEcosoins, Volume 1, Nomor 2, November 2012' Hol 191'208
Uang pensiun
dari
TASPENRp32.000.000. Uang tuniangan saja, untuk makan, kebutuharl tidaklah cukuP.
Tunjanganpensiununtukmencukupidanmemuaskankebutu}ranSangattergantung
in<lividu. Melihat dan merasakan keadaan sekarang. clana pensiun lianya dapat untuk
mencukupi dua orang iu,^tt t-'utttt sudali selesai dari pendidikan)' Untuk suami' iika
isteri .1uga mempunyai dana pcnsiun lnelllang t ukup Kalau salalr
srtu saia l rttq
*.rrpurlui
clana-pensiun tidak mencukupi. itujelas
( M F). Tunjangarrclanapensiunlumayanniencukupikarenasayadanisterisanla-sctrla
mernilikidanapensiun,me..kii*,ungseclrkit.Halinikarenaharusrnembayarpajak-pajak dan kegiatan sosial lainnya. NGskipun clemikian dapat diatasi dengan memiliki
tabungan berjangka
(deposito)
( S K)Tunjanganpensiunsangatkurang"sebab.tanparnendapatkantanbahandaripeker.laal-r
ataupun bantuan auri u,r?t " ,yu,u--nvu,u tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari. onim
-Danapensiunjelastidakmencukupi'seharusnyapensiunan:seoran-g.prolesorapalagi
sekarang saya masih berstatus sebigai go.u
bl*ui
(profesor) emeritus- tnendapatkan insentif atau aun"lrurrg f.ngt.,urguun lunf .ut.,p, tetapi kenyataallnya tidak'(MS).
Tunjanganpensiunbelutlnrencukupikarenapendapatansebelurr-rdansesudahpensiun
sangatsenjang.
(AW)
terlalu
kecil'
lllasa kerja40
tahun lianya dapat pensiult perbulannya apabila yang bekerla hanya suaurt 't.,ru.uo.ot utan, sekolah anak" transportasi' relseasi'Anonrtn
-Apabila
kita
mengkaji variabel iainnya. clikerahui bal'rwa variabel pendidikanberpengaruh
signifikan
tJrnaaap
ti.gkat
partisipasi
a,gkata. keria lanjut
usra'Sesungguhnya daiam beberapa kasus satrgatlah sr-rlit lllellelltukair apakah pelldidikan berpengaruh
positif
atau negatif terhadap iep,tusar'' untuk bekeqa' Faktor pendidikau dapat berpe,garuh negatif, Iebagai cotrto6, seseorang detrganti.gkat
pe,didikarl yatlgtinggi
aka.
rr-renclapaikarrgaji
yangtirlggl
sesuai <letlgan kapasitas ket'uarlrpuatlyatrg
climilikinya dan dia clapat tlletlyisihkarl sebagian petrclapatat-urya. dalarll berltuk aset laint-rya
seperti tabu.gan, propefiy. sahat, clan sebaiai,ya sehingga kerika beracia pacla usia larljLtt
dia tidak perlu
bekerja.
,
-i.:r
rr^r
i,.i
l--.1-
Dilainpihaktingkarpenclidikarrdapat.lr:IPe]lglruh,positit-|Ialirliller-kaitall-cle,gan kesempata* kerja
da.
pendapataiying
l.i'ii'
biik'
Memiliki
tingkat pe,didikan baik setara sekolah u-ieuetlgall pcrtallla ataLlpull pergurLlall tiuggi nlenillgkalkall upah pasarclari
i*cii'idu
barrka, ketik"a clia berada cri Lrsia bo"-n(s"ir" &
Shi,'racla. 1994).K,htr
clat.rLozalo
(2008) tttetlelllukat-i aclauva pcrlirtukatatl .1anr ker-ia alltara tahtrrl 1979 clan 200-1'peningkaran terbesar terjacli pacla mereknln,',g ber?entliiiikar.l
tinggi'
bergajitingsi'
clan ipcliviclu lar-rjr-rt usia.Selail
itu
jyga
a(:lo"r'n*keinginap
clari para llerllberi kerja rrniLrk
r.nembayar
lebih bagi
ntereka),alls
rrlcrniliki
kctllatlrpuatl'kctthliarl rtlerl-iaili scbr-rahDalam penclitian
inr,
tingkat pendidrkan berpengaruhpositil
terlradap tingkat 'aflisipasi angkatan kerja penduduk lanjut usia. Semakin tinggi pendiclikan yang climrhkr:raka sernakin mernilih untuk berparlisipasi dalam angkatan kerja. Artinya,
jika
seseorangreniliki
tingkat penclidikan setara dengan strata tiga (S3) rnaka akan mendorongnl'a untuk:tap
bekeria. Adanya peningkatan kualifikasi pada pendrdikan inclividu laryut
usia:Lenrberikan probabilitas
untuk
bekerja sebesar4
persen.Hasil
ini
clidukung oleh'enelitian yang dilakukan oieh Blau dan Goodstein (2010) yang rnenyatakan adanya '-Lbungan positif
, antara penciidikan clan tingkat partisipasi tt:naga
kerja lanjut
usia. -lernikian juga dengan penelitian yang clilakr-rkan oleh Nlrncer (1914) ),ang rrlengenrukakanlruya hubungan positif antara pendiclikan dan usia berl-renti bekerla.
Selanjutnya, tem.vata tidak ada per-bedaan dalam tingkat parlisipasr angkatan kcrla
riiilidu
lan1ut usia antara mereka yang beretnis Jalva dan non Jawa. Untuk variabel" -'.,ci;;rtan, diternukan bahrva rnodel ntendukung hipotesa yaitu status kesehatan indiviclu
,,rijut usia merupakan hal penting dalam mempefiirnbangkan untr"rk berada tlalat-t.t angkatat't
, :r-1a. Variabel ini n-iemiliki tingkat signitikansi terbeszir dibandrrrg ..'ariabel lainnya clan ini :enunjukkan bahwa kesehatan rnenjacli salah satu alasan utaura kenapa seseorang tetap :eker1a.
Ilal
ini
berkaitan dengan terjaclir-rya penurunan fungsi organ tr"tbr-th pada indivrdu .,:t',.1ut usia seperli penurunan pada sistem pendengaran dan penglihatan yang sangat nyata.:kali
terliirat.Dalar-n penelitian
ini
data mengenai status kesehatau berasal dari resport yattg-,berikan terhadap pefianyaan "'Apakah kesehatan tsapak/Ibu rnenrbatasi kematlpuat.t
3apak/Ibu untuk bekerja?". Sebagian besar menyatakan
jika
kondisi kesehatan ruereka .dak mernbatasinyauntuk
bekerja (65,52%)
dan selebihnya sebanl'ak 34,48 perserr ':,elyatakanjika
kondisi
kesehatan mereka rnembatasinyauntuk
beker;a.Dari
'15-,,ponden yang bekerja, 33 orang diantaranya n-rengr:ngkapkan kor-rdisi kcsehatatt tttereka
-iak membatasinya dalam bekerja.
Flasii regresi n'renunjukkan hubungan negatif yang kuat clan signifikatt antara
ariabel kesehatan dan keputr-rsal untuk tetap bekeqa. Kondisi kesehatan yang rttakirt baik ,ian berdampak pada ureningkatnya probabilitas untuk tetap berpartisipasi clalattt angkatat.t
,:crja.
begitupun sebaliknya.Nilai
negatrf
yang
ditr:njukkan olel-rirasil
e stitlasi.tenjelaskan bal-rwr semakit'r terbatasnya kondisi kesehatan tnereka n-raka akatt ttteugurattgi
:.obabilitas mereka
untuk
beker.ia sebesar39
persen.Hasil
ini
terbilang
besar:hanclingkan dengan yang dihitur-rg oleli Frencl'r (2005); c'lia ntencatat baltu,a pcllLtrLlltatl .,:lelratan antara un'rur 55 tahun dan 70 tahun c'lapat n'rerrjelaskan 7o/o penurtulatl paclll
,ikat pafiisipasi angkatan ker1a. Selain itu juga hasil
ini
diciukurtg pr-rla oleir penclrtiart,-,irg dikemukakan oleh Parsons (1!)82). Batzoli (19E5), Breslau'clan Stelctter (19E7) dan :rilcboor.t-t (2009).
Selain faktor-faktor
yallg
telah clijelaskan sebelumnya. Inasih aclatrla illlsgota,::rLga 1,ang harus c'libiayai menjacli laktor lain yang dapat nrcnladi pettirttbarlgarl rlalarll
'riirsr:r1aan
indiviclu larrjut usia
clalant angkatankcrja.
kcbct'aclrratl tallggllllsall ,'riarnpak positif terhaclap kepr,rtusan nntr-rk irckct'ia. Senrakilt bartyak ttrcrlliliki allgsota:iiiurga yang harus clitanggurng men;-ebabkan kenaikan pacla probabilitas utlttrk bckcr irr
il il
untuk
ietapaktif
bekerja ditanyakan kepada rcsponden, sebagian besar clari tnerekamenyatakan bahlva
itu
cuk-up berpengaruh.Bcrikut
kutipan
pernyataan salah satu responden:Bagi yang dirasakan bekerja.
niasih rnernpunyai tanggr-rngan anak banyak dan nlasih kecil-kecil illenlatls
berat dengan uant pensiunan sebesar itu. rlaka terpaksa nlereka ltarus nlasil'l
(
,,'\r )Lebih
lanjut, aset berperigaruh negatif dan signifikan terhadap keikutsefiaat-tilcliviclu c1a1am etngkatan kerja. Hubungan negatif
ini
rnengindikaslkanjenis
aset yangdirniliki
lebih ke arah investasi sepeni labungaru dcposito. perhiasetlt (emas), saltam, atauproperti seperli kos-kosan.
llal
ini
rlipcrkuat dengan pemyataandari
sebagian besar.espo,tden, clan salah satull)'a scperli yang diungkapkar-r oleh responden berikr-rt irli;
Saya menperoleh pendapatan taurbahan dari aset ,vang dimiliki dan .1un.r1ahn-va relatil'
beiar, yaitu dari l-rengontrakkan n-rmah. pengadaan pemondokan dan deposito.
(wH).
peugaruh
negatil
clan variabel aset rnenandakan bahwa sen-iakil'r bcragatr-r diversitlkasi Grhaclap aiet yang mereka nriliki nraka akan meugurangi probabilitas tingkat parlisipasi tenaga t<e4ainai"idu
lanjut tlsitr yaitu sebesar 4,7 persetl' Status p.emikahani..,ryuiu
tidak berdampak pada keputusan seseorang untuk bekerja.Hal
ini
dikarenakanticlai ada perbedaan yr,lg ,r"r,.o1ok antnra yang rler-rikah dan ticlak n-renikalt, semua lebih
ditekankan
pada
banyaknya allgsota keltLergr )llllg
nresti dinafkahi'
Seperli yangdiken-rukan oleh respottden berikut ini:
Nfleskipun saya tidak berkeluarga. rctapi sa)h nrunrpurl\'3r ttn-sgLrrtgan pendiclikan dan kesehatan rintuk cucu-cucu (anak dari keponakan). kaunr clhualh. anak yatinl. dali dana sosial lainnya.
(
Is ).SIMPULAN
Per-relitian
ini
ntengkaji perilaku angkatan kcrja indiviclr,r larl-ir-rt usiadi
Itlclotresia khususnya perilaku indiviclu lanjut r-rsia vang nrenriliki latar belakang pendidikan tinggi clan sebelurtrnya berprot-esi sebagai lenasa penga1ar cli tingkat pergurllall tinggi (closerl)' Sal-rpel yang digunakan melupakan dosen purrnakaryadi
tJttiversitas Gadjah Macla. Estintasi ntodel clari perilakr-r angkatan kerja indiviclu lan-iutusia
ini
secilra eksplisit rtrei'rekankan perhatian pzrda lteugar-r-rh clari .ian'rinan sosial yattg tlereka terit'ua.Hasil estimasi ritenur-rjukkan bahri'a tidak sernr-ra rariabel Irlenlberikall hasil scpefii .vans diharapkan. Hany,a ada enrpat rariabel )/ang secara signilikan betpcrlgan-rll pada tinskat parlisipasi incliviclu lanjr,rt usin. vaitu tingkat pertclidikarl, status kesel'ratall. -iurrlah taitgslutgalt. dan banyaknya jenis asci vairs clinriliki. 'f rrtgkat pertcliclikarl betperatl perltirl'-t
terhaclap keikutsetlaan inclir iclu IanjLrt Lrsia cialant pasar kcrja. Dalalll kasus
irli.
tirlgkatpenclidikan.vang tinggi ntcrultakan kcharr-tsan bagi ittclivtclu latljut rtsia yatlg bel'kccit'upr-ttls
(1i dunia
pencliclikanr,rnS
bcrprolesi scbasiriiloscti.
N{cskiputrilctllikiarl.
r ariatrelpclcliclikan tctap digultakan sebagai liiktor \/ang rlrcntpcrtl,arlrlli keputr-rsat'r pellcl-rcluk llrrl-ir-rt
il
:ingkat pendidikan
tinggi,
selainitu juga
untuk rnemperoleh buktr emprris yang akan:rteurperklat peranan
dari
variabelini.
Secaraempiris
clibuktikan bahrva variabel :endidikan memiliki arah positif terhadap keputusan penduduk lanjut usia untuk bekerja:tau tidak
bekerja.Hasil
ini
menyiratkar"raili
bahr,va tingginyatingkat
pendidrkan -ieseorang akan berclanrpak pacla keputusan individu lanjut usta tersebut untuk beradaJalarn angkatan kerja, dan sebalikrrya. Besaran dan signitikansi dari probabilitas inclividu
anjut
usia untuk
bekeqa berkenaan dengan variabel keseltatan menjelaskan bahr.va -<esehatan yang reiatif buruk secara kuat menurunkan komitr-nen indiviciu lanjut usia ke:asar tenaga keq'a.
Variabel laimya yaitu jumlah tanggungan dan aset juga berperan memperlgaruhi
.'arlisipasi dan keputusan berhenti bekerja. Banyakrya anggota keluarga yang masih hams
l:naflahi
mendorongtndividu lanjut
usia untuk tetap berada clalam angkatan keqa. !cttre:ntara aset berpengaruh negatif terhadap keputusan untuk bekerja. Artinya, semakin:a.nyak jenis aset yang
dimiliki
rnaka semakin kecil probabilitas seseorang untuk bekerja.Perl"ratian kirusus ditujukan pada pengaruh jarninan sosial. Ilasil estimasi tidak seperli yang
j;)rarapkan. Temyata,
jaminan
sosial secara enrpiris terbuktitidak
signifikan dalanr :nenrpengaruhi keputusan individu lanjut usia (dalanr halini
adalah mereka yang dulunya rerprofesi sebagai dosen) untuk beker.la atau tidak bekerja lagr seteiah masa pensiunnya:tau
dengankata lain
jaminan sosial beium r-nampu rnenjadi instrur.nen yang dapat jiandalkan dalam menjaga dan melindungi tingkat kesejahteraan indivrdu lanjut usia.Hasii
ini
tidak dapat diterima langsung secara utuh untuk diaplikasikan dalanriebijakan
dan
menyimpulkanbahwa
jaminan sosial
tidak
dibutuhkan, karena sesunggulrnya keberadaan jaminan sosialnemiliki
peran yang berarli. Hal ini dikonllnnasi :,1eh respondari
seluruh responden terhaclap pefiauyaan: "menurut Bapak/lbu apakal-r:enting
memiliki
tunjangan dana pensiun dan jaminan kesehatan?". Semua responder-r iengan tegas menjawab bahwa jaminan sosial berperan pentint, l'ranya saja pada kasus inirilai jaminan sosial yang diberikan belum bisa melipr-rti senrua kebutuhan individu secara
,ituh. Berikut petikan dan pemyataan salah satu responden:
Diatas meja dana pensiun sndah mencukupi. seandainya unluk sendiri saia. Sebagai
pensiunan PNS tentu pola hidup yang sederhana. Akan tetapi kenyataanya tidaklah
demikiar.r. dana pensiun yans saya teljnre belunr nrencukupi sebab sava nrasih
menalkalii satu anak kandung dengan satll nrenarltu serta dua or,mg
cucll.
1, Nomor 2, November 2012' Hol L91-208
LAMPIRAN
Tabel
L-l
:Pcnulis Sumber Data \\'ilar ah Studi
Yariabtl Jlminan
sosial
Alat
Analisis
Temu irn
Rlau clan Current PoPulation
iln.a.t.in Survey (( PS) dan Survey'
r:,,tOt "l' lncotne rttd Progtaln Partlclpatlon (slPP). I 962-2005' rlikotnbinasikan dengan Sosicl S<cuLit; Administration (SSA)
Frras. l)atr Prirtrct tnehlui , "."nri.r. scbuah dcsatn ekspcrirncn ar,, [ ,4,,, ( S] ('rans tnahusisrr r
ijrrolr' t Inirersitus Valensio)
Panel stuclY ol Incotre
Dynamics (l'SlD) I968-1997
Dana jamtnan sosial yang diterirra ketika herhenti bekerja
\\'aktu rleneritna tuniangan pcnsiun (tahunan, lrrtrP suln,atau keduanYa)
PendaPatan (iari jatninan strsial
Perubahan Pada
tuniangan.iatninan sosial bukan PenYebab utatna turunnya tingkat oartisiPasi Penduduk ianlut usia selatna Periode
I 960- I 980
Sistem Pensiun mengubah keputusan berhenti bekerja- Pensiun Yang dibayar kcn secara lutnP-sutn llendorong untuk menuncla berhenti bekerja dibandingkan jika dibaYar
t ahun an,
Pengurangan jutrlah iatninan sosirl sebesar f0o o lnen)ebabkan
oenunclaan keluer dcri ,,nokrun kerja selanra tiga
urtn.
I'enduduk lansia Yang clapat clana Pensiun tidak perlu beker'la'
.latninan sosial herPengaruh Ptsitil'
tcrhrtlrp LcllutusJn untLlK
pcttsiul Arnerika
Amerika
.lal a Iimur
Arnurika
-feknik
CMM
Kualitatil' dcskr ipt i l'
Prohil
.\ii igk' Ii'.1/'
u(ct1!01-l'uk lilut'.
tlan Olttiotr
l1Iut
l-un-lrngan
Pcn siu ti
Nilai Polongan sckarang tlari -iamitran sr-sial .iika pensiun tli talrtrrr ini
Kckal ran .iarnirtrrr sosial
l)umtrtr aLlr
tirli:Lknr r
ptogrrnl Putrsitttl
\;illg (litcrilllr
pckcr ir
kcpcrrriIiLrrr i;rtrtittrur:,':tll: Itrcrtlilikt OLS, Fited Ellbcts OLS L-rench (2005 )
Schorticr & Sttn ei dcngan kuisttrnct
il.,tr.rfltt rlau l ru attcrt r' I
99t)-(l{r{r+r l{il)(r
( r,ilr & l lealth & I(cllr( rllcnl i;,'u[, t:,,,,rt Srutll (lll{Sr' l()u]' lqo+'
I q96. l99lJ
(lruber& l)ataNliknrtlrtillncgara
ii ir. f:t,t,+r ranc tlisusun mcn.iatli dula basu ilrdir itiu r allc hcsur'
.-( arttpolieti
(11)t)1 )
I I Nccurr:
tlclgia.
K a natl
it-l)crrttrark, Pcrancis.
J
cntran-halia- lcPcn{
llchntla.
Spurll i'l; Su qlia- [ iK.
&trs
..rtlur ?0lKurr(la
ols
:\da hubungan kLlat anlara jatninan srrsial tcrhrriaP dur,lrsan untrtL hethtnlt btkcria rlatr Prtrporsi orang lanjut ulia ttntttk kcluar tlari arrr:kalan kcria'
.latnitratr sosial brtperrgrt.Lrh negatil' tcilrrclaP Par tisiPrsi lcnlga
krr ir lrrtsir
.lrtrtittrtt.,':iri
lrerpttrgrntlt ncgali I
t.r hltlal. ltrrtisiltrsl l'l1l{il kerir latl:ilt
l. l)rlr ,\cgtcsul
l,11rpi rrsi. r I uohir6
-
l')o-Scikr'. I lllfl\rlrrrcnt \iirlrr: ft.,,.fri .a :ur\e\ 1)l l lrlurlr & llr:ir llrru,, )rtt'rer ' l \\f,:'! \lrllLlt'l\ \lr[r]f,(lll lt)\(r I\)\l
-:i. .l.rn Data personilclari 500
sc irerusahaan : r,Ja,b )
IRS-C PS-SSA Exacht nratch [:ile- I 97J. Retirerrent II istory survey
(RIIS), l 969.
Currenl Population Sun ev (CPS), I 973-1 98S
Panel Study ol'incorne tl\'narrics, I 963- l97l
\nerika
Arre nka
Arnerikr
Logit
Lrrgil
Option
\,'a lu e
l)r rrbit
I ogit
0: lainnl a
Pentlapalan dari jarninan sosial dari
rrereka vang berusia 65 tahun di bandingkan dcngrn penghesi lan rlercka 1.ang beker'1a cliusia 51 tahun keatas.
Nilaijarrinan
sosial r,ang discsuf,ikan (1.-ngan
i n llasi. Kcterscdiaan tianr pcnsiun
Kekayaan.jarrinan sosia) paila usia saat
ini
Janrinan sosial bukan laktor utalna dalaln
men jelaskan
lenorrena turunn)a tingkal partisipasi angkatan keria laki-laki lan.jut usia di tahun I 970an. Pengaruh lunjangan
jrninan sosial terhadap kepulusan berhenti beker ia
positil, tapi kecil dan tidak sign ilikan.
Kelnlunuan -iantinan sosial dirnasa clepan
rnenrpcnuaruhi kepulusan untuk berhenti beke'r ia.
.larninan sosial berpcngriuh signr trkan. Kenaikan -iarrinan sosial dari 535.000 ke $55.000 rreninskatkan pLobabi litas l,crhenti bekerja untuk orang berusir 6-: 70 tahrrn scbcsar (),ll
.laminan sosial bcrpcngaruh i;osili l'
lertaiiap.iurrlah pencitttlrtk lan-iui usia vang pcnsitrtl Arlerrka
Amerika :-.sk in.
' .haci .l
;-7 )
Kcuntungan.llka nrcncrirlr jarrinan srrsial ltau rncnrper hitungkrn nrantirrt.jika tiduk bcrhcnt i
DAFTAR RUJUKAN
\bikustro. Nugroho. 2007. Older Population
in
ltrclottesia: Trer-rcls. IssLles and Policy Respolses. Papersin
Popr-rlatiolt Ageing No.3. UNFPA Indotlesia arld Country l'eclurical Services Teartr lbr East ancl Sor-rtl-r-East Asia. tlangkok. Novet-uber.\rllers1rr1. Katirryn H.. Richard V. Burkhauser, clan.foseph F. Quinn. 1986. Do Retirenrent
Dreams Cot-ne True?
l-he
Etl'ectol'
Urtartticipalccl Evelttsoll
Retirenlent Plalls.lntlttstt'ittl un(l l-(lbor Rclutictrt.t Rct'tctt 39 (4) : -5 l8--526.
3r.iz.6li, Gloria. 1985. -l'he Early Rctirenlent Decision: Ne\\'Iintperical [:r'idatlcc o.u the Iptluertce of Ltealt[. Jotl'trtrl
tf
Hrrrrrtttr Rc.spit;c't'.r 20 (2) : 114-231'diau. Dar.icl
M.
1994. Labor Force Dvnaruics ol' Olclcr N4en. [-cottt)tttL'tt'ic(t6]
( I):
I 17-I _i6.
BIaLr. l)avicl IVI.. clan I{r'an
lrorcc Participation o1' Oltlcr Mcn
/?r'\r)r/r'c'r's 45
(l)
:illi-36j.
l0l0.
Can Socilrl Sccr-rrit1'I:rplairl
itl
l-aborEcosains, Volume 7, Nomor 2, November 2012, Hol 191-208
Bloorn, Davicl
E., Ajay
Mahai, Larry Rosenberg, dan Jaypee Sevilla.2010. EconomrcSecurity Alangements in the Context of Population Ageing in India. Internatictttul
Social ,security Review' 63 (3-4) : 59-89.
Boskin, Michael J.1917. Social Security and Retirement Decisiott. Ecrtnomic Inquiryt 15
(1):
1-25.BPS. 2009. Statistik Penrluduk
Lanjut
Usia 2009(Sun'ei
Sosial Ekonorni Nasionalr SUSENAS). .lakarta.Breslaw, Jon
A.,
clanModon
Stelcner. 1987. The Efl-ect ott Labor Force Behaviorof
Elderly Men in canada. The .Jotrrnol of Humon Re.vourt:€.t 22 (4) : 490-51 7.
Burkhauser, R., {an Joseph Ir. Quinn. 1983. Is Mandatory Retiretnent Overrated? Eviclance
liom tl're 1970s. Jout"nol ctf Human llesources 18 : 337-35E'
Br-u1less, Gary., cian Robefi
A. Mofflt.
198'1.fhe
Effectof
Social Security Bcnefit onLaboi
Supplyof
the Aged.ht
Retirement und Econontic Behavirtr, ed. HenryAaron and Gary Buftless, 135-114. Washington, D.C.: The Brookings Institution. Burtless, Gary. 1986. Social Security. Unanticipated Benefit Increases' and Trniir-rg
of
Retircment. The Ret'iev' o.f Econctntic Sltttlies 53 (5) : 781-805'
Carrpolieti,
Michele.200i.
Disability Insurance and the Labour Force Parlicipatiorrof
Older Men ancl Women in Canada. Cctnotlion Public Policv/ Analyse de Politiques21 (2):119-194.
Coile, Courlney., dan .lonathan Gruber. 2004. The Effect of Social Security on Retirement
ir-r rl-re
Ulited
States.In
Sociul Securitv Progrnm and Rctirernent AroLtncl theItorll;
Micro-Estimutiott, ecl. Jonathan Gmber'andDavid
A-
Wise,
691-129. Chicago. University of ChicagoPress-Diatnoncl. Peter.
dal Jery
Har-rsman. 1984. The Retirenent and Unetnployurent Behavlorof Older Men. Iu Rctirement untl E,cononic Behat,iot', ed. Henry Aaron and Galy Burrless. 91-132. Washington, D.c,: The Brookings Institutior-r.
Irzrtas. Errrique.. .luan A. Lacor-nba.. dan Francisco Lagos. 2001 . Ecortonric InclLtitt 45 (3) : 602-6 1 4.
Fields. Gary S.. clan
Olivia
S.Mitchell.
1984. Economic Deterrliuatlt o1'The Optirnal Retireurent Age: An Ernpirical Ltvestigatio:n. Thc Jotrtttolrt
Htrntun Rc'sorrt'c'as 79: t4,s_161.
Freuch. Eric. 200-5. The Et't'ccts o1' Health. Wealth. and Wages
on
Labour Supply and Relirement Behaviciur'. Rct'ictt' of Ecorrotnic Stutlics 12 . 395-421 .(iruber, .l- qucl
D.
Wise (200.1). Social Security Programs at'tc[ Rc-tirerrletlt rroltrrcl theWqr!t! 1, M ic ro-Est i ntat iou. University ot' C hicago Press.
KON4NAS LANSIA (2010). Proill Pcnduduk l-anjut Usia 2009. .]akar1a.
Keasberry.
I.
N.
1002.tllclcr
Carc.Old-r\ge
Secur-ity ancl Social Changeirl
Rr-rral Yo('yakat'ta. |tcloncsia. \\,'ageningen Unir ersitl,'. Wageningerr. -fhe Netherlarlcls.i'l:llljr,:'a.it::;l
il
-ruhn, Peter, dan Femando Lozano. 2008. The expanding w'orkrveek? Understanding
trends
in
long
works hours amongU.S.men.
1919-2004..lottrncrlof
LaborEconontics 26 (2) : 39-51 .
.,rueger. Alan B.. clan Jonr-Steffen Piscl*e.1992. The Efl'ect of Socral Security on Labor Supply:
A
Cohorl Analysis of the Notch Generatiort. JctLtrnol ctf Lubnr Ecottutuic'.s10 (4) : 112-131 .
-indeboorr, N{aafien. clain Marcel Kerkhofs. 2009. Heaith and Work o1'F.lclerly. Sublective
Health Mgasure. Rcpoiling Errors and Enclogeneity in the Relationsliip Betr.veen Health ar-rd Work. Jcturnul of Apllictl Ecctnomctrics 24'. 1024-1046.
' lincer. J. 1911. Schooling. Experience anC Ilaniings. NBER. Cambridge, Nlass.: National Bureau of Ecououric Research.
l.litchell,
Olivia
S., and Gary S. Ficlds. 1982. The effectsof
pensions and eanrings onretirement :
A
Review Ilssay. ln llesaorch in lubor econontics, Vol. -5, cd. Ronald Ehrenberg. i15-156. Greenrvich. Conn.: JAI Press..rehof,
A.
1995. Agcing and the elderly in Indonesia: identifying ke-v issues. Bijdrogen tctt de Tttul-, Lqncl- cn Volkenhtntle 151 (3') : 422-431.-rshro. Takashi.,
Akiko
Sato Oishi.. dan Satoslri Shinrizr-rtani.201i.
Social Secr-rrity Reforms and I-abour Force Pafiicipationof
the Elderlyin
Japan. The JapuneseI
Economic Ret,iev 62 (2) : 218-211.,
l:rsons,
DonaldO.
1980.'fhe
Decline ir-r Male l-abor Force Parlicipation. Journcrl o.fPoliticol Econotn.v- 88 ( 1) : 111-134.
::liechio, Arthony J. 1978. The Eft-ect of Social Security on Retiretrent. NBEI{ Working Paper no. 260. Cambridge, Mass.: National Bureau of Economic Research, .luly.
--eike, Atsushi., dan Hamo Shirnacia. 1994. Social Security Benefit anci the Labor Supply
o1'Elderly
in
Japan.ln
Agingin
tha Unitcd Stutcs undJupurt
Ec'onettttic' Trenls, ed. Yukio Noguchi and DavidA.
Wise, 43-62. Chicago: Universityol
ChicagoPress.
::lroder,
Elisabeth., danButterllll.
200,1. Inter-generational Farlrily Support Provide byOlder People in luclonesia. .4gcittg <* .*tcict.t, 21 (.4).497-530.
::hirle,
Taurury. 200E.Why
Have the Labor Irorce Participation Ratesof
Older MertIncreasecl since thc Mid-1990s? . Jotrr"rtttl of Lubor Ec'ctttotnic'.s 26 (4) . 549-594.
:
ock. .lauresII.,
ancl DaviclA.
Wise. i990a. Pensions,tlie
Option Valueol
Work,and Retirement. Ec'onottratric'rr 58 (-5): 11,5 1-1i80.1990b. The pension inducentent to retire. An option value an-alysis. lu ^/.r.slss1n //rc Econontic'.s ol tlgittg. ecl. I)avid A. Wise. 205 230. Chicago: University o1-Chicago