• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil Primigravida tentang Persiapan Persalinan di BPM Ny E Desa Serangan Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil Primigravida tentang Persiapan Persalinan di BPM Ny E Desa Serangan Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil Primigravida tentang Persiapan Persalinan di BPM Ny “E” Desa Serangan Kecamatan Mlarak Kabupaten

Ponorogo.

Eliya Rohmah 1), Suprijati 2), Titik Susanti 3) Akbid Harapan Mulya Ponorogo

Abstract

Based on the preliminary study in BPM Ny "E" Serangan Village, Mlarak Sub-district, Ponorogo Regency got problem that mother came to BPM with complete opening and did not bring delivery preparation. To overcome these problems it is necessary to make improvements in information about the preparation of labor through midwives, doctors, mass media and others. This study aims to determine the relationship of knowledge and attitudes primigravida about labor preparation in BPM Ny. "E" Serangan Village, Mlarak Sub-district, Ponorogo Regency.

This research was analytic with correlation approach, cross sectional research design, this research was conducted at BPM Ny "E" Serangan Village, Mlarak Sub-district, Ponorogo District, from January to February 2017. Population were all primigravida pregnant women in January -February 2017 with the number 30, the sample with the amount of 30 with the sample total sampling. Independent variable is the knowledge of pregnant women pimigravida about delivery preparation and dependent variable is attitude of pregnant woman pimigravida about delivery preparation. The research instrument used questionnaire. Statistical test by using Spearman Rank at a significant level of 0.05.

Based on the results of research in the knowledge of labor preparation most of the respondents are 18 (60%) knowledgeable less. Attitudes about the preparation of childbirth almost all respondents ie 24 (80%) with a negative attitude. There is a relationship of knowledge with attitude of primigravida pregnant mother about labor preparation, with Sperman Rank statistic test get p value 0,001 <α 0,05 so H1 accepted and H0 rejected. With Coefficient Correlation 0.555 which means there is a moderate relationship.

From the results of this study is expected to play an active role in following each counseling so that it can add information and improve the ability to make preparations for childbirth as well as understand the importance of preparation of labor, and for health workers to increase the efforts of health services primigravida, especially counseling about the preparation of labor so that it can improve pengtahuan primigravida about labor preparation.

Keywords : Knowledge, Attitude, Primigravida, Labor Preparation

1. PENDAHULUAN

Persalinan adalah proses

pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri) (Marmi, 2012:1).

Sebagian besar wanita yang hamil pertama kali mengetahui bahwa persalinan dapat menjadi waktu yang sulit bagi dirinya, khususnya bagi ibu yang akan melahirkan untuk pertama

kalinya. Kurangnya pengetahuan dan persiapan akan apa yang dihadapi dalam persalinan dapat mengakibatkan rasa cemas dan takut. Ibu yang pernah hamil dan melahirkan (multigravida) sudah

memiliki pengalaman dalam

menghadapi proses persalinan, sehingga akan lebih memahami dan bersikap lebih tenang dibandingkan ibu yang

belum pernah melahirkan

(primigravida).

Persiapan ini dilakukan sejak ibu hamil dengan diawali pemeriksaan

(2)

antenatal care yang dilakukan oleh ibu hamil dari trimester pertama hingga saat melahirkan. Diharapkan pengetahuan

primigravida bertambah dengan

mengikuti permeriksaan rutin selama antenatal care. Persiapan yang dilakukan ibu didapatkan dari informasi-informasi yang didapat, baik melalui penyuluhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan khususnya bidan maupun melalui media massa (Adnillah, 2008 ).

Berdasarkan data di propvinsi Jawa Timur, Pada tahun 2014, AKI mencapai 93,52 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini mengalami penurunan

dibandingkan tahun 2013 yang

mencapai 97,39 per 100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Jawa Timur Tahun 2011- 2013, AKB Provinsi Jawa Timur tahun 2013 sebesar 27,23 per 1.000 kelahiran hidup. Namun

berdasarkan data yang direlease AKB

Provinsi Jawa Timur tahun 2014 di bawah target rencana strategi (Profkes provinsi jawa timur, 2014).

Angka kematian ibu mengalami peningkatan mulai 2012 yang tercatat sebesar 98,82 per 100.000 kelahiran hidup (12 ibu mati) sampai dengan tahun 2014. Pada tahun 2014, angka kematian ibu yang tercatat di Kabupaten Ponorogo adalah sebesar 127 per 100.000 kelahiran hidup (15 ibu mati ), angka ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang tercatat sebesar 102,03 per 100.000 kelahiran hidup (12 ibu mati ) Angka kematian balita (AKABA) Kabupaten Ponorogo pada tahun 2014 mengalami penurunan menjadi 10 per 1.000 kelahiran hidup (121 balita mati) di bandingkan Tahun 2013 yang mencapai 15,73 per 1.000 kelahiran hidup (185 balita mati) (Dinkes kabupaten ponorogo, 2015).

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan di BPM Eni Lestari S.ST Desa Serangan Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo pada tanggal 25 November 2016 di dapatkan hasil

jumlah persalinan primigravida

sebanyak 6, persalinan mutigravida sebanyak 3 dan persalinan multipara

sebanyak 3. Dari wawancara 10

responden ibu hamil primigravida

didapatkan (4) ibu hamil primigravida sudah mengetahui tentang persiapan persalinan sedangkan (6) ibu hamil primigravida belum mengetahui tentang

persiapan persalinan dan dari 6

responden yang tidak mengetahui

persiapan persalinan memiliki sikap acuh tak acuh terhadap persiapan persalinan.

Masalah yang sudah terjadi di BPM Ny.“E” Desa Serangan Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo karena ketidak siapan ibu hamil primigravida dalam menghadapi persalinan antara lain: karena ketidak tahuan ibu tentang tanda-tanda persiapan persalinan dan tidak ada persiapan persalinan ibu hamil primigravida datang ke BPM dengan pembukaan sudah lengkap, ibu hamil primigravida lemas atau tidak ada

tenaga ketika proses persalinan

berlangsung, karena tidak ada kesiapan mental dan fisik.

Sehingga dampak yang terjadi yaitu ibu datang ke BPM dengan pembukaan lengkap dan tidak membawa persiapan persalinan. Setibanya di BPM ibu tampak lemas sehingga ibu harus mendapatkan tambahan tenaga melalui infus dan dilakukan rujukan ke fasilitas yang lebih lengkap, karena kondisi ibu yang lemah tidak memungkinkan untuk melakukan persalinan di BPM. Masalah yang terjadi tersebut karena kurangnya

pengetahuan tentang persiapan

persalinan dan sikap acuh tak acuh terhadap persiapan persalinan.

Berdasarkan latar belakang

diatas, maka penulis tertarik utuk

melakukan penelitian mengenai

“Hubungan Pengetahuan Dengan sikap

Primigravida tentang Persiapan

Persalinan di BPM ( Bidan Praktik

Mandiri) Eni Lestari S.ST Desa

Serangan Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo”.

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang

(3)

mengadakan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan terhadap obyek terjadi melalui panca indra

manusia yakni penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Pada waktu pengindraan

sampai menghasilkan pengetahuan

tersebut sangat dipengaruh oleh

intensitas perhatian persepsi terhadap obyek. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga menurut (Wawan, 2011:11). Pengetahuan merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindaraan terhadap suatu obyek tertentu menurut (Notoatmodjo, 2012).

Faktor-fakor yang memepengaruhi pengetahuan a) Faktor Internal 1) Pendidikan 2) Pekerjaan 3) Umur b) Faktor Eksternal 1) Faktor Lingkungan 2) Sosial Budaya

2.2 Konsep dasar Sikap

Sikap merupakan reaksi atau

respon yang masih tertutup dari

seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek menurut Notoatmodjo (2012).

Struktur sikap terdiri atas 3 komponen yang saling menunjang yaitu (Wawan, 2011:31):

1) Komponen kognitif merupakan

representasi apa yang dipercaya

oleh individu pemilik sikap,

komponen kognitif berisi

kepercayaan stereotype yang

dimliki individu mengenai sesuatu

dapat disamakan penanganan

(opini) terutama apabila

menyangkut masalah isu atau problem yang kontroversial.

2) Komponen afektif merupakan

perasaan yang meyangkut aspek emosional. Aspek emosional inilah yang biasanya berakar paling dalam

sebagai komponen sikap dan

merupakan aspek yang paling

bertahan terhadap

pengaruh-pengaruh yang mungkin adalah

mengubah sikap sesorang

komponen afektif disamakan

dengan perasaan yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu.

3) Komponen konatif merupakan

aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang

Menurut Wawan. (2011), sikap

dibedakan 2: 1) Sikap positif

kecenderungan tindakan adalah

mendekati, menyenangi, mengharapkan obyek tertentu, 2)Sikap negatif terdapat

kecenderungan untuk menjauhi,

menghindari, membenci, tidak

menyukai obyek tertentu. Sedangkan Ciri-ciri sikap:

a) Sikap bukan dibawa sejak lahir

melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan itu dalam hubungan dengan obyeknya. Sifat ini membedakannya dengan sifat motif-motif biogenis seperti lapar, haus, kebutuhan akan istirahat.

b) Sikap dapat berubah-ubah karena

itu sikap dapat dipelajari dan sikap dapat berubah pada orang-orang bila terdapat keadaan-keadaan dan

syarat-syarat tetentu yang

mempermudah sikap orang itu.

c) Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi

senantiasa mempunnyai hubungan tertentu suatu obyek dengan kata lain, sikap itu terbentuk, dipelajari atau berubah senantiasa berkenaan dengan suatu objek tertentu yang dapat dirumuskan dengan jelas.

d) Objek sikap itu merupakan suatu

hal tertentu tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut.

e) Sikap mempunayi segi-segi

motivasi dan segi-segi perasaan, sifat alamiah yang membedakan sikap dan kecakapan- kecakapan

atau pengetahuan- pengetahuan

yang dimiliki orang.

Menurut Wawan (2011:35)

faktor-faktor yang mempengaruhi sikap keluarga terhadap obyek sikap antara lain:

a) Pengalaman Pribadi

b) Pengaruh orang lain yang dianggap

(4)

c) Pengaruh Kebudayaan

d) Media Massa

e) Lembaga Pendidikan dan Lembaga

Agama

f) Faktor Emosional

Pengukuran sikap dapat

diakukan dengan menilai pernyataan

sikap seseorang. Pernyataan sikap

adalah rangkaian kalimat yang

mengatakan suatu mengenai obyek sikap yang hendak di ungkapkan pernyataan sikap mungkin berisi atau mengatakan hal-hal yang positif mengenai obyek

sikap, yaitu kalimatnya bersifat

mendukung atau memihak pada obyek sikap. Pernyataan ini bisa disebut

dengan pernyataan yang favourable.

Sebaliknya pernyataan sikap mungkin pula berisi hal-hal negatif mengenai

obyek sikap yang bersifat tidak

mendukung maupun kontra tehadap obyek sikap.

2.3. Konsep Primigravida

Primigravida adalah seorang wanita yang hamil untuk pertama kali. Masa kehamian dimulai dari konsepsi sampai lahirnya bayi, lamanya hamil normal 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Prawirohardjo, 2005). Kehamilan pada manusia berkisar 40 minggu atau 9 bulan, dihitung dari awal periode menstruasi terakhir sampai melahirkan (Walyani, 2015:1). Masa kehamilan diperkirakan kurang lebih 280 hari, 40 minggu, 14 hari atau 9 bulan sejak hari pertama haid terakhir (HPHT) (Varney’s Midwifery, 4 Ed, 2007). Kehamilan dibagi:

1) Triwulan pertama : Umur

kehamilan 0-12 minggu

2) Triwulan kedua : Umur

kehamilan 12-28 minggu

3) Triwulan ketiga : Umur

kehamilan 28-40 minggu

2.4 Konsep Persiapan Persalinan

Persalinan adalah proses

pengaluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan

bantuan maupun tanpa bantuan

(kekuatan sendiri) (Marmi, 2012:1). Persiapan persalinan merupakan rencana tindakan yang dibuat oleh ibu, anggota keluarga dan bidan. Rencana ini tidak harus dalam bentuk tertulis dan

biasanya memang tidak tertulis.

Rencana ini hanya sekedar diskusi untuk

memastikan bahwa ibu menerima

asuhan yang ia perlukan. Kemenkes (2009) upaya penting dalam peningkatan kesehatan ibu, bayi dan balita adalah Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K). Upaya ini dititikberatkan pada pemberdayaan masyarakat dalam mendukung persiapan persalinan dan pencegahan komplikasi, pelaksanaan P4K diperkuat dengan berbagai trobosan antara lain:

1) Peningkatan kesehatan ibu hamil

Pada tahun 2009-2011, dalam

upaya meningkatkan cakupan

kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil, telah dilakukan kegiatan kelas ibu hamil didesa yang diikuti

kelompok ibu hamil dengan

didampingi suami/ keluarga dan difasilitasi oleh tenaga kesehatan bersama kader. Pada hal tersebut disampaikan berbagai hal yang harus diperhatikan pada masa kehamilan, persalinan dan nifas.

Informasi yang disampaikan

mencakup tanda bahaya

kehamilan-persalinan-nifas, persiapan

persalinan, konseling kb, perawatan bayi, mitos, penyakit menular, akte kelahiran dan senam ibu hamil.

2) Pertolongan persalinan oleh tenaga

kesehatan

Upaya peningkatan cakupan

pertolongan persalinan oleh tenaga

kesehatan adalah program

kemitraan bidan dan dukun, yaitu bentuk kerja sama antara bidan dan

dukun dalam pertolongan

persalinan.

3) Pelayanan kesehatan bayi baru lahir

Dalam upaya menurunkan kematian

bayi baru lahir dilakukan

kunjungan pertama oleh tenaga

(5)

perawatan dan pemeriksaan resiko dini bayi.

4) Penanganan penyulit pada ibu dan

bayi baru lahir

Untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi

(AKB) di Indonesia adalah

menyediakan pelayanan

kegawatdaruratan obstetric dan

neonatal.

5) Buku kesehatan ibu dan anak

Buku ini dimaksudkan sebagai alat

bantu keluarga dan tenaga

kesehatan dalam memantau

kesehatan ibu sejak hamil,

persalinan dan nifas serta

memantau kesehatan anak sejak dalam kandungan hingga berusia 5 tahun.

Persiapan Persalinan menurut Helen Baston & Jeninifer Hall (2011) meliputi :

1) Persiapan fisik

Ibu dapat melakukan persiapan fisik untuk kelahiran. Persiapan ini dapat terdiri atas menghindari aktivitas yang dirancang khusus untuk ibu hamil, seperti aqunantal dan relaksasi.

Persiapan ini juga dapat dilakukan untuk persalinan aktif dengan

memahami dan mempraktikan

strategi (Helen Baston & Jennifer Hall).

2) Rencana kelahiran

Ibu harus mampu membuat pilihan

tentang tempat kelahiran.

Pemilihan tempat persalinan di

tentukan oleh nilai resiko

kehamilan dan jenis persalinan yang di rencanakan. Persalinan beresiko rendah dapat dilakukan di puskesmas, polindes, atau rumah

bersalin sedangkan persalinan

beresiko tinggi harus dilakukan di rumah sakit yang memiliki fasilitas yang lebih lengkap.

3) Pasangan

Perencanaan persalinan juga

merupakan kesempatan untuk

melibatkan pasangan dalam

persiapan kelahiran. Beardshaw (2001) berpendapat bahwa terdapat

calon ayah mampu memberikan

dukungan yang efektif untuk

pasangan mereka.

4) Transportasi

Banyak ibu yang meninggal karena mengalami komplikasi yang serius selama kehamilan. Persalinan tidak mempunyai jangkauan transportasi yang dapat membawa mereka ke fasilitas kesehatan yang lengkap.

Seharusnya keluarga memiliki

rencana transportasi apa yang akan digunakan. Ambulan desa adalah alat transportasi dari masyarakat sesuai kesepakatan bersama yang

dipergunakan untuk mengantar

calon ibu bersalin ke tempat persalinan termasuk ke tempat rujukan, bisa berupa mobil, ojek, becak, sepeda, tandu, perahu, dan lain-lain.

5) Biaya yang dibutuhkan / tabungan

ibu bersalin (Tubulin)

Tabulin adalah dana/ barang yang

disimpan oleh keluarga atau

pengelola tabulin secara bertahap sesuai dengan kemampuan yang pengelolaannya sesuai kesepakatan serta penggunaannya untuk segala

bentuk pembiayaan saat Antenatal

care (ANC), persalinan dan

kegawatdaruratan.

6) Calon Donor Darah

Donor darah adalah orang-orang yang dipersiapkan oleh ibu, suami, keluarga dan masyarakat yang

sewaktu-waktu bersedia

menyumbangkan darahnya untuk keselamatan ibu melahirkan.

3. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan

metode Analitik dengan pendekatan

cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada 18 Januari 2017 – 18 Februari 2017, di BPM Ny.”E” Desa Serangan

Kecamatan Mlarak Kabupaten

Ponorogo. Populasi dalam penelitian ini adalah Ibu Primigravida di BPM Ny.”E” Desa Serangan Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo berkisar 30 pada Januari 2016. Yang menjadi sampel semua primigravida di BPM Ny.”E”

(6)

Desa Serangan Kecamatan Mlarak

Kabupaten Ponorogodengan tehnik

pengambilan sampel adalah total

sampling dengan jumlah 30 responden. Pada penelitian ini yang merupakan

variabel independent adalah

“pengetahuan Primigravida tentang

Persiapan Persalinan”. Dan variabel

dependent adalah “Sikap Ibu Hamil

Primigravida tentang Persiapan

Persalinan”.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan alat ukur pengumpulan data yaitu kuesioner tertutup, dimana

responden hanya tinggal memilih

jawaban yang sudah disediakan. Di sini memberikan pertanyaan mengenai pengetahuan dan sikap. Pertanyaan

untuk pengetahuan 10 dan 20

pernyataan untuk sikap.

Analisa data variabel

pengetahuan menggunakan teknik

prosentase scoring dengan klasifikasi skala pengukuran ordinal : pengetahuan baik (76%-100%), pengetahuan cukup (56%-75%) dan pengetahuan kurang (< 56%).

Variabel Sikap ibu terhadap

persiapan persalinan, menggunakan

skoring berdasarkan skala likert, baik

untuk pernyataan positif maupun

pernyataan negativ. Kemudian jumlah dari nilai (Skor) tiap responden kemudian dihitung menggunakan Skor-T. dengan rumus (Azwar, 2011:156):

T : 50+10 [ ̅] Keterangan :

x : Skor responden

̅ :Mean skor klompok ( Rata-rata

semua kelompok)

s :Deviasi standart skor kelompok

Jika nilai T > Mean T berarti sikap positif

Jika nilai T < Mean T berarti sikap negatif

Kemudian ditabulasi dalam distribusi frekuensi.

Untuk mengetahui hubungan

antara pengetahuan dengan sikap

primigravida tantang persiapan

persalinan digunakan uji korelasi, uji

korelasi yang dipakai dalam penelItian

ini adalah “Spearman Rank”, pada taraf

signifikan 0,05. Jika ρ≤α 0,05 H0 ditolak dan jika ρ> α 0,05 maka H0 diterima.

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Pengetahuan primigravida

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi

Pengetahuan Ibu Persiapan Persalinan Di BPM Ny.”E” Desa Serangan Kecamatan

Mlarak Kabupaten Ponorogo No Pengetahuan Frekuensi % 1 Baik 5 16,7 2 Cukup 7 23,3 3 Kurang 18 60 Total 30 100

Sumber: Kuesioner Penelitian 2017

Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa sebagian besar responden yaitu

18 (60%) berpengetahuan kurang,

sebagian kecil dari responden 7 (23,3%)

berpengetahuan cukup dan dari

responden 5 (16,7%) berpengetahuan baik.

Menurut Wawan (2011) faktor- faktor yang mempengaruhi pengetahuan

yaitu: Faktor internal meliputi:

Pendidikan, Pekerjaan, Umur. Faktor eksternal meliputi: Lingkungan, budaya.

Berdasarkan tabel diketahui bahwa hampir seluruhnya responden sebanyak 27 ( 90%) berusia 21 – 35 tahun, sebagian kecil responden sebanyak 2 (6,7%) berusia < 20 tahun , dan 1 responden (3,3%) berusia > 35

tahun. Sesuai pendapat Wawan

(2011:16) semakin bertambah usia, semakin banyak pula pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya. Dimana semakin dewasa seseorang maka pola pikirnya akan semakin berkembang dan

kemungkinan penerimaan informasi

akan lebih baik. Data juga menyebutkan bahwa sebagian besar responden yaitu 22 (73.3%) lulus SLTA, sebagian kecil responden yaitu 6 (20%) lulus SLTP dan 2 responden (6,7%) lulus pendidikan

(7)

tinggi. Semakin tinggi latar pendidikan

seseorang, akan semakin mudah

menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan rendah akan menghambat pola pengetahuan yang dimiliki seseorang. (Wawan, 2011).

Berdasarkan data diatas, dapat diketahui bahwa kurangnya pengetahuan

responden dimungkinkan karena

beberapa faktor, khususnya faktor usia dan pendidikan.

4.2. Sikap Ibu Hamil Primigravida tentang Persiapan Persalinan

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Sikap Ibu Hamil Primigravida tentang Persiapan Persalinan di BPM Ny.”E” Desa Serangan

Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo No Minat Frekuensi % 1 Positif 6 20 2 Negatif 24 80 Total 30 100

Sumber: Kuesioner Penelitian 2017 Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa hampir seluruhnya responden yaitu 24 (80%) memiliki sikap negatif, dan sebagian kecil dari responden 6 (20%) memiliki sikap positif. Menurut Wawan (2011) Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap antara lain :

Pengalaman Pribadi. Untuk dapat

menjadi dasar pembentukan sikap

pengalaman pribadi haruslah

meninggalkan kesan yang kuat. Dari data yang di peroleh semua responden merupakan ibu hamil primigravida.

Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa sikap ibu hamil primigravida yang memiliki sikap negatif disebabkan karena kurangnya pengalaman ibu hamil

primigravida dalam menghadapi

persiapan persalinan,

4.3 Tabulasi silang Hubungan

Pengetahuan dengan Sikap ibu

hamil Primigravida tentang

Persiapan Persalinan di BPM Ny “E” Desa Serangan Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo

Tabel 4.3 Tabulasi silang Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil Primigravida

tentang Persiapan

Persalinan di BPM Ny. “E” Desa Serangan Kecamatan

Mlarak Kabupaten Ponorogo Sikap Total Sikap positif Sikap negatif Penge-tahuan Baik 4 (13,3%) 1 (3,3%) 5 (16,7%) Cukup 1 (3,3% ) 6 (20%) 7 (23,3%) Kurang 1 (3,3% ) 17 (56,7%) 18 (60% ) Total 6 (20% ) 24 (80% ) 30 (100%) Sumber: Kuesioner Penelitian 2017

Berdasarkan Tabel 4.3

menunjukan bahwa dari tabulasi silang 30 responden dapat diketahui bahwa ibu berpengetahuan baik dengan sikap positif didapatkan 4 responden (13,3%), ibu berpengetahuan cukup dengan sikap positif sebanyak 1 responden (3,3%), ibu berpengetahuan kurang dengan sikap positif sebanyak 1 responden (3,3%) dan ibu berpengatahuan baik dengan sikap negatif sebanyak 1 responden (3,3%), ibu perpengetahuan cukup dengan sikap negatif sebanyak 6 responden (20%), ibu berpengetahuan kurang dengan sikap negatif sebanyak 17 responden ( 56,7%).

Menurut Wawan (2011) Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap antara lain : Pengalaman Pribadi. Untuk dapat

menjadi dasar pembentukan sikap

pengalaman pribadi haruslah

meninggalkan kesan yang kuat. Dari data yang di peroleh semua responden merupakan ibu hamil primigravida. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebanyak 6 responden (20%) memiliki sikap positif dan sebanyak 24 responden (80%) memiliki sikap negatif.

4.4 Hubungan Pengetahuan dengan Sikap ibu hamil Primigravida tentang Persiapan Persalinan di

(8)

BPM Ny “E” Desa Serangan Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo.

Tabel 4.4 Hubungan Pengetahuan

dengan Sikap Ibu Hamil

Primigravida tentang

Persiapan Persiapan

Persainan di BPM Ny.“E” Desa Serangan Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo

PENG SIKAP Spearma n's rho PENG Correlation Coefficient 1.000 .555** Sig. (2-tailed) . .001 N 30 30 SIKAP Correlation Coefficient .555** 1.000 Sig. (2-tailed) .001 . N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber: Kuesioner Penelitian 2017

Berdasarkan hasil perhitungan

menggunakan uji statistik Rank

Spearman dengan bantuan SPSS 18.0

For Windows pada taraf signifikasi 0,05 didapatkan hasil 0,001 yaitu (ρ <α 0,05)

maka ditolak diterima. Hal ini

menunjukkan bahwa ada hubungan

antara pengetahuan dan sikap

primigravida tentang persiapan

persalinan di BPM Ny “E” Desa Serangan Kecamatan Mlarak Kabupaten

Ponorogo. Pada taraf coefficient

correlation di dapatkan hasil 0,555 yaitu

terdapat hubungan sedang antara

pengetahuan dengan sikap ibu hamil

primigravida tentang persiapan

persalinan di BPM Ny “E” Desa Serangan Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo.

Hasil tersebut sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh

Yusmini,dkk (2015), yang berjudul Hubungan antara Pengetahuan dengan Perilaku Persiapan Persalinan Ibu Hamil

TM III di Puskesmas Getasan

Kecamatan Getasan Kabupaten

Semarang, yang menunjukan sebagian

besar responden mempunyai

pengetahuan baik sebanyak 33

responden (89,2%). Sebagian besar responden siap dalam mempersiapkan

persiapan persalinan sebanyak 26

responden (70,3%), dan ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku persiapan persalinan ibu hamil TM III di Puskesmas Getasan Kecamatan Getasan

Kabupaten Semarang dengan nilai p

value 0,005 < a (0,05).

5. PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan, dapat ditarik

kesimpulan bahwa:

1. Pengetahuan primigravida tentang

persiapan persalinan di BPM Ny “E” Desa Serangan Kecamatan

Mlarak Kabupaten Ponorogo

sebagian besar dari responden yaitu 18 (60%) berpengetahuan kurang.

2. Sikap primigravida tentang

persiapaan persalinan di BPM Ny “E” Desa Serangan Kecamatan

Mlarak Kabupaten Ponorogo

hampir seluruhnya dari responden yaitu 24 (80%) memiliki sikap negatif.

3. Ada hubungan pengetahuan dan

sikap primigravida tentang

persiapan persalinan di BPM Ny “E” Desa Serangan Kecamatan

Mlarak Kabupaten Ponorogo

dengan nilai ρ 0,001 dengan

coeffisien correlation 0,555 yaitu terdapat hubungan sedang antara

pengetahuan dan sikap

primigravida tentang persiapan

persalinan di BPM Ny.”E” Desa

Serangan Kecamatan Mlarak

Kabupaten Ponorogo.

Saran

Diharapkan ibu primigravida menambah wawasan tentang persiapan persalinan melalui sumber terpercaya, misalnya petugas kesehatan (bidan, dokter), atau melalui media masa seperti media sosial, surat kabar, televisi, maupun buku-buku

yang berkaitan dengan persiapan

(9)

diharapkan dapat meningkatkan peran dan fungsi pelayanan bagi masyarakat dalam memberikan informasi kesehatan khususnya pada primigravida mengenai persiapan persalinan sehingga dapat meningkatkan pengetahuan primigravida tentang persiapan persalinan.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,Suharsimi.2006.Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Azwar,Saifudin. 2011. Sikap Manusia

Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar,Saifudin.1995. Sikap Manusia

Teori dan Pengukuranya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Chandra,Budiman. 2013. Metodologi

Penelitian Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Dewi Asri, Cristine Clevo. 2010.Asuhan

Persalinan Normal Plus Contoh

Askeb dan Patologi

Persalinan.Yogyakarta: Nuha Medika.

Dewi,M.&Wawan,A. 2011.

Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.

Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo.

2015. Profil Kesehatan.

Freaser.Diane.M dan Copper,M.A.

2009. Buku Ajar Bidan Myles. Jakarta: EGC

Helen Baston & Jeinnifer. 2013.

Midwifery Essentials: Antenatal, Volume 2. Jakarta: Penenrbit Buku Kedokteran EGC.

Hidayat,Aziz Alimun. 2009. Metode

Penelitian Kebidanan dan Tehnik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika.

Kementrian Kesehatan Republik

Indonesia. 2009-2011.

Machfoedz,Ircham. 2008. Metodologi

Penelitian Kuantitatif & Kualitatif Didang Kesehatan, Keperawatan, Kebidanan,Kedokteran.

Yogyakarta: Penerbit Fitramaya.

Manuaba,Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu

Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Untuk Pendidikan

Bidan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Marmi. 2012. Intranatal Care Asuhan

Kebidanan Pada Persalinan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nazir,Moh. 2011. Metode Penelitian.

Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.

Notoatmodjo,Soekidjo. 2012. Promosi

Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan

Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrument Penelitian Keperawatan: Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan

Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Prawirohardjo,Sarwono. 2005. Ilmu

Kebidanan. Jakarta: Yayasan

Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur. 2014.

Walyani,Elisabeth Siwi. 2015.

Perawatan Kehamilan & Menyusui Anak Pertama Agar Bayi Lahir dan Tumbuh Sehat. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Wawan dan Dewi. 2011. Teori dan

Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia Dilengkapi Contoh Kuesioner. Yogyakarta: Nuha Medika.

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini pertama-tama akan mendeskripsikan bentuk variasi bahasa k-popers di jejaring sosial Line menggunakan teori milik Chaer &amp; Agustina; dilanjutkan

Abstrak: Hubungan kota dan des mengaitkan keduanya, salah sa berjalannya aktivitas tersebut, faktor yang paling dominan ter dalam melayani orang-orang ko hari

Merupakan bentuk komunikasi nonpersonal tentang produk yang dihasilkan oleh perusahaan, baik barang maupun jasa. Perusahaan pada umumnya mengeluarkan biaya yang

Sebaiknya para tenaga kesehatan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi harus menggunakan pendekatan upaya kesehatan yang berkelanjutan atau continuity of care mulai dari

Melalui diagram tersebut dapat diketahui kondisi awal atau pra siklus dari 33 siswa yang memenuhi kriteria KKM IPA 68 atau tuntas belajar hanya 9 siswa sedangkan

Pengungkapan aspek-aspek tersebut tidak boleh mengabaikan berbagai proses transformasi yang pernah terjadi, sejak data tersebut masih berasosiasi secara fungsional

Penelitian [7] dengan variasi steel slag yang digunakan adalah 0%, 25%, 50% dan 75% terhadap semua ukuran agregrat menghasilkan campuran beton aspal sebagai berikut:

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “PERBEDAAN LIKUIDITAS