BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2018 sampai April 2018. Tempat pelaksanaan penelitian dilakukan di Dusun Sidomukti, Desa Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Pemilihan tempat dilakukan secara sengaja (porposive), dengan pertimbangan Perusahaan Sayur Organik Merbabu (SOM) merupakan salah satu perusahaan sukses dibidang organik.
3.2. Jenis dan Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan jenis penelitian yang dipakai untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau mengaitkan dengan variabel yang lain (Sugiono, 2012).
Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, yang digunakan untuk, meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif dengan statistik. (Sugiono, 2009). 3.3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel menggunakan saturation sampling merupakan metode pengambilan sampel dengan mengikut sertakan semua anggota populasi sebagai sampel penelitian, teknik saturation digunakan untuk petani yang bermitra dan untuk petani nonmitra menggunakan teknik kuota sampling
Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 (Tiga puluh) orang yaitu dengan mengambil semua petani yang bermitra dengan perusahan Sayur Organik Merbabu (SOM) sebanyak 15 (lima belas) orang dan petani yang tidak bermitra dengan SOM sebanyak 15 (lima belas) orang.
Pengambilan data dilakukan pada bulan maret 2018 sampai bulan mei 2018, dan bertempat di perusahan sayur organik merbabu dusun sidomukti, desa kopeng, kecamatan getas, kabupaten semarang.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengambilan data menggunakan metode survei. Data primer diperoleh secara langsung dari petani melalui wawancara menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Data sekunder yang digunakan sebagai penguat data primer diperoleh dari hasil studi pustaka, internet, dan instansi atau lembaga yang terkait (Muda, 2008).
3.4. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Tabel 3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel No Variable Definisi
Konseptual
Definisi Operasional
Dimensi Indikator Pengukuran Variabel 1 Pendidikan Piaget (dalam
Dahar, 1989: 159) membedakan tiga bentuk pengetahuan berdasarkan sumber utamanya dan penstrukturannya. Tiga bentuk pengetahuan tersebut adalah pengetahuan fisik, pengetahuan logika-matematik, dan pengetahuan sosial. Jenjang pendidikan formal terakhir yang dicapai petani. Dimana pada setiap jenjang pendidikan diberi kode (1) Tidak sekolah; (2) SD; (3) SMP; (4) SMA; (5) Sarjana. Jenjang
Pendidikan. Jenjang pendidikan formal yang sudah di tempuh yaitu Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK), Perguruan Tinggi (PT). Skala pengukuran menggunakan ordinal. 2 Pengalaman berusaha tani Dahama dan Bhatnagar (1980) dalam Mardikanto (1993) manyatakan bahwa pengalaman seseorang akan memberikan kontribusi Jangka waktu petani dalam menjalani usahatani sayuran organik hingga penelitian berlangsung. Lamanya berusahatani. Lama waktu responden dalam melakukan usahatani organik (tahun). Skala pengukuran menggunakan Rasio.
No Variable Definisi Konseptual
Definisi Operasional
Dimensi Indikator Pengukuran Variabel terhadap minat
dan harapan untuk belajar lebih banyak, sehingga pengalaman dapat mengarahkan perhatian kepada minat, kebutuhan, dan masalah yang dihadapi. 3 Motivasi Berusaha tani Motivasi berarti suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatan atau kegiatan (Nawawi, 2003). Keinginan dan kemauan petani yang mendorong petani untuk melakukan usahatani sayuran organik. Motivasi yang mendorong petani untuk usahatani organik. Kebutuhan ekonomi Kebutuhan sosial. Skala pengukuran menggunakan regresi. Cara pengukuran menggunakan skala liker. 4 Kompetensi Kompetensi didefinisikan sebagai aspek-aspek pribadi dari seorang pekerja yang memungkinkan dia mencapai kerja yang superior (Lasmanhadi, 2002). Kemampuan dalam memberikan inovasi dalam usahatani sayuran organik yang dijalankan. Kompetensi yang dimiliki petani dalam melakukan usahatani organik. Kompetensi konseptual, kompetensi kesempatan, kompetensi hubungan, kompetensi belajar, kompetensi pribadi. Skala pengukuran menggunakan ordinal 5 Motivasi Bermitra dengan SOM Motivasi kerja, Menurut George & Jones (2005), motivasi kerja adalah suatu dorongan secara psikologis kepada seseorang, yang menentukan arah dari perilaku (direction of behavior) seseorang dalam suatu organisasi, tingkat usaha (level of effort), dan tingkat kegigihan atau ketahanan dalam Keinginan dan kemauan petani yang mendorong petani untuk menjalin kerjasama dengan SOM. Keinginan yang diharapkan ketika bekerjasama dengan perusahan SOM. Mendapatkan pasar yang tetap. Mendapatkan keuntungan. Mampu mengoperasikan alat-alat pertanian Mendapatkan subsidi pupuk dll. Skala pengukuran menggunakan ordinal. Cara pengukuran menggunakan skala liker
No Variable Definisi Konseptual
Definisi Operasional
Dimensi Indikator Pengukuran Variabel menghadapi suatu halangan atau masalah (level of persistence). 6 Manfaat yang Diterima Setelah Bermitra Kemitraan dapat memberikan manfaat bagi petani/kelompok tani (Pudjiatmoko, 1999). Hal yang didapatkan atau dirasakan oleh petani setelah bekerja sama dengan SOM. Kinerja petani. Manfaat teknis (mampu menggunakan alat-alat pertanian) Kualitas dalam berusahatani Mampu meningkatkan kuantitas usahatani Mampu untuk bersaing Manfaat sosial (memiliki jaringan bisnis yang luas). Skala pengukuran menggunakan ordinal. Cara pengukuran menggunakan skala liker
3.5. Teknik Analisis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengambilan data menggunakan metode survei. Data primer diperoleh secara langsung dari petani melalui wawancara menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Data sekunder yang digunakan sebagai penguat data primer diperoleh dari hasil studi pustaka, internet, dan instasi atau lembaga yang terkait (Muda, 2008).
Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif (Manang, 2010). Analisis kuantitatif merupakan pendekatan analisis dengan perhitungan matematika atau statistika yang menggunakan pendekataan analisis regresi. Analisis regresi adalah mencari pengaaruh antara variabel satu dengan variable lainnya.
3.6. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner yang dipakai, menurut Azwar (2007) validitas adalah aspek kecermatan
pengukuran. Suatu alat ukur yang valid tidak hanya mampu menghasilkan data yang tepat akan tetapi juga harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut. Dalam mengukur kevaliditasan setiap butir pertanyaan pada suatu instrumen maka dilakukan pengkorelasian skor butir dengan skor total menggunakan Korelasi Product Moment (Husein, 2003). Indikator yang digunakan adalah membandingkan koefisienkorelasi (r) Product Moment dengan r tabel. Rumus teknik korelasi product moment dengan formulasi sebagai berikut:
r=n ∑ XY−∑ X ∑Y
√
n ∑ x2−¿ ¿¿Keterangan:
R = Koefisien validitas X = Skor item
Y = Skor item total
N = Jumlah sampel (responden)
Menurut Nurgiyantoro et al. (2002), jika koefisien korelasi (r) yang diperoleh ≥ daripada koefisien ditabel nilai-nilai kritis r, yaitu pada taraf signifikansi 5% atau 1%, istrumen tes yang diujicobakan tersebut dapat dinyatakan valid.
3.7. Uji Reliabilitas
Uji reabiitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2012).
Reliabilitas (reliability, keterpercayaan) menunjuk pada pengertian apakah sebuah instrument dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas instrumen digunakan rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach sebagai berikut (Nurgiyantoro et al., 2002):
r=⌊ k
k−1 ⌋ 1
∑
σb2
Keterangan:
r = Koefisien reliabilitas instrument (Cronbacc alpha) k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑
σb2
= Total varians butir
3.8. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik merupakan persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis linear berganda yang berbasis ordinary last square (OLS). Uji asumsi klasik digunakan dalam penelitian ini agar peneliti memperoleh jawaban tentang seberapa besar pengaruh motivasi Petani terhadap kemitraan dengan Perusahaan Sayur Organik Merbabu (SOM).
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data penelitian yang dipakai apakah berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki residual yang terdistribusi normal. Pada penelitian ini menggunakan rasio skewness dan rasio kurtosis, rasio skewnes adalah nilai skwnes dibagi dengan standar error skewnes, sedangkan ratio kuartosis adalah nilai kuortosis dibagi dengan standar error kuartosis. Bila rasio kuartosis dan skewnes berada diantara-2 hingga +2, maka distribusi data adalah normal (Santoso, 2005: 53). b. Uji Multikolinearitas (Independensi)
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi ditemukan adanya korelasi yang tinggi atau sempurna antar variabel independen (Rosadia, 2011). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika terjadi multikolinearitas maka nilai standard eror dari koevisien menjadi tidak valid sehingga hasil uji signifikansi koefisien dengan uji ttidak valid. Uji multikolinearitas dikatakan dengan hipotesis sebagai berikut:
H0 : Tidak terjadi multikolinearitas dalam model
Salah satu ukuran yang paling populer untuk melihat adanya multikolinearitas antar variabel independen adalah dengan menggunakan varians inflation factor (1/VIF). Regresi yang bebas multikolinearitas memiliki VIF disekitas satu atau tolerance mendekati satu. Jika suatu variabel independen nilai VIF>10 dikatakan terjadi kolinearitas yang kuat.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastitas bertujuan untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas didalam data. Model regresi yang baik adalah heteroskedsstisitas (Ghozalia, 2012). Uji ini digunalan untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variable terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat pola tertentu pada grafik scatterplot antara RESID dsn ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di studentized (Ghozali, 2012).
3.9. Uji Hipotesis
a. Analisi Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linier berganda dimaksud untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen (explanatori) terhadap satu variabel dependen. Menurut Palar dkk (2016) merupakan studi ketergantungan dari suatu variabel tak bebas atau variabel dependen (Y) pada suatu variabel bebas atau Independen (X) dengan tujuan meramalkan atau memperkirakan nilai dari variabel tak bebas jika variabel bebas sudah diketahui.
b. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi mengukur seberapa besar pengaruh variabel independen secara keseluruhan terhadap naik turunnya variasi nilai variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Bila R = 0 berarti diantara variabel bebas (independent variable) dengan variabel terikat (dependent variabel) tidak ada hubungannya, sedangkan bila R = 1 berarti antara
variabel bebas (independent variable) dengan variabel terikat (dependentvariable) mempunyai hubungan kuat.
c. Uji T (Uji Partial)
Uji t atau uji parsial dalam regresi berganda dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas (independen) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (dependen). Uji t adalah pengujian koefisien masing-masing variabel independenterhadap variabel dependen untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen (sugiyono, 2012).
Dalam penelitian ini uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas (independen) terhadap variable terikat (dependen).
d. Uji F (Uji Simultan)
Uji f dikenal dengan uji serentak atau uji model/uji anova, yaitu uji untuk melihat bagaimana pengaruh semua variabel bebasnya secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya. Atau dengan menguji apakah model regresi yang kita buat baik/signifikan atau tidak baik/non signifikan. Selain itu koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat (Baithi, 2016).
Uji F merupakan pengujian hubungan regresi secara simultan yang bertujuan untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.