• Tidak ada hasil yang ditemukan

rsitasislamsurnrtr.ffi SEMINAR NASIONAL DAN AGRO.EXPO 2014 FAKULTAS PERTANIAN UISU PROSIDING a - {,.if

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "rsitasislamsurnrtr.ffi SEMINAR NASIONAL DAN AGRO.EXPO 2014 FAKULTAS PERTANIAN UISU PROSIDING a - {,.if"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

ISBN : 97 8-602-7 2871 -0-5

PROSIDING

SEMINAR

NASIONAL

DAN

AGRO.EXPO 2014

FAKULTAS PERTANIAN

UISU

TEMA:

PENGELOI.AAN

SISTEM

PERTANIAN

BERKELANJUTAN

DALAM

RANGKA MEWUJUDKAN KETAHANAN

PANGAN

NASIONAL

YANG MANDIRI DAN

BERDAULAT

! {

I

a

Unive - {, .if

rsitasIslamsurnrtr.ffi

FAKULTAS

PERTANIAN

UNIVERSITAS

ISLAM SUMATERA UTARA

MEDAN

.2014

$

I I

(2)

ISBN

: 978- 602-7287

1 -O- 5

PROSIDING

SEMINAR NASIONAL

DAN

AGRO.EXPO

2OI4

FAKULTAS PERTAI{IAN

UISU

Hotel Santika Dyandra

12-13

Nopember

2014

TEMA:

PENGELOLAAN

SISTEM PERTANIAN BERKELANJUTAN

DALAM RANGKA MEWUJUDKAN

KETAHANAN

PANGAN NASIONAL YANG MANDIRI DAN

BERDAULAT

Penyunting

Usman Nasution Nurhayati

Ali

Jamil Asmanizar Rahmanta Diapari Siregar Mhd. Nuh

Rahmat Setia Budi

Aldy

Waridha Sulaiman Ginting Dian Hendrawan S. Edy Sumantri Mahyuddin Dalimunthe

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA

MEDAN .2014

(3)

l'l': l{ I'l lS'l'A l(AA N N ASI 0 N A l-: KA'l'A LOG llA LAM'l'U R ts I'l'AN

l'rosiding Scminar Nasional dan Agro-Expo 2014 l.-akultas

Pertanian-UISU

/

Penyunting Usman Nasution, Nurhayati,

Ali

Jamil, Asmanizar, Rahmanta, Diapari Siregar, Mhd. Nuh, Rahmat Setia Budi, Aldy Waridha, Sulaiman Ginting,

Dian

Hendrawan,

S. Edy

Sumantri, Mahyuddin Dalimunthe-Medan: Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera

Utara,2013

Bibliografi

ISBN: 978-602-7 287 L-0-5

O

Hak cipta

dilindungi

oleh

undang-undang; dilarang memperbanyak menyalin, merekam sebagian atau seluruh bagian buku ini dalam bahasa

atau bentuk apapun tanpa izin tertulis dari penerbit.

Cetakan pertama, 2015

Usman Nasution, Nurhayati, Ali Jamil, Asmanizar, Rahmanta, Diapari

Siregar, Mhd. Nuh, Rahmat Setia Budi, Aldy Waridha, Sulaiman Ginting, Dian Hendrawan, S. Edy Sumantri, Mahyuddin Dalimunthe

Prosiding Seminar Nasional dan Agro-Expo 2014 Fakultas Pertanian -UISU Hak penerbitan pada F-akultas Pertanian UISU

Editor dan Penerbit tidak bertanggung jawab atas substansi tulisan

IGTA

PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, saya panjatkan kehadapan

Allah

SWT, berkat rahmat dan ridha-Nya Prosiding Fakultas Pefianian Universitas lslam Sumatera Utara telah selesai disusun dan diterbitkan.

Prosiding

ini

menyajikan makalah-makalah

hasil

Seminar

Nasional

dan

Agro-Expo 2014

dengan

tema

o'Pengelolaan Sistem Pefianian Berkelanjutan dalam Rangka Meunrjudkan Ketahanan Pangan

Nasional

yang

Mandiri

dan

Berdaulat"

yang

diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara dalam rangka Milad ke-50 pada tanggal 12-13 Nopember 2014

di

Hotel Santika dyandra,

Medan. Makalah

yang

dipresentasikan

dan

dibahas dalam seminar

tersebut

merupakan

hasil-hasil

penelitian

maupun

konsep

dan pengalaman peneliti dari berbagai perguruan

tinggi

maupun lernbaga penelitian yang tentunya sangat berguna sebagai salah satu bahan rujukan dalam pengelolaan sistem peftanian berkelanjutan.

Atas selesainya penlusunan prosiding

ini,

pada kesempatan ini

saya sampaikan penghargaan sefta ucapan terimakasih pada semua pihak yang telah mernberikan kontribusi dan panisipasi dalam penyelenggaraan seminar. Kepada

tim

penyunting saya sampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih atas jer:ih payahnya sehingga prosiding

ini

dapat

disusun dan ditelbitkan.

Akhir kata semoga prosiding ini bermanlaat bagi kita semua.

Modan, Dcsembcr 2014 Dekan Fakultas Pcfianian Universitas lslarn Sumatera [Jtara

(Ir.

Mhd. Nuh, M.Si.)

NIK.

110 70 105

(4)

I(cspous Zat l)t:rrgatur'l'urnbuh NAA dan BAp Tcrhadap pefiuurbulrlrr

l:l<splarr I)isaug F3arangan (Muser paradisioca L.) Secara Kultur

ln

vitro

llahmad Sctia

Budi,

Dartius,

Swandoko..

... 95

cft]ma,/an

Pony*ht

Gunfulwn

l'r,r1,1111,, I)cngckrllurr Sct'utt11att llatrta Lalat [Juah di Kabupatcu Karo

l,'ilhri:r

l,llhi,

(iiri

Arnawa, Sulaiman

Ginting

... 209 lrlr:rrtillklsi clan Invcntarisasi Lalat Buah pada Sentra Produksi Jambu

lltlr

(l',sidirrru gtrujuvu) dan yang Dilalulintaskan Melalui Bandara

SSI(

ll

l)cl<anbaru Aziz Faisal, Saripah Ulpah, Sulhaswardi... 214 Keragaman Komponen Hasil Varietas Unggul Baru Dibandingkan

dengan Deskripsinya di Kabupaten Toba Samosir Helmi

l'crubahan

lklim

Tantangan serius dalam Mervr-rjudkan Ketahanan l)lrrgan Nasional Darsiman, B dan

Ali Mukti

Tanjung

I

l, I,trr rt;r,, dan Efisiensi Pemupukan padi Sawah Menurut lr, l

.rr(

n(llsi PUTS dan PHSL Nlusfal...

Gildhfu

furyuhCI,

l't'rrrhcrian Bokashi Jerami Padi dan pupuk organik cair Meningkatkan l'rrrrlul<si Jagung Manis Sri Utami dan Frand

Shandi

...

12g

I r ,rlrrrrsi Status Kesuburan Tanah Lahan Kopi Arabika Lintong

,lr I rrrr,rrrgnihuta Humbang Hasundutan Ratna Mauli Lutlis, Erwin

\ I rrrrrrl I I arahap, Abubakar

Karim,

tlamidah Hanum ... I 4

1

|.lisplorasi Ccndawan Rhizosfir dan Rhizobacteria Indigenus yang

I Icr'1rotclrsi Scbagai Biokontrol Terhadap Fusarium oxysportun f.sp

crrbcrrsc Penyebab Penyakit Layu Tanaman Fisang Zulheri Noer, !,isrrawita...

l'cs(isicla Tcrapan Terkini dan Masa Depan vs Pengembangan l'crlanian Fachrurizal, Zainul Ambri, Junifer Dalimunthe ...

lVlonitoring dan Evaluasi Program Pengendalian Lalat Buah pada 'l

irrrarnan Jcr:uk di Tanah Karo Sunatera Utara Asmanizar,

I lsrnan Nasution, S. Edy Sumantri, Rahmanta Ginting, Fcnti

Nlaimunah Simbolon, Rahrnad Setia Budi, Noverina Chaniago,

llham tliyadh

Ir.t'rrrruuulan Kompetitif Usahatani tJbi Kayu sebagai Komoditas

I I rrr.r,i-ltr larr [)acrah Kabupatcn Serdang lSedagai Sarim Sembiring

rl:rrr Maria Magdalena Sinambcla

l't'r r i r r;il<atir rr Procluktifitas Padi dan Akses Pasar Berkelanjutan

(f 'rogrirnr lJt'll<'t' llict, lniliettive

,lsiu)

Isnaini

Jalil

dan Sulaiman

( lirrlirrg r06

lt6

..

153 169 177 221

l'r

,r',rr,lr

l\{cdia Tanam dan Pemberian pupuk NpK pada pembibitan ',rr ,.r1, r lrrtronu muricala

Linn)Ruth

Riah Ate Tarigan dan

\l,rr nlrrr(li Sircgar

I

rlrr.r .r l'r.tlrrksi Beberapa varietas padi pada Tanah Salin Martos

I lrrr (.rrr rlrrrr Maimunah Siregar

l)bdridl @.,kononi

Eauranrar

l'r'oycksi Faktor Produksi dan Produksi Padi dalam Rangka Mencapai

Swrrscmbada lJeras di Provinsi Sumatera Utara Rahmanta ... .... 253 Arrrrlisis Saluran Pemasaran lkan Banden g (Chanos chanos)

N'lrrhanrmad Thamrin, Desi Novita

ZJJ

240

276

284 262 l'rrr, rr.r Lrlrrrrr Salak Sidimpuan (salacca sumatrqna Becc.)

rlr ',r rrtr,r ',;rl:rl, Kabupaten Tapanuli Selatan Diapari Siregar

rl;rrr !tirlrur Nl:ruli l,ubis 185

I.l'rrrl'

Krrrscrr,'irsi ranah dan Air di perkebunan Kelapa Sawit tialam l\,l.rrrlrrrtlrrpi l'c.rrtrahan Iklim

Iput

pradiko, Nuzul H. Darlan

rlrrrr

llcri

Salrloso

...

igg

t\ l'irr

(5)

hi-2.

Lalat

br-rah (Butlrux'o'tt .s7.7r.) tlcrrg,ltlt

illatlg

(/to,s/) ;:tttrl'rr 1"1'

(Psidium guaiava) di scntra produksi

di

l)csir Mrrlirrrrr l(;r1,r

I

..

Duri

Kab.

Bengkalis tcr:dapat

3

spcsics

lalitl lrtt;tlr

rr'Ir

menyerang

yaitu

:

Bactrocera p(tPuyc

(94')i,),

lirrr tt

"'

"

'

umbrosa (4%) dan Bactrocera albistrigcttu (2'li,).

3.

Tingkat

serangan

dari

buah tanpa pembullgktrsittt rrr\'rr,.rl',,

100%.

Aswatan. 2008.

Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA

Kandungan Vitamin lluah Jambu

l3iji.

llirrrr

\l

Muryati, A. Hasyim, dan W. .I. dc Koge1. 2007. Distribusi Spcsr.."'

I

rl 'r

Buah di Sumatera Barat dan Riau,."I. Hort. l7(l):61-6,\.

Nugroho, S.P, 1997. Hama Lalat Buah dan Pengenclaliann,t'tt. h:tttt t" Yogyakarta

Plant Health Australia. (2011).

The

Auslralian llandbor;li

l"'

rt"

Identificatktn of Fruit

Flies.

Yersion 1.0. Plant Health Arrslr,rlll Canberra, ACT.

Subahar,

T.T.

1999. Kehadiran

Lalat Buqh Oriental

(lJrtt

tr"'

' '

"

dorsalis)

Complex

(Diptera:

Tephritidae)

cli

Pultrrr 't'rtt't Makalah disampaikan pada Workshop Ekologi dan lJiorre"r'r'rl' Pulau Jawa, Bandung, 10-11 Maretnugroho.

Widarto.

H.T,

1996.

Daur

Hidup

Lolat

Buah Baclroceru cutlrtttl,,'1,r, (Drew and Hancock) Pada Kondisi Laboratoriune. Tttgas i\l'lrrr Institut Tekhnologi Bandung.

.1,)o ,,,, l

EKSPLORASI

CENDAWAN

RHIZOSFIR

DAN

RHIZOBACTERIA

INDIGENUS YANG

BERPOTENSI

SEBAGAI

BIOKONTROL

TERHADAP

Fusorium

oxysporum

f.sp. cubense

PENYEBAB

PENYAIfi

LAYU

TANAMAN

PISANG

Zulheri

Noer 1*, Lisnawita 2

1 F-akultas Pertanian Universitas Medan Area

2 [,akultas Pertanian tJniversitas Sumatera Utara

Abstrak

Fusarittm oxysporum f.sp. cubense (Foc), penyebab Penyakit Layu F'usarium pada tanaman pisang. adalah salah satu penyakit penting yang dapat menurunkan produksi pisang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui mikroorganisma

yang

berpotensi antagonis

pada

Foc. Sebanyak 16 isolat cendawan dan

4

isolat rhizobacteria yang berhasil

diisolasi,

isolat

cendawan yang berbeda

itu

diternukan

dari

habitat tanaman pisang tanpa terserang Foc. Secara

in

vitro hasil

uji

antagonis menunjukkan bahwa rhizobacteria yang diperoleh tidak menunjukkan potensi antagonis terhadap Foc, sedangkan Isolat cendawan menunjukkan peran antagonisnya. Cendau,an yang berhasil diidentifikasi dan berperan

antagonis adalah Trichoderma spp., Aspergillus spp. dar Penicillium spp. Kata kunci : antagonis, identifikasi, isolat

PENDAHULUAN

Pisang (Musa sp) rnerupakan salah satu jenis buah tropika yang mempunyai potensi cukup tinggi untuk dikelola secara intensif dengan

berorientasi agribisnis, karena pisang telah menjadi usaha dagang ekspor

dan impor di pasar Intemasional (Rukmana, 2000).

Penyebab utama menurunnya produksi pisang adalah penyakit

layu

Fusarium

yang

disebabkan

oleh

jamur

Fusarium oxyspotl,tm l'.sp.aftense (Foc). Penyakit ini bersifat sistemik dan sangat berbahaya karena dapat mematikan tanaman. Penyakit layu Fusarium menempati urutan pcrlama dalam daftar penyakit pisang di Indonesia (Nasir, 2002). Dilaporl<an

[tlrwa

lcdakan

pcnyakit

layr-r F'usarium

pada

kLrltivar

(6)

I

('avcndislt tncnycbabkitn kcrusakarr [rcsur

tli

llalrrurlrctlr. Srrnurtt'r :r tl,rrr

Jawa, sefta Johor di Malaysia Barat (Ploctz dan l)cgg, 20(X)).

Sampai saat ini penyakit layu fusariun sangat sulit tlikurtLrlrl,;rl karena belum ditemukan kultivar pisang komersil yang tahun. lioc tlrrp,rt

menyerang semua stadia pertumbuhan dan dapat mcmbcntuli slrrrl,trrr

klamidospora yang mampu bertahan hidup lebih dari

20

lahun lrrrrl,,r

tanaman inang

di

dalam tanah (Booth,

l97l;

Ploetz clan Pcgu. .)00o) Selain

itu

Foc

dapat menginfeksi akar-akar lateral

yang

lul<rr

,l,rl berkembang

di

dalarn

jaringan

tanaman.

Foc memiliki

cllll)rl

r,r

fisiologis yaitu ras 1, 2, 3 dan 4 dengan tingkat virulensi yang berlrr'il.r beda (Bently et al.,1998).

Pengendalian

pcnyakit

tanaman

yarg

ramah

linglirnrr'.,', merupakan pilihan yang tepat dalam mendorong pembangunAn pcrlrrr,rr

yang

berkelanjutan. Pengendalian

hayati

diharapkan

akan

nriunt,,, menutunkan penggunaan pestisida

yang

berdampak

buruk

lcllrrrrl,rl,

lingkungan. Pemanfaatan

mikroba dalam

mengendalilan pcrr\ :rl rr

tanatnan meiupakan bagian yang terintegrasi dalam konscp llcltiur.r, bcrkclanjutan (Haggag dan Muhamed, 2007), Pemanfaatn M ikrobu r ; r r,,,

bcrsifat antagonis merupakan salah satu solusi dalam mengcnrlrlrl.,,rrr penyakit lay,u Fusarium.

Masalah yang dihadapai dalam pengunaan

mikoba

iutlrrrorrr. dalam mengendalikan Foc adalah belum ditcmukan isolat spcsilik \;rrr'

berpotensi menekan perlurnbuhan patogcn. Menurut Nigarn darr i\{rrl., 1r (1986), pengendalian hayati penyakit tanaman akan lebih berlrasil l,rl,r

menggunakan mikroorgani sme antagonis indi genus diband ingka n t k' n r,,' r,

introduksi.

Mengingat bahrva besarnya potensi

yang

dimiliki

nriIr.l,,r

indigenus dalam rnengendalikan berbagai

patogen, infbnlasi

\.url

berkaitan dengan mikroba tanah

yang

mempunyai peran iurtirirorr terhadap

Foc

yang menyebabkan penyakit

layu

pada pisarrg siur,,rr

diperlukan

untuk

pengendalian.

Oleh

karena

itu

pcrlu

tlilirl'u1.,r,, eksplorasi

jamur

dan bakteri yang rnemiliki spesilik wilayah (krn lrt.r,r,1.,

disekitar perakaran pisang yang berpotcnsi scbagai agcns hayali lcrtrrr 1,r1,

Fusarium oxysporum. Penelitian

ini

bertujuan

untuk

l)

rrrerrrlrrp;rtl,,r,

isolat

jamur rhizosfir

dan rhizobakteria indigcnus l.rolc.rrsill sl)('r.rtrl

pisang yang dapat meningkatkan kcterhanan pisang tcllratlirp se riu)),,u,

layu

Fusarium,2)

mcrtgctahui l<ctrrirrnl'lrurrr

irrrrrrrl

rlrizosllr

,l,rrr

llrizobaktcria indigenus dalam menekan perkembangan layu fusarium \I;tr,s'ttrium oxvs1sonrnt) secara in vitro.

BAIIAN

DAN METODE

Pengarnbilan tanah rhizosfir perakaran pisang tanaman sehat dari rlacrah endemik penyakit Layu Fusarium

di

desa Telun Kenas, Deli Scrdang - Medan. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tanah

sckitar perakaran ternaman pisang, biakan

munri

patogen Fusarinm oxvsporum

f.sp

cubense

(Foc)

aquadest steril, Media

PDA

(Potato l)ekstrosa

Agar)

dan

,

alallbahan untuk

isolasi.

Pengarabilan sampel

tanah menggunakan metode acak terpilih (purposive random sampling) sccara diagonal dengan kriteria mengambil tanah

di

sekitar perakaran tanaman pisang yang sehat pada satu lahan perlanarnan pisalg. endemik pcnyakit pisang di Desa Telun Kenas, Medan. Isolasi jamur dan bakteri

rhizosfir

dengan menggunakan

metode

pengenceran berseri. Uji

biokontrol dilakukan antara Isolat mumi yang diperoleh terhadap jamur

litnarium oxysporum f.sp cubense (FOC). Pengujian dilakukan dengan

tnetode

dual utlture

(metode biakan ganda). lsolat yang memiiiki kcmampuan biokontrol diidentifikasi berdasarkan ciri-ciri makroskopis

dan mikroskopis dengan menggunakan

buku

identifikasi lllustrated genera of ImperJbct Fnngi (Barnett, 1958).

Pengamatan dilakukan pada

isolat

sccara visual tcrhadap wama koloni, bentuk dan arah pertumbuhan koloni saat biakan jamur rizosfir hcrumur 16 hari setelah inkubasi dalam media PDA dan daya hambat

tlihitung

berdasarkan

mmus

yang

diadaptasikan

dari

nrmus yang

tlikernukakan oleh Fokkema (1973 dalam Skidmore, 1976) yaitu:

i

Ii

l

T_

a-

rl

t]L}o +i 1'.t Kctcrangan :

I

:

Pcrscntasc hambatan,

l

l

: .lari-jali koloni jamur Foc . yang tumbuh ke arah jamur rhizosfir.

12

: .luri-.jari kokrni jamur Foc yang tumbuh ke arah berlawanan dengan

(7)

I lASl

l,

l)AN l'l,lNlllAl

IASAN

Isolasi Bakteri Rizoslir (Rizobaktcria)

Hasil isolasi baktcri, didapatkan rizobaktcria clcrrgurr .jturrlrrlr ,1,r,

keragaman yang beragam dari bebernpa lokasi sampcl. Isolrtl tlrtl.r;,,rt

sebanyak

4

isolat rizobakteria, namun dari hasil

uji

dual cttllttt'e. r'.r,l,rt

bakieri

yang

diperoleh

tidak

memperlihatkan kcmarnpuart iurliu,rrr dengan F'usarium oxysporltm, sehingga identifikasi tcrhadap isolitl lrrrl' t, r ,

tidak dilakukan.

Isolasi Jamur Rizosfir

Hasil isolasi jamur dari rizosfir tanatnan pisang diclaprtll<rrr lr, (enam belas) isolat jamur rizosfir. Isolat yang did"rpatkan l-r.lcnrl)un\,rl

karakter morfologi yang beragam.

Ciri-ciri

morfologi rlilSirtg-ttr;r',rrr" isolat ditampilkan pada Tabel I

Tabel

l,

Karakter morfblogi isolat jamur dari rizosfir tanaman pisrrrrl

Karakter Ciri-cir i isolat

IsolatA IsoiatR

IsolatC

IsolatD IsolatE

ls.l,rl I

Wama Koloni

Bentuk Koloni

Hijau

Putih (Bl),

keputihan abu hijau

(A1)

(B2) dan Dan orange pinkkotor

( 2)

(B3) Melingkar Melingkar (B1 dan (A1

dan

B3),

A2)

Menyebar (B2) Abu-abu (Cl), Hijau muda (C2), pink kotor (C3) dan hijau tua Melingkar (C1 dan C4) Menyebar (TC2 dan C3) Pink (D l), k'uning (D2) dan hijau (D3) Putih keabu-abnan (El) Melingkar (D1,D2 dan D3) Menyebar (E1) Arah Pertum-buhan Koloni

Ke-samping

Samping

Samping

Ke-

Kc-

ht'

Samping Samping S:rrrrprrrl,

Ketebalan

Koloni

Tebal

(++) Tebal

(++)

Tebal

(+t-)

Tebal (++)

Tebal (+ r-) Perlum-buhan Koloni Cepat

(+++) Cepat (+r

+)

Cepat (+++1 Cepat

(l

l r )

A:

isolat dari tanah pisang Tancluk, B

:

isolat tlari tirrr:rlr pr:..rrr,'

nangka, C

:

isolat dari tanah pisarrg barangan,

t)

isolrl ,1,r,

tanah pisang kcpok,

E:

isolirt rlari tiutirlt pisunq rir.irr rLrrr

I

r',(,lrr

tlari larrah pisang ylng lcrilL'ksi liot'.

Cepat

(+ H)

Keterangan:

'r -1, l

,) ,, ], t l.ii l):rva [famhat .larrrur Rhizostir

llasil

Lrji daya hambat yang tclah dirakukan

di

laboratorium tlitlapal.kan

l2

isolat

-iamu

yang

bersi{a1 biokontrol

yaitu

isorat

:

n

l.A2,l]2,

C2. C:3,

C4,Dt,

D2,

I)3,

El,

,

dan

13.

Hasil

uji

biakan

uirrrduny' ditanrpilkan pada Gambar

4

dan

daya hambat

masing-rrrasirrgnya ditarnpilkan pada Tabel 2.

'l-abcl 2'

Persentase daya hambat jamur riz.sfer iran antibiosisnva.

No

Isolat Jamur

Rhizofer

Daya Hambat Antibiosis .)

(%) I 2 3 4 5 6 7 8 9

l0

11 12 C3 C2 A1 A2 E1 C4 B2 D1 l3 D2 D3

II

64

l7

82 15 30 51 83 29

;

+ + + + + Ilr;, (llr,L ltl,rr,l i l;rr l llllltlrrl \1, lrrr (lll l:r 35 27 80 26 + + L.ttr" r' l,l,rl 1t

Hasil

uji

aktivitas dari 12 isorat jaraur secara

in vitro

terhadap

.iarnur Fusarium menunjukkan bahwa semua isolat tersebut memiliki pttcnsi dalam menghambat pertumbuhan Fusarium dengan persentaase tlaya harnbat yang bervariasi (Tabel

2).

Isolat

Ar

dan

82

dan D3 rrrcnghasilkan rata-rata persentase daya h,mbat yang tinggi yaitu secara lrcrturut-turu

t

82oh, 83'/o dan g0%. sedangkan isorat yung- rrerm.riukkan ;rcrsentase daya hambat terendah adalah isolat

42

yu;tulsx

.

Dari 12 isolat yang diperorch hanya sebanayak

I0

isorat yang teridentifikasi ('l-abcl 3).

,k

).

Antibiosis dinilai berdasarkan adanya zona hambatan (halo-zone) diantara koloni jamur patogen danantagonis:

ini meng ind ikasilcan adanya

u nt ib io t ik yang dihas illcan

j

atnu

r

anlagonis

( r l,,t lr

(8)

'Inbcl 3. Hasil identifikasi jamur rhizosfer

Ntr lsolat Jantur [{hizolbr' ( icrt trs

I ,, 3 4 5 6 7 8 9 10 11 T2 C3 C2 A1 A2 H1 C,4 B2 D] I3 D2 D3 I1 Trit'hotlt'r'rrttr ['cnit'iIIitrrtr Trit'hotlcrtntt Pcnic'illium Aspergilltr,t ,4spcrgillu:; Trit'hoclermu Penicillium Tidak tcridcntifikasi Aspergillus Trichotlerma Tidak teridcntiflkasi

Isolatjamuryetngterirlentifikasibcrasaldaridarigclltt:.

Tric'hoclemra,

Aspergilltts'

dan

Peni(illitrm'

scdangkan

dari

rrlr antagonisme dipe

rolctr isolat

yang

rncmpunyai

nilai

claya hatllbrrt

tei:tinggi ailalah isotat 82 genus dari Tricfuderma'

Identifikasi Jamur Rizoslir yang Bersifat Biokontrol

Jamur Penicillium sp. (Isolat A2 ,Isolat C2 dan

Dl)

-*, a B

t

E

Gambar 1. Malaoskopis dan mikroskopis jamrx Penicillium sp.A dan

Il

: Makroskopis

jamur

Penicillium

sP,

Gambar

C

clan

l):

MikroskopisjamtxPenicilliumsp'(a:konidia'b:flalid'c

rnetula).

) )l'

Ilasil pcnga,ata, rnalff.skopis dan rnikroskopis ((ia,rbzrr

l)

dari isrrlrrt A2.

('2.

Dl

mcrnililii ciri-ciri yang salna dengan jamur penicilliunt

sl).

[]cntuk

rnakroskopis

dari

koio*i

penicilliurn

sp.

adalah

Pcrlunrbuhannya ccpat, datar, berserabut, dan seperti kain beludru, wol lutau scperti tckstur kapas.

Koloni

awalnya aiialah putih dan berubah

,rcnjadi

biru

kehrjauan, abu-abu kehijauan,

abu-ab,

zairun. kadang-liadang kuning atau kcmerah-merahan. Jika biakan cialarn petri terscbut dibalikkan biasanya bcnvama kuning pucat.

Penic'illitun sp. dapat bersifat antagonis terhadap patogen tular tanah. Jamur

ini

telah dicoba sebagai mikroba aniagonis terhadap sr:larotiunt

rutl/iii

yang merupakan patogen turar tanah yang nrcrusali

lcl-'ih dari 500 spcsies tanam.n, nalnrrn daya harnb.tnya paling rendalr ilibandingkan Trichodermc sp. clan As1;ergillur sp. yakni sehesar

-56.9g-16.24%t (}]osah et

al.,

2010). Mcnurur Haggag dan Mohamed (2007). Penic'illium sp. dapat bersifat antagonis kareua rnengeluarkan beherapa

scnyawa alkaloid seperti agroklavine dan crgometrine yang rnemiliki sifat anti jamur terhadap

tlotryris

c'inerect, Fusariltm ,yoltrni dan ,llternuria

tenitts. Penicilliun sp. juga telah dicoba dalarn rnengenclalikan penyakit Lanas pada tanaman tembakau yang disebabkan

olch

ph,-rophtlxtra tr.t o r a.s iti c: u v ar. n i co t i u rirze (Roeswitawati, 2001 ).

Jamur Trichoderma sp. (lsolat

Al,

82, C3 dan D3)

Flasil pengamatan makrosl<opis da, rnikr..sk.pis ((iar,bar 2) clari isolat

A1,82,

cl3 dan D3 ini rrcrnilil<i ciri-ciri yarg sarla dcrgar.iurrur

Trichodermu sp. secara mikroskopis bahwa janrur ini bcrwarna hijau dan rnerniliki hifa yang bcrcabang banyak dan rncrnbontuk sudut siku-siku pada cabang utama.

Koloni

Tr"ic'hoclennu sp. biasanya

ko,rpak

atau

,lcngapas

yang

berhubungan

dengan

pertrimbuhan

strul<tur konidiofornya. Sebagian koloni mernbentuk zona nririp cincin yang kh*s rlan

jclas. Fialid

kebanyalcan berbentuk botoi.

f)alam

biakan koloni 'l't'ichoclcrmo

sp. ttulbuh dengan cepat. Misclium hialin, bersepta dengan b.nyak percabangan dan mcmbcntuk suclut siku-siku pada cabang utama scrta hiftr bcrdinding lerlbut. Gambar makroskopis dan mikrcskopisnya tlrrpat clilihat pada (iambar 2.

'l't'icltotlct'rrtl

sp. rncnrpakan salarr satu jamur tanah yang bersilat Itlltlttlottis (c|hittlap.jitnirrt'l.ralrlucn tanautan. Jarnur ini clapat cli tclnui

cli

lrirrrrlliI s('ltt(tit .ictris tlrrrirlr tllrn 1'xrrllr bu'barlri lurbirat. Sclaip itu.iarrrtrr irri

(9)

dapat berkembang dengan ccpat pada clacralt pcrakaratt (Sctyowirti r'l rri ,

2003).

Gambar 2.

"*.

Makroskopis dan mikroskopis

jamur

Trichoderma sp. A

Makroskopis jamur Trichoderma sp. B. Mikroskopis Jarntrt'

Trichoderma sp. (a. fialid, b. konidiofor).

Trichoderuna

sp,

diketahui menghasilkan enzim penclcgt'rttlr"r dinding sel dengan konsentrasi yang tinggi seperti B-(1-3) glukanasc tLrrl

kitinase yang berperan dalam degradasi dinding sel jarnur ( Harmitn, 200tt

clalam Sudarma dan Suprapta, 201 1).

Genus Trichoderma sp., telah banyak

diteliti

sebagai Agrrr\r,r

hayati

untuk

mengendalikan berbagai penyakit tanaman tcrtctrttr /

harzianum

dan

T.

viride

telah

banyak

dikomersialkan

trrrlrtl,

mengendalikan penyakit busuk akar, dan penyakit rebah kecambalt vrrr,,'

disebabkan oleh jamur Fusarium, Rhizoctonia dan ry\thfum (Whi1-rps ,l,rl Lumsden, 2001). Purwantisari

dan

Rini

(2009) mengatakan lllrlr$,, Trichoderma sp. adalah salah satu jamur antagonis spesifik lokasi 1":rrr,'

menunjukkan kemampuanxya dalam

uji

antagonisme sccara

irt

t.rtt" dalam mengendalikan pertumbuhan jamur patogen P. in/bslans pcnvclr;rlt penyakit busuk daun tanaman kentang. Trichoderma viride juga .'li'l'trt digunakan secara

in vitro

dalarn mengendalikan patogen pasca l)irrr( rr

seperli: Aspergillus niger,

A.flaws,

A.

fumigatus,

l'trsttriunt

sp. tl.rtr

Penicillium sp. (Rajendiran

et

al.,

2010 dalam Sudarmadtrn Sttptrrpl.r

2011).

Trichoderma harzianum memiliki kemampuan antagollis ltrtltttl baik dibandingkan dengan mikroba antagonis yang lain,

scpclti

lJttt

tlltr

thuringiensis, Rhizobium

nreliloti

tlatt

,'l.t1tt'tyilltr.s

ttiyt't'

ttttltrl

rncngcnclalil<an pcrryaki( [rLrsrrl<

irlill

tiuuurrut lrrrtty,,lr rrutlrtlutt.i (l)ltt'";tr , r ) lx

rrl.,2(X)t3). (icnus Trichodcrma mcmperlihat daya hambat yang tinggi rlibarl{ingpnn gcnus

yang

lain

(Tabel

2).

Baker dzin

Cook

(lg83) rrrcrrgatakan bahwa mckanisme antagonisme

jamur

Trichoderma spp.

tlllarl

rncnekan jamur patogen,

yaitu

sebagai mikoparasit, kompetitor rlittt antibiosis.

Pcranan antibiosis juga sangat menentukan keberhasiian c,lalam

rrrcnckan patogen. Chet dan Baker (1980 dalam Cook dan Baker, 1983)

jtrga melaporkan bahwa jamur T. hctrzianum dan T. hamatunt berlindak sclragai mikoparasit terhadap jamur Rhizoctonia solani dan sclerotium

ntl/sii,

rnenghasilkan enzim

B-(1,3)

glucanase

dan

chitinase yang rrrcnyebabkan eksolisis pada

hifa

inang. I-ebih lanjur Cook dan Elaker

(l9tt3)

mengungkapkan bzrhwa.Iamur T. hamattrm juga menghasilkan crrzim selulase, sehingga menambah kemampuannya sebagai mikoparasit lracla jamur Phlttium spp. Menurut Tronsmo (1989) kombinasi kedua crrzim tersebut meningkatkan sinergistik

jamur

T. Horziantnn sebagai irntifungal. Jones dan Watson (1969

dalarr

Cook dan Baker, l9B3)

rrrclaporkan bahwa enzim B-(1,3) glucanase dihasilkan oleh

jarnur

L

viricle, sehingga mampu menghancurkan miselia

jamur

Sclerotinia :;t.'lcrotiorum.

,lamur Aspergillus (isolat C4,D2 dan

El)

Hasil pengamatan secara rnakroskopis dan nrikroskopis (Ciarnbar 1) yang diisolasi

dari

tanah tanetman pisang (isolat C)4,

D2

dan

El)

rrrcnunjukkan isolat tersebut adalah Aspergillus sp

Cliri

mikroskopis

dari

Aspergillus

sp adalah

rncmiliki

hila rrscptat, rniselium bercabang.

Konidiofor

panjang

dan

membengkak rncnjadi vesikel pada ujungnya membawa sterigma dimana tumtrul:

liorriclia. Mcmiliki konidia 1 sel, berbentrrk bulat dan hyalin. Dalam buku lilirsif'ikasi rnenurut Barnett (1958), secara makroskopis dan rnikroskopis

t'ili .f amur rhizosfer tersebut dapat diketahLri bahwa isolat tcrmasuk Famili Morri liaccirc, gcnus Aspergillus sp.

(10)

tl

t,

AD

Gambar

3.

Makroskopis

dan

mikroskopis

jamur

Aspcrp"illrr'' Makroskopis jamur Aspergillus sp.

B

: Mikt'os[opr" l trr"" Aspergillus sp. (a. konidiofor, b. konidia, c.

hill)'

Selanjutnya Ting et al., (2010). mengatakan 'Lspargilltt t'

"

' '

dapat menghambat pertumbuhan jamur patogen Botrytis

(itlt'tt',t

Ltr' ,, '

nrcngeluarkan senyawa

volatile

seperti

:

u-phellandrellc,

rtt't'lt,

t"'r

pentyl

ester

dan

2-acetyl-5-methylfuran. Aspergillus

nitltrlru^

rl rl, ri

bersifat antagonistik terhadap Colletott'ichum gloeasporioiclc': l)r'ttt' 1' rl

penyakit

antrakntlse

pada

tanaman

vanili.

Proses pcllglt:rrrrl' rt 'r'

clisebabkan karena Aspergillus spp. menghasilkan enzim chitittrtst' 'l'rrr 1r

1,

3

glucanase (Laminarinase) yang mempunyai kemanll-rtt,ttt ,,,'t"l memecah komponen clinding se1 jamur patogen seperti : chitirr tlrrrr

li

I

glucan.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di tlilPrrtl',rrr I

isolat jamur rhizosfir. Jamur rhizosfir yang berhasil di identil'ilirrsr ",

,

,' '

makroskopis

dan

mikroskopis adalah berasal

dari

gclrr-rs

1'\ rrr

Penicilium.rp dan Trichoderma sp dan Aspergillus sp.

Saran

Perlu dilakukan identifikasi lebih lanjut mengenai jattr trr t'l t i zr,', I r r

yang memiliki kemampuan dalam mengendalikan Ftrsariunl o.\.t'\'l,ttt ttttt

secara in vitro.

Il0

2.1I

DAFTAR PUSTAKA

llrtrrrctt,

H.L. l95ll.

Illuslrated Genera

of

ImperJbct Fungi. Burgess l']Lrblishing

Co.

426 South Sixth Street, Minneapolis 15 Minn.

Pp.

2ltl.

llc.rrtly, S., Pegg, K. G., Moore,

N.Y.,

Davis, R. D. and Buddenhagen, H. l99ti. Genetic Variation among Vegetative Compatibility groups

ol'

F-usarium ox,vsporum

f.sp

cubense analyzed

by

DNA Fingerprinting. Phytopathology, Vol. BB

:

1283-1292

lfrrrrth,

C.

1971. The Genus Fusarium. Commonwealth Mycological lnstitute, Kew, England.

lltrsah, O., C.A. Igeleke and

V.I.

Omorusi. 2010.

In

Vin"o }i4icrobial Control of Pathogenic Sclerotium rolfsii.lnt. J. Agric.

Biol.,

l2:

474-476.

('txrl<, R. J. and Baker, K.F-. 1983. The Nature and Practise of Biological Control of Plant Pathogens. Amer. Phytopathology, Soc., St,

Paul Minnesota.

l)irwar, S., Sadia, H., Anis

M

and ZaV,tM.J.2008. Effect of seed coating material in the efficacy of microbial antagonists for the control ofl

root rot fungi on ola'a and sunfl ower. Pqk. ,1. Bot.,40

:

1269'

1278.

llrrggag,

W.M,,

and

H.

A.L.

A.

Muharned, 2001. Biotechnological aspects

of

microorganisms used

in

plant

biological control. American-Eurasian Journal of Sustainable Agriculture,

l(l):

7-12.

Nlsir, N. 2002. Pisang. Potensi Permasalahan Penyakit Layu Panama dan

Usaha

Pengendaliannya,

disampaikan

pada

Penelitian Pemberdayaan Petugas

Dalam

Pengendalian

Layu

Pisang. Tanggal23-26 ApriiJ di Jakarta. BALITBU Solok. Solok. 5 hal.

Nigam, N. and Mukerji,

K.

G.

1986. Biological Control

-

Consep and

Practise

in

p.3-9.

Mukerji

KG

and

KL.

Garg (eds) Biological Control of Plant Disease CRC Press.Inc.Boca Raton. Florida. l)loctz, Il.C., and Pegg, K.G. 2000. Diseases of banana, abaca and enset:

I'Lrngal diseases

of

the root, corrn and pseudostem

:

Fusarium

Wilt.

1n .lones, D.R., 2000. Introduction

to

banana, abaca and

crrsct.

CAll

Production London. p:143-1.59.

\

(11)

iudigcttous

rhizoslcr

tututtttiut kcntitttg

rlitri

laltlrrr l)('rl.ur,,,

kentang organik

di

dcsa Pakis, Magclang.

.lrrttrtrl

lil()ttt

Desember2009ISSN:

l4l0-[i80]

Vol.

ll,

No.2,

Illl.,l5

. \

Roeswitawati,

D.

2007. Penggunaan inokulurn antagonis (.lrrrrrrrr ,1,,,

Bakteri) dalam menekan penyakit lanas (Phytolththttrtr /)ru tt\ttt, ,,

vat.

nicotianae pada tembakau.

Jurnal llmu-llntr

l'L't trttrt,t,,

Indonesia. Edisi Khusus, 3 : 4lB

-

426.

Rukmana, R. 2000. flsaha Tani Pisang (Musa sp). Kanisius. Yog.y;rl',rrt ,

Setyowati, Bustamam,

H.

dan Derita,

M.

2003. Penurunarr l)('n\.rl ,r

busuk akar dan pertumbuhan gulma pada tanaman sclurlrr r.r,,,

dipupuk mikroba.

Hal

49-50.

Di

dalam

'.

Jurnal

lltttrr tl,t,,, Pertani,an Indonesia. Vol

5,

No.

2,

2003. Fakullos l)('t ttntt,t,:

Universitas Bengkulu : Bengkulu.

Skidmore,

A.

M.1976. Intraction

in

Relation to Biologit'ul

('orttt,'l

,,,

plant Pathogens.

In

Dickinson,

C. H

and

T. F.

Ptcccc

(l

rl

r

Microbiology

of

Serial Plant Surface. Academic Prcss. N,

',

York. 507-528.

Sudarma,

LM

dan Suprapta, D.N. 2011. Potensi jamur antagonis r:rrr' berasal dari habitat tanaman pisang dengan dan tanpa gclalrr l:rr rr

Fusarium

untuk

mengendalikan

l-usariunt

oxysporunt I ,,1,

cubense secara in vitro [Skripsi]. Universitas Udayana, []ali.

Ting, A.S.Y.,S.W.Mah and C.S.

Tee.

2010. Identification

of

volrrlrl, metabolites

from

fungal endophytes

with

biocontrol potcrrtr,rl towards ?-usarium oxysporum F.sp.utbense Race

4.

An('t'tt tut .Iournal oJ'Agricultural and Biological Sciences, 5 (2):177- I ,\.1

Tronsmo,

A.

1989. Trichodenna harzianum used for biological conlrol

of

storage Rot on

Carrot.

Norwegian Journal qf'Agri<,rrlttrr,tl Sciences 3: 157-161.

Whipps, J.M. and Lumsden, R.D.. 2001

.

Comrnercial use of Jiltr,qi ,r'

plant

disease biocontrol agents

:

status and prospects. C'('Alt Intemational. Eds. T.M. Butt, C. Jackson and N. Magan.

l)p

t)

22.

232

.l1l

PESTISIDA

TERAPAN TER!(INI

DAN MASA

DEPAN

VS

PENGEMBANGAN

PERTANIAN

Fachrurizal, Zainul

Ambri, funifer Dalimunthe

PT. Bravo Dinamika jakarta

Abstrak

Pcstisida merupakan salah satu komponen dalam memproduksi lursil pcrtanian secara umum dan masih mutlak ada dalam budidaya. l'cstisida yang terus berkembang dan tumbuh bisnisnya dari waktu ke

wuktu. Secara produk, maka pestisida lrarus dijadikan sebagai objek (btrkan sebagai subjek) yang harus diperlakukan secara benar, aril,

hi.jaksana, bertanggung jawab, lebih aman pada manusia, lingkungan clan

tlnarn&n, efisien, efektif dan ekonomis. Pestisida masih tetap sebagai

tindakan terakhir dalam konscp PHT. Pestisida akan tetap berubah sesuai

tlcngan perubahan yang terjadi pada pengembangan pertanian yang

torkini dan mutakhir.

untuk itu

pestisida terapan masa

kini

dan masa

rlcpan

tidak

mempertentangkannya dcngan pcrtanian sccara umum. l'>cstisida masih dibutuhkan dalarn pcrtanian rnodern

dan

terkini.

l)cmikian

juga

pestisida terapan masa

kini

dan rnasa datang akan

rncnyesuaikan dengan kebutuhan pertanizrn yang modcm dan tcrl<ini.

Krjteria

pcstisida terapan masa

kini

dan

masa depan yakni pcstisida yang bahan baku dan bahan aktif dibutuhkan dalam jumlah yang rninimal, efisien, etelctif, tidak mengganggu kesehatan manusia, tidak rnencemari lingkungan, tidak mengganggu pertumbuhan tanaman.

PESTISIDA TEIIAPAN

Pestisida

terapan adalah

pestisida

yang telah

mengikuti pcrundang-undangan yang berlaku di wilayah Republik Indonesia dalam hal

uji

pendahuluan, proses pendaftaran, proses hak paten, produksinya, pcnyimpanan, distribusi, penjualan, penggunaan, purna aplikasi berupa pcngelolaan limbah B3-nya (Marson, 2013). Dalam arti luas pestisida tcrapan (applied pesticide) adalah pestisida siap pakai, siap guna dan

tcrkini

dalarn mengendalikan JPT atau hama lainnya didasarkan pada kcilmuannya atau afuran serta perundangan yang ada dan berlaku saat ini

Gambar

Tabel  l,  Karakter  morfblogi  isolat  jamur  dari  rizosfir  tanaman  pisrrrrl
Gambar  1. Malaoskopis  dan  mikroskopis  jamrx  Penicillium  sp.A  dan  Il  : Makroskopis  jamur  Penicillium  sP,  Gambar  C  clan  l):
Gambar  3.  Makroskopis  dan  mikroskopis  jamur  Aspcrp&#34;illrr'' Makroskopis  jamur  Aspergillus  sp

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis menggunakan Sidik Ragam Rataan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial menunjukkan bahwa penggunaan kombinasi dosis pupuk dan penggunaan

Beberapa data yang diambil dalam pengujian ini adalah kecepatan putar rotor, frekuensi listrik keluaran generator, tegangan keluaran generator, arus jangkar generator,

Besarnya sumbangan inflasi menurut kelompok pengeluaran yaitu kelompok Bahan Makanan menyumbang inflasi sebesar 0,7743 persen, kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok

Dari data yang muncul akan dianalisis untuk melacak akar epistimologis perkawinan usia anak dalam Islam dan memetakan pendapat para pakar, serta memaparkan batas

motivasi dari penelitian ini dapat terjawab, dimana hasil konsekuensi pemeringkatan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) yang menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Timur

Contohnya juga pada harga yang didiskonkan cenderung mempengaruhi preferensi konsumen yang didukung oleh penelitian terdahulu dari Chrishtopher Richie Rahardjo

Karema lalu menatap kedua wajah kedua orang yang disayanginya itu sambil berkata, “Tahukah kalian apa yang akan terjadi apabila tongkat kalian berdua tidak sama lagi ukurannya

Sebagai contoh, Burhan al-Din al-Mahalli pernah dihantar ke Yaman untuk menemui pemerintah di situ bagi menyelesaikan masalah politik yang berlaku antra ke dua-dua buah