• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Trauma Mata Pada Anak di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Karakteristik Trauma Mata Pada Anak di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2011"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

MAJALAH KEDOKTERAN

NUSANTARA

The Journal of Medical School

Karakteristik Trauma Mata Pada Anak di Rumah Sakit

Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2011

Fiska Anggraini, Aryani A Amra*, Zaldi,

Departemen Ilmu Kesehatan Mata, .Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara, Medan

Abstract. Ocular injury is a significant problem in pediatric patients and the most common cause of unilateral blindness in children. Of all cases trauma in children, 8-14% are cases of ocular injury. This study purpose to investigate the characteristics of in pediatric ocular trauma in H. Adam Malik General Hospital, Medan in 2011 period. A descriptive – retrospective study review of medical record was performed pediatric ocular injury gathered from January until Desember 2011 in Adam Malik General hospital. Population of this research is the data of 68 patients eyes with Pediatric Ocular Injury. The proportion of pediatric ocular trauma cases is highest at the 7– 12 year-old group with occurrence of 41.2%, with the proportion of male (66.2%) and female (33.8%). Toys is cause agent of ocular injury (36.7%), mechanism of injury blunt injury (79.4%), time injury >24 hours (79.4%), unilateral (95.6%) and the medical therapy (52.9%).Many of the cases were preventable. Its important to give information to the parents about effort to control the children remember of ocular trauma that associated with visual impairment, cosmetic and personality.

Keyword: Pediatric Ocular Injury, Patients Characteristics, H. Adam Malik General Hospital

Abstrak. Trauma mata adalah masalah penting pada anak anak dan merupakan penyebab paling umum kebutaan bersifat unilateral. Dari semua kasus trauma pada anak 8-14% merupakan kasus trauma mata anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik trauma mata pada anak di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan tahun 2011. Penelitian ini bersifat deskriptif retrospektif, populasi adalah kasus trauma mata pada anak pada periode penelitian sebesar 68 kasus dan besar sampel adalah seluruh kasus tersebut. Proporsi kasus trauma mata pada anak tertinggi adalah pada kelompok umur 7-12 tahun 41.2%, dengan proporsi laki-laki 66.2% dan perempuan 33.8%, mainan sebagai penyebab trauma 36.7%, jenis trauma mekanik tertutup 79.4%, waktu kejadian > 24 jam 79.4%, keterlibatan mata unilateral 95.6% dan tata laksana dengan medikamentosa 52.9%. Banyak kasus trauma yang dapat dicegah. Maka perlunya informasi kepada orangtua dalam upaya pengawasan kepada anak mengingat trauma mata berperan penting mempengaruhi tajam penglihatan, kosmetik dan penampilan.

Kata Kunci: Trauma mata anak, karakteristik trauma mata, RSUP H Adam Malik Medan

1.

Pendahuluan

Untuk Trauma mata merupakan penyebab paling umum kebutaan bersifat unilateral pada anak. Dari semua kasus trauma pada anak , 8-14% merupakan kasus trauma mata. Dampak dari trauma pada mata dapat merusak struktur mulai dari mata bagian depan ( kelopak mata, konjungtiva, sclera, kornea, iris dan lensa) dan struktur belakang mata (retina dan syaraf optik).1 Kerusakan langsung pada struktur

bola mata mengakibatkan hilangnya penglihatan. Hasil akhir penglihatan yang buruk dapat menyebabkan ambliopia.2

Saat ini trauma pada mata banyak menyebabkan kebutaan, sedikitnya lebih dari 500.000 kasus kebutaan akibat trauma terjadi setiap tahun dan trauma menjadi penyebab terpenting pasien masuk ke

(2)

gangguan penglihatannya.6,7

Pola trauma yang terjadi pada anak-anak sedikit berbeda dibandingkan trauma yang terjadi pada orang dewasa. Studi di Amerika Utara menyatakan bahwa pola trauma pada mata orang dewasa berhubungan dengan trauma kerja dan kecelakaan lalu lintas.8 Sementara pada anak-anak beresiko

terjadinya trauma pada mata karena ketidakmampuan mereka untuk menghindari bahaya. Sebagian besar bahaya yang ditemukan di rumah dan arena bermain, sering berkaitan pula dengan kegiatan olahraga dan rekreasi.

Sebagian besar trauma anak bersifat trauma mekanik.9Mac Ewen et all 1999, melaporkan 65%

kasus trauma benda tumpuk dan 24% trauma tembus dan hanya sebagian kecil oleh karena trauma kimia dan benda asing pada mata (13%).10 Hasil studi di Shahid Sadoughi hospiatal tahun 2003,

melaporkan open globe injury 51.7%, close injury 35% dan 13% tauma kimia. yakni pendidikan pada masyarakat dan pengawasan dari orangtua dan lingkungannya.11,12

Dengan mengidentifikasi penyebab trauma pada mata dapat membantu dalam menentukan metode efektif untuk mengurangi kejadian trauma pada mata anak-anak khususnya . trauma pada anak dapat dicegah dengan berbagai cara yakni pendidikan pada masyarakat dan pengawasan dari orangtua dan lingkungannya.

Hal- hal tersebut di atas yang menjadi latar belakang peneliti untuk mengetahui gambaran trauma mata yang terjadi pada anak- anak.

2.

Metode

Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif yang bersifat deskriptif untuk mengetahui jumlah trauma mata pada anak di RSUP H Adam Malik Medan, mengetahui proporsi umur, jenis kelamin, faktor penyebab trauma, jenis trauma, waktu kejadian, lateralisasi pada mata dan penatalaksanaan pada kasus trauma tersebut. Penelitian dilakukan di RSUP H Adam Malik Medan periode 1 Januari – 31 Desember 2011. Sampel penelitian adalah pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi dengan jumlah sebesar 68 sampel. Kriteria inklusi adalah semua pasien baru dengan trauma pada mata usia baru lahir sampai usia ≤ 18 tahun. Sebagaikriteria eksklusi adalah pasien yang berusia ≤ 18 tahun dan telah menikah, data rekam medis yang tidak lengkap. Data penelitian diambil melalui data sekunder yaitu rekam medis dari Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan selama 1 tahun, kemudian diidentifikasi umur pasien, jenis kelamin, penyebab trauma, jenis trauma, waktu kejadian, lateralisasi pada mata dan penatalaksanaan.

3.

Hasil

Tabel 1 : Proporsi Kasus Trauma Mata pada Anak Berdasarkan Umur

Kelompok Umur Total (%)

1 – 3 tahun 11 16.2

4 – 6 tahun 9 13.2

7 – 12 tahun 28 41.2

(3)

Tabel 2 : Proporsi Kasus Trauma Mata pada Anak Berdasarkan Jenis Kelamin

Penatalaksanaan Total (%)

Laki laki 45 66.2

Perempuan 23 33.8

Tabel 3 : Proporsi Kasus Trauma Mata pada Anak Berdasarkan Penyebab Trauma

Penyebab trauma Total (%)

Mainan 25 36.7

Kecelakaan Lalu Lintas 12 17.8 Kayu/Lidi/Bambu Mercon 13 1 36.7 1.5 Binatang Batu Alat tulis 3 4.4 5 2 5 2 7.3 2.9 7.3 2.9 Kaca Kuku/ tangan

Tabel 4 : Proporsi Kasus Trauma Mata pada Anak Berdasarkan Jenis Trauma

Jenis Trauma Total (%)

Tertutup 56 82.32

Terbuka 11 16.20

Termis 1 1.48

Tabel 5 : Proporsi Kasus Trauma Mata pada Anak Berdasarkan Waktu Kejadian

Waktu Kejadian f(%)

< 24 jam 14 (20.6%)

(4)

Tabel 6 : Proporsi Kasus Trauma Mata pada Anak Berdasarkan Lateralisasi Lateralisasi f(%) Satu mata OS 31 (45.6%) OD 34 (50.0%) Dua mata ODS 3 (4.4%)

Tabel 7 : Proporsi Kasus Trauma Mata pada Anak Berdasarkan Tatalaksana

Penatalaksanaan Total (%)

Medikamentosa 36 52.99

Pembedahan 32 47.01

4.

Diskusi

Pada penelitian yang dilakukan di RSUP H Adam Malik dari instalasi gawat darurat, rawat jalan poliklinik mata dan rawat inap pada periode 1 Januari - 31 Desember 2011 terdapat 68 orang anak dengan kasus trauma mata. Proporsi teringgi kasus trauma mata pada anak pada rentang usia 7-12 tahun sebesar 28 kasus (41.2%) dan tersering pada trauma mata pada anak laki-laki sebesar 45 kasus (66.2%). Hal ini dinilai dari aspek sosial anak laki-laki lebih sering mehabiskan waktu bermainnya di luar dibandingkan dengan anak perempuan.

Berdasarkan penyebab trauma didapatkan mainan sebagai media tersering yang menimbulkan perlukaan pada mata anak sebesar 25 kasus (36.7%). Dari jenis trauma mata yang terbanyak kasus yakni trauma tertutup sebesar 54 kasus(79.4%) jika dibandingkan dengan trauma terbuka dan termis. Dari survey terhadap rentang waktu kejadian sampai datang berobat ke RS di dapatkan paling banyak orang tua membawa anaknya dalam waktu lebih dari 24 jam sebesar 54 kasus (74.9%), hal ini dimungkinkan kurang pengetahuan dari orang tua bahwa tata laksana trauma mata membutuhkan tindakan segera, kondisi pelayanan kesehatan yang terlalu jauh atau karena kendala biaya.

Trauma mata merupakan penyebab gangguan penglihatan dan kebutaan yang bersifat unilateral, seiring dengan penelitian ini tersering mengenai satu mata (unilateral) sebesar 65 kasus (95.6%). Penanganan terhadap kasus trauma mata pada anak dilakukan dengan medikamentosa dan pembedahan. Pada penelitian ini didapatkan data 36 kasus trauma mata (52.9%) diberikan obat-obatan dan 32 kasus (47.1%) dilakukan tindakan pembedahan.

5.

Simpulan

Trauma mata berperan penting dalam mempengaruhi tajam penglihatan. Kasus trauma pada mata dapat dicegah dan dapat ditatalaksana secara cepat agar penurunan tajam penglihatan, kebutaan dan kecacatan dapat dihindari. Dari penelitian ini masih banyak dijumpai keterbatasan antara lain kesulitan mendapatkan data kejadian kasus trauma mata pada anak yang berobat ke instalasi gawat darurat

(5)

6.

Daftar Pustaka

1. American Academy of Ophthalmology, Ophtalmic Pathology and Intraocular Tumors,

Section 4, chapter 14, 2008-2009:219-36

2. Khurana AK, Disease of The Orbit, Comprehensisive Ophthalmologi, Fourth Edition,2009: 377-82

3. Vaughan DG. Orbita, Oftalmologi Umum, Edisi 14, Bab 13, 2000:261-70

4. Lye C, Orbital Diseases and Approach to Orbital Surgery, Clinical Ophthalmology (An Asian Perspective), Chapter 7, 2005:501-14.

5. Fujii K, Unilateral exopthalmos due to orbital metastatic from contralateral intraokular tumor, http://emedicine.medscape.com

6. Moeloek NF, Usman TA, Pandangan Umum dan Penatalaksanaan Tumor Orbita, Yayasan Penerbit Ikatan Dokter Indonesia, Jakarta, 1999:186

7. American Academy of Ophthalmology, Fundamentals and Principles of Ophthalmology, Section 2, Chapther 1, 2005-2006:1-13

8. American Academy of Ophthalmology, Orbit, Eyelids and Lacrimal System, Part 1, Section 7, Chapter 1, Chapter 2, Chapter 7, 2008-2009 : 3-21;23-35;109-17

9. Jordan DR. Orbital Bones Surgical Anatomy of The Ocular Adnexa (Ophthalmology Monograph), Chapter 2, 1996: 33-48

10. Kunimoto DY, The Wills Eye Manual. Fourth Edition, Chapter 7, 2004:126-39 11. Kanski JJ, Clinical Ophthalmology, Sixth Edition, Chapter 6, 2008: 165-204

12. Langston PD, Manual of Ocular Diagnosis and Therapy, Fifth Edition, Chapter 4, Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia, 2002:61-3

Gambar

Tabel 1 : Proporsi Kasus Trauma Mata pada Anak Berdasarkan Umur
Tabel 3 : Proporsi Kasus Trauma Mata pada Anak Berdasarkan Penyebab Trauma
Tabel 6 : Proporsi Kasus Trauma Mata pada Anak Berdasarkan Lateralisasi               Lateralisasi  f(%)  Satu  mata  OS  31  (45.6%) OD 34  (50.0%)  Dua  mata  ODS  3  (4.4%)

Referensi

Dokumen terkait

4 Surat Permohonan Blanko Ijazah SMK tahun 2015 – 2016 ditujukan kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabayac. 5 Rekapitulasi Jumlah Siswa yang Lulus dan Tidak Lulus (laki-laki

This specification represents an important turning point in the use of new media for the heritage goods preservation and dissemination, so that this chart be considered the

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, deposito berjangka yang ditempatkan Perusahaan sehubungan dengan uang jaminan yang berasal dari distributor dan agen disajikan sebagai

Pajak penghasilan terkait pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan dalam mata

[r]

bertempat di STAIN Jurai Siwo Metro, Kelompok Kerja (POKJA) Seleksi sederhana Jasa Konsultansi Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Kuliah Kampus II STAIN Jurai Siwo Metro

UNIT TAYANAN PENGADAAN {UtP} KABUPATEN KTATEN POK'A PENGADAAN PEKERJMN KONSTRUKSI -

Aplikasi multimedia merupakan bentuk baru untuk penggambaran program komputer yang menggunakan dan menggabungkan lebih dari satu media, didalamnya terdapat elemen gambar, teks,