Chapter Ten
Chapter Ten
Ri k M
t
Learning Objectives
1.
Apply the risk-management process to address
i k t
t
d i
risks to property and income.
2.
Explain the basic aspects of insurance and the
relationship between risk and insurance
relationship between risk and insurance.
3.
Describe the types of insurance program,
automobile insurance and life insurance
automobile insurance, and life insurance.
The Risk-Management Process
g
Step 1: Gather Information to Identify Risk
p
y
Exposures
Step 2: Estimate Risk and Potential Losses
Step 2: Estimate Risk and Potential Losses
Step 3: Choose Among the Mechanisms for
Handling Risk
Step 4: Administer the Risk-Management
Step 4: Administer the Risk Management
Program
Step 5: Evaluate and Adjust the Program
Step 5: Evaluate and Adjust the Program
Step 1: Gather Information to Identify
Risk Exposures
Risk Exposures
•
Peril – kejadian yang mungkin terjadi atau tidak
terjadi. Contoh :
– Alam, misalnya : petir, gempa bumi, angin topan
– Manusia, mis. : kelalaian, kejahatan (pencurian, perampokan, dll)j (p p p )
– Peralatan/harta benda, misalnya : kecelakaan mobil, korsleting listrik, kompor meledak, dll
– Hazard, yaitu suatu keadaan/sifat, baik yang berwujud fisik (physical hazard) maupun tingkah laku karakter moral manusia (moral
hazard) maupun tingkah laku, karakter, moral manusia (moral hazard) yang mempengaruhi terjadinya bahaya
• Contoh Physical Hazard : (1) asuransi kebakaran : penyimpanan bahan yang mudah terbakar, pemasangan instalasi yang tidak
b ik (2) i k d b t k d t l l li t
baik; (2) asuransi kendaraan bermotor : kepadatan lalu lintas
yang tinggi, pengunaan kendaraan untuk taxi; (3) asuransi kargo: barang yang tidak terkemas baik
• Contoh Moral Hazard : (1) sifat pemarah, pemabuk, dsb; (2) ( ) p p ( ) majikan yang kurang memperhatikan kondisi tempat kerja
Kategori Risiko
g
• Risiko Murni
Bentuk risiko yang kalau terjadi akan menimbulkan kerugian (loss) atau Bentuk risiko yang kalau terjadi akan menimbulkan kerugian (loss) atau tidak menimbulkan kerugian (no loss/breakeven). Contoh : risiko
kebakaran, risiko kecelakaan
• Risiko Spekulatif
Bentuk risiko yang kalau terjadi akan menimbulkan kerugian (loss) atau tidak menimbulkan kerugian (no loss/breakeven), atau mendatangkan keuntungan (gain). Contoh : risiko produksi, risiko moneter (valas)
• Risiko FundamentalRisiko Fundamental
Bentuk risiko yang jika terjadi, dampak kerugiannya bisa sangat luas atau katastropis. Penyebabnya biasanya tidak menyangkut pribadi. Contoh : perang, gempa bumi, polusi udara
Ri ik P tik l
• Risiko Partikular
Bentuk risiko yang berasal dari kejadian tertentu dan dampaknya
dirasakan secara lokal. Contoh : risiko kebakaran, risiko pencurian, risiko huru hara, dll,
Step 2: Estimate Risk and Potential
Losses
Losses
•
Frequency – tingkat keseringan
Frequency
tingkat keseringan
kejadian
•
Severity – dampak kerugian
•
Severity – dampak kerugian
Figure 10.1: The Relationship Between
Severity and Frequency of Loss
High Severity
Low Severity
Severity and Frequency of Loss
High Severity
Low Severity
Konsumen :
Sebaiknya membeli
Konsumen :
Tidak perlu membeli
Low
Frequency
Sebaiknya membeli asuransi
P h A i
Tidak perlu membeli Perusahaan A i M i Perusahaan Asuransi : Mempertimbangkan Asuransi : Menerima Konsumen : Konsumen :
High
Frequency
Beli asuransi Perusahaan Asuransi : Mempertimbangkan Perusahaanq
y
Menolak Asuransi :Step 3: Choose Among the
Mechanisms for Handling Risk
Mechanisms for Handling Risk
•
Risk Avoidance –Menghindari Risiko
g
•
Risk Retention – Menghadapi / Menerima risiko
•
Loss Control –Mengurangi frekuensi / dampak
Loss Control Mengurangi frekuensi / dampak
kerugian/risiko
•
Risk Transfer – Menyerahkan sebagian/seluruh
y
g
kerugian pada pihak lain
Contoh kasus 1: Anda diharuskan oleh orang tua Anda untuk membawa sebuah paket dengan memakai kendaraan, dari kota membawa sebuah paket dengan memakai kendaraan, dari kota
A ke kota B. Namun demikian, keadaan jalanan yang ramai membuat Anda terancam mengalami risiko kecelakaan. Karena itu, ada
sejumlah pilihan bagi Anda untuk mengantisipasi risiko tersebut: j p g g p
• Menghindari Risiko. Anda bisa menghindar dari risiko kecelakaan
tersebut. Caranya, jangan menyetir. Tetapi konsekuensinya, paket Anda tidak akan terkirim
Anda tidak akan terkirim.
• Menghadapi Risiko. Anda bisa menyetir dan membawa paket
tersebut seperti biasa tanpa perlu berhati-hati, dan Anda menerima konsekuensinya apabila risiko kecelakaan tersebut benar terjadi.
• Mengurangi Risiko. Anda menyetir dan membawa paket tersebut,
tetapi berhati-hati dalam menyetir. Dengan demikian, risiko kecelakaan dapat dikurangi.
• Membagi Risiko. Paket yang harus Anda bawa dibagi dua dengan e bag s o a et ya g a us da ba a d bag dua de ga teman Anda. Dia membawa sebagian paket tersebut dalam
kendaraan yang berbeda, begitu juga Anda.
• Transfer Risiko. Anda minta kepada teman Anda yang
membawakan seluruh paket tersebut membawakan seluruh paket tersebut.
Contoh kasus 2 : Anda ingin membeli rumah, tapi seperti rumah
yang lain pada umumnya, rumah yang akan Anda beli memiliki risiko kebakaran. Untuk mengantisipasinya, maka pilihan-pilihan yang
di b i A d d l h
tersedia bagi Anda adalah:
1. Mengontrak rumah saja, tidak usah membeli (menghindari risiko).
2 Membeli rumah dan menghadapi saja risiko tersebut di mana
2. Membeli rumah, dan menghadapi saja risiko tersebut, di mana Anda berharap agar risiko kebakaran tersebut tidak usah terjadi (menghadapi risiko).
3. Menyediakan tabung pemadam kebakaran di rumah Anda
( i i ik )
(mengurangi risiko).
4. Menyerahkan sebagian kerugian pada pihak lain apabila rumah Anda mengalami kebakaran (bagi risiko).
5 Menyerahkan seluruh kerugian pada pihak lain apabila rumah
5. Menyerahkan seluruh kerugian pada pihak lain apabila rumah Anda mengalami kebakaran (transfer risiko).
6. Pilihan keempat dan kelima diatas itulah yang kita kenal dengan asuransi.
Step 4: Administer the
Risk-Management Program
Management Program
•
Necessary Insurance – asuransi merupakan sebuah
k h
jik
t
i i ik
diti b lk
d
t
keharusan jika potensi risiko yang ditimbulkan dapat
menyebabkan kebangkrutan, menghancurkan harta
benda yang telah dikumpulkan, atau kemampuan
h
ilk
d
t
menghasilkan pendapatan
•
Important Insurance – asuransi merupakan hal
yang penting jika kerugian potensial yang ditimbulkan
y
g p
g j
g
p
y
g
menyebabkan seseorang harus meminjam atau
mengajukan kredit untuk menutup kerugian tersebut
•
Optional Insurance – asuransi dapat bersifat
Optional Insurance
asuransi dapat bersifat
optional jika kerugian yang ditimbulkan masih dapat
ditutup oleh pendapatan kita atau tabungan yang
disiapkan untuk keadaan darurat
Step 5: Evaluate and Adjust the
Program
Program
•
Risiko yang dihadapi oleh seseorang dalam
y
g
p
g
hidupnya berubah-ubah
•
Tidak ada perencanaan manajemen risiko
Tidak ada perencanaan manajemen risiko
yang hanya disimpan pada suatu tempat
saja dan kemudian terlupakan untuk
j
p
periode yang lama
•
Penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan
•
Penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan
harus diterapkan dengan segera sebagai
cerminan perubahan daur hidup
p
p
MANAJEMEN RISIKO &
Risiko & Asuransi
Karakteristik Penjelasan
Kerugian harus terjadi Tidak disengaja dilakukan oleh orang yang diasuransikan
KARAKTERISTIK risiko YANG DAPAT DIASURANSIKAN (INSURABLE RISK)
Kerugian harus terjadi secara kebetulan
Tidak disengaja dilakukan oleh orang yang diasuransikan
Contoh: kita tidak tahu kapan akan sakit / celaka.
Kerugian harus nyata (dapat dipastikan)
Waktu kejadian dan jumlah kerugian dapat ditentukan / dihitung
oleh perusahaan asuransi.
Contohnya: standar hidup bisa dihitung dengan penghasilan kepala keluarga. Diberikan Uang pertanggungan yang sesuai.
Kerugian harus signifikan Kerugian akan mengakibatkan kesulitan finansial kepada tertanggung atau orang yang ditinggalkan
Contohnya: kehilangan pendapatan setelah cacat. Sebaliknya kehilangan KTP tidak signifikan dari sisi kerugian ekonomi
Tingkat kerugian dapat diprediksi
Perusahaan asuransi harus bisa memperkirakan kemungkinan tingkat kerugian (loss rate).
Contohnya: semakin tua seseorang semakin berisiko dan semakin tinggi tingkat kemungkinan klaimnya.
(Mortality and Morbidity rates)
Kerugian tidak boleh g Kerugian jangan menyebabkan kesulitan financial yang signifikan
bersifat katastropis ke
g j g y y g g
•
Property Insurance – memberi perlindungan
p
y
p
g
dari kerugian finansial atas
kerusakan/kehilangan suatu harta
/
benda/kepemilikan
•
Liability Insurance – memberi perlindungan
dari kerugian finansial berkenaan dengan
tanggung jawab terhadap orang lain,
i
l
diti b lk
bil kit
misalnya yang ditimbulkan apabila kita
menabrak orang lain pada suatu peristiwa
kecelakaan
Understanding How Insurance Works
g
•
Premi
•
Polis
Polis
Harga Pertanggungan
g
gg
g
•
Harga Pertanggungan (HP) atau Total
g
gg
g
(
)
Sum Insured (TSI) adalah jumlah uang
pertanggungan yang digunakan sebagai
dasar untuk menentukan :
–
Batas maksimal tanggung jawab pihak
penanggung terhadap kerugian finansial
penanggung terhadap kerugian finansial
yang tertanggung alami sebagai akibat dari
terjadinya musibah atas kepentingan yang
j
y
p
g
y
g
diasuransikan
–
Besar premi asuransi yang akan
dib
k
l h t t
Harga Pertanggungan (Lanj.)
g
gg
g
(
j )
Bagaimana penentuan besarnya HP?
•
Ditentukan oleh tertanggung sendiri,
mengingat tertanggung lebih mengetahui nilai
sebenarnya dari harta benda atau
sebenarnya dari harta benda atau
kepentingan yang akan diasuransikan
•
Penanggung (pihak asuransi) tidak berhak
menentukan besarnya jumlah pertanggungan
menentukan besarnya jumlah pertanggungan
karena penanggung (pihak asuransi)
bukanlah badan penilai (appraiser).
Penanggung dapat memberikan rekomendasi
Penanggung dapat memberikan rekomendasi
mengenai nilai harta benda tersebut sesuai
dengan apa yang diketahui
Harga Pertanggungan (Lanj.)
g
gg
g
(
j )
I.
Pertanggungan di bawah harga (under insurance)
•
Terjadi bila jumlah uang pertanggungan lebih kecil
daripada nilai harta benda yang sebenarnya.
daripada nilai harta benda yang sebenarnya.
•
Merugikan tertanggung sendiri, terutama saat terjadi klaim
•
Untuk mengantisipasi inflasi, pihak asuransi biasanya
k
TSI
l di
ikk
b
2
menyarankan agar TSI yang normal dinaikkan sebesar
2-5%
Contoh 1:
a. Kendaraan senilai Rp.100.000.000,00 diasuransikan dengan jumlah uang pertanggungan Rp.60.000.000,00.
Apa artinya? Apa artinya? Jawab :
• Pihak asuransi akan menanggung risiko hingga Rp 60 000 000 00Pihak asuransi akan menanggung risiko hingga Rp. 60.000.000,00, dan
• Tertanggung menanggung risiko hingga Rp. 40.000.000,00 b. Jika kendaraan tersebut mengalami kecelakaan dan
biaya perbaikan kendaraan mencapai Rp. 30.000.000,00, maka bagaimana pertanggungan biaya perbaikan tersebut?
Jawab :
• Pihak asuransi : (60.000.000/100.000.000) x 30.000.000 = Rp 18 000 000 00
II.
Pertanggungan di atas harga (over insurance)
II.
Pertanggungan di atas harga (over insurance)
•
Terjadi bila jumlah uang pertanggungan lebih besar
d i
d
il i h t b
d
b
daripada nilai harta benda yang sebenarnya.
•
Bila terjadi kecelakaan sehingga mengalami kerugian
total (total loss), maksimum penggantian yang
tertanggung terima dari pihak asuransi adalah sesuai
dengan harga pasar yang sebenarnya
Æ sesuai dengan prinsip indemnitas, yaitu pemberitaan
Æ sesuai dengan prinsip indemnitas, yaitu pemberitaan
ganti rugi sesuai dengan kerugian yang benar-benar
Harga Pertanggungan (Lanj.)
g
gg
g
(
j )
Contoh 2 :Harga pasar kendaraan sebesar Rp. 100.000.000,00 diasuransikan sebesar Rp. 125.000.000,00. Bila terjadi musibah sehingga kendaraan tersebut hilang, maka :
• Bila harga pasaran saat klaim adalah Rp. 125.000.000,00, maka
h k ti b R 125 000 000 00
perusahaan akan mengganti sebesar Rp. 125.000.000,00
• Bila harga pasaran saat klaim adalah Rp. 75.000.000,00, maka perusahaan akan mengganti sebesar Rp.75.000.000,00
Premi Asuransi
Yaitu Sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh tertanggung guna mendapatkan perlindungan atas objek yang dipertanggungkan.
Besarnya suku premi biasanya ditetapkan dengan memperhatikan Besarnya suku premi biasanya ditetapkan dengan memperhatikan komponen di bawah ini :
• Jenis asuransi, misalnya fungsi/okupasi serta peluang terjadinya risiko
• Risiko yang dijamin, misalnya risiko standar atau risiko perluasan
• Biaya administrasi yang harus dikeluarkan
• Keuntungan yang diharapkan
Besarnya premi biasanya dihitung dengan mengalikan suku premi (biasanya dalam bentuk persentase) dengan harga pertanggungan. Perhitungannya adalah :
Contoh 3.
Mobil Timor dengan harga pertanggungan
senilai Rp.70.000.000,00 akan
diasuransikan TLO (rate 1 %).
Berapakah premi yang harus dibayar?
Jawab :
Premi yang harus dibayar adalah :
R
70 000 000 00
1 %
R
700 000 00
Polis
•
Merupakan dokumen yang berisi kesepakatan antara
pihak tertanggung dan penanggung (pihak asuransi)
pihak tertanggung dan penanggung (pihak asuransi)
berkenaan dengan risiko yang hendak
dipertanggungkan.
•
Bukti perjanjian penutupan asuransi tersebut
•
Bukti perjanjian penutupan asuransi tersebut
•
Standar polis biasanya terdiri dari :
– Ikhtisar pertanggungan (schedule)
berisi hal hal pokok yang perlu diketahui oleh tertanggung berisi hal-hal pokok yang perlu diketahui oleh tertanggung
– Judul polis
– Pembukaan
– Penjaminan (operative clause)Penjaminan (operative clause)
– Pengecualian
– Tanda tangan pihak penanggung
Perubahan Polis
• Perubahan risiko
Fungsi/okupasi obyek pertanggungan berubah misalnya dari rumah Fungsi/okupasi obyek pertanggungan berubah, misalnya dari rumah tinggal menjadi gudang, atau dari mobil pribadi menjadi mobil sewaan
• Perubahan nilai
Nilai objek pertanggungan telah berubah dan tertanggung ingin Nilai objek pertanggungan telah berubah dan tertanggung ingin mendapatkan penggantian yang sesuai jika terjadi klaim
• Pindah tempat dan pindah tangan
– Pindah tempat : jika objek pertanggungan mengalami perpindahanPindah tempat : jika objek pertanggungan mengalami perpindahan lokasi
– Pindah tangan
pertanggungan akan batal jika barang yang diasuransikan pindah
p gg g j g y g p
tangan, baik berdasarkan suatu persetujuan atau karena
tertanggung meningal dunia. Kecuali jika penanggung setuju akan perubahan tersebut.
S b h t b t k di t t d l b k t
Perpanjangan Polis
p
j
g
•
Pihak asuransi akan mencetak semua
Pihak asuransi akan mencetak semua
polis yang akan jatuh tempo minimal
dua bulan di muka.
dua bulan di muka.
•
Jika ternyata ada rekomendasi untuk
diperpanjang maka pihak asuransi
diperpanjang, maka pihak asuransi
akan mengirim surat pemberitahuan
perpanjangan (renewal notice)
Pembatalan Polis
•
Setiap pembatalan polis harus langsung
p p
p
g
g
diinformasikan ke bagian underwriting. Polis
yang dibatalkan beserta surat permohonan
pembatalan harus diserahkan ke bagian
underwriting
Bil t t
b t lk
li
•
Bila tertanggung membatalkan polis yang
sedang berjalan, maka pengembalian premi
dihitung secara periode jangka pendek
dihitung secara periode jangka pendek
sesuai dengan kebijakan yang telah
Contoh 4.
Pak Amir membatalkan polis mobilnya yang sudah berjalan 5 bulan. Premi yang dibayar untuk polis tersebut adalah Rp. 500.000,00.
Adapun Perhitungan pengembalian premi ke Bapak A adalah sbb: Adapun Perhitungan pengembalian premi ke Bapak A adalah sbb:
• Berjalan 5 bulan, pengembalian premi 40% (persentase ini ditentukan oleh pihak asuransi)
• Diskon sesuai perjanjian pertama Rp 60.000,00p j j p p ,
• Biaya endorsemen yang ditentukan pihak asuransi adalah senilai Rp 12.000,00
B il i t t l b li dit i P k A i ?
Berapa nilai total pengembalian yang diterima Pak Amir? Jawab :
Penghitungan pengembalian : Penghitungan pengembalian :
Rp. 500.000,00 x 40% = Rp. 200.000,00 Dipotong diskon Rp.60.000,00 x 40% = Rp. 24.000,00 Dipotong biaya endorsemen = Rp 12 000 00 Dipotong biaya endorsemen Rp. 12.000,00
Survei Risiko
Tujuan :
j
•
untuk mengumpulkan informasi yang
akurat mengenai musibah yang
g
y
g
menimpa objek tersebut
•
Untuk melihat denganlebih jelas kondisi
g
j
fisik dan tingkat risiko dari objek
pertanggungan yang akan
di
ik
diasuransikan
•
Untuk menyimpulkan data-data yang
k
di
k
di
Survei Risiko (Lanj.)
(
j )
•
Risiko bersifat homogen atau ada dalam
jumlah yang cukup banyak
•
Bentuk risiko harus murni dan khusus. Shg,
usaha mencari keuntungan drai asuransi
usaha mencari keuntungan drai asuransi
dapat dicegah
•
Risiko yang tidak terduga / tiba-tiba
Risiko yang tidak terduga / tiba tiba
•
Risiko yang tidak bertentangan dengan
hukum risiko
•
Objek risiko harus bisa dinilai dengan uang
•
Risiko yang ditransfer harus disertai dengan
Risiko Sendiri
• Sejumlah nilai tertentu yang harus tertanggung pikul untuk setiap risiko atau kejadian klaim.
• Dikenal dengan istilah own retention atau own risk atau deductibleDikenal dengan istilah own retention atau own risk, atau deductible
• Ditetapkan pada beberapa jenis asuransi, antara lain asuransi kebakaran, asuransi kendaraan bermotor, pengangkutan,
contractor all risk.
J i i bi tid k dik k i ik di i di
• Jenis asuransi yang biasanya tidak dikenakan risiko sendiri di antaranya adalah asuransi tanggung jawab hukum (third party
liability atau TPL)
• Nilai risiko sendiri tercantum pada ikhtisar polis dan umumnya p p y dinyatakan dalam :
– Nilai yang telah ditentukan, misalnya Rp.100.000,00
– Persentase tertentu, misalnya 10% dari jumlah uang pertanggungan atau 25% dari nilai klaim yang diajukan; atau
atau 25% dari nilai klaim yang diajukan; atau
– Kombinasi,misalnya :
• 10% dari TSI atau minimal Rp 100.000,00 mana saja yang lebih besar
• 10% dari TSI atau 25% dari nilai klaim mana saja yang lebih
Contoh 5.
Asuransi kendaraan yang bernilai s/d Rp.100.000.000,00 dan
usianya belum melebihi 3 tahun, terkena risiko sendiri Rp 150.000,00. Bagaimana perhitungan pertanggungan apabila :g p g p gg g p
a. Terjadi musibah sehingga kendaraan tertanggung perlu diperbaiki dengan biaya perbaikan Rp 1000.000,00
b. Terjadi musibah sehingga kendaraan tertanggung perlu diperbaiki dengan biaya perbaikan kendaraan adalah Rp 75 000 00
dengan biaya perbaikan kendaraan adalah Rp.75.000,00 Jawab :
a. Apabila terjadi musibah sehingga kendaraan tertanggung perlu diperbaiki dengan biaya perbaikan Rp 1000.000,00, maka
tertanggung akan menanggung sendiri biaya sebesar Rp
150 000 00 pertama dan sisanya sebesar Rp 850 000 00 akan 150.000,00 pertama dan sisanya sebesar Rp 850.000,00 akan ditanggung oleh perusahaan asuransi.
b. Sedangkan bila biaya perbaikan kendaraan adalah Rp.75.000,00
k k l h bi b i
Ganti Rugi (Indemnity)
g (
y)
Metode pembayaran ganti rugi :
p
y
g
g
•
Tunai (cash), misalnya dalam asuransi
kecelakaan diri, atau biaya perbaikan
kendaraan yang rusak akibat kecelakaan
•
Perbaikan (repair), misalnya bengkel mobil
rekanan asuransi
•
Reinstate, misalnya membangun kembali
bangunan yang rusak akibat kerugian
•
Mengganti (replace), misalnya untuk
mesin-i
t
b l k j
d
i
bil
Perwalian (Subrogation)
(
g
)
•
Berkaitan dengan suatu keadaan dimana kerugian
di l
i t t
k
kib t d i
yang dialami tertanggung merupakan akibat dari
kesalahan pihak ketiga (orang lain)
•
Prinsip ini memberikan hak perwalian kepada
p
p
p
penanggung oleh tertanggung jika melibatkan pihak
ketiga
•
Contoh :
Contoh :
Kendaraan Pak Amir ditabrak oleh kendaraan Pak
Budi. Kendaraan Pak Amir diasuransikan ke PT ABC.
Setelah PT ABC membayar klaim ke Pak Amir maka
Setelah PT ABC membayar klaim ke Pak Amir, maka
PT ABC bertindak atas pihak Pak Amir dapat
Kontribusi (Contribution)
(
)
•
Walaupun sudah ditegaskan tidak diperbolehkan,
namun mungkin saja seseorang mengasuransikan
namun mungkin saja seseorang mengasuransikan
harta benda yang sama pada beberapa perusahaan
asuransi
•
Bila terjadi kerugian atas objek yang diasuransikan
•
Bila terjadi kerugian atas objek yang diasuransikan,
maka secara otomatis berlaku prinsip kontribusi
Æ Tertanggung tidak mungkin mendapatkan
penggantian kerugian dari masing-masing
penggantian kerugian dari masing-masing
perusahaan asuransi secara penuh.
•
Prinsip kontribusi berarti apabila perusahaan
asuransi telah membayar ganti rugi yang menjadi hak
asuransi telah membayar ganti rugi yang menjadi hak
tertanggung, maka perusahaan berhak menuntut
perusahaan asuransi lain yang terlibat dalam objek
tersebut untuk membayar bagian kerugian sesuai
y
g
g
prinsip kontribusi
Contoh 6.
Pak Amir mengasuransikan satu unit rumah tinggal seharga Rp.100.000.000,00
k d ti h i
kepada tiga perusahaan asuransi :
• Asuransi A = Rp. 100.000.000,00
• Asuransi B = Rp. 50.000.000,00
• Asuransi C = Rp. 50.000.000,00p , Total = Rp. 200.000.000,00
Bila bangunan tersebut mengalami kerugian total, misalnya habis terbakar, berapakah maksimum ganti rugi yang diperoleh Pak Amir ?
Jawab :
Ganti rugi yang diperoleh :
• Asuransi A = Rp.100.000.000/200.000.000 x 100.000.000 = Rp. 50.000.000,00 • Asuransi B = Rp. 50.000.000/200.000.000 x 100.000.000 = Rp. 25.000.000,00 • Asuransi c = Rp 50 000 000/200 000 000 x 100 000 000 • Asuransi c = Rp. 50.000.000/200.000.000 x 100.000.000 = Rp. 25.000.000,00
Total ganti rugi = Rp. 100.000.000,00
(dengan demikian, jumlah ganti rugi yang diterima Pak AMir dari ketiga
Catatan :
Prinsip kontribusi ini tidak berlaku bagi asuransi jiwa
dan asuransi kecelakaan diri yang berkaitan dengan
meninggal dunia atau cacat tetap
meninggal dunia atau cacat tetap.
Contoh :
Bapak A mempunyai polis asuransi jiwa A sebesar
Rp. 100.000.000,00, asuransi jiwa B sebesar
Rp. 50.000.000,00 dan asuransi jiwa C sebesar
Rp 100 000 00 00 Apabila Bapak A meningal akibat
Rp 100.000.00,00. Apabila Bapak A meningal akibat
kecelakaan yang dijamin oleh ketiga polis tersebut,
maka ahli warisnya akan menerima santunan uang
tunai (bukan ganti rugi) sebesar Rp 250 000 000 00
tunai (bukan ganti rugi) sebesar Rp. 250.000.000,00
MANAGEMENT RISIKO &
ASURANSI JIWA
Apakah Asuransi Jiwa ?
adalah pengalihan nilai ekonomi seseorang
p
g
g
kepada perusahaan asuransi sebagai
penanggung dengan pemberian premi dari
tertanggung yang telah mengalihkan
nilai ekonominya
Mengapa Asuransi Jiwa ?
•
Setiap orang memiliki nilai ekonomi
g p
Setiap orang memiliki nilai ekonomi.
– Nilai ekonomi seseorang merupakan aset pribadi yang dapat mendatangkan penghasilan bermanfaat bagi dapat mendatangkan penghasilan, bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang yang bergantung kepadanya (keluarga).
– Aset tersebut dapat hancur atau tidak bisa digunakanAset tersebut dapat hancur atau tidak bisa digunakan lagi karena kecelakaan atau kejadian yang tidak
disengaja, yang disebut musibah.
– Kerusakan atau kehancuran yang mungkin disebabkan oleh musibah tersebut merupakan risiko.
Setiap orang menghadapi risiko yang berpotensi
menghilangkan / mengurangi nilai ekonomi tersebut
menghilangkan / mengurangi nilai ekonomi tersebut
Risiko & Asuransi
RISIKO DALAM
KEHIDUPAN
Meninggal Dini
Hidup Terlalu Lama
Hidup Terlalu Lama
K
h t
B
k
Kesehatan Buruk
Prinsip prinsip
Prinsip-prinsip
Asuransi Jiwa
•
Suatu kontrak asuransi jiwa dimungkinkan
terjadi karena dilandasi empat Prinsip
terjadi karena dilandasi empat Prinsip
Dasar, yaitu:
–
Prinsip Ekonomi
–
Prinsip Hukum
–
Prinsip Aktuaria
Prinsip Ekonomi
Prinsip Ekonomi
•
Setiap kontrak asuransi jiwa dilakukan untuk tujuan
penggantian nilai ekonomi seseorang yang hilang atau
berkurang akibat risiko
•
Penggantian nilai ekonomi dilakukan pada tingkat
yang wajar dan tidak berlebihan (over insured)
yang wajar dan tidak berlebihan (over insured)
•
Oleh karena itu di dalam proses penanggungan,
perusahaan asuransi (penanggung) terlebih dulu akan
perusahaan asuransi (penanggung) terlebih dulu akan
melakukan penilaian atas tingkat risiko dan nilai
pertanggungan yang diberikan, Proses ini dinamakan
Underwriting
g
Prinsip Hukum
Prinsip Hukum
Prinsip hukum yang mendasari asuransi jiwa:
•
Utmost Good Faith
•
Utmost Good Faith
Tertanggung beritikad baik menyampaikan semua data
sesuai keadaan sebenarnya, di sisi lain penanggung
beritikad baik pula mempercayai data yang diberikan
beritikad baik pula mempercayai data yang diberikan
sebagai dasar pertanggungan
•
Insurable Interest
Dalam kontrak asuransi jiwa, harus terdapat
hubungan-kepentingan yang layak diasuransikan
Insurable Interest
Kakek Nenek
A h Ib P
Bibi
P Bibi Ayah Ibu Paman
Paman
Sepupu
TERTANG
Kakak Suami/Istri Adik
Anak Anak Menantu
Kakak ipar
Keponakan Keponakan
TERTANG GUNG
Anak Anak Menantu
Cucu
Keponakan Keponakan
Prinsip Aktuaria
Prinsip Aktuaria
•
Aktuari menghitung besar suatu premi dihitung
g
g
p
g
berdasarkan beberapa faktor:
Faktor Pengaruh ke Premi
Tingkat Mortalitas Semakin tinggi tingkat mortalitas Æ semakin tinggi premi
Tingkat Mortalitas Semakin tinggi tingkat mortalitas Æ semakin tinggi premi
Hasil Investasi Semakin tinggi potensi hasil investasi Æ semakin rendah premi
Prinsip Bilangan Besar
p
g
• Pertanggungan dalam asuransi jiwa
dimungkinkan terjadi karena adanya mekanisme Hukum Bilangan Besar (Law of Large Number) Hukum Bilangan Besar (Law of Large Number)
• Semakin banyak jumlah pemegang polis, semakin mendekati besaran statistik yang diasumsikan.
mendekati besaran statistik yang diasumsikan.
• Law of Large Numbers menyatakan bahwa,
biasanya, semakin sering kita mengobservasi
suatu peristiwa tertentu maka semakin besar pula suatu peristiwa tertentu, maka semakin besar pula kemungkinan bahwa hasil observasi kita akan
Kebutuhan Asuransi Jiwa
KEBUTUHAN PRIBADI
• Biaya terakhir dan Perencanaan Warisan
– Pembayaran utang / pajak setelah tertanggung meninggal
P b i i / t ih d
– Pembagian warisan / asset yang masih ada
• Bantuan untuk Dependent (tanggungan)
– Pembiayaan kebutuhan sehari-hari bagi tanggungan
• Biaya Pendidikan
– Membantu memastikan dana pendidikan dapat tersedia pada saat dibutuhkan
Kebutuhan Asuransi Jiwa
KEBUTUHAN BISNIS
• Kelangsungan usaha
Bisnis dapat terus berlangsung bila pemilik atau key person
KEBUTUHAN BISNIS
– Bisnis dapat terus berlangsung bila pemilik atau key person meninggal dunia
E l B fit
• Employee Benefits
Pemetaan Produk Asuransi Jiwa
(Berdasarkan Produk dan Benefit)
T
(Berdasarkan Produk dan Benefit)
Traditional Term Whole Life Endowment Produk Dasar (Plan) Produk Dasar (Plan) Single Unit Linked ( ) ( ) Single Reguler Life Insurance Hospital Insurance Benefit Benefit Benefit Benefit
Produk Asuransi Tradisional
TERM
•
Term life membayarkan manfaat meninggal hanya bila :
Tertangg ng meninggal selama
akt tertent
–
Tertanggung meninggal selama waktu tertentu
–
Polis masih berstatus in force pada saat kejadian
•
Jangka waktu term insurance
–
Pendek (penerbangan pesawat)
(p
g
p
)
–
Jumlah tahun (1, 5, 10, 20 tahun)
Produk Asuransi Tradisional
Level Term
Produk Asuransi Tradisional
TERM
Decreasing Term
• Level Term Life Insurance
– Jumlah UP dan premi sama
selama masa asuransi Pr
emium
selama masa asuransi
• Decreasing Term Life Insurance
– UP berkurang dengan jumlah T f
DB & Premium
UP berkurang dengan jumlah premi yang sama
• Increasing Term Life Insurance
Term of coverage
g
– UP bertambah sejumlah % tertentu
– Premi juga bertambah seiring & Pr
emium
Premium Increasing Term
dengan UP DB &
Produk Asuransi Tradisional
WHOLE LIFE
– Memberikan perlindungan seumur hidup, selama polis masih inforce.
WHOLE LIFE
– Memberikan sejumlah pertumbuhan modal investasi.
– Memberikan manfaat :
• Uang pertanggungan saat tertanggung meninggal dunia dalam
ENDOWMENT
• Uang pertanggungan saat tertanggung meninggal dunia dalam periode tertentu
• Nilai tunai yang dapat berfungsi sebagai tabungan. Seluruh nilai tunai biasanya sebesar uang pertanggungan bila
Produk Unit-Linked
•
Produk asuransi yang menggabungkan
y
g
gg
g
proteksi dan investasi
PROTEKSI
UNIT-INVESTASI
LINKED LINKED
Unit Link (2)
( )
•
Nasabah diminta untuk memilih kemana dana yang
disetorkan akan diinvestasikan.
•
Pilihan yang disediakan adalah ekuitas, fixed income,
pasar uang atau kombinasi di antaranya
pasar uang atau kombinasi di antaranya.
•
Besar Biaya Akuisisi
asuransi unit link dipasarkan secara sangat agresif,
tidak jarang menggunakan sistem pemasaran
tidak jarang menggunakan sistem pemasaran
langsung.
•
Transparansi
R k
d
bi
j
h l bih t
d i
d
Reksadana biasanya jauh lebih transparan daripada
produk investasi yang ada dalam unit link.
Unit Link (3)
( )
•
Kelebihan unit link antara lain adalah
Kelebihan unit link antara lain adalah
kepraktisan bagi yang tidak ingin
berhubungan dengan pihak yang
berhubungan dengan pihak yang
berbeda untuk mengurusi investasi dan
asuransi.
Manfaat Asuransi Jiwa
•
Mengurangi sebagian kerugian finansial yang terjadi
g
g
g
g
y
g
j
akibat dari risiko kehidupan
•
Proteksi terhadap penghasilan (income) yang hilang
p p
g
(
) y
g
g
•
Sebagai sarana untuk melaksanakan “Perencanaan
Keuangan”
•
Sebagai tabungan jangka panjang
TAHUKAN ANDA BAHWA PEMEGANG POLIS
INDIVIDU YANG ADA DI INDONESIA HANYA
BERJUMLAH 6 6 JUTA JIWA ?
Ketentuan Umum Asuransi Jiwa
•
Polis Asuransi = Kontrak
–
Persetujuan antara 2 pihak yang mencantumkan hak
dan kewajiban masing-masing
•
Ketentuan umum standar dalam sebuah Polis
Free look
–
Free-look
–
Entire contract
–
Incontestability
Incontestability
–
Grace period
–
Policy Loans and Withdrawals
y
Ketentuan Umum Asuransi Jiwa
• Free-look provision
M b ik PP kt t t t (10 15 h i) t l h li
– Memberikan PP waktu tertentu (10-15 hari) setelah polis diterbitkan untuk mengevaluasi polis
– Selama masa tersebut, PP berhak untuk membatalkan
polis dan mendapatkan uang kembali penuh dari premi polis dan mendapatkan uang kembali penuh dari premi
yang telah dibayar
• Entire contract provision (Ketum)Entire contract provision (Ketum)
– Menjelaskan dokumen yang mengatur kontrak antara kedua pihak
– Menghindari pengaruh dari pernyataan oral yang dapat e g da pe ga u da pe yataa o a ya g dapat mempengaruhi isi kontrak
Ketentuan Umum Asuransi Jiwa
• Incontestability Period
– Memberikan batas waktu dimana perusahaan asuransi dapat menghindari kewajiban di kontrak berdasarkan atas dapat menghindari kewajiban di kontrak berdasarkan atas adanya misrepresentation di aplikasi asuransi
– Material misrepresentation
• Misrepresentation (pernyataan yang salah / keliru)
• Misrepresentation (pernyataan yang salah / keliru) yang dapat mempengaruhi evaluasi insurer terhadap calon tertanggung
Ketentuan Umum Asuransi Jiwa
• Grace Period
– Suatu waktu tertentu (30 – 45 hari) setelah tanggal ulang tahun
polis dimana renewal premium yang terhutang harus dibayarkan tanpa penalti
• Polis lapse:
– apabila renewal premium tidak dibayarkan di akhir masa grace period
period
Policy Anniversary Date
Grace Period (30 days) Lapse
Ketentuan Umum Asuransi Jiwa
• Policy loans provision– PP memiliki hak untuk meminjam sejumlah uang yang tidak melebihiPP memiliki hak untuk meminjam sejumlah uang yang tidak melebihi Nilai Tunai dikurangi dengan suku bunga pinjaman
• Policy withdrawal provision / partial withdrawal
M b l hk PP t k i j l h Nil i T i d
– Membolehkan PP untuk mengurangi jumlah Nilai Tunai dengan
mencairkan dengan jumlah maksimum sejumlah Nilai Tunai
• Reinstatement
– Proses dimana perusahaan asuransi men-inforce-kan kembali sebuah polis yang telah lapse
– Syarat
• Aplikasi Reinstatement
• Bukti kuat mengenai insurability tertanggung
• Sejumlah biaya