• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSENTRASI CEMARAN Cs-137 DALAM AIR POMPA DI BEBERAPA KOTA PULAU JAWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KONSENTRASI CEMARAN Cs-137 DALAM AIR POMPA DI BEBERAPA KOTA PULAU JAWA"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Presiding Prescntasi Ilmiah Kesclainalan Radiasi dan Lingkuiigau, 20 - 21 Agustus 1996

ISSN : 0854 - 4085

ID0000101

KONSENTRASI CEMARAN Cs-137 DALAM AIR POMPA

DI BEBERAPA KOTA PULAU JAWA

Marzaini Nareh, Asep Warsona, Tutik Indiyati, Yurfida dan Buchari Pusat Penelitian Keselamatan Radiasi dan Lingkungan - BAT AN

ABSTRAK

KONSENTRASI CEMARAN Cs-137 DALAM AIR POMPA DI BEBERAPA KOTA PULAU JAWA.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kandungan Cs-137 dalam air pompa. Konsentrasi cemaran Cs-137 dalam air pompa dari 10 kota di Pulau Jawa telah ditentukan. Cs-137 yang ada dalam sejumlah besar volume air pompa dikumpulkan pada penukar kation, dan dielusi dengan larutan HC1 6N. Cs-137 yang ada dalam eluen diendapkan dengan amoniumfosfomolibdat (AMP), selanjutnya dilarutkan dengan larutan NaOH dan diukur pada Spektrometer Gama Canberra 35 Plus dengan detektor germanium kemurnian tinggi (HPGe). Hasil pengukuran menunjukkan bahwa konsentrasi Cs-137 dalam air pompa yang diteliti berkisar antara dibawah batas deteksi terendah (BDT) dan 2,06 ± 0,79 mBq/1.

ABSTRACT

THE CONCENTRATION OF Cs-137 POLLUTAN IN WATER PUMPS IN SEVERAL CITIES OF JAVA ISLAND. The aim of this research is to know the concentration of Cs-137 in the water pumps. The

concentration of Cs-137 pollutan in the water pumps from 10 cities in Java Island had been determined. Cs-137 in big volume of water was collected in cation exchanger and eluted with 6N HC1 solution. Cs-137 in the eluen was precipitated by ammoniumphosphomolybdate (AMP), soluted using NaOH solution and finally measured using Spectrometer Gamma Canberra 35 Plus with high pure germanium detector (HPGe). The results of measurement indicate that the concentration of Cs-137 in the tested water pumps are in the range of under minimum detectable (BDT) to 2,06 ± 0,79 mBq/1.

PENDAHULUAN

Pencemaran radionuklida dalam lingkungan dapat berasal dari alam dan buatan. Manusia menerima radiasi sebagian besar berasal dari radionuklida alam. Unscear [1] menyatakan bahwa sekitar 70% radiasi merupakan radiasi alam, yaitu dari radon dan anak luruhnya. Pencemaran dari radionuklida buatan dalam lingkungan saat ini banyak ditentukan oleh teknologi yang digunakan oleh suatu negara, karena cemaran global dari percobaan nuklir dari waktu ke waktu mengalami penurunan. Penurunan tersebut dapat disebabkan oleh semakin berkurang-nya percobaan nuklir, terdeposisinya radionuklida jatuhan ke dasar laut, peluruhan. dari

radionuklida tersebut secara alami dll.

Indonesia saat ini memasuki era industrialisasi, dalam hal ini termasuk industri nuklir. Dalam rangka diversifikasi sumber energi dan kebutuhan energi yang semakin mendesak tampaknya, penggunaan energi nuklir sebagai sumber energi tidak dapat dihindari. Untuk menghadapi keadaan tersebut perlu dipersiapkan berbagai hal, misalnya mengetahui tingkat cemaran radionuklida pada berbagrr. komponen lingkungrn! sebelum beroperasinya suatu instalasi nuklir, niisalnya

PLTN. Menurut UU No. 31 tahun 1964 tentang UU Pokok Tenaga Atom dan UU No. 4 tahun 1982 tentang pengelolaan lingkungan hidup, pemantauan tingkat radioaktivitas dan radiasi dalam lingkungan perlu dilakukan [2].

Air pompa bagi masyarakat Indonesia disamping digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan rumah tangga, juga digunakan sebagai sumber air rrunum. Penggunaan air pompa sebagai sumber air minum dilakukan oleh sebagian besar rakyat Indonesia. Penggunaan air PAM sebagai sumber air minum ditemukan hanya di kota-kota besar saja dan hanya sebagian kecil rumah-rumah dikota-kota besar yang dapat mengkonsumsi air PAM.

Cs-137 adalah radionuklida hasil fisi, mempunyai waktu paro cukup panjang yaitu 30,16 tahun. Daya rusak biologis Cs-137 relatif cukup tinggi yaitu termasuk golongan Da. Oleh karena itu disamping Sr-90, radionuklida tersebut biasanya digunakan sebagai indikator cemaran radionuklida hasil

fisi dalam lingkungan [2,3]. Pada kesempatan

ini akan dilaporkan hasil penentuan kandungan cemaran radionuklida Cs-137 dalam air pompa dari beberapa kota besar di Pulau Jawa.

(2)

Presiding Presaitasi Hmiali Keselaiualau Radiasi dan Lingkungan, 2 0 - 2 1 Agustus 1996 ISSN : 0854 - 4085

TATA KERJA Pengambilan contoh

Dalam rangka optimalisasi dana dan sarana, pengambilan contoh dilakukan sebanyak 2 kali dalam setahun yaitu pada buian Juli dan Januari 1990. Sampel sebanyak 60 liter diambil hanya dari beberapa kota besar di Pulau Jawa, yaitu Jakarta, Bogor, Bandung, Cirebon, Purwokerto, Yogyakarta, Semarang, Madiun, Malang, dan Surabaya. Lokasi pengambilan contoh terlihat pada Gambar 1.

Penyiapan contoh

Segera setelah sampling contoh diasamkan dengan HN03 pekat (lmg/liter contoh), ditambah masing-masing 1 ml pen-gemban Cs (10 mg/ml), dan dilewatkan melalui kolom penukar kation yang berisi resin penukar kation dalam bentuk Na (Dowex 50W x 8, 50 -100 mesh), dengan laju 1-2 ml/menit (4). Selanjutnya eluen siap untuk dianalisis.

Analisis Cs-137

Eluen dari penyiapan contoh dianalisis dengan menggunakan prosedur yang digunakan di Laboratorium Keselamatan Radiasi Lingkungan PSPKR [5]. Eluen diasamkan pada pH 1-2 dan ditambah amonium fosfo-molibdat. Endapan Cs-fosfo-molibdat yang diperoleh dilarutkan dengan NaOH 4N dan diukur pada spektrometer gamma, Canberra 35 Plus, dengan detektor Germanium kemurnian tinggi (HPGe).

Penghitungan Aktivitas Cs-137

Aktivitas Cs-137 dihitung secara relatif [3,5], yaitu dengan membandingkan luas puncak contoh dengan luas puncak standar pada geometri yang sama. Persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut.

Aktivitas (mBq/1):

(ac x As) ± (Cc/tc + Cb/tb) as x R x V

As adalah aktivitas standar (niBq), ac menyatakan luas puncak contoh yang telah dikurangi d.::gan luas puncak latar b.-hkang, as menyatak;in luas puncak standar yang telah

dikurangi dengan luas puncak latar belakang, R menyatakan kedapat ulangan Cs-137 pada proses analisis (fraksi), V menyatakan volume contoh yang dianalisis (liter); Cc menyatakan laju cacah kotor contoh (cpm), Cb adalah Iaju cacah latar belakang (cpm), tc adalah waktu cacah contoh (menit), tb menyatakan waktu cacah latar belakang (menit) dan (Cc/tc+ Cb/tb) adalah simpangan baku dengan selang kepercayaan 68%.

HASH, DAN PEMBAHASAN

Pada tabel 1 terlihat hasil pengukuran Cs-137 dalam air pompa berkisar antara dibawah batas deteksi terendah ( < DBT ) dan 2,06 ± 0,79 mBq/liter, dengan harga tertinggi ditemukan di Surabaya pada periode kel. Tabel. 1 Hasil pengukuran konsentrasi Cs-137 dalam air pompa

Aktivitas mBq/liter No. Lokasi Periode I Periode II

1. Jakarta 1,75 ±0,59 2. Bogor 3. Bandung 4. Cirebon 1,46 ± 0,49 1,31 ± 0,60 5. Purwokerto 6. Yogyakarta 1,56 ±0,69 7. Semarang - 1,85 ±0,61 8. Madiun 9. Surabaya 2,06 ±1,01 10. Malang - 1,64 ± 0,72 Keterangan,

- = dibawah batas deteksi

Batas deteksi terendah = 1,07 mBq/liter Data yang didapat pada penelitian ini masih jauh dibawah nilai batas tertinggi yang ditetapkan oleh BATAN [2], yaitu 700.000 mBq/1. Nilai ini sedikit lebih rendah dari pada yang ditemukan dalam air PAM dibeberapa kota besar pulau Jawa, yaitu antara dibawah batas deteksi terendah ( <BDT ) dan 2,70 ± 0,39 mBq/1 [6]. Bila dibandingkan dengan data dari Jepang hasil yang didapat pada penelitian ini juga lebih rendah. Pada tahun 1988 konsentrasi Cs-137 berkisar antara 0,00 dan 4,29 mBq/1 [4], tahun 1989 antara 0,00 dan 3,98 mBq/1 [7], tahun 1990 antara 0,00 dan 3,17 mBq/1 18] dan tahun 1991 antara 0.10 dan 3,5 mBq/i [9]. Bila dibandingkan dengan

(3)

Presiding Presentasi Ihuiah Kcsclamatau Radiasi dau Liagkuiigan, 20-21 Agustus ] 996 ISSN : 0854 - 4085

konsentrasi Cs-137 dalam air permukaan di Finlandia pada tahun 1985, hasil penelitian ini juga masih dibawahnya, yaitu antara 1,3 - 4,2 mBq/1 [10]. Harga yang didapat juga lebih rendah dari pada yang ditemukan di Rhone River 1984, yaitu antara 3,9 - 101 mBq/1 [11].

Percobaan nuklir scring dilakukan pada tahun 1954 - 1958 dan 1961 - 1962, tetapi setelah itu frekuensi percobaan nuklir menurun. Semenjak tahun delapan puluhan percobaan nuklir dilakukan dibawah tanah, sehingga cemaran global radionuklida hasil fisi menurun. Cemaran radionuklida jatuhan hasil fisi di Indonesia dapat dikatakan hanya berasal dari percobaan-percobaan nuklir yang dilakukan oleh negara-negara maju.

Dari hasil perbandingan diatas tampak bahwa konsentrasi cemaran Cs-137 di Indonesia lebih rendah dari pada di Jepang dan Finlandia. Hal ini sesuai dengan suatu pernyataan yang menyatakan bahwa dosis efektif terikat yang berasal dari percobaan nuklir dibelahan bumi seiatan lebih rendah dari pada belahan bumi utara [11]. Dosis efektif terikat ini berasal dari radionuklida-radionuklida jatuhan hasil fisi termasuk Cs-137.

Pengaruh musini terhadap konsentrasi Cs-137 belum begitu jelas, bila dilihat dari faktor kesalahan data pada musim kemarau dapat dikatakan sama dengan data pada musim hujan. Hal ini mungkin disebabkan oleh hujan yang turun pada musim hujan pada tahun penelitian ini dilakukan masih jarang.

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari data yang diperoleh konsentrasi Cs-137 dalam air pompa di beberapa kota besar di Pulau Jawa masih rendah, masih jauh dibawah nilai batas tertinggi di lingkungan yang ditetapkan oleh BAT AN. Penelitian ini perlu dilanjutkan diberbagai tempat sehingga diperoleh data untuk seluruh Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

1. UNSCEAR, Ionizing Radiation : Sources

And Biological Effects, United Nations Scientific Committe On The Effects OF Atomic Radiation, New York, 1982.

2. BATAN, Nilai Batas Radioaktivitas di Lingkungan, Keputusan Dirjen BATAN No. 294/DJ/TX/1992.

3. IAEA, Measurement of Radionuclides in Food and The Environment, Technical Reports Series No. 295, International Atomic Energy Agency, Vienna, 1989, pp. 1-10.

4. MRS, Radioactivity Survey Data in Japan Part. 1, National Institute Radiological Science, No.82, Chiba, 1988, pp. 2-14. 5. PSPKR, Prosedur yang digunakan di

Laboratonum KRL-PSPKR, BATAN, Jakarta, 1988.

6. MARZAIM NAREH dkk., Konsentrasi Cemaran Cs-137 Dalam Air Pompa di Beberapa Kota Pulau Jawa, Presentasi Dmiah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan, PPTA Ps. Jumat, Jakarta, 1995.

7. NIRS, Radioactivity Survey Data in Japan Part. 1, National Insititute Radiological Science, 84, Chiba, 1989, pp. 12-14. 8. NIRS, Radioactivity Survey Data in Japan

Part. 1, National Insititute Radiological Science, 92, Chiba, 1991, pp. 15 -18. 9. INSTITUTE OF RADIATION

PRO-TECTION, Studies On Environmental Radioactivity in Finland, Annual Report, STL-A49, Helsinki, 1985, pp. 74.

10.MARTIN et. al., Origin, Concentration and Distribution of Artificial Radionuclides Discharged by the Rhone River to the Mediterranean Sea, J. Environ. Radio-activity 11, Elsevier Science Publisher Ltd., England. 1990, pp. 105-139.

(4)

Prosiding Prcsentasi Ilmiali Keselamatan Radiasi dan Lingkungan, 2 0 - 2 1 Agustus 1996 ISSN : 0854 - 4085

i A U T J A W A

0

L A U T A N H I N D I A

Gambar 1 : Tempat pengambilan contoh air pompa

(I = Jakarta, II = Bogor, III = Bandung, IV = Cirebon, V = Purwokerto, VI = Yogyakarta,

VII = Semarang, VIII = Madiun, IX. Surabaya, X = Malang)

DISKUSI Kunto Wiharto - PSPKR :

1. Apakah ada perbedaan bermakna dalam hal konsentrasi Cs-137 antara kota yang satu dengan lain ? Bila ada kira-kira apa sebabnya ?

2. Sumur yang diteliti berapa kedalamannya ? Apakah air permukaan atau air dalam (sumur artesis) ?

3. Kalau misalnya konsentarsi Cs-137 berada di atas Nilai Batas Radioaktivitas Lingkungan (SK Dirjen) maka apakah semua orang dilarang minum air sumur ? atau harus minum aqua saja ?

Marzaini Nareh :

1. Konsentarsi Cs-137 rendah sekali dan tidak terlihat perbedaan yang bermakna.

2. Pada penelitian ini kedalaman sumur pompa antara 10-20 meter, jadi pengaruh air permukaan masih besar. Jadi bukan sumur artesis.

3. Bila konsentrasi Cs-137 berada di atas nilai batas tertinggi yang ditetapkan BATAN maka setiap orang yang berada di sekitar wilayah yang terkontaminasi dilarang untuk meminumnya.

Arifin S. Kustiono - BPTA :

1. Berapa volume sampel yang dicacah dan berapa lama waktu pencacahannya ? 2. Untuk lokasi yang sama, berapa jumlah

sampel yang dicacah ?

Marzaini Nareh :

1. Volumenya 60 liter, yang diukur setelah dilewatkan melalui kolom (eluennya) 900 ml. Waktu pencacahan 17 jam.

2. Jumlah sampel yang dicacah pada setiap periode sebanyak 1 buah.

Purwanto - PPNY:

Mengapa sampel diambil dari kota dan bukan desa. Orang kota banyak meminum air PAM, sedangkan orang desa banyak minum air sumur. Dan apakah data yang diperoleh akan digunakan untuk mewakili data seluruh Pulau Jawa ?

Marzaini Nareh :

Contoh diambil dari kota besar dengan pertimbangan kepadatan penduduk. Sebagian besar penduduk di kota masih menggunakan air pompa/sumur sebagai sumber air minum. Data tersebut belum mewakili P. Jawa karena samplingnya masih sedikit.

Cerdas Tarigan - PTPLR :

Dari penelitian diperoleh aktivitas 2,06 mBq/1 yang setahu saya cukup tinggi apalagi dalam air pompa yang langsung diminum. Dalam waktu setahun akan menumpuk aktivitas Cs-137 + 700 mBq/1 dalam tubuh yang sangat berbahaya. Mohon penjelasan.

Marzaini Nareh :

Kalau menurut saya aktivitas Cs-137 2,06 mBq/1 rendah sokali karena nilai batas tcnir.ggi

(5)

Presiding Presentasi Ilmiah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan, 2 0 - 2 1 Agustus 1996 ISSN : 0854 - 4085

yang ditetapkan BATAN adalah 700.000 mBq/1. Untuk waktu 1 tahun maka nilai batasnya juga harus dikalikan 365 bila 1 hari dianggap meminum 1 liter.

Gatot Suhariyono - PSPKR :

1. Kandungan Cs-137 sebesar 2,06 mBq/1 berasal dari alam atau dari kontaminasi ? 2. Bagaimana mengatasi air pompa

benar-benar bebas Cs-137 sehingga semula 2,06 mBq/l menjadi 0 mBq/1 ?

Marzaini Nareh :

1. Cs-137 adalah radionuklida jatuhan hasil fisi, jadi bukan dari alam.

2. Cara mengatasi agar Cs-137 0 Bq/1 : tidak ada percobaan nuklir, bom nuklir, memilih PLTN dan instalasi nuklir yang teknologi safetynya tinggi.

Gambar

Gambar 1 : Tempat pengambilan contoh air pompa

Referensi

Dokumen terkait

Dari uraian tersebut akan dilakukan penggunaan media audiovisual menggunakan alat bantu Liquid Crystal Display (LCD) dengan media gambar terhadap hasil belajar shooting

Dalam penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup permbahasan yaitu mulai dari transaksi yang dilakukan Toko Rahma pada bulan Mei 2020 yang kemudian dibuat menjadi

Jika pengguna memilih tombol latihan, maka akan terdapat soal-soal latihan berisikan materi-materi yang telah dipelajari pada materi 1 yaitu huruf hiragana

Artinya Ho diterima, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara iklan makanan dan minuman yang sering dilihat dengan frekuensi konsumsi junk food

Skripsi yang berjudul PEMBUATAN APLIKASI LAYANAN INFORMASI KEHAMILAN BERBASIS ANDROID SERTA KAJIAN SIKAP PENGGUNA DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

Penj ual an arus kas ke at as menye babkan penc at at an l aba ant ar per us ahaan pada pembukuan anak per

Nilai G yang besar dengan waktu yang singkat cenderung menghasilkan flok padat yang kecil, sedangkan nilai G yang rendah dan waktu yang lama menghasilkan flok

positif merupakan pengaruh yang kuat terhadap penggunaan e-learning , 2) dapat membantu meningkatkan kepropfesionalan, dan 3) membantu dalam hal penyampaian materi