• Tidak ada hasil yang ditemukan

PPT CRS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PPT CRS"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

C L I N I C A L R E P O R T S E S S I O N C L I N I C A L R E P O R T S E S S I O N

KARSINOMA BULI

KARSINOMA BULI

OL EH :

OL EH :

Pembimbing : Pembimbing :

dr. Ali Imran Lubis, Sp.

(2)

LAPORAN KASUS

(3)

LAPORAN KASUS

(4)

IDENTI

IDENTI

TAS P

TAS P

ASIEN

ASIEN

N

Naamma a : N: Nyy. . MM

U

Ummuur r : 8: 80 0 TTaahhuunn

TTBB//BBB B : : 11448 8 ccm m / / 446 6 KKgg

JJeenniis s kkeellaammiin n : : PPeerreemmppuuaann

P

Peekkeerrjjaaaan n : IIR: RTT

A

(5)

ANAMNESIS

ANAMNESIS

Keluhan

Keluhan

Utama

Utama

Kencing berdarah sejak ± 1 bulan y

Kencing berdarah sejak ± 1 bulan yang lalu.

ang lalu.

RPS

RPS

•  Keluhan ini dialami sejak 1 bulan yang lalu. Awalnya kencing bercampur darah ini  Keluhan ini dialami sejak 1 bulan yang lalu. Awalnya kencing bercampur darah ini

dirasakan tidak terus-menerus, namun dalam 14 hari terakhir kencing bercampur darah dirasakan tidak terus-menerus, namun dalam 14 hari terakhir kencing bercampur darah dirasakan terus-menerus setiap buang air kecil. Kencing bercampur darah ini mulai dari dirasakan terus-menerus setiap buang air kecil. Kencing bercampur darah ini mulai dari awal berkemih sampai akhir ber

awal berkemih sampai akhir berkemih. Dirasakan juga keluhan nyeri pada perut kemih. Dirasakan juga keluhan nyeri pada perut bagianbagian bawah.

(6)

RPD

Sebelumnya pasien tidak pernah menderita penyakit yang

sama, pasien memiliki riwayat hipertensi dan tidak mengosumsi

obat anti hipertensi. Asam urat, kencing manis, dan penyakit

jantung belum pernah diperiksakan oleh pasien.

(7)

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum : Tampak sakit ringan Kesadaran : Compos Mentis Tanda-tanda vital:

 Tekanan Darah : 110/70 mmHg Nadi : 78/menit

Pernafasan : 21x/menit Suhu : 36,4º C

Pemeriksaan kepala : Dalam Batas Normal Pemeriksaan leher : Pembesaran KGB (-), JVP tidak meninggi

Pemeriksaan thoraks : Dalam Batas Normal Pemeriksaan abdomen : Teraba massa pada regio hipogastrik

(8)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan USG

Vesika Urinaria : Besar dan bentuk baik. Mukosa reguler. Batu (-)/SOL(+)

(9)

Ginjal : Kanan dan Kiri : Besar dan bentuk baik. Ekhostruktur homogen, PCS tidak melebar, cortocomedullary line tegas, batu/SOL(-)

(10)

Hepar : besar (LLL<5cm, RLL<13cm), ekhostruktur isoekoik homogen, permukaan rata, tepi tajam, sistem bilier dan vaskuler intra hepatik baik

Lesi fokal/SOL (-), asites (-), kolateral (-). Kandung Empedu : Besar dan bentuk baik, dinding reguler. Batu (-)/SOL (-)

(11)

KESAN :

(12)

PEMERIKSAAN LAIN YANG DILAKUKAN

Pemeriksaan yang dianjurkan untuk dilakukan :

Laboratorium

Urinalisis

Darah Lengkap (+ kimia darah)Elektrokardiografi

(13)

TATALAKSANA

Pada pasien ini belum diberikan terapi farmakologi, hanya dipersiapkan untuk dilakukan terapi pembedahan, namun pasien menolak.

(14)

PROGNOSIS

(15)
(16)

DEFINISI

Karsinoma buli superficial (non-muscle invasive bladder

cancer)

Karsinoma buli invasive (muscle invasive bladder

cancer)

Proses keganasan sudah mencapai lapisan otot buli Bila proses keganasan terjadi

hanya sebatas lapisan submukosa dan belum mencapai lapisan otot buli

Proses

Keganasan yang terjadi pada kandung kemih

(17)

EPIDEMIOLOGI

Insiden karsinoma buli di Amerika Serikat diperkirakan sebanyak 53.200 orang dengan jumlah kematian sekitar

Probabilitas pria 2,5 kali lebih besar dibanding wanita.

Jenis keganasan terbanyak nomor 4 pada pria, setelah karsinoma prostat, paru dan kolorektal.

(18)

FAKTOR RESIKO

Faktor risiko yang diduga sebagai penyebab karsinoma buli adalah :

Aromatic amines Infeksi Kronis Radiasi pelvis   Genetik Regimen Kemoterapi intravesik Analgesik yang berlebihan

Rokok Kopi   Pemanis

(19)

KLASIFIKASI

Untuk keperluan staging, sistem klasifikasi yang digunakan adalah TNM (Tumor, Node, Metastases)

Sistem untuk grading karsinoma buli menggunakan klasifikasi WHO Tahun 2004 1. Urothelial papiloma

2. Papillary urothelial neoplasm of low malignant potential (PUNLMP) 3. Low-grade papillary urithelial carcinoma

(20)

KLASIFIKASI

Tumor

 TUR Buli dan

bimanual palpasi

 Pencitraan :

 o IVP

 o USG

 o CT Scan

 o MRI

Node

Lymphadenectomy

Metastase

 Foto thorax

 Bone scan

USG

Staging

(21)

MANIFESTASI KLINIS

Gejala yang sering dikeluhkan oleh penderita karsinoma buli adalah

hematuria tanpa rasa nyeri ( painless haematuria).

Pada penderita karsinoma buli TaT1Tis, jarang mengeluh adanya nyeri pada kandung kemih, iritasi buli, disuria atau urgency. Bila keluhan tersebut tidak ada, Tis perlu dicurigai.

Pada beberapa penderita karsinoma buli invasif, bisa didapatkan keluhan

disuria, frekuensi, nyeri pelvis dan  urgency .  Gejala obstruksi saluran kemih biasanya didapatkan pada penderita stadium lanjut.

Pada karsinoma buli superfisial, biasanya tidak didapatkan tanda khusus saat pemeriksaan fisik. Sedangkan pada karsinoma buli invasif yang  locally advanced , dapat diraba adanya massa pada pelvis.

(22)

DIAGNOSIS

Anamnesis

Gejala Klinis dan progresifitas tumor

 Pembesaran KGB dan gejala tanda metastasis, untuk menentukan stadium

tumor

Pemeriksaan Fisik

• Rectal Touche dengan bimanual

  dapat dilakukan dengan analgetik

umum (agar otot buli-buli relaks) pada saat sebelum dan setelah reseksi

tumor TUR bulibuli.

 Selain itu, untuk mengetahui ada tidaknya massa dan penyebarannya,

ukuran, mobilitas, dan derajat fiksasi pada organ lain. Jika bulibuli tidak

mobile, hal ini menunjukkan fiksasi tumor pada struktur didekatnya melalui

invasi langsung.

(23)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pielografi Ekskretorik

Pemeriksaan ini dapat melihat pelvis renalis, ureter, apakah terdapat tumor dan pengaruh tumor terhadap fungsi ginjal. Pencitraan buli-buli dapat melihat defek pengisian, infiltrasi dinding buli-buli menjadi keras dan tidak beraturan.

(24)

USG

USG dapat menemukan tumor di atas 0,5 cm, jika dilakukan scanning

transuretral, akurasi dapat mencapai 94%, dapat secara lebih tepat

mengetahui lingkup invasi dan stadium tumor. Akhir-akhir ini penggunaan

pencitraan ultrasonik 3 dimensi dapat menunjukkkan bentuk dan lokasi tumor

secara stereoskopik.

(25)

USG bulu-buli normal

Pada

potongan

sagital

dan

transversal. Dinding buli cenderung

tipis dengan bentuk triangular atau

rectangular.

(26)

Karsinoma buli superficial tanpa merusak dinding normal buli. Merupakan stadium T1 dan T2 malignansi. (kanan) Karsinoma sel transisional tanpa invasive.

(27)

Stadium T3 dan T4.

 Terjadi kerusakan pada dinding normal buli dan tampak

ukuran tumor cukup besar. (kanan) Karsinoma sel transisional dengan invasif ke

otot buli, pada potongan transversal tampak perubahan kontur dinding buli.

(28)

Adenocarcinoma buli.

Tampak tumor berada pada bagian dasar buli. Berkaitan dengan ulserasi pada buli.

(29)

Tumor buli berulang. Karakteristik alamiah dari tumor pada traktus urinarius adalah terjadinya kekambuhan. Kekambuhan dapat berulang pada bagian-bagian pasca operasi. (kanan) Multipel transisional sel karsinoma buli, USG pada bidang transversal menunjukkan tumor multiple papilari pada buli (panah putih)

(30)

CT-Scan

Akurasi stadium lebih tinggi dibandingkan dengan USG, dapat mencapai 90%. Pemeriksaan ini dapat memahami secara tepat hubungan tumor dan sekitarnya maupun ada tidaknya metastasis kelenjar limfe regional.

(31)

SISTOSKOPI

Sistoskopi merupakan metode paling utama dalam diagnosis, dapat langsung melihat lokasi, ukuran, jumlah, bentuk, situasi tangkai dan derajat infiltrasi di basis tumor.

Pada waktu sistoskopi, harus diperhatikan hubungan tumor dengan ostium ureter dan leher buli-buli dan dilakukan biopsi.

(32)

BIOPSI

Semua jenis tumor buli-buli harus dipastikan dengan pemeriksaan histology. Terdapat dua instrument yang sering digunakan untuk tujuan biopsi antaranya forsep dan resektoskopi. Jaringan yang diambil hendaklah pada dasar tumor dan harus mengambil sedikit jaringan yang sehat pada dinding buli-buli.

(33)

SITOLOGI URINE

Pemeriksaan ini untuk melihat sel-sel urotelium yang terlepas bersama

urin. Berguna untuk mendeteksi adanya tumor pada pasien dengan gejala

simptomatik dan untuk mengevaluasi pengobatan.

(34)

DIAGNOSIS FOTO DINAMIK

Merupakan metode diagnosis tumor yang baru-baru ini digunakan secara klinis, kedalam buli-buli dialirkan zat fotosensitasi, lalu disinari dengan cahaya khusus dari sistoskop fluoroskopi, secara makroskopik tampak sel tumor berwarna merah, sedangkan sel normal berwarna biru, mudah dibedakan. Kepekaan tinggi dan dapat menemukan mikrolesi sekitar 1 mm.

(35)

PENUNJANG UNTUK TOLERANSI OPERASI

Tes laboratorium yang dapat dilakukan pada pasien dengan karsinoma buli-buli yakni:

1. Tes Darah Rutin

Pada tes ini yang paling sering ditemukan adalah anemia. Anemia ditemukan pada pasien yang kehilangan darah kronik atau perubahan pada sumsum tulang akibat metastasis.

Kadar hemoglobin dapat rendah akibat hematuria. Sedangkan pada pemeriksaan urinalysis, didapatkan kadar eritrosit yang banyak.

2. Tes urinalisis

Dilakukan untuk melihat ada tidaknya darah, protein serta sedimen eritrosit dalam urin.

(36)

FOTO THORAKS

Foto Thoraks normal

Cor : CTR <50%. Kontur baik

Aorta dan mediastinum superior tidak melebar Pulmo : corakan bronkovaskular baik, infiltrate (-), Sinus kostofrenikus dan diafragma baik, Tulang-tulang dan jaringan lunak dinding dada baik

(37)

TERAPI

Radical cystectomy

Indikasi untuk radical cystectomy adalah : 1. T2-T4a, N0-NX, M0.

2. Tumor superfisial dengan risiko tinggi (T1 G3; Tis yang resisten terhadap BCG) dan atau rekurens

3. Tumor papilar yang ekstensif

 Selain radical cystectomy :

Kemo-radioterapi pra maupun pasca operasi tidak perlu dilakukan

Perlu dilakukan limited lymph node dissection

Preservasi urethra dapat dilakukan, bila margin bebas tumor

Salvage cystectomy dapat dilakukan bila :

Terapi non-bedah gagal

Relaps setelah terapi bladder sparing

(38)

KOMPLIKASI

Infeksi sekunder bila tumor mengalami ulserasi

Retensi urine bila tumor mengadakan invasi ke bladder neck Hydronephrosis oleh karena ureter mengalami oklusi

(39)

PROGNOSIS

Prognosis bergantung kepada jenis sel, derajat, keganasan, dan metastasis. Secara klinis dapat ditemukan dua jenis gambaran, yaitu pertumbuhan superfisial dan yang bertumbuh invasif dari permulaan. Tumor superfisial yang berdiferensiasi baik dapat timbul kembali atau muncul papiloma baru. Dengan kewaspadaan konstan, sistoskopi berkala diperlukan minimal 3 tahun.

(40)

KESIMPULAN

Pada pemeriksaan USG yang dilakukan pada pasien ini ditemukan kesan tumor pada buli (Ca Buli), tumor tersebut cenderung ganas dimana telah tampak adanya invasive ke lapisan otot yang menyebabkan kontur dinding buli menjadi irregular.

Keganasan pada buli-buli dapat dipicu oleh beberapa faktor resiko dan etiologi non-genetik seperti umur di atas 50 tahun, riwayat kebiasaan mengkonsumsi kopi dan pemanis buatan.Pada perokok, resiko terkena keganasan pada buli-buli meningkat 4 kali lipat.

Gambar

FOTO THORAKS

Referensi

Dokumen terkait

Dengan faktor loading terbesar adalah indikator Pengamanan Peralatan Kerja (X2.1) sebesar 0,921346 dari dimensi Keadaan Tempat Lingkungan Kerja (X1) dari variabel

Akan tetapi bentuk perlindungan sementara seperti maksud dari undang-undang penghapusan KDRT kepada perempuan (isteri) korban KDRT belum pernah dilakukan karena

Kendala-kendala yang terdapat dalam organisasi P3A adalah kualitas bendungan jaringan irigasi dan kualitas air irigasi yang kurang baik, masalah pembukuan, kurangnya wawasan

Resusitasi jantung paru merupakan usaha yang dilakukan untuk mengembalikan fungsi pernafasan dan atau sirkulasi pada henti nafas (respiratory arrest) dan atau henti jantung

demikian memiliki keunggulan k!m$etiti1+ maka $esaingnya da$at mengantisi$asi hal tersebut dengan dua $ilihan strategi. #ertama+ mengabaikan keunggulan k!m$etiti1 tersebut

Selain diversi, maka perlindungan hukum terhadap anak penyalahguna narkotika yang berada dalam sistem peradilan pidana anak di Indonesia, dapat dilakukan dengan rehabilitasi..

Pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan telah dilakukan sesuai dengan rencana kerja yang ada, pada indikator tingkat fasilitas perhubungan terpantau dapat dilakukan

Dengan melihat selisih antara nilai data simulasi dan sebenarnya kita dapat menghitung persentase kesalahan dari model.. 1.5.Grafik