• Tidak ada hasil yang ditemukan

PARIWISATA DKI JAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PARIWISATA DKI JAKARTA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

 Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jakarta melalui 3 pintu masuk (Soekarno–Hatta, Tanjung Priok, dan Halim Perdanakusumah) pada bulan April 2013 mencapai 168.986 kunjungan, mengalami penurunan sebesar 12,04 persen dibandingkan kunjungan wisman bulan Maret 2013 yang berjumlah 192.108 kunjungan. Namun, jika dibandingkan dengan kunjungan wisman bulan yang sama tahun sebelumnya, jumlah kunjungan wisman bulan April tahun ini justru lebih tinggi sebesar 0,86 persen. Sepuluh kebangsaan yang menjadi pengunjung terbanyak ke Kota Jakarta untuk bulan April 2013 adalah Malaysia (20.444 kunjungan); China (19.734 kunjungan); Jepang (14.893 kunjungan); Singapura (13.222 kunjungan); Korea Selatan (7.932 kunjungan); Saudi Arabia (7.177 kunjungan); Australia (6.126 kunjungan); India (5.932 kunjungan); Amerika (5.914 kunjungan); dan Philipina (5.553 kunjungan).

 Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang pada bulan April 2013 mencapai 58,60 persen, mengalami peningkatan TPK sebesar 0,84 poin dari TPK bulan Maret 2013 yang mencapai 57,76 persen. Begitu juga, jika dibandingkan dengan TPK bulan April 2012 yang mencapai 57,91 persen, TPK bulan April 2013 lebih tinggi 0,69 poin.

 Rata-rata lama menginap tamu (asing dan Indonesia) pada hotel berbintang bulan April 2013 adalah 1,84 hari, mengalami penurunan 0,10 hari jika dibandingkan dengan rata-rata lama menginap bulan Maret 2013.  Rasio tamu asing terhadap tamu Indonesia untuk hotel berbintang pada bulan April 2013 mencapai 0,24,

mengalami penurunan sebesar 0,04 poin jika dibandingkan dengan rasio bulan Maret 2013. Namun, jika dibandingkan dengan rasio bulan yang sama tahun lalu, rasio tamu asing terhadap tamu Indonesia pada bulan April 2013 justru mengalami peningkatan sebesar 0,01 poin.

No. 28/06/31/Th. XV, 3 Juni 2013

P

ARIWISATA DKI JAKARTA

JUMLAH WISMAN YANG MENGUNJUNGI DKI JAKARTA BULAN APRIL 2013 MENCAPAI 168.986

KUNJUNGAN

Wisatawan Mancanegara

Wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke kota Jakarta melalui 3 pintu masuk untuk bulan April 2013 mengalami penurunan sebesar 12,04 persen dibandingkan kunjungan wisman bulan sebelumnya, atau dari 192.108 kunjungan pada bulan Maret 2013 menjadi 168.986 kunjungan pada bulan April 2013. Namun, jika dibandingkan dengan kunjungan wisman bulan yang sama tahun sebelumnya, jumlah kunjungan wisman bulan April 2013 justru mengalami peningkatan sebesar 0,86 persen (tabel 1).

Sepuluh kebangsaan yang menjadi pengunjung terbanyak ke Kota Jakarta untuk bulan April 2013 adalah Malaysia (20.444 kunjungan); China (19.734 kunjungan); Jepang (14.893 kunjungan); Singapura (13.222 kunjungan); Korea Selatan (7.932 kunjungan); Saudi Arabia (7.177 kunjungan); Australia (6.126

(2)

kunjungan); India (5.932 kunjungan); Amerika (5.914 kunjungan); dan Philipina (5.553 kunjungan). Secara total, kunjungan dari sepuluh kebangsaan itu berjumlah 106.927 kunjungan, yang berarti mencapai 63,28 persen dari keseluruhan kunjungan ke kota Jakarta. Ini menunjukkan bahwa kesepuluh negara itu sangat penting peranannya karena menjadi pasar utama kepariwisataan asing kota Jakarta.

Tabel 1: Wisatawan Mancanegara yang Mengunjungi DKI Jakarta Menurut Pintu Masuk

Bulan-Tahun Soekarno- Pintu Masuk Jumlah

Hatta Tanjung Priok Halim PK

(1) (2) (3) (4) (5) Kunjungan April 2013 162.682 5.758 546 168.986 Maret 2013 186.548 4.992 568 192.108 April 2012 161.005 5.760 788 167.553 Januari - April 2013 690.669 23.249 1.997 715.915 Januari - April 2012 638.284 21.381 1.980 661.645 Mei 2012– April 2013 2.106.235 68.036 5.512 2.179.783 Mei 2011– April 2012 1.975.381 64.689 6.260 2.046.330 Pertumbuhan (%)

April 2013 terhadap Maret 2013 -12,79 15,34 -3,87 -12,04

April 2013 terhadap April 2012 1,04 -0,03 -30,71 0,86

Januari - April 2013 terhadap

Januari - April 2012 8,21 8,74 0,86 8,20

Mei 2012 – April 2013 terhadap

Mei 2011 – April 2012 6,62 5,17 -11,95 6,52

Grafik 1: Perkembangan Jumlah Kunjungan Wisman ke DKI Jakarta Mei 2011 s.d April 2013 100000 120000 140000 160000 180000 200000 Mei' 1 1 J u n '1 1 J u li' 1 1 A g s t' 1 1 S e p t' 1 1 Ok t' 1 1 N o v '1 1 D e s '1 1 J a n '1 2 Feb '1 2 Mar '1 2 A p r' 1 2 Mei' 1 2 J u n i'1 2 J u li' 1 2 A g s t' 1 2 S e p t' 1 2 Ok t' 1 2 N o v '1 2 D e s '1 2 J a n '1 3 Feb '1 3 Mar '1 3 A p r' 1 3 K unj ungan

(3)

Grafik 2 : Jumlah Kunjungan Wisman ke DKI Jakarta Bulan Maret dan April Dalam Empat Tahun Terakhir

Penurunan kunjungan wisman bulan April tahun 2013 yang mencapai 12,04 persen terhadap bulan sebelumnya, merupakan penurunan kunjungan wisman yang keempat kali selama empat tahun terakhir.

Penurunan kunjungan wisman ke kota Jakarta bulan April 2013 yang mencapai 12,04 persen dibandingkan bulan sebelumnya, searah dengan kunjungan wisman ke Indonesia yang juga mengalami penurunan sebesar 10,92 persen atau dari 725.316 kunjungan pada bulan Maret 2013 menjadi 646.117 kunjungan pada bulan April 2013.

B. Hotel

1. Tingkat Penghunian Kamar Hotel Berbintang

Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang di Jakarta bulan April 2013 mencapai 58,60 persen naik sekitar 0,84 poin dari TPK bulan Maret 2013. Masih untuk bulan April 2013, jika diamati menurut klasifikasi hotel berbintang, TPK hotel bintang dua merupakan yang tertinggi yaitu mencapai 63,85 persen. Sedangkan yang terendah adalah TPK hotel bintang lima yang hanya mencapai 52,18 persen. Tingkat hunian hotel berbintang yang dirinci menurut klasifikasi hotel, hampir semua TPK hotel berbintang pada bulan April 2013 mengalami peningkatan dibandingkan TPK bulan Maret 2013, kecuali hotel bintang empat dan lima yang masing-masing mengalami penurunan sebesar 0,65 poin dan 7,60 poin. Jika dirinci lebih lanjut, TPK hotel bintang satu, dua dan tiga mengalami peningkatan TPK masing-masing sebesar 6,53 poin; 6,37 poin dan 7,32 poin. Jika dibandingkan dengan bulan April 2012, TPK gabungan semua hotel berbintang untuk bulan April 2013 juga mengalami peningkatan sebesar 0,69 poin. Rincian lebih jauh TPK klasifikasi hotel bintang satu, dua dan empat mengalami peningkatan TPK, masing-masing sebesar 8,15 poin; 1,14 poin dan 3,53 poin. Sedangkan hotel bintang tiga dan lima TPKnya mengalami penurunan masing-masing sebesar 3,01 poin dan 3,66 poin (tabel 2).

(4)

Tabel 2: Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang Menurut Klasifikasi Hotel di DKI Jakarta Bulan April 2012, Maret 2013, dan April 2013

Klasifikasi Hotel Berbintang

TPK (%) Perubahan (Poin)

April 2012 Maret 2013 April 2013 April 2013 Thd April 2012 April 2013 Thd Maret 2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) Bintang 5 55,84 59,78 52,18 -3,66 -7,60 Bintang 4 56,23 60,41 59,76 3,53 -0,65 Bintang 3 63,26 52,93 60,25 -3,01 7,32 Bintang 2 62,71 57,48 63,85 1,14 6,37 Bintang 1 50,29 51,91 58,44 8,15 6,53 Rata-Rata 57,91 57,76 58,60 0,69 0,84

Grafik 3: Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang Di DKI Jakarta Bulan April 2012, Maret 2013, dan April 2013

57,91 57,76 58,60

(5)

2. Rata-Rata Lama Menginap Tamu Asing dan Tamu Indonesia di Hotel Berbintang

Secara agregat, rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia di hotel berbintang pada bulan April tahun 2013 mencapai 1,84 hari, mengalami penurunan sebesar 0,10 hari jika dibandingkan dengan rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia bulan Maret 2013.

Jika diamati secara parsial, untuk tamu asing, rata-rata lama menginap pada bulan April 2013 adalah 1,87 hari, mengalami penurunan sebesar 0,30 hari jika dibandingkan dengan rata-rata lama menginap bulan Maret 2013. Demikian pula rata-rata lama menginap tamu Indonesia bulan April 2013 yang juga mengalami penurunan 0,04 hari dari rata-rata lama menginap bulan Maret 2013 atau dari 1,88 hari pada bulan Maret 2013 menjadi 1,84 hari pada bulan April 2013 (tabel 3).

Rata-rata lama menginap tamu asing bulan April 2013 yang mencapai 1,87 hari, mengalami penurunan 0,82 hari dari rata-rata lama menginap tamu asing bulan April 2012 yang mencapai 2,69 hari. Rata-rata lama menginap tamu Indonesia tidak berbeda dengan rata-rata lama menginap tamu Indonesia pada periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu mencapai 1,84 hari. Secara gabungan, rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia pada bulan April 2013 yang mencapai 1,84 hari mengalami penurunan sekitar 0,16 hari jika dibandingkan dengan rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia periode yang sama tahun sebelumnya.

Tabel 3: Rata-Rata Lama Menginap Tamu Asing dan Tamu Indonesia Hotel Berbintang Di DKI Jakarta Menurut Klasifikasi Hotel, Bulan April 2012, Maret 2013 dan April 2013 (Hari)

Jenis Tamu

Bulan/Tahun

Bintang

Gabungan

1

2

3

4

5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Asing April 2013 1,74 2,14 1,62 2,00 2,00 1,87 Maret 2013 17,11 2,03 2,26 3,21 1,72 2,17 April 2012 5,66 6,81 4,62 2,07 2,40 2,69 Indonesia April 2013 1,59 1,78 1,80 1,74 2,25 1,84 Maret 2013 1,18 1,84 1,59 2,35 1,84 1,88 April 2012 1,31 1,68 1,70 1,79 2,63 1,84 Asing dan Indonesia April 2013 1,59 1,82 1,73 1,77 2,18 1,84 Maret 2013 1,24 1,86 1,70 2,50 1,79 1,94 April 2012 1,37 2,03 1,91 1,83 2,53 2,00

(6)

Grafik 4: Rata-Rata Lama Menginap Tamu Asing dan Tamu Indonesia Hotel Berbintang di DKI Jakarta, Bulan Maret 2013 dan April 2013 (Hari)

3. Rasio Tamu Asing Terhadap Tamu Indonesia Untuk Hotel Berbintang

Tamu yang menginap di hotel berbintang pada bulan April 2013, sebagian besar adalah tamu Indonesia. Hal ini ditunjukkan oleh rasio tamu asing terhadap tamu Indonesia yang hampir seluruhnya dibawah satu. Rasio pada tabel 4 juga memberikan informasi bahwa industri perhotelan di Jakarta secara dominan ditunjang oleh wisatawan nusantara/wisnus. Selain itu, data pada tabel 4 menunjukkan bahwa rasio tamu asing terhadap tamu Indonesia mempunyai korelasi positif, searah dengan meningkatnya klasifikasi bintang dari kelompok hotel. Artinya, proporsi tamu asing yang menginap pada hotel berbintang, kecenderungannya semakin tinggi searah dengan peningkatan dari bintang kelompok hotel bersangkutan.

Tabel 4: Rasio Tamu Asing Terhadap Tamu Indonesia Untuk Hotel Berbintang di DKI Jakarta Bulan April 2012, Maret 2013, dan April 2013

Bulan/Tahun

Bintang

Gabungan

1

2

3

4

5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) April 2013 0,02 0,12 0,56 0,13 0,41 0,24 Maret 2013 0,00 0,09 0,20 0,21 0,64 0,28 April 2012 0,01 0,07 0,08 0,19 0,80 0,23

(7)

Informasi lebih lanjut hubungi: Ir. Dody Rudyanto, M.M. Kepala Bidang Statistik Distribusi Telepon : 021-42877301, Pesawat 4030 Fax : 021-42877350

e-mail : bps3100@bps.go.id Homepage: http://jakarta.bps.go.id/

Gambar

Tabel 1:  Wisatawan Mancanegara yang Mengunjungi  DKI Jakarta
Grafik 2 :  Jumlah Kunjungan Wisman ke  DKI Jakarta Bulan Maret dan April  Dalam  Empat Tahun Terakhir
Tabel 2:  Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang Menurut Klasifikasi  Hotel                              di DKI Jakarta Bulan April 2012, Maret 2013, dan April 2013
Tabel 4:  Rasio Tamu Asing Terhadap Tamu Indonesia Untuk Hotel Berbintang di DKI Jakarta   Bulan April 2012, Maret 2013, dan April 2013

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap; (1) perbedaan hasil belajar Ekonomi siswa yang menggunakan model pembelajaran mind mapping dengan siswa yang menggunakan model

Pengendalian persediaan (inventory) merupakan pengumpulan atau penyimpanan komoditas yang akan digunakan untuk memenuhi permintaan dari waktu ke waktu. Bentuk

Melakukan penyeliaan atas kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan produk jasa/transaksi yang dikelola oleh Kantor Besar Syari’ah, atau pihak ketiga lainnya, yang dilakukan

Perdagangan lada putih di daerah produksi utama telah membentuk struktur pasar oligopolistik di tingkat Pedagang Pengumpul, di mana beberapa Pedagang Pengumpul menghadapi

Pembayaran penjualan kembali Unit Penyertaan dilakukan sesegera mungkin tidak lebih dari 7 (tujuh) hari Bursa sejak permohonan penjualan kembali Unit Penyertaan SAM DANA

Uji Efektivitas Ekstrak Daun Mimba (Azadirachta indica) dan Bunga Melati (Jasminum sambac) Sebagai Biolarvasida Nyamuk Aedes aegypti Sebagai Sumber Belajar Biologi..

Kemudian karena pada verba bentuk َْب بْؤ ا 'u>’bubna terdapat dua hamzah yang berdampingan dalam satu kata dalam keadaan hamzah yang pertama berharakat dhammah

Dari uraian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa Ilmu Budaya Dasar merupakan ilmu yang mempelajari tentang hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia beserta